bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi pra ...€¦ · menggunakan model pembelajaran...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal)
Sebelum dilakukan penelitian di SDN Sawangan 03 khususnya di kelas 4 pada mata pelajaran
Matematiuka, guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Guru mendominasi pembicaraan dan
buku masih merupakan sumber belajar utama. Dilihat dari hasil evaluasi dengan Kompetensi Dasar
tentang Keliling dan Luas bangun Datar kelas 4 dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) (≥65). Dari
11 siswa terdapat 6 siswa yang memenuhi KKM (55%). Sementara itu ketika guru menjelaskan
materi,terutama yang mengandung unsur rumus – rumus, dari 11 siswa yang mendengarkan
penjelasan guru hanya 2 siswa yang berani bertanya tentang materi yang disampaikan. Sedangkan
siswa yang lain cenderung jenuh tidak mendengarkan penjelasan guru dan pesimis dapat mengerjakan
soal yang diberikan oleh guru.Karena mereka menganggap Matematika adalah mata pelajaran yang
sulit karena berisi rumus – rumus yang harus mereka hafalkan dan angka – angka yang harus mereka
hitung. Kondisi pembelajaran yang berpusat pada guru seperti ini membuat siswa pasif terhadap
pembelajaran sehingga siswa kesulitan mengembangkan potensinya yang berdampak pada hasil
belajar siswa yang rendah. Untuk menindak lanjuti permasalahan tentang rendahnya hasil belajar
siswa maka peneliti memberikan strategi pembelajaran yang mampu membuat hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Matematika dengan menggali kompetensi siswa untuk menemukan sendiri cara
menyelesaikan masalah yang dihadapkan kepada mereka .Strategi yang akan digunakan yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Creativ Problem Solving dengan media Video Compact Disc.
Pada observasi yang dilakukan dalam tahap pra siklus ini guru belum menggunakan penilaian
berupa aktivitas belajar siswa, tapi selalu menggunakan penilaian patokan yaitu penilaian kkm, padahal
penilaian aktivitas disini juga diperlukan oleh guru agar mengerti apakah siswa aktif dalam
pembelajaran atau tidak aktif dalam pembelajaran, karena apabila aktivitas belajar siswa naik maka
secara langsung hasil belajar siswa juga akan meningkat.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, dapat disajikan tabel 4.1 yang menunjukkan bahwa,
hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Sawangan 03 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang pada
semester I tahun pelajaran 2013-2014 dengan Kompetensi Dasar Menentukan keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga sebagian besar masih di bawah KKM.
Berikut ini adalah tabel distribusi hasil belajar Matematika tentang keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Pra Siklus
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase KKM 65
1 65 – 84 6 55 % Tuntas
2 45 – 64 1 9 % Tidak Tuntas
3 25 – 44 4 36% Tidak Tuntas
Jumlah 11 100%
Dari tabel 4.1 di Ketuntasan dapat dilihat hasil dalam pembelajaran Matematika dengan
kompetensi dasar Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga pada siswa kelas 4 SDN
Sawangan 03 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang yang berjumlah 11 siswa. Data tersebut
menunjukkan bahwa siswa yang tidak tuntas adalah 6 siswa (55%), dan siswa yang tergolong tuntas
adalah 5 siswa. Kondisi dari tabel ketuntasan dapat digambarkan menggunakan diagram lingkaran
sebagai berikut:
Berdasarkan data yang diperoleh, perlu upaya untuk menindak lanjutinya melalui
penelitian tindakan kelas.Dari hasil diskusi dengan teman sejawat dan pengamatan
peneliti,didapat kesimpulan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang dianggap mampu
membuat belajar siswa meningkat dan memberdayakan siswa dalam pembelajaran Matematika
dengan mengembangkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapkan
55%
45%
Pra Siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
pada mereka..Strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam tindakan kelas yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Creatv Problem Solving yang akan dilaksanakan dalam dua
siklus (1 siklus 2 pertemuan).
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I dengan pokok bahasan mengenal bentuk jajar genjang dengan
pendekatan persegi panjang dan macam – macam bentuk segitiga yang akan dilakukan pembelajaran
pada 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
4.2.1 Perencanaan
Pertemuan Pertama
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 1),KD: Menentukan keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga, dengan indikator aktivitas mengamati bentuk jajar genjang dengan
pendekatan persegi panjang dan 4 macam bentuk segitiga.Media yang digunakan dalam pembelajaran
ini VCD berisi materi Luas dan Keliling Segitiga dan Jajar Genjang , perangkat evaluasi yang meliputi
rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi yang berupa rubrik aktivitas siswa yang
menilai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran yang dilalui oleh siswa dapat dinilai di rubrik
aktivitas ini.
Pertemuan Kedua
Pada perencanaan yang akan dilakukan pada pertemuan II siklus I sebagai tindak lanjut dari
hasil belajar siswa dan kekurangan/kelebihan pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan
ke II masih sama dengan pertemuan I.sebelum dilakukan kegiatan dalam tahap ini adalah penyusunan
perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lampiran,KD:
Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga, dengan indikator pembelajaran Aktititas
membuat laporan dan menyajikan data tentang informasi jajar genjang dan 4 macam segitiga.Media
yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran, gambar macam – macam
segitiga,buku pelajaran BSE kelas 4, dan media berupa vidio gambar jajar genjang denhgan pendektan
persegi panjang dan macam – macam segitiga, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan
butir-butir soal, serta lembar observasi yang berupa rubric aktivitas siswa yang menilai dari awal
pembelajaran sampai akhir pembelajaran yang dilalui oleh siswa dapat dinilai di rubrik aktivitas ini.
Menggunakan rumus keliling jajargenjang dan segitiga serta rumus luas jajar genjang dan segitiga,
Mengidentifikasi konsep keliling jajar genjang dan segitiga serta Mengidentifikasi konsep luas jajar
genjang dan segitiga,memberikan komentar atau pendapat dalam proses pembelajaran tentang
konsep keliling jajar genjang dan segitiga,memberikan komentar atau pendapat dalam proses
pembelajaran tentang konsep luas jajar genjang dan segitiga,merespon pertanyaan dan pendapat
teman-temannya tentang konsep keliling jajar genjang dan segitiga,merespon pertanyaan dan
pendapat teman-temannya tentang konsep luas jajar genjang dan segitiga
IV.2.2 Implementasi Tindakan dan Observasi
Implementasi Tindakan
a. Pertemuan Pertama
Pada saat pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama pembelajaran ini guru
mengucapkan salam, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar macam – macam segitiga dan jajar genjang siswa
diminta menebak nama – nama dari bangun datar pada gambar tersebut. Berdasarkan jawaban dari
siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu menentukan keliling dan luas
bangun datar. Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran Creativ Problem Solving.
Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan materi, siswa membentuk kelompok yang
beranggotakan 3/4 orang siswa, setiap siswa dalam kelompok mendapat materi yang sama, kemudian
masing-masing kelompok, mengamati dan mengumpulkan data dari diskusi yang telah dilakukan oleh
tiap kelompok.Siswa belajar bersama menjelaskan materi yang mereka peroleh, siswa belajar bersama
mengevaluasi materi tersebut, siswa memberi tanggapan dari hasil belajar bersama.
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Pertemuan Kedua
Kegiatan pada pertemuan kedua meliputi guru bertanya jawab dengan siswa tentang bangun
datar (jajar genjang dan segitiga) yang ada di lingkungan sekitarnya, kemudian bertanya seperti
pembelajaran minggu yang lalu?” Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi
yang akan dipelajari yaitu keliling segitiga dan jajar genjang. Kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa membentuk kelompok, Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompoknya , kemudian
siswa menganalisis dan mengobservasi tentang materi yang telah diperoleh, setelah itu siswa
berdiskusi mengevaluasi materi dan mengumpulkan data tentang materi tersebut, siswa
mempresentasikan hasil dari kerja kelompok. siswa memberi tanggapanari hasil diskusi.
Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi
yang telah dipelajari.
Diskripsi Perolehan Observasi
Hasil observasi/pengamatan terhadap rubrik penilaian guru (lampiran1), dan aktifitas siswa
(lampiran1), pada siklus I ini melalui lembar pengamatan yang telah disediakan.Rubrik tersebut terbagi
3 katagori, yang pertama adalah rubrik aktivitas, rubrik kerja kelompok dan rubrik presentasi Adapun
hasil pengamatan implementasi RPP dan aktifitas siswa dapat dilihat pada penjelasan berikut:
Pertemuan pertama
Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP yaitu pada perencanaan pembelajaran guru
sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir
tingkat tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi
pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman,
memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan. Pada manajemen
kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola
dengan baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan aktifitas siswa dipantau dengan baik, adanya
umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian penghargaan terhadap siswa. pada pra pembelajaran
siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias
menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa
serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan
kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan
kesimpulan dengan bimbingan guru. Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya penyampaian
tujuan pembelajaran terlalu cepat, kesimpulan belum dilakukan bersama siswa, penataan tempat
duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu belum sempurna, penghargaan terhadap siswa masih
kurang .
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan
selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Usaha tersebut diantaranya menganalisa kembali rencana pembelajaran pada siklus I, skor pada
lembar pengamatan guru dan hasil belajar yang diperoleh.
Pertemuan kedua
Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP yaitu pada perencanaan pembelajaran guru
sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir
tingkat tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi
pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman,
memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan terhadap
pendapat siswa. Pada manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan
dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan
aktifitas siswa dipantau dengan baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian
penghargaan terhadap siswa. pada pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap
menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa
menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius memperhatikan materi yang
dijelaskan, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan
pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan sendiri.
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan
selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Usaha tersebut diantaranya menganalisa hasil belajar dan mengamati perolehan skor pada lembar
pengamatan guru.Sehingga diketahui kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil analisa dan
pengamatan tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan pembelajaran jangan terlalu cepat,
berikan kesimpulan bersama-sama siswa, penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan
waktu perlu ditingkatkan penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun
salah. Keaktifan siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan, lakukan tanya jawab untuk mengarahkan
siswa pada pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran, ajak semua siswa melakukan
refleksi.
4.2.1 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama dan kedua
maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi dalam proses pembelajaran. Diskusi ini
dilakukan oleh siswa dengan siswa,dan siswa dengan guru, Dalam diskusi berisi tentang evaluasi
bagaimana pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran Creative Problem Soilving bagi guru
dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru dengan menerapkan model pembelajaran Creative
Problem Solving.Kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi
pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa
mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola
waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian keaktifan pada siswa, memberikan
umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki
misalnya mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada setiap siswa,
pemberian pujian pada siswa.
Tabel 4.1 Hasil belajar siswa
Pembelajaran Siklus I
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase KKM 65
1 65 – 84 7 64 % Tuntas
2 45 – 64 - - Tidak Tuntas
3 25 – 44 4 36% Tidak Tuntas
Jumlah 11 100%
Sumber : data primer
Dari tabel diatas dapat di diskripsikan bahwa yang menduduki kriteria tuntas adalah 7
orang siswa atau 64 %,sedangkan yang menduduki kriteria tidak tuntas adalah 4 orang siswa atau 36
%
Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan diagram batang sebagai berikut:
64%
36%
Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa yang menduduki kriteria tuntas adalah
64%,sedangkan yang menduduki kriteria tidak tuntas adalah 36%,Persentase ini belum memenuhi
kriteria di bagian tuntas .Untuk itu perlu dilakukan tindakan siklus II.
Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus I maka secara keseluruhan hasil refleksi yang
diperoleh pada proses pembelajaran siklus I untuk ditingkatkan pada siklus II adalah sebagai berikut:
A. Kekuatan
1. Tersedia RPP, indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat
tinggi, terdapat aktivitas dalam pembelajaran. Belajar mengarah pada pembelajaran
yang aktif.
2. Pada saat guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa
membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk
mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan.
3. Perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap
hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian.
4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya.
5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi.
6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan menjawab.
7. Siswa melakukan refleksi bersama guru.
B. Rekomendasi
1. Dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru tidak perlu cepat-cepat, sehingga siswa
tahu apa yang harus dia pahami ketika pembelajaran, selain itu pemberian kesimpulan
pada akhir pembelajaran dilakukan bersama-sama siswa.
2. Perlu dilakukan penataan tempat duduk agar ketika pembelajaran siswa dapat terlayani
semua. Selain itu perlu perhatian dalam manajemen waktu pembelajaran sehingga
pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.
3. Semua siswa harus beraktifitas positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh
manfaat pembelajaran.
4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dengan pokok bahasan Keliling dan Luas Bangun Datar dilakukan dalam 2
kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
4.3.1 Perencanaan
Pertemuan Pertama
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran,
meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lampiran,KD: Menentukan keliling dan luas
jajargenjang dan segitiga, dengan indikator Aktivitas mengidentivikasi keliling dan luas segitiga dan
jajar genjang.Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran,
gambar jajar genjang dan macam – macam segitiga,buku pelajaran BSE kelas 4, dan media
berupa vidio bangun datar ( jajar genjang dan segitiga), perangkat evaluasi yang meliputi rubrik
penilaian dan butir-butir soal, lembar portofolio sebagai tempat hasil pekerjaan siswa serta lembar
observasi yang berupa rubrik aktivitas siswa yang menilai dari awal pembelajaran sampai ahir
pembelajaran yang dilalui oleh siswa dapat dinilai di rubrik aktivitas ini.Rubrik kerja kelompok disini
yang dinilai adalah aktivitas dari kerja kelompok tersebut apakah terjadi pembagian tugas atau
tidak dalam mengerjakan kerja kelompok, selain itu ada juga rubrik presentasi dimana siswa dinilai
perkelompok ketika melakukan presentasi di depan kelas (lampiran 2).
Pertemuan Kedua
Pada perencanaan yang akan dilakukan pada pertemuan II siklus I sebagai tindak lanjut dari
hasil belajar siswa dan kekurangan/kelebihan pada pertemuan I maka pada perencanaan
pertemuan ke II masih sama dengan pertemuan I.sebelum dilakukan kegiatan dalam tahap ini
adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(lampiran 2),KD: Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga, dengan indikator Aktivitas
mengidentivikasi keliling dan luas segitiga dan jajar genjang.Media yang digunakan dalam
pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran, gambar jajar genjang dan macam – macam
segitiga,buku pelajaran BSE kelas 4, dan media berupa vidio bangun datar ( jajar genjang dan
segitiga), perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, lembar portofolio
sebagai tempat hasil pekerjaan siswa serta lembar observasi yang berupa rubrik aktivitas siswa
yang menilai dari awal pembelajaran sampai ahir pembelajaran yang dilalui oleh siswa dapat dinilai
di rubrik aktivitas ini.Rubrik kerja kelompok disini yang dinilai adalah aktivitas dari kerja kelompok
tersebut apakah terjadi pembagian tugas atau tidak dalam mengerjakan kerja kelompok, selain itu
ada juga rubrik presentasi dimana siswa dinilai perkelompok ketika melakukan presentasi di depan
kelas (lampiran 2)
4.3.2 Implementasi Tindakan dan Observasi
Implementasi Tindakan
a. Pertemuan Pertama
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa,
mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi bersama lagu
“Tamasya Keliling kota”. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang
akan diajarkan yaitu. menyebutkan rumus keliling jajar genjang,menyebutkan rumus keliling segitiga,
menyebutkan rumus luas jajar genjang, menyebutkan rumus luas segitiga ,menyelesaikan soal yang
berhubungan dengan keliling dan luas jajar genjang dan segitiga, dengan disediakan gambar-gambar
bangun jajar genjang dan segitiga, siswa dapat menentukan keliling dari gambar – gambar
tersebut,dengan disediakan gambar-gambar bangun jajar genjang dan segitiga,dapat menentukan luas
dari gambar – gambar tersebut,menerapkan diskusi-diskusi kelompok,mengajukan pertanyaan
merespon pertanyaan dan pendapat teman-temannya tentang konsep keliling jajar genjang dan
segitiga,merespon pertanyaan dan pendapat teman-temannya tentang konsep luas jajar genjang dan
segitiga Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran Creative Problem Solving.
Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan materi, siswa membentuk kelompok yang
beranggotakan 3/4 orang siswa, setiap siswa dalam kelompok mendapat materi yang sama, kemudian
masing-masing kelompok, siswa mengobservasi dan mengumpulkan data dari diskusi yang telah
dilakukan oleh tiap kelompok.siswa belajar bersama menjelaskan materi yang mereka peroleh, siswa
belajar bersama mengevaluasi materi tersebut, siswa memberi tanggapan dari hasil belajar bersama.
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
b. Pertemuan Kedua
Kegiatan pada pertemuan kedua ini yang pertama guru mengajak siswa bermain kertas
berbentuk jajar genjang dan macam – macam segitiga untuk diubah bentuk menjadi bangun persegi
panjang.Kemudian bertanya jawab dengan siswa tentang Keliling dan Luas Jajar Genjang dan
Segitiga, setelah itu bertanya seperti pembelajaran minggu yang lalu?” Berdasarkan jawaban dari
siswa guru menegaskan tentang materi yang akan dipelajari yaitu Keliling dan Luas jajar genjang dan
segitiga. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.
Siswa membentuk kelompok, Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompoknya , kemudian
siswa menganalisis dan mengobservasi tentang materi yang telah diperoleh, setelah itu siswa
berdiskusi mengevaluasi materi dan mengumpulkan data tentang materi tersebut, siswa
mempresentasikan hasil dari kerja kelompok. siswa memberi tanggapan dari hasil diskusi.
Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi
yang telah dipelajari. Guru mengadakan evaluasi pembelajaran tentang Keliling dan Luas jajar genjang
dan segitiga.
Hasil Observasi
Hasil observasi pengamatan terhadap implementasi rubrik dan aktifitas siswa (lampiran ) pada
siklus II ini melalui lembar observasi bagi guru dan siswa telah mengalami kenaikan dari 64% menjadi
80%.yang terdiri dari 3 macam rubrik yaitu rubrik pengamatan, rubrik penilaian kelompok, dan rubrik
presentasi yang menilai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Adapun hasil pengamatan
implementasi RPP dan aktifitas siswa dapat dilihat pada penjelasan berikut:
Pertemuan pertama
Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP yaitu pada perencanaan pembelajaran guru
sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir
tingkat tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi
pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman,
memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan. Pada manajemen
kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola
dengan baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan aktifitas siswa dipantau dengan baik, adanya
umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian penghargaan terhadap siswa. pada pra pembelajaran
siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias
menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa
serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan
kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan
kesimpulan dengan bimbingan guru. Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya penyampaian
tujuan pembelajaran terlalu cepat, kesimpulan belum dilakukan bersama siswa, penataan tempat
duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu belum sempurna, penghargaan terhadap siswa masih
kurang .
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan
selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Usaha tersebut diantaranya menganalisa kembali rencana pembelajaran, skor pada lembar
pengamatan guru dan hasil belajar yang diperoleh.
Pertemuan kedua
Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 2) yaitu pada perencanaan
pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada
pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian
pada strategi pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun
pemahaman, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan
terhadap pendapat siswa. Pada manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan
dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan
aktifitas siswa dipantau dengan baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian
penghargaan terhadap siswa. pada pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap
menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa
menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius memperhatikan materi yang
dijelaskan, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan
pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan sendiri.
Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya penyampaian tujuan pembelajaran terlalu
cepat, kesimpulan belum dilakukan bersama siswa, penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi,
pengelolaan waktu belum sempurna, penghargaan terhadap siswa masih kurang .
Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan
selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Usaha tersebut diantaranya menganalisa kembali rencana pembelajaran, skor pada lembar
pengamatan guru dan hasil belajar yang diperoleh, hasil dari usaha tersebut diantaranya adalah
penyampaian tujuan pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,
penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu ditingkatkan penghargaan
terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah. Keaktifan siswa dalam kelompok
perlu ditingkatkan, lakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa pada pembelajaran, siswa perlu
lebih aktif dalam pembelajaran, ajak semua siswa melakukan refleksi.
4.3.3 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan pertama dan
kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi sangat beraktivitas segala kegiatan
dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, guru sejawat Dalam diskusi berisi
tentang evaluasi bagaimana pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran Problem Solving
bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan
menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving.Kegiatan pembelajaran menggambarkan
pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru
melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan
penilaian keaktifan pada siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada
kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada
siswa, penilaian pada setiap siswa, pemberian pujian pada siswa.
Tabel 4.3
Distribusi Hasil Belajar Matematika pada Siklus II
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase KKM 65
1 65 – 84 9 82 % Tuntas
2 45 – 64 1 9 % Tidak Tuntas
3 25 – 44 1 9% Tidak Tuntas
Jumlah 11 100%
Sumber : data primer
Dari tabel distribusi hasil belajar Matematika pada siklus II ini yang menempati kriteria tuntas
yaitu 9 orang siswa atau 82% siswa. Disini berarti hasil belajar siswa meningkat dari yang siklus I yaitu
siswa yang dikatagorikan tidak tuntas berkurang/menurun..Berarti disini mengalami kenaikan dari
siswa yang dikatakan tuntas di siklus I sebanyak 64%, sedangkan pada siklus II ini terdapat 82%
siswa. Berati disini terdapat kenaikan hasil belajar siswa pada siklus II.
Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan diagram batang sebagai berikut.
Gambar 4. 3 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar
Matematika Siklus II
Berdasarkan pengamatan dari implementasi RPP dan aktivitas siswa pada siklus II maka secara
keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:
A. Kekuatan
1. Tersedia RPP, Indikator pembelajaran mengarah pada anak selalu berfikir dan
menggunakan kegiatan belajar menggambarkan pembelajaran aktif
2. Menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun
pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat,
ada kesimpulan dan penguatan
3. Perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap
hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian
4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya
5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi
6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan menjawab
7. Siswa melakukan refleksi bersama guru
82%
18%
Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
B. Rekomendasi
1. Strategi pembelajaran sudah baik untuk membuat siswa aktif, tata tertib kelas sudah
dilaksanakan baik dan penataan tempat duduk ketika berdiskusi sudah tertata dengan
rapi.
2. penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah perlu
ditingkatkan
4.4 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah terjadi peningkatan
hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Creative Problem Solving pada mata pelajaran
Matematika dengan kompetensi Keliling dan Luas Bangun Datar bagi siswa kelas 4 SDN Sawangan 03
pada semester I tahun Pelajaran 2013-2014. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut
ini.
Tabel 4.4
Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siklus I, Siklus II
Kriteria interval
normal
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
Tuntas 6 55 7 64 9 82
Tidak tuntas 5 45 4 36 2 18
Jumlah 11 100 11 100 11 100
Data : Primer
Dari tabel distribusi Hasil belajar Matematika pada siklus II ini yang menempati kriteria tuntas
yaitu 9 orang siswa atau 82 % siswa. Disini berarti hasil belajar siswa mengalami kenaikan dari siswa
yang dikatakan tuntas di siklus I sebanyak 64%, sedangkan pada siklus II ini terdapat 82% siswa.
pada siklus II telah mengalami kenaikan sehingga semakin banyak siswa yang mengalami di katagori
tuntas.
Berikut disajikan diagram perbandingan antara siklus I dan siklus II
Gambar 4. 4 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Matematika
Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1 Pembahasan Siklus I
Fokus perbaikan pada penelitianan ini adalah peningkatan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran Problem Solving.Yaitu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada
pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan.
Ketika dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan
masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal
tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas proses berpikir (Pepkin, 2004:1)
.Berdasarkan hasil penelitianan, kegiatan pembelajaran di kelas 4 SD N Sawangan 03
kecamatan Gringsing Kabupaten Batang terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah
diadakan pembelajaran dengan model pembelajaran Creative Problem Solving,
Perolehan skor belajar pada siklus I ini masih belum optimal, beberapa kekurangan dalam
penelitianan tindakan siklus I ini antara lain dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlalu
cepat, sehingga siswa kurang mengerti apa yang harus dia pahami ketika pembelajaran, selain itu
pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran perlu dilakukan bersama-sama siswa, perlu dilakukan
penataan tempat duduk agar ketika pembelajaran siswa dapat terlayani semua, dalam manajemen
waktu pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Semua
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Nilai 65 -84
Nilai 45 -64
Nilai 25 -44
55%
9%
36%
64%
9%
27%
82%
9% 9%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
siswa harus beraktifitas positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran
melalui model pembelajaran Creative Problem Solving ini.
4.5.2 Pembahasan Siklus II
Perbaikan aktivitas belajar siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan baik peran
guru, prosentase pembelajaran maupun prosentase ketuntasan belajar. Namun demikian aktivitas
belajar siswa belum maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran guru terlalu cepat, selain itu pemberian kesimpulan pada ahir pembelajaran belum
dilakukan bersama-sama dengan siswa. penataan tempat duduk yang kurang optimal, kemudian
kurang tepatnya manajemen waktu pembelajaran. Belum semua siswa beraktifitas positif dalam
pembelajaran.
Selanjutnya pada siklus II penelitianan perbaikan hasil belajar siswa difokuskan pada
kekurangan di siklus I. Pada penelitianan siklus I semula adalah 64 % meningkat menjadi 82%.
Meskipun belum dapat mencapai 100%.
Sampai pada perbaikan hasil belajar siklus II, masih ditemukan beberapa siswa dalam satu
kelas yang belum mencapai kriteria sangat tiuntas. Hal ini bukan karena kemampuan siswa yang
kurang dalam pembelajaran namun karena kurang aktifnya mereka ketika diskusi bersama dibanding
dengan siswa yang lain.