bab iv pengoperasian generator
TRANSCRIPT
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 1/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
BAB IV
SISTEM GENERATOR
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP
4.1 Umum
Sebuah mesin sinkron dapat dipakai baik sebagai motor ataupun sebagain
generator, tanpa mengalami perbedaan yang berarti dalam desain atau konstruksi.
Sebagi motor, mesin sinkron bekerja sebagai suatu alat sinkron yang berputar
dengan suatu putaran tetap yang ditentukan oleh frekuensi dan jumlah pasang
kutub.
Sebagai generator, mesin sinkron dapat dioperasikan sebagain mesin
tunggal, akan tetapi bisaanya mesin ini akan tergabung dalam suatu sistem
interkoneksi, sehingga bekerja sejajar sinkron dengan generator – generator
sinkron yang lainnya. Generator yang digunakan pada PLTU Suralaya Unit 1 –
adalah generator sinkron, mengingat generator sinkron dapat dibuat dalam ukuran
daya yang besar. Sehingga kon!ersi energi mekanik menjadi energi listrik se"ara besar – besaran praktis dilakukan hanya dengan generator sinkron #alaupun
seperti mesin magnetohidrodinamika dan sel bahan bakar.
Generator sinkron mempunyai kumparan medan di rotor dan kumparan
jangkar di stator. $umparan medan diberi suplai tegangan d" sehingga mengalir
arus d" pada kumparan medan dan timbul fluks magnet yang besarnya konstan
terhadap #aktu. %luks konstan &fluks d"' ini menembus kumparan jangkar.
$umparan medan diputar oleh turbin sehingga fluks magnet ini turut berputar dan
memotong – motong kumparan jangkar. Sesuai dengan hokum faraday, maka
kumparan jangkar ini akan menghasilkan ggl induksi. Ggl induksi bolak – balik
&a"' pada kumparan jangkar ini sebagai tegangan keluaran generator dan bila pada
kumparan jangkar dihubungkan beban, maka akan mengalir arus bolak – balik ke
beban.
Generator unit 1 – menggunakan merk (itsubishi dengan kapasitas ))
(* yang dilengkapi dengan eksitasi tanpa menggunakan sikat &brushless
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
30
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 2/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
exciter '. Tegangan keluaran masng – masing generator unit 1 – adalah sebesar
56.))) !olt. 7erikut ini spesifikasi generator unit 1 – 8
Tabel .1 Spesifikasi Generator Unit 1 9
ari data spesifikasi diatas, kita dapat mengetahui bah#a kumparan stator
generator PLTU Suralaya Unit 1 – terhubung bintang &: "onne"tion'. Sehingga
data tersebut diatas dapat diolah lagi sebagai berikut 8
1. 7esar daya semu total ; <1.))) k3- dengan pf maksimum ; ).=
(aka, 7esar daya total aktif ; <1.))) > ).=? ; )).6?) k*
7esar daya aktif tiap phasa ;400.350
3=133.450
k*
5. 7esar tegangan antar phasa ; 56.))) 3olt
(aka, besar tegangan phasa ke netral &tegangan phasa' adalah
3 phasa ;23.000
√ 3 ; 16.5<@,1 k3
6. $e"epatan putaran rotor generator dnegan frekuensi ?) 2A dan jumlah
kutub 5 &double pole' adalah 8
n &putaran' ;120 f
p =
120×50
2 ; 6.))) rpm &rotation per – minute'
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
31
<1))) k3- Type (794 +ating Bont
))6?) k* Serial =)B5)5)1 C=10%1)1
56))) 3 25 Pressure kgC"m.g
11=56 - Stator #inding :
).=? P% 0>"iter 3oltage ?)) 3
6 Phasa %ield Burent )@) -
?) 2A Gas 3olume =) m6
6))) rpm ate 4une 1@=5
2 Pole
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 3/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
4.2 Konstruksi
Se"ara umum generator sinkron terdiri atas stator, rotor dan "elah udara.
Stator merupakan bagian dari generator sinkron yang diam sedangkan rotor
adalah bagian yang berputar dimana diletakkan kuparan medan yang disuplai oleh
arus searah dari eksiter. Belah udara adalah ruang antara stator dan rotor.
Gambar .1 $onstruksi Generator Sinkron Tampak epan
$onstruksi generator sinkron 5 kutub rotor silinder dengan eksitasi medan
tanpa sikat &brushless' pada unit 1 – PLTU Suralaya se"ara umum terdiri dari 8
1. +angka Stator &Stator Frame'
+angka stator merupakan rumah &kerangka' yang menyangga inti
jangkar generator sebagai penutup bertekanan yang diran"ang khusus untuk
dapat menahan tekanan sebesar 1) kgC"m5, dua kali tekanan gas maksimum
yaitu ? kgC"m5. 7ahan yang digunakan adalah baja silinder &rolled steel' o.1
Sm 1 -P dari 4/S G 61)D untuk suatu konstruksi yang dilas &#elded
"onstru"tion' atau sejenisnya, yang diberikan suatu pengujian supersoni"
untuk membuktikan bah#a ia terbebas dari keretakan oleh karena
pelaminasian dan sebagaiknya.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
32
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 4/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
+angka stator dibentuk oleh bahan – bahan berukuran besar untuk
memperke"il bagian – bagian terluar dengan maksud untuk memberikan
perlindung yang rapat agar aman dari ledakan gas.
Gambar .5 +angka Stator
5. Laminasi Stator
Untuk membentuk inti stator, digunakan lembaran – lembaran baja
sili"on berkualitas tinggi dan disatukan dengan kuat dalam beberapa semen.
Setelah dilakukan pelapisan dengan !arnish, laminasi – laminasi tersebut
dipan"angkan di dalam rangka stator. Pada segmen – segmen tersebut pada
bagian ujungnya, dibuat belahan – belahan seperti gerigi untuk men"egah
pertambahan rugi – rugi beban stray di ujungnya.
Gambar .6 Laminasi Stator
6. Ujung /nti Stator
Pada generator yang memiliki pendingin di bagian dalamnya dan
memiliki beban beban listrik yang besar, diperlukan "ara untuk megurangi
rugi beban stray9nya sebesar mungkin. 2al tersebut dapat diperoleh dengan
menggunakan suatu plat non9magnetik pada bagian ujung inti statornya.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
33
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 5/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Struktur akhir ujungnya ditempatkan pada plat baja sili"on yang dimaksudkan
untuk membentengi fluks akhir. Untuk menompang kumparan yang paling
sering digunakan adalah material nonlogam untuk mengurangi rugi 9 rugi
Eddy Current .
Gambar . Ujung /nti Stator
. Penopang %leksibel
Pada generator, tarikan magnetik yang disebabkan oleh fluksi stator
dan rotor menimbulkan gaya antara pusat kutub dan jalur tengahnya, yang
menghasilkan getaran frekuensi ganda sehingga menyebabkan inti statornya
menjadi o!al. 7erbagai upaya dilakukan untuk meran"ang inti dan rangka
stator agar dapat memperke"il getaran ini. leh karena itu, suatu penompang
fleksibel diberikan untuk men"egah perpindahan getaran dari inti ke rangka
stator.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
34
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 6/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Gambar .? Fleksible Support
Untuk menahan seluruh inti stator dari rangka stator digunakan suatu
plat pegas yang banyak, yang ditempatkan di bagian dalam arah lingkaran
& peripheral) begitu juga dalam arah aksial, dan inti stator pada dasarnya
ditopang oleh rangka stator dalam arah gra!itasi, tetapi bisa jadi berubah
dalam arah radial. an dengan demikian akan men"egah perpindahan
frekuensi ganda ke ruang stator.
?. $umparan Stator &Stator Winding '
Sama halnya dengan mesin pendingin kon!ensional dalam hal
transposisi roebel yang diberlakukan pada suatu lilitan kumparan, 5 perbedaan
berikut dapat ditemukan 8
1' -da dua kelompok strand yang membentuk satu konduktor dan sebuah
tabung !entilasi yang diletakkan pada jalur tengah dari kedua
kelompok.
5' i kedua ujung kumparan, ada bukaan sebagai jalan keluar gas
pendingin.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
35
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 7/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
&a' Coil Cross Section
(b) Roebel Transposition
Gambar .D Stator Coil
Saluran !entilasi terbuat dari tabung – tabung metalik dengan resistansi
yang tinggi yang dipan"angkan dalam arah !erti"al dan diisolasi untuk
mengurangi rugi – rugi Eddy current . Setelah menyusun satu strand, diberikan
suatu isolasi yang disebut isolasi dialastik yang diberikan di sekelilingnya.
D. /solasi ialastik
/solasi dialastik merupakan pita mika yang telah diimpregnasi dengan
pemanasaan resin epoxy &diaresin' sehingga seluruhnya terisi dengan resin
sampai ke bagian luarnya sehingga tidak ada yang tersisa. $arena diaresin
merupakan resin epo>y, ia dapat menahan tegangan tinggi, selain itu resin ini
juga memiliki kekuatan regang yang tinggi, elastisitas dan koefesien
pemuaian yang mendekati koefisian muai tembaga sehingga dapat terbebas
dari keretakan akibat dari pemuaian dan kontraksi konduktor selama #aktu
pengoperasian.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
36
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 8/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Gambar .< /solasi ialastik
<. $onstruksi -khir $umparan Stator
Untuk melindungi ujung kumparan stator dari kerusakan atau
keretakan karena tekanan yang berat pada saat hubung singkat yang tiba –
tiba dan getaran elektromagnet selama pengoperasian normal, ujung – ujung
kumparan yang diken"angkan dan disusun ke dalan sebuah unit conical
tunggal dengan pintalan – pintalan ka"a & glass cords', "in"in – "in"in resin
yang terbuat dari iber glass yang diimpregnasi dengan epoxy, spacer , pita
fasa dan lain – lain.
Gambar .= Coil End Construction
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
37
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 9/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Untuk men"egah akti!is korona, filter – filter semikonduktor
disisipkan ke dalam alur stator menutupi kumparan untuk menghindari
pengosongan alur. Pada kedua bagian ujung alur disemprotkan "at dengan
resistansi yang tinggi sedemikian rupa sehingga resistansinya meningkat
se"ara bertahap sampai menutupi seluruh bagian ujungnya, sehingga
memberikan suatu konstruksi yang menjamin gradient potensial yang
seragam. Bat isolasi anti korona akan disemprotkan ke atas bagian – bagian
yang terbungus dengan "at bertahanan tinggi sampai ke bagian 9 bagian
ujungnya.
=. Poros +otor & Rotor Shat '
Sebagai material poros, digunakan tempaan padat dari baja i9(o93.
alur – alur yang menampung kumparan dihubungkan paralel pada bagian
geriginya, dan alur – alur tersebut memiliki trapeAoid yang lebar pada sisi
terluarnya. Pada permukaan kutub, alur – alur melintang dibuat agar memiliki
kepaduan yang seragam dan alur yang berbentuk U untuk pengujian
supersonic yang juga disediakan sehingga dengan demikian keandalan
material poros dapat diuji bahan setelah penyisipan kumparan – kumparan
rotor.
Gambar .@ Rotor Shat
@. $umparan +otor & Rotor Winding '
Terbuat dari tembaga berlapis perak yang dibuat dengan rapi.
$onduktor rotor tersebut merupakan suatu susunan di dalam dua buah strand
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
38
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 10/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
berbentuk U yang tersusun untuk memiliki saluran !entilasi di tengahnya.
alam hal kumparan rotor yang berpendingin di bagian dalamnya, yang
berada di dalam alur – alur yang berbentuk trape!oid dimaksudkan untuk
meningkatkan kapasitas pengeksitasian. alam hal ini tidak mungkin bagi
kumparan yang berbentuk persegi sebagaimana pada mesin – mesin
kon!ensional dan memungkinkan kumparan – kumparan tersebut untuk dapat
disisipkan satu persatu dalam alur – alur tersebut.
leh karena itu, kumparan – kumparan tersebut diproduksi
perbagiannya, sehingga dengan demikian dapat diatur ke dalam alur – alur
tersebut untuk dapat disambungkan dengan "ara dilas satu persatu dengan
bantuan pemanasan induksi frekuensi tinggi. Pada bagian paling atas dari
kumparan medan diberikan kumparan peredam yang terdiri dari "ampuran
tembaga dengan kekuatan regangan yang tinggi, tembaga dan "in"in pengikat
&rectaining ring ' untuk dapat menyerap arus urutan negatif.
1). $umparan +etaining +ing
Untuk menopang ujung kumparan rotor, "in"in – "in"in silindris tipis
pengikat kumparan ditempatkan di kedua ujung badan rotor. Bin"in pengikat
kumparan tersebut ditempatkan pada beberapa posisi yang diperkirakan dapat
menerima tekanan putar yang besar selama #katu operasi dan juga perubahan
bentuk eliptis berulang dalam arah radial serta dapat memusatkan fluksi
akhirnya. Untuk itu digunakan baja austenite non9magnetik yang mempunyai
koefisien regangan yang tinggi.
Gambar .1) Coil Rectaining Ring
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
39
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 11/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Selanjutnya, untuk men"egah turunnya kekuatan mekanis yang disebabkan
oleh takikan ¬"hes', digunakanlah sistem !entilasi khusus yang tidak
membutuhkan saluran !entilasi dalam arah radial.
alam pemasangan "in"in ini ke badan rotor, harus dilakukan dengan tepat
dan benar untuk men"egah "in"in terlepas pada kondisi ke"epatan lebih dan "in"in
– "in"in disisipkan sebagai pengun"ian untuk men"egah setiap pergeseran dalam
arah aksial.
4.3 Sistm Kr!" Gnr"tor
$on!ersi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk
mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron
&alternator ' merupakan jenis mesin listrik yang berfungsi untuk menghasilkan
teganan bolak – balik dengan "ara mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik. 0nergi mekanis diperoleh dari putaran rotor yang digerakkan oleh
penggerak mula & prime mo"er)# sedangkan energi listrik diperoleh dari proses
induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan stator dan rotornya.
Generator sinkron dengan definisi sinkronnya, mempunyai makna bah#a
frekuensi listrik yang dihasilkannya sinkron dengan putaran mekanis generator
tersebut. +otor generator sinkron yang diputar dengan penggerak mula & prime
mo"er ' yang terdiri dari belitar medan dengan suplai arus searah akan
menghasilkan medan magnet putar dengan ke"epatan dan arah putar yang sama
dengan putaran rotor tersebut. 2ubungan antara medan magnet pada mesin
dengan frekuensi listrik pada stator ditunjukan pada persamaan diba#ah ini 8
F =n. p
120
imana 8 % ; %rekuensi Listrik &2ertA'
n ; $e"epatan putaran rotor generator &rpm ; Rotation $er%&inute'
p ; 4umlah $utub
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
40
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 12/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
-dapun prinsip kerja dari generator sinkron se"ara umum adalah sebagai
berikut 8
1. $umparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber
eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan
medan. engan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan
medan maka akan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap #aktu
adalah tetap.
5. Penggerak mula & $rime &o"er ' yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada ke"epatan nominalnya.
6. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang
dihasilkan oleh kumparan medan. (edan putar yang dihasilkan pada rotor,
akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan
jangkar yang terletak distator akan dihasilkan fluks magneti" yang
berubah9ubah besarnya terhadap #aktu. -dapun perubahan fluks magneti"
yang melingkupi suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi padaujung9ujung kumparan tersebut hal tersebut ssuai dengan persamaan
berikut 8
E=− N d ∅
dt
E=− N d ∅max sinω
dt
E=− N ω∅max cosω
7ilaω=2πf
E=− N 2πf ∅maxcosω
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
41
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 13/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
7ilaf =
np
120
(aka E= – N (2π
np
120)
∅max cosω
imana 8 0 ; ggl induksi maksimum &!olt'
; 4umlah lilitan
% ; %rekuensi &2A'
n ; Putaran rotor &rpm'∅max ; %luks magnetik maksimum &#eber'
Gambar .11 'ne ine iagram *enerator System
Untuk generator sinkron tiga phasa, digunkan tiga kumparan jangkar yang
ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan
kumparan jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada
ketiga kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda phasa 15)) satu sama
lain. Setelah itu ketiga terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk
menghasilkan energi listrik.
.6.1 perasi Generator
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
42
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 14/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Generator yang diputar pada ke"epatan nominal dan diberi eksitasi, akan
menghasilkan energi listrik sesuai dengan konsumen. alam pengoperasiannya,
"ara pengiriman energi dari generator ke konsumen ada 5 ma"am, yaitu 8
1. Generator 7erdiri sendiri & +ouse oad '
Generator dapat dioperasikan sendiri terpisah dari sistem jaringan
atau dari generator lain dan dibebani, misalnya pada saat terjadi gangguan
didalam sistem transmisi attau #ilayah beban tertentu. alam kondisi ini,
setiap perubahan beban atau tegangan akan sangat terasa pada
pengoperasian generator. Generator yang dioperasikan se"ara +ouse load
sangat rentan dan mudah berubah – ubah.
Peranan operator dalam kondisi operasi seperti ini sangat penting,
karena generator akan mudah tergelin"ir sehingga beroperasi ke daerah
tidak stabil bila penendalinya tidak benar. leh karena itu generator yang
beroperasi se"ara +ouse load dengan beban yang rendah dibatasi #aktu
pengoperasiannya. $arena hal ini berpengaruh terhadap pengoperasian
turbin, sehingga begitu sistem terlambat pulih generator harus segera
kembali paralel dengan sistem.
5. Generator sinkron dengan sistem jaringan &interkoneksi'
Sistem jaringan terdiri dari banyak unit pembangkit atau generator,
sehingga kapasitasnya sangat besar dan stabil. -pabila generator
dioperasikan paralel dengan sistem jaringan, maka pengoperasiannya
relati!e stabil. Perubahan frekuensi atau tegangan akan dirasakan ke"il
oleh generator. $arena perubahan beban di dalam sistem jaringan tegangan
generator dijaga agar konstan, sedangkan nilai yang selalu berubah – ubah
&"ariable' adalah daya reaktif dan faktor daya. -pabila kita mengubah arus
eksitasi, maka yang berubah adalah daya reaktifnya.
.6.5 Sinkronisasi Generator
Untuk menyalurkan energi listrik yang dihasilkan dari generator, maka
generator harus dihubungkan ke sistem jaringan &saluran transmisi'.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
43
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 15/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Penyambungan keluaran generator ke sistem jaringan disebut sinkronisasi.
Sedangan generator yang beroperasi dengan terhubung ke sistem jaringan disebut
operasi paralel.
Gambar .15 +angkaian ki!alen Generator Sinkron 1 %asa
-pabila dua buah sistem tegangan bolak – balik akan diparalel
&sinkronisasi', maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu 8
1. Tegangan harus sama
-ntara generator yang akan diparalel dengan sistem jaringan harus
memiliki nlai tegangan yang sama. untuk menyamakannya, maka tegangan
generator harus diatur dengan "ara mengubah arus eksitasinya, apabila
tegangan generator lebih tinggi dari tegangan sistem jaringan, maka generator
akan mengalami sentakan beban (3-r lagging &induktif'. alan hal ini
generator mengirim daya reaktif ke sistem jaringan, maka generator akan
mengalami sentakan beban (3-r leading &kapasitif'. alam hal ini generator
menyerap daya reaktif dari sistem jaringan.
5. %rekuensi harus sama
%rekuensi generator dan frekuensi sistem jaringan harus memiliki nilai
yang sama. frekuensi generator dapat diatur dengan "ara mengatur pembukaan
katup Go!ernor &*o"ernor ,al"e'. -pabila frekuensi generator lebih tinggi
dari frekuensi sistem jaringan, maka sistem akan mengalami sentakan beban
(* dari generator. Pada kasus ini, generator berperan sebagai pembangkit
beban (*. Sebaliknya, apabila frekuensi generator lebih rendah dari
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
44
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 16/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
frekuensi sistem jaringan, maka generator akan mengalami sentakan beban
(*.
6. Sudut fasa harus sama
Sudut fasa antara generator dan sistem jaringan harus sama, apabila
terjadi perbedaan sudut fasa antara generator dan sistem jaringan, maka akan
mengakibatkan sentakan perpindahan daya antara generator dan sistem
jaringan.
. Urutan fasa harus sama
-ntara generator dan sistem aringan harus memiliki urutan fasa yang
sama. apabila sistem jaringan memiliki urutas fasa +, S, dan T, maka urutan
fasa generator adalah U, 3, dan *. urutan fasa merupakan konstanta yang
berkaitan dengan ran"ang bangun dan operasinya tidak dapat dikontrol.
alam hal sinkronisasi, tegangan, frekuensi dan sudut fasa dari kedua
sistem tegangan bolak – balik harus sampai men"apai nilai yang sama sebelum
dihubungkan. -pabila terjadi gangguan pada sistem. Tingkat gangguan ini
tergangtung dari perbedaan kondisi antara keduanya &generator dan sistem
jaringan'.
.6.6 Pengaruh Sifat 7eban Terhadap Generator
Pembebanan generator dengan sifat beban yang berbeda – beda akan
menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap kerja generator. 7erikut
adalah jenis – jenis beban dan pengaruh yang ditimbulkan terhadap generator.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
45
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 17/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Gambar .16 iagram %asor Generator Sinkron
&a' /a tertinggal terhadap , - &/nduktif', &b' /a berimpit terhadap , - &+esistif',
&"' /a mendahului terhadap , - &$apasitif'
1. 7eban resistif
Pengaruh beban resistif pada generator akan menimbulkan reaksi
jangkar pada stator, sehingga timbul medan magnet yang akan mengakibatkan
pemanasan C kenaikan temepratur pada inti kumparan stator. (edan magnet
yang ditimbulkan oleh pengaruh beban resistif memiliki arah yang berla#anan
dengan arah medan magnet rotor sehingga menyebabkan putaran rotor akan
turun. Penurunan putaran rotor akan mengakibatkan penurunan nilai frekuensi
dan tegangan. Untuk menormalkan kondisi, maka aliran uap &steam flo#'
harus ditambah.
5. 7eban induktif
Pengaruh beban induktif terhadap generator adalah pemanasan pada
kumparan rotor. 7eban induktidf akan menyebabkan tegangan dan faktor
menjadi rendah, sehingga arus generator naik akibat reaksi jangkar pada stator.
Untuk mengembalikan tegangan ke harga normal, maka arus eksitasi harus
ditambah, penambahan arus eksitasi ini yang akan menyebabkan pemanasan
pada kumparan rotor.
6. 7eban kapasitif
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
46
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 18/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Pengaruh beban kapasitif terhadap generator adalah meningkatnya
temperatur pada kumparan stator. 7eban kapasitif menimbulkan penguatan
medan magnet dari luar &sistem'. Penambahan eksitasi dari luar menyebabkan
tegangan "enderung naik. -kibatnya kumparan stator menjadi panas dan arus
eksitasi ke rotor menjadi lebih ke"il. Pada kondisi ini generator akan
beroperasi pada daerah tidak stabil.
.6. 7atas perasi Generator
perasi dari sebuah generator dibatasi oleh bebrapa faktor. %aktor – faktor
tersebut biasanya digambarkan dalam suatu diagram yang disebut kur!a kumparan
&Capability Cur"e', yang disediakan sesuai dengan harga sesungguhnya yang
diberikan pada generator tersebut.
-da faktor yang membatasi operasi dari sebuah generator adalah 8
1. -rus eksitasi minimum
5. -rus eksitasi maksimum
6. 7eban maksimum
. Suhu start maksimum
?. Suhu kumparan rotor maksimum
D. Suhu pendingin maksimum
7atas titik operasi generator dinyatakan dan di!isualisasikan dalam bentuk
kur!a kapabilitas generator. $ur!a kapabilitas generator memuat karakteristik dan
kemampuan operasi kerja generator yang meliputi daya akatir &(*', daya reaktif
&(3-r' dan daya rating &(3-'. imana kur!a kapabilitas digambarkan dalam
sumbu PE.
$ur!a kapabilitas generator dibentuk berdasarkan diagram fasor seperti
pada gambar .16. dengan asumsi tegangan terminal &, -' konstan dan resistansi
stator diabaikan. Tegangan terminal generator sebagai referensi fasor.
$ur!a kapabilitas generator dibentuk berdasarkan langkah – langkah
berikut.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
47
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 19/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
1. iagram fasor dari gambar .16&a' di plot ke dalam sumbu x dan y
, dimana sumbu x dan y
menyatakan sumbu teganganC!olt. 2asil
plot ditunjukan pada gambar .1.
5. Sumbu x dan y dari diagram fasor gambar .1 diubah kedalam
bentuk daya aktif dan reaktif yaitu sumbu x
menjadi daya reaktif
&(3-r', sumbu y menjadi daya aktif &(*', hasilnya ditunjukkan pada
gambar .1?. imana untuk mengubah skala dari unit tegangan ke unit
daya dikalikan dengan
3VФ
X s .
Gambar .1 Plot diagram fasor dalam sumbu tegangan
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
48
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 20/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Gambar .1? Plot diagram fasor dalam sumbu daya
6. Se"ara teori, kur!a kapabilitas generator terbentuk dengan daya aktif
&(*' pada sumbu x dan daya reaktif &(3-r' berada pada sumbu
y. leh karena itu, diagram fasor dari gambar .1? diputar @)) terhadap
sumbu berla#anan arah jarum jam, menghasilkan diagram fasor dengan
daya aktif &(*' pada sumbu x dam daya rekatif &(3-r' pada sumbu
y yang ditunjukkan pada gambar .1D.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
49
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 21/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Gambar .1D iagram fasor Gambar .1? setelah diputar @))
berla#anan -rah 4arum 4am
. 7erdasarkan diagram daya dari mesin sinkron, daerah kerja generator
berada pada sumbu x
negatif. leh karena itu diagram fasor dari
gambar .1D di"erminkan terhadap sumbu y , menghasilkan diagram
fasor gambar .1< yang menyatarakan daerah kerja generator pada sumbu
x positif.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
50
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 22/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Gambar .1< iagram fasor gambar .1D setelah di"erminkan terhadap
sumbu y
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
51
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 23/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
G
ambar .1= $ur!a kapabilitas akhir dibentuk dari diagram fasor
generator
$eterangan gambar .1= 8
3V Ф I a cosθ8 7atas daya aktif &(*'
3V Ф I a sinθ 8 7atas daya reaktif &(3-r'
3V Ф I a 8 7atas arus stator &-'
3 Ei V Ф
X s 8 7atas arus rotor &-'
Titikb 8 rating generator &(3-'
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
52
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 24/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Gambar .1@ $ur!a kapabilitas dengan batas kestabilan keadaan tunak
7atas kemampuan operasi generator dalam mengirim daya ke sistem
digambarkan seperti pada gambar .1= dan gamabar .1@ yang menunjukkan
batas – batas berikut 8
.6..1 7atas aya Generator
aya aktif &P' generator dihasilkan dengan mengatur ke"epatan
penggerak mula generator & prime mo"er '. 7atas daya aktif generator
dinyatakan oleh 8
P=3V Ф I acosθ
Se"ara !isual batas daya aktif generator ditunjukkan pada gambar .1= 8
a. dengan menarik garis !ertikal dari titik b ke p yang sejajar terhadap
sumbuQ
.
b. 4arak titik operasi sumbu daya aktif P &(*' dinyatakan oleh
3V Ф I acosθ.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
53
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 25/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
aya reaktif generator dihasilkan dengn mengatur sistem eksitasi
generator, yakni arus penguat medan & I f '. 7atas daya reaktif & Q '
generator dinyatakan oleh 8
Q=3V Ф I a sinθ
Se"ara !isual batas daya reaktif generator ditunjukkan pda gambar .1= 8
a. engan menarik garis horiAontal dari titik b ke F yang sejajar terhadap
sumpu P.
b. 4arak titik operasi sumbu daya reaktifQ
&(3-r' dinyatakan oleh
3V Ф I a sinθ.
7atas daya kompleks atau daya rating generator dinyatakan oleh 8
S=3V Ф I a
Se"ara !isual batas daya kompleks generator ditunjukkan pada gambar .1= 8
a. Titik b merupakan titik rating generator &(3-'
b. 4arak rating generator dinyatakan oleh3V Ф I a
.6..5 7atas arus stator & .rmaure Current imit '
-rus jangkar C armature & I a ' yang mengalir pada beitan stator
mengakibatkan rugi daya & I 2 R '. +ugi daya ini dapat mengakibatkan
peningkatan suhu konduktor dan lingkungan terdekat. 4ika dibiarkan,
peningkatan suhu ini dapat terjadi se"ara terus – menerus. leh karena itu,
salah satu batasan dalam kerja generator yaitu besar arus maksimum yang
dapat diba#a oleh jangkar tanpa melebihi batas pemanasan yang diiAinkan.
Se"ara !isual batas arus stator ditunjukkan pada gambar .1= 8
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
54
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 26/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
a. igambarkan sebagai lingkaran3V Ф I a
b. Pusat titik lingkaran 8 pada titik a &),)'
". Panjang jari – jari lingkaran 8 panjang garis a9b ;3V Ф I a ,
merupakan generator
.6..6 7atas arus rotor & Field Current imit '
-kibat adanya pemanasan yang dihasilkan dari rugi – rugi tembaga
pada belitan rotor, maka arus rotor juga menentukan batas dalam operasi
generator. 7atas arus rotor dipengaruhi oleh arus eksitasi. imana arus eksitasi
dapat dipertahankan konstan dengan mempertahankan arus searah I f
dibelitan medan konstan. Se"ara !isual batas arus rotor ditunjukkan pada
gambar .1= 8
a. igambarkan sebagai lingkaran
3 Ei V Ф
X s
b. Pusat titik lingkaran 8
Pada titik " 8 (0,−3V Ф2
X s )". Panjang jari – jari lingkaran 8
Panjang garis " – b 8 (3 E iV
Ф
X s
)
.6.. 7atas pemanasan ujung inti stator &Stator – End Region +eating
imit '
Pemanasan ujung inti stator menetukan batas perasi generator dalam
daerah eksitasi lemah & daerah diba#ah sumbu P '. Pemanasan ujung inti
stator disebabkan oleh fluks bo"or di "elah udara. %luks bo"or tersebut
merupakan hasil penjumlahan !ektor fluks arus beban di belitan stator dan
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
55
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 27/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
fluks arus searah pada belitan rotor. Sebagian besar fluks bo"or mele#ati
"elah udara antara belitan stator dan rotor dan sebagian ke"il fluks bo"or tetap
berada pada bagian akhir dari belitan stator. Skema dari daerah pemanasan
ujung inti stator generator ditunjukkan pada gambar .5).
Gambar .5) aerah pemanasan ujung inti stator generator
Pada saat generator beroperasi dalam kondisi eksitasi lebih maka arus
medan tinggi, sehingga di "in"in penahan &retaining ring ' akan mengalami
saturasi dan menghasilkan fluks bo"or yang ke"il. Pada saat beroperasi dalam
kondisi eksitasi lemah maka arus medan ke"il, sehingga di "in"in penahan
tidak mengalami saturasi dan menghasilkan fluks bo"or yang tinggi. 7atas
pemanasan ujung inti stator & stator%end region heating limit ' digambarkan
sebagai lingkaran B9 pada gambar .1@ 8
a. Pusat lingkaran 8 (0, 1V Ф
2
X s )
b. 4ari – jari lingkaran8 ( 2 V Ф X d)
imana 8
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
56
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 28/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
N a2+ N f
2−2 N a N f ¿
1=−( N a N f − N f 2 )
¿
1=√
!T
t ( N f 2+ N a2−2 N a N f )
$eterangan 8
N a danN f 8 4umlah belitan stator dan rotor
!T 8 Suhu maksimum yang diijinkan pada bagian ujung inti
stator dan rotor &end core region'
t 8 $onstanta penghubung pemanasan dengan fluks magneti"
7atas lain dalam penyaluran daya oleh unit pembangkit adalah
kestabilan keadaan tunak. Saat beroperasi dalam daerah leading, yaitu daerah
yang menyerap daya reaktif dari sistem. alam kondisi ini, generator harus
dioperasikan se"ara hati 9 hati, sehingga ditambahkan batas kestabilan keadaan
tunak dalam daerah operasi generator.
$ondisi operasi keadaan tunak ter"apai jika daya output mekanik &
Pm ' seimbang dengan daya keluaran listrik & P" '. 2ubungan
Pm dan
P" ditunjukkan pada gambar .51, dimana garis horiAontal sebagai daya
output mekanik yang dihasilkan olehpenggerak mula generator. -pabila beban
pada generator meningkat maka putaran rotor akan melambat, dan sebaliknya
akan semakin "epat apabila beban menurun.
aya maksimum generator yang dikirim ke sistem berdasarkan kur!a
sudut daya pada gambar .51 dinyatakan sebagai berikut 8
P"=3 E i V Ф
X ssin #
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
57
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 29/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
$eterangan 8
P" 8 aya keluaran listrik generator
# 8 Sudut daya antara tegangan Ei dan
V Ф &sudut torsi mesin'
Persamaan diatas merupakan batas kestabilan saat # =900
. imana
daya maksimum yang dapat disuplai generator terjadi saat # =900
. Se"ara
!isual, batas kestabilan keadaan tunak diplot kedalam sumbu PE yang
digambarkan seperti gambar .55 8
a. 7erpusat pda titik 8 ),
V Ф2
2 ( 1 X s
−1
X d )
b. engan jari – jari 8
V Ф2
2 ( 1 X s
+1
X d )
Gambar .51 $ur!a sudut daya
$eterangan 8
4ika P
"> P
mata$# >#
0 8 rotor mengalami perlambatan
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
58
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 30/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
4ika P"= Pm ata$# =#
0 8 titik operasi stabil
4ika P"< Pmata$# <# 0 8 rotor mengalami per"epatan
Gambar .55 7atas kestabilan keadaan tunak &Steady state'
4.4 Sistm Pn#in$in Gnr"tor
Generator PLTU Suralaya Unit 1 – menggunakan sistem pendingin tipe
inner cooling yang merupakan sistem pendingin dengan "ara mengalirkan media
pendingin melalui bagian dalam generator. -dapun media pendingin yang
digunakan adalah media gas. Gas yang digunakan untuk pendingin adalah gas
2idrogen.
Sistem pendingin inner cooling mengalirkan gas 2idrogen ke dalamkumparan stator. Pada kumparan stator terdapat "ent tube yang merupakan tempat
saluran gas hidrogen.
Pada generator dengan kapasitas besar umumnya digunakan pendingin
dengan menggunakan media gas yaitu 2idrogen atau 2elium. $arena 2elium
sulit didapat dan kurang ekonomis maka digunakan 2idrogen tetapi 2idrogen
mempunyai kelemahan yaitu pada "ampuran tertentu dengan udara yaitu antara
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
59
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 31/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
9 =) 2idrogen tersebut bersifat eksplosif. 7erikut ini adalah ilustrasi sistem
pendingin dari generator.
Gambar .56 -liran 2idrogen di dalam generator
Tekanan untuk hidrogen untuk setiap unit berbeda, dimana unit 195 harus
bertekanan sebesar kgC"m.g dan unit 6) sebesar 6 kgC"m.g dan unit ?9< sebesar
? kgC"m.g. 2idrogen dihasilkan oleh 25 plant dimana proses yang terjadi adalah
proses elektrolisa 25. gas yang dihasilkan adalah 5 dan 25. Gas 25 tersebutkemudian dialirkan menuju unit 1 9<. alam operasinya diperlukan oil seal
dimana tujuannya adalah men"egah ber"ampurnya udara dengan 25. :ang perlu
diperhatikan adalah tekanan .ir side dengan tekanan 25 Side, dimana tekanan 25
Side harus lebih besar. $euntungan dari sistem pendinginan inner – cooling
adalah 8
1. (engurangi !olume dan berat rotor dengan syarat meningkatkan
keandalan poros generator.
5. 7erat total generator berkurang, jadi kapasitas pondasi generator dan
crane berkurang sehinga lebih ekonomis.
6. +otor generator lebih pendek, sehingga dibutuhkan ruangan yang lebih
ke"il.
+eaktansi transient dan subtransient besar sehingga arus hubung singkat
menjadi lebih ke"il. engan demikian mengurangi burden dari pemutus daya.
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
60
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 32/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
4.% Sistm Protksi Gnr"tor
.?.1 asar pengamanan pada generator
Perkembangan teknologi yang berkaitan dengan desain, teknik isolasi, dan
sistem proteksi pada generator yang semakin baik diharapkan mampu
meminimalisasi ganguan pada mesin pembangkit.
amun gangguan pada mesin pembangkit tetap tidak bisa dihindari,
sehingga dapat mengganggu keandalan unit, stabilitas pasokan daya, dan
mempengaruhi umur pembangkit. Untuk menghindari hal – hal di atas, maka
setiap gangguan harus diketahui sesegera mungkin sehingga dapat diambil
tindakan pen"egahan agar gangguan tidak meluas dan kerusakan yang
ditimbulkannya dapat dikurangi.
Proteksi yang dilakukan pada generator harus memiliki kriteria dan
pertimbangan yang teliti. 2al ini bertujuan agar sistem proteksi tersebut dapat
bekerja sesuai dengan fungsinya, ekonomis dan memiliki keandalan yang tinggi.
7eberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam meran"ang sistem
pengamanan pada generator antara lain 8
1. $eandalan sistem proteksi generator
Sistem proteksi yang digunakan harus mampu bekerja sesuai fungsinya
sehingga, apabila terjadi gangguan maka relay – relay proteksi tersebut harus
mampu merasakan dan bekerja sesuai dengan urutannya.
5. 0ffesiensi sistem proteksi generator
Pemasangan sistem proteksi tersebut disesuaikan dengan kapasitas
generator, sistem penguatan, dan sistem penggerak sehingga jumlah pengaman
yang dipasang tidak berlebihan atau dengan kata lain relatif lebih ekonomis.
6. Selekti!itas pengaman generator
Sistem proteksi harus dengan tepat memisahkan ataupun memadamkan
bagian jaringan yang terganggu agar tidak turut mengganggu bagian jaringan
lainnya yang masih sehat. +elay tidak boleh salah kerja, yaitu harus
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
61
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 33/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
dikoordinasi sedemikian rupa sehingga relay bagian jaringan yang masih sehat
tidak turut kerja.
Pada setiap relay yang dipasang dituntut untuk mampu bekerja sesuai
dengan fungsi dan daerah kerjanya, sehingga daerah yang terganggua dapat
dilokalisir seminimal mungkin.
. $e"epatan pengaman generator
+elay proteksi yang merupakan bagian penting dari sistem proteksi
yang diran"ang harus mampu member sinyal gangguan dengan "epat sesuai
dengan settingannya begitu terjadi gangguan sehingga tidak terjadi gangguan
yang fatal pada generator.
?. Sensiti!itas pada pengaman generator
Sistem proteksi harus peka mendeteksi setiap gangguan dalam bentuk
besaran &seperti 8 tegangan, arus, frekuensi, dan lain – lain' dalam nilai terke"il
sekalipun dengan respon #aktu yang relatif singkat.
.?.5 4enis Gangguan Pada Generator
4ika ditinjau dari sifat dan penyebabnya jenis gangguan dapat
dikelompokkan sebagai berikut 8
No. &nis G"n$$u"n Aki'"t ("n$ )itim'u*k"n+"* ("n$ +"rus
)i*"kukk"n
1-rus 7eban Lebih
&+elay 5< H ?1 3'
1. stabilitas sistem terganggu
5. isolasi kumparan start generator akan rusak
karena panas yang berlebihan
1. memeriksa suhu
belitan stator
5. memeriksa relay
yang bekerja
6. men"atat indikator
relay sebelum direset
. memeriksa sistem
eksitasi5
7eroperasi engan
Tegangan Lebih &relay
?@'
1. isolasi kumparan stator generator
mengalami pemanasan lebih
5. inti stator mengalami pemanasan lebih
6. terjadi o!er flu>ing pada generator
6 0ksitasi 7erlebih Pada
Generator &relay ?@ C
1. o!er flu>ing pada generator
5. pemanasan lebih pada kumparan stator
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
62
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 34/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
=1' 6. rusaknya bantalan rotor generator karena
!ibrasi tinggi
2ubungan Singkat di
Terminal Stator
Generator &relay =<'
1. isolasi kumparan stator generator
mengalami pemanasan lebih
5. kerusakan pada kopling generator dan
turbin karena !ibrasi besar dikumparan stator 1. men"atat relay yang
bekerja
5. mengumpulkan data
– data operasi unit
tersebut
6. generator tidak
boleh dioperasikansampai selesai
pemeriksaan dan
dinyatakan siap
. melakukan usaha
untuk mengurangi
tingkat kerusakan
seminimal mungkin
?. mengutamakan
keselamatan personil
?
Generator 7eroperasi
pada 7eban Tidak
Simetris
1. pemanasan pada bagian ujung kumparan
rotor alur dan ring penahan
D
Syarat Sinkron
Generator Tidak
Terpenuhi &relay D'
1. kerusakan pada kopling turbin dan
generator karena momen putar
5.kemungkinan P(7 menjadi rusak
6. pemanasan lebih pada kumparan stator
karena tegangan fasa sesaat naik
. terjadi gangguan mekanis pada generator
transformer
<
$umparan Stator
2ubung Tanah &+elay
DG H?@'
1. isolasi kumparan stator generator rusak
5. rusaknya luminasi inti besi stator
=
Generator $ehilangan
(edan Penguat &relay
)'
1. stabilitas sistem terganggu
5.pemanasan lebih pada ujung ujung
kumparan
@
Generator 7eroperasi
Sebagai (otor &relay
65'
1. pemanasan pada sudu – sudu turbin PLTU
5. ka!itasi pada sudu – sudu turbin $aplan
dan %ran"is di PLT-
6. kerusakan hebat pada PLT
.gangguan stabilitas sistem pada PLTG
D. menyiapkan sinkron
kembali khusus untuk
PLTG
1)
(otor Generator
2ubung Tanah &relay
D%'
1. pemanasan lebih pada kumparan rotor
5. rusaknya bantalan rotor generator karena
!ibrasi tinggi
1. segera mematikan
unit
5. tidak
mengoperasikan
generator sampai
selesai pemeriksaan
dan dinyatakan siap
Tabel .5 (a"am – ma"am gangguan generator sinkron
Pada arus beban lebih &relay 5< H ?1 3' ini terjadi gangguan pada sistem
yang menyebabkan tegangan sistem turun sangat rendah, gangguan saat generator
berupaya kembali normal setelah terjadi triping pada generator. Pada saat
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
63
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 35/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
ganggguan generator beroperasi pada beban tidak simetris salah satu konduktor
putus atau satu kutub P(7 tidak menutup gangguan tidak simetri pada beban atau
generator. $etika gangguan generator beroperasi sebagai motor &relay 65' hal
tersebut disebabkan karena daya $rime &o"er hilang ataupun kurang sedangkan
P(7 masih dan arus eksitasi masih ada. an pada saat gangguan dimana
kumparan stator hubung tanah &+elay DG H?@' dapat juga terjadi pada busbar
penghubung generator dan generator transformer.
.?.6 Sistem Proteksi Generator PLTU Suralaya
PLTU Suralaya banyak menggunakan relay 9 relay elektromekanik untuk
memproteksi generatornya dari berbagai gangguan yang mungkin terjadi. +elay
elektromekanik merupakan relay yang sistem kerjanya berhubungan dengan
beberapa kontak dan gerakan &mo"ement '. +elay jenis ini menggunakan aAas
kemagnetan. 7eberapa jenis relay elektromekanik yang banyak digunakan dalam
peralatan – peralatan pengaman jaringan sistem tenaga listrik, antara lain jenis
armature berengsel &hinged armature', piringan induksi &induction disc unit ',
mangkok induksi &induction cup', dan torak & plunger)/
$edua jenis relay yang disebut pertama termasuk dalam relay jenis
magnetic attraction yang dapat menggunakan besaran searah &B'. Sedangkan
kedua jenis relay terakhir termasuk dalam relay jenis magnetic induction, dimama
torsi yang digunakan untuk menggerakkan rotor sebagaimana halnya pada motor
induksi. alam hal ini yang digunakan hanya besaran bolak – balik &-B'.
+elay – relay yang banyak digunakan untuk memproteksi generator ada
beberapa ma"am sesuai dengan fungsi dan "ara kerjanya yang antara lain terdiri
dari 8
1. +elay ifferensial &=<'
ierential relay yaitu relay yang berfungsi untuk membandingkan
dua besaran arus dan fasa antara dua titik atau lebih pada batas – batas
daerah pengamanan. +elay ini digunakan sebagai proteksi utama untuk
mengamankan generator dari gangguan hubung singkat antar fasa atau
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
64
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 36/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
hubung singkat lapisan &layer short circuit ', yang bekerja dengan
ke"epatan tinggi agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah.
Prinsip kerja ierential relay adalah membandingkan arus – arus
dari transformator arus &BT' yang terpasang pada terminal – terminal
peralatan C instalasi listrik yang terproteksi.
5. 0egati $hase Se1uence Relay &D'
+elay urutan phasa negatif adalah relay yang dipakai sebagai
pengaman utama generator untuk mendeteksi arus urutan negatif yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan beban pada batas – batas ruang
diiAinkan.
6. Re"erse $o2er Relay &65'
Re"erse po2er relay merupakan relay yang berfungsi apabila
terjadi daya balik yang masuk ke generator, sehingga men"egah generator
bekerja sebagai motor.
. oss o Excitation Relay &)'
oss o excitation relay merupakan pengaman generator yang
melindungi ujung – ujung belitan stator generator sebagai akibat hilangnya
penguatan generator. Penguatan generator juga dapat menyebabkan
generator lepas sinkron dari sistem sehingga bergantung kepada
kemampuan lilitan peredam generator untuk mengatasi keadaan asinkron.
?. 'ut Step Relay &<='
'ut step relay merupakan relay yang berfungsi memisahkan
generator dari sistem jika terjadi gangguan lepas sinkron pada generator
tersebut. 2al ini berkaitan erat dengan peristi#a ayunan ketika sistem
berada dalam kondisi transien akibat adanya gangguan.
-yunan pada sistem dapat terjadi akibat pengaruh beberapa mesin
sinkron lainnya, adanya perubahan beban, perubahan posisi P(T, dan
gangguan – gangguan lain pada sistem.
D. Stator *round Fault Relay &D'
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
65
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 37/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
Gangguan stator hubung tanah seperti halnya gangguan antar lilitan
stator generator dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan juga kerusakan
laminasi alur generator sehingga gangguan ini perlu segera dihentikan
dengan membuka P(T generator dan juga P(T arus penguat medan serta
menghentikan mesin penggerak.
<. 3mpedance Relay &51'
3mpedance relay merupakan salah satu pengaman utama generator
untuk memproteksi antara rel daya generator dnegan penghantar fasa dari
gangguan tanah maupun hubung singkat. +elay akan berfungsi jika
admitansi, impedansi dan resistansi suatu rangkaian atau jaringan berubah
di luar batas yang diijinkan.
=. '"er Excitation Relay &?@C=1'
'"er Excitation relay merupakan pengaman utama generator yang
merasakan adanya kelebihan penguatan pada rotor. Sebab – sebab terjadi
o"er excitation &o"er lux' 8
• -danya pelepasan C pengurangan beban yang besar se"ara tiba
– tiba,
• $eadaan pada beban nol ataupun beban ringan.
@. 4nder Fre1uency Relay &=1'
4nder re1uency relay merupakan pengaman bantu generator untuk
mendeteksi adanya perubahan frekuensi di luar harga yang diijinkan.
Penurunan frekuensi dapat disebabkan oleh adanya hubung singkat
ataupun penambahan beban yang terlalu besar sehingga go!ernor tidak
bisa lagi menaikkan koper penggerak mula.
1). .ccidental Energi!a!tion Relay &?)C5<'
(erupakan gabungan antara relay under!oltage dengan o!er
"urrent relay akibat adanya penurunan tegangan ketika mesin dihentikan
atau akan distart atau saat mesin akan sinkron dengan sistem. -danya
perbedaan tegangan atau frekuensi generator dengan sistem akan
P+G+-( /PL(- T0$/$ 0L0$T+S0$L-2 3$-S/
U/30+S/T-S G-4-2 (--
66
7/23/2019 BAB IV Pengoperasian Generator
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-pengoperasian-generator 38/38
UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SURALAYA
menyebabkan stress mekanik pada bearing atau poros rotor, dan stress
elektrik pada belitan akibat adanya momen puntir.
11. '"ercurrent 3nstantaneous relay &?)'
'"ercurrent instantaneous relay merupakan arus lebih sesaat
&o"ercurrent instantaneous' yang digunakan untuk mendeteksi besaran
arus yang mengalir pada sistem yang melebihi batas setting arus yang
ditentukan dalam #aktu singkat &sesaat'.
15. ,oltage Restraned '"ercurrent Relay &?13'
,oltage restrained o"ercureent relay merupakan relay arus lebih
yang dihasilkan kumparan arus. +elay ini bekerja jika kenaikan arus pada
sistem diikuti juga dengan terjadinya penurunan tegangan sistem.