bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...

20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Wilayah Batu Gantung Dalam merupakan salah satu wilayah yang berada di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Nusaniwe, Kotamadya Ambon. Wilayah Batu Gantung terdiri dari 4 RT dan 2 RW, dan merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Urimessing. Saat peneliti melakukan penelitian, peneliti hanya mengambil data pada RT 001/RW 04, karena sebelumnya telah melakukan diskusi dengan key informan. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Setelah Surat Izin Penelitian diberikan oleh FKIK ke Kesbangpol Provinsi Maluku, peneliti meneruskan surat izin penelitian kepada Dinas Kesehatan Kotamadya Ambon. Setelah izin penelitian diberikan, peneliti mengambil data keadaan puskesmas di Dinas Kesehatan Kotamadya dan di Puskesmas Kelurahan Mangga Dua. Setelah berdiskusi dengan key informan, peneliti didampingi key informan melakukan kunjungan ke tiap rumah di RT 001/RW 04 wilayah Batu Gantung Dalam. Peneliti melakukan penelitian selama kurun waktu dua bulan, sejak Februari sampai bulan April 2016. Setelah semua data terkumpul, data diinput kedalam program Microsoft Excel untuk dianalisa.

Upload: truongbao

Post on 07-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Wilayah Batu Gantung Dalam merupakan salah satu wilayah yang berada di

Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Nusaniwe, Kotamadya Ambon. Wilayah Batu

Gantung terdiri dari 4 RT dan 2 RW, dan merupakan salah satu wilayah kerja

Puskesmas Urimessing. Saat peneliti melakukan penelitian, peneliti hanya mengambil

data pada RT 001/RW 04, karena sebelumnya telah melakukan diskusi dengan key

informan.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Setelah Surat Izin Penelitian diberikan oleh FKIK ke Kesbangpol Provinsi

Maluku, peneliti meneruskan surat izin penelitian kepada Dinas Kesehatan Kotamadya

Ambon. Setelah izin penelitian diberikan, peneliti mengambil data keadaan puskesmas

di Dinas Kesehatan Kotamadya dan di Puskesmas Kelurahan Mangga Dua. Setelah

berdiskusi dengan key informan, peneliti didampingi key informan melakukan

kunjungan ke tiap rumah di RT 001/RW 04 wilayah Batu Gantung Dalam. Peneliti

melakukan penelitian selama kurun waktu dua bulan, sejak Februari sampai bulan April

2016.

Setelah semua data terkumpul, data diinput kedalam program Microsoft Excel

untuk dianalisa.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Karakteristik Demografi Responden

Data pada Tabel 4.1 memaparkan karakteristik demografi responden

yang berjumlah 165 orang. Kisaran umur responden antara 15 s/d ≥75, dengan

distribusi tertinggi pada umur 45-54 tahun. Dari segi pendidikan, responden

terbanyak adalah dari lulusan SMA.

4.3.2 Keadaan Hiperurisemia Responden

Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden yang

berjumlah sebanyak 41 kategori, dengan kadar asam urat terendah 3,4mmHg

sebanyak 1 individu dan kadar asam urat tertinggi adalah 13,8mmHg sebanyak

1 individu.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, Nilai Asam Urat

VARIABEL KARAKTERISTIK FREKUENSI (N=165)

(%)

Jenis Kelamin

Laki-Laki 87 53

Perempuan 78 47

Usia

15-24 5 3

25-34 23 14

35-44 26 16

45-54 50 30

55-64 35 21

65-74 24 15

≥ 75 2 1

Tingkat Pendidikan

Tidak Sekolah 0 0

Tidak Tamat SD 0 0

SD 14 8

SMP 23 14

SMA 57 35

Diploma 18 11

S1 52 32

S2 1 1

S3 0 0

Nilai Asam Urat Laki-

laki

≤ 7,0 13 8

> 7,0 74 45

Nilai Asam Urat

Perempuan

≤ 6,0 25 15

> 6,0 53 32

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Tabel 4.2

Profil Kadar Asam Urat 165 responden

NO. KADAR ASAM URAT FREKUENSI (N=165)

1 3,4 1

2 3,8 2

3 4,2 2

4 4,6 2

5 4,8 4

6 5,3 11

7 5,4 3

8 5,7 7

9 6,2 11

10 6,4 14

11 6,7 4

12 6,8 1

13 6,9 11

14 7,1 5

15 7,2 6

16 7,4 1

17 7,5 4

18 7,6 6

19 7,8 3

20 7,9 3

21 8 1

22 8,1 3

23 8,2 5

24 8,4 3

25 8,5 1

26 8,6 2

27 9 2

28 9,1 2

29 9,2 3

30 9,4 5

31 9,6 5

32 9,7 20

33 9,8 1

34 10,2 4

35 10,3 1

36 10,8 1

37 12 1

38 12,1 1

39 12,8 1

40 13 1

41 13,8 1

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

4.3.3 Hiperurisemia Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Dari total 165 responden, ada 127 individu yang mengalami

hiperurisemia. Pada kelompok jenis kelamin laki-laki, kondisi

hiperurisemia terbanyak ada pada kategori usia 45-54 tahun, sama

halnya dengan kelompok perempuan.

Tabel 4.3

Nilai Asam Urat Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

KATEGORI USIA

JENIS KELAMIN

Laki-laki (N=87) Perempuan

(N=78)

≤ 7,0 > 7,0 % ≤ 6,0 > 6,0 %

15-24 0 4 2 1 0 1

25-34 1 9 6 2 11 8

35-44 1 11 7 5 10 9

45-54 3 27 18 7 12 12

55-64 7 16 14 3 9 7 65-74 1 6 4 7 10 10

≥75 0 1 1 0 1 1

TOTAL 13 74 53 25 53 47

Grafik 4.1

Nilai Asam Urat Laki-laki dan Perempuan

Keterangan grafik: garis biru = Nilai Asam Urat Laki-laki, garis merah = Nilai Asam Urat Perempuan.

0

2

4

6

8

10

12

15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 ≥ 75

NIlai A

sam

Ura

t (m

mH

g)

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Grafik 4.1 menunjukkan perbedan nilai Asam Urat pada laki-laki dan

perempuan. Terlihat bahwa semakin bertambah kategori usia responden, nilai

Asam Urat semakin tinggi.

4.3.4 Hiperurisemia Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.4

Nilai Asam Urat Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Frekuensi (N=165)

≤7,0 >7,0 Total

Laki-laki (N=87)

Tidak Sekolah 0 0 0

Tidak Tamat SD 0 0 0

SD 4 3 7

SMP 3 6 9

SMA 1 32 33

Perguruan Tinggi 5 33 38

T o t a l 13 74 87

Perempuan (N=78)

Tingkat Pendidikan ≤ 6,0 > 6,0 Total

Tidak Sekolah 0 0 0

Tidak Tamat SD 0 0 0

SD 1 6 7

SMP 4 10 14

SMA 9 15 24

Perguruan Tinggi 11 22 33

T o t a l 25 53 78

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada kelompok laki-laki kondisi

hiperurisemia terbanyak ada pada kategori tingkat pendidikan Perguruan Tinggi

yaitu sebanyak 33 individu. Hal yang sama juga terjadi pada kelompok

perempuan dengan frekuensi sebanyak 22 individu.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

4.3.5 Indeks HAQ-DI Individual

Jumlah individu dalam kategori nilai HAQ-DI menurut kategori 20 pertanyaan

disabilitas terhadap 165 responden dipaparkan pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6

Tabel 4.5

Profil Nilai HAQ-DI Berdasarkan Skor Makimum, atas Jawaban 20 Pokok (8 Kategori) Pertanyaan HAQ-DI

KRITERIA FREKUENSI (N=165) HAQ-DI

individu dengan skor max 0

46 0,0082

individu dengan skor max 1

61 0,0041

individu dengan skor max 2

40 0,0153

individu dengan skor max 3

18 0,0347

TOTAL 165 0,02

Tabel 4.5 menunjukkan banyaknya individu yang menjawab 20 pokok (8

kategori) pertanyaan HAQ-DI dengan skor maksimal masing-masing: skor nol

(0) untuk keadaan normal, yakni tidak ada kesulitan apapun, skor satu (1)

mewakili keadaan dimana responden memiliki beberapa atau sebagian

kesulitan, skor dua (2) mewakili keadaan responden yang memiliki kesulitan

yang tinggi, dan skor tiga (3) menunjukkan bahwa responden sama sekali tidak

mampu (disable). Data pada tabel di atas menerangkan ada 46 individu dari

total 165 responden yang mampu melakukan semua (20 pokok) aktivitas tanpa

kesulitan sama sekali. Namun, ada 18 individu yang pada aktivitas tertentu (dari

20 pokok aktivitas yang ditanyakan), mereka tidak mampu melakukannya sama

sekali. Dari 18 individu ini, sebagian besar mengalami kesulitan pada pokok

pertanyaan “naik tangga lima langkah dengan sendiri” dan “melakukan

pekerjaan rumah berat”.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Tabel 4.6 memaparkan profil nilai HAQ-DI individual dari 165 responden.

Dari data tersebut diperoleh jumlah kategori HAQ-DI sebanyak 33 kategori,

dengan kategori terendah yakni HAQ-DI 0 sebanyak 45 individu, sedangkan

HAQ-DI tertinggi, yakni 2,55 sebanyak 1 individu.

Tabel 4.6

Profil Nilai HAQ-DI Individual 165 Responden

No. Kategori HAQ-DI Jumlah individu

1 0 45

2 0,05 4

3 0,1 12

4 0,15 14

5 0,2 5

6 0,25 15

7 0,3 5

8 0,35 5

9 0,4 6

10 0,45 3

11 0,5 6

12 0,55 4

13 0,6 7

14 0,65 3

15 0,7 6

16 0,75 2

17 0,8 2

18 0,85 2

19 0,95 1

20 1 1

21 1,05 1

22 1,1 2

23 1,2 1

24 1,35 1

25 1,4 2

26 1,5 1

27 1,55 2

28 1,6 1

29 1,65 1

30 1,75 1

31 1,85 1

32 2,2 1

33 2,55 1

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Tabel 4.7

Profil Nilai HAQ-DI Menurut Kadar Asam Urat Berdasarkan Skor Maksimum, atas Jawaban 20 Pokok (8 Kategori) Pertanyaan HAQ-DI

JK SKOR MAX

HAQ-DI

FREKUENSI (N=165) HAQ-DI

≤7,0 >7,0 TOTAL ≤7,0 >7,0 TOTAL

L (N=87)

0 11 5 16 0 0 0

1 2 30 32 0,15 0,23 0,19

2 0 25 25 0 0,65 0,32

3 0 14 14 0 0,14 0,07

P (N=78)

SKOR MAX

HAQ-DI ≤6,0 >6,0 TOTAL ≤6,0 >6,0 TOTAL

0 19 11 30 0 0 0

1 2 27 29 0,15 0,20 0,18

2 2 13 15 0,65 0,62 0,64

3 2 2 4 0,78 1,05 0,91

Tabel 4.7 memperlihatkan banyaknya individu yang menjawab 20 pokok

pertanyaan (8 kategori) dengan skor tertinggi berdasarkan kadar asam urat.

Pada kelompok laki-laki ada 14 individu hiperurisemia yang menjawab dengan

skor maksimum tiga (3), artinya mereka tidak mampu melakukan beberapa

aktivitas tertentu (dari 20 pokok aktivitas yang ditanyakan). Sedangkan pada

kelompok perempuan, hanya ada 4 individu hiperurisemia yang menjawab

dengan skor maksimum tiga (3). Pada kelompok hiperurisemia laki-laki,

jawaban terbanyak ada pada skor maksimum satu (1), yakni ada 30 individu.

Artinya 30 individu ini mampu melakukan aktivitas namun agak kesulitan.hal

yang sama terjadi pada kelompok hiperurisemia perempuan. Jawaban

terbanyak juga ada pada skor maksimum satu (1), yakni ada 22 individu.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

4.3.6 Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Kategori dan Pokok

Disabilitas Fungsional

Tabel 4.8 menunjukkan hasil perhitungan HAQ-DI per pokok pertanyaan

berdasarkan 8 kategori fungsional. Nilai HAQ-DI tertinggi yakni 0,96 ada pada

kategori Aktivitas Lain pada pokok melakukan pekerjaan rumah seperti

menyapu, mengepel atau bekerja di halaman rumah, dan kategori berjalan pada

pokok naik lima anak tangga sendiri dengan nilai HAQ-DI 0,87.

4.3.7 Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Kadar Asam Urat Darah

Tabel 4.9 memaparkan, dari total 87 responden laki-laki ada 74 individu

hiperurisemia dengan nilai HAQ-DI 0,59. Sedangkan pada kelompok

perempuan, ada 53 individu hiperurisemia dari total 78 responden.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Tabel 4.8

HAQ-DI Responden Berdasarkan Kategori dan Pokok Disabilitas Fungsional (N=165)

KATEGORI POKOK HAQ-DI

Pokok Kategori

Berpakaian dan

Berdandan

Berpakaian, termasuk mengikat tali sepatu dan mengkancing sendiri

0,19 0,18

Keramas/mencuci rambut sendiri 0,17

Berdiri

Berdiri langsung dari kursi dengan sendiri

0,66 0,48

Bangun dari tempat tidur sendiri 0,31

Makan

Makan menggunakan sendok dan memasukkan ke mulut dengan sendiri

0,10

0,16 Mengangkat secangkir/gelas penuh ke mulut dengan sendiri

0,15

menuangkan air dari cerek ke dalam gelas dengan sendiri

0,22

Berjalan

Berjalan di luar ruangan di lantai/tanah datar dengan sendiri

0,53 0,70

naik lima anak tangga sendiri 0,87

Kebersihan

mandi dan mengeringkan badan sendiri

0,12

0,18 mengambil gayung mandi sendiri 0,13

keluar/masuk toilet/kamar mandi 0,29

mencapai atau

mengjangkau

mengambil dan menurunkan barang dari atas kepala seberat 2,5 Kg

0,44

0,62

membungkuk ke bawah mengambil pakaian di lantai

0,79

Cengkraman

mencangkul di halaman rumah 0,12

0,16 membuka toples yang sebelumnya tertutup

0,24

menghidupkan dan mematikan kran air

0,10

Aktivitas lain

menjalankan tugas dan berbelanja ke toko/kios

0,47

0,71 pergi berkebun 0,71

melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel atau bekerja di halaman rumah

0,96

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Tabel 4.9

Nilai HAQ-DI Berdasarkan Kadar Asam Urat

JENIS KELAMIN

KATEGORI KADAR

AU FREKUENSI HAQ-DI

Laki-laki ≤ 7,0 13 0,02

> 7,0 74 0,59

Sub Total 87 0,30

Perempuan ≤ 6,0 25 0,13

> 6,0 53 0,29

Sub Total 78 0,21

Total 165 0,26

4.3.8 Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Tabel 4.10

HAQ-DI Responden Berdasarkan Usia dan Jenis kelamin Menggunakan Uji Tukey

KATEGORI USIA

FREKUENSI (N=165)

HAQ-DI HAQ-DI PER KATEGORI

USIA L P L P

15-24 1 4 0 0,03 0,03

25-34 12 11 0,13 0,12 0,13

35-44 8 19 0,30 0,12 0,17

45-54 30 19 0,37 0,29 0,34

55-64 18 17 0,7 0,35 0,53

65-74 17 7 0,87 0,46 0,75

> 75 1 1 0,7 0 0,35

TOTAL 87 78 0,50 0,24 0,37

Tabel 4.10 nilai HAQ-DI yang dihitung menggunakan uji Tukey

pada SPSS 17 menunjukkan bahwa nilai HAQ-DI tertinggi ada pada

kategori usia 65-74 tahun diikuti oleh kategori usia 55-64 tahun, ≥75

tahun, 45-54 tahun, 35-44 tahun, 25-34 tahu, dan yang paling rendah

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

adalah kategori usia 15-24 tahun. Hal ini dapat terlihat juga pada grafik

di bawah ini.

Grafik 4.2

Nilai HAQ-DI Berdasarkan Usia

Grafik 4.3

Nilai HAQ-DI Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Keterangan grafik: garis biru = nilai HAQ-DI laki-laki, garis merah = nilai HAQ-DI perempuan.

0

1

1

2

15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 > 75

Nilai H

AQ

-DI

Kategori Usia

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

4.3.9 Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Tingkatan Pendidikan

Terakhir

Tabel 4.11

Nilai HAQ-DI Berdasarkan Tingkat Pendidikan Menggunakan Uji Tukey

TINGKAT PENDIDIKAN

FREKUENSI (N=165)

HAQ-DI

SD 15 0,78

SMP 23 0,37

SMA 56 0,25

Perguruan Tinggi 71 0,38

TOTAL 165 0,37

Tabel 4.11 menunjukkan hasil perhitungan nilai HAQ-DI berdasarkan

tingkat pendidikan responden dengan menggunakan uji Tukey pada SPSS 17.

Data menunjukkan bahwa nilai HAQ-DI tertinggi yakni 0,78 ada pada kategori

tingkat pendidikan SD dan nilah HAQ-DI terendah ada pada kategori tingkat

pendidikan SMA. Hal ini dapat dilihat denagn lebih jelas pada grafik di bawah

ini.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Grafik 4.4

Nilai HAQ-DI Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

Tabel 4.12

HAQ-DI per Kadar Asam Urat Berdasarkan Tingkat Pendidikan

JK TINGKAT PENDIDI

KAN

FREKUENSI (N=165) HAQ-DI

≤7,0 >7,0 TOTAL ≤7,0 >7,0 TOTAL

L (N=87)

Tidak Sekolah

0 0 0 0 0 0

Tidak Tamat SD

0 0 0 0 0 0

SD 0 9 9 0 1,02 0,51

SMP 1 11 12 0 0,50 0,25

SMA 4 22 26 0 0,48 0,24

Perguruan Tinggi

8 32 40 0,04 0,57 0,30

P (N=78)

TINGKAT PENDIDI

KAN ≤6,0 >6,0 TOTAL ≤6,0 >6,0 TOTAL

Tidak Sekolah

0 0 0 0 0 0

Tidak Tamat SD

0 0 0 0 0 0

SD 2 3 5 0,73 0,20 0,46

SMP 3 8 11 0,2 0,32 0,26

SMA 15 16 31 0,02 0,26 0,14

Perguruan Tinggi

5 26 31 0,17 0,32 0,24

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

4.3.10 Perbandingan Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Kadar

Asam Urat Darah

Tabel 4.13

HAQ-DI Berdasarkan Kadar Asam Urat

JENIS KELAMIN

KRITERIA NILAI ASAM

URAT (mmHg)

FREKUENSI HAQ-DI

Laki-laki ≤ 7,0 13 0,02

0,30 > 7,0 74 0,59

Perempuan ≤ 6,0 25 0,13

0,21 > 6,0 53 0,29

Total 165 0,26

Tabel 4.13 menunjukkan pada kelompok laki-laki, nilai HAQ-DI tertinggi

dan terbanyak ada pada responden dengan kondisi hiperurisemia. Pada

perempuan, juga terlihat hal yang sama bahwa nilai HAQ—DI tertinggi dengan

frekuensi terbanyak ada pada kelompok dengan hiperurisemia.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Karakteristik Demografi Responden

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa responden yang paling banyak

mengalami hiperurisemia adalah laki-laki (45%) dibandingkan dengan

perempuan (32%). Hal ini pun disebut oleh Ioannou dan Boyke dalam Lohr,

2017, bahwa hiperurisemia, dan terutama artritis gout, jauh lebih sering terjadi

pada pria daripada pada wanita. Hanya 5% pasien dengan asam urat adalah

perempuan.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

4.4.2 Hiperurisemia Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa kondisi hiperurisemia terbanyak

pada laki-laki daripada perempuan, dan jumlah terbanyak ada pada kelompok

usia 45-54 tahun. Mengutip dari Price dan Wilson, Rini, 2017, dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa kadar asam urat akan meningkat seiring

bertambahnya usia.

4.4.3 Hiperurisemia Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Keadaan hiperurisemia pada laki-laki dan perempuan terbanyak ada

pada tingkat pendidikan perguruan tinggi, laki-laki 33 individu dan perempuan

22 individu, dan terendah ada pada kategori tingkat pendidikan SD.

4.4.4 Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Kategori dan Pokok

Disabilitas Fungsional

Hasil penelitian berdasarkan 8 kategori fungsional memperoleh hasil

nilai HAQ-DI tertinggi terlihat pada kategori Aktivitas lain yaitu pada pokok

melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel atau bekerja di

halaman (HAQ-DI=0,96) dan Kategori berjalan pada pokok naik lima anak

tangga dengan sendiri (HAQ-DI=0,87).

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

4.4.5 Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Kadar Asam Urat Darah

Berdasarkan analisis, nilai HAQ-DI tertinggi dan terbanyak adalah 0,59

pada laki-laki dengan hiperurisemia (n=74).

4.4.6 Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Dari analisis yang dilakukan pada kelompok laki-laki, nilai HAQ-DI total

terendah ada pada kategori 15-24 tahun

4.4.7 Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Tingkatan Pendidikan

Terakhir

Setelah menganalisis data, nilai HAQ-DI tertinggi ada pada kelompok

dengan tingkat pendidikan SD 0,78 (n=15) dan terendah ada pada kelompok

dengan tingkat pendidikan SMA 0,25 (n=56). Hal ini menunjukkan bahwa

individu dengan kategori pendidikan yang lebih rendah cenderung memiliki

tingkat disabilitas yang tinggi. Temuan ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan di Amerika oleh Leonard (2004), yang menemukan bahwa mereka

yang tidak berpendidikan tinggi secara signifikan memiliki disabilits fungsional

yang lebih tinggi.

4.4.8 Perbandingan Disabilitas Fisik Responden Berdasarkan Kadar

Asam Urat Darah

Hasil perhitungan nilai HAQ-DI responden dengan nilai asam urat serum

pada ambang batas 6,0mg/dL (untuk perempuan) dan ambang batas 7,0mg/dL

(untuk laki-laki) (Terkeltaub, 2012) adalah pada kategori hiperurisemia (nilai

asam urat >6,0mg/dL) nilai HAQ-DI-nya lebih tinggi yaitu 0,29 dibandingan yang

memiliki nilai asam urat ≤6,0mg/dL yaitu 0,13. Hal ini terjadi pula pada kelompok

laki-laki dengan hiperurisemia (nilai asam urat >7,0mg/dL) dimana HAQ-DI-nya

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16352/4/T1_462010016_BAB IV...Tabel 4.2 memaparkan profil kadar Asam Urat 165 responden

adalah 0,59 sedangkan kelompok laki-laki yang memiliki nilai asam urat

≤7,0mg/dL memiliki nilai HAQ-DI 0,02. Hasil ini didukung oleh penelitian (Heiner

et al, 2010) yang melaporkan bahwa resiko disabilitas kerja secara signifikan

meningkat pada mereka dengan konsentrasi asam urat paling tinggi

dibandingkan dengan mereka yang memiliki konsentrasi asam urat rendah.

Terkait dengan artritis, pada konsentrasi asam urat mencapai 6,8mg/dL terjadi

pembentukan Kristal dan akan memicu reaksi inflamasi di persendian

(Terkeltaub, 2012).