bab iv pembahasan klorofil

7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Kelomp ok Daun Panjang Gelombang (nm) 649 665 1 2 3 Rata-rata 1 2 3 Rata- rata 1 Kayu Putih 0.647 0.658 0.714 0.673 1.379 1.404 1.422 1.402 2 Srikaya 0.589 0.608 0.589 0.595 1.295 1.287 1.254 1.279 3 Pakis lemidi 0.624 0.664 0.807 0.698 1.350 1.367 1.414 1.377 4 Katuk 0.679 0.611 0.740 0.677 1.165 1.203 1.590 1.319 5 Waru 0.610 0.581 0.598 0.596 1.322 1.309 1.329 1.320 6 Ubi Jalar 0.442 0.435 0.388 0.422 0.845 0.835 0.843 0.841 7 Pukul empat 0.942 0.962 0.968 0.957 1.981 1.872 1.953 1.935 8 Glodoga n 0.594 0.559 0.571 0.575 1.010 1.107 1.129 1.082 Penghitungan Klofofil menurut Winterman & de Mots (1965) Kadar Klorofil Kelomp ok Daun Kadar Klorofil Total Kloro fil Klor ofil a Kloro fil b 1 Kayu Putih 15.3 3 6.71 4.91 2 Srikaya 14.0 9 5.64 4.11 3 Pakis lemidi 14.8 4 7.55 5.57 4 Katuk 14.1 8 7.43 5.49 5 Waru 14.6 5 5.35 3.87 Ubi Jalar 9.09 4.49 3.30 Pukul empat 21.0 0 9.99 7.34 Glodokan 11.5 1 6.60 4.89 0 5 10 15 20 25 Klorofil a Klorofil b Total Klorofil

Upload: dytia-florena-anggora

Post on 16-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fitohormon

TRANSCRIPT

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 HasilKelompokDaunPanjang Gelombang (nm)

649665

123Rata-rata123Rata-rata

1Kayu Putih0.6470.6580.7140.6731.3791.4041.4221.402

2Srikaya0.5890.6080.5890.5951.2951.2871.2541.279

3Pakis lemidi0.6240.6640.8070.6981.3501.3671.4141.377

4Katuk0.6790.6110.7400.6771.1651.2031.5901.319

5Waru0.6100.5810.5980.5961.3221.3091.3291.320

6Ubi Jalar0.4420.4350.3880.4220.8450.8350.8430.841

7Pukul empat0.9420.9620.9680.9571.9811.8721.9531.935

8Glodogan0.5940.5590.5710.5751.0101.1071.1291.082

KelompokDaunKadar KlorofilTotal Klorofil

Klorofil aKlorofil b

1Kayu Putih15.336.714.91

2Srikaya14.095.644.11

3Pakis lemidi14.847.555.57

4Katuk14.187.435.49

5Waru14.655.353.87

6Ubi Jalar9.094.493.30

7Pukul empat21.009.997.34

8Glodokan11.516.604.89

Penghitungan Klofofil menurut Winterman & de Mots (1965)

Kadar Klorofil

4.2 PembahasanKlorofil adalah pigmen hijau yang ada dalam kloroplastida. Pada umumnya klorofil terdapat pada kloroplas sel-sel mesofil daun, yaitu pada sel-sel parenkim palisade dan atau parenkim bunga karang. Umumnya pada tumbuhan klorofil a lebih banyak daripada klorofil b. Pada praktikum kali ini digunakan daun ke lima dari pucuk tanaman yang berbeda-beda. Metode yang digunakan yaitu Wintermans and de mots dengan zat pelarutnya adalah ethanol 96% yang dilarutkan bersama daun segar 0,25 gram hingga mencapai 25 ml dari labu ukur. Ethanol digunakan karena dapat melarutkan zat-zat lain selain klorofil dan karotenoid.Klorofil mengabsorbsi cahaya dengan panjang gelombang 400-500nm dan 600-700 nm, klorofil juga dapat merefleksikan cahaya hijau sehingga memberi warna hijau pada zat yang mengandung klorofil. Klorofil A menyerap kuat pada panjang gelombang 430 nm sampai 660 nm dan klorofil B menyerap kuat pada panjang gelombang 450 nm sampai 640 nm.Berdasarkan data yang diperoleh daun yang menyerap panjang gelombang 649nm paling kuat nilai absorbansinya adalah dari daun pukul empat 0,957 A0, daun pakis lemidi 0,698 A0, daun katuk 0,677 A0, daun kayu putih 0,673 A0, daun srikaya 0,595 A0, daun glodogan 0,575 A0, dan terakhir daun ubi jalar 0,422 A0. Hal ini menunjukkan bahwa daun pukul empat dapat menyerap panjang gelombang optimal pada 649 nm sehingga beda jenis daun beda juga nilai abrsorbansinya karena metabolisme daun berbeda-beda. Sedangkan nilai absorbansi pada 665 nm yaitu dari yang paling tinggi nilai absorbansinya dari daun pukul empat 1,935 A0 , daun kayu putih 1,402 A0 , daun pakis lemidi 1,377 A0, daun waru 1,320 A0 , daun katuk 1,319 A0, daun daun glodogan 1,082 A0,daun ubi jalar 0,841 A0. Sehingga klorofil paling banyak yang dapat menyerap cahaya dengan nilai absorbansi terbesar yaitu daun pukul empat. Daun pukul empat pada tangkai kelima merupakan daun yang sudah berusia tua jika ditinjau secara sekilas daun ini juga berukuran lebih tebal dan lebih hijau tua dibanding daun lainnya yang berukuran tipis karena daun kelima kebanyakan pada daun majemuk sehingga daunnya tidak tebal. Perbandingan antara klorofil a dan b pada setiap jaringan tanaman umunya 3: 1 namun ternyata tidak demikian yang terjadi pada data kadar klorofil daun praktikum kali ini. Klorofil b jauh lebi banyak dari yang semestinya. Klorofil b berperan dalam penyerapan cahaya dengan panjang gelombang lebih rendah sehingga tanaman yang ada di halaman depan laboratorium ini kebanyakan menyerap cahaya matahari dengan panjang gelombang rendah yaitu 455-640 nm dan bekerja pada fotosistem I.Klorofil a adalah suatu senyawa kompleks antara magnesium dengan porfirin yang mengandung cincin siklopentanon (cincin V) dan klorofil b adalah klorofil kedua yang terdapat dalam tumbuhan hijau. Menurut Campbell, 2000 klorofil a yang dapat berperan serta langsung dalam reaksi terang, yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Klorofil b hanya dalam satu gugus fungsional yang di ikat pada porfirin.Metode Wintermans and de mots ini juga dapat memperkirakan kadar klorofil dalam daun dengan menggunkan rumus. Dari data yang di dapat yaitu kadar klorofil tertinggi terdapat dalam daun pukul empat baik klorofil a maupun klorofil b yaitu klorofil a 21 mg/l dan klorofil b 9,99 mg/l sedangkan yang paling rendah yaitu dan ubi jalar 9,09 mg/l dan 4,49 mg/l. Kandungan klorofil ini tergantung pada letak daun, klorofil a berfungsi menangkap cahaya sehingga daun yang banyak kandungan klorofil a adalah daun yang terletak di tepat teduh karena daun akan memproduksi klorofil lebih banyak untuk menangkap cahaya. Kekuatan tanaman untuk menyerap nutrisi juga berpengaruh dalam pembentukan klorofil sehingga kemampuan tiap tanaman untuk menyerap nutrisi berbeda-beda. Dilihat dari kadar klorofilnya tanaman yang dapat membentuk klorofil lebih banyak yaitu pukul empat,pakis lemidi,daun katuk, kayu putih, glodokan,srikaya, waru, ubi jalar.Hal ini juga tergantung pada jenis tanaman yang digunakan. Pembentukan klorofil dibawa oleh suatu gen tertentu dalam kromosom dimana banyaknya cahaya berpengaruh pada klorofil. Klorofil ini banyak terdapat pada daun paling tua, muda dan pada daun yang telah mati atau gugur (Dwijoseputro, 1985).Sehingga jumlah klorofil a dan b pada setiap daun memiliki rasio kadar klorofil a lebih banyak daripada klorofil b dan total klorofil terbnyak yaitu daun pukul empat. Adapun daun ubi jalar yang mempunyai sedikit klorofil kemungkinan dikarenakan usia daun yang masih muda dan tipis sehingga mengandung sedikit klorofil. Daun juga dapat mempunyai sedikit klorofil jika didedahkan di lingkungan yang senantiasa mempunyai cahaya matahari terlalu terik sehingga dapat merusak klorofil dan membuat kandungan klorofil b sedikit.Pembentukan klorofil seperti halnya pembentukan pigmen-pigmen lain pada hewan dan manusia dibawakan oleh suatu gen tertentu di dalam kromosom, jika gen ini tidak ada maka tanaman tampak putih belaka. Klorofil dapat di bentuk dengan tiada memerlukan cahaya. Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk terhadap klorofil. Larutan klorofil yang di hadapkan pada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Tanaman akan mengalami klorosis jika kekurangan unsur-unsur Mn, Cu, Zn meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit (Dwidjoseputro, 1978).Daun tua mempunyai kadar klorofil lebih tinggi dari pada daun muda, ini ditunjukkan oleh warna daun tua lebih pekat dari pada daun muda. Oleh karena itu semakin pekat warna daun berarti daun tersebut memiliki kadar klorofil yang lebih tinggi. Selanjutnya dia menyatakan bahwa daun ternaungi juga mempunyai kadar klorofil yang lebih tiin8uj9ngi dari pada daun yang tidak ternaungi, hal ini dikarenakan klorofil pada daun akan digunakan semaksimal mungkin untuk menyerap cahaya yang terbatas jumlahnya. Berdasarkan bobot daun naungan umumnya mempunyai klorofil yang lebih banyak, karena tiap kloroplas mempunyai lebih banyak grana dibandingkan pada daun tidak ternaungi. Tumbuhan ternaungi membentuk lebih banyak tilakoid digrana, yaitu sekitar 100 tilakoid tiap grana (Salisburry and Rose,1995).Spektrum absorbsi terlalu rendah memperkirakan keefektifan panjang gelombang tertentu dalam menggerakkan fotosintesis. Hal ini disebabkan karena klorofil a bukanlah satu-satunya pigmen yang penting secara fotosintetik dalam kloroplas. Hanya klorofil a yang dapat berperan secara langsung dalam reaksi terang, yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimiawi. Tetapi pigmen lain dapat menyerap dan mentransfer energinya ke klorofil a, yang kemudian mengawali reaksi terang. Salah satu pigmen aksesoris ini ialah bentuk klorofil yang lain, yaitu klorofil b. Klorofil b hampir identik dengan klorofil a, tetapi perbedaan struktural yang kecil diantara keduanya telah cukup untuk membuat kedua pigmen tersebut mempunyai spektra absorbsi yang berbeda, sehingga warnanya pun berbeda (Campbell,2002)