bab iv pelaksanaan kkn posdaya

12
28 BAB IV PELAKSANAAN KKN POSDAYA A. Pembentukan Kelompok atau Tim Mahasiswa dan Pembina Untuk melaksanakan KKN Tematik Posdaya pertama-tama dibentuk kelompok atau Tim terdiri dari para mahasiswa yang akan ditunjuk sebagai pendamping yang didasari hal-hal sebagai beriukut: 1. Komposisi Tim sesuai dengan garapan program posdaya yang meliputi 6 bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, Agama Sosial Budaya, Teknologi Tepat Guna dan Lingkungan, maka anggota- anggotanya diupayakan memiliki latar belakang ilmu yang relevan. 2. Satu Tim terdiri 5-10 mahasiswa dengan jenis kelamin yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. Jumlah mahasiswa yang ditugasi dalam suatu lokasi perlu dipertimbangkan dengan jumlah penduduk, luas wilayah, dan kelancaran transportasi. 3. Setiap Tim yang akan dibentuk sejumlah Posdaya di satu atau beberapa desa/kelurahan dengan mempertimbangkan administrasi yang tepat untuk pembentukan setiap Posdaya. Atas dasar besarnya jumlah penduduk dan wilayah dusun/lingkungan/RW/RT. Dalam proses pengajaran, Tim tersebut dapat membagi diri dalam sub-Tim atau tetap bersama-sama dalam Tim yang diawali dengan advokasi dan sosialisasi guna pendekatan kepada masyarakat dusun/lingkungan/RW/RT. dan wilayahnya yang akan dibentuk dan dikembangkan Posdaya.

Upload: rahman-wahyudin

Post on 22-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 28

    BAB IVPELAKSANAAN KKN POSDAYA

    A. Pembentukan Kelompok atau Tim Mahasiswa dan Pembina

    Untuk melaksanakan KKN Tematik Posdaya pertama-tama dibentukkelompok atau Tim terdiri dari para mahasiswa yang akan ditunjuk sebagaipendamping yang didasari hal-hal sebagai beriukut:

    1. Komposisi Tim sesuai dengan garapan program posdaya yang meliputi 6bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, Agama SosialBudaya, Teknologi Tepat Guna dan Lingkungan, maka anggota-anggotanya diupayakan memiliki latar belakang ilmu yang relevan.

    2. Satu Tim terdiri 5-10 mahasiswa dengan jenis kelamin yang seimbangantara laki-laki dan perempuan. Jumlah mahasiswa yang ditugasi dalamsuatu lokasi perlu dipertimbangkan dengan jumlah penduduk, luaswilayah, dan kelancaran transportasi.

    3. Setiap Tim yang akan dibentuk sejumlah Posdaya di satu atau beberapadesa/kelurahan dengan mempertimbangkan administrasi yang tepat untukpembentukan setiap Posdaya. Atas dasar besarnya jumlah penduduk danwilayah dusun/lingkungan/RW/RT.

    Dalam proses pengajaran, Tim tersebut dapat membagi diri dalam sub-Timatau tetap bersama-sama dalam Tim yang diawali dengan advokasi dansosialisasi guna pendekatan kepada masyarakat dusun/lingkungan/RW/RT.dan wilayahnya yang akan dibentuk dan dikembangkan Posdaya.

  • 29

    B. Observasi Lapangan

    Observasi lapangan dilaksanakan sebelum pelaksanaan KKN oleh perwakilanTim Mahasiswa, DPL dan anggota masyarakat atau atau pada minggupertama mahasiswa di lokasi KKN dengan menggunakan metodeParticipatory Rurral Apprasial (PRA) dengan Teknik Diagram Venn danPemetaan. Teknik tersebut dilakukan untuk memulai kegiatan pendataan danpemetaan wilayah guna menetapkan sasaran serta mengidentifikasi potensikelembagaan di lokasi wilayah tersebut. Dari identifikasi potensi di wilayahperlu dilihat adanya lembaga yang akan menjadi wadah atau sarana untukdikembangkan sebagai inti kegiatan Posdaya. Lembaga tersebut dianggapmampu menjalankan program andalan sebagai kegiatan awal Posdaya.

    Pelaporan observasi di lingkungan Posdaya harus dibuat secara jujur danakurat. Laporan itu bersifat motivatif untuk mengajak masyarakat, utamanyapara sesepuh dan para pimpinan setempat, agar tertarik dan peduli sertasanggup bekerja keras bersama para mahasiswa untuk secara gotong royongmenyelesaikan masalah melalui keluarga. Bupati, Camat, Kepala Desa atausesepuh lainnya diundang untuk mengetahui keadaan masyarakatnya dandiyakinkan bahwa dengan bimbingan para sesepuh dan aparat desa, secaragotong royong bisa dikembangkan program pemberdayaan untukmenyelesaikan masalah yang ada secara mandiri.

    Pelaksanaan observasi ini dapat ditugaskan kepada satu atau dua orangmahasiswa yang selanjutnya bersama kader atau penduduk setempatmenghimpun data dengan menggunakan instrument, data-data yang akandiperoleh serta tatacara pendataan dan pemetaannya.

    C. Penyusunan Program Kerja

    Penyusunan Program Kerja Setiap Posdaya1. Disusun berdasarkan hasil observasi, pendataan dan pemetaan sasaran.

    Substansinya adalah adalah pokok-pokok kegiatan sesuai arahan unsur-

  • 30

    unsur dalam HDI atau IPM, yang secara praktis dapat dilakukan olehmasyarakat setempat secara bertahap. Dalam penyusunan program inidirencanakan pula jadwal waktu, bentuk kegiatan, anggota mahasiswayang ditugaskan sebagai pendamping, serta masyarakat sebagaipelaksana. Mahasiswa pendamping diatur dengan baik dalampenyusunan kegiatan, pengurus atau calon pengurus bersama kaderdilibatkan secara aktif. Mahasiswa bertindak sebagai fasitator yangdinamis.

    2. Program kerja yang disusun tersebut bersifat sementara karena masihperlu dikonfirmasikan kepada seluruh anggota masyarakat melaluisarasehan atau lokakarya mini. Contoh Format Rencana Program Kerjaper Desa/Kelurahan yang dibuat oleh Tim Mahasiswa seperti Lampiran2. Untuk kolom realisasi pelaksanaan diisi setelah kegiatan selesaidilaksanakan. Dalam program kerja inidibuat Ringkasan Data Pendudukdan Keluarga, Jumlah segementasi sasaran per dusun/lingkungan/RWserta Kelompok Usaha yang akan diikuti oleh keluarga muda. Selain itujuga Ringkasan Data Potensi Lembaga (II) yang dapat dikembangkansebagai inti kegiatan Posdaya per dusun/lingkungan/RW termasukjumlah kader yang sudah dilatih.

    3. Lembaga masyarakat yang dijadikan pintu masuk atau akan ditingkatkanperanannya sebagai Posdaya adalah lembaga yang bergerak di bidangekonomi, seperti UPPKS, KUBE, Pra Koperasi atau Koperasi. Kalautidak terdapat lembaga seperti itu, dipilih kelompok yang biasdikembangkan menjadi sarana pemberdayaan ekonomi, sepertiPengajian Ibu-ibu, Pokja II PKK, kelompok arisan ibu-ibu dansebagainya. Selanjutnya kelompok tersebut dikembangkan menjadilembaga pemberdayaan ekonomi seperti Kelompok Ekonomi, PokjaEkonomi, atau Pra Koperasi.

  • 31

    4. Jika sulit membentuk Posdaya dari lembaga ekonomi atau yang memilikipotensi menjadi lembaga ekonomi, maka dapat dikembangkan lembagalain yang telah terbentuk dan cukup baik untuk dikembangkan menjadipenggerak Posdaya seperti misalnya Posyandu (KB dan Kesehatan),BKB atau BKR (KB dan Pendidikan), atau kelompok fungsional sepertikelompok Remaja (karang Taruna) atau kelompok lain yang ada di desatersebut.

    D. Penyelenggaraan Lokakarya Mini

    Program kerja sementara yang sudah disusun dibahas bersama dengananggota keluarga lain dan tokoh-tokoh ,masyarakat yang ada di sekitarPosdaya. Pembahasan itu dilakukan melalui sarasehan/lokakarya mini didesa/kelurahan atau di dusun/lingkungan/RW di lingkungan Posdaya.Apabila dalam suatu kelurahan atau desa dibentuk beberapa Posdaya, adabaiknya lokakarya mini dilakukan pada setiap wilayah Posdaya agar seluruhanggota Posdaya ikut dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh Posdayadimana mereka menjadi anggota. Partisipasi setiap keluarga dalam Lokakaryamini Posdaya merupakan awal dari dorongan partisipasi yang dinamis.

    Sarasehan dilakukan dengan mengundang kepala keluarga, penduduk dantokoh masyarakat setempat untuk mendengarkan program kerja yang sudahdisusun. Rencana kerja ini disajikan oleh calon Ketua Posdaya didesa/pedukuhan dengan melibatkan pengurus/kader Posdaya lainnya, Bidandesa dan aparat desa serta keluarga yang menjadi sasaran prioritas. Dari hasilLokakarya mini dilakukan penyempurnaan kegiatan menjadi Program KerjaPosdaya definitif.

    Penyelenggaraan Lokakarya tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh,bukan basa-basi, dengan tujuan luhur untuk membentuk Posdaya secaragotong-royong. Dengan tujuan yang jelas itu semua pihak diundang untuk

  • 32

    berpartisipasi sewcara aktif. Keluarga yang mampu diajak bekerja keras danberusaha tanpa mengenal putus asa.

    E. Pelaksanaan Program Kerja

    Pelaksanaan program kerja biasanya mencakup beberapa kegiatan pokoksebagai berikut:

    1. Pelatihan Pengurus/KaderPelatihan Pengurus menyangkut materi organisasi dan manajemenPosdaya, ruang lingkup tugas pengelolaan, utamanya pengertian bahwaprogram-program yang bias diikuti oleh partisipasi sebanyak mungkinanggota. Dalam pelatihan ditegaskan pulka sumber pendanaan untukkegiatan pembangunan yang prinsipnya diusahakan secara mandiri dandalam hal-hal tertentu dibantu oleh anggota Posdaya yang lebih mampu,atau sumbangan lain.

    Pelatihan kader diusahakan untuk menyiapkan tenaga yang akanmelaksanakan fungsi-fungsi keluarga dengan membentuk ataumemperkuat lembaga atau kelompok fungsional dengan tujuanmemperkuat fungsi-fungsi keluarga seperti:

    a. Fungsi Wirausaha dengan mengembangkan kelompok usaha bersamaatau usaha kelompok, misalnya dimulai dengan usaha simpan pinjammodal seperti Kube/UPPK/P2K, Pra Koperasi atau Koperasi.

    b. Fungsi Pendidikan dengan mengembangkan Kelompok BinaKeluarga Balita (BKB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), BinaKeluarga Remaja (BKR), Kegiatan Belajar Masyarakat (BKM),Aksara Agar Berdaya (AKRAB), pelatihan ketrampilan usaha, ataukegiatan ekonomi social lainnya.

    c. Fungsi Kesehatan dengan mengembangkan Posyandu, PHBS,Karang Werda, Bina Keluarga Lansia (BKL) dan lainnya.

  • 33

    d. Fungsi Lingkungan dengan mengembangkan Balai Latihan Kerja(BLK) dengan program dan kegiatan mengembangkan KebunBergizi, yaitu menanami halaman dengan tanaman sayur, peternakanatau kolam ikan yang mudah dimasak untuk meningkatkan gizikeluarga serta pengelolaan sampah menjadi pupuk organik/kompos.

    Untuk melengkapi materi pembekalan kepada para anggota diatas dapatdipergunakan buku pedoman/juknis yang dikeluarkan instansi teknisdengan catatan bahwa keberhasilannya diukur dari partisipasi anggotaPosdaya sebanyak-banyaknya, bukan semata-mata pada nilai produksiatau kinerja yang dihasilkan oleh proyek yang biasanya dituntut bukupedoman tersebut.

    Keberadaan mahasiswa KKN Tematik Posdaya bukan menggantikankeluarga atau penduduk setempat tetapi mendampingi mereka agarmampu dan bersedia bekera keras menyelesaikan masalah mereka secaramandiri dengan penuh kebanggaan. Keberhasilan KKN adalah bahwapartisipasi keluarga setempat maksimal sangat tinggi dan pendudukberterimsa kasih karena terangsang dan diberdayakan oleh mahasiswadengan penuh kasih sayang dan diperkenalkan kepada teknologi yangmudah dicerna serta menghasilkan kemampuan baru untukmenyelesaikan maslah secara mandiri.

    2. Musyawarah di desa atau kelurahan

    Musyawarah di desa/kelurahan biasanya dilakukan apabila diperlukansuatu upacara peresmian Posdaya dan Pelantikan Pengurus yang perludilakukan oleh Kepala Desa atau Camat, yaitu melalui forum rapatkoordinasi yang ada di tingkat dewsa/kelurahan. Rapat koordinasi inibiasanya diikuti oleh seluruh aparat desa, tokoh masyarakat, tokohagama, dan lembaga yang ada di desa seperti PKK, Karang taruna,Polindes, dan Bidan Desa. Selain itu Rapat Koordinasi bias juga diikuti

  • 34

    oleh Dinas Instansi terkait tingkat kecamatan seperti Puskesmas,

    PPLKB, Petugas Baprmas kecamatan, dan sebagainya.Melalui Rapat Koordinasi tersebut diharapkan diperoleh komitmen,dukungan serta diterimanya Posdaya sebagai lembaga desa yangdidukung aparat pemerintah. Selanjutnya program Posdaya diarahkanuntuk memperoleh dukungan program-program yang telah ataudiselenggarakan oleh Pemerintah.

    Peresmian dan pelantikan Pengurus Posdaya merupakan pengakuanadanya forum rakyat yang akan dibina dan dikembangkan denganfasilitas pemerintah secara penuh.

    3. Pelaksanaan Kegiatan Posdaya

    Dalam tahap pelaksanaan kegiatan, mahasiswa mendorong pengurusPosdaya untuk melaksanakan rencana kegiatan/ program Posdaya yangmencakup 6 bidang dan memulai sesuai prioritas dengan melibatkansebanyak mungkin partisipasi masyarakat bdan menjangkau sasasranprioritas untuk memberdayakan keluarga. Keenam bidang tersebutadalah:

    a. Pendidikanb. Kesehatan dan KBc. Ekonomi

    d. Lingkungane. Teknologi Tepat Gunaf. Agama, Sosial dan Budaya

    Untuk memulai kegiatan Posdaya para anggota bisa diajak melakukankerja bakti membersihakan halaman rumah masing-masing, merapikanpagar halaman, membersihkan masjid, sekolah, atau fasilitas pelayananumum lainnya. Upaya ini semata-mata untuk menggugah kebersamaandan mengajak mereka untuk bergotong-royong dengan program dan

  • 35

    kegiatan yang terarah. Kegiatan ini bias dilanjutkan dengan membantupleseterisasi rumah penduduk kurang mampu, atau gotong-royongmemperbaiki rumah penduduk kurang mampu.

    Jika Posdaya dibentuk dengan mengembangkan Posyandu, makaPosyandu tersebut harus lebih ditingkatkan dan pengurus kalau perluditambah tenaga muda yang ada di sekitarnya. Kegiatan awal Posdayaadalah otomatis memperluas kegiatan Posyandu dengan pengembangankegiatan bidang wirausaha agar kelangsungan dan kemandirianPosyandu yang ada, maka kegiatan bisa dilanjutkan ke bidang kesehatanlainnya, atau ke bidsang pendidikan seperti pembentukan PAUD.

    Kegiatan PAUD diarahakan agar bias menampung seluruh anak balitasehingga orang tuanya, utamanya ibu anak-anak itu segera biasdipisahkan untuk mengikuti pelatihan ketrampilan, pelatihan wirausahadan dititipkasn magang kerja pada usaha ekoinomi yang ada di desanya.Kegiatan PAUD yang dikaitkan dengan pemberdayaan keluargadipadukan dengan upaya pemberdayaan. Setelah anak-anak balitadiserahkan kepada guru dari PAUD, maka orang tuanya dipisahkan.

    Orang tua anak balita tersebut dilatih pemberdayaan buta aksara, kalaubelum bias membaca dan menulis dan kemudian dilatih ketrampilanmelalui Program Inovasi Aksara Agar Berbaya (AKRAB). Setelahdilatih ketrampilan, dititipkan magang pada pengusaha setempat ataukeluarga lain yang mempunyai usaha. Kalau perlu pengusaha yang baikhati tersebut diberikan kemudahan kredit dari lembaga keuangansetempat.

    Apabila kegiatan dalam bidang wirausaha dan kesehatan itu sudahberjalan, maka setiap orang tua harus mengirim seluruh anak-anaknyayang usia sekolah untuk bersekolah. Apabila ada keluarga yangmempunyai anak usia sekolah, maka segera dilakukan kegiatan untuk

  • 36

    membuka kursus-kursus ketrampilan, termasuk Paket A, Paket B, danPaket C, sesuai dengan adanya anak-anak di wilayah Posdaya tersebut.Prioritas dalam bidang ekonomi tersebut dilakukan agar programpemeberdayaan lebih menarik dan hasilnya menjadi sumberpemberdayaan bidang lainnya. Semua program dilaksanakan dengansasaran utama keluarga muda.

    4. Pengembangan jaringan dan Konsultasi dengan Berbagai Pihak

    Dalam melaksanakan kegiatan ini peserta KKN Posdaya melibatkanberbagai pihak, dengan membangun jaringan dengan dinas terkait ditingkat kecamatan atau Kabupaten/Kota antara lain Puskesmas, DinasPendidikan, Dinas Pertanian, Badan Ketahan Pangan, Badan LingkunganHidup Daerah, Dinas Perindagkop, dan dinas atau lembaga lain yangdiajak memadukan dukungan program atau membantu pembinaan,memberikan fasilitas dengan apabila dimungkinkan bias ikut membantumenyediakan sumber daya dan dana yang dapat dipergunakan untukmemperlancar kegiatan operasional Posdaya.

    Biarpun masyarakat diajak untuk bekerja secara mandiri tidak berartibahwa mereka bersaing serta tidak mengenal masyarakat dari desa lainatau memisahkan diri dengan klingkungan sekitarnya. Masyarakat diajakmembangun kerjasama yang sangat erat dan saling menolong denganmasyarakat sekitarnya untuk mendapat manfaat dan kemudahan yangbisa saling membangun keluarga bahagia dan sejahtera.

    5. Penyelenggaraan Program Secara Bertahap

    Setiap periode pelaksanaan KKN Posdaya Tim Mahasiswa diharapkanmampu mengembangakan program yang disusun secara efektif.Pelaksanaan pengembangan Posdaya yang telah dimulai setelahLokakarya mini berakhir dan program disepakati melalui musyawarah

  • 37

    Posdaya, atau musyawarah desa/kelurahan, paling lambat pada mingguke-5 dari pelaksanaan KKN Posdaya.Karena program pemberdayaan melalui Posdaya tidak sederhana dantidak mudah, maka peserta KKN tidak boleh buru-buru. Pemberdayaankeluarga perlu dilakukan secara bertahap. Apabila sampai akhir periodeKKN rancangan program belum seluruhnya dapat dilaksanakan, TimP2KKN perlu mencantumkanlangkah-langkah yang telah dapatdilaksanakan serta catatan tentang tindak lanjut atau langkah-langkahyang yang perlu dilakukan oleh Tim mahasiswa KKN periodeberikutnya.

    F. Pembimbingan dan Monitoring

    Agar pelaksanaan KKN Posdaya berjalan dengan baik dan oiptimal, selamabertugas di lapangan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) membimbing danmemonitor tahap-tahap program kerja tim mahasiswa. Oleh karena itu DPLyang merupakan tenaga lebih berpengalaman memiliki peranan yang sangatpenting dalam memberikan bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswauntuk keberhasilan KKN Posdaya.

    Bimbingan dan pendampingan yang perlu diberikan oleh DPL antar lain padatahap-tahap kegiatan sebagai berikut:

    1. Pelaksanaan penjajagan atau pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakatmelalui kegiatan advokasi dan sosialisasi yang terus menerus. Termasukmencari dukungan dari Pemkab/Pemkot, Dinas/Instansi terkait, utamanyadari tokoh masyarakat pada tingkat dusun.

    2. Tahap observasi lapangan untuk mengidentifikasi potensi dan masalahserta penyusunan langkah-langkah pemecahan yang akan menjadi programkerja yang dijadikan petunjuk dan arahan untuk KKN.

  • 38

    3. Penyelenggaraan Lokakarya Mini untuk membahas program kerja yangdisusun bersama pengurus Posdaya. DPL membantu pengarahan teknisagar dapat diperoleh hasil yang optimal. Demikian pula DPL berperandalam menyelenggarakan Rapat Koordinasi yang sekaligus menjadi forumuntuk peresmian Posdaya, pelantikan dan pemberian masukan bagiPengurus Posdaya. Untuk berbagai pertemuan tersebut melalui bimbingandan pengarahan yang secara berlanjut.

    Bimbingan kepada masyarakat bukan untuk mencari kesalahan ataumenyalahkan masyarakat dalam proses pemberdayaan, tetapi mencari denganseksama langkah-langkah yang belum dapat dikerjakan agar mahasiswasebagai pendamping, dalam rangka KKN Posdaya bisa membantu mencarisolusi terhadap hambatan yang mungkin ada dalam proses pemberdayaan itu(Pedoman Posdaya, 2009).

    G. Pembuatan Laporan

    Sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan KKN Posdaya, maka setiapTim Mahasiswa membuat laporan, format penulisan laporan dapat dilihatsebagaimana terlampir.

    H. Evaluasi dan Penilaian

    Evaluasi terhadap kegiatan mahasiswa KKN dilakukan sejak penyelenggaraanpembekalan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di lokasi KKN serta pascapelaksanaan KKN.

    1. Evaluasi Pembekalan

    Komponen-komponen yang dievaluasi pada kegiatan pembekalanmahasiswa adalah:a. Kehadiranb. Keseriusan dan kedisiplinan

  • 39

    c. Penguasaan materi pembekalan (untuk melihat sejauh manapenguasaan materi, maka dilakukan pre dan post test saat pembekalan).

    2. Evaluasi Kegiatan di Lokasi KKN

    Komponen-komponen yang dievaluasi ketika melaksanakan kegiatanKKN di lokasi:

    a. Keakuratan masalah yang ditemukanb. Relevansi masalah dengan program kerjac. Aktivitas dalam kegiatan KKNd. Program kerja kelompok dan jadwal kegiatane. Kesungguhan dalam melaksanakan programf. Kerajinan dan kedisiplinang. Kerjasama antara sesama mahasiswah. Hubungan dengan pemerintah dan masyarakat setempat.i. Catatan Kelompok (Harian, Mingguan, Bulanan) dan Catatan Harian

    Individu.

    3. Evaluasi Pasca Kegiatan KKN

    Komponen-komponen yang dievaluasi setelah mahasiswa ditarik ataukembali dari lokasi masing-masing adalah sebagai berikut:

    a. Laporan akhir kelompok

    b. Kelengkapan semua dokumen KKN