bab iv hasil penelitian dan pembahasan...membentuk kelompok asal dan kelompok ahli diskusi kelompok...

28
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 7A,7B,7C, dan 7D yang berjumlah 134 siswa.Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas 7C sebagai kelas validitas yang berjumlah 34 siswa, kelas 7B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 siswa, dan kelas 7D sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 siswa. Dalam penelitian ini kelas eksperimen menggunakan metode jigsaw. Sedangkan kelas kontrol menggunakan metode group investigation. Rincian di kelas eksperimen, kelas kontrol dan kelas validitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Data Subjek Penelitian SMP N I BERGAS Tahun Pelajaran 2013/2014 KELAS Perempuan Laki-laki JUMLAH SISWA Kelas Eksperimen (kelas 7B) 18 15 33 Kelas Kontrol (kelas 7D) 18 15 33 Kelas Validitas (kelas 7C) 20 14 34 Jumlah keseluruhan 100

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di

Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi dari penelitian ini adalah siswa

kelas 7A,7B,7C, dan 7D yang berjumlah 134 siswa.Sedangkan sampel dalam

penelitian ini yaitu kelas 7C sebagai kelas validitas yang berjumlah 34 siswa,

kelas 7B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 siswa, dan kelas 7D

sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 siswa. Dalam penelitian ini kelas

eksperimen menggunakan metode jigsaw. Sedangkan kelas kontrol menggunakan

metode group investigation. Rincian di kelas eksperimen, kelas kontrol dan kelas

validitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1

Data Subjek Penelitian SMP N I BERGAS

Tahun Pelajaran 2013/2014

KELAS Perempuan Laki-laki JUMLAH

SISWA

Kelas Eksperimen

(kelas 7B) 18 15 33

Kelas Kontrol

(kelas 7D) 18 15 33

Kelas Validitas

(kelas 7C) 20 14 34

Jumlah keseluruhan 100

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

47

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SMP N 1 BERGAS dilakukan dengan jadwal

yang tertera sebagai berikut:

Tabel 4.2.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian di SMP N 1 BERGAS

No Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan

1 Kamis, 8 Mei 2014 Ijin Penelitian

2 Jum’at, 9 Mei 2014 Memberikan soal di kelas Validitas (kelas 7C)

3 Selasa, 13 Mei 2014 Memberikan Pretest di kelas eksperimen (kelas

7B)

Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli

Diskusi kelompok ahli

4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D)

Membentuk kelompok

Diskusi kelompok dan membagi tugas dalam

setiap kelompok(mencari sumber)

5 Selasa, 20 Mei 2014 Melanjutkan diskusi kelompok ahli

Diskusi kelompok asal

Presentasi

6 Sabtu, 24 Mei 2014 Mendiskusikan dan membuat hasil diskusi

Presentasi

7 Rabu, 28 Mei 2014 Melanjutkan presentasi

Memberikan postest kelas eksperimen

8 Sabtu, 31 Mei 2014 Melanjutkan presentasi

Melakukan postest

9 Senin, 02 Juni 2014 Mengambil surat keterangan penelitian

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

48

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini di awali dengan melakukan pretest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dilakukan di kelas 7B SMP N 1 BERGAS dan

pretest kelas kontrol dilakukan di kelas 7D SMP N 1 BERGAS. Pretes ini

dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal dari siswa kelas 7B dan kelas 7D

sebelum dilakukan treatmen (perlakuan) pada metode jigsaw dan metode group

investigation.

4.2.1. Analisis Deskriptif Data Pre tes Kelas Eksperimen

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for windows.

Distribusi frekuensi pretes kelas eksperimen dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen SMP N 1 BERGAS

Tahun 2013/2014

No Nilai Interval Frekuensi (F) Prosentase (%)

1 44-48 2 6,0%

2 49-52 3 9,0%

3 53-56 4 12,1%

4 57-60 6 18,1%

5 61-64 7 21,2%

6 65-68 5 15,1%

7 69-72 4 12,1%

8 73-76 2 6,0%

Jumlah 33 100%

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

49

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui nilai terendah (minimum) 44,00 dan

nilai tertinggi (maximum) 76,00. Melalui nilai interval yang digunakan dengan

kategori maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 44-48 sebanyak

2 anak dengan prosentase 6,0%. Siswa yang mendapat nilai 49-52 sebanyak 3

anak dengan prosentase 9,0%. Siswa yang mendapat 53-56 sebanyak 4 anak

dengan prosentase 12,1%. Siswa yang mendapat nilai 57-60 sebanyak 6 anak

dengan prosentase 18,1%. Siswa yang mendapat nilai 61-64 sebanyak 7 anak

dengan prosentase 21,2%. Siswa yang mendapat nilai 65-68 sebanyak 5 anak

dengan prosentase 15,1%. Siswa yang mendapat nilai 69-72 sebanyak 4 anak

dengan prosentase 12,1%. Siswa yang mendapat nilai 73-76 sebanyak 2 anak

dengan prosentase 6,0%.

Prosentase distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen jika

digambarkan dalam bentuk diagaram lingkaran akan terlihat seperti pada gambar

4.1.

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pretest Kelas

Eksperimen.

6%

9%

12%

18% 21%

15%

12%

6%

Pretes Kelas Eksperimen

44-48

49-52

53-56

57-60

61-64

65-68

69-72

73-76

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

50

Analisis deskriptif pretest kelas eksperimen yang merangkum data empirik

hasil belajar siswa SMP N 1 BERGAS dengan ukuran nilai terendah (minimum)

44,00 dan nilai tertinggi (maximum) 76,00 sebelum mengikuti pembelajaran yang

telah diklasifikasikan deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum,

maksimum, mean, median dan standar deviasi dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.4

Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pretest Kelas Eksperimen SMP N 1

BERGAS

Statistics

pre eksperimen

N

Valid 33

Missing 0

Mean 62,4242

Std. Error of Mean 1,37002

Median 64,0000

Mode 64,00

Std. Deviation 7,87016

Variance 61,939

Skewness -,300

Std. Error of Skewness ,409

Kurtosis -,282

Std. Error of Kurtosis ,798

Range 32,00

Minimum 44,00

Maximum 76,00

Sum 2060,00

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

51

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari jumlah data (N) sebanyak 33

siswa yang ada di SMP N 1 BERGAS, yang nilai terendahnya (minimum) 44,00

nilai tertingginya (maximum) 76,00 ,rata-rata nilai (mean) sebesar 62,42 ,median

atau nilai tengah adalah 64,00, standar deviasi 7,87 dan rentang skor yang

merupakan rentang nilai tertinggi dan terendah adalah 32.

4.2.3. Analisis Deskriptif Data Kelas Pre tes Kelas Kontrol

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for windows.

Distribusi frekuensi pretes kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol SMP N 1 BERGAS Tahun

2013/2014

No Nilai Interval Frekuensi (F) Prosentase (%)

1 44-48 2 6,0%

2 49-52 1 3,0%

3 53-56 6 18,1%

4 57-60 5 15,1%

5 61-64 8 24,2%

6 65-68 5 15,1%

7 69-72 4 12,1%

8 73-76 2 6,0%

Jumlah 33 100%

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

52

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui nilai terendah (minimum) 44,00 dan

nilai tertinggi (maximum) 76,00. Melalui nilai interval yang digunakan dengan

kategori maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 44-48 sebanyak

2 anak dengan prosentase 6,0%. Siswa yang mendapat nilai 49-52 sebanyak 1

anak dengan prosentase 3,0%. Siswa yang mendapat 53-56 sebanyak 6 anak

dengan prosentase 18,1%. Siswa yang mendapat nilai 57-60 sebanyak 5 anak

dengan prosentase 15,1%. Siswa yang mendapat nilai 61-64 sebanyak 8 anak

dengan prosentase 24,2%. Siswa yang mendapat nilai 65-68 sebanyak 5 anak

dengan prosentase 15,1%. Siswa yang mendapat nilai 69-72 sebanyak 4 anak

dengan prosentase 12,1%. Siswa yang mendapat nilai 73-76 sebanyak 2 anak

dengan prosentase 6,0%. Prosentase distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol

jika digambarkan dalam bentuk diagaram lingkaran akan terlihat seperti pada

gambar 4.2.

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pretest

Kelas Kontrol.

6% 3%

18%

15%

24%

15%

12%

6%

Pre Test Kelas Kontrol

44-48

49-52

53-56

57-60

61-64

65-68

69-72

73-76

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

53

Analisis deskriptif pretest kelas kontrol yang merangkum data empirik hasil

belajar siswa SMP N 1 BERGAS dengan ukuran nilai terendah (minimum) 44,00

dan nilai tertinggi (maximum) 76,00 sebelum mengikuti pembelajaran yang telah

diklasifikasikan deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum,

mean, median dan standar deviasi dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.6

Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pretest Kelas Kontrol

SMP N 1 BERGAS

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari jumlah data (N) sebanyak 33

siswa yang ada di SMP N 1 BERGAS, yang nilai terendahnya (minimum) 44,00,

nilai tertinggi (maximum) 76,00, rata-rata nilai (mean) sebesar 62,79, median atau

Statistics

pre tes kontrol

N Valid 33

Missing 0

Mean 62,7879

Std. Error of Mean 1,31984

Median 64,0000

Mode 64,00

Std. Deviation 7,58188

Variance 57,485

Skewness -,354

Std. Error of Skewness ,409

Kurtosis ,033

Std. Error of Kurtosis ,798

Range 32,00

Minimum 44,00

Maximum 76,00

Sum 2072,00

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

54

nilai tengah adalah 64,00, standar deviasi 7,58 dan rentang skor yang merupakan

rentang nilai tertinggi dan terendah adalah 32.

4.3 Uji Prasyarat Analisis Data Nilai Pre test Kelas Ekperimen dan Kelas

Kontrol

Pengujian terhadap asumsi sebagai prasyarat analisis perlu dilakukan

pengujian prasyarat secara statistik, baik data kelas eksperimen maupun data

kelas kontrol. Pengujian prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas.

4.3.1 Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Menurut Duwi Priyatno (2010: 71), uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Hasil data

normalitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

pre tes eksperimen ,125 33 ,200* ,969 33 ,442

pre tes kontrol ,139 33 ,104 ,963 33 ,310

Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov di atas, pada taraf

signifikasi 0,05, distribusi data nilai sampel kelas eksperimen dan kontrol berasal

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

55

dari populasi data berdistribusi normal. Distribusi dikatakan tidak normal jika

taraf signifikasi < 0,05. Taraf signifikasi normalitas kelas eksperimen adalah

0,200 Jadi 0,200 > 0,05. Taraf signifikasi kelas kontrol adalah 0,104 jadi 0,104 >

0,05. Dengan demikian data yang diperolah dari sampel kelas eksperimen dan

kelas kontrol merupakan populasi data yang berdistribusi normal. Berikut ini

adalah diagram uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Diagram 4.1

Hasil uji normalitas pretes kelas eksperimen

Diagram 4.2

Hasil uji normalitas pretes kelas kontrol

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

56

4.3.2 Uji Homogenitas Kelas Pre Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua kelompok sampel

dalam penelitian berasal dari populasi yang mempunyai variansi sama atau tidak.

Jika nilai probabilitsnya > 0,05 maka data berasal dari populasi yang variansnya

sama atau homogen. Tetapi, jika nilai probabilitsnya < 0,05 maka data berasal dari

populasi yang variansnya tidak sama atau heterogen atau berbeda. Hasil uji

homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel berikut

ini.

Tabel 4.8

Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

pre tes eksperimen_kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,084 1 64 ,773

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui signifikasi 0,773 maka data

berasal dari populasi yang variansnya sama karena nilai probalitasnya > 0,05

(0,773 > 0,05) maka varian dari populasi kelas eksperimen dan kelas kontrol sama

atau homogen.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

57

4.3.3 Analisis Beda Rata-rata atau Uji t

Uji T digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata nilai pre tes kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah

dilakukan analisis data yaitu : - Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.

- Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

Hasil analisis uji t dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.9

Hasil Analisis Uji Independent Sampel T-Tes Nilai Pre tes Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

pre tes eksperimen_kontrol

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of

Variances

F ,084

Sig. ,773

t-test for Equality of Means

T -,191 -,191

Df 64 63,911

Sig. (2-tailed) ,849 ,849

Mean Difference -,364 -,364

Std. Error Difference 1,902 1,902

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower -4,164 -4,164

Upper 3,437 3,437

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

58

Dari tabel 4.9 diatas terlihat bahwa nilai signifikansi Sig. ( 2-tailed ) adalah

0,849. Dengan probabilitas signifikansi 0,849 > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa tidak ada perbedaan antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.4 Analisis Deskriptif Data Kelas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

4.4.1 Analisis Deskriptif Data Kelas Postes Kelas Eksperimen

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for windows.

Distribusi frekuensi postes kelas eksperimen dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Pos test Kelas Eksperimen SMP N 1 BERGAS

Tahun 2013/2014

No Nilai Interval Frekuensi (F) Prosentase (%)

1 72-76 11 33,3%

2 77-80 7 21,2%

3 81-84 5 15,1%

4 85-88 7 21,2%

5 89-92 2 6,0%

6 93-96 1 3,0%

Jumlah 33 100%

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

59

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui nilai terendah (minimum) 72,00 dan

nilai tertinggi (maximum) 96,00. Melalui nilai interval yang digunakan dengan

kategori maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 72-76 sebanyak

11 anak dengan prosentase 33,3%. Siswa yang mendapat nilai 77-80 sebanyak 7

anak dengan prosentase 21,2%. Siswa yang mendapat 81-84 sebanyak 5 anak

dengan prosentase 15,1%. Siswa yang mendapat nilai 85-88 sebanyak 7 anak

dengan prosentase 21,2%. Siswa yang mendapat nilai 89-92 sebanyak 2 anak

dengan prosentase 6,0%. Siswa yang mendapat nilai 93-96 sebanyak 1 anak

dengan prosentase 3,0%.

Prosentase distribusi frekuensi nilai post test kelas eksperimen jika

digambarkan dalam bentuk diagaram lingkaran akan terlihat seperti pada gambar

4.3.

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi post test kelas

eksperimen

33%

21% 15%

21%

6% 3%

Post Test Kelas Eksperimen

72-76

77-80

81-84

85-88

89-92

93-96

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

60

Analisis deskriptif posttest kelas eksperimen yang merangkum data empirik

hasil belajar siswa SMP N 1 BERGAS dengan ukuran nilai terendah (minimum)

72,00 dan nilai tertinggi (maximum) 96,00 setelah mengikuti pembelajaran yang

telah diklasifikasikan deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum,

maksimum, mean, median dan standar deviasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.11

Hasil Analisis Deskriptif Nilai Post Test Kelas

Eksperimen SMP N 1 BERGAS

Statistics

post test eksperimen

N

Valid 33

Missing 0

Mean 81,6970

Std. Error of Mean 1,12856

Median 80,0000

Mode 76,00a

Std. Deviation 6,48308

Variance 42,030

Skewness ,238

Std. Error of Skewness ,409

Kurtosis -,777

Std. Error of Kurtosis ,798

Range 24,00

Minimum 72,00

Maximum 96,00

Sum 2696,00

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

61

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa dari jumlah data (N) sebanyak

33 siswa yang ada di SMP N 1 BERGAS, yang nilai terendahnya (minimum)

72,00, nilai tertinggi (maximum) 96,00, rata-rata nilai (mean) sebesar 81,97,

median atau nilai tengah adalah 80,00, standar deviasi 6,48 dan rentang skor yang

merupakan rentang nilai tertinggi dan terendah adalah 24.

4.4.2 Analisis Deskriptif Data Kelas Postes Kelas Kontrol

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for windows.

Disribusi frekuensi postes kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Pos tes Kelas Kontrol SMP N 1 BERGAS Tahun

2013/2014

No Nilai Interval Frekuensi (F) Prosentase (%)

1 64-68 8 24,2%

2 69-72 5 15,1%

3 73-76 6 18,1%

4 77-80 5 15,1%

5 81-84 6 18,1%

6 85-88 2 6,0%

7 89-92 1 3,0%

Jumlah 33 100%

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

62

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui nilai terendah (minimum) 64,00 dan

nilai tertinggi (maximum) 92,00. Melalui nilai interval yang digunakan dengan

kategori maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 64-68 sebanyak

8 anak dengan prosentase 24,2%. Siswa yang mendapat nilai 69-72 sebanyak 5

anak dengan prosentase 15,1%. Siswa yang mendapat 73-76 sebanyak 6 anak

dengan prosentase 18,1%. Siswa yang mendapat nilai 77-80 sebanyak 5 anak

dengan prosentase 15,1%. Siswa yang mendapat nilai 81-84 sebanyak 6 anak

dengan prosentase 18,1%. Siswa yang mendapat nilai 85-88 sebanyak 2 anak

dengan prosentase 6,0%. Siswa yang mendapat nilai 89-92 sebanyak 1 anak

dengan prosentase 3,0%. Prosentase distribusi frekuensi nilai post test kelas

kontrol jika digambarkan dalam bentuk diagaram lingkaran akan terlihat seperti

pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Kontrol

24%

15%

18%

15%

18%

6%

3%

Post Test Kelas Kontrol

64-68

69-72

73-76

77-80

81-84

85-88

89-92

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

63

Analisis deskriptif posttest kelas kontrol yang merangkum data empirik

hasil belajar siswa SMP N 1 BERGAS dengan nilai terendah (minimum) 64,00

dan nilai tertinggi (maximum) 92,00 setelah mengikuti pembelajaran yang telah

diklasifikasikan deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum,

mean, median dan standar deviasi dapat dilihat dalam tabl berikut ini.

Tabel 4.13

Hasil Analisis Deskriptif Nilai Post Test Kelas Kontrol

SMP N 1 BERGAS

post test kontrol

N

Valid 33

Missing 0

Mean 76,3636

Std. Error of Mean 1,31844

Median 76,0000

Mode 76,00a

Std. Deviation 7,57388

Variance 57,364

Skewness ,067

Std. Error of Skewness ,409

Kurtosis -,850

Std. Error of Kurtosis ,798

Range 28,00

Minimum 64,00

Maximum 92,00

Sum 2520,00

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

64

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa dari jumlah data (N) sebanyak

33 siswa yang ada di SMP N 1 BERGAS, yang nilai terendahnya (minimum)

64,00, nilai tertinggi (maximum) 92,00, rata-rata nilai (mean) sebesar 76,36,

median atau nilai tengah adalah 76,00, standar deviasi 7,57 dan rentang skor yang

merupakan rentang nilai siswa tertinggi dan terendah adalah 28.

4.5 Uji Prasyarat Analisis Data Nilai Postest Kelas Ekperimen dan Kelas

Kontrol

Pengujian terhadap asumsi sebagai prasyarat analisis perlu dilakukan

pengujian prasyarat secara statistik, baik data kelas eksperimen maupun data

kelas kontrol. Pengujian prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas.

4.5.1 Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tabel 4.14

Hasil Analisis Uji Normalitas Pos Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol SMP N 1 BERGAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

pos tes eksperimen ,149 33 ,062 ,940 33 ,069

post test kontrol ,116 33 ,200* ,956 33 ,193

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

65

Berdasarkan tabel 4.14 uji normalitas Kolmogorov-Smirnov di atas, pada

taraf signifikasi 0,05, distribusi data nilai sampel kelas eksperimen dan kontrol

berasal dari populasi data berdistribusi normal. Distribusi dikatakan tidak normal

jika taraf signifikasi < 0,05. Taraf signifikasi normalitas kelas eksperimen adalah

0,120 > 0,05 sedangkan taraf signifikasi kelas kontrol adalah 0,110 > 0,05.

Dengan demikian data yang diperolah dari sampel kelas eksperimen dan kelas

kontrol merupakan populasi data yang berdistribusi normal. Berikut ini adalah

diagram uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Diagram 4.3

Hasil uji normalitas post tes kelas eksperimen

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

66

Diagram 4.4

Hasil uji normalitas post tes kelas kontrol

4.5.2 Uji Homogenitas Kelas Post test Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua kelompok sampel

dalam penelitian berasal dari populasi yang mempunyai variansi sama atau tidak.

Jika nilai probabilitsnya > 0,05 maka data berasal dari populasi yang variansnya

sama atau homogen. Tetapi, jika nilai probabilitsnya < 0,05 maka data berasal dari

populasi yang variansnya tidak sama atau heterogen atau berbeda. Hasil analisis

uji homogenitas post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dalam

tabel berikut.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

67

Tabel 4.15

Hasil Analisis Uji Homogenitas Pos Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol SMP N 1 BERGAS

Test of Homogeneity of Variances

post test eksperimen kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,656 1 64 ,421

Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui signifikasi 0,421 maka data

berasal dari populasi yang variansnya sama karena nilai probalitasnya > 0,05

(0,421 > 0,05) maka varian dari populasi kelas eksperimen dan kelas kontrol sama

atau homogen.

4.5.3 Analisis Beda Rata-rata atau Uji t

Uji T digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata nilai pre tes kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah

dilakukan analisis data yaitu : - Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.

- Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

Hasil analisis uji t kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel

berikut ini.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

68

Tabel 4.16

Hasil Analisis Uji Independent Sampel T-Tes Nilai Post tes Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

post test eksperimen kontrol

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of

Variances

F ,656

Sig. ,421

t-test for Equality of Means

T 3,073 3,073

Df 64 62,512

Sig. (2-tailed) ,003 ,003

Mean Difference 5,333 5,333

Std. Error Difference 1,735 1,735

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower 1,866 1,865

Upper 8,800 8,802

Dari tabel 4.16 diatas terlihat bahwa nilai signifikansi Sig. ( 2-tailed )

adalah 0,003. Dengan probabilitas signifikansi 0,003 < 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa ada perbedaan

signifikan antara hasil belajar kelas 7B yang diajar dengan metode Jigsaw dan

hasil belajar kelas 7D yang diajar dengan metode Group Investigation.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

69

4.6 PEMBAHASAN

Dengan selesainya pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa kelas 7 antara kelompok

siswa kelas eksperimen (metode jigsaw) dan siswa kelompok kontrol (metode

group investigation).

Pembelajaran Pkn di SMP N I Bergas dengan menggunakan metode

jigsaw pada kelas eksperimen (kelas 7B) yaitu guru membagi siswa ke dalam

kelompok asal dan kelompok ahli. Pembelajaran diawali dengan melakukan

pretest, setelah melakukan pretes guru memberikan penjelasan tentang

metode pembelajaran yang akan digunakan serta menjelaskan materi secara

singkat dan penugasan. Kemudian guru membentuk siswa ke dalam kelompok

asal yang beranggotakan 5-6 orang. Berikutnya guru membagi siswa ke dalam

kelompok ahli, pembentukan kelompok ahli sesuai dengan materi yang telah

dibagi dalam anggota kelompok asal. Setelah terbentuk kelompok ahli siswa

berdiskusi dan mencari referensi tentang topik yang dipelajarinya. Selesai

berdiskusi dan mencari referensi, siswa kembali ke kelompok asal. Di

kelompok asal dibri waktu diskusi, menyampaikan pengetahuan yang telah

mereka pelajari dari hasil diskusi di kelompok ahli. Setelah selesai diskusi

kelompok asal menyelesaikan tugas secara keseluruhan, masing-masing

kelompok menyampaikan hasil diskusi/ kerja kelompok mereka (melakukan

presentasi) dan guru memberi klarifikasi, kemudian dilakukan post tes.

Sedangkan pada kelas kontrol (kelas 7D) yang diajar menggunakan metode

group investigation,sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di kelas

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

70

kontrol pembelajaran diawali dengan melakukan pretes. Setelah melakukan

pretes, pembelajaran Pkn dimulai dengan guru menyampaikan topik yang

akan dibahas, kemudian siswa dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 2

sampai 6 orang. Berikutnya setiap kelompok memilih topik yang akan mereka

kerjakan. Dalam mengerjakan topik yang mereka pilih setiap anggota

kelompok melakukan investigasi baik melalui internet, koran , televisi, dan

wawancara. Setalah melakukan kegiatan tersebut siswa mendiskusikan hasil

investigasi dan menarik kesimpulan dari beberapa sumber yang mereka

peroleh. Kemudian semua kelompok menyajikan hasil diskusi dengan cara

presentasi. Setelah presentasi selesai guru beserta siswa melakukan

evaluasi,kemudian dilakukan post test.

Analisis data dilakukan dengan uji hipotesis pada kedua kelompok

tersebut untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Berdasarkan

analisis uji hipotesis terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa

yang menggunakan metode Group Investigation dengan metode jigsaw. Hal

tersebut ditunjukkan pada uji t dengan SPSS 16.00. Nilai signifikansi Sig. ( 2-

tailed ) adalah 0,003. Dengan probabilitas signifikansi 0,003 < 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa Ho : yang berbunyi tidak ada perbedaan rata-rata

nilai pos tes antara kelas eksperimen dan kontrol ditolak Dan Ha : yang

berbunyi ada perbedaan rata-rata nilai post tes kelas eksperimen dan kelas

kontrol diterima. Artinya bahwa ada perbedaan signifikan antara hasil belajar

kelas 7D yang diajar dengan metode Group Investigation dan hasil belajar

kelas 7B yang diajar dengan metode Jigsaw. Berarti terdapat perbedaan hasil

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

71

belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Jigsaw dan

metode Group Investigation. Perbedaan hasil belajar yang menggunakan

metode Jigsaw dan metode Group Investigation dapat di lihat dari nilai

terendah (minimum) dan nilai tertinggi (maximum) dari hasil post tes. Siswa

yang diajar dengan metode Jigsaw nilai terendah (minimum) 72.00 sedangkan

nilai tertinggi (maximum) 96,00 dan nilai rata-rata (mean) 81,97. Sedangkan

siswa yang diajar dengan metode Group Investigation nilai terendah

(minimum) 64.00 sedangkan nilai tertinggi (maximum) 92,00 dan nilai rata-

rata (mean) 76,36. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa yang pembelajarannya

menggunakan metode Jigsaw lebih baik hasil belajarnya dari pada siswa yang

menggunakan metode Group Investigation.

Secara teoritis hasil penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Wardani

(2002) metode pembelajaran jigsaw adalah metode pembelajaran yang

mendorong siswa beraktivitas saling membantu dalam menguasai mata

pelajaran sehingga mencapai hasil belajar yang lebih baik. Sementara itu

Menurut Hisyam Zaini dkk (2008:56) metode jigsaw merupakan metode yang

menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi-bagi

menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan

penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta

didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. Jadi setiap

siswa memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pembelajarannya

sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Sedangkan metode group

investigation sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

72

paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini

melibatkan siswa sejak perencanaan baik dalam menentukan topik maupun

cara untuk mempelajarinya melalui investigasi (Hamdani, 2011: 90).

Disamping itu hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rina Ari Sabtanti berjudul Studi Eksperimen pengaruh Teknik

Kooperatif metode Jigsaw dan Metode Struktural Number Head Together

Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas VII Semester Genap Di SMP

Negeri Wuryantoro Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil penelitian tersebut

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen

dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw dengan peserta didik kelas

kontrol yang menggunakan metode Metode Struktural Number Head Together

pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri Wuryantoro. Terbukti dari hasil

hipotesis analisis uji t- dua pihak yaitu thitung > ttabel = 4,744 > 1,995. Jadi dapat

disimpulkan: H0 ditolak artinya adanya perbedaan prestasi belajar PKn

menggunakan metode Jigsaw dengan prestasi belajar Pkn dengan

menggunakan metode NHT pada aspek kognitif. Pembelajaran yang

menggunakan metode jigsaw terbukti efektif, pembuktian hipotesis

menggunakan hitungan statistik khususnya dengan uji beda atau analisis uji t-

dua pihak yaitu thitung > ttabel = 4,744 > 1,995. Jadi terdapat pengaruh metode

pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar mata pelajaran PKN di SMP

Negeri Wuryantoro. Namun apabila dibandingkan dengan penelitian Yeni

Susilowati hasil penelitian ini juga sama karena penelitian yang dilakukan Yeni

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli Diskusi kelompok ahli 4 Sabtu, 17 Mei 2014 Memberikan pretest di kelas kontrol (kelas 7D) Membentuk

73

Susilowati metode pembelajaran group investigation tidak berpengaruh

terhadap peningkatan hasil belajar.