bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/t1_292008056_bab...

29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri 1 Rojoimo berada dipinggir jalan menuju Kecamatan. Jarak dari SD Negeri 1 Rojoimo ke Dinas Pendidikan Kecamatan kurang lebih 2 Km. Jarak yang tidak terlalu jauh, membuat SDN 1 Rojoimo menjadi sekolah yang cepat dan mudah menerima berbagai informasi, baik informasi bagi guru maupun informasi bagi siswa. Siswa SD Negeri 1 Rojoimo berjumlah 226 siswa mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing- masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru,1 guru pendidikan agama Islam, dan 1 guru olahraga. Proses pembelajaran berlangsung mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB, kecuali pada hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 10.35 WIB. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri 1 Rojoimo adalah sebanyak 12 orang, dengan perincian 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru olahraga, 2 guru wiyata bhakti yang merangkap sebagai bagian tata usaha dan 1 penjaga sekolah. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 1 Rojoimo sebanyak 35 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat rendah, yakni sebagian besar bekerja sebagai buruh, perhatian dan kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya juga sangat rendah bahkan kurang, serta sarana dan prasarana sekolah yang minim. Meskipun demikian, para guru tetap bersemangat dalam pengabdianya demi kemajuan siswa. Masing-masing kelas di sekolah ini telah memiliki jadwal pelajaran yang baik, dan selalu dilaksanakan dengan sistem guru kelas.

Upload: hakhue

Post on 30-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo

terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD

Negeri 1 Rojoimo berada dipinggir jalan menuju Kecamatan. Jarak dari SD

Negeri 1 Rojoimo ke Dinas Pendidikan Kecamatan kurang lebih 2 Km. Jarak

yang tidak terlalu jauh, membuat SDN 1 Rojoimo menjadi sekolah yang cepat dan

mudah menerima berbagai informasi, baik informasi bagi guru maupun informasi

bagi siswa.

Siswa SD Negeri 1 Rojoimo berjumlah 226 siswa mulai dari kelas I

sampai dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing-

masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru,1 guru pendidikan agama

Islam, dan 1 guru olahraga. Proses pembelajaran berlangsung mulai pukul 07.00

WIB sampai dengan 12.30 WIB, kecuali pada hari Jum’at dan Sabtu yang

berlangsung mulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 10.35 WIB.

Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri 1 Rojoimo adalah sebanyak 12 orang,

dengan perincian 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru pendidikan agama Islam,

1 guru olahraga, 2 guru wiyata bhakti yang merangkap sebagai bagian tata usaha

dan 1 penjaga sekolah. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV

SD Negeri 1 Rojoimo sebanyak 35 siswa.

Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat rendah, yakni sebagian

besar bekerja sebagai buruh, perhatian dan kesadaran orang tua terhadap

pendidikan anak-anaknya juga sangat rendah bahkan kurang, serta sarana dan

prasarana sekolah yang minim. Meskipun demikian, para guru tetap bersemangat

dalam pengabdianya demi kemajuan siswa. Masing-masing kelas di sekolah ini

telah memiliki jadwal pelajaran yang baik, dan selalu dilaksanakan dengan sistem

guru kelas.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

37

B. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD

Negeri 1 Rojoimo Kecamatan Wonosobo dengan jumlah 35 siswa pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dengan Kompetensi Dasar

menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah gerak atau bentuk suatu benda melalui penggunaaan salah satu metode

Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain

Gym .

C. Kondisi Awal

Berdasarkan data dokumentasi Pra Siklus siswa kelas IV SD Negeri 1

Rojoimo Kecamatan Wonosobo pada hari Jumat 3 Februari 2012, diperoleh data

yang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode

konvensional yaitu metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran, guru

kurang memberikan pembelajaran menyenangkan kepada siswa untuk memotivasi

siswa dalam belajarnya, dan guru kurang memberi pengawasan sewaktu siswa

mengerjakan tugas yang diberikan. Sedangkan dari sisi siswa diantaranya adalah

siswa sering bermain sendiri di dalam kelas sewaktu pembelajaran berlangsung,

berjalan-jalan di dalam kelas, kurang memperhatikan guru sewaktu menerangkan

suatu materi pelajaran, keluar masuk kelas tanpa seizin guru, kurang memiliki

keberanian dalam bertanya maupun dalam mengutarakan pendapatnya baik

kepada guru maupun kepada sesama teman waktu proses pembelajaran

berlangsung. Sedangkan hasil belajar siswa sebagian besar rendah (di bawah

KKM yaitu 60). Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil ulangan harian siswa kelas IV

pada mata pelajaran IPA. Dari 35 siswa, hanya (45,7%) 16 siswa yang tuntas

mencapai KKM sedangkan (54,3%) 19 siswa belum tuntas belajarnya dengan nilai

rata-rata kelasnya yaitu 59,3.

Melihat rendahnya tingkat nilai hasil ulangan harian siswa, dapat

dikatakan pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang berhasil, hal itu dapat

dilihat pada tabel dan grafik 4.1 di bawah ini

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

38

Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pra Siklus

Nilai Frekuensi Prosentase

80-100 6 17,1%

60-79 10 28,6%

40-59 19 54,3%

20-39 0 0%

0-19 0 0%

Jumlah 35 100

Rata-rata

Nilai 59,3

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai 0-

19 sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0%, yang mendapatkan nilai 20-39

sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0%, yang mendapat nilai 40-59 sebanyak 19

siswa dengan prosentase 54,3%, yang mendapat nilai 60-79 sebanyak 10 siswa

dengan prosentase 28,6% dan yang mendapatkan nilai 80-100 sebanyak 6 siswa

dengan prosentase 17,1%. Siswa yang tuntas sebesar 45,7% atau 16 dari 35 siswa,

sedangkan yang belum tuntas sebesar 54,3% atau 19 siswa dengan nilai rata-rata

siswa adalah 59,3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.1 di bawah ini.

!"#"$"%"&"'!"'#"'$"'%"'&"#!"

!(')" #!(*)" $!(+)" %!(,)" &!('!!"

-./012"34561"

Gambar 4.1. Grafik Distribusi Nilai Pra Siklus 3 Februari 2012

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

39

Berdasarkan data dokumentasi pada Pra Siklus tersebut, peneliti akan

melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan

penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini

peneliti akan menggunakan Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning)

melalui penerapan Brain Gym di dua Siklus pembelajaran pada mata pelajaran

IPA dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya

(dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Pelaksanaan Siklus I

Setelah diperoleh data pada Pra Siklus, maka peneliti melakukan diskusi

dengan guru kelas IV mengenai tingkat kesenangan siswa dalam pembelajaran

yang kemudian dilanjutkan melaksanakan Siklus I.

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan Siklus I ini terdiri dari tiga perencanaan pertemuan,

yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

I. Pertemuan pertama

Sebelum pertemuan pertama, peneliti melakukan diskusi dengan guru

kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat

penunjang lain yang perlu digunakan saat pembelajaran. Perlengkapan

tersebut, diantaranya adalah menyiapkan RPP dan menyiapkan lembar

observasi. Mengenai alat peraga peneliti memanfaatkan benda-benda yang

ada di kelas seperti kursi, meja, dan buku.

Sebelum pertemuan pertama Siklus I, peneliti merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “ Pengaruh Gaya

Terhadap Benda Diam ”, dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil

percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu

benda, dengan indikator membuat daftar berbagai gerak benda,

mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, dan mengidentifikasikan

faktor yang mempengaruhi gerak benda. Kemudian peneliti menetapkan

lamanya waktu proses Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning)

melalui penerapan Brain Gym yaitu (2x35) menit, dengan 4 tahap kegiatan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

40

meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Penyampaian, Tahap Pelatihan, dan

Tahap Teknik Penutup.

Pada kegiatan pembelajaran peneliti juga berencana menyajikan

pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu: memperkenalkan,

memberi contoh, dan mendemonstrasikan Brain Gym kepada siswa,

mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap benda diam, meningkatkan

pemahaman, kebersamaan, konsentrasi, kesenangan, keberanian siswa

dalam menyatakan pendapat, motivasi serta hasil belajar siswa. Kemudian

peneliti berencana membagi siswa menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok

terdiri dari 5 siswa, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah

persiapan fisik dan mental. Peneliti sebagai observer juga mengamati

kegiatan pembelajaran di kelas 1V dengan berpedoman pada lembar

observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

II. Pertemuan kedua

Perencanaan pembelajaran pada Siklus I pertemuan II sebagai tindak

lanjut dari kelemahan pada pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan

II, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses

pembelajaran.

Sebelum pertemuan kedua Siklus I, peneliti merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “ Pengaruh Gaya

Terhadap Benda Bergerak ”, dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil

percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu

benda, dengan indikator membuat daftar berbagai gerak benda,

mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, dan mengidentifikasikan

faktor yang mempengaruhi gerak benda. Kemudian peneliti menetapkan

lamanya waktu proses Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning)

melalui penerapan Brain Gym yaitu (2x35) menit, dengan 4 tahap kegiatan

meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Penyampaian, Tahap Pelatihan, dan

Tahap Teknik Penutup.

Pada kegiatan pembelajaran peneliti juga berencana menyajikan

pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu: memperkenalkan,

memberi contoh, dan mendemonstrasikan Brain Gym kepada siswa,

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

41

mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap benda diam, meningkatkan

pemahaman, kebersamaan, konsentrasi, kesenangan, keberanian siswa

dalam menyatakan pendapat, motivasi serta hasil belajar siswa. Kemudian

peneliti berencana membagi siswa menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok

terdiri dari 5 siswa, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah

persiapan fisik dan mental. Peneliti sebagai observer juga mengamati

kegiatan pembelajaran di kelas 1V dengan berpedoman pada lembar

observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

III. Pertemuan ketiga

Perencanaan pembelajaran pada Siklus I pertemuan III sebagai

penyempurnaan kelemahan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II.

Sebelum guru mengajar pada pertemuan III, maka peneliti menyiapkan

segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

Sebelum pertemuan ketiga Siklus I, peneliti merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Gaya

Mendiamkan Benda Bergerak”, dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan

hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak

suatu benda, dengan indikator membuat daftar berbagai gerak benda,

mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, dan mengidentifikasikan

faktor yang mempengaruhi gerak benda. Kemudian peneliti menetapkan

lamanya waktu proses Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning)

melalui penerapan Brain Gym yaitu (2x35) menit, dengan 4 tahap kegiatan

meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Penyampaian, Tahap Pelatihan, dan

Tahap Teknik Penutup.

Pada kegiatan pembelajaran peneliti juga berencana menyajikan

pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu: memperkenalkan,

memberi contoh, dan mendemonstrasikan Brain Gym kepada siswa,

mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap benda diam, meningkatkan

pemahaman, kebersamaan, konsentrasi, kesenangan, keberanian siswa

dalam menyatakan pendapat, motivasi serta hasil belajar siswa. Kemudian

peneliti berencana membagi siswa menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok

terdiri dari 5 siswa, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

42

persiapan fisik dan mental. Peneliti sebagai observer juga mengamati

kegiatan pembelajaran di kelas 1V dengan berpedoman pada lembar

observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada Siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu

pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan

berlangsung selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan I dilaksanakan pada

hari Sabtu tanggal 24 Maret 2012, pertemuan II dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 26 Maret 2012, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari

Rabu tanggal 28 Maret 2012.

I. Pertemuan pertama (24 Maret 2012)

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan

yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP); lembar observasi; alat peraga seperti : meja, kursi,

buku, dan pensil; dan buku pelajaran.

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan pertama

diantaranya adalah :

a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa;

memperkenalkan Brain Gym kepada siswa; memberikan contoh dan

mendemonstrasikan gerakan Brain Gym, diantaranya yaitu Gerakan

Gajah, dan Saklar Otak; melakukan berbagai gerakan Brain Gym secara

bersama-sama; memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba

secara mandiri berbagai gerakan Brain Gym yang telah dilakukan

secara bersama-sama; menjelaskan kegunaan dan manfaat Brain Gym

kepada siswa; memberikan apersepsi kepada siswa mengenai materi

pelajaran. ”Bagaimana cara kita menggerakkan sebuah meja?”; dan

menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

43

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, guru melakukan

tanya jawab dengan siswa tentang pengertian gaya; dan menjelaskan

macam-macam gaya.

Tahap Pelatihan

Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok dengan masing-masing

kelompok beranggotakan 5 orang; guru memberikan tugas kelompok

untuk didiskusikan yaitu membuat daftar tentang berbagai gerak benda;

secara berkelompok siswa mendiskusikan tugas tersebut, setiap

kelompok mendemonstrasikan cara menggerakan berbagai benda

seperti meja, kursi, dan buku; mencatat hasil kegiatan; dan melaporkan

hasil diskusi mengenai cara menggerakkan suatu benda ke depan kelas

secara bergantian; guru mengadakan tanya jawab dengan siswa sebagai

umpan balik dalam pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas; dan

menyimpulkan hasil diskusi cara menggerakkan benda-benda yang ada

di kelas seperti: buku, meja, dan kursi secara bersama-sama.

c) Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup antara lain :

Tahap Teknik Penutup

Guru melakukan pemantapan konsep dari kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan dengan mendorong siswa untuk

menginternalisasikan konsep, pengetahuan, dan keterampilan dalam

kehidupan sehari-hari. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang

pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan pesan moral.

II. Pertemuan kedua (26 Maret 2012)

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan

yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP); lembar observasi; alat peraga; dan buku pelajaran.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

44

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan kedua

diantaranya adalah :

a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa;

sebelum pelajaran dimulai, terlebih dahulu siswa diajak bermain dengan

gerakan sederhana Brain Gym untuk memotivasi siswa mengikuti

pelajaran. Gerakan tersebut antara lain Gajah, Saklar Otak, 8 Tidur, dan

Silang (Cross Crawl); guru melakukan tanya jawab mengenai pelajaran

yang lalu, misalnya ”Pernahkah anak-anak menonton pertandingan

sepak bola? Bagaimanakah gerak bola pada pertandingan itu? ”; dan

menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan melakukan

tanya jawab dengan siswa tentang pengaruh gaya terhadap benda

bergerak.

Tahap Pelatihan

Secara berkelompok dengan beranggotakan 5 siswa, setiap

kelompok mendiskusikan macam-macam gaya dan pengaruh gaya

terhadap benda bergerak; setiap kelompok mendemonstrasikan cara

menggerakan berbagai benda seperti : meja, kursi, bola sepak, pintu

kelas, buku, pensil; guru melakukan tanya jawab dengan siswa sebagai

umpan balik dalam pembelajaran; siswa mulai menemukan faktor-

faktor yang mempengaruhi gerak benda; mencatat dan melaporkan hasil

diskusi ke depan kelas; siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

materi pelajaran yang telah dipelajari bersama-sama; dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelajaran yang

belum jelas.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

45

c) Kegiatan penutup

Tahap Teknik Penutup

Guru melakukan pemantapan konsep dari kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan dengan mendorong siswa untuk

menginternalisasikan konsep, pengetahuan, dan keterampilan dalam

kehidupan sehari-hari. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang

pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan pesan moral.

III. Pertemuan ketiga (28 Maret 2012)

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan

yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP); lembar observasi; alat peraga; dan buku pelajaran.

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan ketiga

diantaranya adalah :

a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan ini antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa;

guru mengajak siswa melakukan 5 gerakan Brain Gym, yaitu gerakan

Gajah, Saklar Otak, 8 Tidur, Putaran Leher dan Silang (Cross Crawl),

guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pelajaran yang

lalu, misalnya ” Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi gerak suatu

benda!”; dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Menjelaskan materi kepada siswa mengenai pengaruh gaya dapat

mendiamkan benda di dalam bergerak; dan memberikan pertanyaan

kepada siswa sebagai umpan balik dalam pembelajaran.

Tahap Pelatihan

Guru membentuk 7 kelompok dengan anggota 5 siswa tiap

kelompok untuk melakukan percobaan megenai posisi benda ketika 2

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

46

orang teman mendorong meja dari sisi yang berlawanan; menemukan

faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda pada percobaan yang

sebelumnya dilakukan; mencatat dan melaporkan hasil diskusi dalam

diskusi kelas; menyimpulkan secara bersama-sama mengenai gaya

dapat mendiamkan benda bergerak; dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai pelajaran yang belum jelas.

c) Kegiatan penutup

Tahap Teknik Penutup

Guru memberikan PR kepada siswa untuk membaca dan meringkas

materi selanjutnya yaitu ”Gaya Mempengaruhi Bentuk Benda”.

Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan, pemantapan konsep, memberikan pesan moral, dan guru

memberikan soal tes formatif Siklus I.

3. Observasi

Selama guru mengajar, peneliti sebagai observer merekam jalannya

pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan. Item

pernyataan pada lembar observasi sejumlah 30 item dengan berdasar pada

sembilan aspek Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning)

melalui penerapan Brain Gym. Dari rekaman tersebut dapat diketahui apa

yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung,

dimana kelemahan akan diperbaiki dan kelebihan akan tetap di pertahankan

dalam pertemuan berikutnya. Adapun hasil dari observasi tersebut antara

lain:

1. Pertemuan pertama

Hasil dari lembar observasi (data terlampir) yaitu pembelajaran

berjalan dengan lancar, hal tersebut terlihat dari kesiapan guru sebelum

pelajaran sudah baik; keseriusan guru mengajar sudah baik; ketenangan

guru menyampaikan materi pelajaran sudah baik; dalam penerapan Brain

Gym guru sudah memberikan berbagai contoh dan

mendemonstrasikannya kepada siswa; siswa sudah terlihat berani

menjawab pertanyaan dari guru minimal 3 kali secara lisan; siswa

terlihat mendengarkan guru sewaktu menyampaikan materi

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

47

pembelajaran; siswa terlihat sudah tidak bermain lagi sewaktu

pembelajaran; pemberian masukan positif kepada siswa sudah baik;

intonasi suara sudah baik; pengelolaan kelas sudah baik; dan penguasaan

materi pelajaran sudah baik.

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya yaitu: kurangnya

ketersediaan cukup waktu dalam menyampaikan materi pelajaran karena

guru bayak bercerita; kurangnya usaha guru dalam memotivasi siswa

agar tidak cepat bosan setiap mengikuti pembelajaran; kurangnya tanya

jawab guru dengan siswa; masih adanya rasa bosan siswa selama

mengikuti pembelajaran meskipun hanya 3 siswa; beberapa siswa masih

terlihat sulit berkonsentrasi di tahap penyampaian pada pembelajaran;

terdapat 4 siswa yang diam ketika ditanya oleh guru; kurangnya

keberanian siswa dalam menjelaskan jawabannya di depan kelas; guru

dan siswa belum merefleksi secara bersama mengenai kegiatan

pembelajaran.

Berkaitan dengan kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan

pertama, maka peneliti berusaha mengatasi berbagai kelemahan tersebut

untuk memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan kedua. Usaha

tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru mengenai

kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut

diantaranya adalah peneliti merencanakan suatu kegiatan pembelajaran

dimana guru harus lebih banyak menambah gerakan Brain Gym dan

lebih mempertimbangkan waktu dengan sebaik-baiknya agar tersedia

cukup waktu selama pembelajaran, lebih banyak membuat pertanyaan

sebagai umpan balik dalam pembelajaran, memperhatikan suasana

belajar dikelas agar tercipta iklim pembelajaran yang menyenangkan

bagi siswa khususnya dalam mendesain metode pembelajaran, intonasi

suara perlu dipertahankan dalam menyampaikan berbagai informasi bagi

siswa, pengelolaan kelas sudah baik, dan penguasaan materi sudah baik.

Tindak lanjut ini adalah menambah gerakan Brain Gym pada kegiatan

awal yang dimaksudkan agar siswa lebih senang dalam mengikuti

pelajaran.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

48

2. Pertemuan kedua

Berdasarkan lembar observasi (data terlampir) tersebut didapat

hasil (data terlampir) dalam pembelajaran yang menyenangkan melalui

penerapan Brain Gym diantaranya adalah guru berani menjawab

pertanyaan dari siswa minimal 4 kali secara lisan; tersedia cukup waktu

dalam mengajar; semangat siswa menerima materi pelajaran meningkat,

hal tersebut terlihat dari keberanian siswa melakukan tanya jawab

dengan guru seaktu pembelajaran dibandingkan dengan pertemuan

pertama; terjadi peningkatan siswa dalam mengikuti perintah guru;

belum nampaknya pendapat siswa menanggapi penerapan Brain Gym

dalam pembelajaran minimal 10 siswa secara lisan; kurangnya

ketenangan guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga guru terlihat

terlalu cepat dalam menyampaikan materi pelajaran; beberapa siswa

masih terlihat kurang berkonsentrasi pada tahap penyampaian; siswa

terkadang masih terlihat tidak memperhatikan guru sewaktu guru

menjelaskan suatu materi pembelajaran.

Berkaitan dengan kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan

kedua, maka peneliti berusaha mengatasi berbagai kelemahan tersebut

untuk memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan ketiga. Usaha

tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru mengenai

kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut

diantaranya adalah peneliti merencanakan suatu kegiatan belajar yang

lebih menarik bagi siswa sebagai upaya mengatasi kendala selama

proses pembelajaran, salah satunya adalah memberi penguatan pada

siswa mengenai nama-nama berbagai gerakan Brain Gym, hal tersebut

dimaksudkan agar siswa hafal dan lebih mendalami tentang berbagai

gerakan Brain Gym sehingga siswa akan terbiasa dan senang

mempraktekkan gerakan Brain Gym dalam pembelajaran. Upaya

tersebut yang selanjutnya akan dilaksanakan pada pertemuan ketiga.

3. Pertemuan ketiga

Berdasarkan lembar observasi tersebut didapat hasil (data

terlampir) diantaranya adalah kesiapan guru sebelum pembelajaran

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

49

sudah baik, keseriusan guru mengajar sudah baik; ketenangan guru

menyampaikan materi pelajaran baik; dalam penerapan Brain Gym guru

sudah memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya kepada

siswa, siswa sudah terlihat mengikuti perintah guru; terjadi peningkatan

pada siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru dan menjelaskan

jawaban hasil diskusi ke depan kelas; siswa terlihat sudah

memperhatikan guru sewaktu menjelaskan materi pembelajaran;

mayoritas siswa terlihat sudah mematuhi perintah guru pada tahap

pelatihan saat pembelajaran berlangsung; terdapat 6 siswa yang sulit

berkonsentrasi sewaktu menerima materi pembelajaran; guru terlihat

kurang memotivasi siswa agar tidak cepat bosan pada tahap

penyampaian; terjadi peningkatan keberanian siswa dalam menjawab

pertanyaan guru dibandingkan pertemuan sebelumnya; terdapat 4 siswa

yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi pelajaran;

dan dalam melakukan gerakan Brain Gym guru terlalu cepat dalam

menyampaikanya.

Berkaitan dengan kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan

ketiga, maka peneliti berusaha mengatasi berbagai kelemahan tersebut

untuk memperbaiki proses pembelajaran pada Siklus II. Usaha tersebut

diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru mengenai kelemahan-

kelemahan selama pembelajaran, hasil dari diskusi tersebut adalah lebih

mengoptimalkan peran Brain Gym dalam pembelajaran dengan

memperagakannya secara perlahan agar siswa tidak ada yang

ketinggalan dalam mempraktekkan gerakan ini.

4. Refleksi

Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada Siklus I yang

terdiri dari tiga pertemuan diantaranya adalah meningkatnya ketuntasan

hasil belajar siswa, di mana pada kondisi awal terdapat 19 siswa yang

belum tuntas dalam belajarnya, sedangkan pada Siklus I setelah peneliti

melakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode Brain

Gym, siswa yang tuntas 31 siswa (88,6%) yang belum tuntas yaitu terdapat

4 siswa (11,4%) yang belum tuntas dalam belajarnya atau mendapatkan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

50

nilai di bawah KKM yaitu≥ 60 serta rata-rata nilai hasil belajar siswa

meningkat sebesar 16,7%. Hal tersebut berarti bahwa target keberhasilan

pembelajaran Siklus I sudah tercapai, karena hasil belajar tersebut sudah

meningkat atau bahkan melebihi target kriteria keberhasilan (80%) yaitu

meningkat menjadi 88,6%. Untuk lebih memperjelas hasil belajar siswa

pada pembelajaran Siklus I dapat dilihat pada tabel dan grafik 4.2 di bawah

ini.

Tabel 4.2 Distribusi Nilai Siklus I

Nilai Frekuensi Prosentase

80-100 16 45,7%

60-79 15 42,9%

40-59 4 11,4%

20-39 0 0%

0-19 0 0%

Jumlah 35 100

Rata-rata

Nilai 75,9

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

nilai 0-19 sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0%, yang mendapatkan nilai

20-39 sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0%, yang mendapat nilai 40-59

sebanyak 4 siswa dengan prosentase 11,4%, yang mendapat nilai 60-79

sebanyak 15 siswa dengan prosentase 42,9% dan yang mendapatkan nilai

80-100 sebanyak 16 siswa dengan prosentase 45,7%. Siswa yang tuntas

sebesar 88,6% atau 31 dari 35 siswa, sedangkan yang belum tuntas sebesar

11,4% atau 4 siswa dengan nilai rata-rata 75,9 dan nilai tertinggi adalah 92

sedangkan nilai terendahnya adalah 47. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada grafik 4.2 di bawah ini.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

51

!"

#"

$"

%"

&"

'!"

'#"

'$"

'%"

!(')" #!(*)" $!(+)" %!(,)" &!('!!"

!" !"

$"

'+"'%"

!"#$%#&'()*%)'

-./012"

Gambar 4.2. Grafik Distribusi Nilai Siklus I 28 Maret 2012

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Siklus I dari

pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala

kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil

observasi yang dilaksanakan pada setiap pertemuan I, II dan II pada Siklus I

dan hasil nilai siswa pada pertemuan III yaitu pada akhir Siklus I. Refleksi

ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah

hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator

kinerja.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan

observasi pada Siklus I di setiap pertemuan maka diperoleh antara lain

sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran Siklus 1 berlangsung sudah sesuai

dengan harapan dan berjalan dengan baik.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan proses

pembelajaran sudah sesuai.

c. Kesiapan guru sebelum pembelajaran sudah baik; keseriusan,

ketenangan, dan tanggung jawab guru dalam membimbing

dan mengarahkan siswa pada saat pembelajaran sudah terlihat

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

52

terjadi peningkatan pada tiap pertemuannya; guru

menyampaikan materi pembelajaran sudah terlihat baik, hal

tersebut terlihat dari kejelasan materi maupun intonasi suara

guru pada saat pembelajaran berlangsung; upaya guru untuk

memotivasi siswa agar tidak bosan pada saat pembelajaran

sudah baik; upaya guru mengadakan interaksi tanya jawab

dengan siswa sudah terlihat terjadi peningkatan pada tiap

pertemuannya; dalam penerapan Brain Gym guru sudah

memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya

kepada siswa.

d. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup, perhatian,

semangat, dan kesenangan siswa lebih meningkat hal tersebut

terlihat pada saat pembelajaran siswa dengan mudah menerima

dan menikmati pembelajaran tanpa ada rasa tekanan dan tidak

bosan karena mereka belajar dengan menerapkan gerakan

Brain Gym yang tidak pernah dilakukan guru kelas

sebelumnya.

e. Siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran, hal tersebut

terlihat dari meningkatnya keberanian siswa dalam

mengajukan pertanyaan kepada guru secara lisan;

meningkatnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan

dari guru; tidak takut salah siswa dalam menjawab pertanyaan

dari guru; meningkatnya keberanian siswa dalam

menyampaikan informasi berkaitan dengan materi

pembelajaran dan meningkatnya keberanian siswa dalam

menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas pada tiap

pertemuan Siklus I.

Berdasarkan observasi pada Siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan

untuk diperbaiki pada pembelajaran Siklus II.

a. Mengoptimalkan bimbingan pada siswa pada saat

pembelajaran dengan memberikan pengarahan pada siswa agar

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

53

melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru

pada tahap pelatihan saat pembelajaran berlangsung.

b. Guru memberi pertanyaan kepada siswa seputar kehidupan

sehari-hari dengan contoh yang konkret agar siswa lebih

mudah memahami dan memaknainya.

c. Mengoptimalkan peran gerakan Brain Gym dalam

pembelajaran dengan memperagakannya secara perlahan agar

siswa tidak ada yang ketinggalan dalam mempraktekkan

gerakan ini.

d. Merubah dan menambah gerakan – gerakan Brain Gym metode

Brain Gym ke dalam kegiatan inti.

E. Pelaksanaan Siklus II

Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan menyimpulkan

hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau

bentuk suatu benda. Siklus II ini dilakukan melalui dua pertemuan dengan rincian

sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan Siklus II ini terdiri dari dua perencanaan pertemuan,

yaitu pertemuan I dan pertemuan II.

I. Pertemuan pertama

Peneliti melakukan persiapan untuk melaksanakan perbaikan pada

pertemuan Siklus II. Persiapan tersebut antara lain dengan mempersiapkan

RPP, lembar observasi serta alat peraga agar efektifitas pembelajaran dapat

meningkat dibanding pada Siklus I.

Sebelum pertemuan pertama Siklus II, peneliti merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Gaya

Mempengaruhi Bentuk Benda”, dengan Kompetensi Dasar Menyimpulkan

hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk

suatu benda, dengan indikator memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari

cara gaya mengubah bentuk atau gerak benda. Kemudian peneliti

menetapkan lamanya waktu proses Pembelajaran yang Menyenangkan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

54

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym yaitu (2x35) menit, dengan

4 tahap kegiatan meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Penyampaian, Tahap

Pelatihan, dan Tahap Teknik Penutup.

Pada kegiatan pembelajaran peneliti juga berencana menyajikan

pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu: memperkenalkan,

memberi contoh, dan mendemonstrasikan Brain Gym kepada siswa,

mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap benda diam, meningkatkan

pemahaman, kebersamaan, konsentrasi, kesenangan, keberanian siswa

dalam menyatakan pendapat, motivasi serta hasil belajar siswa. Kemudian

peneliti berencana membagi siswa menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok

terdiri dari 5 siswa, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah

persiapan fisik dan mental. Peneliti sebagai observer juga mengamati

kegiatan pembelajaran di kelas 1V dengan berpedoman pada lembar

observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

II. Pertemuan kedua

Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam Siklus II

pertemuan pertama, perencanaan pembelajaran pada Siklus II pertemuan

kedua ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang

terjadi pada siklus II pertemuan pertama. Kegiatan pembelajaran pada

Siklus II pertemuan kedua ini masih sama dengan Siklus II tapi yang

membedakan adalah pokok bahasan yaitu “Gaya-Gaya yang Ada di Alam”

dan merubah gerakan Brain Gym pada kegiatan inti pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada Siklus 1 ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu

pertemuan I dan pertemuan II. Masing-masing pertemuan berlangsung

selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu

tanggal 31 Maret 2012 dan pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu

tanggal 7 April 2012.

 I. Pertemuan pertama (31 Maret 2012 )

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan

yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

55

Pembelajaran (RPP); lembar observasi; dan alat peraga seperti : bola

mainan dan plastisin.

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan pertama

diantaranya adalah :

a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa,

memperagakan gerakan Brain Gym bersama-sama siswa, dengan gerakan

yang tidak terburu-buru agar manfaat dari gerakan ini lebih optimal;

mengadakan tanya jawab kepada siswa, misalnya “Pernahkah anak-anak

bermain dengan plastisin atau tanah liat? Bagaimanakah cara anak-anak

membentuk plastisin tersebut menjadi mainan yang diinginkan?”; dan

menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Guru menyiapkan peralatan untuk percobaan pengaruh gaya

mengubah bentuk benda; menjelaskan materi pelajaran tentang pengaruh

gaya terhadap bentuk benda kepada siswa; membagi siswa menjadi 7

kelompok untuk mendiskusikan mengenai percobaan balon mainan

berbentuk bulat dan plastisin; memberikan pertanyaan kepada siswa

mengenai percobaan tersebut; siswa mempraktekan percobaan tersebut

dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan dari guru, seperti :”Apa yang

terjadi jika balon mainan dan plastisin tersebut diberi gaya?’; siswa maju

ke depan kelas untuk menyampaikan kesimpulan dari percobaan tersebut;

tanggapan guru mengenai hasil kerja tiap kelompok; menyimpulkan

bersama-sama mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari; dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi

pelajaran yang belum jelas.

c) Kegiatan akhir

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

56

Tahap Teknik Penutup

Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari

kemudian guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada

pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan refleksi; pemantapan konsep;

dan penanaman pesan moral

II. Pertemuan kedua ( 7 April 2012 )

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan

yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP); lembar observasi; dan alat peraga seperti : meja,

kursi, buku, pensil, dan pintu kelas.

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan kedua

diantaranya adalah :

a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa;

mengadakan tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu, misalnya

“Mengapa kita dapat berjalan tegak? Bandingkan jika anak-anak melihat

orang yang berjalan di luar angkasa?“; dan menjelaskan tujuan

pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Guru mengajak siswa melakukan gerakan Brain Gym sebanyak 2

gerakan yaitu gerakan Putaran Leher (Neck Rolls) dan Saklar Otak; guru

menyampaikan materi yang akan dipelajari.

Tahap Pelatihan

Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok dengan masing-masing

kelompok beranggotakan 5 orang untuk mendiskusikan jenis-jenis gaya

dalam kehidupan sehari-hari; siswa mencatat dan melaporkan hasil

diskusi; menyimpulkan hasil diskusi; guru mengajak siswa melakukan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

57

gerakan Brain Gym sebanyak 2 gerakan yaitu gerakan 8 Tidur dan Silang

(Cross Crawl); guru dan siswa menyimpulkan secara bersama-sama

mengenai pengertian gaya, contoh cara gaya mengubah bentuk benda,

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan bentuk benda. serta jenis-

jenis gaya dalam kehidupan sehari-hari; guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum

jelas; dan guru mengajak siswa melakukan gerakan Brain Gym sebanyak

1 gerakan yaitu Putaran Leher (Neck Rolls).

c) Kegiatan akhir

Tahap Teknik Penutup

Guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan; pemantapan konsep; memberikan pesan moral; dan guru

memberikan soal tes formatif Siklus II.

3. Observasi

Selama guru mengajar, penulis sebagai observer merekam jalannya

pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan. Item pernyataan

pada lembar observasi sejumlah 30 item dengan berdasar pada sembilan aspek

Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain

Gym. Dari rekaman tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan

kelebihan selama pembelajaran berlangsung, dimana kelemahan akan

diperbaiki dan kelebihan akan tetap di pertahankan dalam pertemuan

berikutnya. Adapun hasil dari observasi tersebut antara lain:

1. Pertemuan Pertama

Hasil dari observasi (data terlampir) tersebut yaitu pembelajaran

berjalan dengan lancar, hal tersebut terlihat dari kesiapan guru sebelum

pelajaran sudah baik; keseriusan guru mengajar sudah baik; ketenangan

guru menyampaikan materi pelajaran sudah baik; dalam penerapan Brain

Gym guru sudah memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya

secara perlahan kepada siswa; siswa sudah terlihat berani menjawab

pertanyaan secara lisan; siswa terlihat mendengarkan guru sewaktu

menyampaikan materi pembelajaran; siswa terlihat sudah tidak bermain lagi

sewaktu pembelajaran; pemberian masukan positif kepada siswa sudah baik;

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

58

intonasi suara guru sudah terlihat sudah baik; pengelolaan kelas sudah baik;

dan penguasaan materi pelajaran sudah baik; guru dan siswa sudah terlihat

melakukan penyimpulan materi pembelajaran secara bersama-sama; siswa

terlihat sudah terbiasa menjawab pertanyaan dari guru dan menjelaskan

jawaban hasil diskusi ke depan kelas; mayoritas siswa terlihat sudah

mematuhi perintah guru pada tahap pelatihan saat pembelajaran

berlangsung; masih munculnya rasa bosan anak mengikuti pembelajaran;

keseriusan siswa mengikuti pembelajaran terkadang belum stabil pada saat

pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka peneliti kembali berdiskusi

mengenai pengoptimalan Brain Gym dengan guru. Hasil dari diskusi

tersebut adalah merubah Brain Gym pada kegiatan inti, yang dimaksudkan

agar tingkat keseriusan siswa mengikuti pelajaran akan tetap stabil bahkan

meningkat dari sebelumnya. Upaya tersebut tentunya akan dilaksanakan

pada pertemuan kedua Siklus II.

2. Pertemuan Kedua

Hasil dari observasi tersebut adalah pembelajaran berjalan dengan

lancar, hal tersebut terlihat dari kesiapan guru sebelum pelajaran sudah baik;

keseriusan guru mengajar sudah baik; ketenangan guru menyampaikan

materi pelajaran sudah baik; siswa sudah terlihat sudah terbiasa menjawab

pertanyaan guru secara lisan; tidak takut salah menjawab pertanyaan dari

guru secara lisan; meningkatnya keberanian siswa dalam mengutarakan

pendapatnya atau informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran;

siswa terlihat berkonsentrasi dan perhatiannya sudah terpusat selama

pembelajaransiswa terlihat mendengarkan guru sewaktu menyampaikan

materi pembelajaran; siswa terlihat sudah tidak bermain lagi sewaktu

pembelajaran; pemberian masukan positif kepada siswa sudah baik; intonasi

suara guru pada saat menyampaikan materi pembelajaran sudah baik;

pengelolaan kelas sudah baik; dan penguasaan materi pembelajaran sudah

baik; guru dan siswa sudah terlihat melakukan penyimpulan materi

pembelajaran secara bersama-sama; siswa terlihat sudah terbiasa menjawab

pertanyaan dari guru dan menjelaskan jawaban hasil diskusi ke depan kelas;

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

59

mayoritas siswa terlihat sudah mematuhi perintah guru pada tahap pelatihan

saat pembelajaran berlangsung; siswa menjadi lebih bersemangat dengan

penerapan metode Brain Gym, dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan.

4. Refleksi

Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes formatif pada Siklus II

yang terdiri dari dua pertemuan diantaranya adalah hasil tes formatif 100%

siswa mendapatkan nilai sesuai dengan KKM yang ditentukan yaitu ≥60 serta

rata-rata nilai hasil belajar siswa meningkat sebesar 16,8%. Berarti target

keberhasilan pembelajaran Siklus II sudah tercapai, karena hasil belajar

tersebut sudah meningkat atau bahkan melebihi target kriteria keberhasilan

(90%) yaitu meningkat menjadi 100%. Dengan nilai rata-rata 92,7 dan nilai

tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 83. Dengan demikian,

berarti tidak ada Siklus berikutnya.

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Siklus II,

selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan

berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada Siklus II.

1. Kegiatan pembelajaran Siklus II berlangsung sudah sesuai dengan

harapan dan berjalan dengan baik

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan proses

pembelajaran sudah sesuai.

3. Kesiapan guru sebelum pembelajaran sudah baik; keseriusan,

ketenangan, dan tanggung jawab guru dalam membimbing dan

mengarahkan siswa pada saat pembelajaran sudah terlihat terjadi

peningkatan pada tiap pertemuannya; guru menyampaikan materi

pembelajaran sudah terlihat baik, hal tersebut terlihat dari kejelasan

materi maupun intonasi suara guru pada saat pembelajaran

berlangsung; upaya guru untuk memotivasi siswa agar tidak bosan

pada saat pembelajaran sudah baik; upaya guru mengadakan

interaksi tanya jawab dengan siswa sudah terlihat terjadi peningkatan

pada tiap pertemuannya; dalam penerapan Brain Gym guru sudah

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

60

memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya kepada

siswa secara perlahan pada saat pembelajaran berlangsung.

4. Kesenangan belajar siswa menjadi meningkat, hal tersebut terlihat

dari siswa terlihat sudah tidak bermain lagi sewaktu pembelajaran;

konsentrasi, pemusatan perhatian, rasa tidak bosan, dan semangat

siswa selama proses kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym.

5. Siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran, hal tersebut

terlihat dari meningkatnya keberanian siswa dalam mengajukan

pertanyaan kepada guru secara lisan; meningkatnya keberanian siswa

dalam menjawab pertanyaan dari guru; tidak takut salah siswa dalam

menjawab pertanyaan dari guru; meningkatnya keberanian siswa

dalam menyampaikan informasi berkaitan dengan materi

pembelajaran dan meningkatnya keberanian siswa dalam

menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas pada tiap pertemuan

Siklus II.

F. Hasil Analisis Data

Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang

hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym. Pada pokok bahasan

menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah gerak atau bentuk suatu benda, diperoleh paparan hasil dari setiap

siklus dapat dilihat dalam tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Analisis Data dari Tiap Siklus

NO KATEGORI PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 16 45,7 31 88,6 35 100 2 Belum tuntas 19 54,3 4 11,4 0 0 3 Jumlah 35 100 35 100 35 100 4 Minimum 45 47 89 5 Maksimum 89 92 100 6 Rata-rata 59,3 75,9 92,7

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

61

Dari tabel perbandingan hasil tes formatif tiap siklus, dapat dijelaskan

bahwa pada Pra Siklus terdapat 19 siswa atau 54,3% yang belum tuntas dalam

belajarnya, sedangkan 16 siswa atau 45,7% telah tuntas dalam belajarnya. Nilai

terendah pada Pra Siklus siswa yaitu 45 sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 89.

Rata-rata hasil tes formatif siswa pada Pra Siklus yaitu 59,3.

Dari 54,3% atau 19 siswa yang belum mencapai ketuntasan maka perlu

diadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat untuk

memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Dalam penelitian ini

tindakan yang akan dilakukan pada pokok bahasan menyimpulkan hasil percobaan

bahwa Gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu

benda dengan menggunakan Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning)

melalui penerapan Brain Gym.

Hasil tes formatif siswa pada Siklus I menunjukkan peningkatan yang

signifikan. Hasil tes fornatif pada Siklus I terdapat 4 siswa atau 11,4% yang

belum tuntas dan 31 siswa atau 88,6% telah tuntas, rata-rata nilai siswa pada

siklus I adalah 75,9. Hasil yang diperoleh setelah Siklus II adalah100% atau 35

siswa telah tuntas tanpa tindak lanjut. Rata-rata nilai yang diperoleh pada Siklus II

adalah 92,7.

Peningkatan rata-rata hasil tes formatif siswa dipengaruhi dari penggunaan

metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Tindakan dari tiap siklus guru

lebih menekankan pada Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning)

melalui penerapan Brain Gym selama proses pembelajaran berlangsung, saat

pembelajaran berlangsung siswa terlibat langsung dalam mempelajari pokok

bahasan menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Hal tersebut mengakibatkan siswa lebih

menguasai dan memahami materi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

hasil tes formatif siswa dari tiap Siklus. Peningkatan hasil tes formatif tersebut

ditunjukkan dengan peningkatan pencapaian rata-rata hasil tes formatif siswa, di

mana rata-rata pada Pra Siklus adalah 59,3 dilanjutkan dengan rata-rata pada

Siklus I sebesar 75,9 dan dari hasil Siklus I terdapat 4 siswa yang belum tuntas.

Sedangkan rata-rata pada Siklus II meningkat menjadi 88,6 serta semua siswa

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

62

!"#!"$!"%!"&!"'!"(!")!"*!"+!"#!!"

,-."/01234" /01234"5" /01234"55"'+6%" )'6+" +$6)"Grafik 4.3 Perbandingan Nilai Tiap Siklus Rata-rata Nilai

!"#!"$!"%!"&!"'!"(!")!"*!"+!"#!!"

,-."/01234" /01234"5" /01234"55"

'+6%"

)'6+"

+$6)"

!"#$"%&'()(&!%"*+,&-+./%+$0.+&12%$"34+35"3&6+7"+&8+"9&&:+,70.&

7.8.9-.8.":02.0"

telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan. Dari data di atas

berarti penggunaan Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui

penerapan Brain Gym dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Data perbandingan hasil tes formatif siswa bila disajikan dengan diagram

batang, akan terlihat seperti pada grafik 4.3 di bawah ini.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas, pembelajaran yang

menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA pokok

bahasan menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Dari uraian hasil penelitian yang telah

peneliti sajikan, maka penerapan Brain Gym selaras dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Paul E. Denison di awal 1981. Penelitian Paul E. Denison (2004:

3) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak sederhana yang

menyenangkan dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka

dengan menggunakan keseluruhan otak. Selain itu Brain Gym dimanfaatkan untuk

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

63

anak yang mengalami ganggguan hierartif, kerusakan otak, sulit berkonsentrasi

dan depresi.

Hasil penelitian yang membahas tentang Joyful Learning adalah Elaine B.

Johnson (2006: 4) yang mengatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan

adalah suatu proses pembelajaran yang mengasyikkan dan bermakna.

Mengasyikkan berarti pembelajaran tersebut dapat dinikmati oleh siswa dan tanpa

ada tekanan, sedangkan bermakna berarti pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa dapat bermanfaat bagi kehidupannya

Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran yang menyenangkan (Joyful

Learning) dapat dilakukan dengan menerapkan metode Brain Gym di kelas IV

SDN 1 Rojoimo semester II Mata Pelajaran IPA, hasil penelitian menunjukkan

terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan mengalami peningkatan

dari Pra Siklus, dilanjutkan dengan Siklus I dan Siklus II. Sehingga penelitian ini

sejalan dengan kedua tokoh peneliti yaitu Paul E. Denisson dan Elaine B.

Johnson.

Hasil ulangan siswa sebelum menerapkan metode Brain Gym pada materi

lain rata–rata adalah 59,3. Rata–rata kelas meningkat setelah diajarkan dengan

menggunakan metode Brain Gym pada Siklus I rata–rata kelas sebesar 75,9 dan

pada Siklus II yang menjadi perbaikan dari Siklus I rata–rata kelas menjadi 92,7.

Peningkatan tersebut terjadi setelah peneliti menggunakan metode Brain

Gym pada materi gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk

suatu benda. Dalam penelitian ini terdapat berbagai persamaan dengan hasil

penelitian kedua tokoh tersebut, persamaan tersebut diantaranya adalah dapat

meningkatkan kesenangan siswa dalam belajarnya, dapat menciptakan pelajaran

yang mengasikkan dengan indikator semangat menerima pelajaran; merasa tidak

bosan; dan tanpa ada tekanan, membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan

berkonsentrasi dengan indikator mendengarkan informasi dari guru; mengikuti

perintah guru; dan dapat memahami materi, mempermudah siswa dalam

menerima berbagai materi dari guru dengan indikator menjawab pertanyaan dari

guru yang diarahkan kepadanya; memusatkan perhatian; dan dapat menyampaikan

informasi, selain itu juga dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/820/5/T1_292008056_BAB IV.pdfyang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional

64

Selain persamaan hasil penelitian, juga terdapat berbagai perbedaan hasil

penelitian. Perbedaan tersebut diantaranya adalah dengan menerapkan Brain Gym

ke dalam pembelajaran, maka rasa percaya diri siswa menjadi meningkat, hal ini

terlihat dari pelaksanaan pembelajaran selama 2 Siklus yang menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan keberanian siswa menjawab pertanyaan dari guru, tidak takut

salah dalam menjawab pertanyaan guru, dan dapat menjelaskan suatu informasi ke

depan kelas dengan tenang.