bab iv instruksi – instruksi dasar plcpaling dasar pada plc omron sysmac c-series. menurut aturan...
TRANSCRIPT
34
BAB IV INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLC
Instruksi – instruksi Dasar PLC Semua instruksi ( perintah program ) yang ada di bawah ini merupakan instruksi
paling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman,
setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap
sebagai batas akhir dari program. Instruksi ini tidak ditampilkan pada tombol
operasional programming console, akan tetapi berupa sebuah fungsi yaitu
FUN(01). Jadi jika kita mengetikkan FUN(01) pada programming console, maka
pada layar programming console akan tampil END(01).
4.1 LDLOAD →
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem
kontrol hanya membutuhkan satu kondisi Logic saja dan sudah dituntut
mengeluarkan satu output
Logikanya seperti contact NO relay
Simbul Ladder Diagram
Operand data area
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR
4.2 NOTLDNOTLOAD →
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya
membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk
mengeluarkan satu output
Logikanya seperti contact NC relay
Simbul Ladder Diagram
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
35
Operand data area
B : Bit
IR, SR, AR, HR, TC, LR
4.3 ANDAND →
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol
membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya
untuk mengeluarkan satu output
Logikanya seperti contact NO relay
Simbul Ladder Diagram
Operand data area
B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR
4.4 NOTANDNOTAND →
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol
membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya
untuk mengeluarkan satu output
Logikanya seperti contact NC relay
Simbul Ladder Diagram
Operand data area
B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR
4.5 OROR →
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya
membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk
mengeluarkan satu output
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
36
Logikanya seperti contact NO relay
Simbul Ladder Diagram
Operand data area
B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR
4.6 NOTORNOTOR →
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya
membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk
mengeluarkan satu output
Logikanya seperti contact NC relay
Simbul Ladder Diagram
Operand data area
B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR
4.7 OUTOUT →
Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika
ladder diagram sudah terpenuhi
Logikanya seperti contact NO relay
Simbul Ladder Diagram
Operand data area
B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
37
4.8 NOTOUTNOTOUT →
Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika
ladder diagram tidak terpenuhi
Logikanya seperti contact NC relay
Simbul Ladder Diagram
Operand data area
B : Bit IR, HR, LR, TR
Contoh program 00000 HR 0205 AR 0203
00002
00015
10000
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OR NOT 0000200002 OR 0001500003 AND HR 020500004 AND NOT AR 020300005 OUT 10000
Soal latihan
Tuliskan ladder diagram di bawah ini kedalam bentuk mnemonic-nya
4.9 RESETDANSET
Instruksi SET adalah seperti instruksi OUT. Akantetapi pada instruksi SET, bit
yang menjadi operand-nya akan bersifat latching (mempertahankan
kondisinya). Artinya bit-nya akan tetap dalam kondisi ON walaupun kondisi
inputnya sudah OFF. Untuk mengembalikannya ke kondisi OFF harus
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
38
digunakan instruksi RESET. Instruksi ini hanya berlaku untuk Sysmac C-series
tipe baru seperti CQM1, C200H, C200HS, C200HX/HE/HG, CV-Series.
Operand data area
B : Bit IR, HR, LR, TR
Contoh program
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 SET XXXXX00002 LD 0000200003 RESET XXXXX
4.10 LDANDLOADAND →
Untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus seperti dibawah ini 00000
00001
00002
00003
Mnemonic
LD 00000
OR 00001
LD 00002
OR NOT 00003
AND LD
Operand data area
B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
39
4.11 LDORLOADOR →
Untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus seperti dibawah ini 00000
00001
00002
00003
Mnemonic
LD 00000
AND 00002
LD NOT 00001
AND 00003
OR LD
Operand data area
B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR
Beberapa contoh Ladder Diagram yang kompleks dan harus
menggunakan instruksi AND LD atau OR LD ataupun keduanya.
Contoh 1 : 00000
00001
00002
00003
00004
00005
Instruksi
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OR NOT 0000100002 LD NOT 0000200003 OR 0000300004 AND LD 0000400005 LD 0000500006 OR00007 AND LD00008 instruksi
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
40
Atau bisa ditulis dengan cara
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OR NOT 0000100002 LD NOT 0000200003 OR 0000300004 LD 0000400005 OR 0000500006 AND LD00007 AND LD00008 instruksi
Contoh 2 : 00000 00001
00002 00003
00004 00005
Instruksi
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 AND NOT 0000100002 LD NOT 0000200003 AND NOT 0000300004 OR LD00005 LD 0000400006 AND 0000500007 OR LD00008 instruksi
Atau bisa ditulis dengan cara
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 AND NOT 0000100002 LD NOT 0000200003 AND NOT 0000300004 LD 0000400005 AND 0000500006 OR LD 00007 OR LD00008 instruksi
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
41
Contoh 3 : 00002 00003
00004
00005
Instruksi00000 00001
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 AND NOT 0000100002 LD 0000200003 AND 0000300004 OR 0000400005 OR 0000500006 AND LD 00007 instruksi
Contoh 3 : diatas dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut :
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000200001 AND 0000300002 OR 0000400003 OR 0000500004 AND 0000000005 AND NOT 0000100006 instruksi
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
42
Soal-soal latihan
Tuliskan ladder diagram dibawah ini menjadi mnemonic-nya kemuadian
sederhanakan laddernya jika mungkin. Setelah laddernya menjadi lebih
sederhana tulis kembali menemonic dari ladder yang telah sederhana tadi.
1.
2.
3.
4.
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
43
5.
4.12 n)instructio (Branchingbercabangyangdiagramladder untuk Instruksi
Pada pemrograman yang relatif kompleks, banyak dijumpai ladder diagram
dengan banyak titik percabangan. Dalam hal ini diperlukan tambahan
instruksi untuk titik percabangan tersebut yaitu dengan menggunakan TR
bit. TR bit yang ada untuk PLC omron hanyalah sejumlah 8 buah yaitu TR
0 sampai dengan TR 7. Instruksi ini diperlukan sebab untuk ladder
diagram yang bercabang logikanya berubah lain daripada umumnya.
Logika bit-nya (on/off nya) telah dipindahkan secara semu ke bagian
kanan dari titik percabangan.
Contoh 1 → benar
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 Instruksi 100002 AND 0000200003 Instruksi 2
Contoh 2 → salah
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
44
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 AND 0000100002 Instruksi 100003 AND 0000200004 Instruksi 2
Contoh no.2 tersebut diatas dapat dikoreksi dengan cara menambah TR
untuk titik percabangannya. Lihat ilustrasi dibawah ini
Contoh 3 → benar
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OUT TR 000002 AND 0000100003 Instruksi 100004 LD TR 000005 AND 0000200006 Instruksi 2
4.13 (03) ILC Clear Interlocks dan (02) IL Interlocks
Interlocks IL (02) dan Interlocks Clear ILC (03) merupakan satu pasang
instruksi. Jika ada interlocks, maka harus ada instruksi penutupnya yaitu
interlocks Clear. Ladder diagram yang berada dalam wilayah antara
instruksi IL (02) dan ILC (03) tidak akan bekerja jika IL (02) belum bekerja.
Instruksi ini dapat menggantikan ladder diagram yang ada titik
percabangannya sehingga ladder diagram kita menjadi lebih sederhana.
Contoh no.3 di atas dapat dituliskan sebagai berikut
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
45
Contoh 4 → contoh program dengan interlocks
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 IL (02) 00002 LD 0000100003 Instruksi 100004 LD 0000200005 Instruksi 200006 ILC (03)
4.14 [ ] [ ] XX (05) JME END JUMP dan XX(04) JMP JUMP Instruksi
Logika instruksi ini mirip dengan logika pada instruksi Interlocks IL (02) dan
Interlocks Clear ILC (03). Bedanya, jika kondisi logika untuk instruksi JMP
(04) sudah OFF, kondisi logika output ladder diagram yang berada
diantara instruksi JMP (04) dan JME (05) yang mempunyai logic “1” (ON)
akan tetap ON (lacthing), walaupun kondisi input logic-nya sudah OFF.
Instruksi JMP (04) bisa dilakukan berulang-ulang dengan nomor BCD
(Binary Code Decimal) yang sama dan satu nomor BCD untuk JME (05).
Jadi tidak boleh ada nomor BCD yang sama untuk instruksi JME (05)
Keterangan :
Berikut ini contoh untuk instruksi JMP (04) dan JME (05)
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
46
Contoh A :
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 JMP (04) 0100002 LD 0000100003 Instruksi 100004 LD 0000200005 Instruksi 200006 JME (05)
Contoh B :
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
47
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 JMP (04) 0500002 LD 0000100003 Instruksi 100004 LD 0000200005 JMP (04) 0500006 LD 0000300007 Instruksi 200008 LD 0000400009 AND 0000500010 Instruksi 200011 JME (05) 01
4.15 (14)] [DIFD DOWN ATEDIFFERENTI DAN (13)] [DIFU UP ATEDIFFERENTI
Instruksi DIFU (13) and DIFD (14) berfungsi untuk mengubah kondisi
logika bit operand dari OFF menjadi ON selama 1 scan time adalah jumlah
waktu yang dibutuhkan oleh PLC untuk menjalankan program dimulai dari
alamat program 00000 sampai instruksi END (01). DIFU (13) sifatnya
mendeteksi transisi naik dari input, dan DIFD (14) mendeteksi transisi
turun dari input. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini.
INPUT
DIFU (13)
INPUT
DIFD (14)
Keterangan Z mempunyai lebar pulsa 1 scan time
Ladder Simbul
Operand data area
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
48
Operand data area
B : Bit
IR, AR, HR, LR
Dalam menggunakan instruksi DIFU (13) dan DIFD (14) di dalam IL (02) dan
IL (03), harus cukup berhati-hati sebab jika IL (02) terlambat ON, ada
kemungkinan instruksi DIFU (13) atau DIFD (14) tidak bekerja. Supaya aman,
logika program kita harus memastikan bahwa kondisi IL (02) sudah ON
terlebih dahulu sebelum instruksi DIFU (13) atau DIFD (14). Satu hal yang
sangat penting dan harus diingat adalah instruksi DIFU (13) dan DIFD (14)
tidak bekerja (tidak ada respon) pada saat PLC pertama kali hidup.
4.16 (11)KEEPKEEP→
Simbul ladder diagram
KEEP (11) B
S
R
Keterangan S = SET
R = RESET
Operand data area
B : Bit IR, AR, HR, LR
Instruksi ini berfungsi untuk mempertahankan kondisi output untuk tetap
ON walaupun input sudah dalam kondisi OFF. Logika input harus
diumpankan ke titik SET dari instruksi KEEP (11). Untuk mereset output
adalah dengan titik reset dari instruksi KEEP (11). Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada ilustrasi di bawah ini.
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
49
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000200001 LD) 0000300002 KEEP (11) BIT
Jika menggunakan instruksi KEEP (11) pada interlocks, maka bit yang
digunakan pada instruksi KEEP (11) tidak akan OFF walaupun IL (02)
sudah tidak aktif lagi (CFF)
4.17 (CNT)COUNTER dan (TIM)TIMER
Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC 000
sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Jika suatu nomor sudah
dipakai sebagai Timer/Counter maka nomor tersebut tidak boleh dipakai
lagi sebagai Timer ataupun sebagai Counter. Jadi dalam satu program
tidak boleh ada nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung mundur)
dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan mundur
tersebut mencapai angka nol maka contact NO Timer/Counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk
BCD dan dalam orde 100ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde
angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999. Simbul ladder diagram
o Timer
o Counter
(***) tergantung pada memory map PLC
N : Nomor TC # 000 sampai 511 (**)
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
50
SV : Set Value IR, AR, DM, HR, LR, #
4.18 (10)SFTREGISTERSHIFT →
Instruksi ini berfungsi untuk menggeser data dari bit yang paling rendah
tingkatnya ke bit yang lebih tinggi tingkatnya. Data input akan mulai
digeser pada saat transisi naik dari clock input.
o Simbul ladder diagram
SFT (10)St
E
Data
Clock
Reset
St : Alamat awal E :Alamat Akhir IR, AR, HR, LR IR, AR, HR, LR
o Contoh program
o Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 LD) 0000100002 LD 0000200003 SFT (10) 10
12
4.19 (39)DECDECREMENTDAN(38)INCINCREMENT →→
Instruksi INC (38) dan DEC (39) merupakan instruksi BCD. INC (38)
berfungsi untuk menambah data BCD dengan 1. Sedangkan instruksi DEC
(39) berfungsi untuk mengurangi data BCD dengan 1
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
51
Simbul ladder digram
Wd : Decrement Word (BCD)
IR, AR, DM, HR, LR
4.20 (21)MOVMOVE →
Instruksi MOV (21) berfungsi untuk memindahkan data channel (16 bit
data) dari alamat memori asal ke alamat memori tujuan. Atau untuk
mengisi suatu alamat memori yang ditunjuk dengan data bilangan
(hexadecimal atau BCD)
Simbul ladder diagram
S : Data Awal
IR, SR, AR, DM, HR, TC, LR, #
D : Data Tujuan IR, AR, DM, HR, LR
4.21 (20)CMPCOMPARE →
Instruksi ini berfungsi untuk membandingkan dua data 16 bit dan
mempunyai output berupa bit > (lebih dari), bit = (sama dengan) dan bit <
(kurang dari). Ketiga bit tersebut terdapat pada special Relay yaitu :
o 25505 >→ bit
o 25506 =→ bit
o 25507 <→ bit
Simbul ladder diagram
CMP (20)Cp1
Cp2
@ CMP (20)Cp1
Cp2
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
52
Cp1 : Data Compare 1 IR, SR, AR, DM, HR, TC, TR, #
Cp2 : Data Compare 2 IR, SR, AR, DM, HR, TC, TR, #
Contoh
Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 00000 LD 0000000001 OUT TR 000002 CMP 20
010 HR 09
00003 AND 2550500004 OUT 0160000005 LD TR 000006 AND 2550600007 OUT 0160100008 LD TR 000009 AND 2550700010 OUT 01602
4.22 DMuntukAddressingIndirect
Instruksi ini hanya khusus untuk DM saja (tidak berlaku untuk alamat
memori yang lain).
Simbulnya adalah
Pada instruksi DM bersifat sebagai petunjuk ke alamat DM yang lain.
Artinya isi dari DM XXXX menunjuk ke alamat DM. Misalnya ada instruksi
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
53
MOVE *DM 100 ke LR 00, dan *DM 100 berisi data 50. DM 50 berisi 222,
maka yang dikerjakan adalah isi dari DM 50 dipindahkan ke LR 00
sehingga isi LR 00 setelah instruksi MOVE adalah 222. Untuk lebih
jelasnya, lihatlah instruksi sebagai berikut :
Contoh Program Aplikasi : 1. Selektor switch dua posisi dihubungkan input 00000 untuk posisi A dan
00005 untuk posisi B. Sedangkan dua buah lampu dihubungkan ke
putput 10000 untuk lampu 1 dan 10003 untuk lapu 2. Jika switch posisi
A, maka lampu 1 akan menyala (lampu 2 padam), dan jika pada posisi
B maka lampu 2 akan menyala (lampu 1 padam)
o Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS00000 LD 0000000001 OUT 1000000002 LD 0000500003 OUT 1000300004 END (01)
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
54
2. Push button start dihubungkan ke input 00004 dan push button stop
dihubungkan ke 00006. Sebuah kontaktor dihubungkan ke output
10007. Jika push button start di tekan, maka kontaktor akan ON terus
sampai dimatikan melalui push button stop.
o Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS00000 LD 0000400001 OR 1000700002 AND NOT 0000600003 OUT 1000700004 END (01)
3. Suatu sistem kontrol genset mempunyai proteksi jika gagal start
sebanyak 5 kali akan membunyikan sirine alarm. Deteksi genset jalan
adalah melalui contact engine runing. Saat start ada waktu tunda
(timer) selama 5 detik, dan jika sebelum 5 detik genset sudah jalan,
maka waktu tunda akan reset (OFF). Untuk mematikan genset
digunakan tombol stop.
Suatu misal, koneksi ke PLC CQM1 adalah sebagai berikut :
100020000010001000001000000000
*
→→→→→→
SirinerunEngineStopStopButtonPushStartStartButtonPushOutput*:Input
Instruksi Dasar PLC by Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya
55
o Ladder diagram 00000 00003
10000
10000TIM 00
TIM 00#0050
0000110001
00003
CNT 01#005000001
TIM 00
CNT 0510002
END (01)
00001
o Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS00000 LD 0000000001 OR 1000000002 AND NOT 0000300003 AND NOT TIM 0000004 AND NOT 0000100005 OUT 1000000006 TIM 00
#005000007 LD 0000100008 OUT 1000100009 LD TIM 0000010 LD 0000100011 OR 0000300012 Cnt 01
#0000500013 LD CNT 0500014 OUT 1000200015 END (01)