bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11030/2/t1...

44
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub bab yaitu deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus menguraikan kondisi awal siswa sebelum penelitian dilakukan. Deskripsi siklus I dan siklus II menguraikan tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan tindakan, observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan pada siklus I. 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus Kegiatan sebelum melakukan penelitian, adalah observasi terhadap siswa dan guru SDN Jimbaran 01 saat pembelajaran IPS. SDN Jimbaran 01 berlokasi di Jalan Raya Jimbaran Tegal Panas Km. 4, RT. 01, RW. 02 Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Observasi dilakukan pada tanggal 1 Februari 2016 di kelas 5 SDN Jimbaran 01. Jumlah siswa kelas 5 yaitu 33 yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Siswa kelas 5 berumur antara 11-13 dan diampu oleh Ibu Jumiati, S.Pd. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengambilan data prasiklus di kelas 5 SDN Jimbaran 01 adalah sebagai berikut: a. Pra Kegiatan Pra kegiatan dilakukan meliputi kegiatan pengkondisian kelas yaitu salam, doa, absensi serta persiapan sumber belajar berupa buku dan alat tulis. b. Kegiatan Awal Kegiatan awal dilakukan dengan guru melakukan kegiatan apersepsi tanya jawab dengan siswa, menyampaikan materi awal dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. c. Kegiatan Inti Kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Upload: dinhdiep

Post on 12-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan menjadi tiga sub bab yaitu

deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus

menguraikan kondisi awal siswa sebelum penelitian dilakukan. Deskripsi siklus I

dan siklus II menguraikan tentang kegiatan perencaaan, pelaksanaan tindakan,

observasi serta kegiatan refleksi yang dilakukan pada siklus I.

4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus

Kegiatan sebelum melakukan penelitian, adalah observasi terhadap siswa

dan guru SDN Jimbaran 01 saat pembelajaran IPS. SDN Jimbaran 01 berlokasi di

Jalan Raya Jimbaran Tegal Panas Km. 4, RT. 01, RW. 02 Kelurahan Jimbaran,

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Observasi dilakukan pada tanggal 1

Februari 2016 di kelas 5 SDN Jimbaran 01. Jumlah siswa kelas 5 yaitu 33 yang

terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Siswa kelas 5 berumur

antara 11-13 dan diampu oleh Ibu Jumiati, S.Pd.

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengambilan data prasiklus di

kelas 5 SDN Jimbaran 01 adalah sebagai berikut:

a. Pra Kegiatan

Pra kegiatan dilakukan meliputi kegiatan pengkondisian kelas yaitu salam,

doa, absensi serta persiapan sumber belajar berupa buku dan alat tulis.

b. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dilakukan dengan guru melakukan kegiatan apersepsi tanya

jawab dengan siswa, menyampaikan materi awal dan tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai.

c. Kegiatan Inti

Kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi.

38

1. Eksplorasi

Pada kegiatan eksplorasi siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

materi sembari melihat buku teks mata pelajaran.

2. Elaborasi

Pada kegiatan elaborasi siswa mulai mendiskusikan permasalahan

yang diberikan oleh guru, kemudian berdiskusi secara kelompok

dengan media belajar yang telah dipersiapkan. Guru mulai

memberikan arahan dan membantu siswa yang belum memahami.

3. Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru memberikan motivasi dan konfirmasi

dari hasil kegiatan eksplorasi dan elaborasi serta memberikan

kesempatan kembali kepada siswa terhadap hal-hal yang belum

dipahami.

d. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

serta memberikan evaluasi.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Hasil observasi aktivitas guru pada prasiklus dijabarkan dalam beberapa

aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

39

Tabel 4.1

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh Guru Prasiklus

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Nilai

Rata-

Rata

Persen

% 1 2 3 4

Persiapan kelas dan media

pembelajaran 1 1 5 8

2,5 10,83

Pembukaan pembelajaran 1 2 8 12 2,67 11,56

Penyampaian materi pembelajaran 1 2 4 2 8,66

Pembagian kartu dan kegiatan

pecocokan kartu 1 1 5 8

2,5 10,83

Membimbing siswa selama

kegiatan 1 3 7 16

1,75 7,58

Membantu siswa yang kurang

aktif maupun siswa yang kesulitan 1 3 4

3 12,99

Membimbing siswa menganalisa

permasalahan dan presentasi

materi

1 1 3 12 20

3

12,99

Memberikan kesimpulan dan

rangkuman materi 1 2 8 12

2,67 11,56

Menutup kegiatan pembelajaran 1 3 4 3 12,99

Total 2 9 11 0 61 88 23,09 100

Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi aktivitas guru dalam prasiklus

diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan dalam 22 indikator yaitu indikator

yang mendapatkan skor 1 sebanyak 2, indikator yang mendapat skor 2 sebanyak

9, indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak dan tidak ada indikator

mendapatkan skor 4 11 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan

sebesar 61:

40

Tabel 4.2

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM oleh Siswa Prasiklus

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Rata-

Rata

Persen

% 1 2 3 4

Kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran

1 1 4 1 5,9

Antusiasme siswa dalam kegiatan

apersepsi

1 1 3 8 1,5 8,87

Menyimak materi pembelajaran 1 1 3 8 1,5 8,87

Keaktifan siswa dalam berinteraksi

dengan guru

1 1 1 1 10 16 2,5 14,78

Pelaksanaan kegiatan 1 3 11 16 2,75 16,25

Menganalisa permasalahan 1 2 4 2 11,82

Presentasi hasil 1 1 4 1 5,91

Evaluasi hasil kegiatan 1 2 1 2 16 24 2,67 15,78

Kegiatan akhir 1 1 3 8 2 11,82

Total 7 8 5 3 50 92 16,92 100

Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi aktivitas siswa dalam prasiklus

diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan dalam 23 indikator yaitu indikator

yang mendapatkan skor 1 sebanyak 7 indikator, indikator yang mendapatkan skor

2 sebanyak 8 indikator, indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 5 indikator

dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 3 indikator sehingga total skor

seluruhnya yang didapatkan sebesar 50.

Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi siswa prasiklus diketahui bahwa dari

6 aspek yang dijabarkan dalam 20 indikator sebagian besar 57,89% siswa belum

terlihat aktif dalam aktivitas pembelajaran sehingga minat belajar masih terlihat

kurang yang berdampak pada hasil belajar.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru masih berpusat pada guru

sehingga siswa masih kurang aktif dan kerja sama antarsiswa, siswa hanya

mendengarkan, mencatat kemudian mengerjakan LKS sehingga berdampak pada

perolehan hasil belajar di bawah KKM. Siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM terdapat 15 siswa, KKM yang digunakan yaitu KKM mata pelajaran IPS

41

kelas 5 yang ditentukan oleh sekolah. Data prasiklus IPS dapat dilihat pada tabel

4.3 dan tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Prasiklus

No. Nilai Frekuensi Persentase %

1. 53-60 8 24,24

2. 61-68 10 30,30

3. 69-76 2 6,06

4. 77-84 4 12,12

5. 85-92 9 27,27

Jumlah 33 100

Tabel 4.4

Daftar Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata, Skor Tertinggi dan

Skor Terendah Prasiklus

Nilai

Rata-rata 71,06

Tertinggi 92

Terendah 53

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

nilai antara 53-60 terdapat 8 siswa dengan persentase 24,24% dari jumlah seluruh

siswa, nilai antara 61-68 terdapat 10 siswa dengan persentase 30,30% dari jumlah

seluruh siswa, nilai antara 69-76 terdapat 2 siswa dengan persentase 6,06% dari

jumlah seluruh siswa, nilai antara 77-84 terdapat 4 siswa dengan persentase

12,12% dari jumlah seluruh siswa, nilai antara 85-92 terdapat 9 siswa dengan

persentase 27,27%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa prasiklus yaitu 92 dan

nilai terendah 53 dengan rata-rata kelas yaitu 71,06. Berdasarkan tabel 4.3 dapat

digambarkan dalam diagram 4.1 yaitu sebagai berikut:

42

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Hasil Belajar IPS Prasiklus

Berdasarkan hasil nilai ulangan harian IPS menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa memperoleh nilai di bawah KKM ≥ 70 dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar

Prasiklus

Skor Kategori Frekuensi Persentase

%

70 Tuntas 15 46

< 70 Belum tuntas 18 54

Jumlah 33 100

Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa prasiklus dapat diketahui

bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ( 70) sebanyak 15 siswa

dengan persentase 46% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa yang belum

mencapai KKM ( 70) sebanyak 18 siswa dengan persentase 54% dari jumlah

seluruh siswa. Persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal masih

di bawah target ketuntasan belajar kelas yaitu 80%. Ketuntasan belajar prasiklus

pada tabel 4.5 dapat juga melalui diagram sebagai berikut:

24%

30%

60%

12%

27%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

53-60 61-68 69-76 77-84 85-92

Fre

ku

ensi

%

Skor Hasil Belajar IPS

43

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan

Ketuntasan Belajar Prasiklus

Rendahnya hasil belajar IPS dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

penggunaan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada saat

pembelajaran IPS guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah

sehingga pembelajaran lebih berpusat pada guru. Guru masih terpaku pada buku

teks saja, siswa hanya mendengarkan dan mencatat yang disampaikan oleh guru,

tahap selanjutnya siswa mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam buku

pegangan siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru belum memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, saling

berdiskusi untuk mengungkapkan pendapat.

Berdasarkan hasil belajar IPS pada prasiklus maka peneliti melakukan

perbaikan pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Make a

Match melalui pembelajaran siklus I dan siklus II.

4.1.4 Deskripsi Siklus I

Pada deskripsi siklus I dijabarkan menjadi tiga sub bab yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam siklus I adalah sebagai berikut:

44

4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan pada siklus I akan diuraikan menjadi empat kali pertemuan

yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada 11 April 2016.

Sebelum melakukan tindakan siklus I peneliti terlebih dahulu menyusun RPP

sesuai dengan SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh

pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia, KD yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh

perjuangan dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, kemudian KD

dijabarkan menjadi empat indikator yaitu: (1) Menyebutkan tokoh Proklamator

Republik Indonesia, (2) Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berjasa dalam

mempersiapkan proklamasi kemerdekaan, (3) Menceritakan peristiwa Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia, dan (4) Menyebutkan peranan tokoh-tokoh dalam

memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.

Tahap selanjutnya adalah merumuskan tujuan sesuai dengan indikator.

Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan model Make a Match. Materi yang

akan dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang Tokoh-Tokoh Proklamator

Kemerdekaan Republik Indonesia dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam

mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pada tahap akhir perencanaan, peneliti mempersiapkan alat peraga dan

media yang akan digunakan. Pada pertemuan pertama alat peraga yang digunakan

untuk materi Tokoh dan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Alat

peraga yang digunakan untuk materi Tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik

Indonesia dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat

pembelajaran lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

45

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus I akan dilaksanakan pada 12 April 2016. Sebelum

melakukan tindakan pada pertemuan kedua, peneliti menyusun RPP sesuai dengan

SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan

masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,

KD yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, kemudian KD dijabarkan menjadi

empat indikator yaitu: (1) Menyebutkan tokoh Proklamator Republik Indonesia,

(2) Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan proklamasi

kemerdekaan, (3) Menceritakan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,

dan (4) Menyebutkan peranan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan

Kemerdekaan Indonesia. Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan tujuan sesuai

dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan

model Make a Match. Materi yang akan dipelejari dalam pertemuan kedua yaitu

tentang peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pada tahap terakhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang

akan digunakan. Pada pertemuan kedua alat peraga yang digunakan untuk materi

peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Alat peraga yang digunakan untuk

materi peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu kartu. Peneliti juga

mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya yaitu lembar observasi aktivitas

guru dan aktivitas siswa.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga siklus I akan dilaksanakan pada 15 April 2016. Sebelum

melakukan tindakan pada pertemuan kedua, peneliti menyusun RPP sesuai dengan

SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan

masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,

KD yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, kemudian KD dijabarkan menjadi

empat indikator yaitu: (1) Menyebutkan tokoh Proklamator Republik Indonesia,

(2) Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan proklamasi

kemerdekaan, (3) Menceritakan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,

46

dan (4) Menyebutkan peranan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan

Kemerdekaan Indonesia. Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan tujuan sesuai

dengan SK, KD dan indikator. Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan

model Make a Match. Materi yang akan dipelejari dalam pertemuan ketiga yaitu

tentang peranan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.

Pada tahap akhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan

digunakan. Pada pertemuan pertama alat peraga yang digunakan untuk materi

Tokoh dan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Alat peraga yang

digunakan untuk materi Tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia

dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran

lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

4) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat siklus I dilaksanakan pada 15 April 2016. Pertemuan

keempat digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada

pertemuan kesatu, dua dan ketiga Evaluasi dilakukan dengan teknik tes yaitu

berbentuk tes pilihan ganda, instrument tes pilihan ganda terdapat dalam lampiran.

lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 34 soal dalam bentuk soal pilihan ganda.

Tes evaluasi dikerjakan dengan alokasi waktu selama 2 x 35 menit.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi akan diuraikan menjadi tiga kali

pertemuan, masing-masing pertemuan akan menguraikan pelaksanaan tindakan

dan hasil observasi. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari kegiatan

pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran pada

siklus I sedangkah observasi akan menguraikan hasil observasi yang diperoleh

oleh observer melalui lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dan observasi pada

siklus I yaitu sebagai berikut:

47

1) Pertemuan Pertama

a) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanana tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Senin, 11 April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan pertama

dilakukan oleh guru kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi

aktivitas guru dan siswa.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru

menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.

Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

kebangsaan untuk menghargai jasa tokoh dalam memperjuangankan proklamasi

kemerdekaan. Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat

siswa dalam mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang tokoh-tokoh yang

berjasa dalam mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Guru

membagi kelas siswa menjadi 2 kelompok besar secara heterogen. Guru

membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa

menganalisa soal serta mulai mengumpulkan informasi dan data. Guru

membimbing siswa untuk mencari jawaban pada setiap soal kepada siswa

kelompok lain. Siswa dengan tertib membentuk pasangan berdasarkan pasangan

kartu soal dan jawaban. Guru mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang

berpasangan salah. Siswa dan pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan

kartu dengan pasangannya. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan

hasilnya di depan kelas. Siswa mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi

tokoh yang berjasa dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Siswa

membuat rangkuman tentang hasil materi tokoh yang berjasa dalam

memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Kemudian guru mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan salam penutup.

b) Hasil observasi

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijabarkan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

48

Tabel 4.6

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus I Pertemuan 1

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Rata-

Rata

Persen

% 1 2 3 4

Persiapan kelas dan media

pembelajaran 2 6 8 3 10,71

Pembukaan pembelajaran 3 9 12 3 10,71

Penyampaian materi pembelajaran 1 3 4 3 10,71

Pembagian kartu dan kegiatan

pecocokan kartu 2 6 8 3 10,71

Membimbing siswa selama

kegiatan 3 1 9 9 2,25 8,04

Membantu siswa yang kurang aktif

maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 4 14,29

Membimbing siswa menganalisa

permasalahan dan presentasi materi 1 3 11 16 2,75 9,82

Memberikan kesimpulan dan

rangkuman materi 4 1 15 20 3 10.71

Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 4 14,29

Total 0 4 16 3 67 96 28 100

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1, indikator

yang mendapatkan skor 2 sebanyak 4, indikator yang mendapat skor 3 sebanyak

16 dan indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 3 indikator sehingga total

skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 71.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

model Make a Match dapat dilihat pada tabel berikut ini:

49

Tabel 4.7

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus 1

Pertemuan 1

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Rata-

Rata

Persen

% 1 2 3 4

Kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran 1 3 4

3 10,91

Antusiasme siswa dalam kegiatan

apersepsi 2 6 8

3 10,91

Menyimak materi pembelajaran 2 6 8 3 10,91

Keaktifan siswa dalam berinteraksi

dengan guru 3 1 13 16

3,25 11,82

Pelaksanaan kegiatan 3 1 13 16 3,25 11,82

Menganalisa permasalahan 1 3 4 3 10,91

Presentasi hasil 1 3 4 3 10,91

Evaluasi hasil kegiatan 3 3 18 24 3 10,91

Kegiatan akhir 2 6 8 3 10,91

Total 0 3 15 5 71 92 27,5 100

Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1, indikator

yang mendapatkan skor 2 sebanyak 3 indikator, indikator yang mendapatkan skor

3 sebanyak 15 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 5

indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 73.

2) Pertemuan Kedua

a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanana tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Selasa, 12 April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan kedua dilakukan

oleh guru kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru

dan siswa.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan guru

menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.

Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

50

kebangsaan untuk mengenang peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat siswa dalam

mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang peristiwa

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Guru membagi kelas siswa menjadi 2

kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban

pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta mulai mengumpulkan

informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari jawaban pada setiap

soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib membentuk pasangan

berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru mengarahkan dan

membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan pasangannya

mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya. Guru

membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa mulai

aktif saling bertanya jawab tentang materi peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia. Siswa membuat rangkuman tentang hasil peristiwa Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia. Kemudian guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Rata-

Rata

Persen

% 1 2 3 4

Persiapan kelas dan media

pembelajaran 1 1 7 8 3,5 11,62

Pembukaan pembelajaran 2 1 10 12 3,33 11,05

Penyampaian materi pembelajaran 1 4 4 4 13,28

Pembagian kartu dan kegiatan

pecocokan kartu 1 1 7 8 3,5 11,62

Membimbing siswa selama

kegiatan 4 12 16 3 9,96

Membantu siswa yang kurang aktif

maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 4 13,28

Membimbing siswa menganalisa 2 3 18 20 3,6 11,95

51

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Rata-

Rata

Persen

% 1 2 3 4

permasalahan dan presentasi materi

Memberikan kesimpulan dan

rangkuman materi 4 1 11 20 2,2 7,30

Menutup kegiatan pembelajaran 1 3 4 3 9,96

Total 0 4 12 8 76 96 30,13 100

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 24 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1, indikator

yang mendapatkan skor 2 sebanyak 4 indikator, indikator yang mendapatkan skor

3 sebanyak 12 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 8

indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 76.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

model Make a Match dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.9

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Rata-

Rata

Persen

% 1 2 3 4

Kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran 1 3 4

3 10

Antusiasme siswa dalam kegiatan

apersepsi 1 1 7 8

3,5 11,67

Menyimak materi pembelajaran 2 6 8 3 10

Keaktifan siswa dalam berinteraksi

dengan guru 2 2 14 16

3,5 11,67

Pelaksanaan kegiatan 2 2 14 16 3,5 11,67

Menganalisa permasalahan 1 3 4 3 10

Presentasi hasil 1 4 4 4 13,33

Evaluasi hasil kegiatan 3 3 21 24 3,5 11,67

Kegiatan akhir 2 6 8 3 10

Total 0 0 14 9 78 92 30 100

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,

indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 14 indikator dan indikator yang

52

mendapatkan skor 4 sebanyak 9 indikator sehingga total skor seluruhnya yang

didapatkan sebesar 74.

3) Pertemuan Ketiga

a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanana tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari

Kamis 14 April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan ketiga dilakukan

oleh guru kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru

dan siswa.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan guru

menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.

Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

kebangsaan untuk mengenang tokoh-tokoh dalam Memproklamasikan

Kemerdekaan Indonesia. Guru melakukan tanya jawab awal untuk

membangkitkan minat siswa dalam mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang peranan tokoh-

tokoh dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Guru membagi kelas

siswa menjadi 2 kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal

dan kartu jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta

mulai mengumpulkan informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari

jawaban pada setiap soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib

membentuk pasangan berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru

mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan

pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya.

Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa

mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi peranan tokoh-tokoh dalam

memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Siswa membuat rangkuman tentang

peranan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.

Kemudian guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

53

b) Hasil Observasi

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan ketiga dijabarkan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus I Pertemuan 3

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Rata-

Rata

Persen

% 1 2 3 4

Persiapan kelas dan media

pembelajaran 1 1 7 8 3,5 11,07

Pembukaan pembelajaran 1 2 11 12 3,67 11,61

Penyampaian materi pembelajaran 1 4 4 4 12,65

Pembagian kartu dan kegiatan

pecocokan kartu 1 3 8 3 9,49

Membimbing siswa selama kegiatan 3 1 13 16 3,25 10,28

Membantu siswa yang kurang aktif

maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 4 12,65

Membimbing siswa menganalisa

permasalahan dan presentasi materi 5 15 20 3 9,49

Memberikan kesimpulan dan

rangkuman materi 4 1 16 20 3,2 10,12

Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 4 12,65

Total 0 0 15 8 77 96 31,62 100

Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,

indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 15 indikator dan indikator yang

mendapatkan skor 4 sebanyak 8 indikator sehingga total skor seluruhnya yang

didapatkan sebesar 80.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

model Make a Match dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

54

Tabel 4.11

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus I Pertemuan 3

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

Skor

Maksimal

Rata-

Rata Persen

% 1 2 3 4

Kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran 1 3 4

3 9,73

Antusiasme siswa dalam kegiatan

apersepsi 1 1 7 8

3,5 11,35

Menyimak materi pembelajaran 1 1 7 8 3,5 11,35

Keaktifan siswa dalam berinteraksi

dengan guru 2 2 14 16

3,5 11,35

Pelaksanaan kegiatan 2 2 14 16 3,5 11,35

Menganalisa permasalahan 1 3 4 3 9,73

Presentasi hasil 1 4 4 4 12,97

Evaluasi hasil kegiatan 4 2 20 24 3,33 10,80

Kegiatan akhir 1 1 7 8 3,5 11,35

Total 0 0 13 10 77 92 30,83 100

Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,

indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 13 indikator dan indikator yang

mendapatkan skor 4 sebanyak 10 indikator sehingga total skor seluruhnya yang

didapatkan sebesar 77.

4) Pertemuan 4

Pelaksananan tindakan pada siklus I pertemuan keempat dilaksanakan

pada 15 April 2016. Kegiatan pembelajaran pada petemuan keempat diawali

dengan berdoa dan guru mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti

pembelajaran. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengingat

kembali materi yang telah dipelajaari pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru

memberikan motivasi kepada siswa agar dalam mengerjakan tes evaluasi dengan

sungguh-sungguh dan percaya diri. Guru memberikan penjelasan tentang tata

tertib dan alokasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes evaluasi yaitu

55

dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 70 menit. Guru membagikan lembar soal

yang terdiri dari 34 soal pilihan ganda dan lembar jawab, kemudian siswa

mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan tenang. Siswa yang telah selesai

mengerjakan soal tes evaluasi mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab

kepada guru, kemudian guru membahas soal-soal yang telah dikerjakan oleh

siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang soal-soal yang belum dipahami dan menutup

pembelajaran dengan salam penutup.

4.1.3.3 Refleksi Siklus I

Refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan

dalam proses pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan

menganalisis secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan

didasarkan pada data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan

untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model Make a

Match. Selain itu refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai

dengan indikator yang diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk

diskusi antara guru kelas, observer, siswa dan peneliti.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi

aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui bahwa indikator yang

memperoleh skor 2 sebanyak 4, indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 17 dan

indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 3 indikator sehingga total skor

seluruhnya yang didapatkan sebesar 71 dengan persentase 74%. Pada pertemuan

kedua indikator yang memperoleh skor 2 sebanyak 4 indikator, indikator yang

mendapatkan skor 3 sebanyak 12 indikator dan indikator yang mendapatkan skor

4 sebanyak 8 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 76

dengan persentase 81%. Pada pertemuan ketiga indikator yang memperoleh skor

skor 3 sebanyak 16 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 8

indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 80 dengan

persentase 85%. Peningkatan hasil observasi aktivitas guru siklus I dapat dilihat

pada diagram berikut ini:

56

Gambar 4.2 Grafik Garis Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh

Guru Siklus I

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi

aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama diketahui bahwa indikator yang

memperoleh skor 2 sebanyak 3 indikator, indikator yang mendapatkan skor 3

sebanyak 15 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 5

indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 73 dengan

persentase 79%. Pada pertemuan kedua indikator yang memperoleh skor 3

sebanyak 15 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 8

indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 74 dengan

persentase 80%. Pada pertemuan ketiga indikator yang memperoleh skor 3

sebanyak 13 indikator dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 10

indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 77 dengan

persentase 84%. Peningkatan persentase hasil observasi aktivitas siswa siklus I

dapat dilihat pada diagram berikut ini:

68%

70%

72%

74%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

57

Gambar 4.3 Grafik Garis Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh

Siswa Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari proses pembelajaran

siklus I masih terdapat beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang

belum maksimal, yaitu sebagi berikut:

1) Guru dalam membimbing siswa selama kegiatan berlangsung belum baik,

dalam pelaksanaan kegiatan pecocokan kartu masih membutuhkan waktu yang

lama untuk penyesuaian, sehingga masih banyak waktu yang terbuang.

2) Guru dalam memberikan kesimpulan dan rangkuman materi kurang ringkas

dan kurang dalam menganalisis berbagai kesalahan selama kegiatan

berlangsung.

3) Siswa masih kurang memperhatikan ketika guru mengajak berdiskusi tentang

evaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga beberapa siswa

masih melakukan kesalahan pemahaman di pertemuan kedua dan pertemuan

ketiga.

Untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam siklus I, peneliti

menyusun rancangan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II, rancangan

tersebut adalah sebagai berikut:

76%

77%

78%

79%

80%

81%

82%

83%

84%

85%

86%

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

58

1) Peneliti mengulang kembali secara detail kepada guru mengenai langkah-

langkah pembelajaran menggunakan model Make a Match dan peneliti juga

mengajak guru agar memaksimalkan bahan ajar kartu agar siswa menjadi

lebih memahami materi.

2) Peneliti dan guru menyusun strategi agar siswa tidak malu dan sunkan

sehingga siswa menjadi lebih berani dan aktif dalam pembelajaran ketika

berdiskusi dan bertanya jawab.

4.1.5 Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan tindak lanjut dan upaya perbaikan dari kegiatan

pembelajaran siklus I. Pada deskripsi siklus II akan dijabarkan menjadi tiga sub

judul yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi. Langkah-

langkah yang dilakukan dalam siklus II adalah sebagai berikut:

4.1.5.1 Perencanaan

Kegiatan perencanaan pada siklus II dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan

dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada 18 April 2016.

Sebelum melakukan tindakan siklus II peneliti terlebih dahulu menyusun RPP

sesuai dengan SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh

pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia, KD yaitu Menghargai perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan, kemudian KD dijabarkan menjadi dua indikator

yaitu: (1) Menjelaskan cara mengenang perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan dan (2) Menunjukkan sikap menghargai

perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

Tahap selanjutnya merumuskan tujuan sesuai dengan indikator. Peneliti

menyusun RPP dengan menggunakan model Make a Match. Materi yang akan

dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan.

59

Pada tahap akhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan

digunakan. Pada pertemuan pertama alat peraga yang digunakan untuk materi

perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Alat peraga yang

digunakan untuk materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran

lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada 19 April 2016. Sebelum

melakukan tindakan siklus II peneliti terlebih dahulu menyusun RPP sesuai

dengan SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan

masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,

KD yaitu Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan, kemudian KD dijabarkan menjadi dua indikator yaitu: (1)

Menjelaskan cara mengenang perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan dan (2) Menunjukkan sikap menghargai perjuangan para tokoh

dalam mempertahankan kemerdekaan.

Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan tujuan sesuai dengan indikator.

Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan model Make a Match. Materi yang

akan dipelajari pada pertemuan kedua yaitu tentang perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan.

Pada tahap terakhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang

akan digunakan. Pada pertemuan kedua alat peraga yang digunakan untuk materi

perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Alat peraga yang

digunakan untuk materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran

lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada 21 April 2016. Sebelum

melakukan tindakan siklus II peneliti terlebih dahulu menyusun RPP sesuai

dengan SK dan KD yang dipilih, SK yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan

60

masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,

KD yaitu Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan, kemudian KD dijabarkan menjadi dua indikator yaitu: (1)

Menjelaskan cara mengenang perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan dan (2) Menunjukkan sikap menghargai perjuangan para tokoh

dalam mempertahankan kemerdekaan.

Tahap selanjutnya, peneliti merumuskan tujuan sesuai dengan indikator.

Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan model Make a Match. Materi yang

akan dipelajari pada pertemuan ketiga yaitu tentang perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan.

Pada tahap akhir, peneliti mempersiapkan alat peraga dan media yang akan

digunakan. Pada pertemuan ketiga alat peraga yang digunakan untuk materi

perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Alat peraga yang

digunakan untuk materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan yaitu kartu. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran

lainnya yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

4) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat siklus II dilaksanakan pada 22 April 2016. Pertemuan

keempat digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada

pertemuan kesatu, dua dan ketiga. Sebelum kegiatan pembelajaran pada

pertemuan keempat dilakukan, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk

proses pembelajaran diantaranya yaitu lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 25

soal dalam bentuk soal pilihan ganda, lembar jawab dan kunci jawaban. Tes

evaluasi dikerjakan dengan alokasi waktu selama 2 x 30 menit.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi diuraikan menjadi empat kali

pertemuan, masing-masing pertemuan menguraikan pelaksanaan tindakan dan

hasil observasi. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari kegiatan

pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran pada

siklus II sedangkah observasi menguraikan hasil observasi yang diperoleh oleh

61

observer melalui lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dan observasi pada

siklus II yaitu sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada 18

April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan pertama dilakukan oleh

guru kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dan

siswa.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru

menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.

Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

kebangsaan untuk mengenang para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat siswa dalam

mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang perjuangan para

tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Guru membagi kelas siswa menjadi

2 kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal dan kartu

jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta mulai

mengumpulkan informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari

jawaban pada setiap soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib

membentuk pasangan berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru

mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan

pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya.

Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa

mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan. Siswa membuat rangkuman tentang hasil materi

perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, kemudian guru

mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

62

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus II Pertemuan 1

Aspek yang Diamati

Skor Penilaian Jumlah

Skor

(J)

Skor

Maksimal

(M)

J/M

Persen

% 1 2 3 4

Persiapan kelas dan media

pembelajaran 1 1

7 8 87,5

Pembukaan pembelajaran 2 1 10 12 83,33

Penyampaian materi pembelajaran 1 3 4 75

Pembagian kartu dan kegiatan

pecocokan kartu 2

8 8 100

Membimbing siswa selama

kegiatan 3 1

13 16 81,25

Membantu siswa yang kurang aktif

maupun siswa yang kesulitan 1

4 4 100

Membimbing siswa menganalisa

permasalahan dan presentasi materi 4 1

16 20 80

Memberikan kesimpulan dan

rangkuman materi

3 2 17 20 85

Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 100

Total 0 0 14 10 82 96

Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 24 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,

indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 14 dan indikator yang mendapatkan

skor 4 sebanyak 10 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan

sebesar 82.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

model Make a Match dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

63

Tabel 4.13

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang Diamati

Skor Penilaian Jumlah

Skor

(J)

Skor

Maksimal

(M)

J/M

(Persen

%) 1 2 3 4

Kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran 1 3 4 75

Antusiasme siswa dalam kegiatan

apersepsi 1 1 7 8 87,5

Menyimak materi pembelajaran 1 1 7 8 87,5

Keaktifan siswa dalam berinteraksi

dengan guru 1 2 1 11 16 75

Pelaksanaan kegiatan 1 3 15 16 93,75

Menganalisa permasalahan 1 4 4 100

Presentasi hasil 1 4 4 100

Evaluasi hasil kegiatan 4 2 20 24 83,33

Kegiatan akhir 1 1 7 8 87,5

Total 0 1 11 11 78 92

Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1, indikator

yang mendapatkan skor 2 sebanyak 1 indikator, skor 3 sebanyak 11 dan indikator

yang mendapatkan skor 4 sebanyak 11 indikator sehingga total skor seluruhnya

yang didapatkan sebesar 79.

2) Pertemuan Kedua

a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada 19

April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan kedua dilakukan oleh guru

kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dan

siswa.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan guru

menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.

Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

kebangsaan untuk mengenang para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

64

Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat siswa dalam

mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang perjuangan para

tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Guru membagi kelas siswa menjadi

2 kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal dan kartu

jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta mulai

mengumpulkan informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari

jawaban pada setiap soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib

membentuk pasangan berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru

mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan

pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya.

Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa

mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan. Siswa membuat rangkuman tentang hasil materi

perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, kemudian guru

mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang Diamati

Skor Penilaian Jumlah

Skor

(J)

Skor

Maksimal

(M)

J/M

(Persen

%) 1 2 3 4

Persiapan kelas dan media

pembelajaran 2 8 8 100

Pembukaan pembelajaran 1 2 11 12 91,67

Penyampaian materi pembelajaran 1 4 4 100

Pembagian kartu dan kegiatan

pecocokan kartu 2 6 8 75

Membimbing siswa selama

kegiatan 3 1 13 16 81,25

Membantu siswa yang kurang aktif

maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 100

Membimbing siswa menganalisa

permasalahan dan presentasi materi 1 4 19 20 95

Memberikan kesimpulan dan 3 2 17 20 85

65

Aspek yang Diamati

Skor Penilaian Jumlah

Skor

(J)

Skor

Maksimal

(M)

J/M

(Persen

%) 1 2 3 4

rangkuman materi

Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 100

Total 0 0 10 14 86 96

Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 24 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,

indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 10 dan indikator yang mendapatkan

skor 4 sebanyak 14 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan

sebesar 86.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

model Make a Match yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.15

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang Diamati

Skor Penilaian Jumlah

Skor

(J)

Skor

Maksimal

(M)

J/M

(Persen

%) 1 2 3 4

Kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran 1 4 4 100

Antusiasme siswa dalam kegiatan

apersepsi 1 1 7 8 87,5

Menyimak materi pembelajaran 1 1 7 8 87,5

Keaktifan siswa dalam berinteraksi

dengan guru 1 3 15 16 93,75

Pelaksanaan kegiatan 2 2 14 16 87,5

Menganalisa permasalahan 1 4 4 100

Presentasi hasil 1 4 4 100

Evaluasi hasil kegiatan 4 2 20 24 83,33

Kegiatan akhir 1 1 7 8 87,5

Total 0 0 10 13 82 92

Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas siswa dalam menerapkan

model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9 aspek yang dijabarkan

dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang mendapatkan skor 1 dan skor 2,

indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 10 dan indikator yang mendapatkan

66

skor 4 sebanyak 13 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan

sebesar 82.

3) Pertemuan Ketiga

a) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada 21

April 2016. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan ketiga dilakukan oleh guru

kelas 5 yaitu Jumiati, S.Pd. Proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dan

siswa.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan guru

menyuruh siswa mempersiapkan alat pembelajaran seperti buku dan alat tulis.

Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

kebangsaan untuk menghargai para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

Guru melakukan tanya jawab awal untuk membangkitkan minat siswa dalam

mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi tentang perjuangan para

tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Guru membagi kelas siswa menjadi

2 kelompok besar secara heterogen. Guru membagikan kartu soal dan kartu

jawaban pada setiap kelompok siswa. Siswa menganalisa soal serta mulai

mengumpulkan informasi dan data. Guru membimbing siswa untuk mencari

jawaban pada setiap soal kepada siswa kelompok lain. Siswa dengan tertib

membentuk pasangan berdasarkan pasangan kartu soal dan jawaban. Guru

mengarahkan dan membimbing kepada siswa yang berpasangan salah. Siswa dan

pasangannya mulai mendiskusikan hasil pasangan kartu dengan pasangannya.

Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasilnya di depan kelas. Siswa

mulai aktif saling bertanya jawab tentang materi perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan. Siswa membuat rangkuman tentang hasil materi

perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, kemudian guru

mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

67

b) Hasil Observasi

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan ketiga dijabarkan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Guru Siklus II Pertemuan 3

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

(J)

Skor

Maksimal

(M)

J/M

(Persen

%) 1 2 3 4

Persiapan kelas dan media

pembelajaran 1 1 7 8 87,5

Pembukaan pembelajaran 1 2 11 12 91,67

Penyampaian materi pembelajaran 1 4 4 100

Pembagian kartu dan kegiatan

pecocokan kartu 2 8 8 100

Membimbing siswa selama kegiatan 2 2 14 16 87,5

Membantu siswa yang kurang aktif

maupun siswa yang kesulitan 1 4 4 100

Membimbing siswa menganalisa

permasalahan dan presentasi materi 2 3 18 20 90

Memberikan kesimpulan dan

rangkuman materi 3 2 17 20 85

Menutup kegiatan pembelajaran 1 4 4 100

Total 0 0 9 15 87 96

Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi aktivitas guru siklus 2 pertemuan 3

dalam menerapkan model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9

aspek yang dijabarkan dalam 24 indikator yaitu tidak ada indikator yang

mendapatkan skor 1 dan skor 2, indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 9

dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 15 indikator sehingga total skor

seluruhnya yang didapatkan sebesar 87.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

diterapkan model Make a Match dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

68

Tabel 4.17

Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Siswa Siklus II Pertemuan 3

Aspek yang Diamati

Skor

Penilaian Jumlah

Skor

(J)

Skor

Maksimal

(M)

J/M

Persen

% 1 2 3 4

Kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran

1 3 4 75

Antusiasme siswa dalam kegiatan

apersepsi

1 1 7 8 87,5

Menyimak materi pembelajaran 1 1 7 8 87,5

Keaktifan siswa dalam berinteraksi

dengan guru

2 2 14 16 87,5

Pelaksanaan kegiatan 1 3 15 16 93,75

Menganalisa permasalahan 1 3 4 75

Presentasi hasil 1 4 4 100

Evaluasi hasil kegiatan 6 24 24 100

Kegiatan akhir 1 1 7 8 87,5

Total 0 0 8 15 84 92

Berdasarkan tabel 4.16 hasil observasi aktivitas siswa siklus 2 pertemuan 3

dalam menerapkan model pembelajaran Make a Match diketahui bahwa dari 9

aspek yang dijabarkan dalam 23 indikator yaitu tidak ada indikator yang

mendapatkan skor 1 dan skor 2, indikator yang mendapatkan skor 3 sebanyak 8

dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 15 indikator sehingga total skor

seluruhnya yang didapatkan sebesar 84.

4) Pertemuan Keempat

Pelaksananan tindakan pada siklus II pertemuan keempat dilaksanakan

pada 22 April 2016. Kegiatan pembelajaran pada petemuan keempat diawali

dengan berdoa dan guru mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti

pembelajaran. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengingat

kembali materi yang telah dipelajaari pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru

memberikan motivasi kepada siswa agar dalam mengerjakan tes evaluasi dengan

sungguh-sungguh dan percaya diri. Guru memberikan penjelasan tentang tata

tertib dan alokasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes evaluasi yaitu

dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 70 menit. Guru membagikan lembar soal

yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan lembar jawab, kemudian siswa

69

mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan tenang. Siswa yang telah selesai

mengerjakan soal tes evaluasi mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab

kepada guru, kemudian guru membahas soal-soal yang telah dikerjakan oleh

siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang soal-soal yang belum dipahami dan menutup

pembelajaran dengan salam penutup.

4.1.3.3 Refleksi Siklus II

Refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan berdasarkan atau pengamatan

dalam proses pembelajaran. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengkaji dan

menganalisis secara mendalam atau menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan

didasarkan pada data yang dikumpulkan pada tahap observasi. Refleksi dilakukan

untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model Make a

Match. Selain itu refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai

dengan indikator yang diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk

diskusi antara guru kelas, observer, siswa dan peneliti.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi

aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama diketahui bahwa indikator yang

memperoleh skor 3 sebanyak 14 dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak

10 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 82 dengan

persentase 85%. Pada pertemuan kedua indikator yang memperoleh mendapatkan

skor 3 sebanyak 10 dan indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 14 indikator

sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan sebesar 86 dengan persentase

90%. Pada pertemuan ketiga indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 9 dan

indikator yang mendapatkan skor 4 sebanyak 15 indikator sehingga total skor

seluruhnya yang didapatkan sebesar 87 dengan persentase 91%. Peningkatan hasil

observasi aktivitas guru siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini:

70

Gambar 4.4 Grafik Garis Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh

Guru Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi

aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama diketahui bahwa indikator yang

memperoleh skor 2 sebanyak 1 indikator, skor 3 sebanyak 11 dan indikator yang

mendapatkan skor 4 sebanyak 11 indikator sehingga total skor seluruhnya yang

didapatkan sebesar 79 dengan persentase 86%. Pada pertemuan kedua indikator

yang memperoleh mendapatkan mendapatkan skor 3 sebanyak 10 dan indikator

yang mendapatkan skor 4 sebanyak 14 indikator sehingga total skor seluruhnya

yang didapatkan sebesar 82 dengan persentase 89%. Pada pertemuan ketiga

indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 8 dan indikator yang mendapatkan

skor 4 sebanyak 15 indikator sehingga total skor seluruhnya yang didapatkan

sebesar 84 dengan persentase 91%. Peningkatan hasil observasi aktivitas siswa

siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini:

82%

83%

84%

85%

86%

87%

88%

89%

90%

91%

92%

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

71

Gambar 4.5 Grafik Garis Distribusi Aktivitas Belajar IPS MP-MM Oleh

Siswa Siklus II

Berdasarkan hasil observasi siklus II secara keseluruhan hasil refleksi yang

diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran yang dilakukan guru dalam siklus II dengan menerapkan model

Make a Match sudah dilakukan oleh guru dengan sangat baik dan sesuai

dengan langkah-langkah dalam RPP. Dari hasil observasi aktivitas guru pada

siklus II sudah mengalami peningkatan dan sebagian besar indikator dalam

observasi aktivitas guru telah mencapai skor maksimal.

2) Siswa sudah berhasil memanfaatkan media kartu bergambar dengan baik dan

antusias selama kegiatan pembelajaran dalam mengumpulkan informasi,

berdiskusi dan merangkum materi.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan

tindakan siklus I dapat diatasi oleh guru kolaborator pada pelaksanaan

pembelajaran siklus II diantaranya sebagai berikut:

1) Guru telah dapat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga aktivitas guru

dalam mengajar berjalan efektif dan mengalami peningkatan

83%

84%

85%

86%

87%

88%

89%

90%

91%

92%

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

72

2) Guru memberikan reward kepada beberapa siswa yang berhasil dalam setiap

item kegiatan sehingga memotivasi siswa lain dalam meningkatkan proses

pembelajaran.

4.2 Pembahsan Hasil Penelitian

Hasil dan analisis tindakan akan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu

siklus I, siklus II dan analisis komparatif. Pada siklus I akan diuraikan hasil

belajar IPS dan ketuntasan belajar IPS yang diperoleh pada siklus I, siklus II juga

akan diuraikan hasil belajar IPS dan ketuntasan belajar IPS yang diperoleh pada

siklus II, sedangkan analisis komparatif akan diuraikan perbandingan hasil belajar

IPS dan ketuntasan belajar IPS prasiklus, siklus I dan siklus II.

4.2.1 Siklus 1

Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Jimbaran 01 pada siklus I diperoleh

dari hasil tes evaluasi diakhir siklus I yaitu pada pertemuan keempat. Hasil nilai

evaluasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus I

No. Nilai Frekuensi Persentase %

1. 60-66 5 15

2. 67-73 15 46

3. 74-80 8 24

4. 81-87 3 9

5. 88-94 2 6

Jumlah 33 100

Tabel 4.19

Daftar Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata, Skor Tertinggi dan

Skor Terendah Siklus 1

Nilai

Rata-rata 74,15

Tertinggi 94,12

Terendah 61,76

Berdasarkan tabel 4.18 nilai IPS siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang

mendapatkan nilai rentang 60-66 sebanyak 5 siswa dengan presentase 15%,

rentang nilai 67-73 sebanyak 15 siswa dengan presentase 46%, rentang nilai 74-80

sebanyak 8 siswa dengan presentase 24%, nilai 81-87 sebanyak 3 siswa dengan

73

presentase 9% dan rentang nilai 88-94 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6% .

Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 94,12, sedangkan nilai

terendah yang diperoleh yaitu 61,76. Sehingga nilai rata-rata hasil belajar IPS

pada siklus I yaitu 74,15. Berdasarkan tabel 4.18 dapat diperjelas dengan

menggunakan diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.6 Grafik Garis Distribusi Hasil Belajar IPS Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) nilai IPS siklus I

akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.20

Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar IPS

Siklus I

Skor Ketuntasan

Belajar Frekuensi

Persentase

%

≥ 70 Tuntas 24 73

≤ 70 Belum tuntas 9 27

Jumlah 33 100

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa

pada siklus I yaitu siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu sebanyak 9

siswa dengan persentase 27%, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM yaitu

sebanyak 24 siswa dengan persentase 73%. Ketuntasan belajar IPS siklus I belum

dapat mencapai indikator keberhasilan karena persentase ketuntasan klasikal

15%

45%

25%

9% 6%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

60-66 67-73 74-80 81-87 88-94

Fre

kuen

si %

Skor Hasil Belajar IPS

74

hanya 73% sedangkan indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang ditentukan

≥ 80% dari jumlah seluruh siswa. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I

dapat diperjelas dengan menggunakan diagram sebagai berikut:

Gambar 4.7 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan

Ketuntasan Belajar Siklus I

4.2.2 Siklus II

Hasil belajar IPS siklus II diperoleh dari hasil tes evaluasi diakhir siklus II

yaitu pada pertemuan keempat. Hasil nilai evaluasi pada siklus II dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.21

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase %

1. 60-66 1 3

2. 67-73 8 24

3. 74-80 17 52

4. 81-87 3 9

5. 88-95 4 12

Jumlah 33 100

Tabel 4.22

Daftar Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata, Skor Tertinggi dan

Skor Terendah Siklus II

Nilai

75

Rata-rata 76,06

Nilai tertinggi 96

Nilai terendah 64

Berdasarkan tabel 4.21 nilai IPS siklus II dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapatkan nilai rentang 60-66 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3%,

rentang nilai 67-73 sebanyak 8 siswa dengan presentase 24%, rentang nilai 74-80

sebanyak 17 siswa dengan presentase 52%, nilai 81-87 sebanyak 3 siswa dengan

presentase 9%, dan rentang nilai 88-95 sebanyak 4 siswa dengan presentase 12%.

Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu 95, sedangkan nilai

terendah yang diperoleh yaitu 64. Sehingga nilai rata-rata hasil belajar IPS pada

siklus II yaitu 78,06. Berdasarkan tabel 4.21 dapat diperjelas dengan

menggunakan diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.8 Grafik Garis Distribusi Hasil Belajar IPS Siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) nilai IPS siklus II

akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.23

Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar IPS Siklus II

Skor Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase %

≥ 70 Tuntas 29 88

≤ 70 Belum tuntas 4 12

Jumlah 33 100

3%

24%

52%

9% 12%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

60-66 67-73 74-80 81-87 88-95

Fre

kuen

si %

Skor Hasil Belajar IPS

76

Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa

pada siklus II yaitu siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu sebanyak 4

siswa dengan persentase 12%, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM yaitu

sebanyak 29 siswa dengan persentase 88%. Ketuntasan belajar IPS siklus II telah

dapat mencapai indikator keberhasilan karena persentase ketuntasan klasikal

mencapai 88% sedangkan indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang

ditentukan ≥ 80% dari jumlah seluruh siswa. Hasil ketuntasan belajar siswa pada

siklus II dapat diperjelas dengan menggunakan diagram sebagai berikut:

Gambar 4.9 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan

Ketuntasan Belajar Siklus II

4.2.3 Teknik Analisis Komparatif

Teknik analisis data kuantitatif yang berasal dari hasil belajar IPS saat

prasiklus, siklus I, siklus II akan disajikan dalam sebuah tabel dan diagram.

Perbandingan hasil belajar IPS dan ketuntasan belajar IPS prasiklus, siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.24

Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Pra

Sikus, Siklus 1, Siklus II

Skor Ketuntasan

Belajar

Prasiklus Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

70 Tuntas 15 46 24 73 29 94

< 70 Belum tuntas 18 54 9 27 4 6

77

Jumlah 33 100 33 100 33 100

Tabel 4.25

Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata, Skor Tertinggi

dan Skor Terendah Pra Siklus, Siklus 1 dan Silklus II

Nilai Prasiklus Siklus I Siklus II

Rata-rata 71,06 74,15 76,06

Tertinggi 92 94,12 96

Terendah 53 61,76 64

Berdasarkan tabel 4.24 tentang perbandingan ketuntasan belajar IPS

prasiklus, siklus I dan siklus II, berdasarkan perbandingan tersebut terjadi

peningkatan ketuntasan hasil belajar IPS dari prasiklus, siklus I dan siklus II.

Dalam pembelajaran IPS siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh 70

dan ketuntasan belajar IPS secara klasikal 80% dari jumlah seluruh siswa. Pada

kondisi prasiklus siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa

dengan persentase 46% dari seluruh jumlah siswa, sedangkan siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan yaitu 18 siswa dengan persentase

54% dari seluruh jumlah siswa, nilai rata-rata kelas pada kondisi prasiklus yaitu

71,06. Pada siklus I terjadi peningkatan ketuntasan belajar yaitu menjadi 24 siswa

dengan persentase 73% seluruh jumlah siswa, sedangkan siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar menurun menjadi 9 siswa dengan persentase 27%

dari seluruh jumlah siswa, nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I

meningkat menjadi 74,15. Pada siklus II terdapat 29 siswa yang telah mencapai

ketuntasan belajar dengan persentase 94% dari seluruh jumlah siswa, sedangkan

siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar terdapat 4 siswa dengan persentase

6% dari seluruh jumlah siswa, nilai rata-rata kelas pada siklus II juga mengalami

peningkatan yaitu menjadi 76,06. Dari hasil belajar IPS dan ketuntasan belajar

78

siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan yang ditentukan

sudah tercapai (ketuntasan belajar siswa 80%)

Perbandingan ketuntasan belajar IPS prasiklus, siklus I dan siklus II akan

disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.10 Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan

Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar IPS prasiklus, siklus I dan siklus II

akan disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:

0

5

10

15

20

25

30

35

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Jum

lah S

isw

a

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Nil

ai R

ata-

Rat

a

Skor Maksimal : 100 Skor Minimal : 0

79

Gambar 4.11 Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Rata-Rata

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 1 Februari 2016

terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru. Sebelum penelitian dilakukan

dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional yaitu

metode ceramah. Model pembelajaran yang seperti ini akan membuat siswa

kurang aktif, kurang kerja sama antarsiswa, dan kurang menumbuhkan

ketrampilan menyampaikan pendapat dalam diskusi, bertanya dengan guru atau

teman, menjawab pertanyaan guru, sehingga siswa pasif dalam proses

pembelajaran hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut yang

menyebabkan rendahnya kerja sama dan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN

Jimbaran 01. Siswa yang mencapai KKM 70, hanya 15 siswa atau 46%,

sedangkan siswa yang belum mencapai KKM terdapat 18 siswa atau 54%.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Perbandingan hasil observasi

aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada

tabel 4.26 berikut:

Tabel 4.26

Perbandingan Rata-Rata dan Presentase Aktivitas Belajar IPS MP-MM

Siswa dan Guru

Tindakan

Siklus I Siklus II

Rata-

rata

( )

Skor

Maksimal

(M)

(Persentase

%)

Rata-

rata

( )

Skor

Maksimal

(M)

(Persentase

%)

Aktivitas

Guru 76 96 79 85 96 89

Aktivitas

Siswa 75 92 81 82 92 89

Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas

guru dan aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II melalui

penerapan model Make a Match telah mengalami peningkatan. Rata-rata skor

hasil observasi aktivitas guru pada siklus I yaitu 76 dengan persentase 79%, siklus

80

II skor rata-rata aktivitas guru mengalami peningkatan menjadi 85 dengan

persentase 89%. Seiring dengan meningkatnya aktivitas guru, aktivitas siswa juga

telah mengalami peningkatan dari siklus I memperoleh skor rata-rata 75 dengan

persentase 81%, pada siklus II skor rata-rata meningkat menjadi 82 dengan

persentase 89%.

Peningkatan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran

menggunakan model Make a Match berdampak pada peningkatan hasil belajar

IPS. Pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match meningkatkan

aktivitas belajar siswa baik secara kognitif maupun secara fisik, proses

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi (karena dirangsang oleh gambar-gambar yang interaktif) serta

melatih motivasi siswa untuk berani tampil presentasi.

Berdasarkan uraian penelitian yang telah disajikan maka penggunaan

model pembelajaran Make a Match dalam pembelajaran IPS pada kelas 5 SDN

Jimbaran 01 semester II tahun 2015/2016 ini selaras dengan penelitian yang

dilakukan oleh Susilowati pada mata pelajaran IPS di MI PSM Sukowiyono tahun

ajaran 2014/2015 yaitu dengan menerapkan metode Make a Match menunjukkan

adanya peningkatan hasil belajar siswa mulai pre test, post test siklus I, sampai

post tes siklus II. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata presentase siswa

23,08% (pre test), meningkat menjadi 69,23% (post test siklus I), dan meningkat

lagi menjadi 92,31% (post tes siklus II) dan selaras dengan penelitian yang

dilakukan oleh Febriana pada mata pelajaran IPS di SD Negeri Kalibanteng Kidul

01, yaitu ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan. Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal hanya 2 dari 48 siswa

yang mencapai KKM. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada pembelajaran

IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match siklus

I adalah 62,27 dan 26 dari 48 siswa mengalami ketuntasan belajar dengan

presentase 54,16%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar adalah 71,46 dan 36 dari

48 siswa mengalami ketuntasan belajar dengan presentase 75%.