bab iv hasil penelitian dan...

25
41 Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan dijelaskan dalam beberapa bagian yaitu mengenai pelaksanaan peer dan self assessment, peer dan self assessment dalam mengungkap kemampuan kinerja siswa, kemampuan siswa melaksanakan peer dan self assessment. A. Pelaksanaan Peer dan Self Assessment Pelaksanaan peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit mengacu pada kriteria-kriteria yang terdapat pada rubrik pelaksanaan peer dan self assessment seperti terlihat pada Lampiran B.1. halaman 94. Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar peer dan self assessment serta pengolahan angket, maka dapat dijelaskan ketercapaian pelaksanaan peer dan self assessment pada masing-masing tahapannya sebagai berikut: 1. Tahap Pemotivasian serta Pelatihan Peer dan Self Assessment Tahap pemotivasian dan pelatihan merupakan tahap awal penerapan peer dan self assessment. Pada tahap ini, siswa diberi informasi mengenai pengertian, tujuan, manfaat pelaksanaan peer dan self assessment, proses dan waktu pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assessment dengan pola A, B dan C, serta aspek-aspek kinerja yang akan dinilai yaitu aspek persiapan praktikum, pelaksanaan

Upload: haxuyen

Post on 29-May-2019

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

41

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian akan dijelaskan dalam beberapa bagian yaitu mengenai

pelaksanaan peer dan self assessment, peer dan self assessment dalam mengungkap

kemampuan kinerja siswa, kemampuan siswa melaksanakan peer dan self

assessment.

A. Pelaksanaan Peer dan Self Assessment

Pelaksanaan peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa pada

praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit mengacu pada kriteria-kriteria yang

terdapat pada rubrik pelaksanaan peer dan self assessment seperti terlihat pada

Lampiran B.1. halaman 94. Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar

peer dan self assessment serta pengolahan angket, maka dapat dijelaskan ketercapaian

pelaksanaan peer dan self assessment pada masing-masing tahapannya sebagai

berikut:

1. Tahap Pemotivasian serta Pelatihan Peer dan Self Assessment

Tahap pemotivasian dan pelatihan merupakan tahap awal penerapan peer dan

self assessment. Pada tahap ini, siswa diberi informasi mengenai pengertian, tujuan,

manfaat pelaksanaan peer dan self assessment, proses dan waktu pelaksanaan

praktikum menggunakan peer dan self assessment dengan pola A, B dan C, serta

aspek-aspek kinerja yang akan dinilai yaitu aspek persiapan praktikum, pelaksanaan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

42

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

praktikum menggunakan peer dan self assessment, dan aspek kebersihan setelah

praktikum. Semua informasi tersebut diberikan pada saat pemotivasian serta pelatihan

peer dan self assessment dengan maksud agar siswa menjadi termotivasi untuk

mengikuti pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assessment serta tidak

bingung pada saat pelaksanaannya. Hasil temuan di lapangan yang menunjukkan

keterlaksanaan kriteria pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment

disajikan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1

Grafik Ketercapaian Kriteria pada Tahap Pemotivasian serta Pelatihan

0

20

40

60

80

100

100 10090,5 85,7

100

Jum

lah

Sis

wa

(%)

Kriteria -kriteria

Kehadiran siswa

Siswa mengetahui tujuan Peer dan Self Assessment

Siswa mengetahui manfaat Peer dan Self Assessment

Siswa mengerti praktikum dengan pola A, B, dan C

Siswa mengetahui waktu untuk pelaksanaan Peer dan Self Assessment

Peer dan Self Assessment

Peer dan Self Assessment

Peer dan Self Assessment

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

43

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa seluruh siswa (100%) mengetahui

tujuan peer dan self assessment dan hampir seluruh siswa (90,5%) mengetahui

manfaat pelaksanaan peer dan self assessment. Tujuan dan manfaat dapat diterima

siswa dengan baik karena kondisi siswa yang masih fokus dan berkonsentrasi pada

saat dijelaskannya materi tersebut. Berdasarkan ketercapaian pada kriteria tujuan dan

manfaat dapat dikategorikan bahwa siswa termotivasi dan siap untuk mengikuti

pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

nonelektrolit.

Komponen keempat dan kelima pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hampir

seluruh siswa (85,7%) mengerti praktikum dengan pola A, B, C serta seluruh siswa

(100%) juga mengetahui waktu yang disediakan untuk praktikum menggunakan peer

dan self assessment. Ketercapaian pada kelima komponen kriteria pada Gambar 4.1

menunjukkan bahwa siswa mendapatkan bekal yang baik pada tahap pemotivasian

dan pelatihan.

2. Tahap Pelaksanaan Praktikum Menggunakan Peer dan Self Assessment

Pada tahap ini siswa melaksanakan praktikum larutan elektrolit dan

nonelektrolit dengan menggunakan lembar peer assessment terlebih dahulu dan

setelah praktikum diikuti dengan pengisian lembar self assessment. Praktikum

dilakukan sebanyak tiga kali putaran.

Pada saat melakukan praktikum, kinerja siswa juga dinilai oleh beberapa

observer. Adanya observer diperlukan sebagai pembanding terhadap penilaian yang

dilakukan oleh siswa baik terhadap peer assessment maupun self assessment.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

44

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Keterlaksanaan kriteria pada tahap pelaksanaan praktikum menggunakan peer

dan self assessment dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2

Grafik Ketercapaian Kriteria pada Tahap Pelaksanaan Praktikum

Menggunakan Peer dan Self Assessment

Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan

self assessment berjalan lancar dan kondusif. Hal ini dapat dibuktikan pada saat

pelaksanaan praktikum tidak terjadi keributan dan tidak ada seorang siswapun yang

0

20

40

60

80

100

81

92,985,7

95,2

76,283,4

Jum

lah

Sis

wa

(%)

Kriteria -kriteria

Siswa mengerti maksud kriteria penilaian pada lembar Peer dan Self Assessment

Siswa bersikap jujur pada pelaksanaan Peer dan Self Assessment

Siswa percaya diri pada pelaksanaan Peer dan Self Assessment

Siswa bersikap objektif pada pelaksanaan Peer dan Self Assessment

Siswa merasa leluasa pada pelaksanaan Peer dan Self Assessment

Konsenterasi siswa tidak terganggu dengan pelaksanaan Peer dan Self Assessment

Peer dan Self Assessment

Peer dan Self Assessment

Peer dan Self Assessment

Peer dan Self Assessment

Peer dan Self

Peer dan Self

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

45

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

bertanya mengenai kriteria penilaian yang ada pada lembar peer dan self assessment,

padahal peneliti sudah memberikan keleluasaan kepada siswa untuk bertanya jika ada

kriteria yang tidak dimengerti pada lembar peer dan self assessment. Selain itu, siswa

mengumpulkan lembar peer dan self assessment tepat waktu. Namun berdasarkan

hasil angket ditemukan 19% siswa tidak mengerti dengan kriteria penilaian pada

lembar peer dan self assessment. Ternyata setelah dilakukan wawancara terhadap

siswa ditemukan bahwa ada siswa yang bingung untuk menchecklist ya atau tidak

pada angket, karena kriteria yang tidak mengerti siswa bukan semua kriteria tapi

hanya beberapa saja. Hal ini menjadi indikasi bahwa bahasa yang digunakan dalam

angket untuk pertanyaan tersebut belum dapat dimengerti dengan baik oleh siswa.

Selain itu pada hasil angket juga terungkap bahwa ada siswa yang merasa

tidak leluasa (23,8%) dalam melakukan peer dan self assessment. Hal tersebut dapat

terjadi disebabkan karena praktikum menggunakan peer dan self assessment

merupakan praktikum yang pertama kali dilakukan siswa, sehingga beberapa siswa

belum terbiasa ketika harus menilai kinerja temannya dan dirinya sendiri pada saat

kegiatan praktikum dan ditambah lagi rasa grogi karena diawasi secara teliti oleh

observer yang berada di dekat mereka. Hal tersebut senada dengan hasil wawancara

yang menyatakan grogi saat melakukan peer dan self assessment :

“Kalau diperhatiin jadi gak bisa gerak bebas, takut salah, sehingga hal yang

sudah ada dipikiran pas mau melakukannya jadi buyar pak”

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

46

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Ketika melakukan peer dan self assessment siswa dilatih agar bisa jujur,

percaya diri dan objektif dalam mengisi lembar peer dan self assessment.

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas ditemukan bahwa hampir seluruh siswa bersikap

jujur (92,5%), percaya diri (85,7%) dan objektif (95,2%) dalam mengisi lembar peer

dan self assessment.

3. Tahap Pengkomunikasian Hasil

Pada tahap ini, pengkomunikasian hasil dilakukan secara tertulis dan lisan.

Hasil yang dikomunikasikan merupakan evaluasi kinerja setiap siswa terhadap

masing-masing aspek kinerja yang ada pada lembar peer dan self assessment. Hal ini

dilakukan agar siswa merasa dihargai setiap usahanya dan dapat meningkatkan

kinerjanya dalam kegiatan praktikum selanjutnya.

Hasil yang dikomunikasikan pertama kali yaitu secara tertulis dengan cara

siswa diberi lembar hasil peer assessment yang telah diisi oleh temannya, hasil

lembar self assessment yang telah diisi oleh dirinya sendiri serta hasil penilaian

observer. Langkah selanjutnya guru mengkomunikasikan hasil secara lisan dengan

menjelaskan maksud aspek kinerja dan mengevaluasi setiap tahapan praktikum

berdasarkan peer dan self assessment serta mendiskusikannya dengan siswa secara

langsung. Ketika diskusi berlangsung ada beberapa siswa melakukan sanggahan

karena merasa dirinya lebih baik dari penilaian yang dilakukan oleh observer.

Misalnya pada aspek kinerja 13c “Membersihkan gelas kimia dengan air keran” siswa

mengatakan bahwa mereka telah membersihkan gelas kimia dengan air yang ada pada

botol semprot, namun menurut observer hal itu adalah keliru karena air yang ada

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

47

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pada botol semprot bukanlah air keran melainkan aquades. Setelah dijelaskan

mengenai kekeliruan tersebut kepada siswa, akhirnya siswa bisa menerimanya. Oleh

karena itu, pengkomunikasian hasil secara lisan perlu dilakukan agar bisa

menjembatani perbedaan penilaian yang ada.

4. Tahap Feedback

Pada tahap ini siswa diberi umpan balik (feedback) dengan harapan mereka

dapat memperbaiki proses belajar khususnya pada kegiatan praktikum selanjutnya.

Adanya perubahan proses belajar siswa ke arah yang lebih baik akan memberikan

dampak positif kepada siswa terhadap hasil belajarnya.

Melalui penerapan peer dan self assessment siswa mendapatkan feedback

secara langsung maupun tidak langsung. Feedback langsung bisa dilihat pada siswa

yang melakukan peer assessment terhadap kinerja temannya. Jika pekerjaan teman

yang dinilainya baik maka secara langsung ia mendapat tambahan ilmu, sedangkan

jika pekerjaan yang dinilainya kurang baik maka secara langsung juga ia mendapat

masukan terhadap dirinya agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Feedback

tidak langsungnya diterima oleh siswa yang melakukan praktikum, dimana ia

mendapat kritik dan saran setelah praktikum berakhir dari teman yang melakukan

peer assessment terhadap pekerjaannya. Adanya feedback langsung dan tidak

langsung memberikan kemudahan kepada siswa untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan mereka dalam melakukan kegiatan praktikum. Hal ini berdampak

terhadap peningkatan motivasi dan persiapan belajar mereka ke depannya khususnya

pada kegiatan praktikum.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

48

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pada tahap ini, siswa juga dilibatkan dalam memberikan kritik dan saran

terhadap pelaksanaan peer dan self assessment dengan harapan agar ke depannya

pelaksanaan peer dan self assessment dapat berjalan lebih baik dari yang sudah

dilakukan saat ini. Kebanyakan siswa mengkritik terhadap tahap pemotivasian dan

pelatihan yang menurut siswa kurang terutama dalam memberikan penjelasan-

penjelasan seperti pola praktikum A, B dan C, waktu yang digunakan serta kriteria

penilaian. Saran yang diberikan kebanyakan siswa yaitu praktikum menggunakan

peer dan self assessment sebaiknya lebih sering dilaksanakan ke depannya agar siswa

menjadi lebih terbiasa dalam kegiatan seperti ini. Pada akhirnya meskipun tidak

sempurna dalam tahap pemotivasian dan pelatihan, namun secara keseluruhan

penerapan peer dan self assessment ini berjalan dengan lancar.

Keterlaksanaan kriteria pada tahap pemberian feedback ini dapat dilihat pada

Gambar 4.3.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

49

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 4.3

Grafik Ketercapaian Kriteria pada Tahap Feedback

Gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa (95,2%)

mengetahui kemampuannya yaitu kelebihan dan kekurangannya dalam melakukan

praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Hal ini senada dengan hasil wawancara

berikut:

“Ya, soalnya sama kaya yang tadi pak, kan kita tuh menilai kinerja kita

sendiri, dan teman yang lain juga menilai kinerja kita, jadi teman kita bisa beri

masukan ke kita pak tentang kekurangan kinerja kita pas beres praktikumnya.”

0

20

40

60

80

10095,2

85,781

95,2

Jum

lah

Sis

wa

(%)

Kriteria-kriteria

Siswa mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerjanya dalam praktikum

Siswa merasa termotivasi untuk belajar lebih giat khususnya pada praktikum

Siswa akan lebih mempersiapkan diri untuk praktikum selanjutnya

Siswa berusaha untuk menampilkan kinerja terbaik untuk praktikum selanjutnya

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

50

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Data lain yang ditemukan pada angket adalah 85,7% merasa lebih termotivasi

untuk belajar lebih giat dan lebih mempersiapkan diri untuk praktikum ke depannya.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan siswa mengerti kelebihan dan kekurangan mereka

pada kegiatan praktikum yang sudah dilakukan, sehingga motivasi dan semangat

untuk lebih mempersiapkan diri dalam praktikum selanjutnya juga ikut terpacu.

Senada dengan hasil wawancara berikut ini :

“Ya pak. Saya termotivasi untuk meningkatkan kinerja saya kedepannya.”

“Ya pak, soalnya setelah tahu kekurangan saya, kedepannya saya akan lebih

mempersiapkan diri untuk belajar dengan baik.”

5. Tahap Pemanfaatan Hasil

Hasil yang diperoleh dari penerapan peer dan self assessment diharapkan

dapat mengungkap kinerja siswa. Hasil penilaian peer dan self assessment ini hanya

digunakan sebagai penilaian formatif sebagai saran untuk peningkatan belajar

selanjutnya. Penerapan peer dan self assessment sebagai penilaian formatif senada

dengan Zulharman (2007) yang menyatakan bahwa penerapan peer dan self

assessment sebagai penilaian sumatif banyak menimbulkan perdebatan mengenai

validitas dan realibilitasnya sehingga lebih cocok digunakan sebagai penilaian

formatif. Jika melihat data pada angket, ditemukan bahwa hampir seluruh siswa

(90,5%) menyatakan bahwa mereka setuju peer dan self assessment digunakan untuk

menilai kinerja siswa dalam kegiatan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

51

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

B. Peer dan Self Assessment dalam Mengungkap Kemampuan Kinerja Siswa

Penerapan peer dan self assessment diharapkan mampu mengungkap kinerja

siswa dalam melakukan praktikum. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan peer

dan self assessment mampu mengungkap kinerja siswa dalam praktikum, maka hasil

penilaian yang dilakukan siswa dibandingkan dengan penilaian yang dilakukan

observer. Perbandingan antara penilaian siswa (peer dan self assessment) dengan

penilaian observer dapat dikategorikan menjadi lima kategori yaitu sangat baik, baik,

cukup, kurang, dan kurang sekali. Hasil perbandingan kemampuan kinerja siswa

berdasarkan penilaian siswa (peer dan self assessment) dengan penilaian observer

disajikan dalam Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

Tabel 4.1

Kemampuan Kinerja Siswa Berdasarkan Peer Assessment dan Observer

No. Kategori Jumlah Siswa (%)

Selisih (%)* Observer Peer Assessment

1 Sangat Baik 81,0 71,5 9,5

2 Baik 14,3 23,8 - 9,5

3 Cukup 4,7 4,7 0

4 Kurang - - -

5 Kurang Sekali - - -

Keterangan: * : % Jumlah siswa menurut observer - % Jumlah siswa menurut peer assessment

Tabel 4.2

Kemampuan Kinerja Siswa Berdasarkan Self Assessment dan Observer

No. Kategori Jumlah Siswa (%)

Selisih (%)* Observer Self Assessment

1 Sangat Baik 81 81 0

2 Baik 14,3 14,3 0

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

52

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

No. Kategori Jumlah Siswa (%)

Selisih (%)* Observer Self Assessment

3 Cukup 4,7 4,7 0

4 Kurang - - -

5 Kurang Sekali - - -

Keterangan: * : % Jumlah siswa menurut observer - % Jumlah siswa menurut self assessment

Hasil perbandingan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 agar lebih jelas maka disajikan

dalam bentuk diagram seperti tampak pada Gambar 4.4 dan 4.5.

Gambar 4.4

Grafik Kemampuan Kinerja Siswa Berdasarkan Peer Assessment dan Observer

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali

71,5

23,8

4,70 0

81

14,3

4,70 0

Jum

lah

Sis

a (%

)

Kategori Kemampuan Kinerja

Peer assessment Observer

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

53

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 4.5

Grafik Kemampuan Kinerja Siswa Berdasarkan Self Assessment dan Observer

Pada Gambar 4.4 terlihat adanya sedikit perbedaan penilaian kinerja antara

penilaian yang dilakukan oleh siswa (peer assessment) dengan penilaian observer.

Perbedaan yang terjadi antara peer assessment yang dilakukan siswa dengan penilain

observer tidak terlalu menjadi kendala, sebab selisihnya masih kurang dari 10%

(Zulharman, 2007). Fakta lain yang dapat diamati dari Gambar 4.4 dan 4.5 yaitu

adanya kecenderungan penilaian oleh siswa (peer dan self assessment) terhadap

penilaian observer. Kecenderungan penilaian oleh siswa (peer dan self assessment)

terhadap penilaian observer dapat ditentukan dengan menghitung jumlah kriteria

kinerja yang dilakukan oleh setiap siswa berdasarkan lembar peer dan self assessment

serta penilaian observer, lalu membandingkan penilaian siswa (peer dan self

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali

81

14,3

4,70 0

81

14,34,7

0 0

Jum

lah

Sis

wa

(%)

Kategori Kemampuan Kinerja

Self assessment Observer

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

54

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

assessment) terhadap penilaian observer, maka diperolehlah hasil penilaiannya yaitu

penilaian siswa lebih dari, kurang dari atau sama dengan penilaian observer.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui persentase jumlah siswa yang

menilai dirinya lebih dari, kurang dari, dan sama dengan observer yang ditunjukkan

pada Gambar 4.6 dan 4.7.

Gambar 4.6

Grafik Kecenderungan Peer Assessment terhadap Penilaian Observer

42,9

33,3

23,8Peer Assessment > penilaian Observer

Peer Assessment = penilaian Observer

Peer Assessment < penilaian Observer

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

55

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 4.7

Grafik Kecenderungan Self Assessment terhadap Penilaian Observer

Berdasarkan Gambar 4.6 dan 4.7 terlihat bahwa 42,9% baik peer dan self

assessment cenderung menilai lebih besar daripada penilaian observer, sedangkan

23,8% baik peer dan self assessment cenderung menilai lebih rendah daripada

penilaian observer. Disamping itu ditemukan juga sebanyak 33,3% menunjukkan

adanya kesesuaian antara penilaian siswa (peer dan self assessment) terhadap

penilaian observer. Adanya kesamaan antara penilaian siswa dan observer

memperlihatkan peer dan self assessment ini dapat digunakan untuk mengungkap

kemampuan kinerja siswa dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peer dan self assessment mampu

mengungkap kemampuan kinerja siswa dalam praktikum larutan elektrolit dan

nonelektrolit. Hasil tersebut mengacu pada kriteria-kriteria kinerja pada praktikum

42,9

33,3

23,8Self Assessment > penilaian Observer

Self Assessment = penilaian Observer

Self Assessment < penilaian Observer

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

56

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dijadikan tolok ukur penilaian. Ada tiga

aspek kinerja yang dikembangkan dalam penelitian ini. Aspek kinerja tersebut yaitu

aspek kinerja persiapan praktikum, aspek kinerja melaksanakan praktikum, dan aspek

kinerja kebersihan setelah praktikum. Selanjutnya setiap aspek kinerja tersebut

dijelaskan secara rinci berikut ini.

1. Aspek Kinerja Persiapan Praktikum

Pada aspek kinerja persiapan praktikum ini terdapat lima kriteria kinerja yang

dinilai. Berdasarkan penilaian siswa (peer dan self assessment) dan penilaian

observer, diperoleh data kinerja siswa pada aspek ini seperti yang tertuang pada

Gambar 4.8 dan 4.9.

Gambar 4.8

Grafik Kemampuan Kinerja Siswa pada Tahap Persiapan Praktikum

Berdasarkan Peer Assessment dan Penilaian Observer

0102030405060708090

100

Memeriksa kelengkapan

alat

Memeriksa kelengkapan

bahan

Mengecek kondisi

lampu,baterai dan kabel

Mencuci gelas kimia

Membilas gelas kimia

dengan aquades

100

85,776,2

85,7 90,5100

71,4

85,790,5 85,7

Jum

lah

Sis

wa

(%)

Aspek Kinerja

Peer Assessment Observer

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

57

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 4.9

Grafik Kemampuan Kinerja Siswa pada Tahap Persiapan Praktikum

Berdasarkan Self Assessment dan Penilaian Observer

Berdasarkan Gambar 4.8 dan 4.9 terlihat bahwa penilaian beberapa aspek

kinerja siswa menurut peer maupun self assessment terhadap penilaian observer

menunjukkan nilai yang berbeda. Adanya perbedaan tersebut menunjukkan bahwa

ada beberapa siswa yang tidak melakukan aspek kinerja pada tahap persiapan

praktikum. Namun perbedaan yang terlihat dari Gambar 4.8 dan 4.9 relatif kecil. Hal

ini menunjukkan bahwa aspek kinerja siswa pada tahap persiapan praktikum dapat

terungkap melalui peer dan self assessment.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Memeriksa kelengkapan

alat

Memeriksa kelengkapan

bahan

Mengecek kondisi

lampu,baterai dan kabel

Mencuci gelas kimia

Membilas gelas kimia

dengan aquades

100

8176,2

85,790,5

100

71,4

85,790,5

85,7Ju

mla

h S

isw

a (%

)

Aspek Kinerja

Self assessment Observer

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

58

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2. Aspek Kinerja Melakukan Praktikum

Aspek selanjutnya yang menjadi kriteria penilaian adalah kemampuan

melakukan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Pada aspek ini terdapat 11

kriteria kinerja. Hasil penilaian ini ditunjukkan pada Gambar 4.10 dan 4.11.

Gambar 4.10

Grafik Kemampuan Kinerja Siswa pada Tahap Pelaksanaan Praktikum

Berdasarkan Peer Assessment dan Penilaian Observer

0 20 40 60 80 100

Menghubungkan baterai dengan kabel

Menempatkan lampu pada dudukan lampu

Masing-masing elektroda dijepit dengan penjepit buaya

Memeriksa rangkaian alat

Menuangkan larutan tidak berceceran

Menuangkan larutan sampai tanda batas

Mencelupkan elektroda karbon ke dalam larutan uji sampai 3/4 bagian

Mengamati nyala lampu

Membersihkan elektroda karbon dengan aquades

Mengeringkan elektroda karbon dengan tisu

Membersihkan gelas kimia dengan air keran

100

100

100

95,2

81

61,9

100

100

81

95,2

85,7

100

100

100

81

85,7

81

100

100

71,4

95,2

90,5

Jumlah Siswa (%)

Asp

ek

Kin

erj

a

Observer Peer Assessment

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

59

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 4.11

Grafik Kemampuan Kinerja Siswa pada Tahap Pelaksanaan Praktikum

Berdasarkan Self Assessment dan Penilaian Observer

Gambar 4.10 dan 4.11 di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh kriteria

kinerja memiliki kesesuaian baik peer assessment terhadap penilaian observer

maupun self assessment terhadap penilaian observer. Selain itu, kedua gambar di atas

juga menunjukkan beberapa aspek kinerja yang tidak sesuai antara peer assessment

0 20 40 60 80 100

Menghubungkan baterai dengan kabel

Menempatkan lampu pada dudukan lampu

Masing-masing elektroda dijepit dengan penjepit buaya

Memeriksa rangkaian alat

Menuangkan larutan tidak berceceran

Menuangkan larutan sampai tanda batas

Mencelupkan elektroda karbon ke dalam larutan uji sampai 3/4 bagian

Mengamati nyala lampu

Membersihkan elektroda karbon dengan aquades

Mengeringkan elektroda karbon dengan tisu

Membersihkan gelas kimia dengan air keran

100

100

100

76,2

81

52,4

100

100

85,7

100

76,2

100

100

100

76,2

85,7

81

100

100

76,2

95,2

90,5

Jumlah Siswa (%)

Asp

ek

Kin

erj

a

Observer Self Assessment

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

60

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dengan penilaian observer maupun self assessment dengan penilaian observer

terutama pada kriteria menuangkan larutan sampai tanda batas. Perbedaan tanda batas

terjadi karena siswa salah dalam melakukan pengamatan terhadap tanda batas pada

larutan. Bagi siswa, melakukan pengamatan tanda batas boleh dari arah mana saja

asalkan angkanya kelihatan dan sesuai serta cekungan yang dilihat yaitu cekungan

atas, sedangkan menurut observer menandabatasi yang benar yaitu larutan harus

diletakkan di tempat yang datar, arah mata terhadap larutan harus lurus, dan melihat

cekungan bawah bukan cekungan atas pada larutan. Adanya sebagian siswa yang

mengalami perbedaan persepsi mengenai menuang larutan sampai tanda batas

memberikan bukti yang sesuai dengan yang terungkap pada angket bahwa 19% tidak

mengerti kriteria penilaian peer dan self assessment. Walaupun demikian, dari 11

kriteria kinerja yang diukur, sebagian besar menunjukkan hasil yang sama antara peer

dan self assessment terhadap penilaian observer serta pada beberapa kriteria

perbedaan yang terjadi relatif kecil sehingga kemampuan kinerja siswa pada tahap

pelaksanaan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat terungkap melalui

peer dan self assessment.

3. Aspek Kinerja Kebersihan Setelah Praktikum

Kebersihan setelah praktikum merupakan aspek terakhir yang dinilai dalam

penerapan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

nonelektrolit. Kriteria kinerja kebersihan yang dinilai, yaitu membersihkan meja

praktikum, membuang limbah prkatikum pada tempat yang telah disediakan, mencuci

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

61

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

elektroda karbon dengan aquades, mengeringkan elektroda karbon dengan tisu,

mencuci gelas kimia dengan air keran, mengembalikan alat pada tempatnya semula

dan mengembalikan sisa bahan pada tempat semula. Hasil yang diperoleh pada aspek

ini ditunjukkan pada Gambar 4.12 dan 4.13.

Gambar 4.12

Grafik Kemampuan Kinerja Siswa pada Tahap Kebersihan Setelah

Praktikum Berdasarkan Peer Assessment dan Penilaian Observer

0 20 40 60 80 100

Membersihkan elektroda karbon dengan aquades

Mengeringkan elektroda karbon dengan tisu

Mencuci gelas kimia dengan air keran

Mengembalikan alat pada tempatnya semula

Mengembalikan sisa bahan pada tempatnya semula

Membuang limbah praktikum pada tempat yang telah disediakan

Membersihkan meja praktikum

76,2

100

81

100

85,7

81

95,2

76,2

100

95,2

100

85,7

90,5

95,2

Jumlah Siswa (%)

Asp

ek

Kin

erj

a

Observer Peer Assessment

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

62

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 4.13

Grafik Kemampuan Kinerja Siswa pada Tahap Kebersihan Setelah

Praktikum Berdasarkan Self Assessment dan Penilaian Observer

Gambar 4.12 dan 4.13 di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

penilaian kinerja pada aspek kebersihan setelah praktikum yaitu penilaian yang

dilakukan siswa menggunakan peer dan self assessment terhadap penilaian observer.

Perbedaan yang cukup besar terjadi pada mencuci gelas kimia dengan air keran. Hal

ini terjadi karena adanya perbedaan persepsi mengenai air yang ada pada botol

semprot yaitu ada siswa beranggapan bahwa air dalam botol semprot itu air keran,

0 20 40 60 80 100

Membersihkan elektroda karbon dengan aquades

Mengeringkan elektroda karbon dengan tisu

Mencuci gelas kimia dengan air keran

Mengembalikan alat pada tempatnya semula

Mengembalikan sisa bahan pada tempatnya semula

Membuang limbah praktikum pada tempat yang telah disediakan

Membersihkan meja praktikum

76,2

100

81

100

85,7

90,5

95,2

76,2

100

95,2

100

85,7

90,5

95,2

Jumlah SIswa (%)

Asp

ek

Kin

erj

a

Observer Self Assessment

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

63

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

padahal yang ada dalam botol semprot itu adalah aquades. Adanya perbedaan

pemahaman ini juga menguatkan data pada angket yaitu 19% tidak mengetahui

kriteria penilaian peer dan self assessment. Dari kriteria kinerja yang dinilai,

perbedaan yang terjadi secara keseluruhan relatif kecil sehingga baik peer maupun

self assessment tetap dapat mengungkap aspek kinerja kebersihan setelah praktikum.

C. Kemampuan Siswa Melaksanakan Peer dan Self Assessment

Diharapkan penerapan peer dan self assessment mampu mengungkap

kemampuan kinerja siswa dalam melakukan praktikum. Selain itu, penerapan peer

dan self assessment juga diharapkan mampu mengungkap kemampuan siswa dalam

menilai siswa lain (peer assessment) maupun dalam menilai dirinya sendiri (self

assessment). Kemampuan siswa dalam melaksanakan peer dan self assessment dapat

dilihat dengan cara membandingkan penilaian kinerja oleh siswa (peer dan self

assessment) dengan penilaian kinerja oleh observer. Kesesuaian penilaian siswa (peer

dan self assessment) dengan penilaian observer menjadi acuan kemampuan siswa

dalam melakukan peer dan self assessment. Kemampuan siswa dalam melaksanakan

peer dan self assessment dikategorikan menjadi siswa yang berkategori sangat baik,

baik, cukup, kurang, dan kurang sekali dalam melakukan peer dan self assessment.

Kategori tersebut didasarkan pada hasil kesesuaian antara peer dan self assessment

terhadap penilaian observer.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

64

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Kemampuan siswa dalam melaksanakan peer dan self assessment dapat

disajikan dalam Gambar 4.14 dan 4.15.

Gambar 4.14

Grafik Kemampuan Siswa dalam Melaksanakan Peer Assessment

Gambar 4.15

Grafik Kemampuan Siswa dalam Melaksanakan Self Assessment

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali

76,2

23,8

0 0 0

Jum

lah

Sis

wa

(%)

Kategori Kemampuan Siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali

76,2

23,8

0 0 0

Jum

lah

Sis

wa

(%)

Kategori Kemampuan Siswa

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_kim_0808737_chapter4(1).pdf · pelaksanaan peer dan self assessment pada praktikum larutan elektrolit dan

65

Hendra Gunawan S. ,2012 Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Berdasarkan Gambar 4.14 dan 4.15 dapat dilihat bahwa kemampuan siswa

dalam melaksanakan peer assessment maupun self assessment tergolong sangat baik,

dan baik, sedangkan untuk kategori cukup, kurang dan kurang sekali tidak terdapat

sama sekali siswa yang masuk dalam kedua kategori tersebut. Dari kedua kategori

yang ada yaitu sangat baik dan baik, kategori yang paling besar persentase

kemampuan siswanya dalam melaksanakan peer maupun self assessment adalah

sangat baik , sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa dalam

melakukan peer assessment maupun self assessment pada sekolah tersebut tergolong

sangat baik khususnya untuk praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Hal

tersebut disebabkan karena seluruh siswa mengerti tujuan dan hampir seluruh siswa

mengerti manfaat dilaksanakannya peer dan self assessment siswa dikategorikan

sangat baik dalam menilai kinerja temannya maupun dirinya sendiri. Hal tersebut

menjadi indikator bahwa kriteria-kriteria pada penerapan peer assessment dan self

assessment telah terlaksana.