bab iv hasil peneltian dan pembahasan 4.1 hasil...

20
30 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi pra siklus, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan hasil penelitian, dan hasil tindakan yang kami paparkan sebagai berikut: 4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum diadakan penelitian pada awal terlebih dahulu diadakan survey dan pengamatan subyek. Survey berupa pelajaran biasa tanpa metodologi penelitian sebanyak 2 kali pertemuan yang diajarkan oleh guru kelas V. Pada akhir pembelajaran peneliti meminta izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes membaca guna mendapat data tentang kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan selanjutnya. Pada kelas V SD Negeri Kambangan 01 sebelum dilaksanakan penelitian pada pertengahan semester 2 Tahun pelajaran 2011/2012, banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Matematika. Hal tersebut berdampak pada Hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar pada siswa kelas V ini disebabkan oleh beberapa faktor, untuk itu guru dituntut untuk mengatasinya. Berdasarkan data hasil tes hasil belajar menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan belajar pra siklus No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Prosentase 1. Tuntas 8 32 % 2. Belum Tuntas 17 68 % Jumlah 25 100 %

Upload: truongthuan

Post on 10-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

30

BAB IV

HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi pra

siklus, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan hasil

penelitian, dan hasil tindakan yang kami paparkan sebagai berikut:

4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus

Sebelum diadakan penelitian pada awal terlebih dahulu diadakan survey dan

pengamatan subyek. Survey berupa pelajaran biasa tanpa metodologi penelitian sebanyak

2 kali pertemuan yang diajarkan oleh guru kelas V. Pada akhir pembelajaran peneliti

meminta izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes membaca guna mendapat data

tentang kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan selanjutnya. Pada kelas V SD Negeri

Kambangan 01 sebelum dilaksanakan penelitian pada pertengahan semester 2 Tahun

pelajaran 2011/2012, banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran khususnya mata pelajaran Matematika. Hal tersebut berdampak pada Hasil

belajar siswa. Rendahnya hasil belajar pada siswa kelas V ini disebabkan oleh beberapa

faktor, untuk itu guru dituntut untuk mengatasinya.

Berdasarkan data hasil tes hasil belajar menunjukkan sebagian besar siswa belum

mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel

4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan belajar pra siklus

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Prosentase

1. Tuntas 8 32 %

2. Belum Tuntas 17 68 %

Jumlah 25 100 %

Page 2: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

31

Apabila skor pra siklus dianalisa berdasarkan skor tertinggi,skor terendah dan rata-

rata awal dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Skor Tes Terendah dan Tertinggi Pra Siklus

Hasil tes Matematika pada kondisi pra siklus, ditunjukkan pada lampiran 2,

disebabkan karena cara guru dalam mengajar pada mata pelajaran Matematika masih

menggunakan sumber bacaan buku paket saja, penjelasan secara klasikal,belum

menggunakan metode yang bervariasi dan belum menggunakan model pembelajaran

,media pembelajaran yang tepat, dan belum memanfaatkan sumber belajar lain yang

menarik minat siswa .

4.1.2 Deskripsi Kondisi Siklus 1

Hasil penelitian yang diadakan pra siklus menjadi acuan untuk diambil tindakan

yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa. Dari tes Matematika pra siklus

menunjukkan masih banyak siswa yang skornya dibawah KKM. Peneliti mengambil

tindakan awal sebelum pelaksanaan siklus 1 antara lain pemilihan sumber belajar, media

belajar yang berupa alat peraga,dan media konkret dilingkungan sekitar.

a. Perencanaan Tindakan

Siklus 1 terdiri dari 2 x pertemuan, 1 pertemuan berlangsung selama 70 menit

(dua jam pelajaran). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah:

No Uraian Skor

1 Skor Tertinggi 70

2 Skor Terendah 40

3 Skor Rata-rata 56,40

Page 3: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

32

1) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa

2) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam

pembelajaran.

3) Merumuskan tujuan pembelajaran.

4) Menyiapkan materi pelajaran.

5) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

6) Merancang pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar

7) Menyiapkan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran.

8) Membuat lembar observasi.

9) Membuat lembar kerja dan tes untuk melihat hasil yang telah dilakukan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu :

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

Melalui tanya jawab mengajak siswa untuk menyebutkan bangun dartar yang ada

di dalam kelas.

b. Orientasi

Siswa diberi penjelasan mengenai tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan

c. Motivasi

Siswa mencermati dan menanggapi pertanyaan guru tentang sifat-sifat bangun

datar segitiga, belah ketupat dan jajar genjang

2. Kegiatan Inti

a. Kelompok cooperative (awal)

1) Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 5 orang

2) Bagikan wacana atau tugas yang sesuai dengan materi yang diajarkan

3) Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan wacana/tugas yang

berbeda-beda dan memahami informasi yang ada di dalamnya

Page 4: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

33

b. Kelompok ahli

1) Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang sama

dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sesuai dengan

wacana/tugas yang telah dipersiapkan

2) Dalam kelompok ahli ini ditugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi

ahli sesuai dengan wacana/tugas yang menjadi tanggung jawabnya

3) Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat

menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana/tugas yang telah dipahami

kepada kelompok cooperative

c. Kelompok cooperative (akhir)

1) Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-masing

siswa kembali kelompok cooperative (awal)

2) Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk menyampaikan

hasil dari tugas di kelompok ahli

c. Hasil Pengamatan

Pengamatan terhadap tindakan siklus 1 dilakukan selama proses kegiatan

berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat yang mengajar di kelas IV SD Negeri

Kambangan 01 Kecamatan Blado, mengikuti keseluruhan proses tindakan yang

dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kambangan 01. Pengamatan kami bedakan menjadi

dua, yaitu pengamatan terhadap diskusi kelompok,presentasi hasil kerja kelompok berupa

data kuantitatif. Pengamatan terhadap proses belajar dilakukan oleh guru terhadap siswa

selama kegiatan siklus 1, sedangkan pengamatan terhadap hasil belajar dilakukan oleh

teman sejawat yaitu S.Yani Budiati,S.Pd yang kesehariannya mengajar di kelas IV SD

Negeri Kambangan 01.

Page 5: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

34

Tabel 4.3 Distribusi skor ulangan harian siklus 1 berdasar ketuntasan

Hasil Ulangan Jumlah Siswa Jumlah Skor

50 4 200

55 2 110

60 1 60

65 6 390

70 8 560

75 3 225

80 1 80

Jumlah 25 1625

Skor Rata-rata 65

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar dapat diketahui dari jumlah siswa

kelas V sebanyak 25 anak, yang sudah tuntas sebanyak 72% atau 18 siswa dan yang

belum tuntas sebanyak 28 % atau 7 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan

dapat disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Matematika Siklus 1

No Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Prosentase

1. Tuntas 18 72 %

2. Belum Tuntas 7 28 %

Jumlah 25 100 %

Apabila skor siklus 1 dianalisa berdasarkan skor tertinggi,skor terendah dan rata-

rata awal dapat dilihat pada tabel 4.5

Page 6: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

35

Tabel 4.5 Perolehan skorTes Matematika Siklus 1

No Uraian Skor

1 Skor Tertinggi 80

2 Skor Terendah 50

3 Skor Rata-rata 65

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan skor tertinggi adalah 80,skor terendah 40,

sedangkan rata-rata kelas adalah 65.

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran dilakukan

oleh teman sejawat yaitu S.Yani Budiati,S.Pd yang mengajar di kelas IV SD Negeri

Kambangan 01. Adapun hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa dan guru dan selama

proses pembelajaran Matematika dapat ditunjukkan pada tabel 4.6.dan 4.7

Page 7: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

36

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No.

Aktivitas siswa

Skor

4 3

1. Memperhatikan penjelasan guru v

2. Bekerjasama dalam kelompok lama v

3. Siswa mengemukakan pendapatnya secara lisan dalam kelompok lama

v

4. Siswa member kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok lama

v

5. Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang dalam kelompok lama

v

6. Saling membantu dan menyelesaikan tugas kelompok v

7. Memanfaatkan potensi anggota kelompok v

8. Memberi gagasan yang cemerlang dalam kelompok v

9. Bekerjasama dalam kelompok v

10. Siswa mengemukakan penjelasan atau menerangkan konsep materi secara lisan dalam kelompok baru

v

11. Siswa mendengarkan dengan baik ketika teman menerangkan penjelasan dalam kelompok baru

v

Pada siklus 1 pembelajaran berlangsung efektif terjadi peningkatan ketuntasan

hasil belajar yang dicapai siswa yaitu 18 siswa ( 72 % tuntas belajarnya)

memperolehskormencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa sudah mulai

memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran tentang sifat sifat bangun

datar. Walaupun sudah terjadi kenaikan persentase ketuntasan belajar, namun

pebelajaran belum mencapai Indikator ketuntasan klasikal 75%.

Page 8: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

37

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Pelaksanaan (skor)

4 3

1 Pendahuluan

a. apersepsi dan motivasi v

b. menyampaikan tujuan pembelajaran v

2 Kegiatan Inti

a. memberikan informasi tentang kegiatan v

b. membagikan LDK dan memberikan penjelasan v

c. membimbing kegiatan kelompok v

3 Kegiatan Penutup

a. membimbing siswa menarik kesimpulan v

b. membantu siswa memberi makna

pembelajaran dan memberikan evaluasi

v

Siklus 1 peran guru belum maksimal ,peran sebagai fasilitator belum dominan

maka perbaikan pelaksanaan pembelajaran maka pembentukan kelompok dengan jumlah

anggota yang terdiri dari 4 anak. Hal ini agar setiap peserta didik terlibat aktif dalam

pembelajaran dan tidak terjadi kefakuman tugas anggota kelompok. Untuk itu perlu

meningkatakan hasil belajar, motivasi dan minat, interaksi belajar, dan meningkatkan

penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran

d. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi tes kemampuan awal dan hasil tes siklus 1 dapat

dilihat adanya peningkatan hasil belajar,skor rata-rata kelas, dan ketuntasan belajar siswa,

dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus 1.Perbandingan perolehan skor

Matematika siswa antara kondisi awal dengan siklus I,dapat dilihat pada gambar/grafik 4.1

dan grafik perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan siklus I dapat dilihat pada

gambar/grafik 4.2

Page 9: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

38

0

1

2

3

4

5

6

7

8

40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90

Jumlah Siswa Pra siklus

Jumlah Siswa Siklus I

Gambar / grafik 4.1 Perbandingan skor pra siklus dengan siklus 1

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pra Siklus Siklus I

Tuntas

Blm Tuntas

Gambar/Grafik 4.2 Perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan siklus 1

Terlihat dari gambar 4.3 bahwa siswa yang tuntas belajar mengalami kenaikan

dari 8 siswa menjadi 18 siswa.Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran siklus I

ditemukan masalah-masalah sebagai berikut:

a) Guru kurang dapat memfariasikan metode dalam pembelajaran.

b) Persebaran siswa yang pandai dalam kelompok kurang merata.

c) Ada kelompok yang tidak menyelesaikan tugas sampai tuntas karena ada sifat

egois diantara anggotanya.

d) Pemantauan guru terhadap siswa pada saat pelajaran masih kurang.

Jum

lah

sis

wa

Jum

lah

sis

wa

Page 10: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

39

Ketidak berhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus 1 ini disebabkan oleh:

a) Penggunaan sumberdan media pembelajaran belum digunakan secara optimal.

b) Siswa belum memahami konsep materi yang diberikan.

c) Peran guru sebagai fasilitator belum optimal.

4.1.3 Deskripsi Hasil Perbaikan Siklus 2

Hasil penelitian yang diadakan Siklus 1 ternyata kurang optimal. Dari hasil refleksi

siklus 1 peneliti mengambil tindakan awal sebelum pelaksanaan siklus 2 . yaitu

membentuk kelompok belajar siswa, sedangkan pembentukan kelompok di lakukan oleh

guru, dengan kriteria anak yang berbeda, kurang, sedang, dan baik dalam satu kelompok

belajar.

a. Perencanaan Tindakan

Siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan, berlangsung selama 70 menit (dua jam

pelajaran). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah:

1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.

2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam

pembelajaran.

3. Merumuskan tujuan pembelajaran.

4. Menyiapkan materi pelajaran.

5. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

6. Merancang pembelajaran

7. Menyiapkan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran.

8. Membuat lembar observasi.

9. Membuat lembar kerja dan tes untuk melihat hasil yang telah dilakukan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu:

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Orientasi

c. Motivasi

Page 11: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

40

2. Kegiatan Inti

a. Kelompok cooperative (awal)

1) Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 5 orang

2) Bagikan wacana atau tugas yang sesuai dengan materi yang diajarkan

3) Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan wacana/tugas yang

berbeda- beda dan memahami informasi yang ada di dalamnya

b. Kelompok ahli

1) Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang sama dalam

satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sesuai dengan wacana/tugas yang

telah dipersiapkan

2) Dalam kelompok ahli ini ditugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi

ahli sesuai dengan wacana/tugas yang menjadi tanggung jawabnya

3) Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat

menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana/tugas yang telah dipahami

kepada kelompok cooperative

c. Kelompok cooperative (akhir)

1) Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-masing

siswa kembali kelompok cooperative (awal)

2) Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk menyampaikan

hasil dari tugas di kelompok ahli

3) Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya, secara keseluruhan masing-masing

kelompok melaporkan hasilnya dan guru memberi klarifikasi

3. Penutup

1) Menguji keterampilan siswa dengan lembar tugas siswa

2) Tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan ).

Page 12: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

41

c. Hasil Pengamatan

Pengamatan terhadap tindakan siklus 2 dilakukan selama proses kegiatan

berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat yang mengajar di kelas IV SD Negeri

Kambangan 01, mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas V SD

Negeri Kambangan 01 Kecamatan Blado. Data perolehan skor perbaikan pembelajaran

mtematika klas V siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Hasil Ulangan Harian Siklus 2

Hasil Ulangan Jumlah Siswa Jumlah Skor

60 3 180

70 2 140

75 5 375

80 8 640

85 7 595

Jumlah 25 1930

Skor Rata-rata 77,24

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari

jumlah siswa kelas V sebanyak 25 anak, yang sudah tuntas sebanyak 88 % atau 22 siswa

dan yang belum tuntas sebanyak 12 % atau 3 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan

perolehan skor anak dapat disajikan pada tabel 4.9.

Page 13: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

42

Tabel 4.9 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 2

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1. Tuntas 22 88 %

2. Belum Tuntas 3 12 %

Jumlah 25 100 %

Apabila skor siklus 2 dianalisa berdasarkan skor tertinggi,skor terendah dan rata-

rata awal dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Perolehan skorTes Siklus 2

No Uraian Skor

1 Skor tertinggi 85

2 Skor Terendah 55

3 Skor Rata-rata 77,24

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan skor tertinggi adalah 185,skor terendah 55,

sedangkan rata-rata kelas adalah 77,24.

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran dilakukan

oleh teman sejawat yaitu S.Yani Budiati,S.Pd yang mengajar di kelas IV SD Negeri

Kambangan 01. Adapun hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa dapat ditunjukan pada

tabel 4.11 ,sedangkan aktifitas guru selama proses pembelajaran dapat ditunjukkan pada

tabel 4.12.

Page 14: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

43

Tabel 4.11 Hasil pengamatan Aktifitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus 2

No.

Aktivitas siswa

Skor

4 3

1. Memperhatikan penjelasan guru v

2. Bekerjasama dalam kelompok lama v

3. Siswa mengemukakan pendapatnya secara lisan dalam kelompok lama

v

4. Siswa member kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok lama

v

5. Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang dalam kelompok lama

v

6. Saling membantu dan menyelesaikan tugas kelompok v

7. Memanfaatkan potensi anggota kelompok v

8. Memberi gagasan yang cemerlang dalam kelompok v

9. Bekerjasama dalam kelompok v

10. Siswa mengemukakan penjelasan atau menerangkan konsep materi secara lisan dalam kelompok baru

v

11. Siswa mendengarkan dengan baik ketika teman menerangkan penjelasan dalam kelompok baru

v

Siklus 2 pembelajaran berlangsung sangat efektif. Siswa merasa senang karena

dapat ikut aktif terlibat pada kegiatan diskusi dan mendapat tugas untuk mencari informasi-

informasi. Selain itu, siswa juga berkesempatan menjawab pertanyaan-pertanyaan guru

dengan sangat antusias.

Page 15: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

44

Tabel 4.12 Hasil pengamatan Aktivitas Guru dalam pembelajaran

No Aspek yang diamati Pelaksanaan (skor)

4 3

1 Pendahuluan

a. apersepsi dan motivasi v

b. menyampaikan tujuan pembelajaran v

2 Kegiatan Inti

a. memberikan informasi tentang kegiatan v

b. membagikan LDK dan memberikan penjelasan v

c. membimbing kegiatan kelompok v

3 Kegiatan Penutup

a. membimbing siswa menarik kesimpulan v

b. membantu siswa memberi makna

pembelajaran dan memberikan evaluasi

v

Dengan teknik pengaturan jumlah kelompok diskusi yang anggotanya 5 anak,

membuat anak lebih bisa berpikir untuk menyusun sendiri pengetahuannya sehingga

mempermudah peserta didik dalam menyerap materi yang disajikan guru.Tujuan

perbaikan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa meningkat secara

signifikan dapat tercapai. Prestasi siswa yang mendapatskormancapai standar Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM ) sebanyak 22 siswa ( 88 % )

d. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi tes siklus 1 dan hasil tes siklus 2 dapat dilihat adanya

peningkatan perolehan skor hasil belajar ,skor rata-rata kelas siklus 1 sebesar 65 skor

rata-rata hasil belajar siklus 2 sebesar 77,24 dan ketuntasan hasil belajar siswa dari

tindakan siklus 1 tuntas 18 siswa tidak tuntas 7 siswa dan sesudah tindakan siklus 2 tuntas

22 siswa tidak tuntas 3 siswa.

Page 16: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

45

Perbandingan perolehan skor, ketuntasan belajar siswa antara siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat

pada gambar 4.3 dan gambar 4.4

0

1

2

3

4

5

6

7

8

40-

44

45-

49

50-

54

55-

59

60-

64

65-

69

70-

74

75-

79

80-

84

85-

90

Jumlah siswa siklus 1

Jumlah siswa siklus 2

Gambar/ Grafik 4.3 Perbandingan skor Siklus 1 dengan siklus 2

0

5

10

15

20

25

Siklus 1 Siklus 2

Tuntas

Blm Tuntas

Gambar/Grafik 4.4

Perbandingan ketuntasan belajar siklus 1 dengan siklus 2

Terlihat dari gambar 4.5 bahwa siswa yang tuntas belajar mengalami kenaikan dari 18

siswa menjadi 22 siswa.Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran siklus 2 tidak

ditemukan masalah-masalah yang berarti,sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus 3.

Ketuntasan Belajar pada siswa dari pra siklus sampai dengan siklus 2 dapat ditunjukkan

pada tabel 4.13 berikut ini.

Jum

lah

Sis

wa

Jum

lah

Sis

wa

Page 17: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

46

Tabel 4.13 Rekapitulasi Tingkat Ketuntasan Belajar

No Ketuntasan

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Jml

Siswa %

Jml

Siswa %

Jml

Siswa %

1 Tuntas 8 32 18 72 22 88

2 Tidak Tuntas 17 68 7 28 3 12

Hasil analisis data ketuntasan belajar dapat pula disajikan dalam bentuk diagram

batang sebagai berikut :

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Tuntas

Tdk Tuntas

Gambar/Grafik 4.6 Rekapitulasi persentaseTingkat Ketuntasan Belajar

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Tuntas..%

Blm Tuntas %

Gambar/Grafik 4.7

Pro

sen

tase

Jml

Siswa

Page 18: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

47

Rekapitulasi persentaseTingkat Ketuntasan Belajar

Dari Tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada kondisi Pra Siklus, peserta didik yang tuntas belajarnya hanya 8 anak dari 25

anak = 32 % tuntas belajarnya, sedangkan rata-rata skor ulangan harian 56,40 atau

daya serap peserta didik hanya 56,40%.

2. Pada tindakan upaya perbaikan siklus 1, jumlah peserta didik yang tuntas belajarnya

naik menjadi 18 anak dari 25 anak = 72 % tuntas belajarnya, sedangkan rata-rata

skor ulangan harian mencapai 65 atau daya serap mencapai 65 %.

3. Pada upaya perbaikan siklus 2 peserta didik yang tuntas belajarnya meningkat

menjadi 22 anak dari 25 anak = 88 % tuntas belajarnya, sedangkan rata-rata skor

ulangan harian mencapai 77,24 atau daya serap mencapai 77,24 %.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan dapat dinyatakan

bahwa pembelajaran pada mata pelajaran Matematika kompetensi dasar Mengindentifikasi

sifat-sifat bangun datar pada siklus kedua dengan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

pada SDN Kambangan 01. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut :

4.2.1 Pembahasan Pra Siklus

Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa merasa bosan

dan aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran masih pasif. Siswa masih bekerja secara

individual, tidak tampak kreatifitas siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat

jenuh dan kurang semangat karena pembelajaran selalu monoton. Pada kondisi studi

awal, peserta didik yang tuntas belajarnya hanya 8 anak dari 25 anak = 32 % tuntas

belajarnya, sedangkan rata-rata skor ulangan harian 56,40 atau daya serap peserta didik

hanya 56,40%.

4.2.2 Pembahasan Siklus 1

Berdasarkan hasil ulangan harian yang telah disajikan pada Tabel di atas, maka

ketidaktuntasan belajar peserta didik pada pebelajaran siklus pertama dengan

Page 19: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

48

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disebabkan oleh peserta didik

kurang berkomunikasi dengan sesama peserta didik lainnya, peserta didik masih belum

memperhatikan penjelasan guru dengan baik, peserta didik masih ada yang pasif karena

jumlah anggota kelompok yang terlalu banyak atau kelompok diskusi gemuk, dan juga

karena guru belum memberikan penjelasan tentang aturan diskusi sehingga menimbulkan

kebingungan dalam mengerjakan tugas selain itu juga guru kurang memberikan

penjelasan tentang metode yang diterapkan.Pada upaya perbaikan pembelajaran siklus

pertama, ada 5 kelompok yang dibentuk. Tiap kelompok mengyelesaikan lembar kerja

kelompok. Hasil belajar yang didapat oleh masing-masing individu akan disumbangkan

pada kelompok masing-masing.

Pada upaya perbaikan pembelajaran siklus pertama, pelaksanaan pembelajaran

belum sesuai dengan rencana. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal antara lain : (1)

peserta didik belum terbiasa dengan kondisi belajar yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; (2) peserta didik belum memahami langkah-langkah

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara utuh dan menyeluruh.Untuk mengatasi

masalah tersebut, guru melakukan berbagai upaya sebagai berikut : (1) guru dengan

intensif memberikan pengertian kepada peserta didik tentang kondisi dalam berkelompok;

(2) guru membantu kelompok yang belum memahami langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap kegiatan

akhir pembelajaran siklus pertama dan hasil diskusi antara peneliti, observer, dan

konsultasi dengan pembimbing, dapat disimpulkan antara lain : (1) peserta didik mulai

mengetahui tentang cara berkelompok; (2) peserta didik mulai mengetahui tentang model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

4.2.3 Pembahasan Siklus 2

Pada upaya pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua, suasana

pembelajaran sudah mengarah pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tugas

yang diberi oleh guru yang berupa lembar kerja siswa sudah dikerjakan dengan baik dan

benar oleh tiap-tiap kelompok dibandingkan dengan pra siklus atau siklus 1 Dengan

Page 20: BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2153/5/T1_262010842_BAB IV.pdf · 30 BAB IV . HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Hasil

49

pembentukan kelompok diskusi yang jumlah anggota kelompoknya ideal, peserta didik

dalam kelompok sudah saling membantu untuk menguasai materi pembelajaran. Dalam

diskusi antar kelompok, peserta didik terlihat antusias dan bersemangat mengikuti proses

pembelajaran. Semua peserta didik bersemangat bertanya dan menanggapi paparan dari

kelompok lain sehinggan suasana pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan sudah

tercipta. Peserta didik juga sudah mampu menyimpulkan materi pembelajaran.

Siklus kedua ternyata kegiatan pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran Matematika Kompetensi dasar

Mengindentifikasi sifat-sifat bangun datar telah berpengaruh besar dan positif terhadap

hasil belajar peserta didik. Peningkatan ini terjadi secara signifikan. Hal tersebut dapat

dilihat pada pelaksanaan perbaikan siklus kedua hasil belajar peserta didik mencapai

88 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar agar hasil belajar dan minat

belajar peserta didik dapat meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran.