bab iv pengujian dan analisis...install pada komputer client. 28. saat layar menu utama muncul, akan...

24
42 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas proses pengujian terhadap sistem yang dilakukan pada jaringan Local Area Network (LAN) di laboratorium BS-10 Fakultas Teknik Elektro dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana. Proses pengujian hanya dilakukan pada sepuluh buah komputer dimana jumlah tersebut berbeda dengan spesifikasi (20 komputer), karena komputer yang dapat digunakan hanya sepuluh komputer, sebuah komputer sebagai server, dan tiga buah Notebook sebagai client dengan jaringan WIFI. Pengujian meliputi dua hal, yaitu tahap streaming data video dan streaming live data video. 4.1. Spesifikasi Alat Pada proses pengujian digunakan : 1. Sepuluh buah komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Perangkat Lunak: - Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 dan Service Pack 3. - Sistem Operasi Windows Vista menggunakan virtual machine. b. Perangkat Keras - Prosesor Pentium® Dual-Core CPU E5400 @2,70 GHz. - Memory RAM 2093 MB DDR2. - Video Graphics Adapter Intel® G41Express Chipset . 2. Sebuah komputer untuk server dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Perangkat Lunak : - Sistem Operasi Windows Server 2008 Enterprise b. Perangkat Keras : - Processor Intel® Core® 2 Duo CPU 2.4 GHz - Memory RAM 4 GB DDR2 - Video Graphics Adapter Intel Eaglelake Graphics Chip Accelerated 3. Tiga buah NoteBook dengan spesifikasi sebagai berikut : Nama Komputer : Krisna a. Perangkat Lunak : - Sistem Operasi Windows Service Pack 3. b. Perangkat Keras : - Processor AMD Athlon(tm)X2 DualCore QL-66@2,70 GHz.

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 42

    BAB IV

    PENGUJIAN DAN ANALISIS

    Pada bab ini akan dibahas proses pengujian terhadap sistem yang dilakukan pada

    jaringan Local Area Network (LAN) di laboratorium BS-10 Fakultas Teknik Elektro dan

    Komputer Universitas Kristen Satya Wacana. Proses pengujian hanya dilakukan pada

    sepuluh buah komputer dimana jumlah tersebut berbeda dengan spesifikasi (20 komputer),

    karena komputer yang dapat digunakan hanya sepuluh komputer, sebuah komputer sebagai

    server, dan tiga buah Notebook sebagai client dengan jaringan WIFI. Pengujian meliputi dua

    hal, yaitu tahap streaming data video dan streaming live data video.

    4.1. Spesifikasi Alat

    Pada proses pengujian digunakan :

    1. Sepuluh buah komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

    a. Perangkat Lunak:

    - Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 dan Service Pack 3.

    - Sistem Operasi Windows Vista menggunakan virtual machine.

    b. Perangkat Keras

    - Prosesor Pentium® Dual-Core CPU E5400 @2,70 GHz.

    - Memory RAM 2093 MB DDR2.

    - Video Graphics Adapter Intel® G41Express Chipset.

    2. Sebuah komputer untuk server dengan spesifikasi sebagai berikut :

    a. Perangkat Lunak :

    - Sistem Operasi Windows Server 2008 Enterprise

    b. Perangkat Keras :

    - Processor Intel® Core® 2 Duo CPU 2.4 GHz

    - Memory RAM 4 GB DDR2

    - Video Graphics Adapter Intel Eaglelake Graphics Chip Accelerated

    3. Tiga buah NoteBook dengan spesifikasi sebagai berikut :

    Nama Komputer : Krisna

    a. Perangkat Lunak :

    - Sistem Operasi Windows Service Pack 3.

    b. Perangkat Keras :

    - Processor AMD Athlon(tm)X2 DualCore QL-66@2,70 GHz.

  • 43

    - Memory RAM 1024 MB DDR2.

    - Video Graphics Adapter ATI Radeon HD 3200 Graphics.

    Nama Komputer : Cerian

    a. Perangkat Lunak :

    - Sistem Operasi Windows Service Pack 3.

    - Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

    b. Perangkat Keras :

    - Processor Intel Core I3 2330M

    - Memory RAM 2048 MB DDR3.

    - Video Graphics Adapter NVidia GeForce GT520M

    Nama Komputer : Roy

    c. Perangkat Lunak :

    - Sistem Operasi Windows Service Pack 3.

    - Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

    d. Perangkat Keras :

    - Processor Intel Core I3 2330M

    - Memory RAM 2048 MB DDR3.

    - Video Graphics Adapter NVidia GeForce GT520M

    4.2. Prosedur Pengujian

    Pada bagian ini akan menjelaskan langkah – langkah untuk melakukan pengujian secara

    kompatibilitas dan juga pengujian berdasarkan skenario yang telah dibuat.

    4.2.1. Pengujian Kompatibilitas Aplikasi

    Pengujian ini dilakukan dalam tahap pengembangan aplikasi. Pengujian dilakukan

    untuk memeriksa bahwa aplikasi dapat berjalan pada semua sistem operasi dan juga pada

    semua jenis komputer. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua jenis komputer yang

    memiliki jaringan yang berbeda, yaitu Personal Computer (PC) dengan menggunakan

    jaringan Local Area Network (LAN) dan Notebook dengan menggunakan jaringan WIFI.

    Pengujian juga dilakukan pada tiga macam browser yang berbeda, yaitu Google Chrome,

    Mozilla Firefox, dan Microsoft Internet Explorer. Langkah-langkah pengujian yang telah

    dilakukan adalah sebagai berikut :

    1. Nyalakan PC server yang sudah ter-install web server WAMP5 1.9.2, JDK, dan JMF.

    2. Jalankan WAMP5 server.

    3. Nyalakan sepuluh PC di laboratorium BS-10.

  • 44

    4. Install-kan web browser,wireshark dan JDK 1.6 ke sepuluh komputer tersebut.

    5. Jika sudah berhasil terinstall, jalankan web browser.

    6. Jalankan streaming data video dan streaming live video.

    7. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web browser Mozilla Firefox.

    8. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web browser Microsoft

    Internet Explorer.

    9. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web browser Google Chrome.

    Tabel 4.1. Identifikasi dan pelaksanaan pengujian kompatibiltas

    No. Fungsi yang diuji Pemicu Keluaran yang diharapkan

    1. Streaming Video pada PC

    dan Notebook dengan

    menggunakan browser

    Google Chrome

    User menjalankan

    aplikasi streaming

    data video

    Aplikasi menampilkan

    streaming data video

    dengan benar

    2. Streaming Video pada PC

    dan Notebook dengan

    menggunakan browser

    Mozzila Firefox

    User menjalankan

    aplikasi streaming

    data video

    Aplikasi menampilkan

    streaming data video

    dengan benar

    3. Streaming Video pada PC

    dan Notebook dengan

    menggunakan browser

    Internet Explorer

    User menjalankan

    aplikasi streaming

    data video

    Aplikasi tidak dapat

    menampilkan streaming data

    video dengan benar

    4. Streaming Video pada PC

    dan Notebook dengan

    menggunakan browser

    Google Chrome

    User menjalankan

    aplikasi live

    streaming data video

    Aplikasi menampilkan live

    streaming data video

    dengan benar

    5. Streaming Video pada PC

    dan Notebook dengan

    menggunakan browser

    Mozzila Firefox

    User menjalankan

    aplikasi live

    streaming data video

    Aplikasi menampilkan live

    streaming data video

    dengan benar

    6. Streaming Video pada PC

    danNotebook dengan

    menggunakan browser

    Internet Explorer

    User menjalankan

    aplikasi live

    streaming data video

    Aplikasi menampilkan live

    streaming data video

    dengan benar

    Berdasarkan hasil pengujian kompatibilitas, dapat dilihat bahwa pengujian terhadap

    sepuluh buah PC dan tiga buah Notebook dengan menggunakan browser berbeda belum

    semuanya mendukung player HTML5 untuk memutar format video seperti mp4, ogg, dan

    juga Webm.

    Sedangkan PC yang menggunakan web browser Google Chrome sudah mendukung

    semua fungsi pada aplikasi website ini. Gambar 4.1. menunjukkan format video dan browser

    yang support HTML5.

  • 45

    Gambar 4.1. Format Video dan Browser yang Support HTML5

    4.2.2. Pengujian dengan Skenario

    Pada proses pengujian ini, dilakukan penggabungan dari beberapa pengujian sesuai

    dengan spesifikasi yang telah dibuat. Pengujian ini meliputi :

    Pengujian untuk akses

    aplikasi website dari komputer client yang terhubung jaringan Wi-Fi dan Local Area

    Network.

    Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi Low Quality (360 x 240) pixel.

    Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi Medium Quality (480 x 320)

    pixel.

    Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi High Quality (720 x 480) pixel.

    Pengujian untuk proses pengiriman data video secara real-time dengan protokol RTP.

    Pengujian untuk menerima dan memutar live streaming data video.

    4.2.2.1. Spesifikasi Pengujian Skenario

    Pengujian – pengujian ini digabungkan menjadi sebuah skenario pengujian yang

    dilakukan pada aplikasi ini, aplikasi streaming data video. Pengujian skenario menggunakan

    spesifikasi sebagai berikut :

    a. Pengujian dengan menjalankan aplikasi website.

    b. Pengujian Live Streaming dengan data sumber video dan suara external dikirim lewat

    USB.

    c. Pengujian dengan menggunakan sepuluh komputer yang telah diinstall web browser

    dan JDK untuk mengakses aplikasi website dengan jaringan Local Area Network.

    Pada pengujian ini, komputer client menggunakan IP Address antara 192.168.1.1

    hingga 192.168.1.10.

    d. Pengujian dengan menggunakan satu buah komputer yang telah ter-install web server

    WAMP, JDK, dan juga JMF untuk menerima semua request yang dikirim oleh client.

  • 46

    Pada pengujian ini alamat komputer dari komputer server adalah adalah

    192.168.61.39.

    e. Pengujian dengan menggunakan tiga buah Notebook yang telah ter-install web

    browser dan JDK untuk mengakses aplikasi website dengan menggunakan jaringan

    Wi-Fi. Pada pengujian ini, Notebook client menggunakan IP Address antara

    192.168.1.11 hingga 192.168.1.13.

    4.2.2.2. Langkah – Langkah Pengujian Skenario

    Langkah – langkah pengujian skenario adalah sebagai berikut :

    1. Nyalakan sepuluh komputer yang telah ter-install web browser dan JDK untuk aplikasi

    website streaming video sisi client yang ada di laboratorium BS-10

    2. Nyalakan tiga buah notebook yang telah ter-install web browser dan JDK untuk aplikasi

    website streaming video sisi client.

    3. Nyalakan sebuah PC server yang telah ter-install aplikasi server.

    4. Jalankan aplikasi server pada komputer server.

    5. Saat pertama kali aplikasi website dijalankan, belum ditemukan data video yang

    tersimpan didalam database.

    6. Admin harus menambahkan data video serta informasi – informasi yang berkaitan

    dengan video, dengan cara menekan tombol “ ”.

    7. Masukkan data video yang ingin disediakan pada website. Data video ini akan dipanggil

    pada saat client melakukan request data video pada aplikasi website streaming data

    video.

    8. Tekan tombol “ ” jika ingin melakukan perubahan data video yang sudah tersimpan

    pada database.

    9. Tekan tombol “ ” jika ingin melakukan penghapusan data video yang sudah tidak

    digunakan pada database.

    10. Buka web browser dan jalankan aplikasi website streaming video komputer client pada

    seluruh komputer.

    11. Pada saat pertama kali website terbuka, akan ditampilkan default user interface yaitu

    halaman home yang berisi informasi dan tab-tab untuk pilihan halaman lainnya.

    12. Pilih halaman tab record, untuk menikmati aplikasi website streaming data video. Pada

    halaman record akan menampilkan judul-judul video disertai keterangan yang

    menjelaskan video tersebut, selain itu juga terdapat tiga tombol untuk memilih kualitas

    video yang diinginkan.

  • 47

    13. Pada saat client menekan tombol Low,maka akan muncul player untuk memutar video

    dengan resolusi (320 x 240) pixel.

    14. Klik tombol play yang terdapat pada player untuk langsung memutar data video.

    15. Klik tombol maximize yang terdapat pada player untuk menikmati video secara

    fullscreen.

    16. Ulangi langkah 12 – 15 dengan mengganti pilihan kualitas Medium dan High.

    17. Ulangi langkah 10 - 16 untuk sembilan buah komputer yang lain.

    18. Ulangi langkah 10 – 16 dengan menggunakan tiga buah notebook.

    19. Untuk melakukan live streaming data video, dibutuhkan webcamera sebagai sumber

    inputan gambar dan suara.

    20. Jalankan aplikasi server live streaming pada komputer server.

    21. Pada web browser di sisi client, pilih tab live untuk melakukan proses live streaming

    data video.

    22. Pada halaman live akan muncul applet player yang nantinya akan berfungsi sebagai

    player untuk live streaming data video. Sebelum dapat memutar siaran live, client akan

    diminta untuk mengaktifkan plugin java.

    23. Setelah plugin java aktif maka siaran live streaming data video dapat dinikmati secara

    real-time oleh client dengan delay + 1 detik.

    24. Ulangi langkah 21 – 23 untuk sembilan buah komputer yang lain.

    25. Ulangi langkah 21 - 23 dengan menggunakan tiga buah notebook.

    26. Untuk mengetahui besar delay, jitter, dan lost paket data pada saat live streaming

    digunakan software wireshark.

    27. Jalankan software wireshark yang sudah ter-install pada komputer client.

    28. Saat layar menu utama muncul, akan disediakan pilihan interface.

    29. Pilih interface yang terhubung pada komputer server.

    30. Setelah memilih interface, tekan pilihan capture yang berada di tab menu dan tekan

    pilihan start.

    31. Setelah fungsi capture dijalankan, akan muncul list yang berisi sumber, tujuan, informasi

    serta protocol yang digunakan.

    32. Cari dan pilih list dengan IP address sumber dari komputer server. IP yang digunakan

    pada komputer server adalah 192.168.1.39 yang ditujukan pada IP address broadcast

    yaitu pada IP 192.168.1.255.

    33. Klik kanan dan tekan pilihan decode as, dan cari pilihan RTP.

  • 48

    34. Setelah di-decode maka protocol yang semula UDP berubah menjadi RTP dan akan

    terdapat informasi mengenai format video yang dikirim.

    35. Pilih pilihan Telephony pada tab menu, dan didalamnya pilih pilihan RTP lalu pilih show

    all stream.

    36. Lihat seberapa besar delta, jitter dan lost paket data selama live streaming.

    Setelah melakukan langkah – langkah pengujian, catat hasil pengujian yang didapatkan

    untuk kemudian dianalisa.

    Tabel 4.2. Identifikasi dan Pelaksanaan Pengujian Skenario.

    No. Fungsi yang diuji Pemicu Keluaran yang diharapkan

    1. Data video masuk ke

    dalam database lokal.

    Admin memilih pilihan

    “ ”

    Menambahkan data video dan

    tersimpan ke dalam database

    lokal.

    2. Data video diedit pada

    database lokal.

    Admin memilih pilihan

    “ ”

    Mengubah data video dan

    tersimpan ke dalam database

    lokal.

    3. Data video dihapus

    pada database lokal.

    Admin memilih pilihan

    “ ”

    Menghapus data video yang

    dipilih dari database lokal.

    4. Pemutaran data video

    dengan kualitas high.

    Client memilih pilihan HQ

    dan menekan tombol

    “play”.

    Data video berhasil diputar dengan

    resolusi 720 x 480 pixel.

    5. Pemutaran data video

    dengan kualitas

    medium.

    Client memilih pilihan MQ

    dan menekan tombol

    “play”.

    Data video berhasil diputar dengan

    resolusi 480 x 320 pixel.

    6. Pemutaran data video

    dengan kualitas low.

    Client memilih pilihan LQ

    dan menekan tombol

    “play” .

    Data video berhasil diputar dengan

    resolusi 360 x 480 pixel.

    5. Live Streaming video

    menggunakan codec h-

    263 dam codec

    ULAW.

    Admin menjalankan

    program live streaming

    dengan masukkan dari

    webcamera serta

    mengaktifkan program

    wireshark.

    Live streaming berhasil diputar

    dan diterima secara real-time oleh

    client, hasil analisa wireshark

    menunjukan format encoder h-263

    dan ULAW.

    6. Kualitas delay, jitter

    dan packet loss

    Admin menjalankan

    program wireshark dan

    melakukan capture

    pengujian.

    Delay yang diterima tidak lebih

    dari 1 menit.

  • 49

    4.2.3. Pengujian Capture Device

    Pada proses pengujian ini, dilakukan pengujian dengan menggunakan beberapa capture

    device. Pengujian ini meliputi :

    - Pengujian menggunakan ASUS USB 2.0 Webcam.

    - Pengujian menggunakan Logitech Webcam 120.

    - Pengujian menggunakan USB 2.0 PC Cam.

    - Pengujian menggunakan Chicony USB 2.0 Camera.

    - Pengujian menggunakan Logitech QuickCam Pro 2000.

    - Pengujian menggunakan SONY Cybershot DSC-WX50.

    Langkah-langkah pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

    1. Nyalakan PC server yang sudah ter-install web server WAMP5 1.9.2, JDK, dan JMF.

    2. Koneksikan capture device ke PC server.

    3. Install driver capture device.

    4. Jalankan aplikasi server untuk melakukan transmitting data video.

    5. Ulangi langkah 2-4 dengan menggunakan lima buah capture device lainnya.

    4.3. Hasil pengujian

    Hasil pengujian kompatibilitas dan pengujian dengan skenario yang telah dibuat

    dilakukan dengan cara menghitung banyaknya keberhasilan fungsi – fungsi yang diuji

    berdasarkan tabel identifikasi dan pelakasanaan pengujian (Tabel 4.1. dan Tabel 4.2.).

    4.3.1. Hasil pengujian kompatibilitas

    Berdasarkan identifikasi dan pelaksanaan pengujian kompatibilitas (Tabel 4.1.), Tabel

    4.3. menunjukkan hasil pengujian kompatibilitas yang telah dilakukan.

    Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kompabilitas

    Web browser

    Nama Atribut

    Streaming data video Live streaming video

    Google Chrome V V

    Mozila Firefox V V

    Microsoft Internet Explorer

    V

    Dari hasil pada tabel 4.3. dapat dilihat bahwa browser yang dapat melakukan proses

    streaming data video dengan baik hanya browser Google Chrome dan Mozilla Firefox,

    sedangkan untuk browser Microsoft Internet Explorer tidak dapat melakukan proses

  • 50

    streaming data video. Hal ini dikarenakan pada browser Microsoft Internet Explorer belum

    men-support format mp4 dan css yang digunakan dalam proses pembuatan web tidak

    compatible dengan browser Microsoft Internet Explorer, hal ini menyebabkan tampilan pada

    web jadi error.

    Untuk proses live streaming data video, semua browser dapat memutar live streaming

    video dengan baik. Gambar 4.1 hingga Gambar 4.3 mewakili hasil screenshot dari aplikasi.

    Gambar 4.2. Player HTML 5 pada Web Browser Google Chrome.

    Gambar 4.2. menunjukkan tampilan player HTML 5 pada web browser Google

    Chrome. Dapat dilihat pada player terdapat fungsi play, pause, navigation bar, volume,

    fullscreen mode, dan juga lamanya waktu video telah berjalan.

  • 51

    Gambar 4.3. Player HTML 5 pada Web Browser Mozilla Firefox.

    Gambar 4.3. menunjukkan tampilan player HTML 5 pada web browser Mozilla

    Firefox. Dapat dilihat pada player terdapat fungsi play, pause, navigation bar, volume,

    fullscreen mode, dan juga lamanya waktu video telah berjalan. Berbeda dengan player pada

    web browser Google Chrome, pada player Mozilla Firefox tertera juga durasi lamanya video.

    Gambar 4.4. Player HTML 5 pada Web Browser Internet Explorer.

    Gambar 4.4. menujukkan pesan error yang terjadi bila melakukan streaming data

    video dengan menggunakan web browser Microsoft Internet Explorer. “Your browser does

    not support this video format” hal ini menunjukkan bahwa web browser tidak men-support

    format file data video.

  • 52

    Gambar 4.5. Applet Player Live Streaming Data Video.

    Pada saat client ingin melihat siaran live yang sedang berlangsung, client dapat

    langsung memilih tab live pada aplikasi website. Gambar 4.5. merupakan tampilan applet

    player live streaming data video saat client memilih tab live. Berbeda dengan player

    streaming data video, pada applet player live streaming data video hanya terdapat fungsi play

    dan pause serta dilengkapi dengan durasi lamanya client telah melakukan live streaming.

    Karena video bersifat live maka tidak ada pilihan fast forward dan juga rewind.

    4.3.2. Hasil pengujian skenario

    Hasil pengujian berdasarkan skenario yang telah dibuat ditunjukkan dalam beberapa

    tabel dan screenshot,

    Pengujian pertama dilakukan untuk kondisi website tidak bisa diakses. Gambar 4.6.

    adalah tampilan ketika service tidak dapat diakses oleh browser.

  • 53

    Gambar 4.6. Website Tidak Dapat Diakses Melalui Browser.

    Website tidak dapat diakses oleh komputer client karena dua kemungkinan :

    1. Komputer server tidak terhubung pada jaringan, sehingga IP 192.168.1.39

    merupakan IP kosong.

    2. Komputer server terhubung dengan jaringan, tetapi aplikasi web server tidak

    dinyalakan. IP 192.168.1.39 merupakan IP yang bisa diakses, tetapi port 8081

    dari IP tersebut kosong.

    Admin dapat melakukan penambahan data video, penghapusan data video, dan juga

    mengubah data video yang sudah ada didalam database lokal yang dapat dilihat pada Gambar

    4.7. hingga Gambar 4.9.

    Gambar 4.7. Tampilan Add Data Video.

  • 54

    Pada Gambar 4.7. menunjukkan tampilan add data video, admin diminta untuk

    memasukkan nama video, lokasi file HQ, lokasi file MQ, lokasi file LQ, images, dan juga

    deskripsi video. Setelah semua terisi tekan tombol input untuk menambah data video didalam

    database lokal.

    Gambar 4.8. Tampilan Edit Data Video.

    Pada Gambar 4.8. menunjukkan tampilan edit data video, admin dapat mengubah

    nama video, lokasi file HQ, lokasi file MQ, lokasi file LQ, images, dan juga deskripsi video.

    Setelah selesai melakukan edit data tekan tombol edit untuk menyimpan perubahan didalam

    database lokal.

  • 55

    Gambar 4.9. Tampilan Delete Data Video.

    Pada Gambar 4.9. menunjukkan tampilan delete data video, admin dapat menghapus

    file video yang sudah tidak digunakkan lagi didalam database lokal. Gambar 4.10.

    merupakan tampilan aplikasi website saat berhasil mengakses aplikasi.

  • 56

    Gambar 4.10. Tampilan Halaman Home Pada Website Streaming Video.

    Pada halaman home terdapat lima buah menu utama yang berada pada bagian atas

    website. Gambar 4.11. menunjukan lima buah menu yang ada pada aplikasi website.

    Gambar 4.11. Tampilan Menu Pada Aplikasi Website.

    Pada saat client memilih menu record, maka aplikasi website akan menampilkan isi

    dari halaman record. Didalam menu record terdapat beberapa judul video dan juga tiga

    macam kualitas video yang berbeda yaitu low, medium, dan high. Pada saat client menekan

    salah satu kualitas video maka secara otomatis akan keluar player pada aplikasi website.

    Dapat dilihat pada gambar 4.12. merupakan tampilan halaman record dan juga gambar 4.13.

    merupakan tampilan player saat client memilih salah satu kualitas.

  • 57

    Gambar 4.12. Tampilan Halaman Record Pada Aplikasi Website.

  • 58

    Gambar 4.13. Tampilan Player Saat Client Memilih Salah Satu Kualitas.

    Perbandingan kualitas gambar video high, medium, dan low dapat dilihat pada

    Gambar 4.14. hingga Gambar 4.16.

    Gambar 4.14. Video High Quality

  • 59

    Gambar 4.15. Video Medium Quality

    Gambar 4.16. Video Low Quality

    Pada saat client memilih menu live, maka akan tampil applet player sebagai player

    pemutar live streaming data video. Pengaktifan applet player membutuhkan ijin untuk

    mengaktifkan java pluggin. Gambar 4.17. merupakan tampilan applet player pada menu live,

    sedang gambar 4.18. merupakan screenshoot permintaan pengaktifan java plugin.

  • 60

    Gambar 4.17. Tampilan Applet Player.

    .

    Gambar 4.18. Permintaan Mengaktifkan Java Plugin Pada Web Browser.

    Untuk melakukan pengujian pengiriman paket data RTP pada aplikasi website Live

    streaming data video, digunakan aplikasi wireshark dimana aplikasi ini dapat menangkap dan

    menganalisa paket-paket data yang terjadi dalam jaringan.

  • 61

    Gambar 4.19. Screenshot Software Wireshark.

    Gambar 4.19. menunjukan paket-paket RTP yang berasal dari IP 192.168.1.39 menuju

    IP broadcast 192.168.1.255 dengan informasi data sesuai dengan hasil kompresi dalam

    transmitting visual dan audio. Transmitting visual menggunakan kompresi h-263

    sedangkan transmitting audio menggunakan kompresi µlaw-G.711.

    Gambar 4.20. hingga Gambar 4.19. merupakan screenshot hasil pengujian mengenai

    paket - paket data RTP menggunakan fungsi filter telephony pada wireshark.

    Gambar 4.20. Hasil Analisa Filter Telephony RTP Streams Yang Ditangkap.

    Dari hasil pengujian menggunakan wireshark dapat dilihat kompresi µlaw-G.711 dan

    kompresi h-263 tidak mengalami packet loss pada saat pengiriman data. Ini dikarenakan

    karena proses pengujian berlangsung pada jaringan Local Area Network, sehingga paket-

    paket yang dikirimkan dapat mudah diterima oleh client tanpa harus kehilangan data.

  • 62

    Gambar 4.21. Hasil Analisa Paket Data RTP Visual.

    Gambar 4.21. merupakan hasil pengujian paket data visual menggunakan wireshark.

    Pada gambar terlihat delta selalu berubah-ubah setiap pengiriman paket data. Pada pengujian

    paket data video, delta maksimal yang didapat pada saat pengujian sebesar 1277,04 ms yang

    terletak pada paket data ke 43227. Delta yang terjadi disebabkan oleh proses encode, decode,

    dan juga proses pengiriman data melalui jaringan. Algoritma yang digunakan untuk kompresi

    visual h-263 adalah algoritma DCT.

  • 63

    Gambar 4.22. Hasil Analisa Paket Data RTP Audio.

    Gambar 4.22. merupakan hasil pengujian paket data audio menggunakan wireshark.

    Pada gambar terlihat delta selalu berubah-ubah setiap pengiriman paket data. Pada pengujian

    paket data audio, delta maksimal yang didapat pada saat pengujian sebesar 163,06 ms yang

    terletak pada paket data ke 77624. Delta yang terjadi disebabkan oleh proses encode, decode,

    dan juga proses pengiriman data melalui jaringan. Algoritma yang digunakkan untuk

    kompresi audio µlaw-G.711 adalah algoritma PCM.

    Paket data video dan paket data audio memiliki rata-rata jitter yang berbeda, yaitu 1,19

    ms untuk paket data video dan 38,81 ms untuk paket data audio. Dimana maksimal jitter

    pada paket data video sebesar 29,84 ms dan maksimal jitter pada paket data audio sebesar

    56,64 ms. Jitter diakibatkan oleh antrian yang terjadi di jaringan. Jitter dapat menyebabkan

    sampling disisi penerima menjadi tidak tepat sasaran sehingga informasi menjadi rusak.

    Pengujian delay dilakukan secara manual dengan menggunakan stopwatch pada tiga

    belas client yang terdiri dari sepuluh buah PC yang terhubung ke server dengan jaringan

    Local Area Network dan tiga buah notebook yang terhubung ke server dengan jaringan

    WiFi. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengaksesan website secara bersamaan

    pada halaman website live streaming data video. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.4

    dan grafik delay dapat dilihat pada Gambar 4.20.

  • 64

    Tabel 4.4 Hasil Pengujian Delay Pada Aplikasi Website Live Streaming Data Video.

    No Koneksi Delay (ms)

    1 kabel LAN 350

    2 kabel LAN 380

    3 kabel LAN 510

    4 kabel LAN 380

    5 kabel LAN 400

    6 kabel LAN 410

    7 kabel LAN 310

    8 kabel LAN 370

    9 kabel LAN 440

    10 kabel LAN 460

    11 WiFi 570

    12 WiFi 380

    13 WiFi 280

    rata-rata (ms) 403,07

    Gambar 4.23. Grafik Delay Live Streaming.

    Dari hasil pengujian diatas, dapat dilihat pada grafik bahwa banyaknya client yang

    mengakses aplikasi website tidak mempengaruhi delay pada saat melakukan proses live

    streaming video. Delay yang terjadi pada saat melakukan streaming selalu berubah-ubah

    dikarenakan oleh berbagai faktor, seperti delay yang terjadi karena serialisasi dan karena

    faktor penuhnya memory RAM masing-masing komputer client.

    Ringkasan hasil pengujian skenario dapat dilihat pada Tabel 4.5.

  • 65

    Tabel 4.5 Hasil Pengujian Skenario

    No. Fungsi yang diuji Tingkat Keberhasilan

    1. Add data ke database lokal. 100 %

    2. Edit data ke database lokal. 100 %

    3. Delete data dari database lokal. 100 %

    4. Mengakses aplikasi website live streaming data

    video.

    100 %

    5. Streaming video dengan kualitas High. 100 %

    6. Streaming video dengan kualitas Medium. 100 %

    7. Streaming video dengan kualitas Low. 100 %

    8. Melakukan transmitting data video live dari

    webcamera.

    100 %

    9. Delay, dan Jitter kurang dari 4 menit. 100 %

    Rata – Rata Hasil Pengujian 100 %

    Pada pengujian skenario, aplikasi website telah berhasil diuji dengan persentase

    keberhasilan 100%. Angka tersebut diperoleh dengan mengambil rata-rata hasil pengujian

    skenario pada Tabel 4.5.

    4.3.3. Hasil Pengujian Capture Device

    Dari hasil pengujian enam buah capture device hanya dua buah capture device yang

    dapat melakukan transmitting data video yaitu Logitech QuickCam Pro 2000 dan Chicony

    USB 2.0 Camera. Hal ini disebabkan Java Media Framework hanya mendukung capture

    device tertentu. Beberapa daftar capture device yang didukung oleh Java Media Framework

    dapat dilihat pada tabel 4.6.

    Tabel 4.6 Hasil Pengujian Capture Device

    Capturer JMF Supported

    Sun Video

    SunVideo Plus

    QuickCam VC V

    e-cam V

    Creative Webcam II V

    Miro Video DC30 V

    Lomega Plus V

    QuickCam Home USB V

    Smart Video Recorder III V