prosedur pembiayaan dengan prinsip bagi hasil pada …/prosedur... · bri syariah cabang solo...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL PADA PT.
BRI SYARIAH CABANG SOLO SLAMET RIYADI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Ekonomi Jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
DISUSUN OLEH :
ORIZA AULIA DEWI
F3608102
PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam
mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu
telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap.( Q.S. Al Insyirah: 6-8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk :
Babe dan ibu ku tercinta, terima kasih atas kasih sayang,
motivasi dan doa yang tak pernah putus.
Mas rama yang selalu ada saat aku butuh dan adik-adik
tersayang yang bawel
Jummi n Ratih, terimakasih buat segalanya, semoga kita semua
jadi “orang”. Dan menemukan CS yang terbaik dari yang terbaik
Genk gonk yang bermasalah, semoga nantinya kita selalu akur.
dan semakin mengerti satu sama lain, I love you all
Anak- anak kost Rifqoh khusunya mb dita, dina, rosma n yeni
yang selalu setia menemani begadang sampe pagi
Keuangan dan Perbankan 2008, semoga kita jadi orang- orang
yang sukses nantinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan sanjungan serta doa hanya dihaturkan kepada Allah SWT.
Dan dengan ridho serta izi-Nya karya Ilmiah yang penulis beri judul “ Prosedur
Pembiayaan Dengan Prinsip Bagi Hasil Pada PT. BRI Syariah cabang Solo
Slamet Riyadi” dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi untuk
memenuhi tugas dan Syarat-syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi
jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Segala sesuatu yang dimulai dari awal pastilah tidak mudah. Hal itu serua
dengan yang penulis alami. Akan tetapi sesuatu kalau kita tidak mencobanya
hanya kesulitan yang akan kita rasakan. Karena dengan mencoba mencari tahu
dan kita memahaminya ssuatu itu akan terasa lebih mudah. Berpijak dari
keyakinan inilah penulis berusaha belajar, mencermati dengan mendapatkan
pengarahan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak.
Dengan tersusunnya kerya ilmiah ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dekan DR. Wisnu Untoro, M.Si Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Kresno Sarosa Pribadi, selaku Ketua Jurusan D3 keuangan dan
perbankan, Fakultas Ekonomi UNS
3. Bapak Nugroho Saputra, SE selaku Pembimbing Akademik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Bapak Rahadi Kristiyanto selaku Operation Manager yang telah memberikan
izin penulis untuk melakukan magang Mahasiswa, sekaligus sebagai
Pembimbing Magang Kegiatan Mahasiswa
5. Seluruh pegawai BRI Syariah yang sudah bersedia berbagi ilmu dan
pengalaman.
6. Babe, ibu, kakak dan adik- adik saya yang telah memberikan dukungan secara
materiil, moril dan spirituil
7. Sahabat dan temen-teman yang telah membantu dan mendukung penyelesaian
tugas akhir ini
Seperti kata pepatah ” Tiada gading yang tak retak” , maka penulis
menyadari adanya kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini. Karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun
untuk menjadi yang lebih baik.
Surakarta, Juni 2011-06-11
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix
HALAMAN TABEL .......................................................................................... xi
HALAMAN GAMBAR ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
E. Metode Penelitian ..................................................................................... 6
F. Teknik Analisis ......................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian prosedur .................................................................................. 8
B. Pengertian Bank........................................................................................ 9
C. Fungsi dan Jenis Bank .............................................................................. 9
D. Pengertian Pembiayaan ............................................................................ 21
E. Pengertian Bagi Hasil ............................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB III PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL PADA
PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SOLO SLAMET RIYADI
A. Deskripsi Bank BRI cabang Solo Slamet riyadi ...................................... 44
B. Prosedur Pembiayaan pada BRI Syariah .................................................. 105
C. Perhitungan Nisbah Bagi Hasil ................................................................ 116
D. Kendala pada Penerapan Pembiayaan Bagi Hasil .................................... 120
BAB IV PENUTUP
A. Kesipulan ................................................................................................. 124
B. Saran ........................................................................................................ 125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Table 2.1 perbedaan bank syariah dengan bank konvensional ........................... 20
Table 2.2 perbedaan bunga dengan bagi hasil .................................................... 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Murabahah ........................................................................... 24
Gambar 2.2 Skema Salam ................................................................................... 26
Gambar 2.3 Skema Istishna................................................................................. 28
Gambar 2.4 Skema Ijarah Muthahiya Bittamlik ................................................. 30
Gambar 2.5 Skema Mudharabah ......................................................................... 33
Gambar 2.6 Skema Musyarakah ......................................................................... 35
Gambar 3.1 Struktur Organisasi .......................................................................... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1, Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran 2, Laporan Magang Kerja
Lampiran 3, Lembar Penilaian Magang Kerja
Lampiran 4, Sertifikat Magang Kerja
Lampiran 5, Brosur Pembiayaan BRI Syariah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL
PADA PT BRI SYARIAH CABANG SOLO SLAMET RIYADI
ORIZA AULIA DEWI
F3608102
Perbankan adalah salah satu factor penting dalam suatu perekonamian
disebuah Negara. Di Indonesia perbankan mengalami perkembangan yang pesat,
termasuk didalamnya adalah perbankan syariah. Bank syariah lahir dengan
memberikan alternative lain bagi kaum muslim yang beranggapan bahwa bunga
bank adalah haram. Namun walaupun bank syariah tidak menggunakan factor
bunga bank, pelaksanaan bank syariah tidak terlepas dari kepentingan bisnis dan
syariah.
Pembiayaan pada bank syariah merupakan factor penting yang harus
diperhatikan. Karena pendapatan terbesar yang diperoleh bank syariah bersumber
dari pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur
pembiayaan yang ada pada PT. BRI Syariah Cabang Solo Slamet Riyadi,
kemudian metode bagi hasil yang diterapkan dan kendala yang dihadapi terkait
pembiayaan pada PT. BRI Syariah Cabang Solo Slamet Riyadi. Dengan
menggunakan metode observsi, wawancara dan kepustakaan, serta metode
pembahasan secara deskriptif, yaitu teknik untuk membuat gambaran atau
deskripsi secara sestematis, factual dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti.
Prosedur pembiayaan pada PT. BRI Syariah cabang Solo Slamet Riyadi
sudah terorganisir dengan baik, setiap bagian mengerjakan tugas masing-masing.
Metode bagi hasil pembiayaan meggunakan revenue sharing dan profit sharing.
Terdapat kendala dalam penerapan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil karena
masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah.
Marketing atau pemasaran adalah hal yang penting dalam perbankan
ditengah persaiangan yang cukup ketat. Maka perlunya sosialisasi tentang PT.
BRI Syariah cabang Solo Slamet riyadi atau dengan pembukaan kantor cabang
baru agar masyarakat dapat mengenal dan mengetahui tentang BRi Syariah.
Kata Kunci : prosedur, pembiayaan, bagi hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Uang dan perbankan dalam sistem perekonomian manapun memiliki
peranan yang penting dalam perekonoian suatu Negara. Lembaga keuangan di
Indonesia sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian Negara. Dalam
hal ini lembaga keuangan khususnya bank sebagai perantara antara
masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana
yang disebut intermediary, sebagai mana pengertian bank dalam UU no. 10
tahun 1998 pasal 2 menyebutkan bahwa perbankan adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana atau surplus dan
menyalurkan kembali dalam bentuk kredit dan bentuk – bentuk lainnya
kepada masyrakat yang kekurangan dana atau defisit guna meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Bank yang melakukan kegiatan usahanya secara konvensional
2. Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara syariah
Bank konvensioanal adalah bank yang aktivitasnya baik menghimpun
dana maupun dalam menyalurkan dana memberikan dan mengenakan
imbalan atau lebih dikenal dengan istilah bunga. Sedangkan bank syariah
adalah bank aktivitasnya baik dalam menghimpun maupun menyalurkan dana
memberikan dan mengenakan imbalan atau dasar prinsip syariah yaitu jual
beli dan bagi hasil (Totok dan Sigit, 2006 :153)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
Bank konvensional sebagai perantara antara pihak yang kelebihan uang
atau surplus dengan pihak yang kekurangan dana atau defisit dengan
meminjam dan pemberi pinjaman. Biasanya masyarakat yang akan meminjam
atau menabung akan melihat kondisi tingkat suku bunga yang ada diperbankan
tersebut. Mereka membandingkan antara bank konvensional yang satu dengan
konvensional lain, bunga yang tinggi untuk menabung atau memberi pinjaman
kepada perbankan dan bunga yang rendah untuk meminjam dana dari
perbankan. Hubungan antara pihak bank dengan nasabahnya adalah kreditur
dan debitur.
Hubungan bank dengan nasabah dalam perbankan syariah adalah
hubungan kontrak (akad) antara investor pemilik dana (shohibul maal) dengan
investor pengelola dana (mudharib) bekerja sama untuk melakukan kerjasama
untuk yang produktif dan sebagai keuntungan dibagi secara adil (mutual
invesment relationship). Dengan demikian dapat terhindar hubungan
eskploitatif antara bank dengan nasabah atau sebaliknya antara nasabah
dengan bank. Adanya larangan-larangan kegiatan usaha tertentu oleh Bank
Syariah yang bertujuan untuk menciptakan kegiatan perekonomian yang
produktif, larangan tersebut seperti larangan menumpuk harta benda (sumber
daya alam) yang dikuasai sebagian kecil masyarakat dan tidak produktif.
Menciptakan perekonomian yang adil (konsep usaha bagi hasil dan bagi
resiko) serta menjaga lingkungan dan menjunjung tinggi moral (larangan
untuk proyek yang merusak lingkungan dan tidak sesuai dengan nilai moral
seperti minuman keras, sarana judi dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
Bank syariah adalah sebuah lembaga keuangan syariah yang beroperasi
berdasarkan prinsip-prinsip prudensialitas perbankan dan kaidah-kaidah
syariah Islam. Prinsip tersebut juga diterapkan dalam fungsi pembiayaan di
perbankan syariah. Sebagai instrument pencetak keuntungan bagi bank dan
nasabah, dana penyaluran pembiayaan harus dilakukan secara bertanggung
jawab serta tidak melanngar prinsip-prinsip syariah yang diakui secara
universal.
Pembiayaan di perbankan syariah mempunyai pola yang unik dan
berbeda dengan kredit berbasis bunga di perbankan konvensional. Mekanisme
pinjam meminjam uang dengan pembebanan bunga sebagaimana dipraktikkan
dalam bank konvensional adalah relative lebih mudah dan tidak serumit
transaksi pembiayaan pada perbankan syariah. Menjadi tantangan tersendiri
bagi bank syariah untuk dapat menciptakan produk pembiayaan sesuai dengan
kaidah syariah, mudah diaplikasikan dan mampu menjawab kebutuhan
pembiayaan yang kian beragam.
Pembiayaan pada perbankan syariah memerlukan proses yang lebih rumit
dari pada bank konvensional, hal ini dikarenakan perbankan syariah
mengambil untung atau laba dari usaha nasabah yang dibiayai oleh bank. Jika
usaha tersebut lancar dan memperoleh laba maksimal maka bank syariah pun
akan memperoleh laba yang telah disepakati diawal akad. Namun jika uasaha
yang dibiayai tersebut mengalami kerugian maka bank juga akan menanggung
kerugian tersebut. Oleh karena itu prosedur pada pembiayaan sangatlah
penting pada perbankan syariah karena dalam proses tersebutlah perbankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
dapat menilai atau mengidentifikasi usaha yang akan dibiayai bank akan
mengahsilkan keuntungan atau tidak. Berbeda dengan bank konvensional yang
tidak peduli dengan bisnis yang dibiayai, yang terpenting bagi bank
konvensional adalah angsuran pokok dan angsuran bunga dapat dibayarkan
sesuai dengan ketentuan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang penulis beri judul: “ PROSEDUR PEMBIAYAAN
DENGAN PRINSIP BAGI HASIL PADA PT. BRI SYARIAH CABANG
SOLO SLAMET RIYADI “
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pembiayaan pada Bank Rakyat Indonesia Syariah
cabang Solo Slamet Riyadi?
2. Bagaimana cara perhitungan bagi hasil yang digunakan dalam Bank
Rakyat Indonesia Syariah Cabang Solo Slamet Riyadi?
3. Apa saja kendala pembiayaan yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia
syariah Cabang Solo Slamet Riyadi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka dapat maka tujuan
yang didapat adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan pada Bank Rakyat Indonesia
Syariah cabang Solo Slamet Riyadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
2. Untuk mengetahui cara perhitungan bagi hasil yang digunakan pada Bank
Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala terkait pembiayaan yang terjadi pada
Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Penulis
Manfaat penelitian bagi penulis adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang prosedur pembiayaan dengan prinsip bagi hasil pada
Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi , dan cara
perhitunagna dengan prinsip bagi hasil pada Bank Rakyat Indonesia
Syariah cabang Solo Slamet riyadi.
2. Bagi pihak Bank
Manfaat penelitan bagi bank yang bersangkutan adalah sebagai bahan
evaluasi dan pertimbangan dalam memberikan pembiayaan
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan diskusi dan menambah
wawasan tentang prosedur pembiayaan dengan prinsip bagi hasil pada
Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi bagi para
pembaca yang membutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
E. Metodelogi Penelitian
1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prosedur pembiayaan dengan
prinsip bagi hasil pada bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo
Slamet Riyadi
2. Jenis Data yang digunakan
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya langsung
dari obyek penelitian yaitu Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang
Solo Slamet Riyadi
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencari sumber
data yang lain yang masih berhubungan dengan masalah yang
diteliti, yang tidak diperoleh dari obyek penelitian yaitu Bank
Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi
3. Teknik Pengumpulan Data
1) Metode Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati secara
lansung kegiatan yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia Syariah
cabang Solo Slamet Riyadi .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
2) Metode Wawancara
Metode Wawancara ini dilakukan dengan cara Tanya jawab kepada
karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet
Riyadi
3) Metode Kepustakaan
Metode Kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku atau
referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
F. Teknik Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analis deskriptif. Metode analisa deskriptif adalah teknik untuk membuat
gambaran atau deskripsi secara sestematis, factual dan akurat mengenai
suatu obyek yang diteliti, yaitu mengenai penerapan prosedur pembiayaan
dan cara perhitungan bagi hasil, serta kendala- kendala terkait dengan
pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet
Riyadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Prosedur
Pengertian prosedur menurut Muhammad Ali (2000:325) “ prosedur
adalah tata cara kerja atau menjalankan suatu pekerjaan”, meneurut Amin
Wijaya (1995:83) “prosedur adalaah sekumpulan bagian yang saling
berkaitan, misalnya: orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara
tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan
pelanggan menurut proses tertentu”, sedangkan menurut Kamaruddin
(1992:836-837) “ prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang
teeratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-
prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama
dari suatu organisasi”. Dan pengertian prosedur menurut Ismail Masya (
1994:74) mengatakan bahwa “ prosedur adalh suatu rangkaian tugas-tugas
yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menutut waktu dan
tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan
yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola
kerja yang tetap sesuai dengan yang telah ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
B. Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya
didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,
meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai
banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
penukaran uang. Pengertian bank menurut Prof. G.M Verryn Stuart bank
adalah salah satu badan yang untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik
dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya
dari orang lain maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru
seperti giral.
Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
C. Fungsi dan Jenis Bank
Bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan
kepada masyarakat secara lengkap fungsi bank dikemukakan oleh Sutojo
(1997:1), bank memiliki fungsi sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
1. Bank sebagai penghimpun dana
Pada fungsi ini, bank mengumpulkan dana dari masyarakat hingga
mencapai suatu jumlah yang cukup berarti. Bentuk pengumpulan dana
dari masyarakat oleh bank beraneka ragam, di antaranya adalah
simpanan giro, giro berbunga, tabungan, deposito, maupun pinjaman
antar bank.
2. Bank sebagai pemberi kredit
Dengan pemberian kredit, bank memberikan sumbangan yang penting
terhadap perputaran roda ekonomi bangsa. Kredit perbankan membantu
tersedianya dana untuk membiayai kegiatan produksi nasional.
3. Bank menunjang mekanisme pembayaran
Dengan menyediakan jasa pembayaran giral yaitu pembayaran dengan
cek, giro, transfer uang, dan kartu kredit bank telah membantu
kelancaran mekanisme pembayaran dalam masyarakat
Diantara fungsi-fungsi tersebut terdapat pula jenis-jenis perbankan, dan
jenis bank menurut Wikipedia ada bermacam-macam dan dapat digolongkan
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
1. Jenis bank berdasarkan fungsinya
1) Bank Sentral
Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga
negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat
pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi
perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.
Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank
Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan
pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara
tegas diatur dalam undang-undang ini.
2) Bank Umum
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia
No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering
disebut bank komersial (commercial bank).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
a. Kegiatan Usaha Bank Umum
Kegiatan bank umum menurut UU no 7/92 tentang
perbankan yang disempurnakan dengan undang-undang nomor
10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang nomor 7
tahun 1992 tentang usaha perbankan adalah sebagai berikut:
Usaha Bank Umum adalah :
(1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu
(2) Memberikan kredit
(3) Menerbitkan surat pengakuan hutang
(4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri
maupun untuk kepentingan dan atas nasabahnya
(5) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri
maupun kepentingan nasabahnya
(6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau
meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun
dengan wesel untuk, cek atau sarana lainnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
(7) Menerima bayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga
(8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
berharga
(9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak
lain berdasarkan suatu kontrak, melakukan penempatan
dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk
surat berharga yng tidak tercatat dibursa efek
(10) Membeli melalui perlelangan agunan baik semua maupun
sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya
kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli
tersebut wajib dicairkan secepatnya
(11) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan
kegiatan wali amanat
(12) Menyediakan pembiayaan dan atau kegiatan lain
berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (UU 10/98)
(13) Melakukan usaha lain yang lazim dilakukan oleh bank
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan bank umum.
Usaha Bank Perkreditan Rakyat menurut Undang-undang
nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang disempurnakan
dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan
nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah:
a. Usaha Bank Perkreditan Rakyat mengikuti:
(1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau
lainnya yang dipersamakan dengan itu
(2) Memberi kredit
(3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh bank Indonesia
(4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), deposito berjanka, sertifikat depositor dan
atau tabungan pada bank lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
b. Bank perkreditan Rakyat dilarang:
(1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu
lintas pembayaran
(2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
(3) Melakukan penyertaan modal
(4) Melakukan usaha perasuransian
(5) Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang
2. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya
1) Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian
maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh
keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank
Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank
milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan
tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank
Jateng, dan sebagainya.
2) Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.
3) Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar
negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.
Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
3. Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya
1) Bank konvensional
Sesuai pengertian bank, lembaga keuangan ini dapat
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
kepada masyarakat secara langsung. Bank membeli uang dari
pihak yang kelebihan dana (deposan) dan menjual kembali uang
tersebut kepada pihak yang membutuhkan dana. Pada saat membeli
dari deposan diberikan imbalan bunga yang ditetapkan dimuka,
dan imbalan tersebut merupakan salah satu komponen harga pokok
saat dijual ke debitur. Oleh karena itu Lembaga Keuangan bank
sering disebut bergerak pada bidang keuangan atau moneter.
Undang-undang nomor 7 pasal 1 ayat 1 tahun 1992 yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
kembali pada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Sedangkan dalam undang-undang nomor 10 pasal 1
tahun 1998 pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan pengertian
bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2) Bank berdasarkan prinsip syariah.
a. Pengertian bank Syariah
Lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas pembayaran
serta peerderan uang yang beroperasi disesuaikan dengan
prinsip-prinsip syariah.
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah
dijelaskan dalam pasal 1 ayat 13 menyebutkan bahwa prinsip
syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam
antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan
atau pembiayaan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
hasil (Mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip
penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang
dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni
tanpa ilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
Ketentuan syariah dalam Undang-undang nomor 21 tahun
2008 tentang perbankan syariah, pasal 1 ayat 12 adalah prinsip
syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang
memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah.
Walaupun ketentuan syariah bersumber dari hukum islam
tidak berarti yang melaksanakan Bank Syariah ataupun nasabah
pada perbankan syariah beragama islam. Sekarang ini sudah
banyak non muslim yang menjadi pengelola ataupun nasabah
perbankan syariah. Bahkan rosulullah SAW pun pernah
bertransaksi dengan oang yahudi. Namun di Negara Indonesia
masih banyak yang beranggapan bahwa perbankan syariah
adalah bank yang dikhususkan untuk kaum muslimin saja, hal
ini sangat disayangkan sekali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
b. Fungsi Perbankan syariah
Dalam undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang
perbankan syariah, pasal 4 dijelaskan fungsi bank syariah
adalah sebagai berikut:
(1) Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
(2) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial
dalam bentuk lembaga baitul maal, yaitu menerima dana
yang berasa dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana
social lainnya dan menyerah kepada organisasi pengelola
zakat
(3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana social
yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada
pengelola wakaf ( wakif)
(4) Pelaksanaan fungsi social sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
c. Perbedaan bank Syariah dengan bank konvesional
Table 2.1
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
Melakukan investasi yang
halal saja
Investasi yang halal dan
haram
Berdasarkan prinsip bagi
hasil, jual beli atau sewa
Memakai perangkat bunga
Profit dan falah oriented Profit oriented
Hubungan nasabah dalam
bentuk kemitraan
Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk debitor-
debitor
Penghimpun dan
penyaluran dana sesuai
dengan fatwa dewan
pengawas syariah
Tidak terdapat dewan
sejenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
D. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan merupakan salah satu tugas bank pada perbankan syariah,
yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan
pihak-pihak yang merupakan kekurangan dana. Menurut sifat
penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut :
1. Pembiayaan produktif
Pembiayaan produktif yaitu pembiayaaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan
usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi
Menurut keperluannya pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi
dua hal berikut :
1) Pembiayaan modal kerja
Pembiayaan modal yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:
a. Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah
hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan
kualitas atau mutu dari hasil produksi; dan
b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place
dari suatu barang
Bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh kebutuhan
modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melainkan
dengan menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana
bank bertindak sebagai penyandang dana (shahibul mall)
sedangkan nasabah sebagai pengusaha (mudharib). Skema
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
pembiayaan ini disebut dengan mudharabah . fasilitas ini dapat
diberikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasil secara
periodik dengan nisbah yang telah disepakati.setelah jatuh tempo,
nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut beserta porsi bagi
hasil (yang belum dibagikan) yang menjadi bagian bank.
2) Pembiayaan Investasi
Pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan
barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang
erat kaintannya dengan itu.
Pembiayaan investasi diberikan kepada para nasabah untuk
keperluan investasi, yaitu keperluan untuk penambahan modal
guna mengadakn rehabilitasi, perluasan usaha, ataupun pendirian
proyek baru.
Ciri-ciri pembiayaan investasi adalah:
a. Untuk pengadaan barang-barang modal
b. Mempunyai perencanaan alokasidana yang matang dan terarah
c. Berjanngka waktu menengah dan panjang
2. Pembiayaan komsumtif
Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan konsumsi dapat dibedakan
atas kebutuhan primer (pokok atau dasar) dan kebutuhan sekunder.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok, baik berupa barang, seperti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal maupun berupa jasa,
seperti pendidikan dasar dan pengobatan. Adapun kebutuhan sekunder
adalah kebutuhan tambahan, yang secara kuantitatif maupun kualitatatif
lebih tinggi atau lebih mewah dari kebutuhan primer, baik berupa
barang, seperti makanan, minuman, pakaian atau perhiasan, bangunan
rumah, kendaraan, dan sebagainya, maupun berupa jasa, seperti
pendidikan, pelayanan kesehatan, pariwisata, hiburan dan sebaginya.
Pada umumnya, bank konvensional membatasi pemberian kredit
untuk pemenuhan barang tertentu yang dapat disertai dengan bukti
kepemilikan yang sah, seperti rumah dan kendaraan bermotor, yang
kemudian menjadi barang jaminan utama. Adapun untuk pemenuhan
kebutuhan jasa, bank meminta jaminan barupa barang lain yang dapat
diikat sebagai jaminan. Sumber pembayaran kembali atas pembiayaan
tersebut berasal dari sumber pendapatan lain dan bukan dari eksploitasi
barang yang dibiayai dari hasil fasilitas ini.
Pembiayaan dibank syariah terbagi atas beberapa jenis berdasarkan
bentuk akad itu sendiri. Secara umum ada tiga jenis dasar transaksi
pembiayaan dibank syariah yaitu:
1. Pembiayaan Jual Beli
Pembiayaan jual beli dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Murabahah
Murabahah adalah pembiayaan jual beli dimana masa penyerahan
barang pada awal akad. Bank menerapkan harga jual barang yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
harga harga pokok perolehan barang ditambah sejumlah margin
keuntungan bank. Harga yang telah disepakati di awal akad tidak
boleh ada yang berubah selama jangka waktu pembiayaan.
Contoh pembiayaan murabahah:
a. Pembiayaan konsumtif: pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR),
Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor, Pembiayaan
Pembelian Perabot rumah Tangga
b. Pembiayaan Produktif: pembiayaan Investasi Mesin dan
Peralatan, Pembiayaan Investasi Gedung dan bangunan untuk
kantor/ pabrik , pembiayaan persediaan barang daagangan,
pembiayaan bahan baku produksi
Gambar 2.1
1.Akad jual-beli
4. 5 Bayar
4 Terima Barang
2.Beli Barang
3.Kirim Barang
MURABAHAH
BANK NASABAH
SUPPLIER
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
Penjelasan skema Murabahah
(1) Bank dan nasabah melakukan akad pembiayaan jual beli
atas suatu barang, dalam akad ini bank bertindak sebagai
penjual dan nasabah berlaku sebagai pembeli
(2) Bank melakukan pembelian barang yang diinginkan
nasabah dari supplier atau penjual dan dibayar secara
lansung dan tunai
(3) Barang yang telah dibeli oleh bank dikirim oleh supplier
kepada nasabah
(4) Nasabah menerima barang yang telah dibeli
(5) Atas barang yang telah dibelinya, nasabah membayar
kewajiban kepada bank secara angsuran selama jangka
waktu tertentu
2) Salam
Salam adalah pembiayaan jual beli dimana barang yang
diperjual belikan belum ada. Pembayaran barang dilakukan di
depan oleh bank namun pembiayaan oleh penyerahan barang
kepada barang dilakukan secara tangguh karena memerlukan
waktu untuk proses pengadaannya. Lazimnya setelah barang
tersebut diserahkan kepada bank maka bank akan menjualnya
kepada pembeli yang telah memesan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
Contoh aplikasi pada salam dapat dilihat dalam praktik
pembiayaan produk pertanian. Seperti sayuran, baras dan lain-
lain yang sudah dipersyaratkan kualitasnya
Gambar 2.2
1
4
2 3
Penjelasan skema salam
(1) Bank nasabah melakukan akad jualbeli atas suatu barang,
dalam akad ini bank bertindak sebagai penjual dan nasabah
bertindak sebagai pembeli
(2) Bank melakukan pemesanan barang kepada nasabah sesuai
dengan spesifikasi yang yang diinginkan dengan
memberikan pembayaran dimuka dan kondisi barang belum
tersedia. Antara bank dan nasabah 1 terjadi transaksi
pembiayaan salam
(3) Nasabah 1 mengadakan barang sesuai dengan pesanan,
dalam hal ini barang yang dipesan memerlukan proses
SALAM
BANK NASABAH2 -
PEMBELI
NASABAH1 - PETANI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 27
untuk pengadaannya.setelah barang tersebut sudah ada
maka nasabah 1 akan mengirimkan barang tersebut kepada
nasabah 2
(4) Setelah barang diterima nasabah 2 melakukan pembayaran
secara tunai kepada bank. Keuntungan bank adalah selisih
antara jumlah pembiayaan kepada nasabah 1 dan harga jual
yang dibayar oleh nasabah 2
3) Istishna
Istishna adalah pembiayaan jual beliyang polanya sama dengan
pembiayaan salam, namun berbeda pada polapembayarannya. Bila
salam pembayaran dilakukan didepan akad, maka pembayaran
dalam istishna dapat dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan.
Contoh aplikasi pada pembiayaan istishna adalah pada pembiayaan
manufaktur atau kontruksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
Gambar 2.3
7
1
2
8 3
6 4
5
Penjelasan skema istishna:
(1) Bank dan nasabah melakukan akad pembiayaan istishna
untuk pembelian suatu barang
(2) Bank melakukan perjanjian pemborongan bangunan dengan
kontraktor atau pengadaan barang dengan pemasok.
DIsepakati pula mengenai jangka waktu penyelesaian
pekerjaan serta tahapan progress serta pembayarannya.
(3) Bank melakukan pencairan ke pemasok atau kontraktor
secara bertahap berdasarkan progress pekerjaan sesuai
kesepakatan.
ISTISHNA
NASABAH (PEMBELI) PEMASOK
BANK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
(4) Pemasok atau kontraktor menyerahkan dokumen progress
penyelesaian barang atau pekerjaan yang dibuat pemasok
atau kontraktor kepada nasabah. Bila nasabah menerima
laporan sesuai kondisi progress pekerjaan, maka bank baru
dapat mencairkan tahap berikutnya
(5) Bank meneruskan dokumen progress penyelesaian barang
atau pekerjaan yang dibuat pemasaokatau kontraktor kepada
nasabah. Bila nasabah menerima laporan sesuai kondisi
progress pekerjaan, maka bank bau dapat mencairkan tahap
berikutnya
(6) Setiap realisasi pencairan, nasabah mempunyai kewajiban
untuk mengansur dengan jangka waktu sampai dengan
selesainya barang yang dipesan
(7) Penyerahan barang pesanan (kondisi pekerjaan 100% jadi)
dari pemasok atau kontraktor kepada nasabah
(8) Pelunasan
2. Pembiayaan Sewa menyewa
Pembiayaan sewa menyewa (ijarah) dapat diartikan sebagai
transaksi pada penggunaan manfaat suatu barang dan jasa dengan
memberikan imbalan. Apabila objek pemanfaatnnya berupa barang
maka imbalannya disebut dengan sewa, sedangkan bila objeknya
berupa tenaga kerja maka imbalannya disebut upah. Ijarah dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
1) Ijarah murni
Ijarah murni adalah suatu transaksi sewa menyewa objek tanpa
adanya pemindahan kepemilikan, denagn begitu maka objek yang
disewakan akan tetap dimiliki oleh pemilik.
2) Ijarah Mutahiya bitamlik (IMBT)
Ijarah mutahiya bitamlik adalah suatu transaksi sewa menyewa
dimana terdapat pilihan bagi penyewa untuk memiliki barang yang
disewa tersebut diakhir masa sewa melalui mekanisme sale and
lease back.
Gambar 2.4
IJARAH MUTHAHIYA BITAMLIK
1
4
2 3a
3b
NASABAH BANK
SUPPLIER Barang (objek sewa)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
Penjelasan skema ijarah mutahiya bitamlik
(1) Bank mengadakan akd IMBT dengan nasabah, yaitu bank
menyewakan suatu obyek kepada nasabah yang akhirnya
menjadi milik nasabah
(2) Bank membeli obyek sewa (misal sebuah mobil) dari
supplier.
(3)
(a) Kemudian supplier mengirim dokumen kepemilikan
objek sewa (contoh BPKB) kepada bank, selaku pihak
yang membeli tunai.
(b) Dan pada saat bersamaan supplier melakukan
pengiriman barang kepada nasabah sebagai penyewa.
(4) Nasabah selama masa sewa melakukan pembayaran biaya
sewa kepada bank
(5) Pada akhir masa sewa, obyek sewa akan dihibahkan oleh
bank kepada nasabah
3. Pembiayaan bagi hasil
pembiayaan dengan pola bagi hasil, bank dan nasabah bekerja
sama dalam suatu usaha. Bank sebagai lembaga keuangan yang terlibat
dalam permodalan dan nasabah sebagai pelaku kegiatan ekonomi
bertindak sebagai pelaksana usaha. Kedua belah pihak bersepakat jika
usaha tersebut memperoleh hasil maka akan dilakukan bagi hasil sesuai
denagn nisbah atau porsi yang telah disepakati. Dan bila terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
kerugian, maka bank menangggung kerugian berupa tidak diterimanya
revenue (imbalan) sebagai bagi hasil yang seharusnya diterima. Pokok
pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah sepenuhnya
untuk tetap dkembalikan kepada bank.
Berdasarkan komposisi share modal bank dalam usaha nasabah,
terdapat dua jenis pembiayaan:
1) Mudharabah
Mudharabah adalah bank membiayai 100% kebutuhan dana untuk
usaha nasabah, sedangkan nasabah bertindak sebagai pelaksana
usaha tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
Gambar 2.5
MUDHARABAH
BANK
Modal 100%
Proyek / usaha
nisbah X% nisbah Y%
Pendapatan
Modal
Penjelasan pada skema mudharabah
(1) Bank dan nasabah bersepakat untuk bekerjasama dalam
suatu usaha yang dijalankan oleh nasabah, melalui sistem
bagi hasil dengan akad mudharabah. Diawal perjanjian telah
NASABAH
Keahlian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
disepakati bahwa masing-masing pihak berhak mendapatkan
keuntungan dari hasil usaha, dengan porsi: bank = X% dan
nasabah = Y%
(2) Dalam mudharabah bank memberikan share dengan
membiayai 100% kebutuhan dana untuk menjalankan usaha,
sedangkan nasabah memberikan share berupa keahlian yang
dimilikinya untuk menjalankan usaha.
(3) Setelah usaha yang dijalankannya mendapatkan realisasi
pendapatan, maka akan dilakukan pembagian hasil
keuntungan sesuai nisbah yang telah disepakati
(4) Pada akhir masa pembiayaan, modal yang diberikan akan
dikembalikan.
2) Musyarakah (joint financing).
Musyarakah adalah pembiayaan yang diberikan nasabah
komposisinya kurang dari 100%. Artinya selain bertindak sebagai
pelaksana usaha, nasabah juga memiliki dana sendiri dalam usaha
yang dibiayai bank. Perbedaan komposisi akan menentukan
perbadaan nisbah bagi hasil. Makin besar share dana yang
diberikan, maka makin besar nisbah bagi hasil yang diterima.
Seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
Gambar 2.6
Perjanjian bagi hasil
Nisbah X% Nisbah Y%
Penjelasan skema Musyarakah
(1) Bank dan nasabah bersepakat untuk bekerjasama dalam
suatu usaha yang dijalankan oleh nasabah, melalui sistem
bagihasil dengan akad Musyarakah.diawal perjanjian
disepakati masing-masingpihak berhak mendapatkan
keuntungan dari hasil usaha dengan porsi; bank = X% dan
nasabah = Y%
BANK NASABAH
Modal X% Modal Y% + Keahlian
Proyek / Usaha
pendapatan
Modal
MUSYARAKAH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
(2) Dalam musyrakah bank membarikan share dengan
membiayai sebesar kurang dari 100% kebutuhan dana,
sedangkan nasabah memberikan share keahlian dan share
dana. Jadi dana nasabha dan bank akan disatukan sehinga
berjumlah 100% dari dana yang dibutuhkan untyuk
menjalankan usaha tersebut.
(3) Setelah usaha yang dijalankan mendapatkan realisasi
pendapatan, maka akan dilakukan pembagian hasil
keuntungan sesuai nisbah masing-masing
(4) Pada akhir masa pembiayaan, modal yamg diberikan bank
akan dikembalikan.
E. Pengertian bagi hasil
1. Riba
Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Ada beberapa
pendapat dalam menjelaskan riba namun dapat disimpulkan bahwa riba
adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun
pinjam meminjam yang bertentangan dengan prinsip muamalah dalam
islam.
Mengenai ini Allah SWT mengingatkan dalam firmanNya surat
annissa’ ayat 29 yang berbunyi:
“ hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dngan jalan yang batil..”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
pengertian albathil berkaitan dalam ayat tersebut. Ibnu al-Arabi al-
Maliki dalam kitabnya, Ahkam Alqur’an, menjelaskan “pengertian riba
secara bahasa adalah tambahan, namun yang dimaksud riba dalam ayat
Qurani yaitu tambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi
pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan syariah”.
Transaksi pengganti atau penyeimbang yaitu transaksi bisnis atau
komersial yang membenarkan adanya tambahan tersebut secara adil,
seperti transaksi jual beli, gadai, sewa, atau bagi hasil proyek. Dalam
transaksi sewa, si penyewa membayar upah sewa karena adanya
manfaat sewa yang dinikmati, termasuk menurunnnya nilai ekonomis
suatu barang karena penngunaan si penyewa. Dalam hal jual beli si
pembeli membayar harga atas imbalan barang yang diterimanya.
Demikian juga dalam bagi hasil, para peserta pengkosian berhak
mendapatkan keuntungan karena disamping menyertakan modal juga
turut serta menanggung resiko kerugian yang bisa saja muncul setiap
saat.
Transaksi simpan pinjam dana, secara konvensional si pemberi
pinjaman mengambil tambahan dalam bentuk bunga tanpa adanya suatu
penyeimbang yang dapat diterima si peminjam kecuali kesempatan dan
faktor waktu yang berjalan selama proses peminjaman tersebut
berlangsung. Yang tidak adil disini adalah si peminjam diwajibkan
selalu dan tidak boleh tidak, harus mutlak dan pasti untung dalam setiap
penggunaan pinjaman tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
Dana tersebut tidak akan berkembang dengan sendirinya hanya
dengan faktor waktu saja tanpa ada faktor yang menjalankan dan
mengusahakannya. Bahkan ketika orang tersebut mengusahakan bisa
mendapatkan untung atau rugi.
2. Jenis-jenis riba
Riba secara garis besar dikelompokan menjadi dua yaitu riba
hutang piutang dan riba jual beli. Kelompok riba hutang piutang terbagi
menjadi dua yaitu:
1) Riba Qardh
Riba qardh adalah suatu manfaat atau kelebihan tertentu yang
disyaratkan kepada yang berutang (muqtaridh)
2) Riba Jahiliyyah
Riba jahiliyyah adalah hutang yang dibayar dibayar lebih dari
pokoknya karena sipeminjam tidak mampu membayar hutang pada
waktu yang telah ditetapkan.
Adapun kelompok riba jual beli terbagi menjadi dua yaitu:
a. Riba Fadhl
Riba fadhl adalah pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar
atau takaran yang berbeda, sedang barang yang ditukarkan
tersebut dalam kelompok barang riba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
b. Riba Nasi’ah
Riba nasi’ah muncul karena adnya perbedaan, perubahan, atau
tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang
diserahkan kemudian
3. Perbedaan antara Investasi dengan mebungakan Uang
Perbedaan mendasar antara investasi dengan membungakan uang
ada dua. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari definisi sampai makna
masing-masing.
1) Investasi
Investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung risiko karena
berhadapan dengan unsure ketidakpastian. Dengan demikian,
perolehan kembaliannya (return) tidak pasti dan tidak tetap.
2) Membungakan uang
Membungakan uang adalah kegiatan usaha yang kurang
mengandung resiko karena perolehan kembaliannya berupa bunga
yang relative pasti dan tetap
Islam mendorong masyarakat kearah usaha yang nyata dan
produktif. Islam mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan
investasi dan melarang membungakan uang. Sesuai dengan definisi
diatas, menyimpanan dana dibank syariah atau bank islam termasuk
investasi Karena perolehan kembaliannya tidak pasti dan tidak tetap.
Besar kecilnya perolehan retirn tergantung pada laba yang diperoleh
oleh perusahaan atau bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
4. Bagi Hasil
Bagi hasil menurut terminology aging (Inggris) dikenal dengan
profit sharing. Profit Sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai
pembagian laba.
Bentuk-bentuk pembagian laba yang tidak langsung mencakup
alokasi saham-saham (penyertaan) perusahaan, para pegawai dibayar
melalui laba perusahaan dan memberikan para pegawai opsi untuk
membeli saham-saham sampai pada jumlah tertentu dimasa yang akan
dating pada tingkat harga sekarang, sehinnga memungkinkan para
pegawai memeperoleh keuntungan baik dari pembagian deviden
maupun setiap pertumbuhan dalam nilai saham yang dihasilkan dan
peningkatan dalam kemampuan memperoleh laba. Jika dalam suatu
perusahaan, maka perolehan bagian laba sering dianjurkan untuk
meningkatkan tanggung jawab pegawai dan dengan demikian
meningkatkan produktifitas.
Pada mekanisme lembaga keuangan syariah atau bagi hasil,
pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baik
penyertaan menyeluruh maupun sebagian, atau bentuk bisnis korporasi
(kerjasama). Pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis
tersebut harus tranparansi dalam kemitraan secara baik dan ideal. Sebab
semua pengeluaran dan pemasukan rutin yang berkaitan dengan bisnis
penyertaan, bukan untuk kepentingan pribadi yang menjalankan proyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
Keuntungan yang dibagi hasilkan harus dibagi secara proporsional
antara shahibul maal dengan mudharib. Dengan demikian, semua
pengeluaran rutin yang berkaitan dengan bisnis mudharabah, bukan
untuk kepentingan pribadi mudharib, dapat dimasukkan kedalam biaya
operasional. Keuntungan bersih harus dibagi antara shahibul maal
dengan mudharib sesuai dengan proporsi yang telah disepakati
sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian awal.
Tidak ada pembagian laba semua kerugian telah ditutup dan ekuiti
shahibul maal telah dibayar kembali. Jika ada pembagian keuntungan
sebelum habis masa perjanjian akan dianngap sebagai pembagian
keuntungan dimuka.
Pada perbankan syariah sistem bagi hasil dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
1) Profit sharing
Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi
keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba.
Dalam perbankan syariah istilah yang biasa dipakai adalah profit
and loss sharing, dimana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian
antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil
usaha dijalankan.
Sistem profit and loss sharing dalm pelaksanaannya merupakan
bentuk lain dari perjanjian kerjasama antara pemodal (investor) dan
pengelola modal (enterpreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
ekonomi, dimana diantara keduanya akan terikat kontrak bahwa
didalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi
kedua belah pihak sesuai nisbah kesepakatan diawal perjanjian dan
begitu pula bila mengalami kerugian akan ditanggung bersama
sesuai nisbah masing-masing.
2) Revenue Sharing
Revenue sharing berasal dari bahsa inggris yang terdiri dari dua
kata yaitu, revenue yang berarti hasil, penghasilan, pendapatan.
Sedangkan sharing adalah bentuk kata kerja dari share yang berarti
bagi atau bagian, jadi dari kata profit sharing berarti pembagian
hasil atau penghasilan. Yang dimaksud dengan revenue pada bank
syariah adalah hasil yang diterima oleh bank dari penyaluran dana
(investasi) kedalam bentuk aktiva produktif, yaitu penempatan
dana bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih atau angka
lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank.
Perbankan syariah memperkenalkan sistem pada masyarakat istilah
revenue sharing, yaitu sistem bagi hasil tang dihitung dari total
pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya
pengelolaan dana. Lebih jelasnya revenue sharing dalam arti
perbankan adalah perhitungan bagi hasil didasarkan pada total
seluruh pendapatan yang diterima sebalum dikurangi dengan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
Perbedaan bagi hasil dengan bunga adalah sebagai berikut:
Table 2.2
BUNGA BAGI HASIL
Penentuan bunga dibuat pada
waktu akad dengan asumsi harus
selalu untung
Penentuan berdasarkan rasio/
nisbah bagi hasil dibuat pada
waktu akad dengan pedoman
pada kmungkinan untung rugi
Besarnya presentase berdasarkan
pada jumlah uang yang di
pinjamkan
Besarnya rasio bagi hasil
berdasarkan pada jumlah keun-
tungan yang diperoleh
Pembayaran bunga tetap seperti
yang dijanjikan tanpa pertimba-
ngan apakah proyek yang
dijalankan oleh pihak nasabah
untung atau rugi
Bagi hasil bergantung pada
keuntungan proyek yang
dijalan- kan. Bila merugi maka
kerugian akan ditannngung
bersamaoleh kedua belah pihak
Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah
keun- tungan berlipat
Jumlah pembagian laba
meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan
Eksistensi bunga diragukan oleh
semua agam, termasuk islam
Tidak ada yang meragukan
keabsahan bagi hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
BAB III
PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL
PADA BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG
SLAMET RIYADI SOLO
A. Deskripsi Bank BRI Syriah cabang Solo Slamet Riyadi
1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Berkembangnya bank-bank syariah di Negara-negara Islam
berpengaruh ke Indonesia. Sejarah perkembangan industri perbankan
syariah di Indonesia diawali dari aspirasi masyarakat muslim untuk
memiliki sebuah alternative sistem perbankan yang islami. Selain itu,
masyarakat meyakini bahwa sistem perbankan syariah yang
menetapkan bagi hasil sangat menguntungkan, baik untuk nasabh
maupun bank.
Pada awal tahun 1980, rintisan pendiri perbankan syariah mulai
dilakukan. Banyaknya seminar dan diskusi tentang pentingnya bank
syariah dilakukan masyarakat dan akademisi semakin menetapkan
langkah itu. Sebagai sebuah uji coba dipraktekanlah gagasan tentang
bank syariah dalam skala kecil. Sejak itu, berdirilah Bait Al-tamwil
Salman di institute Teknologi Bandung dan koperasi ridho gusti
dijakarta.
Keberadaan badan usaha untuk pembiayaan non bank yang
mencoba menerapakan konsep bagi hasil ini semakin manunjukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 45
bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan hadirnya alternative
lembaga keuangan syariah untuk melengkapi pelayanan lembaga
keuangan konvensional yang sudah ada.
Mencermati aspirasi masyarakat untuk memiliki lembaga keuangan
syariah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) selanjutnya menindaklanjuti
aspirsi tersebut dngan melakukan pendalaman konsep-konsep keuangan
syariah, termasuk sistem perbankan syariah.
Pada tanggal 18-20 agustus 1990, MUI menyenggarakan lokakarya
bunga bank dan perbankan di cisarua, bogor, jawa barat. Hasil
lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada pada
musyawarah nasional keempat MUI di jakarta pada tanggal 22-25
agustus 1990. Hasilnya adalah lahirnya amanat untuk membentuk
kelompok kerja pendirian bank islam pertama di Indonesia. Kelompok
kerja ini disebut Tim Perbankan MUI yang bertugas untuk
menindaklanjuti aspirasi dan keinginan masyarakat tersebut serta
melakukan berbagai persiapan dan konsultasi dengan semua pihak
terkait.
Hasil kerja dari Tim Perbankan MUI ini adalah berdirinya PT Bank
Muamalat Indonesia (BMI). Akte pendirian BMI ditandatangani pada
tanggal 1 November 1991 dan BMI mulai beroperasi pada 1 Mei 1992.
Selain BMI, pionir perbankan syariah yang lain adalah Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Mardhatillah dan BPR Berkah Amal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
Sejahtera yang didirikan pada tahun 1991 di Bandung, yang diprakarsai
oleh Institute for Sharia Economic Development (ISED).
Dukungan Pemerintah dalam mengembangkan sistem perbankan
syariah ini selanjutnya terlihat dengan dikeluarkannya perangkat hukum
yang mendukung sistem operasional bank syariah, yaitu Undang-
undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan PP No. 72 Tahun
1992.
Ketentuan ini menandai dimulainya era sistem perbankan ganda
(dual banking system) di Indonesia, yaitu beroperasinya sistem
perbankan konvensional dan sistem perbankan dengan prinsip bagi
hasil. Dalam sistem perbankan ganda ini, kedua sistem perbankan
secara sinergis dan bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat
akan produk dan jasa perbankan, serta mendukung pembiayaan bagi
sektor-sektor perekonomian nasional.
Pada tahun 1998, terjadi perubahan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan menjadi Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998. Perubahan itu semakin mendorong berkembangnya
keberadaan sistem perbankan syariah di Indoneisa.
Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Bank Umum
Konvensional diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, yaitu melalui pembukaan UUS (Unit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
Usaha Syariah). Dalam UU ini pula untuk pertamakalinya nama “bank
syariah” secara resmi menggantikan istilah “bank bagi hasil” yang telah
digunakan sejak tahun 1992.
Pengalaman membuktikan, dalam perjalanan waktu bahwa sistem
perbankan syariah telah menjadi salah satu solusi untuk membantu
perekonomian nasional dari krisis ekonomi dan moneter tahun 1998.
Sistem perbankan syariah terbukti mampu menjadi penyangga stabilitas
sistem keuangan nasional ketika melewati guncangan.
Kemampuan itu semakin mempertegas posisi sistem perbankan
syariah sebagai salah satu potensi penopang perekonomian nasional
yang layak diperhitungkan.Sistem perbankan syariah pada akhirnya
ingin diwujudkan oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang
modern, yang bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat
Indonesia tanpa terkecuali.
Positioning dengan khas perbankan syariah sebagai “lebih dari
sekedar bank” (beyond banking), yaitu perbankan yang menyediakan
produk dan jasa keuangan yang lebih beragam serta didukung oleh
skema keuangan yang lebih bervariasi, diyakini bahwa di masa
mendatang minat masyarakat Indonesia akan semakin tinggi untuk
menggunakan bank syariah. Dan pada gilirannya, hal tersebut akan
meningkatkan signifikansi peran bank syariah dalam mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
stabilitas sistem keuangan nasional, bersama-sama secara sinergis
dengan bank konvensional dalam kerangka Dual Banking System
(sistem perbankan ganda) Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
2. Sejarah BRI Syariah
Berawal dari akusisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia,
pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan
perolehan ijin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha
Bank Jasa Arta dari bank umum konvensional menjadi bank umum
yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada
tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah yang
diberi nama PT. Bank Syariah BRI ( yang kemudian disebut dengan
nama BRI Syariah) pada tanggal 17 November2008. Nama BRI
Syariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung hubungan Bank
dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut
Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu bank terbsesar di
Indonesia. BRISyariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat
Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakant
Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada tanggal
19 Desember 2008, telah ditanda-tangani akta pemisahan unit usaha
syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp.
Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp.
Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris
Fathiah Helmi SH di Jakarta. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat
Indonesia ke dalam BRISyariah ini berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2009. Adapun yang menjadi pemegang saham BRISyariah
adalah:
1) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebesar 99,99967%
2) Yayasan kesejahteraan pekerja BRI sebesar 0,00033%
3. Visi dan Misi BRI Syariah
1) Visi BRI Syariah
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan
termudah,untuk kehidupan yang lebih bermakna.
2) Misi BRI Syariah
Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah;
Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika
sesuai dengan prinsip - prinsip Syariah;
Menyediakan aksesibilitas ternyaman melalui berbagai sarana
kapanpun, dimanapun;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
Memungkinkan setiap individu untuk dapat meningkatkan
kualitas hidup dan ketentraman pikiran
4. Struktur Organisasi BRI Syariah
Gambar 3.1 struktur organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
5. Job Decripton
1) Pemimpin Cabang.
Tujuan jabatan:
Merencanakan, mengkoordinasikan dan mensurvey seluruh
kegiatan Kantor Cabang Induk (KCI), dan Kantor Cabang (KC),
dan Kantor Cabang Pembantu (KCP), yang meliputi kegiatan
pemasaranan operasional untuk menjamin tercapainya target
anggaran yang ditetapkan secara efektif dan efesien.
Tanggung Jawab Utama:
a. Mengarahkan, mengkoordinasi dan mengusulkan Rencana
Kerja Anggaran di KCI/ KC/ KCP, serta memantau dan
mengevaluasi pelaksanaanya, serta mengkoordinasikan
pelaporannya untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan
dengan Rencana Kerja Anggaran yang ditetapkan.
b. Merencanakan, mengembangkan dan mengkoordinasi kegiatan
pemasaran produk pembiayaan, pendanaan dan jasa lainnya
untuk memastikan tercapainya Rencana Kerja Anggaran secara
efektif dan efesien.
c. Melakukan pembinaan dan membina hubungan baik dengan
nasabah penyimpan dan pembiayaan KCI/ KC/ KCP untuk
mempertahankan dan mengembangkan porto folio pembiayaan,
simpanan dan jasa lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
d. Memantau porto folio pembiayaan, pendanaan, jasa lainnya
dan pelanyanan cabang untuk memastikan kualitas porto folio
pembiayaan dan pengembangan porto folio menguntungkan,
serta pelanyanan dan memuaskan nasabah.
e. Membina, mengarahkan dan mengawasi kegiataan operasional
KCI/ KC/ KCP agar sesuai dengan sistem dan prosedur yang
ditetapkan dan rangka memenuhi kepentingan nasabah dengan
tetap memperhatikan perusahaan.
f. Merencanakan, mengembangkan, membina dan mengevaluasi
kopetensi dan kerja di KCI/ KC/ KCP untuk memastikan
pengelola SDM berjalan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
g. Melakukan koordinasi dan kerja sama di KCI/ KC/ KCP dan
membina hubungan baik dengan pihak ketiga untuk
memperlancar pencapaian target yang ditetapkan sesuai
kewenangannya.
h. Mengkoordinasikan pengelola administrasi KCI/ KC/ KCP
untuk menjamin ketertiban administrasi dan menjaga
penyalahgunan wewenang user .
i. Mengarahkan dan mengkoordinasikan dan memantau
pelaksaan tindak lanjut temuan audit di KC/ KCI/ KCP untuk
memastikan tindak lanjut perbaikan dilaksanakan sebagai
tanggapan positif atas temuan Audit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
j. Melaksankan tugas-tugas kedinasan dari jajaran menajemen
BRI Syariah sesuai dengan peran dan kompetensinya untuk
mencapai target yang ditetapkan secara efektif dan efesien.
2) Operation Manajer
Tujuan Jabatan:
a. Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dengan
mengkoordinasi pelaksanaan operasional Bank di Kantor
Cabang Induk/ Kantor Cabang dengan cara memberikan
layanan opersional bank yang akurat dan tepat waktu, sehingga
seluruh transaksi dari nasabah dapat ditangani dan diselesaikan
secara baik.
b. Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dan semua
Group di BRI Syariah, berupa:
(1) Menyediakan lanyanan operasional yang akurat dan tepat
waktu secara konsisten.
(2) Melaksanakan layanan lain yang di sentralisasikan di
Kantor Cabang Induk/Kantor Cabang sehingga tidak
terdapat open item dalam jangka waktu yang lama.
(3) Sebagai narasumber dalam layanan operasi cabang baik di
internal Bank maupun dengan jaringan bank eksternal
lainnya.
(4) Membangun team work dan komunikasi yang efektif
diopersional cabang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
Tanggung Jawab Utama:
a. Menyusun rencana penempatan dan pembinaan karyawan
operasional cabang.
b. Menjaga kebersihan lingkungan kerja dan mengkoordinasi
persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
kebersihan operasional cabang.
c. Mengelola operasional cabang
d. Melakukan koordinasi internal dan ekternal perusahaan
khususnya yang terkait dengan opersioanal.
e. Melakukan sosialisasi kepada karyawan di jajaran operasional
dan pihak terkait lainnya dalam rangka imlementasi kebijakan
dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan opersional di
cabang.
f. Membantu Team Work yang solid dalam komunikasi yang
efektif di oprasional cabang serta pengembangan karier dan
pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan jajaran opersioanl di
cabang.
3) Supervior Pelayanan
Tujuan Jabatan :
a. Mengkoordinir pelaksanaan transaksi layanan operasional front
office sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dan tidak
ada transaksi yang tertunda penyelesaikan untuk mencapai
service excellent.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
b. Memberikan dukungan kepada Operation Manajer, Pemimpin
Cabang dan semua Group di BRI Syariah berupa
(1) Menyediakan layanan operasi front office yang kuat tepat
waktu secara konsisten .
(2) Menyetujui/ otorisasi transaksi layanan operasi front office
sesuai kewenangannya.
(3) Membimbing Teller dan Customer Service dalam
melaksanakan tugasnya.
(4) Sebagai narasumber dalam lanyanan operasi front office
baik untuk internal Bank maupun dengan jaringan bank
eksternal lainnya.
(5) Membangun team work dan komunikasi yang efektif di
front office kanca.
Tanggung Jawab Utama:
a. Membina dan melatih Teller dan Costumer Service agar dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
b. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja
terutama halaman, banking hall dan area kerja Teller, Customer
Service dan area front office lainnya, seperti tempat duduk
nasabah, tempat aplikasi dan brosur.
c. Mengelola opersional front office kanca.
d. Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahaan
khususnya yang terkait dengan operasioanal front office kanca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
e. Melakukan sosialisasi kepada Teller dan Customer Service
serta pihak terkait lainnya dalam rangka implementasikan
kebijakan dan aturan yang belaku untuk setiap layanan operasi
front office di Kanca
f. Membetuk Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif
di operasional front office Kanca serta Pengembangan karier
dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan front office di
Kanca
4) Supervisor Administrasi Manajer.
Tujuan Jabatan:
a. Mengkoordinir pelaksanaan transaksi back office sehingga
kebutuhan nasabah dan pihak lainnya dapat terpenuhi serta
tidak ada transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk
mencapai service excellent.
b. Memberikan dukungan kepada Operation Manager, Pemimin
cabang dan semua Group di BRI Syariah berupa;
(1) Menyediakan layanan operasi back office yang akurat dan
tepat waktu secara konsisten.
(2) Menyetujui/ otorisasi transaksi layanan operasi back office
sesuai kewenangan
(3) Membimbing karyawan back office dalam melaksanakan
tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
(4) Sebagai narasumber dalam layanan operasi back office
baik untuk internal Bank maupun dengan jaringan bank
eksternal lainnya.
(5) Membangun team work dan komunikasi yang efektif di
back office kanca.
Tanggung Jawab Utama:
a. Membina dan melatih karyawan back office agar dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
b. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja
terutama area back office seperti meja keja dan tempat duduk
karyawan, komputer kerja, tempat penyimpanan dokumen
transaksi, tempat penyimpanan persediaan barang cetak serta
area back office lainnya seperti toilet, dapur dan gudang.
c. Mengelola operasional back office kanca
d. Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahan
khususnya yang terkait dengan opresioanal back office kanca.
e. Melakukan sosialisasi kepada petugas back office serta pihak
terkait lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan
yang berlaku untuk setiap lanyanan opersi back office di kanca.
f. Membentuk Team Work yang solid dan komunikasi yang
efektif di operasional back office kanca serta pengembangan
karier dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan back office
di kanca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
5) Quality Assurance
Tujuan Jabatan:
a. Melaksanakan proses internal kontrol di kantor cabang induk
atau kantor cabang di bawah koordinasinya utnuk menyakinkan
kualitasnya service dan operasi terjaga dengan baik dan
transaksi operasi dilakukan sesuai dengan kebijakan dari
prosedur.
b. Memberikan dukungan kepada Supervior Asministrasi Internal,
Operation Manager, Pemimpin Cabang dan semua group di
BRI Syariah berupa:
(1) Melaksanakan proses internal kontrol untuk service dan
operasi yang tepat dan cepat baik operasional KCI/ KC
dibawah koordinasinnya sehingga semua lanyanan dapat
terjaga kualitasnya.
(2) Sebagai user representative dari KCI/ KC dalam kaitannya
dengan implementasinya internal kontrol dan manajement
resiko.
(3) Sebagai pelaksana dan narasumber dalam implementasi
kebijakan dan prosedur pengawasan service dan operasi.
(4) Bagian dari tim operasi cabang maupun Ops Quality
Assurance (OQA) Grup Operasi KP agar pelaksanakan
tugas dan fungsi OQA di cabang dapat tercapai dengan
baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
Tanggung Jawab:
a. Melakukan proses identifikasi, penilaian, pengukuran dan
monitoring terhadap kualitas servis dan proses operasi atas
kegagalan pelaksanaan operasional yang diakibatkan oleh
proses, manusia, faktor eksternal dan kesesuaian terhadap
prinsip syariah, baik secara harian atau berkala.
b. Melaksanakan pengawasan service dan proses operasi.
c. Sebagai narasumber untuk implementasi kebijakan pengawasan
kualitas service dan operasi.
d. Melakukan koordinasi internal dan eksternal cabang khususnya
yang terkait dengan proses pengawasan/kontrol atau dapat
dikatakan sebagai user representif/ perwakilan dari operation
Quality Assurance (OQA) Group Operasi Kantor Pusat
khususnya dalam menerapkan Mnanagement Resiko atau
pengawasan lainnya.
e. Melaporkan hasil pengawasan kepada Pemimpin Cabang dan
OQA Kantor Pusat kebujakan dan aturan yang berlaku.
f. Memberikan masukan kepada Operation manager, Pemimpin
Cabang atau Group Operasi dalam rangka perbaikan proses dan
pelaksaan kebijakan/ prosedur ops yang berlaku.
g. Bagian dari Operasional cabang dari OQA Kantor Pusat yang
harus bisa bekerja secara tim maupun independent.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 61
6) LBU dan Rekonsialisasi
Tujuan Jabatan
Berkoordinasi dengan Kantor Pusat dalam Penerbit Laporan Bank
Umum Syariah (LBUS) dan melakukan ke Bank Indonesia sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
a. Memberikan dukungan kepada kanca/ Kancapem Syariah
berupa:
(1) Pengelolaan akun-akun pada cabang sesuai ketentuan yang
berlaku.
(2) Pengelola Nostro cabang pada bank lain sesuai ketentuan
yang berlaku.
Tanggung Jawab:
a. Membuat laporan LBUS/ Laporan Bank Umum Syariah dan
melakukan pengiriman tepat waktu.
b. Menyiapkan laporan neraca dan laba rugi harian utnuk
Pemimpin Cabang sebagai monitoring kinerja cabang.
c. Memonitoring GL pada cabang agar dibukukan sesuai
ketentuan yang berlaku.
d. Melakukan monitoring harian terhadap rekening nostro yang
terdapat pada cabang dan kantor dibawahnya dan melakukan
rekonsialiasi secara harian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
e. Melakukan penyelesaian terhadap transaksi-transaksi tertunda
pada GL yang dikelola dan mengingatkan unit kerja lain untuk
melakukan penyelesaian pada transaksi-transaksi tertunda.
f. Membina hubungan dengan Group terkait di kantor Pusat untuk
penyelesaian Laporan LBUS dan pengelolaan Nostro.
g. Menyimpan dan mengelola peralatan yang diberikan terkait
dengan operasional pembiayaan.
h. Melaksanakan dan koordinasi secara proaktif dan supervior
dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan
dan aturan yang dberlaku untuk setiap layanan operasional back
office di cabang.
i. Sebagai bagian dari tim operasonal yang harus dapat
bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team
Work yang solid dan komunikasi yang efektif di operasional
cabang.
7) Customer Service
a. Memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah atas seluruh
kegiatan yang berkaitan dengan informasi layananan perbankan
syariah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memberikan
kepuasan pelayanan kepada nasabah.
b. Memberikan dukungan kepada cabang, berupa:
(1) Memberikan layanan kepada nasabah dan unit terkait yang
akurat dan tepat waktu secara konsisten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
(2) Melaksanakan layanan lain yang disentralisasi di Kantor
Pusat sehingga tidak terdapat open item dalam jangka
yang lama.
Tanggung Jawab Utama:
a. Memberikan layanan dan informasi kepada nasabah/ calon
nasabah mengenai produk Syariah BRI untuk menunjang
pemasaran produk BRI Syariah.
b. Memberikan informasi produk yang ada di BRI Syariah dan
informasi saldo simpan, transfer maupun pembiayaan bagi
nasabah yang memerlukan guna memberikan pelayaan yang
memuaskan kepada nasabah.
c. Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana
maupun jasa BRI Syariah guna memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada nasabah dana pemenuh persyaratan KYC.
d. Menerima, menginvestasika dan menindak lanjuti complain
nasabah untuk diselesaikan atau ditinjak lanjuti oleh yang
berwenang.
e. Membina hubungan dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait
(intern dan ekstern) utuk kelancaran pelaksanaan tugas.
f. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
atasan dalam rangka menunjang kepentingan bisnis dan
operasional Kanca/ kancapern syariah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
8) Teller
Tujuan Jabatan:
a. Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan tunai
dan non tunai serta transaksi lainnya sesuai aturan dan SLA
yang untuk service excellen.
b. Memberikan dukungan kepada Surpervisor Lanyanan,
Operational Mananger Pemimpinan Cabang dan semua Group
di BRI Syariah, berupa:
(1) Memproses layanan operasional baik tunai maupun non
tunai yang dilakukan nasabah di teller dengan akurat dan
tepat waktu secara konsisten.
(2) Sebagai nara sumber dalam layanan opersioanal tunai dan
non tunai baik untuk internal Bank maupun dengan
jaringan bank eksternal lainnya.
(3) Menjadi bagian dari tim operasioanal yang solid, dapat
bekerjasama dan komunikasi efektif.
Tanggung Jawab:
a. Melaksanakan transaksi operasioanal tunai dan non tunai sesuai
dengan limitnya berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan
serta aturan yang telah ditetapkan.
b. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja
terutama counter teller dan kondisi khasanah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
c. Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan
rapi.
d. Memahami dan layanan yang diberikan terkait dengan
operasional teller.
e. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan
supervisor dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi
kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi
front office.
f. Sebagai bagian dari tim Opeasi yang harus dapat bekerjasama
dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang
solid dan komunikasi ynag efektif di Operasioanal Kanca.
9) Kliring
Tujuan Jabatan:
a. Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan kliring
serta transaksi back office lainnya sesuai aturan SLA yang
ditetapkan untuk mencapai service excellen.
b. Memberikan dukungan kepada Supervisior Administrasi
Internal, Operation Manager, Pemimpin Cabang dan semua
Group di BRI Syariah, berupa:
(1) Memproses layanan operasi setoran dan penarikan kliring
yang dilakukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
(2) Sebagai narasumber layanan operasi kliring dan transfer
baik untuk internal bank maupun dengan jaringan bank
ekternal lainnya.
(3) Menjadi bagian dari tim operation yang solid dapat
berkejarsama dan berkomunikasi efektif.
Tujuan Jawaban Utama:
a. Melaksanakan transaksi operasional (transaksi, setoran kliring,
penarikan kliring) dan transaksi back office (pemindah bukuan,
dll) sesuai dengan jumlah nominal transaksi, berdasarkan
intruksi nasabah dan kebijakan aturan yang telah ditetapkan.
b. Mengimput aplikasi transfer dan setoran kliring nasabah pada
TPK SKNBI di Kantor Cabang Wilayah Kliring BI sesuai
ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan.
c. Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan
rapi.
d. Memahami produk dan layananan yang diberikan terkait
dengan operasional kliring.
e. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan
supervior dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi
kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi
back office di Kanca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
f. Sebagai bagian tim Operasi yang harus dapat bekersama dan
mengikuti pelatihan dalam team work yang solid dan
komunikatif yang efektif di operational kanca.
10) Sundriest
Tujuan Jabatan:
a. Melaayani transaksi operasioanl terkait pembiayaan dan
pembukuan antara lain transaksi pencairan pembiayaan,
pembayaran angsuran/bagi hasil debitur dan pelunasan
pembiayaan serta transaksi back office lainnya sesuai aturan
dan SLA yang ditetapkan unutk mencapai service excellent.
b. Memberikan dukungan kepada Supervior Administrasi
Internal,Operasi Mnanger,Pimpinan Cabang dan semua Group
di BRI Syariah,berupa:
(1) Memproses layanan operasional pencairan dan pelunasan
pembiayaan serta pembayaran angsuran yang dilkaukan
nasabah secara tepat waktu dan konsisten.
(2) Sebagai narasumber dalam layanan operasional
pembiayaan baik untuk internal bank maupun dengan
jaringan bank eksternal lainnya.
(3) Menjadi bagian dari tim opersional yang solid,dapat
bekerjasama dan berkomunikasi efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
Tanggung Jawab Utama
a. Menerima Intruksi Realisasi Pembiayaan (IRP) dari unit
Support dan menverfikasi pengisian dan tanda tangan pejabat
yang berwanang untuk memastikan kebenaran transaksi yang
diterimanya.
b. Menginput aplikasi IRP dalam proses pencairan pembiayaan
pada system sesuai data yang ada pada aplikasi untuk
menghindari kesalahan yang meugikan cabang.
c. Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan
rapi.
d. Memahami produk dan layananan yang diberikan terkait
dengan operasional.
e. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan
supervisor dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi
kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi
back office di cabang.
f. Sebagai bagian tim Operasional yang harus dapat kerjasama
dan mengukuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang
solid dan komunikasi yang efektif di operasi Kanca.
11) Appraisal dan Investigation.
Melakukan penilaian jaminan calon cabang nasabah dan
mengontrol kelengkapan dan pemenuhan syarat dokumen dalam
proses penilaian jaminan pembiayaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 69
Tanggung Jawab Utama :
a. Memeriksa kelengkapan dokumen agunan yang akan dilakukan
peninjauan.
b. Membuat jadwal peninjauan penilaian agunan dan
mengkoordinasi dengan A/ O.
c. Melakukan peninjauan,pemeriksaan dan penilaian fisik agunan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta mencocokan
dengan bukti-bukti dokumen agunan.
d. Melakukan koordinasi dengan A/O dalam melakukan penilaian
kembali agunan (reappraisal)
e. Melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keabsahan
objek yang menjadi agunan, pada instasi terkait atau pihak
yang berwenang RT/ RW, kelurahan, Kecamatan dan tata kota.
f. Mencari data-data pembanding agunan untuk menetukan
besarnya nilai agunan dan mencatat hasil penilaian agunan
kedalam bank data.
g. Melakukan posting data agunan nasabah, ke dalam program
komputer.
h. Membuat laporan hasil penilaian agunan dan penilaian kembali
agunan secara tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku serta
menyampaikannya kepada A/ O.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
i. Membuat bank untuk pencatatan hasil penilaian agunan,
penilaian agunan kembali, informasi data harga pasar tanah/
bangunan, kendaran, mesin-mesin dan data lainnya.
j. Melakukan Trade Checking kepada sejumlah responden selaku
pemasok (supplier) dan pembeli (buyer) berdasarkan data yang
diberikan oleh Account Manager.
k. Membuat laporan Trade Checking sesuai dengan format
standar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
l. Melaksanakan seluruh aktivitas sesuai Service Level Agreement
(SLA)
m. Membuat laporan aktivitas secara bulanan kepada Financing
Review dan support Group Head.
n. Menjalankan tugas-tugas yang diberikan atasan
12) Marketing Manager SME dan Commercial
Tujuan Jabatan :
Membantu Pemimpin Cabang dalam merencanakan, membina, dan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan di Kantor Cabang Induk atau
Kantor Cabang (KC), yang meliputi kegiatan pemasaran atas
segmen pembiayaan yang dikelolanya untuk mencapai target bisnis
yang sudah ditetapkan.
Tanggung Jawab Utama:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
a. Membantu Pemimpin Cabang dalam mempersiapkan Rencana
Kerja Anggaran dalam rangka mencapai target bisnis atas
segmen yang dikelola.
b. Membantu dan mendukug Pemimpin Cabang daklam membina
dan koordinasi uni-unit kerja di bawahnya untuk mencapai
target yang telah ditetapkan, terkait dalam bidang pemasaran
segmen yang dikelola.
c. Memfungsikan, mengkoordinasi dan mengawasi ssemua
bawahnya dalam rangka melaksanakan dan mencapai sasaran
dari rencana yang telah ditetapkan.
d. Menyusun rencana pemasaran tahuan yang terjadi tanggung
jawab agar sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran KCI/ KC.
e. Menerapkan proses pembiayaan sesuai dengan Kebijakan
Pembiayaan Syariah yang telah ditetapkan terhadap Account
yang termasuk portofolio untuk mencapai target KCI/ KC dan
mewujudkan portofolio pembiayaan yang berkembang, sehat
dan menguntungkan.
f. Berperan serta secara aktif dalam strategi pengembangan bisnis
KCI/ KC, serta menjalin hubungan secara professional dengan
debitur dan pihak ketiga yang terkait denga BRI Syariah, dalam
rangka memperluas pangsa pasar.
g. Melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring
Pembiayaan yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
pembiayaan direalisasi samapi dengan dilunasi, dalam rangka
pelayananyang terkait dengan pengembangan bisnis.
h. Melaksanakan koordinasi dengan jajaran operasional KCI/ KC
dalam rangka pelayanan yang terkait dengan pengembangan
bisnis.
i. Melakukan kegiatan pemasaran pembiayaan dalam rangka
mengoptimalkan pendapatan kantor cabang untuk mencapai
target yang telah ditetapkan.
j. Melakukan pembina dan hubungan baik dengan nasabah untuk
mempertahankan dan meningkatkan hubungan kerjasama.
k. Membantu Pemimpin Cabang dalam melaksanakan koodinasi
dengan instansi/ pihak terkait atas pelaksanaan bisnis KCI/ KC
dan unit kerja dibawahnya dalam rangka meningkatkan
pelayanan perbankan yang tepat sasaran dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
l. Membina dan menilai kinerja karyawan yang menjadi
bawahannya dalam rangka menyediakan SDM yang
professional.
m. Berperan aktif dalam pembinaan peningkatan keterampilan,
kemampuan dan sikap perilaku bawahan.
n. Menindaklanjuti teman-teman audit baik dari pihak intern
maupun ekstern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 73
o. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
Pemimin Cabang dalam rangka menunjang bisnis KCI/ KC.
13) Account Officer SME/ Commercial
Tujuan Jabatan:
Melakukan kegiatan pemasaran pembiayaan dan pemrosesan paket
pembiayaan sesuai segmen pembiayaan yang dikelola serta tugas
dan tanggung jawabnya untuk mendapatkan porto folio
pembiayaan yang sehat dan menguntungkan serta bertanggung
jawab terhadap pencapaian kinerja yang diberikan perusahaan.
Tanggung Jawab Utama:
a. Menyusun Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) pembiayaan
atas sector yang dikelolanya serta menegosisasidengan
marketing Manager dan Pemimpin Cabang dalam rangka
menetapkan Renacana Kerja Anggaran
b. Menyusun Rencana Kerja bulanan berdasarkan Rencana
Pemasaran Tahunan yang telah ditetapkan oleh atasan sebagai
pedoman kerja untuk digunakan sebagai bahan evaluasi hasil
pemasaran yang dicapai setiap akhir bulan dan tahunan.
c. Membuat Rencana Kunjungan Mingguan,yang menuju kepada
tercapainnya target pemasaran mingguan, bulanan dan tahunan
guna monitoring hasil kerja yang bersangkutan dalam
mencapai target yang telah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 74
d. Memasarkan pembiayaan sesuai Rencana Pemasaran Tahunan
dan Rencana Kerja Bulanan serta memantau hasilnya untuk
mencapai portofolio pembiayaan yang berkembang, sehat dan
menghasilkan
e. Mengelola tingkat kesehat pembiayaan nasabah binaan yang
terjadi tanggung jawabannya serta memantau hasil yang dapat
diraih untuk mempertahankankualitas pembiayaan sesuai
Rencana Kerja Anggaran yang ditetapkan.
f. Memproses pembiayaan baru dari perpenjangan sesuai
kewenangan yang dimiliki.
g. Melakukan kunjungan dalam rangka pembinaan pembiayaan
kepada nasabah BRI Syariah yang menjadi tanggung jawabnya
secara berkala.
h. Membuat dan melaporkan realisasi dari Rencana pemasaran
Tahunan,Rencana Kerja Bulana, dan Rencana Kunjungan
Mingguan.
i. Memberikan pelayanan yang professional dan sebaik mungkin
dalam hal realisasi pembiayaan, menangani keluhan dan
permasalahan debitur sesuai kode etik BRI Syariah serta cross
selling kepada nasabah untuk mencapai kepuasan nasabah
dengan memperhatikan kepentingan Bank.
j. Melaksanakan tindak lanjut audit sesuai dengan bidang
tugasnya untuk mentediakan data/ informasi yang dibutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 75
k. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan dari atasan sesuai dengan
peran dan kompetensinya untuk mencapai target/ standar yang
ditetapkan secara efektif dna efesien.
14) Marketing Manager Consumer.
Tujuan Jabatan:
Membantu Pemimpin Cabang dalam membina dan
mengkoordinasikan unit-unit kerja dibawahnya untuk mencapai
target bisnis consumer.
Tanggung Jawab Utama:
a. Mengidentifikasi dan mengelola data awal potensi ekonomi
wilayahnya, benk pesaing potensial sekaligus produknya,
merencanakan strategi pemasaran Consumer yang dibutuhkan
sehingga KCI/ KC memiliki data pasar yang tepat dan akurat.
b. Menyusun konsep awal Rencana Pemasaran Tahunan (RPT)
pembiayaan, pendapatan dan Gadai serta menegosiasiakan
dengan Pemimpin Cabang dalam rangka menetapkan Rencana
Kerja Aanggaran.
c. Memasarkan Pembiayaan, Pendanaan dan Gadai sesuai
ketentuan Pembiayaan, pendanaan dan gadai, petunjuk
pelaksanaan dan Rencana Pemasaran Tahunan dan memantau
hasilnya untuk mencapai portofolio pembiayaan dan pendanaan
yang berkembang, sehat dan menghasilkan pendapatan optimal
bagi cabang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 76
d. Melakukan kunjungan nasabah bersama Sales Officer dan
Funding Officer Consumer dalan rangka inisiasi pembiayaan
dan pendanaan kepada nasabah.
e. Melakukan Supervisior terhadap Subordinate (Sales Officer)
dalam rangka proses pembiayaan baru dan perpanjangna,
meliputi antara lain: detail dan kedalaman analisis kualitatif/
kuantatif, menyiapkan dan meneliti kelengkapan dan
keabsahan dokumen pembiayaan, serta mengusulkan
pembiayaan yang wajar kepada komite pembiayaan untuk
mendapatkan keputusan.
f. Mengelola ingkat kesehatan pembiayaan nasabah binaan yang
menjadi tanggungjawabnya serta memantau hasil ang dapat
diraih untuk mempertahankan kualitas pembiayaan sesuai
Rencana Kerja Anggaran yang ditetapkan.
g. Melakukan Supervisor terhadap Subbordinate (Funding
Officer) dalam rangka proses pendanaan baru dan maintance
account pendanaan.
h. Menjalin kerjasama dengan Development dan Property Agent
binaan dalam rangka peningkatan pembiayaan consumer.
i. Menjali kerjasama dengan Dealer dan Showroom binaan dalam
rangka pembiayaan consumer.
j. Memonitoring aktivitas pipelines pembiayaan, pendanaan dan
gadai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 77
k. Menawarkan produk Consumer BRI Syariah pada nasabah
existing BRI Syariah dan BRI dan juga karyawan PT. Bank
BRI Syariah.
l. Memberikan pelayaan yang profesioanl dan sebaik mungkin
dalam hal realisasi pembiayaan, pendanaan dan gadai,
mengenai keluhan dan permasalahan nasabah.
15) Penaksir Madya.
Tujuan Jabatan:
Bertanggung jawab atas pencapaian target di gadai di cabang/
capem termasuk target pendapatanbiaya administrasi dan
pendapatan sewa tepat.Memimpin penaksir muda dalam
pelaksanaan transaksi gadai di cabang/ capem.
Tanggung Jawab Utama:
a. Melaksanakan supervise terhadap seluruh hasil taksiran oleh
penkasir muda selanjutnya memutuskan sesuai dengan
kewenangannya atau memberikan rekomendasi ke atasan/
komite pemutus pembiayaan satu tingkat di atasnya untuk
besaran pinjaman bagi yang bukan kewenangannya.
b. Melakukan pembianaan taksiran Penaksir Muda dalam rangka
peningkatan kompetensinnya.
c. Melakukan penyimpanan serta mematrisnya seluruh barang
barang jaminan yang diterima pada hari itu sebelum diserahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 78
kepeda penyimpanan barang jaminan yang diketahui oleh
atasnya.
d. Pada kondisi tertentu penaksir madya dapat berfungsi sebagai
petugas khusus pengelola penyimpanan barang jaminan.
e. Bertanggung jawab atas seluruh taksiran dan pegeluaran barang
jaminan secara hariandimana taksiran harus melalui penaksiran
muda, pelanggaran atas ketentuan ini merupakan pelanggaran
kategori berat.
f. Mengelola administrasi penerimaan dan pengeluaran barang
jaminan secara harian dan bulan,,termasuk dalam proses
pengembalian barang jaminan akan melakukan pencocokan
nomor yang ada di asli sertifikat gadai syariah (SGS) dengan
nomor kopi SGS yang ada diluar kantong barang jaminan yang
akan ditebus.
g. Melakukan vertifikasi data SGS pelunasan dengan psik barang
jaminan yang ada dalam kantong barang jaminan.
h. Melakukan penyimpanan SGS pelunasan dalam arsip.
i. Melasanakan pengawasan melekat terhadap tugas dan
kewajibannya dan pertanggungjawaban kepada atasnya.
j. Bertanggung jawab atas administrasi fisik sertifikat Gadai
Syariah meliputi administrasi penggunaan SGS dan jumlah
stock SGS.
k. Melakukan kegiatan “Proses Akhir Hari”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 79
16) Penaksir Muda
Tujuan Jabatan:
Membantu dalam pencapaian target gadai di cabang/ capem
termasuk target pendapatan biaya administrasi dan pendapatan
sewa tempat.
Tanggung Jawab Utama:
a. Melayani nasabah melalui kegiatan penaksiran barang sesuai
ketentuan dan peraturan perusahaan yang berlaku, memberikan
rekomendasi ke atasan / komite.
b. Melakukan vertifikasi pengisian data nasabah yang tercantum
di aplikasi Gadai Syariah dan surat kuasa dengan identitas diri/
KTP nasabah.
c. Vertifikasi keabsahan KTP serta vertifikasi tandatangan
nasabah.
d. Memberikan layanan yang profeesional yang berorientasi
kepada kepuasan nasabah.
e. Melakukan taksiran barang jaminan dan nilai pinjaman gadai
sesuai dengan limit dan kewenangannya dan meneruskan
kepada atasannya/ Penaksiran Madya untuk keputusan lebih
lanjut.
f. Melakukan perhitungan seluruh kewajiban yang harus dibayar
oleh nasabah (pokok pinjaman) khusus pada saat nsabah
melunasi pinjaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 80
g. Mengimput data aplikasi Gadai Syariah (AGS) ke system untuk
menertbitkan Sertifikat Gadai Syariah (SGS) dan melakukan
back-up data transaksi gadai pada hari itu.
h. Bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan barang
jaminan yang telah ditaksirnya dan menghindari complain dari
nasabah atas kerusakan atau ketidakutuhan barang jaminan.
i. Mengadministrasikan penggunaan Sertifikat Gadai Syariah
(SGS) secara tertib sehingga terhindar dari penggunaan SGS
yang tidak syah.
j. Menjelang akhir penaksir muda mencetak report seluruh
pinjaman gadai pada hari itu. Berdasarkan laporan tersebut
penaksir muda bersama penaksir madya membuka cash box,
melakukan perhitungan barang jaminan, memasuki kantong
barang jaminan disertai penyegelannya, paraf dan tanggal pada
kitir setiap kantong barang jaminan dan memasukkan barang
jaminan ke dalam khasanah.
k. Pada jam tutup kantor penaksir diwajibkan untuk menyimpan
seluruh print out duplikasi SGS yang dikeuarkan sesuai dengan
jumlah nasabah yang telah mendapatkan pembiayaan dagai
syariah pada hari itu.
l. Pemeriksaan keakuratan terhadap data nasabah pada system
sebelum disimpan(di –file)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 81
m. Penyimpanan dan pengadministrasian copy SGS menurut
golongan pembiyaan/bulan pembiayaan secara aman dan tertib,
hal ini untuk memudahkan pencaharian apabila suatu saat
diperlukan.
n. Bertanggung jawab atas ketertiban penggunaan sarana dan alat-
alat taksir dan mengamankanya secara tertib.
o. Secara berkala melakukan penggantian air uji atau
pemeliharaan alat uji taksir agar tetap berfungsi dengan baik
dan akurat.
17) Sales Officer Gadai.
Tujuan Jabatan:
Bertanggung jawab dalam pemasaran produk gadai dalam rangka
percepatan pencapaian target gadai di cabang/ capem termasuk
pendapatan biaya administrasi dan pendapatan sewa tempat.
Tanggung jawab:
a. Inisiasi dan memasarkan produk gadai kepada seluruh lapisan
masyarakat.
b. Memonitor, mengadministrasi aktivitas pipeline sales.
c. Mencari nasabah gadai yang baru.
d. Menawarkan kembali produk gadai melalui nasabah eksis di
BRI Syariah.
e. Melakukan cross selling.
f. Monitor target NOA gadai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 82
g. Memonitor jatuh tempo pinjaman gadai untuk ditawarkan gadai
kembali.
18) Micro Marketing Manager.
Tujuan Jabatan:
a. Bertanggung jawab atas performance keuntungan UMS dengan
tujuan meningkatkan laba perusahan.
b. Mengelola seluruh staf area dan UMS dalam mendukung
kegiatan bisnis UMS dengan tujuan tercapainya sustainable
growth.
c. Merupakan perwakilan BRI Syariah 0064i Area dalam rangka
membina hubungan dengan komunitasnya.
Tanggung Jawab Utama:
a. Menyetujui proses pembiayaan s/d Rp. 200.000.000,-
b. Merencanakan dan memastikan pencapaian target bisnis di
UMS sesuai budget yang ditetapkan.
c. Memastikan berjalannya didisplin proses serta melaksanakan
Sales Management Audit (SMA) di setiap UMS dibawah
tanggung jawabnya.
d. Memastikan Sustainble Growth dan Sales Performance di
setiap UMS di bawah tanggung jawabnya.
e. Menggali potensi, membangun dan membina komunitas di
sekitar UMS di bawah areanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 83
f. Melakukan monitor berkala terhadap kualitas pembiayaan dan
proses maintance nasabah.
g. Melakukan monitor pembayaran angsuran, keterlambat
angsuran serta proses panagihan.
h. Konsolidasi proses pencairan dengan cabang /capem implant di
bawah tanggung jawabnya.
i. Laporan performance yang ditunjukan ke Kantor Pusat.
j. Meminimisasi resiko Financing Risk dan Operational Risk.
k. Memantau proses Financing Support antara lain adalah proses
pencairan, filling dokumen serta kegiatan custody.
l. Mengelola dan mengebangkan karyawan di setiap UMS
dengan cara memberikan motivasi, pelatihan, coaching secara
berlaka.
m. Menangani turnover tenaga kerja di setiap UMS di area
tanggung jawabnya.
n. Membangun reputasi BRI Syariah di areanya.
o. Mengelola ekspansi jaringan UMS di areanya.
p. Membangun relasi dengan aparat setempat di areanya.
19) Micro Area Support
Tujuan Jabatan:
Membantu, mengawasi dan mengelola administrasi pembiayaan,
kegiatan cash pick up di unit mikro syariah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 84
Tanggung Jawab Utama:
a. Melakukan pre screening dan pemeriksaan kelengkapan berkas
aplikasi permohonan pembiayaan mikro yang diajukan SO dan
regestrasi terhadap berkas aplikasi permohonan pembiayaan
mikro tersebut.
b. Melakukan proses permohonan BI Checking ke financing
support dan melampirkan dokumen hasil BI Checking pada
berkas aplikasi permohonan pembiayaan mikro.
c. Membuat akad pembiyaan, pengikatan jaminan dan surat-surat
yang dibutuhkan dalam proses pembiayan mikro.
d. Memastikan kelengkapan dokumen pembiayaan dan jaminan
sesuai dengan DCL dan ketentuan sebelum mengirimkan IRP
ke financing support untuk proses realisasi.
e. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiataan cash pick
up
f. Filling dokumen-dokumen.
20) Micro Sales Officer.
Tujuan Jabatan:
a. Bertanggung jawab atas performance keuntungan UMS dengan
tujuan meningkatkan laba perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas akuisisi penjualan dengan kualitas
calon nasabah yang baik.
c. Mampu melaksanakan sales proses dengan displin tingki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 85
d. Merupakan perwakilan BRI Syariah di Area dalam rangka
membina hungan komunitasnya.
Tanggung jawab Utama:
a. Mencapai target sales produk pembiayaan micro yang ditetap.
b. Melakukan proses pemasaran produk mikro BRI Syariah
kepada calon nasabah di sekitar konutiasnya sesuai radius yang
disetujui antara lin di pasar dan lingkungan pasar atau plasma.
c. Veritifikasi awal calon nasabah dan memastikan kelengkapan
persyaratan dokumen pembiayaan.
d. Mendapatan nasabah baru, nasabah take over dan nasabah
existing.
e. Menjalankan sales proses dengan displin tinggi antara lain
adalah pipeline, DSAR, WSAR, Papan Sales.
21) Micro Relationship Officer.
Tujuan Jabatan:
a. Merupakan perwakilan BRI Syariah di Cabang/ Cabang
pembantu dalam membina hubungan dengan komunitasnya dan
menyelesaikan tunggakan/ pembiayaan bermasalah sampai
dengan hari tunggakan 30.
b. Bertanggung jawab atas pemeliharan kualitas nasabah eksis.
c. Bertanggung jawab atas penyelasaian tnggakan nasabah dengan
lama tunggakan di bawah 39 hari dan mencari alternative
penyelesaian lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 86
Tanggung Jawab Utama:
a. Merupakan pick up angsuran harian nasabah.
b. Melaksanakan proses early detection terhadap kondisi dan
kemampuan bayar nasabah
c. Melakukan rekonsiliasi dan membuat laporan terhadap hasil
pick up harian.
d. Bertanggung jawab dan melakukan monitoring terhadap hasil
collection yang menjadi tugas dan wewenang (day past due <
30 hari)
e. Melaksanakan disiplin proses maintain dan cillection.
f. Melaksanakan cross selling atau penjualan produk lain BRI
Syariah terhadap nasabah eksis maupun nasabah lain.
g. Membuat dan melaksanakan kegiatan gathering/ kegiatan
social seperti mengadakan pengajian, mengadakan sunatan
masal, menghadiri resepsi nasabah, dll.
h. Audit rating baik dan tidak ada penyimpangan.
22) Micro Area Financing Officer
Tujuan Jabatan:
Melakukan financing analiysis dan penilaian jaminan sesuai
dengan kebijakan pembiayaan dan pedoman pelaksanakan
pembiayaan mikro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 87
Tanggung Jawab Utama:
a. Melakukan review terhadap dokumen dan proposal
pembiayaan.
b. Melakukan analisis terhadap kelayakan pembiayaan calon
nasabah dengan cara melakukan wawancara dan melakukan
kunjungan langsung ke nasabah untuk pembiayaan
Rp.2.500.000,- s/d Rp.500.000.000,-
c. Melakukan taksasi jaminan pembiayaan mikro.
d. Memberikan persetujuan atau menolak proposal pembiayaan
berdasarkan hasil analisis.
e. Memproses proposal sesuai dengan SLA yang ditetapkan.
f. Membuat intruksi realisasi pembiayaan sesuai dengan
kebijakan.
g. Menjalankan proses pembiayaan sesuai dengan kebijakan.
h. Penyelidikan informasi negative calon nasabah.
i. Mematuhi kebijakan pembiayaan dan P3M BRI Syariah.
j. Melakukan pembiayaan kepada unit Financing Officer.
23) Unit Micro Syariah Head
Tujuan Jabatan:
a. Bertanggung jawab atas performance keuntungan UMS dengan
tujun meningkatkan laba perusahaan.
b. Mengelola seluruh staf UMS dalam mendukung kegiatan
dengan tujuan tercapainya sustainable growth.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 88
c. Merupakan perwakilan BRI Syariah di area dalam rangka
membina hubungan dengan komunitasnya.
Tanggung Jawab Utama:
a. Menyetujui proses pembiayaan Rp.2.500.000,- s/d
Rp.75.000.000,-
b. Mengelola sales officer (SO) dan Relationship Officer untuk
mencapai target pembiayaan dan mendapatkan nasabah baru
serta nasabah Take Over
c. Memastikan berjalannya displin proses serta melaksanakan
sales process (Pipeline, DSAR, WSAR, Join Field Work,
meeting berkala dan papan sales)
d. Memastikan sustainable growth dan sales performance setiap
nasabah
e. Mengali potensi, membangun dan membina komunitas di
radius UMS yang ditetapkan.
f. Melakukan monitor berkala terhadap kualitas pembiayaan dan
proses maintenance nasabah dengan melakukan proses analisa
dan kunjungan.
g. Melakukan monitor pembayaran angsuran, keterlmbatan
angsuran serta proses penagihan.
h. Melakukan pembinaan dan monitoring kepada Unit Financing
Support (UFS) dalam menjalankan prosedur operasional sesuai
dengan system dan prosedur operasional yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 89
i. Bertanggung jawab atas penyediaan laporan ke kantor pusat
dan kantor cabang/ kantor cabang pembantu yang akurat dan
berkala berkaitan dengan performa UMS.
j. Meminimisasi resiko Financing Risk dan Operation Risk.
k. Memantau proses financing support antara lain adalah proses
pencairan, filling dokumen serta kegiatan custody.
l. Mengelola dan mengembangkan karyawan di setiap UMS
dengan cara memberikan motivasi, pelatihan, coaching secara
berkala
m. Menangani turnover tenaga kerja.
n. Membangun reputasi BRI Syariah di areanya.
o. Menandatangani perjanjian pembiayaan dan pengikatan
jaminan.
p. Berdasarkan surat tugas dapat menandatangani putusan
pembiayaan di UMS lain apabila UMS Head unit tersebut
berhalangan hadir.
q. Membangun relasi dengan aparat setempat di areanya.
24) Micro Collection Supervisior.
Tujuan Jabatan:
a. Merupakan perwakilan BRI Syariah di kantor Cabang/ Cabang
Pembantu dalam melakukan collection terhadap tunggakan/
pembiayan bermasalah di unit-unit yang menjadi wilayahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 90
b. Bertanggung jawab atas penyelesaian pembayaran bermasalah
dengan melkaukan pebainaan/ koordinasi dengan RO/ FC/ UH.
c. Mengusulkan dan mereveiw permohonan restrukturisasi
pembiayaan bermasalah.
d. Melakukan recovery terhadap nasabah yang telah dihapus
buku.
e. Mengusulakn litigasi terhadap nasabah yang sudah tidak
kooperatif lagi.
f. Melakukan pengelolaan dan penjualan atas asset yang telah
dikuasai Bank (AYDA)
g. Melakukan pembinaan kepada RO/ FC/ UH yang memeliki
tunggakan besar.
Tanggung Jawab Utama:
a. Melakukan collection atas tunggakan pembiayaan bermasalah
dengan hari tunggakan (day past due/ DPD) 30+
b. Melaksanakan disiplin proses collection/ penagihan
c. membuat usulan dan mereview permohonan restrukturisasi
nasabah dengan hari tunggakan (day past due/ DPD) 30+
d. Melakukan recovery terhadap pembiayaan nasabah yang telah
dihapus buku.’
e. Melakukan pengelola dan penjualan asset yang dikuasai Bank
(AYDA)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 91
f. Melakukan proses litigasi terhadap nasabah yang tidak
kooperatif.
g. Mengusulkan penyelesai pembiayaan dengan penyerahan
jaminan secara sukarela.
h. Melakukan pembinaan terhadap UH/ RO/ FC yang mengalami
peningkatan tunggakan dan meemlihara kualitas nasabah eksis.
i. Melaksanakan audit rating dengan baik dan tidak ada fraud
3) Produk BRI Syariah
1) Simpanan
Produk simpanan BRI Syariah dibagi menjadi dua yaitu:
a. simpanan dengan prinsip titipan (wadi’ah)
simpanan dengan prindsip titipan atau wadi’ah dapat berupa:
(1) TabunganKu
TabunganKu BRISyariah iB adalah tabungan untuk Warga
Negara Indonesia perorangan yang menggunakan prinsip
titipan dengan persyaratan mudah dan ringan yang bebas
biaya administrasi serta memiliki berbagai keuntungan.
Fasilitas tabunganKu adalah
Aman, karena diikutsertakan dalam program
penjaminan pemerintah
Dapat bertransaksi untuk setoran tunai diseluruh
jaringan kantor cabang BRISyariah secara online
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 92
Gratis biaya administrasi tabungan
Bonus sesuai kebijakan bank
Pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang
diterima
Syarat dan ketentuan yang berlaku
Fotokopi KTP yang masih berlaku
Setoran awal minimal Rp. 20.000
Setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000
(2) Giro wadi’ah
Giro wadi’ah adalah simpanan yang dikelola berdasarkan
prinsip titipan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menngunakan cek atau bilyet giro.
Fasislitas yang terdapat dalam giro wadi’ah adalah :
aman karena dikutsertakan dalam program
penjaminan pemerintah
dapt bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang
BRISyariah secara online
kemudahan bertransaksi bisnis dapat dilakukan sehari-
hari
buku cek dan bilyet giro sebagai media penarikan
bonus sesuai kebijakan bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 93
pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang
diterima
tersedia layanan perbankan elektronik untuk
kemudahan transaksi perbankan non tunai tanpa
hambatan waktu maupun tempat
Syarat dan ketentuan yang ada dalam giro wadi’ah
BRISyariah adalah sebagai berikut:
Perorangan : setoran minimal awal Rp 2500.000,
setoran selanjutnya minimal Rp 50.000, fotokopi KTP,
NPWP
Perusahaan : setoran awal minimal Rp 5000.000,
setoran selanjutnya minimal Rp50.000, fotokopi KTP
yang masih berlaku dari pengurus, akte pendirian
perusahaan beserta prubah (jika ada), serta pengesahan
departeman kehakiman, surat persetujuan pengurus,
TDP, SIUP, NPWP
(3) Tabungan BRIS
Tabungan BRISyariah iB merupakan tabungan dari
BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan
prinsip titipan, dipersembahkan untuk yang menginginkan
kemudahan dalam transaksi keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 94
Fasilitas:
Aman, karena diikutsertakan dalam program
penjaminan pemerintah
Dapat bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang
BRIsyariah secara online
Dengan kartu ATM BRISyarih, anda mudah
melakukan transaksi dilebih dari 4.000 ATM BRI
diseluruh Indonesia
Berbagai layanan yang dapat dilakukan melalui kartu
ATM BRISyariah, yaitu antara lain:
Informsai saldo
Ganti pin
Tarik tunai
Transfer ke BRISyariah atau BRI
Pembayaran tagihan rutin (PLN, Telkom, flexi)
Tersedia layanan perbankan (phone banking, callBRIS
500-789, internet banking, SMS banking) untuk
kemudahan transaksi perbankan non tunaitanpa
hambatan waktu maupun tempat
Bonus sesuai kebijakan bank
Pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang
diterima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 95
Syarat dan ketentuan
Fotokopi KTP yang masi berlaku
Setoran awal Rp 50.000
Setoran selanjutnya minimal Rp 10.000
b. simpanan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah)
(1) Tabungan Haji Mudharabah
tabungan haji merupakan tabungan investasi dari
BriSyariah bagi calon haji yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) dengan
prinsip bagi hasil
Fasilitas :
aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan
pemerintah
dapat bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang
BRISyariah secara online
gratis :
biaya administrasi tabungan
biaya asuransi jiwa dan kecelakaan
bagi hasil yang kompetitif
pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang
didapat
kemudahan dalam merencanakan persiapan ibadah haji
tersedia ilihan kelompok bimbingan ibadah haji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 96
dana talangan haji IB yang merupakan solusi terbaik
mempercepat ke baitullah denagn persyaratandan
ketentuan yang mudah dan tepat.
Syarat dan ketentuan
fotokopi KTP
setoran awal Rp. 50.000
setoran selanjutnya minimal Rp 10.000
(2) Deposito Mudharabah
Deposito iB adalah salah satu jenis simpanan berdasarkan
prinsip bagi hasil. Hasil investasi nantinya tidak hanya
menguntungkan tetapi juga membawa berkah..
Fasilitas yang terdapat pada deposito iB BRISyariah adalah
sebagai berikut:
aman karena dikutsertakan pada program penjaminan
pemerintah
tersedia pilihan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan
bagi hsil yang kompetitif
pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang
didapatkan
pemindahbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil
yang didapatkan ke rekening tabungan atau giro di
BRISyariah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 97
dapat diperpanjang secara otomatis denagan nisbah bagi
hasil sesuai kesepakatan pada saat diparpanjang
dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan
Syarat dan ketentuan berlaku
perorangan : nominal minimal Rp 2500.000, fotokopi
KTP yng masih berlaku, NPWP, memiliki rekening
tabungan atau giro di BRISyariah
perusahaan : nominal minimal Rp 2500.000, fotokopi
KTP yang masih berlaku dari pengurus, akte pendirian
perusahaan beserta perubahan (jika ada), serta
pengesahan departemen kehakiman, surat persetujuan
pengurus, SIUP, NPWP, memiliki rekening tabungan
atau giro di BRISyariah
2) Jasa BRISyariah
a. Gadai IB
Gadai IB BRISyariah hadir sebagai solusi terbaik untuk
memperoleh dana tunai dan investasi.
Fasilitas :
(1) Persyaratan mudah dan proses cepat
(2) Nilai pinjaman maksimum 90% dari nilai taksir barang
untuk perhiasan dan 93% untuk logam mulia
(3) Biaya administrasi terjangkau dan berdasarkan berat emas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 98
Jangka waktu pinjaman maksimal 120 hari dan dapat
diperpanjang
Fleksibelitas dalam pelunasan sesuai kemampuan
Dapat dilunasi sebelum jatuh tempo
Penyimpanan yang aman dan beransuransi syariah
Mendapatkan Sertifikat Gadai Syariah
b. Remittance
BRISyariah menyediakan fasilitas transfer tanpa perlu memiliki
rekening di bank untuk dapat menerima kiriman uang. Cukup
gunakan telepon seluler (ponsel) untuk bertransaksi.
Fasilitas :
(1) Cepat dan aman, dengan dukungan teknologi yang handal
dan jarungann yang luas
(2) Mudah, cukup dengan mengisi form aplikasi yang telah
disediakan, meunjukan ID (KTP, SIM, Paspor) yang masih
berlaku dan nomor ponsel
(3) Hemat dengan biaya yang ringan dan kurs yang kompetitif
(4) Fleksibel, dapat dilakukan di manapun di cabang BRIS dan
outlet-outlet berlogo Remittance BRISyariah
3) Pembiayaan
Produk pembiayaan BRI syariah dibagi menjadi dua yaitu:
a. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dapat berupa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 99
(1) Dana talangan haji
Dana talangan haji iB BRISyariah merupakan layanan
pinjaman untuk nomor porsi pelaksanaankan ibadah haji
dengan pengembalian yang ringan dan pilihan wkatu yang
fleksibel besrta jasa pengurusannya sehingga leluas dalam
mewujudkan niat ke baitullah
Manfaat :
Member dana talangan haji maksimum Rp 23 juta
dengan syarat memiliki tabungan haji iB
Gratis asuransi jiwa sampai dengan usia 60 tahun
Fasilitas yang tersedia adalah :
Pilihan jangka waktu pengembalian yang fleksibel (3, 6,
12, 18, 24, 30, 36 bulan)
Online dengan SISKOHAT (sistem komputerisasi haji
terpadu)
Syarat dan ketentuan berlaku
Fotokopi kartu identitas dari dan kartu kelurga
Membuka tabungan haji iB dengan minimal saldo Rp 2
juta
Biaya administrasi dibayar dimuka
Upah pengurusan talangan haji dibayar dimuka
Pelunasan pinjaman secara sekaligus saat jatuh tempo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 100
Dimungkinkan mendapatkan pinjaman dana talangan
haji untuk anggota kelurga lainnya
Syarat dan ketentuan berlaku
(2) Musyarakah
Produk pembiayaan mikro adalah produk pembiayaan yang
mempunyai pagu antara Rp 5 juta – Rp 500 juta dengan
jangka waktu 6 – 36 bulan
Terdapat katagori pagu dalam BRISyariah yaitu:
Mikro 25iB adalah Rp 5 juta – Rp 25 juta
Mikro 75iB adalah Rp 5 juta – 75 juta
Mikro 500iB adalah Rp > 75 juta – 500 juta
Persyaratan Umum
Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
Usia minimal 21 tahun/ telah manikah untuk usia
kurang dari 18 tahun
Wiraswasta yang usahanya sesuai dengan prinsip
syariah
Lama usaha calon nasabah :
Untuk mikro 75iB dan mikro 500iB, lama usaha
minimal 2 tahun
Untuk mikro 25iB, lama usaha minimal 3 tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 101
Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau
investasi
Memiliki usaha tetap
Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau
orang tua atau anak kandung
Biaya administrasi mengikuti syarat dan ketentuan
berlaku
Syarat dan ketentuan berlaku:
Fotocopi calon nasabah dan pasangan
Kartu keluarga dan akta nikah
Akta cerai atau surat kematian pasangan
Surat ijin usaha atau surat ijin keterangan usaha
Persyaratan dokumen khusus
Bagi mikro 75ib dan mikro 500iB wajib memberikan
jaminan dan NPWP yang dimiliki
b. Pembiayaan dengan prinsip jual beli
(1) KKB
KKB adalah Kepemilikan kendaraan bermotor yang
memberikan keleluasaan untuk pembelian kendaraan
(mobil baru maupun bekas pakai serta bebas menentukan
pilihan merk).
Fasilitas :
Persyaratan mudah dan proses cepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 102
Uang muka ringan
Margin kompetitf
Angsuran tetap sepanjang jangka waktu yang telah
ditentukan
Jangka waktu hingga 5 tahun
Biaya administrasi terjangkau
Syarat dan ketentuan :
Pemohon minimal berusia 21 tahun atau sudah
manikah, pada masa pembiayaan lunas berusia
maksimum
55 tahun pegawai ( usia pensiunan)
65 tahun untuk pengusaha, professional
Karyawan/wiraswasta/professional dengan masa kerja
Karyawan : minimal 2 tahun
Professional: minimal 2 tahun praktek
Wiraswasta : pengalaman menjalankan usaha
minimal 3 tahun
Berpenghasilan dan mampu mengangsur setiap bulan
sampai dengan jatuh tempo
Jaminan adalah objek pembiayaan KKB iB
Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank
Dokumen yang dilengkapi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 103
Pegawai : fotocopi KTP, surat keluarga dan surat
nikah, rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir,
slip gaji terakhir/ surat keerangan penghasilan,
NPWP
Pengusaha : fotocopi KTP, kartu keluarga dan
suratnikah,, rekening Koran/ tabungan 3 bulan
terakhir, laporan keuangan 2 tahun terakhir, NPWP
Professional : fotokopi KTP, kartu kelurga dan surat
nikah, surat ijin praktek, rekening Koran/ tabungan
3 bulan terakhir, slip gaji terakhir/ surat keterangan
penghasilan, NPWP
(2) KPR BRISyariah iB
Kepemilikan rumah BRISyariah iB (KPR BRISyariah iB)
kini hadir membantu mewujudkan memiliki rumah idaman.
Berbagai keperluan dapat dipenuhi melaluikepemilikan
rumah BRIsyariah (KPR BRISyariah) seperti pembelian
rumah,apartemen, ruko, rukan, tanah, kavling,
pembangunan serta renovasi.
Fasilitas :
Persyaratan mudah dan mudah
Uang muka ringan
Margin kompetitif dan tetap sepanjang jangka waktu
pembiayaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 104
Angsuran tetap sepanjang jangka waktu pembiayaan
Jangka waktu hingga 15 tahun
Biaya administrasi terjangkau
Bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo
Subsidi uang muka (SUM) dari kemenpera
Bantuan Uang Muka (BUM) dari bapertarum-PNS
untuk pegawai negeri sipil
Syarat dan ketentuan berlaku :
Pemohon minimal berusia 21 tahun atau sudah
manikah, pada masa pembiayaan lunas berusia
maksimum
55 tahun pegawai ( usia pensiunan)
65 tahun untuk pengusaha, professional
Karyawan/wiraswasta/professional dengan masa kerja
Karyawan : minimal 2 tahun
Professional: minimal 2 tahun praktek
Wiraswasta : pengalaman menjalankan usaha
minimal 3 tahun
Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank
Dokumen yang dilengkapi:
Pegawai : fatotokopi KTP yang masih berlaku, kartu
kelurga dan surat nikah, rekening koran/ tabungan 3
bulan terakhir, slip gaji, NPWP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 105
Pengusaha : fotokopi KTP yang masih berlaku,
kartu keluarga dan surat nikah, rekening Koran/
tabungan 3 bulan terakhir, laporan keuangan 2 tahun
terakhir, NPWP
Professional : fotokopi KTP yang masih berlaku,
kartu keluarga dan surat nikah, surat ijin praktek,
rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir, slip
gaji,NPWP
B. Prosedur Pembiayaan pada BRISyariah
Dalam pelaksanaan proses pembiayan, ada beberapa petugas bank yang
terlibat, yaitu:
1. Account Officer
Account officer adalah petugas bank yang melakukan proses analisis
suatu permohonan pembiayaan, menuangkannya dalam suatu usulan
untuk mendapatkan persetujuan, dan ketika pembiayaan telah
terealisasi seorang account officer melakukan fungsi monitoring agar
pembiayaan tersebut lancer sehinnga akhirnya dapat lunas tapat waktu.
2. Komite Pembiayaan
Komite Pembiayaan yaitu pejabat bank yang mempunyai kewenangan
untuk memberikan keputusan persetujuan pembiayaan. Pada
praktiknya pejabat yang ditunjuk sebagai komite pembiayaan yang ada
disetiap bank bisa berbeda-beda. Namun umumnya dibagi berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 106
kelas atau level kantor, mulai dari level cabang, area/ wilayah, divisi
pembiayaan dikantor pusat, hingga mencapai level direksi dan
komisaris. Masing- masing tingkat mempunyai batas maksimal flafon
pembiayaan yang bisa diberikan. Semakin tinngi jabatannya maka
limit memutus pembiayaanpun makin besar. Dengan demikian bila
suatu cabang memproses embiayaan dengan nilai nominal permohonan
diatas limit kewenangannya, maka abang tersebut harus meneruskan
proses persetujuan kepada komite pembiayaan yang lebih tinggi
kewenangannya.
3. Pejabat operasional
Pejabat operasional adalah pejabat yang berwenang untuk
mengeksekusi pembiayaan yang sudah disetujui dan dilakukan
pengikatan, dengan mencairkan dana pembiayan ke rekening nasabah.
4. Bagian Administrasi
Bagian Administrasi adalah petugas bank yang bertanggung jawab
untuk melakukan ddokumentasi dan penyimpanan atas seluruh berkas
pembiayaan dan bukti kepemilikan jaminan.
Secara umum proses pembiayaan di BRI Syariah tidak jauh dengan
perbankan pada umumnya. Proses pembiayaan diperbankan melalui
tahapan-tahapan yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 107
1. Pengajuan permohonan pembiayaan oleh nasabah
2. Investigasi
Investigasi adalah kegiatan untuk mengenali pemohon pembiayaan
melalui beberapa sumber yaitu:
1) Menggali informasi dari pihak lain, melalui:
a. Interbank Checking
Interbank checking atau lebih dikenal dengan SID-BI ( Sistem
Informasi Debitur – Bank Indonesia) adalah suatu sistem
pelaporan debitur atau nasabah pembiayaan perbankan kepada
Bank Indonesia. Dalam SID bisa diketahui apakah seseorang
sedang atau tidak menikmati fasilitas pembiayaan atau kredit
dari bank. Jika seseorang tercantum sedang menikmati fasilitas
dari bank, maka akan dapat diketahui informasi terkait
pembiayaan tersebut meliputi:
(1) Nama bank pemberi fasilitas
(2) Plafon dan outstanding terakhir fasilitas
(3) Jaminan yang diikat oleh bank
(4) Kondisi kolektibilitas pembayaran kewajiban nasabah
kepada bank
Informasi terpenting SID adalah pada laporan tingkat
kolektibilitas pembiayaan yang saat ini sedang dinikmati oleh
pemohon.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 108
b. DHN ( Daftar Hitam Nasional)
DHN adalah suatu pelaporan yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, berisikan informasi mengenai pemilik rekening giro
diseluruh perbankan di Indonesia yang mengalami black list
karena adanya tolakan penarikan giro akibat dana yang tersedia
tidak cukup. Mekanisme pelaporan DHN diatur ersendiri oleh
Bank Indonesia
c. Negative List
Dalam kebijakan pembiayaan, masing-masing bank memiliki
ketentuan mengenai sector usaha yang dapat dibiayai dan tidak
dapat dibiayai. Beberapa bank membuat rating sector usaha
dari yang sangat menarik sampai yang tidak menarik. Rating
ini sewaktu-waktu bisa berubah, bergantung pada kondisi
perekonomian dan kondisi sector usaha yang bersangkutan.
d. Trade Checking.
Trade checking bisa dipersamakan dengan business checking,
market checking yaitu sesuatu kegiatan yang bertujuan
melakukan pengecekan melalui pihak ketiga atas segala
informasi yang dibutuhkan mengenai pemohon
2) Pengumpulan data melalui pemenuhan persyaratan oleh pemohon
berupa dokemen-dokumen yang mendukung pemohon.dalam
berhubungan dengan bank, nasabah pembiayaan akan menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 109
subyek hokum dalam perikatan pembiayaan. Status pemohon
sebagai subyek hokum secara umumdibedakan menjadi:
a. Perorangan
Perorangan yaitu individu atau pribadi yang mampu dan cakap
untuk melakukan tindakan hokum yang telah ditentukan
undang-undang atau peraturan yang berlaku. Yang tergolong
perorangan adalah karyawan swasta, pegawai negeri sipil, TNI-
polri, perorangan wiraswasta, serta perorangan professional
seperti dokter, pengacara dan notaries.
b. Badan Usaha
Badan usaha yaitu badan-badan, perkumpulan atau persekutuan
didalam hokum yang dapat memiliki hak dan kewajiban. Badan
usaha tersebut dapat berbentuk suatu badan hukum atau bukan
badan hokum.
Masing-masing status hokum pemohon akan berbeda dalam
pemenuhan dokumen yang harus diserahkan. Berikut ini adalah
dokumen yang dipersyaratkan oleh bank bagi pemohon
pembiayaan berdasarkan status hukumnya:
a. Legalitas Pemohon
Legalitas pemohon adalah bukti diri yang secara umum diakui
sebagai dokumen yang menunjukan keabsahan identitas
pemohon.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 110
(1) perorangan: KTP ( suami dan istri ), Kartu Keluarga, surat
keterangan bekerja dari perusahaan, akta nikah
(2) badan Usaha : KTP pengurus perusahaan, akta pendirian
dan perubahan perusahaan, pengesahan pendirian tersebut
dari instansi yang berwenang
b. Legalitas Usaha
legalitas usaha adalah dokumen yang disyaratkan bagi
pemohon perorangan, wiraswasta, dan badan hokum yang
meliputi segala bentuk perizinan usaha disesuaikan dengan
jenis usaha dan sector usaha yang dijalankan serta dokumen
pendukung lainnya, antara lain :
(1) NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak)
(2) SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan)
(3) TDP ( Tanda Daftar Perusahaan)
(4) SITU ( Surat Izin Tempat Usaha)
(5) TDR ( Tanda Daftar Rekanan)
(6) SIUJK ( Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi)
(7) Dokumen lainnya yang relevan
c. Legalitas Permohonan
Sebagai dasar proses pembiayaan dibank adalah adanya
permohonan tertulis dari nasabah. Permohonan tersebut dapat
disampakan mealui surat tertulis yang dibuat oleh bank atau
nasabah dalam bentuk pengisian formulir yang telah disediakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 111
bank. Ketentuan bank Indonesia mngatur bahwa bank tidak
diperbolehkan memberikan pembiayaan tanpa adanya
permohonan tertulis dari bank
d. Dokumen Keuangan
Dokumen keuangan yaitu dokumen yang mengandung fakta
mengenai keuangan nasabah.
e. Dokumen Agunan
Dokumen agunan adalah segala dokumen yang menunjukan
bukti kepemilikan suatu harta benda dan secara legal formal
dapat diikat sebagai agunan
Dalam pembiayaan juga dikenal prinsip 5C dalam rangka
mengenali pemohon sebagai calon nasabah pembiayaan, yaitu:
a. Character
Character adalah karakter atau watak pemohon. Merupakan
penilaian terhadap individu-individu sejauh mana dapat
mengemban amanah pembiayaan dari bank
b. Capacity
Capacity adalah penilaian mengenai kemampuan pemohon
dalam menjalankan usaha dan menghasilkan keuntungan dan
pada akhirnya mampu membayar kewajiban kepada bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 112
c. Capital
Capital adalah penilaian terhadap pemodalan usaha yang
dijalankan, termasuk juga penilaian atas aspek keuangan
pemohon
d. Condition
Condition adalah penilaian terhadap kondisi umum yang
mempengaruhi kegiatan usaha seperti kondisi pasar, persaingan
dagang, peraturan pemerintah, peraturan lain yang menyangkut
ekspor-impor, dan lain sebagainya
e. Collateral
Collateral adalah penilaian atas aspek jaminan yang diperlukan
untuk menjamin pembiayaan yang diberikan
3. Solisitasi
Solisitasi adalah kegiatan menggali informasi lebih dalam melalui
kunjungan langsung kepada usaha nasabah
4. Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan adalah usulan berbentuk proposal yang dibuat
oleh account officer, berisikan analisis atas segala aspek mengenai
permohnan pembiayaan, untuk dimintakan persetujuan dari komite
pembiayaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 113
5. Pemutusan Pembiayaan
Pemutusan Pembiayaan adalah tahap diputuskannya persetujuan suatu
permohonan oleh komite pembiayaan. Selanjutnya dilakukan
pembuatan surat penegasan persetujuan kepada pemohon pembiayaan.
6. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pemenuhan dokumen-dokumen terkait
pembiayaan secara menyeluruh untuk disimpan oleh bank di bawah
tanggung jawab bagian legal dan administrasi pembiayaan, dokumen-
dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen legalitas dan permohonan
2) Dokumen analisis pembiayaan
3) Dokumen persetujuan pembiayaan
4) Dokumen akad pembiayaan dan berkas-berkas yang melampirinya
5) Dokumen jaminan dan pengikatannya
6) Dokumen penutupan asuransi
7. Realisasi pembiayaan
Realisasi pembiayaan adalah tahap pencairan pembiayaan setelah
seluruh persyratan dipenuhi dan dokumen jaminan diserahkan kepada
bank.
8. Pelaksanaan kewajiban
Pelaksanaan kewajiban adalah tahapan dimana pemohon pembiayaan
telah menjadi nasabah bank yang mempunyai kewajiban untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 114
membayar angsuran atau bagi hasil sebagai konsekuensi atas
pembiayaan yang diterimanya.
Secara ringkas skema berikut menggambarkan proses pembiayaan,
sejak permohonan diterima hingga disetujui dan dilaksanakan pencairan
fasilitas pembiayaan
Gambar 3.1
Tidak Lolos
Tidak Layak
Pengajuan Pembiayaan Oleh Nasabah
Pemenuhan Data dan Dokumen
Trade Checking, BI
Checking, Negative List,
DHN
DHN On the spot: Survei Usaha dan Survei
Jaminan
Analisis Pembiayaan
Penyusunan Usulan Pembiayaan
TOLAK
TOLAK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 115
Tidak Disetujui
Tidak bisa dipenuhi
Pada skema yang menggambarkan tentang proses pembiayaan diatas
maka dapat dilihat bahwa analisis pembiayaan dan persetujuan komite
pembiayaan adalah factor yang paling penting dalam proses pembiayaan.
Karena kedua factor inilah yang akan menjadi tombak keberhasilan
pembiayaan pada bank syariah. Kedua factor tersebut sangat membutuhkan
ketelitian atau kecermatan dalam mengidentifikasi nasabah. Jika salah satu
Persetujuan Komite
pembiayaan
Penerbitan Surat penegasan
persetujuan Pembiayaan (SP3)
Pemenuhan Syarat SP3
1. Penandatangan Akad
2. Pengikatan Jaminan
3. Pencairan pembiayaan
BATAL
TOLAK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 116
dari kedua factor tersebut terjadi kesalahan, akan mengakibatkan kerugian
pada perusahaan. Karena hal tersebut menyangkut nasabah dalam
pemenuhan kewajibannya kelak.
C. Perhitungan Nisbah bagi hasil
1. Cara perhitungan nisbah bagi hasil
Nisbah bagi hasil adalah factor yang sangat penting, karena
nisbah adalah sesuatu yang disepakati bersama antara kedua belah
pihak yang mempunyai kesepakatan bersama. Ada dua pola bagi hasil,
yaitu revenue sharing dan profit sharing. Revenue sharing adalah
suatu metode yang dibagi hasilkan adalah hasil usaha atau penjualan
tanpa menghitung pengeluaran atau biaya. Sedangkan profit sharing
adalah jika yang dibagihasilkan telah dikurangi dengan pengeluaran
dan biaya-biaya.
Pembiayaan dengan pola bagi hasil terbagi menjadi dua jenis,
yaitu: musyrakah dan mudharabah. Dalam pembiayaan musyarakah,
bank dan nasabah saling menyatukan modal untuk membiayai suatu
usaha yang dijalankan nasabah. Sedangkan dalam pembiayaan
Mudharabah, bank bertindak sebagai pemodal tunggal dan nasbah
sebagai pelaksana pekerjaan
Stuktur Pembiayaan:
1) Proyeksi peningkatan omzet
2) Jumlah pembiayaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 117
3) Jangka waktu pembiayaan
4) Hasil yang diharapkan
5) Total pengembalian = Jumlah pembiayaan + Hail yang diharapkan
6) Angsuran pokok per bulan = Jumlah pembiayaan : Jangka waktu
pembiayaan
7) Pendapatan Kotor
Rumus perhitungan nisbah bagi hasil:
Nisbah pembiayaan:
1) Nisbah bagi nasabah = Hasil yang diharapkan : Proyeksi
peningkatan omzet x 100%
2) Nisbah bagi bank = 100% - Nisbah Nasabah
3) Rasio nisbah keduabelah pihak = Nisbah Nasabah : Nisbah
Bank
4) Distribusi bagi hasil kepada nasabah = Nisbah Nasabah x
pendapatan kotor
5) Distribusi bagi hasil kepada bank = Nisbah bank x Pendapatan
Kotor
2. Metode perhitungan nisbah bagi hasil
a. Cara bagi hasil pada pembiayaan mudharabah
Salah satu produk yang menjadi keunggulan bank syariah
adalah pembiayaan mudharabah. Melalui pembiayaan tersebut
bank dapat membiayai 100% kebutuhan modal kerja nasabah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 118
sedangkan nasabah memberikan share dalam bentuk skill atau
keterampilan dalam menjalankan usaha yang dibiayai tersebut.
Berikut adalah contoh kasus dari pembiayaan mudharabah.
Bapak rifai pedagang buku melakukan kerja sama dengan
bank syariah menggunakan akad mudharabah (bank syariah
sebagaipemilik dana dan bapak rifai sebagai pengelola dana). Bank
syariah memberi modal sebesar Rp 10.000.000 sebagai modal
usaha pada tanggal 1 januari 2010 dengan nisbah bagi hasil sebesar
bank syriah : rifai = 30%: 70%. Pada tanggal 31 pebruari 2010,
bapak rifai memberikan laporan laba rugi penjualan buku sebagai
berikut :
Penjualan Rp 1000.000
HPP : (Rp 700.000)
Laba kotor : Rp 300.000
Biaya-biaya: Rp 100.000
Laba bersih Rp 200.000
(1) Perhitungan dengan menggunakan profit sharing
Bank syariah = 30% x laba bersih
30% x Rp 200.000 = Rp 60.000
Rifai = 70% x laba bersih
70% x Rp 200.000 = Rp 140.000
(2) Perhitngan dengan menggunakan metode revenue sharing
Bank syariah = 30% x laba kotor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 119
30% x Rp 300.000 = Rp 90.000
Rifai = 70% x laba kotor
70% x RP 300.000 = Rp 210.000
b. Cara bagi hasil pada pembiayaan musyarakah
Pembiayaan musyarakah dijalankan apabila nasabah
mempunyai modala atau dana utuk melaksanakan pekerjaan,
royek, atau unventasi nasabah. Hanya saja karena keterbatasan
modal maka nasabah memerlukan suntikan dana dari bank
menutup kekurangan modal kerja tersebut.
Berikut ini dalah contoh kasus dari pembiayaan musyarakah:
Pak warto adalah seorang pedagang yang memiliki omzet
rata-rata Rp30.000.000/bulan atau Rp 360.000.00/ tahun. Untuk
memajukan usaha tersebut, pak warto mengajukan pembiayaan ke
bank syariah sebesar Rp 100.000.000.
Dari pembiayaan diatas dapat diketahui beberapa data sebagai
berikut:
Asumsi peningkatan omzet dagangan setelah dibiayai
meningkat sebesar 20% dari omzet sebelum dibiayai
Expected return bank 10% pertahun
Jangka waktu 1 tahun
Perhitungan nisbah bagi hasil:
Proyeksi peningkatan omzet sebesar 20% dari omzet rata-rata:
=Rp360.000.000,00 x 120% = Rp432.000.000,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 120
Expected return bank = pembiayaan bank x 10%
= Rp 100.000.000,00 x 100% = Rp 10.000.000,00 pertahun
Nisbah bagi hasl bank = (Expected return / proyeksi omzet) x
100%
=(Rp 10.000.000,00/Rp 432.000.000,00) x 100% = 2,3%
Nisbah bagi hasil nasabah = 100% - 2,3% = 97,7%
D. Kendala-kendala penerapan pembiayaan bagi hasil pada perbankan
syariah
1. Kendala Resiko
Kemampuan dan kesiapan bank untuk menyerap resiko
pembiayaan bagi hasil perlu terus menerus ditingkatkan. Hal ini
terkait dengan resiko pendapatan yang tidak pasti, bahkan dapat tidak
memperoleh keuntungan sama sekali. Apabila usaha yang dibiayai
tidak menghasilkan, bahkan rugi maka bank disamping tidak
memperoleh keuntungan juga dibebani PPAP ( pencadangan
Penghapusan aktiva Produktif) yang jumlahnya tidak dapat
dikurangkan dengan jaminan. Berbeda dengan pembiayaan jual beli,
ketika nasabah telah berhutang sejumlah nilai barang yang harus
dibayar dalam kondisi apapun. Dengan demikian keberadaan jaminan
menjadi perlu sebagai alternative pelunasan hutang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 121
Resiko pembiayaan dengan prinsip bagi hasil kemungkinan
tidak memperoleh pendapatan membuat pejabat bank harus berhati-
hati untuk menerapakan pembiayaan ini karena katika pembiayaan
tersebut gagal pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan bank.
2. Kendala administratif
Keberhasilan pembiayaan bagi hasil sangat tergantung pada
pencatatan hasil usaha yang tercatat dengan baik. Namun pada
kenyataannya usaha kecil dan menengah di Indonesia tidak
mempunyai catatan usaha yang, sedangkan untuk usaha yang lebih
besar laporan yang tersedia terkadang kurang mencerminkan hasil
kerja yang sebenarnya
3. Kendala psikis nasabah
Pada pembiayaan bagi hasil hubungan antara nasabah dan bank
memiliki tingkat keterlibatan yang lebih dalam dan langsung terhadap
usaha nasabah dibandingkan dengan pembiayaan atau kredit pada bank
konvensional. Bank harus menerima lebih banyak informasi tentang
bisnis yang dibiayai tersebut. Dan keterlibatan bank yang tinggi ini
dipandang dapat mengurangi keleluasaan dalam menjalankan
usahanya.
Resiko yang terkait pembiayaan mudharabah dan musyarakah
mencakup tiga aspek yaitu sebagai barikut:
1. Business risk (resiko bisnis yang dibiayai)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 122
Permasalahan-permasalahn yang terjadi pada usaha yang dibiayai
seperti permasalahan hokum, market risk, pemogokan atau kerugian
lainnya yang menyebabkan usaha tersebut mengalami keruiandan
berdampak buruk pada pengembalian pembiayaan.
2. Unusual risk
Unusual risk yaitu resiko yang diluar kebiasaan atau luar biasa yang
bisanya dipengaruhi oleh:
Penurunan drastis tingkat penjualan bisnis yang dibiayai
Penurunan drastis harga jual barang / jasa yang dibiayai
3. Disaster risk
Disaster risk adalah keadaan force majeure yang dampaknya sangat
besar terhadap bisnis nasabah
4. Character risk
Sebab- sebab terjadinya carhacter risk adalah:
Kelalaian nasabah dalam menjalnkan bisnis yang dibiayai
perbankan syariah
Pelanggran ketentuan yang telah disepakati sehingga nasabah
dalam menjalankan bisnis yang dibiayai perbankan tidak lagi
sesuai dengan kesepakatan.
Pengelolaan internal perusahaan, seperti manajemen, organisasi,
pemasaran, teknis, produksi, dan keuangan, yang tidak dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 123
secara professional sesuai dengan standar pengelolaan yang
disepakati anatara perbakan syariah dengan nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 124
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prosedur pada pembiayaan pada Bank BRISyariah diawali dengan
adanya pengajuan permohonan pembiayaan oleh nasabah, investigasi,
solisitasi, analisis pembiayaan, pemutusan pembiayaan, dokumentasi,
realisasi pembiayaan, pelaksanaan kewajiban adapun bagian-bagian
dari bank yang terlibat dalam proses pembiayaan adalah account
officer, komite pembiayaan, pejabat operasional, bagian administrasi
2. Terdapat dua cara perhitungan bagi hasil pembiayaan pada BRI
Syariah yaitu revenue sharing dan profit sharing. hasil analisis
menunjukan bahwa metode revenue sharing lebih menguntungkan dari
pada metode profit sharing, karena dalam metode revenue sharing
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak berhubungan dengan
nisbah yang akan didapat oleh BRI Syariah
3. Kendala atau hambatan yang terjadi pada pembiayaan adalah: kendala
resiko, kendala administrative, dan kendala psikis nasabah.
B. Saran
1. Dalam prosedur pembiayaan yang terpenting adalah analisis
pembiayaan dan komite pembiayaan. Karena kedua tahapan tersebut
membutuhkan ketelitian maka perlunya mereview atau mengulang
kembali berkas- berkas yang diterimanya, dan jika ada sesuatu berkas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 125
yang kurang segeralah menginformasikan kekurangan dokemen
tersebut kepada nasabah.
2. Sebaiknya bank BRI Syariah dalam metode pembiayaan bagi hasil
menggunakan metode revenue sharing, karena metode ini dapat
mengantisipasi terjadinya kerugian pada pembiayaan di BRI Syariah.
Hal ini karena metode profit sharing memungknkan nasabah
melakukan rekayasa atas laporan keuangan ( L/R atau neraca)
3. Untuk meminimalkan terjadinya kendala resiko yang mengakibatkan
kerugian pada BRI Syariah, bagian-bagian yang terlibat dalam proses
pembiayaan harus dengan teliti memeriksa dokumen dokumen dan
mengulangnya kembali. Dan bagian yang paling berpengaruh dalam
proses pembiayaan adalah AO, maka AO diharapkan dalam menggali
informasi dapat memosisikan dirinya sebagai seorang businessman
atau investor yang akan memberikan dana pribadinya untuk dikelola
oleh mitra usahanya. Sebagai seorang calon investor, ia pasti akan
menggali informasi dengan sangat detail termasuk kemungkinan-
kemungkinan terburuk yang akan terjadi sebagai risiko suatu usaha. Ia
akan sangat yakin bahwa dananya diberikan kepada orang yang dapat
dipercaya, dan dana tersebut dapat kembali tepat waktu
4. Perlunya meningkatkan kualitas pada administrative pembiayaan, hal
ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pembiayaan.
5. Dalam kendala psikis nasabah bank Perlu meningkatkan kualitas
komunikasi dengan nasabah. Hal ini agar nasabah tidak menganggap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 126
bahwa bank adalah pengganggu yang dapat mengurangi keleluasaan
nasabah dalam menjalankan usahanya, namun bank adalah rekan
bisnis yang dapat diajak diskusi mengenai usaha tersebut.