bab iv pengumpulan dan pengolahan data 4.1 profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/bab iv.pdf ·...

36
33 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hasil Alam Tani Nelayan Indonesia (HATNI) adalah perusahaan yang berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Perusahaan ini memproduksi produk olahan ikan yang sesuai dengan permintaan customer. Produk ikan yang diolah dengan cara dibekukan adalah ikan kuniran, ikan swangi, ikan bloso, ikan kapap serta ikan laut lain. Adapun produk yang dihasilkan diantaranya lain olahan semi blok, olahan Individual Quick Frozen (IQF) dan olahan Gill Gutted Scilled (GGS). Visi Perusahaan Menciptakan produk olahan ikan yang berkualitas dan bersaing, bisa menghasilkan produk olahan kelautan dan perikanan yang memiliki kualitas tinggi dan standar pangan terpenuhi, menyediakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat yang berada disekitar perusahaan serta manaikkan nilai komoditas ekspor indonesia sehingga bisa manaikkan devisa negara indonesia. Misi Perusahaan Melakukan pengadaan material yang memiliki kualitas dan sesuai dengan standart mutu, menjalankan proses produksi, sanitasi dan melakukan pengendalian terhadap kualitas yang sesuai dengan HACCP, melakukan proses produktif yang efesien, efektif, serta aman untuk kesehatan besaerta keselamatan pekerja, menghasilkan produk akhir yang memiliki kualitas yang berstandart pangan serta konsumen dapat menerima produk tersebut. Dan juga aman bagi lingkungan hidup. Tujuan perusahaan Menjaga kualitas produk olahan agar mutu dari produk tetap bagus serta aman bagi kesehat customer.

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

33

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Profil Perusahaan

PT. Hasil Alam Tani Nelayan Indonesia (HATNI) adalah perusahaan yang

berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang,

Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Perusahaan ini

memproduksi produk olahan ikan yang sesuai dengan permintaan customer.

Produk ikan yang diolah dengan cara dibekukan adalah ikan kuniran, ikan

swangi, ikan bloso, ikan kapap serta ikan laut lain. Adapun produk yang

dihasilkan diantaranya lain olahan semi blok, olahan Individual Quick Frozen

(IQF) dan olahan Gill Gutted Scilled (GGS).

Visi Perusahaan

Menciptakan produk olahan ikan yang berkualitas dan bersaing, bisa

menghasilkan produk olahan kelautan dan perikanan yang memiliki kualitas

tinggi dan standar pangan terpenuhi, menyediakan lapangan pekerjaan

kepada masyarakat yang berada disekitar perusahaan serta manaikkan nilai

komoditas ekspor indonesia sehingga bisa manaikkan devisa negara

indonesia.

Misi Perusahaan

Melakukan pengadaan material yang memiliki kualitas dan sesuai dengan

standart mutu, menjalankan proses produksi, sanitasi dan melakukan

pengendalian terhadap kualitas yang sesuai dengan HACCP, melakukan

proses produktif yang efesien, efektif, serta aman untuk kesehatan besaerta

keselamatan pekerja, menghasilkan produk akhir yang memiliki kualitas

yang berstandart pangan serta konsumen dapat menerima produk tersebut.

Dan juga aman bagi lingkungan hidup.

Tujuan perusahaan

Menjaga kualitas produk olahan agar mutu dari produk tetap bagus serta

aman bagi kesehat customer.

Page 2: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

34

Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi yang digunak di perusahaa, terdiri dari beberapa

departemen diantranya : General manajer yang membawahi departemen

kualitas, pengadaan matrial, produksi, logistik, staff teknisi, keuangan, dan

marketing.

Adapun tenaga kerja yang dimiliki perusahaan dengan jumlah semua tenaga

kerja 317 orang. Kebanyakn tenaga kerja yaitu perempuan sebesar 252 dan

tenaga kerja laki-lagi sebesar 65 oarang.

4.1.1 Proses Pengadaan dan Pengendalian Bahan Baku

Ada banyak perusahaan besar atau kecil di dunia yang menggap penting

bagian pengadaan. hal bisa terjadi karena bagian ini memiliki potensi untuk

membuat daya saing perusahaan ataupun supply chain, bukan hanya dari

perananya dalam mendapatkan bahan baku dengan harga murah, tetapi juga

dalam meningkatkan upaya meningkatkan kualitas produk. Proses pengadaan

pada PT. HATNI yaitu dimulai dari Bagian produksi kemudian karyawan

membuat Nota Permintaan Material (NPM) setelah NPM masuk sistem

kemudian depatemen Pengadaan membuat nota permintaan pembelian (NPP)

kemudian mencari harga setelah sesuai dan disepakati maka selanjutnya

membuat purchase order setelah itu melakukan sistem pembayaran kemudian

purchase order dikirimkan ke supplier setelah barang datang akan mendapatkan

bukti penerimaan.

Kapasitas produksi ikan di PT.HATNI rata-rata adalah 10 – 15 ton/hari.

Untuk memenuhi produksi tersebut perusahaan menargetkan pengadaan bahan

baku yang didapat dari kelima supplier adalah sebesar 10 – 20 ton/hari,

penentuan kapasitas tersebut berdasarkan kapasitas gudang yang terbatas yang

dimiliki oleh perusahaan. Tiap supplier rata-rata membawa ikan sebanyak 3,5

– 5 ton/hari. Sehingga jika dikalkulasikan dari keseluruhan supplier, bahan

baku yang di dapat dari supplier adalah 17,5 – 25 ton/hari. Perusahaan tidak

pernah melakukan penyimpanan bahan baku ikan pada kurun waktu yang

sangat lama, penyimpanan ikan paling lama ikan adalah 5 hari. Hal tersebut

dilakukan guna menjaga kualitas ikan yang akan diolah agar tetap baik.

Page 3: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

35

4.2 Pengumpulan Data

Data yang diambil yaitu pada bahan baku ikan suwangi dan ikan kuniran.

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik yaitu wawancara dan

kuisioner. Pada teknik wawancara peneliti berdiskusi dengan manajer

pengadaan dan staff pengadaan mulai dari proses pengadaan material, supplier

yang digunakan, bahan baku yang terdapat permasalahan, dan seterusnya.

Kemudian kuisioner pembobotan kriteria, kuisioner ini diisi oleh kepala seksi

pengadaan materil.

4.2.1 Supplier Bahan Baku PT.HATNI

Pada saat ini PT.HATNI memiliki 5 supplier bahan baku ikan,

supplier ini merupakan supplier lokal yang berada di Jawa timur. Pada saat

ini supplier terkait merupakan supplier yang belum memiliki kontrak jangka

panjang dengan perusahaan. Tabel 4.1 merupakan supplier yang dimiliki

oleh PT. HATNI.

Tabel 4.1 Nama Supplier Ikan

KODE Nama Supplier

A Bapak Mustakim

B Bapak Irawan

C Ibu Lilik

D Bapak Nur

E Bapak Sukri

Sumber : Kepala seksi pengadaan PT.HATNI

Page 4: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

36

4.2.2 Identifikasi Kriteria

Kriteria dalam pemilihan supplier di PT.HATNI didapatkan dari

hasil wawancara dengan staff departemen pengadaaan dan ada beberapa

usulan kriteria yang di berikan berdasarkan referensi penelitian terdahulu

dengan catatan kriteria sesuai kebutuhan perusahaan. Berikut ini adalah

kriteria yang disepakati oleh pihak perusahaan beserta peneliti, kriteria

tersebut adalah cost,quality,delivery,documet dan service, profil supplier.

Subkritria yang digunakan ialah spesifikasi bahan baku, kecacatan, haraga

produk, cara pembayaran, biaya kirim, diskon, ketepatan waktu pengiriman,

ketepatan jumlah pengiriman, pelayanan setelah pemesanan, komunikasi,

flexibilitas, performance history, list konsumen, kelengkapan dokumen dan

purchase invoice. Setelah penentuan kriteria dan sub kriteria telah

ditentukan maka langkah berikutnya ialah penyusunan dan pengisian

kuisioner.

Tabel 4.2 Kriteria dan sub-kriteria yang digunakan

No Kriteria KODE Sub Kriteria KODE

1 Quality Q Spesifikasi bahan baku Q1

Kecacatan Q2

2 Cost C Harga produk C1

Cara pembayaran C2

Biaya kirim C3

Diskon C4

3 Delivery D Ketepatan waktu pengiriman D1

Ketepatan jumlah pengiriman D1

4 Service S Pelayanan setelah pemesanan S1

Komunikasi S2

Flexibilitas S3

5 Profil supplier PS Performance history PS1

List konsumen PS2

Page 5: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

37

6 Document Dt Kelengkapan Dokumen Dt1

Purchase invoice Dt2

1. Kriteria Quality

Kualitas pada sebuah bahan baku ikan merupakan hal yang sangat

penting bagi setiap perusahaan. Hal tersebut tejadi karena beberapa faktor,

diantaranya ialah jika semakin sedikit nilai prosentase tingkat kecacatan

pada bahan baku maka akan semakin banyak produk bagus yang terlahir

dari perusahaan. Bahan baku memiliki spesifikasi karena apabila kesesuaian

rincian standar kualitas pada bahan baku terpenuhi maka semakin baik

bahan baku yang digunakan. Apabila standar kualitas yang diberikan pada

perusahaan telah terpenuhi maka kecil kemungkinan terjadinya

pengembalian bahan baku. oleh karena itu perlu melakukan penilaian pada

kriteria quality.

2. Kriteria Cost

Adalah terakait dengan ongkos biaya dan potongan harga yang

diberikan. Semakin rendah biaya materilal maka perusahaan akan semakin

unutng. sehingga mengapa biaya wajib dipertimbangkan dalam pemilihan

supplier, Hal ini terkait dalam pengeluaran biaya yang akan mendapatkan

potongan harga dalam pembelian bahan baku dalam kuantitas besar. Dalam

kriteria biaya jika semakin kecil biaya yang dikeluarkan maka akan semakin

baik keuntungan yang didapat oleh perusahaan.

Harga produk adalah kesesuaian haraga yang disepakati. cara

pembayaran adalah pembayaran kredit atau cash. Biaya kirim pada setiap

pembelian bahan baku juga perlu dipertimbangkan karena kesesuaian biaya

kirim bahan baku. faktor yang perlu pertimbangan lagi adalah diskon,

diskon merupakan potongan harga yang diberikan pihak supplier kepada

perusahaan karena banyaknya jumlah pemesanan maupun karena

langganan. Sehingga perlu dilakukan penilaian pada kriteria cost.

Page 6: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

38

3. Kriteria Delivery

Delivery terkait bahan baku yang telah dipesan oleh perusahaan

harus sesusai jadwal karena delivery mempengaruhi jadwal produksi

perusahaan sehingga kriteria ini perlu dipertimbangkan. Delivery yang

dimaksut terkait pengiriman yang sesuai tapat waktu dan jumlah yang telah

ditargetkan oleh perusahaan.

Ketepatan waktu pengiriman merupakan penilaian penting bagi

perusahaan kerana ketepatan waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan,

semakin cepat bahan baku yang dipesan datang maka semakin baik, jika

pengiriman tidak sesuai dengan jadwal/telat maka perusahaan merasa sangat

dirugikan karena mempengaruhi lintasan produksi. Ketepatan jumlah

pengiriman adalah kesesuain jumlah yang dikirim dengan permintaan

perusahaan karena jumlah bahan baku mempengaruhi produksi jangka

pendek ataupun panjang.Jika jumlah pengiriman sesuai dengan pemesanan

maka produksi yang dihasilkan juga sesuai dengan rencana. Dari faktor-

faktor yang ada kriteria delivery perlu dilakukan penilian.

4. Kriteria Service

Service adalah pelayanan yang diberikan oleh supplier. Jika pelayan

yang diberikan baik maka supplier terkait akan memiliki penilaian lebih

oleh perusahaan. pelayanan dan kemudahan dalam berkomunikasi,

negosiasi, kontrak kerja yang akan dilakukan jangka panjang.

Pelayanan setelah pesanan merupakan adalah respone dan pelayanan

yang diberikan supplier saat melakukan kompalin dari bahan baku ataupun

pelayanan yang diberikan. Komunikasi merupakan service dalam

kelancaran komunikas dan negosiasi yang baik dengan supplier menentukan

kerjasama jangka panjang antara supplier dengan perusahaan. Flexibilitas

merupakan service dalam memenuhi jumlah permintaan yang fluktuatif dan

fleksibilitas dalam hal pembayaran dan pembelian. Maka berdasakan hal-

hala tersebut perlu dilakukannya penilaian pada kriteria service.

Page 7: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

39

5. Kriteria Profil supplier

Perusahaan perlu mempertimbangkan Profil supplier karena untuk

mengetahui history supplier terkait. perusahaan melihat secara tidak

langsung tentang rekam jejak supplier sebagai pertimbangan. Performance

history adalah perusahaan melihat kinerja supplier berdasarkan pesanan-

pesan terdahulu. Karena terkadang ada supplier yang memasok bahan baku

yang sama kepada perusahaan lain. List konsumen adalah perusahaan

melihat apakah konsumen terdahulu puas dengan kinerja supplier. Jika

merasa puas maka dapat dijadikan nilai tambah bahwa supplier terkait

memiliki record yang baik. Maka dengan pertimbangan yang ada perlu

dilakukan penialian pada kriteria profile supplier.

6. Kriteria Document

Kelangkapan berkas dalam pengiriman bahan baku. jika tidak ada

data tersebut perusahaan akan mendapatkan banyak kerugian, diantaranya

adalah terjadinya pemeriksaan oleh pihak berwenang dishub atau kepolisian

sehingga bahan baku tidak dapat dikirim karena ditahan oleh pihak yang

berwenang, sehingga mempengaruhi jadwal produksi dikarenakan

ketiadaaan bahan baku. Kelamgapan surat-surat yang dibutuhkan oleh

supplier. Ada juga Purchase invoice, yaitu kesesuaian tagihan sesuai dengan

kesepakatan harga yang disepakati, sehingga jika ada faktur pembelian

maka tidak akan ada niskomunikasi harga anatara perusahaan dan supplier.

Page 8: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

40

4.2.3 Hasil Penyebaran kuisioner AHP

Dalam penyebaran kuisioner, peneliti memberiakn kuisioner kepada

Manager Pengadaan di PT.HATNI selaku penanggung jawab terhadap

pengadaan Ikan suwangi dan Ikan Kuniran. Penyebaran kuisioner ini

bertujuan untuk mengetahui kinerja supplier sebelum dijadikan supplier

kontrak Ikan suwangi dan ikan kuniran di PT.HATNI. Kuisioner disebarkan

nantinya ada dua macam, yaitu kuisioner untuk AHP sebagai kuisioner

Tahap 1, dan kuisioner untuk metode TOPSIS sebagai kuisioner tahap 2.

Metode AHP digunakan untuk Pembobotan kriteia beseta Sub-kriteria.

Metode TOPSIS diguankan untuk perangkingan supplier berdasarkan

preferenesi terbaik.

Hasil kuisioner Tahap 1 :

Tabel 4.3 Hasil penilaian kuisioner antar Kriteria

Kriteria Bobot Kriteria

Quality (Q) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cost (C)

Quality (Q) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Delivery (D)

Quality (Q) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Service (S)

Quality (Q) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Profil supplier (PS)

Quality (Q) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Document (Dt)

Cost (C) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Delivery (D)

Cost (C) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Service (S)

Cost (C) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Profil supplier (PS)

Cost (C) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Document (Dt)

Delivery (D) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Service (S)

Delivery (D) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Profil supplier (PS)

Delivery (D) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Document (Dt)

Service (S) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Profil supplier (PS)

Service (S) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Document (Dt)

Profil supplier

(PS) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Document (Dt)

Page 9: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

41

Tabel 4.4 Hasil penilaian kuisioner antar Sub-Kriteria Quality

Sub kriteria Bobot Sub kriteria

Q1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q2

Tabel 4.5 Hasil penilaian kuisioner antar Sub-Kriteria Cost

Tabel 4.6 Hasil penilaian kuisioner antar Sub-Kriteria Delivery

Tabel 4.7 Hasil penilaian kuisioner antar Sub-Kriteria Service

Sub kriteria Bobot Sub kriteria

S1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S2

S1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S3

S2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S3

Tabel 4.8 Hasil penilaian kuisioner antar Sub-Kriteria Profile Supplier

Sub kriteria Bobot Sub kriteria

PS1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PS2

Tabel 4.9 Hasil penilaian kuisioner antar Sub-Kriteria Document

Sub kriteria Bobot Sub kriteria

Dt1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dt1

Sub kriteria Bobot Sub kriteria

C1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C2

C1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C3

C1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C4

C2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C3

C2 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C4

C3 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C4

Sub kriteria Bobot Sub kriteria

D1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D2

Page 10: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

42

4.2.4 Hasil Kuisioner Metode TOPSIS

Pengisian penilain Supplier pada setiap sub kriteria tersebut diperoleh dari

pengisian kuisioner yang telah dilakukan oleh manajer pengadaan. Penialian 1- 5

diatas, menggunakan skala likert. Pengisian tersebut digunakan untuk pengolahan

pada metode TOPSIS.

Hasil kuisioner Tahap 2 :

Tabel 4.10 Hasil penilaian kuisioner berdasarkan Sub-Kriteria

Keterangan :

1 = Sangat Buruk

2 = Buruk

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

No Sub Kriteria

Penilaian

Supplier

A

Supplier

B

Supplier

C

Supplier

D

Supplier

E

1 Spesifikasi bahan baku (Q1) 5 4 5 5 4

2 Kecacatan (Q2) 4 4 4 3 3

3 Harga produk (C1) 4 4 4 4 4

4 Cara pembayaran (C2) 5 5 4 4 4

5 Biaya kirim (C3) 4 4 4 4 4

6 Diskon (C4) 5 5 5 5 4

7 Ketepatan waktu pengiriman (D1) 4 3 4 3 3

8 Ketepatan jumlah pengiriman (D2) 4 4 4 4 4

9 Pelayanan setelah pemesanan (S1) 4 4 4 4 4

10 Komunikasi (S2) 4 4 4 4 4

11 Flexibilitas (S3) 4 5 4 5 4

12 Performance history (PS1) 4 4 4 4 4

13 List konsumen (PS2) 5 5 5 5 4

14 Kelengkapan Dokumen (Dt1) 5 5 4 3 4

15 Purchase invoice (Dt2) 4 3 4 4 3

Page 11: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

43

4.3 Pengolahan Data

Pada tahanpan ini peneliti menggunakan metode AHP dan TOPSIS, AHP

digunakan untuk pembobotan kriteria dan sub-kriteria berdasarkan kebutuhan

penilai serta agar penilai mengetahui kriteria dan sub-kriteria mana yang lebih

penting. Kemudian Hasil pembobotan subkriteria dari hasil kuisioner dari metode

AHP dijadikan untuk input metode TOPSIS. Metode TOPSIS didasarkan pada

konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek

dari solusi ideal positif, tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal

negatif.

Tujuan peneliti menggunakan dua metode yang berbeda karena agar hasil

perhitungan yang didapatkan lebih valid dengan pertimbang-pertimbangan yang

ada. Berikut adalah langkah-langkah perhitungannya :

4.3.1 Identifikasi Kriteria Pemilihan Supplier.

Dalam mengidentifikasi kriteria ini, peneliti melakukan wawancara dengan

manajer pengadaaan PT.HATNI. Kriteria dan sub kriteria yang digunakan untuk

mengetahui kinerja supplier adalah sebagai berikut :

1. Kriteria quality

Spesifikasi bahan baku

Kecacatan

2. Kriteria cost

Harga produk

Cara pembayaran

Biaya kirim

Diskon

3. Kriteria delivery

Ketepatan waktu pengiriman

Ketepatan jumlah pengiriman

4. Kriteria service

Pelayanan setelah pemesanan

Komunikasi

Page 12: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

44

Flexibilitas

5. Kriteria profil supplier

Performance history

List konsumen

6. Kriteria document

Kelengkapan dokumen

Purchase invoice

4.3.2 Menyusun Hierarki kriteria dengan AHP

Dari ke 6 kriteria tersebut disusun hierarki yang akan digunakan untuk

mementukan matriks perbandingan berpasangan. Berikut ini hierarki mkriteria

pemilihan supplier.

Gamabar 4.1 Hierarki Kriteria AHP di PT.HATNI

Page 13: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

45

Hierarki diatas menggambarkan adanya keterkaitan antara kriteria yang

satu dengan yang kriteria yang lain. Setiap kriteria memiliki hubungan dengan

setiap supplier. 6 kriteria tersebut akan mempengaruhi kinerja dari setiap supplier,

sehingga supplier harus memberikan kinerjanya yang paling maksimal supaya

pihak yang bekerjasama dengannya tidak merasa dirugikan.

4.3.3 Penilaian Perbandingan berpasangan Antar Kriteria

Dalam menyebaran kuisioner ada 6 kriteria yang digunakan penelitia yaitu

Quality (Q), Cost (C), Delivery (D), Service (S), Profile supplier (PS) dan

Document (Dt). Keenam kriteria tersebut merupakan hasil wawancara dan usulan

yang telah disepakati oleh perusahaan dan peneliti. Berikut ini adalah hasil

kuisioner dalam bentuk Perbandingan berpasangan dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11 Matriks Perbandingan Kriteria

Kriteria Q C D S PS Dt

Q 1 2 1 4 4 4

C 0.50 1 0.25 0.50 1 1

D 1 4 1 4 7 5

S 0.25 2 0.25 1 2 1

PS 0.25 1 0.14 0.50 1 0.20

Dt 0.25 1 0.20 1 5 1

Bahwa kriteria Q (quality) baris ke satu dengan kriteria Q (quality) kolom ke satu

bernilai 1 karena sama pentingnya. Pada kriteria Q (quality) baris ke satu dengan

kriteria C (Cost) kolom kedua bernilai 2 karena terdapat keraguan antara sedikit

lebih penting kriteria C (Cost) sehingga pada kriteria C (Cost) baris ke dua dengan

kriteria Q (Quality) Kolom ke satu bernilai 0.50 .

4.3.4 Penilaian Perbandingan Berpasangan Antar Sub-Kriteria

1. Sub-Kriteria Quality

Kriteria Quality terdiri dari dua subkriteria penting yaitu Spesifikasi

bahan baku (Q1) dan kecacatan (Q2). Berikut ini adalah hasil kuisioner

dalam bentuk Perbandingan berpasangan.

Page 14: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

46

Tabel 4.12 Matriks Perbandingan SubKriteria Quality

Sub Kriteria Q1 Q2

Q1 1 1

Q2 1 1

Dapat diketahui bahwa pada baris Spesifikasi bahan baku (Q1) baris kesatu

dan kecacatan (Q2) kolom ke kesatu sama pentingnya dengan nilai 1,

sehingga pada baris kedua (Q2) dengan kolom kesatu (Q1) bernilai 1

didapat dari perhitungan 1/1.

2. Sub-Kriteria Cost

Kriteria Cost terdiri dari empat subkriteria penting yaitu Harga

Produk (C1), cara pembayaran (C2), biaya kirim (C3) dan diskon (C4).

Berikut ini adalah hasil kuisioner dalam bentuk Perbandingan berpasangan.

Tabel 4.13 Matriks Perbandingan SubKriteria Cost

Sub Kriteria C1 C2 C3 C4

C1 1 3 1 0.33

C2 0.33 1 0.25 0.25

C3 1 4 1 1

C4 3 4 1 1

Dapat diketahui bahwa harga produk (C1) baris kesatu dengan cara

pembayaran (C2) kolom kedua sedikit lebih penting harga produk (C1)

dengan nilai 3, sehingga nilai perbandingan cara pembayaran (C2) baris

kedua dengan harga produk (C1) kolom kesatu bernilai 1/3 = 0.33.

3. Sub-Kriteria Delivery

Kriteria Delivery terdiri dari dua subkriteria penting yaitu ketepatan

waktu pengiriman (D1) dan ketepatan jumlah pengiriaman (D2). Berikut

ini adalah hasil kuisioner dalam bentuk Perbandingan berpasangan.

Tabel 4.14 Matriks Perbandingan SubKriteria Delivery

Sub Kriteria D1 D2

D1 1 3

D2 0.33 1

Page 15: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

47

Dapat diketahui bahwa ketepatan waktu pengiriman (D1) baris kesatu

dengan ketepatan jumlah pengiriaman (D2) kolom kedua sedikit lebih

penting ketepatan waktu pengiriman (D1) dengan nilai 3, sehingga nilai

perbandingan ketepatan jumlah pengiriaman (D2) baris kedua dengan

ketepatan waktu pengiriman (D1) kolom kesatu bernilai 1/3 = 0.33.

4. Sub-Kriteria Service

Kriteria Service terdiri dari tiga subkriteria penting yaitu pelayanan

setelah pemesanan (S1), komunikasi (S2) dan flexibilitas (S3). Berikut ini

adalah hasil kuisioner dalam bentuk Perbandingan berpasangan.

Tabel 4.15 Matriks Perbandingan SubKriteria Service

Sub Kriteria S1 S2 S3

S1 1 1 0.50

S2 1 1 1

S3 2 1 1

Dapat diketahui bahwa pemesanan (S1) baris kesatu dengan flexibilitas

(S3) kolom ketiga sedikit lebih penting flexibilitas (S3) dengan nilai 2,

sehingga nilai perbandingan flexibilitas (S3) baris ketiga dengan

pemesanan (S1) kolom kesatu bernilai = 4, dan pemesanan (S1) baris

kesatu dengan flexibilitas (S3) kolom ketiga bernilai 1/5=0.50.

5. Sub-Kriteria Profile Supplier

Kriteria Profile Supplier terdiri dari dua subkriteria penting yaitu

Performance history (PS1) dan list konsumen (PS2). Berikut ini adalah

hasil kuisioner dalam bentuk Perbandingan berpasangan.

Tabel 4.16 Matriks Perbandingan SubKriteria Profile Supplier

Sub Kriteria PS1 PS2

PS1 1 3

PS2 0.33 1

Dapat diketahui bahwa Performance history (PS1) baris kesatu dengan list

konsumen (PS2) kolom kedua sedikit lebih penting Performance history

(PS1) dengan nilai 3, sehingga nilai perbandingan list konsumen (PS2)

Page 16: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

48

baris kedua dengan Performance history (PS1) kolom kesatu bernilai 1/3 =

0.33.

6. Sub-Kriteria Document

Kriteria Document terdiri dari dua subkriteria penting yaitu

kelengkapan dokumen (Dt1) dan purchase invoice (Dt2). Berikut ini adalah

hasil kuisioner dalam bentuk Perbandingan berpasangan.

Tabel 4.17 Matriks Perbandingan SubKriteria Document

Sub Kriteria Dt1 Dt2

Dt1 1 0.25

Dt2 4 1

Dapat diketahui bahwa kelengkapan dokumen (Dt1) baris kesatu dengan

list konsumen (Dt2) kolom kedua sedikit lebih penting list konsumen (Dt2)

dengan nilai 4, sehingga nilai perbandingan list konsumen (Dt2) baris

kedua dengan kelengkapan dokumen (Dt1) kolom kesatu bernilai = 4, dan

kelengkapan dokumen (Dt1) baris kesatu dengan list konsumen (Dt2)

kolom kedua bernilai ¼ =0.25.

4.3.5 Pembobotan Kriteria Dengan AHP

4.3.5.1 Perhitungan Bobot Kriteria

Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengolahan data dari responden

PT.HATNI yang telah dilakukan. Tahan yang pertama ialah pengolahan data

dengan AHP dengan mencari bobot kriteria dengan teknik perbandingan

berpasangan.

Tabel 4.18 Hasil Matriks Perbandingan Kriteria

Kriteria Q C D S PS Dt

Q 1 2 1 4 4 4

C 0.50 1 0.25 0.50 1 1

D 1 4 1 4 7 5

S 0.25 2 0.25 1 2 1

PS 0.25 1 0.14 0.50 1 0.20

Dt 0.25 1 0.20 1 5 1

Jumlah 3.25 11.00 2.84 11.00 20.00 12.20

Page 17: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

49

Contoh perhitungan :

max 𝑎𝑖𝑗 = 1 + 0.5 + 1 + 0.25 + 0.25 + 0.25 = 3.25

Tabel 4.19 Matriks Normalisai Kriteria

Kriteria Q C D S PS Dt Bobot

Q 0.31 0.18 0.35 0.36 0.20 0.33 0.289

C 0.15 0.09 0.09 0.05 0.05 0.08 0.085

D 0.31 0.36 0.35 0.36 0.35 0.41 0.358

S 0.08 0.18 0.09 0.09 0.10 0.08 0.103

PS 0.08 0.09 0.05 0.05 0.05 0.02 0.055

Dt 0.08 0.09 0.07 0.09 0.25 0.08 0.110

1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Normalisai data adalah membagi nilai dari setiap elemen didalam matriks

yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.

Contoh perhitungan: 𝑎11 =1

3.25= 0.31

Bobot prioritas diperoleh dari rata-rata dari setiap kriteria.

Contoh perhitungan: 𝑊1 =0.31+0.18+0.35+⋯+0.33

6 = 0.2888

4.3.5.2 Perhitungan Eigen Value

Setalah diperoleh bobot priorotas selanjutnya adalah menghitung vektor

bobot W dengan cara mengalikan A adalah matrik berpasangan dan W adalah

vektor bobot sehingga dapat dilihat seperti persamaan, matrik dapat dilihat

sebagai berikut:

(

1 2 10.50 1 0.251 4 10.25 2 0.250.25 1 0.140.25 1 0.20

4 4 40.50 1 14 7 51 2 10.50 1 0.201 5 1 )

𝑥

(

0.2890.0850.3580.1030.0550.110)

=

(

1.89030.53572.33550.65510.33700.7171)

Contoh perhitungan :

∑Quality = (1*0.289)+(2*0.085)+(1*0.358)+(4*0.103)+(4*0.055)+(4*0.110)

Page 18: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

50

∑Quality = 1.8903

Setelah diketahui vektor bobotnya, maka selanjutnya menghitung eigen vektor (t)

dengan menggunakan persamaan (5). Langkah perhitungan sebagai berikut :

𝜆 max =∑𝑎

𝑛=

1.89030.2888

+0.53570.0850

+2.33550.3578

+0.65510.1033

+0.33700.0550

+0.71710.1102

6= 6.393

4.3.5.3 Uji Konsistensi

Dalam pengujian konsistensi data menggunakan nilai 𝜆max untuk mendapatkan

nilai indek konsistensi menggunkan rumus :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥−𝑛

𝑛−1 dan CR =

𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1

Jika CI = 0 maka matriks konsisten; jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1 maka matriks cukup

konsisten; dan jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≥ 0.1 maka matriks sangat tidak konsisten. batas

ketidak konsistensian yang ditetapkan Saaty diukur dengan menggunakan Rasio

Konsistensi (CR), yaitu perbandingan indeks konsistensi dengan nilai random

indeks (RI). Nilai ini bergantung pada ordo matriks n.

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

RI 0 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56 1.57 1.59

Contoh perhitungan :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥 − 𝑛

𝑛 − 1= 6.393 − 6

6 − 1= 0.079

CR =0.079

1.24= 0.063

Dengan nilai n = 6, maka nilai RI = 1.24, sehingga nilai CR konsisten karena 0.063 ≤

0.1.

Page 19: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

51

4.3.6 Pembobotan Subkriteria Dengan AHP

4.3.6.1 Bobot Subkriteria Quality

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa untuk menormalisasikan matriks

keputusan maka harus dijumlah setiap kolom sub-kriteria untuk memperolah bobot

pada setiap sub-kriteria.

Tabel 4.20 Hasil Matriks Perbandingan SubKriteria

Sub Kriteria Q1 Q2

Q1 1.00 1.00

Q2 1.00 1.00

jumlah 2.00 2.00

Contoh perhitungan :

max𝑎𝑖𝑗 = 1 + 1 = 2

Setelah diketahui hasil dari masing-masing kolom pada sub kriteria langkah

selanjtnya adalah menormalisasikan matriks untuk memperoleh bobot

kepentingan dari masing-masing sub kriteria. Hasinya normalisasi matriks bobot

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.21 Matriks Normalisai SubKriteria

Sub Kriteria Q1 Q2 Bobot

Q1 0.50 0.50 0.50

Q2 0.50 0.50 0.50

Jumlah 1.00 1.00 1.00

Contoh perhitungan: 𝑎11 =1

2= 0.50

Bobot prioritas diperoleh dari rata-rata dari setiap kriteria.

Contoh perhitungan: 𝑊1 =0.50+0.50

2 = 0.50

Bobot Global = Bobot kriteria Quality * Bobot SubKriteria

Bobot Global Q1 = 0.2888 * 0.50 = 0.14440

Bobot Global Q2 = 0.2888 * 0.50 = 0.14440

Setelah mendapat nilai bobot kriteria dan bobot sub kriteria maka didapatkan nilai

bobot global .maka selanjutnya adalah perhitungan eigen value. Pertama

Page 20: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

52

menghitung vektor kemudian menghitung eigen value dengan persamaan (5).

Berikut ini dalah perhitungan lengkap vektor bobodan beserta eigen value.

Perhitunangn vektor bobot subkriteria Quality :

(1 11 1

) 𝑥 (0.500.50

) = (11)

Contoh perhitungan :

∑Q1 = (1*0.50)+ (1*0.50) = 1

∑Q2 = (1*0.50)+ (1*0.50) = 1

Setelah diketahui vektor bobotnya, maka selanjutnya menghitung eigen vektor (t)

dengan menggunakan persamaan (5). Langkah perhitungan sebagai berikut :

𝜆 max =∑𝑎

𝑛=

10.50 +

10.50

2= 2

Dalam pengujian konsistensi data menggunakan nilai 𝜆max untuk mendapatkan

nilai indek konsistensi menggunkan rumus :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥−𝑛

𝑛−1 dan CR =

𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1

Jika CI = 0 maka matriks konsisten; jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1 maka matriks cukup

konsisten; dan jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≥ 0.1

Contoh perhitungan :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥 − 𝑛

𝑛 − 1= 2 − 2

2 − 1= 0

CR =0

0= 0

Dengan nilai n = 2, maka nilai RI = 0, sehingga nilai CR konsisten karena 0 ≤ 0.1

Page 21: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

53

4.3.6.2 Bobot Subkriteria Cost

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa untuk menormalisasikan matriks

keputusan maka harus dijumlah setiap kolom sub-kriteria untuk memperolah bobot

pada setiap sub-kriteria.

Tabel 4.22 Hasil Matriks Perbandingan SubKriteria

Contoh perhitungan :

max𝑎𝑖𝑗 = 1 + 0.33 + 1 + 3 = 5.33

Setelah diketahui hasil dari masing-masing kolom pada sub kriteria langkah

selanjtnya adalah menormalisasikan matriks untuk memperoleh bobot

kepentingan dari masing-masing sub kriteria. Hasilnya normalisasi matriks bobot

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.23 Matriks Normalisai SubKriteria

Sub Kriteria C1 C2 C3 C4 Bobot

C1 0.188 0.250 0.308 0.129 0.219

C2 0.063 0.083 0.077 0.097 0.080

C3 0.188 0.333 0.308 0.387 0.304

C4 0.563 0.333 0.308 0.387 0.398

Jumlah 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Contoh perhitungan:

𝑎11 =1

5.33= 0.188

Bobot prioritas diperoleh dari rata-rata dari setiap kriteria.

Contoh perhitungan: 𝑊1 =0.188+0.250+0.308+0.129

4 = 0.219

Bobot Global = Bobot kriteria Cost * Bobot SubKriteria

Sub Kriteria C1 C2 C3 C4

C1 1.00 3.00 1.00 0.33

C2 0.33 1.00 0.25 0.25

C3 1.00 4.00 1.00 1.00

C4 3.00 4.00 1.00 1.00

Jumlah 5.33 12.00 3.25 2.58

Page 22: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

54

Bobot Global C1 = 0.0850 * 0.219 = 0.01858

Bobot Global C2 = 0.0850 * 0.080 = 0.00679

Bobot Global C3 = 0.0850 * 0.304 = 0.02584

Bobot Global C4 = 0.0850 * 0.398 = 0.03381

Setelah mendapat nilai bobot kriteria dan bobot sub kriteria maka didapatkan nilai

bobot global .maka selanjutnya adalah perhitungan eigen value. Pertama

menghitung vektor kemudian menghitung eigen value dengan persamaan (5).

Berikut ini dalah perhitungan lengkap vektor bobodan beserta eigen value.

Perhitunangn vektor bobot subkriteria cost :

(

10.3313

3144

10.2511

0.330.2511

)𝑥 (

0.2190.0800.3040.398

) = (

0.89470.32811.23961.6768

)

Contoh perhitungan :

∑C1 = (1*0.219)+ (3*0.080)+(1*0.304)+(0.33*0.398) = 0.8947

Setelah diketahui vektor bobotnya, makas selanjutnya menghitung eigen vektor (t)

dengan menggunakan persamaan (5). Langkah perhitungan sebagai berikut :

𝜆 max =∑𝑎

𝑛=

0.89470.219 +

0.32810.080 +

1.23960.304 +

1.67680.398

4= 4.1242

Dalam pengujian konsistensi data menggunakan nilai 𝜆max untuk mendapatkan

nilai indek konsistensi menggunkan rumus :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥−𝑛

𝑛−1 dan CR =

𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1

Jika CI = 0 maka matriks konsisten; jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1 maka matriks cukup

konsisten; dan jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≥ 0.1

Contoh perhitungan :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥 − 𝑛

𝑛 − 1= 4.1242 − 4

4 − 1= 0.0414

CR =0.0414

0.90= 0.0460

Dengan nilai n = 4, maka nilai RI = 0.90, sehingga nilai CR konsisten karena 0.0460

≤ 0.1

Page 23: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

55

4.3.6.3 Bobot Subkriteria Delivery

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa untuk menormalisasikan matriks

keputusan maka harus dijumlah setiap kolom sub-kriteria untuk memperolah bobot

pada setiap sub-kriteria.

Tabel 4.24 Hasil Matriks Perbandingan SubKriteria

Sub Kriteria D1 D2

D1 1.00 3.00

D2 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Contoh perhitungan :

max 𝑎𝑖𝑗 = 1 + 0.33 = 1.33

Setelah diketahui hasil dari masing-masing kolom pada sub kriteria langkah

selanjtnya adalah menormalisasikan matriks untuk memperoleh bobot kepentingan

dari masing-masing sub kriteria. Hasilnya normalisasi matriks bobot dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.25 Matriks Normalisai SubKriteria

Sub Kriteria D1 D2 Bobot

D1 0.75 0.75 0.75

D2 0.25 0.25 0.25

Jumlah 1.00 1.00 1.00

Contoh perhitungan: 𝑎11 =1

1.33= 0.75

Bobot prioritas diperoleh dari rata-rata dari setiap kriteria.

Contoh perhitungan: 𝑊1 =0.75+0.75

2 = 0.75

Bobot Global = Bobot kriteria Delivery * Bobot SubKriteria

Bobot Global D1 = 0.3578 * 0.75 = 0.26832

Bobot Global D2 = 0.3578 * 0.25 = 0.08944

Setelah mendapat nilai bobot kriteria dan bobot sub kriteria maka didapatkan nilai

bobot global .maka selanjutnya adalah perhitungan eigen value. Pertama

menghitung vektor kemudian menghitung eigen value dengan persamaan (5).

Berikut ini dalah perhitungan lengkap vektor bobodan beserta eigen value.

Page 24: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

56

Perhitunangn vektor bobot subkriteria delivery :

(1 30.33 1

) 𝑥 (0.750.25

) = (1.500.50

)

Contoh perhitungan :

∑D1 = (1*0.50)+ (1*0.50) = 1

∑D2 = (1*0.50)+ (1*0.50) = 1

Setelah diketahui vektor bobotnya, makas selanjutnya menghitung eigen vektor (t)

dengan menggunakan persamaan (5). Langkah perhitungan sebagai berikut :

𝜆 max =∑𝑎

𝑛=

1.500.75

+0.500.25

2= 2

Dalam pengujian konsistensi data menggunakan nilai 𝜆max untuk mendapatkan nilai

indek konsistensi menggunkan rumus :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥−𝑛

𝑛−1 dan CR =

𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1

Jika CI = 0 maka matriks konsisten; jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1 maka matriks cukup

konsisten; dan jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≥ 0.1

Contoh perhitungan :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥 − 𝑛

𝑛 − 1= 2 − 2

2 − 1= 0

CR =0

0= 0

Dengan nilai n = 2, maka nilai RI = 0, sehingga nilai CR konsisten karena 0 ≤ 0.1

Page 25: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

57

4.3.6.4 Bobot Subkriteria Service

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa untuk menormalisasikan matriks

keputusan maka harus dijumlah setiap kolom sub-kriteria untuk memperolah bobot

pada setiap sub-kriteria.

Tabel 4.26 Hasil Matriks Perbandingan SubKriteria

Sub Kriteria S1 S2 S3

S1 1.00 1.00 0.50

S2 1.00 1.00 1.00

S3 2.00 1.00 1.00

Jumlah 4.00 3.00 2.50

Contoh perhitungan :

max 𝑎𝑖𝑗 = 1 + 1 + 2 = 4

Setelah diketahui hasil dari masing-masing kolom pada sub kriteria langkah

selanjtnya adalah menormalisasikan matriks untuk memperoleh bobot kepentingan

dari masing-masing sub kriteria. Hasilnya normalisasi matriks bobot dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.27 Matriks Normalisai SubKriteria

Sub Kriteria S1 S2 S3 Bobot

S1 0.25 0.33 0.20 0.2611

S2 0.25 0.33 0.40 0.3278

S3 0.50 0.33 0.40 0.4111

Jumlah 1.00 1.00 1.00 1.00

Contoh perhitungan: 𝑎11 =1

4= 0.25

Bobot prioritas diperoleh dari rata-rata dari setiap kriteria.

Contoh perhitungan: 𝑊1 =025+0.33+0.20

3 = 0.261

Bobot Global = Bobot kriteria Service * Bobot SubKriteria

Bobot Global S1 = 0.1033 * 0.2611 = 0.02696

Bobot Global S2 = 0.1033 * 0.3278 = 0.03385

Bobot Global S3 = 0.1033 * 0.4111 = 0.04245

Page 26: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

58

Setelah mendapat nilai bobot kriteria dan bobot sub kriteria maka didapatkan

nilai bobot global .maka selanjutnya adalah perhitungan eigen value. Pertama

menghitung vektor kemudian menghitung eigen value dengan persamaan (5).

Berikut ini dalah perhitungan lengkap vektor bobodan beserta eigen value.

Perhitunangn vektor bobot subkriteria service :

(112 111 0.511

) 𝑥 (0.26110.32780.4111

) = (0.79441

1.2611)

Contoh perhitungan :

∑C1 = (1*0.2611)+ (1*0.3278)+(0.5*0.4111) = 0.7944

Setelah diketahui vektor bobotnya, makas selanjutnya menghitung eigen vektor (t)

dengan menggunakan persamaan (5). Langkah perhitungan sebagai berikut :

𝜆 max =∑𝑎

𝑛=

0.79440.2611 +

10.3278 +

1.26110.4111

3= 3.0537

Dalam pengujian konsistensi data menggunakan nilai 𝜆max untuk mendapatkan nilai

indek konsistensi menggunkan rumus :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥−𝑛

𝑛−1 dan CR =

𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1

Jika CI = 0 maka matriks konsisten; jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1 maka matriks cukup

konsisten; dan jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≥ 0.1

Contoh perhitungan :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥 − 𝑛

𝑛 − 1= 3.0537 − 3

3 − 1= 0.0268

CR =0.0268

0.58= 0.0463

Dengan nilai n = 4, maka nilai RI = 0.58, sehingga nilai CR konsisten karena 0.0463

≤ 0.1

Page 27: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

59

4.3.6.5 Bobot Subkriteria Profile Supplier

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa untuk menormalisasikan matriks

keputusan maka harus dijumlah setiap kolom sub-kriteria untuk memperolah bobot

pada setiap sub-kriteria.

Tabel 4.28 Hasil Matriks Perbandingan SubKriteria

Sub Kriteria PS1 PS2

PS1 1.00 3.00

PS2 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Contoh perhitungan :

max 𝑎𝑖𝑗 = 1 + 0.33 = 1.33

Setelah diketahui hasil dari masing-masing kolom pada sub kriteria langkah

selanjtnya adalah menormalisasikan matriks untuk memperoleh bobot kepentingan

dari masing-masing sub kriteria. Hasilnya normalisasi matriks bobot dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.29 Matriks Normalisai SubKriteria

Sub Kriteria PS1 PS2 Bobot

PS1 0.75 0.75 0.75

PS2 0.25 0.25 0.25

Jumlah 1.00 1.00 1.00

Contoh perhitungan: 𝑎11 =1

1.33= 0.75

Bobot prioritas diperoleh dari rata-rata dari setiap kriteria.

Contoh perhitungan: 𝑊1 =0.75+0.75

2 = 0.75

Bobot Global = Bobot kriteria Profile supplier * Bobot SubKriteria

Bobot Global PS1 = 0.0550 * 0.75 = 0.04124

Bobot Global PS2 = 0.0550 * 0.25 = 0.01375

Setelah mendapat nilai bobot kriteria dan bobot sub kriteria maka didapatkan

nilai bobot global .maka selanjutnya adalah perhitungan eigen value. Pertama

Page 28: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

60

menghitung vektor kemudian menghitung eigen value dengan persamaan (5).

Berikut ini dalah perhitungan lengkap vektor bobodan beserta eigen value.

Perhitunangn vektor bobot subkriteria profile supplier :

(1 30.33 1

) 𝑥 (0.750.25

) = (1.500.50

)

Contoh perhitungan :

∑PS1 = (1*0.50)+ (1*0.50) = 1

∑PS2 = (1*0.50)+ (1*0.50) = 1

Setelah diketahui vektor bobotnya, makas selanjutnya menghitung eigen vektor

(t) dengan menggunakan persamaan (5). Langkah perhitungan sebagai berikut :

𝜆 max =∑𝑎

𝑛=

1.500.75 +

0.500.25

2= 2

Dalam pengujian konsistensi data menggunakan nilai 𝜆max untuk mendapatkan

nilai indek konsistensi menggunkan rumus :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥−𝑛

𝑛−1 dan CR =

𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1

Jika CI = 0 maka matriks konsisten; jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1 maka matriks cukup

konsisten; dan jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≥ 0.1

Contoh perhitungan :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥 − 𝑛

𝑛 − 1= 2 − 2

2 − 1= 0

CR =0

0= 0

Dengan nilai n = 2, maka nilai RI = 0, sehingga nilai CR konsisten karena 0 ≤ 0.1

Page 29: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

61

4.3.6.6 Bobot Subkriteria Document

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa untuk menormalisasikan matriks

keputusan maka harus dijumlah setiap kolom sub-kriteria untuk memperolah bobot

pada setiap sub-kriteria.

Tabel 4.30 Hasil Matriks Perbandingan SubKriteria

Sub Kriteria Dt1 Dt2

Dt1 1.00 0.25

Dt2 4.00 1.00

Jumlah 5.00 1.25

Contoh perhitungan :

max 𝑎𝑖𝑗 = 1 + 4 = 5

Setelah diketahui hasil dari masing-masing kolom pada sub kriteria langkah

selanjutnya adalah menormalisasikan matriks untuk memperoleh bobot

kepentingan dari masing-masing sub kriteria. Hasilnya normalisasi matriks bobot

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.31 Matriks Normalisai SubKriteria

Sub Kriteria Dt1 Dt2 Bobot

Dt1 0.20 0.20 0.20

Dt2 0.80 0.80 0.80

Jumlah 1.00 1.00 1.00

Contoh perhitungan: 𝑎11 =1

5= 0.20

Bobot prioritas diperoleh dari rata-rata dari setiap kriteria.

Contoh perhitungan: 𝑊1 =0.20+0.20

2 = 0.20

Bobot Global = Bobot kriteria Profile supplier * Bobot SubKriteria

Bobot Global Dt1 = 0.1102 * 0.20 = 0.02204

Bobot Global Dt2 = 0.1102 * 0.80 = 0.08814

Setelah mendapat nilai bobot kriteria dan bobot sub kriteria maka didapatkan nilai

bobot global .maka selanjutnya adalah perhitungan eigen value. Pertama

menghitung vektor kemudian menghitung eigen value dengan persamaan (5).

Berikut ini dalah perhitungan lengkap vektor bobodan beserta eigen value.

Page 30: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

62

Perhitunangn vektor bobot subkriteria document :

(1 0.254 1

) 𝑥 (0.200.80

) = (0.401.60

)

Contoh perhitungan :

∑Dt1 = (1*0.20)+ (0.25*0.80) = 0.40

∑Dt2 = (4*0.20)+ (1*0.80) = 1.60

Setelah diketahui vektor bobotnya, makas selanjutnya menghitung eigen vektor

(t) dengan menggunakan persamaan (5). Langkah perhitungan sebagai berikut :

𝜆 max =∑𝑎

𝑛=

0.400.20

+1.600.80

2= 2

Dalam pengujian konsistensi data menggunakan nilai 𝜆max untuk mendapatkan

nilai indek konsistensi menggunkan rumus :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥−𝑛

𝑛−1 dan CR =

𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1

Jika CI = 0 maka matriks konsisten; jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≤ 0.1 maka matriks cukup

konsisten; dan jika CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼 ≥ 0.1

Contoh perhitungan :

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥 − 𝑛

𝑛 − 1= 2 − 2

2 − 1= 0

CR =0

0= 0

Dengan nilai n = 2, maka nilai RI = 0, sehingga nilai CR konsisten karena 0 ≤ 0.1

Page 31: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

63

4.3.7 Rekapitulasi Bobot Keseluruhan

Setelah dilakukan perhitungan keseluruh bobot dan konsistensi data, berikut ini

adalah hasil rekapitulasi nilai bobot kriteria, subkriteria dan bobot global dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.32 Rekapitulasi Bobot AHP

No Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot Sub

kriteria

Bobot

Global

1 Quality (Q) 0.2888 Spesifikasi bahan baku (Q1) 0.50 0.14440

Kecacatan (Q2) 0.50 0.14440

2 Cost (C) 0.0850 Harga produk (C1) 0.2186 0.01858

Cara pembayaran (C2) 0.0799 0.00679

Biaya kirim (C3) 0.3039 0.02584

Diskon (C4) 0.3977 0.03381

3 Delivery (D) 0.3578 Ketepatan waktu pengiriman (D1) 0.75 0.26832

Ketepatan jumlah pengiriman (D2) 0.25 0.08944

4 Service (S) 0.1033 Pelayanan setelah pemesanan (S1) 0.2611 0.02696

Komunikasi (S2) 0.3278 0.03385

Flexibilitas (S3) 0.4111 0.04245

5 Profile supplier (PS) 0.0550 Performance history (PS1) 0.75 0.04124

List konsumen (PS2) 0.25 0.01375

6 Document (Dt) 0.1102 Kelengkapan Dokumen (Dt1) 0.20 0.02204

Purchase invoice (Dt2) 0.80 0.08814

4.3.8 Pemilihan Supplier Dengan Metode TOPSIS

4.3.8.1 Hasil Penyebaran Kuisioner TOPSIS

Penyebaran kuisioner tahap 2 (kuisioner TOPSIS) digunakan untuk

pemilihan supplier dengan hasil akhir nilai alternatif tiap supplier dengan nilai

preferensi tertinggi. Data yang digunakan pemilihan ialah data bobot dengan

metode AHP dari sub-kriteria masing-masing kriteria hasil kuisioner dapat dilihat

pada tabel 4.33.

Page 32: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

64

Tabel 4.33 Hasil kuisioner dengan skala likert

4.3.8.2 Normalisai Matrik Rating Keputusan

Metode TOPSIS membutuhkan nilai normalisasi setiap alternatif pada

masing-masing sub kriteria yang digunakan. Berikut adalah nilai matrik rating

keputusan.

Tabel 4.34 Normalisai matriks rating keputusan

Sub-

kriteria Supplier

A

Supplier

B

Supplier

C

Supplier

D

Supplier

E

Q1 0.4834 0.3867 0.4834 0.4834 0.3867

Q2 0.4924 0.4924 0.4924 0.3693 0.3693

C1 0.4472 0.4472 0.4472 0.4472 0.4472

C2 0.5051 0.5051 0.4041 0.4041 0.4041

C3 0.4472 0.4472 0.4472 0.4472 0.4472

C4 0.4642 0.4642 0.4642 0.4642 0.3714

D1 0.5208 0.3906 0.5208 0.3906 0.3906

D2 0.4682 0.3511 0.4682 0.4682 0.4682

S1 0.4472 0.4472 0.4472 0.4472 0.4472

S2 0.4472 0.4472 0.4472 0.4472 0.4472

S3 0.4041 0.5051 0.4041 0.5051 0.4041

PS1 0.4417 0.5522 0.4417 0.4417 0.3313

PS2 0.4642 0.4642 0.4642 0.4642 0.3714

Dt1 0.5241 0.5241 0.4193 0.3145 0.4193

Dt2 0.4924 0.3693 0.4924 0.4924 0.3693

No Sub

Kriteria

Penilaian

A B C D E

1 Q1 5 4 5 5 4

2 Q2 4 4 4 3 3

3 C1 4 4 4 4 4

4 C2 5 5 4 4 4

5 C3 4 4 4 4 4

6 C4 5 5 5 5 4

7 D1 4 3 4 3 3

8 D2 4 4 4 4 4

9 S1 4 4 4 4 4

10 S2 4 4 4 4 4

11 S3 4 5 4 5 4

12 PS1 4 4 4 4 4

13 PS2 5 5 5 5 4

14 Dt1 5 5 4 3 4

15 Dt2 4 3 4 4 3

Page 33: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

65

Hasil dari normalisai ratingg alternatif setiap sub-kriteria. Dihitung dengan

persamaan 8. Contoh perhitungan :

𝑟11 = 5

√52+42+52+52+42= 0.4834

4.3.8.3 Rating Bobot Ternormalisasi

Metode topsis memiliki kekurangan harus adanya bobot yang berimbang

sesuai dengan penelitian. Pada penelitian ini untuk bobot subkriteria telah

dihitung dengan menggunakan metode AHP. Hasil perhitungan bobot global ada

pada tabel 4.32 dikalikan dengan nilai normalisai dari matrik rating keputusan

pada tabel 4.34. berikut ini adalah hasil perhitungan matriks ternormalisasi

terbobot ada pada tabel berikut.

Contoh perhitungan menggunakan persamaan 9.

𝑦11 = 0.1444 ∗ 0.4838 = 0.0698

𝑦12 = 0.1444 ∗ 0.3867 = 0.0558

Tabel 4.35 Rating bobot ternormalisasi

Sub-

kriteria Supplier

A

Supplier

B

Supplier

C

Supplier

D

Supplier

E

Q1 0.0698 0.0558 0.0698 0.0698 0.0558

Q2 0.0711 0.0711 0.0711 0.0533 0.0533

C1 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083

C2 0.0034 0.0034 0.0027 0.0027 0.0027

C3 0.0116 0.0116 0.0116 0.0116 0.0116

C4 0.0157 0.0157 0.0157 0.0157 0.0126

D1 0.1397 0.1048 0.1397 0.1048 0.1048

D2 0.0419 0.0314 0.0419 0.0419 0.0419

S1 0.0121 0.0121 0.0121 0.0121 0.0121

S2 0.0151 0.0151 0.0151 0.0151 0.0151

S3 0.0172 0.0214 0.0172 0.0214 0.0172

PS1 0.0182 0.0228 0.0182 0.0182 0.0137

PS2 0.0064 0.0064 0.0064 0.0064 0.0051

Dt1 0.0115 0.0115 0.0092 0.0069 0.0092

Dt2 0.0434 0.0325 0.0434 0.0434 0.0325

Page 34: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

66

4.3.8.4 Menentukan Nilai Solusi Ideal

Dalam menentukan nilai solusi ideal postof dan nilai solusi ideal negatif

didaptakan dari tabel 4.35 rating bobot ternormalisai 𝑦𝑖𝑗 dapat ditentukan

menggunakan persamanan 10. 𝐴+ = ( 𝑦1+, 𝑦2

+, … 𝑦𝑛+); dan persamaan 11 𝐴− =

( 𝑦1−, 𝑦2

−, … 𝑦𝑛−); . sehingga didapatkan nilai solusi ideal pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.36 Solusi ideal positif dan solusi ideal negatif

Sub

Kriteria A+ A-

Q1 0.0698 0.0558

Q2 0.0711 0.0533

C1 0.0083 0.0083

C2 0.0034 0.0027

C3 0.0116 0.0116

C4 0.0157 0.0126

D1 0.1397 0.1048

D2 0.0419 0.0314

S1 0.0121 0.0121

S2 0.0151 0.0151

S3 0.0214 0.0172

PS1 0.0228 0.0137

PS2 0.0064 0.0051

Dt1 0.0115 0.0069

Dt2 0.0434 0.0325

Keterangan :

A+ : nilai tertinggi supplier dari rating terbobot ternormalisai.

A- : nilai terndah supplier dari rating terbobot ternormalisai.

4.3.8.5 Menghitung Jarak Terdekat Solusi Ideal

Untuk menghitung jarak solusi ideal positif dan soluso ideal negatif

menngunakan persamaan 12 dan 13. 𝐷𝑖+ menunjukkan jarak antara nilai alternatif

ke i dengan solusi ideal positif. 𝐷𝑖+ menunjukkan jarak antara nilai alternatif ke i

dengan solusi ideal negatif. Contoh perhitungan sebagi berikut:

𝐷𝑖+ = √∑ (𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖𝑗

+)2𝑛𝑗=1

Page 35: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

67

𝐷1+ = √

(0.0698 − 0.0698)2 + (0.0711 − 0.0711)2 + (0.0083 − 0.0083)2 +(0.0034 − 0.0034)2 + (0.0116 − 0.0116)2 + (0.0157 − 0.0157)2 +

(0.1397 − 0.1397)2 +⋯ + (0.0434 − 0.0434)2

𝐷1+ = 0.0063

𝐷𝑖− = √∑ (𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖𝑗

−)2𝑛

𝑗=1

𝐷1− = √

(0.0698 − 0.0558)2 + (0.0711 − 0.0533)2 + (0.0083 − 0.0083)2 +(0.0034 − 0.0027)2 + (0.0116 − 0.0116)2 + (0.0157 − 0.0126)2 +

(0.1397 − 0.1048)2 +⋯ + (0.0434 − 0.0325)2

𝐷1− = 0.0449

𝐷2+ = √

(0.0558 − 0.0698)2 + (0.0711 − 0.0711)2 + (0.0083 − 0.0083)2 +(0.0034 − 0.0034)2 + (0.0116 − 0.0116)2 + (0.0157 − 0.0157)2 +

(0.1048 − 0.1397)2 +⋯ + (0.0325 − 0.0434)2

𝐷2+ = 0.0405

𝐷2− = √

(0.0558 − 0.0558)2 + (0.0711 − 0.0533)2 + (0.0083 − 0.0083)2 +(0.0034 − 0.0027)2 + (0.0116 − 0.0116)2 + (0.0157 − 0.0126)2 +

(0.1048 − 0.1048)2 +⋯ + (0.0325 − 0.0325)2

𝐷2− = 0.0242

Berikut ini adalah rekapitulasi nilai dari solusi jarak ideal positif dan jarak ideal

negatif.

Tabel 4.37 Jarak Solusi Ideal

Supplier D+ D-

Supplier A 0.0063 0.0449

Supplier B 0.0405 0.0212

Supplier C 0.0067 0.0447

Supplier D 0.0397 0.0217

Supplier E 0.0444 0.0107

Page 36: BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil …eprints.umm.ac.id/55834/5/BAB IV.pdf · berskala Internasional dan berlokasi di JL. Hatni, No.200, Desa Tologosadang, Kecamatan

68

4.3.8.6 Penentuan Supplier Terbaik

Tahap yang terakhir pada metode TOPSIS ialah mencari nilai preferensi

dari setiap alternatif sehingga mendapatkan supplier terbaik. Nilai preferensi yang

paling tinggi adalah supplier dengan kinerja terbaik, contoh perhitungan

menggunakan persamaan 14.

𝑉𝑖 = 𝐷𝑖−

𝐷𝑖− +𝐷𝑖

+

𝑉1 = 0.0449

0.0449 + 0.0063= 0.8776

𝑉2 = 0.0212

0.0212 + 0.0405= 0.3437

𝑉3 = 0.0447

0.0447 + 0.0067= 0.8695

𝑉4 = 0.0217

0.0217 + 0.0397= 0.3537

𝑉5 = 0.0107

0.0107 + 0.0444= 0.1946

Tabel 4.38 Hasil nilai preferensi

Supplier Preferensi Peringkat

A 0.8776 1

B 0.3437 4

C 0.8695 2

D 0.3537 3

E 0.1946 5

Berdasarkan tabel diatas maka supplier A (Bapak mustakim) memiliki

kinerja terbaik peringkat 1 dengan nilai preferensi 0.8776, supplier C (Ibu Lilik)

berada di peringkat ke 2 dengan nilai preferensi 0.865, supplier D (Bapak Nur)

peringkat ke 3 nilai preferensi 0.3537, selanjutnya supplier B ( Bapak irawan)

berada pada peringkat 4 nilai preferensi 0.3437, dan yang terakhir adalah supplier

E (Bapak Sukri) dengan nilai preferensi 0.1946.