bab iv instruksi – instruksi dasar plcpaling dasar pada plc omron sysmac c-series. menurut aturan...

22
34 BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLC Instruksi – instruksi Dasar PLC Semua instruksi ( perintah program ) yang ada di bawah ini merupakan instruksi paling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap sebagai batas akhir dari program. Instruksi ini tidak ditampilkan pada tombol operasional programming console, akan tetapi berupa sebuah fungsi yaitu FUN(01). Jadi jika kita mengetikkan FUN(01) pada programming console, maka pada layar programming console akan tampil END(01). 4.1 LD LOAD Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi Logic saja dan sudah dituntut mengeluarkan satu output Logikanya seperti contact NO relay Simbul Ladder Diagram Operand data area B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR 4.2 NOT LD NOT LOAD Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output Logikanya seperti contact NC relay Simbul Ladder Diagram

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

25 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

34

BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLC

Instruksi – instruksi Dasar PLC Semua instruksi ( perintah program ) yang ada di bawah ini merupakan instruksi

paling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman,

setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

sebagai batas akhir dari program. Instruksi ini tidak ditampilkan pada tombol

operasional programming console, akan tetapi berupa sebuah fungsi yaitu

FUN(01). Jadi jika kita mengetikkan FUN(01) pada programming console, maka

pada layar programming console akan tampil END(01).

4.1 LDLOAD →

Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem

kontrol hanya membutuhkan satu kondisi Logic saja dan sudah dituntut

mengeluarkan satu output

Logikanya seperti contact NO relay

Simbul Ladder Diagram

Operand data area

B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

4.2 NOTLDNOTLOAD →

Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya

membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk

mengeluarkan satu output

Logikanya seperti contact NC relay

Simbul Ladder Diagram

Page 2: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

35

Operand data area

B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.3 ANDAND →

Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol

membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya

untuk mengeluarkan satu output

Logikanya seperti contact NO relay

Simbul Ladder Diagram

Operand data area

B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.4 NOTANDNOTAND →

Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol

membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya

untuk mengeluarkan satu output

Logikanya seperti contact NC relay

Simbul Ladder Diagram

Operand data area

B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.5 OROR →

Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya

membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk

mengeluarkan satu output

Page 3: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

36

Logikanya seperti contact NO relay

Simbul Ladder Diagram

Operand data area

B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.6 NOTORNOTOR →

Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya

membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk

mengeluarkan satu output

Logikanya seperti contact NC relay

Simbul Ladder Diagram

Operand data area

B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.7 OUTOUT →

Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika

ladder diagram sudah terpenuhi

Logikanya seperti contact NO relay

Simbul Ladder Diagram

Operand data area

B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR

Page 4: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

37

4.8 NOTOUTNOTOUT →

Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika

ladder diagram tidak terpenuhi

Logikanya seperti contact NC relay

Simbul Ladder Diagram

Operand data area

B : Bit IR, HR, LR, TR

Contoh program 00000 HR 0205 AR 0203

00002

00015

10000

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OR NOT 0000200002 OR 0001500003 AND HR 020500004 AND NOT AR 020300005 OUT 10000

Soal latihan

Tuliskan ladder diagram di bawah ini kedalam bentuk mnemonic-nya

4.9 RESETDANSET

Instruksi SET adalah seperti instruksi OUT. Akantetapi pada instruksi SET, bit

yang menjadi operand-nya akan bersifat latching (mempertahankan

kondisinya). Artinya bit-nya akan tetap dalam kondisi ON walaupun kondisi

inputnya sudah OFF. Untuk mengembalikannya ke kondisi OFF harus

Page 5: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

38

digunakan instruksi RESET. Instruksi ini hanya berlaku untuk Sysmac C-series

tipe baru seperti CQM1, C200H, C200HS, C200HX/HE/HG, CV-Series.

Operand data area

B : Bit IR, HR, LR, TR

Contoh program

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 SET XXXXX00002 LD 0000200003 RESET XXXXX

4.10 LDANDLOADAND →

Untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus seperti dibawah ini 00000

00001

00002

00003

Mnemonic

LD 00000

OR 00001

LD 00002

OR NOT 00003

AND LD

Operand data area

B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR

Page 6: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

39

4.11 LDORLOADOR →

Untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus seperti dibawah ini 00000

00001

00002

00003

Mnemonic

LD 00000

AND 00002

LD NOT 00001

AND 00003

OR LD

Operand data area

B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR

Beberapa contoh Ladder Diagram yang kompleks dan harus

menggunakan instruksi AND LD atau OR LD ataupun keduanya.

Contoh 1 : 00000

00001

00002

00003

00004

00005

Instruksi

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OR NOT 0000100002 LD NOT 0000200003 OR 0000300004 AND LD 0000400005 LD 0000500006 OR00007 AND LD00008 instruksi

Page 7: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

40

Atau bisa ditulis dengan cara

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OR NOT 0000100002 LD NOT 0000200003 OR 0000300004 LD 0000400005 OR 0000500006 AND LD00007 AND LD00008 instruksi

Contoh 2 : 00000 00001

00002 00003

00004 00005

Instruksi

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 AND NOT 0000100002 LD NOT 0000200003 AND NOT 0000300004 OR LD00005 LD 0000400006 AND 0000500007 OR LD00008 instruksi

Atau bisa ditulis dengan cara

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 AND NOT 0000100002 LD NOT 0000200003 AND NOT 0000300004 LD 0000400005 AND 0000500006 OR LD 00007 OR LD00008 instruksi

Page 8: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

41

Contoh 3 : 00002 00003

00004

00005

Instruksi00000 00001

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 AND NOT 0000100002 LD 0000200003 AND 0000300004 OR 0000400005 OR 0000500006 AND LD 00007 instruksi

Contoh 3 : diatas dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut :

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000200001 AND 0000300002 OR 0000400003 OR 0000500004 AND 0000000005 AND NOT 0000100006 instruksi

Page 9: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

42

Soal-soal latihan

Tuliskan ladder diagram dibawah ini menjadi mnemonic-nya kemuadian

sederhanakan laddernya jika mungkin. Setelah laddernya menjadi lebih

sederhana tulis kembali menemonic dari ladder yang telah sederhana tadi.

1.

2.

3.

4.

Page 10: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

43

5.

4.12 n)instructio (Branchingbercabangyangdiagramladder untuk Instruksi

Pada pemrograman yang relatif kompleks, banyak dijumpai ladder diagram

dengan banyak titik percabangan. Dalam hal ini diperlukan tambahan

instruksi untuk titik percabangan tersebut yaitu dengan menggunakan TR

bit. TR bit yang ada untuk PLC omron hanyalah sejumlah 8 buah yaitu TR

0 sampai dengan TR 7. Instruksi ini diperlukan sebab untuk ladder

diagram yang bercabang logikanya berubah lain daripada umumnya.

Logika bit-nya (on/off nya) telah dipindahkan secara semu ke bagian

kanan dari titik percabangan.

Contoh 1 → benar

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 Instruksi 100002 AND 0000200003 Instruksi 2

Contoh 2 → salah

Page 11: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

44

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 AND 0000100002 Instruksi 100003 AND 0000200004 Instruksi 2

Contoh no.2 tersebut diatas dapat dikoreksi dengan cara menambah TR

untuk titik percabangannya. Lihat ilustrasi dibawah ini

Contoh 3 → benar

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OUT TR 000002 AND 0000100003 Instruksi 100004 LD TR 000005 AND 0000200006 Instruksi 2

4.13 (03) ILC Clear Interlocks dan (02) IL Interlocks

Interlocks IL (02) dan Interlocks Clear ILC (03) merupakan satu pasang

instruksi. Jika ada interlocks, maka harus ada instruksi penutupnya yaitu

interlocks Clear. Ladder diagram yang berada dalam wilayah antara

instruksi IL (02) dan ILC (03) tidak akan bekerja jika IL (02) belum bekerja.

Instruksi ini dapat menggantikan ladder diagram yang ada titik

percabangannya sehingga ladder diagram kita menjadi lebih sederhana.

Contoh no.3 di atas dapat dituliskan sebagai berikut

Page 12: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

45

Contoh 4 → contoh program dengan interlocks

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 IL (02) 00002 LD 0000100003 Instruksi 100004 LD 0000200005 Instruksi 200006 ILC (03)

4.14 [ ] [ ] XX (05) JME END JUMP dan XX(04) JMP JUMP Instruksi

Logika instruksi ini mirip dengan logika pada instruksi Interlocks IL (02) dan

Interlocks Clear ILC (03). Bedanya, jika kondisi logika untuk instruksi JMP

(04) sudah OFF, kondisi logika output ladder diagram yang berada

diantara instruksi JMP (04) dan JME (05) yang mempunyai logic “1” (ON)

akan tetap ON (lacthing), walaupun kondisi input logic-nya sudah OFF.

Instruksi JMP (04) bisa dilakukan berulang-ulang dengan nomor BCD

(Binary Code Decimal) yang sama dan satu nomor BCD untuk JME (05).

Jadi tidak boleh ada nomor BCD yang sama untuk instruksi JME (05)

Keterangan :

Berikut ini contoh untuk instruksi JMP (04) dan JME (05)

Page 13: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

46

Contoh A :

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 JMP (04) 0100002 LD 0000100003 Instruksi 100004 LD 0000200005 Instruksi 200006 JME (05)

Contoh B :

Page 14: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

47

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 JMP (04) 0500002 LD 0000100003 Instruksi 100004 LD 0000200005 JMP (04) 0500006 LD 0000300007 Instruksi 200008 LD 0000400009 AND 0000500010 Instruksi 200011 JME (05) 01

4.15 (14)] [DIFD DOWN ATEDIFFERENTI DAN (13)] [DIFU UP ATEDIFFERENTI

Instruksi DIFU (13) and DIFD (14) berfungsi untuk mengubah kondisi

logika bit operand dari OFF menjadi ON selama 1 scan time adalah jumlah

waktu yang dibutuhkan oleh PLC untuk menjalankan program dimulai dari

alamat program 00000 sampai instruksi END (01). DIFU (13) sifatnya

mendeteksi transisi naik dari input, dan DIFD (14) mendeteksi transisi

turun dari input. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini.

INPUT

DIFU (13)

INPUT

DIFD (14)

Keterangan Z mempunyai lebar pulsa 1 scan time

Ladder Simbul

Operand data area

Page 15: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

48

Operand data area

B : Bit

IR, AR, HR, LR

Dalam menggunakan instruksi DIFU (13) dan DIFD (14) di dalam IL (02) dan

IL (03), harus cukup berhati-hati sebab jika IL (02) terlambat ON, ada

kemungkinan instruksi DIFU (13) atau DIFD (14) tidak bekerja. Supaya aman,

logika program kita harus memastikan bahwa kondisi IL (02) sudah ON

terlebih dahulu sebelum instruksi DIFU (13) atau DIFD (14). Satu hal yang

sangat penting dan harus diingat adalah instruksi DIFU (13) dan DIFD (14)

tidak bekerja (tidak ada respon) pada saat PLC pertama kali hidup.

4.16 (11)KEEPKEEP→

Simbul ladder diagram

KEEP (11) B

S

R

Keterangan S = SET

R = RESET

Operand data area

B : Bit IR, AR, HR, LR

Instruksi ini berfungsi untuk mempertahankan kondisi output untuk tetap

ON walaupun input sudah dalam kondisi OFF. Logika input harus

diumpankan ke titik SET dari instruksi KEEP (11). Untuk mereset output

adalah dengan titik reset dari instruksi KEEP (11). Untuk lebih jelasnya

bisa dilihat pada ilustrasi di bawah ini.

Page 16: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

49

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000200001 LD) 0000300002 KEEP (11) BIT

Jika menggunakan instruksi KEEP (11) pada interlocks, maka bit yang

digunakan pada instruksi KEEP (11) tidak akan OFF walaupun IL (02)

sudah tidak aktif lagi (CFF)

4.17 (CNT)COUNTER dan (TIM)TIMER

Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC 000

sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Jika suatu nomor sudah

dipakai sebagai Timer/Counter maka nomor tersebut tidak boleh dipakai

lagi sebagai Timer ataupun sebagai Counter. Jadi dalam satu program

tidak boleh ada nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung mundur)

dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan mundur

tersebut mencapai angka nol maka contact NO Timer/Counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk

BCD dan dalam orde 100ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde

angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999. Simbul ladder diagram

o Timer

o Counter

(***) tergantung pada memory map PLC

N : Nomor TC # 000 sampai 511 (**)

Page 17: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

50

SV : Set Value IR, AR, DM, HR, LR, #

4.18 (10)SFTREGISTERSHIFT →

Instruksi ini berfungsi untuk menggeser data dari bit yang paling rendah

tingkatnya ke bit yang lebih tinggi tingkatnya. Data input akan mulai

digeser pada saat transisi naik dari clock input.

o Simbul ladder diagram

SFT (10)St

E

Data

Clock

Reset

St : Alamat awal E :Alamat Akhir IR, AR, HR, LR IR, AR, HR, LR

o Contoh program

o Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 LD) 0000100002 LD 0000200003 SFT (10) 10

12

4.19 (39)DECDECREMENTDAN(38)INCINCREMENT →→

Instruksi INC (38) dan DEC (39) merupakan instruksi BCD. INC (38)

berfungsi untuk menambah data BCD dengan 1. Sedangkan instruksi DEC

(39) berfungsi untuk mengurangi data BCD dengan 1

Page 18: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

51

Simbul ladder digram

Wd : Decrement Word (BCD)

IR, AR, DM, HR, LR

4.20 (21)MOVMOVE →

Instruksi MOV (21) berfungsi untuk memindahkan data channel (16 bit

data) dari alamat memori asal ke alamat memori tujuan. Atau untuk

mengisi suatu alamat memori yang ditunjuk dengan data bilangan

(hexadecimal atau BCD)

Simbul ladder diagram

S : Data Awal

IR, SR, AR, DM, HR, TC, LR, #

D : Data Tujuan IR, AR, DM, HR, LR

4.21 (20)CMPCOMPARE →

Instruksi ini berfungsi untuk membandingkan dua data 16 bit dan

mempunyai output berupa bit > (lebih dari), bit = (sama dengan) dan bit <

(kurang dari). Ketiga bit tersebut terdapat pada special Relay yaitu :

o 25505 >→ bit

o 25506 =→ bit

o 25507 <→ bit

Simbul ladder diagram

CMP (20)Cp1

Cp2

@ CMP (20)Cp1

Cp2

Page 19: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

52

Cp1 : Data Compare 1 IR, SR, AR, DM, HR, TC, TR, #

Cp2 : Data Compare 2 IR, SR, AR, DM, HR, TC, TR, #

Contoh

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OUT TR 000002 CMP 20

010 HR 09

00003 AND 2550500004 OUT 0160000005 LD TR 000006 AND 2550600007 OUT 0160100008 LD TR 000009 AND 2550700010 OUT 01602

4.22 DMuntukAddressingIndirect

Instruksi ini hanya khusus untuk DM saja (tidak berlaku untuk alamat

memori yang lain).

Simbulnya adalah

Pada instruksi DM bersifat sebagai petunjuk ke alamat DM yang lain.

Artinya isi dari DM XXXX menunjuk ke alamat DM. Misalnya ada instruksi

Page 20: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

53

MOVE *DM 100 ke LR 00, dan *DM 100 berisi data 50. DM 50 berisi 222,

maka yang dikerjakan adalah isi dari DM 50 dipindahkan ke LR 00

sehingga isi LR 00 setelah instruksi MOVE adalah 222. Untuk lebih

jelasnya, lihatlah instruksi sebagai berikut :

Contoh Program Aplikasi : 1. Selektor switch dua posisi dihubungkan input 00000 untuk posisi A dan

00005 untuk posisi B. Sedangkan dua buah lampu dihubungkan ke

putput 10000 untuk lampu 1 dan 10003 untuk lapu 2. Jika switch posisi

A, maka lampu 1 akan menyala (lampu 2 padam), dan jika pada posisi

B maka lampu 2 akan menyala (lampu 1 padam)

o Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS00000 LD 0000000001 OUT 1000000002 LD 0000500003 OUT 1000300004 END (01)

Page 21: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

54

2. Push button start dihubungkan ke input 00004 dan push button stop

dihubungkan ke 00006. Sebuah kontaktor dihubungkan ke output

10007. Jika push button start di tekan, maka kontaktor akan ON terus

sampai dimatikan melalui push button stop.

o Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS00000 LD 0000400001 OR 1000700002 AND NOT 0000600003 OUT 1000700004 END (01)

3. Suatu sistem kontrol genset mempunyai proteksi jika gagal start

sebanyak 5 kali akan membunyikan sirine alarm. Deteksi genset jalan

adalah melalui contact engine runing. Saat start ada waktu tunda

(timer) selama 5 detik, dan jika sebelum 5 detik genset sudah jalan,

maka waktu tunda akan reset (OFF). Untuk mematikan genset

digunakan tombol stop.

Suatu misal, koneksi ke PLC CQM1 adalah sebagai berikut :

100020000010001000001000000000

*

→→→→→→

SirinerunEngineStopStopButtonPushStartStartButtonPushOutput*:Input

Page 22: BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLCpaling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap

Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya

55

o Ladder diagram 00000 00003

10000

10000TIM 00

TIM 00#0050

0000110001

00003

CNT 01#005000001

TIM 00

CNT 0510002

END (01)

00001

o Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS00000 LD 0000000001 OR 1000000002 AND NOT 0000300003 AND NOT TIM 0000004 AND NOT 0000100005 OUT 1000000006 TIM 00

#005000007 LD 0000100008 OUT 1000100009 LD TIM 0000010 LD 0000100011 OR 0000300012 Cnt 01

#0000500013 LD CNT 0500014 OUT 1000200015 END (01)