bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan...

21
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pada siswa kelas 2 SD Negeri Jrahi 02. Setelah dilakukan observasi diperoleh data hasil belajar muatan Matematika masih rendah. Hal ini dapat dilihat melalui tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Destribusi Frekuensi Nilai Muatan Matematika Pra Siklus No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. 45 – 53 6 33,33 2. 54 – 63 6 33,33 3. 64 – 73 5 27,78 4. 74 – 83 1 5,55 Jumlah Siswa 18 100 Rata-rata 60 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 45 Pada tabel 4.1 dapat dilihat hasil belajar muatan Matematika yang diperoleh siswa sebelum tindakan dilaksanakan. Nilai antara 45-53 frekuensinya ada 6 dengan persentase 33,33%, nilai antara 54-63 frekuensinya ada 6 dengan persentase 33,33%, nilai antara 64- 73 frekuensinya ada 5 dengan persentase 27,78%, dan nilai antara 74-83 frekuensinya ada 1 dengan persentase 5,55%. Dari daftar nilai sebelum tindakan nilai tertinggi adalah 80 atau 3,20, nilai terendah adalah 45 atau 1,80, dan rata-rata kelas 60 atau 2,40. Dari data hasil belajar yang diperoleh dapat diketahui jumlah siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasanan minimal (KKM) yang telah ditentukan yakni ≥68 ada 12 siswa atau 66,67%, sedangkan yang sudah mencapai atau melebihi KKM ≥68 ada 6 siswa 33,33%. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 68) data hasil perolehan nilai pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2.

Upload: others

Post on 14-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini, peneliti terlebih dahulu

melakukan observasi pada siswa kelas 2 SD Negeri Jrahi 02. Setelah dilakukan observasi

diperoleh data hasil belajar muatan Matematika masih rendah. Hal ini dapat dilihat melalui

tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Destribusi Frekuensi Nilai Muatan Matematika Pra Siklus

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. 45 – 53 6 33,33

2. 54 – 63 6 33,33

3. 64 – 73 5 27,78

4. 74 – 83 1 5,55

Jumlah Siswa 18 100

Rata-rata 60

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 45

Pada tabel 4.1 dapat dilihat hasil belajar muatan Matematika yang diperoleh siswa

sebelum tindakan dilaksanakan. Nilai antara 45-53 frekuensinya ada 6 dengan persentase

33,33%, nilai antara 54-63 frekuensinya ada 6 dengan persentase 33,33%, nilai antara 64-

73 frekuensinya ada 5 dengan persentase 27,78%, dan nilai antara 74-83 frekuensinya

ada 1 dengan persentase 5,55%. Dari daftar nilai sebelum tindakan nilai tertinggi adalah

80 atau 3,20, nilai terendah adalah 45 atau 1,80, dan rata-rata kelas 60 atau 2,40.

Dari data hasil belajar yang diperoleh dapat diketahui jumlah siswa yang belum

mencapai kriteria ketuntasanan minimal (KKM) yang telah ditentukan yakni ≥68 ada 12

siswa atau 66,67%, sedangkan yang sudah mencapai atau melebihi KKM ≥68 ada 6

siswa 33,33%.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 68) data hasil perolehan nilai

pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

44

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Pada Kondisi Awal

No Ketuntasan Belajar KKM Banyak Siswa Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 68 6 33,33%

2. Belum Tuntas < 68 12 66,67%

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat

diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

≥68 atau 2,72) sejumlah 12 siswa atau 66,67%, sedangkan yang sudah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal sejumlah 6 siswa atau 33,33%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel

4.2 dapat dilihat pada diagram 4.1.

Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Muatan Matematika pada Kondisi Awal

Berdasarkan data siswa kelas 2 SDN Jrahi 02, maka peneliti melakukan Penelitian

Tindakan Kelas. Dalam PTK ini, peneliti melakukan 2 siklus untuk meningkatkan hasil

belajar muatan Matematika siswa kelas 2. Adapun model pembelajaran yang akan

diterapkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Tuntas Belum Tuntas

33,33%

66,67%

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

45

4.2 Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 14 November 2014 pada subtema

“Kegiatan Ekstrakurikulerku” pembelajaran 1 dengan alokasi waktu 175 menit (5 x jam

pelajaran). Kompetensi dasar muatan Matematika membahas tentang “Mengenal nilai

tukar antar pecahan uang”.

4.2.1 Rencana Tindakan

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, dilakukan persiapan segala

sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya yakni dengan membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I, lembar kerja kelompok, lembar

observasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dirancang dengan dengan

Subtema “Kegiatan Ekstrakurikulerku” pembelajaran 1, kemudian menentukan tujuan

pembelajaran dengan model Problem Based learning (PBL).

Selanjutnya menetapkan lama waktu yang diperlukan dan teknik pembelajaran

sesuai dengan model PBL yang meliputi 5 tahap. Tahap 1 yaitu dilakukan penyampaian

masalah yang akan dipecahkan. Tahap 2 adalah membentuk kelompok yang terdiri dari 5

siswa dan menyiapkan buku sumber. Tahap 3 yaitu setiap kelompok melakukan diskusi

untuk memecahkan masalah dengan bantuan lembar diskusi. Tahap 4 yaitu setiap

kelompok melakukan presentasi. Tahap 5 yaitu guru dan siswa melakukan tanya jawab.

Setelah selesai pembahasan materi guru dan siswa akan menarik kesimpulan mengenai

apa yang telah dipelajari. Setelah menarik kesimpulan guru akan memberikan pemantapan

dan tindak lanjut kepada siswa.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

1. Kegiatan Awal

Tahap 1 : Orientasi siswa pada situasi masalah

a) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama

dan keyakinan masing-masing.

b) Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

46

c) Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Aku dan

Sekolahku”.

d) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,

menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

2. Kegiatan Inti

Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar.

1) Pada awal pembelajaran, siswa mengamati gambar upacara siaga dalam kegiatan

pramuka dan bermain kereta api dengan teliti (mengamati).

2) Siswa dibagi menjadi 3 kelompok beranggotakan 6 siswa.

Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

a) Siswa dibimbing menganalisa gambar dengan teliti, dan membuat pertanyaan

berdasarkan gambar (menanya).

b) Siswa menjawab pertanyaan temannya dengan bahasa sendiri, siswa yang lain

mengomentari jawaban temannya (mengasosiasikan).

c) Siswa mengelompokkan aktivitas yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila

(mengasosiasikan).

d) Siswa membaca langkah-langkah bermain kereta api (mengkomunikasikan)

e) Siswa kembali mengamati gambar bermain kereta api dengan teliti sesuai peran

masing-masing (mengamati).

f) Siswa bermain kereta api sambil menyanyikan lagu “Kereta Apiku”

(mengumpulkan informasi).

g) Setelah bermain, guru perlu memberikan pertanyaan terkait permainan yang

telah dilakukan yang diarahkan pada sikap kebersamaan, misalnya:

1) Bagaimana perasaanmu ketika bermain kereta api?

2) Sikap apa yang kamu tunjukkan ketika bermain? (mengumpulkan

informasi/eksperimen).

h) Siswa menyanyikan kembali lagu kereta apiku diiringi alat musik ritmis

(mengumpulkan informasi/eksperimen).

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

47

i) Siswa dikenalkan dengan pecahan uang melalui kegiatan permainan kereta api

(penjual karcis) (mengasosiasikan).

j) Siswa mengamati berbagai pecahan uang dengan teliti (mengamati).

k) Siswa menyebutkan berbagai bentuk penukaran pecahan uang sampai dengan

Rp500 (mengkomunikasikan).

l) Siswa dalam kelompok mengerjakan soal-soal yeng berhubungan dengan

bentuk penukaran pecahan uang (mengumpulkan informasi).

Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

a) Siswa menyampaikan hasil pekerjaannya ke depan kelas (mengkomunikasikan).

b) Siswa yang lain menanggapi hasil pekerjaan siswa yang tampil (menanya)

c) Dengan mengacu jawaban yang disampaikan kelompok dan tanya jawab

mengenai jawaban yang seharusnya, guru memberikan penguatan terhadap

jawaban kelompok

Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

a) Guru dan siswa membuat penguatan atau kesimpulan materi yang telah

dipelajari hari ini.

3. Kegiatan Penutup

a) Guru memberikan tes formatif untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa.

b) Siswa mengerjakan ter formatif secara individual.

c) Melakukan penilaian hasil belajar

d) Guru mengucapkan salam penutup dan mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

4.2.3 Hasil Tindakan

Setelah melakukan pembelajaran siklus I maka diperoleh data sebagai berikut:

4.2.3.1 Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung maka dapat disajikan data dalam tabel 4.3 sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

48

Tabel 4.3

Hasil Observasi Keterampilan Saintifik Siklus I

No

Keterangan Skor Jumlah

Skor

Persentase 1 2 3 4

1. Mengamati 3 5 6 4 47 65,28%

2. Menanya 2 6 8 2 46 64%

3. Mengumpulkan Informasi 3 4 6 5 49 68%

4. Mengasosiasikan 3 6 5 4 46 64%

5. Mengkomunikasikan 2 3 7 6 53 73,61%

Dari tabel 4.3 dapat dilihat hasil observasi keterampilan saintifik pada siklus I

penguasaan keterampilan mengamati sebesar 65,28%, keterampilan menanya sebesar

64%, keterampilan mengumpulkan informasi sebesar 68%, keterampilan mengasosiasikan

sebesar 64%, sedangkan untuk keterampilan mengkomunikasikan sebesar 73,61%.

Sedangkan untuk melihat hasil observasi siswa pada siklus I dapat dilihat pada

tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Siswa Siklus I

No

Kegiatan Skor Jumlah

Skor 1 2 3 4

1. Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah - - 2 2 14

2. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar - 1 - 1 6

3. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

- 2 2 - 10

4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

- - 2 - 6

5. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

- 2 - - 4

Total Skor 40

Persentase 71,43%

Kategori Baik

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil observasi siswa pada siklus I dari 5

tahapan PBL dengan total 14 aspek yang diamati diperoleh persentase sebesar 71,43%

dan termasuk kategori baik. Untuk aktivitas guru dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

49

Tabel 4.5

Hasil Observasi Guru Siklus I

No

Kegiatan

Skor Jumlah Skor 1 2 3 4

1. Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah - - 2 2 14

2. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar - 1 1 7

3. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

- 4 - 12

4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

- 1 1 - 5

5. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

- 2 - - 4

Total Skor 42

Persentase 75%

Kategori Baik

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa hasil observasi guru pada siklus I dari 5 tahapan

PBL dengan total 14 aspek yang diamati diperoleh persentase sebesar 75% dan termasuk

kategori baik.

4.2.3.2 Hasil Belajar Siklus I

Setelah melakukan pembelajaran siklus I, nilai yang diperoleh siswa pada muatan

Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Destribusi Frekuensi Nilai Muatan Matematika Siklus I

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

1. 50 – 58 2 11,11

2. 59 – 67 5 27,78

3. 68 – 76 5 27,78

4. 77 – 85 3 16,67

5. 86 – 94 3 16,67

Jumlah Siswa 18 100

Rata-rata 70

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 50

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

50

Pada tabel 4.6 dapat dilihat hasil belajar muatan Matematika yang diperoleh siswa

setelah siklus I dilaksanakan. Nilai antara 50-58 frekuensinya ada 2 dengan persentase

11,11%, nilai antara 59-67 frekuensinya ada 5 dengan persentase 27,78%, nilai antara 68-

76 frekuensinya ada 5 dengan persentase 27,78%, nilai antara 77-85 frekuensinya ada 3

dengan persentase 16,67%, dan nilai antara 86-94 frekuensinya ada 3 dengan persentase

16,67%. Dari daftar nilai siswa pada siklus I, nilai tertinggi adalah 90 atau 3,60, nilai

terendah 50 atau 2,00, dan rata-rata kelas adalah 70 atau 2,80.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥68) data hasil perolehan nilai

pada siklus I dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang belum tuntas dalam tabel

4.7.

Tabel 4.7

Ketuntasan Belajar Muatan Matematika Pada Siklus I

No Ketuntasan KKM Banyak Siswa Persentase

1. Tuntas ≥ 68 (2,72) 11 61,11%

2. Belum Tuntas < 68 (2,72) 7 38,89%

Jumlah 18 100%

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa yang memiliki nilai

kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥68 atau 2,72) atau belum tuntas sejumlah

7 siswa atau 38,89% sedangkan yang sudah mencapai KKM atau tuntas sejumlah 11

siswa dengan persentase 61,11%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.7 dapat dilihat

pada diagram 4.2.

Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Muatan Matematika pada Siklus I

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Tuntas Belum Tuntas

61,11%

38,89%

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

51

Dari diagram 4.2 dapat dilihat bahwa masih terdapat 38,89% siswa yang belum

tuntas dari 18 siswa. Berarti indikator kinerja dalam penelitian ini belum tercapai karena

indikator kinerja penelitian dapat tercapai apabila ketuntasan hasil belajar mencapai 75%

dari jumlah siswa, sedangkan pada siklus I ketuntasan hasil belajar hanya 61,11% dari 18

siswa. Maka dari itu, untuk memantapkan hasil siklus I akan dilanjutkan pada siklus II

sebagai pemantapan.

4.2.4 Refleksi

Dari hasil pelaksanaan siklus I, telah terjadi peningkatan hasil belajar muatan

Matematika walaupun masih terdapat 38.89% siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM = 68). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada kondisi

awal sejumlah 6 siswa atau 33,33% sudah mencapai KKM dan 12 siswa atau 66,67%

belum mencapai KKM dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 45. Sedangkan hasil

belajar siswa pada siklus I yang sudah mencapai KKM sejumlah 11 siswa atau 61,11%

dan yang belum tuntas KKM sejumlah 7 siswa atau 38,89% dengan nilai tertinggi 90 dan

nilai terendah 60. Dari perolehan hasil belajar pada kondisi awal tersebut masih terdapat

siklus I tersebut, siswa yang sudah mencapai KKM meningkat dari yang semula 6 siswa

menjadi 11 siswa. Dari peningkatan tersebut terdapat kekurangan dan kelebihan pada

siklus I. Berdasarkan kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II

dan kelebihan pada siklus I tetap dipertahankan.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I maka secara keseluruhan hasil refleksi

yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

A. Kelebihan

1) Siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2) Siswa mau untuk melakukan diskusi kelompok.

3) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dengan berdiskusi, presentasi, tanya

jawab, dll.

4) Dengan mememecahkan masalah yang ada siswa lebih memahami materi yang

dipelajari.

B. Hambatan

1) Penerapan model PBL dalam proses pembelajaran belum terbiasa dilaksanakan

siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa masih sulit mengikuti.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

52

2) Masih mengalami kesulitan pengarahan pembelajaran dalam setiap kegiatan

karena siswa belum terbiasanya dengan model pembelajaran PBL.

3) Karena jarang dilakukan diskusi kelompok, ada beberapa siswa yang tidak ikut

dalam diskusi dan ribut sendiri.

4) Saat presentasi ke depan kelas, banyak dari siswa yang merasa malu dan takut.

5) Dalam menjelaskan dan menyampaikan gagasannya siswa masih ragu karena

takut salah.

C. Penyelesaian

1) Saat proses pembelajaran diperlukan pengarahan serta bimbingan agar dalam

setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa dapat memahami apa yang harus

mereka lakukan.

2) Guru harus lebih memahami karakter siswa.

3) Agar setiap anak fokus pada diskusi maka lembar kerja akan dibuat semenarik

mungkin dengan gambar agar siswa lebih tertarik.

4) Diberikan motivasi dan dibimbing dalam presentasi yang dilakukan serta

memberi pengarahan ke siswa lainnya untuk mendengarkan presentasi dari

temannya.

5) Siswa diberikan motivasi untuk berani dalam menyampaikan gagasannya

dengan tidak memberi hukuman jika salah.

4.3 Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 November 2014 pada subtema

“Kegiatan Ekstrakurikulerku” pembelajaran 6 dengan alokasi waktu 175 menit (5 x jam

pelajaran). Kompetensi dasar muatan Matematika membahas tentang “Mengenal nilai

tukar antar pecahan uang”.

4.3.1 Rencana Tindakan

Setelah dilaksanakan siklus I yang dilanjutkan refleksi dapat diketahui bahwa

terdapat kelebihan dan kekurangan dalam penerapan PBL pada proses pembelajaran.

Melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I maka dilaksanakan siklus II.

Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut

dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap rencana

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

53

tindakan ini adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus II,

lembar kerja kelompok, lembar observasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

siklus II dirancang dengan dengan Subtema “Kegiatan Ekstrakurikulerku” pembelajaran 6,

kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan model Problem Based learning (PBL).

Selanjutnya menetapkan lama waktu yang diperlukan dan teknik pembelajaran

sesuai dengan model PBL yang meliputi 5 tahap. Tahap 1 yaitu dilakukan penyampaian

masalah yang akan dipecahkan. Tahap 2 adalah membentuk kelompok yang terdiri dari 5

siswa dan menyiapkan buku sumber. Tahap 3 yaitu setiap kelompok melakukan diskusi

untuk memecahkan masalah dengan bantuan lembar diskusi. Tahap 4 yaitu setiap

kelompok melakukan presentasi. Tahap 5 yaitu guru dan siswa melakukan tanya jawab.

Setelah selesai pembahasan materi guru dan siswa akan menarik kesimpulan mengenai

apa yang telah dipelajari. Setelah menarik kesimpulan guru akan memberikan pemantapan

dan tindak lanjut kepada siswa.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

1. Kegiatan Awal

Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah

a) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai

dengan agamanya masing-masing

b) Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran.

c) Guru mengecek kehadiran siswa, kerapian, dan mengatur tempat duduk agar

sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

d) Melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar Dayu sedang memberi

makan ayam.

2. Kegiatan Inti

Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar.

a) Guru membimbing siswa untuk menemukan makna yang terkandung pada

gambar.

b) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok heterogen yang beranggotakan 6

siswa.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

54

Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

a) Guru membimbing siswa membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan

temannya sesuai dengan gambar.

b) Siswa membaca teks wacana yang berhubungan dengan sikap hidup bersatu

dan menjelaskan akibat hidup tidak bersatu dengan kalimat sendiri.

c) Siswa mengamati gambar ayam yang hidup bersatu.

d) Menyanyikan lagu berjudul Kukuruyuk dan bertanya jawab mengenai lagu

Kukuruyuk.

e) Menyanyikan kembali lagu Kukuruyuk dengan diiringi alat musik ritmis.

f) Siswa mengamati gambar ayam mengepakkan sayap dan menirukannya.

g) Siswa diarahkan menghubungkan pembelajaran sebelumnya tentang pecahan

uang.

h) Siswa dalam kelompok berlatih mengerjakan soal yang berhubungan dengan

pecahan uang.

i) Siswa dalam kelompok mengerjakan soal-soal yeng berhubungan dengan bentuk

penukaran pecahan uang (mengumpulkan informasi).

Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

a) Siswa menyampaikan hasil pekerjaannya ke depan kelas (mengkomunikasikan).

b) Siswa yang lain menanggapi hasil pekerjaan siswa yang tampil (menanya)

c) Dengan mengacu jawaban yang disampaikan kelompok dan tanya jawab

mengenai jawaban yang seharusnya, guru memberikan penguatan terhadap

jawaban kelompok

Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

a) Guru dan siswa membuat penguatan atau kesimpulan materi yang telah

dipelajari hari ini.

3. Kegiatan Penutup

a) Guru memberikan tes formatif untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa.

b) Siswa mengerjakan ter formatif secara individual.

c) Melakukan penilaian hasil belajar

d) Guru mengucapkan salam penutup dan mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

55

4.3.3 Hasil Tindakan

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus II maka diperoleh data sebagai

berikut:

4.3.3.1 Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung maka dapat disajikan data dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Keterampilan Saintifik Siklus II

No

Keterangan

Skor Jumlah

Skor

Persentase 1 2 3 4

1. Mengamati - 3 9 6 57 79,17%

2. Menanya - 2 10 6 58 80,56%

3. Mengumpulkan Informasi - 3 8 7 58 80,56%

4. Mengasosiasikan - 3 9 6 57 79,17%

5. Mengkomunikasikan - 1 10 7 60 83,33%

Dari tabel 4.8 dapat dilihat hasil observasi keterampilan saintifik pada siklus II

penguasaan keterampilan mengamati sebesar 79,17%, keterampilan menanya sebesar

80,56%, keterampilan mengumpulkan informasi sebesar 80,56%, keterampilan

mengasosiasikan sebesar 79,17%, dan untuk keterampilan mengkomunikasikan sebesar

83,33%. Indikator kinerja dalam penelitian ini sudah tercapai karena indikator kinerja

penelitian dapat tercapai apabila penguasaan keterampilan saintifik mencapai 75% dari

jumlah siswa, sedangkan pada siklus II penguasaan dari 5 keterampilan saintifik

semuanya ≥75%.

Sedangkan untuk melihat aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada

tabel 4.9 berikut.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

56

Tabel 4.9

Hasil Observasi Siswa Siklus II

No

Kegiatan

Skor Jumlah Skor 1 2 3 4

1. Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah - - - 4 16

2. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar - - 1 1 7

3. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

- - 3 1 13

4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya - - 1 1 7

5. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

- - 1 1 7

Total Skor 50

Persentase 89,28%

Kategori Sangat Baik

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil observasi siswa pada siklus II dari 5

tahapan PBL dengan total 14 aspek yang diamati diperoleh persentase sebesar 89,28%

dan termasuk kategori sangat baik.

Sedangkan untuk aktivitas guru dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Observasi Guru Siklus II

No

Kegiatan

Skor Jumlah Skor 1 2 3 4

1. Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah - - - 4 16

2. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar - - 2 8

3. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

- - 1 3 15

4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

- - 1 1 7

5. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

- - 2 - 6

Total Skor 52

Persentase 92,85%

Kategori Sangat Baik

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil observasi guru pada siklus II dari 5

tahapan PBL dengan total 14 aspek yang diamati diperoleh persentase sebesar 92,85%

dan termasuk kategori sangat baik.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

57

4.3.3.2 Hasil Belajar Siklus II

Setelah melakukan pembelajaran siklus II, nilai yang diperoleh siswa pada muatan

Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Destribusi Frekuensi Nilai Muatan Matematika Siklus II

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

1. 60 – 67 2 11,11

2. 68 – 75 4 22,22

3. 76 – 83 5 27,78

4. 84 – 91 4 22,22

5. 92 – 100 3 16,67

Jumlah Siswa 18 100

Rata-rata 81

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Pada tabel 4.11 dapat dilihat hasil belajar muatan Matematika yang diperoleh

siswa setelah siklus II dilaksanakan. Nilai antara 60-67 frekuensinya ada 2 dengan

persentase 11,11%, nilai antara 68-75 frekuensinya ada 4 dengan persentase 22,22%,

nilai antara 76-83 frekuensinya ada 5 dengan persentase 27,78%, nilai antara 84-91

frekuensinya ada 4 dengan persentase 22,22%, dan nilai antara 92-100 frekuensinya ada

3 dengan persentase 16,67%. Dari daftar nilai siswa pada siklus II, nilai tertinggi adalah

100 atau 4,00, nilai terendah 60 atau 2,40, dan rata-rata kelas adalah 81 atau 3,24.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥68) data hasil perolehan nilai

pada siklus II dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang belum tuntas dalam tabel

4.12.

Tabel 4.12

Ketuntasan Belajar Muatan Matematika Pada Siklus II

No Ketuntasan KKM Banyak Siswa Persentase

1. Tuntas ≥ 68 (2,72) 16 88,89%

2. Belum Tuntas < 68 (2,72) 2 11,11%

Jumlah 18 100%

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

58

Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa yang memiliki nilai

kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥68 atau 2,72) atau belum tuntas sejumlah

2 siswa atau 11,11% sedangkan yang sudah mencapai KKM atau tuntas sejumlah 16

siswa dengan persentase 88,89%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.12 dapat dilihat

pada diagram 4.3.

Diagram 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Muatan Matematika pada Siklus II

Dari diagram 4.3 dapat dilihat bahwa dari 18 siswa, 16 siswa atau 88,89% sudah

tuntas mencapai KKM (≥68 atau 2,72), sedangkan 2 siswa atau 11,11% belum tuntas

KKM. Indikator kinerja dalam penelitian ini sudah tercapai karena indikator kinerja

penelitian dapat tercapai apabila ketuntasan hasil belajar mencapai 75% dari jumlah siswa,

sedangkan pada siklus II ketuntasan hasil belajar dari 18 siswa sudah 16 siswa atau

88,89% tuntas. Maka dari itu, penelitiaan sudah berhasil dilaksanakan.

4.3.4 Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus II selanjutnya dilakukan refleksi atas segala kegiatan

yang dilakukan pada proses pembelajaran. Hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus

II dan hasil nilai siswa siklus II digunakan sebagai acuan dalam melakukan refleksi.

Refleksi ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan perbaikan dan perbandingkan

apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran dengan model PBL sudah sesuai

dengan indikator kinerja yang diinginkan atau belum. Berdasarkan hasil analisis data yang

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Tuntas Belum Tuntas

88,89%

11,11%

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

59

diperoleh berdasarkan observasi pada siklus II disetiap pertemuan maka hasil refleksi

yang didapatkan adalah sebagai berikut:

A. Kelebihan

1) Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran.

2) Semua siswa aktif melakukan diskusi kelompok, meski ada beberapa yang

masih ribut sendiri tapi jauh lebih baik dari siklus I.

3) Siswa aktif dalam pembelajaran.

4) Siswa berani maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

5) Siswa mulai dapat menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari

sehingga mereka lebih paham materi.

6) Adanya motivasi yang membuat siswa lebih aktif.

B. Hambatan

1) Guru masih memgalami sedikit kesulitan dalam mengarahkan pembelajaran

dalam setiap kegiatan.

C. Penyelesaian

1) Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal dalam

setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.

4.4 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat

diketahui bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan saintifik siswa selama proses

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tabel perbandingan persentase hasil observasi

siswa saintifik yang diperoleh pada saat dilakukan pengamatan pada siklus I dan siklus II

sebagai berikut :

Tabel 4.13

Perbandingan Hasil Observasi Keterampilan Saintifik pada Siklus I dan Siklus II

No

Keterangan

Persentase Hasil Observasi Keterampilan Saintifik

Siklus I Siklus II

1. Mengamati 65,28% 79,17%

2. Menanya 64% 80,56%

3. Mengumpulkan Informasi 68% 80,56%

4. Mengasosiasikan 64% 79,17%

5. Mengkomunikasikan 73,61% 83,33%

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

60

Dari tabel 4.13 dapat dilihat adanya peningkatan hasil observasi keterampilan

saintifik pada semua kriteria. Keterampilan mengamati pada siklus I sebesar 65,28%, pada

siklus II meningkat menjadi 79,17%. Keterampilan menanya pada siklus I sebesar 64%,

pada siklus II meningkat menjadi 80,56%. Keterampilan mengumpulkan informasi pada

siklus I sebesar 68%, pada siklus II meningkat menjadi 80,56%. Keterampilan

mengasosiasi pada siklus I sebesar 64%, pada siklus II meningkat menjadi 79,17%.

Sedangkan keterampilan mengkomunikasikan pada siklus I sebesar 73,61%, pada siklus II

meningkat menjadi 83,33%.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat

diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa selama proses

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tabel perbandingan persentase hasil observasi

aktivitas belajar siswa yang diperoleh pada saat dilakukan pengamatan pada siklus I dan

siklus II sebagai berikut :

Tabel 4.14

Perbandingan Hasil Observasi Siswa pada Siklus I dan Siklus II

No

Kegiatan

Persentase Hasil Observasi Siswa

Siklus I Siklus II

1. Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah 71,43% 89,28%

2. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar

3. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

5. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Kategori Baik Sangat Baik

Dari tabel 4.14 terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil observasi siswa di semua

tahapan PBL. Pada siklus I sebesar 71,43% dengan kategori baik, sedangkan pada siklus

II sebesar 89,28% dengan kategori sangat baik. Dari hasil data tersebut terlihat bahwa

terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan kinerja guru pada saat diterapkan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL). Keberhasilan kinerja guru tersebut dapat dilihat pada tabel perbandingan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

61

hasil observasi aktivitas guru dengan kategori sangat baik pada siklus I dan siklus II

berikut:

Tabel 4.15

Perbandingan Hasil Observasi Guru pada Siklus I dan Siklus II

No

Kegiatan

Persentase Hasil Observasi Guru

Siklus I Siklus II

1. Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah

2. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar 75% 92,85%

3. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

5. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Kategori Baik Sangat Baik

Dari tabel 4.15 terlihat bahwa terjadi peningkatan persentase kinerja guru dalam

menerapkan model Problem Based Learning (PBL). Hasil observasi guru pada siklus I

sebesar 75% kegiatan terlaksana dengan kategori baik, pada siklus II meningkat menjadi

92,85% kegiatan terlaksana dengan kategori sangat baik.

Sedangkan hasil belajar muatan Matematika sebelum tindakan, siklus I dan siklus

II juga mengalami peningkatan. hal tersebut dapat dilihat pada tabel perbandingan

ketuntasan hasil belajar berikut :

Tabel 4.16

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Muatan Matematika Kondisi Awal, Siklus I

dan Siklus II

Ketuntasan Belajar

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa

% Jumlah Siswa

% Jumlah Siswa

%

Tuntas (≥68 atau 2,72) 6 33,33 11 61,11 16 88,89

Belum Tuntas (<68 atau 2,72) 12 66,67 7 38,89 2 11,11

Rata-rata 60 70 81,11

Nilai Tertinggi 80 90 100

Nilai Terendah 45 50 60

Dari tabel 4.16 di atas terlihat adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa

pada muatan Matematika. Sebelum dilaksanakan tindakan hanya terdapat 6 atau 33,33%

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

62

siswa yang tuntas dan 12 atau 66,67% siswa yang belum tuntas, pada siklus I meningkat

menjadi 11 atau 61,11 siswa yang tuntas dan 7 atau 38,89% yang belum tuntas, pada

siklus II ketuntasan hasil belajar muatan Matematika meningkat menjadi 16 atau 88,89%

siswa tuntas dan 2 atau 11,11% siswa yang belum tuntas. Hal ini dapat digambarkan pada

diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar muatan Matematika berikut ini.

Diagram 4.4 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Muatan Matematika Sebelum

Tindakan, Siklus I dan Siklus II

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas 2 SD

Negeri Jrahi 02 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2014/2015

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terbukti telah

terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari persentase

ketuntasan hasil belajar siswa pada muatan Matematika dari sebelum dilaksanakan

tindakan penelitian sampai pada tahap pelaksanaan siklus II. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Dian Mala Sari dkk, Sukarman, dan Nanik Siswidyawati

dimana hasil penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti tersebut juga mengindikasikan

terjadinya peningkatan hasil belajar dengan menggunakam model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) pada proses pembelajarannya.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

33,33%

61,11%

88,89%

66,67%

38,89%

11,11%

Tuntas

Belum Tuntas

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. 2. Kegiatan Inti . Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar

63

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan model Problem Based

Learning (PBL) dapat mengubah pola pikir siswa yang awal mulanya malas berpikir kritis,

kreatif, dan analistis menjadi selalu ingin mengetahui hal-hal yang baru, kemudian

melakukan penelusuran ilmiah sehingga memperoleh kesimpulan sediri melalui

pembuktian yang nyata secara berkelompok dimana guru hanya bertindak sebagai

fasilitator. Hal ini yang menjadikan siswa menjadi terbiasa dan tidak merasa kesulitan

untuk memecahkan masalah mulai dari yang mudah seperti masalah dalam tes formatif

yang diberikan dalam penelitian sampai dengan masalah yang lebih kompleks seperti

masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari siswa. Perubahan pola pikir inilah yang

mengakibatkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Selain terjadi peningkatan hasil belajar, setelah dilaksanakan observasi terhadap

aktivitas guru dan siswa dalam penelitian ini juga mengalami peningkatan kinerja pada tiap

siklus yang dilaksanakan.

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa dengan penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) melalui pendekatan saintifik maka hasil

belajar muatan Matematika Subtema “Kegiatan Ekstrakurikulerku” pada siswa kelas 2 SD

Negeri Jrahi 02 Tahun Pelajaran 2014 / 2015 akan meningkat.