bab iv hasil penelitian dan...

26
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada BAB III telah dibahas mengenai rancangan penelitian yang akan dilakukan pada kelas 4 SD di Gugus Joko Tingkir Salatiga yang terletak di Kecamatan Tingkir Salatiga. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD di Gugus Joko Tingkir Salatiga , dengan mengambil sampel penelitian yaitu siswa kelas 4 SD inti yaitu SDN Tingkir Lor 02, SD imbas yaitu SDN Tingkir Lor 01 dan SDN Tingkir Tengah 01. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning, variabel terikat yaitu hasil belajar IPA. Pada BAB IV akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang berupa hasil penelitian dan implementasi pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran PBL sebagai kelompok eksperimen 1/ Kelompok eksperimen, hasil penelitian pada implementasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran PjBL sebagai kelompok eksperimen 2, hasil uji beda penelitian, hasil uji hipotesis, hasil pembahasan penelitian dan keterbatasan penelitian. 4.1 Hasil Penelitian Sebelum dipaparkan secara detail mengenai hasil penelitian, akan dijelaskan terlebih dahulu upaya-upaya untuk mengontrol variabel yang dapat mengganggu perlakuan. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi validitas internal dalam penelitian adalah sebagai berikut: a) History (sejarah) merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap validasi internal, dalam hal ini peneliti melakukan atau memberikan perlakuan yang sama kepada siswa dalam model pembelajaran PBL dan PjBL. Hal ini merujuk pada situasi lingkungan, peristiwa yang terjadi disekitar, seperti ruang kelas yang diatur guru sebelum dilakukan penelitian. Pada hasil uji perlakuan dapat dikendalikan dengan harapan memiliki pengalaman eksternal (history) yang sama selama pelaksanaan. b) Selection dalam kegiatan ini peneliti membagi kelompok subjek dengan kesamaan dan kesetaraan yang diterapkan pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok

Upload: vudat

Post on 27-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada BAB III telah dibahas mengenai rancangan penelitian yang akan

dilakukan pada kelas 4 SD di Gugus Joko Tingkir Salatiga yang terletak di

Kecamatan Tingkir Salatiga. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4

SD di Gugus Joko Tingkir Salatiga , dengan mengambil sampel penelitian yaitu

siswa kelas 4 SD inti yaitu SDN Tingkir Lor 02, SD imbas yaitu SDN Tingkir Lor

01 dan SDN Tingkir Tengah 01. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning, variabel

terikat yaitu hasil belajar IPA.

Pada BAB IV akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan

yang berupa hasil penelitian dan implementasi pembelajaran IPA menggunakan

model pembelajaran PBL sebagai kelompok eksperimen 1/ Kelompok

eksperimen, hasil penelitian pada implementasi pembelajaran menggunakan

model pembelajaran PjBL sebagai kelompok eksperimen 2, hasil uji beda

penelitian, hasil uji hipotesis, hasil pembahasan penelitian dan keterbatasan

penelitian.

4.1 Hasil Penelitian

Sebelum dipaparkan secara detail mengenai hasil penelitian, akan

dijelaskan terlebih dahulu upaya-upaya untuk mengontrol variabel yang dapat

mengganggu perlakuan. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi validitas internal

dalam penelitian adalah sebagai berikut: a) History (sejarah) merupakan salah

satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap validasi internal, dalam hal ini

peneliti melakukan atau memberikan perlakuan yang sama kepada siswa dalam

model pembelajaran PBL dan PjBL. Hal ini merujuk pada situasi lingkungan,

peristiwa yang terjadi disekitar, seperti ruang kelas yang diatur guru sebelum

dilakukan penelitian. Pada hasil uji perlakuan dapat dikendalikan dengan harapan

memiliki pengalaman eksternal (history) yang sama selama pelaksanaan. b)

Selection dalam kegiatan ini peneliti membagi kelompok subjek dengan kesamaan

dan kesetaraan yang diterapkan pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

44

eksperimen 2. c) Maturation (kematangan) dalam hal ini peneliti melacak

psikologi dari siswa, usia dari anak, dari segi kematangan siswa rata-rata

kematangan dari siswa itu sama, dengan rata-rata usia dari siswa yaitu 10 tahun.

d) Pretesting (pengujian sebelumnya) untuk menghindari terjdainya masalah yang

disebabkan oleh pretesting, peneliti dalam hal ini melakukan penataan struktur tes

pada pasca tes yaitu dengan cara mengacak soal tes, kalimat yang diganti akan

teteapi mempunyai arti yang sama, penggunakan tanda titi ataupun koma, serta

pilihan ganda yang diacak. e) Mortality (mortalitas) untuk menghindari terjadinya

masalah yang diakibatkan oleh mortality peneliti dalam kegiatan ini melakukan

kegiatan membagi siswa dalam kelompok yaitu dengan membagi jumlah

kelompok dengan sama besar anggotanya.

4.1.1 Hasil Implementasi Pembelajaran IPA Menggunakan Model

Pembelajaran PBL Sebagai Kelompok Eksperimen 1

Penelitian menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

pada kelas eksperimen 1 dilakukan pada tanggal 31 Maret dan 4 april 2016 di

kelas 4 SD Negeri Tingkir Lor 01 dengan jumlah 25 siswa dan pada tanggal 2 dab

6 april 2016 sebagian siswa kelas 4 di SDN Tingkir Lor 02 yang berjumlah 17

siswa sebagai kelompok eksperimen 1 dari SD imbas dilaksanakan 2 x 2x 35

menit (2x pertemuan). Mata pelajaran yang diteliti oleh peneliti adalah mata

pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dengan topik materi yang diambil adalah

Sumber Daya Alam. Materi yang diambil didasarkan dari Standar kompetensi 11.

Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi,

dan masyarakat dan Kompetensi Dasar 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber

daya alam dan lingkungan serta Indikator 1. Menjelaskan pengertian sumber daya

alam, 2. Menyebutkan jenis SDA, 3. Mendiskusikan pengertian SDA yang dapat

diperbarui beserta contohnya. 4. Mendiskusikan pengertian SDA yang tidak dapat

diperbarui beserta contohnya. 5. Menyebutkan manfaat dari sumber daya alam

yang dapat diperbarui. 6. Menyebutkan manfaat dari sumber daya alam yang tidak

dapat diperbarui.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

45

Pemberian perlakuan dilakukan langsung oleh peneliti sendiri dengan guru

kelas 4 SDN Tingkir Lor 01 dan guru kelas 4 SDN Tingkir Lor 02 sebagai

observer.

4.1.1.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran IPA Menggunakan Model

Pembelajaran PBL Kelompok Eksperimen 1

a. Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Maret 2016 di kelas 4 SD

N Tingkir Lor 01 (SD Imbas), dengan alokasi waktu 2x 35 menit yang diikuti oleh

25 siswa. Proses pembelajaran diawalai dengan pendahuluan yang meliputi salam,

mengabsen kehadiran siswa, mengkodisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran, apersepsi, siswa menyimak tujuan pembelajaran,dan langkah-

langkah pembelajaran. Setelah kegiatan pendahuluan dilakukan kemudian siswa

diberikan soal pretest untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum

mendapatkan perlakuan.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti dalam proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri

sintagmatis yaitu guru menunjukkan gambar SDA, guru membagi siswa kedalam

beberapa kelompok, siswa mendengarkan permasalahan yang dibacakan oleh

guru, setiap anggota kelompok mencari informasi mengenai materi SDA, Masing-

masing kelompok saling berdiskusi untuk memecahkan masalah. Gru

mengadakan refleksi

Penelitian juga dilakukan di SDN Tingkir Lor 02 Sebagai SD Inti.

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 april 2016 di kelas 4 yang diikuti sebagian

dari jumlah siswa kelas 4 yaitu 17 siswa, kegiatan pembelajaran dilakukan sama

dengan pelaksanaan pembelajaran di SDN Tingkir Lor 01.

Berdasarkan hasil observassi yang telah dilakukan aktivitas guru pada

pertemuan pertama yang dilakukan di kelas 4 SDN Tingkir Lor 01 dan SDN

Tingkir Lor 02 mencapai 100% dari 7 point kegiatan. Hal ini juga sama dengan

tingkat keterlaksanaan kegiatan dari siswa yaitu 100% dari 7 poin kegiatan yang

dilakukan. Hal ini berarti semua aspek kegiatan dari guru dan siswa pada

pertemuan pertama telah dilaksanakan dan tingkat keterlaksanaan dari

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

46

pembelajaran berjalan dengan baik. Hasil observasi lebih rinci dapat dilihat pada

lampiran 4.

b. Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 april 2016 dengan

alokasi waktu 2x 35 menit yang diikuti siswa kelas 4 yang berjumlah 25 siswa,

kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa, kemudian presensi siswa setelah

itu apersepsi pembelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan inti minggu lalu yaitu

melanjutkan menyelesaian tugas yang diberikan minggu lalu/ pada pertemuan

sebelumnya, setelah selesai sperwakilan dari kelompok diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok lain diminta untuk

memperhatikan presentasi yang disampaikan kelompok, siswa / kelompok lain

diminta untuk menanggapi hasil presentasi, setelah selesai guru memberikan soal

posttest dan kemudian menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SDN Tingkir Lor

01 dan SDN Tingkir Lor 02 , tingkat keterlaksanaan dari kegiatan yang dilakukan

oleh guru adalah 100% dari 6 poin kegiatan yang dilakukan. Begitu pula tingkat

keterlaksanaan kegiatan yang dialakukan oleh siswa yaitu 100% dari 6 poin

kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua. Dalam hal ini berarti semua

aspek kegiatan telah terlaksana dan berjalan dengan baik.

Penelitian menggunakan model pembelajaran PBL di SDN Tingkir Lor 02

dilaksanakan pada tanggal 07 april 2016 dikelas 4 yang diikuti sebagian jumlah

siswa kelas 4 yang berjumlah 17 siswa. Kegiatan yang dilakukan sama seperti

pemberian perlakuan yang diberikan pada SDN Tingkir Lor 01.

4.1.1.2 Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Tingkir Lor 01 dan

SDN Tingkir Lor 02 Menggunakan Model Pembelajaran Problem

Based Learning Sebagai Kelompok Eksperimen 1

Tingkat hasil belajar IPA siswa dipaparkan melalui statistik deskriptif dari

hasil pretset dan posttest yang terdiri dari rata-rata (mean), nilai tertinggi (max),

nilai terendah (min), standar deviasi, distribusi frekuensi dan penyajiannya dalam

bentuk grafik.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

47

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Nilai Pretest dan Posttest

Kelompok eksperimen 1

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Nilai Pretest 42 50 90 70,71 10,510

Nilai Post-Test 42 60 100 77,14 9,762

ValidN

(listwise) 42

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang didapat oleh

kelas eksperimen 1 sebelum mendapatkan perlakuan menggunakan Problem

Based Learning (nilai Pretest) sebesar 70,71 dengan standar deviasi 10,510.

Kemudian setelah mendapatkan perlakuan menggunakan Problem Based

Learning (nilai Posttest) adalah sebesar 77,14 dengan standar deviasi 9,762. Nilai

tertinggi yang didapatkan oleh siswa saat melakukan pretest adalah 90 dan nilai

terendah yang didapatkan oleh siswa adalah 50. Sedangkan untuk nilai tetinggi

saat mengikuti posttest adalah 100 dan nilai yang terendah adalah 60. Jumlah

siswa yang mengikuti kegiatan pretest dan posttest adalah 42 siswa.

Jumlah data yang dissajikan terlalu banyak sehingga peneliti menyusun

data menggunakan tabel distribusi frekuensi agar penyajian lebi efisien. Penyajian

tabel distribusi frekuensi menggunakan kelas interval yang diperoleh dari selisih

skor maksimal dikurangi skor minimal dibagi jumlah kelas. Penentuan jumlah

kelas menggunakan rumus Strurges (Sugiyono, 2013:35) yaitu K=1+3,3 log n. K

adalah jumlah kelas dan n adalah banyaknya data/siswa. Melalui rumus dapat

diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan interval

kelas didapatkan dari hasil rentang ( skor maksimal-skor minimal) dibagi jumlah

kelas yaitu ������

�= 8. Hasil distribusi frekuensi nilai pretest dan posttest

kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

48

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 1

No.

Kelas Kelas Interval

Nilai Pretest

Frekuensi Persentase

1. ≤58 3 7,14%

2. 59-67 13 30,95%

3. 68-76 13 30,95%

4. 77-85 11 26,19%

5. ≥86 2 4,76%

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai pretest terdapat 3,siswa

yang mendaptkan nilai ≤58 dengan presentase 7,14%, 13 siswa yang mendapatkan

nilai antara 59-67 dengan persentase 30,95%, 13 siswa mendapatkan nilai antara

68-76 dengan presentase 30,95%, 11 siswa mendapatkan nilai antara 77-85

dengan presentase 26,19%, 2 siswa yang mendapatakan nilai ≥86 dengan

presentase 4,76%.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 1

No.

Kelas Kelas Interval

Nilai Posttest

Frekuensi Persentase

1. 60-67 6 14,28%

2. 68-76 16 38,09%

3. 77-85 15 35,71%

4. 86-95 3 7,14%

5. ≥96 2 4,76%

Jumlah 42 100%

Pada nilai Posttest mengalami peningkatan yaitu yang mulanya nilai

terendah 50 kemudian naik pada nilai terendah 60 dan dapat dilihat bahwa nilai

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

49

posttest 6 siswa yang mendapatkan nilai antara 60-67 dengan persentase 14,28%,

16 siswa mendapatkan nilai antara 68-76 dengan presentase 38,09%, 15 siswa

mendapatkan nilai antara 77-85 dengan presentase 35,71%, 3 siswa yang

mendapatakan nilai 86-95 dengan presentase 7,14% dan 2 siswa yang

mendapatkan nilai ≥96 dengan presentase 4,76%. Untuk lebih jelas akan

dipaparkan dengan daftar frekuensi nilai pretest dan posttest dalam bentuk grafik

sebagai berikut.

Gambar 4.1

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 1 (SDN

Tingkir Lor 01 dan SDN Tingkir Lor 02)

3

13 13

11

2

0

2

4

6

8

10

12

14

≤58 59-67 68-76 77-85 ≥86

pretest

pretest

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

50

Gambar 4.2

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 1 SDN

Tingkir Lor 01 dan SDN Tingkir Lor 02

4.1.2 Hasil Implemenstasi Pembelajaran IPA Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning sebagai Kelompok Eksperimen

2

Perlakuan pada kelompok eksperimen 2 ini hampir sama dengan kelompok

eksperimen 1. Upaya untuk memenuhi validitas internal dalam penelitian

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning antara lain sebagai

berikut: a) History (sejarah) merupakan salah satu faktor yang sangat

berpengaruh terhadap validasi internal, dalam hal ini peneliti melakukan atau

memberikan perlakuan yang sama kepada siswa dalam model pembelajaran PBL

dan PjBL. Hal ini merujuk pada situasi lingkungan, peristiwa yang terjadi

disekitar, seperti ruang kelas yang diatur guru sebelum dilakukan penelitian. Pada

hasil uji perlakuan dapat dikendalikan dengan harapan memiliki pengalaman

eksternal (history) yang sama selama pelaksanaan. b) Selection dalam kegiatan ini

peneliti membagi kelompok subjek dengan kesamaan dan kesetaraan yang

diterapkan pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. c)

Maturation (kematangan) dalam hal ini peneliti melacak psikologi dari siswa, usia

dari anak, dari segi kematangan siswa rata-rata kematangan dari siswa itu sama,

6

1615

32

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

60-67 68-76 77-85 86-95 ≥96

posttest

posttest

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

51

dengan rata-rata usia dari siswa yaitu 10 tahun. d) Pretesting (pengujian

sebelumnya) untuk menghindari terjdainya masalah yang disebabkan oleh

pretesting, peneliti dalam hal ini melakukan penataan struktur tes pada pasca tes

yaitu dengan cara mengacak soal tes, kalimat yang diganti akan teteapi

mempunyai arti yang sama, penggunakan tanda titi ataupun koma, serta pilihan

ganda yang diacak. e) Mortality (mortalitas) untuk menghindari terjadinya

masalah yang diakibatkan oleh mortality peneliti dalam kegiatan ini melakukan

kegiatan membagi siswa dalam kelompok yaitu dengan membagi jumlah

kelompok dengan sama besar anggotanya.

Peneliti telah memberikan upaya dalam memenuhi validitas eksternal berupa

pengambilan sampel yang mewakili populasi agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan ke populasi yang luas.

Penelitian menggunakan model pembelajaran Project Based Learning

dilakukan di SDN Tingkir Tengah 01, dilaksanakan pada tanggal 31 maret dan 5

april 2016. Jumlah siswa yang mengikuti adalah 30 siswa dan yang tidak

berangkat 3 orang siswa yang tidak beragkat 2 siswa yang dikarenakan sakit dan 1

siswa ijin urusan keluarga. Kegiatan pemebalajaran dilakukan 2x 2x 35 menit

yang artinya 2x pertemuan. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah mata pelajaran IPA dengan mengambil materi sumber daya alam.

Pengambilan materi diambil dari sumber silabus kelas 4 yang memiliki

Standar Kompetensi Standar kompetensi 11. Memahami hubungan antara sumber

daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat dan Kompetensi Dasar

11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan lingkungan serta

Indikator 1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam 2. Menyebutkan jenis

SDA. 3. Mendiskusikan pengertian SDA yang dapat diperbarui beserta contohnya.

4. Mendiskusikan pengertian SDA yang tidak dapat diperbarui beserta contohnya.

5. Menyebutkan manfaat dari sumber daya alam yang dapat diperbarui. 6.

Menyebutkan manfaat dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Pemberian perlakuan dilakukan oleh peneliti sendiri dengan observer yaitu

guru kelas 4 SDN Tingkir Tengah yang bernama Ibu Umayyah. Begitu juga di

SDN Tingkir Lor 02 kelas 4 yang dilaksanakan pada tanggal2 dan 4 april 2016.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

52

Pemberian perlakuan dilakukan oleh peneliti dengan obeserver guru kelas 4 yang

bernama Ibu Mutmainnah

4.1.2.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran IPA Menggunakan Model

Pembelajaran Project Based Learning Kelompok Eksperimen 2

a. Pertemuan 1

Pertemuan 1 pada kegiatan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning di kelas 4 SDN Tingkir Tengah

dilaksanakan pada tanggal 31 maret 2016. Kegiatan pembelajaran diikuti 27

siswa, 3 siswa tidak berangkat dikarenakan sakit dan ijin urusan keluarga.

Pembelajaran diawali dengan doa kemudian dilanjutkan dengan presensi, yang

dilanjutkan dengan apersepsi dari guru. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan

pembagian soal pretest yang diberikan oleh guru untuk melihat tingkat

pemahaman siswa.

Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning yang terdiri dari sintagmatis yaitu pertama

siswa memperhatikan gambar yang ditunjukkan oleh guru kemudian siswa

memperhatikan gambar yang ditampilkan oleh guru, siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa, siswa

diberi pengarahan oleh guru mengenai proyek yang diselesaikan oleh siswa,

masing-masing kelompok mengambil gambar yang disediakan oleh guru, siswa

mencari informasi mengenai gambar yang disediakan oleh guru yang akan

dikerjakan pada pertemuan berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk bertanya

mengenai tugas / proyek yang belum dimengerti, kemudian guru menutup

pembelajaran dengan salam penutup.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa tingkat

keterlaksanaan kegiatan yang dilakukan di kelas 4 SDN Tingkir Tengah 01 dan

SDN Tingkir Lor 02 menunjukan kegiatan dari guru adalah 100% dari 7 poin

kegiatan. Begitu juga dengan tingkat keterlaksanaan dari kegiatan yang dilakukan

oleh siswa yaitu 100% dari 7 poin kegiatan pada pertemuan pertama, hal ini

berarti semua aspek kegiatan telah dilaksanakan dengan lengkap oleh guru dan

siswa dan berjalan dengan baik.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

53

Penelitian pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Project Based Learning juga dilaksanakan di SDN Tingkir Lor 02 sebagai SD

inti. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 april 2016 di kelas 4 dan diikuti

sebagian dari jumlah siswa kelas 4 yang berjumalah 16 siswa dikarenakan 1 anak

yang tidak hadir dikarenakan sakit. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sama

seperti pembelajaran yang dilakukan di SDN Tingkir Tengah 01.

b. Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 5 april 2016 dengan alokasi waktu

yang sama yaitu 2x 35 menit, dengan jumlah siswa yang hadir yaitu 30 siswa.

Kegiatan pembelajaran di awali dengan guru menyiapkan alat-alat pembealajaran,

guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, berdoa,

presensi, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi. Dilanjutkan dengan kegiatan

inti siswa disuruh untuk nmenyiapkan materi yang telah dikumpulkan oleh siswa

dari rumah, siswa duduk bersama kelompok yang sudah dibagi pada pertemuan

sebelumnya, masing-masing kelompok menyelesaikan proyek yang telah

disampaikan di pertemuan sebelumnya, setelah itu siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok yang lain memperhatikan presetasi

kelompok, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilakukan, guru memberikan soal posttest, guru menutup pembelajaran dengan

salam penutup.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa

tingkat keterlaksanaan dari kegiatan yang telah dilakukan oleh guru adalah 100%

dari 8 poin kegiatan, begitu juga tingkat keterlaksanaan yang dilakukan oleh siswa

yaitu 100% dari 8 poin kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan kegiatan

pembelajaran telah terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar sesuai

dengan yang diharapkan.

Penelitian menggunakan model pembelajaran Project Based Learning di

SDN Tingkir Lor 02 pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu 7 april

2016 yang diikuti 17 siswa. Kegiatan yang dilakukan pada SDN Tingkir Lor sama

dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SDN Tingkir Tengah 01. Sintak

yang dilakukan sama dengan yang dilakukan di SDN Tingkir Tengah 01.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

54

4.1.2.2 Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Tingkir Tengah 01 dan

SDN Tingkir Lor 02 Menggunakan Model Pembelajaran Project

Based Learning Sebagai Kelompok Eksperimen 2

Tingkat hasil belajar IPA siswa akan dipaparkan melalui statistik

deskriptif dari hasil pretest dan posttest yang terdiri dari rata-rata (mean), nilai

tertinggi (max), nilai terendah ( min), standar deviasi, distribusi frekuensi dan

penyajiannya dalam bentuk grafik.

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Nilai Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen 2

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Nilai Pre-Test 43 40 80 60,60 9,890

Nilai Post-Test 43 60 100 76,67 8,601

Valid N

(listwise) 43

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas

eksperimen 2 sebelum mendapatkan perlakuan (nilai pretest) menggunakan model

pembelajaran adalah 60,60 dengan standar deviasi 9,890 nilai terendah 40 dan

nilai terttinggi adalah 80. Setelah siswa mendapatkan perlakuan (nilai

Posttest)menggunakan model pembelajaran Project Based Learning nilai rata-rata

yang didapatkan adalah 76,67, standar deviasi 8,601, nilai terendah adalah 60 dan

nilai tertinggi adalah 100. Jumalh siswa yang mengikuti pretest dan posttest

adalah 43 siswa.

Jumlah data yang dipaparkan cukup banyak, sehingga akan dipaparkan

data menggunakan tabel distribusi frekuensi agar penyajian lebih efisien.

Penyajian tabel distribusi frekuensi menggunakan kelas interval yang diperoleh

dari selisih skor maksimal dikurangi skor minimal dibagi jumlah kelas. Penentuan

jumlah kelas menggunakan rumus Strurges (Sugiyono, 2013:35) yaitu K=1+3,3

log n. K adalah jumlah kelas dan n adalah banyaknya data/siswa. Melalui rumus

dapat diperoleh K= 1+3,3 log 43 = 6,39 atau dibulatkan menjadi 6. Interval kelas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

55

didapatkan dari hasil rentang (skor maksimal- skor minimal) dibagi jumlah kelas

yaitu������

� =10. Hasil distribusi frekuensi nilai pretest dan posttest kelompok

eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest kelompok Ekperimen 2 SDN Tingkir

Tengah 01 dan SDN Tinkir Lor 02

No.

Kelas Kelas Interval

Nilai Pretest

Frekuensi Persentase

1. 40-50 5 11,62%

2. 51-60 10 23,25%

3. 61-70 17 39,53%

4. 71-80 8 18,60%

5. ≥81 2 4,65%

Jumlah 43 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai pretest terdapat 5 siswa

yang mendapatkan nilai antara 40-50 dengan presentase 11,62%, 10 siswa yang

mendapatkan nilai antara 51-60 dengan presentase 23,25%, 17 siswa

mendapatkan nilai antara 61-70 dengan presentase 18,60, 8 siswa yang

mendapatkan nilai antara 71-80 dengan presentase 18,60%, 2 siswa yang

mendapatkan nilai antara ≥81 dengan presentase 4,65%.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

56

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 2 SDN Tingkir

Tengah 01 dan SDN Tingkir Lor 02

No.

Kelas Kelas Interval

Nilai Posttest

Frekuensi Persentase

1. ≤60 3 6,97%

2. 61-70 10 23,25%

3. 71-80 18 41,86%

4. 81-90 10 23,25%

5. ≥91 1 2,32%

Jumlah 43 100%

Dari tabel 4.5 pada nilai posttest mengalami peningkatan nilai terendah yang

didapatkan oleh siswa sebesar 60 dan nilai tertinggi 100, 3 siswa mendapatkan

nilai antara ≤60 dengan presentase 6,97%, 10 siswa mendapatkan nilai antara 61-

70 dengan presentase 23,25%, 18 siswa mendapatkan nilai antara 71-80 dengan

presentase 41,86%, 10 siswa mendapatkan nilai antara 81-90 dengan presentase

23,32%, dan 1 anak yang mendapatkan nilai antara ≥91 dengan presentase 2,32%.

Untuk lebih jelas akan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

57

Gambar 4.3

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Kelompok Eksperimen 2 (SDN

Tingkir Tengah 01 dan SDN Tingkir Lor 02)

Gambar 4.4

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 2 SDN

Tingkir Tengah 01 dan SDN Tingkir Lor 02

5

10

17

8

2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

40-50 51-60 61-70 71-80 ≥81

pretest

pretest

3

10

18

10

10

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

≤60 61-70 71-80 81-90 ≥91

Posttest

Posttest

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

58

4.1.3 Deskriptif Komparasi Hasil Pengukuran

Deskriptif Komparasi dalam penelitian ini akan memaparkan

paerbandingan hasil pengukuran dari kelompok eksperimen 1 dan kelompok

eksperimen 2 berdasarkan nilai pretest dan posttest. Deskripsi komparasi disajikan

dalam bentuk tabel dan grafik berikut.

Tabel 4.7

Tabel Komparasi Hasil Pengukuran Kelompok Eksperimen 1 dan

Eksperimen 2

Tahap pengukuran Rerata skor (mean) kelompok Keterangan selisih

skor Eksperimen 1 Eksperimen 2

Pretest

Posttest

70,71

77,14

60,60

76,67

10,11

0,47

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata

tahap pengukuran pretest yang ditunjukkan adanya selisih skor antara kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sebesar 10,11 dimana nilai kelompok

eksperimen 1 lebih unggul dari kelompok eksperimen 2. Sedangkan pengukuran

nilai posttest juga terdapat perbedaan nilai rata-rata uyang ditunjukkan pada

selisih skor antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 yaitu

sebesar 0,47 dan nilai kelompok eksperimen 1 lebih unggul dibandingkan nilai

kelompok eksperimen 2.

Secara ringkas deskripsi komparasi hasil pengukuran tersebut akan dipaparkan

pada grafik berikut.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

59

Gambar 4.5

Grafik Deskripsi Komparasi Hasil Pengukuran Kelompok Eksperimen 1 dan

Kelompok Eksperimen 2

4.1.4 Hasil Uji Perbedaan Rerata Hasil Belajar Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning

Dalam hasil uji beda penelitian ini akan dipaparkan mengenai teknis

analisis data yang digunakan yaitu uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasayat

terdiri dari uji normalitas, dan homogenitas yang digunakan untu mengetahui

distribusi kenormalan data dan tingkat kesetaraan dari data yang akan diuji t (beda

rata-rata). Pengujian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan SPSS 20

for Windows.

4.1.4.1 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas

Uji normalitas dilakukan agar mengetahui apakah populasi data distribusi

normal atau tidak. Pengujian normalitas data dengan bantuan SPSS 20 for

windows. Uji ini dilakukan dengan melihat signifikansi pada Kolmogrov-Smirnov.

Dengan asumsi, dataa berdistribusi normal apabila nilai memiliki probalitas (P)

lebih besar dari 0,05.

70,71

60,6

77,14 76,67

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

eksperimen 1 eksperimen 2

pretest

posttest

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

60

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok

Eksperimen 2

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Model Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Pretest PBL .132 42 .065 .956 42 .108

PjBL .124 42 .100 .967 42 .256

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dililihat/ diketahui bahwa nilai pretest

kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 adalah 0,065 dan 0,100.

Karena nilai signifikansi/ probalitas data tersebut diatas 0,05 maka disimpulkan

bahwa populasi hasil pretest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2

berdistribusi normal.

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengujian normalitas terhadap

nilai posttest dari kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Beriku

adalah hasil uji normalitas data nilai posttest kelompok eksperimen 1 dan

kelompok eksperimen 2.

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Nilai Postest Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok

Eksperimen 2

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Model Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Posttest PBL .125 42 .097 .958 42 .123

PjBL .124 42 .100 .958 42 .125

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil nilai posttest kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 adalah 0,097 dan 0,100. Karena nilai

signifikansi sudah diatas 0,05 maka disimpulkan bahwa populasi hasil posttest

kelompok eksperimen 1 dan ekpserimen 2 adalah berdistribusi normal.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

61

Kemudian setelah uji normalitas berupa distribusi kenormalan data

terpenuhi, kemudian dilanjutkan denga prasyarat yang kedua yaitu uji

homogenitas atau tingkat kesetaraan data dengan melakukan uji homogenitas,

dengan ketentuan nilai dianggap homogen apabila nilai probalitas lebih dari 0,05

maka dapat disimpulkan data tersebut homogen. Pengujian dilakukan dengan

bantuan SPSS 20 for windows. Uji homogenitas dari kelompok eksperimen 1 dan

eksperimen 2 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.10

Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 1 dan

Eksperimen 2

Levene Statictic df1 df2 Sig.

Pretest Based on Mean 0,274 1 82 .602

Based on Median 0,202 1 82 .654

Based on Median and

with adjusted dt

0,202 1 81,929 .654

Based on trimmed

mean

0,282 1 82 .597

Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa hasil output test of

homogeneity of variance nilai pretest menunjuikkan angka signifikansi yang ada

pada Based on Mean 0,602, Based on Median 0,654, Based on Median and with

adjusted dt adalah 0,654 dan Based on trimmed mean adalah 0,597. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa data nilai pretest kelompok eksperimen 1 dan kelompok

eksperimen 2 memiliki varian yang sama atau homogen karena nilai probalitas

dari data nilai pretest populasi lebih dari 0,05.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

62

Tabel 4.11

Hasil Uji Hompogenitas Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 1 dan

Kelompok Eksperimen 2

Levene Statictic df1 df2 Sig.

Posttest Based on Mean .653 1 83 .421

Based on Median .613 1 83 .436

Based on Median and

with adjusted dt

.613 1 82,633 .436

Based on trimmed

mean

.646 1 83 .424

Untuk nilai posttest menunjukan bahwa angka signifikansi yang diperoleh

adalah Based on Mean adalah 0,421, Based on Median adalah 0,436, Based on

Median and with adusted dt 0,436, Based on trimmed mean 0,424. Karena hasil

nilai probalitas data >0,05 maka disimpulkan bahwa nilai posttest kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 memiliki varian yang homogen / sama.

Berdasarkan hasil perhitungan uji prasyarat pada uji normalitas dan uji

homogenitas antara kelompok eksperimen 1 yang diberi perlakuan pembelajaran

Problem Based Learning dan kelompok eksperimen 2 yang diberi perlakuan yaitu

pembelajaran Projec Based Learning menunjukanj data berdistribusi normal dan

homogen karena nilai probalitas menunjukkan nilai >0,05.

Dasar pengambilan keputusan adalah dapat dilihat pada nilai probalitas

pada kolom sig.

a. Apabila nilai probalitas > 0,05 maka H0 diterima

b. Apabila nilai probalitas < 0,05 maka H1 ditolak

perhitungan uji beda menggunakan uji t Independent T test. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

63

Tabel 4.12

Analisis Uji t Pada kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai F sebesar 0,653 ,

koefisien sig (2tailed) 0,670. Koefisien ini lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa H0 diterima atau nilai rata-rata posttest antara kelompok eksperimen 1

dengan model pembelajaran PBL dan kelompok eksperimen 2 dengan model

pembelajaran PjBL hasil belajarnya sama/ tidak ada perbedaan hasil belajar IPA

yang signifikan siswa kelas 4 SD menggunakan model pembelajaran PBL dan

PjBL di Gugus Joko Tingkir Salatiga.

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Differen

ce

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Nilai

Equa

l

varia

nces

assu

med

,653 ,421 ,427 83 ,670 ,864 2,022 -3,158 4,886

Equa

l

varia

nces

not

assu

med

,427 81,837 ,671 ,864 2,025 -3,164 4,891

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

64

4.1.5 Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini adalah dengan melihat hasil belajar siswa

kelas 4 SDN Gugus Joko Tingkir. Hipotesis yang telah dirumuskan adalah sebagai

berikut.

1. H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai hasil belajar IPA siswa

kelas 4 SD menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL di Gugus

Joko Tingkir Salatiga.

2. Ha : Ada perbedaan yang signifikan mengenai hasil belajar IPA siswa kelas 4

SD menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL di Gugus Joko

Tingkir Salatiga.

Berdasarkan tabel 4.10 disimpulkan bahwa nilai rata-rata posttest antara

kelompok eksperimen 1 yang diberi perlakuan PBL dan kelompok eksperimen 2

yang diberi perlakuan PjBL hasil belajarnya sama, karena nilai koefisien sig

(2tailed) menunjukan hasil 0,670. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa H0

diterima yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai hasil belajar IPA

siswa kelas 4 SD menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL di Gugus

Joko Tingkir Salatiga.

4.2 Pembahasan Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Gugus Joko Tingkir Salatiga yaitu di SDN

Tingkir Lor 01 di kelas 4 sebagai kelas eksperimen 1 dan sebagian siswa kelas 4

di SDN Tingkir Lor 02 dengan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran

Problem Based Learning dan sebagai kelompok eksperimen 2 yaitu di SDN

Tingkir Tengah 01 siswa kelas 4 dan sbagian siswa kelas 4 di SDN Tingkir lor 02

dengan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Project Based Learning.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan lancar sesuai dengan rencana dan

sesuai dengan sintak pembelajaran. Pada kegiatan pebelajaran ini peneliti sudah

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintak model pembelajaran

menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL .

Penelitian difokuskan pada rumusan masalah pada bab 1 yaitu apakah ada

perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD yang signifikan dalam pembelajaran

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

65

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model

pembelajaran Project Based Learning?

Hasil uji prasyarat dari kedua kelompok penelitian adalah homogen/sama

karena nilai pretest kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 sebesar 0,602 >

0,05 dan nilai posttest sebesar 0,421 > 0,05. Dapat diambil kesimpulan dari uji

prasyarat adalah kedua varian tersebut (kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 )

homogen/ sama. Sedangkan hasil uji normalitas pretest dan posttest secara

keseluruhan lebih dari 0,05 sehingga diambil kesimpulan bahwa kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 berdistribusi normal.

Hasil analisis deskriptif dari hasil pretest kelompok eksperimen 1 siswa

mendapatkan nilai terendah 50 dan yang mendapatkan nilai tertinggi adalah

sebesar 90, dengan rata-rata 70,71. Hasil pretest kelompok eksperimen 2 siswa

mendapatkan nilai terendah 40 dan yang mendapatkan nilai tertinggi adalah

sebesar 80 dan nilai rata-rata 60,12. Hasil nilai posttest kelompok eksperimen 1

siswa mendapatkan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi sebesar 100 dengan nilai

rata-rata 77,14. Hasil posttest kelompok eksperimen 2 siswa yang mendapatkan

nilai tertinggi sebesar 100 dan nilai terendah 60, dan nilai rata-rata yang

didapatkan oleh siswa pada kelompok eksperimen 2 adalah 76,28.

Pada distribusi frekuensi nilai pretest kelompok eksperimen 1

menunjukkan nilai pretest terdapat 3,siswa yang mendaptkan nilai antara 50-58

dengan presentase 7,14%, 13 siswa yang mendapatkan nilai antara 59-67 dengan

persentase 30,95%, 13 siswa mendapatkan nilai antara 68-76 dengan presentase

30,95%, 11 siswa mendapatkan nilai antara 77-85 dengan presentase 26,19%, 2

siswa yang mendapatakan nilai 86-95 dengan presentase 4,76% dan tidak ada

yang mendapatkan nilai antara 96-104. Pada nilai Posttest mengalami peningkatan

yaitu yang mulanya nilai terendah 50 kemudian naik pada nilai terendah 60 dan

dapat dilihat bahwa nilai posttest tidak ada yang mendapatkan nilai antara 50-58,

6 siswa yang mendapatkan nilai antara 59-67 dengan persentase 14,28%, 16 siswa

mendapatkan nilai antara 68-76 dengan presentase 38,09%, 15 siswa

mendapatkan nilai antara 77-85 dengan presentase 35,71%, 3 siswa yang

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

66

mendapatakan nilai 86-95 dengan presentase 7,14% dan 2 siswa yang

mendapatkan nilai antara 96-104 dengan presentase 4,76%.

Distribusi frekuensi kelompok eksperimen 2 dilihat bahwa nilai pretest

diketahui dapat diketahui bahwa nilai pretest terdapat 5 siswa yang mendapatkan

nilai antara 40-50 dengan presentase 11,62%, 10 siswa yang mendapatkan nilai

antara 51-60 dengan presentase 23,25%, 17 siswa mendapatkan nilai antara 61-70

dengan presentase 18,60, 8 siswa yang mendapatkan nilai antara 71-80 dengan

presentase 18,60%, 2 siswa yang mendapatkan nilai antara 81-90 dengan

presentase 4,65%, dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai antara 91-100.

Pada nilai posttest mengalami peningkatan nilai terendah yang didapatkan

oleh siswa sebesar 60 dan nilai tertinggi 100, tidak ada siswa yang mendapatkan

nilai antara 40-50, 3 siswa mendapatkan nilai antara 51-60 dengan presentase

6,97%, 10 siswa mendapatkan nilai antara 61-70 dengan presentase 23,25%, 18

siswa mendapatkan nilai antara 71-80 dengan presentase 41,86%, 10 siswa

mendapatkan nilai antara 81-90 dengan presentase 23,32%, dan 1 anak yang

mendapatkan nilai antara 91-100 dengan presentase 2,32%.

Analisis berikutnya adalah dengan uji beda skor hasil kedua kelompok

penelitian dengan menggunakan uji Independent Sample T Test dengan

menggunakan bantuan SPSS 20 for Windows. Uji beda dilakukan dengan

menggunakan tabel distribusi t dengan sig. Probalitas sebesar < 0,05. Uji hipotesis

dilakukan dengan menggunakan kriteria signifikan probalitas sig (2tailed)

menunjukan nilai sebesar 0,670 yang berarti lebih dari 0,05 maka dapat diambil

kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA

siswa kelas 4 menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan

Project Based Learning pada Gugus Joko Tingkir Salatiga.

Hasil uji beda dan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan antara kedua kelompok eksperimen terhadap nilai posttest ditunjukkan

dengan skor nilai rata-rata hasil belajar IPA yang didapatkan oleh kelompok

eksperimen 1 sebesar 77,14 dan kelompok eksperimen 2 sebesar 76,28. Dengan

dipaparkan nilai tersebut terlihat bahwa hampir sama/tidak terdapat perbedaan

yang signifikan.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

67

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran PBL

dan PjBL karena model pembelajaran ini sama-sama berpacu pada penentuan

masalah yang sering digunakan siswa pada kehidupan sehari-hari, serta pada

model pembelajaran ini berpacu pada pengalaman baru dari model ini siswa

dilatih untuk menemukan jawaban dari masalah tersebut dengan cara pengalaman

langsung yang dialami oleh siswa. Pada model pembelajaran ini siswa juga dilatih

untuk bisa aktif dalam berdiskusi dan berkomunikasi, serta interaksi terhadap

siswa lainnya, selain itu siswa dilatih untuk percaya diri terbukti pada akhir

pembelajaran siswa disuruh untuk maju mempresentasikan hasil karyanya/hasil

diskusi kelompok.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Penelitian yang dilakukan oleh Dian Prametasari, Merinda menunjukan ada

efektivitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based

Learning) pada mata pelajaran IPA siswa Kelas 5, dengan adanya perbedaan rata-

rata dari hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan perolehan rata-

rata nilai tes siswa kelas kontrol lebih rendah daripada rata-rat nilai tes siswa kelas

eksperimen, yaitu 74,53 < 83,38 dengan perbedaan rata-rata (mean diference)

sebesar 8,851. Perbedaan tersebut ditinjau dari ke signifikannya nampak t hitung

> t tabel (3.201 > 1.674) dengan taraf signifikansi diperoleh angka 0,002 < 0,05 .

hal tersebut terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen di SD Gugus Hasanudin Salatiga.

Penelitian yang dilakukan oleh Chitika, Prisky. 2012. Menunjukan bahwa

penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terbukti dengan hasil penelitian nilai t hitung > t

tabel (5.345 > 4,660). Signifikansi (0,000 < 0,005). Berdasarkan hasil tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak berarti Ha diterima. Dengan demikian

terdapat perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah

dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas SD Negeri 3 Jepon Semester II tahun

ajaran 2011/2012.

Penelitian yang dilakukan oleh Nugraeni, Veronica Yasinta pada tahun

2013 menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran PjBL (Project Based

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10942/4/T1_292012150_BAB IV... · diperoleh K=1+3,3 log 42= 6,35 atau dibulatkan menjadi 6 Sedangkan

68

Learning) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas 4 SD Negeri

01 Gandulan semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Terbukti dengan hasil yang

diperoleh siswa dalam pra siklus 11 siswa (52,38%) belum tuntas KKM dan 10

siswa (47,62%) sudah mencapai KKM. Dan setelah adanya penelitian pada siklus

I dengan menerapkan Pendekatan Kontektual Melalui Project Based Learning

siswa mengalami peningkatan, 5 siswa (23,8%) belum tuntas KKM dan 16 siswa

(72,2%) siswa sudah tuntas KKM. Dan hasil dari siklus II hasil yang diperoleh 2

siswa (9,5%) belum tuntas KKM dan 19 siswa (90,5%) tuntas KKM.

Dalam kegiatan pembelajarn yang dilakukan pada kelas eksperimen 1 dan

eksperimen 2 menunjukan bahwa model pembelajaran PBL dan PjBL membawa

pengaruh yang positif bagi siswa, ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor

nilai dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dalam penelitian yang dilakukan di SDN Tingkir Lor 01, SDN Tingkir

Lor 02 dan SDN Tingkir Tengah 01 menunjukan bahwa model pembelajaran PBL

dan PjBL membawa pengaruh yang positif dalam penyampaian mata pelajaran

IPA dengan materi pembelajaran Sumber Daya Alam terbukti adanya peningkatan

hasil belajar siswa, karena model pembelajaran ini hampir sama maka tidak

terdapat perbedaan yang signifikan. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung

dengan aktif dan positif.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini masih banyak

kekurangan/keterbatasan yang dialami oleh peneliti sehingga mengakibatkan

penelitian kurang sempurna. Kekurangan yang dialami oleh peneliti karena

penelitian ini hanya meneliti pada kognitif dari siswa. Peneliti melakukan

penelitian sendiri maka proses kegiatan kurang terpusat pada proses pembelajaran

karena siswa merasa peneliti kurang berwibawa/ kurang menguasai kelas. Belajar

dari kekurangan yang dilakukan oleh peneliti, maka diharapkan peneliti

selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih baik.