bab iv hasil penelitian dan pembahasan...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran...

19
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian akan lakukan di SDN Kutowinangun 09 Salatiga terletak di antara lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar sehingga suasananya masih terasa tenang dan nyaman, disekitar sekolah masih banyak terdapat pepohonan sehingga udaranya masih sangat terasa sejuk. SDN Kutowinagun 09 Salatiga memiliki 6 ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, selain itu juga ada ruang kepala sekolah, kamar mandi dan ruang UKS. Sebelum melaksanakan penelitian, harus melakukan kegiatan pra siklus/observasi terlebih dahulu yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata kelas yang nantinya akan dijadikan tempat penelitian. Penelitian akan dilakukan pada kelas 4, dari hasil observasi didapatkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 4 masih rendah atau dibawah KKM yaitu 75. Berikut merupakan hasil belajar IPA pra siklus: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pra Siklus Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan 40 2 6,90% Tidak Tuntas 45 2 6,90% Tidak Tuntas 50 2 6,90% Tidak Tuntas 55 3 10,35% Tidak Tuntas 60 1 3,44% Tidak Tuntas 65 4 13,80% Tidak Tuntas 70 1 3,44% Tidak Tuntas 75 2 6,90% Tuntas 80 5 17,24% Tuntas 85 7 24,13% Tuntas Jumlah 29 100% Rata-Rata 67,93

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian akan lakukan di SDN Kutowinangun 09 Salatiga terletak di

antara lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar sehingga suasananya masih

terasa tenang dan nyaman, disekitar sekolah masih banyak terdapat pepohonan

sehingga udaranya masih sangat terasa sejuk. SDN Kutowinagun 09 Salatiga

memiliki 6 ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, selain itu

juga ada ruang kepala sekolah, kamar mandi dan ruang UKS. Sebelum

melaksanakan penelitian, harus melakukan kegiatan pra siklus/observasi terlebih

dahulu yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata kelas yang nantinya akan

dijadikan tempat penelitian. Penelitian akan dilakukan pada kelas 4, dari hasil

observasi didapatkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 4 masih rendah atau

dibawah KKM yaitu 75. Berikut merupakan hasil belajar IPA pra siklus:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan

40 2 6,90% Tidak Tuntas

45 2 6,90% Tidak Tuntas

50 2 6,90% Tidak Tuntas

55 3 10,35% Tidak Tuntas

60 1 3,44% Tidak Tuntas

65 4 13,80% Tidak Tuntas

70 1 3,44% Tidak Tuntas

75 2 6,90% Tuntas

80 5 17,24% Tuntas

85 7 24,13% Tuntas

Jumlah 29 100%

Rata-Rata 67,93

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

41

Dari tabel 4.1 terlihat jelas bahwa variasi skor nilai ada 10 jenis. Nilai tertinggi 85

yang dicapai oleh 7 (24,13%) siswa sementara nilai terendah 40 yang dicapai oleh

2 (6,90%) siswa. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar

siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Nilai Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga yang mendapatkan nilai

≥75hanya 14 siswa (48%). Sedangkan yang belum tuntas atau yang mendapatkan

nilai <75 ada 15 siswa (52%). Pernyataan tersebut dapat digambarkan dalam

bentuk diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram BatangKetuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

13,5

14

14,5

15

15

14

Fre

kue

nsi

Sis

wa

Tidak Tuntas

Tuntas

No Nilai KKM

(75)

Sebelum Tindakan Keterangan

Frekuensi Persentase (%)

1 ≥75 14 48% Tuntas

2 <75 15 52% Tidak tuntas

Jumlah 29 100%

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

42

Dari hasil observasi yang dilakukan pada kelas 4 SDN Kutowinangun 09

Salatiga menunjukan bahwa hasil belajar IPA masih rendah. Rendahnya hasil

belajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: guru jarang menggunakan

model pembelajaran, guru jarang melakukan kegiatan diskusi kelompok selama

proses pembelajaran, siswa cenderung individualistis selama proses pembelajaran

dan sumber belajar yang digunakan guru hanya buku paket IPA. Dengan berbagai

permasalahan tersebut maka perlu adanya model pembelajaran yang bervariasi,

dapat melatih kerja sama antar siswa dan menggunakan media yang

menyenangkan sehingga hasil belajar siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09

Salatiga dapat meningkat. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Group Investigation Berbantuan Media

Permainan Teka-Teki Silang yang akan dilaksanakan dalam 2 siklus.

4.2 Siklus I

Dengan adanya data yang diperoleh pada kegiatan pra siklus, kegiatan

selanjutnya yaitu merancang rencana pembelajaran dalam mata pelajaran IPA

tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup

Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang.

4.2.1 Perencanaan Tindakan

Sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus I, yang harus dilakukan

yaitu merencanakan tindakan terlebih dahulu supaya proses pembelajaran

berlangsung dengan baik dan lancar sesuai apa yang diharapkan. Perencanaan

yang harus dilakukan yaitu: menyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran)

dengan materi tentang energi panas, menyusun lembar observasi guru dan siswa,

lembar LKS, lembar evaluasi dan alat/bahan yang digunakan selama proses

pembelajaran pada siklus I.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

43

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pada tanggal 29-31 Maret

dengan alokasi waktu (2x35 menit) tiap pertemuan. Tindakan dilaksanakan sesuai

dengan perencanaan, yaitu:

a. Pertemuan Pertama

1) Membuka Pelajaran

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, presensi kelas dan

memeriksa kesiapan siswa.

2) Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran

Pada tahap ini guru melakukan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan

tentang penggunaan energi panas dalam kehidupan sehari-hari “Cuaca hari ini

cerah ya anak-anak, matahari bersinar sangat terik, jika kalian berdiri

dilapangan sana (guru sambil menunjuk lapangan), apa yang akan kalian

rasakan (panas). Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada

siswa.

3) Pembentukan kelompok

Setelah guru selesai menyampaikan materi tentang pengertian, sifat-sifat dan

manfaat energi panas dalam kehidupan sehari hari, guru membagi siswa

menjadi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, setiap kelompok

harus menunjuk salah satu temannya untuk menjadi ketua kelompok, ketua

kelompok mengambil undian untuk menentukan topik yang sudah disiapkan

oleh guru, siswa dan guru merencanakan prosedur/peraturan dalam kegiatan

diskusi kelompok, ketua kelompok mengambil amplop yang didalam nya

berisi LKS (teka-teki silang), semua kelompok berdiskusi dan bekerja sama

dalam mengerjakan LKS, setiap kelompok harus mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya, sementara kelompok yang lain memberikan tanggapan,

siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi semua topik secara keseluruhan.

4) Penutup

Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang

pembelajaran yang sudah mereka dapatkan dan mengucapkan salam penutup.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

44

b. Pertemuan kedua

1) Membuka Pelajaran

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, presensi kelas dan

memeriksa kesiapan siswa.

2) Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran

Pada tahap ini guru melakukan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan

tentang perpindahan panas secara (radiasi, konveksi dan konduksi) “Anak-

anak pernahkah kalian melihat ibu mu memasak nasi dikompor?, kenapa

panci yang digunakan ibu bisa panas dan nasinya bisa matang?”. Kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.

3) Pembentukan kelompok

Setelah guru selesai menyampaikan materi dan melakukan percobaan tentang

perpindahan panas secara (radiasi, konveksi dan konduksi), guru membagi

siswa menjadi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, setiap

kelompok harus menunjuk salah satu temannya untuk menjadi ketua

kelompok, ketua kelompok mengambil undian untuk menentukan topik yang

sudah disiapkan oleh guru, siswa dan guru merencanakan prosedur/peraturan

dalam kegiatan diskusi kelompok, ketua kelompok mengambil amplop yang

didalam nya berisi LKS (teka-teki silang), semua kelompok berdiskusi dan

bekerja sama dalam mengerjakan LKS, setiap kelompok harus

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,sementara kelompok yang lain

memberikan tanggapan, siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi semua

topik secara keseluruhan.

4) Penutup

Guru memberikan kesimpulan pada pembelajaran yang sudah dilaksanakan

dan mengucapkan salam penutup.

c. Pertemuan Ketiga

1) Membuka Pelajaran

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, presensi kelas dan

memeriksa kesiapan siswa.

2) Lembar Evaluasi

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

45

Setelah guru mengingatkan kembali tentang materi pertemuan 1 dan 2, guru

membagikan soal evaluasi, kemudian siswa mulai mengerjakan soal evaluasi

secara individu.

3) Penutup

1) Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

4.2.3 Hasil Observasi

Hasil observasi pada siklus I dilakukan oleh observer (peneliti). Observer

harus mengamati seluruh proses pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan di

kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga dalam mata pelajaran IPA materi tentang

energi panas. Waktu observer melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung tugas observer

memberikan tanda centang (√) pada setiap aspek yang diamati. Didalam

penskoran lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa menggunakan

kriteria YA dan TIDAK, jika guru melakukan aspek kegiatan yang ada pada

lembar observasi maka observer memberi tanda centang pada tabel YA, jika guru

tidak melaksanakan aspek kegiatan yang ada didalam lembar observasi maka

observer memberi tanda centang pada tabel TIDAK. Dibawah ini merupakan hasil

observasi yang dilakukan oleh observer pada kinerja guru dan aktivitas siswa pada

siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kinerja Guru Dan Aktivitas Siswa Siklus I

Kegiatan

Pengamatan

Skor Penilaian

Rentang Skor Kategori Total Skor Keterangan

Guru 11-14 B 14 Baik

Siswa 6-8 B 6 Baik

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

46

Dari tabel 4.2 diatas menyatakan bahwa hasil kinerja guru dan aktivitas siswa

pada siklus I menggunakan Model Group Investigation Berbantuan Media

Permainan Teka-Teki Silang memiliki kriteria baik (B). Selama proses

pembelajaran berlangsung masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaikipada

siklus berikutya. Di bawah ini merupakan tabel ketuntasan hasil belajar IPA

energi panas pada siklus I yang dapat kita lihat sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi HasilBelajar IPA Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan

60 1 3,44% Tidak Tuntas

65 5 17,24% Tidak Tuntas

70 1 3,44% Tidak Tuntas

75 5 17,24% Tuntas

80 5 17,24% Tuntas

85 4 13,80% Tuntas

90 3 10,35% Tuntas

95 5 17,25% Tuntas

Jumlah 29 100%

Rata-Rata 79,82759

Dari tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa variasi skor nilai ada 8 jenis. Nilai

tertinggi 95 yang dicapai oleh 5 (17,25%) siswa sementara nilai terendah 60 yang

dicapai oleh 1 (3,44%) siswa. Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui ketuntasan

hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

47

Tabel 4.5

Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga yang mendapatkan nilai diatas

KKM yaitu 75 sebanyak 22 (76%) siswa, sementara siswa yang mendapatkan

nilai dibawah KKM ada 7 (24%) siswa.

Dari tabel 4.4 dan 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan siklus I

berlangsung dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat dibandingkan hasil

belajar pada kegiatan pra siklus tetapi masih ada 7 (24%) siswa yang belum

tuntas, ketidak tuntasan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat

dilihat pada lembar observsi kinerja guru dan aktivitas siswa, seperti: masih ada

beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru selama menjelaskan materi, guru

belum menyampaikan tujuan pembelajaran, guru belum memberikan stimulus

berupa pertanyaan sehingga masih ada beberapa siswa yang pasif, guru tidak

membimbing siswa dalam kerja kelompok sehingga diskusi kelompokmasih

gaduh dan masih kurang kompak,guru sudah menjelaskan prosedur/peraturan

dalam kegiatan diskusi kelompok tetapi masih ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan sehingga siswa tersebut belum mengetahui tugasnya masing-

masing, dari permasalahan tersebut menyebabkan ada 7 (24%) siswa

mendapatkan hasil belajar dibawah KKM (75). Untuk lebih jelasnya tetang hasil

belajar IPA siswa kelas 4 dapat dilihat pada diagram batang dibawah ini, sebagai

berikut:

No Nilai KKM

(75)

Ketuntasan Keterangan

Frekuensi Persentase (%)

1 ≥75 22 76% Tuntas

2 <75 7 24% Tidak tuntas

Jumlah 29 100%

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

48

Gambar 4.2 Diagram BatangKetuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

4.2.4 Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh pada kegiatan siklus I dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan Model Group Investigation

Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga pada mata pelajaran IPA tentang

energi panas meskipun belum maksimal.

Berdasarkan refleksi pada siklus I akan dijadikan bahan perbaikan pada siklus

II, berikut ini merupakan perbaikan dari siklus I:

a) Guru memberikan pengarahan dan pemahaman kembali kepada siswa

tentang materi ajar.

b) Guru memberikan stimulus berupa pertanyaan agar siswa aktif selama

proses pembelajaran berlangsung.

c) Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok, sehingga diskusi

kelompok dapat berjalan dengan baik dan kompak.

d) Guru menjelaskan kembali tentang pembagian kelompok.

4.3 Siklus II

Dengan adanya data yang diperoleh pada kegiatan siklus I, kegiatan

selanjutnya yaitu merancang rencana pembelajaran dalam mata pelajaran IPA

0

5

10

15

20

25

7

22

Fre

kue

nsi

Sis

wa

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

49

tentang energi bunyi dengan menggunakan model pembelajaran Group

Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang.

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus I observer dan guru mulai

berdiskusi memperbaiki kekurangan dari siklus sebelumnya untuk dilaksanakan

pada siklus II untuk menyempurnakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara optimal. Peneliti mempersiapkan dan menyusun RPP (rencana pelaksanaan

pembelajaran) dengan materi tentang energi bunyi, menyusun lembar observasi

guru dan siswa, lembar LKS, lembar evaluasi dan alat/bahan yang digunakan

selama proses pembelajaran pada siklus II.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Siklus II dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pada tanggal 07-09 April

2016 dengan alokasi waktu (2x35 menit) tiap pertemuan. Tindakan dilaksanakan

sesuai dengan perencanaan, yaitu:

a. Pertemuan Pertama

1) Membuka Pelajaran

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, presensi kelas dan

memeriksa kesiapan siswa.

2) Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran

Pada tahap ini guru melakukan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan

tentang penggunaan energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari “anak-anak

coba lihat apa yang ibu guru bawa? jika ibu guru tekan, bonekanya akan

mengeluarkan apa? (bunyi)”. Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada siswa.

3) Pembentukan kelompok

Setelah guru selesai menyampaikan materi tentang pengertian, sifat-sifat,

sumber-sumber dan macam-macam energi bunyi dalam kehidupan sehari

hari, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5-

6 siswa, setiap kelompok harus menunjuk salah satu temannya untuk menjadi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

50

ketua kelompok, ketua kelompok mengambil undian untuk menentukan topik

yang sudah disiapkan oleh guru, siswa dan guru merencanakan

prosedur/peraturan dalam kegiatan diskusi kelompok, ketua kelompok

mengambil amplop yang didalam nya berisi LKS (teka-teki sialng), semua

kelompok berdiskusi dan bekerja sama dalam mengerjakan LKS, setiap

kelompok harus mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,sementara

kelompok yang lain memberikan tanggapan, siswa dan guru bersama-sama

mengevaluasi semua topik secara keseluruhan.

4) Penutup

Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang

pembelajaran yang sudah mereka dapatkan dan mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan kedua

1) Membuka Pelajaran

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, presensi kelas dan

memeriksa kesiapan siswa.

2) Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran

Pada tahap ini guru melakukan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan

tentang perambatan bunyi “Anak-anak tadi kalian sudah mendengar bunyi bel

masuk apa belum?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran

pada siswa.

3) Pembentukan kelompok

Setelah guru selesai menyampaikan materi dan melakukan percobaan tentang

perpindahan panas secara (radiasi, konveksi dan konduksi), guru membagi

siswa menjadi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, setiap

kelompok harus menunjuk salah satu temannya untuk menjadi ketua

kelompok, ketua kelompok mengambil undian untuk menentukan topik yang

sudah disiapkan oleh guru, siswa dan guru merencanakan prosedur/peraturan

dalam kegiatan diskusi kelompok, ketua kelompok mengambil amplop yang

didalam nya berisi LKS (teka-teki silang), semua kelompok berdiskusi dan

bekerja sama dalam mengerjakan LKS, setiap kelompok harus

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sementara kelompok yang lain

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

51

memberikan tanggapan, siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi semua

topik secara keseluruhan.

4) Penutup

Guru memberikan kesimpulan pada pembelajaran yang sudah dilaksanakan

dan mengucapkan salam penutup.

c. Pertemuan Ketiga

1) Membuka Pelajaran

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, presensi kelas dan

memeriksa kesiapan siswa.

2) Lembar Evaluasi

Setelah guru mengingatkan kembali tentang materi pertemuan 1 dan 2, guru

membagikan soal evaluasi, kemudian siswa mulai mengerjakan soal evaluasi

secara individu.

3) Penutup

Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

4.3.3 Hasil Observasi

Hasil observasi pada siklus II dilakukan oleh observer (peneliti). Observer

harus mengamati seluruh proses pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan di

kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga. Waktu observer melakukan pengamatan

terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, tugas observer memberikan tanda centang (√) pada setiap aspek

yang diamati. Didalam penskoran lembar observasi kinerja guru dan aktivitas

siswa menggunakan kriteria YA dan TIDAK, jika guru melakukan aspek kegiatan

yang ada pada lembar observasi maka observer memberi tanda centang pada tabel

YA, jika guru tidak melaksanakan aspek kegiatan yang ada didalam lembar

observasi maka observer memberi tanda centang pada tabel TIDAK. Dibawah ini

merupakan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada kinerja guru dan

aktivitas siswa pada siklus II sebagai berikut:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

52

Tabel 4.6

Hasil Observasi Kinerja Guru Dan Aktivitas Siswa Siklus II

Kegiatan

pengamatan

Skor Penilaian

Rentang Skor Kategori Total Skor Keterangan

Guru 15-18 A 16 Sangat Baik

Siswa 9-11 A 9 Sangat Baik

Dari tabel 4.4 diatas menyatakan bahwa hasil kinerja guru dan aktivitas siswa

pada siklus II menggunakan Model Group Investigation Berbantuan Media

Permainan Teka-Teki Silang memiliki kriteria sangat baik (A). Dalam kegiatan

siklus II ini guru sudah melakukan perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada

siklus sebelumnya. Perbaikan yang dilakukan oleh guru membuat hasil belajar

siswa menjadi meningkat. Di bawah ini merupakan tabel ketuntasan hasil belajar

IPA energi panas pada siklus II yang dapat kita lihat sebagai berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi HasilBelajar IPA Siklus II

Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan

60 1 3,44% Tidak Tuntas

65 2 6.90% Tidak Tuntas

75 6 20,68% Tuntas

80 8 27,59% Tuntas

85 4 13,80% Tuntas

90 3 10,35% Tuntas

95 5 17,24% Tuntas

Jumlah 29 100%

Rata-Rata 81,55172

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

53

Dari tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa variasi skor nilai ada 7 jenis. Nilai

tertinggi 95 yang dicapai oleh 5 (17,24%) siswa sementara nilai terendah 60 yang

dicapai oleh 1 (3,44%) siswa. Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui ketuntasan

hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga yang mendapatkan nilai

diatas KKM yaitu 75 sebanyak 26 (90%) siswa, sementara siswa yang

mendapatkan nilai dibawah KKM ada 3 (10%) siswa.

Dari tabel 4.4 dan 4.5 diatas menyatakan bahwa pada kegiatan siklus II guru

sudah memberikan pengarahan dan pemahaman kembali materi ajar kepada siswa,

guru sudah memberikan stimulus berupa pertanyaan kepada siswa agar siswa aktif

dalam menjawab pertanyaan dari guru, guru membimbing siswa dalam diskusi

kelompok sehingga selama proses berdiskusi kelompok dapat bekerja sama

dengan kompak, guru sudah menjelaskan kembali tentang pembagian tugas dalam

kelompok diskusi. Dari perbaikan yang dilakukan oleh guru menyebabkan hasil

belajar siswa meningkat yang awalnya ada 7 (24%) siswa yang belum tuntas

turun menjadi 3 (10%). Ketiga siswa ini mengalami ketidak tuntasan karena

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: ada 2 anak yang dari kegiatan pra siklus

sampai siklus II selalu mendapatkan nilai dibawah KKM (75) hal tersebut

disebabkan karena kurangnya perhatian dari orang tua yang sibuk bekerja

sehingga ke2 siswa tersebut jarang belajar dirumah dan hasil belajar selalu rendah,

dimata pelajaran yang lain pun ke2 siswa tersebut juga selalu mendapatkan hasil

No Nilai KKM

(75)

Ketuntasan Keterangan

Frekuensi Persentase (%)

1 ≥75 26 90% Tuntas

2 <75 3 10% Tidak tuntas

Jumlah 29 100%

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

54

belajar yang rendah/belum tuntas, sementara 1 siswa yang tidak tuntas disebabkan

karena siswa tersebut hiperaktif sehingga selama proses kegiatan pembelajaran

berlangsung siswa tersebut tidak bisa konsentrasi dan selalu membuat keributan

dikelas. Untuk lebih jelasnya tetang hasil ketuntasan belajar IPA siswa kelas 4

dapat dilihat pada diagram batang dibawah ini, sebagai berikut:

Gambar 4.3 Diagram BatangKetuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

4.3.4 Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan Model Group Investigation Berbantuan

Media Permainan Teka-Teki Silang mengalami perubahan/kenaikan hasil belajar

pada siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga diantaranya sebagai berikut:

a) Guru sudah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Group Investigation Berbantuan Media Perrmainan Teka-Teki

Silang dengan baik sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang

berbeda dan menyenangkan.

b) Siswa terlatih untuk bekerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok.

c) Siswa mulai aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

d) Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA meningkat, siswa yang

mendapatkan nilai diatas KKM (75) sebanyak 26 (90%) siswa sementara

0

5

10

15

20

25

30

3

26

Fre

kue

nsi

Sis

wa

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

55

siswa yang tidak tuntas ada 3 (10%). Jadi dengan menggunakan model

pembelajaran Group Investigation Berbantuan Media Permaianan Teka-Teki

Silang mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Group

Investigation Berbantuan Media Permaianan Teka-Teki Silang pada mata

pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi mampu meningkatkan hasil

belajar siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga. Untuk lebih jelasnya dapat

di analisis sebagai berikut:

4.4.1 Pembahasan Pra Siklus

Dari data dan informasi yang didapatkan oleh peneliti selama proses pra

siklus/observasi yaitu: siswa tidak responsif selama proses pembelajaran

berlangsung, guru jarang menggunakan model pembelajaran karena keterbatasan

waktu dalam mempersiapkan setiap model yang dipakai, guru jarang melakukan

kegiatan diskusi kelompok selama proses pembelajaran, media yang digunakan

guru hanya buku paket IPA, sehingga siswa pasif selama proses pembelajaran

berlangsung, dari 29 siswa ada 15 (52%) siswa yang hasil belajar IPA nya

mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 75 dan siswa yang tuntas sebanyak 14

(48%) siswa.

4.4.2 Pembahasan Siklus I

Pada kegiatan pembelajaran siklus I dengan menggunakan model Group

Investigation Berbantuan Media Permaianan Teka-Teki Silang guru sudah

melaksanakan pembelajaran dengan baik meskipun masih ada beberapa

kekurangan yang perlu diperbaiki. Dari hasil observasi dalam pembelajaran siklus

I ini siswa mulai ada peningkatan perilaku meskipun ada beberapa siswa yang

belum aktif, siswa sudah mulai bekerja sama selama diskusi kelompok tapi ada

beberapa siswa yang masih bingung dan pasif sehingga kurang kompak, sebelum

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

56

guru menggunakan Group Investigation Berbantuan Media Permaianan Teka-

Teki Silang Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga

masih rendah dari 29 siswa masih ada 15 siswa yang mendapatkan nilai dibawah

KKM yaitu 75 dan yang mendapatkan nilai diatas KKM ada 14 siswa, kemudian

setelah menggunakan model Group Investigation Berbantuan Media Permaianan

Teka-Teki Silang siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 22 (76%)

siswa dan yang belum mencapai KKM ada 7 (24%) siswa. Karena disiklus I ini

masih banyak siswa yang belum tuntas/belum mencapai KKM yaitu 75 maka

perlu dilakukan penelitian siklus II.

4.4.3 Pembahasan Siklus II

Dari segala kekurangan yang ada disiklus I maka harus diperbaiki pada siklus

II. Pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan, Guru sudah memberikan

kembali pengarahan dan pemahaman tentang materi ajar kepada siswa, guru sudah

menjelaskan kembali tentang pembagian tugas setiap siswa dalam kegiatan

diskusi kelompok sehingga siswa dapat bekerja sama dengan kompak, guru sudah

memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga siswa aktif selama proses

pembelajaran siklus II berlangsung dan hasil belajar siswa kelas 4 SDN

Kutowinagun 09 Salatiga sudah meningkat dibandingkan siklus I. Pada siklus II

siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 26 (90%) sementara siswa

yang belum tuntas atau belum mencapai KKM sebanyak 3 (10%). Jadi dapat

disimpulkan bahwa pada siklus II mengalami peningkatan.

4.5 Perbandingan Antar Siklus

Dari data yang diperoleh pada kegiatan pra siklus yang dilakukan pada kelas

4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga ditemukan permasalahan pada hasil belajar

IPA, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus

yaitu siklus I dan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Group

Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. Berikut merupakan

hasil perbandingan pada pra siklus, siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

57

Tabel 4.9

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No

Ketuntasan

KKM (75)

Pra Siklus Siklus I Siklus II

F % f % F %

1 Tuntas ≥ 75 14 52% 22 76% 26 90%

2 Tidak Tuntas< 75 15 48% 7 24% 3 10%

Jumlah 29 100% 29 100% 29 100%

Dari tabel 4.6 diatas menyatakan bahwa hasil belajar pada pra siklus siswa

kelas 4 memperoleh ketuntasan mencapai 15 (52%) dan siswa yang tidak tuntas

ada 14 (48%), setelah guru menggunakan model pembelajaran Group

Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang pada siklus I hasil

belajar siswa sudah meningkat meskipun belum optimal siswa yang tuntas 22

(76%) dan yang tidak tuntas sebanyak 7 (24%) siswa, kemudian guru melanjutkan

ke siklus 2 dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 tuntas mencapai 26 (90%) dan

yang tidak tuntas ada 3 (10%) siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

diagram batang dibawah ini:

Gambar 4.4 Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra

Siklus, Siklus I dan Siklus II

0

5

10

15

20

25

30

Pra Siklus Siklus I Siklus II

15

7

3

14

22

26

Fre

kwen

si S

isw

a

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...tentang energi panas dengan menggunakan model pembelajaran Grup Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang. 4.2.1 Perencanaan

58

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan dengan

menggunakan model Group Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-

Teki Silang dalam mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA

siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatigamampu meningkat hingga 90%.

Menurut (Depdikbud 1996:48) dalam trianto menyatakan bahwa “suatu kelas

dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut

terdapat ≥85 siswa yang tuntas dalam belajarnya”. Jadi penelitian ini dapat

dikatakan berhasilmeskipun masih ada 3 siswa yang belum tuntas atau

mendapatkan hasil belajar diatas KKM (75) hal tersebut disebabkan oleh beberapa

faktor, seperti: kurangnya perhatian dari orang tua yang sibuk bekerja sehingga

siswa jarang belajar, ada siswa yang hiperaktif sehingga selama proses

pembelajaran berlangsung siswa tersebut tidak dapat berkonsentrasi dan selalu

mengganggu teman sebelahnya sehingga dapat memancing keributan dikelas.