bab iv hasil penelitian dan...

36
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus 1 peneliti langsung menerapkan pembelajaran NHT. Hal ini didasarkan pada observasi awal, yang diketahui bahwa strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan belum bisa memaksimalkan proses pembelajaran. Tindakan pemecahan masalah yang dipandang tepat yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sebelum mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) materi “Menghargai Keputusan Bersama” pada mata pelajaran PKn kelas 5 semester 2, guru mempelajari model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebelum melakukan pembelajaran di kelas. Setelah guru memahami langkah-langkah yang dilakukan pada model pembelajaran tersebut, materi ajar dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor agar tujuan pembelajaran yang disebutkan dalam RPP dapat tercapai dengan baik. Peneliti bersama guru kolabor juga mempersiapkan media dan alat terlebih dahulu agar dapat memperlancar jalannya pembelajaran di dalam kelas. Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan, seperti; lembar kerja siswa dan lembar evaluasi Siklus 1. Peneliti juga menyusun dan mempersiapkan lembar observasi yang terdiri dari; lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru. Lembar pengamatan aktivitas siswa bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT. Lembar pengamatan ini juga digunakan untuk mengukur sejauh mana interaksi dan antusiasme siswa terhadap pembelajaran PKn. Lembar pengamatan aktivitas

Upload: phamkhuong

Post on 21-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1

Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Pada siklus 1 peneliti langsung menerapkan pembelajaran NHT. Hal ini

didasarkan pada observasi awal, yang diketahui bahwa strategi pembelajaran

yang selama ini diterapkan belum bisa memaksimalkan proses pembelajaran.

Tindakan pemecahan masalah yang dipandang tepat yaitu dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sebelum mengadakan Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) materi “Menghargai Keputusan Bersama” pada mata pelajaran

PKn kelas 5 semester 2, guru mempelajari model pembelajaran kooperatif tipe

NHT sebelum melakukan pembelajaran di kelas. Setelah guru memahami

langkah-langkah yang dilakukan pada model pembelajaran tersebut, materi ajar

dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor agar tujuan pembelajaran yang

disebutkan dalam RPP dapat tercapai dengan baik. Peneliti bersama guru

kolabor juga mempersiapkan media dan alat terlebih dahulu agar dapat

memperlancar jalannya pembelajaran di dalam kelas. Perangkat pembelajaran

yang dipersiapkan, seperti; lembar kerja siswa dan lembar evaluasi Siklus 1.

Peneliti juga menyusun dan mempersiapkan lembar observasi yang terdiri dari;

lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru.

Lembar pengamatan aktivitas siswa bertujuan untuk menunjang pelaksanaan

pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT. Lembar

pengamatan ini juga digunakan untuk mengukur sejauh mana interaksi dan

antusiasme siswa terhadap pembelajaran PKn. Lembar pengamatan aktivitas

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

38

guru merupakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru selama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Maret 2013, beberapa

kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Pertemuan pertama ini berlangsung pada hari Rabu, 13 Maret 2013 pukul

09.30 WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan

pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, “Anak-anak,

pernahkah kalian mengusulkan suatu pendapat kepada orang tuamu?” Lalu guru

menginformasikan tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, yaitu ”Makna

Keputusan Bersama”.

2. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok

terdiri dari 5-6 siswa yang telah dipilih secara acak baik dari segi jenis kelamin

maupun kemampuan akademis. Lalu guru memberi topi bernomor kepada siswa

sesuai dengan jumlah anggota kelompok dan meminta siswa agar duduk

bersama kelompoknya. Setelah itu guru memberi nama setiap kelompok

menurut nama binatang. Pada awalnya, siswa sempat protes terhadap pembagian

kelompok, mereka ingin memilih sendiri anggota kelompoknya kemudian guru

memberikan pengertian kepada mereka tentang maksud dan tujuan pembagian

kelompok tersebut, sehingga siswa dapat mengerti. Kemudian guru menjelaskan

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head

Together (NHT). Guru menjelaskan bentuk-bentuk dari keputusan bersama di

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sesuai dengan gambar yang

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

39

ditampilkan di papan tulis. Guru meminta kepada siswa untuk menanggapi

gambar-gambar yang ditampilkan di papan tulis tersebut. Guru memberikan

Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa untuk dikerjakan sesuai dengan

kelompok yang telah dibentuk. Hal ini bertujuan agar terciptanya hubungan

kerjasama yang positif antar siswa. Selama diskusi kelompok, guru berkeliling

kelas untuk memantau dan memberikan arahan apabila ada kesulitan dalam

mengerjakan tugas. Guru menekankan supaya setiap anggota kelompok saling

bekerja sama, dan diharapkan setiap anggota kelompok harus memastikan setiap

anggota kelompoknya bisa mengerjakan soal-soal tersebut. Setelah dirasa cukup

dalam diskusi kelompok guru memanggil salah satu nomor secara acak. Guru

memanggil nomor anggota 2 siswa dengan nomor anggota 2 dari tiap kelompok

besiap-siap. Kemudian guru menyebutkan salah satu nama kelompok yang harus

melakukan presentasi di depan kelas, yaitu kelompok singa. Siswa yang ditunjuk

berhasil mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya walaupun kurang lancer.

Setelah itu guru menunjuk siswa lain untuk melakukan presentasi dengan cara

yang sama di atas. Akan tetapi, pada siswa selanjutnya siswa tersebut melakukan

kesalahan ketika mempresentasikan di depan kelas. Guru meminta anggota

kelompok untuk membantunya menjawab. Guru memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk menanggapi. Tetapi dari kelompok lain tidak ada

yang menanggapi. Semua kelompok mendapat giliran presentasi untuk

menyampaikan hasil diskusinya dan guru terus memotivasi siswa untuk

menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain.

3. Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Guru

memberikan soal evaluasi kemudian siswa mengerjakannya, setelah semua siswa

selesai mengerjakan, guru menutup pembelajaran.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

40

Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Maret 2013, beberapa

kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal:

Pertemuan kedua ini berlangsung pada hari Rabu, 20 Maret 2013 pukul

09.30 WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan

pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, “Anak-anak,

pernahkah kalian melakukan pemilihan ketua kelas?” Lalu guru

menginformasikan tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, yaitu ”Tujuan

Pemungutan Suara/Voting.”

2. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ini, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,

tiap-tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, lalu guru memberi nomor kepada siswa

sesuai dengan anggota kelompok dan memberi nama setiap kelompok.

Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan model Numbered Head Together (NHT). Setelah itu siswa

melihat tayangan video mengenai pemungutan suara/voting. Setelah itu guru

meminta kepada siswa untuk memberikan pendapat sesuai dengan tayangan

video yang sudah dilihat. Kemudian guru menjelaskan materi yang diajarkan.

Lalu guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap kelompok

yang berhubungan dengan materi “Tujuan Pemungutan Suara/Voting.”. Dengan

bimbingan guru setiap kelompok mendiskusikan LKS bersama anggota

kelompoknya dan mendiskusikan hasil laporan kelompok mereka. Setelah semua

anggota kelompok selesai mengerjakan LKS, guru menyebut satu nomor dan

para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan

menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Salah satu siswa dari anggota

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

41

kelompok yang ditunjuk oleh guru menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.

Siswa bernomor sama yang lain menanggapi hasil presentasi dari kelompok

yang ditunjuk guru.

3. Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Guru

memberikan soal evaluasi kemudian siswa mengerjakannya, setelah semua siswa

selesai mengerjakan, guru menutup pembelajaran.

Pertemuan Ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Maret 2013, beberapa

kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Pertemuan ketiga ini berlangsung pada hari Rabu, 27 Maret 2013 pukul

09.30 WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan

pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Kemudian guru mengulang materi yang telah dipelajari dua pertemuan

sebelumnya secara singkat dan melakukan tanya jawab kepada siswa.

2. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ini, guru mengatur tempat duduk siswa dan meminta

siswa memasukkan buku catatan serta buku panduan ke dalam tas setelah itu

guru memberikan lembar evaluasi kepada masing-masing siswa. Bersamaan

dengan siswa mengerjakan lembar evaluasi guru mengawasi siswa dalam

mengerjakan soal tes dan memberikan peringatan kepada siswa agar tidak

menyontek. Jika ditemukan ada siswa yang sedang berdiskusi dengan siswa lain,

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

42

maka guru langsung menegurnya. Siswa mengumpulkan lembar evaluasi yang

sudah dikerjakan.

3. Kegiatan Akhir

Guru memberikan penguatan tentang apa yang siswa pelajari kemudian

siswa diminta untuk mengisi lembar evaluasi observasi afektif siswa. Setelah itu

guru menutup pelajaran.

c. Pengumpulan Data (Observation)

Pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru, untuk

mengukur keberhasilan penerapan menggunakan model NHT (Numbered Head

Together) dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi

yang diambil dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas

siswa.

Setiap siswa juga diminta untuk mengisi lembar observasi afektif siswa. Hal

ini digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran

PKn dan mengetahui seberapa mudah siswa memahami materi pembelajaran

ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT).

Sebagian besar siswa memiliki kemauan untuk mengikuti mata pelajaran

PKn. Setelah seluruh siswa dibagi dalam beberapa kelompok, siswa tidak

berbicara sendiri dengan temannya dan siswa merasa senang dengan model

pembelajaran yang diterapkan guru, karena meningkatkan aktivitas siswa dari

siswa yang tadinya tidak mau berdiskusi dengan temannya menjadi bersemangat

untuk berdiskusi dan bekerjasama untuk menemukan jawaban dari lembar LKS.

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) ini juga

memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diajarkan.

Setelah observer melakukan pengamatan pada siklus 1 dengan

menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) maka,

diperoleh data aktivitas guru pada tabel 6 berikut ini.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

43

Tabel 6

Data Aktivitas Guru Siklus 1

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Pertemuan

Hasil Observasi

Guru

Jumlah

Skor Kriteria

1. 1 46 B (Baik)

2. 2 56 B (Baik)

3. 3 70 A (Sangat Baik)

Untuk lebih jelasnya data aktivitas guru pada tabel 6 dapat dilihat pada data

aktivitas guru diagram batang pada gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Grafik aktivitas guru siklus 1 pada siswa kelas 5 SD Negeri

01 Karangduren

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

44

Dari data tabel dan diagram diatas untuk siklus 1 observasi yang dilakukan

oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama pada pembelajaran

menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh

guru memperoleh jumlah 46 dengan kategori B (Baik) hal ini dikarenakan guru

belum terbiasa menggunakan metode NHT (Numbered Head Together), guru

sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode NHT (Numbered Head

Together), tetapi belum maksimal masih ada beberapa siswa yang berbicara

sendiri, tidak berdiskusi tentang materi pelajaran tetapi berbicara hal lain.

Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa

pertemuan kedua pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 56 dengan

kategori B (Baik). Ada sedikit peningkatan dibandingkan dengan pertemuan

pertama, hal ini dikarenakan guru sudah menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) secara maksimal walaupun masih ada sebagian siswa di dalam

beberapa anggota kelompok masih ada yang bercanda dan berbicara sendiri

dengan temannya.

Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa

pertemuan ketiga pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 70 dengan

kategori A (Sangat Baik). Pada pertemuan ketiga ini ditemukan peningkatan

yang signifikan dibandingkan dengan pertemuan kedua, hal ini dikarenakan guru

sudah menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) secara maksimal

dan setiap siswa dalam anggota kelompok melakukan diskusi dengan baik, tidak

ada yang membicarakan topik lain selain topik materi pembelajaran.

Sedangkan pada siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran NHT

(Numbered Head Together) juga diperoleh data aktivitas siswa pada tabel 7

berikut ini.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

45

Tabel 7

Data Aktivitas Siswa Siklus 1

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Pertemuan

Hasil Observasi

Siswa

Jumlah

Skor Kriteria

1. 1 31 C (Cukup baik)

2. 2 36 B (Baik)

3. 3 51 A (Sangat Baik)

Untuk lebih jelasnya data aktivitas siswa pada tabel 7 dapat dilihat pada data

aktivitas siswa diagram batang pada gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Grafik aktivitas siswa siklus 1 pada siswa kelas 5 SD Negeri

01 Karangduren

Dari data tabel dan diagram diatas untuk siklus 1 observasi yang dilakukan

oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama pada pembelajaran

menggunakan metode NHT (Numbered Head Together), observasi yang

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

46

dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama pada

pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang

diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 31 dengan kategori C (Cukup Baik),

hal ini dikarenakan siswa dalam bekerja sama dengan kelompoknya masih ada

yang tidak ikut berdiskusi. Masih ada beberapa siswa dari anggota kelompok

yang beberapa tidak ikut berdiskusi namun malah bermain, dan berbicara diluar

topik materi pelajaran.

Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa

pertemuan kedua pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered

Heads Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 36 dengan

kategori B (Baik), hal ini sudah cukup meningkat dari pertemuan sebelumnya,

siswa dalam bekerjasama dengan kelompoknya masih ada yang tidak ikut

berdiskusi dengan kelompoknya namun intensitasnya hanya sedikit.

Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada

pertemuan ketiga pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 51 dengan

kategori A (Sangat Baik). Setiap siswa dalam anggota kelompok sudah tidak

berbicara sendiri dengan temannya dan siswa merasa senang dengan metode

pembelajaran yang diterapkan guru, karena meningkatkan aktivitas siswa dari

siswa yang tadinya tidak mau berdiskusi dengan temannya menjadi bersemangat

untuk berdiskusi dan bekerjasama untuk menemukan jawaban dari lembar LKS.

d. Refleksi (Reflecting)

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran, guru kelas melakukan diskusi

dengan observer yang telah melakukan pengamatan selama proses pembelajaran

dari awal sampai akhir dan juga telah mencatat semua temuan dalam perbaikan

pembelajaran siklus 1. Selanjutnya digunakan untuk menyusun perbaikan

pembelajaran siklus 2.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

47

Diketahui hasil pengamatan dari observer pada siklus 1 maka secara

keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 1

sebagai berikut:

Sebagai hambatan penggunaan model NHT (Numbered Head Together)

dalam penerapannya masih banyak kekurangan yang terjadi, saat siswa

melakukan diskusi guru tidak memantau diskusi kelompok siswa, siswa saat

melakukan diskusi cenderung berbicara dengan teman dan membicarakan hal

diluar diskusi materi pelajaran.

Solusi untuk mengatasi hal dimana siswa lebih cenderung berbicara dengan

teman dan membicarakan hal diluar diskusi materi pelajaran serta kurangnya

kerjasama ketika berdiskusi menemukan jawaban dari LKS, pada siklus 2 guru

harus lebih menerapkan seluruh langkah-langkah NHT dengan benar, sehingga

para siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran di

kelas.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2

Dalam siklus terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Sebelum mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) materi

“Menghargai Keputusan Bersama”, peneliti bersama guru kolabor mempelajari

materi serta mempersiapkan media dan alat terlebih dahulu agar menguasai

materi yang akan diajarkan. Perangkat pembelajaran juga dipersiapkan, seperti;

lembar kerja siswa, lembar evaluasi Siklus 1, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Untuk memperlancar pelaksanaan pembelajaran, siswa

diorganisasi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

48

b. Pelaksanaan (Acting)

Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 3 April 2013, beberapa kegiatan

sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Pertemuan pertama ini berlangsung pada hari Rabu, 3 April 2013 pukul

09.30 WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan

pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, “Anak-anak,

pernahkah kalian berpendapat namun tidak disetujui oleh temanmu?” Lalu guru

menginformasikan tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, yaitu ”Asas-asas

Keputusan Bersama”.

2. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok

terdiri dari 5-6 siswa, lalu guru memberi nomor kepada siswa sesuai dengan

anggota kelompok dan memberi nama setiap kelompok. Kemudian guru

menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model

Numbered Head Together (NHT). Guru menjelaskan asas-asas keputusan

bersama yang harus dijunjung tinggi dalam melaksanakan keputusan bersama.

Selanjutnya, guru menuliskan isi dari UUD 1945 pasal 28E ayat 3 dan

menjelaskan secara rinci apa maksud dari isi tersebut. Kemudian guru

menunjukkan kepada siswa gambar-gambar dalam melaksanakan keputusan

bersama secara kekeluargaan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di

lingkungan masyarakat dan menjelaskan manfaat dari melaksanakan keputusan

bersama secara kekeluargaan dengan benar. Setelah semua materi pembelajaran

dijelaskan, guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa untuk

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

49

dikerjakan sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk. Pada saat semua

anggota kelompok selesai mengerjakan LKS, guru menyebut satu nomor dan

para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan lalu

salah satu menyampaikan hasil diskusinya, siswa dengan nomor yang sama tadi

menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain tersebut. Setelah terjadi interaksi

yang positif antar siswa, guru bersama dengan siswa menyimpulkan jawaban

dari semua pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang

diberikan.

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Setelah guru menjawab seluruh pertanyaan para siswa dan siswa mengatakan

bahwa dirinya sudah jelas, guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan. Kemudian guru memberikan soal evaluasi dan siswa

mengerjakannya, setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru menutup

pembelajaran.

Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 April 2013, beberapa kegiatan

sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Pertemuan kedua ini berlangsung pada hari Rabu, 10 April 2013 pukul

09.30 WIB. Sebelum pembelajaran dimulai, ruang telah ditata rapi sesuai

persiapan pembelajaran dan siswa menempati tempat duduknya masing-masing

dengan tertib. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan

menyiapkan siswa secara psikis serta fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, “Anak-anak,

siapa yang hafal sila keempat dalam Pancasila?” Lalu guru menginformasikan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

50

tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, yaitu ”Nilai-nilai yang Terkandung

Dalam Pancasila Sila Keempat” dan seluruh siswa mendengarkan dengan

seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai.

2. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok

terdiri dari 5-6 siswa, lalu guru memberi nomor kepada siswa sesuai dengan

anggota kelompok dan memberi nama setiap kelompok. Kemudian guru

menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model

Numbered Head Together (NHT). Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke

depan kelas dan mengucapkan isi dari sila keempat dalam Pancasila. Selanjutnya,

guru menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sila keempat.

Setelah itu guru menunjukkan beberapa gambar sesuai dengan nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila sila keempat dan guru menjelaskan manfaat dari

keputusan bersama yang dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab serta tidak

memaksakan kehendak pada orang lain. Setelah semua materi pembelajaran

dijelaskan, guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa untuk

dikerjakan sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk dan siswa

mendengarkan tugas yang diberikan oleh guru. Terlihat adanya kerja sama yang

positif antar siswa dan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan tenang serta

tidak merasa tertekan. Pada saat semua anggota kelompok selesai mengerjakan

LKS, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan

nomor yang sama mengangkat tangan lalu salah satu menyampaikan hasil

diskusinya, siswa dengan nomor yang sama tadi menanggapi hasil diskusi dari

kelompok lain tersebut. Para siswa terlihat percaya diri ketika mengemukakan

pendapatnya, kemudian guru bersama dengan siswa menyimpulkan jawaban dari

semua pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diberikan.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

51

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Setelah guru menjawab seluruh pertanyaan para siswa dan siswa mengatakan

bahwa dirinya sudah jelas, guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan. Kemudian guru memberikan soal evaluasi dan siswa

mengerjakannya, setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru menutup

pembelajaran.

Pertemuan Ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2013, beberapa kegiatan

sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Pertemuan ketiga ini berlangsung pada hari Rabu, 17 April 2013 pukul

09.30 WIB. Sebelum pembelajaran dimulai, ruang telah ditata rapi sesuai

persiapan pembelajaran dan siswa menempati tempat duduknya masing-masing

dengan tertib. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan

menyiapkan siswa secara psikis serta fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Setelah itu guru mengulang materi yang telah dipelajari dua pertemuan

sebelumnya dan siswa mendengarkannya dengan baik. Kemudian guru

melakukan tanya jawab kepada siswa, sehingga dengan ini guru mengetahui dan

memastikan bahwa semua siswa telah memahami materi pembelajaran yang

selama ini dipelajari.

2. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ini, guru mengatur tempat duduk siswa dan meminta

siswa memasukkan buku catatan serta buku panduan ke dalam tas setelah itu

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

52

guru memberikan lembar evaluasi kepada masing-masing siswa. Guru

menjelaskan cara mengerjakan lembar evaluasi tersebut dan meminta kepada

siswa agar dikerjakan sendiri tanpa berdiskusi dengan teman lainnya. Setelah

siswa mendapatkan penjelasan dari guru, siswa mengerjakan lembar evaluasi

dengan tenang dan tertib. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan soal tes

dan memberikan peringatan kepada siswa agar tidak menyontek. Setelah siswa

dengan yakin menjawab seluruh pertanyaan-pertanyaan dalam lembar evaluasi

tersebut, siswa mengumpulkan lembar evaluasi yang sudah selesai dikerjakan.

3. Kegiatan Akhir

Guru memberikan penguatan tentang apa yang siswa pelajari kemudian

siswa diminta untuk mengisi lembar evaluasi observasi afektif siswa. Siswa

mengisi poin-poin yang ada dalam lembar evaluasi observasi afektif siswa

dengan tenang dan tidak ada yang berbicara dengan teman lainnya. Setelah

semua siswa selesai mengisi lembar evaluasi observasi afektif siswa, guru

menutup pelajaran.

c. Pengumpulan Data (Observation)

Pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru, untuk

mengukur keberhasilan penerapan menggunakan model NHT (Numbered Head

Together) dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi

yang diambil dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas

siswa.

Setelah seluruh siswa dibagi dalam beberapa kelompok, siswa tidak

berbicara sendiri dengan temannya dan siswa merasa senang dengan model

pembelajaran yang diterapkan guru, karena meningkatkan aktivitas siswa dari

siswa yang tadinya tidak mau berdiskusi dengan temannya menjadi bersemangat

untuk berdiskusi dan bekerjasama untuk menemukan jawaban dari lembar LKS.

Setiap siswa juga diminta untuk mengisi lembar observasi afektif siswa. Hal

ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan teori

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

53

pembelajaran mata pelajaran PKn materi “Menghargai Keputusan Bersama” di

dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagian besar siswa mampu menerapkan sikap-sikap yang harus dijunjung

tinggi dalam kehidupan bersama ketika melakukan musyawarah di lingkungan

rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.

Setelah observer melakukan pengamatan pada siklus 2 dengan

menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) maka,

diperoleh data aktivitas guru pada tabel 8 berikut ini.

Tabel 8

Data Aktivitas Guru Siklus 2

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Pertemuan

Hasil Observasi

Guru

Jumlah

Skor Kriteria

1. 1 73 A (Sangat Baik)

2. 2 79 A (Sangat Baik)

3. 3 83 A (Sangat Baik)

Untuk lebih jelasnya data aktivitas guru pada tabel 8 dapat dilihat pada data

aktivitas guru diagram batang pada gambar 4 berikut ini.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

54

Gambar 4 Grafik aktivitas guru siklus 2 pada siswa kelas 5 SD Negeri

01 Karangduren

Dari data tabel dan diagram diatas untuk siklus 2 observasi yang dilakukan

oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama pembelajaran

menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh

guru memperoleh jumlah 73 dengan kategori A (Sangat Baik) dalam hal ini guru

sudah terbiasa menggunakan metode NHT (Numbered Head Together), guru

sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode NHT (Numbered Head

Together).

Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa

pertemuan kedua pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 79 dengan

kategori A (Sangat Baik). Terjadi peningkatan dibandingkan dengan pertemuan

pertama, hal ini dikarenakan guru sudah menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) secara maksimal dan guru dapat menguasai kelas, siswa terlihat

senang dalam mengikuti pembelajaran.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

55

Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa

pertemuan ketiga pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 83 dengan

kategori A (Sangat Baik). Pada pertemuan ketiga ini ditemukan peningkatan

yang signifikan dibandingkan dengan pertemuan kedua, hal ini dikarenakan guru

sudah menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) secara maksimal

dan setiap siswa dalam anggota kelompok melakukan diskusi dengan baik, tidak

ada yang membicarakan topik lain selain topik materi pembelajaran.

Sedangkan pada siklus 2 dengan menggunakan model pembelajaran NHT

(Numbered Head Together) juga diperoleh data aktivitas siswa pada tabel 9

berikut ini.

Tabel 9

Data Aktivitas Siswa Siklus 2

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Pertemuan

Hasil Observasi

Siswa

Jumlah

Skor Kriteria

1. 1 56 A (Sangat Baik)

2. 2 61 A (Sangat Baik)

3. 3 63 A (Sangat Baik)

Untuk lebih jelasnya data aktivitas siswa pada tabel 9 dapat dilihat pada data

aktivitas siswa diagram batang pada gambar 5 berikut ini.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

56

Gambar 5 Grafik aktivitas siswa siklus 2 pada siswa kelas 5 SD Negeri

01 Karangduren

Dari data tabel dan diagram diatas untuk siklus 2 observasi yang dilakukan

oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama pembelajaran

menggunakan metode NHT (Numbered Head Together), observasi yang

dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pada pembelajaran

menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh

siswa memperoleh jumlah 56 dengan kategori A (Sangat Baik), siswa dalam

bekerjasama melibatkan semua anggota kelompok, setiap kelompok

mendiskusikan materi yang sedang diajarkan, siswa tidak ada yang berbicara

diluar pokok bahasan materi.

Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa

pertemuan kedua pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 61 dengan

kategori A (Sangat Baik), siswa dalam bekerjasama dengan kelompoknya

terlihat kompak.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

57

Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa

pertemuan ketiga pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered

Head Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 63 dengan

kategori A (Sangat Baik). Setiap siswa dalam anggota kelompok merasa senang

dengan metode pembelajaran yang diterapkan guru, karena meningkatkan

aktivitas siswa dan bersemangat untuk berdiskusi, dan bekerjasama untuk

menemukan jawaban dari lembar LKS.

d. Refleksi (Reflecting)

Setelah selesai pembelajaran pada siklus 2 maka dilaksanakan evaluasi

untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Diketahui hasil

pengamatan dari observer pada siklus 1 yaitu penggunaan model NHT

(Numbered Head Together) dalam penerapannya masih banyak kekurangan

yang terjadi, saat siswa melakukan diskusi guru tidak memantau diskusi

kelompok siswa, siswa saat melakukan diskusi cenderung berbicara dengan

teman, dan membicarakan hal diluar diskusi materi pelajaran. Siswa juga terlihat

tidak percaya diri saat ingin menanyakan materi-materi pembelajaran yang

belum dimengerti.

Pada siklus 2 ini telah dilakukan perbaikan yaitu saat siswa melakukan

diskusi guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lainnya untuk

memantau dan membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok, dan

untuk mengurangi intensitas siswa yang berbicara sendiri diluar topik diskusi,

guru melakukan dengan lebih baik dari semua langkah-langkah model

pembelajaran NHT dalam kegiatan belajar dan mengajar di kelas sehingga siswa

lebih terfokus untuk melakukan diskusi dengan temannya serta membahas LKS

yang diberikan oleh guru.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

58

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Data

4.2.1.1 Data Siklus 1

Setelah proses pembelajaran menggunakan model NHT (Numbered Head Together)

yang terdiri dari 3 pertemuan pada siklus 1, diperoleh hasil belajar pada akhir siklus 1

pada pertemuan ke-3 seperti pada tabel 10.

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siklus 1

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Interval Frekuensi Persentase

1. ≥79 19 50%

2. 69-78 14 37%

3. 59-68 5 13%

4. ≤58 0 0%

Jumlah 38 100%

Untuk lebih jelasnya data hasil belajar pada tabel 10 dapat dilihat pada data

distribusi frekuensi diagram batang pada gambar 6 berikut ini.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

59

Gambar 6. Grafik hasil perolehan nilai siklus 1 siswa kelas 5 SD Negeri 01

Karangduren

Pada siklus 1 ini juga diperoleh data observasi afektif siswa pada tabel 11

berikut ini.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

60

Tabel 11

Data Observasi Afektif Siswa Siklus 1

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

Pernyataan Pendapat Siswa Jumlah Siswa Persentase

1 Setuju 36 95%

Tidak setuju 2 5%

Total 38 100%

2 Setuju 34 90%

Tidak setuju 4 10%

Total 38 100%

3 Setuju 5 13%

Tidak setuju 33 87%

Total 38 100%

4 Setuju 35 92%

Tidak setuju 3 8%

Total 38 100%

5 Setuju 2 5%

Tidak setuju 36 95%

Total 38 100%

Untuk lebih jelasnya data observasi afektif siswa pada tabel 11 dapat dilihat

pada data observasi afektif siswa diagram batang pada gambar 7 berikut ini.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

61

Gambar 7. Grafik observasi afektif siswa siklus 1 pada siswa kelas 5 SD Negeri

01 Karangduren

4.2.1.2 Data Siklus 2

Setelah proses pembelajaran menggunakan model NHT (Numbered Head Together)

yang terdiri dari 3 pertemuan pada siklus 2, diperoleh hasil belajar pada akhir siklus 2

pada pertemuan ke-3 seperti pada tabel 12.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

62

Tabel 12

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siklus 2

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. ≥79 23 61%

2. 69-78 13 34%

3. 59-68 2 5%

4. ≤58 0 0%

Jumlah 38 100

Untuk lebih jelasnya data hasil belajar pada tabel 12 dapat dilihat pada data

distribusi frekuensi diagram batang pada gambar 8 berikut ini.

Gambar 8. Grafik hasil perolehan nilai siklus 2 siswa kelas 5 SD Negeri

01 Karangduren

Pada siklus 2 ini juga diperoleh data observasi afektif siswa pada tabel 13

berikut ini.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

63

Tabel 13

Data Observasi Afektif Siswa Siklus 2

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

Pernyataan Pendapat Siswa Jumlah Siswa Persentase

1 Setuju 34 90%

Tidak setuju 4 10%

Total 38 100%

2 Setuju 35 92%

Tidak setuju 3 8%

Total 38 100%

3 Setuju 33 87%

Tidak setuju 5 13%

Total 38 100%

4 Setuju 30 80%

Tidak setuju 8 20%

Total 38 100%

5 Setuju 31 81%

Tidak setuju 7 19%

Total 38 100%

Untuk lebih jelasnya data observasi afektif siswa pada tabel 13 dapat dilihat pada

data observasi afektif siswa diagram batang pada gambar 9 berikut ini.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

64

Gambar 9. Grafik observasi afektif siswa siklus 2 pada siswa kelas 5 SD

Negeri 01 Karangduren

4.2.2 Analisis Data

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan

a) Siklus 1

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69), hasil belajar siswa

kelas 5 siklus 1 disajikan dalam tabel 14 berikut ini.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

65

Tabel 14

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siklus 1

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1. Tuntas 33 87%

2. Tidak Tuntas 5 13%

Rerata 75,26

Maksimum 100

Minimum 60

Berdasarkan tabel 14 terlihat bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69) sebanyak 5 siswa atau 13%, sedangkan

yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 33 siswa dengan persentase

87%. Dari jumlah keseluruhan siswa 38 dengan nilai rata-rata 75,26 dan nilai

tertinggi 100 serta nilai terendah 60. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 14

dapat dilihat pada gambar 10 berikut ini.

Gambar 10. Diagram lingkaran ketuntasan hasil belajar PKn sikus 1

siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

66

Berdasarkan pada gambar 10 kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

NHT (Numbered Head Together) siswa yang belum tuntas atau di bawah KKM=69

sebanyak 5 siswa dengan persentase 13% sedangkan siswa yang tuntas dalam

belajarnya sebanyak 33 siswa dengan persentase 87%. Untuk lebih meningkatkan hasil

belajar siswa agar nilai belajar siswa di atas KKM=69 diperlukan siklus 2 sebagai

penguat bahwa dengan menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) dapat

digunakan untuk meningkatkan hasil belajar PKn.

b) Siklus 2

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69), hasil belajar siswa

kelas 5 disajikan dalam tabel 15 berikut ini.

Tabel 15

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siklus 2

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1. Tuntas 36 95%

2. Tidak Tuntas 2 5%

Rerata 77,36

Maksimum 90

Minimun 60

Berdasarkan tabel 15 terlihat bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69) sebanyak 2 siswa atau 5%, sedangkan

yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 36 siswa dengan persentase

95%. Dari jumlah keseluruhan siswa 38 dengan nilai rata-rata 77,36 dan nilai

tertinggi 90 serta nilai terendah 60. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 15 dapat

dilihat pada gambar 11 berikut ini.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

67

Gambar 11. Diagram lingkaran hasil belajar PKn siklus 2 siswa kelas 5

SD Negeri 01 Karangduren

Berdasarkan pada gambar 11 kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

NHT (Numbered Head Together) siswa yang belum tuntas atau di bawah KKM=69

sebanyak 2 siswa dengan persentase 5% sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya

sebanyak 36 siswa dengan persentase 95%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator

kinerja penelitian pada siklus 2 telah tercapai dengan baik.

4.2.2.2 Analisis Komparatif

Berikut ini dapat dilihat tabel nilai sebelum tindakan, siklus 1, dan siklus 2

serta hasil belajar pengelompokan nilai dalam tabel 16.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

68

Tabel 16

Analisis Komparatif Hasil Belajar PKn

Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Semester 2/2012-2013

No. Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

1. Tuntas 24 63% 33 87% 36 95%

2. Tidak

Tuntas

14 37% 5 13% 2 5%

Rerata 75,26 77,36

Maksimum 100 90

Minimun 60 60

Dari tabel hasil belajar pengelompokkan nilai pada tabel 16 dapat dilihat

adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran PKn

terbukti untuk klasifikasi “tuntas”, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya

24 siswa dengan persentase 63%. Setelah siklus 1 jumlah siswa yang tuntas

adalah 33 siswa dengan persentase 87%, sedangkan setelah siklus 2 jumlah

siswa yang tuntas ada 36 siswa dengan persentase 95%. Hal ini membuktikan

bahwa pembelajaran metode NHT (Numbered Head Together) dapat

meningkatkan hasil belajar PKn. Pada klasifikasi “tidak tuntas”, sebelum

diadakan tindakan terdapat 14 siswa dengan persentase 37% yang belum tuntas

pada mata pelajaran PKn, setelah siklus 1, siswa yang belum tuntas dalam

pelajaran PKn adalah 5 siswa dengan persentase 13%, dan siklus 2 siswa yang

belum tuntas hanya ada 2 siswa atau dengan persentase 5%. Hal ini dapat dilihat

pada gambar 12.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

69

Gambar 12. Grafik ketuntasan hasil belajar PKn pra Siklus, siklus 1,

dan siklus 2 siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

Pada tabel 16 dan gambar 12 menunjukkan bahwa pembelajaran

menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan

hasil belajar PKn pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 01

Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ditemukan bahwa hasil

belajar PKn siswa masih rendah. Hal ini disebabkan pemahaman tentang materi

yang dipelajari, siswa belum secara aktif terlibat dalam pembelajaran. Proses

pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, siswa

lebih cenderung mendengarkan ceramah guru sehingga siswa terkesan bosan

pada proses pembelajaran. Siswa masih bekerja secara individual, tidak percaya

diri saat mengemukakan pendapat maupun jawaban di depan kelas, dan tidak

berani bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dimengerti. Siswa

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

70

terlihat jenuh karena pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata

pelajaran PKn rendah. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan

adalah 68,15. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=69)

sebanyak 24 siswa atau 63%, sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal sebanyak 14 siswa atau 37%. Nilai tertinggi yang berhasil

didapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 90 sedangkan nilai terendahnya

adalah 50.

Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan

tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan dapat menangkap

materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah, sedangkan

siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya

dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya

mendengarkan saja.

Menurut Anita Lie (2007:8) metode NHT merupakan metode yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Metode ini juga mendorong

siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka, saling berbagi ide dan

adanya semangat kerjasama yang tumbuh dari metode tersebut memungkinkan

siswa memahami materi yang diajarkan guru. Arends dalam Awaliyah (2008:3)

juga menjabarkan bahwa metode pembelajaran NHT dapat meningkatkan

interaksi antara siswa melalui diskusi atau siswa secara bersama dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi, siswa pandai maupun lemah sama-sama

memperoleh manfaat melalui aktivitas belajar kooperatif, dan dengan bekerja

secara kooperatif ini, kemungkinan konstruksi pengetahuan akan menjadi lebih

besar atau kemungkinan bagi siswa dapat sampai pada kesimpulan yang

diharapkan, serta dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan memgembangkan bakat

kepemimpinan.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

71

Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar PKn pada siswa, diperlukan

pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek ketrampilan siswa untuk lebih

aktif dalam suatu pembelajaran. Metode NHT (Numbered Head Together)

adalah metode yang melibatkan banyak siswa dalam memperoleh materi yang

tercakup dalam suatu pelajaran, mengetahui pemahaman mereka terhadap isi

pelajaran.

Pendapat yang dikemukakan oleh Anita Lie tersebut selaras dengan metode

pembelajaran yang diterapkan penulis. Karena saat penulis menggunakan NHT

(Numbered Head Together), siswa tidak lagi terlihat pasif dalam mengikuti

pembelajaran, siswa terlibat secara aktif, bekerja dengan kelompoknya untuk

menemukan jawaban yang diberikan oleh guru. Sehingga hal tersebut

berpengaruh terhadap hasil belajar PKn. Peningkatan hasil belajar PKn

didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus 1 dan 2.

1. Siklus 1

Siklus 1 dengan penerapan metode NHT (Numbered Head Together) siswa

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69) sebanyak 33 siswa atau

87% dan 5 atau 13% siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal. Nilai rata-ratanya adalah 75,26 sedangkan nilai tertinggi

adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 60.

2. Siklus 2

Siklus 2 dengan penerapan metode NHT (Numbered Head Together) siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69) sebanyak 36 siswa atau 95%

dan sebanyak 2 siswa atau 5% yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal. Nilai rata-ratanya adalah 77,36 sedangkan nilai tertinggi

adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 60.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Dian Kurniasih Wahyusari, tahun 2009 dengan judul “Pelaksanaan

Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) Untuk

Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Luwuk Kecamatan

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4396/5/T1_292009155_BAB IV.pdf · PKn kelas 5 semester 2 ... dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor

72

Kejayan Kabupaten Pasuruan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah dengan menggunakan metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar IPS

pada siswa kelas 5 SDN Luwuk Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan.

Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus 1 dan siklus 2

didapatkan bahwa menggunakan metode NHT dengan menekankan pada

keterlibatan siswa secara aktif yang pada akhirnya siswa lebih mudah

memahami pelajaran PKn materi “Memahami Keputusan Bersama”, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas 5 SD Negeri 01

Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012/2013.