bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil ......hubungan antara kelangkaan burung...

29
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo pada semester II tahun 2013/2014, pembelajaran tematik tidak pernah dilakukan. Pembelajaran yang dilakukan berdasarkan mata pelajaran yaitu mata pelajaran IPS, IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, SBK, PKn, dan Muatan Lokal. Desain pembelajaran menggunakan pendekatan scientific tidak pernah dirancang. Pendekatan scientific adalah desain pembelajaran yang menekankan pembelajaran berpusat pada siswa, dengan langkah-langkah pembelajaran yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring. Aktivitas siswa yang ada di kelas IV siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan kemudian siswa mengerjakan soal latihan atau mengerjakan lembar kerja siswa (LKS). Aktifitas siswa dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan melakukan diskusi kelompok tidak pernah dilakukan. Hal itu dikarenakan guru tidak pernah membuat RPP dalam merancang pembelajaran yang akan dilakukan. Sehingga pembelajaran yang dilakukan guru tidak terencana. Dalam pembelajaran perlu adanya pengukuran untuk melihat apakah pembelajaran sudah dikuasai siswa atau belum. Pengukuran tersebut masih berbentuk angka, untuk itu perlu dilakukan asesmen untuk mengolah angka tersebut menjadi penilaian. Hasil penilaian inilah yang merupakan hasil belajar. Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari pengukuran baik tes maupun non tes yang dijadikan acuan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai tingkat kelulusan yang ditentukan. Hasil belajar yang ada di kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo hanya diperoleh dari tes saja baik itu ulangan harian, tes tengah semester, dan tes akhir semester. Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar maka digunakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 90. Distribusi hasil belajar pada pra siklus secara rinci dapat disajikan dalam tabel 4.1.

Upload: others

Post on 29-Mar-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Diskripsi Pra Siklus

Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo

pada semester II tahun 2013/2014, pembelajaran tematik tidak pernah dilakukan.

Pembelajaran yang dilakukan berdasarkan mata pelajaran yaitu mata pelajaran

IPS, IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, SBK, PKn, dan Muatan Lokal.

Desain pembelajaran menggunakan pendekatan scientific tidak pernah

dirancang. Pendekatan scientific adalah desain pembelajaran yang menekankan

pembelajaran berpusat pada siswa, dengan langkah-langkah pembelajaran yaitu

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring. Aktivitas siswa

yang ada di kelas IV siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan kemudian

siswa mengerjakan soal latihan atau mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).

Aktifitas siswa dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan melakukan

diskusi kelompok tidak pernah dilakukan. Hal itu dikarenakan guru tidak pernah

membuat RPP dalam merancang pembelajaran yang akan dilakukan. Sehingga

pembelajaran yang dilakukan guru tidak terencana.

Dalam pembelajaran perlu adanya pengukuran untuk melihat apakah

pembelajaran sudah dikuasai siswa atau belum. Pengukuran tersebut masih

berbentuk angka, untuk itu perlu dilakukan asesmen untuk mengolah angka

tersebut menjadi penilaian. Hasil penilaian inilah yang merupakan hasil belajar.

Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari pengukuran baik tes

maupun non tes yang dijadikan acuan untuk mengetahui apakah siswa sudah

mencapai tingkat kelulusan yang ditentukan. Hasil belajar yang ada di kelas IV

SDN 1 Reco Kertek Wonosobo hanya diperoleh dari tes saja baik itu ulangan

harian, tes tengah semester, dan tes akhir semester. Untuk mengetahui ketuntasan

hasil belajar maka digunakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni ≥ 90.

Distribusi hasil belajar pada pra siklus secara rinci dapat disajikan dalam tabel 4.1.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

46

Tabel 4.1

Distribusi Hasil Belajar IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, PKn,

SBK, dan Muatan lokal Pada Pra Siklus

Skor Frekuensi Persentase (%)

20-29 2 6,89

30-39 18 62,06

40-49 9 31,03

Jumlah 29 100

Sumber: Data Primer

Tabel 4.1 tentang distribusi hasil belajar IPA, IPS, Matematika, Bahasa

Indonesia, PKn, SBK, dan Muatan lokal pada pra siklus nampak bahwa skor

maksimal yang dicapai oleh siswa yaitu 44,6 berada antara skor 40-49. Sedangkan

skor minimal dicapai oleh siswa berada antara skor 20-29 yaitu 28,88 dengan

skor rata-rata 37,23. Siswa yang memperoleh skor pada interval antara 20-29 ada

2 siswa atau 6,89%. Siswa yang memperoleh skor pada interval antara 30-39 ada

18 siswa atau 62,06%. Siswa yang memperoleh skor pada interval antara 40-49

ada 9 siswa atau 31,03%. Distribuisi skor hasil belajar IPA, IPS, Matematika,

Bahasa Indonesia, PKn, SBK, dan Muatan lokal Pra Siklusjuga dapat disajikan

lebih jelas dengan menggunakan grafik batang di bawah ini melalui gambar 4.1.

Sumber: Data Primer

Gambar 4.1

Grafik Batang Distribusi Hasil Belajar IPA, IPS, Matematika,

Bahasa Indonesia, PKn, SBK, dan Muatan lokal Pra Siklus

0

5

10

15

20

20-29 30-39 40-49

Jum

lah

Sis

wa

Skor

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

47

Gambar 4.1 tentang grafik batang distribusi hasil belajar pra siklus nampak

bahwa batang tertinggi diperoleh siswa sebanyak 18 dari 29 siswa yaitu sebesar

62,06% pada interval skor 30-39. Sedangkan batang yang terendah jumlahnya

diperoleh siswa sebanyak 2 dari 29 siswa yaitu sebesar 6,89% pada interval skor

40-49. Dari gambar 4.1 tersebut nampak bahwa ketuntasan belajar tidak tercapai

pada seorang siswa atau siswa yang tidak tuntas mencapai 100% yakni 29 siswa.

Hal itu didukung oleh skor maksimal yang diperoleh siswa sebesar 44,6 dan skor

minimalnya sebesar 28,8 dengan skor rata-rata 37,23.

4.1.2 Diskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan siklus I di kelas IV SD Negeri 1 Reco

Kertek Wonosobo disusun perangkat pembelajaran dengan tema keanekaragaman

hewan dan tumbuhan dengan sub tema kelangkaan burung cenderawasih. RPP

dirancang untuk 2 kali pertemuan.

Kompetensi dasar (KD) dalam pembelajaran tematik ini meliputi mata

pelajaran Matematika dengan KD 3.7 Menentukan hasil operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan desimal. Dan KD 4.2 Menyatakan pecahan ke bentuk

desimal dan persen. Untuk mata pelajaran IPA dengan KD 3.7 Mendeskripsikan

hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan

masyarakat. Dan KD 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan

pemanfaatannya oleh masyarakat. Dan KD 4.7 Menyajikan laporan hasil

pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta

kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi

tersebut. Mata pelajaran IPS dengan KD 3.5 Memahami manusia dalam dinamika

interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Dan KD 4.5

Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,

budaya, dan ekonomi. Secara rinci integrasi antar KD dengan tema

keanekaragaman hewan dan tumbuhan sub tema kelangkaan burung cenderawasih

dapat disajikan melalui gambar 4.2 di bawah ini.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

48

Gambar 4.2

Jaring-jaring Tema Kelangkaan Burung Cenderawasih Silkus 1

Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar

observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses

pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan scientific. Materi

pembelajaran dengan judul indahnya cenderawasih disajikan melalui (lampiran 1),

kisi-kisi penilaian (lampiran 5), butir soal evaluasi (lampiran 4), dan rubrik

penilaian kinerja (lampiran 3). Media gambar jenis-jenis burung Cenderawasih

(lampiran 1), dan tabel jenis-jenis makanan burung cenderawasih (Lampiran 2).

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

Implementasi tindakan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 Maret

2014, melalui kegiatan pembelajaran yang terbagi dalam dua kali pertemuan

yaitu:

Matematika

Kompetensi Dasar:

3.7 Menentukan hasil

operasi penjumlahan

dan pengurangan

bilangan desimal

4.2 Menyatakan pecahan ke

bentuk desimal dan

persen

Kelangkaan

Burung

Cenderawasih

IPA

Kompetensi Dasar:

3.7 Mendeskripsikan

hubungan antara

sumber daya alam

dengan lingkungan,

teknologi, dan

masyarakat

4.6 Menyajikan laporan

tentang sumberdaya

alam dan

pemanfaatannya oleh

masyarakat

4.7 Menyajikan laporan

hasil pengamatan

tentang teknologi

yang digunakan di

kehidupan sehari-hari

serta kemudahan yang

diperoleh oleh

masyarakat dengan

memanfaatkan

teknologi tersebut

IPS

Kompetensi Dasar:

3.5 Memahami manusia dalam

dinamika interaksi dengan

lingkungan alam, sosial,

budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia

dalam dinamika interaksi

dengan lingkungan alam,

sosial, budaya, dan ekonomi

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

49

Pertemuan 1

Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan selamat siang

kepada guru, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan

masing-masing, siswa bernyanyi “burung cenderawasih” bersama guru, siswa

menyimak informasi tentang tema dan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

Serta langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific.

Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok dengan masing-masing

kelompok beranggotakan 5 orang. Kemudian guru membagikan materi

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya siswa

menyimak gambar dan teks tentang interaksi antara burung cenderawasih dengan

kegiatan manusia. Selanjutnya siswa menanya tentang kelangkaan burung

cenderawasih dan hubungannya dengan kegiatan manusia. Pada saat itu pula guru

melakukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa

ketika siswa dapat menanya. Siswa menganalisis hubungan kelangkaan burung

cenderawasih dan kegiatan manusia berdasarkan teks indahnya cenderawasih

secara berkelompok. Dari hasil analisis siswa berupaya untuk mendiskripsikan

hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan

mengerjakan lembar kerja siswa.

Saat mengakhiri pembelajaran siswa bersama guru membuat penegasan

hasil diskripsi hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan

manusia. Siswa mengucapkan selamat siang kepada guru untuk mengakhiri

pembelajaran pada pertemuan pertama, kemudian berdoa.

Pertemuan 2

Kegiatan awal siswa mengucapkan selamat pagi kepada guru, kemudian

siswa bersama-sama dengan guru berdoa sesuai dengan keyakinan masing

masing. Sebagian siswa mengungkapkan kembali diskripsi hubungan antara

kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia. Siswa menyimak tujuan

dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan saat ini.

Kegiatan inti siswa duduk secara berkelompok sesuai dengan pertemuan

sebelumnya. Kemudian siswa menelaah tabel hasil penelitian tentang jenis

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

50

makanan kesukaan burung cenderawasih. Kemudian siswa menganalisis jenis

makanan yang dimakan burung cenderawasih berdasarkan perhitungan

penjumlahan dan pengurangan dengan mengerjakan lember kerja siswa.

Selanjutnya siswa diskusi kelompok untuk mengevaluasi hubungan kelangkaan

cenderawasih dengan makanan yang tersedia di alam. Setelah itu secara

bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil penelitiannya dan siswa dari

kelompok lain memberikan tanggapan. Bersama guru, siswa menegaskan kembali

hubungan kelangkaan burung cenderawasih dan jenis makanan.

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif tema

keanekaragaman hewan dan tumbuhan sub tema kelangkaan burung

cenderawasih. Untuk mengakhiri proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk

berdoa menurut kepercayaan masing-masing.

Dalam implementasi tindakan, secara bersamaan dilakukan observasi

terhadap langkah-langkah pendekatan scientific. Obeserver yang menjadi

pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir adalah teman sejawat.

Lembar observasi implementasi tindakan pendekatan scientific sub tema

Kelangkaan Burung Cenderawasih terdri dari 31 butir.

3. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini maka

selanjutnya diadakan refleksi. Refleksi dilakukan antara observer, guru kelas dan

peneliti tentang hasil observasi implementasi tindakan. Sedangkan refleksi

terhadap hasil belajar dilakukan berdasarkan hasil analisis statistik sederhana.

Hasil di refleksi menunjukkan bahwa dalam pembelajaran sub tema kelangkaan

burung cenderawasih pada siklus 1 dengan menggunakan pendekatan scientific

memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Ada peningkatan ketrampilan guru dalam menerapkan pembelajaran

dengan pendekatan scientific.

2. Walaupun guru barusaja menerapkan pembelajaran tematik dengan

pendekatan scientific, nampak proses pembelajaran berjalan sesuai dengan

RPP yang telah disiapkan.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

51

3. Siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran tematik yang

menggunakan pendekatan scientific.

4. Siswa nampak melakukan setiap aktifitas dalam pembelajaran tematik

dengan pendekatan scientific.

Di sisi lain, melalui pembelajaran tematik pada siklus 1 menunjukkan ada

beberapa kelemahan yaitu:

1. Dalam pembentukan kelompok memerlukan waktu yang agak lama.

Solusinya guru membantu proses pembentukan kelompok.

2. Belum setiap siswa dapat menanya pembelajaran tematik melalui

pendekatan scientific, solusinya guru memberikan pancingan atau

rangsangan kepada siswa.

3. Pelaksanaan penilaian proses belum terlalu optimal, karena guru juga

sibuk mendampingi pelaksanaan diskusi kelompok.

4. Belum semua siswa dapat menanggapi setiap hasil presentasi kelompok

lain. Solusinya dengan memberikan reward kepada siswa yang dapat

menanggapi.

Hasil belajar tema kelangkaan burung cenderawasih siklus 1 secara rinci

dapat disajikan melalui tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2

Distribusi Hasil Belajar Tematik Kelangkaan Burung Cenderawasih Siklus 1

Skor Frekuensi Persentase (%)

40-49 1 3,44

50-59 1 3,44

60-69 1 3,44

70-79 9 31,03

80-89 5 17,24

≥ 90 12 41,38

Jumlah 29 100

Sumber: Data Primer

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

52

Tabel 4.2 distribusi hasil belajar Kelangkaan Burung Cenderawasih pada

siklus 1 nampak bahwa besarnya skor maksimal yang dicapai oleh siswa berada

pada skor ≥ 90 yakni 97,5, sedangkan skor minimal yang dicapai oleh siswa

berada pada antara skor 40-49 yakni 43,5, adapun skor rata-rata mencapai 82,41.

Siswa yang memperoleh skor pada interval 40-49, 50-59, dan 60,-69 masing-

masing interval ada 1 siswa atau sebesar 3,44%. Siswa yang memperoleh skor

pada interval 70-79 ada 9 siswa atau 31,03%. Siswa yang memperoleh skor pada

interval 80-89 ada 5 siswa atau sebesar 17,24%. Dan siswa yang memperoleh skor

≥ 90 ada 12 siswa atau 41,38%. Distribuisi hasil belajar pada siklus 1 secara rinci

dapat disajikan lebih jelas dengan grafik batang di bawah ini melalui gambar 4.3.

Sumber: Data Primer

Gambar 4.3

Grafik Batang Distribusi Hasil Belajar Tematik

Kelangkaan Burung Cenderawasih Siklus 1

Gambar 4.3 tentang grafik batang distribusi hasil belajar tematik

Kelangkaan Burung Cenderawasih pada siklus 1. Nampak bahwa batang tertinggi

diperoleh siswa sebanyak 11 dari 29 siswa yaitu sebesar 37,93% pada skor ≥ 90.

Sedangkan batang yang terendah diperoleh siswa sebanyak 1 dari 29 siswa

(3,44%) pada interval skor 40-49, 50-59 dan 60- 69.

0

2

4

6

8

10

12

14

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 ≥90

Jum

lah

Sis

wa

Skor

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

53

Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar,

untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan KKM sebesar ≥ 90. Secara rinci

distribusi ketuntasan belajar tematik kelangkaan burung cenderawasih pada siklus

1 siswa kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo dapat disajaikan melalui tabel

4.3.

Tabel 4.3

Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik Kelangkaan

Burung Cenderawasih Siklus 1

No Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 90 Tuntas 12 41,38

2 < 90 Tidak tuntas 17 58,62

Jumlah 29 100

Sumber: Data Primer

Tabel 4.3 distribusi ketuntasan belajar tematik kelangkaan burung

cenderawasih pada siklus 1, nampak bahwa pada siklus 1 terdapat 17 siswa yang

belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥90 atau sebesar 58,62% dan

yang sudah tuntas dengan KKM ≥90 ada 12 siswa atau sebesar 41,38%.

Ketuntasan belajar siswa juga dapat digambarkan dengan diagram lingkaran

seperti disajikan melalui gambar 4.4.

Sumber: Data Primer

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik

Kelangkaan Burung Cenderawasih Siklus 1

41,38%

58,62%

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

54

Gambar 4.4 diagram lingkaran distribusi ketuntasan belajar tematik

Kelangkaan Burung Cenderawasih Siklus 1. Nampak bahwa ketidaktuntasan

mencapai 58, 62% ditunjukkan oleh warna merah dan ketuntasan mencapai

41,38% ditunjukan oleh warna biru pada gambar diagram lingkaran. Hasil belajar

siswa pada siklus 1 diperoleh dari total 50% skor tes dan 50% skor non tes.

4.1.3 Diskripsi Pelaksanaan Siklus 2

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan siklus II di kelas IV SD Negeri 1 Reco

Kertek Wonosobo disusun perangkat pembelajaran dengan tema keanekaragaman

hewan dan tumbuhan, sub tema hewan-hewan langka. RPP dirancang untuk 2 kali

pertemuan.

Kompetensi dasar (KD) dalam pembelajaran tematik ini meliputi mata

pelajaran Matematika dengan KD 3.7 Menentukan hasil operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan desimal. Dan KD 4.2 Menyatakan pecahan ke bentuk

desimal dan persen. Untuk mata pelajaran IPA dengan KD 3.7 Mendeskripsikan

hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan

masyarakat. Dan KD 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan

pemanfaatannya oleh masyarakat. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan

KD 3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan

sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Dan KD 4.4 Menyajikan

teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri

dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah

kosakata baku. Secara rinci integrasi antar KD dengan tema keanekaragaman

hewan dan tumbuhan sub tema hewan–hewan langka dapat disajikan melalui

gambar 4.5 di bawah ini.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

55

Gambar 4.5

Jaring-jaring Tematik Hewan-hewan Langka Siklus 2

Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar

observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses

pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan scientific. Materi

pembelajaran dengan judul “perburuan liar ancam macan tutul di ujung kulon”

disajikan melalui (lampiran 2), kisi-kisi penilaian (lampiran 7), butir soal evaluasi

(lampiran 6), dan rubrik penilaian kinerja (lampiran 5). Media gambar hewan-

hewan langka (lampiran 1), berita bergambar (lampiran 4), dan tabel luas kandang

hewan di kebun binatang sehat ceria (lampiran 3).

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

Implementasi tindakan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 27 - 28 Maret

2014, melalui kegiatan pembelajaran yang terbagi dalam dua kali pertemuan.

Matematika Kompetensi Dasar:

3.7 Menentukan operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal

4.2 Menyatakan pecahan ke bentuk

desimal dan persen

IPA Kompetensi Dasar:

3.7 Mendeskrpisikan hubungan

antara sumber daya alam

dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

4.6 Menyajikan laporan tentang

sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh

masyarakat

Hewan Langka

Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar:

3.4 Menggali informasi dari teks

cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan

teman dalam bahasa Indonesia

lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita

petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara

mandiri dalam teks bahasa

Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata

baku

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

56

Pertemuan 1

Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada

guru, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-

masing, siswa bernyanyi “dari sabang sampai merauke” bersama guru, siswa

menyimak informasi tentang tema dan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

Serta langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific.

Dalam kegiatan inti siswa duduk dengan kelompok masing-masing sesuai

pertemuan pada siklus 1. Kemudian siswa mengamati gambar hewan langka dan

tidak langka. Setelah itu siswa membuat pertanyaa tentang hewan langka dan

tidak langka, setiap pertanyaan disampaikan kepada guru. Secara bersama-sama

guru dan siswa membuat jawaban atas pertanyaan yang dibuat siswa. Kemudian

siswa mengelompokkan gambar hewan langka dan tidak langka. Saat itu pula

guru memetulkan jawaban siswa yang kurang tepat saat membedakan hewan

langka dan tidak langka. Setelah itu siswa menganalisis teks tentang perburuan

macan tutul di ujung kulon, kemudian siswa menceritakan kembali menggunakan

kata-kata sendiri teks perburuan macan tutul di ujung kulon dengan mengerjakan

lember kerja siswa. Kemudian siswa menganalisis berita tentang harimau,

orangutan, merak jawa, dan komodo. Saat itu pula siswa mencari informasi

penting dari berita tentang harimau, orangutan, merak jawa, dan komodo

kemudian menuliskannya menggunakan kata-kata sendiri.

Kegiatan penutup siswa bersama guru membuat penegasan tentang

informasi penting dari berita tentang harimau, orangutan, merak jawa, dan

komodo yang ditulis siswa. Dan doa penutup.

Pertemuan 2

Kegiatan awal siswa mengucapkan selamat pagi kepada guru, kemudian

siswa bersama guru berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing. Siswa

mengungkapkan kembali tentang informasi penting dari berita tentang harimau,

orangutan, merak jawa, dan komodo yang di tulis siswa pada pertemuan 1. Siswa

menyimak tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan saat

ini.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

57

Pada kegiatan inti siswa menelaah tabel luas kandang hewan kemudian

menganalisis tabel luas kandang hewan berdasarkan perhitungan penjumlahan dan

pengurangan dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Setelah selesai

menganalisis tabel luas kandang hewan di kebun binatang sehat ceria siswa

melakukan diskusi kelompok untuk menyebutkan 2 kosakata baru yang baru

mereka ketahui. Siswa dengan bantuan guru mencari tahu makna dari kosa kata

yang baru mereka ketahui kemudian membuat kalimat dengan kata-kata sendiri.

Siswa melakukan diskusi kelas, secara bergantian setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa lain memberikan tanggapan atas hasil

presentasi kelompok yang presentasi. Siswa membuat kesimpulan bersama.

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif tema

keanekaragaman hewan dan tumbuhan dengan sub tema hewan-hewan langka.

Kemudian guru bersama siswa melakukan refleksi tentang proses pembelajaran

tematik tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan yang telah dilakukan. Untuk

menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa menurut

kepercayaan masing-masing.

Dalam implementasi tindakan, secara bersamaan dilakukan observasi

terhadap langkah-langkah pendekatan scientific. Obeserver yang menjadi

pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir adalah teman sejawat.

Lembar observasi implementasi tindakan pendekatan scientific sub tema hewan-

hewan langka yang terdri dari 31 butir.

3. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini maka

selanjutnya diadakan refleksi. Refleksi dilakukan antara observer, guru kelas dan

peneliti tentang hasil observasi implementasi tindakan. Sedangkan refleksi

terhadap hasil belajar dilakukan berdasarkan hasil analisis statistik sederhana.

Hasil di refleksi menunjukkan bahwa dalam pembelajaran sub tema hewan-

hewan langka pada siklus 2 dengan menggunakan pendekatan scientific memiliki

kelebihan sebagai berikut:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

58

1. Guru sudah bisa merangsang siswa untuk menanya dengan strategi

yang dilakukan.

2. Proses pembelajaran sudah sesuai dengan rancangan yang telah di

rencanakan.

3. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan scientific.

4. Kegiatan pembelajaran nampak lebih hidup. Karena guru tidak

mendominasi pembelajaran secara keseluruhan.

5. Siswa sudah mampu menyampaikan pendapat, ini menunjukan bahwa

keberanian siswa sudah tumbuh, meskipun belum maksimal.

Di sisi lain pelaksanaan pembelajaran tematik pada siklus 2 ada beberapa

kelemahan yaitu:

1. Siswa masih belum bisa tertip saat guru memberikan bimbingan.

2. Siswa kurang tertarik dengan reward yang diberikan guru sehingga

mereka kurang tertarik untuk menaggapi hasil presentasi kelompok.

Guru memberikan reward yang lebih menarik bagi siswa yaitu dengan

memberikan pensil.

3. Guru kurang bisa memenejemen waktu, terbukti waktu yang

dialokasikan dalam pembelajaran masih kurang.

Hasil belajar tema hewan-hewan langka siklus 2 secara rinci dapat disajikan

melalui tabel 4.4.

Tabel 4.4

Distribusi Hasil Belajar Tematik Hewan-hewan Langka Siklus 2

Skor Frekuensi Persentase (%)

70-79 1 3,44828

80-89 2 6,89655

≥ 90 26 89,6552

Jumlah 29 100

Sumber: Data Primer

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

59

Tebel 4.4 distribusi hasil belajar tematik Hewan-hewan Langka Siklus 2 di

halaman 58 nampak bahwa besarnya skor maksimal yang dicapai oleh siswa

berada pada skor ≥ 90 yakni 97,5, sedangkan skor minimal yang dicapai oleh

siswa berada pada antara skor 70-79 yakni 77. adapun rata-rata skor mencapai

92,26. Siswa yang memperoleh skor pada interval 70-79 ada 1 dari 29 siswa atau

3,44%. Siswa yang memperoleh sekor pada interval 80-89 ada 2 dari 29 siswa

atau 6,89%. Dan siswa yang memperoleh skor ≥ 90 ada 26 dari 29 siswa atau

89,65%. Distribuisi skor hasil belajar juga dapat disajikan lebih jelas dengan

menggunakan grafik batang di bawah ini melalui gambar 4.6.

Sumber: Data Primer

Gambar 4.6

Grafik Batang Distribusi Hasil Belajar Temaik Hewan-hewan Langka Siklus

2

Gambar 4.6 tentang grafik batang distribusi hasil belajar tematik hewan-

hewan langka pada siklus 2. Nampak bahwa batang tertinggi diperoleh siswa

sebanyak 26 dari 29 siswa 89,66% pada interval skor ≥ 90. Sedangkan batang

yang terendah jumlahnya diperoleh sebanyak 1 dari 29 siswa (3,45%) pada

interval skor 70-79.

02468

1012141618202224262830

70-79 80-89 ≥ 90

Jum

lah

Sis

wa

Skor

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

60

Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar,

untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan KKM sebesar ≥ 90. Secara rinci

ketuntasan belajar tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan siklus 2 siswa

kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo dapat disajaikan melalui tabel 4.5.

Tabel 4.5

Distribusi Ketuntasan Belajar Temaik Hewan-hewan Langka Pada Siklus 2

Skor Kriteria Fekuensi Persen (%)

≥ 90 Tuntas 26 89,66

< 90 Tidak tuntas 3 10,34

Jumlah 29 100

Sumber: Data Primer

Tabel 4.5 distribusi ketuntasan belajar tematik hewan-hewan langka diatas.

Nampak bahwa pada siklus 2 masih ada 3 dari 29 siswa yang belum mencapai

ketuntasan belajar dengan KKM ≥90 atau 10,34% dan yang sudah tuntas dengan

KKM ≥90 ada 26 dari 29 siswa atau 89,66%. Distribusi ketuntasan belajar siswa

juga dapat digambarkan dengan diagram lingkaran seperti disajikan melalui

gambar 4.7.

Sumber: Data Primer

Gambar 4.7

Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar

Temaik Hewan-hewan Langka Siklus 2

89,66%

10,34%

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

61

Gambar 4.7 diagram lingkaran distribusi ketuntasan belajar tematik Hewan-

hewan Langka Siklus 2. Nampak bahwa ketidaktuntasan 10,34% ditunjukan oleh

warna merah dan ketuntasan 89,66% ditunjukan oleh warna biru pada gambar

diagram lingkaran. Hasil belajar siswa pada siklus 2 diperoleh dari total 50% dari

skor tes dan 50% dari skor non tes.

4.1.4 Diskripsi Pelaksanaan Siklus 3

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 3 di kelas IV SD Negeri 1 Reco

Wonosobo disusun perangkat pembelajaran yang dirancang untuk dua kali

pertemuan dengan tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan, sub tema

pelestarian pohon pinus.

Kompetensi Dasar (KD) dalam pembelajaran tematik ini meliputi mata

pelajaran PPKn dengan KD 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga

dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat. Dan KD 4.2

Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan

masyarakat. Untuk mata pelajaran Matematika dengan KD 3.7 Menentukan hasil

operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal. Dan KD 4.2

Menyatakan pecahan ke bentukdesimal dan persen. Secara rinci integrasi antar

KD dengan tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan sub tema pelestarian

pohon pinus dapat disajikan melalui gambar 4.8 di bawah ini.

Gambar 4.8

Jaring-jaring Tematik Pelestarian Pohon Pinus Siklus 3

Pelestarian Pohon

Pinus

PPKn

3.2 Memahami hak dan kewajiban

sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, sekolah dan

masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai

warga di lingkungan rumah,

sekolah dan masyarakat

Matematika

Kompetensi Dasar:

3.7 Menentukan hasil operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal

4.2 Menyatakan pecahan ke bentukdesimal dan persen

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

62

Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar

observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses

pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan scientific. Materi

pembelajaran dengan judul “manfaat pohon pinus” disajikan melalui (lampiran 2),

kisi-kisi penilaian (lampiran 5), butir soal evaluasi (lampiran 4), dan rubrik

penilaian kinerja (lampiran 3), dantabel ukuran kertas (lampiran 1).

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

Implementasi tindakan siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 10 - 11 April

2014, melalui kegiatan pembelajaran yang terbagi dalam dua kali pertemuan

yaitu:

Pertemuan 1

Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada

guru, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-

masing, siswa bernyanyi “desaku” bersama guru, siswa menyimak informasi

tentang tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific.

Pada kegiatan inti siswa membentuk kelompok sesuai dengan anggota

kelompok pertemuan sebelumnya. Siswa mengamati teks bacaan tentang pohon

pinus. Setelah itu siswa menanya manfaat tumbuhan pinus untuk kehidupan

manusia serta kelangkaan pohon pinus terkait dengan pemanfaattannya, pada saat

itu pula guru melakukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian

kinerja siswa. Setelah itu siswa menganalisis teks bacaan tentang pohon pinus.

Kemudian siswa mendiskripsikan kewajiban warga negara terhadap kelestarian

pohon pinus.

Pada kegiatan akhir pembelajaran siswa bersama guru membuat penegasan

hasil diskripsi tentang kewajiban warga negara terhadap kelestarian pohon pinus

dan mengakhiri pembelajaran dengan doa.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

63

Pertemuan 2

Kegiatan awal siswa mengucapkan salam kepada guru, kemudian guru

mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Siswa

mengungkapkan kembali diskripsi tentang kewajiban warga negara terhadap

kelestarian pohon pinus. Siswa menyimak informasi tujuan pembelajaran yang

akan dicapai dan langkah-lanhkah pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan saat ini.

Kegiatan inti siswa duduk sesuai dengan kelompok pada pertemuan

sebelumnya. Siswa menelaah tabel ukuran kertas sambil mendengarkan

penjelasan guru. Kemudian siswa menganalisis ukuran kertas berdasarkan operasi

penjumlahan dan pengurangan serta menghitung keliling kertas dalam berbagai

ukuran kertas dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Kemudian siswa

berdiskusi kelompok dengan menggali informasi dari teks untuk menemukan

contoh-contoh kewajiban sebagai warga terhadap kelestarian pohon pinus terkait

penggunaan kertas. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa melakukan

diskusi kelas. Setiap kelompok bergantian mempresentasikan hasil diskusinya.

Kelompok lain memberikan tanggapan atas hasil presentasi kelompok lain.

Setelah berdiskusi kelas siswa membuat kesimpulan bersama guru.

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif tema

keanekaragaman hewan dan tumbuhan dengan sub tema kelestarian pohon pinus.

Kemudian guru bersama siswa melakukan refleksi tentang proses pembelajaran

tematik tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan yang telah dilakukan. Untuk

menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa menurut

kepercayaan masing-masing.

Dalam implementasi tindakan, secara bersamaan dilakukan observasi

terhadap langkah-langkah pendekatan scientific. Obeserver yang menjadi

pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir adalah teman sejawat.

Lembar observasi implementasi tindakan pendekatan scientific dengan sub tema

kelestarian pohon pinus terdiri dari 31 butir.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

64

3. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 3 ini maka

selanjutnya diadakan refleksi. Refleksi dilakukan antara observer, guru kelas, dan

peneliti tentang hasil observasi tiap implementasi tindakan. Sedangkan refleksi

terhadap hasil belajar dilakukan berdasarkan analisis statistik sederhana. Hasil

diskusi menunjukkan bahwa secara keseluruhan pada siklus 3 ini proses

pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Semua kegiatan sudah dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan baik meskipun

masih ada sedikit kekurangan pada proses diskusi kelasnya dalam pembelajaran.

Di sisi lain pelaksanaan pembelajaran tematik pada siklus 3 menunjukkan ada

beberapa kelemahan yaitu:

1. Berdasarkan hasil peengamatan sampai siklus 3 ini masih ada 7 siswa yang

belum mau mengutarakan pendapatnya pada saat diskusi kelas.

Hasil belajar pada siklus 3 menunjukkan besarnya skor maksimal adalah

100 dan skor minimal sebesar 88. Adapun rata-rata skor mencapai 96.24. Siswa

yang memperoleh skor pada interval 80-89 ada 1 dari 29 siswa atau 3,44%. Siswa

yang memperoleh skor ≥ 90 ada 28 dari 29 siswa atau 96,56%.

Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar,

untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan KKM sebesar ≥ 90. Secara rinci

ketuntasan belajar tematik tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan siswa

kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo disajaikan di tabel 4.6.

Tabel 4.6

Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik

Pelestarian Pohon Pinus Siklus 3

Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

≥ 90 Tuntas 28 96,55

< 90 Tidak tuntas 1 3,45

Jumlah 29 100,00

Sumber: Data Primer

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

65

Tabel 4.5 distribusi ketuntasan belajar tematik Pelestarian Pohon Pinus

Siklus 3. Nampak bahwa pada siklus 3 masih ada 1 siswa yang belum mencapai

ketuntasan belajar dengan KKM ≥90 atau 3,44% dan yang sudah tuntas dengan

KKM ≥90 ada 28 siswa atu 96,55%. Ketuntasan belajar siswa juga dapat

digambarkan dengan diagram lingkaran seperti disajikan melalui gambar 4.9.

Sumber: Data Primer

Gambar 4.9

Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik

Pelestarian Pohon Pinus Siklus 3

Gambar 4.9 diagram lingkaran distribusi ketuntasan belajar tematik

Pelestarian Pohon Pinus Siklus 3 diatas menunjukkan ketuntasan belajar siklus 3

mencapai 96,55% dan ketidaktuntasan pada siklus 3 mencapai 3,45%.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 3 ini sudah mencapai

indikator ketercapaian kinerja pada penelitian ini.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil belajar siswa di kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo pada pra

siklus menunjukkan bahwa belum ada satupun siswa dari 29 yang mampu

mencapai ketuntasan belajar dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 90 atau

100% tidak tuntas. Hal itu nampak pada skor maksimal yang dicapai siswa baru

mencapai 44,6 dan skor minimal mencapai 28,88 dengan rata-rata skor baru

mencapai 37,23. Keadaan ini dikarenakan hasil belajar di kelas IV baru diukur

dari tes tertulis saja sedangkan unjuk kerja siswa tidak diukur. Padahal menurut

96,55%

3,45%

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

66

Poerwadarminta, (1984) menyatakan hasil belajar adalah perubahan pada diri

sendiri dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahan sikap dan tingkah

laku, keterampilan dan kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain

yang ada pada diri individu yang belajar. Pendapat lain dikemukakan oleh

Benjamin S. Bloom dkk (taksonomi bloom, 1956) yang membagi tujuan

pembelajaran menjadi 3 domain yaitu kognitif (intelektual), afektif (sikap) dan

psikomotor (ketrampilan). Penilaian kognitif dapat dilakukan dengan tes yang

dapat berupa tes tertulis, akan tetapi penilaian afektif dan psikomotor tidak dapat

dilakukan dengan penilaian tes tertulis. Untuk mengetahui hasil belajar maka

diperlukan pengukuran. Pengukuran menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk

(2012: 47) adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-

angka pada suatu gejala atau peristiwa. Pengukuran juga dapat diartikan

penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu

Alen dan Yen (dalam Wardani Naniek Sulistya dkk ,2012:48). Penilaian hasil

belajar dapat menggunakan teknik tes dan non tes. Tes adalah alat ukur indikator

atau kompetensi tertentu untuk pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga

hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama (Wardani

Naniek Sulistya 2012: 142). Teknik non tes berisi tentang pertanyaan atau

pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah. Instrumen non tes dapat

berbentuk kuesioner atau inventori (Wardani Naniek Sulistya, dkk 2012:73).

Namun pada kenyataannya pada kondisi pra siklus guru baru menilai hasil

belajar siswa melalui tes saja, sedangkan unjuk kerja siswa tidak di nilai sebagai

hasil belajar. Hal itu menunjukkan bahwa guru baru mengukur dari kognitifnya

(intelektual) saja, sedangkan afektif (sikap) dan psikomotor (ketrampilan) belum

diukur sebagai penilaian hasil belajar.

Asesmen pada semua siklus dilakukan dengan tes dan unjuk kerja yang di

analisis menggunakan statistik sederhana melalui penjumlahan dan presentase.

Siswa dianggap sudah tuntas apabila siswa mampu mencapai KKM ≥ 90, dan jika

siswa tidak mampu mencapai KKM ≥ 90 maka dianggap tidak tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN 1

Reco Kertek Wonosobo nampak bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

67

setelah diadakan pembelajaran dengan menggunakana pendekatan scientific. Pada

kondisi pra siklus besarnya skor rata-rata 37,23 dan pada siklus 1 skor rata-rata

meningkat menjadi 82,41 dengan skor tertinggi 97,5 dan skor terendah 43,5.

Berarti pembelajaran telah berhasil dengan tingkat keberhasilan 41,38% dari

jumlah seluruh siswa sebanyak 29 siswa, dan pada siklus 1 ini hasil belajar siswa

sudah mengalami peningkatan meskipun masih ada beberapa siswa yang belum

tuntas sebanyak 58,62%. Karena ketuntasan yang diharapakan belun mencapai

target keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 90% dari seluruh siswa

sehingga perlu diadakan tindakan pada siklus 2.

Perolehan hasil belajar pada siklus 1 ini belum tercapai secara optimal,

beberapa kekurangan dalam penelitian tindakan siklus 1 ini antara lain dalam

pembentukan kelompok memerlukan waktu yang agak lama, solusinya guru

membantu proses pembentukan kelompok. Belum setiap siswa dapat menanya

pembelajaran tematik melalui pendekatan scientific, solusinya guru memberikan

pancingan atau rangsangan kepada siswa. Pelaksanaan penilaian proses belum

terlalu optimal, karena guru juga sibuk mendampingi pelaksanaan diskusi

kelompok. Belum semua siswa dapat menanggapi setiap hasil presentasi

kelompok lain, solusinya dengan memberikan reward kepada siswa.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus 1 nampak bahwa sudah ada

peningkatan ketuntasan hasil belajaryang cukup signifikan. Namun karena tingkat

ketuntasan hasil belajar belum mencapai tingkat keberhasilan yang sudah

ditetapkan yaitu 90%. Maka diadakan perbaikan pada siklus 2 dengan melakukan

perbaikan atas semua kekurangan yang ada di siklus 1.

Proses pembelajaran yang ada pada siklus 2 nampak bahwa siswa sudah

tertip dalam pembentukan kelompok sehingga waktu tidak terbuang banyak hanya

untuk membentuk kelompok. Seluruh siswa juga sudah mampu menanya saat

proses pembelajaran. Siswa mulai tertarik memberikan tanggapan atas presentasi

kelompok lain. Akan tetapi dalam diskusi kelompok siswa masih kurang tertip

saat guru memberikan bimbingan. Pada siklus 2 hasil belajarnya meningkat

menjadi 89,66% skor rata-rata meningkat menjadi 92,25 dengan skor tertinggi

mencapai 97,5 dan skor terendah sebesar 77. Pada siklus 2 masih ada 10,44%

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

68

siswa yang belum tuntas dan ketuntasan yang diharapakan belum mencapai target

keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 90% dari seluruh siswa sehingga perlu

diadakan tindakan pada siklus 3.

Pelaksanaan siklus 3 ini dilaksanakan guna memperbaiki seluruh

kekurangan yang ada di siklus 2. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan

pembelajaran di kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo nampak bahwa ada

peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan perbaikan terhadap kekurangan

yang ada di siklus 2. Peningkatan hasil belajar yang ada di siklus 3 sangat

signifikan jika dibandingkan dengan hasil belajar yang ada di pra siklus. Hasil

belajar di siklus 3 menunjukkan ketuntasan belajarnya mencapai 96,55% dari 29

siswa dengan skor maksimal mencapai 100 sedangkan skor minimalnya sebesar

88 dengan rata-rata skor sebesar 96,24. Hal ini menunjukkan bahwa sampai siklus

3 ini sudah mampu mencapai tingkat keberhasilan yang telah ditetapkan dalam

penelitian yaitu 90% ketuntasan. Akan tetapi sampai siklus 3 ini masih terdapat

satu siswa yang tidak mampu memperoleh nilai sessuai KKM yakni ≥ 90. Kondisi

dimana siswa tidak mampu mencapai nilai sesuai KKM karena siswa sering tidak

konsentrasi saat proses pembelajaran dan tingkat pemehaman siswa yang masih

kurang. Di sisi lain penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik

dapat meningkatkan hasil belajar yang signifikan.

Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan scientific pada

pembelajaran tematik keanekaragaman hewan dan tumbuhan kelas IV SDN 1

Reco Kertek Wonosobo Tahun 2013/ 2014 nampak bahwa ada peningkatan hasil

belajar yang signifikan setelah penilaian hasil belajar dilakukan dengan penilaian

tes dan unjuk kerja pada psiklus 1, siklus 2 dan siklus 3. Perbandingan

peningkatan ketuntasan belajar tema Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan

lebih jelasnya dapat disajikan melalui tabel 4.7.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

69

Tabel 4.7

Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Belajar Tema Keanekaragaman

Hewan dan Tumbuhan Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

Sumber: Data Primer

Tabel 4.7 Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Belajar Tema

Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus

3. Nampak bahwa pada pada pra siklus tidak ada seorangpun dari 29 siswa

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 90. Pada siklus 1 terdapat

12 dari 29 siswa yang tuntas ( 41,38%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 17

dari 29 siswa (58,62%). Sedangkan pada siklus 2 siswa yang tuntas ada 26 dari

29 siswa (89,66%) sedangkan yang tidak tuntas ada 3 dari 29 siswa (10,34%).

Kemudian pada siklus 3 siswa yang tuntas terdapat 28 dari 29 siswa (96,55%)

sedangkan yang tidak tuntas ada 1 dari 29 siswa (3,45%). Perbandingan

persentase ketuntasan hasil belajar pra siklus dengan siklus 1, siklus 2, dan siklus

3 lebih jelas dapat disajikan dengan menggunakan grafik linier di bawah ini

melalui gambar 4.10.

Ketuntasan

Belajar

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tuntas 0 0 12 41,38 26 89,66 28 96,55

Tidak tuntas 29 100 17 58,62 3 10,34 1 3,45

Jumlah 29 100 29 100 29 100 29 100

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

70

Sumber: Data Primer

Gambar 4.10

Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Tema keanekaragaman Hewan

dan Tumbuhan Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2, dan Siklus 3

Gambar 4.10 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus 1, Siklus

2, dan Siklus 3 nampak ada peningkatan ketuntasan belajar siswa yang cukup

signifikan. Nampak pada pra siklus persentase ketuntasannya masih 0%.

Sedangkan pada siklus 1 persentase ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi

41,38%. Di siklus 2 persentase hasil belajar juga mengalami peningkatan menjadi

89,66%. Di siklus 3 persentase peningkatan hasil belajar juga mengalami

peningkatan menjadi 96,55%. Ini menunjukkan pendekatan scientific dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Reco. Selain persentese

ketuntasan belajar peningkatan juga terjadi pada skor masimal, skor minimal dan

rata-rata skor pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 jika di bandingkan dengan pra

siklus. Distribusi perbandingan peningkatan skor masimal, skor minimal dan rata-

rata skor pada pra siklus, siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 lebih jelas dapat disajikan

dengan menggunakan tabel 4.8 dibawah ini.

0

41,38

89,66

96,55

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

71

Tabel 4.8

Distribusi Perbandingan Peningkatan Skor Maksimal, Skor Minimal, dan

Rata-rata Skor Pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

Peningkatan Skor Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Skor Maksimal 44,6 97,5 97,5 100

Skor Minimal 28,88 43,5 77 88

Rata-rata skor 37,23 82,41 92,25 96,24

Sumber: Data Primer

Tabel 4.8 Peningkatan Skor Maksimal, Skor Minimal, dan Rata-rata Skor

Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 nampak bahwa pada pra siklus skor

maksimal baru mencapai 44,6. Pada siklus 1 dan siklus 2 skor maksimal

mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana skor maksimalnya

mencapai 97,5 pada kedua siklus. Di siklus 3 skor maksimalnya juga mengalami

peningkatan yang sangat signifikan bila dibandingkkan dengan pra siklus, dimana

pada siklus 3 skor maksimalnya mencapai 100. Di sisi lain peningkatan skor juga

terjadi pada skor minimal yang di peroleh siswa. Di pra siklus skor minimal yang

diperoleh sebesar 28,88 dan pada siklus 1 skor minimal yang diperoleh siswa

sebesar 43,5. Peningkatan juga terjadi di siklus 2, skor minimal yang diperoleh

siswa sebesar 77. Di siklus 3 skor minimal yang diperoleh siswa sebesar 88.

Apabila dibandingkan dengan skor minimal yang diperoleh siswa pada pra siklus

skor minimal yang diperoleh sampai dengan siklus 3 ini menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan. Peningkatan juga terjadi pada skor rata-rata yang

diperoleh siswa jika dibandingkan antara pra siklus, siklus 1, siklus 2, dan siklus

3. Skor rata-rata yang diperoleh dalam pra siklus baru mencapai 37,23 sedangkan

skor rata-rata yang diperoleh pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan

yang signifikan, dimana pada siklus 1 skor rata-rata sudah mencapai 82,41. Pada

siklus 2 juga terjadia peningkatan skor rata-rata sebesar 92,25. Sampai dengan

siklus 3 peningkatan skor rata-rata sudah mampu mencapai 96,24. Peningkatan

skor masimal, skor minimal dan rata-rata skor pada pra siklus, siklus 1, siklus 2,

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

72

dan siklus 3 lebih jelas dapat disajikan dengan menggunakan gambar 4.11 di

bawah ini.

Sumber: Data Primer

Gambar 4.11

Perbandingan Skor Maksimal, Skor Minimal dan

Rata-rata Skor Pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2, dan Siklus 3

Gambar 4.11 perbandingan skor maksimal dari pra siklus, siklus 1, siklus 2

dan siklus 3. Nampak bahwa pada pra siklus skor maksimal yang diperoleh siswa

hanya 44,6 bila dibandingkan dengan siklus 1 dan siklus 2 dengan skor maksimal

97,5 terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Menunjukkan adanya

peningkatan yang sangat signifikan pada siklus 1 dan siklus 2 yaitu ada

peningkatan sebanyak 52,9. Dan di siklus 3 terjadi lagi peningkatan bila

dibandingkan dengan nilai maksimal di pra siklus, di siklus 3 skor maksimalnya

mencapai 100, hal ini menunjukkan di siklus 3 ada peningkatan skor sebanyak

55.4. Ini menunjukkan pendekatan scientific dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Di sisi lain peningkatan skor juga terjadi pada skor minimal yang di peroleh

siswa. Di pra siklus skor minimal yang diperoleh sebesar 28,88 sedangkan pada

siklus 1 skor minimal yang diperoleh siswa sebesar 43,5. Berdasarkan data

44,6

97,5 97,5 100

28,88

43,5

77

88

37,23

82,5892,25

96,24

0

20

40

60

80

100

120

pra siklus siklus 1 siklus 2 siklus 3

skor maksimal

skor minimal

skor rata-rata

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......hubungan antara kelangkaan burung cenderawasih dan kegiatan manusia dengan mengerjakan lembar kerja siswa. Saat mengakhiri pembelajaran

73

tersebut menujukkan adanya peningkatan skor minimal pada siklus 1 sebanyak

14,62. Peningkatan juga terjadi di siklus 2, skor minimal yang diperoleh siswa

sebesar 77. Berdasarkan data tersebut menujukkan adanya peningkatan skor

minimal pada siklus 2 bila dibandingkan dengan pra siklus dengan peningkatan

sebanyak 48,12. Dan di siklus 3 skor minimal yang diperoleh siswa sebesar 88.

Berdasarkan data tersebut menujukkan adanya peningkatan skor minimal pada

siklus 3 dengan peningkatan sebanyak 59,12. Apabila dibandingkan dengan skor

minimal yang diperoleh siswa skor minimal yang diperoleh sampai dengan siklus

3 ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.

Selain itu nampak pula peningkatan skor rata-rata yang diperoleh siswa jika

dibandingkan antara pra siklus, siklus 1, siklus 2, dan siklus 3. Skor rata-rata yang

diperoleh dalam pra siklus baru mencapai 37,23 sedangkan skor rata-rata yang

diperoleh pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, dimana

pada siklus 1 skor rata-rata sudah mencapai 82,41. Hal itu menunjukkan adanya

peningkatan skor rata-rata pada siklus 1 sebanyak 45,18. Pada siklus 2 juga

terjadia peningkatan skor rata-rata sebesar 92,25. Hal itu menunjukkan adanya

peningkatan skor rata-rata pada siklus 2 sebanyak 55,01. Sampai dengan siklus 3

peningkatan skor rata-rata sudah mampu mencapai 96,24. Hal itu menunjukkan

adanya peningkatan skor rata-rata pada siklus 3 sebanyak 59,01.

Berdasarkan data yang ada menunjukkan adanya peningkatan skor minimal,

skor maksimal, dan skor rata-rata pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 bila

dibandingkan dengan pra siklus. Dalam penelitian ini hipotesis tindakan terbukti

bahwa apabila pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran

scientific maka hasil belajar tematik keanekaragaman hewan dan tumbuhan siswa

kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo Semester II Tahun 2013/2014

meningkat.