bab iv hasil penelitian dan pambahasan€¦ · kabupaten demak merupakan salah satu sekolah yang...

28
71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Profil SD Negeri Purwosari 1 SD Negeri Purwosasi 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak merupakan salah satu sekolah yang berstatus Negeri di Kabupaten Demak, berdiri pada tanggal 1 Maret 1955 dan tanggal operasional tanggal 1 Maret 1985, berdasarkan Surat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 421.2/005/10/51/1985. Lokasi SD Negeri Purwosari 1 Sayung terletak di Kelurahan Purwosari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah, tepatnya Jalan Raya Sayung Demak (denah terlampir). Gedung SD Negeri Purwosari 1 Sayung Seluas ± 644 M 2 terletak diatas tanah seluas 2,5880 M 2 (foto terlampir). Gedung ini terdiri atas sebuah gedung induk berlantai dua dan beberapa gedung lainnya. SD Negeri Purwosari 1 Sayung memeiliki 12 ruang kelas, 1 ruang perpusta-kaan, 1 ruang kantor guru, serta 6 ruang KM/WC. Visi SD Negeri Purwosari 1 Sayung adalah Membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, cerdas, trampil, dan berwawasan luas. Sedangkan Misi SD Negeri Purwosari 1 Sayung adalah 1) Menumbuhkan sikap / perilaku yang baik sesuai norma yang berlaku; 2) Meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam bidang IPTEK; 3) Mengembangkan ketrampilan peserta didik agar siap terjun di masyarakat; 4) Menumbuh kembangkan kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya; 5) Menghasilkan lulusan yang berkualitas; 6) Tidak menbedakan gender. Tujuan SD

Upload: others

Post on 13-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 71

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN

    4.1. Hasil Penelitian

    4.1.1. Profil SD Negeri Purwosari 1

    SD Negeri Purwosasi 1 Kecamatan Sayung

    Kabupaten Demak merupakan salah satu sekolah yang

    berstatus Negeri di Kabupaten Demak, berdiri pada

    tanggal 1 Maret 1955 dan tanggal operasional tanggal 1

    Maret 1985, berdasarkan Surat Kementerian Pendidikan

    dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:

    421.2/005/10/51/1985. Lokasi SD Negeri Purwosari 1

    Sayung terletak di Kelurahan Purwosari Kecamatan

    Sayung Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah,

    tepatnya Jalan Raya Sayung Demak (denah terlampir).

    Gedung SD Negeri Purwosari 1 Sayung Seluas ± 644 M2

    terletak diatas tanah seluas 2,5880 M2 (foto terlampir).

    Gedung ini terdiri atas sebuah gedung induk berlantai

    dua dan beberapa gedung lainnya. SD Negeri Purwosari 1

    Sayung memeiliki 12 ruang kelas, 1 ruang perpusta-kaan,

    1 ruang kantor guru, serta 6 ruang KM/WC.

    Visi SD Negeri Purwosari 1 Sayung adalah

    Membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa kepada

    Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, cerdas,

    trampil, dan berwawasan luas. Sedangkan Misi SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung adalah 1) Menumbuhkan sikap /

    perilaku yang baik sesuai norma yang berlaku; 2)

    Meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam bidang

    IPTEK; 3) Mengembangkan ketrampilan peserta didik agar

    siap terjun di masyarakat; 4) Menumbuh kembangkan

    kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap

    lingkungan sekitarnya; 5) Menghasilkan lulusan yang

    berkualitas; 6) Tidak menbedakan gender. Tujuan SD

  • 72

    Negeri Purwosari 1 Sayung adalah 1) Memenuhi

    kebutuhan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun; 2)

    Wilayah pedesaan yang penduduknya pada umumnya

    belum sadar akan pentingnya pendidikan; 3) Merupakan

    sekolah yang bisa berpartisipasi dan mampu menciptakan

    suasana pembelajaran yang bermutu, berdaya guna, dan

    berhasil guna sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional.

    Dalam rangka mencapai tujuan diatas SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung memiliki 15 orang tanaga pedidik dan

    5 tenaga kependidikan. Diantara 15 orang tenaga

    pendidik tersebut 1 orang sudah berijasah S-2 sedangkan

    14 orang berijasah S-1, sedangkan 5 tenaga kependidikan

    diantaranya 2 orang berijasah S-1, 1 orang berijasah DIII

    dan 2 orang berijasah SLTA. Seluruh tenaga pendidik dan

    tenaga kependidikan melayani peserta didik sebanyak 374

    anak yang terdiri dari kelas IA 39 siswa, kelas IB 36

    siswa, kelas IIA 35 siswa, kelas IIB 33, kelas IIIA 34

    siswa, kelas IIIB 33 siswa, kelas IVA 36 siswa, kelas IVB

    30, kelas VA 20 siswa, kelas VB 24 siswa, kelas VIA 28

    siswa, dan kelas VIB 25 siswa.

    SD Negeri Purwosari 1 Sayung berada dalam

    lingkungan masyarakat yang heterogen dengan latar

    belakang kondisi ekonomi menengah ke bawah.

    4.1.2. Konteks komite sekolah dalam peningkatan

    mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung

    Demak

    Konteks dalam penelitian ini merupakan upaya

    untuk mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor

    yang melatarbelakangi kinerja komite SD N Purwosari 1

    Sayung Demak. Evaluasi konteks dalam penelitian ini

    juga bertujuang mengatahui latar belakang kinerja komite

    SDN Purwosari 1 Sayung Demak pada faktor motivasi,

    berikut hasil wawancara beberapa narasumber: ketua

  • 73

    komite sekolah, Sekretaris, bendahara, anggota, kepala

    sekolah dan guru.

    Kinerja komite sekolah SD N Purwosari 1 Sayung

    Demak dalam pelaksanaannya dalam program sekolah

    sebagai badan pertimbangan, pendukung, kontrol, dan

    penghubung. Maka dari hasil penelitian dilapangan

    bahwa ada beberapa yang tidak maksimal dalam proses

    pengawalan terkait kinerja komite sekolah. dapat

    dideskripsikan sebagai berikut:

    a. Kinerja komite sekolah sebagai badan pertimbangan

    Dalam proses memberikan pertimbangan kepada

    kepala sekolah komite menyelengarakan rapat pleno

    dengan orang tua siswa dan tokoh masyarakat, dan

    memberikan masukan terhadap pengelolaan dan

    penyusunan visi, misi, dalam hal pertimbangan

    mengenai RKAS, komite sekolah hanya melihat dari

    laporan sekolah. kurangnya memberikan masukan

    sarana prasarana dalam pemeliharaan (mengecatan,

    perbaikan pintu, meja, kursi almari, serta perawatan)

    dan pembangunan gedung menjadi dua lantai yang

    sedang berjalan di SD N Purwosari 1 Sayung Demak,

    pembelajaran, komite hanya menerima laporan dari

    sekolah.

    b. Kinerja komite sekolah sebagai badan badan

    pendukung

    Komite sekolah dalam pelaksanaannya selalu

    memberikan dukungan terhadap proses kegiatan

    ekstrakurikuler, dan hubungan kerjasama antara

    sekolah dengan orang tua serta masyarakat dalam

    bentuk pertemuan dan rapat.

    c. Kinerja komite sekolah sebagai badan kontrol

    Komite sekolah dalam pelaksanaannya sebagai

    badan kontrol, belum maksimal dalam mengontrol

  • 74

    penyusunan program sekolah, organisasi sekolah,

    penjadwalan program dan alokasi anggaran serta

    memantau pelaksanaan program sekolah, sumber

    daya pelaksanaan program sekolah dan partisipasi

    stakeholder pendidikan dalam pelaksanan program,

    akan tetapi komite sekolah hanya menerima laporan

    dari sekolah diantaranya terkait hasil ujian akhir,

    alokasi anggaran, dan partisipasi stakeholder dalam

    pelaksanaan program.

    d. Kinerja komite sekolah sebagai badan penghubung

    Kinerja komite sekolah dalam pelaksanaannya

    masih belum maksimal dalam menciptakan hubungan

    dan kerja sama antara sekolah dan masyarakat,

    kurangnya pertemuan antara kepala sekolah dan

    dewan guru, kurangnya komunikasi dengan alumni

    dan kerja sama antara lembaga lain. Selama ini tidak

    menggunakan program perencanaan tetapi sifatnya

    insidental sehingga dalam pelaksanaannya kurang

    maksimal.

    4.1.3. Input kinerja komite sekolah dalam peningkatan

    mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung

    Demak

    Evaluasi Input (masukan) dalam penelitian ini

    merupakan upaya deskripsikan sumber daya dan strategi

    alternatif yang dimiliki SD N Purwosari 1 Sayung pada

    program kerja komite SD N Purwosari 1 Sayung.

    Dari hasil penelitian evaluasi kinerja komite sekolah

    yang diperoleh yaitu berupa rekomendasi dan catatan

    dalam bentuk data dan materi untuk peningkatan mutu

    pendidikan. Sumber daya yang dimiliki SD N Purwosari 1

    Sayung terdiri dari: 1) Sumber Daya Manusia (SDM) yang

    meliputi: Pengurus dan anggota komite sekolah, tenaga

    administrasi dan keuangan, 2) Daya dukung yang

  • 75

    meliputi: sarana dan prasarana fisik kantor, administrasi,

    data keuangan dan dokumen.

    4.1.3.1. Sumber Daya Manusia

    Untuk dapat melaksanakan kegiatan operasional

    komite sekolah memerlukan dukungan fasilitas organisasi

    yang memadai salah satunya adalah sumber daya

    manusia. Sumber daya manusia yang diperoleh dengan

    peningkatan sumber daya terkait peran dan fungsinya

    sebagai komite sekolah dan pihak sekolah yang meliputi

    kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Sumber

    daya manusia dapat ditingkatkan melalui pelatihan-

    pelatihan, seminar, dan diklat peningkatan kinerja.

    4.1.3.1.1. Pengurus dan anggota komite sekolah

    Kepengurusan dan keanggotaan komite SD N

    Purwosari 1 Sayung Demak. Menurut penuturan kepala

    sekolah SD N Purwosari 1 Sayung. Sri Sukeksi, S.Pd.

    sebagai berikut:

    “...untuk pembentukan komite sekolah yang

    dilakukan di SD N Purwosari 1 Sayung sesuai

    aturan yang berlaku berlandaskan 044/U/2002

    serta AD/ART yang berlaku pada masa jabatan

    komite sekolah, bahwa pergantian

    kepengurusan dan anggota dilakukan melalui

    musyawarah rapat dengan pihak wali murid,

    kepala sekolah, dan guru. Prosedur

    pembentukan komite sekolah mulai dari

    pemilihan calon ketua sampai kepada

    keanggotaan langsung dibahas dan ditetapkan

    dalam musyawarah oleh pihak wali murid,

    kepala sekolah dan guru, dengan cacatan

    pihak yang terpilih bersedia menjadi pengurus

    atau keanggotaan komite sekolah. kemudian

  • 76

    hasilnya akan disampaikan dalam berita

    acara dan jika ada perubahan akan dibahas

    lebih lanjut”.

    (wawancara tanggal, 29 Maret 2016)

    Sesuai hasil wawancara tersebut dapat

    didiskripsikan bahwa SD N Purwosari 1 Sayung telah

    memiliki organisasi komite sekolah, proses pemben-

    tukannya melalui musyawarah wali murid, kepala

    sekolah, dan guru, dengan acuan dari Kemendiknas dan

    AD/ART yang berlaku. Setelah pembentukan komite

    sekolah akan disampaikan dalam bentuk berita acara.

    Berikut ini hasil observasi, penulis memperoleh data

    kepengurusan organisasi sebagai berikut:

    1. H. Nurdin Nasir, sebagai ketua komite sekolah

    2. Fahrurozi, Sebagai Sekretaris komite sekolah

    3. Sri Hartatik, S.Pd.SD, M.Si., Sebagai bendahara

    komite sekolah

    4. Dr. Fuad, Sebagai Anggota

    5. Sri Hati, S.Pd.SD. Sebagai Anggota

    6. Martono, Sebagai Anggota

    7. Sutimin, W. S.Pd. Sebagai Anggota

    8. Adnan Widodo, S.Pd. Sebagai Anggota

    9. Sri Murniati, S.Pd.SD. Sebagai Anggota

    Setelah melihat data kepengurusan komite sekolah

    dapat dijelaskan bahwa dari 9 orang anggota, 5 orang

    berlatar belakang pendidikan S1, 3 orang berlatar

    belakang pendidikan SMA, dan 1 orang berpendidikan S2.

    Sesuai hasil wawancara pada pembentukan komite

    sekolah dilakukan secara musyawarah dan prosedur

    acuannya adalah Kemendiknas 044/U/2002 dan AD/ART

    yang berlaku serta peraturan pemerintah daerah,

    kepengurusan dan keanggotaan juga dilatarbelakangi

    berbagai jenjang pendidikan mulai SMA, S1 sampai S2.

    Kepengurusan dan keanggotaan komite SD N Purwosari 1

  • 77

    Sayung Demak telah memenuhi syarat kualifikasi dan

    sangat potensial untuk dapat melaksanakan peran dan

    fungsinya sebagai komite sekolah.

    4.1.3.1.2. Tenaga administrasi dan keuangan

    Tenaga administrasi dan keuangan komite sekolah

    SD N Purwosari 1 Sayung Demak, berikut penyampaian

    dari kepala sekolah SD N Purwosari 1 Sayung Demak, Sri

    Sukeksi, S.Pd.

    “dalam susunan kepengurusan komite sekolah

    tercantum pembagian tugas sekretaris, bendahara,

    anggota, namun pelaksanaannya dilimpahkan atau

    dijalankan oleh salah satu tenaga tata usaha sekolah

    sebagai tenaga administrasinya, sedangkan tenaga

    keuangan dijalankan oleh bendahara sekolah, hal itu

    kami sadari karena mereka-mereka itu juga mempunyai

    pekerjaan sendiri, sebab disini mereka tidak memperoleh

    honor”. (wawancara tanggal, 29 Maret 2016)

    Sesuai hasil wawancara dapat didiskripsikan bahwa

    dalam susunan kepengurusan komite sekolah SD N

    Purwosari 1 Sayung Demak telah disusun berdasarkan

    pembagian tugas, termasuk tugas sekretaris dan

    bendahara. Dengan demikian berarti komite SD N

    Puwosari 1 Sayung Demak sesuai prosedur dan

    keanggotaannya memenuhi syarat tugas dan fungsinya

    sebagai komite SD N Purwosari 1 Sayung Demak. Komite

    bisa memenuhi tenaga administrasi dan keuangan secara

    maksimal.

    4.1.3.2. Daya Dukung

    Dukungan fasilitas organisasi selain sumber daya

    manusia, agar dapat melaksanakan kegiatan operasional

    komite sekolah juga memerlukan daya dukung yang

  • 78

    berupa prasarana fisik kantor, administrasi dan

    keuangan, serta data dan dokumen.

    4.1.3.2.1. Prasarana fisik kantor

    Deskripsi prasarana fisik kantor komite sekolah SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak adalah sebagai berikut:

    menurut keterangan Sri Sukeksi, S.Pd. sebagai berikut:

    “untuk menunjang kinerja komite, kami dari

    pihak sekolah menyediakan fasilitas fisik yang

    berupa ruangan atau kantor yang bisa

    digunakan untuk transit, serta kami lengkapi

    dengan meja, kursi, almari arsip, ATK, dan

    papan tulis, dan seperangkat komputer (hasil

    wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Hal demikian juga disampaikan oleh ketua komite

    sekolah SD Negeri Sayung Demak, Nurdin Nasir sebagai

    berikut:

    “Ya, memang kami sudah difasilitasi oleh

    sekolah berupa ruangan khusus untuk

    pertemuan kami juga, juga dilengkapi dengan

    sarana penunjang yaitu meja, kursi, almari

    arsip, ATK, seperangkat komputer, (Hasil

    wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Hasil wawancara keduanya bahwa sekolah telah

    menyediakan fasilitas diantaranya: meja, kursi, almari

    arsip, ATK dan seperangkat komputer, untuk menunjang

    kinerja komite sekolah yang bisa digunakan sebagai

    pendukung kinerja komite sekolah di SD Negeri Purwosari

    1 Sayung Demak.

  • 79

    4.1.3.2.2. Administrasi dan keuangan

    Administrasi dan keuangan komite SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak, kepala sekolah Sri Sukeksi,

    S.Pd. menuturkan berikut:

    “komite telah mengadministrasi agenda dan file surat

    keluar, masuk, daftar hadir, rapat-rapat, notulen rapat,

    buku kas, rekening bank, RKAS, (wawancara, 25 Maret

    2016)”.

    Hal ini juga disampaikan oleh komite sekolah, Nurdin

    Nasir, sebagai berikut:

    “kami telah mengadministrasikan walaupun yang

    membuat dari pihak sekolah, (wawancara, 25 Maret

    2016)

    Sesuai hasil beberapa wawancara daya dukung

    sekolah terhadap komite yaitu: administrasi dan

    keuangan terdiri dari buku agenda dan file surat keluar,

    masuk, daftar hadir, rapat-rapat, notulen rapat, buku

    kas, rekening bank, dan RKAS. Data dan dokumen terdiri

    dari dokumen panduan umum, acuan operasional, sudah

    diadministrasikan, meskipun pelaksanaan sepenuhnya

    oleh tugas administrasi sekolah.

    4.1.3.2.3. Data dan dokumen

    Data dan dokumen komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak menurut keterangan kepala

    sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung, sebagai berikut:

    “segala sesuatu yang dilakukan oleh komite telah

    diarsipkan, namun yang melakukan pengarsipan adalah

    satu tata usaha sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)

  • 80

    Hal ini disampaikan oleh komite sekolah, Nurdin Nasir,

    yang menyatakan sebagai berikut:

    “...memang segala kegiatan yang telah kami lakukan

    sudah saya arsipkan, walaupun yang melakukan bukan

    kami sendiri, (wawancara, 25 Maret 2016)

    Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi penulis

    mendapatkan data-data sebagai berikut: surat tugas,

    notulen rapat, susunan pengurus, surat tugas, SK

    Pengurus, dan daftar pendidik, foto kegiatan komite

    sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak. Komite

    sekolah mempunyai program kerja yang dapat digunakan

    untuk acuan bekerja sistematiks dan terarah akan tetapi

    programnya masih bersifat insidental.

    Berdasarkan hasil penelitian pada daya dukung

    bahwa fasilitas organisasi yang berupa prasarana fisik

    kantor, administrasi keuangan, serta data dan dokumen

    yang disediakan sekolah sangat mendukung kinerja

    komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

    untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai

    komite sekolah. prasarana fisik kantor terdiri dari ruang

    komite, meja kursi rapat, papan tulis dan papan data.

    Administrasi dan keuangan terdiri dari buku agenda, file

    surat masuk, keluar, daftar hadir rapat-rapat, notulen

    rapat, SK Pengurus, buku kas, rekening bank dan RKAS,

    dan data dokumen terdiri dari dokumen umum, acuan

    operasional.

    4.1.4. Proses kinerja komite sekolah dalam peningka-

    tan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung

    Demak

    Proses evaluation (Evaluasi Proses) dalam model

    CIPP diarahkan untuk mengetahui seberapa baik kegiatan

    yang dilaksanakan, apakah program terlaksana sesuai

    dengan rencana atau tidak. Evaluasi proses juga

  • 81

    digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi

    rancangan prosedur atau rancangan pelaksanaan selama

    tahap implementasi, menyediakan informasi untuk

    keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip

    prosedur yang telah terjadi.

    Evaluasi proses dalam penelitian ini merupakan

    upaya mendeskripsikan pelaksanaan rancangan prosedur

    yaitu proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi

    pertimbangan (advisory), pendukung (supporting),

    pengontrol (controlling), dan mediator. Selain itu juga

    untuk mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya yang

    meliputi: sumber daya manusia, prasarana fisik kantor,

    administrasi dan keuangan, dan data.

    4.1.4.1. Pemberi pertimbangan (advisory)

    Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi

    pertimbagan (advisory) berikut: penuturan dari beberapa

    narasumbar mengenai bentuk kegiatan yang dilakukan

    komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

    dalam merealisasikan program kerjanya sebagai pemberi

    pertimbangan: penuturan dari ketua komite SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak, Nurdin Nasir sebagai berikut:

    “menampung aspirasi masyarakat dilingkungan,

    dan data-data penjaringan peserta didik dari pihak

    sekolah, kemudian data itu kami analisis dan kami

    gunakan sebagai bahan masukan dan

    pertimbangan dalam penyusunan RKAS, pengem-

    bangan kurikulum, penyusunan visi misi, tujuan,

    kebijakan, dan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya

    atau program-program yang direncanakan SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, (wawancara, 25

    Maret 2016)”.

  • 82

    Pendapat ini juga disampaikan oleh kepala sekolah SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, Sri Sukeksi, S.Pd.

    sebagai berikut:

    “setahu saya, komite meminta data-data

    sekolah tentang kondisi sosial ekonomi orang

    tua siswa dan data guru dan karyawan, dan

    inventarisir sekolah baik sarana prasarana,

    untuk dianalisis sebagai bahan masukan,

    pertimbangan, dan rekomendasi kepada kepala

    sekolah kami pada saat rapat antara sekolah

    dengan komite yang membahas pengembangan

    kurikulum, proses belajar, dan mengajar,

    penyusunan visi misi, tujuan, kebijakan, dan

    kegiatan sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Berdasarkan wawancara dari beberapa narasumber

    mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan komite

    sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, dalam

    perannya sebagai pemberi pertimbangan (advisary) dapat

    dideskripsikan sebagai berikut: mengadakan pendataan

    dan menganalisis kondisi ekonomi keluarga peserta didik

    dan sumber daya pendidikan di SD Negeri Purwosari 1

    Sayung Demak. Bersama-sama dengan kepala sekolah,

    dewan guru dan kepala tata usaha menyusun RKAS,

    pengembangan kurikulum, penyusunan visi misi, tujuan,

    kebijakan, dan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya atau

    program-program yang direncanakan SD Negeri Purwosari

    1 Sayung Demak. Hasil pendataan dan analisis

    digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan

    dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

    Hambatan dalam merealisasikan peran dan fungsi

    komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai

    pemberi pertimbangan (advisory) berikut penuturan

    komite sekolah Nurdin Nasir, mengenai hambatan yang

  • 83

    dihadapi dalam merealisasikan program kerjanya sebagai

    pemberi pertimbangan,

    “ya...tentunya ada sedikit hambatan bagi kami

    yaitu keterbatasan waktu apabila pengambilan

    data kondisi ekonomi orang tua siswa secara

    keseluruhan harus saya cek/ survei, hasilnya

    lebih valid, tapi menurut hemat saya maka saya

    mengambil data yang dimiliki sekolah,

    (wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Sesuai wawancara tersebut dapat dideskripsikan

    bahwa, dalam merealisasikan peran dan fungsi sebagai

    pemberi pertimbangan (advisory), komite sekolah SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak menghadapi hambatan

    yaitu tidak dapat melakukan pengambilan data sendiri

    dikarenakan belum dapat meluangkan waktu untuk

    bekerja sebagai komite sekolah. Hambatan bisa ditangani

    dengan mengambil data yang sudah ada disekolah.

    4.1.4.2. Pendukung (supporting)

    Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung

    (supporting) yang berfungsi sebagai pendorong orang tua

    dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan,

    berikut penuturan dari kepala sekolah Sri Sukeksi, S.Pd.,

    dalam merealisasikan program kerjanya sebagai

    pendorong orang tua dan masyarakat untuk

    berpartisipasi pendidikan:

    “mengadakan dan memimpin rapat pleno setahun

    sekali pada tahun pelajaran baru, mengadakan

    pertemuan dengan orang tua siswa kelas VI dalam

    rangka menghadapi ujian, melakukan pendekatan

    kepada orang tua dan masyarakat yang dipandang

    mampu untuk dapat menjadi narasumber dalam

    kegiatan intrakurikuler bagi siswa, memberikan

  • 84

    dukungan untuk pemeriksaan kesehatan para

    siswa, mendukung sekolah dalam mencegah dan

    memberantas penyebarluasan narkoba di sekolah,

    mendukung sekolah dalam pelaksanaan kegiatan

    ekstrakurikuler para siswa, (wawancara, 25 Maret

    2016)”.

    Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari

    1 Sayung Demak sebagai berikut:

    “kepada orang tua siswa, masyarakat, instansi

    yang pandang mampu untuk dapat menjadi

    narasumber dalam kegiatan intrakurikuler,

    mendukung kegiatan pemeriksaaan kesehatan

    para siswa, pencegahan dan memberantas

    narkoba di sekolah, mendukung pelaksanaan

    kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. kami bersama

    sekolah mengundang orang tua siswa dalam rapat

    tahunan yaitu rapat pleno, untuk mengetahui

    kondisi orang tua siswa, (wawancara, 25 Maret

    2016)”.

    Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung

    (supporting) dan berfungsi sebagai pendorong tumbuhnya

    perhatian dan komitmen masyarakat terhadap

    penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

    4.1.4.3. Pengontrol (controlling)

    Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pengontrol

    (controlling) dalam fungsi pelaksana evaluasi dan

    pengawasan terhadap kebijakan, program,

    penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan berikut

    penuturan dari beberapa nara sumber mengenai bentuk

    kegiatan yang dilakukan komite SD Negeri Purwosari 1

  • 85

    Sayung Demak dalam merealisasikan program kerjanya

    sebagai pelaksana evaluasi dan pengawasan terhadap

    kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran

    pendidikan. Penuturan dari ketua komite sekolah SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

    “ya kami melaksanakan “...” mengadakan

    pertemuan antara kepala sekolah, dewan guru,

    TU, mengadakan kunjungan atau silaturahmi ke

    sekolah, ketika program BOS dimulai, peman-

    tauan dan pengawasan pada proses pelaksanaan-

    nya, karena kami ikut bertanggungjawab dalam

    pelaksanaannya, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1

    Sayung Demak,

    “ya melakukan... kegiatan ini tidak seperti

    kegiatan yang dilakukan seorang monev

    melainkan hanya sekedar mengadakan rapat

    atau pertemuan bulanan dan sifatnya insidental

    dengan kami dan dewan guru ketika ada kegiatan

    yang perlu dimusayawarahkan dan dilaporkan,

    serta meminta penjelasan dan keterangan kepada

    kami tentang hasil belajar siswa atau hasil

    pelaksanaan suatu program, bekerja sama

    dengan sekolah kami dalam kegiatan

    penulusuran alumni, (wawancara, 25 Maret

    2016)’.

    Hambatan yang dihadapi komite SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak, dalam merealisasikan peran

    dan fungsinya sebagai pendorong tumbuhnya perhatian

    dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggarakan

    pendidikan yang bermutu.

  • 86

    4.1.4.4. Mediator (Mediatory)

    Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai mediator yang

    berfungsi menjalin kerja sama dengan masyarakat berikut

    penuturan dari beberapa narasumber mengenai bentuk

    kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan

    program kerjanya, penuturan komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak,

    “kami melaksanakan yang sudah saya jelaskan.

    Intinya saya sebagai penyambung, membina

    hubungan dan kerjsama dengan stakeholders

    pendidikan sekolah ini , menjalin kerja sama

    dengan usaha dan lembaga lain, (wawancara, 25

    Maret 2016)”.

    Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1

    Sayung Demak,

    “ya melakukan, walaupun baru beberapa instansi

    yang dijalin hubungan dengan dunia usaha atau

    industri, saya kira perlu terobosan lagi, memang

    melihat pengurus komite sudah gigih dalam

    menjalin hubungan dengan stakeholders

    pendidikan untuk memajukan sekolah ini,

    (wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Dalam merealisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai mediator yang

    berfungsi menampung dan menganalisis aspirasi, ide,

    tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang

    diajukan masyarakat.

    Hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa proses

    kinerja komite sekolah dalam pelaksanaannya masih

    banyak kekurangan dan kurang maksimal.

    Dibuktikannya komite sekolah tidak mempunyai

  • 87

    perencanaan program jangka pendek dan program jangka

    panjang, proses pelaksanaan program dilakukan secara

    insindental tanpa mengacu pada perencanaan, komite

    sekolah dalam pengarsipan dokumen dan administasi

    mengikuti pihak sekolah. Komite sekolah melakukan

    kegiatan secara insindental contoh rapat pleno,

    pertemuan dengan orang tua dan masyarakat, diskusi

    dengan pihak sekolah, komite sekolah hanya menerima

    laporan penyusunan RKAS, dokumen, arsip, dan hasil

    ujian akhir.

    4.1.5. Produk kinerja komite sekolah dalam

    peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari

    1 Sayung Demak

    Product evaluation (Evaluasi Produk) ialah untuk

    melayani daur ulang suatu keputusan dalam program,

    dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu

    pimpinan proyek dalam mengambil suatu keputusan

    terkait program yang sedang terlaksana, apakah program

    tersebut dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan

    lainnya. Keputusan ini juga dapat membantu untuk

    membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil

    yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah

    program itu berjalan. Evaluasi produk diarahkan pada

    hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada

    masukan mentah.

    Evaluasi produk dalam penelitian ini bertujuan

    untuk mendeskripsikan ketercapaian proses

    merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi

    pertimbangan (advisory), pendukung (supporting),

    pengontrol (controlling), dan mediator.

  • 88

    4.1.5.1. Pemberi pertimbangan (advisory)

    Hasil proses realisasi peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi

    pertimbangan (advisory) berikut penuturan dari beberapa

    narasumber mengenai hasil kegiatan yang dilakukan

    komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak.

    Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1

    Sayung Demak,

    “ya hasilnya baik... meskipun cara memperoleh

    data-data hanya meminta dari sekolahan, yang

    kemudian mereka analisis ternyata masukan

    dan pertimbangan mereka dapat kami terima

    serta dapat saya gunakan sebagai bahan

    masukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten,

    (wawancara, 25 maret 2016)”.

    Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari

    1 Sayung Demak,

    “Hasilnya baik, karena usulan serta masukan dari

    kami mendapat respon dan bisa diterima pihak

    sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Komite sekolah memberikan pertimbangan disaat

    pertemuan rapat pleno, pertemuan pihak sekolah dengan

    orang tua serta masyarakat. Dalam pertemuan terjadi

    proses dialog dan penyampaian aspirasi dari orang tua

    dan masyarakat dalam proses pelaksanaan pendidikan

    sekolah di SD N Purwosari 1 Sayung. Pada saat rapat

    pleno antara komite sekolah dan pihak sekolah, komite

    sekolah memberikan pertimbangan keputusan terkait

    pelaksanaan program sekolah baik internal dan eksternal

    sekolah.

    Hasil rapat pleno dan pertemuan dengan pihak

    orang tua dan masyarakat diantaranya aspirasi orang tua

  • 89

    dan masyarakat berupa saran dan kritik terhadap kinerja

    komite sekolah dan pihak sekolah baik internal (program

    sekolah, pembelajaran, pelayanan sekolah, serta

    pelaksanaan kegiatan sekolah) maupun eksternal

    (hubungan sekolah dengan stakeholder, orang tua,

    masyarakat, kerjasama dengan instansi pemerintah

    maupun swasta).

    4.1.5.2. Pendukung (supporting)

    Hasil realisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagi pendukung

    (supporting) yang berfungsi sebagai pendorong orang tua

    dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan,

    berikut penuturan dari beberapa narasumber mengenai

    hasil kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak, dalam merealisasikan

    program kerjanya sebagai pendorong orang tua dan

    masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan.

    Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1

    Sayung Demak,

    “saya kira usahanya sudah optimal, namun

    hasilnya kurang optimal, misalnya target untuk

    mendapatkan orang tua asuh balum dapat

    terpenuhi, orang-orang yang diundang banyak

    tidak hadir, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari

    1 Sayung Demak yaitu sebagai berikut:

    “ya... hasilnya belum optimal, belum sesuai apa

    yang kami harapkan, padahal kami sudah

    berusaha semaksimal mungkin, (wawancara, 25

    Maret 2016)”.

  • 90

    Hasil realisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung

    (supporting) dan berfungsi sebagai pendorong tumbuhnya

    perhatian dan komitmen masyarakat terhadap

    penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

    4.1.5.3. Pengontrol (controlling)

    Hasil realisasi peran dan fungsi komite SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pengontrol

    (controlling) dalam fungsi pelaksana evaluasi dan

    pengawasan terhadap kebijakan, program,

    penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan berikut

    penuturan dari beberapa narasumber mengenai hasil

    kegiatan yang dilakukan Komite Sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan

    program kerjanya sabagai pelaksana evaluasi dan

    pengawasan terhadap kebijakan, program,

    penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan. Penuturan

    ketua komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

    “walau kami belum dapat melaksanakan setiap

    hari, hasilnya sangat positif, dapat menghilangkan

    kesan kami seperti LSM, keakraban dengan pihak

    sekolah dapat terjalin dengan baik, (wawancara,

    23 Maret 2016)”.

    Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1

    Sayung Demak,

    “hasilnya baik, dapat terjalin kerjasama, dan saya

    rasa hasil akan lebih baik lagi, bila dari komite

    setiap hari ada yang datang ke sekolahan,

    (wawancara, 25 Maret 2016)

    4.1.5.4. Mediator (Mediatory)

    Deskripsi hasil merealisasikan peran dan fungsi

    komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai

  • 91

    mediator yang berfungsi penjalinan kerjasama dengan

    masyarakat berikut penuturan dari beberapa narasumber

    mengenai hasil kegiatan yang dilakukan komite sekolah

    SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, dalam menjalin

    kerjasama dengan masyarakat. Penuturan dari ketua

    komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

    “belum semua dapat kami lakukan sesuai

    rencana, saya akui sangat sulit untuk menjalin

    kerjasama dengan masyarakat, khususnya dengan

    dunia usaha, bahkan mereka merasa tidak butuh,

    (wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1

    Sayung Demak,

    “Hasilnya kurang optimal... ya itu tadi baru

    sedikit, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

    Deskripsi hasil realisasi peran dan fungsi komite sekolah

    SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai mediator

    yang berfungsi menampung dan menganalisa aspirasi,

    ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang

    diajukan oleh masyarakat.

    4.1.5.5. Hambatan Komite Sekolah

    Hambatan yang dihadapi komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan peran

    dan fungsi komite sebagai pendorong orang tua dan

    masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan,

    berikut penuturan dari beberapa nara sumber; menurut

    Kepala Sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai

    berikut:

    “hambatannya adalah sulit untuk menghadirkan beliau-beliau yang diundang dengan berbagai alasan”(wawancara tanggal 25 Maret 2016)”.

    Komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

    menambahkan:

  • 92

    “...sulit mencari waktu yang dapat menghadirkan orang-orang yang diundang secara bersama-sama, termasuk anggota komite sekolah yang lainpun juga sama”(wawancara 25 Maret 2016).

    Hasil penelitian yang menjadikan hambatan komite

    sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

    diantaranya komite juga tidak mempunyai rencana

    program yang komprehensif dalam pelaksanaan kinerja

    dalam program komite sebagai kutipan pernyataan kepala

    sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai

    berikut:

    “... benar, beberapa tahun ini komite mempunyai kendala dalam pelaksanaan kinerjanya, karena tidak ada perencanaan program bersama sekolah, semua agenda yang dilakukan masih bersifat insidental, sehingga mempengaruhi pelaksanaan program” (wawancara tanggal 26 Maret 2016).

    Faktor lain yang menjadi kendala yaitu komite tidak

    diberikan sosialisasi dan pelatihan tentang tugas dan

    fungsi sebagai komite sekolah oleh di Dinas Pendidikan

    Kabupaten Demak. Sesuai yang dikemukakan oleh ketua

    komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

    sebagai berikut:

    “Seluruh pengurus dipilih melalui rapat pleno dan kami mempunyai anggota dan susunan

    pengurus, akan tetapi dalam proses kinerja kami masih mengalami kendala karena tidak ada sosialisasi dan pelatihan tentang komite

    yang didasarkan pada Kemendikasn Nomor: 044/U/2002 tugas dan fungsi komite yang

    ideal”(wawancara tanggal 25 Maret 2016).

    Berdasarkan deskripsi diatas bahwa hambatan

    yang dialami oleh komite sekolah SD Negeri Purwosari 1

    Sayung Demak sangat krusial, karena komite hanya

  • 93

    menerima materi tentang Kemendiknas Nomor:

    044/U/2002 tentang kinerja tugas dan fungsi Komite

    Sekolah, tidak ada sosialisasi dan pelatihan yang

    mendukung sumber daya manusia komite sekolah yang

    maksimal.

    4.2. Pembahasan

    4.2.1. Konteks kinerja komite sekolah dalam

    peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari

    1 Sayung Demak

    Era otonomi satuan pendidikan SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung memiliki peluang untuk

    meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, apabila

    peranan komite sekolah sebagai salah satu stakeholder

    dapat menunjukkan kinerjanya sesuai dengan UU Nomor

    20 Tahun 2003 pasal 56. Jika komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung sudah dapat melaksanakan keempat

    peranannya itu dengan baik, maka diasumsikan bahwa

    komite sekolah tersebut dapat memberikan dampak

    terhadap mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1

    Sayung.

    Tujuan Evaluasi Konteks adalah untuk

    mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor yang

    melatarbelakangi kinerja komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung. Secara garis besar menurut teori,

    faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor

    kemampuan (ability) dan faktor motivasi yang didukung

    program baik program jangka pendek, menengan maupun

    jangka panjang.

    a. Kemampuan

    Faktor kemampuan terdiri dari kemampuan potensi

    (IQ) dan kemampuan realita (Pendidikan). Sesuai hasil

    penelitian bahwa sumber daya manusia komite SD Negeri

  • 94

    Purwosari 1 dari 9 orang anggota, 6 orang berijazah

    sarjana, 3 orang berijazah SMA. Dengan kondisi tersebut

    secara potensial dan realita kemampuan, komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung mempunyai kemampuan

    melaksanakan peran dan fungsinya sebagai komite

    sekolah. Oleh karena itu struktur organisasi komite

    sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung perlu

    menempatkan posisi tugas yang sesuai dengan

    keahliannya.

    b. Motivasi

    Faktor motivasi terbentuk dari sikap (attitude)

    seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation)

    kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri

    pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap

    mental merupakan kondisi mental yang mendorong

    seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja. Untuk

    mendapatkan motivasi kerja dalam organisasi

    membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang

    meliputi aspek kompensasi, imbalan, promosi, dan lain-

    lainnya. Ada tiga model untuk mendapatkan motivasi

    kerja yaitu model tradisional, model hubungan manusia

    dan model sumber daya manusia. Model tradisional

    mengemukakan bahwa untuk memotivasi manusia agar

    bekerja meningkat dilakukan dengan mengakui

    kebutuhan sosial manusia dengan membuat mereka

    berguna dan penting. Model sumberdaya manusia

    mengemukakan bahwan manusia dimotivasi oleh banyak

    faktor bukan hanya uang atau barang ataupun

    keingingan dan kepuasan tetapi juga kebutuhan akan

    pencapaian dan pekerjaan, berarti kecenderungan

    memperoleh kepuasan dari prestasi.

  • 95

    4.2.2. Input kinerja komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung

    Manajemen sebagai suati proses tertentu, yang

    terdiri dari kegiatan-kegiatan merencanakan (Planning),

    mengorganisasikan (organizing), melaksanakan

    (actuating), dan mengendalikan (controlling) manusia dan

    sumberdaya lainnya, yang kesemuanya itu dilakukan

    untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan

    organisasi. Pemberdayaan sumberdaya manusia menjadi

    menjadi suatu hal yang sangat signifikan, strategis dan

    komprehenshif bagi setiap proses aktivitas organisasi

    dalam mewujudkan kinerja sebagaimana yang

    diharapkan. Pemberdayaan merupakan suatu proses

    untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya atau lebih

    berkemampuan untuk memanfaatkan fasilitas yang

    mendukung kinerja serta dapat menyelesaikan masalah

    yang dihadapi dalam pelaksanaan kerja, dengan cara

    mengoptimalkan fungsi dan kegunaan fasilitas yang

    tesedia, sehingga menumbuhkan rasa tanggungjawab

    dengan bekerja yang sebaik-baiknya. Kualitas SDM

    sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu

    pendidikan dan kesehatan. Kualitas sumberdaya

    manusia, salah satunya ditentukan oleh faktor

    pendidikan. Sehingga faktor pendidikan mempunyai

    peranan yang sangat penting dan strategis dalam

    menentukan kemajuan dan keberhasilan suatu kerja.

    4.2.3. Proses kinerja komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung

    Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh

    seseorang atau kelompok sesuai dengan tugas dan

    fungsinya atau melakukan suatu kegiatan dan

    menyempurnakan sesuai dengan tanggungjawabnya

    dengan hasil seperti yang diharapkan.

  • 96

    Proses evaluation (evaluasi proses) dalam model

    CIPP diarahkan untuk mengetahui sebarapa baik

    kegiatan yang dilaksanakan, apakah program terlaksana

    sesuai dengan rencana atau tidak. Evaluasi prosse juga

    digunakan untuk mendeteksi atau memperdiksi

    rancangan prosedur atau rancangan pelaksanaan selama

    tahap implementasi, menyediakan informasi untuk

    keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip

    prosedur yang telah terjadi.

    Evaluasi proses dalam penelitian ini merupakan

    upaya mendiskripsikan pelaksanaan rancangan prosedur

    yaitu proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai pemberi pertim-

    bangan (advisory), pendukung (supporting), pengontrol

    (controlling), dan mediator.

    4.2.4. Produk kinerja komite sekolah SD Negeri

    Purwosari 1 Sayung

    Product evaluation (Evaluasi produk) ialah untuk

    melayani daur ulang suatu keputusan dalam program.

    dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu

    pimpinan proyek dalam mengambil suatu keputusan

    terkait program yang sedang terlaksana, apakah program

    tersebut dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan

    lainnya. Keputusan ini juga dapat membantu untuk

    membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil

    yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah

    program itu berjalan. Evaluasi produk diarahkan pada

    hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada

    masukan mentah.

    Hasil penelitian menunjukkan produk yang

    dihasilkan komite sebagai badan pertimbangan yaitu

    keputusan-keputusan terkait dengan program sekolah

    dan sosialisasi program sekolah, penyusunan RKAS,

  • 97

    pembangunan dan pemeliharaan gedung sekolah,

    pelaksanaan kegiatan sekolah yaitu kurikulum,

    pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler.

    4.2.5. Hambatan Komite Sekolah

    Berdasarkan penelitan faktor kendala yang dialami

    komite sekolah sangat krusial, kinerja komite sekolah SD

    Negeri Purwosari 1 Sayung Demak masih bersifat

    insidental dan hanya berjalan pada kegiatan-kegiatan

    rutinitas program yang persemester, dalam pelaksanaan

    program hanya direncanakan dan dilaksanakan secara

    insidental dan praktis, tidak ada perencanaan matang

    dalam jangka panjang, pendek dan menengah.

    Dalam pelaksanaan kinerja komite sekolah hanya

    berjalan secara insidental, kendala dalam partisipasi

    beberapa pengurus komite dan masyarakat dalam

    perannya, dan kurangnya pengetahuan tentang fungsi

    dan peran komite dari masing-masing pengurus, sehingga

    mempengaruhi pelaksanaan program kinerja komite

    sekolah yang kurang maksimal. komite juga minta

    bantuan Dinas Pendidikan Kabupaten untuk memberikan

    sosialisasi dan pelatihan komite sekolah.

    4.2.6 Implikasi Terapan

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan,

    dapat dikemukakan implikasi terapan berupa saran-saran

    yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk

    mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kinerja

    komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di

    SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai berikut:

    1. Bagi Komite Sekolah

    Komite Sekolah diharapkan dapat melaksanakan

    perannya dengan berpedoman pada Kepmendiknas

    Nomor: 044/U/2002. Hal yang dapat dilakukan adalah: a)

    upaya meningkatkan peran dan fungsinya, b) mengga-

  • 98

    lang dana yang berasal stakeholder guna kepentingan

    pendidikan, c) senantiasa melakukan kontrol terhadap

    sekolah baik tentang hasil pendidikan, pelaksanaan

    kebijakan sekolah maupun pengelolaan keuangan agar

    benar-benar terjamin transparansi dan akuntabilitasnya,

    d) berusaha memberdayakan sumber daya yang ada di

    masyarakat sekitar sekolah dengan melakukan kegiatan

    inovatif guna mengembangkan sekolah.

    2. Bagi sekolah (Kepala sekolah dan guru)

    Kepala sekolah disarankan untuk memberikan

    imbalan kepada komite sekolah dengan tujuan dapat

    memunculkan komitmen kerja komite, dan diharapkan

    kepala sekolah selalu koordinasi dengan komite sekolah

    ketika mengalami kendala dalam meningkatkan mutu

    pendidikan di sekolah.

    3. Bagi Pemerintah (Dinas Pendidikan)

    Pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pendidikan

    Kabupaten Demak hendaknya: 1) Memberikan sosialisasi

    kepada semua pengurus komite sekolah pada satuan

    pendidikan tentang tugas, peranan dan fungsinya dalam

    meningkatkan mutu pendidikan, karena selama ini belum

    semua pengurus komite sekolah memahami tugas, peran

    dan fungsinya yang disebabkan karena ketidaktahuan

    anggota komite sekolah, 2) Mengevaluasi kinerja komite

    sekolah.