bab iv hasil penelitian dan...

15
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Awal Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui terlebih dahulu skor tes yang diperoleh dari hasil tes harian siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan pembelajaran didalam kelas atau model pembelajaran yang berpusat pada guru. Skor tes diperoleh peneliti melalui data sekunder dari guru kelas. Skor tes yang diperoleh adalah seperti tersaji melalui tabel 2 di bawah ini : Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar Pada Pra Siklus Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%) 70 ( Tuntas ) 11 39.29% < 70 (Belum tuntas) 17 60.71% Jumlah 28 100 Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar 39.29% dari jumlah seluruh siswa (28 siswa) dan 60.71% dari seluruh siswa (28 siswa) belum tuntas sesuai dengan KKM. Dengan nilai rata-rata 60.87, skor minimum 28 dan skor maksimum 90. Melihat kondisi tersebut di atas maka peneliti melakukan tindakan dalam pembelajaran energy dan penggunaanya dengan menggunakan metode eksperimen. Dengan metode eksperimen dalam pembelajaran tersebut, diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Skor ketuntasan belajar pada siswa kelas IV SD N 2 Beran dapat diperjelas dengan diagram batang dibawah ini : Sumber : Data Sekunder

Upload: phamthien

Post on 15-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Kondisi Awal

Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui terlebih dahulu skor tes yang

diperoleh dari hasil tes harian siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru

dengan pembelajaran didalam kelas atau model pembelajaran yang berpusat pada

guru. Skor tes diperoleh peneliti melalui data sekunder dari guru kelas. Skor tes

yang diperoleh adalah seperti tersaji melalui tabel 2 di bawah ini :

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Belajar Pada Pra Siklus

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)

≥ 70 ( Tuntas ) 11 39.29%

< 70 (Belum tuntas) 17 60.71%

Jumlah 28 100

Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

39.29% dari jumlah seluruh siswa (28 siswa) dan 60.71% dari seluruh siswa (28

siswa) belum tuntas sesuai dengan KKM. Dengan nilai rata-rata 60.87, skor

minimum 28 dan skor maksimum 90. Melihat kondisi tersebut di atas maka

peneliti melakukan tindakan dalam pembelajaran energy dan penggunaanya

dengan menggunakan metode eksperimen. Dengan metode eksperimen dalam

pembelajaran tersebut, diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Skor

ketuntasan belajar pada siswa kelas IV SD N 2 Beran dapat diperjelas dengan

diagram batang dibawah ini :

Sumber : Data Sekunder

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

37

Gambar 4.1

Diagram Ketuntasan Belajar Pra siklus

Rendahnya nilai rata-rata siswa yang masih dibawah KKM dan tingkat

ketuntasan belajar yang rendah maka penulis akan melakukan sebuah penelitian

tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya. Dalam penelitian tersebut peneliti akan menggunakan metode

ekperimen, yang akan diterapkan melalui dua siklus untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan I

Perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan untuk materi energy dan

penggunannya. Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan siklus 1

adalah membuat RPP (lihat lampiran 3) , mempersiapkan instrumen, alat dan

bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

2. Implementasi Tindakan dan Observasi I

a. Implementasi Tindakan

Siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan pada bulan Maret 2012

bertempat di SD N 2 Beran Kepil Wonosobo. Guru melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

38

Pembelajaran. Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai dari kegiatan awal.

Kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Pertemuan 1

Pada kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah melaksanakan doa

bersama sebelum memulai pelajaran, melakukan absensi siswa, menyanyikan lagu

”Selamat Ulang Tahun”, bertujuan untuk mengajak siswa mengarah kepada

pemahaman materi tentang tentang energi panas.

Pada kegiatan inti pembelajaran pertemuan I yang dilakukan peneliti adalah

dengan meminta 2 siswa ke depan untuk menyalakan 2 buah lilin, siswa diminta

mendekatkan tangannya pada lilin yang telah dinyalakan, guru bertanya tentang

bagaimana rasanya saat tangan didekatkan ke lilin yang telah dinyalakan, guru

bertanya tentang energi apa yang telah membuat lilin itu menyala, guru bertanya

tentang manfaat energi panas, guru bertanya tentang bentuk- bentuk energi, guru

membagi siswa menjadi beberapa kelompok, guru membagikan batu kali kering,

ranting pohon, lilin, korek api, paku dan kain kepada masing- masing kelompok,

guru membagikan lembar kelompok, masing- masing kelompok diminta untuk

melaporkan hasil diskusinya, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan,

guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

Pada kegiatan penutup pada pertemuan I adalah siswa diminta untuk

mengerjakan postest siklus 1 secara individu. Kemudian, guru mengucapkan

salam pada akhir kegiatan pembelajaran.

Pertemuan 2

Kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran diantaranya adalah

melaksanakan doa bersama sebelum memulai pelajaran, melakukan Presensi

siswa, menyanyikan lagu “Kring- kring ada sepeda” bertujuan untuk mengajak

siswa mengarah kepada pemahaman materi tentang energi bunyi.

Pada kegiatan inti pembelajaran pertemuan II diantaranya guru

menunjukkan sebuah ember, air dan 2 buah batu, guru menyuruh salah satu siswa

untuk mengisi ember tersebut dengan air, guru meminta salah satu siswa untuk

memasukkan kedua batu ke ember kemudian batu tersebut dibenturkan, guru

bertanya apa yang siswa dengar saat kedua batu itu dibenturkan, guru bertanya

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

39

energi apa yang keluar saat kedua batu itu dibenturkan, guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok, guru membagikan 2 buah gelas aqua, benang/ senar,

paku dan korek api kepada masing- masing kelompok, guru membagikan lembar

kelompok, masing- masing kelompok diminta untuk melaporkan hasil diskusinya,

guru memberikan penguatan kepada siswa, guru bersama dengan siswa membuat

kesimpulan, guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya,

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan postes siklus 1 secara individu.

Kemudian, guru mengucapkan salam pada akhir kegiatan pembelajaran.

b. Observasi

Pada saat pembelajaran Siklus I berlangsung, peneliti meminta bantuan

kepada Observer (guru kelas IV) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari

awal hingga akhir pelajaran dengan cara mengisi lembar observasi guru

(terlampir) yang telah disediakan.

Setelah kegiatan belajar mengajar usai Observer memberikan lembar

observasi dan berdiskusi mengenai pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan

lembar observasi yang diberikan observer peneliti telah melaksanakan

pembelajaran dengan melakukan metode eksperimen dengan sangat baik dan

siswa mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai petunjuk observer. Adapun saran

yang diberikan observer adalah peneliti telah melaksanakan pembelajaran dengan

melakukan metode eksperimen dengan sangat baik dan perlu untuk ditingkatkan

lagi, sehingga peneliti perlu menyampaikan tentang teknik pelaksanaan

pembelajaran dengan melakukan metode eksperimen kepada para guru.

Berdasarkan lembar observasi, saran dan kritik yang diberikan Observer pada

siklus I, maka peneliti melakukan refleksi terhadap berbagai kelebihan dan

kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.

c. Refleksi I

Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan

peneliti pada pembelajaran siklus I ditemukan berbagai kelebihan dan kekurangan

pada proses belajar mengajar. Adapun kelebihan dari proses pembelajaran yang

peneliti lakukan adalah siswa mudah menerima materi pelajaran, hasil belajar

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

40

yang diperoleh siswa memenuhi Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM), dan

Pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan.

Adapun kendala atau masalah yang mucul dalam kegiatan belajar mengajar

antara lain:

1. Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran

dalam diskusi kelompok.

2. Masih ada beberapa siswa yang bercanda saat anggota kelompoknya

sedang melakukan percobaan.

3. Beberapa siswa kurang berani menyampaikan pendapatnya, terbukti

dengan hanya siswa tertentu saja yang berani berpendapat.

4. Media pembelajaran kurang kompleks, sehingga siswa yang telah selesai

mengerjakan tugas, mengganggu teman yang belum selesai.

Cara mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode eksperimen di SD Negeri 2 Beran Kepil adalah sebagai

berikut :

a. Guru harus melakukan pendekatan terhadap siswa yang kurang aktif,

agar seluruh anggota kelompok aktif dalam kegiatan kelompok.

b. Guru mengontrol jalannya diskusi agar siswa ang telah selesai

melaksanakan percobaan tidak bercanda dengan anggota

kelompoknya.

c. Guru harus memberi penguatan kepada masing-masing kelompok

agar berani menyampaikan pendapat didepan kelas.

d. Guru menambah media pembelajaran agar masing-masing kelompok

dapat terlibat aktif dalam melakukan percobaan.

Identifikasi Siklus I :

a. Sebanyak 22 siswa (78.57%) telah memenuhi batas tuntas pada siklus

I, walaupun masih ada 6 siswa (21.43%) siswa yang belum tuntas.

b. Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat

meningkat dengan metode eksperimen.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

41

c. Pada siklus I dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri 2

Beran Kepil masih berada pada kategori hasil belajar sedang. Dengan

demikian tingkat hasil belajar siswa masih dapat ditingkatkan hingga

kategori tinggi atau sangat tinggi.

Dari hasil penilaian pada siklus I dengan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD N 2 Beran

Kepil Wonosobo Semester II tahun 2011/2012 dapat dilihat nilai ketuntasan yang

diperoleh siswa pada tabel berikut ini 4.3 dibawah ini :

Tabel 4.2

Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)

≥ 70 ( Tuntas ) 22 78.57 %

< 70 (Belum tuntas) 6 21.43 %

Jumlah 28 100

Sumber : Data primer

Ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebesar 78.57 % dari jumlah seluruh

siswa (28 siswa ) dan 21.43 % dari seluruh siswa (28 siswa) belum tuntas sesuai

dengan KKM. Keterangan tabel diatas dapat diperjelas dengan diagram batang

dibawah ini :

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

42

Gambar 4.2

Diagram Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I

Berdasarkan data dari distribusi nilai dan distribusi ketuntasan belajar pada

pembelajaran pra siklus sebelum digunakannya metode eksperimen, didalam kelas

hanya mencapai ketuntasan 39.29% setelah dilakukan pembelajaran dengan

metode eksperimen pada siklus I ketuntasan menjadi 78.57% dengan skor rata-

rata 75, skor maksimal 94 dan skor minimal 48 (lihat lampiran 14).

Hasil dari refleksi siklus I yaitu :

a. Peneliti perlu melakukan percobaan-percobaan yang belum pernah

dilakukan siswa sehingga kegiatan belajar mengajar dapat menyenangkan

siswa.

b. Peneliti perlu lebih berkonsentrasi pada pengelolaan waktu agar suasana

pembelajaran lebih terkendali.

c. Peneliti perlu lebih dekat dengan siswa agar proses pembelajaran dapat

menjadi lebih efektif.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I maka perlu

adanya perbaikan pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada siklus II agar hasil

belajar siswa tercapai secara optimal.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

43

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan II

Pelaksanaan pembelajaran siklus II merupakan perbaikan pembelajaran siklus

I. Pada dasarnya siklus II memiliki prinsip kerja yang sama dengan pelaksanaan

tindakan siklus pertama dan dengan langkah pembelajaran sama dengan siklus I

hanya pada penilain pada siklus I untuk penulaian produk dilakukan secara

kelompok sedangkan siklus II penilaian produk dilaksanakan atau dibuat secara

individu berdasarkan hasil pengamatan kelompok. Peneliti berusaha memperbaiki

semaksimal mungkin pembelajaran dengan materi energi dan penggunannya agar

hasil belajar IPA meningkat.

b. Implementasi Tindakan dan Observasi II

1. Implementasi Tindakan

Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan pada bulan Maret 2012. Pada siklus II

ini, Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan

dalam RPP ( lihat lampiran 4 ). Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai dari

kegiatan awal. Kegiatan inti, dan kegiatan penutup (lihat lampiran 7).

Pertemuan I

Pada kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru mengajak siswa

berdoa bersama sebelum memulai pembelajar, melakukan presensi siswa, guru

merubah tempat duduk siswa, sehingga mereka bisa bertukar tempat duduk

dengan yang lainnya, menyanyikan lagu “Matahari Terbenam” dengan tujuan

untuk mengarahkan siswa kepada materi tentang energy alternative.

Pada kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan I yang dilakukan peneliti

adalah menunjukkan sebuah baling- baling kertas, bertanya energi apa yang

membuat baling- baling kertas itu berputar, bertanya bagaimana jika baling-

baling tersebut tidak berongga, meminta siswa untuk membuat kesimpulan

tentang baling- baling tersebut, membagi siswa menjadi beberapa kelompok,

membagikan lembar diskusi kelompok, setiap kelompok diminta untuk

mengerjakan tugas yang telah diberikan, meminta perwakilan kelompok untuk

maju ke depan untuk menyampaikan hasil diskusi, bersama siswa membuat

kesimpulan, memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

44

Pada kegiatan penutup pada pertemuan I siswa diminta untuk mengerjakan

postes siklus II secara individu. Pada akhir pembelajaran guru mengucapkan

salam pada akhir pertemuan.

Pertemuan 2

Pada kegiatan yang dilakukan diawal pembelajaran diantaranya mengajak

siswa berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran, melakukan presensi siswa,

melakukan apersepsi dengan tanya jawab materi yang telah dipelajari pada

pertemuan yang lalu.

kegiatan inti pembelajaran pertemuan II diantaranya menunjukkan sebuah

gambar matahari yang bersinar, bertanya kepada siswa apa manfaat dar gambar

yang ditunjukkan, bertanya kepada siswa tentang contoh energi alternatif yang

lainnya, meminta siswa untuk membuat kesimpulan tentang baling- baling

tersebut, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, membagikan lembar

diskusi kelompok, setiap kelompok diminta untuk mengerjakan tugas yang telah

diberikan, meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan untuk

menyampaikan hasil diskusi, bersama siswa membuat kesimpulan, guru memberi

kesempatan siswa untuk bertanya.

Pada kegiatan penutup siswa diminta mengerjakan postes siklus II secara

individu.

2. Observasi

Setelah kegiatan belajar mengajar pada siklus II usai Observer memberikan

lembar observasi dan berdiskusi mengenai pembelajaran yang tlah dilakukan.

Berdasarkan lembar observasi yang diberikan observer peneliti telah

melaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen dengan sangat baik dan

siswa mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai petunjuk observer. Adapun saran

yang diberikan observer adalah peneliti telah malaksanakan pembelajaran dengan

metode eksperimen dengan sangat baik dan perlu untuk ditingkatkan lagi, karena

dengan metode yang digunakan siswa lebih aktif dan tenang.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

45

Berdasarkan lembar observasi, saran dan kritik yang diberikan Observer pada

siklus II, maka peneliti melakukan refleksi terhadap berbagai kelebihan dan

kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.

c. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan

peneliti pada pembelajaran siklus II ditemukan berbagai kelebihan dan

kekurangan pada proses belajar mengajar. Adapun kelebihan dari proses

pembelajaran yang peneliti lakukan adalah siswa lebih tertarik mengikuti

pembelajaran,siswa lebih fokus ke pembelajaran, hasil belajar yang diperoleh

siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan Pembelajaran dapat

berlangsung dengan menyenangkan.kendala atau masalah yang mucul pada siklus

II sudah tidak begitu nampak,karena hampir semua siswa terlihat antusias dalam

mengikuti pembelajaran.

Identifikasi Siklus II

a. sebanyak 26 siswa (92.86%) telah memenuhi batas tuntas pada siklus

kedua, walaupun ada 2 siswa (7.14%) yang belum tuntas.

b. Pada siklus II disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat

dengan menggunakan pembelajaran dengan metode eksperimen

c. Pada siklus II dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri 2 Beran

Kepil Wonosobo telah berada pada kategori prestasi tinggi, Dengan

demikian tujuan penelitian “upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada

siswa kelas IV SD Negeri 2 Beran Kecamatan Kepil Kabupaten

Wonosobo Semester II Tahun 2011/2012” telah tercapai.

Hasil pengamatan observer adalah sebelum proses belajar mengajar sudah

dipersiapkan ruangan seperti menata tempat duduk dengan sangat baik, peneliti

juga sudah menggali pengetahuan awal siswa dengan sangat baik dengan

memberikan motivasi dengan mengingatkan pelajaran yang lalu. Peneliti

memberikan materi dengan sangat baik,

Dari hasil penilaian pada siklus II dengan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru melakukan pembelajaran dengan metode eksperimen bagi siswa kelas

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

46

IV SD Negeri 2 Beran Kepil Wonosobo semester II tahun 2011/2012 dapat dilihat

nilai ketuntasan yang di peroleh siswa pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II

Skor Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

≥ 70 ( Tuntas ) 26 92.86 %

< 70 (Belum tuntas) 2 7.14 %

Jumlah 28 100

Sumber: data primer

Pada tabel diatas dapat dilihat siswa telah memenuhi KKM yaitu 26 siswa

sedangkan 2 siswa masih berada dibawah KKM. Pada tabel Ketuntasan Belajar

Siswa pada siklus II Kelas IV SD N 2 Beran Kepil Wonosobo Semester 2 Tahun

2011/2012 terlihat bahwa yang ketuntasan belajar dicapai sebesar 92.86 %

artinya 26 siswa telah mencapai nilai melebihi KKM, sedangkan 2 siswa masih

dibawah KKM. Tabel diatas dapat digambarkan pada diagram dibawah ini :

Gambar 4.3

Diagram Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

47

Berdasarkan data dari distribusi nilai dan distribusi ketuntasan belajar pada

pembelajaran siklus I mencapai ketuntasan 78.57% sedangkan pada siklus II

ketuntasan menjadi 92,86%. Hal ini membuktikan bahwa ada peningkatan

ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 18.88%. Dengan skor

rata-rata 81, skor maksimal 98 dan skor minimal 68.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembelajaran dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Ditunjukan pada peningkatan skor rata-rata, skor maksimal , skor minimal

dan ketuntasan belajar pada setiap siklus. Kenaikan perbandingan peningkatan

skor rata-rata IPA pada pra siklus, siklus I dan siklus II yakni 60.87 : 75 : 81 yang

berarti ada peningkatan skor rata-rata IPA dari pra siklus ke siklus I sebesar

22.95% dan peningkatan skor rata-rata IPA dari pra siklus ke siklus II sebesar

32.77%. Kenaikan perbandingan skor minimal IPA dari pra siklus, siklus I dan

siklus II yakni sebesar 28 : 48 : 68, ini menunjukkan adanya kenaikan skor

minimal IPA dari pra siklus ke siklus I sebesar 71.43% dan peningkatan skor

minimal dari pra siklus ke siklus II sebesar 83.33%. Kenaikan perbandingan skor

maksimal IPA dari pra siklus, siklus 1 dan siklus II yakni sebesar 90 : 94 : 98, ini

menunjukkan adanya kenaikan skor maksimal IPA dari pra siklus ke siklus I

sebesar 4.44%, dan peningkatan skor maksimal dari pra siklus ke siklus II sebesar

8.88%. Kenaikan perbandingan persentase ketuntasan belajar IPA dari pra siklus,

siklus 1 dan siklus II yakni sebesar 39.29 : 78.57 : 92.86. ini menunjukkan adanya

kenaikan persentase ketuntasan belajar IPA dari pra siklus ke siklus I sebesar

39.28% dan kenaikan persentase ketuntasan belajar IPA dari pra siklus ke siklus II

sebesar 53.57%.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

48

Gambar 4.4

Grafik Kenaikan Skor Rata-rata Hasil Belajar IPA dari Pra

Siklus, Siklus I Dan Siklus II

60.87

75

81

0

20

40

60

80

100

Pra siklus Siklus I Siklus II

Rata‐rata

Dari gambar 4.4 terlihat adanya kenaikan nilai rata-rata dari pra siklus ke

siklus I dan siklus II. Pada pra siklus nilai rata-rata hanya dicapai sebesar 60.87

sedangkan pada siklus I sebesar 75 yang artinya mengalami kenaikan sebesar

14.13. Sama halnya pada siklus I ke siklus II,nilai rata-rata pada siklus II

meningkat menjadi 81 artinya terjadi peningkatan sebesar 6. Peningkatan

ketuntasan hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel perbandingan ketuntasan belajar berikut :

Tabel 4.4

Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA

pada pra siklus, siklus I dan Siklus II

Ketuntasan

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frek.

Siswa

Persentase

(%)

Frek.

siswa

Persentase

(%)

Frek.

siswa

Prersentase

(%)

Tuntas 11 39.29 % 22 78.57 % 26 92.86 %

Tidak Tuntas 17 60.71 % 6 21.43 % 2 7.14 %

Jumlah 28 100 28 100 28 100

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

49

Tabel diatas terlihat bahwa ketuntasan belajar dari pra sikus ke siklus I dan

siklus II selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus ketuntasan belajar hanya

dicapai oleh 11 siswa dari seluruh siswa atau sebesar 39.29%. Sedangkan pada

siklus I ketuntasan belajar dapat dicapai oleh 22 siswa dari seluruh siswa atau

sebesar 78.57%. Hal ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yang

dicapai siswa yaitu sebesar 39.38%. Sama halnya pada siklus II juga terjadi

peningkatan ketuntasan belajar dari siklus I sebesar 14.29% menjadi 92,86%. Hal

ini menunjukan bahwa semua siswa tuntas belajar dengan KKM ≥ 70.

Perbandingan ketuntasan belajar antar dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat

diperjelas dengan diagram batang dibawah ini :

Gambar 4.5

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada

Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus

Siklus 1 Siklus 2

39.29

78.57

92.86

60.71

21.43

7.14

Tuntas

Belum Tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2217/5/T1_292010611_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar

50

Dari diagram diatas terlihat bahwa 92,86% siswa telah tuntas belajar

sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70.

Hal ini berarti ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah

ditetapkan (KKM ditetapkan 70). Besarnya peningkatan pada siklus I terjadi

peningkatan jumlah siswa yang telah memenuhi KKM sebesar 39.38%.

Sedangkan pada siklus II ada peningkatan sebesar 14.29 %. Dari hasil tersebut

maka pembelajaran dengan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar

IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Beran Kepil Wonosobo semester II tahun

2011/2012.