bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

30
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tehnik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 36 siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang memiliki kematangan emosional rendah yang berjumlah 12 siswa. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki kematangan emosional rendah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai kelompok kontrol dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen dikenakan perlakuan. Dalam hal ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari uji homogenitas harus menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) > 0,50, dan penelitian ini hasil uji homogenitas yaitu 0,810 yang berarti Asymp. Sig (2-tailed)> 0,50. Tabel 4.1 dibawah ini mendeskripsikan mengenai kondisi kelompok eksperimen dan kontrol sebelum perlakuan. Tabel 4.1 Deskripsi kelompok eksperimen dan kontrol No. Nama Kelompok Jenis kelamin 1 AW Eksperimen Laki-laki 2 AE Eksperimen Laki-laki 3 AF Eksperimen Laki-laki 4 AK Eksperimen Laki-laki

Upload: nguyennhan

Post on 09-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

Tehnik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 36 siswa. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Mesin SMK Saraswati

Salatiga yang memiliki kematangan emosional rendah yang berjumlah 12

siswa. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki kematangan emosional rendah

dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai kelompok kontrol dan eksperimen,

dimana kelompok eksperimen dikenakan perlakuan. Dalam hal ini kesamaan

antara kedua kelompok dapat dilihat dari uji homogenitas harus menghasilkan

Asymp. Sig (2-tailed) > 0,50, dan penelitian ini hasil uji homogenitas yaitu

0,810 yang berarti Asymp. Sig (2-tailed)> 0,50. Tabel 4.1 dibawah ini

mendeskripsikan mengenai kondisi kelompok eksperimen dan kontrol

sebelum perlakuan.

Tabel 4.1 Deskripsi kelompok eksperimen dan kontrol

No. Nama Kelompok Jenis kelamin

1 AW Eksperimen Laki-laki

2 AE Eksperimen Laki-laki

3 AF Eksperimen Laki-laki

4 AK Eksperimen Laki-laki

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

25

5 AH Eksperimen Laki-laki

6 BA Eksperimen Laki-laki

7 DN Kontrol Laki-laki

8 EA Kontrol Laki-laki

9 GB Kontrol Laki-laki

10 MD Kontrol Laki-laki

11 SE Kontrol Laki-laki

12 SW Kontrol Laki-laki

Kemudian pada tabel 4.2 dibawah ini akan dijelaskan mengenai

skor pre test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:

Tabel 4.2 Hasil pre test kelompok eksperimen dan kontrol

NO Nama Total Kategori

Ek Ko Ek Ko Ek Ko

1 AW DN 89 85 Rendah Rendah

2 AE EA 88 90 Rendah Rendah

3 AF GB 90 90 Rendah Rendah

4 AK MD 94 93 Rendah Rendah

5 AH SE 94 87 Rendah Rendah

6 BA SW 91 87 Rendah Rendah

Jumlah 6 6 546 532

Keterangan Ek : Eksperimen

Ko: Kontrol

Rendah : 47-94

Tinggi :

141-190

Sedang : 95-142

Dari tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini

terdapat 12 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 6 siswa sebagai

kelompok eksperimen dan 6 siswa sebagai kelompok kontrol. Jumlah skor

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

26

keseluruhan kelompok eksperimen yaitu 546, sedangkan jumlah skor yang

diperoleh kelompok kontrol adalah 532.

4.2.Uji Homogenitas

Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk

setiap kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok

dapat dilihat dari hasil skor kematangan emosional. Setelah dilakukan uji

beda pada hasil skala kematangan emosional pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua

kelompok dengan ditunjukan sig. 0,810 > 0,5, sedangkan mean rank

kelompok eksperimen 6,75 dan mean rank kelompok kontrol adalah 6,25,

sehingga penulis dapat melanjutkan penelitian. Hasil uji beda skala

kematangan emosional dapat dilihat pada tabel. Selanjutnya, kelompok

eksperimen diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role play

sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan layanan.

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00003 kelompok control 6 6.25 37.50

kelompok eksperimen 6 6.75 40.50

Total 12

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

27

Test Statisticsb

VAR00003

Mann-Whitney U 16.500

Wilcoxon W 37.500

Z -.241

Asymp. Sig. (2-tailed) .810

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .818

a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Setelah dilakukan uji homogenitas pada hasil kematangan emosional

pada kelompok eksperimen dan kontrol, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok dengan ditunjukan sig. 0,810 > 0,5,

sedangkan mean rank kelompok eksperimen 6,75 dan mean rank kelompok

kontrol adalah 6,25.

4.3. Pelaksanaa Penelitian

4.3.1. Perijinan Penelitian

Pada kegiatan awal penulis memberikan surat ijin penelitian kepada

pihak bagian Tata Usaha SMK Saraswati Salatiga, dalam surat perijinan

tersebut telah disetujui sekolah (Kepala Sekolah) SMK Saraswati Salatiga

yang prosedur pemberian surat ijin awal diberikan kepada oleh Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKSW yang kemudian

diserahkan kepada pihak Kepala Sekolah SMK Saraswati Salatiga.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

28

Dalam perijinan tersebut penulis menyampaikan maksud kepada

Kepala Sekolah dimana penulis akan melaksanakan beberapa kegiatan di

sekolah tersebut diantaranya uji instrumen penelitian, pre test, post test,dan

tratment yang akan diberikan kepada siswa kelas X Teknik Mesin. Uji

instrument penelitian dan pre test dilaksanakan pada bulan Maret 2014,

sedangkan untuk pelaksanaan treatment atau pemberian layanan dan post test

dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai selesai, dan pelaksanaan kegiatan

dilakukan pada saat jam BK dan jam kosong.

4.3.2. Tes Awal (Pre Test)

Tes awal atau Pre Test dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 27

Maret 2014 dengan menyebarkan skala kematangan emosional kepada

seluruh siswa kelas X Teknik Mesin yang berjumlah 36 siswa.

Setelah itu penulis menganalisis skala kematangan emosional yang

telah diisi oleh siswa kelas kelas X Teknik Mesin, terdapat 12 siswa yang

memiliki tingkat kematangan emosional terendah, selanjutnya siswa tersebut

dibagi secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol yang

berjumlah 6 siswa dan kelompok eksperimen homogenitas yang dibantu

dengan SPSS 16 for windows, dari kedua kelompok tersebut tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen dengan

demikian penelitian dapat dilanjutkan.

4.3.3. Perlakuan (Treatment)

Penulis memberikan treatment dengan memberikan layanan

bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran) sesuai dengan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

29

rancangan yang sudah dibuat oleh penulis selama 8 sesi. Layanan yang

diberikan penulis dapat dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen

setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok teknik role play selama 8

kali pertemuan selesai dan diberikan post test menunjukan perubahan dan

peningkatan kematangan emosional dari pada kelompok kontrol.

Adapun sesi kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play

atau tretment sebagai berikut:

1. Pertemuan pertama (sesi 1) hari Kamis, 3 April 2014

a. Tahap pembentukan (Perencanaan)

Pertemuan pertama atau sesi 1 ini dilakukan pada hari Kamis pada

saat jam pelajaran BK yaitu pada pukul 10.45 WIB. Sesi pertama merupakan

awal dari kegiatan treatment yang dilakukan, akan tetapi pada pertemuan

pertama kali ini penulis tidak secara langsung memberikan kegiatan

bimbingan kelompok teknik role play tetapi memberikan layanan klasikal

terlebih dahulu. Tujuan dari pemberian layanan klasikal ini adalah untuk

memperkenalkan dan menjalin kedekatan antara penulis dengan siswa-siswa

yang akan diajak melakukan treatment.

Topik yang diangkat dalam pertemuan yang pertama ini adalah

“Kematangan Emosional”, selain itu penulis juga memiliki tujuan untuk

memperkenalan siswa mengenai kematangan emosional.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

30

b. Tahap Peralihan

Dalam tahap ini penulis menanyakan kembali kesiapan siswa dalam

mengikuti kegiatan bimbingan klasikal pada tahap atau sesi pertama, dan

kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik

yang akan dibahas mengenai kematangan emosional. Penulis menjelaskan

mengenai apa itu kematangan emosional, faktor-faktor yang mempengaruhi

kematangan emosional .

Siswa juga diajak untuk melakukan permainan ”Sambung Kata”.

Permainan ini dimaksudkan untuk menyegarkan pikiran siswa setelah

melakukan kegiatan treatment, sehingga siswa kembali bersemangat.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan dalam

sesi pertama akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk melakukan

evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, selanjutnya menarik kesimpulan

dari kegiatan pada sesi pertama. Selain itu, penulis juga meminta siswa untuk

mengisi lembar evaluasi kegiatan yang berisi seputar materi yang telah

dibahas dalam sesi pertama ini.

Penulis juga meminta kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan

serta hal apa yang siswa dapat dalam kegiatan di sesi pertama ini. Penulis

juga menyampaikan rencanan layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri

dengan doa.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

31

2. Pertemuan kedua (Sesi 2), hari Senin, 7April 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Sesi kedua dilaksanakan pada hari Senin seusai siswa (anggota

kelompok) mengikuti jam pelajaran yaitu pada pukul 13.45WIB. Pada sesi

kedua ini penulis memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan

dilakukan pada sesi kedua kali ini. Pada sesi kedua kali ini penulis mengajak

kelompok untuk melakukan kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik

role play atau bermain peran.

Pada sesi ini penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan

prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play, menyepakati

kontrak waktu, memberikan semangat agar anggota kelompok antusias dalam

melakukan layanan yang diberikan.

Materi yang akan dibahas dan diperankan siswa dalam kegiatan sesi

kedua ini mengenai “Kemandirian”. Tujuan yang ingin dicapai melalui

kegiatan ini adalah siswa mampu memutuskan apa yang dikehendaki dan

bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya.

b. Tahap peralihan

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti

layanan.

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi mengenai

kemandirian, dimana dalam materi tersebut membahas mengenai bagaimana

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

32

memutuskan apa yang dikehendaki dan bertanggung jawab terhadap

keputusan yang diambilnya serta timbal balik apabila kita mempuyai

kemandirian yang baik dan tidak baik.Topik yang akan diambil untuk cerita

adalah ”Tidak Membolos”

Kemudian penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan oleh

siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok teknik role play

kali ini, setelah semua peran terbentuk siapa yang menjadi siswa yang

menolak membolos, siswa yang akan membolos, seorang guru dan pengamat,

kemudian penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang akan

memaikan peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami

peran yang akan mereka peragakan.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai

mengajak siswa untuk memerankan kegiatan role playyang dilaksanakan

sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita tersebut. Dalam cerita ini siswa

yang akan membolos akan mengajak temannya untuk membolos bersama-

sama tetpi temannya menolak ajakan tersebut dan memutuskan untuk

berangkat, di lain hari temanya dipangil karena membolos dan memdaptkan

hukuman dan nilai jelek karena tidak ikut tes di sisi lain temannya sangat

puas dengan nilainya karena sudah tepat dalam memutuskan tidak ikut

membolos.

d. Tahap penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua

dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

33

mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain itu, penulis juga

mempersilahkan pengamat untuk membacakan hasilnya kemudian

dikomentari oleh anggota kelompok. Setelah semua selesai penulis

menjelaskan bahwa masih akan ada sesi ketiga, dimana masih dengan materi

yang sama tetapi siswa melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran.

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap

respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa sangat baik, selain

itu menurut hasil pengamatan , anggota kelompok mampu memerankah tokoh

sesuai dengan karakter masing-masing tokoh walaupun masih ada sedikit

kesalahan dalam pemberian layanan, anggota kelompok juga mampu

memahami dari cara yang tepat dalam mengambil keputusan dengan tepat

sehingga siswa dalam lain hari tidak lagi salah dalam mengambil keputusan.

3. Pertemuan ketiga (Sesi 3), hari Kamis, 10April 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi ketiga ini, penulis menggunakan hari Kamis 10

April 2014 pada saat jam pelajaran BK yaitu pukul 10.45 WIB. Pada kegiatan

sesi ketiga ini penulis kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan

prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play. Serta memberi

motivasi kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik.

Topik yang dipilih dalam pertemuan ketiga ini masih sama dengan

topik pertemuan kedua yaitu “Tidak Membolos”. Tujuan yang ingin dicapai

melalui kegiatan ini adalah siswa mampu memutuskan apa yang dikehendaki

dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

34

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik

yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi ketiga. Pada sesi ketiga ini

topik yang diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan di

sesi kedua yang berjudul “Tidak Membolos”, namun bedanya pada sesi

ketiga ini peran yang siswa lakukan diputar bergantian dimana siswa yang

pada sesi kedua menjadi pelaku mengajak membolos kini menjadi tidak

membolos , yang menjadi tidak membolos berperan sebagai yang mengajak

membolos, begitu pula seterusnya. Setelah penulis menentukan para pemain,

penulis juga menunjuk salah seorang siswa sebagai pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan peran siswa sesuai naskah dan

skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi siswa juga diperbolehkan

berimprovisasi sesuai keinginan siswa, asalkan tidak merubah inti dari peran

yangg siswa lakukan. Kegiatan pada sesi ketiga ini bertujuan agar siswa

sama-sama bisa merasakan bagaimana perasaan menjadi seorang pelaku yang

akhirnya gagal mengajak membolos, bagaimana menjadi korban yang

dibujuk untuk ikut membolos, dan bagaimana menjadi penonton.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada

sesi ketiga akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

35

mengevalusi seluruh kegiatan pada pertemuan hari Senin secara keseluruhan,

yaitu pada sesi kedua dan ketiga. Selain itu penulis juga mempersilahkan

pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya.

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari

kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas

mengenai kemaandiriandengan tema ”Tidak Membolos” pada sesi kedua dan

ketiga, dari hasil pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami

mengenai bagaimana memutuskan apa yang dikehendaki dan bertanggung

jawab terhadap keputusan yang diambilnya.Selain itu siswa juga diminta

untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 2 dan 3.

4. Pertemuan keempat (Sesi 4), hari Senin, 14April 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Sesi keempat dilaksanakan pada hari Senin, 14April 2014 seusai jam

sekolah usai yaitu pada pukul 13.45 WIB. Pada sesi keempat ini penulis

memberikan penjelasan mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok

teknik role play meliputi pengertian, tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan

bimbingan kelompok teknik role play, menyepakati kontrak waktu,

memberikan semangat agar anggota kelompok antusias dalam melakukan

layanan yang diberikan. Setelah pada pertemuan yang lalu membahas

mengenai “Kemandirian” maka pada pertemuan layanan sesi kali ini

kelompok diajak untuk membahas mengenai “Beradaptasi”, tujuan yang ingin

dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu beradapatasi dilingkungan

sekitar mereka.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

36

Penulis mengangkat judul cerita yaitu “Kemah Bareng ”, tujuan yang

ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu menerima beragam

karakteristik orang serta mampu menghadapi situasi apapun yang sedang

terjadi.

b. Tahap peralihan

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti

layanan.

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi mengenai

beradaptasi dimana materi tersebut berisi tentang pengertian beradaptasi,

contoh beradaptasi yang baik, serta cara menghadapi situasi yang sedang

terjadi, permainan peran dengan topik “Kemah Bareng”.

Selanjutnya, penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan

oleh siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok teknik role

play kali ini, ada yang berperan sebagai pelaku yang tidak inigin bergabung

dengan kelompok baru dan pelaku yang bisa bergabung dengan kelompok

lain dan penonton. Selanjutnya, penulis memberikan waktu 20 menit kepada

siswa yang akan memainkan peran dalam kegiatan ini. Tidak lupa penulis

menunjuk salah seorang siswa yang tidak mendapatkan peran sebagai

pengamat dalam kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai

mengajak siswa untuk mulai memerankan kegiatan role play yang

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

37

dilaksanakan sesuai dengan karakter tokoh masing-masing siswa dalam cerita

tersebut. Pada sesi keempat ini siswa terlihat sangat bersemangat dikarenakan

siswa bisa menunjukan ekspresi mereka saat mendalami karakter dalam

kegiatan role play.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keempat

dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk

mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain itu, penulis juga

mempersilahkan pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya untuk

kemudian dikomentari oleh anggota kelompok. Setelah semua selesai, penulis

menjelaskan bahwa masih akan ada sesi kelima, dimana masih dengan materi

yang sama tetapi kita melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran.

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap

respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa sangat baik, selain

itu menurut hasil pengamat, anggota kelompok mampu memerankah tokoh

sesuai dengan karakternya masing-masing dengan penuh penghayatan.

5. Pertemuan kelima (Sesi 5), hari Kamis, 17April 2104

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi kelima ini, penulis menggunakan hari Kamis, 17

April 2014 pada saat jam pelajaran BK pukul 10.45 WIB. Pada kegiatan sesi

kelima ini penulis kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan prosedur

dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play,serta memberi motivasi

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

38

kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik seperti pada

layanan sebelumnya.

Topik yang dipilih dalam pertemuan kelima ini masih sama dengan

topik pertemuan keempat yaitu “Kemah Bareng”. tujuan yang ingin dicapai

melalui kegiatan ini adalah siswa mampu menerima beragam karakteristik

orang serta mampu menghadapi situasi apapun yang sedang terjadi.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik

yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi kelima. Pada sesi kelima

ini topik yang diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan di

sesi keempat yang berjudul “Kemah Bareng”, namun bedanya pada sesi

kelima ini peran yang siswa lakukan diputar bergantian dimana siswa

bertukar peran satu dengan yang lain. Setelah penulis menentukan para

pemain, tidak lupa juga penulis menunjuk salah seorang siswa sebagai

pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan sesuai perannya masing-

masing, akan tetapi siswa juga diperbolehkan berimprovisasi sesuai keinginan

siswa, asalkan tidak merubah inti dari topik yang di jalankan. Dalam kegiatan

layanan sesi keempat dan kelima ini siswa terlihat sangat antusias dalam

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

39

melakukan kegiatan role play, siswa terlihat sangat menjiwai dan mendalami

karakter yang mereka perankan.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada

sesi kelima akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan

mengevalusi seluruh kegiatan pada pertemuan hari Sabtu secara keseluruhan,

yaitu pada sesi keempat dan kelima. Selain itu penulis juga mempersilahkan

pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya.

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari

kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas

mengenai Beradaptasidengan tema ”Kemah Bareng” pada sesi keempat dan

kelima, dari hasil pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami

mengenai pentingnya beradaptasi dengan lingkunga. Selain itu siswa juga

diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 4 dan 5.

6. Pertemuan keenam (Sesi 6), hari Senin, 21April 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi keenam ini, penulis menggunakan hari Senin, 21

April 2014 seusai jam sekolah usai yaitu pada pukul 13.45 WIB. Pada

kegiatan awal sesi keenam ini, seperti biasa penulis memberikan penjelasan

mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu bimbingan kelompok

dengan teknik role play.

Pada sesi ini penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan

prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play, menyepakati

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

40

kontrak waktu, serta memberikan motivasi agar anggota kelompok antusias

dalam melakukan layanan yang diberikan.

Materi yang akan dibahas dan diperankan siswa dalam kegiatan sesi

keenam ini mengenai “Berempati”, tujuan yang ingin dicapai melalui

kegiatan ini adalah siswa mampu menempatkan diri pada posisi orang lain

dan memahami apa yang mereka pikirkan atau rasakan.

b. Tahap peralihan

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti

layanan.

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi mengenai

berempati yang berisi pengertian berempati dan contoh berempati yang benar.

Selanjutnya, seperti biasa penulis mulai membagi peran yang akan

diperagakan oleh siswa dalam kegiatan permainan peran ini, setelah semua

peran terbentuk, kemudian penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa

yang akan memaikan peran. Tidak lupa seperti pada layanan sebelumnya,

penulis menunjuk salah seorang siswa untuk berperan sebagai pengamat

dalam kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai

mengajak siswa untuk memerankan kegiatan role play yang dilaksanakan

sesuai dengan karakter tokoh yang siswa perankan masing-masing, akan

tetapi siswa juga diperbolehkan berimprovisasi sesuai keinginannya, asalkan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

41

tidak merubah inti dari topik yang di jalankan. Dalam kegiatan layanan sesi

keenam ini siswa terlihat sangat antusias dalam melakukan kegiatan role

play, siswa terlihat sangat menjiwai dan mendalami karakter.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keenam

dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk

mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain itu, penulis juga

mempersilahkan pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya untuk

kemudian dikomentari oleh anggota kelompok. Setelah semua selesai penulis

menjelaskan bahwa masih akan ada sesi berikutnya ketujuh, dimana masih

dengan materi yang sama tetapi kita melakukan rolling atau pergantian

pemain dan peran.

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap

respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa baik, selain itu

menurut hasil pengamatan observer, anggota kelompok mampu memerankan

tokoh sesuai dengan karakter yang siswa perankan dengan baik.

7. Pertemuan Ketujuh (Sesi 7), hari Kamis, 24April 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi ketujuh role play kaliini,menggunakan hari Kamis,

24 April 2014 pada saat jam pelajaran BK yaitu jam 10.45 WIB. Pada

kegiatan sesi ketujuh ini penulis kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas

dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play. Serta

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

42

memberi motivasi kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik

seperti pada layanan sebelumnya.

Topik yang dipilih dalam pertemuan ketujuh ini masih sama dengan

topik pertemuan keenam yaitu“Berempati”, tujuan yang ingin dicapai melalui

kegiatan ini adalah siswa mampu menempatkan diri pada posisi orang lain

dan memahami apa yang mereka pikirkan atau rasakan.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik

yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi ketujuh. Pada sesi

ketujuhini topik yang diangkat masih merupakan topik yang sama, namun

bedanya pada sesi ketujuh ini peran yang siswa lakukan diputar bergantian

peran satu dengan peran yang lain, begitu pula seterusnya. Setelah penulis

menentukan para pemain, tidak lupa juga penulis menunjuk salah seorang

siswa sebagai pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan peran mereka sesuai dengan

peran masing-masing, akan tetapi siswa juga diperbolehkan berimprovisasi

sesuai keinginannya, asalkan tidak merubah inti dari peran yang mereka

perankan.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

43

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada

sesi ketujuh akan segera berakhir, selain itu dengan berakhirnya sesi ketujuh

berarti menandakan pula selesainya kegiatan bimbingan kelompok teknik role

playpada layanan ini. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan mengevalusi

seluruh kegiatan pada pertemuan hari Selasa secara keseluruhan, yaitu pada

sesi keenam dan ketujuh. Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat

untuk membacakan hasil pengamatanya.

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari

kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas

mengenai berempati, dari hasil pengambilan kesimpulan diketahui bahwa

siswa memahami mengenai cara berempati yang benar dan tepat. Selain itu

siswa juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 6 dan 7.

Penulis juga menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok

sudah selesai dilakukan namun masih ada satu pertemuan lagi antara siswa

dan penulis pada hari Senin, 28 April 2014.

8. Pertemuan kedelapan (Sesi 8), Hari Senin, 28April 2014

a. Tahap Pembentukan Kelompok (Perencanaan)

Pertemuan terakhir dalam layanan ini dilakukan pada sesi kedelapan

pada hari Senin, 28April 2014, setelah jam sekolah berakhir yaitu pada pukul

13.45 WIB. Sesi kedelapan merupakan akhir dari kegiatan treatment yang

dilakukan, pada sesi ini penulis mengajak siswa melakukan layanan klasikal

yang membahas mengenai pentingnya seseorng mempunyai kematangan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

44

emosional dan bagaimana cara mengembangkannya. Tujuan dari pemberian

layanan klasikal ini adalah siswa mampu menghadapi situasi apapun dengan

benar dengan mengontrol diri.

b. Tahap Peralihan

Penulis menjelaskan kembali dan menanyakan kesiapan siswa dalam

mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik

yang akan dibahas mengenai pentingnya kita mempunyai kematangan

emosional dan contoh ciri-ciri seseorang mempunyai kematangan emosional

yang ada di lingkup sekolah maupun di luar sekolah.

Untuk mencairkan suasana setelah siswa mendapatkan layanan,

kemudian penulis mengajak siswa-siswa untuk melakukan permainan

”Ekspresi Wajah”. Permainan ini dimaksudkan untuk menyegarkan pikiran

siswa setelah melakukan kegiatan treatment, sehingga siswa kembali

bersemangat.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan dalam

sesi kedelapan akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk

melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, selanjutnya menarik

kesimpulan dari kegiatan pada sesi kedelapan. Selain itu, penulis juga

meminta para siswa untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan yang berisi

seputar materi yang telah dibahas dalam sesi kedelapan ini.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

45

Penulis juga meminta kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan

serta hal apa yang siswa dapat selama mengikuti layanan ini, mulai dari sesi

pertama sampai dengan sesi kedelapan ini. Penulis merasa senang, karena

siswa mengungkapkan bahwa banyak ilmu yang siswa dapat selama

mengikuti layanan ini. Selain itu, hal terpenting adalah siswa menjadi

memahami tentang pentingnya seseorang mempunyai kematangan emosional.

Sebelum menutup kegiatan dalam sesi ini, tidak lupa penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada para anggota kelompok atas partisipasinya

selama kegiatan dari sesi 1 sampai 8, tidak lupa penulis mengajak siswa

berjabat tangan, dan berfoto bersama. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan

doa penutup dan salam perpisahan.

4.3.4 Tes Akhir (Post Test)

Post test dilaksanakan pada hari Senin,28 April 2014 dengan

menyebarkan skala kematangan emosional berjumlah 47 item pernyataan

pada subyek penelitian, yaitu 12 siswa kelas X Teknik Mesin SMK Saraswati

Salatiga. Enam orang siswa pada kelompok kontrol dan enam orang siswa

kelompok eksperimen.

Tabel 4.4 di bawah ini akan menjelaskan mengenai skor pre test dan

post test kematangan emosional kelompok eksperimen.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

46

Tabel 4.4 Hasil pre test dan post test skala kematangan emosional kelompok

eksperimen

Pre Test Post Test

No. Nama Skor Kategori No. Nama Skor Kategori

1 AW 89 Rendah 1 AW 148 Tinggi

2 AE 88 Rendah 2 AE 151 Tinggi

3 AF 90 Rendah 3 AF 143 Tinggi

4 AK 94 Rendah 4 AK 143 Tinggi

5 AH 94 Rendah 5 AH 140 Tinggi

6 BA 91 Rendah 6 BA 141 Tinggi

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa terdapat kenaikan skor skala

kematangan emosional masing-masing subyek penelitian pada kelompok

eksperimen. Skor skala kematangan emosional pre test kelompok eksperimen

menyatakan bahwa 6 subyek penliti merupakan siswa yang memiliki

kematangan emosional kategori rendah, yaitu skor antara 47-94. Sedangkan

hasil post test kematangan emosional yang telah disebarkan kepada siswa,

diketahui bahwa skor skala kematangan emosional masing-masing siswa

mengalami kenaikan dan berkategori tinggi, yaitu skor antara 143-190. Hasil

pre test dan post test kelompok kontrol dan eksperimen akan dianalisis

dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Analisis data

menggunakan SPSS 16.0 for windows.

4.4 Analisis Data

Analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Data yang

dianalisis adalah data skor post test skala kematangan emosional kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.5 merupakan perbandingan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

47

hasilpost test skala kematangan emosional pada kelompok eksperimen dan

kontrol.

Tabel 4.5 Tabel perbandingan hasil post test skala kematangan emosional

pada kelompok eksperimen dan kontrol

Kelompok eksperimen Kelompok control

No. Nama Skor No. Nama Skor

1 AW 148 1 DN 89

2 AE 151 2 EA 99

3 AF 143 3 GB 104

4 AK 143 4 MD 97

5 AH 140 5 SE 99

6 BA 141 6 SW 93

Berikut ini merupakan analisis data berbandingan hasil post test dan

skala kematangan emosional pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

yang diuji dengan menggunakan analisis data Mann Whitney.

Tabel 4.6 Hasil analisis data perbandingan hasil post test skala kematangan

emosional pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00003 KELOMPOK KONTROL 6 3.50 21.00

KELOMPOK

EKSPERIMEN 6 9.50 57.00

Total 12

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

48

Test Statisticsb

VAR00003

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.892

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .002

a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16,0, diketahui

bahwa terdapat perbedaan antara mean rank kelompok eksperimen dan kontrol.

Setelah diberikan treatment berupa layanan bimbingan kelompok teknik role

play kelompok eksperimen, mean rank hasil skala kematangan emosional pada

kelompok ini berjumlah 9,50, sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak

mendapatkan treatment berupa layanan bimbingan kelompok teknik role play,

jumlah mena rank hasil skala kematangan emosional pada kelompok ini

berjumlah 3,50. Sehingga mean rank hasil skala kematangan emosional

kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan mean rank kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara hasil skala kematangan emosional kelompok eksperimen

dan kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil skor Asymp. Sig (2-tailed)

hasil analisis berjumlah 0,004 < 0,01.

Berikut ini merupakan hasil analisis data perbandingan hasil pre test

dan post test skala kematangan emosional pada kelompok eksperimen yang

diuji dengan menggunakan Mann Whitney.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

49

Tabel 4.7 Hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post test skala

kematangan emosional pada kelompok eksperimen

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00003 PRE TEST 6 3.50 21.00

POST TEST 6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsb

VAR00003

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.892

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .002

a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16,0 diketahui

bahwa terdapat perbedaan antara mean rank hasil pre test dan post test skala

kematangan emosional pada kelompok eksperimen. Mean rank pre test skala

kematangan emosional adalah 3,50, sedangkan mean rank post test skala

kematangan emosional adalah 9,50, sehingga kenaikan mean rank kelompok

eksperimen sebesar 6,00 dan mean rank hasil post skala kematangan

emosional lebih tinggi dari pada mean rank hasil pre test skala kematangan

emosional pada kelompok eksperimen.

Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara hasil pre test dan post test skala kematangan emosional pada

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

50

kelompok eksperimen. Hal tersebut, dibuktikan dengan hasil Asymp. Sig (2-

tailed) hasil analisis berjumlah 0,004 < 0,01.

4.5 Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan penulis adalah Layanan bimbingan kelompok

teknik role play dapat meningkatkan kematangan emosional pada siswa kelas

X Teknik Mesin SMK Saraswati Salatiga. Berdasarkan hasil analisis data

yang membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kontrol yang

menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) 0,004 < 0,01, sehingga dinyatakan ada

perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dan

eksperimen. Selain itu, ada kenaikan kematangan emosional yang signifikan,

dibuktikan dengan hasil analisis data hasil pre test dan post test kelompok

eksperimen dengan hasil Asymp. Sig (2-tailed) 0,004 < 0,01, sehingga

dinyatakan signifikan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka hipotesis

yang diajukan penulis dapat diterima.

4.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post test

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asmp. Sig

(2-taited) sebesar 0,004 < 0,01 sehingga dinyatakan ada perbedaan yang

signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen. Selain itu, ada kenaikan kematangan emosional yang signifikan

sebesar 6,00, dibuktikan dengan hasil analisis data mean rank pre test yaitu

3.50 dan mean rank post test sebesar 9.50 pada kelompok eksperimen.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

51

Kematangan emosional dapat dikatakan sebagai suatu kondisi

perasaan atau reaksi perasaan yang stabil terhadap suatu objek permasalahan

sehingga untuk mengambil suatu keputusan atau bertingkah laku didasari

dengan suatu pertimbangan dan tidak mudah berubah-ubah dari satu suasana

hati ke dalam suasana hati yang lain (Hurlock, 2000).

Menurut Katkovsky dan Gorlow (1976), kematangan emosi adalah

dimana kepribadian secara terus menerus berusaha mencapai keadaan emosi

yang sehat, baik secara intrafisik maupun interpersonal. Karena sifatnya yang

dinamis, bisa dipelajari dan lebih mudah diamati, maka para ahli dan peneliti

psikologi cenderung lebih tertarik utnuk mengkaji tentang emosi daripada

unsur-unsur perasaan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kematangn emosional adalah melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan

teknik role play atau bermain peran.Heydemans (2009) yang menyatakan

bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kematangan

emosional remaja.

Melalui teknik role play ini, jika siswa mampu melakukan peran sesui

skenario dan peran yang siswa lakukan secara sungguh-sungguh, makan

siswa juga dapat melakukan peran yang sama pula dalam kehidupan yang

nyata ,dengan demikian siswa dapat memahami dan mengetahui bagaimana

cara msngontrol emosi mereka saat mereka berada dalam lingkungan

pergaulan. Selain itu role play juga memberikan kesempatan untuk siswa

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

52

menuangkan ekspresi dan perasaan secara lebih tepat dan benar sebelum

siswa diperhadapkan pada kondisi nyata.

Dalam penelitian ini, terdapat 2 kelompok yang menjadi subjek

penelitian. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan

treatment berupa bimbingan kelompok teknik role play, sedangkan kelompok

kontrol tidak mendapatkan treatment. Dalam setiap sesinya, anggota

kelompok eksperimen memainkan peran secara bergantian

Layanan bimbingan kelompok teknik role play diberikan kepada

kelompok eksperimen dalam 8 sesi pertemuan, penyusunan topik layanan

berdasarkan pada aspek-aspek kematangan emosional menurut Katkovsky

dan Gorlow (1976), yaitu aspek kemandirian, penerimaan, beradaptasi,

merespon dengan tepat, merasa aman, berempati, dan menguasai amarah.

Dalam setiap sesi layanan bimbingan kelompok teknik role play

dilakukan evaluasi dengan melibatkan observer yang juga merupakan

anggota kelompok. Dengan menggunakan hasil pengamatan observer

diketahui bahwa di setiap sesi layanan anggota kelompok sangat antusias,

memberikan respon yang baik terhadap layanan yang diberikan dan

menunjukkan sikap yang diharapkan sesuai dengan tujuan layanan pada

setiap sesinya. Layanan diberikan di tempat yang nyaman sehingga anggota

kelompok dapat mengikuti layanan dengan baik dan dapat berjalan lancar.

Hasil penelitian penulis pun juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Kristiyani (2010), tentang “Peningkatan Kematangan Emosional

Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Virgo

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5523/5/T1_132010027_BAB IV.pdfrole play . sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

53

Bawen” menunjukan peningkatan kematangan emosional melalui layanan

bimbingan kelompok. Hasil analisis postest menunjukan, mean

rankkelompok eksperimen 8,58, kelompok kontrol 4,42, dengan koefisien

Mann Whitney U=5,5 dan koefisien Asymp.Sig.2-tailed 0,04<05. Hasil

menunjukan ada peningkatan yang signifikan dalam kematangan emosional

setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok kematangan emosional.

Hasil penelitian penulis menunjukan peningkatkan kematangan

emosional kelompok eksperimen yang berjumlah 6 siswa yang berkategori

kematangan emosional rendah menjadi 6 siswa yang berkategori tinggi

setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok teknik role play.

Sehingga dari hasil penelitian Kristiyani (2010) dapat mendukung dan

melengkapi penelitian penulis, bahwa layanan bimbingan kelompok teknik

role play dapat meningkatkan kematangan emosional pada siswa.