bab iv hasil penelitian dan pembahasan · 2017. 4. 18. · observasi dan wawancara ini bertujuan...

32
56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Pembelajaran Siklus 1 di kelas 4 SD Negeri 3 Paras Kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali terdiri dari 2 kali pertemuan. Namun sebelum dilaksanakannya Siklus 1, sebelumnya dilakukan tahap pra siklus, yakni dengan cara observasi dan wawancara terhadap guru kelas 4 SD Negeri 3 Paras. Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya baik atau kurang baik. Melalui wawancara dan data test siswa kelas 4 ditemukan bahwa hasil belajar siswa masih kurang memuaskan. Masih terdapat siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥), batas KKM tersebut ditentukan oleh guru kelas 4 untuk mata pelajaran IPA. Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 3 Paras sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari data ulangan harian siswa mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 3 Paras semester II tahun 2015/2016. Data hasil ulangan harian IA dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini. Tabel 15 Distribusi Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Paras No Ketuntasan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) 1 Tuntas 65-85 16 64,3% 2 Tidak tuntas 40-64 12 35,7% Jumlah 28 100% Nilai maksimum 83,4 Nilai minimum 40 Rata-rata 64 Berdasarkan dari observasi dan wawancara tersebut maka peneliti dapat melihat bagaimana hasilnya untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Pada akhirnya peneliti melihat jika kelas ini perlu dilakukan penelitian tindakan kelas

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Pra Siklus

Pembelajaran Siklus 1 di kelas 4 SD Negeri 3 Paras Kecamatan Cepogo

kabupaten Boyolali terdiri dari 2 kali pertemuan. Namun sebelum

dilaksanakannya Siklus 1, sebelumnya dilakukan tahap pra siklus, yakni dengan

cara observasi dan wawancara terhadap guru kelas 4 SD Negeri 3 Paras.

Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa

kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya baik atau kurang baik. Melalui

wawancara dan data test siswa kelas 4 ditemukan bahwa hasil belajar siswa masih

kurang memuaskan. Masih terdapat siswa yang belum mencapai batas Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM ≥), batas KKM tersebut ditentukan oleh guru kelas 4

untuk mata pelajaran IPA.

Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 3 Paras sebelum

pelaksanaan tindakan diperoleh dari data ulangan harian siswa mata pelajaran IPA

siswa kelas 4 SD Negeri 3 Paras semester II tahun 2015/2016. Data hasil ulangan

harian IA dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini.

Tabel 15

Distribusi Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siswa Kelas 4 SD Negeri 3

Paras

No Ketuntasan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

1 Tuntas 65-85 16 64,3%

2 Tidak tuntas 40-64 12 35,7%

Jumlah 28 100%

Nilai maksimum 83,4

Nilai minimum 40

Rata-rata 64

Berdasarkan dari observasi dan wawancara tersebut maka peneliti dapat

melihat bagaimana hasilnya untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Pada

akhirnya peneliti melihat jika kelas ini perlu dilakukan penelitian tindakan kelas

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

57

pada mata pelajaran IPA dengan materi mendeskripsikan berbagai penyebab

perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut).

Setelah materi terpilih dilanjutkan dengan pemilihan model pembelajaran yang

cocok dengan kondisi kelas. Model pembelajaran Tari Bambu dipilih karena

model Tari Bambu dianggap sesuai untuk diterapkan pada materi penyebab

perubahan lingkungan fisik dan situasi kondisi kelas.

Berdasarkan materi IPA yang sudah dipilih tahap selanjutnya adalah

proses penyusunan RPP untuk pertemuan 1 dan pertemuan 2. Setelah RPP jadi

dilanjutkan dengan membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan

mengajar guru dan belajar siswa selama proses pembelajaran. Membuat kartu soal

yang digunakan pada pertemuan 1 tentang faktor penyebab perubahan lingkungan

fisik (angin, hujan). Kartu soal ini bertujuan untuk menggali informasi dan

pengetahuan siswa yang nantinya akan di gunakan dalam penerapan model

pembelajaran Tari Bambu. Membuat lembar kerja kelompok pertemuan 2 tentang

faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (cahaya matahari, gelombang air

laut). Konsep siklus 1 ini pada pertemuan 1 tes evaluasi belum diberikan, tes

evaluasi baru diberikan pada pertemuan 2 untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah penerapan model pembelajaran tari bambu pada mata pelajaran IPA.

Setelah semua jadi dilanjutkan dengan mempersiapkan guru kelas 4 sebagai

pengajar, dan peneliti sendiri sebagai observer dan dokumentasi proses

pembelajaran.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaaan penelitian penerapan pembelajaran IPA menggunakan model

Tari Bambu di kelas 4 SD Negeri 3 Paras Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

dilakukan mulai dari bulan Februari–April pada semester II tahun ajaran

2015/2016. Pembelajaran ini dibagi menjadi 2 siklus pembelajaran, yang masing-

masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Namun sebelum masing-masing siklus

dilaksanakan diperlukan banyak persiapan yang dilakukan.Sehingga penelitian

nantinya dapat berjalan lancar. Serangkaian kegiatan yang harus dilakukan yaitu,

meliputi observasi, meminta izin kepala sekolah dan guru kelas, kegiatan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

58

wawancara, uji validitas soal, barulah masuk siklus. Berikut tabel jadwal

pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Tabel 16

Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SDN 3 Paras Kecamatan Cepogo

Kabupaten Boyolali Tahun 2015/2016

No Hari/Tgl Uraian Kegiatan

1 Sabtu, 05 Maret 2016 Meminta izin kepada kepala sekolah dan

guru kelas, dilanjutkan dengan observasi

lingkungan fisik sekolah.

2 Sabtu, 19 Maret 2016 Meminta izin guru kelas 5 untuk

melakukan uji validitas soal

Melakukan wawancara guru kelas 4 dan

dilanjutkan observasi pembelajaran pada

kelas 4.

3 Kamis, 24 Maret 2016 Melakukan uji validitas di kelas 5 dan

menyerahkan RPP kepada guru kelas 4.

4 Sabtu, 26 Maret 2016 Menyerahkan hasil revisi RPP.

5 Selasa & Kamis, 29 & 31

Maret 2016

Pelaksanaan Siklus 1 pertemuan 1:

penyampaian materi pembelajaran.

Pelaksanaan Siklus 1 pertemuan 2:

meliputi penyampaian materi dan diakhiri

dengan melakukan kegiatan evaluasi

materi siklus 1.

6. Selasa & Kamis, 05 & 07

April 2016

Pelaksanaan Siklus 2 pertemuan 1:

penyampaian materi pembelajaran.

Pelaksanaan Siklus 2 pertemuan 2:

meliputi penyampaian materi dan diakhiri

dengan melakukan kegiatan evaluasi

materi siklus 1.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

59

Tabel diatas merupakan daftar serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan oleh

peneliti dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. Untuk lebih jelasnya

rangkaian kegiatan dalam siklus 1 dan siklus 2 akan diuraikan di sub bab

selanjutnya, berikut rangkaiannya secara utuh.

4.2.1 Pelaksanaan Siklus 1

4.2.1.1 Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan 1:

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Maret

2016, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak

semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,

melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan menyanyikan lagu “Tik

tik bunyi hujan” dan sedikit tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, ketika eksplorasi guru menunjukan gambar (gambar

angin menumbangkan pohon, gambar banjir,gambar tentang hujan dan angin) dan

siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut. Setelah mengamati gambar,

guru meminta siswa memberikan pendapat tentang gambar tersebut. Guru

merespon jawaban siswa kemudian memberikan aplaus.

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang

akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan manfaat angin bagi

kehidupan, kedua mengidentifikasi pengaruh angin yang merugikan bagi

kehidupan, ketiga menyebutkan manfaat hujan bagi kehidupan, keempat

mengidentifikasi pengaruh hujan yang merugikan bagi kehidupan. Selanjutnya

guru membagikan kartu soal yang berisikan pembagian dari setiap topik diatas

tadi kepada setiap individu untuk diselesaikan bersama teman satu mejanya.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja setiap meja

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

60

(merencanakan kerja sama). Kemudian siswa diminta menyelesaikannya dengan

mencari informasi dari buku Sains 4 untuk kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah halaman 144 sampai dengan 149 pengarang Purwo Susanto penerbit

CV Sahabat atau sumber lainnya dari buku BSE IPA untuk Sekolah Dasar dan

Madrasah Ibtidaiyah kelas 4 pengarang Apilia dan Afifatul Achyar halaman 165

sampai dengan 168 penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas (implementasi).

Setelah selesai menyelesaikan masing-masing kartu soal/topik tersebut.

Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok yang masing-masing berbeda meja dan

memintanya untuk maju kedepan kelas. Guru menjelaskan aturan main model

pembelajaran tari bambu. Kelompok pertama maju dengan membawa kartu

soal/topik yang sudah diselesaikan dan membawa alat tulis. Setelah semua

memahami aturan mainnya , kegiatan Tari bambu dimulai .

Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa dan guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa

serta memberikan memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Kemudian guru

menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Pertemuan 2:

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Maret

2016, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak

semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,

melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan tanya jawab tentang

materi sebelumnya, kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

61

Dalam kegiatan inti, ketika eksplorasi guru meminta siswa untuk mengamati

sekeliling kelas dan dilanjutkan dengan sedikit tanya jawab dengan siswa tentang

kondisi lingkungan disekitarnya. Guru menampung semua jawaban siswa dan

memberikan aplaus untuk semua jawaban siswa.

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang

akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan manfaat sinar matahari bagi

kehidupan, kedua mengidentifikasi pengaruh sinar matahari yang merugikan bagi

kehidupan, ketiga menyebutkan manfaat gelombang air laut bagi kehidupan,

keempat mengidentifikasi pengaruh gelombang air laut yang merugikan bagi

kehidupan. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi 6 kelompok kecil. Setelah

kelompok terbentuk dan semua siswa sudah berada pada posisi kelompoknya

masing-masing, guru meminta setiap perwakilan siswa untuk mengambil lembar

tugas, yang sudah disiapkan oleh guru. Lembar tugas ini sudah berisi pembagian

materi kelompok dan topik yang harus diselesaikan bersama-sama dalam

kelompoknya. Yang nantinya akan digunakan dalam model pembelajaran tari

bambu.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja setiap

kelompok (merencanakan kerja sama). Kemudian siswa diminta

menyelesaikannya dengan mencari informasi dari buku Sains 4 untuk kelas 4

Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah halaman 144 sampai dengan 149

pengarang Purwo Susanto penerbit CV Sahabat atau sumber lainnya dari buku

BSE IPA untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 4 pengarang Apilia

dan Afifatul Achyar halaman 165 sampai dengan 168 penerbit Pusat Perbukuan

Depdiknas (implementasi).

Setelah setiap kelompok selesai menyelesaikan tugas/topik tersebut. Guru

meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk maju kedepan kelas dengan

membawa hasil dari setiap kelompok dan alat tulis. Guru menjelaskan aturan main

model pembelajaran tari bambu. Setelah semua memahami aturan mainnya,

kegiatan Tari bambu dimulai. Kegiatan saling berbagi informasi yang merupakan

inti dari pembelajaran ini diulang hingga setiap kelompok mendapatkan

informasidari semua kelompok yang ada.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

62

Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa dan guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa

serta memberikan memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Setelah materi yang

sudah diajarkan diulas guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran. Setelah disimpulkan dan siswa mengerti materi yang baru saja

diajarkan, kegiatan dilanjutkan dengan siswa mengerjakan tes formatif yang

berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal (evaluasi). Setelah siswa

menyelesaikan soal evaluasi dan mengumpulkan hasilnya di meja guru, kemudian

guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

4.2.1.2 Hasil Pengamatan

Pertemuan 1 dan 2 Siklus 1:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 1 dan 2 yang

dilakukan oleh observer pada guru kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar

menggunakan model pembelajaran Tari Bambu dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I

No Indikator Penilaian Nomor Item yang Dilakukan Guru

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Indikator kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh guru.

2, 4, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 22.

1, 2, 4, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19,

20, 21,22, 23.

Jumlah 18 item 21 Item

2 Indikator kegiatan mengajar

yang tidak dilakukan oleh

guru.

1, 3, 5, 21 3, 5.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

63

Jumlah 4 item 2 item

Note : Lihat lampiran

Berdasarkan tabel 17 ada 18 indikator penilaian kegiatan mengajar yang

sudah dilaksanakan oleh guru pada siklus 1 pertemuan 1 sesuai dengan lembar

observasi mengajar guru. Tapi masih ada 4 indikator yang belum dilakukan oleh

guru yaitu tidak mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses

pembelajaran, tidak melakukan doa bersama, tidak memeriksa kesiapan siswa saat

akan mengikuti pembelajaran dan tidak mengulas kembali materi yang sudah

dipelajarai materi. Untuk kegiatan melakukan doa hal ini tidak dilakukan karena

pembelajaran IPA yang menggunakan model pembelajaran tari bambu ini

dilaksanakan setelah istirahat. Sebenarnya guru sudah melaksanakan

pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran tari bambu cukup baik,

hal ini terbukti hampir semua indikator penilaian kegiatan mengajar guru sudah

dilaksanakan. Guru sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa

gambar-gambar, buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai

dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta melakukan absensi. Guru

juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan

kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai

dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru menunjukkan gambar, memberi

kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang gambar yang

telah di tunjukan, dan memberi aplaus setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru

sudah menyampaiakan 4 subtopik yang akan dipelajari serta memberi kesempatan

pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru juga sudah memberikan

penjelasan tentang cara kerja kelompok dan memberi pengarahan supaya

menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk menambah pengetahuan

dan menyelesaikan sebuah permasalahan. Guru juga sudah menjaankan kegiatan

pembelajaran tari bambu dengan baik,sehingga siswa dapat saling berbagi

informasi secara luas. Namun disayangkan ketika kegiatan saling berbagi

informasi guru kurang bisa menguasai kelas, sehingga banyak siswa yang ramai

dalam kelas.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

64

Berdasarkan tabel 17 berbeda dengan Pertemuan 1,pada pertemuan 2 ini

terjadi peningkatan indikator keterlaksanaan guru. Terdapat 21 indikator penilaian

kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar

observasi mengajar guru dan masih ada 2 indikator yang belum dilakukan oleh

guru yaitu tidak mengajak siswa untuk berdoa bersama dan tidak memeriksa

kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru sudah mempersiapkan ruang

kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran serta mempersiapkan alat

dan media pembelajaran berupa gambar-gambar, buku paket dan LKS. Guru

sudah melkaukan pengulasan materi yang dipelajari sebelumnya guru juga sudah

menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada

siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai

dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru mengajak siswa untuk melihat

sekeliling ruang kelas, kemudian meminta siswa untuk memberikan pendapatnya

dan memberikan aplaus setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru sudah

membagi kelas menjadi beberapa kelompok, guru sudah menyampaiakan 4

subtopik yang akan dipelajari, kemudian memberi kesempatan pada siswa untuk

memilih subtopik tersebut. Guru juga sudah memberikan penjelasan tentang cara

kerja kelompok serta memberi pengarahan supaya menggunakan buku paket

sebagai sumber belajar. Ketika kegiatan kelompok dan tari bambu berlangsung

guru juga aktif untuk membimbing dan mengamati siswa . Selain itu guru juga

sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi dan menyampaikan

materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Dalam pembentukan kelompok guru masih kurang bisa menguasai kelas,

sehingga masih ada beberapa siswa yang ramai saat mencari teman kelompoknya.

Hal ini tidak dapat dianggap salah karena bagimanapun ini siswa dan mereka

ketika dalam kondisi aktif dan bersemangat akan membuat hal apa saja menjadi

gaduh. Jadi walauada guru di dalam kelas terkadang siswa tidak menghiraukannya

ketika dalam kondisi semangat belajar.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

65

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 1 dan 2 yang dilakukan oleh

observer pada siswa kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran tari bambu dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 18

Hasil Observasi Respon Belajar Siswa Siklus I

No Indikator Penilaian Nomor Item yang Dilakukan Siswa

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Indikator kegiatan belajar

yang dilakukan oleh siswa.

1, 2, 4,5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17,

18, 20, 21, 22.

1, 2, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17,

18, 20, 21,22.

Jumlah 20 20

2 Indikator kegiatan belajar

yang tidak dilakukan oleh

siswa.

3,19 3, 19.

Jumlah 2 2

Note : Lihat lampiran

Berdasarkan tabel 18 hasil observasi belajar siswa. Dapat dilihat antara

pertemuan 1 dan pertemuan 2, respon siswa dalam mengikuti pembelajaran

cenderung sama. Pada pertemuan 1 siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan

cukup baik meskipun belum menyeluruh. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya

item yang sudah dilakukan oleh siswa meliputi, Siswa sudah menempati tempat

duduk masing-masing, mempersiapkan alat tulis, siswa dalam kondisi siap walau

tidak harus diminta siap oleh guru, siswa mendengarkan penjelasan guru dengan

baik, siswa mampu menjawab pertanyaan –pertanyaan dari guru. Bukan hanya itu

saja siswa mendengarkan dan mengamati gambar dengan serius, dan berkomentar

terhadap gambar yang ditunjukan oleh guru. Siswa juga dapat menyelesaikan

topik yang diberikan guru dalam kartu soal pada setiap individu yang diselesaikan

dalam setiap kelompok satu mejanya. Sehingga siswa dapat melakukan semua

alur belajar dengan baik dan mendapat pengetahuan yang luas ketika

pembelajaran menggunakan model tari bambu berlangsung. Namun disayangkan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

66

walau interaksi positif siswa dan guru sudah dapat berlangsung dengan baik,

siswa masih kurang memahami aturan main model pembelajaran tari bambu

ini,sehingga ketika sudah mendapat informasi pertama siswa bingung untuk

berganti posisi,sehingga guru harus memberikan penjelasan ulang tentang

kegiatan tersebut dan hal ini menyebabkan kelas menjadi agak gaduh.

Sedangkan untuk pertemuan 2 berdasarkan tabel 18 dari 22 kegiatan siswa

sudah melakukan 20 kegitan dan hanya 2 yang siswa tidak lakukan. Total item

yang dilakukan siswa masih sama dengan pertemuan 1. Hal ini cukup baik karena

cenderung stabil dan tidak terjadi penurunan. Siswa mengikuti pembelajaran

dengan baik hal ini terlihat dari perolehan skor item yang dilakukan oleh siswa .

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan

alat tulis, siswa selalu dalam kondisi siap belajar ketika guru sudah masuk ruang

kelas, sedikit tanya jawab tentang materi sebelumnya. Siswa juga sudah

menggunakan buku paket sebagai sumber belajar bersama dengan kelompoknya

masing-masing. Siswa sudah mulai sedikit-sedikit berpartisipasi mengeluarkan

pendapat saat kerja kelompok , siswa sudah mulai memahami kegiatan berbagi

informasi antar kelompok dan menggali informasi antar siswa.

Masih ada beberapa siswa yang ramai ketika pembentukan kelompok karena

siswa dengan semangatnya ingin segera berkumpul dengan teman satu

kelompoknya. Siswa masih sedikit ragu untuk berbagi informasi yang telah

mereka dapat dan diskusikan dalam kelomponya, sehingga siswa penerima

informasi kurang jelas mendengarnya dan sering meminta untuk membacakan

ulang.

4.2.2 Pelaksanaan Siklus 2

4.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan 1:

Pelaksanaan siklus 2 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 05 April

2016, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak

semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

67

melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Kemudian guru bertanya jawab dengan siswa tentang sedikit materi pada minggu

sebelumnya. Kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, ketika eksplorasi guru membagi siswa menjadi 6

kelompok yag terdiri dari 4-5 siswa setiap kelompoknya dan membagikan puzzle

untuk disusun siswa bersama teman satu kelompoknya. Setelah gambar masing –

masing kelompok tersusun dengna baik siswa diminta untuk berpendapat tentang

gambar puzzle yang mereka dapat.

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang

akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan dampak atau akibat yang

ditimbulkan oleh erosi, kedua dampak atau akibat dari abrasi, ketiga dampak atau

akibat dari banjir dan keempat dampak atau akibat dari tanha longsor. Selanjutnya

guru memberikan sedikit penjelasan tentang keempat topik tersebut dan

dilanjutkan untuk siswa mengamati dan mencari dampak atau akibat dari masing-

masing gambar puzzle yang sudah mereka dapat.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja setiap

kelompok (merencanakan kerja sama). Setelah memahaminya kemudian siswa

diminta menyelesaikannya dengan mencari informasi dari buku Sains 4 untuk

kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah halaman 144 sampai dengan 149

pengarang Purwo Susanto penerbit CV Sahabat atau sumber lainnya dari buku

BSE IPA untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 4 pengarang Apilia

dan Afifatul Achyar halaman 165 sampai dengan 168 penerbit Pusat Perbukuan

Depdiknas (implementasi).

Setelah masing-masing kelompok selesai menyelesaikan masing-masing

tugas tersebut. Guru meminta setiap siswa dari setiap kelompok untuk maju ke

depan untuk saling berbagi informasi antar kelompok. Guru menjelaskan aturan

main model pembelajaran tari bambu. Setelah semua memahami aturan mainnya ,

kegiatan Tari bambu atau kegiatan berbagi informasi dapat dimulai.Setelah selesai

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

68

saling berbagi perwakilan kelompok tadi kembali ke kelompok masing-masing

dan membagikan informasi yang ia dapat ke teman satu kelompoknya.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa dan guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa

serta memberikan memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Setelah diulas guru dan

siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari

bersama. Setelah itu guru memberikan refleksi, motivasi dan penguatan terhadap

siswa agar tidak bosan belajar dan belajar. Kemudian guru menyampaikan

rencana pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Pertemuan 2:

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 07 april

2016, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak

semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,

melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dengan guru menunjukan

gambar puzzle yang dikerjakan pada pertemuan sebelumnya dan tanya jawab

tentang materi sebelumnya, kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, ketika eksplorasi guru menyajikan sebuah gambar teka

teki silang di papan tulis. Kemudian guru membacakan soal untuk teka-teki silang

tersebut dan meminta siswa yang bisa dan paling cepat angkat tangan untuk

mengisikan jawabanna pada kolom teka-teki yang sudah tersedia. Setelah semua

terisi guru bersama siswa mengoreksi dan memberikan aplaus untuk semua

jawaban siswa.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

69

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang

akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan cara mencegah erosi, kedua

cara mencegah abrasi, ketiga cara mencegah banjir dan terakhir cara mencegah

terjadinya tanah longsor. Selanjutnya guru memberikan sedikit penjelasn tentang

ke empat penyebab perubahan fisik tersebut. Setelah itu guru membagikan sebuah

kartu soal kepada setiap meja untuk diselesaikan bersama teman semejanya.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja setiap kelompok

kecil tersebut(merencanakan kerja sama). Kemudian siswa diminta

menyelesaikannya dengan mencari informasi dari buku Sains 4 untuk kelas 4

Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah halaman 144 sampai dengan 149

pengarang Purwo Susanto penerbit CV Sahabat atau sumber lainnya dari buku

BSE IPA untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 4 pengarang Apilia

dan Afifatul Achyar halaman 165 sampai dengan 168 penerbit Pusat Perbukuan

Depdiknas (implementasi).

Setelah selesai berdiskusi dengan teman semejanya, 2 baris meja masing

masing mengirimkan satu orang temannya untuk maju kedepan dan berbagi

informasi kepada teman-temanya yang berbeda meja.

Guru menjelaskan aturan main model pembelajaran tari bambu. Setelah

semua memahami aturan mainnya, kegiatan Tari bambu dimulai. Kegiatan saling

berbagi informasi yang merupakan inti dari pembelajaran ini diulang hingga

setiap siswa mendapatkan banyak informasi dari temannya yang ada.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru meminta beberapa siswa untuk maju

menuliskan apa yang ia dapat ketiga kegiatan berbagi informasi tadi di papan

tulis. Selanjutnya guru memberikan penjelasan dan mengkonfirmasi informasi

dari setiap apa yang dituliskan di papan tulis dan melakukan tanya jawab dengan

siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian meluruskan

kesalahan pemahaman siswa serta memberikan memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Setelah diulas guru

bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Kemudian siswa mengerjakan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

70

tes formatif yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal (evaluasi). Kemudian

guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan mengakhiri

pembelajaran IPA pada hari itu.

4.2.2.2 Hasil Pengamatan

Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 2:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus 2 pertemuan 1 dan 2 yang

dilakukan oleh observer pada guru kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar

menggunakan model pembelajaran Tari Bambu dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus 2

No Indikator Penilaian Nomor Item yang Dilakukan Guru

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Indikator kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21,22, 22.

Jumlah 22 22

2 Indikator kegiatan mengajar

yang tidak dilakukan oleh

guru.

0 0

Jumlah 0 0

Note : Lihat lampiran

Berdasarkan tabel 19 ada 22 indikator penilaian kegiatan mengajar yang

sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru.

Guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran

tari bambu cukup baik, hal ini terbukti semua indikator penilaian kegiatan

mengajar guru sudah dilaksanakan. Guru sudah mempersiapkan alat dan media

pembelajaran berupa gambar-gambar, buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa

untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

71

melakukan absensi. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan

kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai

dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru membagi kelas menjadi 6

kelompok kemudian membagikan potongan puzzle ke dalam setiap kelompok

untuk disusunnya menjadi gambar yang benar. Guru sudah menyampaikan 4

subtopik yang akan dipelajari, serta memberikan sedikit penjelasan. Guru juga

sudah menjelaskan aturan main kerja kelompok dan Tari Bambu. Sehingga siswa

dapat saling berbagi informasi secara luas. Namun disayangkan ketika kegiatan

penyusunan puzzle siswa cenderung ramai karena saling memberi saran dalam

proses penyusunan puzzle, dan hal ini menyebabkan guru terlihat kurang dapat

menguasai kelas tapi sebenarnya bukan masalah karena itu menunjukan ekspresi

dan semangat siswa dalam mengikuti proses pelajaran.

Sedangkan dalam pertemuan 2 dapat dilihat bahwa dari 22 indikator yang

ada guru sudah melakukan semuanya sehingga dapat dikatakan guru dalam

mengajar sudah sesuai dengan lembar observasi mengajar guru. Pertemuan 2 ini

hampir sama dengan pertemuan 1. Mulai dari kegiatan guru mempersiapkan ruang

kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran serta mempersiapkan alat

dan media pembelajaran berupa gambar-gambar, buku paket dan LKS. Guru

sudah melakukan pengulasan materi yang dipelajari sebelumnya guru juga sudah

menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada

siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai

dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru menyediakan sebuah kolom

Teka-teki silang di papan tulis, kemudian guru membacakan beberapa pertanyaan

dan meminta siswa untuk mengisikan jawabannya pada kolom yang sudah

tersedia di papan tulis dan membahas jawaban siswa bersama sama, guru sudah

menyampaiakan 4 subtopik yang akan dipelajari, serta memberikan sedikit

penjelasan tentang ke empat topik tersebut. Selanjutnya guru membagi kelas

menjadi kelompok kecil satu meja dan memberikan penjelasan tentang cara kerja

kelompok serta memberi pengarahan supaya menggunakan buku paket sebagai

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

72

sumber belajar. Ketika kegiatan kelompok berlangsung guru aktif berkeliling

untuk mengamati diskusi kecil siswa dan saat pembelajaran menggunakan model

tari bambu berlangsung guru juga aktif untuk membimbing dan mengamati siswa.

Selain itu guru juga sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi

dan menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus 2 pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang

dilakukan oleh observer pada siswa kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses

pembelajaran menggunakan model pembelajaran tari bambu dapat dilihat pada

tabel 20.

Tabel 20

Hasil Observasi Respon Belajar Siswa Siklus 2

No Indikator Penilaian Nomor Item yang Dilakukan Siswa

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Indikator kegiatan belajar

yang dilakukan oleh

siswa.

1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19,

20, 21,22.

Jumlah 22 22

2 Indikator kegiatan belajar

yang tidak dilakukan oleh

siswa.

0 0

Jumlah 0 0

Note : Lihat lampiran

Berdasarkan tabel 20 hasil observasi belajar siswa. Pada pertemuan 1 siswa

sudah mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan semua

item yang sudah dilakukan oleh siswa, meliputi Siswa sudah menempati tempat

duduk masing-masing, mempersiapkan alat tulis, siswa dalam kondisi siap walau

tidak harus diminta siap oleh guru, siswa mendengarkan penjelasan guru dengan

baik, siswa mampu menjawab pertanyaan –pertanyaan dari guru. Bukan hanya itu

saja siswa mampu bekerjasama dalam kelompoknya untuk penyusunan sebuah

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

73

puzzle memberikan sedikit argumen tentang gambar puzzle yang mereka susun

dalam kelompoknya tersebut. Siswa juga sudah aktifuntuk bertanya tentang hal

yang kurang dipahami, misalnya tentang gambar yang ditunjukan teman

kelompok lainnya. Siswa mampu bekerjasama dan berdiskusi memberikan

penjelasan tentang gambar puzzle tersebut dan menuliskan dampak yang

ditimbulkannya bagi kehidupan dalam setiap kelompok. Sehingga ketika guru

meminta setiap perwakilan kelompok maju untuk saling berbagi informai degan

teman dari keompok lainnya, siswa bisa dengan mudah menjeaskan maksud dari

gambar puzzle yang ia susun. Sehingga siswa dapat melakukan semua alur belajar

dengan baik dan mendapat pengetahuan yang luas ketika pembelajaran

menggunakan model tari bambu berlangsung.

Namun disayangkan walau interaksi positif siswa dan guru sudah dapat

berlangsung dengan baik, saat kegiatan eksplorasi penyusunan puzzle siswa

cenderung ramai, karena siswa aktif berdiskusi saling memberikan saran, tapi hal

itu dapat dimaklumi karena ketika semua siswa dalam kelompoknya aktif maka

pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan.

Berdasarkan tabel 20 Dari 22 kegiatan, pada pertemuan 2 siswa sudah

melakukan 22 kegitan dengan begitu siswa dapat dikatakan sudah melakukan

semua kegiatan yang dicantumkan dalam lembar observasi. Siswa dapat dikatakan

sudah mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini cukup baik karena pada siklus

2 pertemuan 2 siswa juga sudah melakukan semua hal yang tercantum dalam

lembar observasi. Dengan begitu kondisi belajar siswa cenderung stabil dan

konsisten dalam keadaan yang baik. Kondisi yang seperti inilah yang menunjang

siswa dalam belajar sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam

proses pembelajaran akan mudah tercapai, bukan hanya itu kondisi kelas pun akan

menjadi selaras dan harmonis setiap waktunya.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan

alat tulis, siswa selalu dalam kondisi siap belajar ketika guru sudah masuk ruang

kelas, sedikit tanya jawab tentang materi sebelumnya. Siswa juga sudah

menggunakan buku paket sebagai sumber belajar bersama dengan kelompoknya

masing-masing. Siswa sudah mulai sedikit-sedikit berpartisipasi mengeluarkan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

74

pendapat saat kerja kelompok, siswa sudah mulai memahami kegiatan berbagi

informasi antar kelompok dan menggali informasi antar siswa.

Masih ada beberapa siswa yang ramai ketika pembentukan kelompok karena

siswa dengan semangatnya ingin segera berkumpul dengan teman satu

kelompoknya. Siswa masih sedikit ragu untuk berbagi informasi yang telah

mereka dapat dan diskusikan dalam kelomponya, sehingga siswa penerima

informasi kurang jelas mendengarnya dan sering meminta untuk membacakan

ulang.

4.3 Hasil Tindakan

Hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran Tari Bambu pada

siswa kelas 4 SD Negeri 3 Paras Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, pada

akhir siklus I & siklus II sebagai tingkat pemahaman siswa tentang

mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik yang didalamnya

meliputi; Siklus 1: angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut dan

siklus 2 : erosi, abrasi, banjir, dan longsor dan mendeskripsikan cara pencegahan

kerusakan lingkungan erosi, abrasi, banjir, dan longsor. Telah selesai dilakukan,

berikut pemaparannya oleh peneliti dan kondisi yang ada akan dijelaskan pada

sub bab selanjutnya.

4.3.1 Deskripsi data

4.3.1.1 Data siklus 1

Hasil belajar IPA pada akhir siklus I sebagai tingkat pemahaman siswa

tentang mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut) masih kurang. Menurut Sugiono

(2011:36-37) Data kemudian disederhanakan dalam tabel destribusi frekuensi

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Range = Max- Min+1

= 87-47)+ 1 = 41

kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 28

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

75

= 5,7 (dibulatkan menjadi 6 kelas)

Interval = ����������

= 6

= 6,67 (dibulatkan menjadi 7)

Berikut disajikan distribusi frekuensi skor hasil belajar IPA menggunakan

metode pembelajaran Tari Bambu dalam Tabel 21 dibawah ini.

Tabel 21

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa

Kelas 4 SD Negeri 3 Paras

Semester II/2015/2016

Siklus 1

Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa siklus 1 dapat dilihat pada

diagram batang dibawah ini :

No. Interval Frekuensi Persentase

1 82-88 5 17,86%

2 75-81 5 17,86%

3 68-74 3 10,71%

4 61-67 5 17,86%

5 54-60 7 25%

6 47-53 3 10,71%

Jumlah 28 100,00%

Nilai Tertinggi 86,7

Nilai Terendah 46,7

Rata-rata 68,72

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

76

Gambar 3. Grafik Distribusi Skor Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 4

SD Negeri 3 Paras Siklus I

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat distribusi frekuensi persebaran nilai hasil

belajar siswa kelas 4 SDN 3 Paras pada siklus 1. Dapat diketahui bahwa nilai

kebanyakan siswa berada pada batang kedua dengan jumlah 7 siswa. Dengan

rincian sebagai berikut: batang pertama 3 siswa, batang kedua 7 siswa, batang

ketiga 5 siswa, batang keempat 3 siswa batang kelima 5 siswa dan batag terakhir 5

orang siswa.

4.3.1.2 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, guru masih

kurang sesuai dengan langah-langkah RPP saat mengajar, karena kegiatan berdoa

terlewatkan. Guru kurang bisa menguasai kelas saat pembentukan kelompok,

banyak siswa yang ramai karena siswa bingung mencari teman kelompoknya.

Guru masih kurang menguasai kelas saat kegiatan berbagi informasi berlangsung.

Hal ini nampak karena siswa masih kurang memahami alur tanya jawab berbagi

informasi.

Siswa kurang aktif saat kegiatan berbagi informasi kelompok karena siswa

masih kelihatan takut untuk membacakan hasil kerja kelompok, sehingga kegiatan

presentasi didominasi oleh guru. Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 3

Paras setelah dilaksanakan siklus I sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih

ada beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 65.

4 7 - 5 3 5 4 - 6 0 6 1 - 6 7 6 8 - 7 4 7 5 - 8 1 8 2 - 8 8

10,71%

25%

17,86%

10,71%

17,86% 17,86%

SIKLUS 1

Siklus 1

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

77

Dari kekurangan-kekurangan pelaksanaan pembelajaran siklus I, akan

digunakan oleh peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki proses belajar

mengajar pada siklus II. Pada siklus II ini diharapkan guru lebih menguasai

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tari bambu. Guru harus

mengkondusifkan kelas ketika pembentukan kelompok. Guru juga harus

memberikan kesempatan pada kelompok untuk lebih aktif dalam berdiskusi.

Sebagian besar siswa diharapkan lebih aktif, berani mengeluarkan pendapat dan

lantang saat melakukan transfer informasi sehingga kegiatan mengulang jawaban

dan pertanyaan sedikit dikurangi. Untuk lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan

berrdiskusi dan berbagi informasi maka guru memvariasikan metode diskusi

dengan penyusunan gambar puzzle pada Siklus 2 pertemuan 1 dan Teka-teki

silang pada siklus 2 pertemuan 2. Sehingga diharapkan siswa mampu

mengembangkan pola pikir cepat dan cerdas, serta minat untuk mengeksplorasi

buku atau sumber-sumber pengetahuan semakin besar.

4.3.1.3 Data Siklus 2

Hasil belajar IPA pada akhir siklus II sebagai tingkat pemahaman siswa

tentang menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi,

abrasi, banjir, dan longsor) dan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan

lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) sudah tuntas secara klasikal.

Menurut Sugiono (2011:36-37) Data kemudian disederhanakan dalam tabel

destribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Range = Max- Min+1

= 97-67)+ 1 = 31

kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 28

= 5,7 (dibulatkan menjadi 6 kelas)

Interval = ����������

= 6

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

78

= 5,16 (dibulatkan menjadi 5)

Berikut disajikan distribusi frekuensi skor hasil belajar IPA menggunakan

metode pembelajaran Tari Bambu dalam Tabel 22 dibawah ini.

Tabel 22

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa

Kelas 4 SD Negeri 3 Paras

Semester II/2015/2016

Siklus 2

Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada

diagram batang dibawah ini :

6 7 - 7 1 7 2 - 8 6 7 7 - 8 1 8 2 - 8 6 8 7 - 9 1 9 2 - 9 7

39,30%

10,70%

25%

10,70% 7,10% 7,10%

SIKLUS 2

Siklus 2

No. Interval Frekuensi Persentase

1 92-97 2 7,10%

2 87-91 2 7,10%

3 82-86 3 10,70%

4 77-81 7 25%

5 72-76 3 10,70%

6 67-71 11 39,30%

Jumlah 28 100%

Nilai Maksimum 96,7

Nilai Minimum 66,7

Rata-rata 76,81

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

79

Gambar 4 Grafik Distribusi Skor Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 4

SD Negeri 3 Paras Siklus II

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat distribusi frekuensi persebaran nilai hasil

belajar siswa kelas 4 SDN 3 Paras pada siklus 2. Dapat diketahui bahwa nilai

kebanyakan siswa berada pada posisi pertama yaitu nilai pertama antara 66-70

berjumlah 11 siswa, nilai urutan kedua antara 71-85 berjumlah 3 siswa, rentang

nilai 76-80 berjumlah 7 siswa, nilai 81-85 berjumlah 3 siswa, nilai 86-90

berjumlah 2 siswa, nilai 91-95 berjumlah 1 siswa dan terakhir 96-100 hanya 1

orang siswa.

4.3.1.4 Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, secara keseluruhan pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tari bambu jauh lebih

baik dari pembelajaran siklus I. Terjadi peningkatan yang lebih baik dari siswa

maupun guru.

Kelebihan dari guru yaitu guru lebih menguasai kelas saat pembentukan

kelompok. Hanya ada beberapa siswa yang masih ramai namun masih bisa diatur

oleh guru. Guru juga sudah aktif saat membimbing siswa dalam diskusi kelompok

maupun saaat berbagi informasi.

Kelebihan dari siswa yaitu siswa aktif saat berdiskusi, sehingga kegiatan

diskusi tidak hanya monoton oleh siswa tertentu. Siswa lebih kondusif dalam

pembentukan kelompok. Siswa lebih berpartisipasi, lebih berani mengeluarkan

pendapat dan lebih lantang saat saling bertukar informasi. Rasa percaya diri siswa

meningkat, hal ini dapat dilihat dari keberanian siswa dalam menjawab

pertanyaan dari guru dan menyampaikan hasil kerja kelompok kepada pasangan

berbaginya.

4.3.2 Analisis Data

Analisis data ini dilakukan dalam 2(dua) tahapan yaitu tahap analisis

ketuntasan dan analaisis komparatif. Analisis ketuntasan merupakan analisis yang

menyajikan data hasil belajar siswa yang berupa nilai yang didapat dari hasil

belajar. Nilai dapat dituliskan dalam bentuk tabel maupun berbentuk diagram atau

grafik. Analisis komparatif merupakan teknik analisa yang dilakukan dengan cara

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

80

membuat perbandingan antar elemen (hasil belajar) yang sama untuk beberapa

periode yang berurutan, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang

arah perubahan sebuah periode. Oleh karena itu dalam mengetahui hasil belajar

IPA siswa kelas 4 SDN 3 Paras peneliti menggunakan analisis ketuntasan dan

analisis komparatif. Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui hasil belajar siswa

kelas 4 SDN 3 Paras dapat dijelaskan dalam Analisis ketuntasan dan analisis

komparatif dibawah ini.

4.3.2.1 Analisis Ketuntasan

Hasil belajar IPA pada akhir siklus I sebagai tingkat pemahaman siswa

tentang mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut) masih kurang. Untuk mengetahui

Distribusi ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 23 dibawah ini.

Tabel 23

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

No Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

1 Tuntas 18 64,3%

2 Tidak tuntas 10 35,7%

Jumlah 28 100%

Nilai maksimum 86,7

Nilai minimum 46,7

Rata-rata 68,72

KKM 65

Berdasarkan tabel 23 menunjukkan sebanyak 18 siswa sudah tuntas dan

sebanyak 10 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I

adalah 86,7 dan nilai terendahnya 46,7 dengan nilai rata-rata 68,72. Perolehan

hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 3 Paras dengan menerapkan model

pembelajaran Tari Bambu, jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM sudah

terlihat meningkat dibandingkan dengan pra siklus. Ketuntasan hasil belajar IPA

siklus I bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 5.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

81

Gambar 5

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Berdasarkan gambar 5 data yang diperoleh dari siklus I menunjukkan siswa

yang tuntas mencapai 64,3%, sedangkan siswa yang tidak tuntas mencapai 35,7%.

Bila dibandingkan hasil belajar siklus I dengan pra siklus, ada peningkatan hasil

belajar siswa dalam siklus I. Indikator keberhasilan siswa secara klasikal dalam

penelitian dikatakan berhasil bila mencapai 100% dan nilai rata-rata kelas lebih

besar dari KKM yaitu 65, sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Siklus 2

Hasil belajar IPA pada akhir siklus II sebagai tingkat pemahaman siswa

tentang menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi,

abrasi, banjir, dan longsor) dan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan

lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) sudah tuntas secara klasikal. Untuk

mengetahui distribusi ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 23

dibawah ini.

Tabel 23

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 28 100%

2 Tidak tuntas 0 0%

Jumlah 28 100%

Nilai maksimum 96,7

64,30%

35,70%

Hasil Belajar Siklus 1

Tuntas Tidak Tuntas

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

82

Nilai minimum 66,7

Rata-rata 76,81

KKM 65

Berdasarkan tabel 23 menunjukkan sebanyak 28 siswa sudah tuntas. Nilai

tertinggi yang diperoleh siswa adalah 96,7, dan nilai terendah 66,7 dengan nilai

rata-rata 76,81. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II sudah

mencapai 100% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 65.

Keberhasilan ini bisa terjadi karena pembelajaran menggunakan model tari bambu

dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan pendapat dari Suprijono

(2013). Ketuntasan hasil belajar IPA siklus II bila disajikan dalam diagram

lingkaran dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

Gambar 6 menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pelajaran

IPA dengan pokok bahasan menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik

terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) dan menjelaskan

mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan

longsor) sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 100% tuntas dan rata-rata

kelas lebih besar dari KKM yaitu 77. Untuk KKM yang telah ditentukan oleh

sekolah adalah 65.

4.3.2.2 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis ketuntasan dapat diketahui

adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Paras melalui

Tuntas

100%

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

83

penerapan model pembelajaran tari bambu. Rekapitulasi perbandingan hasil

belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24

Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IPA

Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II

Frekue

nsi

Persent

ase

Frekue

nsi

Persent

ase

Frekue

nsi

Persent

ase

1 Tuntas 16 57,1% 18 64,3% 28 100%

2 Tidak tuntas 12 42,9% 10 35,7% 0 0%

Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%

Nilai maksimum 83,4 86,7 96,7

Nilai minimum 40 46,7 66,7

Rata-rata 64,93 68,72 76,81

KKM 65 65 65

Berdasarkan tabel 24 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Pada pra siklus ada 16 siswa yang tuntas dan 12 siswa belum tuntas. Nilai

tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 83,4

sedangkan nilai terendah 40 dengan rata-rata 64,93. Setelah diadakan tindakan

pembelajaran dengan menggunakan model tari bambu, pada siklus I ada 18 siswa

yang tuntas dan 10 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada

siklus I adalah 86,7, dan nilai terendah 46,7 dengan rata-rata 68,72. Sedangkan

siklus II ada 28 siswa yang tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus

II adalah 96,7, dan nilai terendah 66,7 dengan rata-rata 76,81. Ini membuktikan

bahwa proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran tari bambu

dapat meningkatkan hasil siswa sesuai dengan pendapat dari Suprijono(2013)

pada pembelajaran IPA dengan pokok bahasan memahami perubahan lingkungan

fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar

IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II bila disajikan dalam diagram batang

dapat dilihat pada gambar 7.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

84

Gambar 7

Gambar Diagram Batang Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IPA

Pada Pra Siklus, Siklus 1 Dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 7 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan

hasil belajar IPA pada pra siklus dan siklus I kemudian ke siklus II. Dalam pra

siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang belum tuntas mencapai 42,10%

dan siswa yang sudah tuntas mencapai 57,90% dengan nilai rata-rata 64,93.

Setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran tari bambu

pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar IPA sebesar 64,3% siswa tuntas dan

35,7% siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 68,72. Sedangkan pada siklus II

terjadi peningkatan yang signifikan yaitu mencapai 100% siswa tuntas dan nilai

rata-rata 76,81.

4.4 Pembahasan

Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya perbaikan untuk

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 3 Paras dengan

menerapkan model pembelajaran tari bambu. Berdasarkan data hasil observasi

kondisi awal pada pembelajaran mata pelajaran IPA didapatkan hasil belajar siswa

kurang maksimal, dengan penelitian siklus I dan siklus II, penerapan model

pembelajaran tari bambu dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD

Negeri 3 Paras Kabupaten Boyolali. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil

belajar siswa yang semakin meningkat. Untuk KKM yang telah ditentukan

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

42,90%

35,70%

0,00%

57,10%

64,30%

100,00%

Tidak Tuntas Tuntas

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

85

sekolah adalah 65. Dari jumlah keseluruhan 28 siswa, saat pra siklus hanya 16

siswa (57,9%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 64,93, pada siklus I meningkat

menjadi 18 siswa (64,3%) tuntas dengan nilai rata-rata 68,72, dan pada siklus II

meningkat menjadi 28 siswa (100%) tuntas dengan nilai rata-rata 76,81.

Peningkatkan hasil belajar IPA bisa terjadi karena dalam pembelajaran

menggunakan model tari bambu, sesuai dengan langkah-langkah model

pembelajaran tari bambu yang lebih membuat siswa untuk dapat membuka

wawasan pikir mereka secara luas dan tidak terkonsep hanya pada buku sebagai

sumber belajar. Siswa dapat dengan aktif untuk mengolah informasi dan berbagi

informasi sebanyak-banyaknya dengan menyesuaikan pengetahuan yang mereka

miliki. Informasi yang dapat mereka gali bukan hanya dari buku saja tapi juga dari

pengetahuan mereka di lingkungan sekitar, sehingga masing-masing siswa

mampu berpikir sederhana dan luas Huda (2013:250) “Strategi ini

memungkinkan siswa saling berbagi informasi pada waktu yang bersamaan”.

Selain itu keberhasilan peningkatan belajar IPA bisa terjadi karena model tari

bambu mempunyai beberapa kelebihan. Dari kelebihan-kelebihan yang

memudahkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan secara luas dan mudah

dipahami, sehingga siswa mampu menyerap pengetahuan dari proses pertukaran

informasi ini. Menurut Huda (2013:250) “Salah satu keunggulan model

pembelajaran ini adalah adanya struktur yang jelas yang memungkinkan siswa

untuk saling berbagi informasi dengan singkat dan teratur serta memberi

kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan

komunikasi”.begitu juga menurut Istarani,2011 kelebihan model pembelajaran tari

bambu yaitu:

1. Siswa dapat bertukar pengalaman dengan sesama siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Meningkatkan kerjasama diantara siswa.

3. Meningkatkan toleransi antara sesama siswa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan

Sugiati yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Tari

Bambu Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa kelas III SDN 3

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

86

Grenggeng”. Menyatakan bahwa terjadinya peningkatan nilai rata-rata hasil ujian

setiap akhir siklus dan ketuntasan hasil belajar siswa secara berturut-turut setelah

diberi tindakan siklus I dan siklus II. Siklus I pembelajaran dengan menerapkan

model tari bambu siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM =60)

sebanyak 89% dengan nilai rata-rata 70,25. Siklus II pembelajaran dengan

menerapkan model tari bambu siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM =60) sebanyak 93% dengan nilai rata-rata 79,5.

Penelitian ini juga relevan dengan hasil penelitian dari Dea Wahyu Candani

berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Tari Bambu Kelas V Pada SDN 5 Pahandut Palangkaraya

2014/2015”. Menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari tiap siklus

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 60.

Pada siklus I ketuntasan belajar dapat dicapai oleh 7 siswa dari seluruh siswa (10

siswa) yaitu sebesar 70% dengan rata-rata 63. Pada siklus II dapat meningkat

menjadi 100% dengan nilai rata-rata 95. Hal yang menjadi pembeda dalam

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh penulis dengan penelitian

terdahulu, adalah kelas dan materi yang digunakan penelitian ini dilakukan di

kelas 4 dan dengan materi perubahan lingkungan fisik.

Berdasarkan pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah dituliskan,

maka dapat dipaparkan implikasi teoritis dan implikasi praktis dari penelitian

tindakan kelas ini. Adapun implikasi teoritis dan praktis adalah sebagai berikut:

a. Implikasi Teoritis

Secara teori, implikasi penelitian ini adalah dikembangkannya pembelajaran

mata pelajaran IPA dengan model pembelajaran Tari bambu yang menjadikan

siswa belajar dengan aktif mencari tau sendiri serta bertukar informasi

pengetahuan yang berhubungan dengan materi yang dibahas pada saat itu. Tari

Bambu dikembangkan dengan dikemas dalam pembelajaran sesuai dengan standar

proses yang telah ditetapkan, yaitu dengan langkah kegiatan inti EEK, serta

dengan diselipkannya kegiatan yang menjadikan siswa kreatif dan senang.

Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bertambahnya referensi penelitian

dalam bidang pendidikan, pembelajaran dengan model Tari Bambu lebih baik dari

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 4. 18. · Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA, apakah hasilnya

87

pada model pembelajaran konvesional terlihat dari hasil nilai siswa dan

pemahaman terhadap materi yang meningkat. Penerapan pembelajaran dengan

model ini berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan media

pembelajaran juga teori pengembangan hasil belajar yang baru.

b. Implikasi Praktis

Implikasi praktis yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas

ini adalah berkenaan dengan sekolah, guru, dan siswa. Adapun implikasi praktis

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sekolah dapat menambah koleksi perpustakaan serta menyediakan

referensi bagi guru tentang penelitian tindakan kelas.

2. Guru memeroleh pengalaman dalam menerapkan dan mengembangkan

pembelajaran dengan model pembelajaran Tari Bambu dalam mata

pelajaran IPA.

3. Siswa dapat belajar secara aktif, kreatif dan menyenangkan dengan

pelaksanaan pembelajaran Tari Bambu serta meningkatkan kemampuan

siswa dalam pelajaran IPA.

4. Penulis dapat menerapkan pembelajaran Tari Bambu dengan

mengembangkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan, untuk

pembelajaran yang lebih bermutu.