bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1....

46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki perilaku bullying yang tinggi. Selanjutnya 10 siswa yang memiliki perilaku bullying tinggi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai kelompok kontrol dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen nantinya akan dikenakan perlakukan.Dalam hal ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari hasil uji homogenitas harus menghasilkan Asymp. Sig. (2- tailed)>0,50, dan dalam penelitian ini hasil uji homogenitas yaitu 0,914 yang berarti Asymp. Sig. (2-tailed)>0,50. Tabel 4.1 dibawah ini mendeskrepsikan mengenai kondisi kelompok eksperimen dan kontrol sebelum perlakuan. Tabel 4.1 Deskripsi kelompok eksperimen dan kontrol No. Nama Kelompok Jenis kelamin 1 DV Eksperimen Laki-laki 2 MY Eksperimen Perempuan 3 DN Eksperimen Laki-laki 4 JY Eksperimen Laki-laki 5 KN Eksperimen Laki-laki 6 MC Kontrol Perempuan

Upload: hadieu

Post on 07-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subyek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII A

SMP Kristen 2 Salatiga yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa

tersebut memiliki perilaku bullying yang tinggi. Selanjutnya 10 siswa yang

memiliki perilaku bullying tinggi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai

kelompok kontrol dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen nantinya

akan dikenakan perlakukan.Dalam hal ini kesamaan antara kedua kelompok

dapat dilihat dari hasil uji homogenitas harus menghasilkan Asymp. Sig. (2-

tailed)>0,50, dan dalam penelitian ini hasil uji homogenitas yaitu 0,914

yang berarti Asymp. Sig. (2-tailed)>0,50. Tabel 4.1 dibawah ini

mendeskrepsikan mengenai kondisi kelompok eksperimen dan kontrol

sebelum perlakuan.

Tabel 4.1 Deskripsi kelompok eksperimen dan kontrol

No. Nama Kelompok Jenis kelamin

1 DV Eksperimen Laki-laki

2 MY Eksperimen Perempuan

3 DN Eksperimen Laki-laki

4 JY Eksperimen Laki-laki

5 KN Eksperimen Laki-laki

6 MC Kontrol Perempuan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

7 NT Kontrol Laki-laki

8 DM Kontrol Laki-laki

9 NR Kontrol Perempuan

10 ST Kontrol Laki-laki

Kemudian pada Tabel 4.2 dibawah ini akan dijelaskan mengenai

skor pre test bullying kelompok eksperimen dan kelompok kontrol :

Tabel 4.2 Hasil pre test kelompok eksperimen dan kontrol

No Nama Total Kategori

Ek Ko Ek Ko Ek Ko

1 DV MC 84 83 Tinggi Tinggi

2 MY NT 85 85 Tinggi Tinggi

3 DN DM 80 80 Tinggi Tinggi

4 JY NR 81 80 Tinggi Tinggi

5 KN ST 80 81 Tinggi Tinggi

Jum

lah

5 5 410 409

Keterangan : Ek : Eksperimen

Ko : Kontrol

Rendah : 26- 52 Tinggi : 78 – 104

Sedang : 53 – 79

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Dari tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini

terdapat 10 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 5 siswa sebagai

kelompok kontrol dan 5 siswa sebagai kelompok eksperimen. Jumlah skor

keseluruhan kelompok eksperimen yaitu 410, sedangkan jumlah skor yang

diperoleh kelompok kontrol adalah 409.

4.2. Uji Homogenitas

Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk

setiap kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok

dapat dilihat dari hasil skor bullying. Setelah dilakukan uji beda pada hasil

kuisioner bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan

ditunjukkan sig. 0.914> 0.5, sedangkan mean rank kelompok eksperimen

5.60 dan mean rank kelompok kontrol adalah 5.40, sehingga penulis dapat

melanjutkan penelitian.Hasil uji bedakuisioner bullying dapat dilihat pada

tabel. Selanjutnya kelompok eksperimen di berikan layanan bimbingan

kelompok dengan teknik role play sedang kelompok kontrol tidak diberikan

layanan atau treatment.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Tabel 4.3 Uji Homogenitas kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00003 Eksperimen 5 5.60 28.00

Kontrol 5 5.40 27.00

Total 10

Test Statisticsb

VAR00003

Mann-Whitney U 12.000

Wilcoxon W 27.000

Z -.108

Asymp. Sig. (2-tailed) .914

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Setelah dilakukan uji homogenitas pada hasil perilaku bullyingpada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok dengan ditunjukkan sig. 0.914>0.5,

sedangkanmean rank kelompok eksperimen 5.60 dan mean rank kelompok

kontrol adalah 5.40.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini kondisi awal

perilaku bullying siswa kelas VII A sebelum mendapatkan perlakuan atau

treatment, dimana dari kondisi awal tersebut, dapat kita lihat pada indikator

bullying, perilaku bullying apa saja yang paling menonjol diantara perilaku-

perilaku bullying lain di kelas VII A yang nantinya digunakan penulis

sebagai dasar untuk menentukan topik yang akan diangkat dalam layanan

bimbingan kelompok teknik role play yang diberikan selama 8 sesi

pertemuan.

Tabel 4.4 kondisi awal perilaku bullying siswa kelas VII A

No Jenis Bullying Indikator Bullying 3 Skor

Tertinggi

1. Bullying verbal Mengejek teman di sekolah 63

2. Bullying fisik Memukul dan menendang teman di

sekolah

74

3. Bullying

mental

Mengucilkan teman di sekolah 60

Berdasarkan rancangan penelitian dan hasil analisis diatas,

selanjutnya kelompok eksperimen akan diberikan treatment yaitu diberikan

layanan Bimbingan kelompok teknikbermain peran (Role Play) sebanyak 8

kali pertemuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan treatment.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Tabel 4.5 Berikut ini merupakan susunan program layanan yang akan

diberikan kepada kelompok eksperimen

Sesi /

Frekuensi

Indikator Topik Yang ingin

dicapai

Metode

1

(1 x 40

menit)

- Pengertian

bullying.

- Faktor

penyebab

bullying.

- Pelaku

bullying.

- Contoh

kasus-kasus

bullying di

sekolah.

-Sharing

pengalaman

siswa.

- Memahami arti

bullying.

- Terbuka dalam

menceritakan

masalah yang

dialami

sebenarnya.

- Ceramah

- Sharing

- Tanya jawab

- Permainan

(Ice Breaking)

2-3

(2 x 40

menit)

-Bullying

verbal

-

Mengejek

teman di

- Bullying

verbal

(Mulutmu

Harimaumu)

- Menyebutkan

bentuk-bentuk

bullying.

- Bermain Role

Play untuk jenis

- Ceramah

- Role Play

- Sharing

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

sekolah

bullying verbal.

- Cara mengatasi

bullying verbal

4-5

(2 x 40

menit)

-Bullying

Fisik

-

Memukul

dan

menendan

g teman

- Bullying fisik

(Kecil-kecil

cabe rawit)

- Bermain Role

Play untuk jenis

bullying fisik.

- Cara mengatasi

bullying fisik.

- Ceramah

- Role Play

- Sharing

6-7

(2 x 40

menit)

- Bullying

Mental

-

Mengucil

kan teman

- Bullying

Mental

(Don’t Look

Someone Just

From Their

Appearance)

- Bermain Role

Play untuk jenis

bullying mental.

- Cara mengatasi

bullying mental.

- Ceramah

- Role Play

- Sharing

8

(1 x 40

menit)

- Dampak

bullying

- Cara

menyikapi

bullying

- Kebijakan

- Menyebutkan

dampak-dampak

yang

ditimbulkan dari

bullying.

- Bagaimana

- Ceramah

- Tanya jawab

- Sharing

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

sekolah

tentang

bullying,

konsekuensi

dari tindakan

bullying.

cara menyikapi

bullying

- Menyebutkan

kebijakan

sekolah tentang

bullying, dan

konsekuensi dari

tindakan

bullying.

4.3. Pelaksanaan Penelitian

4.3.1. Perijinan Penelitian

Pada kegiatan awal penulis memberikan surat ijin penelitian

kepada pihak sekolah (Kepala Sekolah) SMP Kristen 2 Salatiga yang

prosedur pemberian surat ijin awal diberikan kepada bagian Tata

Usaha SMP Kristen 2 Salatiga, dalam surat perijinan tersebut telah

disetujui oleh Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP)

UKSW yang kemudian diserahkan kepada pihak Kepala Sekolah SMP

Kristen 2 Salatiga.

Dalam perijinan tersebut penulis menyampaikan maksud kepada

Kepala Sekolah dimana penulis akan melaksanakan beberapa kegiatan

di sekolah tersebut diantaranya uji instrumen penelitian, pre test, post

test,dan treatment yang akan diberikan kepada siswa kelas VII. Uji

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

instrumen penelitian dan pre test dilaksanakan pada bulan November

2013, sedangkan untuk pelaksanaan treatment atau pemberian layanan

dan post test dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai selesai,

dan pelaksanaan kegiatan dilakukan diluar jam sekolah yaitu saat jam

pulang sekolah dengan perijinan dari orang tua siswa, guru BK,

Kepala Sekolah, dan siswa yang bersangkutan.

4.3.2. Tes Awal (Pre Test)

Tes awal atau Pre test dilaksanakan oleh penulis pada tanggal

25 November 2013 dengan menyebarkan skala bullying kepada

seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 93 siswa yang terbagi dalam 4

kelas.

Setelah itu penulis menganalisis skala bullying yang telah diisi

oleh siswa kelas VII untuk mengetahui kelas mana yang memiliki

tingkat bullying tertinggi diantara keempat kelas, dari hasil analisis

tersebut kelas VII A merupakan kelas dengan tingkat bullying

tertinggi dengan skor 1297. Terdapat 10 siswa yang memiliki tingkat

bullying yang tinggi, selanjutnya siswa tersebut dibagi secara acak

menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol yang berjumlah 5 siswa

dan kelompok eksperimen yang berjumlah 5 siswa. Selanjutnya

berdasarkan uji homogenitas yang dibantu dengan SPSS 16 for

windows, dari kedua kelompok tersebut tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen dengan demikian

penelitian dapat dilanjutkan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

4.3.3. Perlakuan (Treatment)

Penulis memberikan treatment dengan memberikan layanan

bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran) sesuai dengan

rancangan yang sudah dibuat oleh penulis selama 8 sesi dan

dilaksanakan setiap seminggu 2 kali atau sesuai dengan kesepakatan

siswa setelah jam kegiatan sekolah usai.Layanan yang diberikan

penulis dapat dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen setelah

mendapatkan layanan bimbingan kelompok teknik role play selama 8

kali pertemuan selesai dan diberiakn post test menunjukan perubahan

dan penurun perilaku bullying dari pada kelompok kontrol.

Adapun sesi kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role

play atau treatment sebagai berikut :

1. Pertemuan pertama (Sesi 1) hari Jumat, 7 Februari 2014

a. Tahap pembentukan (Perencanaan)

Pertemuan pertama atau sesi 1 ini dilakukan pada hari

Jumat setelah jam sekolah berakhir yaitu pada pukul 11.00. Sesi

pertama merupakan awal dari kegiatan treatment yang dilakukan,

akan tetapi pada pertemuan pertama kali ini penulis tidak secara

langsung memberikan kegiatan bimbingan kelompok teknik role

play tetapi memberikan layanan klasikal terlebih dahulu. Tujuan

dari pemberian layanan klasikal ini adalah untuk memperkenalkan

dan menjalin kedekatan antara penulis dengan siswa-siswa yang

akan diajak melakukan treatment.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Topik yang diangkat dalam pertemuan yang pertama ini

adalah “Bullying di Sekolah”, selain itu penulis juga memiliki

tujuan untuk memperkenalan siswa mengenai bullying, khususnya

bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.

b. Tahap Peralihan

Dalam tahap ini penulis menanyakan kembali kesiapan

siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal pada tahap

atau sesi pertama, dan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan

selanjutnya.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang

topik yang akan dibahas mengenai bullying melalui tampilan power

point. Penulis menjelaskan mengenai apa itu bullying, jenis-jenis

bullying, faktor penyebab siswa melakukan tindakan bullying, serta

pelaku dalam tindakan bullying. Selain itu, penulis juga

memberikan contoh nyata mengenai tindakan bullying di sekolah

yang terjadi di Indonesia. Penulis juga mengajak siswa untuk

bersama-sama bercerita mengenai pengalaman mereka selama

bersekolah yang berkaitan dengan tindakan bullying.

Siswa juga diajak untuk melakukan permainan ”Five

Boomm”. Permainan ini dimaksudkan untuk menyegarkan pikiran

siswa setelah melakukan kegiatan treatment, sehingga siswa

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

kembali bersemangat. Gambar 4.1 menunjukan kegiatan pada sesi

pertama yang dilaksanakan dikelas VII B.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa

kegiatan dalam sesi pertama akan segera berakhir. Penulis

mengajak siswa untuk melakukan evaluasi kegiatan yang telah

dilaksanakan, selanjutnya menarik kesimpulan dari kegiatan pada

sesi pertama. Selain itu, penulis juga meminta para siswa untuk

mengisi lembar evaluasi kegiatan yang berisi seputar materi yang

telah dibahas dalam sesi pertama ini.

Penulis juga meminta kepada siswa untuk mengungkapkan

perasaan serta hal apa yang siswa dapat dalam kegiatan di sesi

pertama ini. Penulis juga menyampaikan rencanan layanan sesi

selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan doa.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

2. Pertemuan kedua (Sesi 2), hari Sabtu, 8 Februari 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Sesi kedua dilaksanakan pada hari Sabtu seusai siswa

(anggota kelompok) mengikuti jam pelajaran yaitu pada pukul

10.45 WIB. Pada sesi kedua ini penulis memberikan penjelasan

mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada sesi kedua kali ini.

Pada sesi kedua kali ini penulis mengajak kelompok untuk

melakukan kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik role play

atau bermain peran.

Pada sesi ini penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas,

dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play,

menyepakati kontrak waktu, memberikan semangat agar anggota

kelompok antusias dalam melakukan layanan yang diberikan.

Materi yang akan dibahas dan diperankan siswa dalam

kegiatan sesi kedua ini mengenai bullying verbal. Penulis

mengangkat judul cerita yaitu “Mulutmu Harimaumu”. Tujuan

yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu

memahami mengenai bullying verbal secara lebih mendalam dan

detail, siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play,

dan siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan

masalah yang dihadapi apabila mengalamibullying verbal.

b. Tahap peralihan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan

bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan

siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi

mengenai bullying verbal yang berisi pengertian bullying verbal,

contoh bullying verbal, serta hal yang dapat dilakukan untuk

mencegah bullying verbal, naskah permainan peran dengan topik

“Mulutmu Harimaumu”.

Kemudian penulis mulai membagi peran yang akan

diperagakan oleh siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play kali ini, setelah semua peran terbentuk

siapa yang menjadi pelaku, korban, dan bystander bullying,

kemudian penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang

akan memaikan peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah

dan mendalami peran yang akan mereka peragakan. Tidak lupa

penulis menunjuk salah seorang siswa untuk berperan sebagai

pengamat dalam kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian

penulis mulai mengajak siswa untuk memerankan kegiatan role

playyang dilaksanakan sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita

tersebut. Dalam cerita ini pelaku bullying beserta satu orang

temannya melakukan tindakan bullying secara verbal kepada

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

korban. Si korban bullyingmemiliki satu orang teman juga, yang

dalam cerita ini ikut membela korban dari penindasan pelaku. Akan

tetapi, dalam cerita ini lebih ditonjolkan bahwa korban mampu

mengatasi tindakan bullying yang dilakukan pelaku dengan teknik-

teknik yang sudah tertera dalam naskah drama. Sampai pada

akhirnya pelaku merasa jengkel dan bosan untuk melakukan

tindakan bullying kepada korban. Gambar 4.2 menunjukan kegiatan

role play dikelas VII B.

d. Tahap penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi

kedua dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak

kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain

itu, penulis juga mempersilahkan JY untuk membacakan hasil

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

pengamatanya untuk kemudian dikomentari oleh anggota

kelompok. Setelah semua selesai penulis menjelaskan bahwa masih

akan ada sesi ketiga setelah siswa istirahat, dimana masih dengan

materi yang sama tetapi kita melakukan rolling atau pergantian

pemain dan peran.

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis

terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa

sangat baik, selain itu menurut hasil pengamatan JY, anggota

kelompok mampu memerankah tokoh sesuai dengan karakter

masing-masing tokoh walaupun masih ada sedikit kesalahan atau

lupa naskah dalam pemberian layanan, anggota kelompok juga

mampu memahami cara yang tepat dalam menangani bullying

verbal saat nanti di sekolah tanpa harus melakukan tindakan

kekerasan dalam penyelesaian permasalahan tersebut.

3. Pertemuan ketiga (Sesi 3), hari Sabtu, 8 Februari 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi ketiga ini, penulis masih menggunakan

hari yang sama untuk melakukan layanan yaitu Sabtu, 8 Februari

2014 namun waktu pelaksanaan layanan diberikan setelah siswa

selesai istirahat makan siang sekitar pukul 12.30 WIB. Pada

kegiatan sesi ketiga ini penulis kembali menjelaskan pengertian,

tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

role play. Serta memberi motivasi kepada siswa agar layanan

berjalan dengan lancar dan baik.

Topik yang dipilih dalam pertemuan ketiga ini masih sama

dengan topik pertemuan kedua yaitu “Mulut mu Harimau mu”.

Tujuan yang ingin dicapai siswa mampu memahami bullying verbal

secara detail dan mendalam, selain itu siswa mampu melakukan

peran dalam kegiatan role play secara bergantian dengan

mengangkat tema bullying verbal agar siswa mampu

mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah secara benar

apabila mengalami bullying verbal.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam

mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan

tentang topik yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi

ketiga. Pada sesi ketiga ini topik yang diangkat masih merupakan

topik yang sama dengan kegiatan di sesi kedua yang berjudul

“Mulutmu Harimaumu”, namun bedanya pada sesi ketiga ini peran

yang siswa lakukan diputar bergantian dimana siswa yang pada sesi

kedua menjadi pelaku kini menjadi korban, yang menjadi korban

berperan sebagai bystander, begitu pula seterusnya. Setelah penulis

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

menentukan para pemain, penulis juga menunjuk salah seorang

siswa sebagai pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan peran siswa sesuai

naskah dan skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi

siswa juga diperbolehkan berimprovisasi sesuai keinginan mereka,

asalkan tidak merubah inti dari naskah bullying verbal dan

penyelesaiannya. Kegiatan pada sesi ketiga ini bertujuan agar siswa

sama-sama bisa merasakan bagaimana perasaan menjadi seorang

pelaku yang akhirnya gagal melakukan bullying, bagaimana

menjadi korban yang ditindas, dan bagaimana menjadi penonton.

Gambar 4.3 menunjukan suasana layanan pada sesi ketiga.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa

kegiatan pada sesi ketiga akan segera berakhir. Penulis mengajak

siswa berdiskusi dan mengevalusi seluruh kegiatan pada pertemuan

hari Sabtu secara keseluruhan, yaitu pada sesi kedua dan ketiga.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat untuk

membacakan hasil pengamatanya.

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil

kesimpulan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role

play yang membahas mengenai bullying verbal dengan tema

”Mulut mu Harimau mu” pada sesi kedua dan ketiga, dari hasil

pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami

mengenai bullying verbal, contoh bullying verbal, dan bagaimana

cara mengatasibullying verbal secara baik dan benar. Selain itu

siswa juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada

sesi 2 dan 3.

4. Pertemuan keempat (Sesi 4), hari Sabtu, 15 Februari 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Sesi keempat dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Februari

2014 seusai jam sekolah usai yaitu pada pukul 11.00 WIB. Pada

sesi keempat ini penulis memberikan penjelasan mengenai kegiatan

layanan bimbingan kelompok teknik role play meliputi pengertian,

tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play, menyepakati kontrak waktu, memberikan

semangat agar anggota kelompok antusias dalam melakukan

layanan yang diberikan. Setelah pada pertemuan yang lalu

membahas mengenai bullying verbal maka pada pertemuan layanan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

sesi kali ini kelompok diajak untuk membahas mengenai bullying

fisik.

Penulis mengangkat judul cerita yaitu “Kecil-kecil Cabe

Rawit”, tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa

mampu memahami mengenai bullying fisik secara lebih mendalam

dan detail, siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role

play, dan siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan

masalah yang dihadapi apabila mengalami bullying fisik saat di

sekolah, karena bullying jenis ini paling sering dijumpai dihampir

semua sekolah.

b. Tahap peralihan

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan

bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan

siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi

mengenai bullying fisik dimana materi tersebut berisi tentang

pengertian bullying fisik, contoh bullying fisik, serta hal yang dapat

dilakukan untuk mencegah bullying fisik, naskah permainan peran

dengan topik “Kecil-kecil Cabe Rawit”.

Selanjutnya, penulis mulai membagi peran yang akan

diperagakan oleh siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play kali ini, ada yang berperab sebagai

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

pelaku bullying, korban , dan penonton. Selanjutnya, penulis

memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang akan memaikan

peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami

karakter yang akan mereka peragakan. Tidak lupa penulis

menunjuk salah seorang siswa yang tidak mendapatkan peran

sebagai pengamat dalam kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian

penulis mulai mengajak siswa untuk mulai memerankan kegiatan

role play yang dilaksanakan sesuai dengan karakter tokoh masing-

masing siswa dalam cerita tersebut. Pada sesi keempat ini siswa

terlihat sangat bersemangat dikarenakan mereka bisa menunjukan

ekspersi mereka saat mendalami karakter dalam kegiatan role play.

Gambar 4.4 menunjukan kegiatan role play dikelas VII B.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi

keempat dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak

kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain

itu, penulis juga mempersilahkan DN sebagai pengamat untuk

membacakan hasil pengamatanya untuk kemudian dikomentari

oleh anggota kelompok. Setelah semua selesai, penulis

menjelaskan bahwa masih akan ada sesi kelima setelah siswa

istirahat, dimana masih dengan materi yang sama tetapi kita

melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran.

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis

terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa

sangat baik, selain itu menurut hasil pengamatan DN, anggota

kelompok mampu memerankah tokoh sesuai dengan karakternya

masing-masing dengan penuh penghayatan.

5. Pertemuan kelima (Sesi 5), hari Sabtu, 15 Februari 2104

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi kelima ini, penulis masih menggunakan

hari yang sama seperti pada sesi 2 dan 3 untuk melakukan layanan

yaitu Sabtu, 15 Februari 2014 namun waktu pelaksanaan layanan

diberikan setelah siswa selesai istirahat makan siang sekitar pukul

12.15 WIB. Pada kegiatan sesi ketiga ini penulis kembali

menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

bimbingan kelompok teknik role play. Serta memberi motivasi

kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik seperti

pada layanan sebelumnya.

Topik yang dipilih dalam pertemuan kelima ini masih sama

dengan topik pertemuan keempat yaitu “Kecil-kecil Cabe Rawit”.

Tujuan yang ingin dicapai siswa mampu memahami bullying fisik

secara detail dan mendalam, selain itu siswa mampu melakukan

peran dalam kegiatan role play secara bergantian dengan

mengangkat tema bullying fisik agar siswa mampu

mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah secara benar

apabila mengalami bullying fisik, mengingat jenis bullying ini

paling sering terjadi di setiap sekolah, dan hampir ditemukan

kasusnya setiap hari.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam

mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan

tentang topik yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi

kelima. Pada sesi kelima ini topik yang diangkat masih merupakan

topik yang sama dengan kegiatan di sesi keempat yang berjudul

“Kecil-kecil Cabe Rawit”, namun bedanya pada sesi kelima ini

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

peran yang mereka lakukan diputar bergantian dimana siswa yang

pada sesi keempat menjadi pelaku kini menjadi korban, yang

menjadi korban berperan sebagai bystander, begitu pula seterusnya.

Setelah penulis menentukan para pemain, tidak lupa juga penulis

menunjuk salah seorang siswa sebagai pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan peran mereka sesuai

naskah dan skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi

siswa juga diperbolehkan berimprovisasi sesuai keinginan mereka,

asalkan tidak merubah inti dari naskah bullying fisik dan

penyelesaiannya. Dalam kegiatan layanan sesi keempat dan kelima

ini siswa terlihat sangat antusias dalam melakukan kegiatan role

play, mereka terlihat sangat menjiwai dan mendalami karakter saat

memerankan perannya sebagai pelaku dimana dirinya melakukan

bullying kepada pihak korban. Gambar4.5 dibawah ini menunjukan

suasana layanan pada sesi kelima di kelas VII B.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa

kegiatan pada sesi kelima akan segera berakhir. Penulis mengajak

siswa berdiskusi dan mengevalusi seluruh kegiatan pada pertemuan

hari Sabtu secara keseluruhan, yaitu pada sesi keempat dan kelima.

Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat untuk

membacakan hasil pengamatanya.

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil

kesimpulan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role

play yang membahas mengenai bullying fisikdengan tema ”Kecil-

kecil Cabe Rawit” pada sesi keempat dan kelima, dari hasil

pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

mengenai bullying fisik, contoh bullying fisik, dan bagaimana cara

mengatasi bullying fisik secara baik dan benar. Selain itu siswa

juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 4

dan 5.

6. Pertemuan keenam (Sesi 6), hari Selasa, 18 Februari 2014

a. Tahap pembentuksn kelompok (Perencanaan)

Pada treatmentsesi keenam kegiatan dilaksanakan pada hari

Selasa, 18 Februari 2014 seusai jam sekolah berakhir yaitu pukul

14.00 WIB. Pada kegiatan awal sesi keenam ini, seperti biasa

penulis memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan yaitu bimbingan kelompok dengan teknik role play.

Pada sesi ini penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas,

dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play,

menyepakati kontrak waktu, serta memberikan motivasi agar

anggota kelompok antusias dalam melakukan layanan yang

diberikan.

Materi yang akan dibahas dan diperankan siswa dalam

kegiatan sesi keenam ini mengenai bullying mental, setelah pada

pertemuan sebelumnya siswa dan penulis membahas mengenai

bullyingverbal dan fisikn serta memerankan kegiatan yang sama

yaitu bermain peran. Pada sesi ini Penulis mengangkat judul cerita

yaitu “Don’t Look Someone Just From The Appearance”, tujuan

yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

memahami mengenai bullying mental secara lebih mendalam dan

detail, siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play,

dan siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan

masalah yang dihadapi apabila mengalami bullying mental saat

berada di sekolah

b. Tahap peralihan

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan

bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan

siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi

mengenai bullying mental yang berisi pengertian bullying mental,

contoh bullying mental, serta hal yang dapat dilakukan untuk

mencegah bullying mental, mengingat bullying jenis ini sulit

terdeteksi dan cukup berbahaya bagi bagi pihak koban, sehingga

siswa diminta benar-benar melakukannya dengan sungguh-

sungguh.

Selanjutnya, seperti biasa penulis mulai membagi peran

yang akan diperagakan oleh siswa dalam kegiatan permainan

peran ini, setelah semua peran terbentuk siapa yang menjadi

pelaku, korban, dan bystander bullying, kemudian penulis

memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang akan memaikan

peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

karakter yang akan mereka peragakan. Tidak lupa seperti pada

layanan sebelumnya, penulis menunjuk salah seorang siswa untuk

berperan sebagai pengamat dalam kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian

penulis mulai mengajak siswa untuk memerankan kegiatan role

play yang dilaksanakan sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita

tersebut. Dalam cerita ini pelaku bullying beserta satu orang

temannya melakukan tindakan bullying secara mental kepada

korban. Si korban bullyingberusaha untuk tetap tenang dalam

menangani permasalahan yang sedang dihadapinya, dimana korban

merasa diasingkan dari pergaulan teman-teman di kelasnya. Dalam

layanan inilah peran korban benar-benar harus dihayati dan

ditonjolkan agar semua siswa yang terlibat memahami cara yang

tepat dalam menangani bullying mental. Gambar 4.6 menunjukan

kegiatan role play dikelas VII B dalam menangani bullying

mental.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi

keenam dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak

kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain

itu, penulis juga mempersilahkan pengamat untuk membacakan

hasil pengamatanya untuk kemudian dikomentari oleh anggota

kelompok. Setelah semua selesai penulis menjelaskan bahwa masih

akan ada sesi berikutnya (ketujuh) setelah siswa istirahat makan

siang, dimana masih dengan materi yang sama tetapi kita

melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran.

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis

terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa

baik, selain itu menurut hasil pengamatan observer, anggota

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

kelompok mampu memerankan tokoh sesuai dengan karakter yang

mereka perankan dengan baik.

7. Pertemuan Ketujuh (Sesi 7), hari Selasa, 18 Februari 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi ketujuh role play kaliini, seperti biasa

penulis masih menggunakan hari yang sama seperti pada sesi-sesi

sebelumnya untuk melakukan layanan yaitu pada hari Selasa, 18

Februari 2014 namun waktu pelaksanaan layanan diberikan setelah

siswa selesai istirahat makan siang sekitar pukul 15.00 WIB. Pada

kegiatan sesi ketujuh ini penulis kembali menjelaskan pengertian,

tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik

role play. Serta memberi motivasi kepada siswa agar layanan

berjalan dengan lancar dan baik seperti pada layanan sebelumnya.

Topik yang dipilih dalam pertemuan kelima ini masih sama

dengan topik pertemuan keempat yaitu“Don’t Look Someone Just

From The Appearance”. Tujuan yang ingin dicapai siswa mampu

lebih memahami dan memahami bullying mental dengan lebih baik

lagi, selain itu siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role

play secara bergantian dengan mengangkat tema bullying mental

agar siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan

masalah secara benar apabila mengalami bullying mental.

b. Tahap Peralihan

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam

mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan

tentang topik yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi

ketujuh. Pada sesi ketujuhini topik yang diangkat masih merupakan

topik yang sama dengan kegiatan di sesi keempat yang berjudul

“Don’t Look Someone Just From The Appearance”, namun

bedanya pada sesi ketujuh ini peran yang mereka lakukan diputar

bergantian dimana siswa yang pada sesi keenam menjadi pelaku

kini menjadi korban, yang menjadi korban berperan sebagai

bystander, begitu pula seterusnya. Setelah penulis menentukan para

pemain, tidak lupa juga penulis menunjuk salah seorang siswa

sebagai pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan peran mereka sesuai

naskah dan skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi

siswa juga diperbolehkan berimprovisasi sesuai keinginan mereka,

asalkan tidak merubah inti dari naskah bullying mental dan

penyelesaiannya. Gambar4.7 dibawah ini menunjukan suasana

layanan pada sesi ketujuh di kelas VII B.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa

kegiatan pada sesi ketujuh akan segera berakhir, selain itu dengan

berakhirnya sesi ketujuh berarti menandakan pula selesainya

kegiatan bimbingan kelompok teknik role playpada layanan ini.

Penulis mengajak siswa berdiskusi dan mengevalusi seluruh

kegiatan pada pertemuan hari Selasa secara keseluruhan, yaitu pada

sesi keenam dan ketujuh. Selain itu penulis juga mempersilahkan

pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya.

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil

kesimpulan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role

play yang membahas mengenai bullying mental, dari hasil

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami

mengenai bullying mental, contoh bullying mental, dan bagaimana

cara mengatasi bullying mental secara baik dan benar. Selain itu

siswa juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada

sesi 6 dan 7.

Penulis juga menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok

sudah selesai dilakukan namun masih ada satu pertemuan lagi

antara siswa dan penulis pada hari Jumat, 21 Februari 2014.

8. Pertemuan kedelapan (Sesi 8), Hari Jumat, 21 Februari 2014

a. Tahap Pembentukan Kelompok (Perencanaan)

Pertemuan terakhir dalam layanan ini dilakukan pada sesi

kedelapan pada hari Jumat, 21 Februari 2014, setelah jam sekolah

berakhir yaitu pada pukul 11.00. Sesi kedelapan merupakan akhir

dari kegiatan treatment yang dilakukan, pada sesi ini penulis

mengajak siswa melakukan layanan klasikal yang membahas

mengenai dampak bullying, cara menyikapi bullying, kebijakan

sekolah mengenai bullying.

Topik yang diangkat dalam pertemuan yang pertama ini

adalah “Konsekuensi dan cara menyikapi bullying di Sekolah”,

selain itu penulis juga memiliki tujuan untuk memperkenalan siswa

mengenai bullying, khususnya bullying yang terjadi di lingkungan

sekolah.Tujuan dari pemberian layanan klasikal ini adalah siswa

mampu memahami mengenai bahaya atau dampak yang

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

ditimbulkan dari tindakan bullying, siswa mampu menyikapi

tindakan bullying secara tepat, dan mengetahui gambaran mengenai

kebijakan sekolah didalam menangani bullying secara benar.

b. Tahap Peralihan

Dalam tahap ini penulis menanyakan kembali kesiapan

siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal sesi kedelapan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang

topik yang akan dibahas mengenai dampakbullying, cara menyikapi

bullying secara benar dan kebijakan sekolah dalam menangani

bullying di sekolah melalui tampilan power point. Penulis

menjelaskan mengenai mengenai materi yang disampaikan,

selainitu penulis juga memberikan contoh-contoh gambaran

kebijakan sekolah dalam menangani bullying, kemudian penulis

juga menanyakan kepada siswa apakah kebijakan di SMP Kristen 2

hampir sama dengan kebijakan yang dicontohkan penulis. Selain

itu, penulis juga memberikan refrensi kebijakan di sekolah-sekolah

lain di Indonesia dalam menangani bullying.

Untuk mencairkan suasana setelah siswa mendapatkan

layanan, kemudian penulis mengajak siswa-siswa untuk melakukan

permainan ”Kata Berantai”. Permainan ini dimaksudkan untuk

menyegarkan pikiran siswa setelah melakukan kegiatan treatment,

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

sehingga siswa kembali bersemangat. Gambar 4.8 menunjukan

ekspresi siswa setelah mendapatkan layanan.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa

kegiatan dalam sesi kedelapan akan segera berakhir. Penulis

mengajak siswa untuk melakukan evaluasi kegiatan yang telah

dilaksanakan, selanjutnya menarik kesimpulan dari kegiatan pada

sesi kedelapan. Selain itu, penulis juga meminta para siswa untuk

mengisi lembar evaluasi kegiatan yang berisi seputar materi yang

telah dibahas dalam sesi kedelapan ini.

Penulis juga meminta kepada siswa untuk mengungkapkan

perasaan serta hal apa yang mereka dapat selama mengikuti

layanan ini, mulai dari sesi pertama sampai dengan sesi kedelapan

ini. Penulis merasa senang, karena siswa mengungkapkan bahwa

banyak ilmu yang mereka dapat selama mengikuti layanan ini,

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

mulai dari mengerti apa yang dimaksud dengan bullying, mengenal

bullying verbal, fisik, dan mental, serta mengetahui cara yang tepat

untuk mengatasi bullying. Selain itu, hal terpenting adalah siswa

menjadi memahami bahwa bullying adalah tindakan berbahaya dan

harus dilawan dan dihilangkan.

Sebelum menutup kegiatan dalam sesi ini, tidak lupa

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para anggota

kelompok atas partisipasinya selama kegiatan dari sesi 1 sampai 8,

tidak lupa penulis mengajak siswa berjabat tangan, dan berfoto

bersama. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan doa penutup dan

salam perpisahan.

4.3.4. Tes Akhir (Post Test)

Post test dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2014 dengan

menyebarkan skala bullying yang berjumlah 26 item pernyataan pada

subyek penelitian, yaitu 10 siswa kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga.

Lima orang siswa pada kelompok kontrol dan lima orang siswa pada

kelompok eksperimen.

Tabel 4.6 dibawah ini akan menjelaskan mengenai skor pre test

dan post test bullying kelompok eksperimen.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Tabel 4.6 Hasil pre test dan post test skala bullying kelompok

eksperimen

Pre Test Post Test

No. Nama Skor Kategori No. Nama Skor Kategori

1 DV 84 Tinggi 1 DV 69 Sedang

2 MY 85 Tinggi 2 MY 57 Sedang

3 DN 80 Tinggi 3 DN 63 Sedang

4 JY 81 Tinggi 4 JY 60 Sedang

5 KN 80 Tinggi 5 KN 61 Sedang

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa terdapat penurunan skor skala

bullying masing-masing subyek penelitian pada kelompok

eksperimen. Skor skala bullying pre test kelompok eksperimen

menyatakan bahwa lima subyek penelitian merupakan siswa yang

memiliki perilaku bullying kategori tinggi,yaitu skor antara 80-104.

Sedangkan hasil pos test bullying yang telah disebarkan kepada siswa,

diketahui bahwa skor skala bullying masing-masing siswa menurun

dan berkategori sedang, yaitu skor antara 53-79. Hasil pre test dan

post test kelompok kontrol dan eksperimen akan dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Analisis data

menggunakan SPSS 16,0 for windows.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

4.4. Analisis Data

Analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Data

yang dianalisis adalah data skor post test skala bullying kelompok

eksperimen dan kontrol. Tabel 4.7 merupakan perbandingan hasil post test

skala bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.7 tabel perbandingan hasil post test skala bullying pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

No. Nama Skor No. Nama Skor

1 DN 61 1 DM 83

2 DV 69 2 MC 80

3 JY 60 3 NR 82

4 KN 63 4 NT 84

5 MY 57 5 ST 82

Berikut ini merupakan analisis data perbandingan hasil post test

skala bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diuji

dengan menggunakan analisis data Mann Whitney.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

Tabel 4.8 Hasil analisis data perbandingan hasil post test skala

bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00003 kelompok kontrol 5 8.00 40.00

kelompok eksperimen 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

VAR00003

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui

bahwa terdapat perbedaan antara mean rank kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Setelah diberikan treatment berupa layanan bimbingan

kelompok teknik role play pada kelompok eksperimen, mean rank hasil

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

skala bullying pada kelompok ini berjumlah 8.00, sedangkan pada kelompok

kontrol yang tidak mendapat treatment berupa layanan bimbingan kelompok

teknik role play, jumlah mean rank hasil skala bullying pada kelompok ini

berjumlah 3.00. sehingga mean rank hasil skala bullying kelompok

eksperimen lebih tinggi dibandingkan mean rank hasil skala bullying

kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara hasil skala bullying kelompok eksperimen

dan kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil skor Asymp. Sig (2-tailed)

hasil analisis berjumlah 0.009 < 0.01.

Berikut ini merupakan hasil analisis data perbandingan hasil pre

test dan post test skala bullying pada kelompok eksperimen yang diuji

dengan menggunakan Mann Whitney.

Tabel 4.9 Hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post test

skala bullying pada kelompok eksperimen

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00003 post test 5 3.00 15.00

pre test 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

VAR00003

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui

bahwa terdapat perbedaan antara mean rank hasil pre test dan post test

skala bullying pada kelompok eksperimen. Mean rank pre test skala

bullying adalah 8.00, sedangkan mean rank post test skala bullying adalah

3.00, sehingga terdapat penurunan mean rank kelompok eksperimen

sebesar 5.00 dan mean rank hasil post test skala bullying lebih rendah dari

pada mean rank hasil pre test skala bullying pada kelompok eksperimen.

Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa ada perbedaan

yang signifikan antara hasil pre test dan post test skala bullying pada

kelompok eksperimen. Hal tersebut dibuktikan dengan skor Z -2.619 dan

hasil Asymp. Sig (2-tailed) hasil analisis berjumlah 0.009 < 0.01.

4.5. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan penulis adalah Layanan bimbingan

kelompok teknik role play dapat mengurangi perilaku bullying pada siswa

kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga. Berdasarkan hasil analisis data yang

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.009 < 0.01, sehingga

dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok

kontrol dan eksperimen. Selain itu, ada penurunan perilaku bullying yang

signifikan, dibuktikan dengan hasil analisis data hasil pre test dan post test

kelompok eksperimen dengan hasil Asymp. Sig (2-tailed) 0.009 < 0.01,

sehingga dinyatakan signifikan. Berdasarkan analisis data tersebut maka

hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima.

4.6. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post

test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan

Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.009 < 0.01 sehingga dinyatakan ada

perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen. Selain itu, ada penurunan perilaku bullying yang

signifikan yaitu sebesar 5.00, dibuktikan dengan hasil analisis data mean

rank pre test yaitu 8.00 dan mean rank post test sebesar 3.00 pada kelompok

eksperimen.

Menurut Olweus (1993), bullying harus memiliki 3 unsur

didalamnya yaitu bersifat menyerang (agresif) dan negatif, dilakukan

berulang kali, ada ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat.

Sedangkan menurut Beau Biden (2008) mengatakan bahwa bullying adalah

kondisi ketika satu anak atau sekelompok anak terus menyakiti anak-anak

lain dengan kata-kata atau tindakan. Jika bullying terus dibiarkan, maka hal

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

ini akan menyebabkan dampak yang buruk tidak hanya secara fisik akan

tetapi juga melemahkan mental dari diri anak.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan perilaku

bullying adalah melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik role

play atau bermain peran. Benett (dalam Romlah, 2001) menyebutkan

bahwa role play aatau bermain peran adalah suatu alat untuk

mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dan pengertian-pengertian

mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi yang

pararel dengan yang terjadi dengan kehidupan yang sebenarnya.. Melalui

teknik ini, siswa diminta untuk memerankan peran sebagai pelaku, korban,

dan bystander, dalam teknik ini pula, siswa diberikan naskah atau skenario

yang berisi skrip percakapan yang didalamnya diberikan teknik atau cara

dalam menangani perilaku bullying secara tepat dan aman, baik itu bullying

verbal, fisik, ataupun mental. Dalam teknik role play ini siswa juga

diajarkan untuk melatih kosakata-kosakata bullying untuk mengatasi

bullying verbal dan mental, dilatih cara membentengi diri dari perilaku

bullying fisik, selain itu dalam kegiatan role play ini, peran pun juga diputar

secara bergantian, sehingga siswa dapat merasakan masing-masing peran

dalam situasi yang didramatisir. Dengan menggunakan ketiga peran yang

diperankan secara bergantian, siswa dapat memahami karakter dan dampak

yang berbeda pula pada masing-masing peran.

Melalui teknik ini, jika siswa mampu melakukan peran abstrak

sesuai skenario dan peran yang siswa lakukan dalam role play secara

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

sungguh-sungguh, maka siswa juga dapat melakukan peran yang sama pula

dalam kehidupan yang nyata, dengan demikian siswa dapat memahami dan

mengetahui bagaimana cara mengontrol dan membawa diri siswa dalam

lingkungan pergaulan untuk meminimalisir perilaku atau tindakan bullying

saat mereka berada dalam lingkungan pergaulan, selain itu role play juga

memberikan kesempatan untuk siswa menuangkan ekspresi dan perasaan

secara lebih tepat dan benar sebelum siswa diperhadapkan pada kondisi

nyata.

Dalam penelitian ini, terdapat 2 kelompok yang menjadi subjek

penelitian. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan

treatment berupa bimbingan kelompok teknik role play, sedangkan

kelompok kontrol tidak mendapatkan treatment. Dalam setiap sesinya,

anggota kelompok eksperimen memainkan peran secara bergantian dengan

naskah yang sudah disusun penulis dengan topik yang berbeda-beda di

setiap sesinya. Layanan bimbingan kelompok teknik role play diberikan

kepada kelompok eksperimen dalam 8 sesi pertemuan. Penyusunan topik

layanan berdasarkan pada aspek-aspek perilaku bullying yang dikemukakan

oleh Beau Biden (2008) dengan dasar teori dari Olweus (2003), yaitu aspek

verbal, aspek fisik, dan aspek mental.

Dalam setiap sesi layanan bimbingan kelompok teknik role play

dilakukan evaluasi dengan melibatkan observer yang juga merupakan

anggota kelompok. Dengan menggunakan hasil pengamatan observer

diketahui bahwa di setiap sesi layanan anggota kelompok sangat antusias,

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

memberikan respon yang baik terhadap layanan yang diberikan dan

menunjukkan sikap yang diharapkan sesuai dengan tujuan layanan pada

setiap sesinya. Layanan diberikan di tempat yang nyaman sehingga anggota

kelompok dapat mengikuti layanan dengan baik dan dapat berjalan lancar.

Selain itu, Olweus (1993) menyatakan bullying dapat diturunkan

melalui 3 program campur tangan atau intervensi terhadap bullying. Salah

satu dari ketiga program tersebut yaitu program pada level atau tingkat

kelas, yang didalamnya terdapat kegiatan atau program yang dapat

dilakukan siswa di kelas dalam mengurangi perilaku bullying dengan jalan

role play atau bermain peran. Intervensi tersebut adalah penguatan korban,

dengan melatih siswa bermain peran dengan menggunakan skrip atau

naskah yang sudah tersedia dimana didalam naskah tersebut diberikan

teknik atau cara yang tepat untuk mencegah bullying berupa kosakata-

kosakata untuk menangulangi perilaku bullying.

Untuk mendukung penelitian penulis, penulis juga memasukan

penelitian terdahulu milik Zulaikah (2011) tentang “Perubahan Perilaku

Bystander Bullying Melalui Role Play Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri

8 Salatiga”, dan dari hasil analisis data dapat diambil kesimpulan ada

perubahan signifikan perilaku bystander bullying siswa kelas VIII E SMP N

8 Salatiga pada kelompok eksperimen setelah mengikuti layanan yang

diberikan, perubahan tersebut dikarenakan perlakuan bimbingan kelompok

teknik role play yang telah diikuti kelompok eksperimen, dimana terjadi

penurunan perilaku bystander bullying dari pre test 6 siswa berkategori

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5540/5/T1... · 8 DM Kontrol Laki-laki ... bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran)

sedang, dan 4 siswa berkategori tinggi menjadi 3 siswa berkategori rendah,

dan 7 berkategori sedang dari hasil post test.

Hasil penelitian penulis pun juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Zulaikah (2011), yang menyatakan bullying dapat diturunkan

dengan bimbingan kelompok teknik role play. Hasil penelitian penulis

menunjukan penurunan perilaku tindakan bullying kelompok eksperimen

yang berjumlah 5 siswa yang berkategori bullying tinggi turun menjadi 5

siswa berkategori sedang setelah mendapatkan layanan bimbingan

kelompok teknik role play. Sehingga dari hasil penelitian Zulaikah (2011)

dapat mendukung dan melengkapi penilitian penulis, bahwa bimbingan

kelompok teknik role play dapat menurunkan perilaku bullying pada siswa.