bab iv hasil penelitian dan pembahasan...
TRANSCRIPT
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan Banyuputih
Kabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya adalah
peningkatan hasil belajar.
Hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD N Kalibalik 03 Kecamatan
Banyuputih Kabupaten Batang sebelum dilakukan siklus I ( pra siklus ) masih rendah.
terbukti nilai rata-rata siswa hasil pra siklus yaitu 52,75. Sementara KKM yang Harus
dicapai yaitu 60.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil belajar nilai pra siklus peserta didik yang masih
rendah, dari 20 peserta didik masih ada 14 peserta didik atau 70% yang belum
mencapai ketuntasan dan baru 6 peserta didik atau 30% yang telah mencapai nilai
ketuntasan ≥ KKM yaitu 60.
Melihat kondisi tersebut di atas maka peneliti melakukan tindakan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan selama dua siklus. Materi yang
dipelajari adalah operasi bilangan bulat. Dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD, diharapkan hasil belajar siswa kelas IV dapat meningkat.
4.2. Deskripsi dan Pelaksanaan Hasil Tiap Siklus
4.2.1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Hasil evaluasi yang diadakan saat pra siklus menjadi acuan peneliti
untuk mengambil tindakan yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Alat peraga yang digunakan yaitu garis bilangan,
permainan yang menyerupai sempoa dan bersusun dengan kotak sebagai
alat demonstrasi dalam menyelesaikan masalah sesuai pada contoh soal
yang diberikan.
23
24
Kegiatan inti dimulai dengan memberikan satu contoh soal yang
dikerjakan secara bersama-sama dalam masing-masing kelompok dengan
menggunakan alat peraga garis bilangan.
Pada kegiatan akhir siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan
guru. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dalam
belajar. Melakukan evaluasi dengan memberikan soal untuk dikerjakan di
buku masing-masing.
Pembelajaran ke 2 pada siklus I yaitu materi penyelesaian soal
matematika operasi bilangan bulat. Pembelajaran dimulai dengan
menjelaskan tugas dalam setiap kelompok, memberikan motivasi kepada
siswa agar selalu semangat dalam belajar. Melalui tanya jawab guru
mengingatkan kembali materi pembelajaran yang lalu, kemudian dilanjutkan
materi yang akan dicapai dengan alat peraga yang menyerupai sempoa.
Pada kegiatan akhir siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan
guru. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang dikerjakan secara mandiri.
Pembelajaran ke 3 pada siklus I yaitu materi penyelesaian soal
matematika pada penjumlahan bilangan bulat positif dengan negatif.
Pembelajaran dimulai dengan mengulang materi yang lalu mengenai
penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif. Guru menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran dengan cara menulis dan memperagakan
dengan alat peraga. Siswa mengerjakan soal latihan dalam kelompok dan
pengerjaan soal latihan dibahas bersama secara klasikal.
Pada kegiatan akhir siswa dan guru membuat kesimpulan siswa
diberi kesempatan bertanya bagi yang kurang jelas. Guru menjelaskan
bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan tes, dan memberikan soal
tugas untuk dikerjakan di buku tugas masing-masing.
b. Pelaksanaan Tindakan
Sesuai dengan rencana, pembelajaran matematika dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut deskripsi
25
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu:
1. Pertemuan 1
a. Pendahuluan
Sesuai jadwal pelajaran pada hari Rabu, 7 Maret 2012 pukul
07.00 mata pelajaran matematika dimulai. Pembelajaran diawali
dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas IV. Guru memulai
pembelajaran matematika dengan menginformasikan kepada siswa
bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi
kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir
pembelajaran. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan
pembelajaran, yaitu siswa dapat siswa dapat menjumlahkan dua
bilangan bulat positif dengan positif dengan pengamatan pada garis
bilangan. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa akan
diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi.
Guru mengecek kesiapan siswa dengan melihat kondisi siswa serta
situasi dalam kelas. Guru mengingatkan kembali kepada siswa
bahwa kerja sama dalam kelompok akan dinilai. Guru mengumumkan
pembagian kelompok dan membagi siswa ke dalam kelompok-
kelompok. Banyaknya siswa di kelas IV adalah 20 siswa dan terbagi
menjadi 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 anggota dalam
tiap kelompok.
b. Kegiatan Inti
1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai bilangan bulat melalui garis bilangan dan operasi
penjumlahannya.
26
2) Kerja kelompok
Guru membagikan LKS 1 kepada tiap kelompok. Setiap
kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk
mencermati masalah pada LKS 1 dan berdiskusi dengan teman
satu kelompok mengenai penjumlahan bilangan bulat positif
dengan positif. Guru meminta siswa untuk soal sesuai dengan
arahan yang ada pada LKS 1. Setiap kelompok mulai
mengerjakan LKS 1 yang telah dibagikan. Beberapa kelompok
tampak mencermati soal yang ada dalam LKS 1. Sementara itu
guru berkeliling mengamati pekerjaan tiap kelompok. Saat
mengerjakan LKS, siswa sering bertanya kepada peneliti dan
rekan peneliti yang bertugas sebagai observer.
Pada saat belajar kelompok, suasana kelas ramai. Guru
menyerukan agar siswa tetap tenang dan melanjutkan
mengerjakan LKS untuk nomor-nomor berikutnya. Beberapa
kelompok terlihat mulai saling bekerja sama dan berdiskusi
dengan teman kelompoknya. Kadang-kadang siswa saling
berdebat untuk mempertahankan pendapat ketika terjadi
perbedaan pendapat dalam kelompoknya. Namun ada juga siswa
yang tampak tenang ketika mengerjakan LKS, tidak berdiskusi
bersama kelompoknya, terlihat lebih konsentrasi ketika bekerja
secara individu meskipun pada awal pembelajaran guru telah
menginstruksikan bahwa pembelajaran hari ini adalah belajar
kelompok. Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil
kerjanya, guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya. Pada saat siswa mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya, guru mendampingi kemudian membahas
bersama seluruh siswa ketika ada jawaban yang kurang tepat.
27
3) Soal Tes Matematika
Soal tes 1 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Soal
berbentuk penjumlahan. Sebagian besar siswa masih saling
bekerja sama, guru berkeliling memantau siswa dan selalu
mengingatkan agar siswa tidak saling bekerja sama dalam
mengerjakan kuis.
4) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan
LKS 1 dengan baik.
5) Kegiatan akhir
Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi
yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.
2. Pertemuan 2
a. Pendahuluan
Pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas IV.
Guru memulai pembelajaran matematika dengan menginformasikan
kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan
dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis
pada akhir pembelajaran. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan
pembelajaran, yaitu siswa dapat siswa dapat menjumlahkan dua
bilangan bulat negatif dan positif dengan pengamatan pada garis
bilangan. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa akan
diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi.
28
b. Kegiatan inti
1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai bilangan bulat melalui garis bilangan dan operasi
penjumlahannya.
2) Kerja kelompok
Guru membagikan LKS 2 kepada tiap kelompok. Setiap
kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk
mencermati masalah pada LKS 2 dan berdiskusi dengan teman
satu kelompok mengenai penjumlahan bilangan bulat positif
dengan positif. Guru meminta siswa untuk soal sesuai dengan
arahan yang ada pada LKS 2. Setiap kelompok mulai
mengerjakan LKS 1 yang telah dibagikan. Beberapa kelompok
tampak mencermati soal yang ada dalam LKS 2. Sementara itu
guru berkeliling mengamati pekerjaan tiap kelompok. Saat
mengerjakan LKS, siswa sering bertanya kepada peneliti dan
rekan peneliti yang bertugas sebagai observer.
Pada saat belajar kelompok, suasana kelas ramai. Guru
menyerukan agar siswa tetap tenang dan melanjutkan
mengerjakan LKS untuk nomor-nomor berikutnya. Beberapa
kelompok terlihat mulai saling bekerja sama dan berdiskusi
dengan teman kelompoknya. Kadang-kadang siswa saling
berdebat untuk mempertahankan pendapat ketika terjadi
perbedaan pendapat dalam kelompoknya. Namun ada juga siswa
yang tampak tenang ketika mengerjakan LKS, tidak berdiskusi
bersama kelompoknya, terlihat lebih konsentrasi ketika bekerja
secara individu meskipun pada awal pembelajaran guru telah
menginstruksikan bahwa pembelajaran hari ini adalah belajar
kelompok. Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil
kerjanya, guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan
29
hasil kerja kelompoknya. Pada saat siswa mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya, guru mendampingi kemudian membahas
bersama seluruh siswa ketika ada jawaban yang kurang tepat.
3) Soal Tes Matematika
Soal tes 2 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Soal
berbentuk penjumlahan. Sebagian besar siswa masih saling
bekerja sama, guru berkeliling memantau siswa dan selalu
mengingatkan agar siswa tidak saling bekerja sama dalam
mengerjakan kuis.
4) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan
LKS 1 dengan baik.
5) Kegiatan akhir
Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang
akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.
3. Pertemuan 3
a. Pendahuluan
Pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua
kelas IV. Guru memulai pembelajaran matematika dengan
menginformasikan kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran
akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan
akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran. Selain itu guru juga
menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat siswa dapat
menjumlahkan dua bilangan bulat negatif dan positif dengan
pengamatan pada garis bilangan. Guru menginformasikan kepada
30
siswa bahwa akan diberikan penghargaan kepada kelompok-
kelompok yang berprestasi.
b. Kegiatan Inti
1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai bilangan bulat positif dengan negatif melalui garis
bilangan dan operasi penjumlahannya.
2) Kerja kelompok
Guru dibantu peneliti membagikan LKS 3 kepada tiap
kelompok. Setelah peneliti membagikan LKS 3, guru meminta
siswa untuk segera mendiskusikan LKS 3 dengan anggota
kelompoknya. Siswa tampak lebih tenang dibandingkan dengan
pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan 3 materi yang
didiskusikan siswa mengenai penjumlahan bilangan bulat positif
dengan negatif. Semua anggota kelompok tampak antusias
mencermati soal-soal pada LKS.
Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil kerjanya
sesuai waktu yang diberikan, guru mempersilakan salah satu
siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
3) Soal Tes Matematika
Setelah presentasi selesai maka diberikan soal untuk
dikerjakan siswa. Siswa tidak diperkenankan bekerja sama dan
saling membantu dalam menyelesaikan soal. Guru mengingatkan
pada siswa bila ada yang berbuat curang dalam mengerjakan soal
ini maka siswa tersebut tidak memperoleh nilai.
Pada pertemuan terakhir pembelajaran siklus I diadakan tes untuk
mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan guru sebagai
31
peneliti. Nilai hasil postes pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel
4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Distribusi Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus I
NILAI JUMLAH SISWA
PERSENTASE KETERANGAN
85-89 1 5% Tuntas
75-79 3 15% Tuntas
70-74 4 20% Tuntas
65-69 2 10% Tuntas
60-64 5 25% Tuntas
55-59 2 10% Belum Tuntas
50-54 3 15% Belum Tuntas
JUMLAH 20 100%
KETUNTASAN 15 75%
BELUM TUNTAS
5 25%
RATA-RATA 64,00
Berdasarkan data tabel 4.1 dijelaskan bahwa peserta didik
yang menjadi subjek penelitian ada 20 peserta didik, ada 5
peserta didik atau 25% dinyatakan belum tuntas karena perolehan
hasil evaluasi pada akhir siklus I belum mencapai kriteria
ketuntusan minimal (KKM) yang telah ditetapkan, yakni 60.
Peserta didik yang berhasil memperoleh nilai ≥ KKM sebanyak 15
peserta didik atau 75%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pencapaian ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I
meningkat yaitu 30% menjadi 75%. Hal tersebut menunjukkan
peningkatan ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 45 %.
Berdasarkan data hasil nilai pra siklus dan nilai tes siklus I,
dapat dikemukakan bahwa nilai rata-rata hasil tes pra siklus ke tes
siklus I meningkat yaitu dari 52,75 menjadi 64,00. Hal tersebut
menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata hasil belajar pada
siklus I sebesar 11,25 %. Berdasarkan hasil belajar pra siklus dan
32
tabel 4.1 dapat dibuat diagram perbandingan dalam grafik 4.1 di
bawah ini.
Grafik 4.1 Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Matematika
Pra Siklus dan Siklus 1
4) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok
yang memperoleh rata-rata skor tertinggi.
c. Refleksi
Berdasarkan observasi pada siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan
untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain
dengan cara :
1) Membagi kelompok secara merata sesuai dengan kemampuan siswa
serta membaginya sebelum pembelajaran.
2) Memberikan pengarahan pada siswa, jika mengalami kesulitan
jangan malu-malu bertanya pada guru.
3) Untuk mengatasi siswa yang bermain-main sendiri pada saat diskusi
dengan cara memberikan pengarahan dan penjelasan akan
pentingnya belajar serta lebih memperhatikan kegiatan siswa dalam
setiap kelompok.
0
1
2
3
4
5
6
7
Pra Siklus
Siklus 1
Interval Nilai
33
Dari berbagai kekurangan yang ada pada siklus I maka, untuk itu
perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II.
4.2.2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II telah
dibuat beberapa tindakan untuk memperbaiki dan mengurangi kendala yang
terjadi selama pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Pada siklus II,
materi yang diajarkan operasi bilangan bulat. Untuk itu peneliti menyusun
RPP, soal tes, dan menyiapkan LKS.
b. Pelaksanaan Tindakan
a) Pendahuluan
Dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 30 Maret 2012. Sebelum
diskusi dimulai guru menginformasikan kepada siswa bahwa
pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok,
presentasi kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran.
Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini,
yaitu siswa dapat menentukan penjumlahan dua bilangan bulat positif,
negatif, dan positif negatif dengan benar. Guru juga menginformasikan
bahwa akan diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang
berprestasi
b) Kegiatan inti
1) Presentasi Kelas
Guru memberikan apresiasi kepada siswa cara menentukan hasil
penjumlahan dua bilangan bulat positif, negatif, dan positif dengan
negatif.
2) Kerja kelompok
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Setelah peneliti
membagikan LKS, guru meminta siswa untuk segera mendiskusikan
LKS 3 dengan anggota kelompoknya. Siswa tampak lebih tenang
34
dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan 3
materi yang didiskusikan siswa mengenai penjumlahan bilangan bulat
positif dengan negatif. Semua anggota kelompok tampak antusias
mencermati soal-soal pada LKS.
Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil kerjanya sesuai waktu
yang diberikan, guru mempersilakan salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
3) Soal tes
Setelah presentasi selesai, maka pada pertemuan terakhir
siklus II diadakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Beberapa
siswa masih tampak bekerja sama dalam mengerjakan soal tes,
setelah guru menegurnya dan mengingatkan pada siswa bahwa
siswa yang berbuat curang tidak akan diberi nilai kemudian suasana
menjadi tenang kembali. Nilai tes pada siklus II dapat dilihat pada
tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2 Distribusi Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus II
NILAI JUMLAH
SISWA PERSENTASE KETERANGAN
90-94 1 5% Tuntas
85-89 3 15% Tuntas
80-84 4 20% Tuntas
75-79 3 15% Tuntas
70-74 5 25% Tuntas
65-69 3 150% Tuntas
60-64 1 5% Tuntas
JUMLAH 20 100%
KETUNTASAN 20 100%
BELUM TUNTAS 0 0%
RATA-RATA 75,2
Berdasarkan data tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa siswa yang
menjadi subjek penelitian ada 20 siswa. Peserta didik yang berhasil
35
memperoleh nilai ≥ KKM sebanyak 20 siswa atau 100%. Peserta didik
yang belum mencapai KKM adalah 0 siswa atau 0%.
Berdasarkan data hasil nilai siklus I dan nilai siklus II, dapat
dikemukakan bahwa nilai rata-rata dari hasil tes siklus I ke tes siklus II
meningkat yaitu dari 64,00 menjadi 75,2. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 11,2%. Sedangkan
tingkat ketuntasan meningkat dari ketuntasan siklus I 75% dan ketuntasan
siklus II menjadi 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan
belajar dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 25%.
Perbandingan distribusi hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 dapat
dilihat dalam grafik 4.2 di bawah ini.
Grafik 4.2
Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Matematika Siklus I dan Siklus II
4) Penghargaan Kelompok
Pemberian penghargaan akan diberikan kepada kelompok
yang memperoleh rata-rata skor tertinggi.
0
1
2
3
4
5
Siklus I
Siklus II
Interval Nilai
36
a. Refleksi
Setelah guru melakukan proses pembelajaran, maka yang menjadi
refleksi pada siklus ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa.
Pembelajaran menjadi lebih optimal dengan pemberian motivasi dan
perhatian yang lebih dari guru pada setiap kelompok, sehingga
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam masing-masing kelompok dapat
berjalan dengan baik. Kegiatan pembelajaran pada siklus II berjalan lancar,
hasil pembelajaran telah mengalami peningkatan cukup besar walaupun
masih ada satu siswa yang belum tuntas. Hasil pembelajaran dari siklus II
yang telah mencapai tingkat ketuntasan 100 %.
1.3 Hasil Analisis Data
Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil
belajar matematika siswa kelas IV dengan metode kooperatif tipe STAD. Lebih
jelasnya paparan hasil dari setiap siklus dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Distribusi Hasil Belajar Matematika
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
RATA-RATA
NILAI TUNTAS BELUM TUNTAS
PRA SIKLUS 52,75 6
(30%)
14
(70%)
SIKLUS I 64,00 15
(75%)
5
(25%)
SIKLUS II 75,2 20
(100%)
0
(0%)
Dari tabel perbandingan hasil belajar tiap siklus, dapat dijelaskan bahwa pada
kondisi awal rata-rata hasil belajar siswa kelas VI pada materi penyelesaian soal
matematika materi penjumlahan dua bilangan positif, negatif, dan positif negatif yaitu
37
52,75 dan terdapat 14 siswa atau 70% yang belum tuntas dalam belajarnya,
sedangkan 6 siswa atau 30 % telah tuntas dalam belajarnya.
Hasil belajar siswa pada Siklus I menunjukkan peningkatan yang sangat besar.
Rata-rata hasil belajar siswa kelas IV pada materi penyelesaian soal matematika yaitu
64.00 dan terdapat 5 siswa atau 25 % yang belum tuntas dan 15 siswa atau 75 %
yang telah tuntas.
Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah siklus II sangat memuaskan yaitu
rata-rata hasil belajar siswa mencapai 75,2 dan 20 siswa atau 100% yang telah
tuntas. Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat ketuntasan belajar siswa dari siklus 1 ke
siklus 2 mengalami peningkatan, lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.3 di bawah
ini.
Grafik 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Matematika Siswa
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar siswa dari tiap siklus. Peningkatan hasil belajar tersebut ditunjukkan dengan
peningkatan pencapaian ketuntasan kriteria minimal dan peningkatan rata-rata nilai
hasil evaluasi, di mana pencapaian ketuntasan pada kondisi awal adalah 30% dengan
0
5
10
15
20
25
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
38
rata-rata nilai 52,75. Dilanjutkan dengan pencapaian ketuntasan pada siklus I adalah
75% dengan rata-rata nilai 64,00. Selanjutnya pencapaian ketuntasan pada siklus II
meningkat menjadi 100% dengan rata-rata nilai 75,2.
Dari data di atas berarti ketuntasan siswa dari pra siklus ke siklus II meningkat
sebesar 70%. Dan rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus II meningkat
sebesar 22,45%.
1.4 Pembahasan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengerjakan soal tes, terutama pada pokok bahasan penjumlahan dua bilangan bulat
positif, negatif, dan positif dengan negatif melalui garis bilangan. Hasil belajar pra
siklus menunjukkan terdapat 6 siswa atau 30% siswa yang sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal dan rata-rata hasil belajar siswa yaitu 52,75, kemudian setelah
dilakukan tindakan pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang
sangat besar. Berdasarkan hasil tes pada siklus I terdapat 15 siswa atau 75% yang
telah mencapai kriteria ketuntasan minimal dan rata-rata hasil belajar siswa yaitu
64,00. Untuk mencapai target 100% siswa tuntas maka dilakukan tindakan pada
siklus II. Setelah dilakukan siklus II siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal
meningkat menjadi 20 siswa atau 100% dan rata-rata hasil belajar siswa meningkat
hingga 75,2.
Peningkatan hasil belajar pada siklus I mencapai 90% dan peningkatan hasil
belajar dari pra siklus ke siklus II mencapai 100%. Dengan demikian hipotesis
tindakan: metode kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran di kelas dapat
meningkatkan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dua bilangan bulat
positif, negatif, dan positif dengan negatif telah terbukti dalam penelitian yang telah
dilakukan yaitu pada akhir siklus hasil belajar siswa meningkat hingga 100%. Rata-
rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 22,45 ketuntasan hasil belajar siswa
meningkat sebesar 70%.