bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. deskripsi...
TRANSCRIPT
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Kondisi Awal
Beberapa kelemahan dan kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran Pra
Siklus, berhasil di identifikasi dengan teman sejawat. Kelemahan-kelemahan itu
antara lain :
1 Penggunaan metode yang kuramg tepat sehingga siswa tidak aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
2 Pemanfaatan media pembelajaran yang kurang tepat, sehingga kurang
menarik anak (Anak Pasif).
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas
I semester I di SD N Bodeh Kec. Pucakwangi, Kab. Pati Tahun Pelajaran
2011/2012 dengan keopetensi dasar pengenalan konsep waktu. Hasil yang
dicapai belum sesuai dengan harapan guru, tingkat ketuntasan belajar masih
rendah. Adapun hasil belajar pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1 Hasil Belajar Kondisi awal Mata Pelajaran Matematika
No Nilai Frekuensi Persen
1 100 0 2 90 1 10 % 3 80 2 20 % 4 70 1 10 % 5 60 2 20 % 6 50 3 30 % 7 ≤ 40 1 10 %
Jumlah 10 100 % Rata-rata 51 Belum Tuntas
Pada tabel 1 tersebut di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas baru
mencapai 54 dengan ketuntasan belajar sebanyak 4 orang siswa dengan tingkat
22
23
ketuntasan belajar mencapai 40 %. Dengan demikian dapat kiranya dikatakan
bahwa hasil belajar pada kondisi awal belum berhasil mencapai tuntas belajar
dan belum memiliki pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa pada
pokok bahasan tersebut.Untuk itu peneliti berusaha untuk mengadakan perbaikan
pembelajaran dan merencanakan rancangan perbaikan pembelajaran.dalam 2
siklus.
4.2. Deskripsi Hasil Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Nopember 2011. Hasil penelitian ini
diperoleh data-data sebagai berikut.
4.2.1. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini meliputi sebagai berikut.
1 Menyusun jadwal kegiatan pembelajaran Penelitian Tindakan kelas.
2 Meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru yang akan menjadi pengamat.
3 Mengadakan orientasi pra siklus kepada siswa untuk menginformasikan
maksud dan tujuan penelitian ini.
4 Menyusun rencana pembelajaran.
5 Membuat alat peraga
6 Membuat alat evaluasi dan kunci jawaban
7 Menyusun instrumen observasi dan daftar siswa
4.2.2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan yang direncanakan, adapun kegiatannya
meliputi:
1 Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana kegiatan.
2 Mengadakan evaluasi akhir siklus.
3 Mengkoreksi hasil pekerjaan siswa.
4 Memberi tugas sebagai pekerjaan rumah (PR).
Dalam kegiatan pembelajaran ini, guru dapat melaksanakan kegiatan
dengan baik meskipun masih terdapat kekurangan-kekurangan seperti kondisi
pelaksanaan pembelajaran belum optimal, siswa masih kurang berminat,
24
motivasi belajar yang diberikan guru belum optimal dan alat peraga yang
dipergunakan belum memadai.
4.2.3. Hasil Observasi
1 Observasi Terhadap Siswa
Berdasarkan hasil observasi kepada siswa kelas I dimana pada siklus I
diketahui bahwa perhatian siswa masih belum fokus terhadap materi pelajaran
yang diberikan, motivasi belajar masih belum penuh sehingga siswa belum aktif
dalan kegiatan pembelajaran.
Dalam penggunaan alat peraga siswa belum begitu paham dengan peraga
yang diberikan guru, sebagian besar siswa masih kebingungan mengerjakan soal-
soal latihan tentang mengenal satuan waktu. Hal tersebut dapat dilihat dari data
yang diperoleh dalam siklus I . Adapun data perolehan hasil belajar siswa
siklus I dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 Hasil Belajar Siklus 1
Mata Pelajaran Matematika
No Nilai Frekuensi Persen
1 100 0
2 90 1 10 %
3 80 5 50 %
4 70 1 10 %
5 60 1 10 %
6 50 1 10 %
7 ≤ 40 1 10 %
Jumlah 10 100 %
Rata-rata 71 Belum Tuntas
Pada tabel 2 tersebut di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas baru
mencapai 71 dengan ketuntasan belajar sebanyak 6 orang siswa dengan tingkat
ketuntasan belajar mencapai 60 %. Dengan demikian dapat kiranya dikatakan
25
pada siklus I belum berhasil mencapai tuntas belajar dan belum memiliki
pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan tersebut.
Hal ini diduga kuat oleh faktor perhatian siswa belum terfokus terhadap
materi yang di ajarkan dan belum mengenanya strategi mengajar dilakukan
guru terutama dalam penggunaan alat peraga gambar.
Secara klasikal kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran
konsep waktu baru mencapai 60 % dan yang telah menguasai materi dengan
baik sebanyak 20 %. Banyaknya siswa yang cukup menguasai materi ada 40%,
dan sebanyak 40 % siswa yang belum menguasai.
Ada beberapa hal yang dapat dipaparkan dalam hal ini yaitu sebagai
berikut.
1. Menjawab soal seluruhnya dengan benar sebanyak 0 siswa.
2. Menjawab soal 90 % dengan benar ada 1 orang siswa
3. Menjawab soal 80 % dengan benar sebanyak 5 siswa.
4. Menjawab soal 70 % dengan benar sebanyak 1 siswa.
5. Menjawab soal 60 % dengan benar sebanyak 1 siswa
6. Menjawab soal 50 % dengan benar masing-masing 1 orang.
7. Menjawab soal soal 40 % dengan benar sebanyak 1 orang.
Berdasarkan hasil observasi kelas baik terhadap siswa dalam
pembelajaran belum optimal, hal ini perlu ditingkatkan kembali oleh peneliti
untuk melakukan pembelajaran yang lebih efektif, aktif dan keterlibatan siswa
agar dioptimalkan. Hasil belajar yang masih rendah belum sesuai dengan apa
yang diharapkan dalam penelitian ini, maka perlu dilanjutkan ke siklus II
Hasil pengamatan dalam kegiatan pembelajaran melalui PTK ini di
ketahui bahwa kurangnya perhatian dan kurangnya kemampuan siswa pada
materi pengenalan konsep waktu dengan media visual atau alat peraga gambar
perlu direncanakan kembali dan dipertinggi motivasi belajar siswa serta guru
perlu membuat variasi alat peraga sehingga menarik perhatian siswa.
2 Hasil Observasi terhadap Guru Peneliti oleh Pengamat
Hasil observasi terhadap guru peneliti diperoleh data-data yang dapat
dipaparkan dalam bab ini yaitu guru peneliti belum mengelola pembelajaran
26
dengan baik, guru dalam apersepsi perlu mengaktualisasikan secara jelas apa-
apa yang telah diketahui atau membuat siswa merasa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran.
Alat peraga gambar yang digunakan guru peneliti, agar lebih menarik
siswa diharapkan dibuat lebih berwarna warni dengan bentuk yang beragam
agar siswa lebih tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hasil pengamatan peneliti di peroleh data berupa saran dimana peneliti
agar memberikan bimbingan dan motivasi siswa dalam pengerjaan LKS,
membimbing siswa yang masih kesulitan belajar dan mengelola kelas agar lebih
kondusif.
Pada tahap ini peneliti telah menyusun perencanaan dengan baik, alat
peraga yang digunakan cukup baik, dan penguasaan materi pelajaran sangat
bagus. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dapat dikatakan cukup baik,
hanya saja peningkatan kemampuan siswa perlu ditingkatkan sehingga lebih
menguasai materi yang diberikan.
4.2.4. Refleksi
Berdasarkan hasil tes akhir siklus diketahui bahwa rata-rata kelas hasil
belajar siswa pokok bahasan mengenal satuan waktu dengan alat peraga
Gambar baru mencapai 6,4. Berdasarkan hasil observasi kelas baik terhadap
guru peneliti maupun siswa dalam pembelajaran belum optimal, hal ini perlu
ditingkatkan kembali oleh peneliti untuk melakukan pembelajaran yang lebih
efektif, aktif dan keterlibatan siswa agar dioptimalkan. Hasil belajar yang masih
rendah belum sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini, maka
perlu dilanjutkan ke siklus II
Adapun hal-hal dalam pembelajaran siklus I yang belum dapat
dikatakan baik adalah dalam hal-hal berikut.
a. Alat peraga yang digunakan perlu lebih bervariasi dan beragam.
b. Frekuensi latihan soal perlu ditambah agar serapan materi dapat lebih
banyak.
c. Memberi kesempatan seluas-luasnya secara merata bagi siswa dalam
mengerjakan soal di depan kelas.
27
d. Membimbing siswa yang masih kesulitan mengerjakan.
e. Pemberian jumlah soal untuk PR perlu disesuaikan dengan kemampuan
siswa, antara yang pandai, cukup pandai dan kurang pandai sehingga tidak
menjadi beban bagi siswa yang kurang pandai.
4.3. Deskripsi Hasil Siklus II
4.3.1. Perencanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan tanggal 28 Nopember 2011. Berdasarkan hasil
refleksi I diketahu bahwa kondisi pembelajaran yang dilakukan perlu ada
perubahan–perubahan baik keaktifan siswa, minat dan motivasinya, hasil belajar
siswa yang dicapai dan juga dalam hal kualitas pembelajarnnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini meliputi sebagai berikut.
1 Menyusun jadwal kegiatan pembelajaran Penelitian Tindakan kelas.
2 Menyusun rencana pembelajaran, dengan melihat refleksi siklus I.
3 Membuat variasi dan jumlah alat peraga yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
4 Mengadakan pencocokan kembali PR yang diberikan pada akhir siklus I
5 Menyusun alat evaluasi dan kunci jawaban.
6 Menyusun soal untuk tugas PR
4.3.2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus II sesuai dengan yang direncanakan. Pada pelaksanaan
siklus II mengalami kemajuan dari segi pembelajaran di mana siswa cukup aktif
dan pembelajaran berlangsung dengan aktif pula. Kegiatan pelaksanaan ini
meliputi:
1 Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana kegiatan.
2 Mengadakan evaluasi akhir siklus II.
3 Mengkoreksi hasil pekerjaan siswa.
4 Memberi tugas sebagai pekerjaan rumah (PR).
28
4.3.3 Hasil Observasi
1 Observasi Tehadap Siswa
Dari hasil observasi terhadap siswa pada siklus II ini, diperoleh data-data
hasil observasi yang dipaparkan secara terperinci sebagai berikut.
1 Keaktifan mengerjakan soal didepan kelas yang mau tunjuk jari mencapai 9
anak atau sebesar 90 %.
2 Meningkatnya semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajarn
mencapai 90 %.
3 Meningkatnya kemauan siswa untuk menyelesaikan sosl latihan terutama PR
yang diberikan mencapi 85% telah mengerjakan seluruh soal.
4 Alat peraga yang dipergunakan guru dapat dipahami siswa dan siswa
5 dapat mengerjakan LKS dengan cukup antusias.
Motivasi dan antusias siswa dalam menerima pelajaran dapat membantu
siswa dalam menyerap materi pelajaran yang sedang diajarkan. Dalam
penggunaan alat peraga siswa sudah paham dengan peraga yang diberikan guru,
siswa mampu mengerjakan soal-soal latihan tentang mengenal satuan waktu. Hal
tersebut dapat dilihat dari data yang diperoleh dalam siklus II . Adapun data
perolehan hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 Hasil Belajar Siklus II
Mata Pelajaran Matematika
No Nilai Frekuensi Persen
1 100 1 10 % 2 90 1 10 % 3 80 6 70 % 4 70 1 10 % 5 60 1 10 % 6 50 0 0 7 ≤ 40 0 0
Jumlah 10 100 % Rata-rata 81 Tuntas
Pada tabel 3 tersebut di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas baru
mencapai 81 dengan ketuntasan belajar sebanyak 9 orang siswa dengan tingkat
29
ketuntasan belajar mencapai 90 %. Dengan demikian dapat kiranya dikatakan
pada siklus II sudah berhasil mencapai tuntas belajar dan memiliki pengaruh
yang berarti terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan tersebut.
Secara klasikal kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran
konsep waktu sudah mencapai 90 % dan yang telah menguasai materi dengan
baik sebanyak 80%. Banyaknya siswa yang cukup menguasai materi ada 10 %,
dan sebanyak 10 % siswa yang belum menguasai.
Ada beberapa hal yang dapat dipaparkan dalam hal ini yaitu sebagai
berikut.
1. Menjawab soal seluruhnya dengan benar sebanyak 1 siswa.
2. Menjawab soal 90 % dengan benar ada 1 orang siswa
3. Menjawab soal 80 % dengan benar sebanyak 6 siswa.
4. Menjawab soal 70 % dengan benar sebanyak 1 siswa.
5. Menjawab soal 60 % dengan benar sebanyak 1 siswa
Hal-hal yang menonjol pada siklus ini adalah sebagai berikut.
1 Siswa telah menguasai materi pengenalan konsep waktu ada 9 orang.
2 Disipliln dalam memanfaatkan waktu yang tersedia dapat digunakan sebaik-
baiknya.
3 Motivasi belajar cukup tinggi, sebanyak 7-8 orang siswa yang selalu unjuk
jari pada saat diminta maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal latihan
yang diberikan guru.
4 Kesempatan untuk tanya jawab sangat aktif dan komunikatif.
5 Materi pelajaran dengan menggunakan alat peraga yang dipergunakan guru
dalam siklus II, mampu meningkatkan daya serap siswa karena
hanya ada 1 orang siswa yang masih mendapat nilai 6.
Kondisi hasil pembelajaran yang dilaksanakan sampai pada akhir siklus II
tersebut dapat dikatakan bahwa siswa mampu menyerap materi pelajaran dengan
baik.
2 Hasil Observasi terhadap Guru Peneliti oleh Pengamat
Observasi terhadap guru peneliti oleh guru pengamat diketahui bahwa
dalam perencanaan pembelajaran yang dirancang guru telah dikatakan baik.
30
Pelaksanaan tindakan berlangsung secara kondusif pada apersepsi siswa terlibat,
pelaksanaan KBM guru dan siswa berlangsung ada komunikasi dengan variasi
metode tanya jawab, latihan, peragaan dan metode diskusi.
Lembar kerja siswa yang dipersiapkan guru mudah dipahami siswa.
Meskipun masih ada 1 orang siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan
soal latihan. Namun akhir siklus II dapat dikatakan tuntas. Pendekatan secara
individual dan langsung telah memberikan semangat siswa dalam mengerjakan
soal latihan sehingga sedikit demi sedikit kekurangpahaman siswa dapat diatasi
dengan baik.
4.3.4. Refleksi
Hasil observasi pada siklus II dapat dikatakan bahwa pembelajaran
berjalan lancar dan baik. Keaktifan siswa sangat respektif dan partisifatif.
Pembelajaran yang dilakukan guru berlangsung secara interaktif multi arah,
penguasaan guru terhadap materi pelajaran sangat menguasai, alat peraga yang
digunakan dapat dimanfaatkan secara optiomal oleh siswa dan motivasi belajar
siswa sangat tinggi.
Berdasarkan hasil tes siklus II dapat dikatakan memuaskan karena rata-
rata hasil belajar sebesar 81 yang berarti telah baik dan tuntas. Untuk mengetahui
hasil belajar siswa dari siklus I dan II dapat diketahui dengan gambaran pada tabel
4 dibawah ini.
Tabel 4
Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada siklus I, Siklus II
No Indikator Keberhasilan
Siklus I Siklus II F % F %
1 ≥ 63 6 60 9 90 2 < 63 4 40 1 10
Jumlah 10 100 10 100 Rata-rata - 71 - 81
Keberhasilan Belum Berhasil Berhasil
Peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa
digambarkan dalam bentuk diagram 1 dan 2 di bawah ini:
31
Diagram 1
Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II
Keterangan diagram:
Siklus I : 60%
Siklus II : 90 %
Diagram 2
Rata –rata Hasil Belajar Siswa
Keterangan Diagram :
Siklus I : 71
Siklus II: 81
Berdasarkan hasil tes pada akhir siklus II sebagaimana tersebut dalam
tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata
hasil belajar mencapai 81 meningkat dari 71 pada akhir siklus I. Peningkatan
32
tersebut merupakan keberhasilan yang dicapai melalui pembelajaran dengan alat
peraga visual atau gambar.
Keberhasilan tersebut merupakan keberhasilan yang dicapai di mana dalam
siklus II siswa mengalami kemajuan belajar yaitu sebagai berikut.
1 Siswa mampu mengerjakan soal latihan mengenal satuan waktu.
2 Motivasi belajar sangat tinggi, diketahui dari frekwensi yang muncul pada
saat guru memberi kesempatan siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.
3 Meskipun ada siswa yang belum mencapai tuntas belajar, tetapi secara
normatik dapat dikategorikan berhasil karena dapat meningkat hasil
belajarnya dari siklus ke siklus. Dengan demikian sampai batas akhri siklus II
secara klasikal taraf serap materi pengenalan konsep waktu keberhasilan
sebesar 90 % dengan rata-rata kelas 1.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil siklus I, dan siklus II yang telah diketahui dari hasil
penelitian tersebut meningkat, pada siklus I penelitian tindakan kelas ini belum
berhasil sesuai dengan yang diharapkan rata-rata hasil belajar baru mencapai 71
pada akhir siklus II rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 81.
Dari hasil penelitian ini, pada siklus I, dan II diketahui bahwa siswa
dalam menyelesaikan soal mengalami peningkatan. Pembelajaran pada siklus I
siswa belum dapat menyelesaikan seluruh soal karena masih kesulitan dalam
menghitung jumlah hari dan bulan .
Pada siklus I, penggunaan alat peraga gambar atau visual digunakan
dalam pembelajaran, penggunaan alat peraga tersebut pada siklus I masih
terbatas dan tidak menarik perhatian siswa karena berkesan sembarangan dalam
pembuatannya.
Hal ini dibuktikan dari kemampuan siswa menentukan hari dalam satu
bulan dalam masih mengalami kesalahan.
Kemajuan siswa berangsur lebih baik pada akhir siklus II di mana cara
menghitung hari dan bulan dengan menggunakan alat peraga kalender. Pada
33
siklus II siswa mulai lebih teliti dan terampil dalam mengenal hari dalam satu
minggu dan bulan dalam satu tahun.
Alat-alat peraga yang dimanfaatkan siswa seperti kalender tahun 2011
dan alat peraga yang disediakan guru menambah motivasi siswa dalam
mengerjakan soal-soal latihan. Dengan demikian maka kesulitan memahami
konsep waktu dapat di atasi dengan menggunakan pembelajaran dengan
bantuan alat peraga.
Pada siklus II keberhasilan siswa mencapai 90 %. Hal tersebut
menunjukkan kemampuan siswa lebih meningkat. Kemampuan tersebut
menunjukkan adanya keberhasilan dalam siklus II. Siklus II dilaksanakan
setelah ada refleksi dan perencanaan ulang oleh peneliti menujukan hasil yang
optimal karena hasil belajar siswa mencapai 90 % dan dikatakan tuntas secara
individual dan secara klasikal. Hasil belajar yang dicapai sampai pada akhir
siklus II mencapai rata-rata kelas 81. Hal tersebut berarti alat peraga dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi pengenalan konsep
waktu.
Kemampuan siswa bertambah meningkat dari siklus I, dan siklus II
karena siswa pada saat pembelajaran menggunakan alat peraga merasa
terangsang untuk mempelajari, mengamati, dan mencoba serta menghitung apa
yang dilihat dan mudah untuk diketahuinya, anak lebih terfokus karena siswa
merasa apa yang dilihat itu memudahkan untuk diikuti, mudah untuk meniru
dan melakukan sesuai dengan petunjuk guru.
Apabila dibandingkan dengan keberhasilan yang dicapai tahun-tahun
sebelumnya yaitu pada tahun pelajaran 2009/2010 baru mencapai 5,6 dan pada
tahun 2010/2011 mencapai rata-rata kelas 5,9. Kenyataan yang demikian
tersebut perlu mendapat perhatian dari guru untuk meningkatkan hasil belajar
pokok bahasan mengenalkan konsep waktu melalui penggunaan alat peraga
secara maksimal agar dapat mencapai hasil yang tinggi.
Hal tersebut karena alat peraga bangun datar yang digunakan guru dalam
pembelajaran dapat berfungsi sebagai berikut.
a. Memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
34
b. Konsep abstrak matematika dapat menjadi lebih konkret.
c. Konsep abstrak menjadi lebih mudah dipahami dengan menggunakan alat
peraga.
d. Konsep abstrak matematika akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah
dimengerti siswa dalam memahami pelajaran.
Alat peraga dapat juga dipergunakan hal-hal sebagai berikut.
a. Pembentukan konsep.
b. Latihan dan penguatan.
c. Pelayanan terhadap pembedaan individual, termasuk pelayanan terhadap
anak yang lemah dan anak yang berbakat.
d. Alat peraga dipakai sebagai alat ukur kemampuan siswa.
e. Pengamatan dan penemuan ide-ide baru serta penyimpulannya.
f. Mengundang anak untuk berdiskusi dengan teman atau guru.
g. Mengundang untuk berpikir analisis.
h. Mengundang partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran sehingga materi
mudah dicerna.
Namun demikian kesulitan yang dihadapi guru dalam pembelajaran
menggunakan alat peraga visual atau gambar antara lain guru harus menyiapkan
peraga yang beraneka ragam, warna-warni agar menarik, menuntut
keterampilan guru, menuntut guru agar kretif dalam mengembangkan srtategi
pembelajaran agar materi yang diajarkan tepat sasran, menuntut guru membuat
alat peraga yang dapat dilihat seluruh siswa, membutuhkan biaya dan tenaga
untuk mengemas alat peraga tersebut.
Dengan demikian, berdasarkan hasil observasi dan nilai rata-rata kelas
pada siklus I, dan pada siklus II dapat diketahui perkembangan hasil belajar
siswa dan apa yang diharapkan dalam penelitian ini dapat diketahui
keberhasilannya. Sampoai akhir siklus II pembelajaran yang dilakukan telah
mencapai kriteria baik, partisipasi siswa dapat ditingkatkan, hasil belajar telah
mencapai rata-rata kelas 81 nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 60 sehingga
dapat dikatakan meningkat.
35
Sebagaimana hipotesis tindakan yang diajukan dalam bab II yang
berbunyi ” Dengan pemanfaatan media visual, maka hasil belajar siswa tentang
pengenalan konsep waktu siswa kelas I SD Bodeh Kecamatan Pucakwangi
kabupaten Pati dapat meningkat”.”ternyata terbukti.