bab iv hasil dan pembahasan a. orientasi kancah … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3...

21
53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan. A. ORIENTASI KANCAH PENELITIAN Pertama kali yang dilakukan oleh peneliti adalah peneliti harus menentukan tempat penelitian, penentuan subjek dan persiapan segala sesuatu yang berhubungan dengan jalannya penelitian. Untuk menentukan kancah penelitian, peneliti terlebih dahulu mencari data jumlah SMA yang terdapat di Salatiga. Setelah mengetahui jumlah tersebut, peneliti melakukan undi terhadap jumlah SMA yang ada di salatiga. Hasil dari undi acak itu diperoleh SMA Kristen 1 Salatiga yang terambil sebagai sampel penelitian ini. SMA Kristen 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah favorite di Salatiga. Sekolah ini memiliki kurang lebih 500 orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan fasilitas yang mula-mula tersedia 10 ruang, 8 ruang untuk kelas dan 2 ruang untuk Kepala Sekolah, guru- guru, serta Tata Usaha. Kemudian secara bertahap bangunan ditambah dengan ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang-

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah

penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba,

hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

A. ORIENTASI KANCAH PENELITIAN

Pertama kali yang dilakukan oleh peneliti adalah peneliti

harus menentukan tempat penelitian, penentuan subjek dan

persiapan segala sesuatu yang berhubungan dengan jalannya

penelitian. Untuk menentukan kancah penelitian, peneliti

terlebih dahulu mencari data jumlah SMA yang terdapat di

Salatiga. Setelah mengetahui jumlah tersebut, peneliti

melakukan undi terhadap jumlah SMA yang ada di salatiga.

Hasil dari undi acak itu diperoleh SMA Kristen 1 Salatiga

yang terambil sebagai sampel penelitian ini.

SMA Kristen 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah

favorite di Salatiga. Sekolah ini memiliki kurang lebih 500

orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar,

yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga

ditunjang dengan fasilitas yang mula-mula tersedia 10 ruang,

8 ruang untuk kelas dan 2 ruang untuk Kepala Sekolah, guru-

guru, serta Tata Usaha. Kemudian secara bertahap bangunan

ditambah dengan ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang-

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

54

ruang kelas, kantin, wc dan kamar mandi, serta gedung pusat

pembelajaran 3 lantai (perpustakan dan laboratorium).

Setelah memperoleh ijin dari kepada sekolah dan

berkoordinasi dengan guru BK, peneliti kemudian

melakukan penelitian. Kancah penelitian yang digunakan

adalah 200 siswa remaja kelas X dan kelas XI yang berada

dalam rentang usia 15-18 tahun.

Sampel ini datang dari berbagai latar belakang kehidupan

keluarga yang beraneka ragam, yakni dari orang tua yang

secara ekonomi berkelimpahan, berkecukupan dan pas-pasan

dan terdapat pula anak yang berasal dari keluarga yang

kurang memerhatikan kepentingan anak dalam belajar. Ini

terlihat dari perkerjaan orangtua yang dicantumkan siswa

dalam angket yang disebarkan.

B. SUBJEK PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMA yang

berada di Salatiga. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek

adalah remaja SMA yang memiliki orangtua lengkap dan

tinggal bersama orangtua. Sampel penelitian ini adalah siswa

SMA Kristen 1 Salatiga yaitu kelas X dan kelas XI. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

55

C. PROSEDUR PENELITIAN

Setelah dilakukannya proses pemilihan tempat dan

subjek penelitian, maka terdapat beberapa tahap yang

dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan mempersiapkan tahap

persiapan, tahap pengumpulan data dan analisa data.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan awal yang peneliti lakukan adalah

mempersiapkan dua hal yaitu menyusun alat ukur tingkat

kesepian dan alat ukur attachment, kemudian

melaksanakan penelitian.

Alat ukur Tingkat Kesepian dimodifikasi oleh penulis dari

skala Gierveld dan Tillburg (1990). Jumlah item yang

diuji sebanyak 44 item yang terdiri dari 22 item

favourable dan 22 item unfavourable. Sedangkan alat

ukur attachment disusun berdasarkan aspek-aspek pada

teori dari Ainsworth yaitu secure, anxious, dan avoidant.

Jumlah item yang diujikan sebanyak 54 item dimana

semua item adalah item favourable.

2. Perijinan

Penulis melakukan perijinan untuk melakukan penelitian

pada tanggal 18 Maret 2013 kepada pihak SMA Kristen 1

Salatiga. Setelah peneliti mendapatkan ijin untuk

melakukan penelitian, peneliti menyebarkan skala

berkoordinasi dengan guru BK sesuai dengan surat ijin

penelitian no:10890/SMA K.1/TU/IV-2013.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

56

3. Tahap Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan teknik uji coba terpakai

(try out terpakai). Total angket yang disebar sebanyak 200

eksemplar dari 200 eksemplar angket tersebut, dan 175

angket yang terkumpul merupakan total sampel yang

digunakan dalam penelitian ini. Proses pengumpulan data

dilakukan pada tanggal 1-8 April 2013 terhadap siswa

SMA Kristen 1 Salatiga. Untuk pengambilan data di SMA

Kristen 1 Salatiga, peneliti terjun langsung dengan

berkoordinasi bersama guru BK karena pengambilan data

menggunakan waktu pelajaran BK.

4. Tahap Analisa

Analisa yang dilakukan oleh peneliti atas beberapa

kegiatan yaitu sebagai berikut :

a. Peneliti mengecek kembali data yang telah terkumpul

b. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan proses

komputerisasi dengan menginput data dari angket

yang telah dikelompokkan ke dalam komputer untuk

dianalisa lebih lanjut.

c. Peneliti kemudian melakukan perhitungan Uji

Validitas dan Uji Reliabilitas dengan bantuan

program SPSS For Windows Versi 20.

d. Menafsirkan hasil analisa data

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

57

D. HASIL UJI COBA ANGKET

Hasil uji coba terhadap angket tingkat kesepian

dan angket attachment menggunakan uji coba terpakai.

Terdapat beberapa hal yang akan diuji dalam angket ini yaitu

Uji Seleksi Item (Uji Validitas), Uji Reliabilitas, Uji Hasil

Asumsi (Uji Normalitas), dan Uji Korelasi. Perhitungan uji

coba angket terpakai ini menggunakan bantuan SPSS for

windows versi 20.

1. UJI SELEKSI ITEM

a. Uji Seleksi Item Angket Tingkat Kesepian

Hasil perhitungan validitas untuk angket

tingkat kesepian diperoleh validitas angket

yang bergerak antara 0,309 sampai dengan

0,675. Berikut adalah hasil pengukuran item

valid tingkat kesepian.

Tabel 4.1

Item Valid Tingkat Kesepian

Dimensi Item

Jumlah Favourable Unfavourable

Karakteristik

emosi

4*,10*, 16,

22, 32, 38,

41*

1, 7, 13, 19,

29, 35,

44*

10

Bentuk

keterpisahan

sosial

2, 8, 14,

20,25*, 30,

36, 42

5, 11, 17, 23,

27, 33, 39* 13

Perspektif

waktu

6*, 12, 18,

24, 28, 34,

40

3, 9, 15, 21*,

26, 31, 37, 43 13

Total item valid 17 19 36

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

58

*) item gugur

Pada tabel di atas terdapat jumlah item valid

sebanyak 36 item dari jumlah total 44 item, 8

item gugur dikarenakan validitas item < 0,30

sehingga item digugurkan dan tidak

diikutsertakan dalam perhitungan selanjutnya.

Item yang digugurkan adalah item 4 (0,76),

item 6 (0,267) item 10 (0,234), item 21

(0,213), item 25 (0,205), item 39 (-0,639), item

41 (-0,496), dan item 44 (-0,425). Meskipun

terdapat 8 item yang gugur, hal tersebut tidak

menghilangkan indikator yang hendak diukur,

sehingga dapat dikatakan bahwa angket yang

digunakan sebagai skala dalam penelitian ini

adalah valid. Penentuan item tidak gugur

menggunakan ketentuan dari Azwar (2012)

yang menyatakan bahwa item pada skala

pengukuran dapat dikatakan memuaskan dan

memberikan kontribusi yang baik apabila

sebesar .

b. Uji Seleksi Item Angket Attachment

Hasil perhitungan angket attachment diperoleh

validitas angket yang bergerak antara 0,331

sampai dengan 0,669. Dari total 54 item alat

ukur angket attachment ada 13 item yang tidak

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

59

valid karena memiliki korelasi item total <

0,30.

Tabel 4.2

Item Valid Attachment

Aspek

Attachment

Jumlah Item

Favourable

Jumlah

item

valid

Secure

1, 2, 3, 4*, 5*, 6*, 7,

8, 9, 10, 11, 12, 13*,

14*, 15, 16, 17, 18,

19*, 20, 21

15

Anxious

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31*, 32,

33, 34, 35*, 36 13

Avoidant

37, 38, 39, 40, 41, 42,

43, 44, 45, 46, 47*,

48, 49*, 50*, 51*, 52,

53, 54* 13

Total item

valid 41 41

*) item gugur

Pada tabel di atas terdapat jumlah item valid

sebanyak 41 item dari jumlah total 54 item, 13

item gugur dikarenakan validitas item < 0,30

sehingga item digugurkan dan tidak diikutsertakan

dalam perhitungan selanjutnya. Item yang

digugurkan adalah item 4 (-0,224), item 5 (0,001),

item 6 (0,288), item 13 (0,292), item 14 (0,211),

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

60

item 19 (0,299), item 31 (0,177), item 35 (0,298),

item 49 (-0,565), item 50 (-0,279), item 51 (-

0,603), item 54 (-0,534) dan item 47 (0,291) yang

diperoleh dari dua kali proses seleksi item.

Meskipun pada tabel di atas tampak 13 item yang

dibuang, tetapi tidak menghilangkan indikator

yang hendak diukur, sehingga dapat dikatakan

bahwa angket yang digunakan sebagai skala

pengukuran dalam penelitian ini adalah valid.

Selanjutnya 13 item yang tidak valid di atas tidak

akan diikutkan lagi dalam perhitungan selanjutnya.

2. RELIABILITAS

Menurut Azwar (2012) reliabilitas

dinyatakan oleh keofisien reliabilitas yang

angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan

1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi

reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin

rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah

reliabilitasnya.

a. Reliabilitas Angket Tingkat Kesepian

Pada angket tingkat kesepian, pengujian

reliabilitas menggunakan Uji Alpha Cronbach,

dan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,919.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

61

Tabel 4.3

Hasil Reliabilitas Skala Angket Tingkat

Kesepian

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,919 ,919 36

b. Reliabilitas Angket Attachment

Hasil perhitungan reliabilitas angket

attachment diperoleh reliabilitas sebesar 0,930

dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach.

Tabel 4.4

Hasil Reliabilitas Skala Angket Attachment

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

,930 ,930 41

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

62

Menurut Azwar (2012) jika keofisien korelasi

Alpha lebih dari 0,8 maka menunjukkan bahwa

reliabilitas alat ukur termasuk dalam kategori baik.

Dari perolehan reliabilitas angket tingkat kesepian

dan angket attachment di atas, dapat disimpulkan

bahwa alat ukur kedua variable tersebut reliabel

dengan kategori tingkat reliabiltas yang baik yaitu

0,919 dan 0,930. Dari hasil perhitungan reliabilitas

dan validitas, maka angket tingkat kesepian dan

angket attachment dapat dikatakan memenuhi

validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur.

E. UJI ASUMSI

Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah

data yang telah memenuhi asumsi analisa sebagai syarat

untuk melakukan analisis dengan teknik korelasi Pearson

Product Moment. Untuk uji normalitas menggunakan

Kolmogorov-Smirnov.

1. Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

Uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji apakah

distribusi pengisian jawaban sampel normal atau tidak

pada alat ukur yang dipakai (angket Tingkat Kesepian

dan angket Attachment ). Aturan dalam pengujian ini

adalah apabila p < 0,05, maka distribusinya adalah tidak

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

63

normal, demikian pula sebaliknya apabila p > 0,05 maka

distribusinya adalah normal. Hasil Uji Kolmogorov-

Smirnov dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Asumsi Variabel Tingkat Kesepian

Hasil Uji Normalitas yang diperoleh variabel

tingkat kesepian menunjukkan bahwa nilai keofisien

Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,631 dengan nilai

signifikan 0,821 (p > 0,05), sehingga dikatakan

distribusi jawaban sampel adalah berdistribusi

normal. Untuk memperjelas data disajikan dalam

bentuk tabel 4.5 :

Tabel 4.5

Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KESEPIAN

N 166

Normal Parametersa,b

Mean 87,84

Std. Deviation 12,392

Most Extreme Differences

Absolute ,049

Positive ,049

Negative -,036

Kolmogorov-Smirnov Z ,631

Asymp. Sig. (2-tailed) ,821

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

64

b. Uji Asumsi Variabel Attachment

Hasil Uji Normalitas yang diperoleh

variabel tingkat kesepian menunjukkan bahwa nilai

keofisien Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,618

dengan nilai signifikan 0,839 (p > 0,05), sehingga

dikatakan distribusi jawaban sampel adalah

berdistribusi normal. Untuk memperjelas data

disajikan dalam bentuk tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6

Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ATTACHMENT

N 166

Normal Parametersa,b

Mean 132,21

Std. Deviation 14,365

Most Extreme Differences

Absolute ,048

Positive ,048

Negative -,064

Kolmogorov-Smirnov Z ,618

Asymp. Sig. (2-tailed) ,839

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

65

2. Analisa Deskriptif

Berdasarkan data item valid yang ada, maka

selanjutnya dibuat kategori. Dalam penelitian ini akan

dibuat sebanyak 3 kategori, yaitu kategori rendah,

sedang, dan tinggi. Berikut ini adalah formula yang

memudahkan pengkategorian tinggi rendahnya untuk

variabel tingkat kesepian.

2.1 Variabel Kesepian

Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil

pengukuran variabel kesepian pada remaja

digunakan 3 (tiga) kategori, yaitu: tinggi, sedang

dan rendah. Karena itu akan disesuaikan dengan

tiga pola dalam skala attachment. Berikut adalah

hasil perhitungan nilai rata-rata, minimal,

maksimal, dan standar deviasi sebagai hasil

pengukuran skala kesepian.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

66

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Skala

Kesepian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KESEPIAN 175 59 119 88,83 12,939

Valid N (listwise) 175

Berdasarkan tabel di atas, tampak skor empirik

yang diperoleh pada skala kesepian paling rendah

adalah 59 dan skor paling tinggi adalah 119, rata-

ratanya 88,83 dengan standar deviasi 12,939.

Nilai-nilai tersebut diperoleh dari 44 butir item

skala tingkat kesepian. Setiap butir item memiliki

pilihan jawaban sebanyak 4 dengan skoring dari 1

sampai dengan 4 maka peluang skor tertinggi

adalah 4 x 44 = 176 dan peluang skor terendah

adalah 1 x 44 = 44. Dengan adanya skor tertinggi,

skor terendah dan banyaknya kategori, maka dapat

dihitung lebar interval dengan rumus sebagai

berikut :

i = 44

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

67

dengan didapatkannya i dari penggunaan rumus di

atas maka frekuensi hasil pengukuran variabel

kesepian berdasarkan kategori tersebut disajikan

pada tabel 4.8:

Tabel 4.8

Kategori Kesepian

INTERVAL KATEGORI JUMLAH

44 – 88 Rendah 96

89 – 133 Sedang 79

134 – 176 Tinggi 0

TOTAL 175

Dari tabel di atas diketahui bahwa 96 siswa memiliki

tingkat kesepian pada kategori rendah, 79 siswa pada

kategori sedang dan tidak ada siswa yang memiliki

tingkat kesepian dalam kategori tinggi. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa lebih banyak siswa

di SMA Kristen 1 Salatiga yang dijadikan sampel

penelitian menempatkan kategori rendah dalam

tingkat kesepian.

2.2 Variabel Attachment

Untuk menentukan hasil pengukuran

variabel attachment dengan orangtua digunakan 3

(tiga) kategori, yaitu: secure, anxious dan avoidant.

Karena itu merupakan tiga pola yang terdapat

dalam attachment. Berikut adalah hasil

perhitungan nilai rata-rata, minimal, maksimal, dan

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

68

standar deviasi sebagai hasil pengukuran skala

kesepian.

Tabel 4.9

Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Skala

Attachment

Berdasarkan tabel di atas, tampak skor empirik yang

diperoleh pada skala attachment paling rendah adalah

112 dan skor paling tinggi adalah 199, rata-ratanya

162,14 dengan standar deviasi 15,841. Nilai-nilai

tersebut diperoleh dari 54 butir item skala attachment.

Setiap butir item memiliki pilihan jawaban sebanyak

4 dengan skoring dari 1 sampai dengan 4 maka

peluang skor tertinggi adalah 4 x 54 = 216 dan

peluang skor terendah adalah 1 x 54 = 54.

3. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan yanglinear antara kedua variabel

penelitian. Hubungan yang linear menggambarkan

bahwa perubahan pada variabel bebas akan cenderung

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

ATTACHMENT 175 91 112 199 162,14 15,841

Valid N

(listwise) 175

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

69

diikuti oleh perubahan variabel tergantung dengan

membentuk garis linear. Dari hasil uji linearitas

diperoleh diperoleh F beda = 1,594 dan nilai

signifikansi sebesar 0,021. Karena signifikansi lebih

dari 0,05 maka hubungan antara tingkat kesepian

dengan attachment adalah linear. Tabel uji linearitas

disajikan pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

KESEPIAN * ATTACHMENT

Between Groups

(Combined) 24428,925 54 452,388 55,201 ,000

Linearity 23736,697 1 23736,697 2896,363 ,000

Deviation from Linearity

692,229 53 13,061 1,594 ,021

Within Groups 909,683 111 8,195

Total 25338,608 165

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

70

F. UJI HIPOTESIS (UJI KORELASI)

Pengujian hipotesis dilakukan pada masing-masing tipe

dalam attachment dengan menggunakan teknik korelasi

Product Moment dari Karl Pearson.

Tabel 4.11

Uji Korelasi Secure Attachment dengan Kesepian

Correlations

SECURE KESEPIAN

SECURE

Pearson Correlation 1 -,968**

Sig. (2-tailed) ,000

N 166 166

KESEPIAN

Pearson Correlation -,968** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 166 166

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil pengolahan data pada tabel di atas

menunjukkan nilai korelasi sebesar -0,968** dengan

signifikasi 0,000 yang bernilai kurang dari 0,05 sehingga

berarti adanya hubungan negatif antara secure

attachment dengan tingkat kesepian.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

71

G. PEMBAHASAN

Untuk melihat hubungan antara tingkat kesepian dan

attachment dengan orangtua pada remaja SMA, peneliti

melakukan pengujian dengan menggunakan uji korelasi. Dari

perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa

adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kesepian pada

remaja SMA dengan secure attachment remaja-orangtua. Hasil

korelasi antara tingkat kesepian dengan secure attachment

menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan nilai

korelasi sebesar -0.968** dan signifikansi 0,000 yang bernilai

kurang dari 0.05, berarti adanya hubungan negatif antara secure

attachment dengan tingkat kesepian. Dengan demikian berarti

hipotesa dalam penelitian ini diterima, bahwa semakin lekat

remaja dengan orangtua (secure attachment) maka semakin

rendah tingkat kesepian pada remaja atau remaja tidak merasa

kesepian.

Kelekatan (attachment) dengan orangtua ini sangat

mempengaruhi kesepian yang dialami remaja dimungkingkan

karena adanya beberapa alasan, salah satunya menyangkut

keterbukaan remaja kepada orangtua. Sears (dalam Santrock,

2003) mengungkapkan bahwa orang yang kesepian sering kali

merasa terjebak dalam beban kewajiban yang dimiliki dalam

hubungan sosial. Tuntutan yang dialami remaja berbeda dengan

individu pada umumnya dan tuntutan-tuntutan tersebut dapat

menyebabkan perasaan kesepian pada diri remaja. Contoh yang

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

72

biasanya terjadi pada remaja SMA seperti tuntutan penerimaan

sebagai anggota dari kelompok yang sangat dikagumi atau

disegani di sekolah. Karena tuntutan lingkungan sosial yang

seperti itu remaja akan mencari hal-hal yang dapat memenuhi

tuntutan yang ada dalam kelompok tersebut supaya tidak

dikucilkan melalui orangtua mereka dengan meminta apa yang

mereka inginkan atau kelompok inginkan. Hal itu dapat terjadi

salah satunya karena kurangnya hubungan yang berarti dalam

keluarga terutama dengan orangtua.

Seperti yang dipaparkan oleh Sadler (2005) bahwa salah

satu faktor yang mempengaruhi kesepian itu adalah attachment,

individu yang memiliki gaya kelekatan (attachment) secure lebih

tidak merasakan kesepian dibandingkan dengan dua gaya

kelekatan lainnya. Shaver & Mikulincer (2002) mengemukakan

secure attachment konsisten dikaitkan dengan rendahnya tingkat

kesepian, namun tidak pada anxious dan avoidant attachment

terkait dengan tinggi rendahnya tingkat kesepian.

Untuk remaja yang sangat lekat (secure) dengan orangtua,

terbiasa dengan adanya hubungan yang hangat dan kepercayaan

yang besar dengan orangtua, dengan mudah juga mereka

membagikan apa yang dirasakan dan dialaminya dalam

lingkungan sosial. Dengan demikian remaja tersebut merasa tidak

terbebani sehingga rendahnya tingkat kesepian yang dirasakan.

Namun sebaliknya yang terjadi pada dua tipe lainnya (anxious

dan avoidant) yang tidak memiliki kedekatan dengan orangtua,

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ORIENTASI KANCAH … · orang orang siswa yang dibagi dalam 3 rombongan belajar, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII. Sekolah ini juga ditunjang dengan

73

remaja dalam tipe tersebut berkemungkinan untuk merasa sangat

kesepian ataupun bahkan tidak merasakan kesepian.

Rice (dalam Santrock, 2003) menjelaskan bahwa remaja

yang kehilangan dukungan dari orangtua akan mengalami

perasaan ditiggalkan atau sendirian sehingga akan mencari

dukungan itu dari lingkungan sosial lainnya. Hal tersebut bida

menjadi salah satu pilihan yang dilakukan oleh remaja ketika

mereka merasa orangtua tidak peduli dengan apa yang mereka

rasakan. Dari hasil pebelitian ini terlihat bahwa sangat penting

peran orangtua untuk terus memantau perkembangan diri

remaja, terkhusus dalam kesejahteraan psikologis pada diri

remaja, terutama remaja SMA karena pada masa remaja ini

pengaruh lingkungan sosial cukup besar.