bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. deskripsi...

37
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga yang mempunyai skor rendah dalam disiplin belajar yang diukur melalui skala disiplin belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 10 siswa sebagai kelompok kontrol. Tabel 4.1 dibawah ini adalah diskripsi mengenai sebaran kelompok eksperimen dan kontrol berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.1 Diskripsi kelompok eksperimen dan kontrol. Jenis kelamin Kelompok Jumlah Eksperimen Control Laki-laki 4 4 8 Perempuan 6 6 12 Jumlah 10 10 20 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa jenis kelamin tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Tabel 4.2 dibawah ini akan dijelaskan mengenai skor pre test disiplin belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, secara statistik gambaran kelompok control dan kelompok experimen dapat dilihat dalam tabel hasil uji man-withney pada tabel 4.2 di bawah ini. 4.2. Hasil Pretest Dari tabel 4.1 di bawah dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat 20 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok

Upload: doanhuong

Post on 11-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subyek Penelitian

Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga yang

mempunyai skor rendah dalam disiplin belajar yang diukur melalui skala disiplin

belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 10 siswa

sebagai kelompok kontrol. Tabel 4.1 dibawah ini adalah diskripsi mengenai

sebaran kelompok eksperimen dan kontrol berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.1 Diskripsi kelompok eksperimen dan kontrol.

Jenis kelamin Kelompok

Jumlah Eksperimen Control

Laki-laki 4 4 8

Perempuan 6 6 12

Jumlah 10 10 20

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa jenis kelamin tidak ada

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Tabel 4.2 dibawah ini akan

dijelaskan mengenai skor pre test disiplin belajar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, secara statistik gambaran kelompok control dan kelompok

experimen dapat dilihat dalam tabel hasil uji man-withney pada tabel 4.2 di bawah

ini.

4.2. Hasil Pretest

Dari tabel 4.1 di bawah dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat

20 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

33

kontrol dan 10 siswa sebagai kelompok eksperimen. Jumlah siswa berdasar

katagori masing-masing kelompok.

Tabel 4.2 Uji man-withney pretest kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol

Setelah dilakukan uji beda pada hasil skala disiplin belajar pada kelompok

eksperimen dan kelmpok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kedua kelompok dengan ditunjukkan sig. 0,218 > 0,05, sedangkan mean rank

kelompok eksperimen 8,85 dan mean rank kelompok kontrol adalah 12,15.

Berdasarkan rancangan penelitian dan hasil analisis diatas, selanjutnya

kelompok eksperimen akan diberikan treatment yaitu diberikan layanan

bimbingan belajar sebanyak sembilan kali pertemuan, sedangkan kelompok

kontrol tidak diberikan treatment.

Penulis membuat program layanan bimbingan belajar yang disesuaikan

dengan kebutuhan siswa dan hasil prosentase ketiga dimensi disiplin belajar.

Ranks

10 12.15 121.50

10 8.85 88.50

20

VAR00002

kontrol

eksperimen

Total

VAR00003

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

33.500

88.500

-1.266

.206

.218a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

VAR00003

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: VAR00002b.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

34

Tabel 4.3 berikut ini merupakan susunan program layanan yang akan diberikan

kepada kelompok eksperimen :

Tabel 4.3 Program layanan bimbingan kelompok teknik self modeling

No Topik Indikator Tujuan Rencana

pelaksanaan

Alokasi

waktu dan

pertemuan

Bentuk

kegiatan

1 Disiplin

belajar

siswa

Memahami

kekuatan dan

kelemahan

disiplin

belajar siswa

Siswa mampu

mengutarakan

kekuatan dan

kelemahan

disiplin belajar

dalam

kaitannya

tanggung jawab

seorang siswa.

Sabtu, 26

Oktober

2013

1

pertemuan

±45 menit

Permainan,

sharring

2 Disiplin

dalam

menaati

belajar di

sekolah,di

rumah dan

belajar di

kelas

Pengharapan

terbatas pada

bidang

perilaku

khusus

Yaitu disiplin

dalam

menaati

belajar di

sekolah, di

rumah dan di

kelas

Siswa mampu

menunjukkan

disiplin dalam

menaati belajar

di sekolah,

dirumah dan di

kelas

4 dan 9

November

2013

2

pertemuan

±45 menit

Permainan,

Putar

video,

modeling,

Tanya

jawab

3 Mengatasi

kesulitan

disiplin

belajar di

sekolah, di

rumah dan di

kelas

Analisis

pilihan

perilaku yg

akan dicoba

(merasa

mampu

dilakukan)

menghindari

situasi dan

prilaku yg

dirasa

melampaui

batas

kemampuan

Siswa dapat

menunjukkan

disiplin belajar

di sekolah, di

rumah dan di

kelas

11 dan 30

November

2013

2

pertemuan

±45 menit

Permainan,

putar

video,

modeling,

Tanya

jawab

4 Dengan

potensi diri

dapat

menunjukkan

disiplin

belajar

Tingkat

kesulitan

disiplin

belajar dapat

diselesaikan

Siswa mampu

menunjukkan

disiplin belajar

dengan potensi

diri dapat

menyelesaikan

17 dan 23

Desember

2013

2

pertemuan

±45 menit

Permainan,

modeling,

Tanya

jawab

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

35

tugas belajar

yang sulit dan

menantang

5 Menumbuhk

an sikap

berfikir

positif dari

usaha yang

kita lakukan

(Kemantapan

pengharapan)

Bertahan

dalam

usahanya

yaitu

menghadapi

tugas dan

tantangan

pekerjaan

sebagai siswa

Siwa mampu

menunjukkan

sikap disiplin

dari usahanya

dapat

memperoleh

hasil yang

ingin kita

capai.

8 dan 11

januari 2014

2

pertemuan

±45 menit

Permainan.

modeling,

Tanya

jawab

4.3. Pelaksanaan Penelitian

4.3.1. Perijinan Penelitian

Penulis memberikan surat ijin penelitian kepada Kepala Sekolah SMAN 2

Salatiga pada tanggal 3 Mei 2013. Penulis mengalami kendala sehingga

melanjutkan penelitian di bulan September 2013. Prosedur awalnya surat ijin

diberikan kepada bagian tata usaha dan nantinya pihak tata usaha akan

memberikan surat ijin tersebut kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Salatiga,

kurikulum serta guru BK.

Atas ijin tersebut, penulis membicarakan prosedur penelitian yang berupa

uji instrumen, pretest, postest dan treatment serta membicarakan kapan penelitian

akan mulai dilaksanakan dengan pihak kurikulum dan guru BK. Setelah

berunding, pihak kurikulum dan Guru BK memberi ijin untuk uji instrument dan

pretest dilaksanakan pada bulan September 2013 saat jam BK. Sedangkan untuk

pelaksanaan Layanan (Treatment) dan pretest dilakukan mulai bulan Oktober

2013 dan dilakukan saat jam BK, jam pelajaran kosong dan jam luar sekolah

dengan syarat penulis harus membuat surat ijin penelitian lanjutan yang nantinya

akan diberikan kepada pihak kepala sekolah mengingat penelitian membutuhkan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

36

waktu yang cukup lama. Atas kesepakatan tersebut, penulis melaksanakan

penelitian sesuai prosedur yang ditetapkan pihak sekolah.

4.3.2. Perlakuan (treatment)

Treatment diberikan dengan memberi layanan bimbingan belajar dengan

teknik self-modelling rancangan yang sudah dibuat oleh penulis sebanyak 9 sesi

dan dilaksanakan pada waktu yang disepakati penulis dan kelompok pada jam

pelajaran jam BK atau pada jam–jam tertentu sesuai dengan kesepakatan dengan

kelompok. Layanan ini dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen setelah

postest menunjukkan peningkatan disiplin belajar dan hasilnya lebih tinggi dari

kelompok kontrol. Adapun sesi eksperimen dengan layanan bimbingan belajar

dengan teknik self modelling sebagai berikut:

1. Pertemuan pertama hari Sabtu, 26 Oktober 2013

a. Tahap pembentukan kelompok

Sesi 1 dilakukan saat jam pelajaran yaitu jam BK dan tempat pelaksanaan di

ruang kelas sekolah sesuai dengan kesepakatan penulis dan kelompok. Sesi

pertama merupakan awal dari pertemuan layanan bimbingan belajar dengan teknik

self modelling yang merupakan tahap pembentukan kelompok dimana pemberi

layanan menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan layanan

bimbingan belajar dengan teknik self modelling, menyepakati kontrak waktu serta

memberi motivasi anggota kelompok yang diharapkan nantinya anggota

kelompok lebih terbuka menyampaikan harapan dan tujuan-tujuan yang ingin

dicapai serta antusias dari masing-masing anggota dalam mengikuti layanan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

37

Topik yang dipilih untuk pertemuan pertama yaitu “disiplin belajar

siswa”.Tujuan yang ingin dicapai yaitu Siswa mampu mengutarakan kekuatan dan

kelemahan disiplin belajar dalam kaitannya tanggung jawab seorang siswa serta

pentingnya disipli belajar bagi siswa. Selanjutnya penulis mengajak kelompok

untuk melakukan permainan “sapi dan kandang”. Permainan ini dimaksudkan

untuk mengembalikan konsentrasi anggota kelompok setelah melakukan rutinitas

belajar, sehingga kelompok semakin bersemangat untuk mengikuti layanan.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur layanan belajar dengan teknik self

modelling dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.

c. Tahap Kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang pengertian

disiplin belajar dan pentingnya disiplin belajar bagi siswa. Dimaksudkan anggota

kelompok merefleksi diri sehingga dapat mengutarakan kekuatan dan kelemahan

disiplin belajar yang dimiliki berkaitan dengan tanggung jawab siswa.

Setelah semua anggota kelompok dapat dengan verbal merefleksi kekuatan,

kelemahan dan problematika yang dihadapi berkaitan dengan disiplin belajar,

penulis mengindikasikan bahwa sebagian besar kelemahan disiplin belajar

anggota kelompok yaitu ketidak disiplin dalam memenuhi tuntutan yaitu ketidak

disiplinan menaati belajar di sekolah, ketidak disiplinan menaati belajar di rumah ,

dan tidak disiplin perhatian yang baik saat belajar di kelas.

Dari keterangan dan indikasi tersebut penulis jadikan acuan dalam pemilihan

model, yang secara langsung akan ditampilkan dalam situasi kelompok. Sehingga

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

38

nantinya anggota kelompok dapat refleksi diri dari pengalaman–pengalaman

model secara efektif. Gambar 4.1 dibawah ini merupakan gambar bimbingan

belajar dengan teknik self-modelling sesi pertama dengan topik “disiplin belajar

siswa“:

Gambar 4.1 bimbingan belajar dengan teknik self-modelling ke-1

d. Tahap penutup

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa sesi pertama akan

segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang

berlangsung dan penulis menyarankan kepada anggota kelompok untuk membuat

video dengan tema kedisiplinan dengan model diri sendiri.

Berdasarkan evaluasi yang diberikan siswa penulis menyimpulkan

keseluruhan layanan yang berlangsung. Melalui kegiatan bimbingan belajar

dengan teknik self-modelling dengan topik disiplin belajar siswa, anggota

kelompok bisa melihat kelemahan–kelemahan yang dimiliki berkaitan dengan

disiplin belajar. Kelompok juga semakin sadar bahwa dengan disiplin belajr yang

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

39

rendah dapat mempengaruhi prestasi dan kinerja sebagai seorang siswa. Penulis

juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan

do’a.

2. Pertemuan ke-2 dan ke-3 tanggal 4 dan 9 November 2013

Dari kesepakatan dengan kelompok kegiatan layanan diadakan di ruang kelas

dan seluruh anggota kelompok hadir. Video yang digunakan pada sesi kedua ini

adalah Icha dan Yulia. Pemilihan model berdasarkan permasalahan disiplin

belajar dari hasil sekala yang paling rendah dan masukan dari anggota kelompok.

a. Tahap Pembukaan

Penulis membuka kegiatan dengan salam, do’a dan ucapan terima kasih

kepada anggota kelompok karena sudah hadir dalam kegiatan layanan.

Selanjutnya penulis menjelaskan Topik, tujuan dan proses layanan bimbingan

belajar dengan teknik self-modelling.

Topik yang akan dibahas pada kegiatan layanan pada sesi ke-2 ini “Disiplin

menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas”. Tujuan yang ingin dicapai

pada pertemuan kedua yaitu dengan bimbingan belajar dengan teknik self-

modelling anggota kelompok dapat belajar merefleksi dri mengenai disiplin

belajar. Penulis kemudian mengajak kelompok untuk melakukan permainan

“opposite”. Permainan opposite ini berfungsi untuk menyegarkan kembali pikiran

siswa yang setelah sehari mengikuti pelajaran, sehingga kelompok dapat fokus

mengikuti layanan.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

40

b. Tahap Peralihan

Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali prosedur dan proses

bimbingan belajar dengan teknik self-modelling dan menanyakan kesiapan siswa

untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.

c. Tahap Kegiatan

Dalam tahap kegiatan ini penulis memulai dengan memberi kesempatan

kepada kelompok untuk menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

Selanjutnya penulis memperkenalkan model untuk video yang akan diputar

kepada kelompok, dan menanyakan kesanggupan kelompok untuk belajar dan

bisa merefleksi diri dari video dan model.

Setelah semuanya siap, mulai menayangkan video dan mengutarakan

pengalaman–pengalaman, kiat–kiat dan menanamkan rasa disiplin dapat menaati

belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Dimulai dari model yang pertama yaitu

Yulia dan dilanjutkan model yang kedua yaitu Icha dengan masing–masing waktu

15 menit. Anggota kelompok dengan memperhatikan sungguh–sungguh setiap

apa yang diutarakan model.

Selanjutnya penulis menanyakan kepada anggota kelompok mengenai

informasi apa yang diperoleh dari video dan model tentang disiplin menaati

belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Setelah itu penulis menanyakan pada

masing–masing anggota kelompok untuk memberi masukan kepada model

dilakukan setelah pemutaran video, dan apa yang dianggap cocok untuk

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

41

menumbuhkan disiplin belajar dapat menaati belajar di sekolah, di rumah dan di

kelas saat ini?

Penulis juga menayakan kesanggupan anggota kelompok untuk benar–

benar menerapkan dalam situasi sesungguhnya dengan apa yang dipelajari dan

direncanakan dari proses belajar dari masukan kelompok agar siswa dapat

mengerjakan dan memenuhi tuntutan akademik sekolah. Penulis meminta anggota

kelompok untuk melaporkan hasil penerapan tingkah laku yang baru setelah sesi

ini sampai pada pertemuan selanjutnya, dengan membuat skala peningkatan dari 0

– 10.

Gambar 4.2 dibawah ini merupakan gambar bimbingan belajar dengan

teknik self-modelling sesi kedua dengan topik “Disiplin menaati belajar di sekolah

dan di rumah”

Gambar 4.2 bimbingan belajar dengan teknik self-modelling ke-2

d. Tahap Penutup

Penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera selesai.

Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi proses berlangsungnya layanan.

Proses berlangsungnya layanan dinilai sudah baik, namun proses attentional harus

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

42

lebih diperbaiki. Agar informasi–informasi yang diperoleh benar–benar bisa

diserap pada koqnitif anggota kelompok. Penulis juga mengharapkan informasi

hasil proses belajar dari masukan kelompok dapat digunakan sebaik–baiknya

dalam penerapan tingkah laku yang baru. Penulis mengharapkan agar kelompok

tetap belajar secara observasional diluar situasi kelompok dari topik disiplin

menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Dengan topik disiplin menaati

belajar di sekolah, di rumah dan di kelas anggota kelompok termotivasi untuk

merubah perilku yang pesimis ke optimis, sehingga timbul disipli bahwa belajar

bukanlah hambatan melainkan tantangan yang harus diselesaikan. Selanjutnya

kegiatan ditutup dengan do’a.

3. Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga ini dirancang penulis untuk mengetahui hasil perubahan

tingkah laku siswa setelah berapa hari melakukan layanan bimbingan belajar

dengan teknik self-modelling dari topik disiplin menaati belajar di sekolah, di

rumah dan di kelas mengatasi kesulitan dan hambatan dalam proses perubahan

tingkah laku. Sesuai kesepakat dengan kelompok, kegiatan layanan dilaksanakan.

Lokasi layanan bertempat di rumah Yulia.

Penulis memulai kegiatan dengan salam, do’a, dan mengucapkan

terimakasih kepada kelompok yang sudah berkenan hadir mengikuti kegiatan.

Penulis juga mengajak kelompok untuk melakukan permainan “menangkap

kelinci”, permainan ini membuat siswa untuk bergairah kembali dalam melakukan

kegiatan, sehingga saat layanan siswa bisa bersemangat. Selanjutnya penulis

meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil selama ini setelah kegiatan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

43

layanan bimbingan belajar dengan teknik self-modelling sesi kedua

berlangsung.Hasil laporan menunjukkan adanya berbedaan pada masing–masing

anggota kelompok, ada yang sudah menunjukkan peningkatan dan ada yang

belum menunjukkan peningkatan. Level tertinggi di angka 7, sedangkan level

terendah diangka 4 yang sebelumnya level tertinggi diangka 5 dan terendahnya

diangka 0. Penulis memberikan apresiasi dan pujian atas peningkatan tersebut.

Dari hasil skala peningkatan, anggota kelompok tanya jawab dengan model

mengenai hambatan–hambatan dan kendala yang diperoleh dalam mengkinerjakan

informasi–informasi yang diperoleh dari kelompok. Dimaksudkan kelompok

dapat memperoleh informasi lebih banyak sehingga dapat mengatasi hambatan

dan kendala tersebut.

Di akhir sesi penulis mengajak kelompok untuk mengevalusai kegiatan sesi

ketiga berlangsung. Hasil evaluasi menunjukkan siswa kurang terbuka mengenai

hambatan–hambatan saat tanya jawab. Penulis mengharapkan pada sesi

berikutnya kelompok lebih aktif dalam tanya jawab. Dari topik disiplin menaati

belajar di sekolah, di rumah dan di kelas sesi ketiga ini anggota kelompok dapat

tergugah dalam memenuhi tanggung jawab, dan kelompok semakin mantap sesulit

dan sebanyak apaun tugas akan bisa terselesaikan apabila siswa disiplin dan

usaha. Penulis tetap meminta kepada kelompok untuk membuat skala peningkatan

hasil layanan selama setelah layanan sesi saat ini yang akan dilaporkan pada sesi

berikutnya dan penulis menyarankan kepada anggota kelompok untuk membuat

video dengan tema menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas dengan

model diri sendiri. Penulis mengharapkan kepada kelompok untuk tetap belajar

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

44

secara observasional diluar kegiatan kelompok. Dan kegiatan diakhiri dengan

do’a.

Gambar 4.3 dibawah ini merupakan gambar bimbingan belajar dengan

teknik self-modelling sesi ketiga dengan topik “disiplin menaati belajar di sekolah,

di rumah dan di kelas “:

Gambar 4.2 bimbingan belajar dengan teknik self-modelling ke-3

4. Pertemuan ke-4 dan ke-5 tanggal 11 dan 30 November 2013

Kegiatan layanan diadakan di rumah Yulia dan anggota kelompok ada yang

berhalangan tidak bisa hadir. Sesi keempat ini dirancang penulis dengan

menggunakan topik bahasan yang baru yaitu “Mengatasi kesulitan disiplin belajar

di sekolah dan di rumah” Model yang digunaka Wulan dan Robi berbeda dengan

model pada pertemuan sebelumnya.

a. Tahap Pembukaan

Penulis membuka kegiatan dengan salam, do’a dan ucapan terima kasih

kepada anggota kelompok karena sudah hadir dalam kegiatan layanan. Sebelum

penulis menjelaskan topik yang akan dibahas pada pertemuan keempat, penulis

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

45

meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil selama ini sesudah kegiatan

layanan sesi ketiga berlangsung. hasil laporan menunjukan adanya peningkatan

pada masing–masing anggota kelompok dari topik disiplin belajar di sekolah dan

di rumah sekolah. Level tertinggi pada angka 7, sedangkan level terendah pada

angka 6 yang dimana dipertemuan ketiga level tertinggi diangka 7 dan terendah

diangka 4. Penulis memberikan pujian dan senyuman hangat atas peningkatan

tersebut.Selanjutnya penulis menjelaskan Topik, tujuan dalam bimbingan belajar

dengan teknik self-modelling sesi keempat dan mengajak kelompok untuk

melakukan permainan “kata simon”.

Topik yang akan dibahas pada kegiatan layanan pada sesi keempat ini

“Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas”. Tujuan

yang ingin dicapai pada pertemuan keempat yaitu anggota kelompok dapat

menghadapi kesulitan dan kegagalan dalam disiplin belajar.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur dan proses bimbingan belajar dengan

teknik self-modelling dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan

selanjutnya.

c. Tahap Kegiatan

Dalam tahap kegiatan ini penulis memulai dengan memberi kesempatan

kepada kelompok untuk menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

Selanjutnya penulis memperkenalkan model untuk video yang akan diputar

kepada kelompok, dan menanyakan kesanggupan kelompok untuk belajar dan

bisa merefleksikan diri dari video dan model.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

46

Setelah semuanya siap, mulai menayangkan video dan mengutarakan

pengalaman–pengalaman, kiat–kiat dalam menghadapi kesulitan dalam disiplin

belajar di sekolah, di rumah dan di kelas yang diawali dari model yang pertama

yaitu Wulan dan dilanjutkan model yang kedua yaitu Robi dengan masing–masing

waktu 15 menit. Anggota kelompok dengan memperhatikan sungguh–sungguh

setiap apa yang diutarakan model.

Selanjutnya penulis menanyakan kepada anggota kelompok informasi apa

yang diperoleh dari model tentang mengatasi kesulitan dalam disiplin belajar di

sekolah, di rumah dan di kelas? Selanjutnya penulis menanyakan pada masing–

masing anggota kelompok untuk memberi masukan kepada model dilakukan

setelah pemutaran video, dan apa yang dianggap cocok untuk mengatasi kesulitan

disiplin belajar? Penulis juga menayakan kesanggupan anggota kelompok untuk

benar–benar menerapkan dalam situasi sesungguhnya dengan apa yang dipelajari

dan direncanakan dari proses belajar dari kelompok. Penulis meminta anggota

kelompok untuk melaporkan hasil penerapan tingkah laku yang baru setelah sesi

ini sampai pada pertemuan selanjutnya, dengan membuat skala peningkatan dari 0

– 10.

Gambar 4.4 dibawah ini merupakan gambar bimbingan belajar dengan

teknik self-modelling sesi keempat dengan topik “Mengatasi kesulitan disiplin

belajar di sekolah, di rumah dan di kelas “:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

47

Gambar 4.4 bimbingan belajar dengan teknik self-modelling ke-4

d. Tahap penutup

Penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera selesai.

Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi proses layanan, proses

berlangsungnya layanan dinilai sudah baik dari sesi sebelumnya. Penulis

mengharapkan kelompok dapat menjaga situasi yang baik saat proses layanan

sampai pada sesi–sesi layanan bimbingan kelompok teknik self modeling

selanjutnya. Penulis tetap menghimbau kepada anggota kelompok untuk tetap

belajar secara observasional dari topik mengatasi kesulitan disiplin belajar diluar

situasi kelompok serta tetap membuat skala peningkatan yang akan dilaporkan

pada sesi berikutnya. Dari topik mengatasi kesulitan disiplin belajar, kelompok

memperoleh pengetahuan mengenai mensiasati kegagalan dan kesulitan disiplin

belajar di sekolah, dirumah dan di kelas. Kelompok dapat merefleksi apa

kekurangan dan kelemahan dan langkah–langkah yang salah dalam belajar.

Kelompok juga semakin sadar bahwa ketidak mampuan berdisiplin dalam belajar

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

48

karena sifat kurang disiplin dan sifat malas dalam diri sendiri, setelah itu kegiatan

ditutup dengan do’a.

5. Pertemuan kelima

Pertemuan kelima ini dirancang penulis untuk mengetahui perubahan

tingkah laku siswa hasil layanan bimbingan kelompok teknik self modeling sesi

keempat dari topik Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah dan di rumah

dan mengatasi hambatan dan kesulitan dalam proses perubahan tingkah laku.

Sesuai dengan kesepakatan kelompok kegiatan dilakukan pulang sekolah dan di

tempat rumah Yulia.

Penulis memulai kegiatan dengan salam, do’a, dan mengucapkan

terimakasih kepada kelompok yang sudah berkenan hadir mengikuti kegiatan.

Kemudian penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan “patung

pancoran. Permainan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan konsentrasi siswa,

sehingga saat layanan siswa berkonsentrasi dengan baik. Selanjutnya penulis

meminta anggota kelompok untuk melaporkan skala peningkatan topik mengatasi

kegagalan dan kesulitan mengerjakan tugas selama seminggu setelah kegiatan

layanan bimbingan kelompok teknik self modeling sesi keempat berlangsung.

Hasil laporan menunjukkan adanya peningkatan pada setiap anggota kelompok

walaupun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Level tertinggi pada

angka 8 dan terendah pada angka 4. Namun demikian penulis tetap mengapresiasi

atas peningkatan tersebut dengan memberikan pujian dan tepuk tangan.

Dari hasil skala peningkatan, anggota kelompok tanya jawab mengenai

hambatan–hambatan dan kendala yang diperoleh saat mengkinerjakan informasi–

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

49

informasi yang diperoleh dari model. Dimaksudkan kelompok dapat memperoleh

informasi lebih banyak sehingga dapat mengatasi hambatan dan kendala tersebut.

Sebelum penulis menutup kegiatan, Penulis mengajak kelompok untuk

evaluasi kegiatan yang berlangsung.Kegiatan berlangsung cukup baik, kelompok

lebih aktif dari kegiatan tanya jawab dari sesi sebelumya.Penulis mengharapkan

agar informasi–informasi yang diperoleh bisa di aplikasikan pada tindakan yang

diinginkan pada masing–masing anggota kelompok. Dari kegiatan sesi kelima ini

kelompok semakin disiplin belajar dapat mengatasi kesulitan mengerjakan tugas

akademik sekolah. Penulis juga meminta kepada anggota kelompok untuk tetap

belajar dari topik mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah dan di rumah

diluar situasi kelompok.

Untuk mengetahui hasil peningkatan keberhasilan bimbingan kelompok

teknik self modeling dengan topik Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah

dan di rumah, penulis tetap meminta kepada kelompok untuk membuat skala

peningkatan yang akan dilaporkan pada sesi berikutnya dan penulis menyarankan

kepada anggota kelompok untuk membuat video dengan tema dengan potensi diri

dapat menunjukkan disiplin belajar dengan model diri sendiri.

Gambar 4.5 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik

self modeling sesi kelima dengan topik “Mengatasi kesulitan disiplin belajar di

sekolah dan di rumah “:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

50

Gambar 4.5 Bimbingan kelompok teknik Self modeling ke-5

6. Pertemuan ke-6 dan ke-7 tanggal, 17 dan 23 Desember 2013

Kegiatan layanan diadakan di ruang kelas dan seluruh anggota kelompok

hadir. Sesi keempat ini dirancang penulis dengan menggunakan topik bahasan

yang baru yaitu “Dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar” Model

yang digunaka Upik dan Bagus berbeda dengan model pada pertemuan

sebelumnya.

a. Tahap Pembukaan

Penulis membuka kegiatan dengan salam, do’a dan ucapan terima kasih

kepada anggota kelompok karena sudah hadir dalam kegiatan layanan. Sebelum

penulis menjelaskan topik yang akan dibahas pada pertemuan keempat, penulis

meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil selama ini sesudah kegiatan

layanan sesi keempat berlangsung. Hasil laporan menunjukan adanya peningkatan

pada masing–masing anggota kelompok. Level tertinggi pada angka 9, sedangkan

skor terendah pada angka 7 dari topik dengan potensi diri dapat menunjukkan

disiplin belajar. Penulis sangat mengapresiasi atas peningkatan tersebut dengan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

51

memberikan pujian dan tepuk tangan. Namun demikian penulis tetap

mengharapkan kepada kelompok ditingkatkan kembali bagi anggota kelompok

yang belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, dan menjaga kondisi

tersebut bagi anggota kelompok yang sudah mendapatkan peningkatan yang

diharapkan.

Selanjutnya penulis menjelaskan Topik, tujuan dan proses layanan

bimbingan kelompok teknik self modeling. Topik yang akan dibahas pada

kegiatan layanan pada sesi keenam ini “Dengan potensi diri dapat menunjukkan

disiplin belajar”. Tujuan yang ingin dicapai pada pertemuan keenam yaitu Siswa

mampu menunjukkan potensi diri dapat menghadapi dan menyelsaikan belajar

yang sulit dan menantang. Kemudian penulis mengajak kelompok untuk

melakukan permainan “tetanik”, permainan ini membentuk kerja sama siswa dan

membuat kelompok bergembira.

b. Tahap Peralihan

Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali prosedur dan proses

bimbingan kelompok teknik self modeling dan menanyakan kesiapan siswa untuk

mengikuti kegiatan selanjutnya.

c. Tahap kegiatan

Dalam tahap kegiatan ini penulis memulai dengan memberi kesempatan

kepada kelompok untuk menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

Selanjutnya penulis memperkenalkan model untuk video yang akan diputar

kepada kelompok, dan menanyakan kesanggupan kelompok untuk belajar dan

bisa merefleksikan diri dari video dan model.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

52

Setelah semuanya siap, mulai menayangkan video dan mengutarakan

pengalaman–pengalaman, kiat–kiat dan menanamkan rasa disiplin dapat menaati

belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Dimulai dari model yang pertama yaitu

upik dan dilanjutkan model yang kedua yaitu bagus dengan masing–masing waktu

15 menit. Anggota kelompok dengan memperhatikan sungguh–sungguh setiap

apa yang diutarakan model.

Selanjutnya penulis menanyakan kepada anggota kelompok informasi apa

yang diperoleh dari model tentang dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin

belajar di sekolah, di rumah dan di kelas? Selanjutnya penulis menanyakan pada

masing–masing anggota kelompok untuk memberi masukan kepada model

dilakukan setelah pemutaran video, dan apa yang dianggap cocok untuk

mengatasi kesulitan disiplin belajar? Penulis juga menayakan kesanggupan

anggota kelompok untuk benar–benar menerapkan dalam situasi sesungguhnya

dengan apa yang dipelajari dan direncanakan dari proses belajar dari kelompok.

Penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil penerapan tingkah

laku yang baru setelah sesi ini sampai pada pertemuan selanjutnya, dengan

membuat skala peningkatan dari 0 – 10.

Gambar 4.6 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik

self modeling sesi keenam dengan topik “potensi diri dan disiplin belajar “:

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

53

Gambar 4.6 Bimbingan kelompok teknik Modeling ke-6

d. Tahap Penutup

Penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera selesai.

Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi proses layanan, proses

berlangsungnya layanan dinilai sudah baik, kelompok juga sangat antusias belajar

dengan penulis. Kelompok bisa merencanakan tingkah laku yang baru untuk

dilakukan pada keadaan yang sebenarnya melalui informasi–informasi yang di

peroleh. Dengan topik dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar,

kelompok merasa lebih menghargai kekuatan dan kelemahan dalam diri. Setiap

anggota kelompok juga semakin bersemangat dalam menggapai cita–cita untuk

dapat menghadapi pelajaran yang sulit dan memperoleh hasil yang bagus. Penulis

mengharapkan agar kelompok dapat belajar observasional seperti orang tua, guru,

ataupun teman sebaya di luar situasi kelompok dari topik potensi Dengan potensi

diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Penulis juga menghimbau kepada

kelompok untuk tetap membuat skala peningkatan dari topik yakin dengan potensi

diri yang akan dilaporkan pada pertemuan selanjutnya.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

54

7. Pertemuan ketujuh

Pada pertemuan ketujuh, penulis merancang layanan guna mengetahui

perubahan tingkah laku hasil layanan sesi keenam dari topik dengan potensi diri

dapat menunjukkan disiplin belajar belajar dan mengatasi hambatan dan kesulitan

dalam proses perubahan tingkah laku. Kegiatan layanan dilakukan di ruang kelas.

Penulis memulai kegiatan dengan salam, do’a, dan mengucapkan

terimakasih kepada kelompok yang sudah berkenan hadir mengikuti kegiatan.

Penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan “Mari bercermin”.

Permainan ini berguna untuk menyegarkan kembali siswa setelah seharian belajar,

sehingga nantinya siswa bisa semangat mengikuti layanan. Selanjutnya penulis

meminta anggota kelompok untuk melaporkan perkembangan selama seminggu

setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik modeling sesi keenam

dengan topik dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Hasil

laporan menunjukan adanya peningkatan pada masing–masing anggota kelompok.

Skor tertinggi pada angka 5 sedangkan skor terendah pada angka 3. Dengan hasil

peningkatan tersebut penulis tetap memberikan apresiasi.

Selanjutnya anggota kelompok tanya jawab mengenai hambatan–hambatan

dan kendala yang diperoleh saat menkinerjakan informasi–informasi dari topik

disiplin dengan potensi diri yang dibahas pada pertemuan keenam. Dimaksudkan

kelompok dapat memperoleh informasi lebih banyak sehingga dapat mengatasi

hambatan dan kendala tersebut.

Di akhir sesi penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan dan

tetap mengingatkan kepada kelompok untuk membuat skala peningkatan dari

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

55

topik dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Dari hasil evaluasi

proses layanan, kelompok cukup aktif dan antusias saat proses layanan. Sehingga

saat proses attentional dalam tanya jawab bisa maksimal. Dari sesi ketujuh,

kelompok termotivasi untuk merubah pola pikir yang sering merasa kurang

disiplin belajar dengan potensi diri menjadi lebih disiplin belajar pada potensi diri

asalkan semua itu ditunjang dengan usaha yang optimal. Penulis mengharapkan

agar kelompok dapat belajar observasional dengan model lain seperti orang tua,

guru, ataupun teman sebaya di luar situasi kelompok dari topik yakin dengan

potensi diri. Penulis juga menghimbau kepada kelompok untuk tetap membuat

skala peningkatan dari topik Dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin

belajar yang akan dilaporkan pada pertemuan selanjutnya.

Gambar 4.7 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik

Self modeling sesi ketujuh dengan topik “dengan potensi diri dapat

menyelesaiakan tugas “:

Gambar 4.7 Bimbingan kelompok teknik Self modeling ke-7

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

56

8. Pertemuan ke-8 dan ke -9 hari S tanggal 8 dan 11 Januari 2017

Pelaksanaan bimbingan kelompok teknik self modeling sesi kedelapan

dilakukan di ruang kelas saat jam mata pelajaran terakhir. Model yang digunakan

pada sesi kedelapan adalan penulis sendiri. Penulis berinisiatif menjadi model

karena penulis sudah banyak pengalaman saat duduk di bangku SMAN2 Salatiga,

sehingga penulis bisa memberikan informasi–informasi yang berkaitan dengan

menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan.

a. Tahap Pembukaan

Penulis membuka kegiatan dengan salam, do’a dan ucapan terima kasih

kepada anggota kelompok karena sudah hadir dalam kegiatan layanan. Sebelum

penulis menjelaskan topik yang akan dibahas pada pertemuan kedelapan, penulis

meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil sesudah kegiatan layanan sesi

ketujuh berlangsung. Hasil laporan menunjukan adanya peningkatan pada

masing–masing anggota kelompok dari sesi sebelumnya yaitu dari level tertinggi

diangka 5 dan terendah diangka 3 menjadi level tertinggi pada angka 7, sedangkan

terendah pada angka 4 dari topik yakin dengan potensi diri dapat menyelesaiakan

tugas. Kemudian penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan

“Pijitan yukk”, permainan ini bergun untuk merilekskan fisik siswa dan

menumbuhkan sifat persaudaraan. Selanjutnya penulis menjelaskan Topik, tujuan

dan proses layanan bimbingan kelompok teknik self modeling.

Topik yang akan dibahas pada kegiatan layanan pada sesi kedelapan ini

“Menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan”. Tujuan yang

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

57

ingin dicapai pada pertemuan kedelapan yaitu siswa mampu menunjukkan sikap

yakin dari usahanya dapat memperoleh hasil yang ingin kita capai.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur dan proses bimbingan kelompok

teknik modeling dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti Layanan.

c. Tahap Kegiatan

Dalam tahap kegiatan ini penulis memulai dengan memberi kesempatan

kepada kelompok untuk menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

Selanjutnya penulis menanyakan kesanggupan kelompok untuk memperhatikan

dengan sungguh-sungguh.

Setelah kelompok mengutarakan kesanggupannya, diawali dengan peran

penulis dalam pemodelan diri sebagai model yaitu memberikan penguatan

reinforcement terhadap perilaku yang baik dan yang salah diperbaiki. Penulis

mengutarakan pengalaman–pengalaman dan kiat–kiat dalam menumbuhkan sikap

berfikir positif dari usaha yang kita lakukan. Anggota kelompok dengan

memperhatikan sungguh–sungguh setiap apa yang diutarakan penulis.

Selanjutnya penulis menanyakan kepada anggota kelompok mengenai

informasi apa yang diperoleh dari proses belajar tentang menumbuhkan sikap

berfikir positif dari usaha yang kita lakukan?. Setelah itu penulis menanyakan

kepada masing–masing anggota kelompok apa yang akan dilakukan setelah proses

belajar, dan apa yang dianggap cocok untuk diterapkan menumbuhkan sikap

berfikir positif dari usaha yang dilakukan anda?

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

58

Penulis juga menayakan kesanggupan anggota kelompok untuk benar–benar

menerapkan dalam situasi sesungguhnya dengan apa yang dipelajari dan

direncanakan dari proses belajar dari model dan meminta anngota kelompok

untuk melaporkan hasil penerapan tingkah laku yang baru setelah proses

berlangsungnya layanan sesi ini sampai pada pertemuan selanjutnya, dengan

membuat skala peningkatan dari 0 – 10 dari topik menumbuhkan sikap berfikir

positif dari usaha yang kita lakukan.

Gambar 4.8 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik

Self modeling sesi ketujuh dengan topik “Menumbuhkan sikap berfikir positif dari

usaha yang kita lakukan “:

Gambar 4.8 Bimbingan kelompok teknik Self modeling ke-8

d. Tahap Penutup

Penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera selesai.

Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi proses layanan serta

mengingatkan kelompok untuk belajar topik menumbuhkan sikap berfikir positif

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

59

dari usaha yang kita lakukan. Proses berlangsungnya layanan dinilai baik,

kelompok terlihat antusias dan memperikan respon yang kuat dari informasi–

informasi yang diberikan oleh model. Kelompok lebih sadar akan usahanya yang

sering tidak maksimal karena pengaruh pola pikir yang merasa tidak mampu dan

tidak yakin bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, khusunya pada lingkup

sekolah.

Penulis mengharapkan agar kelompok tetap belajar secara observasional

dengan seperti orang tua, guru, ataupun teman sebaya di luar situasi kelompok

dari topik menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha dilakukan. Penulis juga

menghimbau kepada kelompok untuk tetap membuat skala peningkatan dari topik

menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang dilakukan yang akan

dilaporkan pada pertemuan selanjutnya.

9. Pertemuan kesembilan

Pertemuan kesembilan ini adalah sesi terakhir dalam layanan bimbingan

kelompok teknik self modeling. Sesuai dengan kesepakatan kelompok kegiatan

dilakukan ditaman sekolah.

Penulis memulai kegiatan dengan salam, do’a, dan mengucapkan

terimakasih kepada kelompok yang sudah berkenan hadir mengikuti kegiatan.

Kemudian penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan skala

peningkatan dalam menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang dilakukan

selama seminggu setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik modeling

sesi kedelapan berlangsung.hasil laporan menunjukan adanya peningkatan pada

masing–masing anggta kelompok. Level tertinggi pada angka 7, sedangkan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

60

terendah pada angka 5. Kemudian penulis mengajak kelompok untuk melakukan

permainan “Lempar spidol”. Permainan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan

konsentrasi siswa, sehingga saat layanan siswa berkonsentrasi dengan baik.

Selanjutnya penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa sesi kesembilan adalah

sesi terakhir dalam layanan bimbingan kelompok teknik self modeling. Dan topik

yang akan dibahas sama seperti pada pertemuan kedelapan yaitu menumbuhkan

sikap berfikir positif dari usaha yang dilakukan.

Dari hasil skala peningkatan, anggota kelompok tanya jawab mengenai

hambatan–hambatan dalam informasi–informasi yang diperoleh. Dimaksudkan

kelompok dapat memperoleh informasi lebih banyak sehingga dapat mengatasi

hambatan dan kendala tersebut.

Gambar 4.9 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik

Self modeling sesi kesembilan dengan topik “Menumbuhkan sikap berfikir positif

dari usaha yang kita lakukan “:

Gambar 4.9 Bimbingan kelompok teknik Modeling ke-9

Sebelum penulis menutup kegiatan, Penulis mengajak kelompok untuk

evaluasi kegiatan yang berlangsung. Kegiatan berlangsung cukup baik, kelompok

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

61

sangat aktif dalam mengikuti layanan. Penulis mengharapkan agar informasi–

informasi yang diperoleh bisa di aplikasikan pada tindakan yang diinginkan pada

masing–masing anggota kelompok dan anggota kelompok tetap belajar secar

observasional yang dikehendaki kelompok diluar situasi kelompok misalnya

Orang tua, Guru maupun teman sebaya pada sesi terkhir ini kelompok semakin

sadar tentang pentingnya disiplin belajar dalam hal menunjang akademik dan

sosial. Sehingga setiap anggota kelompok semakin termotivasi untuk mengubah

perilaku yang berkaitan dengan disiplin belajar menjadi lebih baik.

4.3.3. Tes Akhir(Postest)

Postest dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2014 diruang kelas X5

SMAN 2 Salatiga. Penulis membagikan skala disiplin belajar yang berjumlah 25

item penyataan kepada seluruh siswa kelas X5 yang berjumlah 35 siswa. Dari 35

siswa yang diberi skala disiplin belajar, hanya subjek penelitan saja yang

berjumlah 20 siswa yaitu 10 siswa kelompok eksperimen dan 10 siswa kelompok

kontrol yang di analisis. Penulis menganalisis hasil skala disiplin belajar yang

diisi oleh kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan teknik analisis Mann

Whitney dengan bantuan SPSS For Window’s 16 Relase.

4.4. Analisis Data

Penulis mengolah hasil penyebaran skala disiplin belajar dari 20 siswa

kelas X5 SMAN 2 Salatiga.Tabel 4.4 merupakan perubahan skor kelompok

eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan:

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

62

Tabel 4.4 Perubahan skor kelompok eksperimen sebelum dan sesudah

layanan.

No Nama Total

Pre Pos

1 AR 30 ( sangat

rendah ) 39 ( sedang )

2 BG 28 ( sangat

rendah ) 42 ( tinggi )

3 UP 31(rendah ) 42 ( tinggi )

4 WU 28 ( sangat

rendah ) 41 ( sedang )

5 IC 27( sangat

rendah ) 39 ( sedang )

6 WI 28 ( sangat

rendah ) 37 ( sedang )

7 YU 25 ( sangat

rendah ) 35 ( rendah )

8 RO 30 ( sangat

rendah ) 44 ( tinggi )

9 ER 30 ( sangat

rendah )

47 ( sangat

tinggi)

10 NA 31 ( sangat

rendah ) 45 ( tinggi )

Jumlah 298 411

Dari tabel 4.4 diatas dapat dijelaskan bahwa ada peningkatan skor skala

disiplin belajar kelompok eksperimen.Skor postest menunjukkan peningkatan

pada masing–masing aspek.Tabel 4.5 merupakan perbandingan hasil postest

kelompok eksperimen dan kontrol:

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

63

Tabel 4.5 Perbandingan hasil postest kelompok eksperimen dan control

Kategori Interval eksperimen Kelompok

Sangat

Rendah 27 – 31

0 3

Rendah 32 – 36 0 4

Sedang 37 – 41 4 2

Tinggi 42 – 46 5 1

Sangat

tinggi 47 – 49

1 0

Jumlah 10 10

Dari tabel 4.5 dapat dilihat berdasarkan kategori disiplin belajar pada

kelompok eksperimen memperoleh hasil; terdapat 4 siswa yang memiliki kategori

sedang, terdapat 5 siswa yang memiliki kategori tinggi, terdapat 1 siswa yang

memiliki kategori sangat tinggi. Sedangkan jika dilihat berdasarkan ketegori

disiplin belajar pada kelompok kontrol memperoleh hasil; terdapat 3 siswa yang

memiliki kategori sangat rendah, terdapat 4 siswa yang memiliki kategori sedang,

terdapat 2 siswa yang memiliki kategori sedang, terdapat 1 siswa yang memiliki

kategori tinggi. Dengan demikian ada perubahan kategori disiplin belajar pada

kelompok eksperimen.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

64

Tabel 4.6 Uji Mann Whitney pretest dan

postest kelompok ekperimen

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan hasil mean rank pada pretest sebesar

5,70 dan mean rank pada posttest 15,30. Ada peningkatan mean rank kelompok

eksperimen sebesar 9,60. Hasil uji beda dengan teknik Mann Whitney pretest dan

posttest kelompok eksperimen diketahui dan signifikansi yang ditunjukkan yaitu

Asymp. Sig. (2-tailed)0,000<0,050. Dengan demikian terdapat perbedaan yang

signifikan disiplin belajar kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan

layanan Bimbingan kelompok teknik Self modeling.

Selanjutnya penulis membedakan secara signifikan kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney. Tabel 4.7 berikut ini

merupakan hasil analisis dan perbedaan postest kelompok eksperimen dan

kontrol.

Ranks

10 15.30 153.00

10 5.70 57.00

20

VAR00002

postes

pretes

Total

VAR00003

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

2.000

57.000

-3.639

.000

.000a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

VAR00003

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: VAR00002b.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

65

Tabel 4.7 Uji Mann Whitney postest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

Mann-Whitney Test

Dari tabel 4.7 dapat dijelaskan pengolahan hasil uji statistik postest antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapatkan mean rank pada

postest kelompok eksperimen adalah 13,85 sedangkan mean rank pada postest

kelompok kontrol adalah 7,15. Selisih mean rank postest antara kelompok

eksperimen dan kontrol adalah 6.7. Hasil uji beda dengan teknik Mann Whitney

nampak bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) 0,011<0,050 dengan nilai Z : -2.541.

Dengan demikian ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dan terjadi peningkatan yang signifikan disipli belajar siswa

pada kelompok eksperimen.

4.5. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah teknik self modeling

melalui bimbingan belajar meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas X5

Ranks

10 13.85 138.50

10 7.15 71.50

20

VAR00002

Eksperimen

kontrol

Total

VAR00003

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

16.500

71.500

-2.541

.011

.009a

Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

VAR00003

Not corrected f or ties.a.

Grouping Variable: VAR00002b.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

66

SMAN 2 Salatiga. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik Mann Whitney

pada kelompok eksperiment diperoleh hasil penelitian yaitu nilai Asymp.Sign.2-tailed

sebesar 0,011<0,050 dengan mean rank pada pretest postest sebesar 5,70<15,30,

ada peningkatan sebesar 9,60. Dari hasil uji Mann Whitney post test antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memperoleh hasil Asymp. Sig. (2-

tailed) 0,000<0,050. Hasil mean rank kelompok eksperimen dan kontrol yaitu

1,85> 7,15, yang artinya nilai mean rank kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan nilai mean rank kelompok kontrol. Dari hasil tersebut dapat

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang diajukan “teknik self modeling melalui bimbingan belajar

meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas X SMAN 2 Salatiga” diterima.

4.6. Pembahasan

Dari hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa teknik self modeling melalui

bimbingan belajar meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas X5 SMAN 2

Salatiga dengan signifikansi yang ditunjukan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000< 0,050

dan selisih mean rank kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 9,60. Dari hasil

diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat postest.

Disiplin belajar merupakan teori yang diajukan (Arikunto, 1990). Arikunto

(1990), mendefinisikan disiplin belajar sebagai pertimbangan seseorang akan

kemampuannya untuk mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang

diperlukan dalam mencapai kinerja yang diinginkan.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

67

Sedangkan self modeling atau yang disebut dengan pemodelan diri adalah

individu belajar melalui observasi dari melihat dirinya sebagai model dengan cara

menampilkan perilaku tujuan yang diharapkan Hosford dan Visser (dalam

Wulandari, 2009).

Layanan bimbingan belajar teknik self modeling telah secara signifikan

meningkatkan disiplin belajar siswa X5 SMAN 2 Salatiga yang layanannya

mengacu pada dimensi disiplin belajar yaitu (Arikunto, 1990). Materi bimbingan

kelompok dengan topik disiplin belajar siswa, Disiplin dalam menaati belajar di

sekolah,di rumah dan belajar di kelas, mengatasi kesulitan disiplin belajar di

sekolah, di rumah dan di kelas dan dengan potensi diri dapat menunjukkan

disiplin belajar. Pemilihan model berdasarkan permasalahn disiplin belajar yang

dialami siswa. Tempat dilaksanakan layanan bimbingan belajar teknik self

modeling berdasarkan kesepakatan dengan kelompok yaitu di halaman kelas,

rumah anggota kelompok ruang kelas dengan kondisi tempat yang nyaman supaya

berkonsentrasi saat layanan.

Siswa yang diberikan layanan oleh penulis berjumlah 10 orang, sehingga

saat layanan penulis dapat memperhatikan secara menyuluruh siswa. Layanan

bimbingan belajar teknik self modeling diberikan sebanyak sembilan sesi, dimana

pada setiap sesinya selain sesi pertama penulis meminta siswa untuk membuat

skala peningkatan hasil kinerja dari proses belajar melalui refleksi dan masukan

dari kelompok yang dilaporkan pada sesi selanjutnya. Hasil laporan

menunjukakan peningkatan pada setiap sesinya dari topik yang berbeda–beda.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5214/14/T1_132009011_BAB IV...Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga

68

Namun peningkatan yang signifikan terlihat pada pertemuan keempat dan ketujuh

dengan peningkatan rata–rata 8 dari kondisi awal.

Dari hasil temuan dapat dijelaskan bahwa layanan bimbingan belajar teknik

self modeling telah meningkatkan secara signifikan disiplin belajar siswa kelas X5

SMAN 2 Salatiga sejalan dengan hasil penelitian Wulandari (2009), yang

menyatakan Layanan bimbingan belajar teknik self modeling dapat digunakan

untuk meningkatkan secara signifikan disiplin belajar siswa. Penelitian ini

dikatakan sejalan dengan hasil penelitian Wulandari (2009) karena terdapat

kesamaan hasil penelitian dan teknik pengambilan sampling dan variabilitas data.