bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/t1_262010602_bab...

19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Penelitian ini di lakukan di SD Negeri Jatimulyo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati siswa kelas VI yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sebelum penelitian dilakukan, dalam pembelajaran IPS guru lebih sering menggunakan metode kombinasi antara ceramah, Tanya jawab, dan penugasan. Metode lain seperti diskusi juga digunakan walaupun jarang . Peneliti belum pernah menggunakan peta. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Untuk materi Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga guru cukup menerangkan saja . Untuk menambah pengetahuan siswa guru menugaskan siswa membaca materi yang sesuai pada buku paket. Dengan kondisi pembelajaran seperti tersebut ternyata motivasi, keaktifan, hasil belajar IPS siswa relatif rendah. Untuk mengetahui motivasi belajar, penilaian siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, serta pendapat siswa tentang pembelajaran yang dilakukan, peneliti memberikan angket untuk diisi siswa. Hasil dari angket tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1

Upload: doanngoc

Post on 07-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Kondisi Awal

Penelitian ini di lakukan di SD Negeri Jatimulyo Kecamatan

Wedarijaksa Kabupaten Pati siswa kelas VI yang berjumlah 24 siswa yang

terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sebelum penelitian

dilakukan, dalam pembelajaran IPS guru lebih sering menggunakan metode

kombinasi antara ceramah, Tanya jawab, dan penugasan. Metode lain

seperti diskusi juga digunakan walaupun jarang . Peneliti belum pernah

menggunakan peta.

Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Untuk materi

Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga guru

cukup menerangkan saja . Untuk menambah pengetahuan siswa guru

menugaskan siswa membaca materi yang sesuai pada buku paket. Dengan

kondisi pembelajaran seperti tersebut ternyata motivasi, keaktifan, hasil

belajar IPS siswa relatif rendah. Untuk mengetahui motivasi belajar,

penilaian siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, serta pendapat

siswa tentang pembelajaran yang dilakukan, peneliti memberikan angket

untuk diisi siswa. Hasil dari angket tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Hasil Angket tentang Penilaian Siswa Terhadap Mata Pelajaran dan Proses

Pembelajaran

No Pertanyaan

Jumlah Siswa Yang MenjawabYa (%) Ragu-

ragu (%)

Tidak (%)

F % F % F %1 Apakah IPS termasuk pelajaran

sulit.12 50 9 37,5 3 12,5

2 Apakah mapelIPS menyenangkan 16 66,6 4 16,6 4 16,63 Apakah nilai IPS kamu lebih

tinggi disbanding mapel lain 1 4,2 6 25 17 70,8

4 Apakah pembelajaran IPS dari gurumu mudah dipahami

16 66,6 6 25 2 8,3

5 Apakah pembelajaran dari gurumu menyenamgkan

17 70,8 4 16,6 3 12,5

6 Apakah pembelajaran IPS yang dilakukan gurumu membuat kamu semangat belajar

14 58,3 8 33,3 2 8,3

Dari data di atas dapat diketahui bahwa, sebagian besar siswa ragu-

ragu dan menganggap IPS sebagai pelajaran yang sulit. Mereka beralasan

karena pelajaran IPS banyak menghafal. Mereka sering merasa malas kalau

harus menghafal yang banyak.Tetapi sebagian besar siswa menganggap IPS

termasuk pelajaran yang menyenangkan. Di antara alasan yang mereka

kemukakan adalah karena melalui IPS mereka lebih mengenal Kenampakan

Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga.

Mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar

siswa sudah menganggap mudah dipahami, menyenangkan dan

meningkatkan semangat belajar. Agar diperoleh gambaran tentang kondisi

awal yang lebih jelas, peneliti mengadakan tes tertulis. Tes awal ini

diberikan dalam bentuk isian. Adapun hasil tes yang dilakukan untuk

menilai kondisi awal siswa dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Hasil Tes Kondisi Awal

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

NO NILAI JUMLAH SISWA

NILAI X JML SISWA

1 25 1 252 30 2 603 35 1 354 40 3 1205 50 1 506 55 2 1107 60 6 3608 70 2 1409 75 2 15010 80 2 16011 90 2 180

JUMLAH 24 1.390Rata-rata kelas 1.390:24 = 57,92

Dari tabel 4.2 dapat kita ketahui bahwa pada hasil tes kondisi awal nilai

terendah 25 sebanyak 1 orang, nilai tertinggi 90 sebanyak 2 orang hal ini

menunjukan kesenjangan prestasi belajar siswa cukup tinggi. Keadaan ini juga

ditunjukkan pada diagram 4.1 dibawah ini.

Diagram 4. 1

Skor Tes IPS Berdasarkan Jumlah Siswa Pada Pra Siklus

Dapat kita lihat bahwa pada pelaksanaan kondisi awal nilai tertinggi 90

ada 2 siswa, dan nilai terendah 25 ada 1 siswa. Dari data diatas didapat

rekapitulasi hasil tes formatif pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Rekapitulasi Nilai Tertinggi dan Terendah Tes Formatif pada Kondisi Awal

Uraian Skor

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 25

Nilai Rata-rata 57,92

Siswa yang tuntas (KKM 72) 6

% Siswa yang tuntas 25

Siswa yang belum tuntas 18

% Siswa yang belum tuntas 75

Dari data-data terlihat dengan jelas betapa kecil prosentase siswa yang

belum tuntas. Dari KKM yang ditentukan sebesar 72, kebanyakan siswa

belum dapat mencapainya. Hal ini menunjukan rendahnya hasil belajar IPS

siswa. Terlihat pula adanya ketimpangan yang yang besar antara nilai

tertinggi dan terendah.

4.2. Deskripsi Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis 10 Nopember 2011 dan

hari Sabtu 12 Nopember 2011 bertempat di ruang kelas VI sd Negeri

Jatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

yang absen sehingga semua peserta dapat mengikuti kegiatan pada Siklus

pertama.

4.2.1. Rencana Tindakan

Dari gambaran umum tentang kondisi awal siswa, dapat disimpulkan

adanya masalah pokok dalam pembelajaran IPS di kelas yang diteliti, yaitu

relative rendahnya keaktifan dan inisiatif siswa dalam pembelajaran . Hal ini

akhirnya berakibat pula pada rendahnya hasil belajar.

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti membuat suatu rencana

tindakan penelitian untuk siklus I dengan menyusun suatu skenario

pembelajaran. Dalam scenario ini mulai dicoba penggunaan peta untuk

pembelajaran Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Tetangga. Materi yang digunakan adalah sesuai Kompetensi Dasar 1.2

mengenai Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara

Tetangga.

Pembelajaran pada siklus I masih dilaksanakan secara klasikal dan

hanya melibatkan beberapa siswa yang dipilih secara acak mewakili

kelompok yang ada.

Skenario pembelajaran secara terinci tertuang dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdapat dalam lampiran 1, namun

secara garis besar dapat dijelaskan seperti tabel 4.4.

Tabel 4.4

Skenario Pembelajaran Siklus I

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A1

Pra PembelajaranMenugaskan siswa membaca materi pelajaran tentang Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

Membaca materi pelajaran Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

2 Menyiapkan alat- alat pembelajaran: peta, atlas, globe

B1

Pelaksanaan PembelajaranMenyampaikan materi pembelajaran tentang Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

Memperhatikan penjelasan guru

2 Menjelaskan gambaran umum tentang Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dengan Negara-negara Tetangga

Menemutunjukan Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

3 Menugaskan siswa membaca kembali materi Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

Membaca kembali materi Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetengga

4 Menjelaskan Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

Memperhatikan penjelasan guru

5 Membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa secara acak

Mengamati dan melakukan tugas kelompok

6 Membimbing kelompok dalam berdiskusi Diskusi kelompok

7 Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan

Bertanya/ menyampaikan pendapat tentang pelaksanaan pembelajaran

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

8 Memberikan rangkuman materi Mencata rangkuman materi

9 Melaksanakan evaluasi Mengerjakan lembar evaluasi

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 2 (dua) kali

pertemuan @ 2 x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 10

Nopember 2011 sedangkan pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 12

Nopember 2011.

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian siklus I ini, peneliti dibantu oleh

rekan sejawat sebagai kolaborator, yaitu guru. Kolaborator ini membantu

mengobservasi aktivitas guru/peneliti dan aktivitas belajar siswa selama

kegiatan pembelajaran dilakukan. Setelah itu, mereka diminta pendapat dan

sarannya dalam kegiatan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan dan perencanaan tindakan siklus berikutnya.

4.2.3 Hasil Tindakan

Hasil observasi yang diperoleh pada tindakan siklus I adalah tentang

kegiatan guru/peneliti maupun kegiatan siswa. Hasil observasi tentang

aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dari pengamat diperoleh

jumlah nilai rata-rata (lampiran), beserta hasil evaluasinya. Aktivitas guru

dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan peta adalah tehnik

pembelajaran dengan mengamati peta dapat menunjukkan letak,

mengidentfikasi kenampakan alam. Manfaat peta dalam pembelajaran

digunakan guru untuk memperagakan atau menunjukkan suatu letak,

kemampakan alam dalam pembelajaran. Guru menfasilitasi pembelajaran

IPS melalui penggunaan peta, siswa bisa aktif dan merasa senang dalam

belajar.

Dari observasi aktivitas belajar siswa diperoleh data seperti pada tabel 4.5

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Belajar siswa pada Siklus I

No Aspek yang Diamati

Kategori Jumlah Siswa

Prosentase (%)

1 Keaktifan Senang Mengerjakan (4) 12 50

Kurang Senang Mengerjakan (3) 12 50

Tidak Senang Mengerjakan (2) - -

2 Inisiatif Selalu memberi tanggapan (4) 7 29

Jarang memberi tanggapan (3) 14 58

Tidak pernah memberi tanggapan (2) 3 13

3 Konsentrasi Selalu memperhatikan (4) 16 66,6

Memperhatikan (3) 6 25

Kurang memperhatikan (2) 2 8,3

4 Kerjasama Mengerjakan bersama teman (4) 14 58,3

Mengerjakan sendiri (3) 10 41,7

Diam saja (2) - -

Dengan memperhatikan data-data dapat diketahui bahwa dengan

menggunakan peta dalam pembelajaran, siswa yang kurang aktif, kurang

konsentrasi, dan kurang bekerja sama dengan teman lain tidak ada. Siswa

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

yang kurang inisiatif masih ada tetapi jumlahnya sedikit. Sebagian besar

siswa memiliki konsentrasi yang baik terhadap kegiatan yang dilakukan.

Dari hasil angket siswa setelah siklus I, peneliti memperoleh data seperti

pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Hasil Angket Tentang Penilaian Siswa Terhadap Mata Pelajaran dan Proses

Pembelajaran pada Siklus I

No Pertanyaan

Jumlah Siswa Yang Menjawab

Ya (%) Ragu-ragu (%)

Tidak (%)

F % F % F %

1 Apakah IPS termasuk pelajaran sulit setelah gurumu mengajar dengan peta.

2 8,3 12 50 10 41,6

2 Apakah mapel IPS menyenangkan setelah gurumu mengajar dengan peta.

21 87.5 2 8,3 1 4,2

3 Apakah nilai IPS kamu lebih tinggi dibanding mapel lain setelah gurumu mengajar dengan peta.

2 8,3 11 45,8 11 45,8

4 Apakah pembelajaran IPS dari gurumu mudah dipahami

18 75 5 20,8 1 4,2

5 Apakah pembelajaran dari gurumu sekarang menyenamgkan

23 93,8 1 4.2 - -

6 Apakah pembelajaran IPS yang dilakukan gurumu membuat kamu semangat belajar

15 62,5 9 37,5 - -

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Dari data tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dengan pengunaan peta tidak

ada bahwa yang menganggap mata pelajaran IPS membosankan. Juga dapat

diketahui bahwa tidak ada siswa yang menganggap pembelajaran IPS dari

peneliti sulit dipahami dan membosankan sehingga sebagian besar siswa

menganggap pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti membuat siswa

bersemangat dalam belajar.

Tentang hasil belajar IPS siswa dalam siklus I, peneliti mendapatkan

data hasil tes yang dilakukan pada akhir siklus. Tes yang diberikan berupa

tes tertulis dalam bentuk obyektif dan uraian. Adapun hasil tes yang

diperoleh adalah seperti dalam tabel 4.7

Tabel 4.7

Distribusi Skor Hasil Tes formatif Siklus I

No Nilai Jumlah Siswa Nilai X Jumlah Siswa

1 40 1 40

2 45 1 45

3 50 3 150

4 60 4 240

5 65 1 65

6 70 1 70

7 75 5 375

8 80 3 240

9 85 4 340

10 95 1 95

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Jumlah 24 1.660

Rata-rata kelas 1.660:24 = 69

Dari data distribusi skor hasil tes siklus 1 didapat nilai belum tuntas

tinggi 47 -59, ada 5 siswa, nilai belum tuntas rendah 60 -72 ada 6 siswa, nilai

tuntas rendah 73-85 ada 12 siswa, dan nilai tuntas tinggi >85 ada 1 siswa, pada

dapat kita lihat pada diagram 4.2

Diagram 4.2

Diagram Skor Tes IPS Berdasarkan Jumlah Siswa Pada Siklus I

Dapat kita lihat bahwa setelah siklus I dilaksanakan skor tertinggi bertambah

skor terendahnya berkurang dibanding kondisi sebelumnya.

Tabel 4.8

Distribusi Ketuntasan belajar IPS siswa Kelas VI SD Negeri Jatimulyo,

Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati

Siklus I

No Nilai Jumlah Siswa

Prosentase Keterangan

1 72 13 54 Tuntas

2 <72 11 46 Belum Tuntas

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Dari data tabel 4.8, distribusi ketuntasan belajar siswa kelas VI SD Negeri

Jatimulyo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada siklus I, terlihat bahwa

siswa yang tuntas ada 13 siswa (54%), sedangkan 11 siswa (46%) belum tuntas.

Sedangkan rekapitulasi hasil tes formatif pada siklus I dapat kita lihat pada tabel

4.9

Tabel 4.9

Rekapitulasi Nilai Tertinggi dan Terendah Tes Formatif Pada Siklus I

Uraian Skor

Nilai Tertinggi 100

Nilai terendah 40

Nilai Rata-rata 69

Siswa yang Tuntas (KKM 72) 13

% Siswa yang Tuntas 54%

Siswa yang Belum Tuntas 11

% Siswa yang Belum Tuntas 46%

Dari data rekapitulasi nilai tertinggi dan terendah tes formatif pada

siklus 1 terdapat nilai tertinggi 100, nilai terendah 40, nilai rata-rata 69

berarti masih dibawah KKM, siswa yang belum tuntas 11 siswa (46%),

siswa yang tuntas baru 13 siswa (56%).

4.2.4. Refleksi dan Evaluasi Kegiatan Siklus I

Refleksi dilakukan pada hari Kamis 10 Nopember 2011 dan Sabtu 12

Nopember 2011. Instrumen yang perlu dievaluasi antara lain: Pelaksanaan

Pembelajaran, hasil tes formatif, hasil observasi dan hasil tes formatif.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Dalam hal ini dibantu oleh teman sejawat guru SD Negeri Jatimulyo

setempat sebagai pengamat.

Hasilnya dari 24 siswa yang sudah menguasai materi pembelajaran

baru 13 siswa dan yang belum menguasai 11 siswa. Jadi yang sudah tuntas

baru mencapai 54% dan yang belum tuntas 46%. Meskipun pada langkah

perbaikan siklus I ada kenaikan dibandingkan pembelajaran awal namun

belum memenuhi standar ketuntasan, maka perlu dilakukan perbaikan

pembelajaran.

Kelemahan siswa kurang berminat untuk membaca,siswa enggan

membaca dengan materi yang sangat banyak dan masih banyak siswa yang

tidak berani mengeluarkan pendapat apalagi untuk bertanya.

Potensi hasil belajar siswa belum maksimal, karena bahan atau materi

yang dipelajari terlalu banyak sedangkan siswa kurang berminat untuk

membaca.

Tindak lanjut terhadap siswa yang belum tuntas diberikan tugas untuk

membaca kembali di rumah materi yang telah dipelajarinya.

4.3 Diskripsi Hasil Siklus II

Selain analisis pada siklus I peneliti juga memperoleh data pada siklus II

yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa.

4.3.1 Rencana Tindakan

Peneliti menyusun rencana tindakan siklus II.Rencana itu tertuang ke

dalam RPP Siklus II (RPP terlampir dalam lampiran 2).

Skenario pembelajaran siklus II kegiatan intinya sama dengan kegiatan

pada siklus I, yaitu melalui penggunaan peta. Secara kronologis, skenario

pembelajaran siklus II adalah seperti tertera pada tabel 4.10

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Tabel 4.10

Skenario Pembelajaran Siklus II

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A1

Pra PembelajaranMenugaskan siswa membaca materi pelajaran tentang Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

Membaca materi pelajaran Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

N2 Menyiapkan alat- alat pembelajaran: peta, atlas, globe

B1

Pelaksanaan PembelajaranMenyampaikan materi pembelajaran tentang Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

Memperhatikan penjelasan guru

2 Menjelaskaskan gambaran umum tentang Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dengan Negara-negara Tetangga

Menemutunjukan Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

3 Menugaskan siswa membaca kembali materi Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetangga

Membaca kembali materi Kenampakan Alam Wilayah Indonesia dan Negara-negara Tetengga

4 Menjelaskan Kenampakan Alam Wilayah Indonesia danNegara-negara Tetangga

Memperhatikan penjelasan guru

5 Membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 siswa secara acak

Mengamati dan melakukan tugas kelompok

6 Membimbing kelompok dalam berdiskusi Diskusi kelompok

7 Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan

Bertanya/ menyampaikan pendapat tentang pelaksanaan pembelajaran

8 Memberikan rangkuman materi Mencata rangkuman materi

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

9 Melaksanakan evaluasi Mengerjakan lembar evaluasi

4.3.2 Pelaksaksanaan Tindakan

Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam 2 (dua) kali

pertemuan @ 2 x 35 menit. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis 24

Nopember 2011 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu 26

Nopember 2011.Dalam pelaksanaan tindakan penelitian silus II ini, peneliti

juga masih dibantu oleh rekan sejawat sebagai kolaborator.Kolaborator ini

membantu mengobservasi aktivitas belajar siswa selama kegiatan

pembelajaran dilakukan.

4.3.3 Hasil Tindakan

Hasil observasi yang diperoleh pada tindakan siklus II adalah hasil

observasi tentang kegiatan guru/peneliti maupun kegiatan siswa. Hasil

observasi tentang aktivitas guru selama pembelajaran dari pengamat

diperoleh nilai rata-rata. Adapun dari observasi terhadap aktivitas belajar

siswa diperoleh data pada tabel 4.11

Tabel 4.11

No Aspek yang Diamati

Kategori Jumlah Siswa

Prosentase (%)

1 Keaktifan Senang Mengerjakan (4) 22 92Kurang Senang Mengerjakan (3) 2 8Tidak Senang Mengerjakan (2) - -

2 Inisiatif Selalu memberi tanggapan (4) 12 50Jarang memberi tanggapan (3) 12 50Tidak pernah memberi tanggapan (2) - -

3 Konsentrasi Selalu memperhatikan (4) 17 71Memperhatikan (3) 7 29Kurang memperhatikan (2) - -

4 Kerjasama Mengerjakan bersama teman (4) 20 83Mengerjakan sendiri (3) 4 17Diam saja (2) - -

Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus II

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Dari data tabel 4.11 dapat diketahui bahwa setelah siklus II dilaksanakan, siswa yang

kurang aktif, kurang inisiatif, kurang konsentrasi, kurang bekerja sama

dengan teman lain tidak ada. Sebagian besar siswa memiliki keaktifan,

konsentrasi, dan kemampuan bekerja sama yang baik. Dari segi inisiatif

siswa masih dalam kategori cukup. Adapun dari hasil angket siswa setelah

siklus II, peneliti memperoleh data pada tabel 4.12

Tabel 4.12

Hasil Angket Tentang Penilaian Siswa Terhadap Mata Pelajaran dan Proses

Pembelajaran pada Siklus II

No Pertanyaan

Jumlah Siswa Yang MenjawabYa (%) Ragu-

ragu (%)

Tidak (%)

F % F % F %1 Apakah IPS termasuk pelajaran

sulit setelah gurumu mengajar dengan peta.

- - 11 45,8 13 54,2

2 Apakah mapel IPS menyenangkan setelah gurumu mengajar dengan peta.

22 91,7 2 8,3 - -

3 Apakah nilai IPS kamu lebih tinggi dibanding mapel lain setelah gurumu mengajar dengan peta.

5 20,8 14 58,4 5 20,8

4 Apakah pembelajaran IPS dari gurumu mudah dipahami

22 91,7 2 8,3 - -

5 Apakah pembelajaran dari gurumu sekarang menyenamgkan

21 87,5 3 12,5 - -

6 Apakah pembelajaran IPS yang dilakukan gurumu membuat kamu semangat belajar

15 62,5 9 37,5 - -

Dari data tabel 4.12 dapat diketahui bahwa setelah siklus II, tidak ada siswa yang

menganggap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang sulit. Bahkan

semua siswa menganggap IPS merupakan mata pelajaran yang

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

menyenangkan, mudah dipahami, dan membuat mereka bersemangat

belajar.

Adapun tes yang dilakukan pada akhir siklus II ini, diperoleh data hasil belajar IPS

siswa seperti pada tabel 4.13

Tabel 4.13

Distribusi Skor pada Tes Siklus II

No Nilai Jumlah Siswa

Nilai X Jumlah Siswa

1 50 1 502 60 2 1203 70 1 704 75 3 2255 80 4 3206 85 3 2557 90 6 5408 95 4 380

Jumlah 24 1.960Rata-rata kelas = 1.960:24 = 81,66

Dari data distribusi skor hasil tes siklus II didapat nilai belum tuntas

tinggi 47-59 ada 1 siswa, nilai belum tuntas rendah 60-72 pada ada 3

siswa, nilai tuntas rendah 73-85 ada 10 siswa, dan nilai tuntas tinggi >85

ada 10 siswa. Distribusi skor hasil tes siklus II dapat kita lihat pada

diagram 4.3

Diagram 4.3

Diagram Skor Tes IPS Berdasarkan Jumlah Siswa Pada Siklus II

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Dapat kita lihat bahwa setelah siklus II dilaksanakan nilai tertinggi

pada pertemuan 2 bertambah, nilai terendahnya berkurang dibanding

kondisi pada pertemuan I

Tabel 4. 14

Distribusi Ketuntasan belajar IPS Siswa Kelas VI SD Negeri Jatimulyo,

Kecamatan Wedarijasa, Kabupaten Pati

Siklus II

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase Keterangan1 72 20 83,33 Tuntas2 <72 4 16,67 Belum Tuntas

Dari data tabel 4.14, distribusi ketuntasan belajar siswa kelas VI SD

Negeri Jatimulyo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati pada siklus II,

terlihat bahwa siswa yang tuntas ada 20 siswa (83,33%), sedangkan 4 siswa

(16,66%) belum tuntas.

Rekapitulasi hasil tes formatif pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.15

Tabel 4.15

Rekapitulasi Nilai Tertinggi dan Terendah Tes Formatif Pada Siklus II

Uraian SkorNilai Tertinggi 95Nilai terendah 50Nilai Rata-rata 81,66

Siswa yang Tuntas (KKM 72) 20% Siswa yang Tuntas 83,33%

Siswa yang Belum Tuntas 4% Siswa yang Belum Tuntas 16,67%

Dari data rekapitulasin nilai tertinggi dan terendah tes formatif pada

siklus II terdapat nilai tertinggi 95, nilai terendah 50, nilai rata-rata 81,66

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

berarti sudah diatas KKM (72), siswa yang belum tuntas ada 4 siswa

(16,67%), siswa yang tuntas ada 20 siswa (83,33%).

Berdasarkan hasil analisis hasil belajar siswa ditinjau dari indikator-

indikator yang akan dicapai, maka perbandingan hasil belajar siswa dari

kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4. 16

Tabel 4.16

Analisa Data Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No Kategori Hasil Belajar

Skor Tes

Kondsi Awal Siklus I Sikls IIJml

Siswa( % ) Jml

Siswa( % ) Jml

Siswa( % )

1 Belum Tuntas Tinggi

47-59 10 41,7 5 20,8 1 4,1

2 Belum Tuntas Renda

h

60-72 8 33,3 6 25 3 12,5

3 Tuntas rendah

73-85 4 16,7 12 50 10 41,7

4 Tuntas Tinggi

>85 2 8,3 1 4,2 10 41,7

Jumlah

24 100 24 100 24 100

Rata-rata 57,92 69 81,66

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/647/5/T1_262010602_BAB IV.pdfJatimulyo. Dari peserta didik kelas VI yang berjumlah 24 siswa tidak ada

Berdasarkan data hasil belajar di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa dari

kondisi awal ke siklus I, dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan. Hal

tersebut dapat dibuat diagram 4.4

Diagram 4.4

Diagram Perbandingan Skor Tes IPS Berdasarkan Jumlah Siswa Pada

Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Dari analisa data yang disajikan, dapat kita lihat beberapa kenyataan

yang terjadi selama penelitian. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dari

kondisi awal ke siklus I, dari siklus I ke siklus II peningkatan kualitas.