bab iv paparan data dan...

57
58 BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran menulis ringkasan isi buku. Dalam prosesnya dilaksanakan dalam beberapa siklus sesuai dengan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm. 66). Tahapan model itu meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan siklus, dilakukan terlebih dahulu pengambilan data awal sebagai landasan permasalahan. Kemudian dilaksanakan tindakan dalam beberapa siklus hingga target tercapai. Berikut ini dipaparkan data awal dan data hasil siklus. A. Paparan Data Awal Data awal diperlukan untuk melihat kondisi awal pembelajaran sebelum diberi tindakan. Data yang diambil meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa. Data awal ini diambil dengan melakukan observasi dan tes (tabel hasil observasi terlampir). 1. Paparan Data Perencanaan Langkah pertama dalam pembelajaran adalah membuat perencanaan pembelajaran pada materi meringkas isi buku. Guru menyiapkan skenario pembelajaran meringkas isi buku, membuat penilaian, dan menyiapkan sumber belajar. Perencanaan yang dibuat secara keseluruhan dinilai baik dengan persentase pencapaiannya 70% dan rata-rata nilai pada setiap aspeknya 2,01. Dalam perumusan tujuan sudah baik. Dalam pemilihan dan pengorganisasian materi rata-rata bernilai dua. Namun, untuk pengorganisasian waktu masih kurang. Dalam aspek pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran masih kurang. Guru tidak memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran dinilai kurang. Guru tidak merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Metode yang digunakan berpusat pada guru saja sehingga kurang membangkitkan antusias dan keterlibatan siswa. Dalam aspek evaluasi guru sudah cukup baik karena prosedur penilaian jelas dan instrumen penilian lengkap.

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

58

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran

menulis ringkasan isi buku. Dalam prosesnya dilaksanakan dalam beberapa siklus

sesuai dengan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriaatmadja,

2008, hlm. 66). Tahapan model itu meliputi tahap perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan siklus, dilakukan terlebih dahulu

pengambilan data awal sebagai landasan permasalahan. Kemudian dilaksanakan

tindakan dalam beberapa siklus hingga target tercapai. Berikut ini dipaparkan data

awal dan data hasil siklus.

A. Paparan Data Awal

Data awal diperlukan untuk melihat kondisi awal pembelajaran sebelum

diberi tindakan. Data yang diambil meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa. Data awal

ini diambil dengan melakukan observasi dan tes (tabel hasil observasi terlampir).

1. Paparan Data Perencanaan

Langkah pertama dalam pembelajaran adalah membuat perencanaan

pembelajaran pada materi meringkas isi buku. Guru menyiapkan skenario

pembelajaran meringkas isi buku, membuat penilaian, dan menyiapkan sumber

belajar. Perencanaan yang dibuat secara keseluruhan dinilai baik dengan

persentase pencapaiannya 70% dan rata-rata nilai pada setiap aspeknya 2,01.

Dalam perumusan tujuan sudah baik. Dalam pemilihan dan pengorganisasian

materi rata-rata bernilai dua. Namun, untuk pengorganisasian waktu masih

kurang. Dalam aspek pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran masih

kurang. Guru tidak memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

siswa. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran dinilai kurang. Guru tidak

merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Metode yang

digunakan berpusat pada guru saja sehingga kurang membangkitkan antusias dan

keterlibatan siswa. Dalam aspek evaluasi guru sudah cukup baik karena prosedur

penilaian jelas dan instrumen penilian lengkap.

Page 2: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

59

2. Paparan Data Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan dinilai cukup dengan

persentase pencapaiannya 67% dan nilai rata-rata adalah 2,01. Beberapa aspek

yang memiliki kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi

pengkondisian siswa sebelum belajar. Ruangan kelas masih belum rapi dan guru

tidak menyiapkan media. Guru kurang mengaitkan materi dengan kehidupan

sehari-hari siswa, hanya menanyakan pengalaman mereka membaca buku.

Alokasi waktu yang digunakan tidak sesuai dengan perencanaan. Waktu yang

digunakan melebihi dari seharusnya. Guru pun kurang menguasai kelas. Hal ini

ditandai dengan siswa yang bercanda dan kurang memperhatikan penjelasan

guru. Siswa pun tidak terlalu antusias dan kurang terlibat dalam pembelajaran

karena pembelajaran berpusat pada guru.

3. Paparan Data Aktivitas Siswa

Siswa kelas V SDN Sirahcipelang berjumlah 24 orang. Pada saat

pembelajaran, aktivitas siswa belum terlibat dalam pembelajaran secara baik. Hal

ini terlihat dari observasi dan wawancara pada siswa. Aktivitas siswa pada saat

pembelajaran terlihat kondusif dan tidak ribut. Namun, saat mendengarkan

penjelasan guru sekitar sembilan orang siswa bercanda dengan temannya hingga

ada yang menggangu teman lainnya yang sedang fokus mendengarkan penjelasan

guru. Ada siswa yang memperhatikan guru namun pandangannya seperti

melamun. Ada siswa yang tidak fokus memperhatikan guru seperti melihat keluar

jendela saja.

Pada saat mengerjakan tugas dalam kelompok tidak semuanya bekerja, ada

siswa yang mengerjakan dan ada siswa yang diam saja bahkan bercanda. Siswa

yang tidak mengerjakan tugas hanya mengandalkan siswa rajin dan pintar

saja.Enam siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Namun mereka sering

bertanya dan sedikit bingung dengan tugasnya. Sebagian besar siswa laki-laki

merasa gelisah karena tidak bisa mengerjakan tugas sehingga berjalan-jalan dan

melihat-lihat pekerjaan temannya yang lain dan terkadang saling bercanda.

Setelah dilakukan validasi dengan mewawancarai siswa, ternyata sebagian besar

siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Mereka merasa bosan karena

harus banyak menulis dan hanya mendengarkan guru saja.

Page 3: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

60

4. Paparan Data Hasil Belajar

Setelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku,

didapat hasil belajar siswa. Aspek yang dinilai meliputi pengetahuan tentang

pengertian ringkasan dan tahap meringkas. Sedangkan untuk aspek keterampilan

menulis meliputi gagasan ringkasan, panjang ringkasan, dan huruf kapital serta

tanda titik. Hanya lima orang siswa yang melampaui batas KKM. Berikut ini

disajikan data hasil belajar siswa.

Tabel 4.1

Data Awal Hasil Tes Siswa Kelas V SDN Sirahcipelang

Dalam Pembelajaran Meringkas Buku

No.

Nama

Aspek yang dinilai Skor Nilai Interpretasi

A B C D E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adis Saputra 0 1 3 2 3 9 52.94 BT

2 Alif Setiawan 0 2 3 2 2 9 52.94 BT

3 Andini Putri Lestari 1 4 3 2 3 13 76.47

T

4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 2 2 2 11 64.71 BT

5 Azka Saputra 0 0 2 2 2 6 35.29 BT

6 Dea Septiani 1 4 2 2 2 11 64.71 BT

7 Dede Andi Triana 0 0 2 1 1 4 23.53 BT

8 Edwar 0 0 1 2 1 4 23.53 BT

9 Elen Windita 1 3 3 0 1 8 47.06 BT

10 Ganjar Mujijat 0 0 1 1 1 3 17.65 BT

11 Heryanto 0 0 2 2 2 6 35.29 BT

12 Irna Ningsih 1 4 2 1 2 10 58.82 BT

13 Lisnawati 1 3 2 2 2 10 58.82 BT

14 Muhamad Farhan A. 0 0 3 2 2 7 41.18 BT

15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 3 2 3 13 76.47

T

16 Opik Ramadan 0 0 3 0 1 4 23.53 BT

17 Septi Rahma Juwita 1 4 2 1 2 10 58.82 BT

18 Shelomita 1 3 2 1 1 8 47.06 BT

19 Sinta Laudya Maharani 1 4 2 2 3 12 70.59

T

20 Siti Hapiya 1 4 2 2 3 12 70.59

T

21 Siti Nurhasanah 1 4 1 1 3 10 58.82 BT

22 Taofik Hidayat 0 0 2 1 2 5 29.41 BT

23 Tari Febriani 1 4 2 2 3 12 70.59

T

24 Vipit Maryani 1 2 2 1 1 7 41.18 BT

Jumlah 204 1200 19 5

Persentase (%)

79,17% 20,83%

Rata-rata 8,5 50

Keterangan:

a. Aspek yang dinilai

A (kolom 3) = pengertian ringkasan

B (kolom 4) = tahapan meringkas

C (kolom 5) = kelengkapan gagasan

D (kolom 6) = panjang ringkasan

E (kolom 7) = penggunaan ejaan

Page 4: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

61

b. Skor ideal adalah 17.

c. KKM= 70

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas

d. Tuntas apabila ≥ 70.

Dilihat dari hasil siswa yang telah dinilai berdasarkan aspek kognitif

menjelaskan pengertian meringkas, 14 siswa atau 58, 33% dari 24 siswa dapat

menjelaskan pengertian meringkas dengan benar, 10 siswa atau 41,67% dari 24

siswa masih menjelaskan pengertian meringkas dengan salah. Sedangkan untuk

menjelaskan tahapan meringkas, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa menjawab

empat tahap dengan benar, tiga siswa atau 12,5% dari 24 siswa menjawab tiga

tahap dengan benar, dua orang siswa atau 8,3% dari 24 siswa menjawab dua tahap

dengan benar, satu siswa atau 4,17% dari 24 siswa menjawab satu tahap dengan

benar, dan delapan orang siswa atau 33,33% dari 24 siswa menjawab dengan

semua tahap salah.

Berdasarkan keterampilan menulis ringkasan, dalam aspek kelengkapan

gagasan tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang menulis ringkasan dengan

21-18 gagasan sesuai buku, tujuh orang siswa atau 29,7% dari 24 siswa menulis

ringkasan dengan 17-12 gagasan sesuai buku, 14 siswa 58,33% dari 24 siswa

menulis ringkasan dengan 16-11 gagasan sesuai buku, tiga orang siswa atau

12,5% dari 24 siswa menulis ringkasan dengan 5-1 gagasan sesuai buku, tidak ada

siswa atau 0% dari 24 siswa yang menulis ringkasan tanpa ada gagasan yang

sesuai dengan buku.

Dalam aspek panjang ringkasan, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa

yang membuat ringkasan dengan panjang ringkasan 2,5 halaman dan gagasan

lengkap, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang membuat ringkasan dengan

panjang kurang dari 2,5 halaman tetapi gagasan lengkap, 14 siswa atau 58,33%

dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang 2,5 halaman tetapi gagasan

tidak lengkap, delapan siswa atau 33,33% dari 24 siswa membuat ringkasan

dengan panjang kurang dari 2,5 dan gagasan tidak lengkap, dua siswa atau 8,3%

dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang lebih dari 2,5 halaman dan

gagasan tidak lengkap.

Page 5: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

62

Dalam aspek penggunaan ejaan, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa

yang tidak salah dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik, tujuh siswa atau

29,7% dari 24 siswa terdapat 1-29 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda

titik, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa terdapat 30-61 kesalahan penggunaan

huruf kapital dan tanda titik, delapan siswa atau 33,33% dari 24 siswa terdapat 62-

94 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik, tidak ada siswa atau 0%

dari 24 siswa yang melakukan lebih dari 94 kesalahan penggunaan huruf kapital

dan tanda titik.

Berdasarkan pemaparan data di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis ringkasan isi buku siswa kelas V SDN Sirahcipelang masih

rendah. Dalam proses pembelajaran pun belum semua siswa antusias dan terlibat

dalam pembelajaran. Kinerja guru juga perlu ditingkatkan agar proses dan hasil

pembelajaran dapat meningkat. Dengn demikian perlu digunakan metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan menulis

ringkasan isi buku siswa. Alternatif metode yang digunakan adalah metode 6P.

B. Paparan Data Tindakan

1. Paparan Data Tindakan Siklus I

Berdasarkan paparan data awal maka dilaksanakan tindakan untuk

memperbaiki pembelajaran baik dalam aspek kinerja guru, aktivitas siswa, dan

hasil belajar siswa. Tindakan perbaikan tersebut dilaksanakan pada siklus satu

dengan menggunakan metode 6P pada materi meringkas isi buku di kelas V SDN

Sirahcipelang. Data yang dipaparkan telah divalidasi dengan menggunakan

bentuk triangulasi dan expert opinion. Berikut ini dipaparkan hasil dari tindakan

siklus pertama.

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I

Sebelum melaksanakan pembelajaran meringkas isi buku menggunakan

metode 6P di kelas V SDN Sirahcipelang, maka dilakukan pembuatan

perencanaan pembelajaran oleh guru. Berikut ini dijelaskan perencanaan

pembelajarannya.

Page 6: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

63

1) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode 6P.

2) Merumuskan tujuan pembelajaran menggunakan metode 6P. Adapun tujuan

pembelajarannya meliputi :

a) setelah memperhatikan contoh ringkasan, siswa dapat menjelaskan pengertian

ringkasan dengan benar,

b) setelah melakukan tahapan meringkas, siswa dapat menjelaskan tahapan

meringkas dengan benar,

c) setelah menggunakan metode 6P, siswa dapat meringkas isi buku dengan

panjang ringkasan sesuai aturan dengan benar,

d) setelah menggunakan metode 6P siswa dapat meringkas isi buku dengan

gagasan yang lengkap,

e) setelah menggunakan metode 6P siswa dapat meringkas isi buku dengan

dengan penggunaan ejaan yang benar.

3) Mempersiapkan materi pembelajaran meringkas buku seperti pengertian

ringkasan dan tahap meringkas yang dibuat lebih mudah dicerna siswa.

4) Memilih sumber belajar yaitu buku yang harus diringkas siswa. Buku tersebut

dipilih yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Buku yang

dipilih kemudian dihitung jumlah katanya agar bisa ditentukan panjang

ringkasan yang harus dibuat siswa.

5) Menyiapkan media belajar berupa pensil warna untuk menggaris bawahi kata

kunci agar lebih menarik. Pensil warna yang digunakan adalah pensil warna

yang bisa dihapus dan dibersihkan.

6) Membuat lembar kerja siswa yang sesuai dengan materi dan metode 6P serta

menarik. Lembar kerja tersebut meliputi pemetaan pikiran berwarna dan

lembar ringkasan yang panjangnya sudah dibatasi oleh guru.

7) Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan langkah metode 6P yang

meliputi pasangan, pantau, pangkas, padukan, panggil, periksa.

8) Membuat alat penilaian proses aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

Penilaian aktivitas pembelajaran siswa meliputi aspek mengerjakan tugas,

memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme.

9) Membuat pedoman observasi untuk menilai kinerja guru baik perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran.

Page 7: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

64

10) Melaksanakan penjelasan tentang metode 6P pada guru pengamat.

Setelah RPP dibuat maka dinilai oleh pengamat melalui lembar observasi.

Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran.

Tabel 4.2

Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus I

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Perumusan Tujuan

1. Kelengkapan cakupan rumusan √

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Pengorganisasian Materi

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √

3. Keruntutan dan sistematika materi √

Jumlah B 8

Persentase 88,88

Interpretasi BS

C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran

1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √

Jumlah C 4

Persentase 66,67

Interpretasi B

D. Skenario Kegiatan Pembelajaran

1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran √

2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik

siswa

3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √

Jumlah D 8

Persentase 88,88

Interpretasi BS

E. Penilaian Hasil Belajar

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kelengkapan instrumen penilaian √

Jumlah E 5

Persentase 83,33

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 31

Persentase = (JK) X 100

36 86,11%

Interpretasi BS

Page 8: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

65

Dari Tabel 4.2 dapat terlihat hasil penilainnya. Jumlah skor keseluruhan

adalah 31 dengan persentase pencapaian 86,11%. Jika diinterpretasikan maka

sudah mencapai kriteria baik sekali. Meskipun pada siklus ini sudah baik, namun

belum mencapai target 100%.

Beberapa aspek masih perlu ditingkatkan seperti pemilihan media yang

masih belum optimal, metode yang belum meningkatkan antusias siswa secara

keseluruhan meskipun sudah meningkat dari sebelum menggunakan metode 6P.

Selain itu teknik penilaian dengan tujuan masih perlu ditingkatkan. Hal ini di

dasari oleh catatan pengamat dan wawancara di mana jumlah soal harus sama

dengan jumlah tujuan. Dalam soal hanya ada tiga soal, dua soal terpisah sesuai

tujuan tetapi nomor 3 mencakup tiga tujuan. Pengamat mengerti jika tiga tujuan

sudah tercantum, namun menurut pengamat perlu ada pemisahan tiap soalnya. Hal

ini perlu divalidasikan dengan menggunakan expert opinion pada pembimbing.

b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus satu ini dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 13 Mei 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai

alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti 24 siswa.

Pengamat adalah wali kelas V SDN Sirahcipelang.

Pada prapembelajaran guru mempersiapkan ruang dan kesiapan siswa

dengan baik. Keadaan kelas rapi dan bersih. Pada saat membuka pembelajaran

guru melakukan apersepsi dengan baik dengan menanyakan pengalaman siswa

membaca buku. Tiga orang siswa menceritakan pengalamannya membaca buku.

Namun, pada saat menjelaskan garis besar materi dan langkah pembelajaran guru

hanya menjelaskan secara sekilas.

Pada pelaksanaan kegiatan inti guru mengarahkan siswa untuk

melaksanakan langkah metode 6P. Guru membagi siswa dalam enam kelompok

dengan kondusif. Guru juga membagikan LKS. Pada saat guru membagikan

pensil berwarna dan buku, siswa sedikit berebut untuk memilih warna dan

memegang bukunya. Setelah semua mendapatkan buku dan pensil warna guru

meminta siswa untuk membuka-buka buku dan membacanya sekilas. Siswa

terlihat senang membaca buku yang sudah dibagikan.

Page 9: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

66

Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk menggarisbawahi kata kunci

dari setiap paragraf dalam buku menggunkan pensil berwarna. Pada tahap ini

banyak siswa yang bertanya bagaimana memillih kata kuncinya. Guru menjawab

pertanyaan siswa dengan menghampirinya dan memberikan cara mencari kata

kunci dan contoh menggarisbawahi. Namun guru tidak membimbing siswa karena

harus menjawab pertanyaan dari siswa lain.

Setelah tahap pangkas, guru meminta siswa memadukan kata kuncinya di

pemetaan pemikiran pada LKS. Guru memberikan contoh di papan tulis untuk

memadukan kata kuncinya. Guru berkeliling untuk membimbing siswa

mengerjakan LKS. Siswa terlihat tidak kebingunan, namun kurang antusias.

Guru kemudian mengarahkan siswa untuk berpasangan dalam kelompok.

Kemudian guru memberikan contoh tahap panggil dan memberikan petunjuk pada

siswa. Satu orang siswa diminta untuk membacakan pemetaan pikiran yang telah

dibuat dan siswa lain mendengarkannya. Guru berkeliling untuk membimbing

siswa.

Setelah itu, guru meminta siswa untuk menuliskan apa yang telah ia

ceritakan pada lembar ringkasan yang sudah dibagikan. Guru membimbing siswa

di setiap kelompok. Guru juga menjawab beberapa pertanyaan siswa yang

kebingungan. Guru meminta siswa agar ringkasannya tidak melebihi garis yang

sudah disediakan. Guru kemudian meminta siswa untuk memeriksa penulisan

huruf kapital dan tanda titik. Guru memberikan contoh penulisan huruf kapital

yang benar. Kemudian siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas.

Guru memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan

mendekati siswa jika akan ribut, merespon pertanyaan siswa. Namun guru merasa

terlalu repot menjawab dan menghampiri siswa yang bertanya. Waktu yang

digunakan sesuai dengan alokasi. Evaluasi dilaksanakan dengan baik. Namun,

berdasrakan catatan lapangan ada siswa yang menghapus lagi sebagian hasil

ringkasannya. Saat menyimpulkan pembelajaran, guru kurang menuntun siswa

menemukan kesimpulan sendiri karena terbatas oleh waktu. Berikut ini tabel hasil

observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

Page 10: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

67

Tabel 4.3

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Prapembelajaran

1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Membuka Pembelajaran

1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran √

2. Melakukan apersepsi √

Jumlah 5

Persentase 83,33

Interpretasi BS

C. Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan √

2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran

menulis ringkasan buku

3. Menjelaskan tahapan metode 6P √

4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan √

5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau √

6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas √

7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan √

8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil √

9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa √

Jumlah 23

Persentase 85,18%

Interpretasi BS

D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa

1. Memelihara ketertiban siswa √

2. Membangkitkan antusias siswa √

3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok √

4. Menangani respon dan pertanyaan siswa √

5. Pengorganisasian waktu √

Jumlah 12

Persentase 80

Interpretasi B

E. Kegiatan Penutup Pembelajaran

1. Menyimpulkan pembelajaran √

2. Mengadakan evaluasi √

Jumlah 5

Persentase 83,33

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 51

Persentase = (JK) X 100

60 85%

Interpretasi BS

Page 11: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

68

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat hasil pelaksanaan pembelajaran siklus satu.

Persentase pencapaiannya mencapai 83% dengan jumlah keseluruhan skor 51 dan

interpretasi baik sekali. Namun, pada beberapa aspek masih perlu ditingkatkan

lagi seperti pada kegiatan inti yang meliputi mengarahkan siswa agar

melaksanakan tahap pasangan, pangkas, panggil dan periksa. Selain itu juga perlu

meningkatkan pemeliharaan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I

Pada saat pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa.

Aspek yang diamati meliputi mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan

guru, dan antusiasme.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No.

Nama

Aspek yang dinilai

Skor

Interpretasi

Mengerjakan tugas Memperhatikan

penjelasan guru Antusiasme

3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 B C K

1 Adis Saputra √

8 B

2 Alif Setiawan

6

C

3 Andini Putri L. √

9 B

4 Anggyta Sry W.

8 B

5 Azka Saputra

6

C

6 Dea Septiani √

7 B

7 Dede Andi T.

5

C

8 Edwar

5

C

9 Elen Windita √

9 B

10 Ganjar Mujijat

6

C

11 Heryanto

5

C

12 Irna Ningsih √

9 B

13 Lisnawati √

9 B

14 M. Farhan A.

6

C

15 Nur Fadilah Aini √

9 B

16 Opik Ramadan

5

C

17 Septi Rahma J. √

8 B

18 Shelomita

6

C

19 Sinta Laudya M. √

8 B

20 Siti Hapiya √

8 B

21 Siti Nurhasanah √

8 B

22 Taofik Hidayat

6

C

23 Tari Febriani √

9 B

24 Vipit Maryani √

9 B

Jumlah 13 9 2 0 12 11 1 0 8 14 2 0 174 14 10 0

Persentase (%) 54 37 9 0 50 45 5 0 33 58 9 0 58 42 0

Page 12: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

69

Dari hasil observasi pada Tabel 4.4 terlihat pada asepk mengerjakan tugas,

13 siswa atau 54% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh tidak bercanda

dan tidak mengganggu orang lain. Sembilan siswa atau 37% hanya memenuhi dua

kriteria. Dua orang siswa hanya memenuhi satu kriteria. Pada aspek

memperhatikan penjelasan guru 12 siswa atau 50% memperhatikan dengan fokus,

tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang bercanda. Sebelas siswa atau

45% hanya memenuhi dua kriteria saja. Sedangkan satu siswa atau 5% memenuhi

satu kriteria saja. Pada asepk antusiasme delapan siswa atau 33% terlihat tertarik,

senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi dua kriteria berjumlah 14orang

atau 58%. Sedangkan dua siswa atau 9% memenuhi satu kriteria saja.

Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang

atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang

mendapat kriteria kurang atau 0%. (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan

pembulatan angka)

Siswa terlihat tertarik saat membaca buku dan menggunakan pensil warna.

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus satu ini tidak ada lagi siswa yang berjalan-

jalan menghampiri kelompok lain sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Hanya

beberapa kali saja terjadi kegaduhan akibat dua siswa yang bercanda. Hampir

semua anggota dalam kelompok bekerja, terlihat dari LKS yang diisi

menggunakan pensil warna memiliki banyak warna. Hal ini menandakan semua

anggota mengerjakan tugas meski masih ada kelompok yang beberapa anggotanya

mendominasi pekerjaan. Berdasarkan wawancara, siswa yang hanya sedikit

mengerjakan tugas merasa sedikit kebingungan meskipun ia dibantu teman yang

lain, sehingga teman yang membantunya lebih memilih untuk mengerjakannya

saja agar tidak lama.

Berdasarkan paparan data aktivitas siswa tersebut, disimpulkan bahwa

perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan lagi aktivitas siswa dalam

mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusias siswa karena

belum mencapai target yang diharapkan.

Page 13: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

70

d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus I

Data hasil belajar ini diperoleh setelah siswa mengikuti pembelajaran

menggunakan metode 6P. Pengumpulan data ini menggunakan teknik tes dengan

bentuk soal uraian. Penilaiannya menggunakan teknik analitik dan format

penilaiannya menggunakan rubrik. Aspek yang dinilai meliputi pengertian

ringkasan, tahap meringkas, kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, dan

penggunaan ejaan berupa huruf kapital dan tanda titik. Berikut ini dipaparkan

hasil tes siswa dengan tabel yang disederhanakan. Tabel data yang lengkap

terlampir.

Tabel 4.5

Data Hasil Tes Siswa Siklus I

No.

Nama

Aspek yang dinilai Skor

Nilai Interpretasi

A B C D E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adis Saputra 1 4 3 2 3 13 76,47

T

2 Alif Setiawan 0 4 3 2 2 11 64,71 BT

3 Andini Putri Lestari 1 4 3 4 3 15 88,23

T

4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 4 2 2 13 76,47

T

5 Azka Saputra 1 3 3 2 2 11 64,71 BT

6 Dea Septiani 1 3 2 2 4 12 70,59

T

7 Dede Andi Triana 0 0 2 1 0 3 17,64 BT

8 Edwar 0 0 2 2 3 7 41,18 BT

9 Elen Windita 1 4 3 2 3 13 76,47

T

10 Ganjar Mujijat 0 0 2 2 2 6 35,29 BT

11 Heryanto 0 4 3 2 2 11 64,71 BT

12 Irna Ningsih 1 4 3 4 3 15 88,23

T

13 Lisnawati 1 4 3 4 3 15 88,23

T

14 Muhamad Farhan A. 0 4 3 2 2 11 64,71 BT

15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 4 4 4 17 100

T

16 Opik Ramadan 0 0 1 1 0 2 11,76 BT

17 Septi Rahma Juwita 1 4 3 4 3 15 88,23

T

18 Shelomita 1 3 3 2 1 10 58,82 BT

19 Sinta Laudya Maharani 1 4 4 4 4 17 100

T

20 Siti Hapiya 1 4 4 2 4 15 88,23

T

21 Siti Nurhasanah 1 4 4 4 3 16 94,12

T

22 Taofik Hidayat 0 0 2 1 3 6 35,29 BT

23 Tari Febriani 1 4 4 2 3 14 82,35

T

24 Vipit Maryani 1 4 4 4 3 16 94,12

T

Jumlah 284 1670,56 10 14

Persentase (%) 41,67 58,33

Rata-rata 11,83 69,61

Keterangan:

1) Aspek yang dinilai

A (kolom 3) = pengertian ringkasan

B (kolom 4) = tahapan meringkas

C (kolom 5) = kelengkapan gagasan

Page 14: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

71

D (kolom 6) = panjang ringkasan

E (kolom 7) = penggunaan ejaan

2) Skor ideal adalah 17.

3) KKM= 70

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas

4) Tuntas apabila ≥ 70.

Berdasarkan Tabel 4.5 secara keseluruhan keterampilan menulis ringkasan

siswa mengalami peningkatan. Pada siklus satu ini 14 siswa atau 58,33%

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan 10

siswa atau 41,67% belum memenuhi KKM. Pada data awal hanya lima siswa atau

20,83% yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa meningkat dari 50 menjadi

69,61.

Pada aspek pengertian ringkasan, 16 siswa atau 66% menjawab pengertian

ringkasan dengan benar. Sedangkan delapan siswa atau 33.33% menjawab dengan

salah.

Pada aspek tahapan meringkas, 16 siswa atau 66,67 menjawab dengan 4

tahap benar. Tiga siswa atau 12,5% menjawab tiga tahap dengan benar. Tidak ada

siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0%

menjawab satu tahap dengan benar. Sedangkan lima siswa atau 20,83%

jawabannya salah dan tidak diisi.

Pada aspek kelengkapan gagasan tujuh orang siswa atau 29,17% menulis

dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Sebelas siswa atau 45,83% menulis dengan 5-7

gagasan sesuai buku. Lima siswa atau 20,83% menulis 3-4 gagasan sesuai buku.

Satu siswa atau 4,17% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0%

yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.

Pada aspek panjang ringkasan delapan siswa atau 33,33% yang panjang

ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang

panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap. Tiga belas

siswa atau 54,17% panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan tidak lengkap

atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun gagasan lengkap.

Tiga siswa atau 12,5% panjang ringkasannya kurang dari enam baris dan gagasan

Page 15: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

72

tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% panjang ringkasannya lebih dari 6 baris

dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan lengkap jika pada aspek

kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4.

Pada aspek penggunaan ejaan, empat siswa atau 16,67% tidak ada

kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Sebelas siswa atau

45,83% terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.

Enam siswa atau 25% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan

tanda titik. Satu siswa atau 4,17% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf

kapital dan tanda titik. Dua siswa atau 8,33% terdapat 8-10 kesalahan dalam

penulisan huruf kapital dan tanda titik.

Pada saat membuat ringkasan, ada siswa yang menghapus sebagian

ringkasannya. Setelah diwawancara, siswa menghapusnya karena guru

mengatakan tidak boleh melebihi batas yang sudah disediakan.

e. Analisis dan Refleksi Siklus I

1) Analisis Siklus I

Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi

temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan

metode 6P. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus satu.

a) Kinerja Guru

(1) Guru belum optimal dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran.

(2) Selain itu teknik penilaian dengan tujuan masih perlu ditingkatkan dalam

penyusunan soal.

(3) Pada kegiatan pangkas guru kurang membimbing siswa untuk

menggarisbawahi kata-kata kunci.

(4) Pada kegiatan panggil guru kurang jelas dalam memberikan petunjuk

(5) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan petunjuk dan membimbing

siswa.

(6) Guru kurang memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Guru tidak

menegur dengan tegas siswa yang bercanda. Guru juga kurang meningkatkan

antusias siswa.

Page 16: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

73

(7) Guru kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.

b) Aktivitas Siswa

(1) Siswa masih ada yang suka bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan

besar.

(2) Saat menuliskan ringkasan pada tahap padukan, siswa terlihat kurang begitu

antusias.

(3) Siswa masih belum fokus dalam memperhatikan guru.

(4) Siswa ada yang masih mendominasi dalam mengerjakan LKS.

(5) Siswa sering bertanya padahal guru sudah menjelaskan.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

(1) Siswa masih belum menyadari tahapan meringkas yang mereka lakukan

karena guru hanya memberi penegasan sekilas.

(2) Siswa masih kesulitan untuk memilih kata kunci pada tahap pangkas. Terlihat

pada LKS siswa yang panjang ringkasannya masih melebihi batas, serta

adanya siswa yang menghapus hasil ringkasannya karena melebihi batas.

(3) Gagasan yang ditulis siswa masih kurang lengkap karena dibatasinya tempat

menulis ringkasan.

(4) Siswa masih kurang memahami pada penulisan ejaan baik huruf kapital dan

tanda titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat.

2) Refleksi Siklus I

Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka

dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang

telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah

dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus dua karena masih perlu

dilakukan perbaikan. Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa

dan hasil belajar siswa.

a) Kinerja Guru

(1) Media yang guru gunakan kurang optimal. Meskipun pembelajaran ini

menekankan pada penggunaan metode, media pun perludigunakan. Media

yang akan digunakan guru dalam pembelajaran siklus dua yaitu gambar

pemetaan pikiran yang menarik.

Page 17: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

74

(2) Untuk penyusunan soal pada siklus dua, setelah dilakukan validasi akan

dibuat soal yang sesuai dengan peraturan yang benar.

(3) Pada tahap menggarisbawahi, di siklus dua guru akan lebih meningkatkan

bimbingannya terhadap setiap kelompok. Tidak hanya memberikan petunjuk

secara lisan saja.

(4) Pada kegiatan panggil di siklus dua, guru akan memberikan petunjuk di LKS

agar siswa dapat membacanya dengan jelas.

(5) Pada tahap kegiatan panggil di siklus dua, guru akan memberikan petunjuk

tertulis disertai contoh pada LKS.

(6) Untuk memelihara keterlibatan siswa berupa ketertiban dan antusias siswa, di

siklus dua guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan

fokus dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda.

(7) Untuk menangani guru yang kerepotan menjawab pertanyaan yang diajukan,

di siklus dua guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk

membantu menjawab pertanyaan.

b) Aktivitas Siswa

(1) Untuk siswa yang suka bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan besar,

di siklus dua guru akan memberikan bintang merah pada papan ketertiban

siswa. Jika siswa mendapatkan 2 bintang merah maka ia mendapat sanksi.

(2) Pada tahap padukansiswa terlihat kurang begitu antusias. Oleh sebab itu, di

siklus dua guru akan membebaskan siswa membuat pola pemetaan

pemikirannya agar anak bisa berkreasi dengan pensil warnanya.

(3) Untuk siswa yang masih belum fokus dalam memperhatikan penjelasan guru,

di siklus dua guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang

menarik.

(4) Siswa ada yang masih mendominasi dalam mengerjakan LKS. Untuk

menghindari hal tersebut pada pembelajaran di siklus dua guru akan

mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang harus

bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil warnanya.

Page 18: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

75

(5) Siswa sering bertanya padahal guru sudah menjelaskan. Untuk mengatasi hal

tersebut, di siklus dua guru akan membuat petunjuk langkah menulis

ringkasan pada pembelajaran selanjutnya.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

(1) Siswa masih belum menyadari tahapan meringkas yang mereka lakukan

karena guru hanya memberi penegasan sekilas. Pada pembelajaran siklus dua,

guru akan memberikan petunjuk tertulis dan lisan agar siswa sadar bahwa ia

sedang melakukan tahap meringkas

(2) Siswa masih masih kesulitan untuk memilih kata kunci pada tahap pangkas.

Terlihat pada LKS siswa yang panjang ringkasannya masih melebihi batas,

serta adanya siswa yang menghapus hasil ringkasannya karena melebihi

batas. Pada pembelajaran siklus dua akan dilakukan tahap pangkas kedua saat

siswa sudah menghasilkan ringkasan.

(3) Gagasan yang ditulis siswa masih kurang lengkap karena dibatasinya tempat

menulis ringkasan. Kurangnya gagasan bukan karena siswa tidak mengetahui

gagasan, namun karena ringkasannya melebihi batas. Maka, pada

pembelajaran siklus dua akan dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat

tunggal dan sedikit pengulangan kata.

(4) Masih ada siswa menuliskan huruf kapital yang belum tepat. Guru akan

menegaskan kembali penggunaan huruf kapital dan memberikan contoh

tertulis, serta memberikan kesempatan pada semua anggota untuk memeriksa

dan memperbaiki.

Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus I.

Page 19: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

76

Tabel 4.6

Rangkuman Hasil Analisis Data Siklus I yang Terkumpul

Aspek yang

diamati Fakta yang Ditemukan Target Keterangan

Kinerja Guru Pada perencanaan siklus satu jumlah

skor keseluruhan adalah 31 dengan

persentase pencapaian 86,11%

dengan kriteria baik sekali.

Hasil pelaksanaan pembelajaran

siklus satu jumlah skor keseluruhan

adalah 51 dengan persentase

pencapaiannya 85% dan termasuk

kriteria baik sekali.

Target yang

diharapkan

mencapai ≥ 100%,

semua aspek yang

dinilai memperoleh

skor 3 dan

mendapat

interprestasi baik.

Target belum

tercapai

diperlukan

perbaikan pada

tindakan di

siklus dua.

Aktivitas

Siswa

Siswa yang mendapat kriteria baik

berjumlah 14 orang atau 58%.

Kriteria cukup diperoleh 10 siswa

atau 42%. Tidak ada siswa yang

mendapat kriteria kurang atau 0%.

Target yang

diharapkan adalah

semua siswa

memndapat kriteria

baik dengan

mencapai ≥ 85% .

Target belum

tercapai

diperlukan

perbaikan pada

tindakan di

siklus dua.

Tes Hasil

Pembelajaran

Pada siklus satu 14 siswa atau

58,33% memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) menulis

ringkasan. Sedangkan 10 siswa atau

41,67% belum memenuhi KKM.

Pada data awal hanya lima siswa

atau 20,83% yang mencapai KKM.

Rata-rata nilai siswa meningkat dari

50 menjadi 69,61.

Target yang

diharapkan yaitu

20 siswa atau ≥

85% yang tuntas

KKM.

Target belum

tercapai

diperlukan

perbaikan pada

tindakan di

siklus dua.

2. Paparan Data Tindakan Siklus II

Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus satu yang belum

memenuhi target, maka masih perlu adanya perbaikan pada pembelajaran menulis

ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang siklus dua. Hal ini sesuai dengan

model penelititan ini di mana jika hasil penelitian belum memenuhi target maka

harus dilaksanakan siklus kedua dan siklus selanjutnya sampai target tercapai.

Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus dua, didapatkan data yang

meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,

aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil tes siswa. Data yang dipaparkan

telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi dan expert opinion.

Berikut dipaparkan data dalam tindakan siklus dua.

a. Paparan Perencanaan Siklus II

Sebelum melakukan pelaksanaan pembelajaran maka dibuat suatu

perencanaan pembelajaran. Perencanaan yang digunakan pada siklus dua

merupakan hasil analisis dan refleksi dari siklus satu. Hal ini dikarenakan agar

Page 20: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

77

perencanaan pada siklus dua lebih baik daripada siklus satu. Berikut ini

pemaparan perencanaan pembelajaran siklus dua.

(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang

diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus satu.

(2) Pada pembuatan soal berdasarkan hasil validasi dengan expert opinion,

didapat kesimpulan bahwa jumlah soal tidak selalu harus sama dengan

jumlah tujuan pembelajaran jika dalam satu soal saja sudah dapat mencakup

beberapa tujuan. Hal ini menghindari ambiguitas soal dan kebingungan

siswa jika soal dibuat secara terpisah. Maka, guru membuat soal yang sama

seperti pada siklus satu.

(3) Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada

setiap pembahasan dalam buku.

(4) Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik.

(5) Membuat buku sederhana pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap

meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya.

(6) Guru mempersiapkan diri untuk membimbing siswa dengan baik pada setiap

tahap meringkas.

(7) Guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan fokus

dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda.

(8) Mempersiapkan papan ketertiban. Guru akan memberikan bintang merah

pada siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, dan tidak

memperhatikan penjelasan guru dan menempelkannya di papan ketertiban

siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia mendapat sanksi.

(9) Guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk membantu

menjawab pertanyaan.

(10) Membuat LKS yang lebih baik di mana siswa dibebaskan membuat pola

pemetaan pemikirannya sendiri agar anak bisa berkreasi dengan pensil

warnanya.

(11) Guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang menarik.

(12) Guru akan mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang

harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil

warnanya.

Page 21: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

78

(13) Akan dilakukan tahap pangkas kedua saat siswa sudah menghasilkan

ringkasan.

(14) Siswa dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat tunggal dan sedikit

pengulangan kata.

Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan

pembelajaran.

Tabel 4.7

Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus II

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Perumusan Tujuan

1. Kelengkapan cakupan rumusan √

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Pengorganisasian Materi

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √

3. Keruntutan dan sistematika materi √

Jumlah B 9

Persentase 100

Interpretasi BS

C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran

1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √

Jumlah C 6

Persentase 100

Interpretasi B

D. Skenario Kegiatan Pembelajaran

1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran √

2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik

siswa √

3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √

Jumlah D 9

Persentase 100

Interpretasi BS

E. Penilaian Hasil Belajar

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kelengkapan instrumen penilaian √

Jumlah E 5

Persentase 83,33

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 35

Persentase = (JK) X 100

36 97,22%

Interpretasi BS

Page 22: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

79

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat hasil penilaian perencanaan pembelajaran

siklus dua. Jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22%. Hal ini

jika diinterpretasikan maka termasuk kriteria baik sekali. Jika dibandingkan

dengan perencanaan pembelajaran siklus satu, maka terjadi peningkatan. Pada

siklus satu jumlah skor keseluruhan mencapai 31 dengan persentase 86,11%.

Meskipun pada siklus dua ini sudah mencapai kiteria baik sekali, tetapi

masih perlu diadakan perbaikan pada aspek kesesuaian teknik penilaian dengan

tujuan pembelajaran. Pada aspek ini didapat skor dua. Berdasarkan wawancara

dengan guru pengamat, ia menilai bahwa bentuk soal yang digunakan berupa

uraian tidak mencakup semua karakter siswa di mana beberapa siswa masih

kesulitan. Sehingga diharapkan dapat digunakan bentuk soal lain. Hal ini perlu

divalidasi dengan membandingkan terhadap hasil tes siswa.

b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus dua ini dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 26 Mei 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai

alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti 23 siswa. Seorang

siswa bernama Dede Andi Triana tidak masuk sekolah. Pengamat adalah wali

kelas V SDN Sirahcipelang.

Pada prapembelajaran, guru mempersiapkan ruang dan media

pembelajaran dengan menempelkan gambar peta pemikiran di papan tulis dan

papan ketertiban di dinding kelas. Kelas terlihat bersih, siswa duduk dengan rapi

pada kelompoknya masing-masing. Guru juga memeriksa kesiapan siswa dengan

mengecek kehadiran siswa. Ternyata seorang siswa tidak hadir, sehingga

pembelajaran hanya diikuti 23 siswa.

Guru membuka pembelajaran dan melakukan yel-yel. Guru menjelaskan

garis besar materi, kegiatan, dan tujuan pembelajaran. Guru juga melakukan

apersepsi dengan mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan

pembelajaran yang dilaksanakan. Guru juga memberitahu manfaat pembelajaran

menulis ringkasan. Kemudian guru membagikan seperangkat alat pembelajaran

pada setiap ketua kelompok yang dipanggil ke depan. Alat itu meliputi pensil

warna, LKS, buku, contoh ringkasan, dan buku pintar meringkas. Guru juga

menjelaskan aturan bintang merah pada siswa. Selain itu, guru juga menegaskan

Page 23: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

80

pada siswa tentang peraturan penggunaan pensil warna, bahwa setiap orang harus

bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan menggunakan pensil

warna.

Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

tujuan dan menjelasakan materi menulis ringkasan isi buku pada setiap tahapnya.

Setiap siswa melakukan tahapan meringkas, guru selalu mengingatkan bahwa

siswa sedang melakukan tahap itu dengan menulis di papan tulis dan

mengumumkannya pada siswa.

Guru menjelaskan pada siswa untuk membaca buku pintar meringkas.

Pada tahap pertama siswa diminta membaca buku sekilas. Pada metode 6P, tahap

ini adalah tahap pantau. Guru mencatat dan mengingatkan siswa jika mereka

sedang melaksanakan tahap membaca sekilas buku. Guru meminta siswa

membuka-buka buku dan membaca sekilas isi buku. Siswa terlihat antusias

dengan buku yang dibagikan karena judul buku yang diberikan berbeda dengan

buku pada siklus satu.

Setelah tahap pantau selesai, guru meminta siswa membaca tahap kedua di

buku pintar, yaitu tahap mencatat ide pokok. Langkah pada tahap ini yaitu

pangkas dan padukan. Guru meminta siswa untuk menggarisbawahi kata penting

yang berhubungan dengan kata utama pada setiap pembahasan di buku. Guru

membimbing siswa dengan baik. Setelah siswa selesai menggarisbawahi, siswa

diminta untuk membuat peta pikiran. Sebelum siswa membuatnya, guru

menjelaskan cara membuatnya dengan memperlihatkan gambar yang telah

dipajang dipapan tulis. Siswa terlihat antusias dengan cara beberapa siswa

mendekati gambar tersebut. Guru membimbing siswa pada setiap kelompok.

Setelah siswa terlihat selesai mengerjakan, guru mencatat di papan tulis dan

mengingatkan siswa bahwa mereka sudah melaksanakan tahap mencatat ide

pokok.

Setelah itu, guru meminta siswa membaca buku pintar tahap ketiga yaitu

membuat ringkasan. Pada tahap ini dilakukan langkah panggil. Guru

membimbing siswa agar seorang siswa menceritakan peta pikiran yang mereka

buat, teman yang lain memperhatikannya jika ada yang terlewat. Kemudian guru

membimbing siswa membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat serta

Page 24: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

81

memberikan contoh. Beberapa siswa bertanya tentang kalimat singkat itu seperti

apa. Guru pun menjawab dan memberikan contoh. Ada lagi siswa yang bertanya

dengan pertanyaan hampir sama, dan guru menjawabnya kembali. Berdasarkan

wawancara dengan guru pengamat, guru praktikan masih perlu menangani respon

siswa dengan efektif. Setelah siswa terlihat hampir beres membuat ringkasan,

guru mengingatkan siswa dan mencatat di papan tulis bahwa mereka sedang

melakukan tahap membuat ringkasan.

Kemudian guru meminta siswa membaca buku pintar tahap keempat yaitu

meninjau kembali tulisan. Guru meminta seorang siswa untuk memeriksa huruf

kapital dan tanda titik, teman yang lain memperbaiki jika ada kekeliruan. Begitu

seterusnya sampai semua siswa memeriksa dan memperbaiki. Guru mengingatkan

agar ringkasan yang dibuat siswa tidak melebihi batas. Jika melebih batas harus

dibuat lebih ringkas lagi dengan kalimat yang lebih singkat. Guru membimbing

setiap kelompok dengan baik.

Kemudian guru meminta perwakilan kelompok untuk menceritakan

ringkasannya pada kelompok lain di depan kelas. Saat siswa memperlihatkan

gambar pemetaan pikirannya, siswa yang lain bertepuk tangan karena gambar

yang dibuatnya bagus dan rapi.

Pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan pembelajaran bersama siswa.

Guru memberikan stimulus pada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran.

Kegiatan evaluasi juga dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut ini hasil

pengamatan pelaksanaan kinerja guru pada siklus dua.

Page 25: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

82

Tabel 4.8

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Prapembelajaran

1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Membuka Pembelajaran

1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran √

2. Melakukan apersepsi √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

C. Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan √

2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran

menulis ringkasan buku √

3. Menjelaskan tahapan metode 6P √

4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan √

5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau √

6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas √

7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan √

8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil √

9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa √

Jumlah 26

Persentase 96,29

Interpretasi BS

D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa

1. Memelihara ketertiban siswa √

2. Membangkitkan antusias siswa √

3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok √

4. Menangani respon dan pertanyaan siswa √

5. Pengorganisasian waktu √

Jumlah 14

Persentase 93,33

Interpretasi BS

E. Kegiatan Penutup Pembelajaran

1. Menyimpulkan pembelajaran √

2. Mengadakan evaluasi √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 58

Persentase = (JK) X 100

60 96,67%

Interpretasi BS

Page 26: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

83

Berdasarkan Tabel 4.8 mengenai kinerja pelaksanaan pembelajaran

menulis ringkasan dengan metode 6P di kelas V SDN Sirahcipelang pada siklus

dua ini, dapat dilihat bahwa jumlah skor keseluruhan mencapai 58 dengan

persentasenya 96,67%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali. Jika

dibandingkan dengan hasil siklus satu, maka terjadi peningkatan di mana pada

siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase pencapaiannya

85% dan interpretasinya baik sekali. Meskipun terdapat peningkatan yang baik

pada siklus dua ini, masih perlu perbaikan pada aspek periksa di kegiatan inti dan

menangani respon siswa agar target 100% tercapai.

c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus II

Pada siklus dua, dilakukan juga pengamatan pada aktivitas pembelajaran

siswa. Aspek yang diamati masih sama dengan siklus satu yang meliputi

mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme. Berikut ini

disajikan data aktivitas siswa.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No.

Nama

Aspek yang dinilai

Skor Interpretasi

Mengerjakan tugas Memperhatikan

penjelasan guru Antusiasme

3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 B C K

1 Adis Saputra √

9 B

2 Alif Setiawan √

9 B

3 Andini Putri L. √

9 B

4 Anggyta Sry W. √

9 B

5 Azka Saputra

6

C

6 Dea Septiani √

9 B

7 Dede Andi T.

8 Edwar

6

C

9 Elen Windita √

9 B

10 Ganjar Mujijat

7 B

11 Heryanto

6

C

12 Irna Ningsih √

9 B

13 Lisnawati √

9 B

14 M. Farhan A. √

9 B

15 Nur Fadilah Aini √

9 B

16 Opik Ramadan

6

C

17 Septi Rahma J. √

9 B

18 Shelomita

7 B

19 Sinta Laudya M. √

9 B

20 Siti Hapiya √

9 B

21 Siti Nurhasanah √

9 B

22 Taofik Hidayat

7 B

23 Tari Febriani √

9 B

24 Vipit Maryani √

9 B

Jumlah 16 7 0 0 16 7 0 0 19 4 0 0 189 19 4 0

Persentase (%) 69 31 0 0 69 31 0 0 82 18 0 0 82 18 0

Page 27: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

84

Dari hasil observasi pada Tabel 4.9 terlihat pada aspek mengerjakan tugas,

16 siswa atau 69% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, tidak bercanda,

dan tidak mengganggu orang lain. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria

berjumlah tujuh orang atau 31%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi satu

kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru, 16 siswa atau 69%

memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang

bercanda. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria saja berjumlah tujuh orang

atau 31%. Tidak ada siswa atau 0% memenuhi satu kriteria. Pada asepk

antusiasme 19 siswa atau 82% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa

yang memenuhi dua kriteria berjumlah empat orang atau 18%. Tidak ada siswa

atau 0% yang memenuhi satu kriteria (penghitungan pada aktivitas siswa

dilakukan pembulatan angka).

Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang

atau 82%. Kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 18%. Tidak ada siswa yang

mendapat kriteria kurang atau 0%. Jika dibandingkan dengan siklus satu, aktivitas

siswa di siklus dua ini meningkat. Pada siklus satu, siswa yang mendapat kriteria

baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%.

Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Dari hasil pemaparan

data tersebut, dapat disimpulkan bahwa masih perlu adanya perbaikan

pembelajaran untuk memenuhi target 85% siswa mendapat kriteria baik.

Pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dapat terpantau pada papan

ketertiban. Siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas dan kurang

memperhatikan penjelasan guru dilaporkan oleh ketua kelompoknya atau guru

sendiri yang melihatnya. Terdapat empat orang siswa yang mendapat bintang

merah, masing-masing siswa mendapatkan satu bintang merah. Setelah dilakukan

wawancara, siswa bercanda karena sedang menunggu giliran mengerjakan tugas.

Ada juga yang terpengaruh oleh teman yang bercanda.

Berdasarkan hasil catatan lapangan, pada saat membuat peta pikiran, siswa

terlihat antusias. Mereka membuat gambar yang menandakan sesuatu dalam

ringkasannya. Saat siswa melihat peta pemikiran buatan guru, beberapa siswa

mendekati gambar dan merasa tertarik. Saat teman mereka mempresentasikan

Page 28: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

85

gambar pemetaan pikirannya siswa bertepuk tangan karena gambarnya bagus dan

rapi.

Pada saat proses membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat, siswa

di kelompok 4 bertanya. Tidak lama kemudian siswa dari kelompok lain juga

bertanya dengan pertanyaan hampir sama. Pada pembelajaran siklus dua, tidak

lagi ditemukan dominasi dari siswa tertentu.

Pada saat memeriksa ejaan, di beberapa kelompok, siswa unggul sudah

membimbing siswa asor untuk menuliskan ringkasan dan memperbaiki penulisan

ejaan dengan benar. Namun, siswa asor seringkali melakukan kesalahan.

d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus II

Setelah melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan dengan beberapa

perbaikan, maka diperoleh hasil tes siswa. Hasil tes tersebut dipaparkan pada

tabel berikut.

Tabel 4.10

Data Hasil Tes Siswa Siklus II

No.

Nama

Aspek yang dinilai Skor Nilai Interpretasi

A B C D E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adis Saputra 1 4 4 4 3 16 94,12

T

2 Alif Setiawan 1 4 3 4 4 16 94,12

T

3 Andini Putri Lestari 1 4 4 3 4 16 94,12

T

4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 4 4 3 16 94,12

T

5 Azka Saputra 1 4 4 4 2 15 88,23

T

6 Dea Septiani 1 4 3 4 4 16 94,12

T

7 Dede Andi Triana

8 Edwar 0 1 4 2 2 9 52,94 BT

9 Elen Windita 1 4 4 4 4 17 100

T

10 Ganjar Mujijat 0 4 2 2 2 10 58,82 BT

11 Heryanto 1 4 3 4 2 14 82,35

T

12 Irna Ningsih 1 4 4 4 3 16 94,12

T

13 Lisnawati 1 4 4 4 3 16 94,12

T

14 Muhamad Farhan A. 1 4 4 4 2 15 88,23

T

15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 4 4 4 17 100

T

16 Opik Ramadan 0 4 3 4 0 11 64,71 BT

17 Septi Rahma Juwita 1 4 3 4 3 15 88,23

T

18 Shelomita 1 4 2 2 2 11 64,71 BT

19 Sinta Laudya Maharani 1 4 4 4 4 17 100

T

20 Siti Hapiya 1 4 4 4 4 17 100

T

21 Siti Nurhasanah 1 4 4 4 4 17 100

T

22 Taofik Hidayat 1 4 2 2 2 11 64,70 BT

23 Tari Febriani 1 4 4 4 3 16 94,12

T

24 Vipit Maryani 1 4 4 4 4 17 100

T

Jumlah 284 1670,56 5 18

Persentase (%) 21,74 78,26

Rata-rata 11,83 69,61

Page 29: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

86

Keterangan:

1) Aspek yang dinilai

A (kolom 3) = pengertian ringkasan

B (kolom 4) = tahapan meringkas

C (kolom 5) = kelengkapan gagasan

D (kolom 6) = panjang ringkasan

E (kolom 7) = penggunaan ejaan

2) Skor ideal adalah 17.

3) KKM= 70

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas

4) Tuntas apabila ≥ 70.

Berdasarkan Tabel 4.10 secara keseluruhan keterampilan menulis

ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus dua ini, 18 siswa atau

78,26% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan.

Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan

dengan siklus satu maka pada siklus dua terdapat peningkatan. Pada siklus satu

hanya 14 siswa atau 58,33% yang memenuhi KKM.

Pada aspek pengertian ringkasan, 20 siswa atau 86,95% menjawab

pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan tiga siswa atau 13,04% menjawab

dengan salah.

Pada aspek tahapan meringkas, 22 siswa atau 95,65% menjawab dengan

empat tahap benar. Tidak ada siswa atau 0% yang menjawab tiga tahap dengan

benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Hanya

seorang siswa atau 4,35% menjawab satu tahap dengan benar. Tidak ada siswa

atau 0% jawabannya salah dan tidak diisi.

Pada aspek kelengkapan gagasan 15 orang siswa atau 65,21% menulis

dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Lima siswa atau 21,74% menulis dengan 5-7

gagasan sesuai buku. Tiga siswa atau 17,39% menulis 3-4 gagasan sesuai buku.

Tidak ada siswa atau 0% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau

0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.

Page 30: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

87

Pada aspek panjang ringkasan 18 siswa atau 78,26% yang panjang

ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Seorang siswa atau 4,35%

yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap.

Empat siswa atau 17,39% yang panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan

tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun

gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang

dari enam baris dan gagasan tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang

ringkasannya lebih dari enam baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan

lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4.

Pada aspek penggunaan ejaan, sembilan siswa atau 39,13% tidak ada

kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Delapan siswa atau

34,78% terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.

Enam siswa atau 26,09% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital

dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan

huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan

dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.

Pada siklus dua, tidak terdapat siswa yang menghapus tulisannya.

Persentase pada setiap aspek menulis ringkasannya sudah meningkat dan lebih

baik. Pada aspek pengertian dan tahap meringkas, persentase skor siswa yang

mendapatkan skor bagus sudah cukup tinggi. Hal ini membantah anggapan guru

pengamat bahwa soal uraian dirasa terlalu sulit bagi siswa.

Namun, pada aspek penggunaan ejaan siswa yang memperoleh skor 4

masih rendah. Pada saat bekerja kelompok, siswa saling mengingatkan dan

memperbaiki penggunaan ejaan. Tetapi, saat evaluasi masih banyak siswa yang

tidak menggunakan huruf kapital dan tanda titik yang benar karena mereka

bekerja secara individu.

e. Analisis dan Refleksi Siklus II

1) Analisis Siklus II

Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi

temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan

metode 6P. Dari analisis ini akan dibuat refleksi untuk perbaikan-perbaikan dalam

Page 31: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

88

pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang pada

pembelajaran siklus tiga. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus

dua.

a) Kinerja Guru

(1) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing

siswa.Meskipun dalam buku pintar meringkas sudah terdapat penjelasan

mengenai penggunaan huruf kapital dan tanda titik disertai dengan

contohnya, namun siswa masih belum bisa mengaplikasikannya saat ia

menulis.

(2) Guru masih kurang memeliharafokus siswa dalam mengerjakan tugas dan

memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran. Meskipun guru sudah

menegur dan mengingatkan adanya bintang merah.

(3) Guru selalu menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa hanya dalam kelompok

saja, sehingga kelompok lain juga menanyakan hal yang sama.

b) Aktivitas Siswa

(1) Siswa masih ada yang masih suka bercanda meskipun tidak banyak.

(2) Masih ada siswa yang kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan guru.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

(1) Siswa masih kurang memahami penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda

titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat.

Persentase perolehan skor pada aspek penggunaan ejaan juga masih rendah.

2) Refleksi Siklus II

Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka

dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang

telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah

dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus tiga karena target

pencapaian belum tercapai semua sehingga masih perlu dilakukan perbaikan.

Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar

siswa.

Page 32: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

89

a) Kinerja Guru

(1) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing

siswa.Di siklus tiga, guru akan lebih menekankan pada pembimbingan

penggunaan ejaan dengan memberikan contoh, meskipun tidak melepaskan

bimbingan di tahap lain. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui

penggunaan huruf kapital yang tepat dan benar.

(2) Untuk lebih meningkatkan fokus siswa, selain memberlakukan bintang

merah, guru pada siklus tiga akan melaksanakan kuis kecil dan melemparkan

pertanyaan pada siswa yang kurang fokus saat mengerjakan tugas dan

memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan

benar akan mendapat hadiah.

(3) Untuk menangani pertanyaan siswa yang sering berulang, guru akan

melaksanakan mini lesson. Mini lesson diberikan pada kelompok yang masih

kurang memahami materi pembelajaran. Pada mini lesson ini, siswa diberi

tips dan langkah-langkah pada suatu fokus materi seperti pada tahap periksa.

b) Aktivitas Siswa

(1) Agar siswa tidak bercanda, pada siklus tiga guru akan menegaskan kembali

peraturan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada siswa yang

bercanda, tidak fokus, dan tidak mengerjakan tugas. Siswa yang mendapat

bintang merah pada pertemuan siklus dua akan diakumulasikan dengan

pembelajaran di siklus tiga.

(2) Agar siswa fokus saat memperhatikan penjelasan guru, pada siklus tiga siswa

diminta mencatat di buku catatanny masing-masing apa yang dijelaskan guru

sebagai bahan kuis. Jika ada siswa yang tidak mencatat maka mendapat

bintang merah.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

(1) Untuk mengatasi siswa yang masih kurang memahami penulisan ejaan baik

huruf kapital dan tanda titik, pada siklus tiga guru akan melatih siswa dengan

memberikan kuis untuk memperbaiki kesalahan penulisan huruf kapital dan

tanda titik yang ada di papan tulis. Siswa yang ke depan merupakan siswa

Page 33: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

90

yang belum paham benar tentang penggunaan huruf kapital ini. Jika siswa

masih melakukan kesalahan, maka akan dibantu dengan siswa unggul.

Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus II.

Tabel 4.11

Rangkuman HasilAnalisis Data Siklus II yang Terkumpul

Aspek yang

diamati Fakta yang Ditemukan Target Keterangan

Kinerja Guru Hasil kinerja guru dalam perencanaan

pembelajaran siklus dua jumlah skor

keseluruhan adalah 35 dengan

persentase 97,22%. Hal ini jika

diinterpretasikan maka termasuk

kriteria baik sekali. Jika dibandingkan

dengan perencanaan pembelajaran

siklus satu, maka terjadi peningkatan.

Pada siklus satu jumlah skor

keseluruahan mencapai 31 dengan

persentase 86,11%.

Hasil kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus dua, jumlah skor

keseluruhan mencapai 58 dengan

persentasenya 96,67%, sedangkan

interpretasinya adalah baik sekali. Jika

dibandingkan dengan hasil siklus satu,

maka terjadi peningkatan di mana pada

siklus satu jumlah skor keseluruhan

adalah 51 dengan persentase

pencapaiannya 85% dan interpretasinya

baik sekali.

Target yang diharapkan

mencapai ≥ 100%, semua

aspek yang dinilai

memperoleh skor 3 dan

mendapat interprestasi

baik.

Target belum

tercapai,

diperlukan

perbaikan pada

tindakan di siklus

tiga.

Aktivitas Siswa Secara keseluruhan, siswa yang

mendapat kriteria baik berjumlah 19

orang atau 83%. Kriteria cukup

diperoleh empat siswa atau 17%, dan

tidak ada siswa yang mendapat kriteria

kurang atau 0%. Jika dibandingkan

dengan siklus satu, aktivitas siswa di

siklus dua ini meningkat. Pada siklus

satu siswa yang mendapat kriteria baik

berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria

cukup diperoleh 10 siswa atau 42%.

Tidak ada siswa yang mendapat kriteria

kurang atau 0%.

Target yang diharapkan

adalah semua siswa

mendapat kriteria baik

dengan mencapai ≥ 85% .

Target belum

tercapai,

diperlukan

perbaikan pada

tindakan di siklus

tiga.

Tes Hasil

Pembelajaran

Pada siklus dua ini 18 siswa atau

78,26% memenuhi kriteria ketuntasan

minimal (KKM) menulis ringkasan.

Sedangkan lima siswa atau 21,74%

belum memenuhi KKM. Jika

dibandingkan dengan siklus satu maka

pada siklus dua terdapat peningkatan.

Pada siklus satu hanya 14 siswa atau

58,33% yang memenuhi KKM.

Target yang diharapkan

yaitu 20 siswa atau ≥ 85%

memenuhi KKM.

Target belum

tercapai,

diperlukan

perbaikan pada

tindakan di siklus

tiga.

Page 34: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

91

3. Paparan Data Tindakan Siklus III

Berdasarkan paparan data siklus dua, hasil yang dicapai masih belum

memenuhi target pencapaian penelitian ini. Dengan adanya hasil analisis dan

refleksi di siklus dua, maka dilaksanakan pembelajaran menulis ringkasan isi

buku di siklus tiga untuk memperbaiki pembelajaran agar target dapat tercapai.

Setelah dilaksanakan siklus tiga, diperoleh hasil dari beberapa aspek

seperti kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, aktivitas

siswa dalam pembelajaran, serta hasil belajar siswa. Data yang dipaparkan telah

divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi. Berikut ini dipaparkan hasil

dari pelaksanaan siklus tiga pembelajaran menulis ringksan isi buku di kelas V

SDN Sirahcipelang.

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III

Perencanaan pembelajaran pada siklus tiga merupakan hasil dari refleksi

pada pembelajaran di siklus dua. Perencanaan ini, dibuat lebih baik dari

pembelajaran sebelumnya. Berikut ini paparan perencanaan pembelajaran pada

siklus tiga.

(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang

diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus dua.

(2) Membuat soal evaluasi.

(3) Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada

setiap pembahasan dalam buku.

(4) Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik.

(5) Menyiapkan buku pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap

meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya.

(6) Guru mempersiapkan materi untuk melaksanakan mini lesson.

(7) Guru mempersiapkan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada

siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, tidak memperhatikan

penjelasan guru dan tidak mencatat materi, lalu menempelkannya di papan

ketertiban siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia

mendapat sanksi. Jumlah bintang merah pada pembelajaran siklus dua

diakumulasi dengan bintang merah pada pembelajaran siklus tiga.

Page 35: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

92

(8) Guru menyiapkan pertanyaan untuk mini kuis dan menyiapkan hadiah bagi

siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

Setelah perencanaan pembelajaran dibuat, maka dilakukan penilaian oleh

pengamat. Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan

pembelajaran.

Tabel 4.12

Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus III

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Perumusan Tujuan

1. Kelengkapan cakupan rumusan √

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Pengorganisasian Materi

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √

3. Keruntutan dan sistematika materi √

Jumlah B 9

Persentase 100

Interpretasi BS

C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran

1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √

Jumlah C 6

Persentase 100

Interpretasi BS

D. Skenario Kegiatan Pembelajaran

1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran √

2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik

siswa √

3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √

Jumlah D 9

Persentase 100

Interpretasi BS

E. Penilaian Hasil Belajar

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kelengkapan instrumen penilaian √

Jumlah E 6

Persentase 100

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 36

Persentase = (JK) X 100

36 100%

Interpretasi BS

Page 36: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

93

Dari Tabel 4.12 mengenai kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran

siklus tiga, diperoleh jumlah skor keseluruhan adalah 36 dengan persentase 100%

dan interpretasi baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil pada siklus dua terjadi

peningkatan. Pada siklus dua, jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan

persentase 97,22% dan interpretasi baik sekali. Berdasarkan hasil wawancara

dengan guru pengamat, perencanaan pembelajaran telah dibuat dengan sangat

baik. Hal ini berdasarkan perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan.

b. Paparan Data Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Siklus III

Pelaksanaan pembelajaran siklus tiga ini dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 4 Juni 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai

alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti oleh 24 siswa.

Semua siswa hadir pada pembelajaran siklus tiga ini. Pengamat adalah wali kelas

V SDN Sirahcipelang. Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran hampir sama

dengan pelaksanaan pada siklus dua. Namun, ada sedikit penambahan langkah

pada pembelajarannya seperti pemberian mini kuis dan mini lesson. Berdasarkan

catatan lapangan, guru tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan pemelajaran.

Pada prapembelajaran, guru mempersiapkan ruang dan media

pembelajaran dengan menempelkan gambar peta pemikiran di papan tulis. Kelas

terlihat bersih, siswa duduk dengan rapi pada kelompoknya masing-masing. Guru

juga memeriksa kesiapan siswa dengan mengecek kehadiran siswa. Semua siswa

kelas V SDN Sirahcipelang hadir.

Guru membuka pembelajaran dan melakukan yel-yel bersama siswa. Guru

menjelaskan garis besar materi, kegiatan, dan tujuan pembelajaran. Guru juga

melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan

dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru juga memberitahu manfaat

pembelajaran menulis ringkasan. Kemudian guru membagikan seperangkat alat

pembelajaran pada setiap ketua kelompok yang dipanggil ke depan. Alat itu

meliputi pensil warna, LKS, buku, contoh ringkasan, dan buku pintar meringkas.

Guru juga menjelaskan dan menekankan kembali aturan bintang merah pada

siswa. Selain itu, guru juga menegaskan kembali pada siswa tentang peraturan

penggunaan pensil warna. Guru juga memberikan tugas untuk mencatat apa yang

guru tulis di papan tulis. Untuk siswa yang tidak mencatat, maka ia akan

Page 37: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

94

mendapat bintang merah. Selain itu, guru menjelaskan akan dilakukan mini kusi

pada saat pembelajaran. Suatu ketika, guru akan memberikan pertanyaan pada

beberapa siswa. Siswa yang menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah.

Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan perencanaan pembelajaran dengan baik. Guru menjelasakan materi

menulis ringkasan isi buku pada setiap tahapnya. Setiap siswa melakukan tahapan

meringkas, guru selalu mengingatkan bahwa siswa sedang melakukan tahap itu

dengan menulis di papan tulis dan mengumumkannya pada siswa, atau terkadang

guru juga memberikan kuis untuk mengingatkan siswa.

Guru menjelaskan pada siswa untuk membaca buku pintar meringkas.

Pada tahap pertama siswa diminta membaca buku sekilas. Pada metode 6P, tahap

ini adalah tahap pantau. Guru mencatat dan mengingatkan siswa jika mereka

sedang melaksanakan tahap membaca sekilas buku. Guru meminta siswa

membuka-buka buku dan membaca sekilas isi buku. Siswa terlihat antusias

dengan buku yang dibagikan karena judul buku yang diberikan berbeda dengan

buku pada siklus dua.

Setelah tahap pantau selesai, guru meminta siswa membaca tahap kedua di

buku pintar, yaitu tahap mencatat ide pokok. Langkah pada tahap ini yaitu

pangkas dan padukan. Guru meminta siswa untuk menggarisbawahi kata penting

yang berhubungan dengan kata utama pada setiap pembahasan di buku. Guru

membimbing siswa dengan baik. Setelah siswa selesai menggarisbawahi, siswa

diminta untuk membuat peta pikiran. Sebelum siswa membuatnya, guru

menjelaskan cara membuatnya dengan memperlihatkan gambar yang telah

dipajang dipapan tulis. Guru melakukan mini lesson pada dua kelompok yang

mengajukan pertanyaan tentang cara menggarisbawahi. Setelah diberikan mini

lesson, siswa terlihat lebih paham daripada hanya dijawab pertanyaannya saja.

Setelah siswa terlihat selesai mengerjakan, guru mencatat di papan tulis dan

mengingatkan siswa bahwa mereka sudah melaksanakan tahap mencatat ide

pokok.

Setelah itu, guru meminta siswa membaca buku pintar tahap ketiga yaitu

membuat ringkasan. Pada tahap ini dilakukan langkah panggil. Guru membimbing

siswa agar seorang siswa menceritakan peta pikiran yang mereka buat, teman

Page 38: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

95

yang lain memperhatikannya jika ada yang terlewat. Kemudian guru membimbing

siswa membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat serta memberikan contoh.

Guru memberikan mini lesson pada siswa yang bertanya dan belum paham betul

dengan kalimat yang singkat. Setelah siswa terlihat hampir selesai membuat

ringkasan, guru memberikan mini kuis dengan pertanyaan tahap apa yang sedang

mereka lakukan. Berdasarkan catatan lapangan, siswa terlihat antusias menjawab

pertanyaan. Lalu guru menunjuk seorang siswa ke depan untuk menuliskan

jawabannya.

Kemudian guru meminta siswa membaca buku pintar tahap keempat yaitu

meninjau kembali tulisan. Guru meminta seorang siswa untuk memeriksa huruf

kapital dan tanda titik, teman yang lain memperbaiki jika ada kekeliruan. Begitu

seterusnya sampai semua siswa memeriksa dan memperbaiki. Guru mengingatkan

agar ringkasan yang dibuat siswa tidak melebihi batas. Jika melebih batas harus

dibuat lebih ringkas lagi dengan kalimat yang lebih singkat. Guru membimbing

setiap kelompok dengan baik. Guru memberikan mini kuis dimana siswa harus

memperbaiki kalimat yang guru tulis di papan tulis. Berdasarkan catatan

lapangan, seorang siswa yang belum paham di siklus dua ditunjuk ke depan dan

dibimbing oleh guru memperbaiki tulisan. Ia bisa mengerjakannya. Guru

menunjuk siswa berikutnya, namun ia merasa agak kesulitan menemukan

kesalahan penulisan pada kalimat yang guru tulis. Lalu, guru meminta seorang

siswa unggul untuk membantu mengerjakan. Guru memberikan apresiasi pada

siswa yang ke depan dengan memberikan hadiah.

Setelah siswa menyelesaikan ringkasannya, guru meminta perwakilan

kelompok untuk menceritakan ringkasannya pada kelompok lain di depan kelas.

Kemudian guru memberikan mini kuis lagi dengan menanyakan tahap meringkas.

Siswa antusias menjawab. Siswa yang guru tunjuk bisa menjawab pertanyaan

dengan benar.

Pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan pembelajaran bersama siswa.

Guru memberikan stimulus pada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran.

Kegiatan evaluasi juga dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut ini hasil

pengamatan pelaksanaan kinerja guru pada siklus tiga.

Page 39: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

96

Tabel 4.13

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Prapembelajaran

1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Membuka Pembelajaran

1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran √

2. Melakukan apersepsi √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

C. Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan √

2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran

menulis ringkasan buku √

3. Menjelaskan tahapan metode 6P √

4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan √

5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau √

6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas √

7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan √

8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil √

9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa √

Jumlah 27

Persentase 100

Interpretasi BS

D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa

1. Memelihara ketertiban siswa √

2. Membangkitkan antusias siswa √

3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok √

4. Menangani respon dan pertanyaan siswa √

5. Pengorganisasian waktu √

Jumlah 15

Persentase 100

Interpretasi BS

E. Kegiatan Penutup Pembelajaran

3. Menyimpulkan pembelajaran √

4. Mengadakan evaluasi √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 60

Persentase = (JK) X 100

60 100%

Interpretasi BS

Page 40: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

97

Berdasarkan data yang ada pada Tabel 4.13, dapat dilihat bahwa kinerja

guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V SDN

Sirahcipelang memperoleh jumlah skor keseluruhan 60 dengan persentase 100%

dan interpretasi baik sekali. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran

di siklus dua, terjadi peningkatan. Pada siklus dua jumlah skor keseluruhan 58

dengan persentasenya 96,67%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali.

c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III

Pada saat pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V SDN

Sirahcipelang siklus tiga, dilakukan juga pengamatan terhadap aktivitas siswa.

Berikut ini dipaparkan hasil pengamatannya.

Tabel 4.14

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

No.

Nama

Aspek yang dinilai

Skor

Interpretasi

Mengerjakan tugas Memperhatikan

penjelasan guru Antusiasme

3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 B C K

1 Adis Saputra √

9 B

2 Alif Setiawan √

9 B

3 Andini Putri L. √

9 B

4 Anggyta Sry W. √

9 B

5 Azka Saputra √

8 B

6 Dea Septiani √

9 B

7 Dede Andi T. √ √ √ 8 B

8 Edwar

6

C

9 Elen Windita √

9 B

10 Ganjar Mujijat √

8 B

11 Heryanto √

8 B

12 Irna Ningsih √

9 B

13 Lisnawati √

9 B

14 M. Farhan A. √

9 B

15 Nur Fadilah Aini √

9 B

16 Opik Ramadan √

8 B

17 Septi Rahma J. √

9 B

18 Shelomita √

9 B

19 Sinta Laudya M. √

9 B

20 Siti Hapiya √

9 B

21 Siti Nurhasanah √

9 B

22 Taofik Hidayat √

9 B

23 Tari Febriani √

9 B

24 Vipit Maryani √

9 B

Jumlah 23 1 0 0 21 3 0 0 20 4 0 0 208 23 1 0

Persentase (%) 96 4 0 0 88 12 0 0 83 17 0 0 96 4 0

Page 41: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

98

Dari hasil observasi pada Tabel 4.14 terlihat pada asepk mengerjakan

tugas, 23 siswa atau 96% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, tidak

bercanda, dan tidak mengganggu orang lain. Siswa yang hanya memenuhi dua

kriteria berjumlah satu orang atau 4%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi

satu kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru 21 siswa atau 88%

memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang

bercanda. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria saja berjumlah tiga orang atau

12%. Tidak ada siswa atau 0% memenuhi satu kriteria. Pada asepk antusiasme 20

siswa atau 83% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi

dua kriteria berjumlah empat orang atau 17%. Tidak ada siswa atau 0% yang

memenuhi satu kriteria (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan pembulatan

angka).

Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baikberjumlah 23 siswa

dengan persentase 96%. Sedangkan siswa yang mendapat kriteria cukup hanya

seorang dengan persentase 4%. Tidak ada yang mendapat kriteria kurang,

sehingga persentasenya 0%.Jika dibandingkan dengan aktivitas siswa di siklus

dua, 19 orang siswa atau 83% memperoleh kriteria baik. Sedangkan kriteria

cukup diperoleh empat siswa atau 17%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria

kurang atau 0%. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus tiga terjadi peningkatan.

Selain itu, aspek aktivitas siswa juga sudah mencapai target pencapaian bahkan

melebihi. Target pencapaian pada aspek aktivitas siswa adalah 85% siswa

mendapat kriteria baik.

Pada saat pembelajaran, suasana kelas terlihat kondusif. Siswa beraktivitas

sesuai dengan tugasnya. Berdasarkan catatan lapangan, tidak ada siswa yang

bercanda sehingga tidak ada yang mendapatkan bintang merah. Hanya ada satu

siswa yang masih saja kurang memperhatikan penjelasan dan kurang aktif di

kelompoknya. Setelah diwawancara, ternyata ia memang kebingungan dalam

melaksanakan tahap-tahap meringkas.

Pada saat diberi mini kuis, berdasarkan catatan lapangan, siswa terlihat

antusias. Mereka belajar dengan fokus dan mencatat materi agar bisa menjawab

kuis dan mendapat hadiah. Pada siklus tiga, hanya dua kelompok yang belum

paham sehingga diberikan mini lesson.

Page 42: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

99

d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus III

Setelah melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan buku di kelas V

SDN Sirahcipelang dengan beberapa perbaikan, maka diperoleh hasil tes siswa.

Hasil tes tersebut dipaparkan pada tabel berikut.

Tabel 4.15

Data Hasil Tes Siswa SiklusIII

No.

Nama

Aspek yang dinilai Skor Nilai Interpretasi

A B C D E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adis Saputra 1 4 4 4 4 17 100

T

2 Alif Setiawan 1 4 4 3 4 16 94,12

T

3 Andini Putri Lestari 1 4 4 4 4 17 100

T

4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 4 4 4 17 100

T

5 Azka Saputra 1 4 4 4 3 16 94,12

T

6 Dea Septiani 1 4 3 4 4 16 94,12

T

7 Dede Andi Triana 0 4 4 4 3 15 88,23 T

8 Edwar 0 1 4 3 3 11 64,71 BT

9 Elen Windita 1 4 4 4 4 17 100

T

10 Ganjar Mujijat 1 4 4 4 3 16 94,12

T

11 Heryanto 1 4 4 4 2 15 88,23

T

12 Irna Ningsih 1 4 4 4 3 16 94,12

T

13 Lisnawati 1 4 4 4 4 17 100

T

14 Muhamad Farhan A. 1 4 4 3 3 15 88,23

T

15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 4 4 4 17 100

T

16 Opik Ramadan 0 4 4 4 2 14 82,35

T

17 Septi Rahma Juwita 1 4 4 4 3 16 94,12

T

18 Shelomita 1 4 4 4 3 16 94,12

T

19 Sinta Laudya Maharani 1 4 4 4 4 17 100

T

20 Siti Hapiya 1 4 4 4 4 17 100

T

21 Siti Nurhasanah 1 4 4 4 4 17 100

T

22 Taofik Hidayat 1 4 4 4 4 17 100

T

23 Tari Febriani 1 4 4 4 4 17 100

T

24 Vipit Maryani 1 4 4 4 4 17 100

T

Jumlah 386 2270,59 1 23

Persentase (%) 4,17 95,83

Rata-rata 16,08 94,61

Keterangan:

1) Aspek yang dinilai

A (kolom 3) = pengertian ringkasan

B (kolom 4) = tahapan meringkas

C (kolom 5) = kelengkapan gagasan

D (kolom 6) = panjang ringkasan

E (kolom 7) = penggunaan ejaan

2) Skor ideal adalah 17.

3) KKM= 70

T = Tuntas

Page 43: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

100

BT = Belum Tuntas

4) Tuntas apabila ≥ 70.

Berdasarkan Tabel 4.15, secara keseluruhan keterampilan menulis

ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus tiga ini, 23 siswa atau

95,83% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan.

Sedangkan seorang siswa atau 4,17% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan

dengan siklus dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM menulis ringkasan.

Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM.

Pada aspek pengertian ringkasan, 21 siswa atau 87,5% menjawab

pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan tiga siswa atau 12,5% menjawab

dengan salah.

Pada aspek tahapan meringkas, 23 siswa atau 95,83% menjawab dengan

empat tahap benar. Tidak ada siswa atau 0% yang menjawab tiga tahap dengan

benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Hanya

seorang siswa atau 4,17% menjawab satu tahap dengan benar. Tidak ada siswa

atau 0% jawabannya salah dan tidak diisi.

Pada aspek kelengkapan gagasan 23 orang siswa atau 95,83% menulis

dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Seorang siswa atau 4,17% menulis dengan 5-7

gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% menulis 3-4 gagasan sesuai buku.

Tidak ada siswa atau 0% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau

0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.

Pada aspek panjang ringkasan 21 siswa atau 87,5% yang panjang

ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Tiga orang siswa atau 12,5%

yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap.

Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan

tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun

gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang

dari enam baris dan gagasan tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang

ringkasannya lebih dari 6 baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan

lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4.

Pada aspek penggunaan ejaan, 14 siswa atau 39,13% tidak ada kesalahan

dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Delapan siswa atau 33,33% terdapat

Page 44: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

101

1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Dua siswa atau 8,33%

terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada

siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda

titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf

kapital dan tanda titik.

Pada setiap aspek menulis ringkasan terjadi peningkatan yang baik.

Namun, persentase perolehan skor empat pada aspek penggunaan huruf kapital

dan tanda titik masih rendah dibandingkan dengan aspek yang lain. Pada saat

pembelajaran, siswa terlihat saling bantu saat memeriksa ringkasan yang

kelompok buat. Ketika siswa disuruh ke depan menjawab kuis pun, siswa bisa

melihat kesalahan penulisan huruf kapital. Menurut hasil wawancara dengan

siswa yang memiliki skor rendah pada aspek penggunaan hurf kapital dan tanda

titik, ia suka tidak sadar ketika menulis. Ia memeriksa tulisannya hanya sekilas

karena ingin segera mengumpulkan soal evaluasinya.

e. Analisis dan Refleksi Siklus III

Setelah dilakukan pemaparan data, maka dilaksanakan analisis dan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil analisis dan refleksi ini,

berguna untuk menentukan perlu tidaknya dilaksanakan perbaikan di

pembelajaran pada siklus selanjutnya. Berikut ini disajikan hasil analisis dan

refleksi pembelajaran siklus tiga.

1) Analisis Siklus III

(a) Kinerja guru

Kinerja guru pada siklus tiga sudah dinilai baik sekali. Perencanaan

pembelajaran sudah disusun dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula.

Tidak ada kendala yang dihadapi pada saat merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran meringkas isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang dengan metode

6P ini.

(b) Aktivitas Siswa

Semua siswa terlihat terlibat dalam pembelajaran. Mereka mengerjakan

tugasnya dengan baik. Tidak ada siswa yang mendapat bintang merah

menandakan siswa sudah dapat mengerjakan tugas dengan baik, memperhatikan

Page 45: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

102

penjelasan guru, dan antusias. Keantusiasan siswa juga ditandai dengan

banyaknya siswa yang mengangkat tangan dan merasa senang saat diberikan mini

kuis. Target 85% siswa mendapatkan kriteri baik sudah tercapai.

(c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

Keterampilan siswa dalam menulis ringkasan buku sudah baik scara

keseluruhan. Dalam aspek pengertian ringkasan, tahap-tahap meringkas,

kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, dan penggunaan huruf kapital serta

tanda titik sudah baik. Target 85% siswa mencapai kriteria ketntasan minimal

sudah tercapai.

2) Refleksi Siklus III

Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka

dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang

telah dilakukan serta membuat tindak lanjut terhadap hasil refleksi. Data yang

direfleksi mencakup aspek kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil tes siswa dalam

pembelajaran meringkas yang merupakan hasil dari analisis. Berikut ini

dipaparkan hasil refleksinya.

a) Kinerja Guru

Berdasarkan hasil analisis, kinerja guru dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran sudah baik sekali. Target pencapain 100% dengan

interpretasi baik sekali sudah tercapai di pembelajaran siklus tiga. Hal ini

menandakan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran meringkas isi

buku di kelas V SDN Sirahcipelang menggunakan metode 6P sudah mencapai

hasil yang ditargetkan, sehingga tidak diperlukan adanya pembelajaran siklus

berikutnya.

b) Aktivitas Siswa

Berdasarkan analisis pada aspek aktivitas siswa, semua siswa terlibat

dalam pembelajaran. Mereka mengerjakan tugas dengan baik, memperhatikan

penjelasan guru dengan baik, serta antusias pada saat belajar. Aktivitas siswa ini

telah mencapai target 85% siswa mendapat kriteria baik, bahkan melebihi. Hal ini

Page 46: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

103

menandakan bahwa tidak perlu dilaksanakan lagi pembelajaran meringkas isi

buku dengan menggunakan metode 6P siklus selanjutnya.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

Keterampilan menulis siswa sudah baik secara keseluruhan. Target

pencapaian 85% siswa memenuhi KKM sudah tercapai bahkan melebihi. Hal

tersebut menandakan bahwa tidak perlu diadakannya pembelajaran pada siklus

berikutnya.

Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus III.

Tabel 4.16

Rangkuman HasilAnalisis Data Siklus III yang Terkumpul

Aspek yang

diamati Fakta yang Ditemukan Target Keterangan

Kinerja Guru Hasil kinerja guru dalam perencanaan

pembelajaran siklus tiga jumlah skor

keseluruhan adalah 36 dengan persentase

100% dengan interpretasi baik sekali. Jika

dibandingkan dengan perencanaan

pembelajaran siklus dua, maka terjadi

peningkatan. Pada siklus dua jumlah skor

keseluruahan mencapai 35 dengan

persentase 97,22%.

Hasil kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus tiga, jumlah skor

keseluruhan mencapai 60 dengan

persentasenya 100%, sedangkan

interpretasinya adalah baik sekali. Jika

dibandingkan dengan hasil siklus dua, maka

terjadi peningkatan di mana pada siklus dua

jumlah skor keseluruhan adalah 58 dengan

persentase pencapaiannya 96,67% dan

interpretasinya baik sekali.

Target yang diharapkan

mencapai ≥ 100%, semua

aspek yang dinilai

memperoleh skor 3 dan

mendapat interprestasi baik.

Target tercapai.

Aktivitas Siswa Secara keseluruhan, siswa yang mendapat

kriteria baik berjumlah 23 siswa dengan

persentase 96%. Sedangkan siswa yang

mendapat kriteria cukup hanya seorang

dengan persentase 4%. Tidak ada yang

mendapat kriteria kurang, sehingga

persentasenya 0%. Jika dibandingkan

dengan aktivitas siswa di siklus dua, 19

orang siswa atau 83% memperoleh kriteria

baik. Sedangkan kriteria cukup diperoleh

empat siswa atau 17%. Tidak ada siswa

yang mendapat kriteria kurang atau 0%.

Target yang diharapkan

adalah semua siswa

mendapat kriteria baik

dengan mencapai ≥ 85% .

Target tercapai.

Tes Hasil

Pembelajaran

Pada siklus tiga ini, 23 siswa atau 95,83%

memenuhi kriteria ketuntasan minimal

(KKM) menulis ringkasan. Sedangkan

seorang siswa atau 4,17% belum memenuhi

KKM. Jika dibandingkan dengan siklus

dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM

menulis ringkasan. Sedangkan lima siswa

atau 21,74% belum memenuhi KKM.

Target yang diharapkan yaitu

20 siswa atau ≥ 85% yang

tuntas KKM.

Target tercapai.

Page 47: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

104

C. Paparan Wawancara Guru dan Siswa

Sebagai penguat secara keseluruhan mengenai pembelajaran meringkas

buku di kelas V SDN Sirahcipelang menggunakan metode 6P, dilaksanakan

wawancara pada guru pengamat dan siswa. Wawancara ini merupakan

pengumpulan data sekunder setelah dilaksanakan tiga siklus pembelajaran.

Guru yang diwawancarai adalah guru pengamat. Wawancara meliputi

dampak positif penggunaan metode 6P pada pembelajaran menulis ringkasan

buku dan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Menurut

guru pengamat metode 6P merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang

membuat metode pembelajaran lebih bervariasi. Metode ini dirasa cocok

diajarkan di kelas tinggi untuk pembelajaran meringkas buku. Untuk

menggunakan metode ini, guru harus memahami terlebih dahulu tahapan-

tahapannya. Metode ini juga memberikan dampak positif pada pembelajaran

dengan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis ringkasan buku.

Menurut guru pengamat, respon siswa sangat baik. Mereka terlihat senang dan

antusias dalam belajar karena cara pengajaran dari guru praktikan yang

membangkitkan antusias siswa.

Siswa yang diwawancara merupakan perwakilan saja. Menurut siswa,

mereka merasa senang saat belajar. Mereka bersemangat saat menggambar peta

pikiran dan menjawab kuis. Mereka juga merasa senang dan bersungguh-sungguh

saat belajar karena mereka tahu manfaat meringkas sehingga mereka memiliki

keinginan untuk bisa mengerjakan tugasnya. Mereka juga senang membaca buku,

terlebih dengan buku pengetahuan yang memiliki gambar-gambar yang menarik.

D. Pembahasan

Pelaksanaan penelitian pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas

V SDN Sirahcipelang dengan menggunakan metode 6P, dilaksanakan dalam tiga

siklus. Setiap siklus meneliti aspek sesuai tujuan penelitian yaitu aspek kinerja

guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis siswa sebagai hasil

belajar.

Page 48: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

105

1. Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran

Dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap kinerja guru dalam

merencanakan pembelajaran, karena fungsi utama guru salahsatunya adalah

sebagai seorang perencana pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Gage

dan Berliner (Suyono & Hariyanto, 2011, hlm. 187) bahwa „Ada tiga fungsi

utama guru dalam pembelajaran, yaitu sebagai perencana (planner), pelaksana dan

pengelola (organizer), dan penilai (evaluator).‟

Pembelajaran yang dilaksanakan selama tiga siklus pada aspek kinerja

guru dalam merencanakan pembelajaran meringkas isi buku menggunakan

metode 6P di SDN Sirahcipelang direncanakan dengan baik sekali. Untuk

mencapai niali akhir baik sekali, terjadi perbaikan pada setiap siklusnya.

Pada siklus satu guru membuat format pemetaan pikiran untuk diisi siswa.

Hal ini dimaksudkan agar siswa mudah dalam membuat peta pikirannya. Namun,

hal ini tidak membuat siswa antusias sehingga skor pada aspek kesesuaian sumber

belajar dengan karakteristik siswa hanya dua. Guru melakukan perbaikan pada

siklus dua dengan membebaskan siswa membuat pemetaan pikiran sesuai dengan

kreasinya agar siswa dapat memberikan gambar dan mewarnaninya agar lebih

menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Buzan (2004) bahwa gambar

dapat memusatkan pikiran dan mengandung seribu kata, sedangkan warna dapat

meningkatkan kreatifitas, membuat lebih hidup, dan lebih menyenangkan.

Pada siklus dua, guru menyediakan media gambar contoh pemetaan

pikaran. Media gambar akan membantu siswa mempermudah dalam membuat

peta pikiran. Selain itu, media ini juga mampu meningkatkan ketertarikan siswa

dengan adanya respon dari siswa dengan melihat gambar secara lebih dekat saat

guru memajang gambar di depan kelas. Pembuatan media gambar ini didasari oleh

pendapat Sudirman (dalam Djuanda, 2014) bahwa salah satu ciri media gambar

yang baik adalah dapat menyampaiakn ide tertentu, memberikan kesan,

merangsang orang untuk melihat, menarik dan sesuai tujuan pembelajaran.

Selain itu, pada siklus dua, guru menyiapkan kata utama pada setiap

pembahasan dalam buku. Hal ini untuk meningkatkan penilaian aspek

mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas pada pelaksanaan

pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih mudah menganalisis

Page 49: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

106

bacaan untuk menetapkan kata kunci dan menggaris bawahinya. Hal ini

berdasarkan pendapat Olivia (2009, hlm. 64) yang mengemukakan tips

menggarisbawahi kata kunci yaitu “Garis bawah yang dibuat harus merupakan

prinsip dasar dan transisi dari analisismu sendiri dari buku pelajaran dan

bentuknya juga harus diorganisasikan.”

Guru juga membuat buku petunjuk tahap meringkas. Buku ini sebagai

salah satu sumber belajar yang mempermudah untuk mengingatkan siswa bahwa

ia sedang melaksanakan tahap meringkas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana

(dalam Djuanda, 2014, 53) “Sumber belajar adalah segala daya yang dapat

dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar.”

Pada siklus satu dan dua, aspek kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan

pembelajaran selalu bernilai dua. Hal ini terjadi pemahaman yang berbeda antara

guru pengamat dan guru praktikan. Guru pengamat beranggapan bahwa jumlah

soal harus sama dengan jumlah tujuan. Beliau juga berpendapat bahwa bentuk

soal uraian terlau sulit untuk siswa. Namun hal tersebut sudah diklarifikasi dengan

berdiskusi dan menyampaikan expert opinion. Jumlah soal tidaklah harus sama

dengan jumlah tujuan. Jika satu soal sudah dapat mencakup semua aspek tujuan,

maka tidak perlu soal lain, hal ini dikhawatirkan akan terjadi ambiguitas. Seperti

pada penelitian ini, tujuan menulis ringkasan terdiri dari tiga aspek, kelengkapan

gagasan, panjang ringkasan, dan penggunaan huruf kapital serta tanda titik. Tiga

aspek tersebut dijadikan satu soal saja dengan perintah buatlah sebuah ringkasan

dari buku yang telah dipilih dengan gagasan yang lengkap, panjang ringkasan

sesuai aturan, dan huruf kapital serta tanda titik yang benar. Soal uraian tersebut

mampu dijawab siswa.

Pada siklus tiga, guru praktikan merencanakan tujuan pembelajaran,

mengorganisasikan materi, memilih sumber belajar dan media pembelajaran,

merencanakan skenario pembelajaran, dan merencanakan penilaian dengan baik

sekali. Guru menyiapkan gambar peta pikiran sebagai contoh untuk diamati siswa,

menyiapkan materi dengan bahasa yang mudah siswa pahami. Hal ini sesuai

dengan implikasi teori belajar konstruktivisme yangi dikemukakan oleh Djuanda

(2014) bahwa dalam merencanakan isi dan proses pembelajaran bahasa Indonesia,

guru harus mempersiapkan materi konkret yang bisa diamati siswa, karakteristik

Page 50: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

107

materi, hubungan materi dengan lingkungan siswa, serta keterhubungan

pembelajaran dengan kehidupan sosial siswa.

Berikut ini diagram peningkatan kinerja guru dalam perencanaan

pembelajaran.

Diagram 4.1

Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran

Pada siklus satu, jumlah skor keseluruhan adalah 31 dengan persentase

pencapaian 86,11% dan mendapat kriteria baik sekaliPada siklus dua, jumlah skor

keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22% dan mendapat kriteria baik

sekali. Hal ini dikarenakan dilaksanakannya perbaikan pada aspek

pengorganisasian materi, pemilihan sumber dan media pembelajaran, skenario

pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan pada siklus tiga, jumlah skor

keseluruhan adalah 36 dengan persentase 100% dengan interpretasi baik sekali.

Hal ini dikarenakan dilaksanakannya perbaikan pada aspek penilaian hasil belajar.

Pada siklus tiga, hasil penilaian perencanaan pembelajaran telah mencapai target

penelitian dengan perolehan skor ideal 36 dengan persentase 100% dan kriteria

baik sekali.

2. Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah guru membuat sebuah perencanaan, maka guru melaksanakan

rencana yang telah dibuat dalam pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran

meringkas isi buku menggunakan metode 6P di SDN Sirahcipealang, guru

praktikan melaksanakan pembelajaran dengan baik sekali. Pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaan yang diamati

meliputi prapembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti

31 35 36

86,1197,22 100

0

20

40

60

80

100

120

Sikuls 1 Siklus 2 Siklus 3

Skor

Persentase

Page 51: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

108

pembelajaran,pembelajaran yang memelihara keterlibatan siswa, dan kegiatan

penutup pembelajaran. Pada setiap siklusnya selalu terjadi peningkatan skor

akibat adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan berdasarkan analisis dan

refleksi di setiap siklusnya.

Pada siklus satu, pembelajaran tidak lagi berfokus pada guru. Siswa sudah

dilibatkan dalam pembelajaran dengan berdiskusi dalam kelompoknya. Guru

hanya sebagai fasilitator saja. Hal ini sesuai dengan implikasi teori belajar

humanisme pada pembelajaran bahasa Indonesia yang dikemukakan Resmini dkk.

(2009) bahwa guru hanya sebagai fasilitator dan model saja karena siswa diyakini

mampu menemukan pemahamannya sendiri.

Pada siklus dua, guru telah melaksanakan bimbingan di tiap tahap metode

6P dengan baik. Hal ini karena dipermudah oleh perencanaan pembelajaran yang

baik. Guru telah menyiapkan sumber belajar yang mendukung pembelajaran,

sehingga pada saat mengarahkan siswa melakukan tahap meringkas guru merasa

terbantu. Meskipun demikian, pada tahap periksa di siklus dua, guru masih dinilai

kurang membimbing. Hal ini diperbaiki pada siklus tiga dengan melakukan mini

kuis. Guru melatih siswa menemukan kesalahan penggunaan huruf kapital dan

tanda titik di depan kelas dengan menunjuk siswa yang masih belum paham.

Siswa diberi penghargaan berupa hadiah jika mampu memperbaiki kesalahan

penulisan. Latihan yang diberikan dalam mini kuis ini berlandaskan pada teori

belajar behaviorisme tentang kaidah latihan menurut Edward L. Thorndike (dalam

Djuanda, 2014, hlm. 9), “Dalam melakukan kontrol perlu diperhatikan tiga hal

yaitu law of effect atau kaidah efek, law of excersise atau kaidah latihan, law of

readinnes atau kaidah kesiapan.” Mini kuis ini juga meningkatkan antusias siswa.

Untuk meningkatkan ketertiban siswa, guru juga memberlakukan

peraturan bintang merah. Bintang merah adalah konsekuensi jika siswa tidak

mengerjakan tugas, tidak memperhatikan guru, dan kurang antusias. Jika siswa

mendapat dua bintnag merah maka ia akan mendapat konsekuensinya dengan

melaksanakan sanksi harus piket kelas, atau diberi tugas tambahan. Pemberian

bintang merah ini berlandaskan pada prinsip teori belajar behaviorisme kaidah

efek dimana jika siswa diberi suatu stimulus maka ia akan memberikan suatu

Page 52: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

109

efek. Stimulus dalam pemberlakuan bintang merah adalah adanya konsekuensi,

sedangkan respon yang diharapkan adalah perilaku siswa yang tertib.

Pada siklus satu di aspek menaggapi respon siswa, guru sudah menanggapi

pertanyaan siswa dengan baik namun kurang efektif. Hal ini diperbaiki pada

siklus tiga dengan melaksanakan mini lesson. Mini lesson ini, diberikan pada

kelompok yang memerlukan bimbingan. Dalam kegiatan ini, guru memfasilitasi

siswa untuk memberikan tips dan memberikan langkah-langkah memecahkan

kesulitan pada fokus materi. Menurut Susiwi (tanpa tahun, hlm 33) dalam

kegiatan ini “Peran guru adalah sebagai organisator KBM, sumber informasi bagi

siswa, pendorong siswa untuk belajar, penyedia materi dan kesempatan belajar

bagi siswa, pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai

kebutuhannya.”

Pada penggunaan waktu pembelajaran, guru sudah mampu

mengorganisasikan waktu dengan baik sehingga pembelajaran pada setiap

siklusnya sudah sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan. Guru juga

memberikan bimbingan dengan baik.

Berikut ini diagram peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan

pembelajaran.

Diagram 4.2

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Pada siklus satu, jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase

pencapaian 85% dan mendapat kriteria baik sekali. Pada siklus dua, jumlah skor

keseluruhan adalah 58 dengan persentase 96,67% dan mendapat kriteria baik

sekali. Hal ini dikarenakan perbaikan pada aspek membuka pelajaran, kegiatan ini

5158 60

8596,67 100

0

20

40

60

80

100

120

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Skor

Persentase

Page 53: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

110

pada tahap pangkas, panggil dan periksa, pembelajaran yang memelihara

keterlibatan siswa, serta kegiatan menyimpulkan pembelajaran. Sedangkan pada

siklus tiga, jumlah skor keseluruhan adalah 60 dengan persentase 100% dan

interpretasi baik sekali. Hal ini dikarenakan dilaksanakan perbaikan pada aspek

kegiatan inti pada tahap periksa, pembelajaran yang memelihara keterlibatan

siswa pada aspek menangani respon dan pertanyaan siswa. Pada siklus tiga, hasil

penilaian pelaksanaan pembelajaran telah mencapai target penelitian dengan

perolehan skor ideal 60 dengan persentase 100% dan interpretasi baik sekali.

3. Aktivitas Siswa

Dalam proses pembelajaran, siswa merupakan subjek kegiatan belajar

bukan hanya menjadi objek. Siswa dituntut untuk terlibat dalam pembelajaran

dengan melakukan aktivitas belajar secara mandiri. Aktivitas ini tentu berada

dalam bimbingan guru. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar yang diamati

dalam penelitian ini meliputi aspek mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan

guru, serta antusiasme. Berdasarkan pengamatan dalam setiap siklus, aktivitas

siswa selalu meningkat. Hal ini akibat dari proses pembelajaran yang selalu

diperbaiki pada setiap siklusnya. Untuk meningkatkan aktivitas siswa kelas V

SDN Sirahcipelang pada pembelajaran menulis ringkasan buku, dilakukan

beberapa kegiatan seperti pengelompokan siswa, penggunaan pensil warna,

pemberian bintang merah, dan adanya kuis.

Pada siklus satu, siswa dikelompokan dengan jumlah anggota tiap

kelompoknya adalah empat. Pengelompokan ini memudahkan siswa dalam belajar

agar dapat saling membantu dalam kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Suprijono (2012, hlm. 58) bahwa “Model pembelajaran kooperatif akan dapat

menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan

memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan,

nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama…”

Untuk meningkatkan respon siswa dalam bentuk keterlibatan siswa dalam

pembelajaran maka diadakan sebuah kuis di siklus tiga agar siswa lebih tertarik,

mau mencatat, dan antusias. Pemberian bintang merah yang dilakukan di siklus

dua juga memberikan efek agar siswa tertib dalam mengerjakan tugas. Hal ini

sesuai dengan pendapat Edward L. Thorndike (dalam Djuanda, 2014, hlm. 9)

Page 54: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

111

“Dalam melakukan kontrol perlu diperhatikan tiga hal yaitu law of effect atau

kaidah efek, law of excersise atau kaidah latihan, law of readinnes atau kaidah

kesiapan.”

Siswa juga diberikan pensil warna saat harus menggarisbawahi kata kunci

dan membuat pemetaan pikiran. Pada saat membuat peta pikiran mereka membuat

gambar-gambar sebagai penanda kata kunci. Mereka terlihat antusias dan senang.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Buzan (2004) bahwa gambar dapat

memusatkan pikiran dan mengandung seribu kata, sedangkan warna dapat

meningkatkan kreatifitas, membuat lebih hidup, dan lebih menyenangkan. Selain

itu Iswara (2014) mengemukakan bahwa saat menggarisbawahi penggunaan

pensil warna akan lebih mudah dihapus dan lebih menyenangkan.

Berikut ini disajikan diagram peningkatan aktivitas siswa dalam setiap

siklus.

Diagram 4.3

Aktivitas Siswa

Pada siklus satu terdapat 14 siswa atau 58% mendapat kriteria baik, 10

siswa atau 58% mendapat kriteria cukup, dan tidak tidak ada siswa yang

mendapat kriteria kurang atau 0%. Hal ini dikarenakan dilaksanakannya

pembelajaran secara berkelompok dan penggunaan pensil warna. Pada siklus dua

siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang atau 83%, kriteria cukup

diperoleh 4 siswa atau 17%, dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang

atau 0%. Hal ini dikarenakan selain tindakan pada siklus satu diberlakukan juga

bintang merah dan pembebasan pembuatan peta pikiran. Pada siklus tiga, siswa

yang mendapat kriteria baik berjumlah 23 siswa dengan persentase 96%.

14

19

23

10

4

1

0

5

10

15

20

25

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Baik

Cukup

Kurang

Page 55: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

112

Sedangkan siswa yang mendapat kriteria cukup hanya seorang dengan persentase

4% dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang, sehingga persentasenya

0%. Hal ini dikarenakan siswa selain tindakan pada siklus dua diberikan juga mini

kuis sehingga mereka lebih aktif.

4. Keterampilan Menulis Ringkasan Siswa

Menulis ringkasan buku merupakan salah satu kompetensi dasar dalam

pelajaran bahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa. Kompetensi ini akan

tercapai jika melalui proses pembelajaran. Setelah dilakukan proses pembelajaran

maka akan dilihat hasilnya.

Hasil pembelajaran menulis ringkasan buku siswa kelas V SDN

Sirahcipelang setelah diterapkannya metode 6P meningkat dan menjadi baik.

Siswa sudah mampu menjelaskan pengertian ringkasan dan tahap meringkas.

Aspek ringkasan lainnya seperti kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, serta

penggunaan huruf kapital dan tanda titik sudah baik.

Hasil belajar yang didapat siswa pada aspek pengertian dan menjelaskan

tahap meringkas di setiap siklus meningkat. Hal ini akibat dari pembelajaran yang

dilakukan dengan learning by doing, di mana siswa melakukan dan mengalami

tahap-tahap meringkas dan dikuatkan dengan buku pintar meringkas yang guru

sediakan sebagai petunjuknya di siklus dua.

Siswa kelas V SDN Sirahcipelang juga sudah mampu meringkas buku

yang membutuhkan suatu pengembangan pemikiran. Sesuai dengan

perkembangan tulisan siswa di mana siswa pada tingkatan kelas tinggi sudah

mampu menulis secara abstrak. Mereka juga sudah memahami penggunaan ejaan

yang benar. Hal ini sesuai dengan pendapat Farris (dalam Resmini, dkk. 2006)

bahwa siswa kelas tinggi pada tahap pramenulis sudah mampu memfokuskan

pada suatu topik dan berpikir abstrak.Pada tahap perbaikan, siswa mampu

menyunting tulisannya dan menerapkan aspek mekanikal seperti tanda baca dan

ejaan pada tulisnnya.

Kemampuan siswa menulis dengan gagasan yang lengkap dan penggunaan

huruf kapital serta tanda titik juga dipengaruhi oleh pelaksanaan proses menulis

(writing proces) di mana siswa pada setiap siklus dalam penelitian ini melakukan

drafting pada tahap pemetaan pikiran, perbaikan pada tahap panggil, dan

Page 56: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

113

penyuntingan pada tahap periksa. Siswa juga melaksanakan pemublikasian

dengan membacakan hasil ringkasan di depan kelas. Hal ini sesuai dengan

pendapat Resmini, dkk. (2006) bahwa proses menulis terdiri dari menyusun

rencana (perencanaan dan pramenulis), menulis draft, perbaikan, penyuntingan,

dan pemublikasian.

Siswa juga telah mampu menemukan gagasan dari buku dengan

mengaitkan kata kunci yang digarisbawahi menjadi suatu peta pikiran. Hal ini

sesuai dengan teori belajar konstruktivisme, di mana siswa mampu mengontruksi

pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan konsep yang rasional. Hal ini sesuai

dengan implikasi teori konstruktivisme pada pembelajaran bahasa Indonesia yang

dikemukakan Djuanda (2014, hlm. 118) bahwa “Pemahaman kenyataan dan

pemecahan masalah menghasilkan pengetahuan baru dalam proses yang aktif dan

dinamis. Siswa merekonstruksi pengetahuannya oleh dirinya sendiri.” Selain itu,

siswa sudah dapat menemukan ringkasan secara umum dalam proses pikirannya

dengan membuka-buka buku pada tahap pantau. Hal ini sesuai dengan pendapat

Iswara (2014) yang mengemukakan bahwa setiap orang membuka-buka buku, ia

akan melihat paragraf, judul gambar, dan lain sebagainya. Saat seseorang

membuka-buka buku ia pasti membaca satu atau dua kata pada halaman tersebut.

Dengan demikian orang tersebut dapat menduga gambaran secara ringkas buku

tersebut.

Pada data awal yang menggunakan model pembelajaran konvensional,

masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM. Setelah menggunakan metode

6P dalam model pembelajaran kooperatif, keterampilan menulis ringkasannya

meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijono (2012, hlm. 58) bahwa

“Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif

yaitu pembelajaran yang bercirikan memudahkan siswa belajar sesuatu yang

bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi

dengan sesama…”

Dalam penelitian ini, pembelajaran menulis ringkasan buku dilaksanakan

menggunakan metode 6P. Dalam pelaksanaannya, dilakukan dalam tiga siklus.

Setiap siklusnya terdapat peningkatan terhadap kemampuan siswa dalam menulis

ringkasan buku. Berikut ini diagram peningkatan di setiap siklusnya.

Page 57: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19640/6/s_pgsd_kelas_1101364_chapter4.pdfSetelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar

114

Diagram 4.4

Keterampilan Siswa Menulis Ringkasan Buku

Siswa yang dikatakan memiliki kemampuan menulis ringkasan buku yang

baik adalah siswa yang hasil tesnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yang ditetapkan yaitu 70. Pada siklus satu hanya 14 siswa atau 58,33% yang

memenuhi KKM. Hal ini meningkat dari data awal karena diterapkannya metode

6P. Pada siklus dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM. Hal ini dikarenakan

metode 6P dilengkapi dengan penggunaan buku pintar meringkas dan

pembebasan konsep pemetaan pikiran yang disertai dengan contoh. Pada siklus

tiga, 23 siswa atau 95,83% memenuhi KKM. Hal ini meningkat dari siklus dua

karena diberikannya mini kuis sebagai latihan dan mini lesson.

Berdasarkan pemaparan data dan pembahasan temuan, maka hipotesis

penelitian ini terbukti bahwa penggunaan metode 6P dapat meningkatkan

keterampilan menulis ringkasan buku pada siswa kelas V SDN Sirahcipelang

Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

14 18 23

58,33

78,26

95,83

0

20

40

60

80

100

120

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Jumlah Siswa

Persentase