ek107 121075-647-1
DESCRIPTION
statisyicTRANSCRIPT
STATISTIKA BISNIS
Che r rya Dh ia Wenny
Penger t i an S ta t i s t i ka• Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan,
menganalisis dan menginterpretasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif.
Statistika Penting??
J en i s - j en i s S ta t i s t i ka
Statistika
Statistika Induktif
Statistika Deskriptif
Materi :-Penyajian Data
-Ukuran Pemusatan-Ukuran Penyebaran
-Angka Indeks-Deret Berkala dan Peramalan
Materi :-Probabilitas dan Teori
Keputusan-Metode Sampling-Teori Pendugaan
-Pengujian Hipotesa
• Statistika deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
• Statistika induktif/inferensia adalah metode yang digunakan untuk mengetahui tentang sebuah populasi berdasarkan suatu sampel atau contoh dengan menganalisis dan menginterpretasikan data menjadi sebuah kesimpulan.
Lan ju tan…
Popu la s i dan Sampe l• Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-
orang, benda-benda dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian.
• Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian.
Jenis-jenis Data
Data
Data Kuantitatif
Data Kualitatif
Data Diskret
Data Kontinu
-Jenis Kelamin-Warna Kesayangan
-Asal suku dll.
-Jumlah mobil-Jumlah TV dijual-Jumlah staf dll.
-Berat badan-Jarak Solo-Jakarta-Luas rumah dll.
Pembag ian Data yang La in(1) Data Pr imer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya
atau objek penelitian.Contoh : wawancara langsung kepada objek atau dengan pengisian kuesioner (daftar pertanyaan) yang dijawab oleh objek penelitian.
(2) Data Sekunder yaitu data yang sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain.Contoh : data yang diambil dari koran, majalah, jurnal, publikasi lain.
Ska la Pengukuran(1 ) Ska la Nomina l adalah ukuran yang paling sederhana, dimana
angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa.Contoh : Jenis Kelamin; pria = 1, wanita = 2.
(2) Ska la Ord ina l adalah angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan.
• Contoh Skala Ordinal :
• Tabel tsb menunjukkan skala ordinal, dimana saham sgt prospektif lebih baik drpd saham prospektif.
• Skala ordinal menyatakan ranking atau urutan namun tidak menggambarkan keadaan absolutnya.
No. Peringkat Saham Jumlah
1 Sangat prospektif 2
2 Prospektif 5
3 Cukup Prospektif 9
4 Kurang prospektif 3
5 Tidak prospektif 1
(3) Ska la Interva l adalah suatu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur.
(4) Ska la Ras io adalah skala yang mencakup semua skala yaitu nominal, ordinal dan interval disamping memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur.Angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur.
Ska la Pengukuran
Perbedaan utama antara skala interval dan rasio adalah :(a)Data skala rasio memiliki titik nol yang mempunyai arti, dan(b)Rasio antara keduanya juga mempunyai arti.
Contoh Ska la In te rva lNo. Kriteria Interval Jarak Jumlah
1 Sangat prospektif 736-879 143 2
2 Prospektif 592-735 143 5
3 Cukup Prospektif 448-591 143 9
4 Kurang prospektif 304-447 143 3
5 Tidak prospektif 160-303 143 1
Pada tabel terlihat skala interval, misalnya klasifikasi saham sangat prospektif mempunyai interval harga saham antara Rp 736-879 per lembarnya. Setiap interval mempunyai jarak yang sama yaitu Rp 143.Klasifikasi yang mempunyai urutan atau ranking, kemudian mempunyai interval dgn jarak yg sama, merupakan skala interval.
Contoh Ska la Ras ioKondisi A Kondisi B Rasio A/B
Saham BCA 5350 Saham BNI 2450 2,18
Penjualan Toyota
60638 Penjualan Isuzu
20521 2,95
Inflasi Indonesia
6,30 Inflasi AS 1,70 3,70
Saham BCA dibandingkan dgn saham BNI sebesar 2,18 kali. Rasio penjualan Toyota dibandingkan dgn Isuzu sebesar 2,95 kali dan rasio inflasi di Indonesia dibandingkan dgn AS sebesar 3,7 kali.Skala rasio contoh tsb menunjukkan bhw nilai nominalnya mempunyai arti demikian juga nilai rasionya.
Pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dlm setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori.
A. PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Di s t r ibus i F rekuens i
1. Kelas-kelas ( class )
2. Batas kelas ( class limit )
3. Tepi kelas ( class boundary )
4. Titik tengah kelas ( class mid point )
5. Interval kelas ( class interval )
6. Panjang interval kelas ( interval size )
7. Frekuensi kelas ( class frequency )
BAGIAN-BAGIAN DISTR IBUS I FREKUENS I
1. Kelas - kelas
Kelas adalah kelompok nilai data atau variabel
2. Batas Kelas
Nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain.a. Batas kelas bawah (lower class limit)
terdapat dideretan kiri setiap kelasb. Batas kelas atas (upper class limit)
terdapat dideretan kanan setiap kelas
3. Tepi kelas
Batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain.
Penentuan tepi kelas tergantung pada keakuratan pencatatan data.
a. Tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5
b. Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
4. Titik tengah kelas
Angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah suatu kelas.
Titik tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya.
Titik tengah kelas :
½ (batas atas + batas bawah)
5. Interval kelas
Selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain.
6. Panjang interval kelas
Jarak antara tepi atas kelas
dan tepi bawah kelas.
7. Frekuensi kelasBanyaknya data yang termasukke dalam kelas tertentu
Contoh :
Tabel 4.1. Modal PT.Angin Ribut
Modal ( jutaan Rp) Frekuensi ( f )
50-5960-6970-7980-8990-99
1632201715
Jumlah 100
Sumber : Data fiktif
Dari contoh tabel 4.1 :
• Banyaknya kelas : 5• Batas kelas : 50, 59, 60, 69,…..• Batas bawah kelas : 50, 60, 70, 80, 90• Batas atas kelas : 59, 69, 79, 89, 99• Tepi bawah kelas : 49,5 ; 59,5 ; …;89,5• Tepi atas kelas : 59,5 ; 69,5 ; …; 99,5• Titik tengah kelas : 54,5 ; 64,5 ; … ; 84,5• Interval kelas : 50-59, 60-69,…, 90-99• Panjang interval masing-masing 9• Frekuensi kelas adalah 16, 32, 20, 17 dan 15
C. PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi Frekuensi
dapat dibuat dengan mengikuti pedoman berikut :
1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang
terbesar
Jangkauan ( R ) :
Data terbesar – data terkecil
2. Menentukan jangkauan ( range ) dari data
3. Menentukan banyaknya kelas/ jumlah kategori
k = 1 + 3,322 log n
k = banyaknya kelas
n = banyaknya data
Hasilnya dibulatkan, biasanya ke atas
4. Menentukan Panjang Interval Kelas
Panjang interval kelas ( i ) :
Jangkauan ( R )
Banyaknya kelas ( k )
5. Menentukan batas bawah kelas pertama
Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil.
6. Menghitung frekuensi kelas
Menuliskan frekuensi kelas dalam kolom sesuai banyaknya data.
Seluruh data harus dimasukan ke dalam kelas dan satu data tidak boleh masuk ke dalam 2 kelas yang berbeda.
Contoh Soal 1.
Buat distribusi frekuensi dari data berikut :
78 72 74 79 74 71 75 74
72 68 72 73 72 74 75 74
73 74 65 72 66 75 80 69
82 73 74 72 79 71 70 75
71 70 70 70 75 76 77 67
D. HISTOGRAM, POLIGON FREKUENSI, DAN KURVA OGIF
1. Histogram dan Poligon FrekuensiHistogram dan poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
Histogram : grafik batang
Poligon frekuensi : grafik garis
• Penyajian data dapat dilakukan dengan memebuat grafik seperti histogram, poligon dan ogif.
• Histogram menghubungkan antara interval kelas dengan frekuensi,
• poligon menghubungkan antara nilai tengah kelas dgn frekuensi, sedangkan
• ogif menghubungkan antara interval kelas dgn frekuensi kumulatif.