bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Kondisi Awal
Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui terlebih dahulu skor tes yang
diperoleh dari hasil tes harian siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan pembelajaran didalam kelas atau model pembelajaran yang berpusat pada
guru. Skor tes diperoleh peneliti melalui data sekunder dari guru kelas. Skor tes
yang diperoleh adalah seperti tersaji melalui tabel 2 di bawah ini :
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Belajar Pada Pra Siklus
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)
≥ 70 ( Tuntas ) 11 39.29%
< 70 (Belum tuntas) 17 60.71%
Jumlah 28 100
Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar
39.29% dari jumlah seluruh siswa (28 siswa) dan 60.71% dari seluruh siswa (28
siswa) belum tuntas sesuai dengan KKM. Dengan nilai rata-rata 60.87, skor
minimum 28 dan skor maksimum 90. Melihat kondisi tersebut di atas maka
peneliti melakukan tindakan dalam pembelajaran energy dan penggunaanya
dengan menggunakan metode eksperimen. Dengan metode eksperimen dalam
pembelajaran tersebut, diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Skor
ketuntasan belajar pada siswa kelas IV SD N 2 Beran dapat diperjelas dengan
diagram batang dibawah ini :
Sumber : Data Sekunder
37
Gambar 4.1
Diagram Ketuntasan Belajar Pra siklus
Rendahnya nilai rata-rata siswa yang masih dibawah KKM dan tingkat
ketuntasan belajar yang rendah maka penulis akan melakukan sebuah penelitian
tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya. Dalam penelitian tersebut peneliti akan menggunakan metode
ekperimen, yang akan diterapkan melalui dua siklus untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan I
Perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan untuk materi energy dan
penggunannya. Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan siklus 1
adalah membuat RPP (lihat lampiran 3) , mempersiapkan instrumen, alat dan
bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
2. Implementasi Tindakan dan Observasi I
a. Implementasi Tindakan
Siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan pada bulan Maret 2012
bertempat di SD N 2 Beran Kepil Wonosobo. Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan
38
Pembelajaran. Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai dari kegiatan awal.
Kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Pertemuan 1
Pada kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah melaksanakan doa
bersama sebelum memulai pelajaran, melakukan absensi siswa, menyanyikan lagu
”Selamat Ulang Tahun”, bertujuan untuk mengajak siswa mengarah kepada
pemahaman materi tentang tentang energi panas.
Pada kegiatan inti pembelajaran pertemuan I yang dilakukan peneliti adalah
dengan meminta 2 siswa ke depan untuk menyalakan 2 buah lilin, siswa diminta
mendekatkan tangannya pada lilin yang telah dinyalakan, guru bertanya tentang
bagaimana rasanya saat tangan didekatkan ke lilin yang telah dinyalakan, guru
bertanya tentang energi apa yang telah membuat lilin itu menyala, guru bertanya
tentang manfaat energi panas, guru bertanya tentang bentuk- bentuk energi, guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok, guru membagikan batu kali kering,
ranting pohon, lilin, korek api, paku dan kain kepada masing- masing kelompok,
guru membagikan lembar kelompok, masing- masing kelompok diminta untuk
melaporkan hasil diskusinya, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan,
guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
Pada kegiatan penutup pada pertemuan I adalah siswa diminta untuk
mengerjakan postest siklus 1 secara individu. Kemudian, guru mengucapkan
salam pada akhir kegiatan pembelajaran.
Pertemuan 2
Kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran diantaranya adalah
melaksanakan doa bersama sebelum memulai pelajaran, melakukan Presensi
siswa, menyanyikan lagu “Kring- kring ada sepeda” bertujuan untuk mengajak
siswa mengarah kepada pemahaman materi tentang energi bunyi.
Pada kegiatan inti pembelajaran pertemuan II diantaranya guru
menunjukkan sebuah ember, air dan 2 buah batu, guru menyuruh salah satu siswa
untuk mengisi ember tersebut dengan air, guru meminta salah satu siswa untuk
memasukkan kedua batu ke ember kemudian batu tersebut dibenturkan, guru
bertanya apa yang siswa dengar saat kedua batu itu dibenturkan, guru bertanya
39
energi apa yang keluar saat kedua batu itu dibenturkan, guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok, guru membagikan 2 buah gelas aqua, benang/ senar,
paku dan korek api kepada masing- masing kelompok, guru membagikan lembar
kelompok, masing- masing kelompok diminta untuk melaporkan hasil diskusinya,
guru memberikan penguatan kepada siswa, guru bersama dengan siswa membuat
kesimpulan, guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya,
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan postes siklus 1 secara individu.
Kemudian, guru mengucapkan salam pada akhir kegiatan pembelajaran.
b. Observasi
Pada saat pembelajaran Siklus I berlangsung, peneliti meminta bantuan
kepada Observer (guru kelas IV) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari
awal hingga akhir pelajaran dengan cara mengisi lembar observasi guru
(terlampir) yang telah disediakan.
Setelah kegiatan belajar mengajar usai Observer memberikan lembar
observasi dan berdiskusi mengenai pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan
lembar observasi yang diberikan observer peneliti telah melaksanakan
pembelajaran dengan melakukan metode eksperimen dengan sangat baik dan
siswa mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai petunjuk observer. Adapun saran
yang diberikan observer adalah peneliti telah melaksanakan pembelajaran dengan
melakukan metode eksperimen dengan sangat baik dan perlu untuk ditingkatkan
lagi, sehingga peneliti perlu menyampaikan tentang teknik pelaksanaan
pembelajaran dengan melakukan metode eksperimen kepada para guru.
Berdasarkan lembar observasi, saran dan kritik yang diberikan Observer pada
siklus I, maka peneliti melakukan refleksi terhadap berbagai kelebihan dan
kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.
c. Refleksi I
Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
peneliti pada pembelajaran siklus I ditemukan berbagai kelebihan dan kekurangan
pada proses belajar mengajar. Adapun kelebihan dari proses pembelajaran yang
peneliti lakukan adalah siswa mudah menerima materi pelajaran, hasil belajar
40
yang diperoleh siswa memenuhi Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM), dan
Pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan.
Adapun kendala atau masalah yang mucul dalam kegiatan belajar mengajar
antara lain:
1. Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran
dalam diskusi kelompok.
2. Masih ada beberapa siswa yang bercanda saat anggota kelompoknya
sedang melakukan percobaan.
3. Beberapa siswa kurang berani menyampaikan pendapatnya, terbukti
dengan hanya siswa tertentu saja yang berani berpendapat.
4. Media pembelajaran kurang kompleks, sehingga siswa yang telah selesai
mengerjakan tugas, mengganggu teman yang belum selesai.
Cara mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen di SD Negeri 2 Beran Kepil adalah sebagai
berikut :
a. Guru harus melakukan pendekatan terhadap siswa yang kurang aktif,
agar seluruh anggota kelompok aktif dalam kegiatan kelompok.
b. Guru mengontrol jalannya diskusi agar siswa ang telah selesai
melaksanakan percobaan tidak bercanda dengan anggota
kelompoknya.
c. Guru harus memberi penguatan kepada masing-masing kelompok
agar berani menyampaikan pendapat didepan kelas.
d. Guru menambah media pembelajaran agar masing-masing kelompok
dapat terlibat aktif dalam melakukan percobaan.
Identifikasi Siklus I :
a. Sebanyak 22 siswa (78.57%) telah memenuhi batas tuntas pada siklus
I, walaupun masih ada 6 siswa (21.43%) siswa yang belum tuntas.
b. Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat
meningkat dengan metode eksperimen.
41
c. Pada siklus I dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri 2
Beran Kepil masih berada pada kategori hasil belajar sedang. Dengan
demikian tingkat hasil belajar siswa masih dapat ditingkatkan hingga
kategori tinggi atau sangat tinggi.
Dari hasil penilaian pada siklus I dengan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD N 2 Beran
Kepil Wonosobo Semester II tahun 2011/2012 dapat dilihat nilai ketuntasan yang
diperoleh siswa pada tabel berikut ini 4.3 dibawah ini :
Tabel 4.2
Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)
≥ 70 ( Tuntas ) 22 78.57 %
< 70 (Belum tuntas) 6 21.43 %
Jumlah 28 100
Sumber : Data primer
Ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebesar 78.57 % dari jumlah seluruh
siswa (28 siswa ) dan 21.43 % dari seluruh siswa (28 siswa) belum tuntas sesuai
dengan KKM. Keterangan tabel diatas dapat diperjelas dengan diagram batang
dibawah ini :
42
Gambar 4.2
Diagram Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I
Berdasarkan data dari distribusi nilai dan distribusi ketuntasan belajar pada
pembelajaran pra siklus sebelum digunakannya metode eksperimen, didalam kelas
hanya mencapai ketuntasan 39.29% setelah dilakukan pembelajaran dengan
metode eksperimen pada siklus I ketuntasan menjadi 78.57% dengan skor rata-
rata 75, skor maksimal 94 dan skor minimal 48 (lihat lampiran 14).
Hasil dari refleksi siklus I yaitu :
a. Peneliti perlu melakukan percobaan-percobaan yang belum pernah
dilakukan siswa sehingga kegiatan belajar mengajar dapat menyenangkan
siswa.
b. Peneliti perlu lebih berkonsentrasi pada pengelolaan waktu agar suasana
pembelajaran lebih terkendali.
c. Peneliti perlu lebih dekat dengan siswa agar proses pembelajaran dapat
menjadi lebih efektif.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I maka perlu
adanya perbaikan pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada siklus II agar hasil
belajar siswa tercapai secara optimal.
43
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II merupakan perbaikan pembelajaran siklus
I. Pada dasarnya siklus II memiliki prinsip kerja yang sama dengan pelaksanaan
tindakan siklus pertama dan dengan langkah pembelajaran sama dengan siklus I
hanya pada penilain pada siklus I untuk penulaian produk dilakukan secara
kelompok sedangkan siklus II penilaian produk dilaksanakan atau dibuat secara
individu berdasarkan hasil pengamatan kelompok. Peneliti berusaha memperbaiki
semaksimal mungkin pembelajaran dengan materi energi dan penggunannya agar
hasil belajar IPA meningkat.
b. Implementasi Tindakan dan Observasi II
1. Implementasi Tindakan
Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan pada bulan Maret 2012. Pada siklus II
ini, Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan
dalam RPP ( lihat lampiran 4 ). Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai dari
kegiatan awal. Kegiatan inti, dan kegiatan penutup (lihat lampiran 7).
Pertemuan I
Pada kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru mengajak siswa
berdoa bersama sebelum memulai pembelajar, melakukan presensi siswa, guru
merubah tempat duduk siswa, sehingga mereka bisa bertukar tempat duduk
dengan yang lainnya, menyanyikan lagu “Matahari Terbenam” dengan tujuan
untuk mengarahkan siswa kepada materi tentang energy alternative.
Pada kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan I yang dilakukan peneliti
adalah menunjukkan sebuah baling- baling kertas, bertanya energi apa yang
membuat baling- baling kertas itu berputar, bertanya bagaimana jika baling-
baling tersebut tidak berongga, meminta siswa untuk membuat kesimpulan
tentang baling- baling tersebut, membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
membagikan lembar diskusi kelompok, setiap kelompok diminta untuk
mengerjakan tugas yang telah diberikan, meminta perwakilan kelompok untuk
maju ke depan untuk menyampaikan hasil diskusi, bersama siswa membuat
kesimpulan, memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
44
Pada kegiatan penutup pada pertemuan I siswa diminta untuk mengerjakan
postes siklus II secara individu. Pada akhir pembelajaran guru mengucapkan
salam pada akhir pertemuan.
Pertemuan 2
Pada kegiatan yang dilakukan diawal pembelajaran diantaranya mengajak
siswa berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran, melakukan presensi siswa,
melakukan apersepsi dengan tanya jawab materi yang telah dipelajari pada
pertemuan yang lalu.
kegiatan inti pembelajaran pertemuan II diantaranya menunjukkan sebuah
gambar matahari yang bersinar, bertanya kepada siswa apa manfaat dar gambar
yang ditunjukkan, bertanya kepada siswa tentang contoh energi alternatif yang
lainnya, meminta siswa untuk membuat kesimpulan tentang baling- baling
tersebut, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, membagikan lembar
diskusi kelompok, setiap kelompok diminta untuk mengerjakan tugas yang telah
diberikan, meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan untuk
menyampaikan hasil diskusi, bersama siswa membuat kesimpulan, guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya.
Pada kegiatan penutup siswa diminta mengerjakan postes siklus II secara
individu.
2. Observasi
Setelah kegiatan belajar mengajar pada siklus II usai Observer memberikan
lembar observasi dan berdiskusi mengenai pembelajaran yang tlah dilakukan.
Berdasarkan lembar observasi yang diberikan observer peneliti telah
melaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen dengan sangat baik dan
siswa mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai petunjuk observer. Adapun saran
yang diberikan observer adalah peneliti telah malaksanakan pembelajaran dengan
metode eksperimen dengan sangat baik dan perlu untuk ditingkatkan lagi, karena
dengan metode yang digunakan siswa lebih aktif dan tenang.
45
Berdasarkan lembar observasi, saran dan kritik yang diberikan Observer pada
siklus II, maka peneliti melakukan refleksi terhadap berbagai kelebihan dan
kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.
c. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
peneliti pada pembelajaran siklus II ditemukan berbagai kelebihan dan
kekurangan pada proses belajar mengajar. Adapun kelebihan dari proses
pembelajaran yang peneliti lakukan adalah siswa lebih tertarik mengikuti
pembelajaran,siswa lebih fokus ke pembelajaran, hasil belajar yang diperoleh
siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan Pembelajaran dapat
berlangsung dengan menyenangkan.kendala atau masalah yang mucul pada siklus
II sudah tidak begitu nampak,karena hampir semua siswa terlihat antusias dalam
mengikuti pembelajaran.
Identifikasi Siklus II
a. sebanyak 26 siswa (92.86%) telah memenuhi batas tuntas pada siklus
kedua, walaupun ada 2 siswa (7.14%) yang belum tuntas.
b. Pada siklus II disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat
dengan menggunakan pembelajaran dengan metode eksperimen
c. Pada siklus II dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri 2 Beran
Kepil Wonosobo telah berada pada kategori prestasi tinggi, Dengan
demikian tujuan penelitian “upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada
siswa kelas IV SD Negeri 2 Beran Kecamatan Kepil Kabupaten
Wonosobo Semester II Tahun 2011/2012” telah tercapai.
Hasil pengamatan observer adalah sebelum proses belajar mengajar sudah
dipersiapkan ruangan seperti menata tempat duduk dengan sangat baik, peneliti
juga sudah menggali pengetahuan awal siswa dengan sangat baik dengan
memberikan motivasi dengan mengingatkan pelajaran yang lalu. Peneliti
memberikan materi dengan sangat baik,
Dari hasil penilaian pada siklus II dengan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru melakukan pembelajaran dengan metode eksperimen bagi siswa kelas
46
IV SD Negeri 2 Beran Kepil Wonosobo semester II tahun 2011/2012 dapat dilihat
nilai ketuntasan yang di peroleh siswa pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3
Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II
Skor Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
≥ 70 ( Tuntas ) 26 92.86 %
< 70 (Belum tuntas) 2 7.14 %
Jumlah 28 100
Sumber: data primer
Pada tabel diatas dapat dilihat siswa telah memenuhi KKM yaitu 26 siswa
sedangkan 2 siswa masih berada dibawah KKM. Pada tabel Ketuntasan Belajar
Siswa pada siklus II Kelas IV SD N 2 Beran Kepil Wonosobo Semester 2 Tahun
2011/2012 terlihat bahwa yang ketuntasan belajar dicapai sebesar 92.86 %
artinya 26 siswa telah mencapai nilai melebihi KKM, sedangkan 2 siswa masih
dibawah KKM. Tabel diatas dapat digambarkan pada diagram dibawah ini :
Gambar 4.3
Diagram Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II
47
Berdasarkan data dari distribusi nilai dan distribusi ketuntasan belajar pada
pembelajaran siklus I mencapai ketuntasan 78.57% sedangkan pada siklus II
ketuntasan menjadi 92,86%. Hal ini membuktikan bahwa ada peningkatan
ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 18.88%. Dengan skor
rata-rata 81, skor maksimal 98 dan skor minimal 68.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Ditunjukan pada peningkatan skor rata-rata, skor maksimal , skor minimal
dan ketuntasan belajar pada setiap siklus. Kenaikan perbandingan peningkatan
skor rata-rata IPA pada pra siklus, siklus I dan siklus II yakni 60.87 : 75 : 81 yang
berarti ada peningkatan skor rata-rata IPA dari pra siklus ke siklus I sebesar
22.95% dan peningkatan skor rata-rata IPA dari pra siklus ke siklus II sebesar
32.77%. Kenaikan perbandingan skor minimal IPA dari pra siklus, siklus I dan
siklus II yakni sebesar 28 : 48 : 68, ini menunjukkan adanya kenaikan skor
minimal IPA dari pra siklus ke siklus I sebesar 71.43% dan peningkatan skor
minimal dari pra siklus ke siklus II sebesar 83.33%. Kenaikan perbandingan skor
maksimal IPA dari pra siklus, siklus 1 dan siklus II yakni sebesar 90 : 94 : 98, ini
menunjukkan adanya kenaikan skor maksimal IPA dari pra siklus ke siklus I
sebesar 4.44%, dan peningkatan skor maksimal dari pra siklus ke siklus II sebesar
8.88%. Kenaikan perbandingan persentase ketuntasan belajar IPA dari pra siklus,
siklus 1 dan siklus II yakni sebesar 39.29 : 78.57 : 92.86. ini menunjukkan adanya
kenaikan persentase ketuntasan belajar IPA dari pra siklus ke siklus I sebesar
39.28% dan kenaikan persentase ketuntasan belajar IPA dari pra siklus ke siklus II
sebesar 53.57%.
48
Gambar 4.4
Grafik Kenaikan Skor Rata-rata Hasil Belajar IPA dari Pra
Siklus, Siklus I Dan Siklus II
60.87
75
81
0
20
40
60
80
100
Pra siklus Siklus I Siklus II
Rata‐rata
Dari gambar 4.4 terlihat adanya kenaikan nilai rata-rata dari pra siklus ke
siklus I dan siklus II. Pada pra siklus nilai rata-rata hanya dicapai sebesar 60.87
sedangkan pada siklus I sebesar 75 yang artinya mengalami kenaikan sebesar
14.13. Sama halnya pada siklus I ke siklus II,nilai rata-rata pada siklus II
meningkat menjadi 81 artinya terjadi peningkatan sebesar 6. Peningkatan
ketuntasan hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada
tabel perbandingan ketuntasan belajar berikut :
Tabel 4.4
Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA
pada pra siklus, siklus I dan Siklus II
Ketuntasan
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frek.
Siswa
Persentase
(%)
Frek.
siswa
Persentase
(%)
Frek.
siswa
Prersentase
(%)
Tuntas 11 39.29 % 22 78.57 % 26 92.86 %
Tidak Tuntas 17 60.71 % 6 21.43 % 2 7.14 %
Jumlah 28 100 28 100 28 100
49
Tabel diatas terlihat bahwa ketuntasan belajar dari pra sikus ke siklus I dan
siklus II selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus ketuntasan belajar hanya
dicapai oleh 11 siswa dari seluruh siswa atau sebesar 39.29%. Sedangkan pada
siklus I ketuntasan belajar dapat dicapai oleh 22 siswa dari seluruh siswa atau
sebesar 78.57%. Hal ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yang
dicapai siswa yaitu sebesar 39.38%. Sama halnya pada siklus II juga terjadi
peningkatan ketuntasan belajar dari siklus I sebesar 14.29% menjadi 92,86%. Hal
ini menunjukan bahwa semua siswa tuntas belajar dengan KKM ≥ 70.
Perbandingan ketuntasan belajar antar dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat
diperjelas dengan diagram batang dibawah ini :
Gambar 4.5
Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada
Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus
Siklus 1 Siklus 2
39.29
78.57
92.86
60.71
21.43
7.14
Tuntas
Belum Tuntas
50
Dari diagram diatas terlihat bahwa 92,86% siswa telah tuntas belajar
sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70.
Hal ini berarti ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah
ditetapkan (KKM ditetapkan 70). Besarnya peningkatan pada siklus I terjadi
peningkatan jumlah siswa yang telah memenuhi KKM sebesar 39.38%.
Sedangkan pada siklus II ada peningkatan sebesar 14.29 %. Dari hasil tersebut
maka pembelajaran dengan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar
IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Beran Kepil Wonosobo semester II tahun
2011/2012.