bab iv hasil penelitian dan pembahasan...1 campursari kecamatan ngadirejo kabupaten temanggung tahun...

47
56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan antarsiklus. 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Campursari semester II tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 siswa. Untuk itu peneliti melakukan observasi terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan angket motivasi sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang diperoleh oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Motivasi Siswa Pra Siklus Siswa Kelas 5 SDN 1 Campursari Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor dibawah 47 Motivasi Sangat Kurang 1 4% Skor 48 - 55 Motivasi Kurang 2 8% Skor 56 - 63 Motivasi Cukup 10 40% Skor 64 - 71 Motivasi Tinggi 10 40% Skor diatas 72 Motivasi Sangat Tinggi 2 8% Jumlah 25 100% Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui frekuensi yang pada kategori motivasi cukup, motivasi kurang dan motivasi sangat kurang frekuensinya 13 siswa dengan Persentase 52%. Sedangkan kategori motivasi tinggi atau sangat tinggi hanya 12 siswa dengan Persentase 48%. Rendahnya motivasi siswa dipengaruhi dalam proses pembelajaran IPA kurang menekankan siswa untuk termotivasi dalam kegiatan kerja kelompok dikarenakan guru kurang menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif saat pembelajaran. Selain itu dalam kerja

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain:

(1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan antarsiklus.

4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Campursari

semester II tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 siswa. Untuk itu

peneliti melakukan observasi terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan angket motivasi sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang

diperoleh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Motivasi Siswa Pra Siklus

Siswa Kelas 5 SDN 1 Campursari Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

Interval Kategori Frekuensi Persentase

Skor dibawah 47 Motivasi Sangat Kurang 1 4%

Skor 48 - 55 Motivasi Kurang 2 8%

Skor 56 - 63 Motivasi Cukup 10 40%

Skor 64 - 71 Motivasi Tinggi 10 40%

Skor diatas 72 Motivasi Sangat Tinggi 2 8%

Jumlah 25 100%

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui frekuensi yang pada kategori

motivasi cukup, motivasi kurang dan motivasi sangat kurang frekuensinya 13

siswa dengan Persentase 52%. Sedangkan kategori motivasi tinggi atau sangat

tinggi hanya 12 siswa dengan Persentase 48%. Rendahnya motivasi siswa

dipengaruhi dalam proses pembelajaran IPA kurang menekankan siswa untuk

termotivasi dalam kegiatan kerja kelompok dikarenakan guru kurang menciptakan

suasana pembelajaran yang kondusif saat pembelajaran. Selain itu dalam kerja

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

57

kelompok biasanya siswa yang mengerjakan didominasi oleh siswa yang

berkemampuan tinggi saja sehingga siswa yang lain tidak bersemangat dalam

proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat dari

nilai ulangan harian siswa sebelum tindakan pada mata pelajaran IPA sebagian

besar siswa memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 70),

sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran untuk

membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa Kelas 5 SD Negeri

1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran

2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

guru kelas dapat di lihat dalam tabel ketuntasan siswa sebagai berikut:

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar PraSiklus

Siswa Kelas 5 SDN 1 Campursari Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

Tuntas ≥70 10 40%

Belum tuntas < 70 15 60%

Jumlah 25 100%

Rata-rata 64,6

Standar Deviasi 11,35

Minimal 40

Maksimal 85

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa perolehan

nilai PraSiklus dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di atas dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 10 dengan persentase 40%,

sedangkan yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 15 siswa dengan

persentase 60%. Dengan rata-rata 64,6 dan standar deviasi 11,35. Nilai terendah

40 dan nilai tertinngi 85. Berdasarkan Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2

dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

58

Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar PraSiklus

Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat kemampuan siswa

memahami materi yang disajikan dikarenakan beberapa faktor, diantaranya faktor

dari guru dan siswa itu sendiri. Selain itu proses pembelajaran IPA kurang

menekankan siswa untuk aktif dalam menemukan konsep IPA dan motivasi dalam

kegiatan kerja kelompok. Faktor dari guru dikarenakan, guru kurang memiliki

keterampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif saat pembelajaran

atau selalu menggunakan pembelajaran yang monoton, sedangkan faktor dari

siswa dikarenakan kemampuan siswa dalam penguasaan materi pecahan masih

kurang bahkan ada beberapa siswa yang belum bisa, sehingga kemampuan siswa

dalam mengerjakan soal IPA masih kurang dan belum mendapatkan tindak lanjut

dari guru. Kedua faktor tersebut menjadi hambatan dalam transformasi ilmu

pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif. Faktor

tersebut menyebabkan siswa dalam memahami materi menjadi kurang maksimal

dan hasil belajar siswa rendah. Selain itu, guru juga kurang menekankan motivasi

kelompok siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga siswa yang

mengerjakan didomonasi oleh siswa yang berkemampuan tinggi saja sedangkan

siswa yang berkemampuan rendah cenderung tidak berperan dalam

menyelesaikan tugas kelompok.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

59

4.1.2. Deskripsi Siklus I

Pada siklus I akan diuraikan tentang kegiatan dalam siklus I yang meliputi

tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dibagi menjadi 3 pertemuan.

4.1.2.1.Tahap Perencanaan

Rencana pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu

pertemuan I, II, dan pertemuan III. Adapun rencana tindakan adalah setelah

diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru

kelas 5 sebagai guru kolaborator mengenai materi pembelajaran yang akan

disajikan dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbantuan

alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I,

maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran,

diantaranya (RPP) pertemuan I, lembar kerja kelompok, lembar observasi. Peneliti

merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) silkus I dengan SK: 7.

Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan

sumber daya alam, dengan KD: 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah

karena pelapukan dan KD: 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Pada pertemuan

I ini yang akan dibahas yaitu proses pembentukan tanah dan macam-macam

batuan. Pada pertemuan II yang akan dibahas yaitu macam-macam pelapukan dan

jenis-jenis tanah serta cara menanggulangi pengikisan tanah. Pada pertemuan III

ini siswa dan guru mengingat pelajaran yang lalu dan siswa diberikan tes evaluasi

sebagai tes siklus I.

4.1.2.2.Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I dilaksanakan pada

minggu ketiga bulan Maret 2014. Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 3 kali

pertemuan, yaitu 2 kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan 1 kali

pertemuan untuk tes formatif mengevaluasi hasil belajar siswa pada siklus I.

Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Pelaksanaan

tindakan dan observasi ini merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

60

awal sampai akhir pembelajaran. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi

dari rencana yang dibuat dalam RPP. Sedangkan observasi dilakukan pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Hasil observasi aktivitas guru dalam

proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri atas 35 aspek

dan dalam pengamatan aktivitas siswa terdiri dari 25 aspek. Lembar aktivitas guru

dan siswa berpedoman pada skala nilai angka (numerical rating scale) dengan

skor tiap item adalah 1-4. Jawaban dibuat berdasarkan deskripsi aspek yang

diobservasi yaitu skor 1 berarti mendeskripsikan kurang, skor 2 berarti

mendeskripsikan sedang, skor 3 berarti mendeskripsikan baik, dan skor 4 berarti

mendeskripsikan sangat baik. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model STAD diisi oleh observer dengan cara

melingkari pada kolom skor yang sesuai dengan pengamatan. Setelah itu skor

dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I ini dilakukan pada hari Sabtu

tanggal 22 Maret 2014. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk

berdoa, salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi

berupa pertanyaan yaitu sebutkan asal usul tanah. Siswa disuruh menyebutkan

bahan pembentuk tanah, dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran.

Kemudian guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu

guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-masing kelompok

beranggotakan 5 orang secara heterogen. Kemudian guru menjelaskan sekilas

tentang materi proses pembentukan tanah dan macam-macam batuan dengan

membawa alat peraga. Siswa diminta mengadakan pengamatan. Guru

memberikan LKK mengenai macam-macam batuan untuk dikerjakan di dalam

kelompok. Siswa termotivasi dalam kelompok berpikir bersama dan menyatukan

pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota

dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Setelah selesai guru memanggil salah

satu siswa secara acak, kemudian siswa mencoba untuk menjawab pertanyaan dan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

61

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas. Siswa

kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil

diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi setelah

selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan

balik sebagai penguatan. Siswa mengerjakan kuis yang diberikan guru dan akan

langsung dikoreksi oleh guru dan siswa. Guru memberikan penghargaan terhadap

kelompok yang mencapai kategori super team, great team, good team.

Dalam kegiatan akhir guru memberikan semangat bagi kelompok yang

belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa

dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diperoleh

dari lembar observasi dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

62

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

1 2 7

Menyampaikan tujuan,

apersepsi, dan memotivasi

siswa

5 3, 4 11

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok belajar

7 6 5

Mempresentasikan materi

14 8, 13 9, 10,

11, 12 24

Membimbing kelompok

belajar

16, 17 15, 18 19, 20 16

Kuis

21, 22,

23 9

Penghargaan Kelompok 24, 25 6

Kompetensi guru 28 26, 27 11

Menyimpulkan materi

29, 30,

31, 32,

34, 35

33 22

Jumlah 2 2 19 12 111

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan

model pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA dapat diketahui aspek yang

memperoleh skor 1 sebanyak 2 nomor, skor 2 sebanyak 2 nomor, skor 3 sebanyak

19, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 13 nomor dan total skor

seluruhnya 111. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2

indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 3 dan 4 sehingga berjumlah

7. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan nomor

indikator 5 mendapat skor 3, sedangkan indikator 3 dan 4 mendapat skor 4

sehingga berjumlah 11. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok

belajar nomor indikator 7 mendapat skor 2 dan indikator 6 mendapat nilai 3

sehingga berjumlah 5. Pada aspek mempresentasikan materi nomor indikator 14

mendapat skor 2, sedangkan nomor indikator 8 dan 13 mendapat skor 6, serta

pada nomor indikator 9, 10, 11, dan 12 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 24.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

63

Aspek membimbing diskusi kelompok belajar pada nomor 16, 17 mendapat skor 1

dan skor nomor 15 dan 18 adalah 4, serta nomor indikator 19, dan 20 mendapat

skor 4 sehingga jumlah keseluruhan adalah 16. Kemudian pada aspek

memberikan kuis kepada siswa ketiga nomor indikator 21, 22, dan 23 mendapat

skor 3 sehingga berjumlah 9. Pada aspek memberikan penghargaan kelompok,

kedua indikator memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 6. Pada aspek kompetensi

guru nomor indikato 28 mendapat skor 3, sedangkan skor pada nomor indikator

26 dan 27 adalah 4 sehingga berjumlah 11. Selanjutnya pada aspek menyimpulkan

materi nomor indikator 29, 30, 31, 32, 34, dan 35 mendapat skor 3 dan skor

nomor 33 yaitu 4 sehingga berjumlah 22.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan

pertama diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek

dari beberapa indikator, indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

1 4

Menyimak tujuan,

apersepsi, dan motivasi dari

guru

4 2, 3 11

Menyimak guru

mempresentasikan materi

7 5, 6 8, 9 16

Membentuk kelompok

belajar

10 4

Belajar dalam kelompok 13, 14,

15 12 11 9

Kuis 18 16, 17 8

Penghargaan Kelompok 19, 20 8

Kegiatan akhir

21, 23,

25 22, 24 17

Jumlah 3 3 8 11 77

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

64

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi aktivitas siswa dalam penerapan

model pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA dapat diketahui aspek yang

memperoleh skor 1 sebanyak 3 nomor, skor 2 sebanyak 3 nomor, skor 3 sebanyak

8 nomor, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 11 nomor dan total skor

seluruhnya adalah 77. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 1

indikator yang memperoleh skor 4 sehingga jumlahnya 4. Pada aspek menyimak

apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran pada nomor indikator 4 mendapat

skor 3, sedangkan indikator 2 dan 3 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 11. Pada

aspek menyimak guru mempresentasikan materi pada nomor indikator 7

mendapat skor 2, sedangkan nomor indikator 5 dan 6 mendapat skor 3, serta pada

nomor indikator 8 dan 9 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 16. Pada aspek

membentuk kelompok belajar nomor indikator 10 mendapat skor 4 sehingga

jumlahnya 4. Aspek belajar dalam kelompok pada nomor 13, 14, dan 15 mendapat

skor 1, pada nomor 12 mendapat skor 2, dan skor nomor 11 adalah 4, sehingga

jumlah keseluruhan adalah 9. Kemudian pada aspek kuis nomor indikator 18

mendapat skor 2, sedangkan nomor 16 dan 17 mendapat skor 3 sehingga

berjumlah 8. Pada aspek penghargaan kelompok, kedua indikator memperoleh

skor 4 sehingga berjumlah 8. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir nomor

indikator 1, 23, dan 25 mendapat skor 3 dan skor nomor 22 dan 24 yaitu 4

sehingga berjumlah 17.

2) Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I pada pertemuan II dilakukan

pada hari Jum’at tanggal 28 Maret 2014. Pada awal pembelajaran guru

menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru

melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi pelajaran sebelumnya.

Kemudian menunjukkan batuan yang mengalami pelapukan.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu

guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-masing kelompok

beranggotakan 5 orang secara heterogen. Kemudian guru menjelaskan sekilas

tentang materi pelapukan batuan, bagian-bagian tanah, jenis-jenis tanah dan cara

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

65

mencegah pengikisan tanah dengan bantuan alat peraga. Siswa diminta

mengadakan pengamatan. Guru memberikan LKK mengenai macam-macam

batuan untuk dikerjakan di dalam kelompok. Siswa termotivasi dalam kelompok

berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan

tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut.

Setelah selesai guru memanggil salah satu siswa secara acak, kemudian siswa

mencoba untuk menjawab pertanyaan dan mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya untuk seluruh kelas. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk

berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal

yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan

kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Siswa

mengerjakan kuis yang diberikan guru dan akan langsung dikoreksi oleh guru dan

siswa. Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang mencapai

kategori super team, great team, good team.

Dalam kegiatan akhir guru memberikan semangat bagi kelompok yang

belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa

dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua diperoleh dari

lembar observasi dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat

pada tabel 4.5 berikut ini:

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

66

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

2 1 7

Menyampaikan tujuan,

apersepsi, dan memotivasi

siswa

3,4,5 9

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok belajar

7 6 7

Mempresentasikan materi

8, 14

9, 10,

11,

12,13

26

Membimbing kelompok

belajar

16,17

15,18,

19,20 22

Kuis 23 21,22, 11

Penghargaan Kelompok 24, 25 6

Kompetensi guru

26, 27,

28 12

Menyimpulkan materi

29, 30,

32

31,33,

34,35 25

Jumlah 0 0 15 20 125

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui tidak

ada yang memperoleh skor 1 dan skor 2, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak

15, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 20 nomor dan total skor

seluruhnya 125. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2

indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 4 dan 3 sehingga berjumlah

7. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan nomor

indikator 3,4 dan 5 mendapat skor 3, sehingga berjumlah 9. Pada aspek

mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar nomor indikator 7 mendapat

skor 3 dan indikator 6 mendapat nilai 4 sehingga berjumlah 7. Pada aspek

mempresentasikan materi nomor indikator 8 dan 14 mendapat skor 3, sedangkan

nomor indikator 9,10,11,12, dan 13 mendapat skor 4, sehingga berjumlah 26.

Aspek membimbing diskusi kelompok belajar pada nomor 16, 17 mendapat skor 3

dan skor nomor 15 dan 18 adalah 4, serta nomor indikator 19, dan 20 mendapat

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

67

skor 4 sehingga jumlah keseluruhan adalah 22. Kemudian pada aspek

memberikan kuis kepada siswa ketiga nomor indikator 23 mendapat skor 3

sedangkan nomor indikator 21 dan 22 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 11.

Pada aspek memberikan penghargaan kelompok, kedua indikator memperoleh

skor 3 sehingga berjumlah 6. Pada aspek kompetensi guru nomor indikator 26,27,

dan 28 mendapat skor 4, sehingga berjumlah 12. Selanjutnya pada aspek

menyimpulkan materi nomor indikator 29, 30, 32, mendapat skor 3 dan skor

nomor 31,33,34, dan 35 yaitu 4 sehingga berjumlah 25.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan

pertama diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek

dari beberapa indikator, indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

1 4

Menyimak tujuan,

apersepsi, dan motivasi dari

guru

2, 3, 4 12

Menyimak guru

mempresentasikan materi

7 5,6,8,9 18

Membentuk kelompok

belajar

10 4

Belajar dalam kelompok

12, 13,

14, 15 11 16

Kuis 18 16, 17 11

Penghargaan Kelompok 19, 20 8

Kegiatan akhir

21 22, 23,

24, 25 19

Jumlah 0 1 6 18 92

Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa dalam penerapan

model pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA dapat diketahui tidak ada

aspek yang memperoleh skor 1, skor 2 sebanyak 1 nomor, skor 3 sebanyak 6

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

68

nomor, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 18 nomor dan total skor

seluruhnya adalah 92. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 1

indikator yang memperoleh skor 4 sehingga jumlahnya 4. Pada aspek menyimak

apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran pada nomor indikator 2, 3, dan 4

mendapat skor 4, sehingga berjumlah 12. Pada aspek menyimak guru

mempresentasikan materi pada nomor indikator 7 mendapat skor 2, sedangkan

nomor indikator 5, 6, 8, dan 9 mendapat skor 4, sehingga berjumlah 18. Pada

aspek membentuk kelompok belajar nomor indikator 10 mendapat skor 4

sehingga jumlahnya 4. Aspek belajar dalam kelompok pada nomor 12,13, 14, dan

15 mendapat skor 3, dan skor nomor 11 adalah 4, sehingga jumlah keseluruhan

adalah 16. Kemudian pada aspek kuis nomor indikator 18 mendapat skor 3,

sedangkan nomor 16 dan 17 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 11. Pada aspek

penghargaan kelompok, kedua indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah

8. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir nomor indikator 21 mendapat skor 3 dan

skor nomor 22, 23, 24 dan 25 yaitu 4 sehingga berjumlah 19.

3) Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III dilakukan pada hari

Sabtu tanggal 29 Maret 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa

untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi

dengan mengingat kembali materi pelajaran sebelumnya..

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan

inti yaitu guru membagikan tes formatif berupa soal pilihan ganda kepada siswa.

Kemudian siswa mengerjakan tes formatif secara individu. Dilanjutkan dengan

pembahasan soal tes formatif yang disampaikan oleh guru dan siswa menyimak

pembahasan soal tes formatif. Setelah itu guru meminta siswa mengisi angket

motivasi untuk mengukur tingkat motivasi siswa selama pembelajaran dilakukan.

Dalam kegiatan akhir guru menyampaikan materi pembelajaran pada

pertemuan berikutnya serta menutup pembelajaran.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

69

4.1.2.3.Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran

STAD. Selain itu digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan

apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator

yang diharapkan. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari

pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi

atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru

kelas, guru observer, peneliti, dan perwakilan dari beberapa siswa kelas 5. Dalam

diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran kooperatif tipe STAD

bagi guru kelas, guru observer, siswa, dan peneliti. Dari diskusi ini didapatkan

bahwa guru kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD

mendapat pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran serta guru merasa

lebih mudah dalam mengajar, bagi siswa pembelajaran dirasa mudah diterima dan

dipahami serta siswa yang berkemampuan rendah merasa terbantu oleh temannya

yang berkemampuan tinggi tentang hal-hal yang belum dimengerti.

Berdasarkan analisis angket motivasi siswa terdapat 15 siswa yang

mencapai kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi dengan persentase

60% artinya lebih besar dari rata-rata sebelum dilakukan tindakan yaitu 48%

sehingga indikator pencapaian motivasi belum tercapai. Hasil evaluasi yang

diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan KKM = 70 maka diperoleh dari

seluruh siswa yang berjumlah 25 siswa dalam belajarnya sebanyak 19 siswa

tuntas dengan Persentase 76% dan rata-rata 73,8. Berdasarkan indikator

keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada hasil belajar

siswa, peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa

dinyatakan hasil belajarnya meningkat yaitu dengan KKM ≥ 70. Dari hasil

evaluasi siswa pada siklus I ternyata ketuntasan siswa baru mencapai 76%.

Artinya jika dilihat dari Persentase motivasi dan hasil belajar yang ditentukan

hasil evaluasi tertulis siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang

diharapkan.

Selanjutnya, sebagai pemantapan pada siklus I akan dilanjutkan pada

siklus II dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada setiap

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

70

kegiatan pembelajaran agar meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I

adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan

a. Rancangan pembelajaran sudah terencana dengan baik.

b. Siswa lebih termotivasi dalam belajar dengan menggunakan pembelajaran

tipe STAD.

c. Kegiatan pembelajaran nampak lebih baik, motivasi siswa lebih

meningkat.

d. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

2) Kekurangan

a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD belum terbiasa

dilaksanakan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

b. Masih adanya siswa yang belum termotivasi secara optimal.

c. Guru terkadang masih memanggil salah satu siswa yang pernah

dipanggilnya.

3) Penyelesaian

a. Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal

dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.

b. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok agar siswa

semakin termotivasi dalam pembelajaran.

c. Guru memanggil siswa secara acak dan diusahakan jangan memanggil

siswa yang sudah pernah dipanggil.

4.1.3. Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan hasil tindak lanjut dari refleksi yang dilakukan pada

siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran lebih maksimal. Pada

deskripsi siklus II akan diuraikan tentang kegiatan dalam siklus II yang meliputi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

71

tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 3 pertemuan.

4.1.3.1.Tahap Perencanaan

Rencana pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 3 pertemuan

yaitu pertemuan I, II, dan pertemuan III. Adapun rencana tindakan adalah setelah

diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru

Kelas 5 sebagai guru kolaborator mengenai materi pembelajaran yang akan

disajikan dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe STAD serta alat

penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka

peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran,

diantaranya (RPP) pertemuan I, lembar kerja kelompok, lembar observasi. Peneliti

merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I dengan SK: 7.

Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan

sumber daya alam dan KD: 7.3 Mengidentifikasi struktur bumi. Pada pertemuan I

ini yang akan dibahas yaitu struktur lapisan bumi. Pada pertemuan II ini yang

akan dibahas yaitu lapisan atmosfer bumi. Pada pertemuan III siswa diberikan tes

evaluasi sebagai tes siklus II.

4.1.3.2.Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II ini hampir sama dengan

pelaksanaan tindakan siklus I yaitu merupakan deskripsi dari tahap persiapan

hingga tahap pelaksanaan dan observasi, di mana tahap pelaksanaan terdiri dari

kegiatan awal, inti, dan akhir, yang membedakan dengan siklus I adalah pada

materi pembelajaran dan teknik yang digunakan dalam pengelolaan kelas.

Pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II dilaksanakan pada minggu pertama

bulan April 2014. Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan,

yaitu 2 kali pertemuan proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan tes formatif

untuk mengevaluasi siklus II. Setiap pertemuan dalam pelaksanaan tindakan

siklus II terdiri dari 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Tahap pelaksanaan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

72

observasi siklus II dilaksanakan seiring sejalan dengan tahap pelaksanaan

tindakan yaitu ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Pelaksanaan

observasi siklus II hanya dilakukan 2 kali yaitu pada saat proses pembelajaran dan

tidak dilakukan pada saat pertemuan ketiga untuk tes formatif mengevaluasi hasil

belajar siswa pada siklus II. Pelaksanaan observasi merupakan deskripsi observasi

kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan siklus II pertemuan I dilakukan pada hari Jum’at tanggal 04

April 2014. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam

kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi berupa pertanyaan

yaitu bagian bumi yang sering kita injak, dilanjutkan dengan penyampaian tujuan

pembelajaran. Kemudian menyampaikan langkah-langkah pembelajaran

menggunakan STAD.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu

guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-masing kelompok

beranggotakan 5 orang secara heterogen. Kemudian guru menjelaskan sekilas

tentang materi struktur lapisan bumi dengan bantuan alat peraga. Siswa diminta

mengadakan pengamatan. Guru memberikan LKK mengenai struktur lapisan

bumi untuk dikerjakan di dalam kelompok. Siswa termotivasi dalam kelompok

berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan

tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut.

Setelah selesai guru memanggil salah satu siswa secara acak, kemudian siswa

mencoba untuk menjawab pertanyaan dan mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya untuk seluruh kelas. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk

berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal

yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan

kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Siswa

mengerjakan kuis yang diberikan guru dan akan langsung dikoreksi oleh guru dan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

73

siswa. Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang mencapai

kategori super team, great team, good team

Dalam kegiatan akhir guru memberikan semangat bagi kelompok yang

belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa

dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama diperoleh

dari lembar observasi dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

1,2 8

Menyampaikan tujuan,

apersepsi, dan memotivasi

siswa

4 3,5 11

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok belajar

7 6 7

Mempresentasikan materi

8,11,12

, 14

9,

10,13 24

Membimbing kelompok

belajar

15,16,

17,18,

19,20

24

Kuis

21,22,

23 12

Penghargaan Kelompok 24, 25 8

Kompetensi guru 28 26, 27 11

Menyimpulkan materi

30, 32

29,31,

33,34,

35

26

Jumlah 0 0 9 26 131

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui tidak

ada yang memperoleh skor 1 dan skor 2, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak

9, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 26 nomor dan total skor

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

74

seluruhnya 131. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2

indikator, nomor indikator 1 dan 2 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada

aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan nomor indikator

4 mendapat skor 3, sedangkan nomor indokator 3 dan 5 mendapat skor 4 sehingga

berjumlah 11. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar

nomor indikator 7 mendapat skor 3 dan indikator 6 mendapat nilai 4 sehingga

berjumlah 7. Pada aspek mempresentasikan materi nomor indikator 8,11,12 dan

14 mendapat skor 3, sedangkan nomor indikator 9,10, dan 13 mendapat skor 4,

sehingga berjumlah 24. Aspek membimbing diskusi kelompok belajar pada nomor

15,16, 17,18,19, dan 20 mendapat skor 4 sehingga jumlah keseluruhan adalah 24.

Kemudian pada aspek memberikan kuis kepada siswa nomor indikator 21,22, dan

23 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 12. Pada aspek memberikan penghargaan

kelompok, kedua indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada aspek

kompetensi guru nomor indikator 28 mendapat skor 3 sedangkan nomor indokator

26 dan 27 mendapat skor 4, sehingga berjumlah 11. Selanjutnya pada aspek

menyimpulkan materi nomor indikator 30, 32, mendapat skor 3 dan skor nomor

29,31,33,34, dan 35 yaitu 4 sehingga berjumlah 26.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan

pertama diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek

dari beberapa indikator, indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

75

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

1 4

Menyimak tujuan,

apersepsi, dan motivasi dari

guru

2, 3, 4 12

Menyimak guru

mempresentasikan materi

5,6,7,

8,9 20

Membentuk kelompok

belajar

10 4

Belajar dalam kelompok

15 11, 12,

13, 14 19

Kuis

16, 17,

18 12

Penghargaan Kelompok 19, 20 8

Kegiatan akhir

22 21, 23,

24, 25 19

Jumlah 0 0 2 23 98

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa dalam penerapan

model pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA dapat diketahui tidak ada

aspek yang memperoleh skor 1 dan skor 2, skor 3 sebanyak 2 nomor, dan aspek

yang memperoleh skor 4 sebanyak 23 nomor dan total skor seluruhnya adalah 98.

Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 1 indikator yang

memperoleh skor 4 sehingga jumlahnya 4. Pada aspek menyimak apersepsi,

motivasi dan tujuan pembelajaran pada nomor indikator 2, 3, dan 4 mendapat skor

4, sehingga berjumlah 12. Pada aspek menyimak guru mempresentasikan materi

pada nomor indikator 5, 6, 7, 8, dan 9 mendapat skor 4, sehingga berjumlah 20.

Pada aspek membentuk kelompok belajar nomor indikator 10 mendapat skor 4

sehingga jumlahnya 4. Aspek belajar dalam kelompok pada nomor 15 mendapat

skor 3, dan skor nomor 11, 12, 13, 14 adalah 4, sehingga jumlah keseluruhan

adalah 19. Kemudian pada aspek kuis nomor indikator 16, 17, dan 18 mendapat

skor 4, berjumlah 12. Pada aspek penghargaan kelompok, kedua indikator

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

76

memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir

nomor indikator 22 mendapat skor 3 dan skor nomor 21, 23, 24 dan 25 yaitu 4

sehingga berjumlah 19.

2) Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan II dilaksanaan pada hari

Sabtu tanggal 05 April 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa

untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi

dengan suatu pertanyaan yaitu udara yang ada di bumi. Kemudian dilanjutkan

dengan penyampaian tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu

guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-masing kelompok

beranggotakan 5 orang secara heterogen. Kemudian guru menjelaskan sekilas

tentang materi pelapukan batuan, bagian-bagian tanah, jenis-jenis tanah dan cara

mencegah pengikisan tanah dengan bantuan alat peraga. Siswa diminta

mengadakan pengamatan. Guru memberikan LKK mengenai lapisan atmosfer

bumi untuk dikerjakan di dalam kelompok. Siswa termotivasi dalam kelompok

berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan

tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut.

Setelah selesai guru memanggil salah satu siswa secara acak, kemudian siswa

mencoba untuk menjawab pertanyaan dan mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya untuk seluruh kelas. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk

berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal

yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan

kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Siswa

mengerjakan kuis yang diberikan guru dan akan langsung dikoreksi oleh guru dan

siswa. Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang mencapai

kategori super team, great team, good team

Dalam kegiatan akhir guru memberikan semangat bagi kelompok yang

belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

77

dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua diperoleh

dari lembar observasi dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

1,2 8

Menyampaikan tujuan,

apersepsi, dan memotivasi

siswa

3,4,5 12

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok belajar

6,7 8

Mempresentasikan materi

8,9,

10,11,1

2,13,14

28

Membimbing kelompok

belajar

15,16,

17,18,

19,20

24

Kuis

21,22,

23 12

Penghargaan Kelompok 24, 25 8

Kompetensi guru

26,

27,28 12

Menyimpulkan materi

30

29,31,

32, 33,

34, 35

27

Jumlah 0 0 1 34 139

Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui tidak

ada yang memperoleh skor 1 dan skor 2, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak

1, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 34 nomor dan total skor

seluruhnya 139. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2

indikator, nomor indikator 1 dan 2 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada

aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan nomor indokator

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

78

3, 4, dan 5 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 12. Pada aspek

mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar nomor indikator 6 dan 7

mendapat skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada aspek mempresentasikan materi

nomor indikator 8,9,10,11,12,13, dan 14 mendapat skor 4, sehingga berjumlah

28. Aspek membimbing diskusi kelompok belajar pada nomor 15,16, 17,18,19,

dan 20 mendapat skor 4 sehingga jumlah keseluruhan adalah 24. Kemudian pada

aspek memberikan kuis kepada siswa nomor indikator 21,22, dan 23 mendapat

skor 4 sehingga berjumlah 12. Pada aspek memberikan penghargaan kelompok,

kedua indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada aspek kompetensi

guru nomor indokator 26, 27, dan 28 mendapat skor 4, sehingga berjumlah 12.

Selanjutnya pada aspek menyimpulkan materi nomor indikator 30 mendapat skor

3 dan skor nomor 29,31,32,33,34, dan 35 yaitu 4 sehingga berjumlah 27.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan kedua

diperoleh dari lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dari

beberapa indikator, indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

79

Tabel 4.10

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

1 4

Menyimak tujuan,

apersepsi, dan motivasi dari

guru

2, 3, 4 12

Menyimak guru

mempresentasikan materi

5,6,7,

8,9 20

Membentuk kelompok

belajar

10 4

Belajar dalam kelompok

15 11, 12,

13, 14 19

Kuis

16, 17,

18 12

Penghargaan Kelompok 19, 20 8

Kegiatan akhir

21, 22,

23, 24,

25

20

Jumlah 0 0 1 24 99

Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi aktivitas siswa dalam penerapan

model pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA dapat diketahui tidak ada

aspek yang memperoleh skor 1 dan skor 2, skor 3 sebanyak 1 nomor, dan aspek

yang memperoleh skor 4 sebanyak 24 nomor dan total skor seluruhnya adalah 99.

Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran terdiri dari 1 indikator yang

memperoleh skor 4 sehingga jumlahnya 4. Pada aspek menyimak apersepsi,

motivasi dan tujuan pembelajaran pada nomor indikator 2, 3, dan 4 mendapat skor

4, sehingga berjumlah 12. Pada aspek menyimak guru mempresentasikan materi

pada nomor indikator 5, 6, 7, 8, dan 9 mendapat skor 4, sehingga berjumlah 20.

Pada aspek membentuk kelompok belajar nomor indikator 10 mendapat skor 4

sehingga jumlahnya 4. Aspek belajar dalam kelompok pada nomor 15 mendapat

skor 3, dan skor nomor 11, 12, 13, 14 adalah 4, sehingga jumlah keseluruhan

adalah 19. Kemudian pada aspek kuis nomor indikator 16, 17, dan 18 mendapat

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

80

skor 4, berjumlah 12. Pada aspek penghargaan kelompok, kedua indikator

memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir

nomor indikator 21, 22, 23, 24 dan 25 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 20.

3) Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan III dilakukan pada hari

Jum’at tanggal 11 April 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa

untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi

dengan mengingat kembali materi pelajaran sebelumnya.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan

inti yaitu guru membagikan tes formatif berupa soal pilihan ganda kepada siswa.

Kemudian siswa mengerjakan tes formatif secara individu. Dilanjutkan dengan

pembahasan soal tes formatif yang disampaikan oleh guru dan siswa menyimak

pembahasan soal tes formatif. Setelah itu guru meminta siswa mengisi angket

motivasi untuk mengukur tingkat motivasi siswa selama pembelajaran dilakukan.

Dalam kegiatan akhir guru menyampaikan materi pembelajaran pada

pertemuan berikutnya serta menutup pembelajaran.

4.1.3.3.Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala

kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, guru

observer, peneliti, dan perwakilan dari beberapa siswa Kelas 5. Dalam diskusi

berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi guru

kelas, guru observer, siswa, dan peneliti. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru

kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan baik, bagi

siswa pembelajaran dirasa mudah diterima dan dipahami serta dengan bekerja

kelompok siswa yang berkemampuan rendah merasa terbantu oleh temannya yang

berkemampuan tinggi tentang hal-hal yang belum dimengerti. Hasil refleksi

dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran STAD. Setelah selesai

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

81

pembelajaran pada siklus II pertemuan III maka dilaksanakan evaluasi untuk

mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi.

Hasil analisis angket motivasi siswa terdapat 22 siswa yang mencapai

kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi dengan persentase 88%.

Sesuai dengan indikator peningkatan motivasi yang telah ditentukan yaitu

sebanyak 80% dari keseluruhan siswa dalam kategori motivasi tinggi atau

motivasi sangat tinggi. Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan

belajar dengan KKM= 70 maka diperoleh sebanyak 25 dengan prosentase 100%

siswa tuntas artinya semua siswa telah tuntas. Berdasarkan indikator keberhasilan

yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa, peneliti

memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa dinyatakan hasil

belajarnya meningkat yaitu dengan mencapai nilai ≥70. Dari hasil evaluasi siswa

pada siklus II ternyata ketuntasan siswa baru mencapai 100%. Artinya jika dilihat

dari indikator keberhasilan yang ditentukan hasil evaluasi tertulis siswa telah

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan penulis.

Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus II secara keseluruhan

hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II sebagai berikut:

1. Rancangan pembelajaran sudah baik

2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe STAD

3. Kegiatan pembelajaran nampak lebih baik, motivasi siswa lebih meningkat.

4. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

5. Siswa termotivasi dengan baik didalam proses pembelajaran.

6. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mengeluarkan pendapat

4.2. Hasil Analisis Data

Hasil analisis data diperoleh dari data kondisi awal, siklus I, dan

siklus II yang meliputi data motivasi belajar IPA dan tes evaluasi siswa pada

akhir siklus. Dari data tersebut kemudian dianalisis dengan membandingkan

data pada tiap siklus yaitu dari kondisi awal, siklus I dan siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian yang dikakukan di SD Negeri 1 Campursari

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

82

diketahui bahwa dari motivasi belajar siswa kelas 5 dari kondisi awal, siklus I,

dan siklus II mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran

STAD. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 1 Campursari

diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas 5 dari kondisi awal, siklus I, dan

siklus II mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran STAD.

Berhasil atau tidaknya model pembelajaran STAD dapat dilihat dari

motivasi belajar dan hasil belajar IPA siswa. Hasil belajar diperoleh dari hasil tes

formatif siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Hasil tes formatif siswa

kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan IPA semester II. Sedangkan data

pada siklus I dan siklus II diperoleh dari tes formatif akhir siklus.

4.2.1. Kondisi Awal

4.2.1.1. Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa terhadap pembelajaran IPA

sebelum diterapkannya model pembelajaran STAD, maka data diperoleh dari hasil

angket motivasi pada kegiatan pembelajaran yang telah diisi oleh siswa. Angket

motivasi yang dikembangkan dari indikator indikator motivasi. Aspek yang

diukur meliputi 20 aspek.

Berdasarkan angket motivasi sebelum dilakukan tindakan pembelajaran

yang diperoleh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Motivasi Siswa Pra Siklus

Siswa Kelas 5 SDN 1 Campursari Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

Interval Kategori Frekuensi Persentase

Skor dibawah 47 Motivasi Sangat Kurang 1 4%

Skor 48 – 55 Motivasi Kurang 2 8%

Skor 56 – 63 Motivasi Cukup 10 40%

Skor 64 – 71 Motivasi Tinggi 10 40%

Skor diatas 72 Motivasi Sangat Tinggi 2 8%

Jumlah 25 100%

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

83

Dari tabel 4.11 di atas dapat diketahui frekuensi yang pada Kategori

motivasi sangat kurang sebanyak 1 siswa dengan Persentase 4%, kategori

motivasi kurang sebanyak 2 siswa dengan Persentase 8% dan kategori motivasi

cukup frekuensinya 10 siswa dengan Persentase 40%. Kategori motivasi tinggi

sebanyak 10 siswa dengan Persentase 40%. Kategori motivasi sangat tinggi yaitu

2 siswa dengan Persentase 8%. Berdasarkan tabel 4.11 dapat digambarkan dalam

diagram sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kondisi Awal

4.2.1.2. Hasil Belajar Siswa

Kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan IPA semester 2 tahun

2013/2014. Data hasil ulangan IPA dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

84

Tabel 4.12

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Pra Siklus

No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1 40-49 1 4% Tidak Tuntas

2 50-59 5 20% Tidak Tuntas

3 60-69 9 36% Tidak Tuntas

4 70-79 6 24% Tuntas

5 80-89 4 16% Tuntas

6 90-100 0 0% Tuntas

Jumlah 25 100%

Nilai Rata-rata 64,6

Nilai maks. 85

Nilai min. 40

Tuntas 10

Tidak Tuntas 15

Prosentase Ketuntasan 40%

Prosentase Ketidaktuntasan 60%

Berdasarkan tabel 4.12 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA

dapat dikatakan hasil belajar masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari

banyaknya siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran yaitu dibawah KKM

70. Dari tabel tersebut diketahui skor nilai antara 40-49 frekuensinya ada 1

dengan Persentase 4% dari jumlah keseluruhan siswa, 50-59 frekuensinya ada 5

dengan Persentase 20% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai antara 60-

69 frekuensinya ada 9 dengan Persentase 36% dari jumlah keseluruhan

siswa, dan skor nilai antara 70-79 frekuensinya ada 6 dengan persentase

24% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai 80-89 frekuensinya 4 dengan

Persentase 16%, nilai 99-100 frekuensinya 0 dengan persentase 0% dari jumlah

siswa dan dapat dilihat pada daftar nilai siswa (terlampir). Berdasarkan tabel

4.12 dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

85

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai IPA Kondisi Awal

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil

perolehan nilai kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Jumlah Presentase

1 Tuntas ≥70 10 40%

2 Belum Tuntas <70 15 60%

Jumlah 25 100%

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat diketahui bahwa

siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=70) sebanyak 15 siswa atau 60%, sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa dengan persentase 40%. Dari hasil

tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan

diatas KKM lebih sedikit daripada jumlah siswa yang tidak tuntas.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.13 dapat dilihat pada diagram 4.4 berikut

ini:

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

86

Gambar 4.4 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

4.2.2. Siklus I

4.2.2.1. Motivasi Belajar Siswa

Hasil tindakan diperoleh dari hasil angket motivasi pada kegiatan

pembelajaran yang telah diisi oleh siswa. Untuk mengukur keberhasilan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi

dalam kegiatan pembelajaran menggunakan angket motivasi yang dikembangkan

dari indikator indikator motivasi. Aspek yang diukur meliputi 20 aspek.

Hasil motivasi siswa pada siklus I mengalami peningkatan pada

dibandingkan sebelum dilaksanakan tindakan. Hal ini terlihat dari peningkatan

nilai aspek indikator motivasi yang meningkat. Ini disebabkan karena siswa sudah

terarah dalam kegiatan pembelajaran, siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab,

berdiskusi dalam kelompok dan aktif mengemukakan pendapat ataupun menerima

pendapat. Dan secara kesuluruhan proses pembelajaran sudah baik sehingga

dalam mengikuti proses pembelajaran siswa aktif dalam pembelajaran.

Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan STAD diperoleh

hasil pengisian angket yang dilakukan oleh siswa terhadap aktivitas motivasi

dalam pembelajaran IPA. Hasil angket dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

87

Tabel 4.14

Hasil Motivasi Siklus I

Siswa Kelas 5 SDN 1 Campursari Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

Interval Kategori Frekuensi Persentase

Skor dibawah 47 Motivasi Sangat Kurang 0 0%

Skor 48 - 55 Motivasi Kurang 2 8%

Skor 56 - 63 Motivasi Cukup 8 32%

Skor 64 - 71 Motivasi Tinggi 7 28%

Skor diatas 72 Motivasi Sangat Tinggi 8 32%

Jumlah 25 100%

Dari tabel 4.14 dapat diketahui frekuensi yang pada kategori motivasi

sangat kurang sebanyak 0 siswa dengan Persentase 0%, kategori motivasi kurang

sebanyak 2 siswa dengan Persentase 8% dan kategori motivasi cukup

frekuensinya 8 siswa dengan Persentase 32%. Kategori motivasi tinggi sebanyak

7 siswa dengan Persentase 28%. Kategori motivasi sangat tinggi yaitu 8 siswa

dengan Persentase 32%. Berdasarkan tabel 4.14 dapat digambarkan dalam

diagram 4.5 sebagai berikut:

Gambar 4.5 Diagram Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Siklus I

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

88

Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I telah

meningkatkan motivasi belajar siswa dengan frekuensi yang mendapat kategori

motivasi tinggi atau sangat tinggi sebanyak 15 siswa dengan Persentase 60% yang

sebelumnya hanya 52%. Tetapi indikator pencapaian motivasi siswa belum

tercapai. Sehingga perlu dilaksanakan tindakan pada siklus II.

4.2.2.2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri 1 Campursari diperoleh

dengan mengadakan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga. Dari

hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar IPA. Hasil

belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri 1 Campursari pada Kompetensi Dasar

mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan

mengidentifikasi jenis-jenis tanah disajikan pada tabel daftar nilai IPA

(terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.15.

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Nilai IPA

Siklus I

No. Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan

1 40-49 0 0% Tidak Tuntas

2 50-59 2 8% Tidak Tuntas

3 60-69 4 16% Tidak Tuntas

4 70-79 11 44% Tuntas

5 80-89 6 24% Tuntas

6 90-100 2 8% Tuntas

Jumlah 25 100%

Nilai Rata-rata 73,8

Nilai maks. 100

Nilai min. 55

Tuntas 19

Tidak Tuntas 6

Prosentase Ketuntasan 76%

Prosentase Ketidaktuntasan 24%

Berdasarkan tabel 4.15 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat

dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 5 mengalami peningkatan dari

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

89

kondisi awal, ditandai dengan nilai rata-rata hasil belajar kondisi awal meningkat

menjadi 73,8 sedangkan Persentase ketuntasan juga meningkat menjadi 76%

yang didapat oleh 19 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau

dikatakatan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 24% yang

didapat oleh 6 siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 100 sedangkan untuk nilai

terendah mejadi 55 yang semula hanya 40. Dari tabel tersebut diketahui

skor nilai antara 40-49 frekuensinya 0 dengan persentase 0% dari jumlah

keseluruhan siswa, 50-59 frekuensinya ada 2 dengan persentase 8% dari

jumlah keseluruhan siswa, skor nilai antara 60-69 frekuensinya ada 4 dengan

persentase 16% dari jumlah keseluruhan siswa, dan skor nilai antara 70-79

frekuensinya ada 11 dengan persentase 44% dari jumlah keseluruhan siswa,

skor nilai 80-89 frekuensinya 6 dengan persentase 24%, nilai 99-100

frekuensinya 2 dengan persentase 8% dari jumlah siswa dan dapat dilihat pada

daftar nilai siswa (terlampir). Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan dalam

diagram sebagai berikut:

Gambar 4.6 Diagram Hasil Perolehan Nilai siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil

perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.16 berikut:

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

90

Tabel 4.16

Ketuntasan Belajar Siklus I

No Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Jumlah Presentase

1 Tuntas ≥70 19 76%

2 Belum Tuntas <70 6 24%

Jumlah 25 100%

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70)

sebanyak 6 siswa atau 24%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan

minimal sebanyak 19 siswa dengan persentase 76%. Dari hasil tersebut

dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas

KKM lebih banyak daripada jumlah siswa yang tidak tuntas, namun indikator

kinerja hasil belajar IPA yang peneliti tentukan belum tercapai yaitu 80 %.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.16 dapat dilihat dapat dibuat diagram

yang tertuang pada diagram 4.7 berikut ini:

Gambar 4.7 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar siklus I

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

91

4.2.3. Siklus II

4.2.3.1. Motivasi Belajar Siswa

Hasil tindakan diperoleh dari hasil angket motivasi pada kegiatan

pembelajaran yang telah diisi oleh siswa. Untuk mengukur keberhasilan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi

dalam kegiatan pembelajaran menggunakan angket motivasi yang dikembangkan

dari indikator indikator motivasi. Aspek yang diukur meliputi 20 aspek.

Hasil motivasi siswa pada siklus II mengalami peningkatan pada

dibandingkan siklus I. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai aspek indikator

motivasi yang meningkat. Ini disebabkan karena siswa sudah terarah dan terbiasa

dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa aktif dalam kegiatan

tanya jawab, berdiskusi dalam kelompok dan aktif mengemukakan pendapat

ataupun menerima pendapat. Dan secara kesuluruhan proses pembelajaran sudah

baik sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran siswa aktif dalam

pembelajaran.

Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan STAD diperoleh

hasil pengisian angket motivasi siklus II yang dilakukan oleh siswa dalam

pembelajaran IPA. Hasil angket dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.17

Hasil Motivasi Siklus II

Siswa Kelas 5 SDN 1 Campursari Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

Interval Kategori Frekuensi Persentase

Skor dibawah 47 Motivasi Sangat Kurang 0 0%

Skor 48 - 55 Motivasi Kurang 0 0%

Skor 56 - 63 Motivasi Cukup 3 12%

Skor 64 - 71 Motivasi Tinggi 3 12%

Skor diatas 72 Motivasi Sangat Tinggi 19 76%

Jumlah 25 100%

Dari tabel 4.17 dapat diketahui frekuensi yang pada kategori motivasi

sangat kurang sebanyak 0 siswa dengan Persentase 0%, kategori motivasi kurang

sebanyak 0 siswa dengan Persentase 0% dan kategori motivasi cukup

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

92

frekuensinya 3 siswa dengan Persentase 12%. Kategori motivasi tinggi sebanyak

3 siswa dengan Persentase 12%. Kategori motivasi sangat tinggi yaitu 19 siswa

dengan Persentase 76%. Berdasarkan tabel 4.17 dapat digambarkan dalam

diagram sebagai berikut.

Gambar 4.8 Diagram Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Siklus II

Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II

motivasi belajar siswa telah meningkat dibandingkan motivasi belajar siswa pada

siklus I. Pada siklus II kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi

frekuensinya 22 siswa dengan Persentase 88%. Maka indikator peningkatan

motivasi siswa sudah tercapai dengan kategori tinggi atau sangat tinggi. Hal ini

disebabkan karena penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah terbiasa

dalam kegiatan pembelajaran.

4.2.3.2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri 1 Campursari pada

Kompetensi Dasar mendeskripsikan struktur bumi disajikan pada tabel daftar

nilai IPA (terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.18 yaitu tentang

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

93

distribusi frekuensi nilai IPA, siswa kelas 5 SD Negeri 1 Campursari Tahun

Pelajaran 2013/2014.

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Nilai IPA

Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1 40-49 0 0% Tidak Tuntas

2 50-59 0 0% Tidak Tuntas

3 60-69 0 0% Tidak Tuntas

4 70-79 3 12% Tuntas

5 80-89 7 28% Tuntas

6 90-100 15 60% Tuntas

Jumlah 25 100%

Nilai Rata-rata 89,6

Nilai maks. 100

Nilai min. 70

Tuntas 25

Tidak Tuntas 0

Prosentase Ketuntasan 100%

Prosentase Ketidaktuntasan 0%

Dilihat dari tabel 4.18 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA

dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 5 mengalami

peningkatan dari hasil belajar siklus I, ditandai dengan nilai rata-rata yang

meningkat menjadi 89,6 sedangkan persentase ketuntasan juga meningkat

menjadi 100% yang didapat oleh 25 siswa. Tidak ada siswa yang mendapat nilai

dibawah KKM atau dikatakatan tidak tuntas, untuk nilai tertinggi menjadi 100

sedangkan untuk nilai terendah 70. Berdasarkan tabel 4.18 dapat dinyatakan

dalam diagram berikut ini:

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

94

Gambar 4.9 Diagram Hasil Perolehan Nilai IPA siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil

perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.19 berikut ini:

Tabel 4.19

Ketuntasan Belajar Siklus II

No Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1 Tuntas ≥70 25 100%

2 Belum Tuntas <70 0 0%

Jumlah 25 100%

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa tidak

ada siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=70) yaitu 0%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal

sebanyak 25 siswa dengan persentase 100%. Dari hasil tersebut dapat diketahui

bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak

daripada jumlah siswa yang tidak tuntas, ketuntasan belajar siswa pada

tabel 4.19 dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

95

Gambar 4.10 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar siklus II

4.2.4. Analisis Komparatif

Berikut ini dapat dilihat tabel hasil pengisian angket motivasi siswa

sebelum tindakan, siklus I dan siklus II serta rekapitulasi pengelompokkan skor

motivasi dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.20

Hasil motivasi siswa

PraSiklus, Siklus I, Siklus II

Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Motivasi

Sangat

Kurang

1 4% 0 0% 0 0%

Motivasi

Kurang 2 8% 2 8% 0 0%

Motivasi

Cukup 10 40% 8 32% 3 12%

Motivasi

Tinggi 10 40% 7 28% 3 12%

Motivasi

Sangat

Tinggi

2 8% 8 32% 19 76%

Jumlah 25 100 25 100 25 100

Dari tabel 4.20 dapat diketahui pada prasiklus frekuensi siswa yang

mendapatkan kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi sebanyak 12

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

96

siswa dengan persentase 48%. Pada siklus I frekuensi siswa yang mendapatkan

kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi sebanyak 15 siswa dengan

persentase 60%. Sedangkan Pada siklus II frekuensi siswa yang mendapatkan

kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi sebanyak 22 siswa dengan

persentase 88%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi setelah tindakan siklus I

dan Siklus II menjadi lebih baik dibandingkan sebelum diberi tindakan

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dapat dilihat adanya peningkatan motivasi

siswa dalam setiap siklusnya pada kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat

tinggi dengan persentase pra siklus 48% dari keseluruhan jumlah siswa, pada

siklus I dengan persentase 60% dari keseluruhan jumlah siswa, dan pada siklus II

dengan persentase 88% dari keseluruhan jumlah siswa. Grafik peningkatan

motivasi siswa dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.11 Diagram Peningkatan Motivasi Siswa

Selain perbandingan skor motivasi, terdapat juga analisis data kuantitatif

yang berasal dari hasil belajar siswa saat prasiklus, siklus I, dan siklus II akan

disajikan dalam sebuah tabel dan grafik.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

97

Tabel 4.21

Hasil belajar siswa

PraSiklus, Siklus I, Siklus II

Statistik Deskriptif

Tindakan PraSiklus Siklus I Siklus II

Rata-rata 64,60 73,80 89,60

Nilai Tengah 65 75 90

Standar Deviasi 11,35 10,53 8,52

Minimal 40 55 70

Maksimal 85 100 100

Dari tabel 4.21 di atas dapat diketahui rata-rata hasil belajar siswa kelas

PraSiklus 64,6, nilai tengah 65 dengan standar deviasi 11,35. Nilai terendah 40

dan nilai tertinggi 85. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh

sebesar 73,8, nilai tengah 75 dengan standar deviasi 10,53. Nilai terendah 55 dan

nilai tertinggi 100. Pada siklus II, nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh

sebesar 89,6, nilai tengah 90 dengan standar deviasi 8,52. Nilai terendah 70 dan

nilai tertinggi 100. Dari tabel 4.21 dapat dibuat grafik peningkatan rata-rata hasil

belajar siswa sebagai berikut:

Gambar 4.12 Diagram Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

98

Perbandingan ketuntasan siswa Kelas 5 saat prasiklus, siklus I, dan siklus

II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.22

Rekap Ketuntasan Siswa

Siswa Kelas 5 SDN 1 Campursari Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

Kriteria Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa

Persentase Jumlah

siswa

Persentase Jumlah

siswa

Persentase

Tuntas >70 10 40% 19 76% 25 100%

Tidak

Tuntas

<70 15 60% 6 24% 0 0%

Dari tabel 4.22 rekapitulasi pengelompokkan nilai diatas dapat dilihat

adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti

untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 10 orang.

Sedangkan setelah siklus I jumlah siswa yang tuntas ada 19 siswa dan siklus II

jumlah siswa yang tuntas ada 25 siswa atau semua siswa tuntas. Pada klasifikasi

tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 15 siswa yang belum tuntas pada

mata pelajaran IPA, setelah siklus I terdapat 6 siswa tidak tuntas dan siklus II

tidak ada siswa tidak tuntas artinya semua siswa atau 25 siswa mengalami

ketuntasan belajar. Ini membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meningkat dalam

setiap siklusnya. Berdasarkan table 4.22 diatas tentang siswa tuntas dan tidak

tuntas dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

99

Gambar 4.13 Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II

Pada Tabel 4.22 dan diagram 4.13 menunjukkan pembelajaran kooperatif

tipe STAD dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar dan

menurunya jumlah siswa yang tidak tuntas.

4.3. Pembahasan

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di Kelas 5 SD Negeri 1

Campursari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung ditemukan bahwa

tingkat motivasi kelompok dan hasil belajar siswa masih rendah, hal ini

disebabkan pemahaman siswa tentang materi cahaya belum menekankan pada

aspek kinerja siswa dalam kelompok. Proses pembelajaran sebelum tindakan

menunjukkan bahwa siswa masih pasif, siswa lebih cenderung mendengarkan

ceramah guru sehingga siswa terkesan bosan pada proses pembelajaran. Siswa

masih bekerja secara individual, tidak tampak motivasi siswa dan tidak dibiasakan

bekerja kelompok dalam proses pembelajaran. Siswa terlihat jenuh karena

pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata pelajaran IPA rendah.

Tingkat motivasi siswa tergolong rendah dengan frekuensi pada kategori motivasi

tinggi atau motivasi sangat tinggi sebanyak 12 siswa dengan persentase 48%.

Sedangkan 52% siswa pada kategori motivasi cukup, motivasi kurang, dan

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

100

motivasi sangat kurang. Pada hasil belajar siswa yang mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM=70) hanya 10 siswa atau 40% sedangkan siswa yang

belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 15 siswa atau 60%. Nilai

tertinggi yang didapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 85 sedangkan nilai

terendahnya adalah 40.

Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan

tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat

memahami materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja,

karena ke-10 siswa ini memang mempunyai kemampuan dalam belajar yang lebih

baik dibandingkan teman-temannya walaupun hanya dengan mendengarkan saja,

sedangkan 15 siswa yang lain belum bisa memahami materi yang disajikan oleh

guru hanya dengan ceramah saja karena kemampuan dalam belajar mereka rendah

jika hanya mendengarkan saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai yaitu

bagaimana menekankan aspek peningkatan motivasi belajar dan meningkatkan

hasil belajar siswa di kelas agar lebih baik dalam memahami materi pelajaran.

Peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa didapatkan dari hasil

perolehan nilai siklus I dan II adalah sebagai berikut:

a. Siklus I

Pada Siklus I dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD

berdasarkan analisis angket motivasi pada siklus I frekuensi siswa yang

mendapatkan kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi sebanyak 15

siswa dengan persentase 60%. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=70) sebanyak 19 siswa atau 76% dan terdapat 6 siswa yang mendapatkan

nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-ratanya adalah 73,8

sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 55.

b. Siklus II

Pada Siklus II dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD

berdasarkan analisis angket motivasi pada siklus II frekuensi siswa yang

mendapatkan kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi sebanyak 22

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

101

siswa dengan persentase 88% artinya indikator peningkatan motivasi sudah

tercapai. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak

25 siswa atau 100% dan artinya semua siswa telah tuntas. Nilai rata-ratanya

adalah 89,6 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 70.

Dari uraian diatas dapat dilihat kondisi prasiklus diketahui terdapat 12

siswa yang mencapai kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi dan

terdapat 10 siswa tuntas dari 25 siswa. Pada siklus I terdapat 15 siswa yang

mencapai kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi dan terdapat 19

siswa tuntas dari 25 siswa. Pada Siklus II terdapat 22 siswa yang mencapai

kategori motivasi tinggi atau motivasi sangat tinggi dan 25 siswa tuntas. Dapat

dilihat dari hasil tersebut bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD baik

digunakan untuk siswa yang belum tuntas maupun yang sudah tuntas. Dengan

pembelajaran yang dilakukan menunjukan bahwa motivasi dan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

(Rusman, 2010: 205) mengemukakan “Pembelajaran kooperatif dapat

memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan

mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman”. Selain itu hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Donatus (2012). Upaya Meningkatkan Motivasi

Dan Hasil Belajar IPA (Sains) Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD

Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Ledok 02 Semester II Tahun Pelajaran

2011/2012. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada model pembelajaran

konvensional.

Proses pembelajaran dalam pelaksanaan praktik di lapangan yang

dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa hal yang menyebabkan adanya

peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Dalam proses pembelajaran tipe STAD yang menerapkan adanya kerja

kelompok dalam suatu pembelajaran dimana setiap siswa dalam masing-masing

kelompok mendapat tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas bersama. Hal ini

menjadikan siswa terlihat lebih aktif dalam meningkatkan motivasi untuk

menyelesaikan tugas dalam kelompoknya. Tanggungjawab individu yang terjadi

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...1 Campursari kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari observasi dengan

102

lebih tinggi sehingga pengetahuan yang diterima lebih maksimal karena

pertukaran pendapat antarsiswa. Dalam pembelajaran siswa yang berkemampuan

tinggi dapat membantu siswa yang berkemampuan rendah. Proses pembelajaran

yang melibatkan motivasi siswa secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap

hasil belajar. Saat pembelajaran siswa yang berkemampuan tinggi dapat

membantu siswa yang berkemampuan rendah sehingga terjadi pertukaran

pengetahuan yang dimiliki.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD membutuhkan

partisipasi dan motivasi siswa. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan cara

belajar siswa lebih baik, sikap tolong menolong dalam beberapa perilaku sosial

dan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai tujuan utama dalam pembelajaran

kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan

pembelajaran yang penting yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap

keragaman dan pengembangan ketrampilan sosial (Rusman, 2011: 209).

Berdasarkan perolehan skor motivasi dan hasil belajar yang didapatkan

pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe

STAD lebih menekankan pada aspek keaktifan siswa dalam kegiatan

pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi sehingga dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa siswa Kelas 5 SD Negeri 1

Campursari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Tahun 2013/2014.