bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. deskripsi...

54
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga yang terletak di Jl. Imam Bonjol Gang Menur No 24 Salatiga. Siswa SD Negeri Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Disini penulis mengambil sampel seluruh siswa kelas V yang berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri Sidorejo lor 06 Salatiga pada tanggal 24 April 2014. Penelitian tindakan ini diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Semester 2. Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang disusun oleh penulis dan dilakukan oleh guru kelas V di SD Negeri Sidorejo Lor 06 sebagai pelaksana tindakan di kelas V, dengan pengamatan pada penelitian ini dilakukan oleh guru lain di SD Negeri Sidorejo Lor 06. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Deskripsi Kondisi Sebelum Tindakan (Pra Siklus) Pada kondisi sebelum tindakan model pembelajaran yang dilakukan masih konvensional yaitu dengan berceramah. Proses transfer materi pelajaran yang disampaikan didominasi oleh guru. Dominasi yang dilakukan menimbulkan komunikasi dalam pembelajaran hanya berjalan satu arah. Siswa bertindak hanya sebagai pendengar. Pembelajaran ini menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Ketidakaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar menjadi kurang maksimal. Ketika kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, siswa pasif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tidak mengalami proses belajar yang bermakna. Maka pengetahuan yang disampaikan tidak dapat diterima dengan maksimal.

Upload: dinhmien

Post on 07-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga yang

terletak di Jl. Imam Bonjol Gang Menur No 24 Salatiga. Siswa SD Negeri

Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri mulai dari kelas I sampai

dengan kelas VI. Disini penulis mengambil sampel seluruh siswa kelas V yang

berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri

Sidorejo lor 06 Salatiga pada tanggal 24 April 2014. Penelitian tindakan ini

diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Semester 2. Penelitian ini adalah penelitian

tindakan yang disusun oleh penulis dan dilakukan oleh guru kelas V di SD Negeri

Sidorejo Lor 06 sebagai pelaksana tindakan di kelas V, dengan pengamatan pada

penelitian ini dilakukan oleh guru lain di SD Negeri Sidorejo Lor 06.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

4.2.1. Deskripsi Kondisi Sebelum Tindakan (Pra Siklus)

Pada kondisi sebelum tindakan model pembelajaran yang dilakukan masih

konvensional yaitu dengan berceramah. Proses transfer materi pelajaran yang

disampaikan didominasi oleh guru. Dominasi yang dilakukan menimbulkan

komunikasi dalam pembelajaran hanya berjalan satu arah. Siswa bertindak hanya

sebagai pendengar. Pembelajaran ini menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan

belajar mengajar.

Ketidakaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi salah satu

faktor yang menyebabkan hasil belajar menjadi kurang maksimal. Ketika kegiatan

belajar mengajar berpusat pada guru, siswa pasif dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga tidak mengalami proses belajar yang bermakna. Maka pengetahuan yang

disampaikan tidak dapat diterima dengan maksimal.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

65

Pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri Sidorejo

Lor 06 salatiga dilaksanakan setiap hari rabu dan kamis dan sabtu. Jam pelajaran

yang ditentukan hari rabu 2 jam pelajaran pada jam pertama dan kedua, sedangkan

hari Kamis juga 2 jam pelajaran pada jam ketujuh dan kedelapan, sedangkan pada

hari sabtu hanya 1 jam pelajaran saja, yakni jam ke 2.

4.2.1.1.Diskripsi Kondisi Awal Hasil Belajar

Berdasarkan observasi hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) di kelas V SDN Sidorejo Lor 06 salatiga sebelum dilaksanakan penelitian

pada pertengahan semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan nilai hasil

belajar siswa rendah, berdasarkan pengamatan antusias siswa, siswa pasif saat

mengikuti pembelajaran dikarenakan guru hanya menggunakan metode

konvensional (ceramah) serta tidak adanya alat peraga maupun metode menarik

saat guru menjelaskan materi. Pada tes tengah semester 1 dan ulangan semester 1

banyak siswa yang mendapat rendah dibawah KKM dari KKM yang ditentukan

oleh sekolah untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V adalah 70.

Adapun hasil ulangan harian sebelum diadakan peenelitian dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.1 Distribusi hasil belajar Pra Siklus

No Katagori Nilai Frekuensi Presentase

1 Tuntas ≥ 80 1 7, 15 %

75 – 79 1 7, 15 %

70 – 74 2 14, 28 %

2 Tidak Tuntas

65 – 69 2 14, 28 %

59 – 64 2 14, 28 %

≤ 58 6 42, 85 %

Jumlah 14 100 %

Rata 59, 71

Maksimal 80

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

66

Terendah 33

Standar Deviasi 13,91

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar pras siklus

di SDN Sidorejo Lor 06 sebanyak 4 siswa mendapat nilai lebih dari 70 dengan

persentase 28, 57 %, di ikuti oleh 2 siswa yang mendapatkan nilai antara 65-69

dengan persentase 14, 28 %, di ikuti lagi oleh 2 siswa mendapatkan nilai 59-64

dengan presentase 14, 28 %, dan 6 siswa mendapatkan nilai 58 kurang dengan

presentase 42, 8 %. Selain itu pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai

pra siklusnya sebesar 59,71 dengan nilai maksimalnya adalah 80 dan nilai

minimumnya adalah 33.

Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat

siswa yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan hasil belajar

terutama siswa yang berada pada nilai antara 59 – 64 dan dibawah 58 atau siswa

dengan nilai di bawah KKM atau belum tuntas.

Dari tablel 4.1 dapat kita ketahui bahwa yang mendapatkan nilai ≥ 80

adalah 1 orang yaitu dengan persentase 7, 15%, selanjutnya yang mendapat nilai

75-79 terdapat 1 orang dengan persentase 7, 15%, yang mendapatkan nilai 70-74

terdapat 2 orang dengan persentase 14, 28%, yang mendapatkan rentang nilai 65-

69 terdapat 2 orang dengan persentase 14,28 %, yang mendapatkan rentang nilai

59 – 64 terdapat 2 orang dengan presentase 14, 28 %, dan yang mendapatkan

rentang nilai ≤ 58 terdapat 6 orang dengan persentase 42, 85 %.

Berdasarkan data hasil belajar di atas menunjukkan beberapa nilai siswa

yang belum tuntas masih di bawah KKM dari KKM yang ditentukan oleh sekolah

untuk mata pelajaran IPS adalah 70.

Tabel 4.2

Total Jumlah dan Persentase Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan

No Nilai Sebelum Tindakan

Keterangan Jumlah Siswa (%)

1 < 70 4 28,59 Tuntas

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

67

2 ≥70 10 71, 41 Tidak Tuntas

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah siswa yang belum mencapai

ketuntasan < 65 adalah 8 siswa (57,13%), sedangkan jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan ≥ 65 adalah 6 siswa (42,85%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa

perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki ketuntasan belajar guna mencapai

KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65 dan minimal 65% siswa tuntas. Dari hasil

pra siklus tersebut dapat digambarkan pada diagram lingkaran dibawah ini.

Gambar 4.3

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 5 disebabkan oleh faktor

diantaranya tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA masih rendah.

Dikarenakan guru yang kurang kreatif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Pembelajaran yang dilaksanakan guru hanya dengan berceramah saja tanpa

disertai media apapun atau model pembelajaran yang digunakan tidak atau kurang

bervariasi serta kurang melibatkan siswa, membatasi aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran sehingga konsentrasi siswa lemah tidak berminat dan tidak

ada motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam kelas. Pada gambar

telah disajikan total jumlah dan persentase siswa yang tuntas dan belum tuntas

belajar sebelum tindakan.

71%

29%

Presentase (%)Tidak Tuntas Tuntas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

68

Dari hasil analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sebagai sampel

penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus dilakukan 3

kali pertemuan dengan menerapkan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition pada pembelajaran IPA kelas V di SD Negeri Sidorejo

Lor 06 salatiga.

4.2.2. Siklus I 4.2.2.1. Rencana Tindakan

Hasil evaluasi pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang

tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Lor

06 Salatiga. Sebelum dilakukan tindakan, maka hal-hal yang direncanakan

peneliti adalah sebagai berikut :

a. Memilih dan memutuskan model pembelajaran yang perlu untuk

digunakan dalam pembelajaran. Setelah dipertimbangkan, maka dipilih

model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) sebagai

model pembelajaran.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta media

maupun alat peraga yang direncanakan, termasuk lembar observasi

pembelajaran untuk digunakan dalam pembelajaran IPA.

c. Melakukan konsultasi dengan guru kelas V, mengenai model

pembelajaran yang dipilih, RPP dan media maupun alat peraga yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran, maupun lembar observasi

pembelajaran, termasuk menyepakati tindakan akan dilakukan dalam 2

siklus, dimana masing-masing siklus akan dilakukan dalam 3 pertemuan.

d. Setelah mendapatkan persetujuan dengan kepala sekolah dan guru kelas V,

dilakukan revisi dan mengecek kembali kelengkapan-kelengkapan baik

RPP, media maupun alat peraga, serta lembar observasi yang akan

digunakan dalam tindakan nanti.

Perencanaan pada siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan I,

pertemuan II, dan pertemuan III sebagai evaluasi siklus. Langkah pertama berupa

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

69

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang sudah jadi

tersebut diberikan peneliti kepada guru atau pelaksana tindakan.

4.2.2.2. Pelaksanaan Tindakan

Berdasar tahap perencanaan di atas, maka pelaksanaan tindakan siklus I

berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui model pembelajaran AIR pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan

selama 3 kali pertemuan. Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran.

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 April 2014. Adapun

pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah:

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama dihadiri oleh (1) Peneliti yaitu orang yang

melakukan tindakan di SD tersebut, yakni guru kelas V yang bertugas untuk

mengajarkan materi pembelajaran IPA dengan model pembelajaran AIR. (2)

Observer adalah guru lain yang bertugas mengobservai jalannya proses

pembelajaran.

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 24 april

2014, dalam pertemuan pertama kegiatan yang dilakukan adalah guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi Jenis-jenis batuan

penyusun tanah. Pada pertemuan pertama ini guru hanya menerangkan tentang

batuan sebagai komponen penyusun tanah dan memberikan tugas kepada siswa

untuk menganalisis jenis batuan yang telah disediakan berdasarkan kontur, warna,

dan kekerasannya. Selain itu adanya observasi proses pembelajaran yang

dilakukan oleh Observer. Dan pengambilan dokumentasi.

1. Kegiatan awal

Kegiatan dimulai dengan berdoa terlebih dahulu, kemudian mengabsen dan

mengatur tempat duduk siswa. Untuk membuka pelajaran guru memberikan

apersepsi kepada siswa: “siapa yang pernah mengambil batu-batuan di sungai?”

Selanjutnya, guru menampung jawaban siswa, setelah kegiatan itu guru

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

70

menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.

2. Kegiatan Inti

Guru memaparkan garis besar materi pembelajaran dan menayangkan

batuan yang telah mengalami pelapukan. Untuk mengetahui pemahaman siswa

tentang materi, siswa diminta menyimak contoh-contoh terumbu karang yang

telah disiapkan oleh guru. Setelah itu, guru bersama siswa melakukan tanya jawab

tentang informasi penting yang berkaitan dengan bahan ajar tersebut kemudian

guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan contoh batuan yang pernah

mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah siswa menjawab pertanyaan dengan benar, guru melanjutkan dengan

membagi siswa ke dalam 4 kelompok secara heterogen, dimana masing-masing

kelompok berjumlah 3 - 4 siswa. Kemudian guru membagikan lembar kerja

kelompok kepada setiap kelompok tentang analisis jenis-jenis batuan berdasarkan

karakteristiknya, setelah itu guru menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh

setiap kelompok. Masing-masing perwakilan kelompok diminta maju kedepan

untuk mengambil undian yang berisi batu-batuan yang beragam yang harus

dianalisis dalam kelompok. Guru membimbing siswa dalam mengidentifikasi dan

menuliskan karakteristik batuan yang ada. Setelah memahami tugas yang telah

diberikan, guru membimbing siswa dalam proses menemukan jawaban atas

beberapa hipotesis yang siswa sudah dapatkan dalam analisis lembar kerja, dan

meminta siswa menuliskannya ke dalam lembar kerja kelompok yang sudah

dibagikan kepada setiap kelompok. Guru meminta salah satu siswa perwakilan

masing-masing kelompok maju kedepan secara bergantian untuk membacakan

hasil pengamatan dan diskusinya. Setelah semua kelompok sudah

mempresentasikan hasilnya, guru bertanya jawab dan meluruskan

kesalahpahaman yang terjadi selama proses diskusi.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

71

3. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari,

memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar agar apa yang

sudah dipelajari tidak mudah dilupakan, dan guru juga menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Setelah itu, guru menutup

pelajaran dengan mengucapkan salam.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan Kedua dihadiri oleh (1) Penulis yaitu orang yang

melakukan penelitian di SD tersebut. (2) Pelaksana yaitu guru kelas V yang

bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPA dengan Model

pembelajaran AIR. (3) Observer adalah guru lain yang bertugas mengobservai

jalannya proses pembelajaran.

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26

April 2014, dalam pertemuan kedua guru sudah melakasanakan kegiatan sesuai

dengan RPP. Pada pertemuan kedua ini guru melanjutkan materi yaitu Proses

pembentukan tanah dan komposisi jenis-jenis tanah, serta memberikan tugas

kepada siswa untuk mengisi tabel pengamatn karakteritik jenis-jenis tanah. Dan

pengambilan dokumentasi yang berupa foto.

c. Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga dihadiri oleh (1) Penulis yaitu orang yang

melakukan penelitian di SD tersebut. (2) Pelaksana yaitu guru kelas V yang

melaksanakan kegiatan pembelajaran, dengan peneliti yang bertugas untuk

menyusun materi dan RPP IPA dengan model AIR. (3) Observer adalah guru lain

yang bertugas mengobservai jalannya proses pembelajaran.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 April 2014,

dalam pertemuan ketiga kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan

evaluasi, Observasi dan refleksi kepada siswa.

4.2.2.3. Observasi 4.2.2.3.1. Analisis Data Hasil Observasi Siklus I

Pertemuan 1

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

72

A. Data Penerapan Model Pembelajaran AIR

Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Observasi dilakukan oleh

observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang menerapkan model

pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition dalam mata pelajaran IPA tentang

persiapan proses pembentukan tanah. Observer menggunakan lembar observasi

untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran, baik data pembelajaran guru

maupun data pembelajaran siswa.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer, pengajar telah

menerapkan pembelajaran berdasarkan maslaah dengan baik. Pengajar dapat

mengatur serta mengendalikan keberlangsungan proses belajar mengajar. Pada

saat awal pembelajaran berdasarkan masalah banyak siswa yang masih bingung,

tetapi pengajar dapat mengantisipasi hal tersebut dengan cara menjadi fasilitator

yang baik dan membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan.

Observasi yang dilakukan pada tahap ini juga meliputi observasi respon

siswa dengan cara mengamati aktifitas setiap siswa dan menyesuaikan dengan

indikator respon siswa pada lembar observasi. Berdasarkan pengamatan respon

siswa yang telah dilakukan oleh observer menunjukkan sudah lebih dari separuh

siswa yang memberikan respon positif dalam mengikuti pembelajaran. Namun,

masih ada siswa yang bingung dalam melaksankan pembelajaran berdasarkan

masalah walapun siswa sudah turut serta dalam tugas belajarnya.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

73

Tabel 4.4

Data Pelaksanaan Model Pembelajaran AIR Siklus I

No Kegiatan Guru

Siklus I Pertemuan

1 2 Ya Ya

1 Apakah guru mengkomunikasikan tujuan belajar? V V 2 Apakah guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh? V V 3 Apakah guru memberikan motivasi, dengan menyampaikan masalah

yang akan dipecahkan oleh siswa? V V

4 Apakah guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebelahnya?

V V

5 Apakah secara berpasangan, siswa menyelesaikan masalah dengan teknik penyelidikan mencakup: pengumpulan data apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan bagaimana langkah pemecahannya?

V V

6 Apakah guru membantu siswa dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan?

V V

7 Apakah siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir menurut cara masing-masing?

V V

8 Apakah siswa diberikan kesempatan luas untuk bertindak menurut cara masing-masing?

V V

9 Apakah guru berkeliling untuk mengamati siswa? V V 10 Apakah guru berkeliling untuk memotivasi siswa? V V 11 Apakah guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan

memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan? V V

12 Apakah guru berkeliling untuk membantu siswa yang memerlukan? V V 13 Apakah siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan cara-cara

baru penyelesaian masalah yang sedang dibahas? V V

14 Apakah secara berpasangan siswa mempresentasikan hasil penyelesaian masalah yang ditemukannya di depan kelas?

V V

15 Apakah siswa yang lain menanggapi atau mengomentari hasil dari pasangan yang presentasi didepan kelas?

V V

16 Apakah guru memberikan umpan balik terhadap kerja siswa? V V 17 Apakah guru memberikan penguatan terhadap kerja siswa? V V 18 Apakah guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan yang sudah

dilakukan siswa, mulai dari pemahaman masalah, penyelidikan dan penemuan pemecahan masalah?

V V

19 Apakah siswa mengkomunikasikan pengalamannya dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja masing-masing, sebagai refleksi selama mengikuti pembelajaran?

V V

20 Apakah siswa dilibatkan dalam membuat penegasan atau kesimpulan V V

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

74

pembelajaran dengan mengacu pada hasil pemecahan siswa? 21 Apakah siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai

proses penilaian pembelajaran? V V

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada tindakan siklus I dari

pertemuan pertama sampai pertemuan kedua semua langkah pembelajaran

berdasarkan masalah telah dilakukan. Kegiatan guru selama pembelajaran telah

sesuai dengan rencana yang disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Hal tersebut telah menunjukkan keberhasilan penerapan pembelajaran

berdasarkan masalah karena telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah

ditetapkan. Berarti pada siklus I ini, variabel tindakan telah mencapai indikator

keberhasilan. Selain langkah-langkah yang kesemuanya telah berhasil

dilakukan, keberhasilan tersebut juga didukung dengan respon positif siswa

selama pembelajaran berdasarkan masalah berlangsung. Respon-respon siswa

yang ditunjukkan adalah repon positif terhadap pembelajaran berdasarkan

masalah, seperti ketertarikan terhadap masalah yang disajikan, keterlibatan

siswa, keaktifan siswa dan kerja sama siswa dalam pembelajaran. Hasil

observasi dari respon siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Data Pelaksanaan Model Pembelajaran AIR Siklus I

No Respon Siswa

Siklus I Pertemuan

1 2 Ya Ya

1 Apakah siswa tertarik dengan masalah yang disajikan? V V 2 Apakah siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru? V V 3 Apakah siswa terlibat aktif dalam diskusi? V V 4 Apakah siswa memecahkan masalah dengan pengetahuan yang

dimilikinya? V V

5 Apakah siswa menemukan penyelesaian masalah dengan caranya masing-masing?

V V

6 Apakah siswa dapat bekerja sama dengan teman saat menyelesaikan masalah?

V V

7 Apakah siswa mempresentasikan hasil pemecahan masalah? V V 8 Apakah siswa menanggapi presentasi hasil kelompok lain? V V 9 Apakah siswa terlibat dalam menyusun kesimpulan pembelajaran? V V

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

75

B. Analisis data Hasil Observasi Kegiatan Guru

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) pada siklus I pertemuan I berdasarkan lembar observasi

kegiatan guru dalam mengajar (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan.

Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1

No Objek Observasi No Item Total Skor

Aktivitas Guru

1 Persiapan sebelum Mengajar 1,2 5

2 Mengkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran 3 3

3 Melakukan kegiatan appersepsi 4 4

4 Menyampaikan rencana kegiatan 5,6,7 10

5 Menyampaikan garis besar materi yang akan disampaikan

8 3

6 Memfasilitasi siswa dalam informasi 9,10,11,12 13

7 Memfasilitasi siswa dalam tugas diskusi kelompok 13,14,15,16 13

8 Memfasilitasi dalam kegiatan presentasi 17,18,19 9

9 Konfirmasi atas kegiatan eksplorasi dan laborasi 20,21,22,23 12

10 Membimbing membuat kesimpulan 24 3

11 Memberikan quis tanya jawab (repetition) 25 4

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

76

12 Memberi motivasi, saran, salam 26 2

Total Skor 81

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada

lembar observasi kegiatan guru adalah 81 yang masuk pada kategori cukup baik.

Rata-rata penilaian pada lembar observasi guru pada siklus I pertemuan I ini tidak

ada skor 1 yang diberikan, hanya ada skor 2 terdapat 2 item dan skor 3 terdapat 19

item sedangkan skor 4 terdapat 5 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran

sudah dilaksanakan dengan baik karena nilai 69-85 termasuk dalam kategori

cukup baik.

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sudah menggunakan model

pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition). Pada tahap awal

melakukan persiapan pembelajaran yaitu kesiapan ruangan dan media

pembelajaran serta memeriksa kesiapan siswa, namun dalam memeriksa kesiapan

siswa masih ada siswa yang belum siap mengikuti KBM. Sudah ada apersepsi dan

apersepsinya pun sudah menarik, begitu pun dalam penyampaian kompetensi/

tujuan pembelajaran yang sudah disampaikan secara rinci.

Kegiatan inti pembelajaran secara umum sudah dilaksanakan. Guru

menguasai seluruh materi pembelajaran, tetapi pada rencana pembelajaran

terdapat beberapa item yang dalam pelaksanaannya masih kurang. Dalam

pemanfaatan media pembelajaran sudah maksimal karena efektif dan efisien,

namun dalam melibatkan siswa dalam pemanfaatan media kurang merata.

Penggunaan bahasa tulis dan bahasa lisan dalam kegiatan belajar mengajar perlu

diperhatikan lagi, karena belum begitu lancar dan benar.

Kegiatan penutup untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hanya beberapa

siswa yang terlihat aktif menyimpulkan hasil pembelajaran. Namun dalam

mencatat hasil rangkuman, hampir semua siswa melakukannya. Pada pertemuan I

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

77

belum diadakan tes formatif. Hasil observasi ini akan dijadikan acuan untuk

pertemuan II.

C. Analisis Data Hasil Observasi Siswa

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) pada siklus I pertemuan I berdasarkan lembar observasi

kegiatan siswa (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan. Namun dalam

pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 1

No Aktivitas Siswa No Item Total Skor

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 1, 2 7

2 Antusias siswa dalam kegiatan appersepsi 3,4 6

3 Antusias siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru

5 3

4 Antusias siswa dalam mencari informasi 6,7 6

5 Siswa aktif dalam diskusi kelompok 8,9,10,11 12

6 Siswa aktif dalam kegiatan presentasi 12,13,14,15 10

7 Memberi timbal balik hasil presentasi 16,17,18,19 10

8 Siswa aktif dalam membuat kesimpulan 20 2

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

78

9 Antusia dalam kegiatan repetition 21,22 6

10 Mendengarkan motivasi guru dan membalas salam guru

23 2

Total Skor 64

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada

lembar observasi kegiatan siswa adalah 64 yang masuk pada kategori cukup baik.

Rata-rata penilaian pada lembar observasi siswa pada siklus I pertemuan I ini

tidak ada skor 1 yang diberikan, hanya ada skor 2 terdapat 9 item, dan skor 3

terdapat 10 item sedangkan skor 4 terdapat 4 item. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran belum maksimal karena skor 4 hanya ada 4 item yang terlaksana.

Dengan total skor 64, pembelajaran ini dikatakan cukup baik, karena nilai 61-75

termasuk dalam kategori cukup baik.

Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah cukup baik, namun dalam

menempati tempat duduknya masing-masing siswa kurang memperhatikan dan

dalam menjawab pertanyaan dari guru hanya sebagian kecil siswa. Interaksi antar

siswa, siswa dengan guru, siswa dengan materi pembelajaran hanya sebagian kecil

siswa. Saat kerja kelompok berlangsung masih sebagian besar anggota

kelompoknya kurang terlibat sepenuhnya dalam menyelesaikan lembar kerja

kelompok bahkan ada siswa yang tidak mau bergabung dengan anggota

kelompoknya. Siswa belum memahami benar ketika guru menggunakan model

pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition). Dalam membuat

rangkuman siswa belum terlihat aktif hanya beberapa siswa saja yang sudah aktif.

Pembelajaran pada pertemuan I ini belum memenuhi kriteria baik karena peneliti

memberikan nilai 76-90 untuk kategori baik. Sedangkan hasil nilai yang didapat

hanya 64 ini termasuk dalam kategori cukup.

4.2.2.4. Refleksi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

79

Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan menganalisis secara

mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan yang didasarkan

pada pada data yang telah terkumpul pada langkah observasi. Berdasarkan data

baik data kualitatif maupun kuantitatif, guru,penulis,dan observer melakukan

evaluasi untuk menemukan keberhasilan dari dampak tindakan yang telah

dilakukan terhadap perbaikan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran dan

hasil belajar siswa.

Pada kegiatan refleksi di ikuti oleh observer, penulis, guru pelaksana dan

perwakilan dari siswa. Melalui refleksi dalam evaluasi akan ditemukan

kelemahan-kelemahan dan kelebihan yang masih ada pada tindakan yang telah

dilaksanakan untuk kemudian dijadikan dasar menyempurnakan rencana tindakan

pada siklus berikutnya. Pada refleksi siklus I pertemuan 1 menurut pengamat

ditemukan beberapa kekurangan dan kelebihan, antara lain:

a. Siswa

Kelebihan

Siswa senang dan penasaran dengan model AIR

Siswa dapat fokus dalam satu materi yang dipelajari

Proses belajar lebih mudah

b. Guru

Kelebihan

Pembelajaran lebih efektif

Pembelajaran lebih terorgansir

Kelemahan

Membutuhkan waktu yang lama dalam membuat dengan urutan

pembelajaran AIR

Pertemuan 2

A. Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Guru

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) pada siklus I pertemuan II berdasarkan lembar observasi

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

80

kegiatan guru dalam mengajar (terlampir) sudah dilaksanakan. Namun dalam

pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan, hal ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2

No Objek Observasi No Item Total Skor

Aktivitas Guru

1 Persiapan sebelum Mengajar 1,2 6

2 Mengkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran 3 3

3 Melakukan kegiatan appersepsi 4 4

4 Menyampaikan rencana kegiatan 5,6,7 10

5 Menyampaikan garis besar materi yang akan disampaikan

8 4

6 Memfasilitasi siswa dalam informasi 9,10,11,12 15

7 Memfasilitasi siswa dalam tugas diskusi kelompok 13,14,15,16 13

8 Memfasilitasi dalam kegiatan presentasi 17,18,19 11

9 Konfirmasi atas kegiatan eksplorasi dan laborasi 20,21,22,23 12

10 Membimbing membuat kesimpulan 24 3

11 Memberikan quis tanya jawab (repetition) 25 4

12 Memberi motivasi, saran, salam 26 3

Total Skor 88

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada

lembar observasi kegiatan guru adalah 88 Rata-rata penilaian pada lembar

observasi guru pada siklus I pertemuan I ini tidak ada skor 1 dan 2 yang diberikan,

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

81

hanya ada skor 3 terdapat 16 item dan skor 4 terdapat 10 item. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik karena nilai

86-102 termasuk dalam kategori baik.

Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah ada peningkatan

dibandingkan pertemuan I. Pada tahap awal guru sudah melakukan persiapan

pembelajaran dengan baik yaitu kesiapan ruangan dan media pembelajaran serta

memeriksa kesiapan siswa. Sudah ada apersepsi yang menarik dalam

menyampaikan kompetensi/ tujuan juga sudah rinci.

Kegiatan inti pembelajaran secara umum sudah dilaksanakan dengan baik.

Guru menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, hanya terdapat

beberapa item yang belum dilaksanakan secara menyeluruh yaitu saat pembagian

kelompok siswa masih ramai tidak mau mendengar arahan dari guru, masih ada

siswa yang belum menyelesaikan lembar kerja kelompoknya dengan tepat waktu

dan masih ada kelompok yang malu untuk maju kedepan. Guru dalam

memanfaatkan media dan alat peraga sudah baik dan guru juga sudah

menggunakan bahasa tulis dan lisan dengan lancar dan benar.

Untuk kegiatan penutup sudah sesuai dengan RPP, namun dalam melakukan

refleksi belum semua siswa terlibat aktif. Pada akhir pembelajaran belum

diadakan tes formatif untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I. Tes formatif

diadakan pada pertemuan berikutnya dihari berikutnya tanggal 29 april 2014

dengan alokasi waktu 40 menit untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I.

Hasil belajar siswa tersebut akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

pembelajaran pada siklus II agar hasil belajar siswa lebih meningkat lagi.

B. Analisis Data Hasil Observasi Siswa

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) pada siklus I pertemuan II berdasarkan lembar observasi

kegiatan siswa (terlampir) sudah dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaannya

masih terdapat beberapa kekurangan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

82

Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 2

No Aktivitas Siswa No Item Total Skor

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 1, 2 7

2 Antusias siswa dalam kegiatan appersepsi 3,4 7

3 Antusias siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru

5 3

4 Antusias siswa dalam mencari informasi 6,7 8

5 Siswa aktif dalam diskusi kelompok 8,9,10,11 13

6 Siswa aktif dalam kegiatan presentasi 12,13,14,15 11

7 Memberi timbal balik hasil presentasi 16,17,18,19 13

8 Siswa aktif dalam membuat kesimpulan 20 4

9 Antusia dalam kegiatan repetition 21,22 7

10 Mendengarkan motivasi guru dan membalas salam guru

23 3

Total Skor 76

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada

lembar observasi kegiatan siswa adalah 76 Rata-rata penilaian pada lembar

observasi siswa pada siklus I pertemuan II ini tidak ada skor 1 yang diberikan,

hanya ada skor 2 terdapat 2 item, dan skor 3 terdapat 14 item sedangkan skor 4

terdapat 7 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah ada peningkatan

dibanding pertemuan I, karena skor 4 hanya ada 3 item yang terlaksana. Dengan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

83

total skor 76 pembelajaran ini dikatakan baik, karena nilai 76-90 termasuk dalam

kategori baik.

Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah baik namun dalam

menjawab apersepsi dan proses pertanyaan dari guru sebagian besar siswa kurang

berani. Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran,

namun hanya beberapa siswa yang sudah aktif bertanya saat proses KBM,

interaksi antara siswa hanya sebagian kecil dan interaksi guru dengan siswa juga

belum begitu maksimal terlihat ketika guru bertanya masih ada yang tidak mau

menjawab. Pada saat kerja kelompok berlangsung hanya ada sedikit peningkatan

karena masih ada beberapa siswa yang hanya diam saja dalam kelompok, dalam

menyampaikan hasil diskusi masih ada siswa yang malu untuk maju kedepan.

Dalam membuat rangkuman siswa sudah terlihat aktif walaupun masih ada

beberapa siswa yang kurang aktif.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR

(Auditory Intellectually Repetition) ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai

pemantapan keberhasilan siklus I.

4.2.2.5. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran pada siklus I,

selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan. Refleksi

dimaksudkan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses

pembelajaran. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I, Penulis

melakukan diskusi dengan guru kelas yang telah menerapkan pembelajaran

dengan menggunakan Model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually

Repetition) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA dari awal

sampai akhir dan juga telah mencatat semua temuan dalam perbaikan

pembelajaran siklus I yang selanjutnya akan digunakan untuk menyusun

perbaikan pembelajaran siklus II.

Berdasarkan pengamatan dan data temuan hasil diskusi dengan observer,

maka hal-hal yang menjadi poin pengamatan pada siklus I adalah sebagai berikut :

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

84

A. Kelebihan

1. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran AIR

2. Kegiatan pembelajaran nampak lebih hidup, perhatia, antusias siswa

lebih meningkat, karena proses belajar memberi aktivitas sendiri.

3. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah

sesuai.

4. Siswa yangberkemampuan rendah dalam belajar dapat terbantu oleh

anggotanya.

5. Berdasarkan observasi kegiatan siswa dengan model pembelajaran AIR

diketahui bahwa dari keseluruhan skor maksimal siswa yakni 92, pada

pertemuan pertama hanya mencapai skor 64 dengan katagori cukup

baik, karena skor 61-75 masuk pada katagori cukup baik, dan

mengalami peningkatan pada pertemuan 2 yakni memperoleh skor 74

yang termasuk katagori baik karena skor 76-90 termasuk katagori baik.

6. Untuk hasil observasi kegiatan guru pada pertemuan pertama dengan

penerapan model pembelajaran AIR memperoleh skor 81. Skor 81 ini

masuk pada katagori cukup baik untuk skor pelaksanaan pembelajaran

AIR oleh guru, karena skor 69-85 masuk pada katagori cukup baik dan

mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dengan skor 88 yang

termasuk katagori baik, karena skor 86-102 termasuk katagori baik.

B. Hambatan

1. Sebagian siswa belum terlalu paham dengan model pembelajaran yang

dipakai, yaitu model pembelajaran AIR (Audititory Intellectually

Repetition)

2. Sebagian siswa belum sepenuhnya mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Siswa belum berani mengutarakan pendapatnya dan terdapat siswa

yang masih malu atau ragu-ragu untuk bertanya tentang materi yang

belum dimengerti.

4. Ada sebagian kecil siswa belum sepenuhnya aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

85

5. Siswa belum berani meengungkapkan alasan tentang percobaan yang

sudah dilakukan.

Berdasarkan berdasarkan poin-poin pengamatan yang didapat, penulis perlu

melakukan perbaikan pada siklus I, diantaranya sebagai berikut :

a. Guru terus memberikan pengarahan maksimal terlebih dahulu setiap kali

memberikan kegiatan atau tugas kepada siswa selama proses kegiatan

pembelajaran.

b. Guru harus terus memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa serta

memperhatikan pengeloloaan waktu.

c. Guru memberikan bimbingan secara optimal kepada siswa selama proses

pembelajaran berlangsung agar siswa lebih paham dengan langkah-langkah

model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition)

Selanjutnya, sebagai pemantapan pada siklus I akan dilanjutkan pada siklus

II dengan penerapan pembelajaran menggunakan Model AIR (Auditory

Intellectually Repetition) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga.

4.2.3. Siklus II

4.2.3.1.Rencana Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II ini sebagai tindak lanjut penyempurnaan dan

pemantapan pada siklus I. Pada siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan,

yaitu pertemuan I dan pertemuan II, masing-masing pertemuan berlangsung

selama 70 menit (2 jam pelajaran) dengan pokok bahasan “Struktur Bumi”.

Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung penulis meminta bantuan

observer (guru kelas IV) untuk mengamati jalannya pembelajaran dengan cara

mengisi lembar observasi (terlampir) yang telah disediakan. Lembar observasi

tersebut meliputi beberapa item untuk mengamati guru dan siswa saat

melakukan proses belajar mengajar di kelas.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

86

Hasil refleksi pada siklus I menjadi salah satu pertimbangan untuk

melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi. Sebelum melaksanakan

tindakan pada siklus II, maka disusun perencanaan yang akan dilaksanakan

selama proses pembelajaran siklus II berlangsung agar hasil belajar IPA siswa

kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 06 lebih meningkat. Sebelum dilakukan

tindakan, maka hal-hal yang direncanakan penulis adalah sebagai berikut :

a. Agar kelas dimaksimalkan, maka guru membagi peran siswa, dimana

siswa yang pasif lebih banyak dilibatkan, sedangkan siswa yang aktif

dilibatkan menjadi pendamping siswa pasif.

b. Sebelum melanjutkan kepada pemaparan materi dan pembagian tugas,

terlebih dahulu dilakukan dilakukan tanya jawab untuk menguji

pemahaman siswa. Namun agar tidak didominasi oleh siswa yang aktif,

siswa yang aktif diminta untuk mencatat pertanyaan guru, dan membantu

siswa yang pasif mencari jawaban.

c. Agar siswa dapat terlibat dalam tanya jawab, siswa yang pasif dikoordinir

untuk mengemukakan ide, sementara siswa yang aktif diminta menjadi

penanggap.

d. Siswa yang pasif agar terlibat dalam pembelajaran, diminta untuk

mencatat hasil tanya jawab, agar hasil tersebut dibacakan sebagai

kesimpulan pada akhir pelajaran.

4.2.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan I

Pada pertemuan pertama dihadiri oleh (1) Penulis yaitu orang yang

melakukan penelitian di SD tersebut. (2) Pelaksana yaitu guru kelas V yang

bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPA dengan Auditory

Intellectually Repetition. (3) Observer adalah guru lain yang bertugas

mengobservai jalannya proses pembelajaran.

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3

Mei 2014, dalam pertemuan pertama kegiatan yang dilakukan adalah guru

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

87

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi “ bentuk bumi dan

lapisan penyusun bumi”. Pada pertemuan pertama ini guru menerangkan setengah

materi tentang “ bentuk bumi dan lapisan penyusun bumi” dan memberikan tugas

kepada siswa untuk mengisi gambar penampakan dan bentuk muka bumi. Selain

itu adanya observasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh Observer.

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 Mei 2014 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

Kegiatan dimulai dengan berdoa terlebih dahulu, kemudian mengabsen dan

mengatur tempat duduk siswa. Untuk membuka pelajaran guru memberikan

apersepsi kepada siswa: “siapa yang pernah melihat kapal berlabuh dipantai, dan

siapa yang pernah melihat hamparan sawah yang kering ?” Selanjutnya, guru

menampung jawaban siswa, setelah kegiatan itu guru menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai oleh siswa.

b. Kegiatan Inti

Sebelum guru memaparkan garis besar materi pembelajaran dan

menayangkan gambar yang berkaitan tentang bentuk lapisan penyusun bumi dan

penampakan pada permukaan bumi serta gelobe untuk memperjelas bentuk dan

penampakan permukaan bumi, guru memperhatikan seluruh siswa kelas V,

terlebih siswa yang kurang menyimak. Untuk mengetahui pemahaman siswa

tentang materi, siswa diminta mengamati gambar yang diperlihatkan oleh guru

dengan penjelasan ringkas. Setelah itu, guru bersama siswa melakukan tanya

jawab tentang informasi penting yang berkaitan dengan materi tersebut kemudian

guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan penampakan pada permukaan

bumi.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

88

Setelah siswa menjawab pertanyaan dengan benar, guru melanjutkan dengan

membagi siswa ke dalam 4 kelompok secara heterogen, dimana masing-masing

kelompok berjumlah 3-4 siswa. Kemudian guru membagikan lembar kerja

kelompok kepada setiap kelompok, setelah itu guru menjelaskan apa yang harus

dilakukan oleh setiap kelompok. Masing-masing perwakilan kelompok diminta

maju kedepan untuk mengambil undian yang berisi gambar-gambar yang harus

dikerjakan dengan kelompok. Guru membimbing siswa dalam mengidentifikasi

dan menuliskan masalah yang ada. Setelah siswa merumuskan masalah, guru

membimbing siswa dalam proses menemukan jawaban atas beberapa hipotesis

yang siswa sudah dapatkan, dan meminta siswa menuliskannya ke dalam lembar

kerja kelompok yang sudah dibagikan kepada setiap kelompok. Guru meminta

salah satu siswa perwakilan masing-masing kelompok maju kedepan secara

bergantian untuk membacakan hasil pengamatan dan diskusinya. Setelah semua

kelompok sudah mempresentasikan hasilnya, guru bertanya jawab dan

meluruskan kesalahpahaman yang terjadi selama proses diskusi.

c. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari,

memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar agar apa yang

sudah dipelajari tidak mudah dilupakan, dan guru juga menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Setelah itu, guru menutup

pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 7 mei 2014 dengan

mengacu hasil observasi pertemuan I untuk mengambil tindakan atau strategi

yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA. Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan

II ini adalah mempersiapkan instrumen, alat peraga dan bahan untuk penelitian

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Pertemuan II

dilaksanakan melalui beberapa kegiatan sebagai berikut :

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

89

Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 7 Mei

2012, kegiatan pemebelajaran dilakukan sama dengan apa yang dilakukan pada

pertemuan pertama. Yaitu guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP

pada materi “Penampakan Alam Dan Fungsi Atmosfer Bumi”. Pada pertemuan

kedua guru melanjutkan sisa materi dari pertemuan pertama tentang “bentuk

lapisan penyusun bumi dan bentuk permukaan bumi” dan memberikan tugas

kepada siswa untuk mengisi kolom penampkan alam. Selain itu adanya observasai

proses pembelajaran yang dilakukan oleh Observer.

a. Kegiatan awal

Kegiatan dimulai dengan berdoa terlebih dahulu, kemudian

mengabsen dan mengatur tempat duduk siswa. Untuk membuka pelajaran

guru memberikan apersepsi kepada siswa: “siapa yang pernah atau suka

membantu orang tua di sawah dan pernah berlibur di pegunungan?”

Selanjutnya, guru menampung jawaban siswa, setelah kegiatan itu guru

menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dan

tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.

a. Kegiatan inti

Guru menampilkan gambar pembelajaran tentang contoh-contoh

penampakan alam dipermukaan bumi. Untuk mengetahui pemahaman

siswa tentang materi, siswa diminta menyimak suatu cerita yang dibacakan

dan dijelaskan oleh guru. Setelah itu, guru bersama siswa melakukan tanya

jawab kemudian guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan

contoh-contoh penampakan alam.

Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru melanjutkan dengan

membagi siswa ke dalam 4 kelompok secara heterogen, dimana masing-

masing kelompok berjumlah 3-4 siswa. Kemudian guru membagikan

lembar kerja kelompok kepada setiap kelompok, setelah itu guru

menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh setiap kelompok. Masing-

masing kelompok diminta melakukan percobaan unjuk kerja untuk

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

90

membuktikan dan memahami bagaimana urutan bentuk bumi berdasarkan

lapisan permukaan bumi dengan media dan alat praktek yang sudah

dibagikan guru untuk setiap kelompok. Guru membimbing siswa dalam

mengidentifikasi dan menuliskan masalah yang ada. Setelah siswa

merumuskan masalah, guru membimbing siswa dalam proses menemukan

jawaban atas beberapa hipotesis yang siswa sudah dapatkan, dan meminta

siswa menuliskannya ke dalam lembar kerja kelompok yang sudah

dibagikan kepada setiap kelompok. Guru meminta salah satu siswa

perwakilan masing-masing kelompok maju kedepan secara bergantian

untuk membacakan hasil pengamatan dan diskusinya. Setelah semua

kelompok sudah mempresentasikan hasilnya, guru bertanya jawab dan

meluruskan kesalahpahaman yang terjadi selama proses diskusi.

b. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari,

memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih terlibat aktif selama proses

pembelajaran dan lebih giat lagi belajar agar apa yang sudah dipelajari

tidak mudah dilupakan. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru

memberikan kuis untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi

yang telah dipelajari. Setelah siswa mengumpulkan lembar jawabannya ke

depan, guru mengucapkan terimakasih atas kerjasama siswa selama

pembelajaran dan guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan III

Pada pertemuan ketiga dihadiri oleh (1) Penulis yaitu orang yang

merancangan tindakan di SD tersebut. (2) Pelaksana kegiatan yaitu guru kelas V

yang bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPA dengan Metode AIR.

(3) Observer adalah guru lain yang bertugas mengobservai jalannya proses

pembelajaran. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis tanggal 8 Mei

2014, dalam pertemuan ketiga kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan

evaluasi, Observasi dan refleksi.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

91

4.2.3.3.Observasi

4.2.3.3.1. Data Penerapan Model Pembelajaran AIR Siklus II

Sama halnya pada siklus sebelumnya, pada siklus ini kegiatan observasi

dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan

oleh guru pengamat meliputi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran

berdasarkan masalah serta respon siswa. Hasil observasi tindakan guru siklus II

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II

No kegiatan guru

Siklus II Pertemuan

1 2 Ya Ya

1 Apakah guru mengkomunikasikan tujuan belajar? V V 2 Apakah guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh? V V 3 Apakah guru memberikan motivasi, dengan menyampaikan masalah

yang akan dipecahkan oleh siswa? V V

4 Apakah guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebelahnya?

V V

5 Apakah secara berpasangan, siswa menyelesaikan masalah dengan teknik penyelidikan mencakup: pengumpulan data apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan bagaimana langkah pemecahannya?

V V

6 Apakah guru membantu siswa dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan?

V V

7 Apakah siswa diberikan kesempatan luas untuk berfikir menurut cara masing-masing?

V V

8 Apakah siswa diberikan kesempatan luas untuk bertindak menurut cara masing-masing?

V V

9 Apakah guru berkeliling untuk mengamati siswa? V V 10 Apakah guru berkeliling untuk memotivasi siswa? V V 11 Apakah guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan

memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan? V V

12 Apakah guru berkeliling untuk membantu siswa yang memerlukan? V V 13 Apakah siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan cara-cara

baru penyelesaian masalah yang sedang dibahas? V V

14 Apakah secara berpasangan siswa mempresentasikan hasil penyelesaian masalah yang ditemukannya di depan kelas?

V V

15 Apakah siswa yang lain menanggapi atau mengomentari hasil dari pasangan yang presentasi didepan kelas?

V V

16 Apakah guru memberikan umpan balik terhadap kerja siswa? V V 17 Apakah guru memberikan penguatan terhadap kerja siswa? V V

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

92

18 Apakah guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan yang sudah dilakukan siswa, mulai dari pemahaman masalah, penyelidikan dan penemuan pemecahan masalah?

V V

19 Apakah siswa mengkomunikasikan pengalamannya dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja masing-masing, sebagai refleksi selama mengikuti pembelajaran?

V V

20 Apakah siswa dilibatkan dalam membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran dengan mengacu pada hasil pemecahan siswa?

V V

21 Apakah siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai proses penilaian pembelajaran?

V V

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pada tindakan siklus II dari

pertemuan pertama sampai pertemuan kedua semua langkah pembelajaran

berdasarkan masalah juga telah dilakukan. Semua kegiatan guru yang telah

direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran telah dilakukan. Hal

tersebut juga telah menunjukkan bahwa siklus II telah mencapai keberhasilan

penerapan pembelajaran berdasarkan masalah karena telah memenuhi kriteria

keberhasilan yang telah ditetapkan.

Pada siklus II ini, variabel tindakan juga telah mencapai indikator

keberhasilan. Selain langkah-langkah yang kesemuanya telah berhasil

dilakukan, keberhasilan tersebut juga didukung dengan respon positif siswa

selama pembelajaran berdasarkan masalah berlangsung. Berdasarkan

pengamatan pembelajaran berdasarkan masalah pada siklus II lebih kondusif

dan terkendali. Sebagian besar siswa telah memberikan respon positif dalam

pembelajaran berdasarkan masalah. Hanya ada dua siswa yang kurang aktif

dalam pembelajaran. Hasil observasi dari respon siswa tersebut dapat dilihat

pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11 Hasil Lembar Observasi Respon Siswa Siklus II

No Tanggapan Siswa

Siklus II Pertemuan

1 2 Ya Ya

1 Apakah siswa tertarik dengan masalah yang disajikan? V V 2 Apakah siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru? V V 3 Apakah siswa terlibat aktif dalam pemahaman diskusi? V V 4 Apakah siswa memecahkan masalah dengan pengetahuan yang

dimilikinya? V V

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

93

5 Apakah siswa menemukan penyelesaian masalah dengan caranya masing-masing?

V V

6 Apakah siswa dapat bekerja sama dengan teman saat menyelesaikan masalah?

V V

7 Apakah siswa mempresentasikan hasil pemecahan masalah? V V 8 Apakah siswa menanggapi presentasi hasil kelompok lain? V V 9 Apakah siswa terlibat dalam menyusun kesimpulan pembelajaran? V V

4.2.3.3.2. Analisis Data Hasil Observasi Siklus II

Pertemuan 1 1. Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Guru

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) pada siklus II pertemuan I berdasarkan lembar observasi

kegiatan guru dalam mengajar (terlampir) sudah dilaksanakan hampir baik, hal ini

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1

No Objek Observasi No Item Total Skor

Aktivitas Guru

1 Persiapan sebelum Mengajar 1,2 6

2 Mengkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran 3 3

3 Melakukan kegiatan appersepsi 4 4

4 Menyampaikan rencana kegiatan 5,6,7 12

5 Menyampaikan garis besar materi yang akan disampaikan

8 4

6 Memfasilitasi siswa dalam informasi 9,10,11,12 15

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

94

7 Memfasilitasi siswa dalam tugas diskusi kelompok 13,14,15,16 16

8 Memfasilitasi dalam kegiatan presentasi 17,18,19 12

9 Konfirmasi atas kegiatan eksplorasi dan laborasi 20,21,22,23 14

10 Membimbing membuat kesimpulan 24 4

11 Memberikan quis tanya jawab (repetition) 25 4

12 Memberi motivasi, saran, salam 26 4

Total Skor 98

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) pada siklus II pertemuan I berdasarkan lembar observasi

kegiatan guru dalam mengajar (terlampir) pada umumnya sudah dilaksanakan.

Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hal ini terlihat pada

skor penilaian yang diisi berdasarkan pengamatan observer (guru kelas IV).

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada lembar

observasi kegiatan guru adalah 98 yang masuk pada kategori baik. Rata-rata

penilaian pada lembar observasi guru pada siklus II pertemuan I ini tidak ada skor

1 dan skor 2 yang diberikan, hanya ada skor 3 terdapat 6 item dan skor 4 terdapat

20 item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah dilaksanakan dengan

baik karena mendapat nilai 86-102 , sedangkan nilai 98 termasuk dalam kategori

baik.

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sudah menggunakan model

pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition). Pada tahap awal

melakukan persiapan pembelajaran yaitu kesiapan ruangan dan media

pembelajaran serta memeriksa kesiapan siswa, sudah ada apersepsi dan

apersepsinya pun menarik, begitu pun dalam penyampaian kompetensi/tujuan

pembelajaran yang sudah disampaikan secara rinci. Pada tahap kegiatan inti

pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik. Guru menguasai seluruh materi

pembelajaran. Dalam pemanfaatan media pembelajaran sudah maksimal karena

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

95

efektif dan efisien, penggunaan bahasa lisan maupun bahasa tulis juga sudah baik

dan benar. Kegiatan penutup untuk menyimpulkan hasil pembelajaran sudah

dilaksanakan sesuai harapan yaitu siswa sudah aktif semua. Pada pertemuan I

belum diadakan tes formatif. Hasil observasi ini akan dijadikan acuan untuk

pertemuan II agar pelaksanaan lebih maksimal dan hasil belajar meningkat serta

indikator penelitian dapat tercapai.

2. Analisis Data Hasil Observasi Siswa

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) pada siklus II pertemuan I berdasarkan lembar observasi

kegiatan siswa (terlampir) pada umumnnya sudah dilaksanakan, hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan 1

No Aktivitas Siswa No Item Total Skor

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 1, 2 7

2 Antusias siswa dalam kegiatan appersepsi 3,4 7

3 Antusias siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru

5 4

4 Antusias siswa dalam mencari informasi 6,7 8

5 Siswa aktif dalam diskusi kelompok 8,9,10,11 16

6 Siswa aktif dalam kegiatan presentasi 12,13,14,15 15

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

96

7 Memberi timbal balik hasil presentasi 16,17,18,19 15

8 Siswa aktif dalam membuat kesimpulan 20 3

9 Antusia dalam kegiatan repetition 21,22 8

10 Mendengarkan motivasi guru dan membalas salam guru

23 4

Total Skor 87

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada

lembar observasi kegiatan siswa adalah 87. Rata-rata penilaian pada lembar

observasi siswa pada siklus II pertemuan I ini tidak ada skor 1 dan skor 2 yang

diberikan, hanya ada skor 3 terdapat 5 item sedangkan skor 4 terdapat 18 item.

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah ada peningkatan dibandingkan

siklus I, yaitu skor 2 sudah tidak terisi lagi. Dengan total skor 87 pembelajaran ini

sudah dilakukan dengan baik, karena nilai 76-90 termasuk dalam kategori baik.

Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran ada peningkatan yang lebih baik,

dalam menjawab apersepsi dari guru sudah baik dan ada peningkatan, karena

hampir semua siswa yang mau menjawab. Ada interaksi yang sangat baik ketika

guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu interaksi yang aktif dan baik, antara

siswa dengan materi pelajaran, siswa dengan guru, dan antar siswa. Siswa juga

sudah memahami pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan guru pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Dalam membuat rangkuman siswa sudah

terlihat aktif. Saat kerja kelompok semua siswa sudah mau mendengarkan arahan

dari guru. Siswa sudah bekerja secara aktif dan semuanya terlibat dalam kegiatan

diskusi, siswa sudah mau bertanya tentang materi yang tidak dimengerti serta

menjawab pertanyaan yang diajukan, baik teman sebayanya maupun dari guru.

4.2.3.4.Refleksi Siklus II Pertemuan 1

Setelah selesai pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 maka dilaksanakan

refleksi untuk mengukur poin-poin keberhasilan pada pertemuan 1 hasil observasi.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

97

Diketahui hasil pengamatan tentang bagaimana pembelajaran menggunaan Model

AIR (Auditory Intellectualy Repetition) dalam penerapannya sudah banyak

kemajuan yang terjadi, saat siswa melakukan diskusi guru memantau diskusi

siswa, siswa saat melakukan diskusi, sudah tidak cenderung berbicara dengan

teman dan membicarakan hal yang lain diluar materi pembelajaran. Dengan

menerapkan model pembelajaran AIR kegiatan pembelajaran menggambarkan

pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan

pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas,

mengelola waktu pembelajaran, pada bagian repetition guru melakukan penilaian

dengan memberikan umpan balik tanya jawab berupa kuis, dan memberikan

pujian. Dari segi mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa,

penilaian pada setiap siswa, pemberian pujian pada siswa perlu sudah mulai

diperhatikan dengan baik.

Berikut rincian refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 2

adalah sebagai berikut :

A. Kelebihan

1. Rancangan pembelajaran sudah terprogram

2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran AIR dan sudah terbiasa dari siklus I sehingga tau pola

pembelajaran.

3. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah

sesuai.

4. Siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran

5. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mengeluarkan pendapat

6. Siswa melakukan refleksi bersama guru.

7. Guru harus membatasi waktu untuk mengerjakan LKS, dan diskusi

kelompok, agar waktu untuk pembahasan tidak terlalu sedikit, supaya

siswa dapat berkonsentrasi dengan tenang dan dapat berpresentasi

dengan benar.

Pertemuan II

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

98

1. Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Guru

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectualy Repetition) pada siklus II pertemuan II berdasarkan lembar observasi

kegiatan guru dalam mengajar (terlampir) sudah dilaksanakan dengan sangat baik,

hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.14 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2

No Objek Observasi No Item Total Skor

Aktivitas Guru

1 Persiapan sebelum Mengajar 1,2 6

2 Mengkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran 3 4

3 Melakukan kegiatan appersepsi 4 4

4 Menyampaikan rencana kegiatan 5,6,7 12

5 Menyampaikan garis besar materi yang akan disampaikan

8 4

6 Memfasilitasi siswa dalam informasi 9,10,11,12 15

7 Memfasilitasi siswa dalam tugas diskusi kelompok 13,14,15,16 16

8 Memfasilitasi dalam kegiatan presentasi 17,18,19 12

9 Konfirmasi atas kegiatan eksplorasi dan laborasi 20,21,22,23 16

10 Membimbing membuat kesimpulan 24 4

11 Memberikan quis tanya jawab (repetition) 25 4

12 Memberi motivasi, saran, salam 26 4

Total Skor 101

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

99

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada

lembar observasi kegiatan guru adalah 101. Rata-rata penilaian pada lembar

observasi guru pada siklus II pertemuan II ini tidak ada skor 1 dan 2 yang

diberikan, skor 3 pun hanya terdapat 3 item dan skor 4 terdapat 23 item. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik karena

rentang nilai 86-102 termasuk katagori baik.

Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan II berlangsung sesuai

dengan harapan dan berjalan dengan baik, kekurangan pada aktivitas guru sudah

tidak ada, baik pada tahap persiapan, membuka pelajaran, maupun penguasaan

materi sudah dilaksanakan dengan baik. Pada akhir pembelajaran siklus II

diadakan tes formatif untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus II yang

dilaksanakan pada pertemuan III.

2. Analisis Data Hasil Observasi Siswa

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) pada siklus II pertemuan II berdasarkan lembar

observasi kegiatan siswa (terlampir) sudah dilaksanakan dengan sangat baik, hal

ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.15 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan 2

No Aktivitas Siswa No Item Total Skor

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 1, 2 7

2 Antusias siswa dalam kegiatan appersepsi 3,4 7

3 Antusias siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru

5 4

4 Antusias siswa dalam mencari informasi 6,7 8

5 Siswa aktif dalam diskusi kelompok 8,9,10,11 16

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

100

6 Siswa aktif dalam kegiatan presentasi 12,13,14,15 16

7 Memberi timbal balik hasil presentasi 16,17,18,19 16

8 Siswa aktif dalam membuat kesimpulan 20 4

9 Antusia dalam kegiatan repetition 21,22 4

10 Mendengarkan motivasi guru dan membalas salam guru

23 4

Total Skor 90

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai akhir skor penilaian pada

lembar observasi kegiatan siswa adalah 90. Rata-rata penilaian pada lembar

observasi siswa pada siklus II pertemuan II ini tidak ada skor 1 dan skor 2 yang

diberikan, hanya ada skor 3 yang terdapat hanya 2 item dan skor 4 terdapat 21

item. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran sudah ada peningkatan

dibandingkan pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, hal ini dikarenakan rata-

rata siswa sudah aktif dan berdasarkan pengamatan dari observer kegiatan

pembelajaran sudah baik sekali.

Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah lebih baik, dalam

menjawab apersepsi dan proses pertanyaan dari guru siswa berani dan percaya

diri. Siswa sangat serius memperhatikan penjelasan dan arahan guru tentang

materi dan tugas pelajaran, siswa sudah lebih aktif bertanya jawab, sudah terjadi

interaksi yang sangat baik dan aktif antar siswa, guru dan siswa, siswa dan materi

pelajaran. Dalam membuat rangkuman siswa sudah terlihat aktif semua. Pada saat

kerja kelompok siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing,

guru hanya membimbing dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.

Pembelajaran siklus II pertemuan II ini sudah dikatakan memenuhi kriteria baik

karena peneliti memberi skor 90 yang masuk pada kategori baik berada pada

rentang 76-90 .

4.2.3.5.Refleksi

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

101

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II, diadakan

refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau

temuan dari observer pada siklus II.

Sama halnya dengan refleksi pada siklus I, Refleksi pada siklus II adalah

kegiatan mencermati, mengkaji dan menganalisis secara mendalam dan

menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan yang didasarkan pada pada data

yang telah terkumpul pada langkah observasi. Berdasarkan data baik data

kualitatif maupun kuantitatif, guru sebagai pelaksana melakukan evaluasi untuk

menemukan keberhasilan dari dampak tindakan yang telah dilakukan terhadap

perbaikan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Kegiatan pembelajaran siklus II sudah sesuai dengan harapan dan terlaksana

dengan baik. Proses pembelajaran pada siklus II ini sudah baik jika dibandingkan

dengan siklus I, refleksi atas temuan dari observasi pada siklus II antara lain :

a. Kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung sudah baik dengan penggunaan

model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition).

b. Guru sudah berhasil menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition).

c. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

d. Siswa sudah lebih kompak dengan anggota kelompoknya masing-masing

dalam mengerjakan lembar kerja kelompok.

e. Terjadi peningkatan hasil observasi guru dan siswa dalam penerapan model

pembelajaran AIR, dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Untuk hasil observasi

guru pada pertemuan 1 dengan skor 98 masuk katagori baik meningkat pada

pertemuan 2 dengan skor 101 dengan katagori baik. Untuk hasil observasi

siswa pada pertemuan 1 dengan skor 87 termasuk katagori baik, meningkat

pada pertemuan 2 dengan skor 90 termasuk katagori baik.

Pada kegiatan refleksi di ikuti oleh observer, penulis, dan guru sebagai

pelaksana serta perwakilan dari siswa. Melalui refleksi dalam evaluasi akan

ditemukan kelemahan - kelemahan dan kelebihan yang masih ada pada tindakan

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

102

yang telah dilaksanakan untuk kemudian dijadikan dasar menyempurnakan lebih

lanjut.

4.3. Hasil Tindakan

4.3.1. Hasil Observasi

4.3.1.1. Analisis Data Hasil Observasi Siklus I

Data yang menunjukkan kegiatan pembelajaran guru dan siswa pada

pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Observasi Kegiatan Siklus I

No Kegiatan Pembelajaran Keterangan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Aktivitas Guru

1 Kegiatan Pendahuluan Cukup Baik

2 Kegiatan Inti Baik Baik

3 Kegiatan Penutup Cukup Baik

Aktivitas Siswa

1 Kegiatan Pendahuluan Cukup Baik

2 Kegiatan Inti Cukup Baik

3 Kegiatan Penutup Baik Baik

4.3.1.2. Analisis Data Hasil Observasi Siklus II

Kegiatan observasi dalam pembelajaran siklus II dilakukan sama seperti pada

siklus I. Digunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, yang diisi oleh

observer. Adapun data hasil kegiatan observasi kegiatan guru dan siswa siklus II

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17 Hasil Observasi Kegiatan Siklus II

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

103

No Kegiatan Pembelajaran Keterangan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Aktivitas Guru

1 Kegiatan Pendahuluan Baik Baik

2 Kegiatan Inti Baik Baik

3 Kegiatan Penutup Baik Baik

Aktivitas Siswa

1 Kegiatan Pendahuluan Baik Baik

2 Kegiatan Inti Baik Baik

3 Kegiatan Penutup Baik Baik

4.3.1.3. Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksankan oleh observer terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition, terjadi peningkatan dari setiap pertemuannya dan setiap

siklusnya.

Tabel 4.18

Hasil Observasi Kegiatan Siklus I dan Siklus II

No Kegiatan Pembelajaran

Keterangan Siklus I Keterangan Siklus II

1 2 3 1 2 3

Aktivitas Guru

1 Kegiatan Pendahuluan

Cukup Baik

Evaluasi Baik Baik

Evaluasi

2 Kegiatan Inti Baik Baik Baik Baik

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

104

3 Kegiatan Penutup

Cukup Baik Baik Baik

Aktivitas Siswa

1 Kegiatan Pendahuluan

Cukup Baik

Evaluasi

Baik Baik

Evaluasi 2 Kegiatan Inti Cukup Baik Baik Baik

3 Kegiatan Penutup

Baik Baik Baik Baik

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui adanya kegiatan pada

pertemuan siklus I yang masih dinilai cukup dilaksanakan oleh guru dan siswa.

Pada pertemuan pertama siklus I, aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan dan

kegiatan penutup masuk dalam kriteria cukup. Namun dalam pelaksanaan

kegiatan inti, aktivitas guru sudah dinilai baik. Pada pertemuan kedua siklus I,

kegiatan guru pada kegiatan pendahuluan, dinilai baik. Sedangkan kegiatan

penutup mengalami peningkatan dan sudah baik dilaksanakan oleh guru. Dalam

pertemuan ketiga siklus I digunakan untk evaluasi tes hasil belajar. Untuk siklus

I, kegiatan guru selama pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Baik dalam

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ini menunjukkan

adanya perbaikan yang signifikan pada aktivitas yang dilaksanakan oleh guru

dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan tahap-tahap model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition, terdapat pada kegiatan inti. Dalam pelaksanaan

kegiatan inti, baik dalam siklus I dan siklus II, guru sudah melaksanakan dengan

baik.

Untuk hasil observasi terhadap aktivitas siswa, pada pertemuan pertama, ada

kegiatan yang dinilai cukup. Nilai cukup, ada pada pelaksanaan kegiatan

pendahuluan dan kegiatan inti. Sedangkan kegiatan penutup sudah dilaksanakan

dengan baik oleh siswa. Pada pertemuan kedua, aktivitas siswa dinilai baik. Ini

berarti, terjadi peningakatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus I.

Kegiatan pembelajaran dengan model Auditory Intellectually Repetition pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus II, sudah dilaksanakan siswa

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

105

dengan baik. Hal ini menunjukkan tidak ada hambatan dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition yang dialami siswa dalam siklus II.

4.3.2. Hasil Belajar

4.3.2.1. Analisis Data Hasil Belajar IPA Siklus I

Evaluasi dilakukan setelah dilaksanakan pada siklus I pertemuan II.

Evaluasi dimaksudkan untuk melihat perubahan ketuntasan belajar siswa pada

mata pelajaran IPA, setelah diberikan tindakan dengan menerapkan model

pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition). Berikut ini disajikan hasil

belajar siswa seperti berikut :

Tabel 4.19 Distribusi hasil belajar Siklus I

No Katagori Nilai Frekuensi Presentase

1 Tuntas

≥ 80 6 42,85%

75 – 79 4 28,57%

70 – 74 1 7,14%

Tidak Tuntas

65 – 69 1 7,14%

2 59 – 64 1 7,14%

≤ 58 1 7,14%

Jumlah 14 100 %

Rata 74, 57

Maksimal 84

Terendah 56

Standar Deviasi

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

106

Dari data tabel 4.15 diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar Siklus I di

SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga, sebanyak 6 siswa mendapat nilai lebih dari 80

dengan presentase 42,85 % dengan kategori tuntas, diikuti oleh 4 siswa yang

mendapatkan nilai antara 75-79 dengan presentase 28,57% dengan kategori

tuntas, diikuti lagi 1 siswa mendapatkan nilai 70-74 dengan prosentase 7,14 %

dengan katagori tuntas. Sedangkan sebanyak 1 siswa berada pada rentang nilai 65-

69 dengan kategori tidak tuntas, diikuti oleh 1 siswa yang mendapatkan nilai

antara 59-64 dengan katagori tidak tuntas dan 1 orang berada pada rentang nilai

kurang dari sama dengan 58 dengan katagori tidak tuntas. Selain itu pada tabel

4.7 menunjukkan rata-rata nilai siklus I sebesar 74,57, dengan nilai maksimalnya

84 dan nilai minimumnya 56.

Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat 3

siswa yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan hasil belajar yaitu

siswa yang mendapatkan nilai dibawah 69, atau siswa dengan nilai di bawah

KKM atau belum tuntas.

Berdasarkan hasil analisis siklus I terlihat jelas bahwa sebanyak 3 siswa

yang mendapat nilai dibawah 69 dengan persentase 21,44% masuk pada katagori

tidak tuntas, dan sebanyak 11 siswa dengan persentase 78,56% berada pada nilai

diatas 70 masuk pada katagory siswa tuntas. Berdasar hasil tes siklus I tersebut

apabila dianalisa berdasar ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 4

.16 berikut ini.

Gambar 4.20

Total Jumlah dan Persentase ketuntasan Belajar Siklus I

No Nilai Siklus I

Keterangan Jumlah Siswa (%)

1 < 70 11 78,56 Tuntas

2 ≥ 70 3 21,44 Tidak Tuntas

Jumlah 14 100

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

107

Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan Model

pembelajaran AIR (Auditory Intellectualy Repetition) ada peningkatan jika

dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada pra siklus. Pada siklus I untuk

skor nilai <70 terdapat 11 siswa dengan persentase 78,56% dan skor nilai ≥70

terdapat 3 siswa dengan persentase 21,44%. Jadi dapat dilihat dari nilai KKM

yaitu 70 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa dan siswa yang belum

tuntas sebanyak 3 siswa. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.6 dapat

dilihat pada distribusi frekuensi diagram lingkaran ketuntasan berikut

Gambar 4.21

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus I

Berdasar diagram lingkaran ketuntasan hasil belajar siklus I dapat diketahui

dari 14 siswa jumlah kelas V SDN Sidorejo Lor 06 sebanyak 11 siswa tuntas

dengan presentase 79% dan 3 siswa belum tuntas dengan presentase 21%. Dari

diagram lingkaran 4.17 tersebut dapat diberi makna bahwa siswa yang masih

mendapatkan nilai antara 69 kebawah yaitu 3 orang dengan prosentase 21% atau

siswa yang belum tuntas. Berdasarkan tabel dan diagram diatas peneliti perlu

melanjutkan penelitian yang sama yaitu pada siklus II.

4.3.2.2. Analisis Data Hasil Belajar IPA Siklus II

79%

21%

Persentase %Tuntas Tidak Tuntas

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

108

Evaluasi dalam siklus II guru memberikan soal kepada siswa. Guru

memberikan soal berjumlah 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Adapun hasil

evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini:

Tabel 4.22

Distribusi Hasil Belajar Siklus II

No Kategori Nilai Frekuensi Presentase

1 Tuntas

≥ 90 1 7, 14%

85 – 89 2 14, 28%

80 – 84 8 57, 14%

75 – 79 1 7, 14%

70 – 74 2 14, 28%

3 Tidak Tuntas 65 – 69 - -

Jumlah 14 100% Rata-rata 81,42 Tertinggi 92 Terendah 72 Standar Deviasi

Dari tabel 4.18 diatas pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar siswa

yang berkategori tuntas. Yaitu siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Di

dalam tabel tersebut terdapat 14 siswa. Sebanyak 2 siswa dengan presentase

14,28%. Sedangkan siswa dengan nilai 75 sampai 79 sebanyak 1 siswa dengan

presentase 7,14%, sedangkan siswa yang berada pada rentang 80 sampai 84

sebanyak 8 siswa dengan presentase 57,14%, pada rentang 85 sampai 89 sebanyak

2 dengan presentase 14,28%, dan yang mendapat nilai lebih dari 90 sebnyak 1

orang siswa dengan presentase 7,%14.

Selain itu pada tabel 4.18 distribusi hasil belajar siklus II menunjukkan

bahwa rata-rata hasil belajar Siklus II adalah sebesar 81,42 dengan Nilai

maksimalnya sebesar 92 dan nilai minimumnya sebesar 72.

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

109

Tabel 4.23

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan

Jumlah Siswa (%)

1 < 70 14 100 Tuntas

2 ≥ 70 - - Tidak Tuntas

Jumlah 14 100

Berdasarkan hasil ketuntasan belajar siswa Hasil Tes Siklus II didapatkan

siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 70 untuk mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) sebanyak 14 siswa di kelas V SDN Sidorejo Lor 06

dengan presentase sebesar 100%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM dengan kategori belum tuntas tidak terdapat sama sekali. Perbandingan

antara tuntas dengan belum tuntas dapat dilihat pada diagram pada gambar 4.20

Gambar 4.24

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus II

100%

0%

Presentase (%)Tuntas Tidak Tuntas

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

110

Berdasar diagram ketuntasan hasil belajar siklus II dapat diketahui dari 14

siswa jumlah kelas V SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga sebanyak 14 siswa tuntas

dengan presentase 100% dan belum tuntas dengan presentase 0%.

Disini terlihat bahwa hasil belajar pada siklus II lebih baik daripada siklus

I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II dipengaruhi oleh adanya

peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan metode

AIR sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini

sehingga siswa mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

4.3.2.3.Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 06

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya suatu peningkatan hasil

belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition). Dengan adanya ketuntasan hasil belajar IPA Siswa

Kelas V dapat ditunjukkan dengan perbandingan pada tabel berikut :

Tabel 4.25

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 06

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Tuntas 4 28,59% 11 78,56% 14 100%

2 Tidak

Tuntas

10 71,41% 3 21,44% - 0%

Jumlah 14 100% 14 100% - 100%

Nilai tertinggi 80 84 92

Nilai terendah 33 56 72

Rata-rata 59,71 74,57 81,42

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

111

Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan jumlah siswa yang

tuntas hasil belajarnya dalam mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan “Proses

pembentukan tanah tanah dan Struktur Bumi”. Pada kondisi awal sebelum

tindakan jumlah siswa yang tuntas hanya 4 siswa (28,59%) dan yang tidak tuntas

ada 10 siswa (71,41%), setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi

peningkatan, siswa yang tuntas menjadi 11 siswa (78,56%) dan yang tidak tuntas

ada 3 siswa (21,44%). Pada siklus II yang tuntas dalam belajar meningkat menjadi

14 siswa (100%) dan tidak ada siswa yang tidak tuntas.

Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model

pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) dapat meningkatkan hasil

belajar IPA siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. Selain itu, siswa juga

dapat memahami materi yang disajikan dengan pembelajaran AIR, kerjasama, dan

diskusi. Adapun peningkatan hasil belajar tersebut ditunjukkan pada tabel berikut

ini.

Tabel 4.26

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Pada tabel 4.22 dapat kita lihat bahwa adanya peningkatan pada hasil belajar

Peningkatan hasil belajar siswa didapatkan dari perolehan hasil Siklus I dan siklus

II dengan melihat patokan hasil belajar pra siklus dimana ketuntasan dari siklus I

dan siklus II yaitu terdapat 3 siswa yang tuntas karena dikenai tindakan yaitu

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dimana karakteristik 3 anak

tersebut adalah aktif, semangat dalam mengerjakan tugas, disiplin, percaya diri,

dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

No Kategori Jumlah Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Tuntas 4 28,59% 11 78,56% 14 100% 2 Belum

Tuntas 10 71,41% 3 21,44% - 0%

Jumlah 14 100% 14 100% 14 100%

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

112

Penjelasan terhadap siswa yang tidak tuntas sampai siklus I yaitu ada 3

siswa dimana anak tersebut mempunyai karakteristik yaitu kurang aktif, suka

bermain sendiri, tidak mau mendengarkan penjelasan dari guru, pemalu, diam dan

tidak mau bertanya, kemandirian kuran dan selalu bergantung pada temannya.

Sedangkan pada siklus II tidak terdapat siswa yang belum tuntas, dikarenakan 3

orang siswa yang belum tuntas pada siklus I menjadi fokus perhatian pada

tindakan.

Untuk lebih mudah membandingakan ketuntasan hasil belajar siswa selama

kegaitan penelitian ini. Maka disajikan ketuntasan hasil belajar siswa dari kodisi

awal, pada siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Gambar 4.27

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Diagram ketuntasan hasil belajar siswa menunjukkan adanya

perkembangan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal, diagram tertinggi

menunjukkan gambaran data nilai siswa yang tidak tuntas KKM. Jumlah siswa

yang tidak tuntas KKM sebanyak 10 siswa. Lebih dari 50% siswa kelas V tidak

tuntas KKM pada kondisi awal. Pada diagram siklus I menunjukkan adanya

kenaikan pada jumlah siswa yang hasil belajarnya tuntas KKM. Sedangkan untuk

diagram tidak tuntas KKM turun sangat pesat. Hanya ada 3 siswa yang tidak

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

4

11

14

10

3

0

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Tuntas Tidak Tuntas

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

113

tuntas KKM. Ini menunjukkan tindakan siklus I memberikan pengaruh perubahan

yang signifikan bagi hasil belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam. Hasil belajar siswa yang masuk kriteria tuntas KKM naik

sebanyak 78,56%, yaitu sebanyak 11 siswa. Pemberian tindakan pada siklus II,

juga memberikan pengaruh pada kenaikan presentase hasil belajar siswa. Dari

diagram pada siklus II, menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 3 siswa, yang

hasil belajarnya tuntas KKM. Jika pada kondisi awal siswa yang tuntas KKM

hanya sebanyak 28,59%. Maka pada siklus I, presentase siswa yang hasil

belajarnya tuntas KKM sebanyak 78,56%. Sedangkan hasil yang diperoleh pada

siklus II, menunjukkan kenaikan presentase jumlah siswa dengan hasil belajar

tuntas KKM. Presentase siswa yang tuntas KKM pada siklus II, ada sebanyak

100%. Terjadi peningkatan sebanyak 21,44% nilai ketuntasan siswa pada siklus I

ke siklus II.

4.4. Hasil Penelitian

4.4.1. Masalah 1. Alasan Peningkatan melalui Penerapan Model

Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR)

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan Siklus II ada beberapa

keunggulan pada model pembelajaran pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition Membuat dan menyiapkan masalah yang bermakna bagi siswa

bukanlah pekerjaan mudah. Upaya memperkecil Guru harus punya persiapan yang

lebih matang sehingga dapat menemukan masalah tersebut. Mengemukakan

masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa

yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan.

Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban

mereka. Pada siklus I berdasarkan hasil observasi siswa terlibat aktiv dalam

kegiatan dikusi dan kerja kelompok, yang mana bagian Intellectually mendapat

poin terbesar dan setiap akhir pembelajaran terdapat refleksi. Hal ini dapat dilihat

pada skor hasil belajar siklus I dan Siklus II, peningkatan hasil belajar dapat

terlihat pada besarnya ketuntasan dari kondisi awal prasiklus (awal) sebesar 4 atau

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

114

28,59% siswa, siklus I sebesar 11 atau 78,56% siswa, dan pada siklus II sebesar

14 atau 100% siswa.

4.4.2. Masalah 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition (AIR) yang terbukti meningkatkan hasil belajar

Pada bagian Pendahuluan kegiatan guru Menjelaskan model pembelajaran AIR

pada siswa agar mengerti maksud dan tujuan model pembelajaran ini.

Sedangkan pada aktivitas siswa, siswa mendengarkan dan bertanya yang

kesumuanya terangkum dalam bagian auditory.

Pada Kegiatan Inti aktivitas yag dilakukan oleh guru yakni menjelaskan

garis besar materi yang akan disampaikan, memberi tugas kepada siswa untuk

mempelajari materi lebih lanjut secara individual maupun kelompok dan

mendampingi siswa. Sedangkan aktivitas yang dilakukan siswa yakni

mendengarkan dan bertanya, mempelajari materi dan memecahkan masalah,

membuat ringkasan dan menemukan ide-ide pokok dengan kehidupan nyata atau

pelajaran yang pernah dipelajarai sebelumnya, dan secara bergantian

memperensentasikan materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan inti bagian dari

intellectually telah dilaksanakan dengan baik yang terlihat pada lembar observasi

guru dan siswa.

Pada bagian penutup, aktivitas guru meliputi membumbing siswa membuat

kesimpulan materi belajar, memberi tugas atau quis, diiringi kegiatan siswa

membuat kesimpulan dan menjawab quis atau repetition serta mendengarkan

motivasi guru juga telah dilaksanakan dengan baik.

4.4. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan Model

Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually repetition). sebagai upaya untuk

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan

kelas ini pada tanggal 24 April sampai 9 Mei 2014. Adapun yang menjadi obyek

penelitian adalah siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 06. Pada pelaksanaan proses

belajar mengajar yang dilakukan peneliti selama 6 kali pertemuan, menggunakan

model yang sama yaitu penerapan Model Pembelajaran AIR (Auditory

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

115

Intellectually repetition). Dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA.

Berdasarkan hasil pengamatan lembar observasi guru dan siswa serta hasil

tes atas penerapan Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually repetition)

pada mata pelajaran IPA, sebagaimana dijabarkan di atas telah menunjukkan

bukti bahwa penerapan Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually

repetition) dalam pembelajaran IPA, dapat meningkatkan hasil belajar dan telah

terbukti. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan guru.

Dalam penelitian ini terdapat 3 kategori siswa dengan adanya tindakan

PTK, adapun ketiga kategori tersebut ialah :

1. Kategori 1

Siswa yang sudah tuntas tanpa adanya pembelajaran dengan Model

Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually repetition). Siswa tersebut

berkarakteristik pandai, aktif, suka bertanya dan semangat dalam mengikuti

pembelajaran

2. Kategori 2

Siswa tuntas karena adanya tindakan pembelajaran dengan Model

Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually repetition). Dimana karakteristik

siswa tersebut adalah aktif, semangat dalam mengerjakan tugas, disiplin,

percaya diri, dan antusias dalam mengikuti pembeljaran.

3. Kategori 3

Siswa tidak tuntas meskipun telah dilaksanakan tindakan pembelajaran

dengan Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually repetition)

sehingga perlu dicarikan metode lainnya yang bisa meningkatkan hasil

belajar siswa. Siswa tersebut yang berkarakteristik kurang aktif, suka

bermain sendiri, tidak mau mendengarkan penjelasan dari guru, pemalu,

diam dan tidak mau bertanya, kemandirian kuran dan selalu bergantung pada

temannya

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

116

Dalam penelitian tindakan dengan model pembelajaran AIR (Auditory

Intellectually Repetition) proses pembelajaran sebelum diadakan tindakan

menunjukkan bahwa siswa belum aktif, siswa terlihat jenuh dan bosan karena

pembelajaran selalu menonton dan mendengarkan saja sehingga mengakibatkan

motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah.

Sebelum diadakan tindakan, siswa yang sudah mencapai KKM=70 hanya 6 siswa

(28,59%) dari 14 siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi

peningkatan siswa yang tuntas menjadi 11 siswa (78,56%). Pada siklus II, terjadi

lagi peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 14 siswa (100%).

Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan (Pra siklus) adalah

siswa (71,41%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan

menjadi 3 siswa (21,44%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, tidak ada

lagi siswa yang belum tuntas dalam belajar, artinya 14 siswa (100%) telah tuntas

mencapai KKM=70.

Hasil penelitian ini dengan demikian mendukung pendapat Suherman

(2012:38), bahwa dengan menerapkan model inkuiri dalam pembelajaran dapat

memberikan kelebihan: (1) Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan

sering mengekspresikan idenya; (2) Memberi kesempatan lebih banyak dalam

memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan secara kompeherensif; (3) memiliki

kemampuan untuk memperbaiki dan memperluas penguasaan ketrampilan dalam

proses memperoleh kognitif para siswa; (4) Secara intrinsik memotivasi untuk

memberikan bukti atau penjelasan; (5) Memberi pengalaman banyak untuk

menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan. Selain mendukung pendapat

teoritis, penelitian ini juga mendukung penelitian-penelitian yang terdahulu. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erviana Tesa

(2013:67) tentang Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition (AIR) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-Sifat

Cahaya Pada Kelas V SDN 8 Kandang Mas, yang Memperoleh hasil yang

menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan pembelajaran IPA dengan menggunakan

model pembelajaran AIR dapat terlaksana dengan baik, dengan perolehan pada

siklus I sebesar 72,8 dengan kategori baik dan meningkat pada siklus II menjadi

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8085/4/T1_292010265_BAB IV.pdf · Sidorejo Lor 06 berjumlah 151 siswa yang terdiri

117

88,8 dengan kategori baik sekali. (2) Hasil belajar siswa dinyatakan tuntas dengan

perolehan persentase pada siklus I sebesar 65% dengan kategori cukup baik dan

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 95% dengan kategori baik sekali.

Sedangkan aktifitas belajar siswa pada siklus I sebesar 64 dengan kategori cukup

baik dan meningkat pada siklus II menjadi 78 dengan kategori baik. Berdasarkan

temuan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa kelas V SDN 8 Kandangmas dapat meningkat dan berhasil dengan baik

setelah diterapkannya model pembelajaran AIR.

Dari hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa penerapan model

pembelajaran AIR (Auditory Intellectually repetition) dalam pembelajaran IPA

khususnya pada materi Proses pembentukan tanah dan Struktur Bumi dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester II di SD Negeri Sidorejo Lor

06 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.