bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran...

35
60 Indah Mayasari,2013 Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum lokasi Penelitian Kota Jambi adalah Ibukota Provinsi Jambi dan merupakan salah satu dari sepuluh daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara historis, Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan Ketetapan Gubernur Sumatera No.103/1946 sebagai Daerah Otonom Kota Besar di Sumatera, kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah. Dengan dibentuknya Provinsi Jambi tanggal 6 Januari 1948, maka sejak itu pula Kota Jambi resmi menjadi Ibukota Provinsi, dengan demikian Kota Jambi sebagai Daerah Tingkat II pernah menjadi bagian dari tiga Provinsi yakni Provinsi Sumatera, Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi Jambi sekarang. 1. Kondisi fisik wilayah Penelitian a. Letak Geografis Kota Jambi lebih dikenal dengan sebutan “Jambi Kota Beradat”.Kota Jambi dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan UU No. 6 tahun 1986), terletak pada kordinat 01°30’ 2.98" - 01° 7’ 1.07" LS dan 103° 40’ 1.67" - 103° 40 0.23" BT. Koordinat tersebut menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak di tengah-tengah pulau Sumatera. Secara geomorfologis, Kota Jambi terletak di bagian Barat Cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut Sub-Cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera Timur.

Upload: phungmien

Post on 18-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

60

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum lokasi Penelitian

Kota Jambi adalah Ibukota Provinsi Jambi dan merupakan salah satu dari

sepuluh daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara historis,

Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan Ketetapan Gubernur Sumatera

No.103/1946 sebagai Daerah Otonom Kota Besar di Sumatera, kemudian

diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah

Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah.

Dengan dibentuknya Provinsi Jambi tanggal 6 Januari 1948, maka sejak itu pula

Kota Jambi resmi menjadi Ibukota Provinsi, dengan demikian Kota Jambi sebagai

Daerah Tingkat II pernah menjadi bagian dari tiga Provinsi yakni Provinsi

Sumatera, Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi Jambi sekarang.

1. Kondisi fisik wilayah Penelitian

a. Letak Geografis

Kota Jambi lebih dikenal dengan sebutan “Jambi Kota Beradat”.Kota Jambi

dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan UU No. 6 tahun 1986), terletak

pada kordinat 01°30’ 2.98" - 01° 7’ 1.07" LS dan 103° 40’ 1.67" - 103° 40 0.23"

BT. Koordinat tersebut menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak di

tengah-tengah pulau Sumatera. Secara geomorfologis, Kota Jambi terletak di

bagian Barat Cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut Sub-Cekungan

Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera Timur.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

61

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wilayah Kota Jambi dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Muaro Jambi baik

dari arah Utara, Selatan, Barat, maupun Timur.Luas Kota Jambi terdiri dari

beberapa kecamatan akan disajikan dalam Tabel 4.1. Adapun jarak Kota Jambi ke

beberapa Kota Kabupaten dalam Provinsi Jambi dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.1 Luas Kota Jambi Berdasarkan Kecamatan

No Kecamatan Luas Persentase

1 Kotabaru 77,78 km 37,78 %

2 Jambi Selatan 34,07 km 16,59 %

3 Jelutung 7,92 km 3,86 %

4 Pasar Jambi 4,02 km 1,96 %

5 Telanaipura 30,39 km 14,80 %

6 Danau Teluk 15,70 km 7,64 %

7 Pelayangan 15,29 km 7,44 %

8 Jambi Timur 20,21 km 9,84 %

Sumber : Bappeda Kota Jambi Tahun 2012

Tabel 4.2 Jarak Kota Jambi ke beberapa Kota Kabupaten dalam Provinsi

Jambi

No Kota Asal Kota Tujuan Jarak

1 Kota Jambi Muaro Bulian 60 Km

2 Kota Jambi Muaro Bungo 252 Km

3 Kota Jambi Bangko 255 Km

4 Kota Jambi Sungai Penuh 419 Km

5 Kota Jambi Kuala Tungkal 131 Km

6 Kota Jambi Sarolangun 179 Km

7 Kota Jambi Muaro Sabak 129 Km

8 Kota Jambi Muaro Tebo 206 Km

9 Kota Jambi Sengeti 27 Km

Sumber : Bappeda Kota Jambi Tahun 2012

Dari Tabel4.2 terlihat bahwa jarak terjauh antara Kota Jambi dan Kabupaten

lainnya yaitu Kota Sungai Penuh yang merupakan Ibukota Kabupaten Kerinci dan

berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat. Sementara kota terdekat

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

62

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dari Kota Jambi adalah Kota Sengeti yang merupakan Ibukota Kabupaten Muaro

Jambi yakni sejauh 27 Km.

b. Iklim

Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi beriklim

tropis dengan suhu rata–rata minimum berkisar antara 26,3-28,3°C. Suhu

maksimum 35,4°C terjadi pada bulan Maret dan suhu minimum 20,8°C terjadi

pada bulan Februari dan Maret dengan kelembaban udara berkisar antara 78-

87%.Hujan terjadi sepanjang tahun dengan musim penghujan terjadi antara bulan

Oktober-Maret dengan rata-rata 20 hari hujan/bulan, sedangkan musim kemarau

terjadi antara bulan April-September dengan rata-rata 16 hari hujan/bulan. Curah

hujan sebesar 2.296,1 mm/tahun (rata-rata 191,34 mm/bulan).Kecepatan angin di

tiap bulan hampir merata antara 9 knots hinggai 23 knots (1 knot = 1,8 km/jam).

c. Tanah

Kondisi tanah berdasarkan topografi bagian timur Kota Jambi umumnya

merupakan rawa-rawa sedangkan wilayah Barat pada umumnya adalah tanah

daratan (lahan kering) dengan topografi bervariasi dari datar, bergelombang

sampai berbukit. Jenis tanah yang potensial untuk pertanian secara umum

didominasi oleh Podsolik Merah Kuning (PMK) yaitu sebesar 44,56%. Jenis tanah

lainnya adalah Latosol dan Regosol sekitar 18,67%. Untuk lebih jelasnya

perhatikan Peta Jenis Tanah Provinsi Jambi pada Gambar 4.1

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

63

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

64

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Topografi

Wilayah Kota Jambi berada pada ketinggian dengan kisaran 10 – 60 m dari

permukaan laut.Topografi wilayah kota Jambi sebagian besar datar (0-2%)dengan

luas 11.326 ha, bergelombang (2-15%) dengan luas 8.081 ha, dan sedikit curam

(15-40%) dengan luas 41 ha. Berdasarkan kecamatan, sebagian besar wilayah

Kecamatan Pasar Jambi, Pelayangan, dan Danau Teluk berada pada ketinggian 0 –

10 meter dari permukaan laut, sedangkan wilayah Kecamatan Telanaipura, Jambi

Selatan, Jambi Timur, dan Kotabaru sebagian besar berada pada ketinggian 10 –

40 meter dari permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan

kota, sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Sungai Batanghari, yang

merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan

lebih kurang 1.740 km, dari Danau Atas hingga Danau Bawah (Sumatera Barat)

menuju Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi) dengan

kelebaran lebih kurang 500 m. Sungai ini berhulu pada Danau Atas di provinsi

Sumatera Barat dan bermuara di pesisir timur Sumatera pada kawasan selat

Berhala.

1). Kondisi Fisik Lokasi Mall

Objekpenelitian berada di Area Mall WTC Batanghari tepatnya di Jalan

Sultan Thaha, Kecamatan Pasar, Kota Jambi dengan luas areal 37.384 m2. Secara

astronomis berada pada posisi 10

35’17” LS sampai 10

35’ 25” LS dan 1030

36’

47” BT sampai 1030

36’ 56” BT. Adapun batas administratif dari Kecamatan

Pasar yaitu:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Batanghari.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

65

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar dan Kelurahan Orang

Kayo Hitam.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kasang.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Beringin.

Untuk lebih jelasnya, dapat diperhatikan pada Gambar4.2. Berdasarkan lokasi

relatif, Mall WTC Batanghari terletak sekitar 8-10 km dari bandara Sultan Thaha

Jambi, yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat atau lebih hampir 30

menit. Sementara jarak dari pusat perkotaan berkisar 2 km yang dapat ditempuh

selama 5-10 menit. Selain itu, tingkat kepadatan lalu lintas di ruas jalan Sultan

Thaha sekitar areal WTC dengan panjang jalan 0,6 km dan lebar badan jalan 18 m

dapat dilalui oleh kendaraan roda dua rata-rata 28 kendaraan/menit dan untuk

kendaraan roda empat dengan rata-rata 17 kendaraan/menit.

2. Kondisi Sosial Wilayah Penelitian

Kota Jambi sebagai Ibukota Provinsi Jambi memiliki delapan kecamatan dan

62 Kelurahan. Adapun jumlah kelurahan berdasarkan pembagian daerah

administratif Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

66

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

67

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.3 Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut

Kecamatan

No Kecamatan Luas Wilayah

(km2)

Jumlah

Kelurahan

Jumlah

RT

1 Kota Baru 77,78 10 317

2 Jambi Selatan 34,07 9 308

3 Jelutung 7,92 7 232

4 Pasar Jambi 4,02 4 58

5 Telanaipura 30,39 11 272

6 Danau Teluk 15,70 5 43

7 Pelayangan 15,29 6 46

8 Jambi Timur 20,21 10 219

Jumlah/Total 205,38 62 1.495

Sumber : Jambi Dalam Angka 2011

Jumlah hasil registrasi penduduk akhir Tahun 2011 tercatat penduduk Kota

Jambi 533.031 jiwa. Dilihat dari segi kepadatan penduduk tahun 2011 maka

kepadatan pendudukmenurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel4.4 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan

Kecamatan Kepadatan per Km2

Kota Baru 1831

Jambi Selatan 3762

Jelutung 9318

Pasar Jambi 3655

Telanaipura 2490

Danau Teluk 886

Pelayangan 839

Jambi Timur 3873

Jumlah/Total 26654

Sumber : Jambi dalam Angka Tahun 2011

Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk

paling tinggi yaitu Kecamatan Jelutung, sebab kecamatan ini didukung oleh

sarana publik, infrastruktur pemerintahan, sarana pendidikan dan pusat

perdagangan yang memadai. Sementara kecamatan yang memiliki kepadatan

penduduk paling rendah yaitu Kecamatan Pelayangan sebab sebagian besar

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

68

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kecamatan ini merupakan daerah rawa sehingga sangat rentan terjadi bencana

banjir.

a. Kondisi Sosial Objek Penelitian

Daerah yang diambil sebagai sampel adalah daerah-daerah yang berada di

sekitar lokasi WTC Batanghari berdasarkan atas interaksi masyarakat dengan

perusahaan yang paling erat, yang terdiri atas Kelurahan Pasar, Kelurahan Orang

Kayo Hitam (Kecamatan Pasar), Kelurahan Legok (Kecamatan Telanai pura),

Kelurahan Arab Melayu dan Kelurahan Mudung laut (Kecamatan Pelayangan)

dan Kelurahan Kasang (Kecamatan Jambi Timur). Daerah yang menjadi objek

atau sampel penelitian jaraknya sangat berdekatan dengan Mall WTC Batanghari.

Hal ini mengakibatkan interaksi antar daerah yang berdekatan tersebut lebih dekat

dibandingkan wilayah yang lainnya. Alasan peneliti mengambil daerah tersebut

sebagai sampel penelitian adalah agar pengaruh yang ditimbulkan oleh

keberadaan mall dapat terukur secara jelas dan akurat. Adapun struktur penduduk

di daerah sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel4.5TabelStruktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kecamatan Kelurahan

Luas

Daerah

(km2)

Jumlah Penduduk (orang) Jumlah

KK LK PR Jumlah

1. Telanaipura Legok 3,41 6.095 6.200 12.295 2210

2. Pasar

Orang Kayo

Hitam 1,08 1028 994 2.022 525

Pasar Jambi 0,48 257 298 555 142

3. Pelayangan Mudung Laut 2,23 1020 1074 2.094 448

Arab Melayu 1,05 1578 1679 3.261 802

4. Jambi

Timur Kasang 1,64 4143 3765 7908 1716

Jumlah 10 12.811 12.760 21.609 5.269

Sumber : Data Monografi Kelurahan Tahun 2011

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

69

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa daerah yang memiliki jumlah penduduk

paling banyak adalah Kelurahan Legok yaitu sebesar 12.295 jiwa. Sementara

wilayah dengan jumlah penduduk paling jarang adalah Kelurahan Pasar yaitu

sebanyak 555 jiwa.

Adapun struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

Tabel4.6.

Tabel4.6TabelStruktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Kecamatan Kelurahan

Tingkat Pendidikan (orang)

Tidak

Bersekolah SD SMP SMA

D1-

D3 S1-S3

1. Telanaipura Legok 317 2.263 1.121 926 254 47

2. Pasar

Orang Kayo

Hitam 4 116 220 1452 39 11

Pasar Jambi 6 119 79 194 19 91

3. Pelayangan Mudung Laut 0 363 144 250 20 48

Arab Melayu 0 547 215 367 15 95

4. Jambi Timur Kasang 0 815 213 721 0 1.020

Jumlah 327 4.223 1.992 3.910 347 1.312

Sumber : Data Monografi Kelurahan Tahun 2011

Pada Tabel4.6 terdapat penduduk yang tidak bersekolah. Dalam penelitian ini,

penduduk yang tidak bersekolah tersebut terdiri dari penduduk yang tamatan TK,

belum sekolah, tidak pernah sekolah, dan pernah sekolah tapi tidak tamat.

Selain itu juga, terdapat struktur penduduk berdasarkan mata

pencaharian.Untuk lebih jelasnya lihat Tabel4.7.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

70

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel4.7Tabel Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Kelurahan

Mata Pencaharian (Orang)

PNS TNI/Polri Swasta Pedagang Tani Nelayan Jasa Tidak

Bekerja

1. Legok 196 21 118 184 249 283 7 82

2.

Orang Kayo

Hitam 24 2 427 205 0 0 547 35

Pasar Jambi 3 2 107 82 0 0 168 0

3. Mudung Laut 100 42 142 123 50 157 196 0

Arab Melayu 39 0 386 97 3 0 36 0

4. Kasang 160 13 415 306 650 45 545 216

Jumlah 522 80 1.595 997 952 485 1499 333

Sumber : Data Monografi Kelurahan Tahun 2011

Pada Tabel4.7. terdapat mata pencaharian tani. Dalam hal ini, pekerjaan petani

terdiri dari buruh tani, pemilik modal, dan peternak.Sementara pada mata

pencaharian yang bergerak dibidang jasa terdiri dari usaha jahit, tenun,

pemintalan, pertukangan, pengrajin dan sopir.

B. Pengaruh Keberadaan Mall WTC Batanghari terhadap Kondisi Sosial dan

Ekonomi Masyarakat

1. Pengaruh Keberadaan Mall WTC Batanghari terhadap Pendapatan

Masyarakat

Masyarakat yang menjadi objek penelitian untuk mengidentifikasi

perbandingan jumlah pendapatan sebelum dan sesudah berdirinya mall adalah

masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Angso Duo, Pedagang

Kaki Lima (PKL) di Tanggo Rajo atau Ancol dan penyedia jasa penyeberangan

sehingga sampel untuk variabel pendapatan ini terdiri dari 90 orang.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

71

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Pendapatan Pedagang Angso Duo

Pasar tradisional yang berdiri sejak tahun 1974 ini merupakan pasar

tradisional terbesar di Provinsi Jambi yang letaknya tepat di tepi Sungai

Batanghari. Pasar ini memiliki jumlah pedagang sekitar 2.357 orang dengan

jumlah kios sebanyak 804 buah, 153 toko dan 1.400 Los. Pedagang yang

berjualan di Pasar Tradisional Angso Duo ini menjual berbagai macam

barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, aneka sayuran,

Ikan, ayam, daging dan lain sebagainya. Pedagang yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah pedagang yang berjualan sejak sebelum hingga

berdirinya Mall WTC Batanghari (tahun 2004). Untuk lebih jelasnya hasil

pendapatan pedagang disajikan dalam Tabel 4.8 dan Gambar4.3.

Tabel4.8 Jumlah Pendapatan Pedagang Angso Duo Sebelum dan

Sesudah BerdiriMall WTC Batanghari

No Pendapatan

Jumlah Pedagang Angso Duo

Sebelum

berdiri

mall

Sesudah

Berdiri

mall Selisih

Persentase

Selisih (%)

1 < 3 juta 2 4 2 50

2 3 juta- 4 juta 15 21 6 28,57

3 > 4 juta 26 18 8 44,44

Total 43 43 16 37,20

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.8 dan Gambar 4.3 terlihat bahwa terdapat

perbedaan pendapatan pedagang sejak sebelum hingga berdirinya mall.

Pedagang yang memiliki pendapatan kurang dari Rp.3.000.000 sebelum

berdirinya mall berjumlah dua orang, sementara setelah berdirinya mall

berjumlah empat orang.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

72

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar4.3Grafik Jumlah Pendapatan Pedagang Angso Duo Sebelum

danSesudah Berdirinya MallWTC Batanghari

Sumber : Hasil Penelitian

Maka terdapat selisih pendapatan pada pedagang yang memiliki

pendapatan kurang dari Rp.3.000.000 sebanyak dua orang atau setengahnya

(50%). Sementara pedagang yang memiliki pendapatan Rp.3.000.000 –

Rp.4.000.000 sebelum berdiri mall sebanyak 15 orang dan sesudah berdiri

mall 21 orang. Namun pedagang yang memiliki pendapatan lebih dari Rp.

4.000.000 pada saat sebelum berdiri mall sebanyak 26 orang dan menurun

hampir setengahnya (44,44%)menjadi 18 orang sejak berdirinya mall.

Diperkirakan penurunan pendapatan inilah yang mengakibatkan

bertambahnya pedagang yang memiliki pendapatan Rp.3.000.000 – Rp.

4.000.000 setelah berdirinya mallhampir setengahnya (28,57%). Maka total

selisih pendapatan pedagang tradisional Angso Duo antara sebelum dan

sesudah berdiri mall adalah hampir setengahnya (37,20%).

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

73

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan demikian, keberadaan Mall WTC Batanghari ini menimbulkan

perbedaan pendapatan pedagang Angso Duo yakni menurun sekitar hampir

setengahnya(37,20%). Berdasarkan hasil wawancara, penurunan pendapatan

ini disebabkan oleh banyaknya para pembeli yang lebih tertarik untuk

membeli barang-barang kebutuhan sehari-harinya di Mall WTC Batanghari.

Selain kondisi pasar yang bersih dan nyaman, harga jual produk juga tidak

memiliki perbedaan yang signifikan di bandingkan dengan harga yang biasa

dijual pedagang di Angso Duo. Adapun penurunan pendapatan pedagang ini

tidak dipengaruhi oleh faktor daya beli masyarakat yang selalu berubah setiap

waktunya, dimana perbedaan pendapatan ini dihitung bersih berdasarkan

pendapatan pedagang sebelum dan sesudah berdiri Mall WTC Batanghari.

Pendirian Mall atau pusat perdagangan sebenarnya telah diatur oleh

pemerintah dalam Perpres RI No.112 Tahun 2007 dan Permendag RI No.53

Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,

Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, yang menyatakan bahwa pendirian

pusat perbelanjaan atau pasar modern wajib memperhatikan kondisi sosial

ekonomi masyarakat, keberadaan pasar tradisional, usaha kecil dan usaha

menengah yang ada di wilayah yang bersangkutan. Sementara saat ini Kota

Jambi belum memiliki perda khusus yang mengatur jarak minimal antara

pusat perdagangan dan pasar tradisional. Namun hal ini tidak bisa dijadikan

alasan bagi pihak pemilik modal untuk bebas mendirikan bangunan pasar

yang berdekatan dengan lokasi pasar tradisional yang tentunya akan

memberikan pengaruh negatif bagi pedagang di pasar tradisional tersebut.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

74

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pendapatan PKL di Tanggo Rajo

Pedagang kaki lima yang berjualan di kompleks wisata Tanggo Rajo atau

yang lebih dikenal dengan “Ancol” ini sudah ada sejak sebelum berdirinya

Mall WTC Batanghari. Jumlah PKL di daerah ini selalu meningkat setiap

tahunnya beriringan dengan semakin ramainya tempat wisata ini.

Diperkirakan saat ini sudah ada lebih dari 200 PKL yang biasa berjualan di

pinggir jalan sejak pagi hingga malam hari. Adapun pertambahan jumlah

PKL ini diperkirakan karena adanya MallWTC Batanghari yang letaknya

tepat di samping Ancol ini. Untuk lebih jelasnya mengenai pendapatan PKL

di Tanggo Rajo sebelum dan sesudah berdirinya mall dapat dilihat pada Tabel

4.9 dan Gambar4.4.

Tabel 4.9 Jumlah Pendapatan PKL di Tanggo Rajo/AncolSebelum dan

Sesudah BerdiriMall WTC Batanghari

S

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar4.4Grafik Jumlah Pendapatan PKL di Tanggo

Rajo/AncolSebelum dan Sesudah Berdiri MallWTC Batanghari

No Pendapatan

Jumlah PKL di Tanggo Rajo

Sebelum

berdiri

mall

Sesudah

Berdiri

mall Selisih

Persentase

Selisih (%)

1 < 1 juta 7 3 4 42,86

2 1 juta- 1,5 juta 12 13 1 16,67

3 > 1,5 juta 6 9 3 50,00

Total 25 25 8 32,00

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

75

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.9 dan Gambar 4.4 terlihat bahwa terdapat perbedaan

pendapatan PKL di Tanggo Rajo sejak sebelum hingga sesudah berdirinya

mall. Pada PKL yang berpendapatan kurang dari Rp. 1.000.000 terdapat

selisih sebanyak empat orang yaitu sebelum berdiri mall sebanyak tujuh

orang dan sesudah berdiri mall sebanyak tiga orang yang mengakibatkan

penurunan hampir setengahnya (42,86%).Sementara pedagang yang

memiliki pendapatan Rp.1.000.000 - Rp. 1.500.000 terdapat peningkatan

sebanyaksebagian kecil (16,67%)dimana sejak sebelum berdiri mall sebanyak

dua belas orang dan bertambah satu orang sesudah berdirinya mall menjadi

tiga belas orang. Kenaikan jumlah pedagang ini diperkirakan menimbulkan

penurunan jumlah pedagang yang memiliki pendapatan sebanyak kurang dari

Rp.1.000.000. Pada pedagang yang berpendapatan lebih dari Rp.1.500.000

terjadi peningkatan jumlah pedagang sebanyak tiga orang atau peningkatan

setengahnya (50%) dari sebelum berdiri mall sebanyak enam orang menjadi

sembilan orang sesudah berdiri mall. Sehingga total selisih pendapatan PKL

antara sebelum dan sesudah berdiri mall adalah hampir

setengahnya(32%).Adapun penurunan pendapatan pedagang dihitung dengan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

76

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengabaikan faktor daya beli masyarakat yang selalu berubah setiap

waktunya, dimana perbedaan pendapatan ini dihitung berdasarkan selisih

bersih pendapatan PKL antara sebelum dan sesudah berdiri Mall.

Dengan demikian, keberadaan Mall WTC Batanghari ini menimbulkan

perbedaan pendapatan PKL di Tanggo Rajo/Ancol yakni meningkat sekitar

hampir setengahnya (32%). Berdasarkan hasil wawancara, kenaikan ini

disebabkan oleh semakin ramainya masyarakat yang mengunjungi kawasan

mall, sehingga kesempatan ini digunakan oleh para PKL untuk berjualan di

pinggir jalan sekitar mall, tepatnya dikawasan Tanggo Rajo/ Ancol. Sebagai

pusat perdagangan, mall menjadi magnet bagi masyarakat untuk beraktivitas

dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Hal inilah yang memicu banyaknya

pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Berdasarkan hasil observasi,

pemerintah telah menetapkan lokasi khusus bagi para PKL untuk berjualan

yaitu di Kompleks Wisata Tanggo Rajo/Ancol, sehingga keberadaan PKL ini

tidak akan menimbulkan kemacetan di daerah sekitar Mall WTC Batanghari.

c. Pendapatan penyedia jasa penyeberangan

Masyarakat yang berprofesi sebagai penyedia jasa penyeberangan ini

berasal dari daerah sekitar mall, terutama Kelurahan Mudung Laut dan

Kelurahan Arab Melayu. Perahu kecil yang biasa digunakan adalah “perahu

ketek” yang mampu menampung 15-20 orang. Tukang ketek ini beroperasi

sejak pagi hingga sore hari menyeberangi Sungai Batanghari. Pada umumnya

masyarakat yang menggunakan jasa penyeberangan ini berasal dari

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

77

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masyarakat di seberang Mall WTC Batanghari yaitu kelurahan Mudung laut

dan Kelurahan Arab Melayu. Tujuan utama mereka adalah ingin

mengunjungi mall meskipun ada sebagian diantara mereka yang memiliki

tujuan lain, seperti ingin mengunjungi keluarga, berbelanja di Pasar Angso

Duo, dan lain-lain. Adapun perbandingan pendapatan penyedia jasa

penyeberangan ini sejak sebelum hingga berdirinya mall dapat diihat pada

Tabel 4.10 dan Gambar 4.5.

Tabel4.10 Jumlah Pendapatan Penyedia Jasa Penyeberangan Sebelum

dan Sesudah Berdirinya MallWTC Batanghari

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.10 dan Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa perbedaan

pendapatan penyedia jasa penyeberangan sebesar kurang dari Rp.100.000 per

bulan pada saat sebelum berdiri mall adalah sebanyak enam orang dan

berkurang sebanyak hampir setengahnya (33,33 %) menjadi empat orang

setelah berdirinya mall. Namun terjadi peningkatan sebanyak sebagian kecil

(8,33 %) pada penyedia jasa penyeberangan dengan pendapatan Rp.100.000

hingga Rp. 120.000 pada saat sebelum berdiri mall sebanyak dua belas orang

bertambah satu orang menjadi tiga belas orang pada saat setelah berdiri mall.

No Pendapatan

Jumlah Penyedia Jasa Penyeberangan

Sebelum

berdiri

mall

Sesudah

Berdiri

mall Selisih

Persentase

Selisih (%)

1 < 100 ribu 6 4 2 33,33

2 100 ribu- 120 ribu 12 13 1 8,33

3 > 120 ribu 4 5 1 25,00

Total 22 22 4 18,18

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

78

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar4.5Grafik Jumlah Pendapatan Penyedia Jasa Penyeberangan

Sebelum dan Sesudah Berdirinya MallWTC Batanghari

Sumber : Hasil Penelitian

Peningkatan yang lain juga terjadi pada penyedia jasa penyeberangan

dengan pendapatan lebih dari Rp.120.000 per bulan pada saat sebelum berdiri

mall sebanyak 4 orang meningkat hampir setengahnya (25%) menjadi 5

orang setelah berdiri mall. Sehingga jika ditotalkan selisih pendapatan

penyedia jasa penyeberangan saat sebelum hingga sesudah berdiri mall adalah

sebagian kecil(18,18%).

Dengan demikian, keberadaan Mall WTC Batanghari ini menimbulkan

perbedaan pendapatan penyedia jasa penyeberangan yakni meningkat sekitar

18,18% (sebagian kecil).Berdasarkan hasil wawancara, hal ini disebabkan

oleh warga yang ingin menyeberang sungai tidak hanya menggunakan jasa

penyeberangan dengan menggunakan perahu ketek saja, tetapi juga

menggunakan Jembatan Aur Duri I di Kelurahan Buluran Kecamatan

Telanipura meskipun jaraknya lebih jauh. Terlebih lagi dengan dibangunnya

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

79

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jembatan Aur Duri II di Kelurahan Kasang Kecamatan Jambi Timur akan

mempermudahkan masyarakat untuk melakukan mobilitas sehari-hari.

2. Pengaruh Keberadaan Mall WTC Batanghari terhadap Nilai Lahan

Nilai Lahan merupakan ukuran lahan yang didasarkan kepada kemampuan

lahan secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktivitas dan strategi

ekonomis. Dalam penelitian ini, Nilai Lahan dipengaruhi oleh keberadaan Mall

WTC Batanghari sebagai faktor penarik bagi penduduk untuk mendapatkan

pelayanan yang maksimal dan dekat dengan pusat bisnis kota. Sehingga hal

tersebut diperkirakan akan memicu naiknya nilai lahan di masing-masing

kecamatan di sekitar area WTC Batanghari. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

terdapat enam kelurahan yang berbatasan langsung dengan Mall WTC Batanghari

yang menjadi sampel penelitian, yaitu Kelurahan Pasar, Kelurahan Orang Kayo

Hitam (Kecamatan Pasar), Kelurahan Legok (Kecamatan Telanai pura),

Kelurahan Arab Melayu dan Kelurahan Mudung laut (Kecamatan Pelayangan)

dan Kelurahan Kasang (Kecamatan Jambi Timur). Adapun responden merupakan

penduduk yang telah menetap sejak sebelum hingga berdirinya mall. Dalam hal

ini nilai lahan dapat dipengaruhi oleh indikator harga lahan dan posisi strategis

lahan yang akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Harga Lahan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

80

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Harga lahan menunjukkan potensi lahan secara ekonomis dangan satuan

nominal. Harga lahan ini sangat dipengaruhi oleh letak dan kondisi dari lahan

tersebut. Adapun perbedaan harga lahan antara sebelum dan sesudah berdiri Mall

WTCBatanghari dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Tabel Harga Lahan Antara Sebelum dan Sesudah Berdiri Mall

WTC Batanghari

No Kecamatan Kelurahan Jarak

ke mall

Harga Lahan ( Per Tumbuk ) Selisih

Harga Sebelum Berdiri

mall Sesudah berdiri

mall

1. Telanaipura Legok 820 m 82.500.000 100.000.000 17.500.000

2. Pasar Orang Kayo Hitam 330 m 60.000.000 80.000.000 20.000.000

Pasar Jambi 250 m 80.000.000 100.000.000 20.000.000

3. Pelayangan Mudung Laut 580 m 50.000.000 55.000.000 5.000.000

Arab Melayu 700 m 50.000.000 54.000.000 4.000.000

4. Jambi Timur Kasang 1130 m 60.000.000 72.500.000 12.500.000

Total 382.500.000 461.500.000 79.000.000

Rata-Rata 63.750.000 76.916.667 13.166.667

Persentase Selisih 21

Sumber : Hasil Penelitian

Dari Tabel 4.11 terlihat bahwa harga lahan sebelum berdiri mall yang

tertinggi terdapat di Kelurahan Legok yang terletak di Kecamatan Telanaipura

yaitu sebesar Rp.82.500.000per tumbuk (1 tumbuk = 100 m2). Sementara harga

lahan tertinggi setelah berdiri mall terdapat di Kelurahan Pasar yakni seharga Rp.

100.000.000 per tumbuk. Sementara harga lahan sebelum berdiri mall dengan

harga terendah terdapat di Kelurahan Mudung Laut dan Arab Melayu yaitu

sebesar Rp.50.000.000 dan harga lahan terendah sesudah berdirinya mall terdapat

di daerah Kelurahan Arab Melayu. Sementara perubahan yang cukup signifikan

terdapat di Kelurahan Pasar, dimana harga sebelum berdiri mall hanya berkisar

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

81

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rp.80.000.000 meningkat menjadi Rp.100.000.000 per tumbuk. Sehingga rata-

rata perubahan harga ketika sudah berdiri mall berkisar hampir setengahnya

(25%) dari harga sebelum pendirian mall. Adapun harga lahan yang ada di

Kelurahan Pasar tersebut merupakan harga lahan di wilayah yang berada dekat

dengan Sungai Batanghari. Sementara mendekati pusat kota harga lahan semakin

meningkat dengan perkiraan Rp.200.000.000 hingga Rp.250.000.000. Sementara

di Kelurahan Orang Kayo hitam yang berada di satu kecamatan dengan Kelurahan

Pasar memiliki harga lahan sebelum berdiri mall sebesar Rp.60.000.000 dan

meningkat sebesar Rp.20.000.000 setelah berdiri mall menjadi Rp. 80.000.000.

Pada kelurahan Arab Melayu yang berada seberang sungai batanghari pada saat

sebelum berdiri mall memiliki harga lahan sebesar Rp.50.000.000 dan meningkat

hanya sebesar Rp.4.000.000 menjadi Rp. 54.000.000 pada saat setelah berdiri

mall.Dengan demikian, total selisih harga lahan sebelum dan sesudah berdiri Mall

WTC Batanghari adalah sebagian kecil (21%).

b. Posisi Strategis Lahan

Dalam hal ini nilai lahan tidak hanya mencakup harga tanah saja, melainkan

posisi strategis lahan yang dipengaruhi oleh letak lahan tersebut. Suatu lahan yang

terletak di daerah yang dekat dengan pusat aktivitas penduduk, sarana dan

prasarana yang lengkap serta aksesbilitas yang tinggi akan meningkatkan peluang

untuk mendirikan suatu bangunan di lokasi tersebut semakin tinggi. Misalnya di

Kelurahan Pasar tempat lokasi Mall WTC Batanghari berada, meskipun memiliki

harga tanah yang paling tinggi yaitu Rp.100.000.000 per tumbuk, namun lokasi

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

82

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut merupakan tempat yang strategis untuk menunjang usaha perdagangan.

Bahkan berdasarkan hasil wawancara, harga tanah di Kelurahan Pasar yang tepat

berada di samping mall mencapai Rp.200.000.000 per tumbuk hingga

Rp.250.000.000 per tumbuk. Dilihat dari letak strategisnya, Kelurahan Pasar ini

memiliki nilai lahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kelurahan yang

berada di sekitar mall lainnya. Nilai lahan yang tinggi ini dibuktikan dengan

banyaknya penduduk pendatang yang mendirikan bangunan atau rumah baru di

Kelurahan Pasar. Sementara Kelurahan Lainnya, misalnya Kelurahan Arab

Melayu yang memiliki harga tanah paling rendah, yaitu sekitar

Rp.54.000.000/tumbuk, namun daerah ini cukup jauh dari pusat aktivitas

penduduk, bahkan untuk pergi pusat kota saja penduduk yang berada di Kelurahan

Arab Melayu ini harus menyeberangi Sungai Batanghari terlebih dahulu. Selain

itu, kondisi tanah yang merupakan daerah rawa menjadikan daerah ini rawan

bencana banjir dan sulit untuk didirikan bangunandan budidaya tanaman. Hal

inilah yang menyebabkan nilai lahan di Kelurahan Arab Melayu ini rendah dan

dibuktikan dengan sedikitnya penduduk pendatang yang mendirikan rumah di

daerah tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara, semakin dekat jarak kelurahan ke mall, maka

nilai lahanpun semakin tinggi dan sebaliknya semakin jauh jarak kelurahan ke

mall, maka nilai lahanpun semakin rendah. Adapun korelasi antara jarak ke mall

dengan nilai lahan dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Korelasi antara Jarak ke mall dengan Nilai Lahan sesudah berdiri

mall

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

83

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No Kecamatan Kelurahan Jarak ke mall

Nilai lahan

Sesudah

berdiri mall

1 Telanaipura Legok 820 m 100.000.000

2 Pasar Orang Kayo Hitam 330 m 80.000.000

Pasar Jambi 250 m 100.000.000

3 Pelayangan Mudung Laut 580 m 55.000.000

Arab Melayu 700 m 54.000.000

4 Jambi Timur Kasang 1130 m 72.500.000

Total 461.500.000

Nilai Korelasi -0,41441

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.12 terdapat pengaruh keberadaan Mall WTC

Batanghari terhadap perubahan nilai lahan yang dihitung berdasarkan jarak

kelurahan ke mall dengan nilai korelasi -0,41441.Hal ini menunjukkan pengaruh

cukup berarti atau sedang, adapun nilai minus (-) berarti terjadi hubungan yang

terbalik, dimana jika ada satu variabel yang naik, maka variabel yang lain akan

turun dan sebaliknya jika ada variabel yang turun maka variabel yang lain akan

naik. Dalam penelitian ini, semakin dekat jarak ke mall maka nilai lahan semakin

tinggi, dan semakin jauh dari mall, maka nilai lahan semakin rendah. Berdasarkan

hasil penelitian, perbedaan nilai lahan juga disebabkan beberapa kondisi lahan

yang termasuk lahan rawa sehingga memiliki nilai lahan yang cukup rendah,

seperti di Kelurahan Mudung Laut dan Arab Melayu.

3. Pengaruh Keberadaan Mall WTC Batanghari terhadap

PerkembanganPerumahan Baru

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

84

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keberadaan Mall WTC Batanghari tidak menutup kemungkinan menjadi

penyebab terjadinya pertambahan perumahan penduduk di daerah sekitar mall.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang kompleks disertai dengan aksesbilitas

yang memadai akan mendorong penduduk untuk mendirikan hunian baru

mendekati pusat perbelanjaan tersebut. Meskipun hal ini juga diiringi dengan

kenaikan harga lahan, namun hal ini tidak menjadi faktor penghalang bagi

penduduk untuk mendirikan perumahan baru. Terbukti bahwa sebagian dari

penduduk pendatang itu kemudian mendirikan warung, toko atau kios di sekitar

mall untuk menunjang kehidupan mereka sebagai mata pencaharian atau usaha

sampingan. Untuk lebih jelasnya mengenai perubahan perkembangan perumahan

baru penduduk antara sebelum dan sesudah berdirinya mall dapat dilihat pada

Tabel 4.13 dan Gambar 4.6.

Tabel 4.13 Jumlah Perumahan Antara Sebelum dan Sesudah Berdiri Mall

WTC Batanghari

No Kecamatan Kelurahan Jumlah Perumahan Selisih

(Perumahan

Baru) Sebelum Berdiri

mall Sesudah berdiri

mall

1. Telanaipura Legok 2.115 2.197 82

2. Pasar

Orang Kayo

Hitam 485 781 296

Pasar Jambi 118 450 332

3. Pelayangan Mudung Laut 489 519 30

Arab Melayu 741 790 49

4. Jambi Timur Kasang 1954 1996 42

Total 5.902 6.733 831

Rata-Rata 984 1.122 139

Persentase Selisih 14,08

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar4.6Grafik Jumlah PerumahanAntara Sebelum dan Sesudah Berdiri

Mall WTC Batanghari

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

85

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.13 dan Gambar 4.6 terdapat perbedaan jumlah

perumahan baru antara sebelum dan sesudah beridirnya Mall WTC Batanghari.

Pada kelurahan Legok yang berada di Kecamatan Telanai Pura terdapat selisih

sebanyak 82 rumah antara sebelum dan sesudah pendirian mall, dimana jumlah

perumahan sebelum mall adalah sebanyak 2.115 meningkat menjadi 2.197

perumahan baru setelah berdiri mall. Sementara di Kelurahan Orang Kayo Hitam

pada saat sebelum berdiri mall terdapat 485 perumahan penduduk dan meningkat

menjadi 781 perumahan setelah berdirinya mall, sehingga terdapat selisih

sebanyak 296 rumah baru. Adapun peningkatan drastis terlihat di Kelurahan

Pasar, yakni lokasi pendirian mall itu sendiri, dimana jumlah perumahan sebelum

berdiri mall berkisar 118 perumahan bertambah 332 perumahan baru menjadi 450

perumahan.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

86

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pertambahan jumlah perumahan ini mencapai lebih dari seluruhnya (281%)

sehingga menyebabkan kawasan ini semakin padat dan ramai oleh perumahan

penduduk. Sebaliknya di Kelurahan Mudung Laut tidak terjadi peningkatan yang

begitu berarti, dimana jumlah perumahan sebelum mall sekitar 489 perumahan

meningkat menjadi 519perumahan atau hanya sebagian kecil (6,1%) dari jumlah

asal. Begitu pula halnya dengan Kelurahan Kasang, dimana jumlah perumahan

sebelum berdiri mall adalah sebanyak 1954 hanya meningkat sebanyak 42 rumah

baru menjadi 1996 rumah. Dengan demikian, total selisih perumahan baru

sebelum dan sesudah berdiri Mall WTC Batanghariadalah sebagian kecil

(14,08%).

Perubahan perkembangan perumahan penduduk ini tentunya juga didorong

oleh adanya keinginan penduduk untuk meningkatkan taraf kehidupan yang lebih

baik dari sebelumnya, dimana kebanyakan penduduk baru tersebut berasal dari

luar Kota Jambi dan pindah ke wilayah-wilayah tersebut untuk menetap dan

membuka berbagai macam usaha tertentu. Untuk Lebih Jelasnya lihat Gambar 4.7

dan Gambar 4.8 untuk melihat perbedaan perumahan penduduk sebelum dan

sesudah berdiri mall.

Berdasarkan Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 terlihat perubahan signifikan

dimana sebelum berdiri mall Kelurahan Orang Kayo Hitam dan Kelurahan Pasar

memiliki jumlah perumahan yang rendah. Namun setelah berdiri mall perumahan

penduduk baru paling banyak mendiami kedua kelurahan tersebut.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

87

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

88

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

89

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perkembangan perumahan baru ini tentunya memiliki beberapa faktor yang

berperan penting dalan meningkatkan morivasi penduduk untuk mendirikan

rumah baru di suatu tempat. Dalam hal ini perumahan baru yang ada di wilayah

sekitar mall akan memiliki hubungan dengan jarak ke mall. Adapun korelasi

antara jarak ke mall dengan perkembangan perumahan baru dapat dilihat pada

Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Korelasi Antara Jarak Ke Mall Dengan Jumlah Perumahan Baru

Sesudah Berdiri MallWTC Batanghari

No Kecamatan Kelurahan Jarak ke

mall

Jumlah

perumahan

baru Sesudah

berdiri mall

1 Telanaipura Legok 820 m 82

2 Pasar Orang Kayo Hitam 330 m 296

Pasar Jambi 250 m 332

3 Pelayangan Mudung Laut 580 m 30

Arab Melayu 700 m 49

4 Jambi Timur Kasang 1130 m 42

Total 831

Nilai Korelasi -0,80

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.14 terdapat pengaruh keberadaan Mall WTC

Batanghari terhadap perubahan perkembangan perumahan baru penduduk yang

dihitung berdasarkan jarak kelurahan ke mall dengan nilai korelasi -0,80.Hal ini

menunjukkan pengaruh tinggi atau kuat, adapun nilai minus (-)berarti terjadi

hubungan yang terbalik, dimana jika ada satu variabel yang naik, maka variabel

yang lain akan turun dan sebaliknya jika ada variabel yang turun maka variabel

yang lain akan naik.Berdasarkan hasil penelitian semakin mendekati mall maka

perumahan baru semakin banyak dan sebaliknya semakin menjauh dari mall maka

perumahan baru semakin sedikit terutama di daerah Kelurahan Mudung Laut dan

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

90

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Arab Melayu yang dipisahkan langsung oleh Sungai Batanghari. Dalam hal ini,

Mall WTC Batanghari sebagai pusat perdagangan sekaligus pusat aktivitas

masyarakat menjadi faktor penarik bagi penduduk untuk bermigrasi mendekati

mall, dimana penduduk akan mencari tempat yang memiliki sarana dan prasarana

serta aksesbilitas yang lengkap untuk mendukung kegiatan sehari-hari sehingga

penduduk akan mendirikan tempat tinggal di sekitar mall yang menyebabkan

perumahan di sekitar mall semakin banyak.

4. Pengaruh Nilai lahan terhadap Perkembangan PerumahanBaru setelah

berdiri Mall WTC Batanghari

Pada umumnya penduduk pendatang yang mendirikan perumahan baru

disuatu daerah pasti memiliki beberapa pertimbangan dalam menentukan lokasi

hunian baru mereka, salah satu diantaranya adalah nilai lahan. Semakin tinggi

nilai lahan maka semakin sedikit penduduk yang mendirikan perumahan baru.

Begitu pula sebaliknya semakin rendah nilai suatu lahan maka semakin banyak

penduduk yang mendirikan perumahan baru. Namun sebagian penduduk juga

memiliki pertimbangan lain dalam menentukan lokasi perumahan baru mereka

seperti mendekati pusat perdagangan.

Masyarakat sekitar Mall WTC Batanghari terdiri dari berbagai macam suku

dan daerah asal. Sebagian dari mereka adalah penduduk pendatang yang berasal

dari Luar Kota Jambi. Untuk melihat korelasi nilai lahan terhadap jumlah

perumahan baru di sekitar mall, perhatikan Tabel 4.15.

Tabel 4.15Korelasi antara Nilai lahan dengan Jumlah Perumahan Baru Sesudah

Berdiri Mall WTC Batanghari

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

91

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No Kecamatan Kelurahan Sesudah Berdiri mall

Nilai Lahan Perumahan baru

1. Telanaipura Legok 100.000.000 82

2. Pasar Orang Kayo Hitam 80.000.000 296

Pasar Jambi 100.000.000 332

3. Pelayangan Mudung Laut 55.000.000 30

Arab Melayu 54.000.000 49

4. Jambi Timur Kasang 72.500.000 42

Total 461.500.000 831

Nilai Korelasi 0,60

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.15nilai lahan tertinggi sesudah berdiri mall terdapat di

Kelurahan Legok dan Kelurahan Pasar, namun jika dilihat dari jumlah perumahan

yang baru, Kelurahan Pasar memiliki pertambahan sebanyak 332 rumah

sedangkan Kelurahan Legok hanya sekitar 82 rumah baru. Sementara nilai lahan

terendah terdapat di Kelurahan Arab Melayu yakni sekitar Rp.54.000.000, namun

jumlah perumahan baru yang paling sedikit terdapat di Kelurahan Mudung Laut.

Berdasarkan hasil penelitian, kurangnya minat penduduk untuk mendirikan

perumahan barudisebabkan oleh kondisi tanah yang termasuk rawa yang susah

untuk dibudidayakan dan rawan bencana banjir.

Dengan demikian, terdapat pengaruh perubahan nilai lahan terhadap

perubahan perkembangan perumahan baru penduduk dengan nilai korelasi

0,60.Hal ini menunjukkan pengaruh cukup berarti atau sedang, adapun nilai

plus (+) berarti jika ada satu variabel yang naik/turun, maka variabel yang lain

akan naik atau turun. Berdasarkan hasil penelitian semakin mendekati mall maka

perumahan baru semakin banyak, meskipun nilai lahannya pun semakin tinggi

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

92

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan semakin jauh dari mall maka perumahan baru cenderung lebih sedikit,

meskipun memiliki nilai lahan yang cukup rendah. Maka dapat disimpulkan

bahwa penduduk lebih berorientasi untuk mendirikan perumahan mendekati pusat

mall dengan tidak terlalu memperdulikan nilai lahan yang juga meningkat.

Terbukti berdasarkan fakta di lapangan sebagian besar dari penduduk baru

tersebut mendirikan warung dan toko-toko kecil terutama di sekitar Tanggo

Rajo/Ancol untuk menunjang kehidupan mereka.

C. Implementasi Hasil Penelitian Terhadap Pelajaran Geografi

Geografi sebagai disiplin ilmu yang mengkaji berbagai persamaan dan

perbedaan fenomena dan gejala di permukaan di permukaan bumi selalu melihat

suatu peristiwa dari sudut pandang keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.

Suatu daerah memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah lainnya sehingga

karakteristik dari daerah tersebut menjadi ciri khas dari suatu daerah tersebut.

Berbagai fenomena keruangan timbul akibat adanya suatu perubahan yang terjadi

di suatu daerah menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji. Perubahan yang

terjadi di suatu lingkungan akibat adanya perubahan daya guna lahan serta

aktivitas manusia menunjukkan bahwa kehidupan manusia dan alam merupakan

satu kesatuan yang terintegrasi yang tidak terpisahkan antar satu dan lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara keberadaan Mall

WTC Batanghari terhadap perubahankondisi sosial dan ekonomi masyarakat,

yakni yang berkenaan dengan pendapatan masyarakat, nilai lahan dan

perkembangan perumahan baru. Pendirian mallsebagai bentuk aktivitas manusia

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

93

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi merupakan bukti bahwa manusia

selain dipengaruhi oleh lingkungan alam, tetapi juga berperan aktif terhadap alam

sesuai dengan perkembangan budayanya. Hal ini sesuai dengan hukum

Possibilisme dengan tokohnya Paul Vidal De La Blache.

Keberadaan Mall yang menyebabkan penurunan pendapatan pedagang

Tradisional Angso Duo menunjukkan bahwa lokasi pendirian mall yang kurang

strategis dengan lokasi pasar tradisional. Pada umumnya pendirian pasar modern

memiliki jarak tertentu dengan lokasi pasar tradisional, namun pada saat ini Kota

Jambi belum memiliki aturan khusus yang mengatur hal tersebut. Dengan

demikian, lokasi pusat perdagangan merupakan hal penting untuk

dipertimbangkan demi keberlangsungan serta pengaruhnya terhadap lingkungan

masyarakat sekitar. Selain itu, keberadaan mall ini juga menimbulkan peningkatan

nilai lahan di sekitarnya. Berdasarkan teori nilai lahan, bahwa semakin mendekati

pusat aktivitas dan bisnis maka harga lahan pun semakin tinggi, dan hal ini

terbukti setelah penelitian dilakukan. Adapun keberadaan mall juga mampu

menarik masyarakat untuk mendirikan rumah di wilayah sekitar mall. Hal ini

dibuktikan bahwa Kelurahan Pasar yang merupakan lokasi pendirian mall menjadi

lokasi dengan jumlah perumahan baru paling banyak.

Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan implikasi pada

kehidupan manusia terutama geografi sebagai bidang terkait dengan fenomena

keruangan bahwa adanya pembangunan pusat perdagangan seperti Mall WTC

Batanghari ini tentunya akan menimbulkan perubahan pada kondisi lingkungan

disekitarnya baik lingkungan fisik maupun sosial. Oleh karena itu, berbagai

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_iv.pdf · Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi

94

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perubahan yang terjadi diharapkan mampu memberikan efek positif bagi

kehidupan masyarakat sekitar dan efek negatif yang ditimbulkan hendaknya

mampu diminimalisir seefisien mungkin. Hal ini merupakan suatu wawasan baru

yang dapat dijadikan dasar sebagai pengembangan konsep bahwa setiap

pembangunan akan selalu menimbulkan perubahan bagi lingkungan sekitar. Oleh

karena itu, setiap pembangunan harus mempertimbangkan kondisi lingkungan

yang diperkirakan akan terkena dampak. Sehingga konsep pembangunan

berkelanjutan yang tetap memperhatikan kondisi lingkungan di masa yang akan

datang dapat tercapai.