bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran umum...

25
23 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian SMK Negeri 1 Tengaran merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kabupaten Semarang. SMK Negeri 1 Tengaran terletak di Jl. Darun Na'im, Ds. Karangduren, Kec. Tengaran, Kab. Semarang. Sekolah ini memiliki enam program studi keahlian yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Tata Busana (TB), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Sepeda Motor (TSM), Tata Boga (TB) dan Teknik komunikasi Jaringan (TKJ). Visi dari SMK Negeri 1 Tengaran adalah Menjadi Pusat Diklat Sertifikasi (Centre of Training and Certification) yang unggul dalam mewujudkan lulusan yang Profesional, Adaptabel, Responsif didasari Iman dan Taqwa”. Sedangkan Misi dari SMK Negeri 1 Tengaran adalah : 1. Mengembangkan keunggulan melalui keprigelan, keetelatenan dan kebersihan dengan mengengedepankan kemandirian dan kreatifitas serta menumbuhkan rasa kejujuran dan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. 2. Meningkatkan pemahaman warga sekolah tentang pelaksanaan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan Spektrum. 3. Meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan bidang dan tugasnya. 4. Melengkapi sekolah dengan sarana yang memadai untuk mencapai tataran ideal. 5. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif untuk mengasah kasanah keilmuan. 6. Menjadi pusat kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memberikan fasilitas penelitian dan eksperimen. 7. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah, Lembaga Swadaya Masyarakat, stake holders dan instansi serta institusi pendukung pendidikan lainnya.

Upload: buidat

Post on 27-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

23

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

SMK Negeri 1 Tengaran merupakan salah satu Sekolah Menengah

Kejuruan yang ada di Kabupaten Semarang. SMK Negeri 1 Tengaran terletak di

Jl. Darun Na'im, Ds. Karangduren, Kec. Tengaran, Kab. Semarang. Sekolah ini

memiliki enam program studi keahlian yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR),

Tata Busana (TB), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Sepeda Motor

(TSM), Tata Boga (TB) dan Teknik komunikasi Jaringan (TKJ).

Visi dari SMK Negeri 1 Tengaran adalah “Menjadi Pusat Diklat Sertifikasi

(Centre of Training and Certification) yang unggul dalam mewujudkan lulusan

yang Profesional, Adaptabel, Responsif didasari Iman dan Taqwa”. Sedangkan

Misi dari SMK Negeri 1 Tengaran adalah :

1. Mengembangkan keunggulan melalui keprigelan, keetelatenan dan

kebersihan dengan mengengedepankan kemandirian dan kreatifitas serta

menumbuhkan rasa kejujuran dan kepedulian terhadap sesama dan

lingkungan.

2. Meningkatkan pemahaman warga sekolah tentang pelaksanaan kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan dan Spektrum.

3. Meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan bidang dan tugasnya.

4. Melengkapi sekolah dengan sarana yang memadai untuk mencapai tataran

ideal.

5. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif untuk mengasah

kasanah keilmuan.

6. Menjadi pusat kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dengan memberikan fasilitas penelitian dan eksperimen.

7. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah, Lembaga Swadaya Masyarakat, stake holders dan instansi serta

institusi pendukung pendidikan lainnya.

24

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X RPL 1 yang berjumlah 36

siswa. Kelas X RPL 1 memperoleh pelajaran simulasi digital sebanyak 3 jam tiap

minggunya, yaitu jam ke 4 pada hari Kamis. Selama proses pembelajaran siswa

tidak menggunakan laboratorium komputer yang terdapat di sekolah tersebut,

melainkan pembelajaran hanya dilakukan didalam kelas dengan menggunakan

sumber belajar berupa modul yang diberikan oleh guru.

4.2 Hasil Penelitian Prasiklus

Hasil penelitian prasiklus adalah data awal keaktifan siswa kelas X RPL 1

pada mata pelajaran simulasi digital sebelum diterapkan metode blended learning

berbasis edmodo.

4.2.1 Perencanaan

Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi yang nantinya

digunakan untuk menilai keaktifan siswa.

4.2.2 Pelaksanaan

Penelitian prasiklus dilaksanakan tanpa adanya tindakan, guru belum

menerapkan metode blended learning dalam pembelajaran. Materi yang dibahas

pada prasiklus adalah komunikasi dalam jaringan atau daring. Saat pembelajaran

berlangsung dapat dilihat kebanyakan siswa cenderung pasif dan kegiatan

pembelajaran masih didominasi oleh guru. Kurangnya pemanfaatan media juga

terlihat dalam pertemuan ini.

4.2.3 Pengamatan

Hasil pengamatan pada penelitian prasiklus dapat dilihat pada tabel 4.1

sebagai berikut:

25

Tabel 4.1 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Prasiklus

No Indikator (%) Kategori

Keaktifan

1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 Baik

2 Mengajukan pertanyaan di kelas 8,33 Kurang

3 Mengajukan pertanyaan secara online 0,00 Kurang

4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 Baik

5 Mengerjakan tugas secara online 0,00 Kurang

6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 0,00 Kurang

7 Mengerjakan kuis secara online 0,00 Kurang

8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 Tinggi

9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 Kurang

Keaktifan Keseluruhan 31,17 Kurang

Sumber : Data primer yang diolah

Keterangan : Perhitungan skor tabel 4.1 dapat dilihat pada lampiran

Berdasarkan tabel 4.1 terdapat empat indikator keaktifan yang tidak

muncul dalam prasiklus yaitu mengajukan pertanyaan secara online, mengerjakan

tugas secara online, mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online, dan

mengerjakan kuis secara online. Hal ini karena metode yang digunakan adalah

metode konvensional tanpa adanya pemanfaatan media online. Ketika

pembelajaran berlangsung kebanyakan siswa cenderung pasif dan kegiatan

pembelajaran masih didominasi oleh guru. Siswa memperhatikan demonstrasi dan

penjelasan guru dengan baik, namun interaksi antara guru dan siswa masih

kurang. Ini dibuktikan dengan kurang aktifnya siswa dalam bertanya. Ketika

diadakan presentasi, interaksi antar siswa juga belum terlihat, hanya beberapa

siswa yang selalu aktif dalam menanggapi pernyataan siswa yang presentasi.

Secara keseluruhan keaktifan siswa pada prasiklus sebesar 31,17% dengan

kategori keaktifan kurang.

4.2.4 Refleksi

Hasil penelitian prasiklus dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa

dikategorikan kurang dan belum beragam karena hanya sebatas mendengar dan

mencatat saja. Pemahaman siswa juga masih rendah, ini dibuktikan ketika

beberapa siswa diberi pertanyaan secara lisan dan merasa kebingunggan ketika

hendak menjawab. Hal ini perlu diperbaiki dengan menerapkan metode blended

26

learning untuk meningkatkan keaktifan siswa sehingga pemahaman siswa juga

meningkat.

4.3 Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari 3

jam pelajaran. Ada empat tahap dalam siklus I yaitu tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

4.3.1 Perencanaan

Tahap pertama perencanaan yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang

sebelumnya sudah didiskusikan dengan guru pembimbing berupa RPP, materi,

media pembelajaran dan lembar diskusi siswa. Tahap kedua menyiapkan edmodo

dan melakukan upload materi pada edmodo yang nantinya digunakan siswa

sebagai acuan ketika pembelajaran berlangsung. Tahap ketiga menyiapkan

instrumen penelitian berupa lembar observasi, angket dan catatan lapangan yang

nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi ketika siklus berakhir.

4.3.2 Pelaksanaan

1. Pertemuan pertama

Materi yang dibahas adalah menerapkan pembelajaran melalui kelas maya,

tujuan pembelajaran adalah siswa dapat membuat akun kelas maya, mengatur

profil kelas maya, dan bergabung dalam grup/kelas/kelompok kelas maya. Jika

dilihat dari silabus yang dijadikan acuan dalam menyusun RPP, materi ini

sebenarnya diberikan pada pertemuan ketiga pada topik pembelajaran melalui

kelas maya, namun setelah berkonsultasi dengan guru mata pelajaran simulasi

digital, beliau menyarankan untuk melakukan rotasi dengan cara megubah topik

ini menjadi pertemuan pertama pada topik kelas maya. Hal ini dilakukan agar

metode blended learning bisa diterapkan mulai dari pertemuan pertama.

1) Kegiatan awal

Guru mengucap salam, lalu dilanjutkan dengan perkenalan guru kepada

siswa, selanjutnya guru melakukan absensi. Setelah perkenalan dan absensi guru

memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberi pertanyaan “Apakah kalian

27

mempunyai akun edmodo?”. Setelah itu guru memberi penjelasan singkat tentang

edmodo untuk memberikan motivasi terhadap siswa dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

2) Kegiatan inti

Guru memberi penjelasan singkat kepada siswa tentang metode blended

learning berbasis edmodo yang nantinya akan diterapkan selama beberapa

pertemuan kedepan, mulai dari keunggulan, kelemahan, penggunaan dan cara

kerja dari edmodo. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

tentang metode blended learning berbasis edmodo. Kemudian secara singkat guru

menjelaskan materi tentang bagaimana cara membuat akun edmodo, mengatur

profil edmodo, dan bergabung dalam grup/kelas/kelompok edmodo sebagai

langkah awal dalam metode blended learning. Namun kendala muncul dalam

pertemuan ini, ketika guru menyuruh siswa untuk mempraktikkan apa yang sudah

dijelaskan, jaringan internet sekolah yang seharusnya digunakan untuk membuat

akun edmodo mengalami trouble pada saat itu, sehingga pembelajaran tidak bisa

berjalan sesuai dengan perencanaan, karena untuk mengakses edmodo dibutuhkan

koneksi internet. Hanya beberapa siswa yang bisa terkoneksi dengan internet

memanfaatkan modem eksternal yang mereka bawa dari rumah. Untuk mengatasi

hal tersebut, pembelajaran diubah menjadi bentuk kelompok, dengan catatan

setiap kelompok harus terdapat satu unit laptop yang bisa terkoneksi dengan

internet. Perwakilan kelompok dipersilahkan untuk membuat dan mengatur profil

akun edmodo yang sudah dibuat, dilanjutkan dengan bergabung dalam sebuah

grup/kelas/kelompok maya yang sudah disiapkan oleh guru. Siswa lain

diharapkan untuk memperhatikan bagaimana langkah-langkah dalam

pembelajaran ini sehingga ketika diberi tugas serupa dapat dengan lancar

mempraktikannya. Guru membimbing dan memantau tiap kelompok dan

menanggapi tiap pertanyaan yang diberikan oleh siswa. Setelah semua kelompok

selesai, guru menunjuk kembali beberapa siswa untuk menjelaskan ulang

bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat akun edmodo,

mengatur profil edmodo dan bergabung dalam grup/kelas/kelompok edmodo.

28

3) Kegiatan akhir

Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Guru

memberikan penugasan bagi siswa yang selama pembelajaran tidak bisa

terkoneksi dengan internet untuk membuat akun edmodo, mengatur profil edmodo

dan bergabung dalam grup/kelas/kelompok edmodo yang sudah disiapkan.

Kemudian guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

2. Pertemuan kedua

Materi yang dibahas adalah definisi dan jenis kelas maya, tujuan

pembelajaran adalah siswa dapat mendefinisikan pengertian kelas maya dan dapat

mengetahui jenis-jenis kelas maya.

1) Kegiatan awal

Guru mengucapkan salam dan absensi. Kemudian memberikan apersepsi

dengan memberi pertanyaan “Apakah kalian mengetahui apa itu kelas maya?”.

Setelah itu guru memberi penjelasan singkat tentang kelas maya untuk

memberikan motivasi terhadap siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan inti

Sebelum menjelaskan materi guru terlebih dahulu menyuruh siswa untuk

menyiapkan media pembelajaran berupa laptop dan mengarahkan siswa untuk

login pada akun edmodo yang sudah mereka buat pada pertemuan sebelumnya.

Kemudian siswa dipersilahkan untuk mengunduh materi yang terdapat pada

edmodo. Ini dimaksudkan agar siswa memiliki sumber belajar atau pedoman yang

bisa digunakan untuk menambah pengetahuan mereka. Setelah itu guru

menjelaskan materi dalam bentuk slide presentasi. Ketika guru menjelaskan,

siswa dipersilahkan untuk menanggapi tiap poin yang sudah dijelaskan melalui

fitur notes pada edmodo, hal ini dilakukan untuk menggali pemahaman dan

mendorong siswa untuk berpikir secara aktif tentang materi yang diberikan. Agar

terjadi interaksi antara guru dengan siswa, guru menunjuk siswa untuk menarik

kesimpulan dari berbagai pendapat yang sudah dikemukakan teman sekelasnya

dalam edmodo, selain itu tanya jawab juga dilakukan untuk mendorong siswa

29

memberikan dugaan sementara berkaitan dengan materi. Guru memberikan

penguatan dan pembenaran jika ada jawaban siswa yang kurang tepat. Kemudian

siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan lembar diskusi yang

sudah disiapkan pada edmodo sebagai assigment. Siswa dipersilahkan untuk

menggali informasi dan mencari referensi jawaban dari media internet. Siswa juga

dipersilahkan untuk bertanya kepada guru terkait materi yang belum jelas baik

bertanya secara langsung atau melalui edmodo. Guru berkeliling mengamati hasil

kerja setiap kelompok. Setelah semua selesai, guru meminta setiap kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Dalam pertemuan kedua ini belum terlihat keinginan siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh guru.

Sehingga guru harus menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya. Dari pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa sebagian besar siswa

kurang percaya diri dalam presentasi dan siswa lain kurang memperhatikan apa

yang disampaikan oleh siswa yang sedang melakukan presentasi. Pada akhir

presentasi guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi

apa yang sudah disampaikan, namun masih sedikit kelompok yang memberikan

tanggapan karena mereka sudah menggangap apa yang disampaikan adalah benar.

Untuk lebih memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, guru

memberikan umpan balik berupa penguatan materi pada siswa secara lisan dan

tulisan berkaitan dengan materi yang dipelajari.

3) Kegiatan akhir

Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah

dipelajari, melakukan refleksi dan memberi kesempatan untuk bertanya mengenai

materi yang belum jelas. Kemudian guru mengucap salam dan menutup

pembelajaran.

4.3.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran,

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Pengamatan

difokuskan pada indikator yang ditekankan pada aspek keaktifan siswa dan

30

penerapan metode blended learning berbasis edmodo. Berdasarkan pengamatan

yang dilakukan diperoleh data pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

No Indikator (%) Kategori

Keaktifan

1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 Baik

2 Mengajukan pertanyaan di kelas 19,44 Kurang

3 Mengajukan pertanyaan secara online 47,22 Kurang

4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 Baik

5 Mengerjakan tugas secara online 94,44 Tinggi

6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 58,33 Cukup

7 Mengerjakan kuis secara online 100,00 Tinggi

8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 Tinggi

9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 Kurang

Keaktifan Keseluruhan 65,74 Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Keterangan : Perhitungan skor tabel 4.2 dapat dilihat pada lampiran

Jika dibandingkan dengan prasiklus, berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat

adanya peningkatan keaktifan siswa pada siklus I. Keaktifan siswa didalam kelas

seperti mengamati demontrasi guru sebesar 69,44%, mendengarkan penjelasan

guru dengan seksama sebesar 69,44% dan mengajukan pertanyaan di kelas

sebesar 19,44%. Secara keseluruhan ketiga indikator tersebut dapat dikategorikan

kurang, ini dikarenakan kurangnya persiapan siswa dengan materi yang akan

diajarkan. Siswa mempunyai ketergantungan yang tinggi kepada guru dalam

memperoleh pengetahuan, sehingga siswa mudah merasa puas dengan penjelasan

guru dan secara tidak sadar membuat mereka untuk tidak perlu mengajukan

pertanyaan. Keaktifan siswa didalam kelas lainnya adalah melakukan percobaan

dengan benar dan mempresentasikan hasil percobaan kepada guru, walaupun

salah satu dari indikator tersebut dikategorikan tinggi, namun keaktifan yang

dicapai belum bisa dikatakan maksimal. Hal ini membuktikan bahwa siswa

kurang siap ketika dipersilahkan untuk presentasi didepan kelas.

Keaktifan belajar online melalui edmodo seperti mengajukan pertanyaan

secara online sebesar 47,22%, mengemukakan pendapat dalam forum diskusi

online sebesar 58,33% mengerjakan tugas secara online sebesar 94,44% dan

31

mengerjakan kuis secara online sebesar 100,00%. Keempat indikator tersebut

secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Siswa baru pertama kali

menggunakan edmodo, sehingga sebagian siswa belum terbiasa menggunakan dan

memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam edmodo secara menyeluruh. Untuk

mengatasi hal tersebut guru melakukan pendekatan individu kepada siswa agar

aktif dalam mengakses edmodo dan siswa juga dapat dibuatkan tutorial tentang

penggunaan fitur yang terdapat dalam edmodo sehingga siswa tidak akan

kebingungan dalam menggunakannya. Untuk mengetahui perbandingan keaktifan

siswa pada prasiklus dan siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Perbandingan Keaktifan Siswa Prasiklus dan Siklus I

No Indikator (%) Peningk

atan (%) Prasiklus Siklus 1

1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 69,44 0,00

2 Mengajukan pertanyaan di kelas 8,33 19,44 11,11

3 Mengajukan pertanyaan secara online 0,00 47,22 47,22

4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 69,44 0,00

5 Mengerjakan tugas secara online 0,00 94,44 94,44

6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 0,00 58,33 58,33

7 Mengerjakan kuis secara online 0,00 100,00 100,00

8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 83,33 0,00

9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 50,00 0, 00

Keaktifan Keseluruhan 31,17 65,74 34,57

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat adanya peningkatan keaktifan siswa dalam

mengikuti pelajaran. Keaktifan siswa pada siklus I mengalami peningkatan

menjadi 65,74% dari keaktifan siswa pada prasiklus sebesar 31,17%.

Perbandingan keaktifan siswa prasiklus dan siklus I dapat dilihat pada gambar 4.1

berikut.

32

Gambar 4.1 Perbandingan Keaktifan Siswa Prasiklus dan Siklus I

Penggunaan metode yang berbeda membuat peningkatan terhadap

indikator keaktifan yang diamati, terutama pada indikator yang memang

dikhususkan untuk pembelajaran online. Pada prasiklus, indikator seperti

mengajukan pertanyaan secara online, mengerjakan tugas secara online,

mengemukakan pendapat pada forum diskusi online dan mengerjakan tugas

secara online tidak bisa diberi penilaian karena memang tidak ditemukan pada

prasiklus yang menggunakan metode konvensional.

4.3.4 Refleksi

Secara garis besar keaktifan siswa pada siklus I sudah terlihat namun

belum maksimal, masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru, masih ada

siswa yang belum berani mengemukakan pendapat atau sekedar bertanya tentang

materi yang diberikan dan masih ada siswa yang belum menanggapi presentasi

dari teman lain.

Kekurangan terjadi ketika siswa melakukan presentasi, tidak adanya

kemauan untuk presentasi dan memberi tanggapan dari kelompok lain membuat

interaksi antar siswa di kelas menjadi pasif. Siswa kurang percaya diri dalam

presentasi dan kurang memperhatikan apa yang disampaikan oleh siswa yang

sedang melakukan presentasi. Selain itu masih terlihat siswa yang tidak

memperhatikan demonstrasi dan penjelasan guru atau sekedar bertanya tentang

materi yang diberikan.

33

Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I diperoleh keaktifan siswa

sebesar 65,74%. Hasil tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan, sehingga

perlu dilaksanakan siklus berikutnya dengan segala perbaikan. Adapun beberapa

permasalahan yang muncul ketika pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut:

1. Jaringan internet sekolah yang bermasalah menghambat jalanya proses

pembelajaran, mengingat metode blended learning mengharuskan siswa

untuk saling terhubung satu sama lain dalam jaringan.

2. Siswa belum terbiasa mengemukakan pendapat dengan idenya ketika

diberi pertanyaan oleh guru.

3. Siswa kurang percaya diri ketika ditunjuk atau dipersilahkan untuk

mempresentasikan hasil diskusinya.

4. Siswa belum terbiasa menanggapi jawaban dan kurang memperhatikan

kelompok lain yang sedang mempresentasikan hasil diskusi.

4.4 Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari 3

jam pelajaran. Ada empat tahap dalam penelitian siklus II yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

4.4.1 Perencanaan

Tahap pertama perencanaan yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang

sebelumnya sudah didiskusikan dengan guru mata pelajaran simulasi digital

berupa RPP, materi, media pembelajaran, lembar diskusi siswa. Tahap kedua

menyiapkan edmodo dan melakukan upload materi pada edmodo yang nantinya

digunakan siswa sebagai acuan ketika pembelajaran berlangsung. Tahap ketiga

menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan angket.

Pada tahap ini juga disusun beberapa tindakan yang bertujuan untuk

melakukan perbaikan dari permasalahan yang muncul pada siklus I. Beberapa

tindakan yang akan dilakukan untuk pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:

34

1. Guru menganjurkan siswa yang memiliki modem eksternal untuk

membawanya ketika pembelajaran berlangsung, hal ini dilakukan sebagai

antisipasi ketika jaringan internet di sekolah bermasalah.

2. Guru menunjuk siswa dengan memberi pertanyaan, sehingga siswa

terpancing untuk memberikan pendapat.

3. Guru memotivasi siswa agar percaya diri ketika presentasi didepan kelas,

agar siswa tidak canggung.

4. Guru meminta kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dalam berpendapat

atau menanggapi setiap jawaban yang disampaikan oleh siswa lain, dan

memancing siswa dengan pemberian reward.

4.4.2 Pelaksanaan

1. Pertemuan pertama

Materi yang dibahas adalah manfaat dan fitur-fitur yang terdapat pada

kelas maya, tujuan yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan manfaat

kelas maya dan siswa dapat mengetahui fitur – fitur yang dimiliki kelas maya.

1) Kegiatan awal

Guru mengucap salam dan melakukan absensi. Guru memberikan

apersepsi dengan bercerita tentang pemanfaatan kelas maya pada sekolah-sekolah

maju kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2) Kegiatan inti

Sebelum menjelaskan materi pembelajaran guru menyuruh siswa untuk

menyiapkan laptop dan mengarahkan siswa untuk login pada akun edmodo

mereka masing-masing. Siswa dipersilahkan mengunduh materi yang terdapat

pada edmodo. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki sumber belajar atau

pedoman yang bisa digunakan untuk menambah pengetahuan mereka. Setelah itu

guru menjelaskan materi yang sudah disiapkan sebelumnya dalam bentuk slide

presentasi. Ketika guru menjelaskan, siswa dipersilahkan untuk menanggapi tiap

poin yang sudah dijelaskan melalui fitur notes pada edmodo, ini dilakukan untuk

menggali pemahaman dan mendorong siswa untuk berpikir aktif tentang materi

yang diberikan. Agar terjadi interaksi antara guru dengan siswa, guru menunjuk

35

siswa untuk menarik kesimpulan dari berbagai pendapat yang sudah dikemukakan

teman sekelasnya dalam edmodo, tanya jawab juga dilakukan untuk mendorong

siswa memberikan dugaan sementara berkaitan dengan materi. Guru memberikan

penguatan dan pembenaran jika ada jawaban siswa yang kurang tepat. Kemudian

siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan lembar diskusi yang

sudah disiapkan pada edmodo sebagai assigment. Siswa dipersilahkan menggali

informasi dan mencari referensi jawaban dari media internet. Siswa juga

dipersilahkan untuk bertanya kepada guru terkait materi yang belum jelas baik

bertanya secara langsung atau melalui edmodo. Guru berkeliling mengamati hasil

kerja setiap kelompok. Setelah semua selesai, guru meminta setiap kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Dalam pertemuan ini beberapa kelompok sudah menunjukan antusias

mereka untuk maju dan mempresentasikan hasilnya. Begitu pula ketika salah satu

kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain terlihat memperhatikan

dan mendengarkan. Kemudian guru memberi kesempatan kepada kelompok lain

untuk menanggapi atau memberi saran kepada kelompok yang maju. Setelah itu

guru membimbing siswa untuk membuat simpulan tentang apa yang mereka

diskusikan hari ini. Untuk lebih memantapkan siswa mengenai materi yang

dipelajari, guru memberikan umpan balik berupa penguatan pada siswa secara

lisan dan tulisan berkaitan dengan materi yang dipelajari.

3) Kegiatan akhir

Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah

dipelajari, melakukan refleksi dan memberi kesempatan untuk bertanya mengenai

materi yang belum jelas. Kemudian guru mengucap salam dan menutup

pembelajaran.

2. Pertemuan kedua

Materi yang dibahas adalah membuat catatan (notes) dan perpustakaan

maya (library), tujuan yang ingin dicapai adalah siswa dapat menuliskan catatan

(notes) dan memanfaatkan perpustakaan maya (library).

36

1) Kegiatan awal

Guru mengucap salam dan melakukan absensi. Guru memberikan

apersepsi dengan menunjuk siswa untuk bercerita tentang pengalaman mereka

selama menggunakan edmodo, lalu menjelaskan tujuan yang ingin dicapai.

2) Kegiatan inti

Guru mengulang sedikit materi pembelajaran yang sudah dipelajari dari

pertemuan pertama mengenai kelas maya. Saat menjelaskan guru juga melakukan

tanya jawab pada siswa untuk mengasah ingatan siswa mengenai materi yang

sudah dipelajari seperti contoh apa itu kelas maya, manfaat dari kelas maya, fitur-

fitur kelas maya serta cara pemanfaatan kelas maya dalam kegiatan pembelajaran.

Setelah itu guru menyuruh siswa untuk menyiapkan laptop dan mengarahkan

siswa untuk login pada akun edmodo mereka masing-masing. Siswa dipersilahkan

untuk mengunduh materi yang terdapat pada edmodo. Ini dimaksudkan agar siswa

memiliki sumber belajar atau pedoman yang bisa digunakan untuk menambah

pengetahuan mereka. Setelah itu guru menjelaskan materi yang sudah disiapkan

sebelumnya dalam bentuk slide presentasi. Ketika guru menjelaskan, siswa

dipersilahkan untuk menanggapi tiap poin yang sudah dijelaskan melalui fitur

notes pada edmodo, ini dilakukan untuk menggali pemahaman dan mendorong

siswa untuk berpikir secara aktif tentang materi yang diberikan. Agar terjadi

interaksi antara guru dengan siswa, guru menunjuk siswa untuk menarik

kesimpulan dari berbagai pendapat yang sudah dikemukakan teman sekelasnya

dalam edmodo, tanya jawab juga dilakukan untuk mendorong siswa memberikan

dugaan sementara berkaitan dengan materi. Guru memberikan penguatan dan

pembenaran jika ada jawaban siswa yang kurang tepat. Kemudian siswa dibagi

dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan lembar diskusi yang sudah

disiapkan pada edmodo sebagai assigment. Siswa dipersilahkan menggali

informasi dan mencari referensi jawaban dari media internet. Siswa juga

dipersilahkan bertanya kepada guru terkait materi yang belum jelas baik bertanya

secara langsung atau melalui edmodo. Guru berkeliling mengamati hasil kerja

setiap kelompok. Setelah semua selesai, guru meminta setiap kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusinya.

37

Dalam pertemuan ini sebagian besar siswa sudah menunjukan antusiasme

mereka untuk maju dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tanpa ditunjuk

terlebih dahulu oleh guru. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk

menanggapi atau memberi saran kepada kelompok yang maju. Beberapa

kelompok memberikan tanggapan dan sanggahan terkait materi yang dibahas.

Setelah beberapa kelompok maju kedepan guru membimbing siswa untuk

membuat simpulan tentang apa yang mereka diskusikan hari ini. Untuk lebih

memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, guru memberikan umpan

balik berupa penguatan pada siswa secara lisan dan tulisan berkaitan dengan

materi yang dipelajari.

3) Kegiatan akhir

Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah

dipelajari, melakukan refleksi dan memberi kesempatan untuk bertanya mengenai

materi yang belum jelas. Kemudian guru mengucap salam dan menutup

pembelajaran.

4.4.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran,

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berdasarkan pengamatan

yang dilakukan diperoleh data pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

No Indikator (%) Kategori

Keaktifan

1 Mengamati demonstrasi guru 77,78 Tinggi

2 Mengajukan pertanyaan di kelas 33,33 Kurang

3 Mengajukan pertanyaan secara online 63,89 Baik

4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 83,33 Tinggi

5 Mengerjakan tugas secara online 100,00 Tinggi

6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 66,67 Baik

7 Mengerjakan kuis secara online 100,00 Tinggi

8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 Tinggi

9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 83,33 Tinggi

Keaktifan Keseluruhan 76,85 Tinggi

Sumber : Data primer yang diolah

Keterangan : Perhitungan skor tabel 4.4 dapat dilihat pada lampiran

38

Berdasarkan tabel 4.4 terjadi peningkatan untuk seluruh indikator

keaktifan siswa, keaktifan siswa didalam kelas seperti mengamati demontrasi guru

sebesar 77,78%, mendengarkan penjelasan guru dengan seksama sebesar 83,33%

dan mengajukan pertanyaan di kelas sebesar 33,33%. Secara keseluruhan ketiga

indikator tersebut dapat dikategorikan baik. Keaktifan siswa didalam kelas lainnya

adalah melakukan percobaan dengan benar sebesar 83,33% dan

mempresentasikan hasil percobaan kepada guru sebesar 83,33% kedua indikator

tersebut dapat dikategorikan tinggi. Hal ini membuktikan bahwa pada siklus II

siswa lebih siap dalam berdiskusi dan presentasi, siswa lebih menguasai materi

dan tidak canggung dalam presentasi.

Keaktifan belajar online melalui edmodo seperti mengajukan pertanyaan

secara online sebesar 63,89%, mengemukakan pendapat dalam forum diskusi

online sebesar 66,67% mengerjakan tugas secara online sebesar 100,00% dan

mengerjakan kuis secara online sebesar 100,00%. Keempat indikator tersebut

secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi. Siswa mulai terbiasa dengan

pembelajaran berbasis edmodo. Siswa bisa bertanya dan berdiskusi secara bebas

dalam edmodo tanpa harus berbicara langsung melainkan cukup menulis pada

fitur yang telah disediakan. Penugasan dan kuis yang dibuat secara online

membuat siswa lebih tertarik untuk mengerjakan. Tabel 4.5 berikut menunjukan

perbandingan keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II.

Tabel 4.5 Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

No Indikator (%) Peningk

atan (%) Siklus I Siklus II

1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 77,78 8,34

2 Mengajukan pertanyaan di kelas 19,44 33,33 13,89

3 Mengajukan pertanyaan secara online 47,22 63,89 16,67

4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 83,33 13,89

5 Mengerjakan tugas secara online 94,44 100,00 5,56

6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 58,33 66,67 8,34

7 Mengerjakan kuis secara online 100,00 100,00 0,00

8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 83,33 0,00

9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 83,33 33,33

Keaktifan Keseluruhan 65,74 76,85 11,11

Sumber : Data primer yang diolah

39

Data pada tabel 4.5 menunjukan bahwa keaktifan siswa pada siklus I

sebesar 65,74% yang artinya pada siklus ini keaktifan siswa belum memenuhi

kriteria keberhasilan. Sedangkan pada siklus II keaktifan siswa meningkat

menjadi 76,85%, bisa dikatakan keaktifan siswa sudah memenuhi kriteria

keberhasilan tindakan dimana sebesar >75% siswa dapat aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Peningkatan keaktifan pada siklus I dan siklus II sebesar 11,11%.

Perbandingan keaktifan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 4.2

berikut.

Gambar 4.2 Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

4.4.4 Refleksi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus II, penerapan metode

blended learning berbasis edmodo menunjukkan adanya peningkatan terhadap

keaktifan siswa. Rencana perbaikan pada siklus I dapat dilaksanakan dengan baik

di siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari data observasi bahwa semua indikator

telah mencapai kriteria keberhasilan. Kekurangan yang terjadi pada siklus I tidak

terjadi pada siklus II, kebingungan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I juga

tidak terlihat pada siklus II karena siswa sudah mengikuti dan melaksanakan

pembelajaran dengan baik. Antusiasme siswa yang besar terlihat saat melakukan

presentasi kelompok, tanpa ditunjuk sudah banyak siswa yang ingin berpresentasi

didepan kelas, selain itu siswa sudah tidak canggung dalam menanggapi atau

memberi pertanyaan dari teman. Peningkatan keaktifan siswa juga terlihat saat

40

siswa berinteraksi dengan guru seperti bertanya mengenai hal yang belum paham

dan menjawab pertanyaan dari guru dengan jelas.

4.5 Hasil Pengamatan tiap Siklus

Hasil pengamatan yang dilakuakan pada prasiklus, siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No Indikator (%)

Prasiklus Siklus I Siklus II

1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 69,44 77,78

2 Mengajukan pertanyaan di kelas 8,33 19,44 33,33

3 Mengajukan pertanyaan secara online 0,00 47,22 63,89

4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 69,44 83,33

5 Mengerjakan tugas secara online 0,00 94,44 100,00

6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 0,00 58,33 66,67

7 Mengerjakan kuis secara online 0,00 100,00 100,00

8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 83,33 83,33

9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 50,00 83,33

Keaktifan Keseluruhan 31,17 65,74 76,85

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan terjadinya peningkatan keaktifan

siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 34,57% yaitu dari 31,17% menjadi

65,74%. Sedangkan peningkatan keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II sebesar

11,11% yaitu dari 65,74% menjadi 76,85%. Dari hasil pengamatan tersebut dapat

dihitung peningkatan rata-rata tiap siklus adalah 22,84%. Hasil tersebut

menunjukan bahwa penerapan metode blended learning berbasis edmodo dapat

meningkatkan keaktifan siswa pada kelas X RPL 1 dalam mengikuti

pembelajaran.

Penerapan metode blended learning dapat memberi kesempatan kepada

siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan mengemukakan pendapat.

Penggunaan edmodo juga membuat proses pembelajaran lebih variatif. Gambar

4.6 berikut menunjukan peningkatan keaktifan siswa dari prasiklus, siklus I dan

siklus II dalam bentuk diagram.

41

Gambar 4.3 Peningkatan Keaktifan Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

4.6 Data Angket

Selain menggunakan lembar observasi untuk pengumpulan data, penelitian

ini juga menggunakan angket untuk memperkuat data yang telah diperoleh

berdasarkan lembar observasi. Pertanyaan pada lembar angket merupakan

pengembangan dari indikator yang sudah ditentukan sebelumnya. Tabel 4.7

berikut menunjukan indikator yang dijadikan acuan dalam menyusun pertanyaan

pada lembar angket.

Tabel 4.7 Indikator Pertanyaan Angket

No Indikator Butir Jumlah

1 Siswa mengamati demontrasi guru 1, 2 2

2 Siswa mengajukan pertanyaan di kelas 3, 4 2

3 Siswa mengajukan pertanyaan secara online 5, 6 2

4 Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru dengan seksama 7, 8, 9 3

5 Siswa mengerjakan tugas secara online 10, 11, 12 3

6 Siswa mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 13, 14 2

7 Siswa mengerjakan kuis secara online 15, 16 2

8 Siswa melakukan percobaan dengan benar 17, 18 2

9 Siswa mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 19, 20 2

Angket dibagikan kepada siswa di setiap akhir siklus dan berisi tentang

pertanyaan yang berkaitan dengan keaktifan siswa terhadap metode blended

learning berbasis edmodo. Responden adalah kelas X RPL 1 yang berjumlah 36

siswa dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 20 item. Hasil perhitungan angket

42

yang dibagikan pada akhir siklus I dan siklus II dapat ditampilkan pada tabel 4.8

berikut.

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Angket

No Pertanyaan Siklus I

(%)

Siklus II

(%)

Peningkatan

(%)

1 Saya mengamati demontrasi mengenai materi pelajaran

yang dilakukan guru dengan cermat dan teliti 73,61 75,00 1,39

2 Saya fokus ketika guru mendemontrasikan mengenai materi

pelajaran 74,31 79,17 4,86

3 Saya menyiapkan pertanyaan sebelum proses belajar

mengajar dimulai 52,78 72,92 20,14

4 Saya mengajukan pertanyaan kepada guru setiap materi

yang tidak saya pahami 65,97 79,17 13,20

5 Saya lebih percaya diri apabila mengajukan pertanyaan

secara online 67,36 78,47 11,11

6 Saya lebih yakin mengajukan pertanyaan dengan ide sendiri 76,39 80,56 4,17

7 Saya fokus memperhatikan penjelasan dari guru 74,31 79,86 5,55

8 Saya mengobrol dengan teman pada saat guru menjelaskan

materi pelajaran 77,78 84,03 6,25

9 Saya memahami materi secara utuh 61,81 69,44 7,63

10 Saya sering menunda tugas yang diberikan oleh guru 75,69 77,78 2,09

11 Saya puas apabila dapat mengerjakan soal secara mandiri 90,97 93,06 2,09

12 Saya selalu mengerjakan tugas dengan tepat waktu 69,44 79,86 10,42

13 Saya lebih percaya diri apabila mengemukakan pendapat

dengan bahasa sendiri 72,22 78,47 6,25

14 Saya tidak peduli dengan pendapat teman 75,69 81,25 5,56

15 Saya mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru 76,39 85,42 9,03

16 Saya lebih yakin apabila mengerjakan kuis dengan jawaban

sendiri 83,33 86,81 3,48

17 Saya yakin dapat melakukan percobaan dengan benar 75,00 80,56 5,56

18 Saya tidak melanjutkan percobaan ketika saya menemui

kesulitan 80,56 84,72 4,16

19 Saya akan berusaha mempresentasikan hasil percobaan

dengan lancar dan jelas 73,61 90,97 17,36

20 Saya merasa gugup ketika mempresentasikan hasil

percobaan 62,50 87,50 25,00

Rata-rata 72,76 81,31 8,55

Sumber : Data primer yang diolah Keterangan : Perhitungan skor tabel 4.8 dapat dilihat pada lampiran

Dari data yang terdapat pada siklus I menunjukan bahwa terdapat tiga

indikator yang mencapai kriteria keberhasilan yaitu mengerjakan tugas secara

online sebesar 78,70%, mengerjakan kuis secara online sebesar 79,86%, dan

melakukan percobaan dengan benar sebesar 77,78%. Sedangkan untuk enam

indikator yang lain belum mencapai kriteria minimal yaitu mengamati

demonstrasi guru sebesar 73,96%, mengajukan pertanyaan di kelas sebesar

59,38%, mengajukan pertanyaan secara online sebesar 71,88%, mendengarkan

43

penjelasan guru dengan seksama sebesar 71,30%, mengemukakan pendapat dalam

forum diskusi online sebesar 73,96%, dan mempresentasikan hasil percobaan

kepada guru sebesar 68,06%. Perolehan skor terendah terdapat pada indikator

mengajukan pertanyaan di kelas, hal ini dikarenakan mayoritas siswa masih

canggung dalam bertanya langsung kepada guru tentang materi yang disampaikan.

Sedangkan pada siklus II keaktifan siswa mengalami peningkatan disetiap

indikator yang diamati. Mengamati demontrasi guru sebesar 77,08%, mengajukan

pertanyaan di kelas sebesar 76,04%, mengajukan pertanyaan secara online sebesar

79,51%, mendengarkan penjelasan guru dengan seksama sebesar 77,78%,

mengerjakan tugas secara online sebesar 83,56%, mengemukakan pendapat dalam

forum diskusi online sebesar 79,86%, mengerjakan kuis secara online sebesar

86,11%, melakukan percobaan dengan benar sebesar 82,64%, mempresentasikan

hasil percobaan kepada guru sebesar 89,24%. Dengan persentasi rata-rata sebesar

81,31%.

Secara umum berdasarkan tabel 4.6 perolehan angket keaktifan siswa pada

siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Indikator mengamati

demonstrasi guru mengalami peningkatan sebesar 3,12%, mengajukan pertanyaan

di kelas 16,67%, mengajukan pertanyaan secara online sebesar 7,64%,

mendengarkan penjelasan guru dengan seksama sebesar 6,48%, mengerjakan

tugas secara online sebesar 4,86%, mengemukakan pendapat dalam forum diskusi

online sebesar 5,90%, mengerjakan kuis secara online sebesar 6,25%, melakukan

percobaan dengan benar sebesar 4,86% dan mempresentasikan hasil percobaan

kepada guru sebesar 21,18%.

Hasil angket menunjukan siswa menganggap dengan pemanfaatan edmodo

dalam pembelajaran bisa membantu mereka untuk lebih aktif dan lebih

memahami konsep materi. Saat menggunakan metode blended learning berbasis

edmodo siswa lebih aktif mengemukakan pendapat dan membagikan pengetahuan

mereka miliki baik secara langsung maupun melalui edmodo. Sehingga siswa

yang biasanya pasif dalam mengikuti pembelajaran bisa lebih aktif dalam

berpendapat karena mereka tidak harus berbicara secara langsung melaikan cukup

dengan menulis apa yang ada dipikiran mereka melalui edmodo. Selain itu

44

kegiatan pembelajaran berlangsung menyenangkan dan dapat menarik perhatian

siswa dengan saling bertukar ide dalam belajar kelompok sehingga siswa tertarik

untuk belajar memahami konsep materi dan dapat mengerjakan tugas yang

diberikan. Perbandingan data angket keaktifan siswa siklus I dan siklus II dapat

disajikan pada gambar 4.4 berikut.

Gambar 4.4 Perbandingan Angket Kektifan Siswa Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan perbandingan data angket yang dicantumkan pada gambar 4.4

dapat dilihat bahwa semua indikator mengalami peningkatan pada skor keaktifan

siswa, dengan persentase kenaikan rata-rata sebesar 9,23%.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, hasil yang

diperoleh berasal dari pengamatan dan analisis deskriptif setelah penerapan

metode blended learning berbasis edmodo yang dilanjutkan dengan refleksi pada

akhir siklus. Pembelajaran yang dilakukan adalah menerapkan metode blended

learning berbasis edmodo pada mata pelajaran simulasi digital di kelas X RPL 1

SMK Negeri 1 Tengaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada

lembar observasi maupun lembar angket mulai dari prasiklus, siklus I dan siklus

II. Secara umum keaktifan siswa meningkat dengan diterapkannya metode

blended learning berbasis edmodo. Sebelum melakukan tindakan, hasil observasi

menunjukan kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, ini

45

dibuktikan dengan keaktifan keseluruhan siswa pada prasiklus sebesar 31,17%

yang dikategorikan kurang.

Pada siklus I mulai terlihat adanya peningkatan pada beberapa indikator

yang memperoleh keaktifan secara keseluruhan sebesar 69,75%. Untuk

pembelajaran online siswa perlu waktu untuk beradaptasi mengingat mereka

belum terbiasa dengan metode blended learning. Sebagian siswa masih kesulitan

mengikuti alur metode blended learning dengan sempurna namun siswa cukup

antusias dalam pembelajaran. Keaktifan siswa pada aspek metrik seperti diskusi

dan presentasi juga menunjukan peningkatan, walaupun kebanyakan siswa masih

canggung dalam presentasi maupun berpendapat.

Pada siklus II terlihat siswa mulai terbiasa dengan metode blended

learning yang diberikan dan mengikuti alur pembelajaran yang dilakukan, secara

keseluruhan siswa sudah beradaptasi dengan baik dan dapat melakukan berbagai

kegiatan baik itu pada keaktifan kelas maupun keaktifan secara online. Ini

dibuktikan dengan keaktifan keseluruhan siswa sebesar 81,79%.

Pembahasan indikator yang diamati dilakukan secara keseluruhan

berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi maupun lembar angket

disetiap indikatornya. Berikut dijabarkan indikator yang diamati disetiap siklus.

Kegiatan visual, tidak terjadi peningkatan setelah penerapan siklus,

peningkatan terjadi pada siklus II sebesar 8,34%. Pada prasiklus banyak siswa

kurang memperhatikan demonstrasi guru karena cara penyampaian materi yang

cepat dan kurang jelas, sehingga siswa kesulitan dalam mengikutinya. Hal ini

mengakibatkan indikator mengamati demontrasi guru menjadi rendah. Pada siklus

berikutnya guru mendemonstrasikan materi dengan lebih santai sehingga siswa

bisa mengikuti dengan baik.

Kegiatan lisan, pengamatan yang dilakukan pada prasiklus menunjukan

keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan di kelas dikategorikan kurang.

Hasil angket menunjukan siswa tidak mempersiapkan pertanyaan sebelum

pembelajaran dimulai, selain itu siswa tidak percaya diri ketika bertanya secara

langsung. Setelah diterapkan metode blended learning berbasis edmodo, siswa

lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan secara online melalui edmodo.

46

Berdasarkan hasil angket 72,92% siswa lebih percaya diri ketika bertanya melalui

edmodo, hal ini dikarenakan siswa tidak perlu berbicara secara langsung dalam

kelas namun cukup menuliskan apa yang belum mereka pahami melalui edmodo.

Kegiatan mendengarkan, sebagian siswa fokus dalam mendengarkan

penjelasan guru dengan seksama pada prasiklus, namun masih ada siswa yang

melamun dan berbicara dengan teman sebangku. Hasil pengamatan pada prasiklus

diperoleh keaktifan sebesar 69,44% yang dikategorikan baik. Setelah penerapkan

metode blended learning berbasis edmodo, siswa mulai terdorong untuk fokus

mendengarkan penjelasan dari guru. Peningkatan tidak terjadi pada siklus I,

namun pada siklus II diperoleh peningkatan menjadi 83,33%.

Kegiatan menulis, pada siklus I keaktifan siswa sebesar 94,44% dalam

mengerjakan tugas secara online, walaupun dapat dikategorikan tinggi namun

masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Keterbatasan

siswa yang tidak memiliki jaringan internet di rumah juga menjadi kendala dalam

mengerjakan tugas secara online. Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat

dalam forum diskusi online dapat dikategorikan cukup. Secara umum pada siklus

I siswa kurang aktif dalam mengakses edmodo dan belum terbiasa dengan

pembelajaran berbasis edmodo. Pada siklus II siswa mulai terbiasa mengakses

edmodo dan memberikan pendapat tentang topik yang dibahas. Pemilihan topik

diskusi yang tepat mendorong siswa untuk aktif dan berani berpendapat dalam

forum diskusi. Selain itu penyajian kuis secara online mendorong dapat seluruh

siswa untuk mengerjakan dengan antusias.

Kegiatan metrik, tujuan pembentukan kelompok pada kegiatan metrik

disetiap pertemuan adalah agar muncul interaksi antar siswa sehingga siswa bisa

saling menanggapi pendapat antar kelompok. Siswa masih kebingungan dalam

memulai kerja kelompok dikarenakan soal yang diberikan merupakan soal

penalaran. Materi yang diunduh tidak dibaca dan dipahami terlebih dahulu

sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal dan masih banyak siswa yang

belum bisa mengerjakan dengan benar. Keaktifan siswa dalam presentasi pada

prasiklus dan siklus I dapat dikategorikan kurang. Pada siklus II guru memberi

materi tambahan yang diunggah dalam edmodo, siswa diharapkan lebih

47

memahami dan menguasai materi pembelajaran. Setelah berulang kali mengamati

dan melakukan presentasi, keaktifan siswa dalam presentasi meningkat sebesar

33,33%. Dengan arahan dari guru dan persiapan materi presentasi yang lebih

matang membuat siswa mempresentasikan hasil percobaan tanpa kesulitan.

Dalam proses pembelajaran, metode yang sesuai akan mendukung

berbagai aspek peningkatan keaktifan siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk

menjadi pembelajar aktif yang memahami kebutuhan dirinya dan mengupayakan

pencapaian pemahaman akan pengetahuan secara mandiri. Seperti yang

diungkapkan oleh Suprijono (2012) guru bertindak sebagai fasilitator,

memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang

sudah disiapkan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan metode blended learning,

dimana blended learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan kemampuan individu mereka tanpa meninggalkan interaksi

sosial di dalam kelas, sehingga dengan metode ini siswa lebih berperan aktif

dalam pembelajaran sedangkan guru diposisikan sebagai fasilitator. Berdasarkan

uraian dan hasil pengamatan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode blended learning dapat meningkatkan keaktifan siswa pada

mata pelajaran simulasi digital kelas X RPL 1 SMK Negeri 1 Tengaran.

4.8 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang ditemui selama melakukan penelitian di kelas X RPL 1

SMK Negeri 1 Tengaran adalah sebagai berikut:

1. Indikator yang banyak menyulitkan proses pemberian skor. Karena satu

indikator kemunculannya bisa berada pada awal atau akhir pelajaran.

2. Kesulitan dalam mensosialisasikan penggunaan edmodo kepada siswa, karena

tidak semua siswa terdapat fasilitas internet di rumah.

3. Setiap siswa mempunyai gaya dan kecepatan belajar yang berbeda-beda.