bab iv hasil penelitian dan pembahasan...

16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya adalah peningkatan hasil belajar. Hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD N Kalibalik 03 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang sebelum dilakukan siklus I ( pra siklus ) masih rendah. terbukti nilai rata-rata siswa hasil pra siklus yaitu 52,75. Sementara KKM yang Harus dicapai yaitu 60. Hal ini ditunjukkan oleh hasil belajar nilai pra siklus peserta didik yang masih rendah, dari 20 peserta didik masih ada 14 peserta didik atau 70% yang belum mencapai ketuntasan dan baru 6 peserta didik atau 30% yang telah mencapai nilai ketuntasan ≥ KKM yaitu 60. Melihat kondisi tersebut di atas maka peneliti melakukan tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan selama dua siklus. Materi yang dipelajari adalah operasi bilangan bulat. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD, diharapkan hasil belajar siswa kelas IV dapat meningkat. 4.2. Deskripsi dan Pelaksanaan Hasil Tiap Siklus 4.2.1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Hasil evaluasi yang diadakan saat pra siklus menjadi acuan peneliti untuk mengambil tindakan yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Alat peraga yang digunakan yaitu garis bilangan, permainan yang menyerupai sempoa dan bersusun dengan kotak sebagai alat demonstrasi dalam menyelesaikan masalah sesuai pada contoh soal yang diberikan. 23

Upload: lyhuong

Post on 24-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan Banyuputih

Kabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya adalah

peningkatan hasil belajar.

Hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD N Kalibalik 03 Kecamatan

Banyuputih Kabupaten Batang sebelum dilakukan siklus I ( pra siklus ) masih rendah.

terbukti nilai rata-rata siswa hasil pra siklus yaitu 52,75. Sementara KKM yang Harus

dicapai yaitu 60.

Hal ini ditunjukkan oleh hasil belajar nilai pra siklus peserta didik yang masih

rendah, dari 20 peserta didik masih ada 14 peserta didik atau 70% yang belum

mencapai ketuntasan dan baru 6 peserta didik atau 30% yang telah mencapai nilai

ketuntasan ≥ KKM yaitu 60.

Melihat kondisi tersebut di atas maka peneliti melakukan tindakan dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan selama dua siklus. Materi yang

dipelajari adalah operasi bilangan bulat. Dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe STAD, diharapkan hasil belajar siswa kelas IV dapat meningkat.

4.2. Deskripsi dan Pelaksanaan Hasil Tiap Siklus

4.2.1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Hasil evaluasi yang diadakan saat pra siklus menjadi acuan peneliti

untuk mengambil tindakan yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Alat peraga yang digunakan yaitu garis bilangan,

permainan yang menyerupai sempoa dan bersusun dengan kotak sebagai

alat demonstrasi dalam menyelesaikan masalah sesuai pada contoh soal

yang diberikan.

23

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

24

Kegiatan inti dimulai dengan memberikan satu contoh soal yang

dikerjakan secara bersama-sama dalam masing-masing kelompok dengan

menggunakan alat peraga garis bilangan.

Pada kegiatan akhir siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan

guru. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dalam

belajar. Melakukan evaluasi dengan memberikan soal untuk dikerjakan di

buku masing-masing.

Pembelajaran ke 2 pada siklus I yaitu materi penyelesaian soal

matematika operasi bilangan bulat. Pembelajaran dimulai dengan

menjelaskan tugas dalam setiap kelompok, memberikan motivasi kepada

siswa agar selalu semangat dalam belajar. Melalui tanya jawab guru

mengingatkan kembali materi pembelajaran yang lalu, kemudian dilanjutkan

materi yang akan dicapai dengan alat peraga yang menyerupai sempoa.

Pada kegiatan akhir siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan

guru. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang dikerjakan secara mandiri.

Pembelajaran ke 3 pada siklus I yaitu materi penyelesaian soal

matematika pada penjumlahan bilangan bulat positif dengan negatif.

Pembelajaran dimulai dengan mengulang materi yang lalu mengenai

penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif. Guru menjelaskan

langkah-langkah pembelajaran dengan cara menulis dan memperagakan

dengan alat peraga. Siswa mengerjakan soal latihan dalam kelompok dan

pengerjaan soal latihan dibahas bersama secara klasikal.

Pada kegiatan akhir siswa dan guru membuat kesimpulan siswa

diberi kesempatan bertanya bagi yang kurang jelas. Guru menjelaskan

bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan tes, dan memberikan soal

tugas untuk dikerjakan di buku tugas masing-masing.

b. Pelaksanaan Tindakan

Sesuai dengan rencana, pembelajaran matematika dilakukan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut deskripsi

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

25

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu:

1. Pertemuan 1

a. Pendahuluan

Sesuai jadwal pelajaran pada hari Rabu, 7 Maret 2012 pukul

07.00 mata pelajaran matematika dimulai. Pembelajaran diawali

dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas IV. Guru memulai

pembelajaran matematika dengan menginformasikan kepada siswa

bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi

kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir

pembelajaran. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan

pembelajaran, yaitu siswa dapat siswa dapat menjumlahkan dua

bilangan bulat positif dengan positif dengan pengamatan pada garis

bilangan. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa akan

diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi.

Guru mengecek kesiapan siswa dengan melihat kondisi siswa serta

situasi dalam kelas. Guru mengingatkan kembali kepada siswa

bahwa kerja sama dalam kelompok akan dinilai. Guru mengumumkan

pembagian kelompok dan membagi siswa ke dalam kelompok-

kelompok. Banyaknya siswa di kelas IV adalah 20 siswa dan terbagi

menjadi 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 anggota dalam

tiap kelompok.

b. Kegiatan Inti

1) Presentasi kelas

Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi

mengenai bilangan bulat melalui garis bilangan dan operasi

penjumlahannya.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

26

2) Kerja kelompok

Guru membagikan LKS 1 kepada tiap kelompok. Setiap

kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk

mencermati masalah pada LKS 1 dan berdiskusi dengan teman

satu kelompok mengenai penjumlahan bilangan bulat positif

dengan positif. Guru meminta siswa untuk soal sesuai dengan

arahan yang ada pada LKS 1. Setiap kelompok mulai

mengerjakan LKS 1 yang telah dibagikan. Beberapa kelompok

tampak mencermati soal yang ada dalam LKS 1. Sementara itu

guru berkeliling mengamati pekerjaan tiap kelompok. Saat

mengerjakan LKS, siswa sering bertanya kepada peneliti dan

rekan peneliti yang bertugas sebagai observer.

Pada saat belajar kelompok, suasana kelas ramai. Guru

menyerukan agar siswa tetap tenang dan melanjutkan

mengerjakan LKS untuk nomor-nomor berikutnya. Beberapa

kelompok terlihat mulai saling bekerja sama dan berdiskusi

dengan teman kelompoknya. Kadang-kadang siswa saling

berdebat untuk mempertahankan pendapat ketika terjadi

perbedaan pendapat dalam kelompoknya. Namun ada juga siswa

yang tampak tenang ketika mengerjakan LKS, tidak berdiskusi

bersama kelompoknya, terlihat lebih konsentrasi ketika bekerja

secara individu meskipun pada awal pembelajaran guru telah

menginstruksikan bahwa pembelajaran hari ini adalah belajar

kelompok. Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil

kerjanya, guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya. Pada saat siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya, guru mendampingi kemudian membahas

bersama seluruh siswa ketika ada jawaban yang kurang tepat.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

27

3) Soal Tes Matematika

Soal tes 1 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Soal

berbentuk penjumlahan. Sebagian besar siswa masih saling

bekerja sama, guru berkeliling memantau siswa dan selalu

mengingatkan agar siswa tidak saling bekerja sama dalam

mengerjakan kuis.

4) Penghargaan kelompok

Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang

paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan

LKS 1 dengan baik.

5) Kegiatan akhir

Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru

mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi

yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.

2. Pertemuan 2

a. Pendahuluan

Pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas IV.

Guru memulai pembelajaran matematika dengan menginformasikan

kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan

dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis

pada akhir pembelajaran. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan

pembelajaran, yaitu siswa dapat siswa dapat menjumlahkan dua

bilangan bulat negatif dan positif dengan pengamatan pada garis

bilangan. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa akan

diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

28

b. Kegiatan inti

1) Presentasi kelas

Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi

mengenai bilangan bulat melalui garis bilangan dan operasi

penjumlahannya.

2) Kerja kelompok

Guru membagikan LKS 2 kepada tiap kelompok. Setiap

kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk

mencermati masalah pada LKS 2 dan berdiskusi dengan teman

satu kelompok mengenai penjumlahan bilangan bulat positif

dengan positif. Guru meminta siswa untuk soal sesuai dengan

arahan yang ada pada LKS 2. Setiap kelompok mulai

mengerjakan LKS 1 yang telah dibagikan. Beberapa kelompok

tampak mencermati soal yang ada dalam LKS 2. Sementara itu

guru berkeliling mengamati pekerjaan tiap kelompok. Saat

mengerjakan LKS, siswa sering bertanya kepada peneliti dan

rekan peneliti yang bertugas sebagai observer.

Pada saat belajar kelompok, suasana kelas ramai. Guru

menyerukan agar siswa tetap tenang dan melanjutkan

mengerjakan LKS untuk nomor-nomor berikutnya. Beberapa

kelompok terlihat mulai saling bekerja sama dan berdiskusi

dengan teman kelompoknya. Kadang-kadang siswa saling

berdebat untuk mempertahankan pendapat ketika terjadi

perbedaan pendapat dalam kelompoknya. Namun ada juga siswa

yang tampak tenang ketika mengerjakan LKS, tidak berdiskusi

bersama kelompoknya, terlihat lebih konsentrasi ketika bekerja

secara individu meskipun pada awal pembelajaran guru telah

menginstruksikan bahwa pembelajaran hari ini adalah belajar

kelompok. Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil

kerjanya, guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

29

hasil kerja kelompoknya. Pada saat siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya, guru mendampingi kemudian membahas

bersama seluruh siswa ketika ada jawaban yang kurang tepat.

3) Soal Tes Matematika

Soal tes 2 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Soal

berbentuk penjumlahan. Sebagian besar siswa masih saling

bekerja sama, guru berkeliling memantau siswa dan selalu

mengingatkan agar siswa tidak saling bekerja sama dalam

mengerjakan kuis.

4) Penghargaan kelompok

Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang

paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan

LKS 1 dengan baik.

5) Kegiatan akhir

Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru

mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang

akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.

3. Pertemuan 3

a. Pendahuluan

Pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua

kelas IV. Guru memulai pembelajaran matematika dengan

menginformasikan kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran

akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan

akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran. Selain itu guru juga

menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat siswa dapat

menjumlahkan dua bilangan bulat negatif dan positif dengan

pengamatan pada garis bilangan. Guru menginformasikan kepada

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

30

siswa bahwa akan diberikan penghargaan kepada kelompok-

kelompok yang berprestasi.

b. Kegiatan Inti

1) Presentasi kelas

Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi

mengenai bilangan bulat positif dengan negatif melalui garis

bilangan dan operasi penjumlahannya.

2) Kerja kelompok

Guru dibantu peneliti membagikan LKS 3 kepada tiap

kelompok. Setelah peneliti membagikan LKS 3, guru meminta

siswa untuk segera mendiskusikan LKS 3 dengan anggota

kelompoknya. Siswa tampak lebih tenang dibandingkan dengan

pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan 3 materi yang

didiskusikan siswa mengenai penjumlahan bilangan bulat positif

dengan negatif. Semua anggota kelompok tampak antusias

mencermati soal-soal pada LKS.

Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil kerjanya

sesuai waktu yang diberikan, guru mempersilakan salah satu

siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

3) Soal Tes Matematika

Setelah presentasi selesai maka diberikan soal untuk

dikerjakan siswa. Siswa tidak diperkenankan bekerja sama dan

saling membantu dalam menyelesaikan soal. Guru mengingatkan

pada siswa bila ada yang berbuat curang dalam mengerjakan soal

ini maka siswa tersebut tidak memperoleh nilai.

Pada pertemuan terakhir pembelajaran siklus I diadakan tes untuk

mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan guru sebagai

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

31

peneliti. Nilai hasil postes pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel

4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus I

NILAI JUMLAH SISWA

PERSENTASE KETERANGAN

85-89 1 5% Tuntas

75-79 3 15% Tuntas

70-74 4 20% Tuntas

65-69 2 10% Tuntas

60-64 5 25% Tuntas

55-59 2 10% Belum Tuntas

50-54 3 15% Belum Tuntas

JUMLAH 20 100%

KETUNTASAN 15 75%

BELUM TUNTAS

5 25%

RATA-RATA 64,00

Berdasarkan data tabel 4.1 dijelaskan bahwa peserta didik

yang menjadi subjek penelitian ada 20 peserta didik, ada 5

peserta didik atau 25% dinyatakan belum tuntas karena perolehan

hasil evaluasi pada akhir siklus I belum mencapai kriteria

ketuntusan minimal (KKM) yang telah ditetapkan, yakni 60.

Peserta didik yang berhasil memperoleh nilai ≥ KKM sebanyak 15

peserta didik atau 75%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

pencapaian ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I

meningkat yaitu 30% menjadi 75%. Hal tersebut menunjukkan

peningkatan ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 45 %.

Berdasarkan data hasil nilai pra siklus dan nilai tes siklus I,

dapat dikemukakan bahwa nilai rata-rata hasil tes pra siklus ke tes

siklus I meningkat yaitu dari 52,75 menjadi 64,00. Hal tersebut

menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata hasil belajar pada

siklus I sebesar 11,25 %. Berdasarkan hasil belajar pra siklus dan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

32

tabel 4.1 dapat dibuat diagram perbandingan dalam grafik 4.1 di

bawah ini.

Grafik 4.1 Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Matematika

Pra Siklus dan Siklus 1

4) Penghargaan kelompok

Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok

yang memperoleh rata-rata skor tertinggi.

c. Refleksi

Berdasarkan observasi pada siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan

untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain

dengan cara :

1) Membagi kelompok secara merata sesuai dengan kemampuan siswa

serta membaginya sebelum pembelajaran.

2) Memberikan pengarahan pada siswa, jika mengalami kesulitan

jangan malu-malu bertanya pada guru.

3) Untuk mengatasi siswa yang bermain-main sendiri pada saat diskusi

dengan cara memberikan pengarahan dan penjelasan akan

pentingnya belajar serta lebih memperhatikan kegiatan siswa dalam

setiap kelompok.

0

1

2

3

4

5

6

7

Pra Siklus

Siklus 1

Interval Nilai

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

33

Dari berbagai kekurangan yang ada pada siklus I maka, untuk itu

perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II.

4.2.2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II telah

dibuat beberapa tindakan untuk memperbaiki dan mengurangi kendala yang

terjadi selama pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Pada siklus II,

materi yang diajarkan operasi bilangan bulat. Untuk itu peneliti menyusun

RPP, soal tes, dan menyiapkan LKS.

b. Pelaksanaan Tindakan

a) Pendahuluan

Dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 30 Maret 2012. Sebelum

diskusi dimulai guru menginformasikan kepada siswa bahwa

pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok,

presentasi kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran.

Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini,

yaitu siswa dapat menentukan penjumlahan dua bilangan bulat positif,

negatif, dan positif negatif dengan benar. Guru juga menginformasikan

bahwa akan diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang

berprestasi

b) Kegiatan inti

1) Presentasi Kelas

Guru memberikan apresiasi kepada siswa cara menentukan hasil

penjumlahan dua bilangan bulat positif, negatif, dan positif dengan

negatif.

2) Kerja kelompok

Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Setelah peneliti

membagikan LKS, guru meminta siswa untuk segera mendiskusikan

LKS 3 dengan anggota kelompoknya. Siswa tampak lebih tenang

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

34

dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan 3

materi yang didiskusikan siswa mengenai penjumlahan bilangan bulat

positif dengan negatif. Semua anggota kelompok tampak antusias

mencermati soal-soal pada LKS.

Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil kerjanya sesuai waktu

yang diberikan, guru mempersilakan salah satu siswa untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

3) Soal tes

Setelah presentasi selesai, maka pada pertemuan terakhir

siklus II diadakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Beberapa

siswa masih tampak bekerja sama dalam mengerjakan soal tes,

setelah guru menegurnya dan mengingatkan pada siswa bahwa

siswa yang berbuat curang tidak akan diberi nilai kemudian suasana

menjadi tenang kembali. Nilai tes pada siklus II dapat dilihat pada

tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Distribusi Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus II

NILAI JUMLAH

SISWA PERSENTASE KETERANGAN

90-94 1 5% Tuntas

85-89 3 15% Tuntas

80-84 4 20% Tuntas

75-79 3 15% Tuntas

70-74 5 25% Tuntas

65-69 3 150% Tuntas

60-64 1 5% Tuntas

JUMLAH 20 100%

KETUNTASAN 20 100%

BELUM TUNTAS 0 0%

RATA-RATA 75,2

Berdasarkan data tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa siswa yang

menjadi subjek penelitian ada 20 siswa. Peserta didik yang berhasil

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

35

memperoleh nilai ≥ KKM sebanyak 20 siswa atau 100%. Peserta didik

yang belum mencapai KKM adalah 0 siswa atau 0%.

Berdasarkan data hasil nilai siklus I dan nilai siklus II, dapat

dikemukakan bahwa nilai rata-rata dari hasil tes siklus I ke tes siklus II

meningkat yaitu dari 64,00 menjadi 75,2. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 11,2%. Sedangkan

tingkat ketuntasan meningkat dari ketuntasan siklus I 75% dan ketuntasan

siklus II menjadi 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan

belajar dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 25%.

Perbandingan distribusi hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 dapat

dilihat dalam grafik 4.2 di bawah ini.

Grafik 4.2

Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Matematika Siklus I dan Siklus II

4) Penghargaan Kelompok

Pemberian penghargaan akan diberikan kepada kelompok

yang memperoleh rata-rata skor tertinggi.

0

1

2

3

4

5

Siklus I

Siklus II

Interval Nilai

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

36

a. Refleksi

Setelah guru melakukan proses pembelajaran, maka yang menjadi

refleksi pada siklus ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa.

Pembelajaran menjadi lebih optimal dengan pemberian motivasi dan

perhatian yang lebih dari guru pada setiap kelompok, sehingga

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam masing-masing kelompok dapat

berjalan dengan baik. Kegiatan pembelajaran pada siklus II berjalan lancar,

hasil pembelajaran telah mengalami peningkatan cukup besar walaupun

masih ada satu siswa yang belum tuntas. Hasil pembelajaran dari siklus II

yang telah mencapai tingkat ketuntasan 100 %.

1.3 Hasil Analisis Data

Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil

belajar matematika siswa kelas IV dengan metode kooperatif tipe STAD. Lebih

jelasnya paparan hasil dari setiap siklus dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Distribusi Hasil Belajar Matematika

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

RATA-RATA

NILAI TUNTAS BELUM TUNTAS

PRA SIKLUS 52,75 6

(30%)

14

(70%)

SIKLUS I 64,00 15

(75%)

5

(25%)

SIKLUS II 75,2 20

(100%)

0

(0%)

Dari tabel perbandingan hasil belajar tiap siklus, dapat dijelaskan bahwa pada

kondisi awal rata-rata hasil belajar siswa kelas VI pada materi penyelesaian soal

matematika materi penjumlahan dua bilangan positif, negatif, dan positif negatif yaitu

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

37

52,75 dan terdapat 14 siswa atau 70% yang belum tuntas dalam belajarnya,

sedangkan 6 siswa atau 30 % telah tuntas dalam belajarnya.

Hasil belajar siswa pada Siklus I menunjukkan peningkatan yang sangat besar.

Rata-rata hasil belajar siswa kelas IV pada materi penyelesaian soal matematika yaitu

64.00 dan terdapat 5 siswa atau 25 % yang belum tuntas dan 15 siswa atau 75 %

yang telah tuntas.

Hasil belajar siswa yang diperoleh setelah siklus II sangat memuaskan yaitu

rata-rata hasil belajar siswa mencapai 75,2 dan 20 siswa atau 100% yang telah

tuntas. Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat ketuntasan belajar siswa dari siklus 1 ke

siklus 2 mengalami peningkatan, lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.3 di bawah

ini.

Grafik 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Matematika Siswa

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar siswa dari tiap siklus. Peningkatan hasil belajar tersebut ditunjukkan dengan

peningkatan pencapaian ketuntasan kriteria minimal dan peningkatan rata-rata nilai

hasil evaluasi, di mana pencapaian ketuntasan pada kondisi awal adalah 30% dengan

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2142/5/T1_262010832_BAB IV.pdfKabupaten Batang dengan subyek seluruh siswa kelas IV dan obyeknya

38

rata-rata nilai 52,75. Dilanjutkan dengan pencapaian ketuntasan pada siklus I adalah

75% dengan rata-rata nilai 64,00. Selanjutnya pencapaian ketuntasan pada siklus II

meningkat menjadi 100% dengan rata-rata nilai 75,2.

Dari data di atas berarti ketuntasan siswa dari pra siklus ke siklus II meningkat

sebesar 70%. Dan rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus II meningkat

sebesar 22,45%.

1.4 Pembahasan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal tes, terutama pada pokok bahasan penjumlahan dua bilangan bulat

positif, negatif, dan positif dengan negatif melalui garis bilangan. Hasil belajar pra

siklus menunjukkan terdapat 6 siswa atau 30% siswa yang sudah mencapai kriteria

ketuntasan minimal dan rata-rata hasil belajar siswa yaitu 52,75, kemudian setelah

dilakukan tindakan pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang

sangat besar. Berdasarkan hasil tes pada siklus I terdapat 15 siswa atau 75% yang

telah mencapai kriteria ketuntasan minimal dan rata-rata hasil belajar siswa yaitu

64,00. Untuk mencapai target 100% siswa tuntas maka dilakukan tindakan pada

siklus II. Setelah dilakukan siklus II siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal

meningkat menjadi 20 siswa atau 100% dan rata-rata hasil belajar siswa meningkat

hingga 75,2.

Peningkatan hasil belajar pada siklus I mencapai 90% dan peningkatan hasil

belajar dari pra siklus ke siklus II mencapai 100%. Dengan demikian hipotesis

tindakan: metode kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran di kelas dapat

meningkatkan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dua bilangan bulat

positif, negatif, dan positif dengan negatif telah terbukti dalam penelitian yang telah

dilakukan yaitu pada akhir siklus hasil belajar siswa meningkat hingga 100%. Rata-

rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 22,45 ketuntasan hasil belajar siswa

meningkat sebesar 70%.