bab iv pelaksanaan dan hasil penelitian · 2014. 2. 10. · tabel 4.2 data jumlah siswa sma kristen...

18
35 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1.1. Gambaran Subyek Penelitian SMA/SMU Kristen 1 Salatiga berdiri pada tanggal 17 Juni 1951, yang terakreditasi A. Sekolah ini didirikan oleh Yayasan Perguruan Kristen (YPK) Pusat Salatiga. SMA Kristen 1 Salatiga beralamat di Jl.Osa Maliki 32 Salatiga, yang dikepalai oleh Ibu Dra. Kriswinarti. Tabel 4.1 Data Staff Karyawan SMA Kristen 1 Salatiga No Jenis Pekerjaan Jumlah 1. Kepala sekolah 1 2. Wakil kepala sekolah 4 3. Guru tetap 23 4. Guru non tetap 12 5. Staff tata usaha 13 6. Pegawai perpustakaan 2 7. Keamanan sekolah 2 Jumlah 57 Tabel 4.2 Data Jumlah Siswa SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2012 / 2013 No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Laki-Laki Perempuan 1. X-1 17 14 31 2. X-2 16 16 32 3. X-3 13 18 31 4. X-4 13 17 30

Upload: others

Post on 06-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

35

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

1.1. Gambaran Subyek Penelitian

SMA/SMU Kristen 1 Salatiga berdiri pada tanggal 17 Juni 1951, yang

terakreditasi A. Sekolah ini didirikan oleh Yayasan Perguruan Kristen (YPK)

Pusat Salatiga. SMA Kristen 1 Salatiga beralamat di Jl.Osa Maliki 32 Salatiga,

yang dikepalai oleh Ibu Dra. Kriswinarti.

Tabel 4.1

Data Staff Karyawan SMA Kristen 1 Salatiga

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Kepala sekolah 1

2. Wakil kepala sekolah 4

3. Guru tetap 23

4. Guru non tetap 12

5. Staff tata usaha 13

6. Pegawai perpustakaan 2

7. Keamanan sekolah 2

Jumlah 57

Tabel 4.2

Data Jumlah Siswa SMA Kristen 1 Salatiga

Tahun Pelajaran 2012 / 2013

No Kelas Jumlah Siswa JumlahLaki-Laki Perempuan1. X-1 17 14 312. X-2 16 16 323. X-3 13 18 314. X-4 13 17 30

36

5. X-5 15 17 326. X-6 14 17 327. XI-IPA-1 12 18 308. XI-IPA-2 10 19 299. XI-IPS-1 17 15 3210. XI-IPS-2 17 15 3211. XI-IPS-3 19 13 3212. XI-BAHASA 11 23 3413 XII-IPA-1 16 16 3214 XII-IPA-2 12 21 3315 XII-IPA-3 15 17 3216 XII-IPS-1 13 17 3017 XII-IPS-2 18 15 3318 XII-IPS-3 16 16 3219 XII-BAHASA 4 27 31Total (X+XI+XII) 268 331 599

SMA Kriten 1 Salatiga memberlakukan strategi pembelajaran “Moving

Class” dan menerapkan 5 hari belajar yaitu pada hari Senin sampai dengan

Jumat. Namun pada hari Sabtu layanan internet dan perpustakaan

tetap buka, sehingga ada kesempatan bagi para siswa untuk belajar di

sekolah didukung sarana di sekolah serta mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru.

SMA Kristen 1 Salatiga memiliki banyak kegiatan ekstrakulikuler yang

bertujuan untuk pengembangan diri siswa, yakni setelah siswa pulang sekolah

sesuai dengan jadwal masing-masing.

Tabel 4.3

Kegiatan Ekstrakulikuler SMA Kristen 1 Salatiga

No Pengembangan Diri No Pengembangan Diri

1. Pramuka 15. ICT Club

2. KIR 16. Jurnalistik

3. Basket 17. Penyiaran

37

4. Voli 18. Seni Tari

5. Tenis Meja 19. Bimbingan Olympiade:

a. Kimia

b. Biologi

c. Fisika

d. Matematika

e. Kebumian

f. Komputer

g. Astronomi

h. Ekonom/Akuntansi

6. Karate

7. PKS/Paskriba

8. PMR/PHBS

9. Paduan Suara

10. Vocal Group

11. Band

12. Dance

13. Multimedia

14. English Club

Luas tanah SMA Kristen 1 Salatiga 6850 m2 dan luas 2548 m2. Sarana

dan prasarana pendukung, ruang kelas berjumlah 17 kelas, 9 ruang

laboraturium (kimia, fisika, biologi, TI, multimedia, bahasa, IPS, penyiaran,

agribis), sarana olahraga (lapangan basket, volly, lompat jauh, lompat tinggi).

SMA Kristren 1 Salatiga juga memiliki ruang administrasi tersendiri yaitu

ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha

dan ruang komite. Ruang penunjang di SMA Kristen 1 Salatiga yaitu ruang

doa, ruang musik, ruang ganti pria maupun wanita, ruang BK, UKS, ruang

koperasi siswa, parkir siswa dan guru, kantin sekolah dan kamar mandi.

1.2. Pelaksanaan Penelitian

1.2.1. Perijinan

Penulis meminta izin terlebih dahulu dari pihak UKSW FKIP BK sebelum

melaksanakan penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga. Surat izin tersebut

dikeluarkan pada tanggal 04 Februari 2013 dan kemudian dibawa kepada pihak

38

sekolah SMA Kristen 1 Salatiga. Penulis mendapatkan izin dari pihak sekolah

dan memulai melakukan penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga pada tanggal 07

Februari 2013.

1.2.2. Pengumpulan data

Sampel yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X SMA Kristen 1

Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 dengan total sampel 187 siswa.

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan skala sikap

perilaku bermain game online dan skala sikap disiplin belajar kepada semua

siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 yang

berjumlah 187 siswa. Dalam menyebarkan skala sikap perilaku bermain game

online dan skala sikap disiplin belajar menggunakan jam pelajaran BK, penulis

dibantu oleh Guru BK, Ibu Rina Purwanti, S.Pd.

Tabel 4.4

Pelaksanaan Pengumpulan Data

No Waktu Kelas Jumlah Siswa

1 Rabu, 20 Februari 2013 X - 3 31

2 Rabu, 06 Maret 2103 X - 5 32

3 Rabu, 03 April 2013 X - 4 30

4 Kamis, 04 April 2013 X - 1 31

5 Kamis, 04 April 2013 X - 6 32

6 Senin, 08 April 2013 X - 2 32

Total 187

Prosedur pengumpulan data diawali dengan memberikan salam kepada

siswa serta penulis memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan berada di

SMA Kristen 1 Salatiga.

39

1. Tujuan bagi penulis adalah untuk meminta kerja sama kepada semua siswa

untuk mengisi skala sikap perilaku bermain game online dan skala sikap

disiplin belajar guna menyelesaikan tugas akhir kuliah penulisan skripsi.

2. Tujuan bagi siswa, hasil yang diperoleh akan ditindak lanjuti oleh pihak

sekolah. Pihak sekolah akan membantu dalam menyelesaikan masalah yang

dialami oleh siswa jika pada hasil skala sikap yang sudah di isi oleh siswa

menunjukkan masalah mengenai perilaku bermain game online dan disiplin

belajar.

Penulis membagikan skala sikap perilaku bermain game online dan skala

sikap disiplin belajar kepada semua siswa, kemudian penulis menjelaskan

prosedur pengisian dan menanyakan kepada semua siswa apakah ada

pertanyaan. Setelah dirasa semua siswa jelas, penulis mengingatkan kembali

untuk tidak lupa mengisi data diri berupa nama, kelas, dan jenis kelamin.

Setelah semua siswa menyelesaikan mengisi skala sikap perilaku bermain

game online dan skala sikap disiplin belajar, penulis mengingatkan untuk

meneliti kembali skala yang telah diisi, mungkin ada kekeliruan dan

kekurangan dalam mengisi. Setelah dirasa selesai, skala sikap perilaku bermain

game online dan skala sikap disiplin belajar dikumpulkan di depan kelas.

Setelah data terkumpul, penulis megucapkan terima kasih kepada semua

siswa.

40

1.3. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Hasil pengukuran deskriptif perilaku bermain game online dan disiplin

belajar merangkum gambaran data yang telah diklasifikasikan berdasarkan 4

kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Deskripsi statistik

dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dan

sebaran data untuk melihat kenormalannya.

1.3.1. Analisis Deskriptif Perilaku Bermain Game Online

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Variabel

Perilaku Bermain Game Online *)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Gameonline 187 101.00 172.00 143.3636 15.19891

Valid N (listwise) 187

*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 16.0

Tabel 4.5 menunjukkan skor perilaku bermain game online siswa kelas X

SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 187 siswa.

Bergerak dari skor terendah yaitu 101 sampai skor tertinggi 172. Rata-rata skor

(mean) sebesar 143.3636 dan simpangan baku (SD) sebesar 15.19891.

Setelah dilakukan penyusunan interval maka selanjutnya pemberian

kategori setiap skoring pada masing-masing responden, sebagai berikut:

Pengukuran variabel penelitian ini digunakan interval dengan rumus:

= skor tertinggi − skor terendahbanyaknya plihan = 172 − 1014 = 17,75*dibulatkan menjadi 18

41

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Perilaku Bermain Game Online

Siswa Kelas X SMA Kristen 1 Salatiga

Tahun Pelajaran 2012/2013

Kategori Rentang Skor Frekuensi(f) Persentase (%)

Sangat Tinggi 158 – 176 40 21,39

Tinggi 139 – 157 75 40,11

Sedang 120 – 138 60 32,08

Rendah 101 – 119 12 6,42

Jumlah 187 100

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa aspek perilaku bermain game online

seluruh siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 yang

berjumlah 187 siswa diperoleh hasil sebesar 21,39% dengan jumlah 40 siswa

berada pada kategori sangat tinggi. Sebesar 40,11% dengan jumlah 75 siswa

berada pada kategori tinggi. Sebesar 32,08% dengan jumlah 60 siswa berada

pada kategori sedang, dan sebesar 6,42% dengan jumlah 12 siswa berada pada

kategori rendah.

Sementara itu, uji normalitas terhadap variabel perilaku bermain game

online didapatkan hasil sebagai berikut:

42

Tabel 4.7

Uji Normalitas Variabel Perilaku Bermain Game Online *)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

gameonline

N 187

Normal Parametersa Mean 143.3636

Std. Deviation 15.19891

Most Extreme Differences Absolute .057

Positive .047

Negative -.057

Kolmogorov-Smirnov Z .776

Asymp. Sig. (2-tailed) .583

a. Test distribution is Normal.*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 16.0

Tabel 4.7 mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran data skor

perilaku bermain game online. Hasil analisis menunjukkan Asymp. Sig. (2-

tailed) 0,583 > 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa data skor perilaku

bermain game online berdistribusi normal.

Kenormalan penyebaran skor perilaku bermain game online pada sampel

penelitian dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik histogram sebagai

berikut:

43

Gambar 4.1

Grafik Histogram Uji Normalitas

Variabel Perilaku Bermain Game Online *)

*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 16.0

Pada gambar 4.1 menunjukkan mean sebesar 143.36 dan standar deviasi

sebesar 15.199, kurve lengkung di atas menggambarkan bahwa sebaran

perilaku bermain game online adalah normal.

1.3.2. Analisis Deskriptif Variabel Disiplin Belajar

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran

Variabel Disiplin Belajar *)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

disiplinbelajar 187 110.00 172.00 141.4385 14.62617

Valid N (listwise) 187

*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 16.0

Tabel 4.8 menunjukkan skor disiplin belajar siswa kelas X SMA Kristen 1

Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 187 siswa. Bergerak dari

44

skor terendah yaitu 110 sampai skor tertinggi 172. Rata-rata skor (mean)

sebesar 141.4385 dan simpangan baku (SD) sebesar 14.62617.

Setelah dilakukan penyusunan interval maka selanjutnya pemberian

kategori setiap skoring pada masing-masing responden, sebagai berikut:

Pengukuran variabel penelitian ini digunakan interval dengan rumus:

= skor tertinggi − skor terendahbanyaknya plihan = 172 − 1104 = 15,5*dibulatkan menjadi 16

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar

Siswa Kelas X SMA Kristen 1 Salatiga

Tahun Pelajaran 2012/2013

Kategori Rentang Skor Frekuensi (f) Persentase (%)

Sangat Tinggi 161 – 177 23 12,3

Tinggi 144 – 160 61 32,62

Sedang 127 – 143 71 37,97

Rendah 110 – 126 32 17,11

Jumlah 187 100

Dari tabel 4.9 diketahui bahwa aspek disiplin belajar seluruh siswa kelas X

SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 187 siswa

diperoleh hasil sebesar 12,3% dengan jumlah 23 siswa berada pada kategori

sangat tinggi. Sebesar 32,62% dengan jumlah 61 siswa berada pada kategori

tinggi. Sebesar 37,97% dengan jumlah 71 siswa berada pada kategori sedang,

dan sebesar 17,11% dengan jumlah 32 siswa berada pada kategori rendah.

45

Sementara itu, uji normalitas terhadap variabel disiplin belajar didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10

Uji Normalitas Variabel Disiplin Belajar*)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

disiplinbelajar

N 187

Normal Parametersa Mean 141.4385

Std. Deviation 14.62617

Most Extreme Differences Absolute .040

Positive .040

Negative -.038

Kolmogorov-Smirnov Z .549

Asymp. Sig. (2-tailed) .924

a. Test distribution is Normal.

*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 16.0

Tabel 4.10 mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran data

skor disiplin belajar. Hasil analisis menunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,924

> 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa data skor disiplin belajar

berdistribusi normal.

Kenormalan penyebaran skor disiplin belajar pada sampel penelitian dapat

divisualisasikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

46

Gambar 4.2

Grafik Histogram Uji Normalitas

Variabel Disiplin Belajar *)

*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 16.0

Pada grafik 4.2 menunjukkan mean sebesar 141.44 dan standar deviasi

sebesar 14.626, kurve lengkung di atas menggambarkan bahwa sebaran disiplin

belajar adalah normal.

1.4. Analisis Regresi Linier

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel perilaku bermain game online

terhadap variabel disiplin belajar, pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS for

windows release versi 16,0 dengan memakai taraf signifikansi 5% adalah

sebagai berikut:

47

Tabel 4.11

Hasil Analisis Regresi Linier

Perilaku Bermain Game Online Terhadap Disiplin Belajar

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .743a .552 .549 9.81933

a. Predictors: (Constant), gameonline

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 21952.478 1 21952.478 227.677 .000a

Residual 17837.565 185 96.419

Total 39790.043 186

a. Predictors: (Constant), gameonline

b. Dependent Variable: disiplinbelajar

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 38.965 6.829 5.706 .000

gameonline .715 .047 .743 15.089 .000

a. Dependent Variable: disiplinbelajar

*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 16.0

Tabel 4.11 menjelaskan besarnya persentase pengaruh perilaku bermain

game online terhadap disiplin belajar. Besar koefisien determinasi (R Square)

adalah 0,552 yang artinya perilaku bermain game online memiliki kontribusi

sebesar 55,2% terhadap disiplin belajar sedangkan 44,8% dipengaruhi oleh

48

faktor lain. Tabel tersebut juga menunjukkan nilai Sig = 0,000 < 0,050 yang

berarti data tersebut mempunyai pengaruh yang signifikam dan uji

linearitasnya diterima.

1.5. Uji Hipotesis

Hipotesis yang dirumuskan pada Bab II sebagai berikut:

“Ada pengaruh yang signifikan antara perilaku bermain game online terhadap

disiplin belajar pada siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran

2012/2013”. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara perilaku bermain game online terhadap disiplin belajar pada siswa kelas

X SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013, sehingga hipotesis yang

diajukan penulis, (diterima).

1.6. Pembahasan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh yang signifikan

antara perilaku bermain game online terhadap disiplin belajar pada siswa kelas

X SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perilaku bermain

game online terhadap disiplin belajar siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga

tahun pelajaran 2012/2013.

Hasil penelitian menunjukkan besarnya persentase pengaruh perilaku

bermain game online terhadap disiplin belajar. Besar koefisien determinasi (R

Square) adalah 0,552 yang artinya perilaku bermain game online memiliki

kontribusi sebesar 55,2% terhadap disiplin belajar sedangkan 44,8%

49

dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel tersebut juga menunjukkan nilai Sig= 0,000

< 0,050 yang berarti data tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan dan uji

linearitasnya diterima.

Berdasarkan data skala sikap perilaku bermain game online dan skala

sikap disiplin belajar yang dianalisis secara deskriptif, pada perilaku bermain

game online diperoleh hasil sebesar 21,39% dengan jumlah 40 siswa berada

pada kategori sangat tinggi. Sebesar 40,11% dengan jumlah 75 siswa berada

pada kategori tinggi. Sebesar 32,08% dengan jumlah 60 siswa berada pada

kategori sedang, dan sebesar 6,42% dengan jumlah 12 siswa berada pada

kategori rendah. Pada disiplin belajar diperoleh hasil sebesar 12,3% dengan

jumlah 23 siswa berada pada kategori sangat tinggi. Sebesar 32,62% dengan

jumlah 61 siswa berada pada kategori tinggi. Sebesar 37,97% dengan jumlah

71 siswa berada pada kategori sedang, dan sebesar 17,11% dengan jumlah 32

siswa berada pada kategori rendah.

Salah satu pendekatan mengenai perubahan perilaku adalah dengan

menggunakan pendekatan behavioral, pendekatan behavioral didasari oleh

hasil eksperimen yang melakukan investigasi tentang prinsip-psinsip tingkah

laku manusia (Komalasari, Wahyuni & Karsih, 2011).

Skinner (dalam Feist & Feist, 2008) menganggap reward (penghargaan)

dan reinforcement (penguatan) merupakan faktor penting. Penguatan positif

(memberikan hadiah) maupun penguatan negatif (menghilangkan stimulus

yang tidak menyenangkan) akan memperkuat perilaku, dan efek-efek dari

keduanya jauh lebih bisa diprediksi ketimbah efek-efek penghukuman.

50

Menurut Skinner, pengaruh hukuman terhadap perubahan perilaku sangat

bersifat sementara. Kelebihan teori Skinner yaitu diarahkan untuk menghargai

setiap anak didiknya (sistem hukuman dihilangkan). Kekurangan teori Skinner

yaitu tanpa adanya sistem punishment (hukuman) yang dimungkinkan akan

dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah

kedisiplinan.

Bandura (dalam Feist & Feist, 2008) yakin bahwa pembelajaran dengan

mengamati jauh lebih efisien daripada belajar dengan mengamati jauh lebih

efisien daripada pembelajaran dengan mengalami langsung. Dengan

mengamati orang lain, manusia mempelajari respons mana yang di ikuti

penghukuman atau mana yang tidak mendapatkan penguatan. Inti

pembelajaran dengan mengamati adalah pemodelan (modelling). Pemodelan

melibatkan proses-proses kognitif, jadi tidak hanya meniru, lebih dari sekadar

menyesuaikan diri dengan tindakan orang lain karena sudah melibatkan

perepresentasian informasi secara simbolis dan menyimpannya untuk

digunakan di masa depan. Beberapa faktor menentukan apakah seseorang akan

belajar dari suatu model atau tidak. Pertama, karakteristik model sangat

penting manusia lebih menyukai model yang statusnya lebih tinggi daripada

sebaliknya, pribadi yang yang kompeten dari pada yang tidak kompeten, dan

pribadi yang kuat daripada lemah. Kedua, konsekuensi dari perilaku yang

dimodelkan dapat memberikan efek bagi pengamatnya. Semakin besar nilai

yang diberikan pengamat, semakin besar kemungkinan perilaku diserap.

Pembelajaran dapat difasilitasi ketika pengamat melihat model menerima

51

penghukuman yang kejam; contohnya, melihat oranglain mendapatkan kejutan

besar saat menerima kabel listrik mengajarkan pengamat sebuah pelajaran

berharga tentang pengalaman kesetrum.

Kelebihan teori Bandura adalah teori kognitif sosial ini konsisten. Teori

Bandura memenuhi standar yang tinggi. Teori ini sederhana, langsung dan

tidak diselubungi penjelasan hipotetis ataupun khayali.

Suatu teori dibangun untuk menjelaskan dan dan meramalkan perilaku.

Suatu teori tidak dibangun dalam keraguan tetapi penentuan teori yang cermat

dan tepat sangat penting karena dapat mewujudkan keberhasilan yang lebih

nyata. Penerapan teori tidak dapat dipaksakan apabila hanya demi

keterlaksanaan alasan akademis.

Tingkah laku yang bermasalah dalam konseling behavioral adalah tingkah

laku yang berlebihan (excessive) dan tingkah laku yang kurang (defisit).

Tingkah laku yang berlebihan seperti: merokok, terlalu banyak main game, dan

sering membuat komentar di kelas. Tingkah laku yang defisit adalah terlambat

masuk sekolah, tidak mengerjakan tugas dan bolos sekolah. Tingkah laku

excessive dirawat dengan menggunakan teknik konseling untuk menghilangkan

dan mengurangi tingkah laku, sedangkan tingkah deficit diterapi dengan

menggunakan teknik meningkatkan tingkah laku (Komalasari, Wahyuni &

Karsih, 2011).

Tujuan konseling behavioral diharapkan dapat digunakan untuk

memperbaiki dan mengubah perilaku ke arah yang lebih positif. Konselor

mempunyai peran yang penting untuk menentukan cara yang akan digunakan

52

agar konseli dapat belajar perilaku yang baru serta mempertahankan perilaku

tersebut.