bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...

28
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada tahun 1977 dengan biaya INPRES di atas tanah kas desa seluas 1500 m 2 . SD Negeri Ampel 03 sudah mengalami empat kali perbaikan dengan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK), sehingga menjadikan SD Negeri Ampel 03 mempunyai ruangan yang cukup lengkap. Sarana yang ada di SD Negeri Ampel 03 diantaranya 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS dan koperasi, 1 gudang, 1 kantin, 2 WC siswa dan 2 WC guru. Setiap ruangan memiliki keadaan yang cukup baik, terdapat ventilasi yang memadai, penerangan yang cukup dan suasana yang nyaman. Selain itu, halaman SD Negeri Ampel 03 cukup luas yang biasanya digunakan untuk upacara bendera dan kegiatan sekolah lainnya. Letaknya yang berada di pedesaan menjadikan suasana SD Negeri Ampel 03 masih asri serta tenang dan nyaman untuk kegiatan pembelajaran. Buku pembelajaran yang dimiliki SD Negeri Ampel 03 kurang mencukupi, karena jumlahnya lebih sedikit dari jumlah siswa. Untuk alat peraga pembelajaran cukup lengkap, hanya saja penggunaannya masih kurang maksimal. Tenaga pengajar di SD Negeri Ampel 03 ada 9 terdiri dari 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru olahraga, dan 1 penjaga sekolah. Jumlah keseluruhan siswa SD Negeri Ampel 03 sebanyak 127 siswa. Siswa yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Seluruh siswa berasal dari penduduk sekitar SD Negeri Ampel 03, yaitu para penduduk dukuh Ngaduman. Sebagian besar mata pencaharian orang tuanya adalah petani dan buruh. Kesadaran belajar siswa SD Negeri Ampel 03 pada umumnya masih rendah. Hanya sebagian kecil siswa kelas IV yang mempunyai motivasi dalam mengikuti pembelajaran.

Upload: vuongdat

Post on 06-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong

Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada tahun 1977

dengan biaya INPRES di atas tanah kas desa seluas 1500 m2. SD Negeri Ampel

03 sudah mengalami empat kali perbaikan dengan bantuan Dana Alokasi Khusus

(DAK), sehingga menjadikan SD Negeri Ampel 03 mempunyai ruangan yang

cukup lengkap.

Sarana yang ada di SD Negeri Ampel 03 diantaranya 6 ruang kelas, 1 ruang

guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS dan koperasi, 1

gudang, 1 kantin, 2 WC siswa dan 2 WC guru. Setiap ruangan memiliki keadaan

yang cukup baik, terdapat ventilasi yang memadai, penerangan yang cukup dan

suasana yang nyaman. Selain itu, halaman SD Negeri Ampel 03 cukup luas yang

biasanya digunakan untuk upacara bendera dan kegiatan sekolah lainnya.

Letaknya yang berada di pedesaan menjadikan suasana SD Negeri Ampel 03

masih asri serta tenang dan nyaman untuk kegiatan pembelajaran.

Buku pembelajaran yang dimiliki SD Negeri Ampel 03 kurang mencukupi,

karena jumlahnya lebih sedikit dari jumlah siswa. Untuk alat peraga pembelajaran

cukup lengkap, hanya saja penggunaannya masih kurang maksimal. Tenaga

pengajar di SD Negeri Ampel 03 ada 9 terdiri dari 1 kepala sekolah, 6 guru kelas,

1 guru olahraga, dan 1 penjaga sekolah. Jumlah keseluruhan siswa SD Negeri

Ampel 03 sebanyak 127 siswa. Siswa yang menjadi subyek penelitian adalah

siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 10

siswa perempuan. Seluruh siswa berasal dari penduduk sekitar SD Negeri Ampel

03, yaitu para penduduk dukuh Ngaduman. Sebagian besar mata pencaharian

orang tuanya adalah petani dan buruh. Kesadaran belajar siswa SD Negeri Ampel

03 pada umumnya masih rendah. Hanya sebagian kecil siswa kelas IV yang

mempunyai motivasi dalam mengikuti pembelajaran.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

52

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas

dilakukan. Terlebih dahulu penulis melakukan observasi awal dengan tujuan

untuk mengetahui suasana pembelajaran dan hasil belajar siswa terutama pada

mata pelajaran IPA. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis terhadap

hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Ampel 03 sebelum dilaksanakan penelitian

pada semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 menunjukkan hasil belajar siswa

yang masih rendah. Terlihat dari nilai ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam

materi perubahan lingkungan masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu 70. Adapun data hasil belajar IPA

siswa kelas IV SD Negeri Ampel 03 sebelum dilakukan penelitian dapat dilihat

pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Kondisi Awal

No Nilai Sebelum Tindakan

Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 38-46 4 15,4

2 47-55 10 38,5

3 56-64 3 11,5

4 65-73 5 19,2

5 74-82 2 7,7

6 83-91 2 7,7

Jumlah 26 100

Rata-rata 59,6

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai

pada rentang 38-46 sebanyak 4 siswa, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang

47-55 sebanyak 10 siswa, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 56-64

sebanyak 3 siswa, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 65-73 sebanyak 5

siswa, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 74-82 sebanyak siswa, dan

siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 83-91 sebanyak 2 siswa. Nilai rata-

rata siswa pada kondisi awal sebelum tindakan yaitu 59,6. Nilai terendah pada

kondisi awal adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 90.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

53

Untuk lebih jelasnya, rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPA sebelum

diberikan tindakan disajikan dalam diagram 4.1 berikut:

Diagram 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal

Mengacu pada kriteria ketuntasan minimal yaitu 70, maka prosentase

keseluruhan siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan maupun belum,

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal

No Nilai

Sebelum Tindakan

Keterangan Jumlah Siswa

Prosentase

(%)

1 ˂ 70 18 69,2 Belum Tuntas

2 ≥ 70 8 30,8 Tuntas

Jumlah 26 100

Rata-rata 59,6

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Berdasarkan tabel prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SDN

Ampel 03 sebelum tindakan, menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai

kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 18 siswa atau

69,2% dari total keseluruhan siswa. Sedangkan siswa yang nilainya telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 8 siswa atau 30,8% dari total

keseluruhan siswa.

30,8%

69,2%

Tuntas Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

54

Ada beberapa pengaruh yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

Tingkat pemahaman siswa terhadapa materi yang disajikan masih rendah. Hal ini

dikarenakan model pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara aktif

dalam pembelajaran, siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, mencatat

apa yang ditulis atau disampaikan guru, kemudian mengerjakan soal di buku

tugas. Guru kurang mempunyai keterampilan menciptakan suasana pembelajaran

yang kondusif dan selalu menggunakan metode konvensional. Penggunaan

metode konvensional secara terus menerus akan mengakibatkan pembelajaran

menjadi kurang bermakna, siswa merasa jenuh dan kurang termotivasi untuk

belajar yang berakibat hasil belajar siswa kurang maksimal.

Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas IV di SDN

Ampel 03 Kecamatan Ampel Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014, penulis

akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan

rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian

ini, penulis akan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

pada mata pelajaran IPA guna meningkatkan hasil belajar siswa yang akan

dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus akan terdiri dari tiga pertemuan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

4.2.2.1 Tahap Perancanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan 1,

pertemuan 2 dan pertemuan 3. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dengan

alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Sebelum melaksanakan tindakan,

ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis, antara lain:

a. Bersama dengan guru pengajar memeriksa kembali RPP yang telah

disusun dan mencermati setiap butir yang akan dilaksanakan dalam

pelaksanaan tindakan.

b. Menyiapakan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan tindakan.

c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpul data, seperti lembar

observasi yang telah disepakati bersama dengan guru pengajar.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

55

4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 April 2014

dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungannya. Pada pertemuan pertama terdapat empat indikator

pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian sumber daya

alam, mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut manfaatnya,

mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut ketersediaannya, dan

mengidentifikasi jenis sumber daya alam menurut jenisnya. Berikut ini adalah

langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan

pertama:

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru pengajar meliputi beberapa

kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka

pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi.

Sebelum masuk ke materi guru memberikan apersepsi dengan memberi

pertanyaan kepada siswa, “Sebutkan nama-nama barang yang ada di atas

meja kalian? Sekarang sebutkan bahan dasar barang-barang tersebut”.

Siswa diminta menyebutkan bahan dasar barang-barang yang ada di atas

meja masing-masing. Setelah apersepsi, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran serta manfaat mempelajari materi pembelajaran yang akan

berlangsung yaitu pengertian dan jenis sumber daya alam. Guru

mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan cara belajar yang ditempuh

dalam model pembelajaran scramble. Kemudian guru membagi kelas

menjadi 5 kelompok yang heterogen, dimana setiap kelompok terdiri dari 5

siswa. Tiap kelompok diminta memberi nama kelompoknya dengan nama

tokoh kartun.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru melibatkan siswa dalam memberikan

informasi awal atau penjelasan materi secara ringkas tentang pengertian

sumber daya alam. Lebih lanjut guru bersama siswa melakukan kegiatan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

56

tanya jawab mengenai jenis-jenis sumber daya alam. Kemudian siswa

dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu jawaban yang acak

hurufnya tentang jenis SDA menurut manfaatnya, ketersediaannya, dan

jenisnya beserta contoh-contohnya. Dari kartu soal siswa dalam kelompok

berdiskusi untuk menyususun menemukan kartu jawaban dengan cepat dan

tepat. Selama kegiatan tersebut berlangsung, guru berperan sebagai

fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan pasangan antara

kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang jenis-jenis sumber

daya alam beserta contohnya. Meskipun siswa berkelompok, pertama kali

mereka bekerja sendiri-sendiri. Setelah mendapat pengarahan dari guru,

kemudian mereka berpikir dan berdiskusi dengan kelompoknya untuk

menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak

hurufnya tentang jenis-jenis sumber daya alam beserta contohnya. Jawaban

yang sudah tersusun atau ditemukan kemudian ditulis di kartu yang telah

dibagikan sebelumnya.

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan

kelas. Suasana yang tercipta pada tahap ini sangat gaduh, karena siswa

yang belum mendapatkan giliran untuk berpresentasi justru sibuk sendiri.

Namun, hal tersebut dapat segera diatasi oleh guru ketika siswa yang lain

menanggapi atau mengomentari hasil presentasi kelompok. Setelah

mempresentasikan, kartu jawaban ditempel di tempat yang telah

disediakan. Selama kegiatan inti berlangsung, guru melakukan penilaian

proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian afektif dan

psikomotor siswa. Untuk memantapkan siswa mengenai materi yang

dipelajari, guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja

siswa dalam menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban

yang acak hurufnya tentang materi jenis sumber daya alam. Guru dan siswa

melakukan refleksi dalam mengikuti model pembelajaran scramble. Guru

juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang

belum dipahami.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

57

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang

jenis-jenis sumber daya alam beserta contohnya yang telah dipelajari oleh

siswa dalam pembelajaran model scramble. Guru memberikan pesan

kepada siswa untuk mempelajari lagi materi tersebut. Guru juga

menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 April 2014

dengan kompetensi dasar yang masih sama yaitu menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam dengan lingkungannya. Pada pertemuan kedua terdapat tiga

indicator, menggolongkan benda yang berasal dari tumbuhan, menggolongkan

benda yang berasal dari hewan dan menggolongkan benda yang berasal dari

bahan alam tidak hidup. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada

siklus I pertemuan kedua:

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan

yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka

pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi.

Sebelum melakukan kegiatan apersepsi, guru melakukan kegiatan prasyarat

dengan menanyakan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan

apersepsi dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada siswa, “Bagian

hewan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan

kita?“. Setelah apersepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta

manfaat mempelajari materi pembelajaran yang akan berlangsung yaitu

kelompok benda berdasarkan asalnya. Guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran dan cara belajar yang ditempuh dalam model pembelajaran

scramble. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok yang heterogen,

dimana setiap kelompok terdiri dari 5 siswa.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

58

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru melibatkan siswa dalam memberikan

penjelasan materi secara ringkas tentang kelompok benda berdasarkan

asalnya. Lebih lanjut guru bersama siswa melakukan kegiatan tanya jawab

mengenai benda yang berasal dari tumbuhan, hewan dan bahan alam tak

hidup. Kemudian siswa dalam kelompok dibagikan kartu soal dan kartu

jawaban yang acak hurufnya tentang macam benda yang berasal dari

tumbuhan, yaitu bahan pangan, bahan sandang, peralatan rumah tangga dan

produk kesehatan, dari hewan yaitu bahan pangan, bahan sandang dan

produk kesehatan dan dari bahan alam tak hidup yaitu bahan bangunan dan

peralatan rumah tangga. Dari kartu soal tersebut siswa dalam kelompok

berdiskusi untuk menyususun menemukan kartu jawaban dengan cepat dan

tepat. Selama kegiatan tersebut, guru berperan sebagai fasilitator dan

motivator bagi siswa untuk menemukan pasangan antara kartu soal dan

kartu jawaban yang acak hurufnya tentang macam benda yang berasal dari

tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak hidup. Jawaban yang sudah tersusun

atau ditemukan kemudian ditulis di kartu yang telah dibagikan sebelumnya.

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan

kelas. Suasana pada tahap ini juga lebih terkendali dari pada pertemuan

pertama. Lebih banyak siswa yang memberikan tanggapan dan komentar

hasil presentasi. Hal ini dikarenakan hasil yang mereka temukan memang

bervariasi. Selama kegiatan inti berlangsung, guru melakukan penilaian

proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian afektif dan

psikomotor siswa. Setelah mempresentasikan, kartu jawaban ditempel di

tempat yang telah disediakan. Dari kartu-kartu tersebut guru memberikan

umpan balik dan penguatan terhadap proses dalam menemukan pasangan

antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang macam

benda yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak hidup. Guru

dan siswa melakukan refleksi dalam mengikuti model pembelajaran

scramble. Guru juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

59

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang

macam benda yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan bahan alam tak

hidup yang telah dipelajari oleh siswa dalam pembelajaran model scramble.

Guru memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari lagi materi

tersebut dan materi pertemuan sebelumnya, karena pada pertemuan

selanjutnya akan diadakan evaluasi.

Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 Mei 2014. Pada

pertemuan ketiga ini dilakukan evaluasi akhir siklus. Guru pengajar

menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi,

kemudian guru membagikan soal evaluasi pada setiap siswa. Siswa

mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari

awal sampai akhir. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi,

guru bersama siswa mencocokkan hasil pekerjaaan siswa dan langsung

mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa.

4.2.2.3 Tahap Observasi Tindakan Siklus I

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Dalam penelitian ini pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan

lembar observasi yang mengacu pada kegiatan guru pada saat melakukan

pembelajaran. Hasil observasi akan dianalisis untuk memantau sejauh mana

pengaruh upaya tindakan perbaikan terhadap tujuan pembelajaran yang

diinginkan. Dari observasi ini dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan

kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh guru

kolaborator yang merupakan guru kelas V.

Berdasarkan observasi, guru telah menerapkan model pembelajaran

scramble dengan baik. Guru dapat mengatur serta mengendalikan proses

belajar mengajar. Pada awal pembelajaran scramble ada beberapa siswa yang

bingung, tetapi guru dapat mengantisipasi hal tersebut dengan cara menjadi

fasilitator yang baik dan membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

60

Observasi yang dilakukan juga meliputi observasi respon siswa dengan

cara mengamati aktifitas setiap siswa dan menyesuaikan dengan indikator

respon siswa. Berdasarkan pengamatan respon siswa menunjukkan siswa

memberikan yang respon positif dalam mengikuti pembelajaran. Namun, masih

ada siswa yang bingung walaupun siswa sudah turut serta dalam tugas

belajarnya. Terdapat siswa yang perlu teguran agar memperhatikan guru ketika

menjelaskan materi. Hasil observasi model pembelajaran scramble dapat

dilihat pada tabel 4.3, sedangkan respon siswa dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Model Pembelajaran Scramble Siklus I

No Uraian kegiatan guru dan siswa

Keterlaksanaan

Pertemuan

1 2

1 Apakah guru mengkomunikasikan tujuan belajar? √ √

2 Apakah guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh? √ √

3 Apakah guru meminta siswa untuk membentuk kelompok? √ √

4 Apakah guru menjelaskan materi secara singkat? √ √

5 Apakah guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa? √ √

6 Apakah siswa diberikan kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya

sesuai materi? √ √

7 Apakah siswa diberikan kesempatan luas untuk bertindak menurut cara

masing-masing? √ √

8 Apakah guru berkeliling untuk mengamati siswa? √ √

9 Apakah guru berkeliling untuk memotivasi siswa? √ √

10 Apakah guru berkeliling untuk memfasilitasi serta membantu siswa yang

memerlukan? √ √

11 Apakah siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan kartu

soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya? √ √

12 Apakah secara berkelompok siswa dapat menemukan hasil pasangan antara

kartu soal dan kartu jawaban tersebut? √ √

13 Apakah perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan

kelas? √ √

14 Apakah kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok

yang presentasi didepan kelas? √ √

15 Apakah guru memberikan umpan balik terhadap kerja siswa? √ √

16 Apakah guru memberikan penguatan terhadap kerja siswa? - -

17 Apakah guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan menemukan

pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya? √ √

18 Apakah siswa mengkomunikasikan pengalamannya dalam melaksanakan

tugas dalam kelompok dan mencocokan kartu soal dengan kartu jawaban

yang acak hurufnya?

- √

19 Apakah siswa dilibatkan dalam membuat penegasan atau kesimpulan

pembelajaran dengan mengacu pada pembelajaran scramble? - -

20 Apakah siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai proses

penilaian pembelajaran? √ √

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

61

Pada tabel 4.3 tersebut telah menunjukkan keberhasilan penerapan

model pembelajaran scramble karena telah memenuhi kriteria keberhasilan

yang telah ditetapkan (≥ 16 langkah dari semua langkah). Berarti pada siklus I

ini, variabel tindakan telah mencapai indikator keberhasilan. Pada tabel

tersebut dapat dilihat bahwa pada tindakan siklus I dari pertemuan pertama dan

pertemuan kedua, langkah-langkah model pembelajaran scramble telah

dilakukan. Kegiatan guru selama pembelajaran telah sesuai dengan rencana

yang disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada hasil observasi

respon siswa, indikator keberhasilan juga telah dicapai dalam pelaksanaan

model pembelajaran scramble. Hasil observasi dari respon siswa tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I

No Respon Siswa

Keterlaksanaan

Pertemuan

1 2

1 Apakah siswa tertarik dengan masalah yang disajikan? √ √

2 Apakah siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru? √ √

3 Apakah siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan

antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya? √ √

4 Apakah siswa dapat menemukan hasil pasangan antara kartu soal dan

kartu jawaban tersebut? √ √

5 Apakah siswa bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok? √ √

6 Apakah siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas? √ √

7 Apakah siswa menanggapi presentasi hasil kelompok lain? √ √

8 Apakah siswa terlibat dalam menyusun kesimpulan pembelajaran? - -

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

62

4.2.2.4 Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siklus I

Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan pada hari Sabtu 3 Mei 2014

didapatkan hasil belajar 26 siswa setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I

pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Ampel 03, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Siklus I

No Nilai Siklus I

Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 56-64 3 11,5

2 65-73 8 30,8

3 74-82 7 26,9

4 83-91 7 26,9

5 92-100 1 3,8

Jumlah 26 100

Rata-rata 78,1

Nilai Tertinggi 95,5

Nilai Terendah 59,1

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dengan menerapkan model

pembelajaran scramble menunjukkan bahwa perbandingan siswa yang

mencapai ketuntasan belajar (KKM=70) adalah sebanyak 22 siswa atau 84,6 %

sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 siswa

atau 15,4%. Kondisi ini mengalami perubahan dibandingkan dengan kondisi

awal sebelum tindakan. Pada kondisi setelah siklus I, siswa yang mendapatkan

nilai pada rentang 56-64 sebanyak 3 siswa, siswa yang mendapatkan nilai pada

rentang 65-73 sebanyak 8 siswa, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang

74-82 sebanyak 7 siswa, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 83-91

sebanyak 7 siswa, dan siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 92-100

sebanyak 1 siswa. Nilai rata-rata siswa meningkat, pada kondisi awal sebelum

tindakan 59,6 menjadi 78,1 pada siklus I. Nilai terendah pada siklus I adalah

59,1 dan nilai tertinggi yang dicapai adalah 95,5.

Untuk lebih jelasnya mengenai data ketuntasan hasil belajar siklus I

dapat dilihat pada diagram 4.2 berikut:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

63

Diagram 4.2

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Berdasarkan data perolehan hasil belajar dan mengacu pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=70) dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.6

berikut:

Tabel 4.6

Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

No Nilai

Siklus I

Keterangan Jumlah Siswa

Prosentase

(%)

1 ˂ 70 4 15,4 Belum Tuntas

2 ≥ 70 22 84,6 Tuntas

Jumlah 26 100

Rata-rata 78,1

Nilai Tertinggi 95,5

Nilai Terendah 59,1

Berdasarkan tabel prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD

Negeri Ampel 03 siklus I, menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai

kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 4 siswa atau

15,4% dari total keseluruhan siswa. Sedangkan siswa yang nilainya telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 22 siswa atau 84,6% dari

total keseluruhan siswa.

4.2.2.5 Tahap Refleksi Siklus I

Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik

secara proses maupun hasil. Refleksi siklus I ini untuk mengatasi kekurangan-

84,6%

15,4%

Tuntas Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

64

kekurangan yang terdapat pada siklus I, sehingga tidak terulang lagi pada

siklus II. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara penulis, guru pengajar,

guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa. Berdasarkan hasil

observasi, terdapat kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran model

scramble.

Pembelajaran IPA kelas IV pada materi hubungan sumber daya alam

dengan lingkungan pada siklus I ini telah berhasil sesuai kriteria yang

ditentukan, yaitu ketuntasan klasikal telah mencapai lebih dari 80%. Nilai yang

diperoleh pada siklus I ini dengan nilai terendah 59,1 dan nilai tertinggi 95,5

dengan rata-rata 78,1. Hal ini dapat tercapai karena kelebihan pada model

pembelajaran scramble diantaranya adalah pembelajaran disajikan seperti

kompetisi sehingga siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Mendorong

siswa untuk belajar mengerjakan soal yang disediakan. Seluruh siswa terlibat

dalam kegiatan belajar. Siswa lebih aktif dan mempunyai semangat dalam

pembelajaran serta mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Meskipun telah berhasil sesuai kriteria yang diharapkan, namun tetap ada

kelemahan selama pembelajaran. Hasil diskusi penulis, pengajar dengan guru

kolaborator mengungkapkan kelemahan yaitu pembelajaran masih gaduh dan

kurang terkendali ketika siswa bekerja dalam kelompok dan saat presentasi di

depan kelas. Pada awal pertemuan, siswa belum memahami langkah-langkah

model pembelajaran scramble dengan benar. Pada siklus I dijumpai kondisi

pembelajaran yang belum memunculkan sikap toleransi dan apresiatif saat

kegiatan presentasi. Hal ini ditunjukkan dengan terdapat beberapa siswa yang

berbicara dengan teman ketika ada kelompok yang presentasi.

Mengacu pada kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran, penulis memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran

pada siklus II yaitu guru lebih membimbing siswa selama langkah-langkah

pembelajaran scramble. Guru mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan

siswa yang sedang presentasi dan meminta untuk memberikan komentar

terhadap hasil presentasi tersebut. Memberikan penguatan kepada siswa yang

menjawab benar baik secara individu maupun kelompok.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

65

4.2.3 Pelaksanaan Siklus II

4.2.3.1 Tahap Perancanaan Tindakan Siklus II

Pada tahap perencanaan tindakan siklus II ini, penulis bersama guru

pengajar memperbaiki skenario pembelajaran model scramble yang akan

dilaksanakan pada siklus II. Berdasarkan hasil diskusi dengan observer dan

refleksi siklus I, maka guru pengajar melakukan upaya perbaikan

pembelajaran, membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran,

mengarahkan siswa untuk memperhatikan dan memberikan komentar

terahadap hasil presentasi siswa lain dan memberikan penguatan kepada siswa

yang menjawab dengan benar. Selain itu guru pengajar juga menyiapkan

kembali lembar kerja siswa, lembar evaluasi, rubrik penilaian dan alat peraga.

4.2.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II ini sama dengan tindakan siklus I,

pembelajaran dilaksanakan tiga pertemuan pembelajaran sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran tersebut

adalah sebagai berikut:

Pertemuan I

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 6 Mei

2014 dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya

alam dengan teknologi yang digunakan. Pada pertemuan pertama terdapat

empat indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan hubungan

sumber daya alam dan teknologi, mengidentifikasi teknologi yang digunakan

untuk mengolah sumber daya tumbuhan, mengidentifikasi teknologi yang

digunakan untuk mengolah sumber daya hewan, dan mengidentifikasi

teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya tanah. Berikut adalah

langkah-langkah pembelajaran pada Siklus II pertemuan pertama:

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan

yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka

pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

66

Kegiatan apersepsi dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada siswa,

“Pakaian seragam yang kamu pakai terbuat dari apa?“. Setelah apersepsi,

guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat mempelajari materi

pembelajaran yang akan berlangsung yaitu hubungan sumber daya alam

dengan teknologi. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan cara

belajar yang ditempuh dalam model pembelajaran scramble. Kemudian

guru membagi kelas menjadi 5 kelompok yang heterogen, dimana setiap

kelompok terdiri dari 5 siswa.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru melibatkan siswa dalam memberikan

informasi awal atau penjelasan materi secara ringkas tentang hubungan

sumber daya alam dengan teknologi. Lebih lanjut guru bersama siswa

melakukan kegiatan tanya jawab mengenai proses pembuatan bahan

sandang berasal dari kapas, wol, dan sutera. Kemudian siswa dalam

kelompok dibagikan kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya

tentang teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya tumbuhan:

pengolahan padi menjadi beras, pengolahan ubi menjadi kerupuk, mesin

pembuat kertas untuk mengolah kayu menjadi kertas, mesin pemintal untuk

mengolah kapas menjadi benang. Dari kartu soal siswa dalam kelompok

berdiskusi untuk menyususun menemukan kartu jawaban dengan cepat dan

tepat. Selama kegiatan tersebut berlangsung, guru berperan sebagai

fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan pasangan antara

kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang teknologi yang

digunakan untuk mengolah sumber daya tumbuhan: pengolahan padi

menjadi beras, pengolahan ubi menjadi kerupuk, mesin pembuat kertas

untuk mengolah kayu menjadi kertas, mesin pemintal untuk mengolah

kapas menjadi benang. Jawaban yang sudah tersusun atau ditemukan

kemudian ditulis di kartu yang telah dibagikan sebelumnya.

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan

kelas. Pembelajaran pada siklus II ini lebih kondusif dan siswa sudah

terbiasa dengan alur model pembelajaran scramble. Saat menanggapi atau

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

67

mengomentari hasil presentasi temannya, juga lebih kondusif dan aktif.

Selama kegiatan inti berlangsung, guru melakukan penilaian proses.

Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian afektif dan psikomotor

siswa. Setelah mempresentasikan, kartu jawaban ditempel di tempat yang

telah disediakan. Dari kartu-kartu tersebut guru memberikan umpan balik

dan penguatan terhadap proses dalam menemukan pasangan antara kartu

soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang teknologi yang

digunakan untuk mengolah sumber daya tumbuhan: pengolahan padi

menjadi beras, pengolahan ubi menjadi kerupuk, mesin pembuat kertas

untuk mengolah kayu menjadi kertas, mesin pemintal untuk mengolah

kapas menjadi benang. Guru dan siswa melakukan refleksi dalam

mengikuti model pembelajaran scramble. Guru juga memberikan

kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama dengan siswa membuat penegasan atau kesimpulan

tentang teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya tumbuhan

yang telah dipelajari oleh siswa dalam pembelajaran model scramble. Guru

memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari lagi materi tersebut.

Guru juga menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya.

Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 7 Mei 2014

dengan kompetensi dasar yang masih sama yaitu menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan. Pada pertemuan kedua

terdapat dua indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menyebutkan

contoh benda yang termasuk bahan baku dan menyebutkan contoh benda yang

termasuk bahan jadi. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus

II pertemuan kedua:

a) Kegiatan Awal

Guru membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan

melakukan apersepsi. Sebelum melakukan kegiatan apersepsi, guru

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

68

melakukan kegiatan prasyarat dengan menanyakan pembelajaran pada

pertemuan sebelumnya. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menujukan

beberapa bahan jadi seperti kemoceng, kertas dan permen. Kemudian

memberi pertanyaan kepada siswa, “Sebutkan bahan semula dari benda

tersebut?”. Setelah apersepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran

serta manfaat mempelajari materi pembelajaran yang akan berlangsung

yaitu bahan baku dan bahan jadi. Guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran dan cara belajar yang ditempuh dalam model pembelajaran

scramble. Kemudian guru membagi kelas menjadi 5 kelompok yang

heterogen, dimana setiap kelompok terdiri dari 5 siswa.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru melibatkan siswa dalam memberikan

informasi awal atau penjelasan materi secara ringkas tentang bahan baku

dan bahan jadi. Lebih lanjut guru bersama siswa melakukan kegiatan tanya

jawab mengenai bahan baku dan bahan jadi. Kemudian siswa dalam

kelompok dibagikan kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya

tentang bahan baku dan bahan jadi. Dari kartu soal siswa dalam kelompok

berdiskusi untuk menyususun menemukan kartu jawaban dengan cepat dan

tepat. Selama kegiatan tersebut berlangsung, guru berperan sebagai

fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan pasangan antara

kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang bahan baku dan

bahan jadi. Pada pembelajaran kali ini alokasi waktu pada kegiatan inti

lebih pendek dari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hal ini

dikarenakan akan adanya evaluasi atau tes pada akhir pembelajaran.

Jawaban yang sudah tersusun atau ditemukan kemudian ditulis di kartu

yang telah dibagikan sebelumnya.

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan

kelas. Suasana pada pertemuan kali ini berjalan sangat kondusif dan siswa-

siswa aktif dalam mengomentari hasil presentasi temannya. Selama

kegiatan inti berlangsung, guru melakukan penilaian proses. Penilaian yang

dilakukan menyangkut penilaian afektif dan psikomotor siswa. Setelah

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

69

mempresentasikan, kartu jawaban ditempel di tempat yang telah

disediakan. Dari kartu-kartu tersebut guru memberikan umpan balik dan

penguatan terhadap proses dalam menemukan pasangan antara kartu soal

dan kartu jawaban yang acak hurufnya tentang tentang bahan baku dan

bahan jadi. Guru dan siswa melakukan refleksi dalam mengikuti model

pembelajaran scramble. Guru juga memberikan kesempatan bagi siswa

untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dari pertemuan pertama

sampai pertemuan kedua.

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang

bahan baku dan bahan jadi yang telah dipelajari oleh siswa dalam

pembelajaran model scramble. Guru memberikan pesan kepada siswa

untuk mempelajari lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya,

karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi.

Pertemuan III

Pertemuan terakhir dari penelitian tindakan ini dilaksanakan pada hari

Sabtu, 10 Mei 2014. Pada pertemuan terakhir ini dilakukan evaluasi akhir

siklus. Guru pengajar menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam

mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru membagikan soal evaluasi pada

setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan guru

mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Setelah semua siswa selesai

mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa mencocokkan hasil kerja siswa

dan langsung mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa.

4.2.3.3 Tahap Observasi Tindakan Siklus II

Sama halnya pada siklus I, pada siklus ini kegiatan observasi dilakukan

bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh

guru kolaborator meliputi kegiatan guru dan siswa dalam model pembelajaran

scramble serta respon siswa.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

70

Berdasarkan pengamatan pembelajaran model scramble pada siklus II

lebih kondusif dan terkendali. Sebagian besar siswa telah memberikan respon

positif dalam pembelajaran model scramble. Hanya ada dua siswa yang masih

kurang aktif dalam pembelajaran. Hasil observasi model pembelajaran

scramble siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7, sedangkan respon siswa siklus II

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Model Pembelajaran Scramble Siklus II

No Uraian kegiatan guru dan siswa

Keterlaksanaan

Pertemuan

1 2

1 Apakah guru mengkomunikasikan tujuan belajar? √ √

2 Apakah guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh? √ √

3 Apakah guru meminta siswa untuk membentuk kelompok? √ √

4 Apakah guru menjelaskan materi secara singkat? √ √

5 Apakah guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa? √ √

6 Apakah siswa diberikan kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya

sesuai materi? √ √

7 Apakah siswa diberikan kesempatan luas untuk bertindak menurut cara

masing-masing? √ √

8 Apakah guru berkeliling untuk mengamati siswa? √ √

9 Apakah guru berkeliling untuk memotivasi siswa? √ √

10 Apakah guru berkeliling untuk memfasilitasi serta membantu siswa yang

memerlukan? √ √

11 Apakah siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan kartu

soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya? √ √

12 Apakah secara berkelompok siswa dapat menemukan hasil pasangan antara

kartu soal dan kartu jawaban tersebut? √ √

13 Apakah perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan

kelas? √ √

14 Apakah kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok

yang presentasi didepan kelas? √ √

15 Apakah guru memberikan umpan balik terhadap kerja siswa? √ √

16 Apakah guru memberikan penguatan terhadap kerja siswa? √ √

17 Apakah guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan menemukan

pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya? √ √

18 Apakah siswa mengkomunikasikan pengalamannya dalam melaksanakan

tugas dalam kelompok dan mencocokan kartu soal dengan kartu jawaban

yang acak hurufnya?

√ √

19 Apakah siswa dilibatkan dalam membuat penegasan atau kesimpulan

pembelajaran dengan mengacu pada pembelajaran scramble? √ √

20 Apakah siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai proses

penilaian pembelajaran? √ √

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

71

Sama halnya dengan siklus I, pada tabel 4.7 tersebut telah menunjukkan

keberhasilan penerapan model pembelajaran scramble karena telah memenuhi

kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Berarti pada siklus II ini, variabel

tindakan telah mencapai indikator keberhasilan. Pada tabel tersebut dapat

dilihat bahwa pada tindakan siklus I dari pertemuan pertama dan pertemuan

kedua, semua langkah model pembelajaran scramble telah dilakukan. Kegiatan

guru selama pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang disusun dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada hasil observasi respon siswa,

indikator keberhasilan juga telah dicapai dalam pelaksanaan model

pembelajaran scramble. Hasil observasi dari respon siswa tersebut dapat dilihat

pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II

No Respon Siswa

Keterlaksanaan

Pertemuan

1 2

1 Apakah siswa tertarik dengan masalah yang disajikan? √ √

2 Apakah siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru? √ √

3 Apakah siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan pasangan

antara kartu soal dan kartu jawaban yang acak hurufnya? √ √

4 Apakah siswa dapat menemukan hasil pasangan antara kartu soal dan

kartu jawaban tersebut? √ √

5 Apakah siswa bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok? √ √

6 Apakah siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas? √ √

7 Apakah siswa menanggapi presentasi hasil kelompok lain? √ √

8 Apakah siswa terlibat dalam menyusun kesimpulan pembelajaran? √ √

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

72

4.2.3.4 Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siklus II

I. Paparan Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan pada hari Sabtu 10 Mei 2014

didapatkan hasil belajar setelah pelaksanaan tindakan siklus II pada mata

pelajaran IPA kelas IV SDN Ampel 03, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Siklus II

No Nilai Siklus II

Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 65-73 2 7,7

2 74-82 5 19,2

3 83-91 13 50

4 92-100 6 23,1

Jumlah 26 100

Rata-rata 86,5

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 65

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar (KKM=70)

pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran scramble mencapai

96,2% atau sebanyak 25 siswa yang tuntas. Dan hanya 1 siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar atau 3,8%. Kondisi ini mengalami peningkatan

dari hasil tindakan siklus I. Pada kondisi setelah siklus I, siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 65-73 sebanyak 2 siswa, siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 74-82 sebanyak 5 siswa, siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 83-91 sebanyak 13 siswa, dan siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 92-100 sebanyak 6 siswa. Nilai rata-rata siswa

juga meningkat, pada siklus I yaitu 78,1 menjadi 86,5 pada siklus II. Nilai

terendah pada siklus II adalah 65 dan nilai tertinggi yang dicapai adalah 100.

Untuk lebih jelasnya mengenai data ketuntasan hasil belajar siklus II

dapat dilihat pada diagram 4.3 berikut:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

73

Diagram 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Berdasarkan data perolehan hasil belajar dan mengacu pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=70) dapat disajikan dalam tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

No Nilai

Siklus II

Keterangan Jumlah Siswa

Prosentase

(%)

1 ˂ 70 1 3,8 Belum Tuntas

2 ≥ 70 25 96,2 Tuntas

Jumlah 26 100

Rata-rata 86,5

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 65

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh

nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 1 siswa

atau 3,8% dari total keseluruhan siswa. Sedangkan siswa yang nilainya telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 25 siswa atau 96,2% dari

total keseluruhan siswa. Dengan hasil ini membuktikan bahwa penelitian

tindakan yang dilakukan sebanyak 2 siklus telah berhasil karena telah melebihi

batas ketuntasan yaitu 80%.

II. Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Pencapaian hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada tabel berikut:

96,2%

3,8%

Tuntas Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

74

Tabel 4.11

Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No Nilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa

Prosent

ase (%)

Jumlah

Siswa

Prosent

ase (%)

Jumlah

Siswa

Prosent

ase (%)

1 Tuntas 8 30,8 22 84,6 25 96,2

2 Belum Tuntas 18 69,2 4 15,4 1 3,8

Jumlah 26 100 26 100 26 100

Rata-rata 59,6 78,1 86,5

Nilai Tertinggi 90 95,5 100

Nilai Terendah 40 59,1 65

Berdasarkan tabel 4.11, penelitian tindakan dengan menerapkan model

pembelajaran scramble ini telah meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa.

Pada kondisi awal siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan kriteria minimal

(KKM=70) sebanyak 8 siswa dari 16 siswa atau 30,8%. Nilai rata-rata yang

diperoleh pada kondisi awal adalah 59,6 dengan pencapaian nilai tertinggi 90

dan nilai terendah 40. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I mendapatkan

hasil peningkatan yang signifikan, yaitu sebanyak 22 siswa telah memperoleh

nilai diatas kriteria ketuntasan minimal, jika dalam prosentase siswa yang telah

tuntas sebanyak 84,6%. Nilai rata-rata yang dicapai juga meningkat menjadi

78,1 dengan pencapaian nilai tertinggi 95,5 dan nilai terendah 59,1.

Berdasarkan hasil tersebut penelitian tindakan pada siklus I ini telah berhasil

karena telah mencapai kriteria keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu

ketuntasan klasikal sebesar 80%. Peningkatan tersebut cukup besar, dari

ketuntasan 30,8% menjadi 84,6% atau meningkat sebesar 53,8%, dari rata-rata

59,6 menjadi 78,1. Meskipun siklus I telah berhasil, penelitian tindakan ini

tetap masih dilanjutkan ke siklus II. Hasil dari penelitian tindakan siklus II juga

mengalamai peningkatan lagi, dengan ketuntasan belajar menjadi 96,2%.

Sebanyak 25 siswa yang mencapai nilai lebih dari KKM, dan hanya 1 siswa

yang tidak tuntas setelah penelitian tindakan siklus II ini. Nilai rata-rata yang

dicapai setelah siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

75

yaitu 86,5 dengan pencapaian nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 65. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran scramble dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam

siswa kelas IV SDN Ampel 03 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun

pelajaran 2013/2014. Hasil tersebut disajikan pada diagram perbandingan

ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II berikut:

Diagram 4.4

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I dan

Siklus II

4.2.3.5 Tahap Refleksi Siklus II

Pada tahap refleksi kali ini, penulis membandingkan antara hasil yang

diperoleh dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya.

Berdasarkan indikator keberhasilan tersebut, sampai pada siklus II ini

penelitian sudah berhasil. Untuk variabel tindakan dikatakan berhasil apabila

80% (≥ 16 langkah) langkah-langkah model pembelajaran scramble

dilaksanakan oleh guru. Padahal pada siklus I dan siklus II 20 langkah berhasil

dilakukan oleh guru. Dan untuk variabel hasil belajar, pencapaian nilai

KKM=70 pada 80% siswa. Padahal pada siklus I siswa yang telah mencapai

ketuntasan hasil belajar sebanyak 84,6 % dan siklus II sebanyak 96,2%.

Berdasarkan hasil yang telah mencapai indikator keberhasilan tersebut, maka

penelitian ini sampai pada siklus II dan tidak dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

30,8%

84,6%

96,2%

69,2%

15,4%

3,8%

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

76

4.3 Pembahasan

Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya perbaikan untuk

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Ampel 03

dengan menerapkan model pembelajaran scramble. Model pembelajaran scramble

dilaksanakan dengan langkah-langkah: guru menyampaikan materi pembelajaran

secara singkat, guru membagi siswa menjadi kelompok heterogen yang terdiri dari

3-5 siswa, siswa bekerja dalam kelompok untuk mencocokkan kartu soal dengan

kartu jawaban yang terdiri dari kata dengan huruf acak, penyampaian dan

pembahasan hasil kerja siswa, pemeriksaan dan penilaian hasil kerja siswa.

Melalui model pembelajaran ini siswa dituntut untuk berkonsentrasi, berpikir

cepat dan tepat sehingga siswa akan terlibat secara aktif dan nantinya akan lebih

mudah mengingat. Jika suasana belajar yang menyenangkan sudah tercipta, maka

dengan sendirinya pola pandang mereka terhadap pelajaran IPA akan berubah

menjadi positif. Proses pembelajaran tidak dirasakan sebagai beban tapi dapat

dirasakan sebagai suatu pengalaman belajar yang menyenangkan. Dalam

pembelajaran ini siswa belajar secara kelompok sehingga akan dapat

mengoptimalkan kerjasama siswa dalam kelompok. Siswa juga diminta untuk

mempresentasikan hasil penyelesaiaannya di depan kelas dan siswa lain memberi

komentar atau tanggapan. Dominasi guru dalam model pembelajaran scramble

menjadi berkurang sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu

berusaha mengoptimalkan interaksi antar siswa atau antara siswa dengan guru

melalui kegiatan diskusi dan presentasi. Pada pertemuan terakhir guru

memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

yang diajarkan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Rober B. Taylor (dalam Huda, 2013: 303),

“Scramble merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan

konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa.” Untuk menyusun kembali jawaban

yang masih acak, membutuhkan konsentrasi yang tinggi dari siswa.

Membutuhkan kecepatan dalam berpikir, karena siswa akan berkompetisi untuk

mendapatkan jawaban yang benar secara cepat. Sejalan dengan pendapat Huda

(2013: 304) model scramble mempunyai kelebihan sebagai model pembelajaran,

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

77

yaitu: melatih siswa berpikir cepat dan tepat, mendorong siswa untuk belajar

mengerjakan soal dengan jawaban acak, dan melatih kedisiplinan siswa.

Sebelum diadakan tindakan di kelas IV SDN Ampel 03 menunjukkan hasil

belajar yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan belajar siswa dari 26

siswa hanya 8 siswa yang tuntas atau mencapai KKM (70) dengan persentase

30,8% dan 18 siswa belum tuntas dengan persentase 69,2%. Selain itu, rata-rata

nilai siswa yang diperoleh hanya 59,6. Hal ini disebabkan, pembelajaran yang

bersifat konvensional, dimana metode ceramah masih mendominasi proses

kegiatan pembelajaran, siswa kurang didorong untuk aktif atau cenderung pasif

dalam mengikuti pembelajaran sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang

menarik dan membosankan yang mengakibatkan tingkat pemahaman siswa

menjadi rendah dan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Perolehan hasil

belajar siswa pada siklus I sudah menunjukkan adanya peningkatan, dengan

ketuntasan klasikal yang telah mecapai 84,6% dan perolehan nilai rata-rata 78,1.

Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan pada siklus I telah mengalami

keberhasilan karena sudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu ketuntasan

klasikal sebesar 80%. Siswa yang aktif dalam pembelajaran sudah merata, hanya

saja pada awal pertemuan banyak siswa yang masih bingung dalam mengikuti

langkah model pembelajaran scramble. Terdapat dua siswa yang terlihat belum

aktif dalam pembelajaran, salah satunya disebabkan karena meraka masih merasa

takut salah dan malu untuk bertanya, menjawab pertanyaan atau mengemukakan

pendapat. Kerjasama antar siswa juga sudah nyata dalam diskusi kelompok dan

saat mempresentasikan hasil kerja. Meskipun siklus I telah berhasil, penelitian

tetap dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki dan lebih mengoptimalkan

pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi. Perbaikan tersebut diantaranya guru

lebih memberikan bimbingan kepada siswa selama langkah-langkah

pembelajaran, siswa lebih diarahkan untuk memperhatikan siswa yang sedang

presentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil presentasi

tersebut, dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang menjawab benar

baik secara individu maupun berpasangan.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8162/4/T1... · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03

78

Dari observasi terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus II, siswa

menjadi lebih aktif, partisipatif dan disiplin. Siswa lebih paham dalam mengikuti

langkah-langkah model pembelajaran scramble. Hasil ketuntasan belajar 26 siswa

pada siklus II ini meningkat lagi menjadi 96,2% dan dapat dikatakan bahwa siswa

telah mencapai ketuntasan belajar sebab telah memenuhi standar ketuntasan

belajar 80%. Sampai pada perbaikan pembelajaran siklus II, hanya satu siswa

yang belum mencapai nilai tuntas. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut

kurang memiliki motivasi dalam pembelajaran. Berdasarkan dokumen nilai, siswa

tersebut memang tergolong siswa dengan kemampuan akademik rendah.

Hasil dari penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Febri

Belandina (2012) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran scramble

dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN Madyopuro 4 Kecamatan Kedung

Kandang Kota Malang. Keberhasilan penelitian lain yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Nurbaety (2012) yang menyatakan bahwa melalui model

pembelajaran scramble yang diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di

SDN Blotongan 1 Kecamatan Blotongan Kota Salatiga. Dari pemaparan hasil

tersebut menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan penerapan model

pembelajaran scramble ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas

IV SDN Ampel 03 pada mata pembelajaran IPA materi sumber daya alam

semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan uraian pembahasan tersebut maka dapat dipaparkan implikasi

teoritis dan implikasi praktis. Implikasi teoritis berhubungan dengan kontribusi

penelitian bagi ilmu pengetahuan. Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah

mengembangkan model pembelajaran scramble yang telah disesuaikan dengan

standar proses dalam mata pelajaran IPA. Implikasi praktis berhubungan dengan

kontribusi penelitian bagi sekolah, guru dan siswa. Implikasi praktis dari

penelitian ini adalah guru dapat mengembangkan dan melaksanakan model

pembelajaran scramble dalam mata pelajaran IPA sedangkan siswa dapat terlibat

aktif dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal dan

mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga hasil belajar

yang dicapai juga meningkat.