bab iv hasil penelitian a. 1. iv.pdf · bab iv hasil penelitian a. data penelitiaan 1. pembiayaan...
TRANSCRIPT
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitiaan
1. Pembiayaan Mikro pada BRI Syariah Kantor Cabang Pasar Baru
BRI Syariah Kantor Cabang Pasar Baru berdiri sejak tanggal 4 April
2013. Sejak tanggal tersebut pembiayaan mikro ada. Pembiayaan mikro
merupakan salah satu produk di BRI Syariah yang menawarkan tambahan
modal kerja ataupun untuk investasi bagi para pelaku usaha yang ingin
mengembangkan usahanya.Akad yang digunakan untuk pembiayaan mikro
adalah murabahah (jual beli) dengan disertai akad wakalah.1Produk
pembiayaan mikro di BRI Syariah yaitu Mikro 25 iB, 75 iB, dan Mikro 500
iB. Berikut karakteristik produk pembiayaan mikro: 2
Tabel 4.1 Produk Pembiayaan Mikro
Produk Limit Pembiayaan Jangka Waktu
Pembiayaan
Mikro 25 iB 5-25 juta 6-36 bulan
Mikro 75 iB 5-75 juta 6-36 bulan
Mikro 500 iB >75-500 juta 6-36 bulan
6-48 bulan*
6-60 bulan*
*syarat dan ketentuan berlaku
1Ira Widyastuti, AOM BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Pasar Baru, Wawancara
Pribadi, Pasar Baru 20 April 2017.
2BRI Syariah, Brosur Unit Mikro, Pasar Baru 20 April 2017.
53
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah pembiayaan
adalah: 3
a. Persyaratan Umum
1) Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
2) Usia minimal 21 tahun/telah menikah untuk usia ≥18 tahun
3) Wiraswasta yang usahanya sesuai dengan prinsip syariah
4) Lama usaha calon nasabah:
a) Untuk mikro 75 iB dan mikro 500 iB, lama usaha minimal 2
tahun.
b) Untuk mikro 25 iB, lama usaha minimal 3 tahun.
5) Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau investasi
6) Memiliki usaha tetap
7) Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang tua atau
anak kandung
8) Biaya administrasi mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku
b. Persyaratan Dokumen
1) Fotocopy calon nasabah dan pasangan
2) Kartu keluarga dan akta nikah
3) Akta cerai/ surat kematian (pasangan)
4) Surat ijin usaha/ surat keterangan usaha
5) Jaminan (khusus untuk mikro 75 iB dan mikro 500 iB)
3Ibid, Brosur Unit Mikro
54
6) NPWP (khusus untuk mikro 75 iB dan mikro 500 iB)
2. Karakterisitik Responden
Bagian ini menggambarkan keadaaan responden yang berjumlah 55 orang
responden yang merupakan pelaku usaha (UMKM) yang merupakan nasabah
BRI Syariah KCP Pasar Baru yang melakukan pembiayaan mikro di bank
tersebut. Data deskriptif yang menggambarkan keadaan responden merupakan
informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Adapun
karakteristik responden dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, jenis usaha, dan pendapatan perbulan. Hasil data yang diperoleh
menunjukkan gambaran sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin F %
Laki-laki 39 71%
Perempuan 16 29%
Total 55 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2017 (data diolah)
Dari tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa terdapat 39 orang responden
(71%) yang berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan sisanya 16 orang
responden (29%) yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden yang merupakan pelaku usaha yang
55
melakukan pembiayaan mikro di BRI Syariah KCP Pasar Baru adalah
laki-laki.
b. Usia
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Usia
S
u
m
b
er : Hasil Penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa 25 orang
responden (46%) yang melakukan pembiayaan mikro di BRI Syariah
KCP Pasar Baru yang berumur >30 tahun. Selain itu ada 21 orang
responden (38%) yang berumur 26-30 tahun dan 9 orang responden
(16%) yang berumuran 18-25 tahun.
c. Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir F %
SD 0 0%
SMP/Sederajat 3 5%
SMA/Sederajat 35 64%
Diploma 4 7%
Sarjana 13 24%
Lainnya 0 0%
Total 55 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang merupakan pelaku usaha (UMKM) yang melakukan pembiayaan
Usia F %
18-25 tahun 9 16%
26-30 tahun 21 38%
>30 tahun 25 46%
Total 55 100%
56
mikro di BRI Syariah KCP Pasar Baru berdasarkan pendidikan terakhir
sebagian besar adalah dari lulusan SMA/sederajat sebanyak 35 orang
responden (64%). Selain itu 3 responden (5%) dari lulusan
SMP/sederajat, 4 responden (7%) dari lulusan diploma, dan 13 responden
(24%) lulusan Sarjana.
d. Jenis Usaha
Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Jenis Usaha F %
Usaha Pertanian 0 0
Usaha Industri 20 36
Usaha Dagang 35 64
Total 55 0
Sumber: Hasil Penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa 34 orang responden (64%)
yang melakukan pembiayaan mikro berasal dari golongan usaha dagang
dan 20 orang responden (36%) yang berasal dari golongan usaha industri,
usaha industri tersebut seperti industri tempe, tahu, meubel, kusen, dan
lainnya.
e. Pendapatan Perbulan
T
a
b
e
Pendapatan Perbulan F %
≤ Rp 10.000.000,00 31 56%
Rp 10.000.000,00 s/d Rp 30.000.000,00 18 33%
Rp 30.000.000,00 s/d Rp 50.000.000,00 6 11%
≥ Rp 50.000.000,00 0 0%
Total 55 100%
57
l 4.6 Data Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan.
Sumber: Hasil Penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui bahwa 31 orang responden
(56%) yang merupakan pelaku usaha yang melakukan pembiayaan mikro
di BRI Syariah KCP Pasar Baru dengan pendapatan perbulan ≤ Rp
10.000.000,00. Sebanyak 18 orang responden (33%) dengan pendapatan
Rp 10.000.000,00 s/d Rp 30.000.000,00 dan sebanyak 6 orang responden
(11%) dengan pendapatan Rp 30.000.000,00 s/d Rp 50.000.000,00.
3. Hasil Persepsi Responden
a. Penjelasan responden terhadap variabel penyaluran pembiayaan
mikro(X)
1) Indikator Character (karakter)
Tabel 4.7 Jawaban responden bahwa mereka adalah orang yang
senang bekerja keras dan berwirausaha.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 21 38%
2 Setuju 31 56%
3 Kurang Setuju 2 4%
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 1 2%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.7diketahui bahwa ada 31 responden (56%)
menyatakan setuju bahwa mereka adalah orang yang senang bekerja
58
keras dan berwirausaha. Selain itu sebanyak 21 responden (38%)
menyatakan sangat setuju, dan 2 responden (4%) menyatakan kurang
setuju serta 1 responden (2%) yang menyatakan tidak setuju.
Berdasarkan data diatas dikatakan bahwa sikap senang bekerja keras
dan berwirausaha dapat membantu pelaku usaha dalam menjalankan
usaha nya. Terbukti dari jawaban responden yang menyatakan setuju.
Tabel 4.8Jawaban responden tentang watak yang baik dan
kedisiplinan membuat pelanggan setia sama saya.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 30 54%
2 Setuju 24 44%
3 Kurang Setuju 1 2%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.8diketahui bahwa dari total responden ada 30
responden (54%) yang menyatakan setuju bahwa watak yang baik dan
kedisiplinan dalam berwirausaha akan membuat pelanggan setia.
Selain itu ada sebanyak 24 reponden (44%) yang menyatakan setuju
dan 1 responden (2%) yang menyatakan kurang setuju. Dari
pernyataan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa watak yang baik dan
kedisiplinan dapat membuat pelanggan setia. Terbukti dari jawaban
responden yang mendominasi sangat setuju.
59
2) Indikator Capacity (kemampuan)
Tabel 4.9Jawaban responden tentang peminjaman dana tidak
m
e
m
b
e
bani.
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.9diketahui bahwa ada 32 responden (58%) yang
menyatakan setuju bahwa peminjaman dana yang dilakukan tidak
membebani nasabah yang meminjam dana tersebut. Sebanyak 11
responden (20%) yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 10 responden
(18%) yang menyatakan kurang setuju, serta sebanyak 2 reponden (2%)
yang menyatakan tidak setuju. Dari pernyataan tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa peminjaman dana yang dilakukan tidak membebani,
ini dibuktikan dengan mendominasi nya pernyataan setuju.
Tabel 4.10Jawaban reponden tentang proses peminjaman di BRI
Syariah KCP Pasar Baru mudah.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 8 14%
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 11 20%
2 Setuju 32 58%
3 Kurang Setuju 10 18%
4 Tidak Setuju 2 4%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
60
2 Setuju 33 60%
3 Kurang Setuju 12 22%
4 Tidak Setuju 2 4%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.10diatas diketahui bahwa ada 33 responden
(60%) yang menyatakan setuju bahwa proses peminjaman di BRI Syariah
KCP Pasar Baru mudah, ini dibuktikan dengan pernyataan yang
mendominasi setuju dan banyak nya nasabah yang melakukan
pembiayaan mikro lebih dari satu kali. Selain itu ada sebanyak 8
responden (14%) yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 12 responden
(22%) yang menyatakan kurang setuju, serta sebanyak 2 responden (4%)
yang menyatakan tidak setuju.
Tabel 4.11Jawaban responden tentang pembayaran cicilan peminjaman
tepat waktu.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 15 27%
2 Setuju 33 60%
3 Kurang Setuju 5 9%
4 Tidak Setuju 1 2%
5 Sangat Tidak Setuju 1 2%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.11diketahui bahwa sebanyak 33 responden (60%)
menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak 15 responden (27%),
mereka menyatakan bahwa pembayaran cicilan peminjaman dilakukan
61
tepat waktu sebelum jatuh tempo. Selain itu ada 5 responden (9%) yang
menyatakan kurang setuju, 1 responden (2%) yang menyatakan tidak
setuju, serta 1 responden (2%) yang menyatakan sangat tidak setuju.
Pernyataan tersebut dibuktikan dengan masih adanya responden yang
telat dalam melakukan pembayaran cicilan peminjaman.
3) Indikator Collateral (jaminan)
Tabel 4.12Jawaban responden tentang jaminan yang diberikan sesuai
kriteria BRI Syariah KCP Pasar Baru.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 16 29%
2 Setuju 36 66%
3 Kurang Setuju 3 5%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.12diketahui bahwa sebanyak 36 responden (66%)
menyatakan setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa jaminan
yang diberikan sesuai dengan kriterian BRI Syariah KCP Pasar Baru.
Sebanyak 16 responden (29%) menyatakan sangat setuju dan 3 responden
(5%) yang menyatakan kurang setuju. Berdasarkan jawaban responden
bahwa jaminan yang mereka berikan sesuai kriteria BRI Syariah KCP
Pasar Baru dibuktikan dengan mendominasinya pernyataan setuju dari
responden.
62
Tabel 4.13Jawaban responden tentang jaminan yang diberikan membuat
proses peminjaman lebih mudah.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 15 27%
2 Setuju 35 64%
3 Kurang Setuju 4 7%
4 Tidak Setuju 1 2%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.13diketahui bahwa sebanyak 35 responden (64%)
menyatakan setuju bahwa jaminan yang diberikan nasabah membuat proses
peminjaman menjadi lebih mudah. Sebanyak 15 responden (27%)
menyatakan sangat setuju, 4 responden (7%) menyatakan kurang setuju,
serta 1 responden (2%) yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan jawaban
responden bahwa jaminan yang diberikan nasabah membuat proses
peminjaman lebih mudah, itu terbukti dengan mendominasinya pernyataan
sangat setuju dan setuju dari responden.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 7 13%
2 Setuju 28 51%
63
T
a
b
el 4.14Jawaban responden tentang usaha yang tidak berkembang dan
tidak bisa mengembalikan pinjaman uang, maka jaminan menjadi milik
BRI Syariah KCP Pasar Baru
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarakn tabel 4.14 diatas diketahui bahwa 28 responden (51%)
menyatakan setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa apabila
usaha yang dijalankan tidak berkembang setelah melakukan pembiayaan
mikro di BRI Syariah KCP Pasar Baru dan tidak bisa mengembalikan
pinjaman tersebut, maka jaminan yang ada akan menjadi milik BRI Syariah
KCP Pasar Baru. Selain itu ada 7 responden (13%) menyatakan sangat
setuju, 16 reponden ( 29%) menyatakan kurang setuju, 3 reponden (5%)
menyatakn tidak setuju, serta 1 responden (2%) yang menyatakan sangat
tidak setuju.
b. Penjelasan responden terhadap variabel pengembangan UMKM (Y)
1) Indikator Produksi dan Pengolahan
3 Kurang Setuju 16 29%
4 Tidak Setuju 3 5%
5 Sangat Tidak Setuju 1 2%
Total 55 100%
No Alternatif Jawaban F %
64
T
a
b
e
l 4.15Jawaban responden tentang penyaluran pembiayaan mikro
menambah modal usaha.
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.15diketahui bahwa 29 reponden (53%) yang
menyatakan setuju dan 23 reponden (23%) menyatakan sangat setuju,
pernyataan tersebut menyatakan bahwa penyaluran pembiayaan mikro
dapat menambah modal usaha nasabah. Selain itu, ada 3 reponden (5%)
yang menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebu. Berdasarkan
jawaban responden bahwa penyaluran pembiayaan mikro dapat menambah
modal usaha nasabah ini dibuktikan dengan mendominasinya pernyataan
setuju dan sangat setuju dari reponden.
Tabel 4.16Jawaban responden tentang kemampuan membuat kualitas
produk menjadi lebih baik.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 13 24%
2 Setuju 31 56%
3 Kurang Setuju 5 9%
4 Tidak Setuju 5 9%
5 Sangat Tidak Setuju 1 2%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
1 Sangat Setuju 23 42%
2 Setuju 29 53%
3 Kurang Setuju 3 5%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
65
Berdasarakan tabel 4.16diatas diketahui bahwa, sebanyak 31 responden
(56%) menyatakan setuju bahwa mereka (nasabah) mampu membuat
kualitas produk menjadi lebih baik. Sebanyak 13 responden (24%)
menyatakan sangat setuju, 5 responden (9%) menyatakan kurang setuju, 5
responden (9%) menyatakan tidak setuju, serta 1 responden (2%)
menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan tabel diatas bahwa mereka
(nasabah) mampu membuat kualitas produk menjadi lebih baik, ini terbukti
dari jawaban responden yang mendominasinya pernyataan setuju.
Tabel 4.17Jawaban responden tentang penerapan standarisasi dalam
proses pembuatan dan pengolahan produk dapat diterima oleh
konsumen.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 9 16%
2 Setuju 37 68%
3 Kurang Setuju 3 5%
4 Tidak Setuju 6 11%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan data 4.17 diatas diketahui bahwa, sebanyak 37 responden
(68%) menyatakan setuju bahwa dengan penerapan standarisasi dalam
pembuatan dan pengolahan, produk dapat diterima baik oleh konsumen.
Selain itu sebanyak 9 responden (16%) menyatakan sangat setuju, 3
responden (5%) menyatakan kurang setuju, dan 6 responden (11%) yang
66
menyatakan tidak setuju. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
mereka (nasabah) dapat menerapkan standarisasi dalam proses pembuatan
dan pengolahan produk sehingga konsumen dapat menerima produk
tersebut. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan mendominasinya
pernyataan setuju oleh responden.
Tabel 4.18Jawaban responden tentang produk yang tidak dapat
diterima masyarakat maka usaha yang dijalani terancam gagal
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 12 22%
2 Setuju 18 33%
3 Kurang Setuju 22 40%
4 Tidak Setuju 3 5%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.18diatas diketahui bahwa sebanyak 22 responden
(33%) yang menyatakan kurang setuju dengan pernyataan produk yang
tidak diterima masyarakat maka usaha yang dijalani terancam gagal.
Selain itu ada 12 responden (22%) yang menyatakan sangat setuju, 18
responden (33%) yang menyatakan setuju, 3 responden (5%) yang
menyatakan tidak setuju. Tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa
usaha yang gagal bisa disebabkan karna faktor selain produk yang tidak
67
diterima dimasyarakat, itu terbukti dengan mendominasinya pernyataan
kurang setuju dari responden.
2) Indikator Pemasaran
T
a
b
e
l
4.19Jawaban responden tentang pengetahuan persaingan pasar
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarakan tabel 4.18 diketahui bahwa 33 responden (60%)
menyatakan setuju dan 13 responden (24%) menyatakan sangat setuju
bahwa mereka (nasabah) mengetahui persaingan pasar sehingga dapat
bersaing dengan yang lain. Selain itu 6 responden (11%) yang
menyatakan kurang setuju dan 3 responden (5%) yang menyatakan tidak
setuju. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mereka (nasabah)
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 13 24%
2 Setuju 33 60%
3 Kurang Setuju 6 11%
4 Tidak Setuju 3 5%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 55 100%
68
mengetahui persaingan pasar, dibuktikan dengan mendominasinya
pernyataan setuju dan sangat setuju.
Tabel 4.20Jawaban responden tentang media sosial mampu
menyebarluaskan informasi produk usaha.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 25 45%
2 Setuju 19 35%
3 Kurang Setuju 6 11%
4 Tidak Setuju 4 7%
5 Sangat Tidak Setuju 1 2%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa 25 responden (45%)
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa media sosial mampu
menyebarluaskan informasi produk usaha dan 19 responden (35%) yang
menyatakan setuju. Selain itu 6 responden (11%) yang menyatakan
kurang setuju, 4 responden (7%) yang menyatakan tidak setuju, dan 1
responden (2%) menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan tabel diatas
bahwa media sosial mampu menyabarluaskan informasi produk,
dibuktikan dengan mendominasinya jawaban dari responden yang
menyatakan sangat setuju dan setuju.
Tabel 4.21Jawaban reponden tentang manajemen usaha dan teknik
pemasaran yang tepat mampu menarik konsumen lebih banyak.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 20 36%
2 Setuju 30 55%
69
3 Kurang Setuju 5 9%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa sebanyak 30 responden
(55%) menyatakan setuju dan 20 responden (36%) menyatakan sangat
setuju, dengan pernyataan bahwa manajemen usaha dan teknik pemasaran
yang tepat mampu menarik konsumen lebih banyak. Sebanyak 5
reponden (9%) yang menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen
usaha dan teknik pemasaran yang tepat mampu menarik konsumen lebih
banyak, itu dibuktikan dengan hasil jawaban yang mendominasi setuju
dan sangat setuju oleh responden.
3) Indikator Sumber Daya Manusia
Tabel 4.22 Jawaban responden tentang pentingnya ilmu kewirausahaan
untuk pengembangan usaha.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 27 49%
2 Setuju 27 49%
3 Kurang Setuju 1 2%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa sebanyak 27 responden
(49%) menyatakan sangat setuju dan 27 responden (49%) menyatakan
70
setuju dengan pernyataan bahwa pentingnya ilmu kewirausahaan untuk
pengembangan usaha. Selain itu ada 1 responden (2%) yang menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan tabel diatas bisa
dikatakan bahwa ilmu kewirausahaan penting untuk menunjang
pengembangan usaha, itu terbukti dengan mendominasinya responden
yang menjawab sangat setuju dan setuju.
Tabel 4.23 Jawaban responden tentang meningkatkan keterampilan
teknis dan manajerial dapat mengembangkan usaha.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 11 20%
2 Setuju 37 67%
3 Kurang Setuju 5 9%
4 Tidak Setuju 2 4%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa terdapat 37
responden (67%) yang menyatakan bahwa dengan meningkatkan
keterampilan teknis dan manajerial dapat mengembangkan usaha.
Selain itu sebanyak 11 responden (20%) menyatakan sangat setuju, 5
responden (9%) yang menyatakan kurang setuju, dan 2 responden
(4%) yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan tabel diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa dengan meningkatkan keterampilan teknis
71
dan manajerial dapat mengembangkan usaha, itu dibuktikan dengan
mendominasinya jawaban responden yang menyatakan setuju.
Tabel 4.24Jawaban responden tentang lembaga pelatihan dan
pendidikan mampu membentuk dan mengembangkan SDM.
No Alternatif
Jawaban
F %
1 Sangat Setuju 15 27%
2 Setuju 31 57%
3 Kurang Setuju 4 7%
4 Tidak Setuju 4 7%
5 Sangat Tidak Setuju 1 2%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.24 diatas diketahui bahwa sebanyak 31
responden (57%) menyatakan setuju dan 15 responden (27%) yang
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa lembaga pelatihan
dan pendidikan mampu mengembangkan SDM. Selain itu, 4 responden
(7%) yang menyatakan kurang setuju, 4 responden (7%) yang
menyatakan tidak setuju, dan 1 responden (2%) yang menyatakan
sangat tidak setuju. Berdasarakan tabel diatas dapat disimpulkan
72
bahwa dengan adanya lembaga pelatihan dan pendidikan mampu
membentuk dan mengembangkan SDM, itu terbukti dengan jawaban
responden yang mendominasi dengan pernyataan setuju dan sangat
setuju.
Tabel 4.25Jawaban responden tentang penambahan tenaga kerja
dapat mengembangan usaha.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 21 38%
2 Setuju 23 42%
3 Kurang Setuju 10 18%
4 Tidak Setuju 1 2%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.24 diatas diketahui bahwa sebanyak 23
responden (42%) menyatakan setuju dan 21 responden (38%) yang
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa penambahan
tenaga kerja dapat mengembangkan usaha. Selain itu, 10 responden
(18%) yang menyatakan kurang setuju dan 1 responden (2%) yang
menyatakan tidak setuju. Berdasarakan tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa dengan bertambahnya tenaga kerja dapat membantu
73
mengembangkan usaha, itu terbukti dengan jawaban responden yang
mendominasi dengan pernyataan setuju dan sangat setuju.
4) Indikator Desain dan Teknologi
Tabel 4.26Jawaban responden tentang penyaluran pembiayaan
mikro dapat meningkatkan desain dan teknologi usaha.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 12 22%
2 Setuju 35 64%
3 Kurang Setuju 5 9%
4 Tidak Setuju 3 5%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.26 diatas diketahui bahwa sebanyak 35
responden (64%) menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
penyaluran pembiayaan mikro dapat membantu meningkatkan desain
dan teknologi usaha. Selain itu, 12 responden (22%) yang menyatakan
sangat setuju, 5 responden (9%) yang menyatakan kurang setuju dan 3
responden (5%) yang menyatakan tidak setuju. Berdasarakan tabel
74
diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penyaluran
pembiayaan mikro dapat membantu meningkatkan desain dan
teknologi usaha,itu terbukti dengan jawaban responden yang
mendominasi dengan pernyataan setuju dan sangat setuju.
Tabel 4.27Jawaban responden tentang memanfaatkan teknologi
yang ada dapat mengembangkan usaha.
No Alternatif Jawaban F %
1 Sangat Setuju 16 29%
2 Setuju 29 53%
3 Kurang Setuju 9 16%
4 Tidak Setuju 1 2%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 55 100%
Sumber : Hasil penelitian 2017 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.27 diatas dapat diketahui bahwa 29 responden
(53%) yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa dengan
memanfaatkan teknologi yang ada dapat membantu mengmbangkan
usaha. Selain itu 16 responden (29%) yang menyatakan sangat setuju,
9 responden (16%) menyatakan kurang setuju, dan 1 responden (2%)
yang menyatakan tidak setuju. berdasarkan tabel diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan memanfaatkan teknologi yang ada dapat
75
mengembangkan usaha, ini terbukti dengan jawaban responden yang
mendominasi setuju.
B. Pengujian Hipotesis
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar
pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel
tertentu.Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan diuji
validitasnya. Hasil rhitung bandingkan dengan rtabel di mana df=n-2 dengan
sig 5%. Jika rtabel <rhitung maka valid.4
Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 55 maka nilai
rtabel dapat diperoleh melalui r product moment person dengan df (degree of
freedom) = n-2, jadi df = 55-2 = 53, maka rtabel = 0,2656. Berikut hasil dari
uji validitas pada penelitian Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Mikro
4V.Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press,
2014),hlm.192.
76
Terhadap Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada
BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Pasar Barudengan bantuan SPSS 22
for windows (dapat dilihat ada lampiran) pada tabel berikut ini
Tabel 4.28 Hasil Uji Validitas Instrumen Data
Variabel Pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan
Penyaluran
Pembiayaan
(X)
X.1 0,333 0,2656 Valid
X.2 0,512 0,2656 Valid
X.3 0,652 0,2656 Valid
X.4 0,684 0,2656 Valid
X.5 0,457 0,2656 Valid
X.6 0,502 0,2656 Valid
X.7 0,465 0,2656 Valid
X.8 0,454 0,2656 Valid
Pengembangan
UMKM (Y)
Y.1 0,369 0,2656 Valid
Y.2 0,783 0,2656 Valid
Y.3 0,680 0,2656 Valid
Y.4 0,433 0,2656 Valid
Y.5 0,472 0,2656 Valid
Y.6 0,552 0,2656 Valid
Y.7 0,426 0,2656 Valid
Y.8 0,637 0,2656 Valid
Y.9 0,665 0,2656 Valid
Y.10 0,575 0,2656 Valid
Y.11 0,297 0,2656 Valid
Y.12 0,659 0,2656 Valid
77
Y.13 0,775 0,2656 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2017 (Data di olah)
Dari tabel hasil uji validitas instrumen data, dapat dilihat bahwa
rtabel <rhitung , maka dapat diambil kesimpulan bahwa semua item pernyataan
dalam penelitian ini dinyatakan valid.
2. Uji Realibilitas
Uji reliebilitas item adalah uji statistik yang digunakan guna
menentukan reliabilitas serangkaian item pernyataan dalamkehandalannya
mengukur suatu variabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
butir pertanyaan. Jika Alpha>0,60 maka reliabel.5
Berikut ini hasil uji realibilitas penelitian dengan menggunakan SPSS
22 for wimdows yaitu :
Tabel 4.29Hasil Uji Realibilitas Penyaluran Pembiayaan Mikro
5V.Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press,
2014),hlm.192.
Reliability Statistics
78
Sumber: Hasil Penelitian 2017 (Data
di olah)
Tabel 4.30 Hasil Uji Realibilitas Pengembangan UMKM
Sumber: Hasil Penelitian 2017 (Data di olah)
Berdasarakan tabel 4.29 dan tabel 4.30 diperoleh nilai Cronbach’s
Alpha untuk penyaluran pembiayaan mikro 0,704 dan untuk pengembangan
UMKM 0,741 yang mana hasil alpha > 0,60 maka dapat disimpulkan data
bersifat reliabel.
Cronbach's
Alpha N of Items
,704 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,741 14
79
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variable
yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan
dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data
dapat dilihat dengan menggunakan uji normal kolmogorov-smirnov.
Pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah jika Sig > 0,05 maka data
berdistribusi normal dan jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.6
T
a
b
e
l
4
.
3
1
Hasil Uji Normalitas dengan cara Uji Kolmogorov Smirnov
6Ibid., hlm.52-55
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Penyaluran
Pembiayaan
Mikro
Pengembangan
UMKM
N 55 55
Normal Parametersa,b
Mean 32,78 53,09
Std.
Deviation 2,773 5,638
Most Extreme
Differences
Absolute ,115 ,101
Positive ,094 ,080
Negative -,115 -,101
Test Statistic ,115 ,101
Asymp. Sig. (2-tailed) ,068 ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
80
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan cara uji kolmogorov-smirnov
dalam tabel 4.31 diatas, sig data untuk penyaluran pembiayaan mikro adalah
0,068 maka lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal, data
pengembangan UMKM 0,200 maka lebih besar dari 0,05 sehingga penyaluran
pembiayaan dan pengembangan UMKM berdistribusi normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas juga dilakukan dengan
menggunakan histogram regression residual serta melihat diagram normal P-
P Plot regression standardized dengan bantuan SPSS 22 for wimdows
menghasilkan gambar sebagai berikut :
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas dengan SPSS
Sumber : Hasil Penelitian 2017 (Data diolah)
81
Berdasarkan gambar 4.1 diatas grafik histogram menunjukkan pola distribusi
mendekati normal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas dengan SPSS
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas dengan SPSS
82
Sumber : Hasil Penelitian 2017 (Data diolah)
Tampilan grafik pada gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa
penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan
variabel sebelumnya. Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan nilai
Durbin Watson dibandingkan dengan tabel Durbin Watson (dL dan dU).7Model
pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin Watson (uji DW)
dengan ketentuan:
1) Jika DW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL), maka hipotesis nol
ditolak yang berarti terdapat autokorelasi.
2) Jika DW terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang
berarti tidak ada autokorelasi.
3) Jika DW terletak antara dL dan dU atau di antara (4-dU) dan (4-dL), maka
tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Tabel 4.32 Hasil Uji Autokorelasi
7V. Wiratma Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), hlm.
186.
83
Model
Summ
aryb
a. Predictors: (Constant), X (Peyaluran Pembiayaan)
b. Dependent Variable: Y (Pengembangan UMKM)
Sumber : Hasil Penelitian 2017 (Data diolah)
Berdasarkan hasil uji autokorelasi dalam tabel diatas, diperoleh nilai DW
sebesar 1,829. Nilai DW akan dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%,
jumlah sampel (n) 55 dan jumlah k = 1 (k adalah jumlah variabel independen),
maka diperoleh nilai dU sebesar 1,6014 dan nilai dL sebesar 1,5276 dan nilai (4-
dU) sebesar 2,3986. Jadi, disimpulkan dalam penelitian ini bahwa nilai DW
(1,829) terletak antara nilai dU (1,6014) dan (4-dU) (2,3986), yang berarti tidak
terjadi autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar
scatterplot.8
8Ibid., hlm.190.
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,270a ,073 ,055 5,479 1,829
84
Gambar 4.3 Hasil uji Heteroskedastisitas (scatterplot)
Sumber: Hasil Penelitian 2017 (Data diolah)
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik yang acak pada gambar
tersebut tidak menunjukkan pola apapun sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi ini.
4. Regresi Linear Sederhana
Uji regresi linier sederhana adalah pengujian terhadap data yang mana terdiri
dari dua variabel, yaitu satu variabel independen dan satu variabel dependen,
dimana variabel tersebut bersifat kausal (berpengaruh). Persamaan dari regresi
linier sederhana adalah:9
9Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabet, 2011),
hlm. 154.
85
Y=a + bX
Dimana :
Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b (+) maka naik, dan b (-) maka terjadi penurunan.
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan regresi
linear sederhana dengan dengan menggunakan program SPSS 22 for windows.
Berikut hasil perhitungan uji regresi linear sederhana pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.33 Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,270a ,073 ,055 5,47946
a. Predictors: (Constant), Penyaluran Pembiayaan Mikro(X)
b. Dependent Variable: Pengembangan UMKM (Y) Sumber: Hasil Penelitian 2017 (data diolah)
Pada tabel 4.33 Diatas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi/hubungan R
antara variabel penyaluran pembiayaan mikro dan pengembangan UMKM sebesar
0,270 dan dijelaskan besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat yang disebut dengan koefisien determinasi yang merupakan hasil
86
dari pengkuadratan R. Berdasarkan output tersebut diperoleh koefisien determinasi
(R2) adalah sebesar 0,073 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel
bebas (penyaluran pembiayaan mikro) terhadap variabel terikat (pengembangan
UMKM) adalah sebesar 7,3%. Sedangkan sisanya, (100%-7,3% = 92,7% )
dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan dalam penelitian ini.
Koefisien determinasi R2 sebesar 0,073 (7,3%) mengandung arti tingkat pengaruh
dari penyaluran pembiayaan mikro terhadap pengembangan UMKM nasabah BRI
Syariah KCP Pasar Baru.
Tabel 4.34 Hasil Uji Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 35,090 8,844 3,967 ,000
X ,549 ,269 ,270 2,042 ,046
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Penelitian 2017 (Data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.33 dapat disusun persamaan regresi linear
sederhana antara variabel bebas (independent variabel) dengan variabel terikat
(dependent variabel).
87
Dengan memasukkan koefisien regresi linear sederhana ke dalam bentuk persamaan
regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y = 35,090 + 0,549 X
a. Konstan
Nilai konstan sebesar 35,090 menyatakan bahwa jika variabel penyaluran
pembiayaan mikro (X) bernilai nol, maka nilai pengembangan UMKM (Y)
secara konstan akan bernilai sebesar 35,090.
b. Penyaluran pembiayaan mikro (X)
Koefisien regresi X sebesar 0,549 memberikan arti bahwa penyaluran
pembiayaan mikro berpengaruh positif terhadap pengembangan UMKM
nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pertambahan satu-satuan nilai
variabel penyaluran pembiayaan mikro maka akan terjadi kenaikan
pengembangan UMKM nasabah sebesar 0,549
5. Uji Signifikan (Uji T)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, varibel
bebas (X) secara persial berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Uji t yang
dihasilkan SPSS 22 for windows dapat dilihat dari tabel sebagai berikut
Tabel 4.35 Hasil Uji Signifikan (Uji T)
Coefficientsa
88
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 35,090 8844 3,967 ,000
X ,549 ,269 ,270 2,042 ,046
a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Penelitian 2017 (data diolah)
Dalam uji hipotesis ini digunakan uji t dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau dengan level of
significancy (α) sebesar 5% dengan Degree of freedom (df) = (n-k) dimana k
adalah jumlah semua varibel
Maka di peroleh tabel t adalah = 1,67303 (dapat dilihat pada lampiran t tabel)
H0 diterima dan Ha ditolak, jika t hitung ≤ t tabel atau Sig > α
Haditerima dan H0 ditolak, jika t hitung > t tabel atau Sig ≤ α
Pengujian hipotesis ini menyatakan bahwa :
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penyaluran pembiayaan
mikro (X) terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) (Y).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penyaluran pembiayaan mikro (X)
terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) (Y).
89
Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t hitung (2,042) > t tabel
(1,67303) dengan sig. (0,046) < (0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Berarti
terdapat pengaruh yang signifikan antara penyaluran pembiayaan mikro (X)
terhadap pengembangan UMKM (Y).
Hipotesis yang diterima dalam penelitian ini bahwa “terdapat pengaruh
penyaluran pembiayaan mikro terhadap pengembangan UMKM pada BRI
Syariah KCP Pasar Baru”. Berdasarkan uji hipotesis, hipotesis penelitian tersebut
terbukti bahwa ternyata pengaruh penyaluran pembiyaan mikro terhadap
pengembangan UMKM pada BRI Syariah KCP Pasar Baru dengan tingkat
signifikan yakni sebesar 0,046.
Dari hasil uji analisis yang didapat Koefisien determinasi R2 sebesar 0,073
(7,3%) mengandung arti tingkat pengaruh dari penyaluran pembiayaan mikro
terhadap pengembangan UMKM nasabah BRI Syariah KCP Pasar Baru.
Sisanya 92,7% dipengaruhi oleh faktor lain.
C. Pembahasan
1. Bagaimana penyaluran pembiayaan mikro terhadap pengembangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada BRI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Pasar Baru?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis penyaluran
pembiayaan mikro pada BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Pasar Bantu
90
cukup membantu para pelaku usaha yang memerlukan dana sebagai modal kerja
ataupun investasi untuk mengembangkan usaha yang termasuk didalam golongan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Hal ini terbukti dari hasil penyajian analisis
data. Penyaluran pembiayaan mikro yang ada di BRI Syariah KCP Pasar Baru
setiap tahunnya terdapat peningkatan nasabah.BRI Syariah Kantor Cabang Pasar
Baru berdiri sejak tanggal 4 April 2013, sejak itu juga produk pembiayaan ada.
Data terakhir data yang didapat penulis ada 55 nasabah yang khusus melakukan
pembiayaan mikro di BRI Syariah KCP Pasar Baru, bahkan ada nasabah yang
sudah lebih dari satu kali melakukan pembiayaan mikro di bank tersebut. Alasan
nasabah yang melakukan pembiayaan lebih dari satu kali tersebut dikarenakan
proses dalam melakukan peminjaman dianggap mudah dan pelayanan yang
diberikan juga nyaman. Sehingga nasabah banyak yang loyal untuk melakukan
pembiayaan di BRI Syariah KCP Pasar Baru. Nasabah yang melakukan
pembiayaan mikro di BRI Syariah KCP Pasar Baru juga terdapat dari golongan
usaha menengah yang mana memiliki kekayaan bersih ≥ Rp 500.000.000,000 ini
membuktikan bahwa pembiayaan mikro tidak hanya teruntuk golongan usaha
mikro dan kecil saja. Walaupun usaha yang dimiliki termasuk dalam usaha
menengah atau besar, nasabah boleh memilih pembiayaan mikro sesuai dengan
kebutuhan nya. Di BRI Syariah KCP Pasar Baru setiap AOM (Account Officer
Marketing)memiliki kewajiban portofolio 3,6 M sesuai target yang ingin
dicapainya, bahkan bisa mencapai 5 M. Sebelum menyalurkan pembiayaan
mikro kenasabah bank melakukan analasis pembiayaan, analisis pembiayaan
91
yang digunakan di BRI Syariah KCP Pasar Baru menggunakan 3C, yaitu
Character (Karakter), Capacity (modal) dan Collateral (Jaminan). Setiap
nasabah yang melakukan pembiayaan akan selalu diawasi (monitoring) oleh
pihakmarketing sampai selesai pembiayaan. Produk pembiayaan mikro ini
digolongkan lagi menjadi 3 produk, yaitu Mikro 25 iB, Mikro 75 iB, dan Mikro
500 iB yang mana memiliki perbedaan limit pembiayaan setiap
produknya.Pembiayaan mikro 25 iB dengan limit pembiayaan minimal Rp
5.000.000 sampai dengan Rp 25.000.000, pembiayaan mikro 75 iB dengan limit
pembiayaan minimal Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 75.000.000, dan
pembiayaan mikro 500 iB dengan limit pembiayaan minimal Rp 75.000.000
sampai dengan Rp 500.000.000. Akad yang digunakan untuk pembiayaan mikro
adalah akad murabahah (jual beli) dimana nasabah melakukan pembiayaan untuk
membeli barang baik berupa rumah/toko/mesin/mobil yang digunakan untuk
operasional usaha nasabah. Selain itu akad murabahah disertai dengan akad
wakalah yang berarti dimana bank mewakilkan nasabah dengan mencairkan
pengajuan pembiayaan nasabah untuk membeli barang-barang sesuai tujuan
nasabah untuk melakukan pembiayaan mikro. Sebelum akad terjadi pihak bank
harus terlebih dahulu tahu tujuan utama nasabah dalam melakukan pengajuan
pembiayaan mikro. Pihak bank meminta Daftar Rencana Pembelian (DRP)
kepada nasabah, daftar tersebut menjelaskan barang-barang yang akan
dibeli/ditambahkan nasabah. Setelah pencairan dana, pihak bank akan meminta
bukti-bukti pembelian barang dengan cara apabila modal kerja berupa nota-nota
92
pembelian barang atau bukti transfer langsung ke rekening penjual barang.
Apabila dalam bentuk investasi berupa rumah/mobil/toko, maka bank minta
rekening penjual langsung dengan sebelumnya dibuatkan surat penawaran harga
rumah/mobil/toko tersebut. Pihak bank meminta nota-nota pembelian barang
tersebut untuk menggugurkan akad wakalah dan bank bisa mengetahui benar
atau tidaknya nasabah menggunakan uang yang dibiayai melalui DRP tersebut.
2. Apakah ada pengaruh penyaluran pembiayaan mikro terhadap
pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada BRI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Pasar Baru?
Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa penyaluran pembiayaan mikro
di BRI Syariah setiap tahun nya mengalami peningkatan.Peningkatan nasabah yang
melakukan pembiayaan mikro tersebut memberikan pengaruh yang baik terhadap
bank. Pengaruh tersebut selain bertambahnya nasabah juga menambah laba untuk
bank sendiri. Selain itu pegaruh penyaluran pembiayaan mikro terhadap
93
pengembangan usaha nasabah yang didapatkan berdasarkan hasil uji penelitian yang
dilakukan penulis bahwa terdapat pengaruh penyaluran pembiayaan mikro terhadap
pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada BRI Syariah
Kantor Cabang Pembantu Pasar Baru, ini dibuktikan dengan hasil uji regresi
sederhana diperoleh nilai t hitung (2,042) > t tabel (1,67303) dengan sig. (0,046) <
(0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara penyaluran pembiayaan mikro (X) terhadap pengembangan UMKM (Y). Nilai
R2 0,073 (7,3%) yang berarti tingkat pengaruh penyaluran pembiyaan mikro terhadap
pengembangan UMKM pada BRI Syariah KCP Pasar Baru dan sisanya 92,7%
dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Disimpulkan bahwa pengaruh
penyaluran pembiayaan mikro terhadap pengembangan usaha sangatlah lemah.
Berdasarkan teori Muhammad, faktor-faktor lain yang dapat mengembangkan usaha
tersebut selain tambahan modal bisa juga dari Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku
usaha tersebut. Faktor-faktor SDM tersebut antara lain tidak mampu mengolah bisnis
dan kurang pengetahuan, terlalu santai menjalankan bisnis dan kurang perhitungan,
tidak mampu melakukan pengawasan terhadap pegawai, tidak mampu berinovasi
dengan produk usahanya, dan lain sebagainya. Pembiayaan mikro tidak terlalu
memberikan pengaruh yang besar terhadap pengembangan usaha nasabah
dikarenakan modal awal nasabahlah yang menjadi peranan utama dalam
pengembangan usaha. Syarat mengajukan pembiayaan mikro pada BRI Syariah salah
satunya usaha nasabah sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Hal tersebut dapat dilihat
94
pada saat pihak bank melakukan analisis kelayakan penyaluran pembiyaan terhadap
calon nasabah.