bab iv paparan data dan...
TRANSCRIPT
58
BAB IV
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran
menulis ringkasan isi buku. Dalam prosesnya dilaksanakan dalam beberapa siklus
sesuai dengan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriaatmadja,
2008, hlm. 66). Tahapan model itu meliputi tahap perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan siklus, dilakukan terlebih dahulu
pengambilan data awal sebagai landasan permasalahan. Kemudian dilaksanakan
tindakan dalam beberapa siklus hingga target tercapai. Berikut ini dipaparkan data
awal dan data hasil siklus.
A. Paparan Data Awal
Data awal diperlukan untuk melihat kondisi awal pembelajaran sebelum
diberi tindakan. Data yang diambil meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa. Data awal
ini diambil dengan melakukan observasi dan tes (tabel hasil observasi terlampir).
1. Paparan Data Perencanaan
Langkah pertama dalam pembelajaran adalah membuat perencanaan
pembelajaran pada materi meringkas isi buku. Guru menyiapkan skenario
pembelajaran meringkas isi buku, membuat penilaian, dan menyiapkan sumber
belajar. Perencanaan yang dibuat secara keseluruhan dinilai baik dengan
persentase pencapaiannya 70% dan rata-rata nilai pada setiap aspeknya 2,01.
Dalam perumusan tujuan sudah baik. Dalam pemilihan dan pengorganisasian
materi rata-rata bernilai dua. Namun, untuk pengorganisasian waktu masih
kurang. Dalam aspek pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran masih
kurang. Guru tidak memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran dinilai kurang. Guru tidak
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Metode yang
digunakan berpusat pada guru saja sehingga kurang membangkitkan antusias dan
keterlibatan siswa. Dalam aspek evaluasi guru sudah cukup baik karena prosedur
penilaian jelas dan instrumen penilian lengkap.
59
2. Paparan Data Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan dinilai cukup dengan
persentase pencapaiannya 67% dan nilai rata-rata adalah 2,01. Beberapa aspek
yang memiliki kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi
pengkondisian siswa sebelum belajar. Ruangan kelas masih belum rapi dan guru
tidak menyiapkan media. Guru kurang mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari siswa, hanya menanyakan pengalaman mereka membaca buku.
Alokasi waktu yang digunakan tidak sesuai dengan perencanaan. Waktu yang
digunakan melebihi dari seharusnya. Guru pun kurang menguasai kelas. Hal ini
ditandai dengan siswa yang bercanda dan kurang memperhatikan penjelasan
guru. Siswa pun tidak terlalu antusias dan kurang terlibat dalam pembelajaran
karena pembelajaran berpusat pada guru.
3. Paparan Data Aktivitas Siswa
Siswa kelas V SDN Sirahcipelang berjumlah 24 orang. Pada saat
pembelajaran, aktivitas siswa belum terlibat dalam pembelajaran secara baik. Hal
ini terlihat dari observasi dan wawancara pada siswa. Aktivitas siswa pada saat
pembelajaran terlihat kondusif dan tidak ribut. Namun, saat mendengarkan
penjelasan guru sekitar sembilan orang siswa bercanda dengan temannya hingga
ada yang menggangu teman lainnya yang sedang fokus mendengarkan penjelasan
guru. Ada siswa yang memperhatikan guru namun pandangannya seperti
melamun. Ada siswa yang tidak fokus memperhatikan guru seperti melihat keluar
jendela saja.
Pada saat mengerjakan tugas dalam kelompok tidak semuanya bekerja, ada
siswa yang mengerjakan dan ada siswa yang diam saja bahkan bercanda. Siswa
yang tidak mengerjakan tugas hanya mengandalkan siswa rajin dan pintar
saja.Enam siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Namun mereka sering
bertanya dan sedikit bingung dengan tugasnya. Sebagian besar siswa laki-laki
merasa gelisah karena tidak bisa mengerjakan tugas sehingga berjalan-jalan dan
melihat-lihat pekerjaan temannya yang lain dan terkadang saling bercanda.
Setelah dilakukan validasi dengan mewawancarai siswa, ternyata sebagian besar
siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Mereka merasa bosan karena
harus banyak menulis dan hanya mendengarkan guru saja.
60
4. Paparan Data Hasil Belajar
Setelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku,
didapat hasil belajar siswa. Aspek yang dinilai meliputi pengetahuan tentang
pengertian ringkasan dan tahap meringkas. Sedangkan untuk aspek keterampilan
menulis meliputi gagasan ringkasan, panjang ringkasan, dan huruf kapital serta
tanda titik. Hanya lima orang siswa yang melampaui batas KKM. Berikut ini
disajikan data hasil belajar siswa.
Tabel 4.1
Data Awal Hasil Tes Siswa Kelas V SDN Sirahcipelang
Dalam Pembelajaran Meringkas Buku
No.
Nama
Aspek yang dinilai Skor Nilai Interpretasi
A B C D E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adis Saputra 0 1 3 2 3 9 52.94 BT
2 Alif Setiawan 0 2 3 2 2 9 52.94 BT
3 Andini Putri Lestari 1 4 3 2 3 13 76.47
T
4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 2 2 2 11 64.71 BT
5 Azka Saputra 0 0 2 2 2 6 35.29 BT
6 Dea Septiani 1 4 2 2 2 11 64.71 BT
7 Dede Andi Triana 0 0 2 1 1 4 23.53 BT
8 Edwar 0 0 1 2 1 4 23.53 BT
9 Elen Windita 1 3 3 0 1 8 47.06 BT
10 Ganjar Mujijat 0 0 1 1 1 3 17.65 BT
11 Heryanto 0 0 2 2 2 6 35.29 BT
12 Irna Ningsih 1 4 2 1 2 10 58.82 BT
13 Lisnawati 1 3 2 2 2 10 58.82 BT
14 Muhamad Farhan A. 0 0 3 2 2 7 41.18 BT
15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 3 2 3 13 76.47
T
16 Opik Ramadan 0 0 3 0 1 4 23.53 BT
17 Septi Rahma Juwita 1 4 2 1 2 10 58.82 BT
18 Shelomita 1 3 2 1 1 8 47.06 BT
19 Sinta Laudya Maharani 1 4 2 2 3 12 70.59
T
20 Siti Hapiya 1 4 2 2 3 12 70.59
T
21 Siti Nurhasanah 1 4 1 1 3 10 58.82 BT
22 Taofik Hidayat 0 0 2 1 2 5 29.41 BT
23 Tari Febriani 1 4 2 2 3 12 70.59
T
24 Vipit Maryani 1 2 2 1 1 7 41.18 BT
Jumlah 204 1200 19 5
Persentase (%)
79,17% 20,83%
Rata-rata 8,5 50
Keterangan:
a. Aspek yang dinilai
A (kolom 3) = pengertian ringkasan
B (kolom 4) = tahapan meringkas
C (kolom 5) = kelengkapan gagasan
D (kolom 6) = panjang ringkasan
E (kolom 7) = penggunaan ejaan
61
b. Skor ideal adalah 17.
c. KKM= 70
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
d. Tuntas apabila ≥ 70.
Dilihat dari hasil siswa yang telah dinilai berdasarkan aspek kognitif
menjelaskan pengertian meringkas, 14 siswa atau 58, 33% dari 24 siswa dapat
menjelaskan pengertian meringkas dengan benar, 10 siswa atau 41,67% dari 24
siswa masih menjelaskan pengertian meringkas dengan salah. Sedangkan untuk
menjelaskan tahapan meringkas, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa menjawab
empat tahap dengan benar, tiga siswa atau 12,5% dari 24 siswa menjawab tiga
tahap dengan benar, dua orang siswa atau 8,3% dari 24 siswa menjawab dua tahap
dengan benar, satu siswa atau 4,17% dari 24 siswa menjawab satu tahap dengan
benar, dan delapan orang siswa atau 33,33% dari 24 siswa menjawab dengan
semua tahap salah.
Berdasarkan keterampilan menulis ringkasan, dalam aspek kelengkapan
gagasan tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang menulis ringkasan dengan
21-18 gagasan sesuai buku, tujuh orang siswa atau 29,7% dari 24 siswa menulis
ringkasan dengan 17-12 gagasan sesuai buku, 14 siswa 58,33% dari 24 siswa
menulis ringkasan dengan 16-11 gagasan sesuai buku, tiga orang siswa atau
12,5% dari 24 siswa menulis ringkasan dengan 5-1 gagasan sesuai buku, tidak ada
siswa atau 0% dari 24 siswa yang menulis ringkasan tanpa ada gagasan yang
sesuai dengan buku.
Dalam aspek panjang ringkasan, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa
yang membuat ringkasan dengan panjang ringkasan 2,5 halaman dan gagasan
lengkap, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang membuat ringkasan dengan
panjang kurang dari 2,5 halaman tetapi gagasan lengkap, 14 siswa atau 58,33%
dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang 2,5 halaman tetapi gagasan
tidak lengkap, delapan siswa atau 33,33% dari 24 siswa membuat ringkasan
dengan panjang kurang dari 2,5 dan gagasan tidak lengkap, dua siswa atau 8,3%
dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang lebih dari 2,5 halaman dan
gagasan tidak lengkap.
62
Dalam aspek penggunaan ejaan, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa
yang tidak salah dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik, tujuh siswa atau
29,7% dari 24 siswa terdapat 1-29 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda
titik, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa terdapat 30-61 kesalahan penggunaan
huruf kapital dan tanda titik, delapan siswa atau 33,33% dari 24 siswa terdapat 62-
94 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik, tidak ada siswa atau 0%
dari 24 siswa yang melakukan lebih dari 94 kesalahan penggunaan huruf kapital
dan tanda titik.
Berdasarkan pemaparan data di atas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan menulis ringkasan isi buku siswa kelas V SDN Sirahcipelang masih
rendah. Dalam proses pembelajaran pun belum semua siswa antusias dan terlibat
dalam pembelajaran. Kinerja guru juga perlu ditingkatkan agar proses dan hasil
pembelajaran dapat meningkat. Dengn demikian perlu digunakan metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan menulis
ringkasan isi buku siswa. Alternatif metode yang digunakan adalah metode 6P.
B. Paparan Data Tindakan
1. Paparan Data Tindakan Siklus I
Berdasarkan paparan data awal maka dilaksanakan tindakan untuk
memperbaiki pembelajaran baik dalam aspek kinerja guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar siswa. Tindakan perbaikan tersebut dilaksanakan pada siklus satu
dengan menggunakan metode 6P pada materi meringkas isi buku di kelas V SDN
Sirahcipelang. Data yang dipaparkan telah divalidasi dengan menggunakan
bentuk triangulasi dan expert opinion. Berikut ini dipaparkan hasil dari tindakan
siklus pertama.
a. Paparan Data Perencanaan Siklus I
Sebelum melaksanakan pembelajaran meringkas isi buku menggunakan
metode 6P di kelas V SDN Sirahcipelang, maka dilakukan pembuatan
perencanaan pembelajaran oleh guru. Berikut ini dijelaskan perencanaan
pembelajarannya.
63
1) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode 6P.
2) Merumuskan tujuan pembelajaran menggunakan metode 6P. Adapun tujuan
pembelajarannya meliputi :
a) setelah memperhatikan contoh ringkasan, siswa dapat menjelaskan pengertian
ringkasan dengan benar,
b) setelah melakukan tahapan meringkas, siswa dapat menjelaskan tahapan
meringkas dengan benar,
c) setelah menggunakan metode 6P, siswa dapat meringkas isi buku dengan
panjang ringkasan sesuai aturan dengan benar,
d) setelah menggunakan metode 6P siswa dapat meringkas isi buku dengan
gagasan yang lengkap,
e) setelah menggunakan metode 6P siswa dapat meringkas isi buku dengan
dengan penggunaan ejaan yang benar.
3) Mempersiapkan materi pembelajaran meringkas buku seperti pengertian
ringkasan dan tahap meringkas yang dibuat lebih mudah dicerna siswa.
4) Memilih sumber belajar yaitu buku yang harus diringkas siswa. Buku tersebut
dipilih yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Buku yang
dipilih kemudian dihitung jumlah katanya agar bisa ditentukan panjang
ringkasan yang harus dibuat siswa.
5) Menyiapkan media belajar berupa pensil warna untuk menggaris bawahi kata
kunci agar lebih menarik. Pensil warna yang digunakan adalah pensil warna
yang bisa dihapus dan dibersihkan.
6) Membuat lembar kerja siswa yang sesuai dengan materi dan metode 6P serta
menarik. Lembar kerja tersebut meliputi pemetaan pikiran berwarna dan
lembar ringkasan yang panjangnya sudah dibatasi oleh guru.
7) Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan langkah metode 6P yang
meliputi pasangan, pantau, pangkas, padukan, panggil, periksa.
8) Membuat alat penilaian proses aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Penilaian aktivitas pembelajaran siswa meliputi aspek mengerjakan tugas,
memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme.
9) Membuat pedoman observasi untuk menilai kinerja guru baik perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran.
64
10) Melaksanakan penjelasan tentang metode 6P pada guru pengamat.
Setelah RPP dibuat maka dinilai oleh pengamat melalui lembar observasi.
Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran.
Tabel 4.2
Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus I
No. Aspek yang dinilai Skor
3 2 1 0
A. Perumusan Tujuan
1. Kelengkapan cakupan rumusan √
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √
Jumlah A 6
Persentase 100
Interpretasi BS
B. Pengorganisasian Materi
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √
3. Keruntutan dan sistematika materi √
Jumlah B 8
Persentase 88,88
Interpretasi BS
C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran
1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √
2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √
Jumlah C 4
Persentase 66,67
Interpretasi B
D. Skenario Kegiatan Pembelajaran
1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran √
2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik
siswa
√
3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √
Jumlah D 8
Persentase 88,88
Interpretasi BS
E. Penilaian Hasil Belajar
1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √
2. Kelengkapan instrumen penilaian √
Jumlah E 5
Persentase 83,33
Interpretasi BS
Jumlah keseluruhan (JK) 31
Persentase = (JK) X 100
36 86,11%
Interpretasi BS
65
Dari Tabel 4.2 dapat terlihat hasil penilainnya. Jumlah skor keseluruhan
adalah 31 dengan persentase pencapaian 86,11%. Jika diinterpretasikan maka
sudah mencapai kriteria baik sekali. Meskipun pada siklus ini sudah baik, namun
belum mencapai target 100%.
Beberapa aspek masih perlu ditingkatkan seperti pemilihan media yang
masih belum optimal, metode yang belum meningkatkan antusias siswa secara
keseluruhan meskipun sudah meningkat dari sebelum menggunakan metode 6P.
Selain itu teknik penilaian dengan tujuan masih perlu ditingkatkan. Hal ini di
dasari oleh catatan pengamat dan wawancara di mana jumlah soal harus sama
dengan jumlah tujuan. Dalam soal hanya ada tiga soal, dua soal terpisah sesuai
tujuan tetapi nomor 3 mencakup tiga tujuan. Pengamat mengerti jika tiga tujuan
sudah tercantum, namun menurut pengamat perlu ada pemisahan tiap soalnya. Hal
ini perlu divalidasikan dengan menggunakan expert opinion pada pembimbing.
b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran siklus satu ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 13 Mei 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai
alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti 24 siswa.
Pengamat adalah wali kelas V SDN Sirahcipelang.
Pada prapembelajaran guru mempersiapkan ruang dan kesiapan siswa
dengan baik. Keadaan kelas rapi dan bersih. Pada saat membuka pembelajaran
guru melakukan apersepsi dengan baik dengan menanyakan pengalaman siswa
membaca buku. Tiga orang siswa menceritakan pengalamannya membaca buku.
Namun, pada saat menjelaskan garis besar materi dan langkah pembelajaran guru
hanya menjelaskan secara sekilas.
Pada pelaksanaan kegiatan inti guru mengarahkan siswa untuk
melaksanakan langkah metode 6P. Guru membagi siswa dalam enam kelompok
dengan kondusif. Guru juga membagikan LKS. Pada saat guru membagikan
pensil berwarna dan buku, siswa sedikit berebut untuk memilih warna dan
memegang bukunya. Setelah semua mendapatkan buku dan pensil warna guru
meminta siswa untuk membuka-buka buku dan membacanya sekilas. Siswa
terlihat senang membaca buku yang sudah dibagikan.
66
Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk menggarisbawahi kata kunci
dari setiap paragraf dalam buku menggunkan pensil berwarna. Pada tahap ini
banyak siswa yang bertanya bagaimana memillih kata kuncinya. Guru menjawab
pertanyaan siswa dengan menghampirinya dan memberikan cara mencari kata
kunci dan contoh menggarisbawahi. Namun guru tidak membimbing siswa karena
harus menjawab pertanyaan dari siswa lain.
Setelah tahap pangkas, guru meminta siswa memadukan kata kuncinya di
pemetaan pemikiran pada LKS. Guru memberikan contoh di papan tulis untuk
memadukan kata kuncinya. Guru berkeliling untuk membimbing siswa
mengerjakan LKS. Siswa terlihat tidak kebingunan, namun kurang antusias.
Guru kemudian mengarahkan siswa untuk berpasangan dalam kelompok.
Kemudian guru memberikan contoh tahap panggil dan memberikan petunjuk pada
siswa. Satu orang siswa diminta untuk membacakan pemetaan pikiran yang telah
dibuat dan siswa lain mendengarkannya. Guru berkeliling untuk membimbing
siswa.
Setelah itu, guru meminta siswa untuk menuliskan apa yang telah ia
ceritakan pada lembar ringkasan yang sudah dibagikan. Guru membimbing siswa
di setiap kelompok. Guru juga menjawab beberapa pertanyaan siswa yang
kebingungan. Guru meminta siswa agar ringkasannya tidak melebihi garis yang
sudah disediakan. Guru kemudian meminta siswa untuk memeriksa penulisan
huruf kapital dan tanda titik. Guru memberikan contoh penulisan huruf kapital
yang benar. Kemudian siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas.
Guru memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan
mendekati siswa jika akan ribut, merespon pertanyaan siswa. Namun guru merasa
terlalu repot menjawab dan menghampiri siswa yang bertanya. Waktu yang
digunakan sesuai dengan alokasi. Evaluasi dilaksanakan dengan baik. Namun,
berdasrakan catatan lapangan ada siswa yang menghapus lagi sebagian hasil
ringkasannya. Saat menyimpulkan pembelajaran, guru kurang menuntun siswa
menemukan kesimpulan sendiri karena terbatas oleh waktu. Berikut ini tabel hasil
observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
67
Tabel 4.3
Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
No. Aspek yang dinilai Skor
3 2 1 0
A. Prapembelajaran
1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Jumlah 6
Persentase 100
Interpretasi BS
B. Membuka Pembelajaran
1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran √
2. Melakukan apersepsi √
Jumlah 5
Persentase 83,33
Interpretasi BS
C. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan √
2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran
menulis ringkasan buku
√
3. Menjelaskan tahapan metode 6P √
4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan √
5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau √
6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas √
7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan √
8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil √
9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa √
Jumlah 23
Persentase 85,18%
Interpretasi BS
D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa
1. Memelihara ketertiban siswa √
2. Membangkitkan antusias siswa √
3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok √
4. Menangani respon dan pertanyaan siswa √
5. Pengorganisasian waktu √
Jumlah 12
Persentase 80
Interpretasi B
E. Kegiatan Penutup Pembelajaran
1. Menyimpulkan pembelajaran √
2. Mengadakan evaluasi √
Jumlah 5
Persentase 83,33
Interpretasi BS
Jumlah keseluruhan (JK) 51
Persentase = (JK) X 100
60 85%
Interpretasi BS
68
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat hasil pelaksanaan pembelajaran siklus satu.
Persentase pencapaiannya mencapai 83% dengan jumlah keseluruhan skor 51 dan
interpretasi baik sekali. Namun, pada beberapa aspek masih perlu ditingkatkan
lagi seperti pada kegiatan inti yang meliputi mengarahkan siswa agar
melaksanakan tahap pasangan, pangkas, panggil dan periksa. Selain itu juga perlu
meningkatkan pemeliharaan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I
Pada saat pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa.
Aspek yang diamati meliputi mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan
guru, dan antusiasme.
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No.
Nama
Aspek yang dinilai
Skor
Interpretasi
Mengerjakan tugas Memperhatikan
penjelasan guru Antusiasme
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 B C K
1 Adis Saputra √
√
√
8 B
2 Alif Setiawan
√
√
√
6
C
3 Andini Putri L. √
√
√
9 B
4 Anggyta Sry W.
√
√
√
8 B
5 Azka Saputra
√
√
√
6
C
6 Dea Septiani √
√
√
7 B
7 Dede Andi T.
√
√
√
5
C
8 Edwar
√
√
√
5
C
9 Elen Windita √
√
√
9 B
10 Ganjar Mujijat
√
√
√
6
C
11 Heryanto
√
√
√
5
C
12 Irna Ningsih √
√
√
9 B
13 Lisnawati √
√
√
9 B
14 M. Farhan A.
√
√
√
6
C
15 Nur Fadilah Aini √
√
√
9 B
16 Opik Ramadan
√
√
√
5
C
17 Septi Rahma J. √
√
√
8 B
18 Shelomita
√
√
√
6
C
19 Sinta Laudya M. √
√
√
8 B
20 Siti Hapiya √
√
√
8 B
21 Siti Nurhasanah √
√
√
8 B
22 Taofik Hidayat
√
√
√
6
C
23 Tari Febriani √
√
√
9 B
24 Vipit Maryani √
√
√
9 B
Jumlah 13 9 2 0 12 11 1 0 8 14 2 0 174 14 10 0
Persentase (%) 54 37 9 0 50 45 5 0 33 58 9 0 58 42 0
69
Dari hasil observasi pada Tabel 4.4 terlihat pada asepk mengerjakan tugas,
13 siswa atau 54% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh tidak bercanda
dan tidak mengganggu orang lain. Sembilan siswa atau 37% hanya memenuhi dua
kriteria. Dua orang siswa hanya memenuhi satu kriteria. Pada aspek
memperhatikan penjelasan guru 12 siswa atau 50% memperhatikan dengan fokus,
tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang bercanda. Sebelas siswa atau
45% hanya memenuhi dua kriteria saja. Sedangkan satu siswa atau 5% memenuhi
satu kriteria saja. Pada asepk antusiasme delapan siswa atau 33% terlihat tertarik,
senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi dua kriteria berjumlah 14orang
atau 58%. Sedangkan dua siswa atau 9% memenuhi satu kriteria saja.
Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang
atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang
mendapat kriteria kurang atau 0%. (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan
pembulatan angka)
Siswa terlihat tertarik saat membaca buku dan menggunakan pensil warna.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus satu ini tidak ada lagi siswa yang berjalan-
jalan menghampiri kelompok lain sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Hanya
beberapa kali saja terjadi kegaduhan akibat dua siswa yang bercanda. Hampir
semua anggota dalam kelompok bekerja, terlihat dari LKS yang diisi
menggunakan pensil warna memiliki banyak warna. Hal ini menandakan semua
anggota mengerjakan tugas meski masih ada kelompok yang beberapa anggotanya
mendominasi pekerjaan. Berdasarkan wawancara, siswa yang hanya sedikit
mengerjakan tugas merasa sedikit kebingungan meskipun ia dibantu teman yang
lain, sehingga teman yang membantunya lebih memilih untuk mengerjakannya
saja agar tidak lama.
Berdasarkan paparan data aktivitas siswa tersebut, disimpulkan bahwa
perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan lagi aktivitas siswa dalam
mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusias siswa karena
belum mencapai target yang diharapkan.
70
d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus I
Data hasil belajar ini diperoleh setelah siswa mengikuti pembelajaran
menggunakan metode 6P. Pengumpulan data ini menggunakan teknik tes dengan
bentuk soal uraian. Penilaiannya menggunakan teknik analitik dan format
penilaiannya menggunakan rubrik. Aspek yang dinilai meliputi pengertian
ringkasan, tahap meringkas, kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, dan
penggunaan ejaan berupa huruf kapital dan tanda titik. Berikut ini dipaparkan
hasil tes siswa dengan tabel yang disederhanakan. Tabel data yang lengkap
terlampir.
Tabel 4.5
Data Hasil Tes Siswa Siklus I
No.
Nama
Aspek yang dinilai Skor
Nilai Interpretasi
A B C D E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adis Saputra 1 4 3 2 3 13 76,47
T
2 Alif Setiawan 0 4 3 2 2 11 64,71 BT
3 Andini Putri Lestari 1 4 3 4 3 15 88,23
T
4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 4 2 2 13 76,47
T
5 Azka Saputra 1 3 3 2 2 11 64,71 BT
6 Dea Septiani 1 3 2 2 4 12 70,59
T
7 Dede Andi Triana 0 0 2 1 0 3 17,64 BT
8 Edwar 0 0 2 2 3 7 41,18 BT
9 Elen Windita 1 4 3 2 3 13 76,47
T
10 Ganjar Mujijat 0 0 2 2 2 6 35,29 BT
11 Heryanto 0 4 3 2 2 11 64,71 BT
12 Irna Ningsih 1 4 3 4 3 15 88,23
T
13 Lisnawati 1 4 3 4 3 15 88,23
T
14 Muhamad Farhan A. 0 4 3 2 2 11 64,71 BT
15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 4 4 4 17 100
T
16 Opik Ramadan 0 0 1 1 0 2 11,76 BT
17 Septi Rahma Juwita 1 4 3 4 3 15 88,23
T
18 Shelomita 1 3 3 2 1 10 58,82 BT
19 Sinta Laudya Maharani 1 4 4 4 4 17 100
T
20 Siti Hapiya 1 4 4 2 4 15 88,23
T
21 Siti Nurhasanah 1 4 4 4 3 16 94,12
T
22 Taofik Hidayat 0 0 2 1 3 6 35,29 BT
23 Tari Febriani 1 4 4 2 3 14 82,35
T
24 Vipit Maryani 1 4 4 4 3 16 94,12
T
Jumlah 284 1670,56 10 14
Persentase (%) 41,67 58,33
Rata-rata 11,83 69,61
Keterangan:
1) Aspek yang dinilai
A (kolom 3) = pengertian ringkasan
B (kolom 4) = tahapan meringkas
C (kolom 5) = kelengkapan gagasan
71
D (kolom 6) = panjang ringkasan
E (kolom 7) = penggunaan ejaan
2) Skor ideal adalah 17.
3) KKM= 70
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
4) Tuntas apabila ≥ 70.
Berdasarkan Tabel 4.5 secara keseluruhan keterampilan menulis ringkasan
siswa mengalami peningkatan. Pada siklus satu ini 14 siswa atau 58,33%
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan 10
siswa atau 41,67% belum memenuhi KKM. Pada data awal hanya lima siswa atau
20,83% yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa meningkat dari 50 menjadi
69,61.
Pada aspek pengertian ringkasan, 16 siswa atau 66% menjawab pengertian
ringkasan dengan benar. Sedangkan delapan siswa atau 33.33% menjawab dengan
salah.
Pada aspek tahapan meringkas, 16 siswa atau 66,67 menjawab dengan 4
tahap benar. Tiga siswa atau 12,5% menjawab tiga tahap dengan benar. Tidak ada
siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0%
menjawab satu tahap dengan benar. Sedangkan lima siswa atau 20,83%
jawabannya salah dan tidak diisi.
Pada aspek kelengkapan gagasan tujuh orang siswa atau 29,17% menulis
dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Sebelas siswa atau 45,83% menulis dengan 5-7
gagasan sesuai buku. Lima siswa atau 20,83% menulis 3-4 gagasan sesuai buku.
Satu siswa atau 4,17% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0%
yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.
Pada aspek panjang ringkasan delapan siswa atau 33,33% yang panjang
ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang
panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap. Tiga belas
siswa atau 54,17% panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan tidak lengkap
atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun gagasan lengkap.
Tiga siswa atau 12,5% panjang ringkasannya kurang dari enam baris dan gagasan
72
tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% panjang ringkasannya lebih dari 6 baris
dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan lengkap jika pada aspek
kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4.
Pada aspek penggunaan ejaan, empat siswa atau 16,67% tidak ada
kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Sebelas siswa atau
45,83% terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.
Enam siswa atau 25% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan
tanda titik. Satu siswa atau 4,17% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf
kapital dan tanda titik. Dua siswa atau 8,33% terdapat 8-10 kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dan tanda titik.
Pada saat membuat ringkasan, ada siswa yang menghapus sebagian
ringkasannya. Setelah diwawancara, siswa menghapusnya karena guru
mengatakan tidak boleh melebihi batas yang sudah disediakan.
e. Analisis dan Refleksi Siklus I
1) Analisis Siklus I
Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi
temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode 6P. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus satu.
a) Kinerja Guru
(1) Guru belum optimal dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran.
(2) Selain itu teknik penilaian dengan tujuan masih perlu ditingkatkan dalam
penyusunan soal.
(3) Pada kegiatan pangkas guru kurang membimbing siswa untuk
menggarisbawahi kata-kata kunci.
(4) Pada kegiatan panggil guru kurang jelas dalam memberikan petunjuk
(5) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan petunjuk dan membimbing
siswa.
(6) Guru kurang memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Guru tidak
menegur dengan tegas siswa yang bercanda. Guru juga kurang meningkatkan
antusias siswa.
73
(7) Guru kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.
b) Aktivitas Siswa
(1) Siswa masih ada yang suka bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan
besar.
(2) Saat menuliskan ringkasan pada tahap padukan, siswa terlihat kurang begitu
antusias.
(3) Siswa masih belum fokus dalam memperhatikan guru.
(4) Siswa ada yang masih mendominasi dalam mengerjakan LKS.
(5) Siswa sering bertanya padahal guru sudah menjelaskan.
c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa
(1) Siswa masih belum menyadari tahapan meringkas yang mereka lakukan
karena guru hanya memberi penegasan sekilas.
(2) Siswa masih kesulitan untuk memilih kata kunci pada tahap pangkas. Terlihat
pada LKS siswa yang panjang ringkasannya masih melebihi batas, serta
adanya siswa yang menghapus hasil ringkasannya karena melebihi batas.
(3) Gagasan yang ditulis siswa masih kurang lengkap karena dibatasinya tempat
menulis ringkasan.
(4) Siswa masih kurang memahami pada penulisan ejaan baik huruf kapital dan
tanda titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat.
2) Refleksi Siklus I
Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka
dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang
telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah
dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus dua karena masih perlu
dilakukan perbaikan. Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa
dan hasil belajar siswa.
a) Kinerja Guru
(1) Media yang guru gunakan kurang optimal. Meskipun pembelajaran ini
menekankan pada penggunaan metode, media pun perludigunakan. Media
yang akan digunakan guru dalam pembelajaran siklus dua yaitu gambar
pemetaan pikiran yang menarik.
74
(2) Untuk penyusunan soal pada siklus dua, setelah dilakukan validasi akan
dibuat soal yang sesuai dengan peraturan yang benar.
(3) Pada tahap menggarisbawahi, di siklus dua guru akan lebih meningkatkan
bimbingannya terhadap setiap kelompok. Tidak hanya memberikan petunjuk
secara lisan saja.
(4) Pada kegiatan panggil di siklus dua, guru akan memberikan petunjuk di LKS
agar siswa dapat membacanya dengan jelas.
(5) Pada tahap kegiatan panggil di siklus dua, guru akan memberikan petunjuk
tertulis disertai contoh pada LKS.
(6) Untuk memelihara keterlibatan siswa berupa ketertiban dan antusias siswa, di
siklus dua guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan
fokus dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda.
(7) Untuk menangani guru yang kerepotan menjawab pertanyaan yang diajukan,
di siklus dua guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk
membantu menjawab pertanyaan.
b) Aktivitas Siswa
(1) Untuk siswa yang suka bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan besar,
di siklus dua guru akan memberikan bintang merah pada papan ketertiban
siswa. Jika siswa mendapatkan 2 bintang merah maka ia mendapat sanksi.
(2) Pada tahap padukansiswa terlihat kurang begitu antusias. Oleh sebab itu, di
siklus dua guru akan membebaskan siswa membuat pola pemetaan
pemikirannya agar anak bisa berkreasi dengan pensil warnanya.
(3) Untuk siswa yang masih belum fokus dalam memperhatikan penjelasan guru,
di siklus dua guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang
menarik.
(4) Siswa ada yang masih mendominasi dalam mengerjakan LKS. Untuk
menghindari hal tersebut pada pembelajaran di siklus dua guru akan
mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang harus
bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil warnanya.
75
(5) Siswa sering bertanya padahal guru sudah menjelaskan. Untuk mengatasi hal
tersebut, di siklus dua guru akan membuat petunjuk langkah menulis
ringkasan pada pembelajaran selanjutnya.
c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa
(1) Siswa masih belum menyadari tahapan meringkas yang mereka lakukan
karena guru hanya memberi penegasan sekilas. Pada pembelajaran siklus dua,
guru akan memberikan petunjuk tertulis dan lisan agar siswa sadar bahwa ia
sedang melakukan tahap meringkas
(2) Siswa masih masih kesulitan untuk memilih kata kunci pada tahap pangkas.
Terlihat pada LKS siswa yang panjang ringkasannya masih melebihi batas,
serta adanya siswa yang menghapus hasil ringkasannya karena melebihi
batas. Pada pembelajaran siklus dua akan dilakukan tahap pangkas kedua saat
siswa sudah menghasilkan ringkasan.
(3) Gagasan yang ditulis siswa masih kurang lengkap karena dibatasinya tempat
menulis ringkasan. Kurangnya gagasan bukan karena siswa tidak mengetahui
gagasan, namun karena ringkasannya melebihi batas. Maka, pada
pembelajaran siklus dua akan dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat
tunggal dan sedikit pengulangan kata.
(4) Masih ada siswa menuliskan huruf kapital yang belum tepat. Guru akan
menegaskan kembali penggunaan huruf kapital dan memberikan contoh
tertulis, serta memberikan kesempatan pada semua anggota untuk memeriksa
dan memperbaiki.
Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus I.
76
Tabel 4.6
Rangkuman Hasil Analisis Data Siklus I yang Terkumpul
Aspek yang
diamati Fakta yang Ditemukan Target Keterangan
Kinerja Guru Pada perencanaan siklus satu jumlah
skor keseluruhan adalah 31 dengan
persentase pencapaian 86,11%
dengan kriteria baik sekali.
Hasil pelaksanaan pembelajaran
siklus satu jumlah skor keseluruhan
adalah 51 dengan persentase
pencapaiannya 85% dan termasuk
kriteria baik sekali.
Target yang
diharapkan
mencapai ≥ 100%,
semua aspek yang
dinilai memperoleh
skor 3 dan
mendapat
interprestasi baik.
Target belum
tercapai
diperlukan
perbaikan pada
tindakan di
siklus dua.
Aktivitas
Siswa
Siswa yang mendapat kriteria baik
berjumlah 14 orang atau 58%.
Kriteria cukup diperoleh 10 siswa
atau 42%. Tidak ada siswa yang
mendapat kriteria kurang atau 0%.
Target yang
diharapkan adalah
semua siswa
memndapat kriteria
baik dengan
mencapai ≥ 85% .
Target belum
tercapai
diperlukan
perbaikan pada
tindakan di
siklus dua.
Tes Hasil
Pembelajaran
Pada siklus satu 14 siswa atau
58,33% memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) menulis
ringkasan. Sedangkan 10 siswa atau
41,67% belum memenuhi KKM.
Pada data awal hanya lima siswa
atau 20,83% yang mencapai KKM.
Rata-rata nilai siswa meningkat dari
50 menjadi 69,61.
Target yang
diharapkan yaitu
20 siswa atau ≥
85% yang tuntas
KKM.
Target belum
tercapai
diperlukan
perbaikan pada
tindakan di
siklus dua.
2. Paparan Data Tindakan Siklus II
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus satu yang belum
memenuhi target, maka masih perlu adanya perbaikan pada pembelajaran menulis
ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang siklus dua. Hal ini sesuai dengan
model penelititan ini di mana jika hasil penelitian belum memenuhi target maka
harus dilaksanakan siklus kedua dan siklus selanjutnya sampai target tercapai.
Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus dua, didapatkan data yang
meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil tes siswa. Data yang dipaparkan
telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi dan expert opinion.
Berikut dipaparkan data dalam tindakan siklus dua.
a. Paparan Perencanaan Siklus II
Sebelum melakukan pelaksanaan pembelajaran maka dibuat suatu
perencanaan pembelajaran. Perencanaan yang digunakan pada siklus dua
merupakan hasil analisis dan refleksi dari siklus satu. Hal ini dikarenakan agar
77
perencanaan pada siklus dua lebih baik daripada siklus satu. Berikut ini
pemaparan perencanaan pembelajaran siklus dua.
(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang
diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus satu.
(2) Pada pembuatan soal berdasarkan hasil validasi dengan expert opinion,
didapat kesimpulan bahwa jumlah soal tidak selalu harus sama dengan
jumlah tujuan pembelajaran jika dalam satu soal saja sudah dapat mencakup
beberapa tujuan. Hal ini menghindari ambiguitas soal dan kebingungan
siswa jika soal dibuat secara terpisah. Maka, guru membuat soal yang sama
seperti pada siklus satu.
(3) Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada
setiap pembahasan dalam buku.
(4) Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik.
(5) Membuat buku sederhana pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap
meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya.
(6) Guru mempersiapkan diri untuk membimbing siswa dengan baik pada setiap
tahap meringkas.
(7) Guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan fokus
dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda.
(8) Mempersiapkan papan ketertiban. Guru akan memberikan bintang merah
pada siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, dan tidak
memperhatikan penjelasan guru dan menempelkannya di papan ketertiban
siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia mendapat sanksi.
(9) Guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk membantu
menjawab pertanyaan.
(10) Membuat LKS yang lebih baik di mana siswa dibebaskan membuat pola
pemetaan pemikirannya sendiri agar anak bisa berkreasi dengan pensil
warnanya.
(11) Guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang menarik.
(12) Guru akan mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang
harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil
warnanya.
78
(13) Akan dilakukan tahap pangkas kedua saat siswa sudah menghasilkan
ringkasan.
(14) Siswa dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat tunggal dan sedikit
pengulangan kata.
Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran.
Tabel 4.7
Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus II
No. Aspek yang dinilai Skor
3 2 1 0
A. Perumusan Tujuan
1. Kelengkapan cakupan rumusan √
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √
Jumlah A 6
Persentase 100
Interpretasi BS
B. Pengorganisasian Materi
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √
3. Keruntutan dan sistematika materi √
Jumlah B 9
Persentase 100
Interpretasi BS
C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran
1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √
2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √
Jumlah C 6
Persentase 100
Interpretasi B
D. Skenario Kegiatan Pembelajaran
1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran √
2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik
siswa √
3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √
Jumlah D 9
Persentase 100
Interpretasi BS
E. Penilaian Hasil Belajar
1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √
2. Kelengkapan instrumen penilaian √
Jumlah E 5
Persentase 83,33
Interpretasi BS
Jumlah keseluruhan (JK) 35
Persentase = (JK) X 100
36 97,22%
Interpretasi BS
79
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat hasil penilaian perencanaan pembelajaran
siklus dua. Jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22%. Hal ini
jika diinterpretasikan maka termasuk kriteria baik sekali. Jika dibandingkan
dengan perencanaan pembelajaran siklus satu, maka terjadi peningkatan. Pada
siklus satu jumlah skor keseluruhan mencapai 31 dengan persentase 86,11%.
Meskipun pada siklus dua ini sudah mencapai kiteria baik sekali, tetapi
masih perlu diadakan perbaikan pada aspek kesesuaian teknik penilaian dengan
tujuan pembelajaran. Pada aspek ini didapat skor dua. Berdasarkan wawancara
dengan guru pengamat, ia menilai bahwa bentuk soal yang digunakan berupa
uraian tidak mencakup semua karakter siswa di mana beberapa siswa masih
kesulitan. Sehingga diharapkan dapat digunakan bentuk soal lain. Hal ini perlu
divalidasi dengan membandingkan terhadap hasil tes siswa.
b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus dua ini dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 26 Mei 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai
alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti 23 siswa. Seorang
siswa bernama Dede Andi Triana tidak masuk sekolah. Pengamat adalah wali
kelas V SDN Sirahcipelang.
Pada prapembelajaran, guru mempersiapkan ruang dan media
pembelajaran dengan menempelkan gambar peta pemikiran di papan tulis dan
papan ketertiban di dinding kelas. Kelas terlihat bersih, siswa duduk dengan rapi
pada kelompoknya masing-masing. Guru juga memeriksa kesiapan siswa dengan
mengecek kehadiran siswa. Ternyata seorang siswa tidak hadir, sehingga
pembelajaran hanya diikuti 23 siswa.
Guru membuka pembelajaran dan melakukan yel-yel. Guru menjelaskan
garis besar materi, kegiatan, dan tujuan pembelajaran. Guru juga melakukan
apersepsi dengan mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan
pembelajaran yang dilaksanakan. Guru juga memberitahu manfaat pembelajaran
menulis ringkasan. Kemudian guru membagikan seperangkat alat pembelajaran
pada setiap ketua kelompok yang dipanggil ke depan. Alat itu meliputi pensil
warna, LKS, buku, contoh ringkasan, dan buku pintar meringkas. Guru juga
menjelaskan aturan bintang merah pada siswa. Selain itu, guru juga menegaskan
80
pada siswa tentang peraturan penggunaan pensil warna, bahwa setiap orang harus
bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan menggunakan pensil
warna.
Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
tujuan dan menjelasakan materi menulis ringkasan isi buku pada setiap tahapnya.
Setiap siswa melakukan tahapan meringkas, guru selalu mengingatkan bahwa
siswa sedang melakukan tahap itu dengan menulis di papan tulis dan
mengumumkannya pada siswa.
Guru menjelaskan pada siswa untuk membaca buku pintar meringkas.
Pada tahap pertama siswa diminta membaca buku sekilas. Pada metode 6P, tahap
ini adalah tahap pantau. Guru mencatat dan mengingatkan siswa jika mereka
sedang melaksanakan tahap membaca sekilas buku. Guru meminta siswa
membuka-buka buku dan membaca sekilas isi buku. Siswa terlihat antusias
dengan buku yang dibagikan karena judul buku yang diberikan berbeda dengan
buku pada siklus satu.
Setelah tahap pantau selesai, guru meminta siswa membaca tahap kedua di
buku pintar, yaitu tahap mencatat ide pokok. Langkah pada tahap ini yaitu
pangkas dan padukan. Guru meminta siswa untuk menggarisbawahi kata penting
yang berhubungan dengan kata utama pada setiap pembahasan di buku. Guru
membimbing siswa dengan baik. Setelah siswa selesai menggarisbawahi, siswa
diminta untuk membuat peta pikiran. Sebelum siswa membuatnya, guru
menjelaskan cara membuatnya dengan memperlihatkan gambar yang telah
dipajang dipapan tulis. Siswa terlihat antusias dengan cara beberapa siswa
mendekati gambar tersebut. Guru membimbing siswa pada setiap kelompok.
Setelah siswa terlihat selesai mengerjakan, guru mencatat di papan tulis dan
mengingatkan siswa bahwa mereka sudah melaksanakan tahap mencatat ide
pokok.
Setelah itu, guru meminta siswa membaca buku pintar tahap ketiga yaitu
membuat ringkasan. Pada tahap ini dilakukan langkah panggil. Guru
membimbing siswa agar seorang siswa menceritakan peta pikiran yang mereka
buat, teman yang lain memperhatikannya jika ada yang terlewat. Kemudian guru
membimbing siswa membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat serta
81
memberikan contoh. Beberapa siswa bertanya tentang kalimat singkat itu seperti
apa. Guru pun menjawab dan memberikan contoh. Ada lagi siswa yang bertanya
dengan pertanyaan hampir sama, dan guru menjawabnya kembali. Berdasarkan
wawancara dengan guru pengamat, guru praktikan masih perlu menangani respon
siswa dengan efektif. Setelah siswa terlihat hampir beres membuat ringkasan,
guru mengingatkan siswa dan mencatat di papan tulis bahwa mereka sedang
melakukan tahap membuat ringkasan.
Kemudian guru meminta siswa membaca buku pintar tahap keempat yaitu
meninjau kembali tulisan. Guru meminta seorang siswa untuk memeriksa huruf
kapital dan tanda titik, teman yang lain memperbaiki jika ada kekeliruan. Begitu
seterusnya sampai semua siswa memeriksa dan memperbaiki. Guru mengingatkan
agar ringkasan yang dibuat siswa tidak melebihi batas. Jika melebih batas harus
dibuat lebih ringkas lagi dengan kalimat yang lebih singkat. Guru membimbing
setiap kelompok dengan baik.
Kemudian guru meminta perwakilan kelompok untuk menceritakan
ringkasannya pada kelompok lain di depan kelas. Saat siswa memperlihatkan
gambar pemetaan pikirannya, siswa yang lain bertepuk tangan karena gambar
yang dibuatnya bagus dan rapi.
Pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan pembelajaran bersama siswa.
Guru memberikan stimulus pada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran.
Kegiatan evaluasi juga dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut ini hasil
pengamatan pelaksanaan kinerja guru pada siklus dua.
82
Tabel 4.8
Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
No. Aspek yang dinilai Skor
3 2 1 0
A. Prapembelajaran
1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Jumlah 6
Persentase 100
Interpretasi BS
B. Membuka Pembelajaran
1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran √
2. Melakukan apersepsi √
Jumlah 6
Persentase 100
Interpretasi BS
C. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan √
2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran
menulis ringkasan buku √
3. Menjelaskan tahapan metode 6P √
4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan √
5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau √
6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas √
7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan √
8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil √
9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa √
Jumlah 26
Persentase 96,29
Interpretasi BS
D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa
1. Memelihara ketertiban siswa √
2. Membangkitkan antusias siswa √
3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok √
4. Menangani respon dan pertanyaan siswa √
5. Pengorganisasian waktu √
Jumlah 14
Persentase 93,33
Interpretasi BS
E. Kegiatan Penutup Pembelajaran
1. Menyimpulkan pembelajaran √
2. Mengadakan evaluasi √
Jumlah 6
Persentase 100
Interpretasi BS
Jumlah keseluruhan (JK) 58
Persentase = (JK) X 100
60 96,67%
Interpretasi BS
83
Berdasarkan Tabel 4.8 mengenai kinerja pelaksanaan pembelajaran
menulis ringkasan dengan metode 6P di kelas V SDN Sirahcipelang pada siklus
dua ini, dapat dilihat bahwa jumlah skor keseluruhan mencapai 58 dengan
persentasenya 96,67%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali. Jika
dibandingkan dengan hasil siklus satu, maka terjadi peningkatan di mana pada
siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase pencapaiannya
85% dan interpretasinya baik sekali. Meskipun terdapat peningkatan yang baik
pada siklus dua ini, masih perlu perbaikan pada aspek periksa di kegiatan inti dan
menangani respon siswa agar target 100% tercapai.
c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus II
Pada siklus dua, dilakukan juga pengamatan pada aktivitas pembelajaran
siswa. Aspek yang diamati masih sama dengan siklus satu yang meliputi
mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme. Berikut ini
disajikan data aktivitas siswa.
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No.
Nama
Aspek yang dinilai
Skor Interpretasi
Mengerjakan tugas Memperhatikan
penjelasan guru Antusiasme
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 B C K
1 Adis Saputra √
√
√
9 B
2 Alif Setiawan √
√
√
9 B
3 Andini Putri L. √
√
√
9 B
4 Anggyta Sry W. √
√
√
9 B
5 Azka Saputra
√
√
√
6
C
6 Dea Septiani √
√
√
9 B
7 Dede Andi T.
8 Edwar
√
√
√
6
C
9 Elen Windita √
√
√
9 B
10 Ganjar Mujijat
√
√
√
7 B
11 Heryanto
√
√
√
6
C
12 Irna Ningsih √
√
√
9 B
13 Lisnawati √
√
√
9 B
14 M. Farhan A. √
√
√
9 B
15 Nur Fadilah Aini √
√
√
9 B
16 Opik Ramadan
√
√
√
6
C
17 Septi Rahma J. √
√
√
9 B
18 Shelomita
√
√
√
7 B
19 Sinta Laudya M. √
√
√
9 B
20 Siti Hapiya √
√
√
9 B
21 Siti Nurhasanah √
√
√
9 B
22 Taofik Hidayat
√
√
√
7 B
23 Tari Febriani √
√
√
9 B
24 Vipit Maryani √
√
√
9 B
Jumlah 16 7 0 0 16 7 0 0 19 4 0 0 189 19 4 0
Persentase (%) 69 31 0 0 69 31 0 0 82 18 0 0 82 18 0
84
Dari hasil observasi pada Tabel 4.9 terlihat pada aspek mengerjakan tugas,
16 siswa atau 69% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, tidak bercanda,
dan tidak mengganggu orang lain. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria
berjumlah tujuh orang atau 31%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi satu
kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru, 16 siswa atau 69%
memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang
bercanda. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria saja berjumlah tujuh orang
atau 31%. Tidak ada siswa atau 0% memenuhi satu kriteria. Pada asepk
antusiasme 19 siswa atau 82% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa
yang memenuhi dua kriteria berjumlah empat orang atau 18%. Tidak ada siswa
atau 0% yang memenuhi satu kriteria (penghitungan pada aktivitas siswa
dilakukan pembulatan angka).
Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang
atau 82%. Kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 18%. Tidak ada siswa yang
mendapat kriteria kurang atau 0%. Jika dibandingkan dengan siklus satu, aktivitas
siswa di siklus dua ini meningkat. Pada siklus satu, siswa yang mendapat kriteria
baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%.
Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Dari hasil pemaparan
data tersebut, dapat disimpulkan bahwa masih perlu adanya perbaikan
pembelajaran untuk memenuhi target 85% siswa mendapat kriteria baik.
Pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dapat terpantau pada papan
ketertiban. Siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas dan kurang
memperhatikan penjelasan guru dilaporkan oleh ketua kelompoknya atau guru
sendiri yang melihatnya. Terdapat empat orang siswa yang mendapat bintang
merah, masing-masing siswa mendapatkan satu bintang merah. Setelah dilakukan
wawancara, siswa bercanda karena sedang menunggu giliran mengerjakan tugas.
Ada juga yang terpengaruh oleh teman yang bercanda.
Berdasarkan hasil catatan lapangan, pada saat membuat peta pikiran, siswa
terlihat antusias. Mereka membuat gambar yang menandakan sesuatu dalam
ringkasannya. Saat siswa melihat peta pemikiran buatan guru, beberapa siswa
mendekati gambar dan merasa tertarik. Saat teman mereka mempresentasikan
85
gambar pemetaan pikirannya siswa bertepuk tangan karena gambarnya bagus dan
rapi.
Pada saat proses membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat, siswa
di kelompok 4 bertanya. Tidak lama kemudian siswa dari kelompok lain juga
bertanya dengan pertanyaan hampir sama. Pada pembelajaran siklus dua, tidak
lagi ditemukan dominasi dari siswa tertentu.
Pada saat memeriksa ejaan, di beberapa kelompok, siswa unggul sudah
membimbing siswa asor untuk menuliskan ringkasan dan memperbaiki penulisan
ejaan dengan benar. Namun, siswa asor seringkali melakukan kesalahan.
d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus II
Setelah melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan dengan beberapa
perbaikan, maka diperoleh hasil tes siswa. Hasil tes tersebut dipaparkan pada
tabel berikut.
Tabel 4.10
Data Hasil Tes Siswa Siklus II
No.
Nama
Aspek yang dinilai Skor Nilai Interpretasi
A B C D E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adis Saputra 1 4 4 4 3 16 94,12
T
2 Alif Setiawan 1 4 3 4 4 16 94,12
T
3 Andini Putri Lestari 1 4 4 3 4 16 94,12
T
4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 4 4 3 16 94,12
T
5 Azka Saputra 1 4 4 4 2 15 88,23
T
6 Dea Septiani 1 4 3 4 4 16 94,12
T
7 Dede Andi Triana
8 Edwar 0 1 4 2 2 9 52,94 BT
9 Elen Windita 1 4 4 4 4 17 100
T
10 Ganjar Mujijat 0 4 2 2 2 10 58,82 BT
11 Heryanto 1 4 3 4 2 14 82,35
T
12 Irna Ningsih 1 4 4 4 3 16 94,12
T
13 Lisnawati 1 4 4 4 3 16 94,12
T
14 Muhamad Farhan A. 1 4 4 4 2 15 88,23
T
15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 4 4 4 17 100
T
16 Opik Ramadan 0 4 3 4 0 11 64,71 BT
17 Septi Rahma Juwita 1 4 3 4 3 15 88,23
T
18 Shelomita 1 4 2 2 2 11 64,71 BT
19 Sinta Laudya Maharani 1 4 4 4 4 17 100
T
20 Siti Hapiya 1 4 4 4 4 17 100
T
21 Siti Nurhasanah 1 4 4 4 4 17 100
T
22 Taofik Hidayat 1 4 2 2 2 11 64,70 BT
23 Tari Febriani 1 4 4 4 3 16 94,12
T
24 Vipit Maryani 1 4 4 4 4 17 100
T
Jumlah 284 1670,56 5 18
Persentase (%) 21,74 78,26
Rata-rata 11,83 69,61
86
Keterangan:
1) Aspek yang dinilai
A (kolom 3) = pengertian ringkasan
B (kolom 4) = tahapan meringkas
C (kolom 5) = kelengkapan gagasan
D (kolom 6) = panjang ringkasan
E (kolom 7) = penggunaan ejaan
2) Skor ideal adalah 17.
3) KKM= 70
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
4) Tuntas apabila ≥ 70.
Berdasarkan Tabel 4.10 secara keseluruhan keterampilan menulis
ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus dua ini, 18 siswa atau
78,26% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan.
Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan
dengan siklus satu maka pada siklus dua terdapat peningkatan. Pada siklus satu
hanya 14 siswa atau 58,33% yang memenuhi KKM.
Pada aspek pengertian ringkasan, 20 siswa atau 86,95% menjawab
pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan tiga siswa atau 13,04% menjawab
dengan salah.
Pada aspek tahapan meringkas, 22 siswa atau 95,65% menjawab dengan
empat tahap benar. Tidak ada siswa atau 0% yang menjawab tiga tahap dengan
benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Hanya
seorang siswa atau 4,35% menjawab satu tahap dengan benar. Tidak ada siswa
atau 0% jawabannya salah dan tidak diisi.
Pada aspek kelengkapan gagasan 15 orang siswa atau 65,21% menulis
dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Lima siswa atau 21,74% menulis dengan 5-7
gagasan sesuai buku. Tiga siswa atau 17,39% menulis 3-4 gagasan sesuai buku.
Tidak ada siswa atau 0% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau
0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.
87
Pada aspek panjang ringkasan 18 siswa atau 78,26% yang panjang
ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Seorang siswa atau 4,35%
yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap.
Empat siswa atau 17,39% yang panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan
tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun
gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang
dari enam baris dan gagasan tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang
ringkasannya lebih dari enam baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan
lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4.
Pada aspek penggunaan ejaan, sembilan siswa atau 39,13% tidak ada
kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Delapan siswa atau
34,78% terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.
Enam siswa atau 26,09% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital
dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan
huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan
dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.
Pada siklus dua, tidak terdapat siswa yang menghapus tulisannya.
Persentase pada setiap aspek menulis ringkasannya sudah meningkat dan lebih
baik. Pada aspek pengertian dan tahap meringkas, persentase skor siswa yang
mendapatkan skor bagus sudah cukup tinggi. Hal ini membantah anggapan guru
pengamat bahwa soal uraian dirasa terlalu sulit bagi siswa.
Namun, pada aspek penggunaan ejaan siswa yang memperoleh skor 4
masih rendah. Pada saat bekerja kelompok, siswa saling mengingatkan dan
memperbaiki penggunaan ejaan. Tetapi, saat evaluasi masih banyak siswa yang
tidak menggunakan huruf kapital dan tanda titik yang benar karena mereka
bekerja secara individu.
e. Analisis dan Refleksi Siklus II
1) Analisis Siklus II
Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi
temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode 6P. Dari analisis ini akan dibuat refleksi untuk perbaikan-perbaikan dalam
88
pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang pada
pembelajaran siklus tiga. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus
dua.
a) Kinerja Guru
(1) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing
siswa.Meskipun dalam buku pintar meringkas sudah terdapat penjelasan
mengenai penggunaan huruf kapital dan tanda titik disertai dengan
contohnya, namun siswa masih belum bisa mengaplikasikannya saat ia
menulis.
(2) Guru masih kurang memeliharafokus siswa dalam mengerjakan tugas dan
memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran. Meskipun guru sudah
menegur dan mengingatkan adanya bintang merah.
(3) Guru selalu menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa hanya dalam kelompok
saja, sehingga kelompok lain juga menanyakan hal yang sama.
b) Aktivitas Siswa
(1) Siswa masih ada yang masih suka bercanda meskipun tidak banyak.
(2) Masih ada siswa yang kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan guru.
c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa
(1) Siswa masih kurang memahami penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda
titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat.
Persentase perolehan skor pada aspek penggunaan ejaan juga masih rendah.
2) Refleksi Siklus II
Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka
dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang
telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah
dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus tiga karena target
pencapaian belum tercapai semua sehingga masih perlu dilakukan perbaikan.
Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa.
89
a) Kinerja Guru
(1) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing
siswa.Di siklus tiga, guru akan lebih menekankan pada pembimbingan
penggunaan ejaan dengan memberikan contoh, meskipun tidak melepaskan
bimbingan di tahap lain. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui
penggunaan huruf kapital yang tepat dan benar.
(2) Untuk lebih meningkatkan fokus siswa, selain memberlakukan bintang
merah, guru pada siklus tiga akan melaksanakan kuis kecil dan melemparkan
pertanyaan pada siswa yang kurang fokus saat mengerjakan tugas dan
memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan
benar akan mendapat hadiah.
(3) Untuk menangani pertanyaan siswa yang sering berulang, guru akan
melaksanakan mini lesson. Mini lesson diberikan pada kelompok yang masih
kurang memahami materi pembelajaran. Pada mini lesson ini, siswa diberi
tips dan langkah-langkah pada suatu fokus materi seperti pada tahap periksa.
b) Aktivitas Siswa
(1) Agar siswa tidak bercanda, pada siklus tiga guru akan menegaskan kembali
peraturan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada siswa yang
bercanda, tidak fokus, dan tidak mengerjakan tugas. Siswa yang mendapat
bintang merah pada pertemuan siklus dua akan diakumulasikan dengan
pembelajaran di siklus tiga.
(2) Agar siswa fokus saat memperhatikan penjelasan guru, pada siklus tiga siswa
diminta mencatat di buku catatanny masing-masing apa yang dijelaskan guru
sebagai bahan kuis. Jika ada siswa yang tidak mencatat maka mendapat
bintang merah.
c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa
(1) Untuk mengatasi siswa yang masih kurang memahami penulisan ejaan baik
huruf kapital dan tanda titik, pada siklus tiga guru akan melatih siswa dengan
memberikan kuis untuk memperbaiki kesalahan penulisan huruf kapital dan
tanda titik yang ada di papan tulis. Siswa yang ke depan merupakan siswa
90
yang belum paham benar tentang penggunaan huruf kapital ini. Jika siswa
masih melakukan kesalahan, maka akan dibantu dengan siswa unggul.
Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus II.
Tabel 4.11
Rangkuman HasilAnalisis Data Siklus II yang Terkumpul
Aspek yang
diamati Fakta yang Ditemukan Target Keterangan
Kinerja Guru Hasil kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran siklus dua jumlah skor
keseluruhan adalah 35 dengan
persentase 97,22%. Hal ini jika
diinterpretasikan maka termasuk
kriteria baik sekali. Jika dibandingkan
dengan perencanaan pembelajaran
siklus satu, maka terjadi peningkatan.
Pada siklus satu jumlah skor
keseluruahan mencapai 31 dengan
persentase 86,11%.
Hasil kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus dua, jumlah skor
keseluruhan mencapai 58 dengan
persentasenya 96,67%, sedangkan
interpretasinya adalah baik sekali. Jika
dibandingkan dengan hasil siklus satu,
maka terjadi peningkatan di mana pada
siklus satu jumlah skor keseluruhan
adalah 51 dengan persentase
pencapaiannya 85% dan interpretasinya
baik sekali.
Target yang diharapkan
mencapai ≥ 100%, semua
aspek yang dinilai
memperoleh skor 3 dan
mendapat interprestasi
baik.
Target belum
tercapai,
diperlukan
perbaikan pada
tindakan di siklus
tiga.
Aktivitas Siswa Secara keseluruhan, siswa yang
mendapat kriteria baik berjumlah 19
orang atau 83%. Kriteria cukup
diperoleh empat siswa atau 17%, dan
tidak ada siswa yang mendapat kriteria
kurang atau 0%. Jika dibandingkan
dengan siklus satu, aktivitas siswa di
siklus dua ini meningkat. Pada siklus
satu siswa yang mendapat kriteria baik
berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria
cukup diperoleh 10 siswa atau 42%.
Tidak ada siswa yang mendapat kriteria
kurang atau 0%.
Target yang diharapkan
adalah semua siswa
mendapat kriteria baik
dengan mencapai ≥ 85% .
Target belum
tercapai,
diperlukan
perbaikan pada
tindakan di siklus
tiga.
Tes Hasil
Pembelajaran
Pada siklus dua ini 18 siswa atau
78,26% memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) menulis ringkasan.
Sedangkan lima siswa atau 21,74%
belum memenuhi KKM. Jika
dibandingkan dengan siklus satu maka
pada siklus dua terdapat peningkatan.
Pada siklus satu hanya 14 siswa atau
58,33% yang memenuhi KKM.
Target yang diharapkan
yaitu 20 siswa atau ≥ 85%
memenuhi KKM.
Target belum
tercapai,
diperlukan
perbaikan pada
tindakan di siklus
tiga.
91
3. Paparan Data Tindakan Siklus III
Berdasarkan paparan data siklus dua, hasil yang dicapai masih belum
memenuhi target pencapaian penelitian ini. Dengan adanya hasil analisis dan
refleksi di siklus dua, maka dilaksanakan pembelajaran menulis ringkasan isi
buku di siklus tiga untuk memperbaiki pembelajaran agar target dapat tercapai.
Setelah dilaksanakan siklus tiga, diperoleh hasil dari beberapa aspek
seperti kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, aktivitas
siswa dalam pembelajaran, serta hasil belajar siswa. Data yang dipaparkan telah
divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi. Berikut ini dipaparkan hasil
dari pelaksanaan siklus tiga pembelajaran menulis ringksan isi buku di kelas V
SDN Sirahcipelang.
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III
Perencanaan pembelajaran pada siklus tiga merupakan hasil dari refleksi
pada pembelajaran di siklus dua. Perencanaan ini, dibuat lebih baik dari
pembelajaran sebelumnya. Berikut ini paparan perencanaan pembelajaran pada
siklus tiga.
(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang
diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus dua.
(2) Membuat soal evaluasi.
(3) Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada
setiap pembahasan dalam buku.
(4) Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik.
(5) Menyiapkan buku pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap
meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya.
(6) Guru mempersiapkan materi untuk melaksanakan mini lesson.
(7) Guru mempersiapkan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada
siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, tidak memperhatikan
penjelasan guru dan tidak mencatat materi, lalu menempelkannya di papan
ketertiban siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia
mendapat sanksi. Jumlah bintang merah pada pembelajaran siklus dua
diakumulasi dengan bintang merah pada pembelajaran siklus tiga.
92
(8) Guru menyiapkan pertanyaan untuk mini kuis dan menyiapkan hadiah bagi
siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
Setelah perencanaan pembelajaran dibuat, maka dilakukan penilaian oleh
pengamat. Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran.
Tabel 4.12
Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus III
No. Aspek yang dinilai Skor
3 2 1 0
A. Perumusan Tujuan
1. Kelengkapan cakupan rumusan √
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √
Jumlah A 6
Persentase 100
Interpretasi BS
B. Pengorganisasian Materi
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √
2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √
3. Keruntutan dan sistematika materi √
Jumlah B 9
Persentase 100
Interpretasi BS
C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran
1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √
2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √
Jumlah C 6
Persentase 100
Interpretasi BS
D. Skenario Kegiatan Pembelajaran
1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran √
2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik
siswa √
3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √
Jumlah D 9
Persentase 100
Interpretasi BS
E. Penilaian Hasil Belajar
1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √
2. Kelengkapan instrumen penilaian √
Jumlah E 6
Persentase 100
Interpretasi BS
Jumlah keseluruhan (JK) 36
Persentase = (JK) X 100
36 100%
Interpretasi BS
93
Dari Tabel 4.12 mengenai kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran
siklus tiga, diperoleh jumlah skor keseluruhan adalah 36 dengan persentase 100%
dan interpretasi baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil pada siklus dua terjadi
peningkatan. Pada siklus dua, jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan
persentase 97,22% dan interpretasi baik sekali. Berdasarkan hasil wawancara
dengan guru pengamat, perencanaan pembelajaran telah dibuat dengan sangat
baik. Hal ini berdasarkan perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan.
b. Paparan Data Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan pembelajaran siklus tiga ini dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 4 Juni 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai
alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti oleh 24 siswa.
Semua siswa hadir pada pembelajaran siklus tiga ini. Pengamat adalah wali kelas
V SDN Sirahcipelang. Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran hampir sama
dengan pelaksanaan pada siklus dua. Namun, ada sedikit penambahan langkah
pada pembelajarannya seperti pemberian mini kuis dan mini lesson. Berdasarkan
catatan lapangan, guru tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan pemelajaran.
Pada prapembelajaran, guru mempersiapkan ruang dan media
pembelajaran dengan menempelkan gambar peta pemikiran di papan tulis. Kelas
terlihat bersih, siswa duduk dengan rapi pada kelompoknya masing-masing. Guru
juga memeriksa kesiapan siswa dengan mengecek kehadiran siswa. Semua siswa
kelas V SDN Sirahcipelang hadir.
Guru membuka pembelajaran dan melakukan yel-yel bersama siswa. Guru
menjelaskan garis besar materi, kegiatan, dan tujuan pembelajaran. Guru juga
melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan
dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru juga memberitahu manfaat
pembelajaran menulis ringkasan. Kemudian guru membagikan seperangkat alat
pembelajaran pada setiap ketua kelompok yang dipanggil ke depan. Alat itu
meliputi pensil warna, LKS, buku, contoh ringkasan, dan buku pintar meringkas.
Guru juga menjelaskan dan menekankan kembali aturan bintang merah pada
siswa. Selain itu, guru juga menegaskan kembali pada siswa tentang peraturan
penggunaan pensil warna. Guru juga memberikan tugas untuk mencatat apa yang
guru tulis di papan tulis. Untuk siswa yang tidak mencatat, maka ia akan
94
mendapat bintang merah. Selain itu, guru menjelaskan akan dilakukan mini kusi
pada saat pembelajaran. Suatu ketika, guru akan memberikan pertanyaan pada
beberapa siswa. Siswa yang menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah.
Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan perencanaan pembelajaran dengan baik. Guru menjelasakan materi
menulis ringkasan isi buku pada setiap tahapnya. Setiap siswa melakukan tahapan
meringkas, guru selalu mengingatkan bahwa siswa sedang melakukan tahap itu
dengan menulis di papan tulis dan mengumumkannya pada siswa, atau terkadang
guru juga memberikan kuis untuk mengingatkan siswa.
Guru menjelaskan pada siswa untuk membaca buku pintar meringkas.
Pada tahap pertama siswa diminta membaca buku sekilas. Pada metode 6P, tahap
ini adalah tahap pantau. Guru mencatat dan mengingatkan siswa jika mereka
sedang melaksanakan tahap membaca sekilas buku. Guru meminta siswa
membuka-buka buku dan membaca sekilas isi buku. Siswa terlihat antusias
dengan buku yang dibagikan karena judul buku yang diberikan berbeda dengan
buku pada siklus dua.
Setelah tahap pantau selesai, guru meminta siswa membaca tahap kedua di
buku pintar, yaitu tahap mencatat ide pokok. Langkah pada tahap ini yaitu
pangkas dan padukan. Guru meminta siswa untuk menggarisbawahi kata penting
yang berhubungan dengan kata utama pada setiap pembahasan di buku. Guru
membimbing siswa dengan baik. Setelah siswa selesai menggarisbawahi, siswa
diminta untuk membuat peta pikiran. Sebelum siswa membuatnya, guru
menjelaskan cara membuatnya dengan memperlihatkan gambar yang telah
dipajang dipapan tulis. Guru melakukan mini lesson pada dua kelompok yang
mengajukan pertanyaan tentang cara menggarisbawahi. Setelah diberikan mini
lesson, siswa terlihat lebih paham daripada hanya dijawab pertanyaannya saja.
Setelah siswa terlihat selesai mengerjakan, guru mencatat di papan tulis dan
mengingatkan siswa bahwa mereka sudah melaksanakan tahap mencatat ide
pokok.
Setelah itu, guru meminta siswa membaca buku pintar tahap ketiga yaitu
membuat ringkasan. Pada tahap ini dilakukan langkah panggil. Guru membimbing
siswa agar seorang siswa menceritakan peta pikiran yang mereka buat, teman
95
yang lain memperhatikannya jika ada yang terlewat. Kemudian guru membimbing
siswa membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat serta memberikan contoh.
Guru memberikan mini lesson pada siswa yang bertanya dan belum paham betul
dengan kalimat yang singkat. Setelah siswa terlihat hampir selesai membuat
ringkasan, guru memberikan mini kuis dengan pertanyaan tahap apa yang sedang
mereka lakukan. Berdasarkan catatan lapangan, siswa terlihat antusias menjawab
pertanyaan. Lalu guru menunjuk seorang siswa ke depan untuk menuliskan
jawabannya.
Kemudian guru meminta siswa membaca buku pintar tahap keempat yaitu
meninjau kembali tulisan. Guru meminta seorang siswa untuk memeriksa huruf
kapital dan tanda titik, teman yang lain memperbaiki jika ada kekeliruan. Begitu
seterusnya sampai semua siswa memeriksa dan memperbaiki. Guru mengingatkan
agar ringkasan yang dibuat siswa tidak melebihi batas. Jika melebih batas harus
dibuat lebih ringkas lagi dengan kalimat yang lebih singkat. Guru membimbing
setiap kelompok dengan baik. Guru memberikan mini kuis dimana siswa harus
memperbaiki kalimat yang guru tulis di papan tulis. Berdasarkan catatan
lapangan, seorang siswa yang belum paham di siklus dua ditunjuk ke depan dan
dibimbing oleh guru memperbaiki tulisan. Ia bisa mengerjakannya. Guru
menunjuk siswa berikutnya, namun ia merasa agak kesulitan menemukan
kesalahan penulisan pada kalimat yang guru tulis. Lalu, guru meminta seorang
siswa unggul untuk membantu mengerjakan. Guru memberikan apresiasi pada
siswa yang ke depan dengan memberikan hadiah.
Setelah siswa menyelesaikan ringkasannya, guru meminta perwakilan
kelompok untuk menceritakan ringkasannya pada kelompok lain di depan kelas.
Kemudian guru memberikan mini kuis lagi dengan menanyakan tahap meringkas.
Siswa antusias menjawab. Siswa yang guru tunjuk bisa menjawab pertanyaan
dengan benar.
Pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan pembelajaran bersama siswa.
Guru memberikan stimulus pada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran.
Kegiatan evaluasi juga dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut ini hasil
pengamatan pelaksanaan kinerja guru pada siklus tiga.
96
Tabel 4.13
Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
No. Aspek yang dinilai Skor
3 2 1 0
A. Prapembelajaran
1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Jumlah 6
Persentase 100
Interpretasi BS
B. Membuka Pembelajaran
1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran √
2. Melakukan apersepsi √
Jumlah 6
Persentase 100
Interpretasi BS
C. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan √
2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran
menulis ringkasan buku √
3. Menjelaskan tahapan metode 6P √
4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan √
5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau √
6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas √
7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan √
8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil √
9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa √
Jumlah 27
Persentase 100
Interpretasi BS
D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa
1. Memelihara ketertiban siswa √
2. Membangkitkan antusias siswa √
3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok √
4. Menangani respon dan pertanyaan siswa √
5. Pengorganisasian waktu √
Jumlah 15
Persentase 100
Interpretasi BS
E. Kegiatan Penutup Pembelajaran
3. Menyimpulkan pembelajaran √
4. Mengadakan evaluasi √
Jumlah 6
Persentase 100
Interpretasi BS
Jumlah keseluruhan (JK) 60
Persentase = (JK) X 100
60 100%
Interpretasi BS
97
Berdasarkan data yang ada pada Tabel 4.13, dapat dilihat bahwa kinerja
guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V SDN
Sirahcipelang memperoleh jumlah skor keseluruhan 60 dengan persentase 100%
dan interpretasi baik sekali. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran
di siklus dua, terjadi peningkatan. Pada siklus dua jumlah skor keseluruhan 58
dengan persentasenya 96,67%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali.
c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III
Pada saat pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V SDN
Sirahcipelang siklus tiga, dilakukan juga pengamatan terhadap aktivitas siswa.
Berikut ini dipaparkan hasil pengamatannya.
Tabel 4.14
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
No.
Nama
Aspek yang dinilai
Skor
Interpretasi
Mengerjakan tugas Memperhatikan
penjelasan guru Antusiasme
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 B C K
1 Adis Saputra √
√
√
9 B
2 Alif Setiawan √
√
√
9 B
3 Andini Putri L. √
√
√
9 B
4 Anggyta Sry W. √
√
√
9 B
5 Azka Saputra √
√
√
8 B
6 Dea Septiani √
√
√
9 B
7 Dede Andi T. √ √ √ 8 B
8 Edwar
√
√
√
6
C
9 Elen Windita √
√
√
9 B
10 Ganjar Mujijat √
√
√
8 B
11 Heryanto √
√
√
8 B
12 Irna Ningsih √
√
√
9 B
13 Lisnawati √
√
√
9 B
14 M. Farhan A. √
√
√
9 B
15 Nur Fadilah Aini √
√
√
9 B
16 Opik Ramadan √
√
√
8 B
17 Septi Rahma J. √
√
√
9 B
18 Shelomita √
√
√
9 B
19 Sinta Laudya M. √
√
√
9 B
20 Siti Hapiya √
√
√
9 B
21 Siti Nurhasanah √
√
√
9 B
22 Taofik Hidayat √
√
√
9 B
23 Tari Febriani √
√
√
9 B
24 Vipit Maryani √
√
√
9 B
Jumlah 23 1 0 0 21 3 0 0 20 4 0 0 208 23 1 0
Persentase (%) 96 4 0 0 88 12 0 0 83 17 0 0 96 4 0
98
Dari hasil observasi pada Tabel 4.14 terlihat pada asepk mengerjakan
tugas, 23 siswa atau 96% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, tidak
bercanda, dan tidak mengganggu orang lain. Siswa yang hanya memenuhi dua
kriteria berjumlah satu orang atau 4%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi
satu kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru 21 siswa atau 88%
memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang
bercanda. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria saja berjumlah tiga orang atau
12%. Tidak ada siswa atau 0% memenuhi satu kriteria. Pada asepk antusiasme 20
siswa atau 83% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi
dua kriteria berjumlah empat orang atau 17%. Tidak ada siswa atau 0% yang
memenuhi satu kriteria (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan pembulatan
angka).
Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baikberjumlah 23 siswa
dengan persentase 96%. Sedangkan siswa yang mendapat kriteria cukup hanya
seorang dengan persentase 4%. Tidak ada yang mendapat kriteria kurang,
sehingga persentasenya 0%.Jika dibandingkan dengan aktivitas siswa di siklus
dua, 19 orang siswa atau 83% memperoleh kriteria baik. Sedangkan kriteria
cukup diperoleh empat siswa atau 17%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria
kurang atau 0%. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus tiga terjadi peningkatan.
Selain itu, aspek aktivitas siswa juga sudah mencapai target pencapaian bahkan
melebihi. Target pencapaian pada aspek aktivitas siswa adalah 85% siswa
mendapat kriteria baik.
Pada saat pembelajaran, suasana kelas terlihat kondusif. Siswa beraktivitas
sesuai dengan tugasnya. Berdasarkan catatan lapangan, tidak ada siswa yang
bercanda sehingga tidak ada yang mendapatkan bintang merah. Hanya ada satu
siswa yang masih saja kurang memperhatikan penjelasan dan kurang aktif di
kelompoknya. Setelah diwawancara, ternyata ia memang kebingungan dalam
melaksanakan tahap-tahap meringkas.
Pada saat diberi mini kuis, berdasarkan catatan lapangan, siswa terlihat
antusias. Mereka belajar dengan fokus dan mencatat materi agar bisa menjawab
kuis dan mendapat hadiah. Pada siklus tiga, hanya dua kelompok yang belum
paham sehingga diberikan mini lesson.
99
d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus III
Setelah melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V
SDN Sirahcipelang dengan beberapa perbaikan, maka diperoleh hasil tes siswa.
Hasil tes tersebut dipaparkan pada tabel berikut.
Tabel 4.15
Data Hasil Tes Siswa SiklusIII
No.
Nama
Aspek yang dinilai Skor Nilai Interpretasi
A B C D E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adis Saputra 1 4 4 4 4 17 100
T
2 Alif Setiawan 1 4 4 3 4 16 94,12
T
3 Andini Putri Lestari 1 4 4 4 4 17 100
T
4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 4 4 4 17 100
T
5 Azka Saputra 1 4 4 4 3 16 94,12
T
6 Dea Septiani 1 4 3 4 4 16 94,12
T
7 Dede Andi Triana 0 4 4 4 3 15 88,23 T
8 Edwar 0 1 4 3 3 11 64,71 BT
9 Elen Windita 1 4 4 4 4 17 100
T
10 Ganjar Mujijat 1 4 4 4 3 16 94,12
T
11 Heryanto 1 4 4 4 2 15 88,23
T
12 Irna Ningsih 1 4 4 4 3 16 94,12
T
13 Lisnawati 1 4 4 4 4 17 100
T
14 Muhamad Farhan A. 1 4 4 3 3 15 88,23
T
15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 4 4 4 17 100
T
16 Opik Ramadan 0 4 4 4 2 14 82,35
T
17 Septi Rahma Juwita 1 4 4 4 3 16 94,12
T
18 Shelomita 1 4 4 4 3 16 94,12
T
19 Sinta Laudya Maharani 1 4 4 4 4 17 100
T
20 Siti Hapiya 1 4 4 4 4 17 100
T
21 Siti Nurhasanah 1 4 4 4 4 17 100
T
22 Taofik Hidayat 1 4 4 4 4 17 100
T
23 Tari Febriani 1 4 4 4 4 17 100
T
24 Vipit Maryani 1 4 4 4 4 17 100
T
Jumlah 386 2270,59 1 23
Persentase (%) 4,17 95,83
Rata-rata 16,08 94,61
Keterangan:
1) Aspek yang dinilai
A (kolom 3) = pengertian ringkasan
B (kolom 4) = tahapan meringkas
C (kolom 5) = kelengkapan gagasan
D (kolom 6) = panjang ringkasan
E (kolom 7) = penggunaan ejaan
2) Skor ideal adalah 17.
3) KKM= 70
T = Tuntas
100
BT = Belum Tuntas
4) Tuntas apabila ≥ 70.
Berdasarkan Tabel 4.15, secara keseluruhan keterampilan menulis
ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus tiga ini, 23 siswa atau
95,83% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan.
Sedangkan seorang siswa atau 4,17% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan
dengan siklus dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM menulis ringkasan.
Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM.
Pada aspek pengertian ringkasan, 21 siswa atau 87,5% menjawab
pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan tiga siswa atau 12,5% menjawab
dengan salah.
Pada aspek tahapan meringkas, 23 siswa atau 95,83% menjawab dengan
empat tahap benar. Tidak ada siswa atau 0% yang menjawab tiga tahap dengan
benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Hanya
seorang siswa atau 4,17% menjawab satu tahap dengan benar. Tidak ada siswa
atau 0% jawabannya salah dan tidak diisi.
Pada aspek kelengkapan gagasan 23 orang siswa atau 95,83% menulis
dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Seorang siswa atau 4,17% menulis dengan 5-7
gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% menulis 3-4 gagasan sesuai buku.
Tidak ada siswa atau 0% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau
0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.
Pada aspek panjang ringkasan 21 siswa atau 87,5% yang panjang
ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Tiga orang siswa atau 12,5%
yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap.
Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan
tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun
gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang
dari enam baris dan gagasan tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang
ringkasannya lebih dari 6 baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan
lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4.
Pada aspek penggunaan ejaan, 14 siswa atau 39,13% tidak ada kesalahan
dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Delapan siswa atau 33,33% terdapat
101
1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Dua siswa atau 8,33%
terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada
siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda
titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf
kapital dan tanda titik.
Pada setiap aspek menulis ringkasan terjadi peningkatan yang baik.
Namun, persentase perolehan skor empat pada aspek penggunaan huruf kapital
dan tanda titik masih rendah dibandingkan dengan aspek yang lain. Pada saat
pembelajaran, siswa terlihat saling bantu saat memeriksa ringkasan yang
kelompok buat. Ketika siswa disuruh ke depan menjawab kuis pun, siswa bisa
melihat kesalahan penulisan huruf kapital. Menurut hasil wawancara dengan
siswa yang memiliki skor rendah pada aspek penggunaan hurf kapital dan tanda
titik, ia suka tidak sadar ketika menulis. Ia memeriksa tulisannya hanya sekilas
karena ingin segera mengumpulkan soal evaluasinya.
e. Analisis dan Refleksi Siklus III
Setelah dilakukan pemaparan data, maka dilaksanakan analisis dan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil analisis dan refleksi ini,
berguna untuk menentukan perlu tidaknya dilaksanakan perbaikan di
pembelajaran pada siklus selanjutnya. Berikut ini disajikan hasil analisis dan
refleksi pembelajaran siklus tiga.
1) Analisis Siklus III
(a) Kinerja guru
Kinerja guru pada siklus tiga sudah dinilai baik sekali. Perencanaan
pembelajaran sudah disusun dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula.
Tidak ada kendala yang dihadapi pada saat merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran meringkas isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang dengan metode
6P ini.
(b) Aktivitas Siswa
Semua siswa terlihat terlibat dalam pembelajaran. Mereka mengerjakan
tugasnya dengan baik. Tidak ada siswa yang mendapat bintang merah
menandakan siswa sudah dapat mengerjakan tugas dengan baik, memperhatikan
102
penjelasan guru, dan antusias. Keantusiasan siswa juga ditandai dengan
banyaknya siswa yang mengangkat tangan dan merasa senang saat diberikan mini
kuis. Target 85% siswa mendapatkan kriteri baik sudah tercapai.
(c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa
Keterampilan siswa dalam menulis ringkasan buku sudah baik scara
keseluruhan. Dalam aspek pengertian ringkasan, tahap-tahap meringkas,
kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, dan penggunaan huruf kapital serta
tanda titik sudah baik. Target 85% siswa mencapai kriteria ketntasan minimal
sudah tercapai.
2) Refleksi Siklus III
Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka
dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang
telah dilakukan serta membuat tindak lanjut terhadap hasil refleksi. Data yang
direfleksi mencakup aspek kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil tes siswa dalam
pembelajaran meringkas yang merupakan hasil dari analisis. Berikut ini
dipaparkan hasil refleksinya.
a) Kinerja Guru
Berdasarkan hasil analisis, kinerja guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran sudah baik sekali. Target pencapain 100% dengan
interpretasi baik sekali sudah tercapai di pembelajaran siklus tiga. Hal ini
menandakan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran meringkas isi
buku di kelas V SDN Sirahcipelang menggunakan metode 6P sudah mencapai
hasil yang ditargetkan, sehingga tidak diperlukan adanya pembelajaran siklus
berikutnya.
b) Aktivitas Siswa
Berdasarkan analisis pada aspek aktivitas siswa, semua siswa terlibat
dalam pembelajaran. Mereka mengerjakan tugas dengan baik, memperhatikan
penjelasan guru dengan baik, serta antusias pada saat belajar. Aktivitas siswa ini
telah mencapai target 85% siswa mendapat kriteria baik, bahkan melebihi. Hal ini
103
menandakan bahwa tidak perlu dilaksanakan lagi pembelajaran meringkas isi
buku dengan menggunakan metode 6P siklus selanjutnya.
c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa
Keterampilan menulis siswa sudah baik secara keseluruhan. Target
pencapaian 85% siswa memenuhi KKM sudah tercapai bahkan melebihi. Hal
tersebut menandakan bahwa tidak perlu diadakannya pembelajaran pada siklus
berikutnya.
Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus III.
Tabel 4.16
Rangkuman HasilAnalisis Data Siklus III yang Terkumpul
Aspek yang
diamati Fakta yang Ditemukan Target Keterangan
Kinerja Guru Hasil kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran siklus tiga jumlah skor
keseluruhan adalah 36 dengan persentase
100% dengan interpretasi baik sekali. Jika
dibandingkan dengan perencanaan
pembelajaran siklus dua, maka terjadi
peningkatan. Pada siklus dua jumlah skor
keseluruahan mencapai 35 dengan
persentase 97,22%.
Hasil kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus tiga, jumlah skor
keseluruhan mencapai 60 dengan
persentasenya 100%, sedangkan
interpretasinya adalah baik sekali. Jika
dibandingkan dengan hasil siklus dua, maka
terjadi peningkatan di mana pada siklus dua
jumlah skor keseluruhan adalah 58 dengan
persentase pencapaiannya 96,67% dan
interpretasinya baik sekali.
Target yang diharapkan
mencapai ≥ 100%, semua
aspek yang dinilai
memperoleh skor 3 dan
mendapat interprestasi baik.
Target tercapai.
Aktivitas Siswa Secara keseluruhan, siswa yang mendapat
kriteria baik berjumlah 23 siswa dengan
persentase 96%. Sedangkan siswa yang
mendapat kriteria cukup hanya seorang
dengan persentase 4%. Tidak ada yang
mendapat kriteria kurang, sehingga
persentasenya 0%. Jika dibandingkan
dengan aktivitas siswa di siklus dua, 19
orang siswa atau 83% memperoleh kriteria
baik. Sedangkan kriteria cukup diperoleh
empat siswa atau 17%. Tidak ada siswa
yang mendapat kriteria kurang atau 0%.
Target yang diharapkan
adalah semua siswa
mendapat kriteria baik
dengan mencapai ≥ 85% .
Target tercapai.
Tes Hasil
Pembelajaran
Pada siklus tiga ini, 23 siswa atau 95,83%
memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) menulis ringkasan. Sedangkan
seorang siswa atau 4,17% belum memenuhi
KKM. Jika dibandingkan dengan siklus
dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM
menulis ringkasan. Sedangkan lima siswa
atau 21,74% belum memenuhi KKM.
Target yang diharapkan yaitu
20 siswa atau ≥ 85% yang
tuntas KKM.
Target tercapai.
104
C. Paparan Wawancara Guru dan Siswa
Sebagai penguat secara keseluruhan mengenai pembelajaran meringkas
buku di kelas V SDN Sirahcipelang menggunakan metode 6P, dilaksanakan
wawancara pada guru pengamat dan siswa. Wawancara ini merupakan
pengumpulan data sekunder setelah dilaksanakan tiga siklus pembelajaran.
Guru yang diwawancarai adalah guru pengamat. Wawancara meliputi
dampak positif penggunaan metode 6P pada pembelajaran menulis ringkasan
buku dan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Menurut
guru pengamat metode 6P merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang
membuat metode pembelajaran lebih bervariasi. Metode ini dirasa cocok
diajarkan di kelas tinggi untuk pembelajaran meringkas buku. Untuk
menggunakan metode ini, guru harus memahami terlebih dahulu tahapan-
tahapannya. Metode ini juga memberikan dampak positif pada pembelajaran
dengan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis ringkasan buku.
Menurut guru pengamat, respon siswa sangat baik. Mereka terlihat senang dan
antusias dalam belajar karena cara pengajaran dari guru praktikan yang
membangkitkan antusias siswa.
Siswa yang diwawancara merupakan perwakilan saja. Menurut siswa,
mereka merasa senang saat belajar. Mereka bersemangat saat menggambar peta
pikiran dan menjawab kuis. Mereka juga merasa senang dan bersungguh-sungguh
saat belajar karena mereka tahu manfaat meringkas sehingga mereka memiliki
keinginan untuk bisa mengerjakan tugasnya. Mereka juga senang membaca buku,
terlebih dengan buku pengetahuan yang memiliki gambar-gambar yang menarik.
D. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas
V SDN Sirahcipelang dengan menggunakan metode 6P, dilaksanakan dalam tiga
siklus. Setiap siklus meneliti aspek sesuai tujuan penelitian yaitu aspek kinerja
guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis siswa sebagai hasil
belajar.
105
1. Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran
Dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap kinerja guru dalam
merencanakan pembelajaran, karena fungsi utama guru salahsatunya adalah
sebagai seorang perencana pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Gage
dan Berliner (Suyono & Hariyanto, 2011, hlm. 187) bahwa „Ada tiga fungsi
utama guru dalam pembelajaran, yaitu sebagai perencana (planner), pelaksana dan
pengelola (organizer), dan penilai (evaluator).‟
Pembelajaran yang dilaksanakan selama tiga siklus pada aspek kinerja
guru dalam merencanakan pembelajaran meringkas isi buku menggunakan
metode 6P di SDN Sirahcipelang direncanakan dengan baik sekali. Untuk
mencapai niali akhir baik sekali, terjadi perbaikan pada setiap siklusnya.
Pada siklus satu guru membuat format pemetaan pikiran untuk diisi siswa.
Hal ini dimaksudkan agar siswa mudah dalam membuat peta pikirannya. Namun,
hal ini tidak membuat siswa antusias sehingga skor pada aspek kesesuaian sumber
belajar dengan karakteristik siswa hanya dua. Guru melakukan perbaikan pada
siklus dua dengan membebaskan siswa membuat pemetaan pikiran sesuai dengan
kreasinya agar siswa dapat memberikan gambar dan mewarnaninya agar lebih
menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Buzan (2004) bahwa gambar
dapat memusatkan pikiran dan mengandung seribu kata, sedangkan warna dapat
meningkatkan kreatifitas, membuat lebih hidup, dan lebih menyenangkan.
Pada siklus dua, guru menyediakan media gambar contoh pemetaan
pikaran. Media gambar akan membantu siswa mempermudah dalam membuat
peta pikiran. Selain itu, media ini juga mampu meningkatkan ketertarikan siswa
dengan adanya respon dari siswa dengan melihat gambar secara lebih dekat saat
guru memajang gambar di depan kelas. Pembuatan media gambar ini didasari oleh
pendapat Sudirman (dalam Djuanda, 2014) bahwa salah satu ciri media gambar
yang baik adalah dapat menyampaiakn ide tertentu, memberikan kesan,
merangsang orang untuk melihat, menarik dan sesuai tujuan pembelajaran.
Selain itu, pada siklus dua, guru menyiapkan kata utama pada setiap
pembahasan dalam buku. Hal ini untuk meningkatkan penilaian aspek
mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas pada pelaksanaan
pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih mudah menganalisis
106
bacaan untuk menetapkan kata kunci dan menggaris bawahinya. Hal ini
berdasarkan pendapat Olivia (2009, hlm. 64) yang mengemukakan tips
menggarisbawahi kata kunci yaitu “Garis bawah yang dibuat harus merupakan
prinsip dasar dan transisi dari analisismu sendiri dari buku pelajaran dan
bentuknya juga harus diorganisasikan.”
Guru juga membuat buku petunjuk tahap meringkas. Buku ini sebagai
salah satu sumber belajar yang mempermudah untuk mengingatkan siswa bahwa
ia sedang melaksanakan tahap meringkas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana
(dalam Djuanda, 2014, 53) “Sumber belajar adalah segala daya yang dapat
dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar.”
Pada siklus satu dan dua, aspek kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan
pembelajaran selalu bernilai dua. Hal ini terjadi pemahaman yang berbeda antara
guru pengamat dan guru praktikan. Guru pengamat beranggapan bahwa jumlah
soal harus sama dengan jumlah tujuan. Beliau juga berpendapat bahwa bentuk
soal uraian terlau sulit untuk siswa. Namun hal tersebut sudah diklarifikasi dengan
berdiskusi dan menyampaikan expert opinion. Jumlah soal tidaklah harus sama
dengan jumlah tujuan. Jika satu soal sudah dapat mencakup semua aspek tujuan,
maka tidak perlu soal lain, hal ini dikhawatirkan akan terjadi ambiguitas. Seperti
pada penelitian ini, tujuan menulis ringkasan terdiri dari tiga aspek, kelengkapan
gagasan, panjang ringkasan, dan penggunaan huruf kapital serta tanda titik. Tiga
aspek tersebut dijadikan satu soal saja dengan perintah buatlah sebuah ringkasan
dari buku yang telah dipilih dengan gagasan yang lengkap, panjang ringkasan
sesuai aturan, dan huruf kapital serta tanda titik yang benar. Soal uraian tersebut
mampu dijawab siswa.
Pada siklus tiga, guru praktikan merencanakan tujuan pembelajaran,
mengorganisasikan materi, memilih sumber belajar dan media pembelajaran,
merencanakan skenario pembelajaran, dan merencanakan penilaian dengan baik
sekali. Guru menyiapkan gambar peta pikiran sebagai contoh untuk diamati siswa,
menyiapkan materi dengan bahasa yang mudah siswa pahami. Hal ini sesuai
dengan implikasi teori belajar konstruktivisme yangi dikemukakan oleh Djuanda
(2014) bahwa dalam merencanakan isi dan proses pembelajaran bahasa Indonesia,
guru harus mempersiapkan materi konkret yang bisa diamati siswa, karakteristik
107
materi, hubungan materi dengan lingkungan siswa, serta keterhubungan
pembelajaran dengan kehidupan sosial siswa.
Berikut ini diagram peningkatan kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran.
Diagram 4.1
Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran
Pada siklus satu, jumlah skor keseluruhan adalah 31 dengan persentase
pencapaian 86,11% dan mendapat kriteria baik sekaliPada siklus dua, jumlah skor
keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22% dan mendapat kriteria baik
sekali. Hal ini dikarenakan dilaksanakannya perbaikan pada aspek
pengorganisasian materi, pemilihan sumber dan media pembelajaran, skenario
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan pada siklus tiga, jumlah skor
keseluruhan adalah 36 dengan persentase 100% dengan interpretasi baik sekali.
Hal ini dikarenakan dilaksanakannya perbaikan pada aspek penilaian hasil belajar.
Pada siklus tiga, hasil penilaian perencanaan pembelajaran telah mencapai target
penelitian dengan perolehan skor ideal 36 dengan persentase 100% dan kriteria
baik sekali.
2. Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah guru membuat sebuah perencanaan, maka guru melaksanakan
rencana yang telah dibuat dalam pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran
meringkas isi buku menggunakan metode 6P di SDN Sirahcipealang, guru
praktikan melaksanakan pembelajaran dengan baik sekali. Pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaan yang diamati
meliputi prapembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti
31 35 36
86,1197,22 100
0
20
40
60
80
100
120
Sikuls 1 Siklus 2 Siklus 3
Skor
Persentase
108
pembelajaran,pembelajaran yang memelihara keterlibatan siswa, dan kegiatan
penutup pembelajaran. Pada setiap siklusnya selalu terjadi peningkatan skor
akibat adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan berdasarkan analisis dan
refleksi di setiap siklusnya.
Pada siklus satu, pembelajaran tidak lagi berfokus pada guru. Siswa sudah
dilibatkan dalam pembelajaran dengan berdiskusi dalam kelompoknya. Guru
hanya sebagai fasilitator saja. Hal ini sesuai dengan implikasi teori belajar
humanisme pada pembelajaran bahasa Indonesia yang dikemukakan Resmini dkk.
(2009) bahwa guru hanya sebagai fasilitator dan model saja karena siswa diyakini
mampu menemukan pemahamannya sendiri.
Pada siklus dua, guru telah melaksanakan bimbingan di tiap tahap metode
6P dengan baik. Hal ini karena dipermudah oleh perencanaan pembelajaran yang
baik. Guru telah menyiapkan sumber belajar yang mendukung pembelajaran,
sehingga pada saat mengarahkan siswa melakukan tahap meringkas guru merasa
terbantu. Meskipun demikian, pada tahap periksa di siklus dua, guru masih dinilai
kurang membimbing. Hal ini diperbaiki pada siklus tiga dengan melakukan mini
kuis. Guru melatih siswa menemukan kesalahan penggunaan huruf kapital dan
tanda titik di depan kelas dengan menunjuk siswa yang masih belum paham.
Siswa diberi penghargaan berupa hadiah jika mampu memperbaiki kesalahan
penulisan. Latihan yang diberikan dalam mini kuis ini berlandaskan pada teori
belajar behaviorisme tentang kaidah latihan menurut Edward L. Thorndike (dalam
Djuanda, 2014, hlm. 9), “Dalam melakukan kontrol perlu diperhatikan tiga hal
yaitu law of effect atau kaidah efek, law of excersise atau kaidah latihan, law of
readinnes atau kaidah kesiapan.” Mini kuis ini juga meningkatkan antusias siswa.
Untuk meningkatkan ketertiban siswa, guru juga memberlakukan
peraturan bintang merah. Bintang merah adalah konsekuensi jika siswa tidak
mengerjakan tugas, tidak memperhatikan guru, dan kurang antusias. Jika siswa
mendapat dua bintnag merah maka ia akan mendapat konsekuensinya dengan
melaksanakan sanksi harus piket kelas, atau diberi tugas tambahan. Pemberian
bintang merah ini berlandaskan pada prinsip teori belajar behaviorisme kaidah
efek dimana jika siswa diberi suatu stimulus maka ia akan memberikan suatu
109
efek. Stimulus dalam pemberlakuan bintang merah adalah adanya konsekuensi,
sedangkan respon yang diharapkan adalah perilaku siswa yang tertib.
Pada siklus satu di aspek menaggapi respon siswa, guru sudah menanggapi
pertanyaan siswa dengan baik namun kurang efektif. Hal ini diperbaiki pada
siklus tiga dengan melaksanakan mini lesson. Mini lesson ini, diberikan pada
kelompok yang memerlukan bimbingan. Dalam kegiatan ini, guru memfasilitasi
siswa untuk memberikan tips dan memberikan langkah-langkah memecahkan
kesulitan pada fokus materi. Menurut Susiwi (tanpa tahun, hlm 33) dalam
kegiatan ini “Peran guru adalah sebagai organisator KBM, sumber informasi bagi
siswa, pendorong siswa untuk belajar, penyedia materi dan kesempatan belajar
bagi siswa, pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai
kebutuhannya.”
Pada penggunaan waktu pembelajaran, guru sudah mampu
mengorganisasikan waktu dengan baik sehingga pembelajaran pada setiap
siklusnya sudah sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan. Guru juga
memberikan bimbingan dengan baik.
Berikut ini diagram peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Diagram 4.2
Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Pada siklus satu, jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase
pencapaian 85% dan mendapat kriteria baik sekali. Pada siklus dua, jumlah skor
keseluruhan adalah 58 dengan persentase 96,67% dan mendapat kriteria baik
sekali. Hal ini dikarenakan perbaikan pada aspek membuka pelajaran, kegiatan ini
5158 60
8596,67 100
0
20
40
60
80
100
120
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Skor
Persentase
110
pada tahap pangkas, panggil dan periksa, pembelajaran yang memelihara
keterlibatan siswa, serta kegiatan menyimpulkan pembelajaran. Sedangkan pada
siklus tiga, jumlah skor keseluruhan adalah 60 dengan persentase 100% dan
interpretasi baik sekali. Hal ini dikarenakan dilaksanakan perbaikan pada aspek
kegiatan inti pada tahap periksa, pembelajaran yang memelihara keterlibatan
siswa pada aspek menangani respon dan pertanyaan siswa. Pada siklus tiga, hasil
penilaian pelaksanaan pembelajaran telah mencapai target penelitian dengan
perolehan skor ideal 60 dengan persentase 100% dan interpretasi baik sekali.
3. Aktivitas Siswa
Dalam proses pembelajaran, siswa merupakan subjek kegiatan belajar
bukan hanya menjadi objek. Siswa dituntut untuk terlibat dalam pembelajaran
dengan melakukan aktivitas belajar secara mandiri. Aktivitas ini tentu berada
dalam bimbingan guru. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar yang diamati
dalam penelitian ini meliputi aspek mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan
guru, serta antusiasme. Berdasarkan pengamatan dalam setiap siklus, aktivitas
siswa selalu meningkat. Hal ini akibat dari proses pembelajaran yang selalu
diperbaiki pada setiap siklusnya. Untuk meningkatkan aktivitas siswa kelas V
SDN Sirahcipelang pada pembelajaran menulis ringkasan buku, dilakukan
beberapa kegiatan seperti pengelompokan siswa, penggunaan pensil warna,
pemberian bintang merah, dan adanya kuis.
Pada siklus satu, siswa dikelompokan dengan jumlah anggota tiap
kelompoknya adalah empat. Pengelompokan ini memudahkan siswa dalam belajar
agar dapat saling membantu dalam kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Suprijono (2012, hlm. 58) bahwa “Model pembelajaran kooperatif akan dapat
menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan
memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan,
nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama…”
Untuk meningkatkan respon siswa dalam bentuk keterlibatan siswa dalam
pembelajaran maka diadakan sebuah kuis di siklus tiga agar siswa lebih tertarik,
mau mencatat, dan antusias. Pemberian bintang merah yang dilakukan di siklus
dua juga memberikan efek agar siswa tertib dalam mengerjakan tugas. Hal ini
sesuai dengan pendapat Edward L. Thorndike (dalam Djuanda, 2014, hlm. 9)
111
“Dalam melakukan kontrol perlu diperhatikan tiga hal yaitu law of effect atau
kaidah efek, law of excersise atau kaidah latihan, law of readinnes atau kaidah
kesiapan.”
Siswa juga diberikan pensil warna saat harus menggarisbawahi kata kunci
dan membuat pemetaan pikiran. Pada saat membuat peta pikiran mereka membuat
gambar-gambar sebagai penanda kata kunci. Mereka terlihat antusias dan senang.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Buzan (2004) bahwa gambar dapat
memusatkan pikiran dan mengandung seribu kata, sedangkan warna dapat
meningkatkan kreatifitas, membuat lebih hidup, dan lebih menyenangkan. Selain
itu Iswara (2014) mengemukakan bahwa saat menggarisbawahi penggunaan
pensil warna akan lebih mudah dihapus dan lebih menyenangkan.
Berikut ini disajikan diagram peningkatan aktivitas siswa dalam setiap
siklus.
Diagram 4.3
Aktivitas Siswa
Pada siklus satu terdapat 14 siswa atau 58% mendapat kriteria baik, 10
siswa atau 58% mendapat kriteria cukup, dan tidak tidak ada siswa yang
mendapat kriteria kurang atau 0%. Hal ini dikarenakan dilaksanakannya
pembelajaran secara berkelompok dan penggunaan pensil warna. Pada siklus dua
siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang atau 83%, kriteria cukup
diperoleh 4 siswa atau 17%, dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang
atau 0%. Hal ini dikarenakan selain tindakan pada siklus satu diberlakukan juga
bintang merah dan pembebasan pembuatan peta pikiran. Pada siklus tiga, siswa
yang mendapat kriteria baik berjumlah 23 siswa dengan persentase 96%.
14
19
23
10
4
1
0
5
10
15
20
25
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Baik
Cukup
Kurang
112
Sedangkan siswa yang mendapat kriteria cukup hanya seorang dengan persentase
4% dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang, sehingga persentasenya
0%. Hal ini dikarenakan siswa selain tindakan pada siklus dua diberikan juga mini
kuis sehingga mereka lebih aktif.
4. Keterampilan Menulis Ringkasan Siswa
Menulis ringkasan buku merupakan salah satu kompetensi dasar dalam
pelajaran bahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa. Kompetensi ini akan
tercapai jika melalui proses pembelajaran. Setelah dilakukan proses pembelajaran
maka akan dilihat hasilnya.
Hasil pembelajaran menulis ringkasan buku siswa kelas V SDN
Sirahcipelang setelah diterapkannya metode 6P meningkat dan menjadi baik.
Siswa sudah mampu menjelaskan pengertian ringkasan dan tahap meringkas.
Aspek ringkasan lainnya seperti kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, serta
penggunaan huruf kapital dan tanda titik sudah baik.
Hasil belajar yang didapat siswa pada aspek pengertian dan menjelaskan
tahap meringkas di setiap siklus meningkat. Hal ini akibat dari pembelajaran yang
dilakukan dengan learning by doing, di mana siswa melakukan dan mengalami
tahap-tahap meringkas dan dikuatkan dengan buku pintar meringkas yang guru
sediakan sebagai petunjuknya di siklus dua.
Siswa kelas V SDN Sirahcipelang juga sudah mampu meringkas buku
yang membutuhkan suatu pengembangan pemikiran. Sesuai dengan
perkembangan tulisan siswa di mana siswa pada tingkatan kelas tinggi sudah
mampu menulis secara abstrak. Mereka juga sudah memahami penggunaan ejaan
yang benar. Hal ini sesuai dengan pendapat Farris (dalam Resmini, dkk. 2006)
bahwa siswa kelas tinggi pada tahap pramenulis sudah mampu memfokuskan
pada suatu topik dan berpikir abstrak.Pada tahap perbaikan, siswa mampu
menyunting tulisannya dan menerapkan aspek mekanikal seperti tanda baca dan
ejaan pada tulisnnya.
Kemampuan siswa menulis dengan gagasan yang lengkap dan penggunaan
huruf kapital serta tanda titik juga dipengaruhi oleh pelaksanaan proses menulis
(writing proces) di mana siswa pada setiap siklus dalam penelitian ini melakukan
drafting pada tahap pemetaan pikiran, perbaikan pada tahap panggil, dan
113
penyuntingan pada tahap periksa. Siswa juga melaksanakan pemublikasian
dengan membacakan hasil ringkasan di depan kelas. Hal ini sesuai dengan
pendapat Resmini, dkk. (2006) bahwa proses menulis terdiri dari menyusun
rencana (perencanaan dan pramenulis), menulis draft, perbaikan, penyuntingan,
dan pemublikasian.
Siswa juga telah mampu menemukan gagasan dari buku dengan
mengaitkan kata kunci yang digarisbawahi menjadi suatu peta pikiran. Hal ini
sesuai dengan teori belajar konstruktivisme, di mana siswa mampu mengontruksi
pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan konsep yang rasional. Hal ini sesuai
dengan implikasi teori konstruktivisme pada pembelajaran bahasa Indonesia yang
dikemukakan Djuanda (2014, hlm. 118) bahwa “Pemahaman kenyataan dan
pemecahan masalah menghasilkan pengetahuan baru dalam proses yang aktif dan
dinamis. Siswa merekonstruksi pengetahuannya oleh dirinya sendiri.” Selain itu,
siswa sudah dapat menemukan ringkasan secara umum dalam proses pikirannya
dengan membuka-buka buku pada tahap pantau. Hal ini sesuai dengan pendapat
Iswara (2014) yang mengemukakan bahwa setiap orang membuka-buka buku, ia
akan melihat paragraf, judul gambar, dan lain sebagainya. Saat seseorang
membuka-buka buku ia pasti membaca satu atau dua kata pada halaman tersebut.
Dengan demikian orang tersebut dapat menduga gambaran secara ringkas buku
tersebut.
Pada data awal yang menggunakan model pembelajaran konvensional,
masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM. Setelah menggunakan metode
6P dalam model pembelajaran kooperatif, keterampilan menulis ringkasannya
meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijono (2012, hlm. 58) bahwa
“Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif
yaitu pembelajaran yang bercirikan memudahkan siswa belajar sesuatu yang
bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi
dengan sesama…”
Dalam penelitian ini, pembelajaran menulis ringkasan buku dilaksanakan
menggunakan metode 6P. Dalam pelaksanaannya, dilakukan dalam tiga siklus.
Setiap siklusnya terdapat peningkatan terhadap kemampuan siswa dalam menulis
ringkasan buku. Berikut ini diagram peningkatan di setiap siklusnya.
114
Diagram 4.4
Keterampilan Siswa Menulis Ringkasan Buku
Siswa yang dikatakan memiliki kemampuan menulis ringkasan buku yang
baik adalah siswa yang hasil tesnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang ditetapkan yaitu 70. Pada siklus satu hanya 14 siswa atau 58,33% yang
memenuhi KKM. Hal ini meningkat dari data awal karena diterapkannya metode
6P. Pada siklus dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM. Hal ini dikarenakan
metode 6P dilengkapi dengan penggunaan buku pintar meringkas dan
pembebasan konsep pemetaan pikiran yang disertai dengan contoh. Pada siklus
tiga, 23 siswa atau 95,83% memenuhi KKM. Hal ini meningkat dari siklus dua
karena diberikannya mini kuis sebagai latihan dan mini lesson.
Berdasarkan pemaparan data dan pembahasan temuan, maka hipotesis
penelitian ini terbukti bahwa penggunaan metode 6P dapat meningkatkan
keterampilan menulis ringkasan buku pada siswa kelas V SDN Sirahcipelang
Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.
14 18 23
58,33
78,26
95,83
0
20
40
60
80
100
120
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Jumlah Siswa
Persentase