bab iv hasil dan pembahasan a. deskripsi subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/bab iv.pdf · hasil dan...

42
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama (inisial) : ID Agama : Islam Usia : 35 Tahun Pendidikan : S1 Psikologi Status : Guru Pendamping Khusus (GPK) Lama Menjadi GPK : sejak 2011 (sudah 5 tahun) b. Deskripsi Subjek Subjek (selanjutnya ditulis ID) merupakan guru pendamping khusus (selanjutnya ditulis GPK) di SDN Sumbersari 1 kota Malang. ID sudah menjadi GPK di SDN Sumbersari 1 sejak tahun 2011, sebelum menjadi GPK ID sempat bekerja di lembaga anak-anak berkebutuhan khusus yang bernama Insan Dirgantara dan bertempat di sawojajar. ID pernah menempuh pendidikan S1 Psikologi Klinis dari Universitas Negeri Malang. Setelah masuk sebagai tenaga pengajar di SDN Sumbersari 1, ID melanjutkan kuliah akta IV.

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subjek

1. Identitas Subjek Primer 1

a. Identitas Subjek

Nama (inisial) : ID

Agama : Islam

Usia : 35 Tahun

Pendidikan : S1 Psikologi

Status : Guru Pendamping Khusus (GPK)

Lama Menjadi GPK : sejak 2011 (sudah 5 tahun)

b. Deskripsi Subjek

Subjek (selanjutnya ditulis ID) merupakan guru pendamping

khusus (selanjutnya ditulis GPK) di SDN Sumbersari 1 kota Malang.

ID sudah menjadi GPK di SDN Sumbersari 1 sejak tahun 2011,

sebelum menjadi GPK ID sempat bekerja di lembaga anak-anak

berkebutuhan khusus yang bernama Insan Dirgantara dan bertempat

di sawojajar. ID pernah menempuh pendidikan S1 Psikologi Klinis

dari Universitas Negeri Malang. Setelah masuk sebagai tenaga

pengajar di SDN Sumbersari 1, ID melanjutkan kuliah akta IV.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

38

Saat ini ID mengajar ABK kelas 4 sampai kelas 6. Pada

tahun ajaran 2016-2017 ID mengajar 3 siswa ABK, salah satunya

yaitu siswa ADHD kelas 6. Berdasarkan pengalaman ID, kesulitan

dalam mengajar siswa ADHD yaitu karakter anak ADHD yang

susah diam, sering berjalan ketika waktu belajar, mudah jenuh dan

bosan ketika belajar, dan sering meracau ketika siswa ADHD

tersebut marah. Sejak menjadi GPK, ID sudah cukup sering

menangani siswa ADHD, awal menjadi GPK ID sudah menangani

siswa ADHD. ID sudah sering mengikuti pelatihan tentang ABK,

baik pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan maupun

pelatihan di luar.

Sebelum menjadi GPK di SDN Sumbersari 1 ID sempat

menjadi pendamping anak berkebutuhan khusus (selanjutnya ditulis

shadow) di SD Muhamadiyah 4 Malang, siswa yang ditangani ID

yaitu siswa Autis. Namun karena ada lowongan GPK di SDN

Sumbersari 1, maka ID mendaftar menjadi GPK. Salah satu alasan

memilih SDN Sumbersari 1 karena sekolah tersebut lebih dekat

dengan rumahnya, sehingga memudahkan untuk lebih fokus

bekerja.

Alasan ID menjadi GPK yaitu karena pekerjaan tersebut

merupakan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan ilmunya

sebagai lulusan psikologi. ID memilih menjadi GPK dan menangani

siswa bekebutuhan khusus karena ID menurutnya dengan

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

39

membimbing anak berkebutuhan khusus, beliau dapat merasa

senang dengan berbaur dengan anak-anak SD khususnya dapat

berbagi cerita dan menganggap siswanya seperti anaknya sendiri.

Menurut ID, siswa ADHD yang pernah ditanganinya

memiliki perilaku yang impulsif. Siswa ADHD yang berinisial AL

lebih sering melakukan perilaku yang menganggu dan jahil terhadap

temannya. Selain itu AL juga suka membawa peralatan tulis yang

cenderung berbahaya seperti cutter. ID sering mengingatkan agar

AL tidak membawa cutter, namun AL membawa cutter lebih banyak

lagi.

Selain itu situasi sulit yang pernah dialami oleh ID, yaitu

ketika siswa ADHD yang ditanganinya sulit untuk diam dan

membuatnya emosi, sedangkan di satu sisi ID juga harus

menyelesaikan tugas dari Diknas dengan tepat waktu, sehingga ID

merasa kesulitan dan emosinya tidak stabil. Pada saat yang

bersamaan datang Kepala sekolah yang memberikan bantuan agar

ID dapat mengerjakan tugasnya dengan cepat, namun akhirnya ID

memilih untuk menangani siswanya tersebut dan menunda tugasnya.

2. Identitas Subjek Primer 2

a. Identitas Subjek

Nama (inisial) : FR

Agama : Islam

Usia : 33 tahun

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

40

Pendidikan : D1 Assiten Paramedis & Menempuh

Pendidikan S1 PLB (Pendidikan Luar Biasa)

Status : Guru Pendamping Khusus (GPK)

Lama Menjadi GPK : 3 Tahun

b. Deskripsi Subjek

Subjek (selanjutnya ditulis FR) merupakan GPK di SDN

Sumbersari 1. FR menjadi GPK di SDN Sumbersari 1 sejak tahun

2014 dan saat ini FR sudah menjadi GPK selama 3 tahun. FR

merupakan lulusan D1 Assitent Paramedis, dan kemudian saat ini

FR menempuh pendidikan S1 PLB (Pendidikan Luar Biasa) di IKIP

PGRI Jember.

Sebelum menjadi GPK, FR sempat menjadi shadow di

lembaga Insan Mandiri yang khusus menyediakan jasa shadow bagi

siswa berkebutuhan khusus. FR pernah menjadi shadow selama 2

tahun di SDN Sumbersari 1, kemudian setelah mendengar informasi

bahwa dibutuhkan seorang guru pendamping khusus di SDN

Sumbersari 1, FR mencoba mendaftarkan dirinya dan diterima

menjadi GPK.

Saat ini FR menangani 3 siswa ABK ADHD, yaitu NN dan

RD di kelas 3 dan RK di kelas 1. Dalam menangani subjek NN, RD

dan RK terdapat perbedaan perilaku pada 2 siswa ADHD tersebut,

menurut FR perilaku NN lebih cenderung tidak bisa fokus pada saat

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

41

pelajaran dan lebih hiperaktif di dalam kelas dengan selalu berbicara

sendiri dan berjalan-jalan di dalam kelas. DD lebih cenderung

memiliki sikap yang impulsif dan hiperaktif, RD memiliki sikap

yang sulit untuk diam dan lebih suka melawan perkataan shadow

yang menanganinya, tidak jarang RD suka memukul shadow yang

menanganinya. Sedangkan RK lebih cenderung mudah bosan dan

mudah jenuh pada saat pelajaran, bahkan tidak jarang RK sering

menangis hingga tantrum saat proses belajar mengajar di dalam

kelas.

1. Identitas Subjek Sekunder 1

a. Identitas Subjek

Nama (inisial) : DN

Agama : Islam

Usia : 23 tahun

Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

Status : Shadow Teacher

Lama Menjadi Shadow Teacher : 2 Tahun

b. Deskripsi Subjek

Subjek DN merupakan shadow teacher yang disewa oleh orang

tua siswa dari lembaga jasa shadow teacher yang bernama Lembaga

Cahaya Nurani. DN merupakan shadow teacher yang menangani

siswa ADHD yaitu NN, subjek DN sudah menjadi shadow teacher

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

42

selama 2 tahun. Selain menangani NN, subjek terkadang juga

menangani RD yang mengalami gangguan autis dan menurutnya

terkadang perilaku RD juga lebih cenderung hiperaktif dan impulsif.

Sebelum menjadi shadow teacher, subjek NN pernah bekerja sebagai

karyawan di suatu swalayan di Kota Malang, kemudian karena ada

informasi dari temannya tentang lowongan menjadi shadow teacher

di lembaga Cahaya Nurani, maka subjek mencoba melamar menjadi

shadow teacher anak berkebutuhan khusus di lembaga tersebut dan

ditempatkan di SDN Sumbersari 1 Malang.

2. Identitas Subjek Sekunder 2

a. Identitas Subjek

Nama (inisial) : DD

Agama : Islam

Usia : 22 tahun

Pendidikan : SMA

Status : Shadow Teacher

Lama Menjadi Shadow Teacher : 1 Bulan

b. Deskripsi subjek

Subjek DD merupakan shadow anak berkebutuhan khusus

yang menangani siswa RD. DD merupakan shadow teacher yang

disewa oleh orang tua siswa dari Lembaga Cahaya Nurani dan

ditempatkan di SDN Sumbersari 1 Malang. Berdasarkan data

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

43

sekolah, Siswa RD merupakan siswa ADHD yang duduk di kelas 3

dan sedang ditangani oleh subjek FR. Subjek DD menjadi shadow

teacher selama 1 bulan. Subjek DD sedang menempuh pendidikan

S1 di Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya.

Subjek menjadi shadow teacher karena tertarik ketika diberitahu

bahwa terdapat lowongan menjadi shadow teacher di Lembaga

Cahaya Nurani.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Subjek ID

a. Hasil Wawancara Subjek

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, selanjutnya

peneliti melakukan analisis data yang didapatkan berdasarkan dimensi-

dimensi regulasi emosi yang dikemukakan oleh Gratz & Roemer (2003),

maka berikut ini analisis dari hasil data yang didapatkan ;

1) Reduksi data

Tabel 1. Reduksi Data Regulasi Emosi Subjek ID

Subtema Subtema Verbatim

Regulasi

Emosi

Menurut

Gratz &

Reomer

(2003)

Awereness and

Understanding of

emotions

(Kesadaran dan

pemahaman

emosi)

Definisi ;

kemampuan

individu dalam

mengontrol emosi

yang dialaminya

dan respon emosi

”Iya, lewat ucapan mas, dikerasi

ndak bisa” (ID, W2, 112)

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

44

yang

diperlihatkan

(perilaku dan nada

suara), sehingga

individu tersebut

dapat menunjukak

respon emosi

yang tepat dan

tidak meluapkan

emosi secara

berlebihan.

“Biasanya cuman negur aja

sudah paham mereka” (ID, W2,

115)

Gak cuma gak cuma itu, biasanya

ya , ya mungkin, kalo saya

punishmentnya mungkin ya

cuma ngomel-ngomel ndak ndak

terlalu itu tapi dia paham, kalo

sudah saya sudah marah ya

sudah dia paham, diem gitu, tapi

kalo sudah seperti itu kan

penanganannya harus koordinasi

juga sama orang tua, jadi gak cuma

di sekolah, tapi di rumah juga

harus ditangani juga, kan lebih

banyak... lebih banyak ee...

penanganan di rumah daripada di

sekolah, kalo di sekolah kita kan

cuma berapa jam sama anak,

mereka sudah bisa anak-anak

sudah bisa diarahkan tapi rumah

orang tua los balik lagi besoknya

perilaku itu (ID, W1, 94-98)

Acceptance of

emotions

(Penerimaan

emosi)

Definisi :

kemampuan

individu dalam

menerima suatu

keadaan yang

menimbulkan

emosi negatif dan

“Kadang ada, ada beneran mesti

ada anak kaya gitu, sampe dikasih

tau ndak dengerin diingetin, begini

ndak dengerin, segala macem ndak

ndengerin ya sudah, yasudah tak

suruh duduk aku keluar, kalau

aku tetep disini daripada aku

marah sama anak-anak gitu”

(ID, W2, 123-125)

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

45

tidak merasa malu

merasakan emosi

tersebut

The ability ti

engage in goal

(goal)

Kemampuan

untuk terlibat

dalam tujuan

Definisi : yaitu

kemampuan

individu agar

tidak terpengaruh

oleh emosi negatif

yang dirasakan

sehingga dapat

berpikir dan

melakukan

sesuatu dengan

baik dan tepat

“Yang tahun kemarin mas, tahun

kemarin, itu kelas 6 itu ADHD, dia

itu ndak bisa dikasih tau, kita pakai

mulut ndak bisa,kita pakai tangan

pun ndak bisa sampai ya ndak bisa

sampai kadang-kadang sampai

aku.. ya gitu kaya gitu sampai

nangis mas kadang-kadang kalau

sudah kena matematika itu nangis,

nangisnya itu kaya tak apain gitu,

disuruh diem malah nangis, ya

sudah biarkan, kalau dia ndak

berhenti biasanya tasnya tak

bawa keluar tak taruh keluar

pulango aja, tak bilangi gitu,

tapi dia diem, kalau sudah

diluar duduk diluar diem dia,

habis itu bentar istirahat habis

itu masuk, sudah lupa tadi,

seperti itu” (ID, W2, 140-144)

“Caranya itu lebih didiemkan

anaknya bu?” (IWR, W2, 145)

“He’em” (ID, W2, 146)

“Iya ndak papa, berarti kan

sudah mengambil keputusan

seperti itu, nanti saya yang ke

dinas, aku harus lembur di dinas

ya ndak papa, ndak masalah,

kan pernah walaupun sampai

malem tidurnya, paginya harus

masuk lagi, itu resikonya” (ID,

W2, 389-390)

“Kalo disini, kalo disini biasanya

saya ajak ngobrol mas, saya ajak

ngobrol, “kamu maunya apa”

kalo capek ya berhenti dulu,

ndak usah belajar, belajarnya

berhenti dulu, kalo saya saya

fleksibel, kalo memang dia gak

pengen belajar, mungkin capek

untuk belajar, ya sudah kita

belajarnya dengan cara yang

lain, mungkin dengan mainan

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

46

atau dengan apa, atau mungkin

kao dia suka menggambar

yaudah kita menggambar dulu

aja, sampe moodnya kembali

belajar, kalo dipaksa mereka

ndak akan bisa” (ID, W1, 123-

127)

Access to

emotions

regulation

strategies

(strategies)

definisi :

keyakinan yang

dimiliki individu

dalam mengatasi

suatu

permasalahan,

individu tersebut

memiliki

kemampuan untuk

menemukan suatu

cara yang dapat

mengurangi emosi

negatif dan dapat

dengan tepat dan

cepat

menenangkan

dirinya kembali.

“Eee kalau waktu pas sudah

relaksasi otomatis masalah kita

hilangkan dulu kan, nah kalau

nanti masuk sini baru balik lagi,

tapi kan emosi sudah...” (ID, W2,

134)

(Iwer) ”Jadi menetralisisrnya

lebih keluar, meninggalkam gitu

bu ya? (IWR, W2, 126)”

(Iwee) ”He’em” (ID, W2, 127)

Eee punishment, kita kasih

punishment yang dia ndak suka

(ID, W2, 112)

Contohnya kalau dia ndak suka

nari kita suruh nari, kalau dia

ndak suka loncat-loncat kita

suruh loncat-loncat, ada

trampolin disitu, kalau dia ndak

suka gerak badan kita suruh,

jongkok berdiri jongkok berdiri

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

47

jongkok berdiri, itu punishment

(ID, W2, 114-115)

’Terus itu ngefek sama anaknya?”

(IWR, W2, 116)

“Mereka malah seneng” (ID,W2,

117)

“Tapi itu kan hiburan buat anak

jadi ndak jenuh bu ya, jadi lebih

ke arah menetralisir anak

supaya ndak marah” (IWR, W2,

118)

“Iya buat lupa, lupa marahnya”

(ID, W2, 118)

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

48

2) Display Data Subjek ID

Gambar 2. Display Data Regulasi Emosi Subjek ID

Regulasi Emosi

Awereness and

Understanding of emotions

Acceptance of emotions The ability to engage in

goal (goal)

Access to emotions regulation

strategies (strategies)

Memahami emosinya

melalui ekspresi emosi

yang dirasanya tepat,

yaitu melalui ucapan dan

teguran yang merupakan

hukuman bagi siswa

tersebut

Menerima perasaan

emosi, dan memilih

menjauh dari hal

yang mengakibatkan

emosi

Menakut-nakuti

siswa agar berhenti

bertindak dan

berperilaku yang

membuat emosi

Mendiamkan siswa

agar sadar dengan

sendirinya

Mengambil suatu

keputusan tanpa

terpengaruh emosi

negatif

Menanyakan sebab

siswa berperilaku

tidak kondusif,

kemudianmenenangk

an dan membuat

pelajaran menjadi

rileks

Menetralisir keadaan

dengan keluar ruang dan

memilih menyendiri atau

hanya duduk diam, agar

emosinya kembali stabil

Mengatasi siswa dengan

memberikan metode

pengajaran yang

menyenangkan agar

emosinya teralihkan

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

49

3) Kesimpulan Gambaran Regulasi Emosi & Verifikasi Subjek ID

Berdasarkan data wawancara subjek ID yang telah diperoleh, maka berikutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan terhadap gambaran

regulasi emosi subjek ID. Kemudian berdasarkan kesimpulan gambaran regulasi emosi tersebut, dilakukan verifikasi data dengan mencocokan

data kesimpulan gambaran regulasi emosi subjek ID dengan data wawancara subjek sekunder dan hasil observasi yang telah diperoleh. Proses

tersebut bertujuan untuk mencari kesesuaian dengan mencocokan gambaran regulasi emosi yang didapatkan. Berikut ini merupakan kesimpulan

gambaran regulasi emosi dan verifikasi data subjek ID :

Tabel 2. Verifikasi Hasil Wawancara & Observasi Subjek ID

Dimensi Subjek Hasil Observasi

Regulasi Emosi Subjek ID (Subjek Primer) DD (subjek Sekunder 2) Awereness and

Understanding of

emotions

1. Subjek lebih cenderung

mengekspresikan emosi

negatifnya yaitu berupa emosi

marah melalui teguran dan

ucapan 2. Ketika subjek merasa siswa ADHD

yang ditanganinya semakin sulit

diatur dan membuatnya emosi,

subjek memilih tindakan

menanyakan dan mengajak

bicara siswanya tersebut

mengenai penyebabnya menjadi

berperilaku sulit diatur, subjek

mengajaknya berbicara dan

1. Subjek DD mengatakan bahwa

subjek ID lebih dekat dengan

siswanya, khususnya dalam

berinteraksi pada saat di

dalam kelas 2. Subjek DD menyatakan bahwa

subjek ID terlihat sabar

menangani siswanya, menurut

subjek DD, selama ia menjadi

shadow tidak nampak ekspresi

emosi subjek ID yang terlalu

berlebihan dalam menangani

siswanya

1. Subjek memberikan

teguran berupa ucapan

pada siswanya ketika

siswa tersebut tidak

fokus dan menganggu

situasi pelajaran.

2. Subjek

mengekspresikan

melalui nada bicara

yang sedikit lebih tinggi dibandingkan saat ia

berbicara biasa.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

50

terbuka sehingga dapat

mengetahui penyebab siswanya

sulit diatur.

3. Subjek mengekspresikan teguran

dan marahnya melalui tindakan

yang cenderung membuat siswa

menjadi terhibur dan dapat

melupakan emosinya serta

mengalihkan perhatianm siswanya

agar kembali dapat diatur.

3. Subjek DD mengatakan bahwa

subjek ID mengekspresikan

emosinya pada siswanya

melalui ucapan

Acceptance of

emotions 1. Subjek mampu mengambil

keputusan yang tepat ketika

dihadapkan pada suatu masalah dan

keadaan emosi secara bersamaan,

serta subjek mampu memfikirkan

konsekuensi dari keputusannya.

2. Subjek memilih menghindari dan

menjauh dari hal yang membuatnya

emosi, subjek lebih cenderung

menyendiri dan pergi jika siswa

ADHD yang ditanganinya berbuat

ulah dan berperilaku yang

membuatnya emosi. Setelah

emosinya stabil subjek kembali

menemui siswa tersebut

The ability ti engage

in goal (goal) 1. Ketika subjek mengalami suatu

keadaan yang membuat emosinya

tinggi akibat perilaku siswa ADHD

yang ditanganinya, subjek memilih

tindakan untuk metakuti-takuti

siswanya agar siswa tersebut dapat

sadar dengan sendiri terhadap

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

51

perilakunya dan emosi subjek juga

tidak semakin tinggi.

2. Ketika dalam keadaan emosi saaat

menangani siswa ADHD, subjek

memilih untuk mendiamkan siswa

tersebut agar siswa terebut dapat

menurunkan perilaku hiperaktif

atau impulsifnya dengan

sednririnya. Subjek juga lebih

memilih untuk menjauh dari siswa

ADHD agar emosinya tidak

semakin tinggi

3. Subjek mampu mengambil suatu

tindakan dan keputusan di saat

terdapat suatu masalah yang

bersamaan dengan tingginya emosi

yang diakibatkan oleh siswa ADHD

tanpa terpengaruh oleh emosi

negatif. Access to emotions

regulation strategies

(strategies)

1. Ketika siswa ADHD yang

ditanganinya membuat subjek

emosi, subjek memilih untuk

meninggalkan siswa tersebut dan

keluar ruangan agar tidak semakin

emosi dan tidak mengekspresikan

emosinya secara berlebihan. Subjek

memilih untuk menetralisir

emosinya terlebih dahulu,

kemudian jika emosinya sudah

stabil, subjek kembali menemui

siswa ADHD tersebut, sehingga

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

52

subjek dapat menangani siswa

tersebut secara tepat.

2. Ketika subjek merasa emosi

terhadap perilaku siswanya yang

hiperaktif atau impulsif, subjek

memilih tindakan untuk

memberikan metode pembelajaran

yang lebih santai terhadap siswa

tersebut, sehingga emosinya

menjadi lebih stabil dan subjek

mampu mengekspresikan dan

menangani siswa tersebut secara

tepat. Siswa ADHD yang

ditanganinya juga dapat kembali

fokus dan menuruti perintah dari

subjek.

Analisis verifikasi data :

Berdasarkan hasil gambaran regulasi emosi yang diperoleh pada subjek ID, yang kemudian telah diverifikasi berdasarkan keterangan wawancara

subjek DD sebagai subjek sekunder, maka didapatkan hasil verifikasi data bahwa terdapat kesesuaian antara keterangan yang diutarakan oleh

subjek primer dan subjek sekunder serta terdapat kesesuaian dengan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, kesesuaian tersebut

meliputi ;

1. Subjek ID memiliki kedekatan yang baik dari aspek komunikasi dan hubungan interpersonal dengan siswa yang ditanganinya, sehingga

siswa ADHD yang ditanganinya dapat lebih patuh pada subjek

2. Subjek ID menekspresikan emosinya melalui ucapan dan teguran serta ekspresi wajah yang dapat dipahami oleh siswanya jika ia sedang

serius dan marah

3. Tidak nampak tindakan fisik pada saat menangani siswanya, subjek ID hanya melakukan tindakan verbal seperti ucapan dan teguran

pada siswa tersebut

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

53

Tabel 3. Tabel Kesimpulan Gambaran Regulasi Subjek ID

Dimensi Regulasi Menurut

Gratz & Reomer (2003)

Gambaran Regulasi Emosi Subjek ID Kesimpulan

Awereness and Understanding of

emotions Subjek lebih cenderung mengekspresikan emosi

negatifnya yaitu berupa emosi marah melalui teguran dan

ucapan

Ketika subjek merasa siswa ADHD yang ditanganinya

semakin sulit diatur dan membuatnya emosi, subjek

memilih tindakan menanyakan dan mengajak bicara

siswanya tersebut mengenai penyebabnya menjadi

berperilaku sulit diatur, subjek mengajaknya berbicara dan

terbuka sehingga dapat mengetahui penyebab siswanya

sulit diatur.

Subjek mengekspresikan teguran dan marahnya melalui

tindakan yang cenderung membuat siswa menjadi terhibur

dan dapat melupakan emosinya serta mengalihkan

perhatianm siswanya agar kembali dapat diatur.

Subjek memiliki pemahaman terhadap emosi

yang dirasakannya melalui sikap menanyakan

penyebab perilaku siswanya berperilaku sulit

diatur dan sikap ekspresi emosi marah dengan

ucapan dan teguran pada siswa tersebut

Acceptance of emotions subjek ID memiliki gambaran perilaku dengan memilih

utnuk meninggalkan siswa ADHD disaat siswa tersebut

melakukan perilaku yang tidak baik yang membuatnya

emosi. Subjek ID menerima emosi yang dialaminya

dengan menjauhi sumber emosi yaitu siswa ADHD, subjek

ID memilih untuk meninggalkan siswa ADHD tersebut

agar emosi negatifnya tidak terluapkan secara berlebihan

Subjek memiliki kemampuan untuk menerima

emosi negatifnya berupa amarah dengan tidak

melampiaskan emosinya dan memilih untuk

menjauhi siswat ADHD tersebut

The ability ti engage in goal (goal) Ketika subjek mengalami suatu keadaan yang membuat

emosinya tinggi akibat perilaku siswa ADHD yang

ditanganinya, subjek memilih tindakan untuk metakuti-

takuti siswanya agar siswa tersebut dapat sadar dengan

Subjek memiliki kemampuan untuk

menentukan dan mengambil suatu keputusan

yang tepat tanpa terpengaruh emosi negatif

berupa emosi marah yang dirasakannya, serta

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

54

sendiri terhadap perilakunya dan emosi marah subjek juga

tidak semakin tinggi.

Ketika dalam keadaan emosi saaat menangani siswa

ADHD, subjek memilih untuk mendiamkan siswa tersebut

agar siswa terebut dapat menurunkan perilaku hiperaktif

atau impulsifnya dengan sednririnya. Subjek juga lebih

memilih untuk menjauh dari siswa ADHD agar emosinya

tidak semakin tinggi

Subjek mampu mengambil suatu tindakan dan keputusan

di saat terdapat suatu masalah yang bersamaan dengan

tingginya emosi yang diakibatkan oleh siswa ADHD tanpa

terpengaruh oleh emosi negatif.

mampu memikirkan dan siap terhadap

konsekuensi yang akan diterimanya

Access to emotions regulation

strategies (strategies) Ketika siswa ADHD yang ditanganinya membuat subjek

emosi, subjek memilih untuk meninggalkan siswa tersebut

dan keluar ruangan agar tidak semakin emosi dan tidak

mengekspresikan emosinya secara berlebihan. Subjek

memilih untuk menetralisir emosinya terlebih dahulu,

kemudian jika emosinya sudah stabil, subjek kembali

menemui siswa ADHD tersebut, sehingga subjek dapat

menangani siswa tersebut secara tepat.

Ketika subjek merasa emosi terhadap perilaku siswanya

yang hiperaktif atau impulsif, subjek memilih tindakan

untuk memberikan metode pembelajaran yang lebih santai

terhadap siswa tersebut, sehingga emosinya menjadi lebih

stabil dan subjek mampu mengekspresikan dan menangani

siswa tersebut secara tepat. Siswa ADHD yang

ditanganinya juga dapat kembali fokus dan menuruti

perintah dari subjek.

Strategi dan kemampuan subjek untuk

menetralisir emosi negatifnya berupa marah

dalam menangani siswa ADHD yaitu, dengan

memberikan metode pembelajaran yang

menyenangkan bagi dirinya dan siswanya

sehingga emosinya kembali stabil, selain itu

subjek juga lebih memilih untuk menyendiri

dan meninggalkan siswa tersebut untuk

merelaksasi emosinya.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

55

2. Hasil Penelitian Subjek FR

a. Hasil Wawancara Subjek FR

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, selanjutnya peneliti

melakukan analisis data yang didapatkan berdasarkan dimensi-dimensi regulasi

emosi yang dikemukakan oleh Gratz & Roemer (2003), maka berikut ini

analisis dari hasil data yang didapatkan ;

1) Reduksi data

Tabel 4. Reduksi Data Regulasi Emosi Subjek FR

Subtema Subtema Verbatim

Regulasi Emosi

Menurut Gratz &

Reomer (2003)

Awereness and

Understanding of

emotions

(Kesadaran dan

pemahaman emosi)

Definisi ;

kemampuan

individu dalam

mengontrol emosi

yang dialaminya

dan respon emosi

yang diperlihatkan

(perilaku dan nada

suara), sehingga

individu tersebut

dapat menunjukak

respon emosi yang

tepat dan tidak

meluapkan emosi

secara berlebihan.

Saya berusaha, kalau saya sendiri

berusaha secara pribadi saya

berusaha untuk tidak emosi, karena

saya berusaha untuk tegas, jadi kalau

seandainya kamu tidak menuruti bu

Farida ya sudah saya biarkan, tapi dia

lama-lama kan takut, ya wes nanti

mamamu saya panggil, karena dia masih

mengerti gitu loh, si Nano masih

mengerti, “oh iya nanti kalau mamaku

dipanggil sama bu Farida nanti aku

dimarahin sama mamaku” gitu, jadi dia

nalarnya masih jalan gitu (FR, W1, 289-

292)

Saya lihat, saya lihat tanpa saya

berbicara, tapi bukan melotot ya, jadi

saya lihat tanpa saya bicara, “ayo,

Nano kerjakan”, kalau saya diem

terus saya lihat dia, dia sudah tahu

kalau saya itu marah gitu (FR, W1,

296-297)

(Iwe) Jadi dengan ekspresi ya? (IWR,

W1, 298)

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

56

(iwer) Ekspresi saya (FR, W1, 299)

(iwer) Itu anaknya sudah tau kalau

ibu marah? (IWR, W1, 300)

(iwe) Iya, he’em (FR, W1, 301)

Ya saya ginikan kalau sekarang ee..

saya pakai punishment jadi..

punishmentnya bukan pakai tindakan

punishmentnya pakai omongan. Kamu

kalau tidak mau membaca sendiri sudah

sekarang kembali ke kelas dua Bu

Farida antarkan ke kelas dua masuk lagi

di kelasnya Bu Novi. Aku tidak mau,

aku mau belajar aku mau membaca gitu

jadi gitu tapi memang tidak begitu

lancar mas masih belum begitu lancar

(FR, W2, 153-156)

(iwe) Iya punishment pun kayak

ancaman tapi kan ancaman dengan

bukan tindakan tapi dengan..... (FR, W2,

158)

(iwer) Ucapan ? (IWR, W2, 159)

(iwe) Iya ucapan , jadi kalau kamu

tidak menuruti Bu Farida kamu akan

gitu kan punishment itu seperti itu. Saya

tidak pernah punishment dengan cara

tindakan seperti itu saya apakan apakan

ndak. Lah wong anak seperti itu anak

istimewa lho ngapain kalau seandainya

kita melakukan tindakan eh pukul atau

diapakan lah wong orang tuanya itu gak

nangis gak ngenes lihat anaknya koyok

gitu digitukan. (FR, W2, 160-163)

Saya diam dulu, saya lihat , saya

plototin dia itu saya cuma pakai gitu

kayak ke si Nano itu sudah saya lihat

kemarin dia berulah kan dia belajar kan

abis ini dia berulah , berulahnya dia

ingin aa.. kan disitu ada putranya Bu

Indri dia main game pas istirahat. Lah aa

siapa dia kan satu kelas sama temenya

Radit , Radit itu nonton di sebelahnya

nah dia itu nonton sama Radit gak boleh

mungkin digeser-geser gitu ya itu

anaknya di geser-geser jangan-jangan

gitu di goda nah dia ndak terima di

pukulah kepalanya Radit , di pukul

kepalanya Radit. Terus shadownya

laporan gitu kan sama saya , saya masuk

waktu mau belajar laporan Bu Farida

tadi Nano mukul kepalanya Radit , saya

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

57

langsung dia langsung “huu aku ndak

mukul Bu Farida” saya lihat saja terus

akhirnya dia cerita-cerita sendiri saya

pentelengi dia saya tatap mata dia terus

habis itu dia langsung ngomong tadi itu

aku mau lihat adek Bagas main game

tapi sama Radit gak boleh bilang gitu,

akhirnya tak pukul kepalanya gitu dia

bilang gitu. Boleh gak mukul kepalanya

? tidak boleh. Dia bilang tidak boleh.

Wes, Bu Farida bilang apa ? kalau

kamu nangis belajar terus kamu

berulah jahil sama temenmu janjinya

Bu Farida apa ? kembali ke kelas dua

Bu Farida, gitu kan. Ya ayo tak anter

ke Bu Novi sekarang , enggak gitu kan

nangis dia gak mau. Terus akhirnya,

terus gimana gini ini ? wes a gausah

nurut sama Bu Farida , nurut… sekarang

minta maaf sama Radit. Akhirnya saya

suruh minta maaf dia minta maaf Radit

aku minta maaf ya? Janji tidak diulangi

lagi saya gitu , janji gak di ulangi lagi ya

saya bilang gitu. Ya wes sudah dan

akhirnya sekarang kayaknya dia takut

sekarang mau deket-deket sama Radit

dia takut, gitu makanya. (FR, W2, 284-

297)

(iwer) Tapi kalau marah-marah gitu

pernah gak ? (IWR, W2, 301)

(iwe) Enggak mas gak pernah , kalau

bener-bener marah lak saya kasihan

kan saya bilang kasihan anak-anak

mas. Ndak Insyaalllah saya gak pernah

marah-marah (FR, W2, 302-303)

Acceptance of

emotions

(Penerimaan emosi)

Definisi :

kemampuan

individu dalam

menerima suatu

keadaan yang

menimbulkan

emosi negatif dan

tidak merasa malu

merasakan emosi

tersebut

..........tapi kalau untuk saya merasakan

kayak apa anak itu emosi misalnya anak

itu lagi gak mood terus saya ikut-

ikutan gak mood saya gak berani ,

ndak. Saya berusaha untuk tidak

akan seperti itu (FR, W2 249-250)

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

58

The ability ti

engage in goal

(goal)

Kemampuan untuk

terlibat dalam

tujuan

Definisi : yaitu

kemampuan

individu agar tidak

terpengaruh oleh

emosi negatif yang

dirasakan sehingga

dapat berpikir dan

melakukan sesuatu

dengan baik dan

tepat

Gini ya, sebenarnya iya ada perbedaan

kalau saya karena saya basic therapys

terus habis itu dengan tindakan anak

yang kadang bu ini lho moro-moro

ngambil aa.. anu apa pulpen di meja

saya atau apa gitu lho. Saya sudah

menganggapnya itu biasa tapi kan

saya kasih tau, tidak boleh Nano kalau

mau ambil pulpen bilang dulu, buk

pinjam pulpen kalau gitu ya, tapi kan

kadang ada guru “wuu wes gak tau

sopan santun opo” kadang ada yang

seperti itu gitu lho. Orang kan emang

beda kalau antar guru nganu kadang

mungkin karena mereka merasa murid

yang mereka tangani kan banyak

bermacam dan satu kelas. Kan yang

menangani yang seperti ini kan lho wes

sumpek. Tapi sebenernya gitu itu gak

boleh , ya saya kadang saya kadang ya

gak apa istilahnya gak sehati soalnya ya

Allah aku wes tau soalnya anak ini

ABK ya wes istilahnya yo mbok yo

disadari gitu lho kalau anak itu

berbuat salah seperti itu disadari.

Kadang ya gak mau, itu yang saya

herankan kadang itu ada yang bilang

seperti itu. (FR, W2, 166-173)

Access to emotions

regulation

strategies

(strategies)

definisi : keyakinan

yang dimiliki

individu dalam

mengatasi suatu

permasalahan,

individu tersebut

memiliki

kemampuan untuk

menemukan suatu

cara yang dapat

mengurangi emosi

negatif dan dapat

dengan tepat dan

cepat menenangkan

dirinya kembali.

(iwer) Terus ngembalikan supaya mood

ngajar itu caranya gimana ? (IWR, W2,

263)

(iwe) Ya saya selingi sambil aa ngajak

nyanyi dia , iya terus aa dengan terapi

verbalnya dia kalau dia masih belum

bisa verbal kayak si Nano menunjukan

anggota badan tubuh biasanya saya

terapi seperti itu (FR, W2, 264-265)

Saya ajak main gitu (FR, W2, 267)

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

59

2) Display Data Subjek FR

Gambar 3. Display Data Regulasi Emosi Subjek FR

Regulasi Emosi

Awereness and

Understanding of emotions Acceptance of emotions The ability to engage in

goal (goal)

Access to emotions regulation

strategies (strategies)

Memahami keadaan

dengan berusaha tidak

emosi, namun tetap

berprinsip tegas dengan

tidak menuruti kemauan

siswa

Mengekspresikan emosi

melalui mimik wajah dan

menatap siswa ADHD

tersebut, kemudian

mengucapkan perintah

pada siswa ADHD agar

patuh pada subjek

Mengekspresikan emosi

melalui ucapan berupa

ancaman yaitu jika siswa

ADHD tidak patuh maka

akan dikembalikan ke

kelas bawah

Ketika siswanya

sedang emosi seperti

menangis dan di saat

yang bersamaan

subjek FR juga

sedang merasakan

emosi, subjek

memilih mengalah

dan tidak

melampiasakan,

namun lebih

cenderung menerima

perasaan emosi

tersebut

Subjek FR

menganggap perilaku

hiperaktif dan

impulsif siswa

ADHD yang

ditanganinya adalah

hal biasa dan subjek

menyadari perilaku

siswa yang

ditanganinya adalah

perilaku yang pasti

dimiliki pada siswa

ADHD, sehingga

subjek tidak

terpengaruh emosi

negatif secara

berlebihan

Menetralisir keadaan

dengan melakukan aktifitas

yang menyenangkan bagi

dirinya dan siswa yang

ditanganinya di sela-sela

pelajaran hingga emosinya

kembali stabil

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

60

3) Verifikasi Data Dan Kesimpulan Gambaran Regulasi Emosi Subjek FR

Berdasarkan data wawancara subjek FR yang telah diperoleh, maka berikutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan terhadap gambaran

regulasi emosi subjek FR. Kemudian berdasarkan kesimpulan gambaran regulasi emosi tersebut, dilakukan verifikasi data dengan mencocokan

data kesimpulan gambaran regulasi emosi subjek FR dengan data wawancara subjek sekunder dan hasil observasi yang telah diperoleh. Proses

tersebut bertujuan untuk mencari kesesuaian dengan mencocokan gambaran regulasi emosi yang didapatkan. Berikut ini merupakan kesimpulan

gambaran regulasi emosi dan verifikasi data subjek ID :

Tabel 5. Verifikasi Hasil Wawancara & Observasi Subjek FR

Dimensi Subjek Hasil Observasi

Regulasi Emosi Subjek FR

(Subjek Primer)

DN (Subjek Sekunder 1) DD (Subjek Sekunder 2)

Awereness and

Understanding of

emotions

1. Subjek berusaha untuk

memahami emosinya

ketika siswa ADHD yang

ditanganinya berperilaku

yang membuatnya emosi

dengan selalu berusaha

sabar menghadapi siswa

tersebut, sehingga tidak

meluapkan emosinya

secara berlebihan. Namun

subjek memiliki prinsip

agar selalu tegas dalam

menghadapi siswa

1. DN mengatakan bahwa

dalam menghadapi siswa,

subjek FR menjelaskan

bahwa menangani siswa

ADHD harus tegas,

namun tegas bukan

berarti marah atau

mebentak, namun tegas

adalah tidak menuruti

kemauan dan perilaku

siswa ADHD tersebut, agar

perilaku siswa ADHD

dapat terkontrol. DN

1. DD mengatakan bahwa

jika siswa ADHD yang

ditangani subjek FR

melakukan perilaku

yang membuat FR

emosi, maka subjek

FR memperingatkan

dengan ucapan seperti

“kalau gak bisa diatur,

pulango aja”. Subjek

FR memberikan

peringatan berupa

ucapan yang

1. Ketika siswa ADHD

NN berperilaku tidak

baik, subjek FR

memberikan ancaman

akan menurunkannya

kembali ke kelas

bawah jika perilaku

siswa tersebut tidak

diubah, subjek

mengatakan pada

siswa tersebut ; “....ya

sekarang kembali ke

kelas satu..... gak

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

61

ADHD agar siswa

tersebut tidak semakin

berulah 2. Subjek

mengekspresikan

emosinya agar siswa

yang ditanganinya

dapat patuh dengan

cara diam dan hanya

melihat siswa tersebut

saja. Dengan cara

tersebut siswa ADHD

juga dapat mengerti

bahwa subjek sedang

marah, sehingga siswa

ADHD yang awalnya

berperilaku kurang baik

dapat patuh dan kondusif

kembali

3. Ketika siswa ADHD

yang ditanganinya

berperilaku tidak baik

dan membuatnya emosi,

subjek memberikan

peringatan berupa

ucapan akan

menurunkannya

kembali ke kelas bawah

jika tidak patut dan

tidak merubah

perilakunya menjadi

lebih baik. Subjek tidak

mengatakan bahwa

menangani siswa harus

tegas dan tidak dimanja.

2. DN mengatakan bahwa jika

siswa ADHD tidak dapat

patuh perintah subjek

FR, maka subjek FR

akan mengembalikan

siswa ADHD tersebut ke

kelas bawah.

menakut-takuti

siswanya agar siswa

tersebut mematuhi

perintahnya.

2. DD menjelaskan bahwa

jika subjek FR

memberikan ucapan

dan teguran atau

hanya dengan diam

dan memandangi

siswa siswa ADHD,

siswa ADHD tersebut

sudah mengerti

bahwa subjek FR

sedang marah. Siswa

ADHD tersebut juga

langsung mematuhi

perintah sub jek FR.

mbujuk besok gak

boleh diulangi lagi lho

ya ?kalau di ulangi

lagi janji langsung

masuk kelas satu...”.

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

62

mengekspresikan

emosinya secara

berlebihan, namun

melalui nada bicara yang

lebih tingga agar siswa

tersebut takut dan patut.

Subjek memahami

tindakan yang

dilakukannya sebagai

tindakan yang tepat. Acceptance of

emotions 1. Subjek menerima emosi

yang dialaminya ketika

menangani siswa ADHD

yang berperilaku tidak

baik. Subjek memilih

untuk mengalah dan

tidak ingin

melampiaskan

emosinya kepada siswa

tersebut jika siswa

tersebut emosinya juga

sedang tidak stabil.

Subjek memiliki rasa

kasihan pada siswa

tersebut, sehingga

subjek memilih untuk

lebih bersabar

meskipun dalam

keadaan emosi yang

diakibatkan perilaku

siswa ADHD yang

ditanganinya

2. DN mengatakan bahwa

ketika siswa ADHD

dalam keadaan emosi

seperti menangis,

maka tindakan yang

harus dilakukan

adalah memberi

ungkapan sanjungan

pada siswa tersebut

agar berhenti

menangis, namun jika

siswa ADHD

berperilaku kurang baik

maka harus ditangani

dengan tegas.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

63

The ability ti

engage in goal

(goal)

1. Subjek tidak terpengaruh

emosi negatif yang

dirasakannya ketika

menghadapi siswa

ADHD, subjek

menyadari perilaku siswa

tersebut dan

menganggapnya hal yang

biasa, sehingga meskipun

dalam keadaan emosi,

subjek berusaha untuk

dapat berfikir tenang dan

mengatasi siswanya

dengan tepat, melalui

tindakan yang sering ia

lakukan tanpa meluapkan

emosi secara berlebihan

Access to emotions

regulation

strategies

(strategies)

1. Subjek memiliki strategi

untuk menetralisir

emosinya disaat

emosinya sedang tidak

stabil, cara tersebut yaitu

subjek melakukan

kegiatan yang

menyenangkan bersama

siswanya. Subjek lebih

sering melakukan therapy

verbal pada siswa ADHD

dan mengajak siswa

tersebut bernyanyi atau

melakukan aktifitas yang

menyenangkan lainnya.

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

64

Melalui aktifitas tersebut,

emosi negatif subjek

teralihkan dan membuat

emosinya kembali stabil,

sehingga dapat kembali

melakukan proses belajar

mengajar.

Analisis verifikasi data :

Berdasarkan hasil gambaran regulasi emosi yang diperoleh pada subjek FR, yang kemudian telah diverifikasi berdasarkan keterangan

wawancara subjek DD dan subjek DN sebagai subjek sekunder, maka didapatkan kesesuaian data bahwa terdapat kesesuaian antara

keterangan yang diutarakan oleh subjek primer dan subjek sekunder serta terdapat kesesuaian dengan hasil observasi yang telah dilakukan

oleh peneliti, kesesuaian tersebut meliputi ;

1. Subjek FR memiliki prinsip tegas pada saat menangani siswa ADHD

2. Subjek FR menekspresikan rasa emosinya melalui ucapan dan teguran berupa ancaman akan menurunkan kembali siswa ADHD jika

tidak patuh padanya

3. Jika siswa ADHD yang ditanganinya juga sedang dalam keadaan emosi yang meningkat seperti menangis dan marah, maka subjek ID

lebih bersabar dan tidak meluapkan emosinya pada siswa tersebut, penanganan subjek FR ketika dalam situasi tersebut yaitu subjek

memberikan ucapan sanjungan agar siswa yang ditanganinya dapat kembali kondusif.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

65

Tabel 6. Kesimpulan Gambaran Regulasi Emosi Subjek FR

Dimensi Regulasi Emosi

Menurut Gratz dan Reomer

(2003)

Gambaran Regulasi Emosi Kesimpulan

Awereness and Understanding of

emotions Subjek berusaha untuk memahami emosinya ketika siswa

ADHD yang ditanganinya berperilaku yang membuatnya

merasakan emosi marah dengan selalu berusaha sabar

menghadapi siswa tersebut, sehingga tidak meluapkan

emosinya secara berlebihan. Namun subjek memiliki

prinsip agar selalu tegas dalam menghadapi siswa ADHD

agar siswa tersebut tidak semakin berulah.

Subjek mengekspresikan emosinya agar siswa yang

ditanganinya dapat patuh dengan cara diam dan hanya

melihat siswa tersebut saja. Dengan cara tersebut siswa

ADHD juga dapat mengerti bahwa subjek sedang marah,

sehingga siswa ADHD yang awalnya berperilaku kurang

baik dapat patuh dan kondusif kembali

Ketika siswa ADHD yang ditanganinya berperilaku tidak

baik dan membuatnya emosi, subjek memberikan

peringatan berupa ucapan akan menurunkannya kembali

ke kelas bawah jika tidak patut dan tidak merubah

perilakunya menjadi lebih baik. Subjek tidak

mengekspresikan emosinya secara berlebihan, namun

melalui nada bicara yang lebih tingga agar siswa tersebut

takut dan patut. Subjek memahami tindakan yang

dilakukannya sebagai tindakan yang tepat.

Subjek FR memiliki pemahaman terhadap

emosinya melalui sikap dan prinsip yang

lebih bersabar dalam menangani siswa

ADHD yang ditanganinya.

subjek mengekspresikan emosi marahnya

dalam bentuk ucapan dan teguran pada siswa

ADHD.

Acceptance of emotions Subjek menerima emosi yang dialaminya ketika

menangani siswa ADHD yang berperilaku tidak baik.

Subjek memilih untuk mengalah dan tidak ingin

melampiaskan emosinya kepada siswa tersebut jika siswa

Subjek mampu menerima emosinya dalam

bentuk sikap lebih mengalah dan tidak

meluapkan emosinya ketika siswa ADHD

yang ditanganinya menangis.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

66

tersebut emosinya juga sedang tidak stabil. Subjek

memiliki rasa kasihan pada siswa tersebut, sehingga

subjek memilih untuk lebih bersabar meskipun dalam

keadaan emosi yang diakibatkan perilaku siswa ADHD

yang ditanganinya The ability ti engage in goal (goal) Subjek tidak terpengaruh emosi negatif yang

dirasakannya ketika menghadapi siswa ADHD, subjek

menyadari perilaku siswa tersebut dan menganggapnya

hal yang biasa, sehingga meskipun dalam keadaan emosi,

subjek berusaha untuk dapat berfikir tenang dan

mengatasi siswanya dengan tepat, melalui tindakan yang

sering ia lakukan tanpa meluapkan emosi secara

berlebihan

Subjek memiliki kemampuan agar tidak

terpengaruh emosi negatifnya berupa mahar

melalui sikap menganggap perilaku tersebut

adalah perilaku yang sudah biasa terjadi pada

ABK, sehingga mampu melakukan tindakan

yang tepat dan baik dengan menasehati siswa

tersebut.

Access to emotions regulation

strategies (strategies) Subjek memiliki strategi untuk menetralisir emosinya

disaat emosinya sedang tidak stabil, cara tersebut yaitu

subjek melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama

siswanya. Subjek lebih sering melakukan therapy verbal

pada siswa ADHD dan mengajak siswa tersebut

bernyanyi atau melakukan aktifitas yang menyenangkan

lainnya. Melalui aktifitas tersebut, emosi negatif subjek

teralihkan dan membuat emosinya kembali stabil,

sehingga dapat kembali melakukan proses belajar

mengajar.

Strategi subjek FR untuk menetralisir emosi

negatifnya yaitu melalui aktifitas dan kegiatan

yang menyenangkan bersama siswanya.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

67

C. Pembahasan

Geniofam (Cahyaningrum, 2012) menjelaskan bahwa penempatan

anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi dapat dilakukan dengan

berbagai model. Model kelas inklusi SDN Sumbersari 1 menggunakan

model kelas reguler dengan pull out , yaitu anak berkebutuhan khusus

belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-

waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar

dengan guru pembimbing khusus.

Proses jadwal kegiatan belajar untuk ABK di SDN Sumbersari 1

Malang yaitu, siswa ABK setiap hari aktif melakukan proses belajar-

mengajar di dalam reguler bersama siswa reguler lainnya. Namun untuk

siswa ABK kelas 3 yang seluruh siswa ABK-nya merupakan siswa ADHD,

melakukan proses belajar-mengajar bersama GPK di Ruang Sumber pada

hari kamis. Mata pelajaran yang diajarkan oleh GPK di Ruang Sumber yaitu

pelajaran tema seperti, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan

Pengetahuan Umum.

Subjek primer yang diambil pada penelitian ini yaitu guru pendamping

khusus (selanjutnya ditulis GPK) yang menangani siswa ADHD. Subjek

pada penelitian ini yaitu 2 GPK di sekolah SDN Sumbersari 1 Malang.

Maslach (Puspitasari & Handayani, 2014) menjelaskan bahwa

pekerjaan guru memiliki level tertinggi pada dimensi kelelahan emosional.

Guru sekolah inklusi tentunya juga akan mengalami kelelahan emosional,

khususnya dalam menangani siswa dengan berbagai karakteristik seperti

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

68

hiperaktif, impulsif, dan kurang dapat berkonsentrasi pada saat kegiatan

belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada

kedua subjek yaitu ID dan FR, didapatkan tentang keadaaan dan perilaku

yang dilakukan oleh siswa ADHD sehingga mengakibatkan kedua subjek

mengalami emosi yang cukup meningkat. Kedua subjek memiliki

permasalahan emosi saat menangani siswa ADHD khususnya pada saat

siswa tersebut berperilaku impulsif dan hiperaktif, selain itu siswa ADHD

juga mengalami inatenntion atau tidak mampu berkonsentrasi saat kegiatan

belajar mengajar.

Menurut Ormrod (2008) siswa ADHD memiliki karakteristik salah

satunya yaitu memiliki masalah perilaku di dalam kelas (misalnya suka

menganggu, tidak mentaati aturan), karateristik tersebut merupakan

karakteristik siswa ADHD yang ditangani subjek ID. Menurut subjek ID,

perilaku siswa ADHD yang sering membuatnya emosi yaitu perilaku

impulsif dan hiperaktif. Perilaku hiperaktif yang sering dilakukan siswa

ADHD yang ditanganinya yaitu siswa ADHD tersebut cenderung suka

mengganggu temannya ketika kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas.

Selain itu menurut penjelasan subjek ID, siswa ADHD yang ditanganinya

juga cenderung berperilaku impulsif dengan membawa perlengkapan cutter

dan silet, sedangkan sujek ID sudah melarangnya. Semakin subjek ID

melarangnya maka siswa ADHD tersebut melengkapi dan membawa

perlengkapan sutter dan silet bertambah banyak.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

69

Karakteristik siswa ADHD yang ditangani subjek FR lebih cenderung

tidak perhatian (innatention) pada saat pelajaran, siswa yang ditangani

subjek FR mengalami kesulitan dalam memusatkan dan mempertahankan

perhatian terhadap tugas yang diberikan. Siswa ADHD yang ditangani FR

juga mengalami permasalahan dalam mendengarkan, mengikuti arahan,

membuat kesalahan yang ceroboh berulang kali, perhatiannya mudah

beralih ke aktivitas-aktivitas lain yang menarik. Menurut subjek FR,

siswanya NN sulit untuk konsentrasi pada saat kegiatan belajar mengajar,

terkadang disela-sela pengajaran, siswanya NN tiba-tiba menceritakan

tentang game yang ada di android miliknya. Selain itu saat kegiatan belajar

mengajar NN juga sering mendadak tidak fokus dan menyela kegiatan

belajar mengajar dengan bercerita. Subjek berusaha sabar dan menasehati

NN dengan ucapan agar berceritanya nanti ketika pelajaran telah selesai,

namun NN hanya bisa fokus sekitar 5-15 menit saja kemudian kembali

bercerita, dan subjek terus memperingatkan melalui ucapan.

Hal yang dialami oleh subjek ID dan subjek FR tersebut sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Anjani, Naqiyah, Sutijono, & Laksmiwati

(2013) tentang konsentrasi belajar pada anak ADHD di SDIT At-Taqwa

Surabaya dan SDN V Babatan Surabaya, hasil penelitian tersebut

menjelaskan bahwa konsentrasi belajar pada anak ADHD terlihat sangat

kurang. Anak ADHD hanya mampu diam dan fokus selama 2-5 menit.

Perilaku tidak fokus dan kurangnya konsentrasi belajar terlihat seperti tidak

mendengarkan perintah guru, sering melihat teman-temannya, melakukan

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

70

kegiatan lain di luar kegiatan belajar, dan suka mengganggu teman. Hal

tersebut disebabkan, anak ADHD tidak mampu mengontrol perilaku

hiperaktifnya.

Sebelum menjadi GPK, kedua subjek memiliki latar belakang

pengalaman dan pekerjaan yang sama yaitu sebagai shadow. Berdasarkan

wawancara yang telah dilakukan oleh kedua subjek, subjek ID dan FR

menjelaskan bahwa melalui pengalaman sebagai shadow, mereka dapat

lebih memahami karakter siswa ABK dan mampu memberikan penanganan

yang tepat pada saat menangani ABK khususnya siswa ADHD. Hal tersebut

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningrum (2012), yang

menjelaskan bahwa kesiapan dan pengalaman guru dalam menangani anak

berkebutuhan khusus sangat diperlukan agar dapat memberikan layanan dan

bimbingan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan,

selanjutnya peneliti menganalisa hasil tersebut dengan menggunakan

dimensi regulasi emosi menurut Gratz & Reomer (2003). Dimensi tersebut

terdiri dari Awereness and Understanding of emotions, Acceptance of

emotions, The ability to engage in goal (goal), dan Access to emotions

regulation strategies (strategies).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis menggunakan

teknik analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992), maka

didapatkan hasil bahwa kedua subjek primer penelitian memiliki gambaran

perilaku regulasi emosi pada dimensi Awereness and Understanding of

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

71

emotions. Awereness and Understanding of emotions merupakan bentuk

kemampuan individu dalam memahami dan mengerti terhadap emosi yang

dirasakannya dengan cara mengontrol emosi yang dialaminya dan respon

emosi yang diperlihatkan (perilaku dan nada suara), sehingga individu

tersebut dapat menunjukan respon emosi yang tepat dan tidak meluapkan

emosi secara berlebihan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,

didapatkan bahwa kedua subjek cenderung menggunakan ekspresi berupa

ucapan untuk memberikan peringatan kepada siswa ADHD yang

ditanganinya ketika siswa ADHD tersebut melakukan perilaku yang tidak

tepat saat kegiatan belajar-mengajar seperti berperilaku hiperaktif, impulsif

dan kurang perhatian (inattention) atau tidak fokus saat belajar.

Subjek ID lebih cenderung menggunakan ucapan dan teguran, hal

tersebut juga sama dengan eskpresi emosi yang diperlihatkan oleh subjek

FR. Kedua subjek tersebut beranggapan jika menangani perilaku siswa

ADHD tidak bisa dengan tindakan yang terlalu keras seperti tindakan fisik,

hal tersebut juga diungkapkan oleh subjek ID yang menjelaskan bahwa

dalam menangani siswa ADHD tidak dapat dilakukan dengan cara yang

keras, namun perlu dilakukan dengan teguran dan ucapan serta memahami

perilaku siswa ADHD secara baik, sehingga dalam menangani siswa ADHD

tidak sampai meluapkan emosi secara berlebihan dan dapat memberikan

penanganan secara tepat.

Menurut subjek FR, dalam menangani siswa ADHD, emosi yang

dirasakannya sebaiknya dapat dikendalikan dengan kesabaran. Berdasarkan

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

72

hasil wawancara pada subjek FR, dapat diketahui bahwa subjek FR

memiliki kesadaran emosi dan mampu memahami emosinya ketika

menangani siswa ADHD, sehingga dengan memahami emosinya tersebut,

subjek FR dapat mengekspresikan emosinya secara tepat dan dapat

membuat siswa yang ditanganinya memahami dan mengerti emosinya.

Subjek FR memiliki prinsip dalam menangani siswa yaitu bersikap sabar

namun tegas, dengan arti tegas yaitu subjek FR mampu mengendalikan

sikap dan perilaku siswa ADHD tersebut. dalam mengeskpresikan

emosinya, subjek FR mengekspresikan melalui mimik wajah dan menatap

siswa tersebut, melalui ekspresi tersebut siswa ADHD sudah mengerti

bahwa subjek sedang marah.

Pada dimensi Acceptance of emotions, kedua subjek terlihat memiliki

perilaku yang menggambarkan dimensi tersebut. subjek ID dan subjek FR

memiliki gambaran kemampuan dalam menerima suatu keadaan yang

menimbulkan emosi negatif dan tidak merasa malu merasakan emosi

tersebut. pada subjek ID, gambaran perilaku tersebut terlihat pada perilaku

subjek ID yang memilih utnuk meninggalkan siswa ADHD disaat siswa

tersebut melakukan perilaku yang tidak baik yang membuatnya emosi.

Subjek ID menerima emosi yang dialaminya dengan menjauhi sumber

emosi yaitu siswa ADHD, subjek ID memilih untuk meninggalkan siswa

ADHD tersebut agar emosi negatifnya tidak terluapkan secara berlebihan.

Perilaku yang menggambarkan dimensi Acceptance of emotions pada

subjek FR yaitu subjek FR lebih bersikap untuk bersabar ketika siswa

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

73

ADHD yang ditanganinya berperilaku tidak baik dan membuat emosi.

Subjek lebih memilih menerima emosi negatifnya dengan diam dan

bersabar. Subjek FR memilih untuk mengalah dengan tidak meluapkan

emosinya ketika siswa ADHD yang ditanganinya juga mengalami emosi

yang tidak stabil seperti menangis akibat marah tidak ingin belajar. Hal

tersebut juga dituturkan oleh subjek sekunder DN, menurut penuturan DN,

jika terdapat siswa ADHD yang menangis atau marah, subjek FR lebih

mengalah dan menanganinya dengan sabar dengan cara memberikan ucapan

pujian pada siswa tersebut agar berhenti menangis. Hal tersebut

menunjukan bahwa FR memiliki kemampuan untuk menerima perasaan

emosinya, dan tidak meluapkan emosinya pada saat siswa ADHD yang

ditanganinya marah atau saat menangis.

Subjek ID dan subjek FR memiliki gambaran perilaku pada dimensi

the ability to engage in goal (goal), subjek ID dan subjek FR memiliki

kemampuan agar tidak terpengaruh oleh emosi negatif yang dirasakannya,

sehingga kedua subjekk dapat berpikir dan melakukan sesuatu dengan baik

dan tepat. Subjek ID sempat mengalami suatu keadaan emosi yang

diakibatkan siswa ADHD yang ditanganinya tiba-tiba menangis tanpa

sebab, sedangkan di saat yang bersamaan subjek sedang mengerjakan

laporan yang harus segera dikumpulkan ke Dinas Pendidikan. Pada saat

tersebut, subjek merasa emosi karena siswa ADHD yang ditanganinya tidak

bisa berhenti menangis dan semakin rewel, namun subjek ID tidak

terpengaruh emosi negatif dan tidak meluapkan emosinya secara

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

74

berlebihan, subjek ID melakukan suatu tindakan yang dirasa tepat yaitu

segera menangani siswa tersebut dan menunda pekerjaan laporannya.

Subjek juga mampu memikirkan konsekuensi dari keputusannya tersebut.

Perilaku subjek FR yang menggambarkan perilaku pada dimensi The

ability to engage in goal (goal) yaitu subjek FR tidak terpengaruh emosi

negatif dari perilaku hiperaktif dan impulsif yang dilakukan oleh siswa

ADHD yang ditanganinya, subjek FR menganggap perilaku yang dilakukan

siswa ADHD merupakan perilaku yang sudah biasa, sehingga subjek FR

dapat menyikapi perilaku tersebut dengan pemikiran yang baik dan tidak

sampai meluapkan emosinya secara berlebihan. Subjek FR menjelaskan

bahwa terkadang terdapat guru yang merasa marah akibat perilaku siswa

ADHD seperti mengambil bulpoin milik guru tanpa ijin, namun subjek FR

menganggap hal tersebut sebagai hal yang biasa dan memaklumi perilaku

tersebut karena siswa yang melakukan merupakan siswa berkebutuhan

khusus. Subjek FR dapat menyikapi dengan tepat dan tidak meluapkan

emosinya secara berlebihan, subjek mengambil tindakan untuk menasehati

siswa ADHD tersebut agar tidak mengulangi perilakunya kembali.

Pada dimensi Access to emotions regulation strategies (strategies),

kedua subjek memiliki kemampuan dalam mengatasi suatu permasalahan,

subjek ID dan subjek FR memiliki kemampuan untuk menemukan suatu

cara yang dapat mengurangi emosi negatif dan dapat dengan tepat dan cepat

menenangkan dirinya kembali.

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

75

Strategi yang dimiliki subjek ID yaitu dengan cara meninggalkan

siswa ADHD tersebut dan menyendiri untuk menetralisir emosi yang

dirasakannya, sehingga ketika ia kembali melakukan kegiatan belajar

mengajar emosi subjek ID dapat kembali stabil. Selain itu subjek ID juga

melakukan aktifitas yang menurutnya dapat membuat emosinya kembali

stabil, yaitu menghukum siswanya dengan aktifitas yang tidak disukainya

seperti menari, bernyanyi atau meloncat-loncat menggunakan trampolin.

Menurut subjek melalui cara tersebut, emosinya dapat lebih stabil dan

perilaku siswa yang awalnya tidak kondusif dapat lebih kondusif kembali

karena siswa tersebut merasa senang dan tidak jenuh.

Sedangkan pada subjek FR, perilaku yang tampak yaitu subjek FR

melakukan aktifitas yang menyenangkan bagi siswanya dan dirinya sendiri,

seperti mengajak siswanya bermain atau melakukan therapy bicara bagi

siswa yang bicaranya kurang lancar. Melalui aktifitas tersebut, emosi subjek

FR yang awalnya tidak stabil dapat kembali stabil, dan proses belajar dapat

kembali kondusif.

Berdasarkan penjelasan dari kedua subjek, gambaran perilaku dimensi

Access to emotions regulation strategies (strategies) kedua subjek memiliki

kesamaan yaitu menetralisir perasaan emosi melalui aktifitas yang

menyenangkan bagi diri subjek sendiri dan bagi siswa yang ditanganinya,

sehingga situasi kondisi di dalam kelas dapat menjadi lebih baik. Hal

tersebut dapat membentuk hubungan yang baik antara guru dan siswa yang

ditanganinya. Tindakan kedua subjek tersebut sejalan dengan pendapat

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

76

yang dikemukakan oleh Kolachina (2014) (Mangkunegara & Puspitasari,

2015), bahwa guru harus menyadari bahwa pengajaran kecerdasan

emosional harus fokus sebagai strategi untuk pengembangan siswa. Hal ini

karena kecerdasan emosi guru berhubungan dengan kemampuan mengelola

emosi dan membangun hubungan dengan siswa dan lingkungan sekolah.

Menurut Wahyuni, Ruminiati, & Sutrisno (2014), guru sekolah inklusi

memiliki beberapa hambatan dalam menangani siswa ABK, yaitu perilaku

siswa yang hiperaktif dan kesulitan dalam konsentrasi. Berdasarkan hasil

wawancara, untuk mengembalikan konsentrasi siswa ADHD, subjek ID

mengajak siswanya untuk istirahat sejenak dan mengajaknya untuk bermain

permainan sederhana di dalam kelas, sehingga ketika siswa tersebut kembali

semangat maka subjek kembali meneruskan kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan subjek FR lebih memberikan aktifitas yang disukai siswanya

seperti menggambar, contohnya ketika siswa ADHD yang ditanganinya

yaitu RK merasa jenuh, subjek FR memberikan kertas kosong pada siswa

tersebut, karena RK memiliki kegemaran untuk menggambar. Tindakan

tersebut sesuai dengan pendapat Diamond (Ormrod, 2008), yang

menjelaskan bahwa langkah yang baik dalam membantu siswa yang

mengalami masalah emosi dan perilaku adalah dengan memperlihatkan

kepedulian kepada siswa tersebut.

Kedua subjek memperlihatkan kepedulian dalam menangani siswa

ADHD ketika siswa ADHD tersebut mengalami innattention dan hiperaktif,

melalui pemberian aktifitas yang dapat membuat siswanya terhibur. Selain

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

77

itu, Subjek ID memiliki tindakan yaitu bertanya pada siswa ADHD yang

ditanganinya, mengenai apa yang yang dirasakan oleh siswa tersebut

sehingga mengakibatkan siswa tersebut tidak fokus dalam proses belajar

mengajar. Setelah memahami apa yang dialami siswa tersebut, subjek ID

memberikan tindakan yang tepat untuk mengembalikan konsentrasi siswa

ADHD yang ditanganinya.

D. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan,

terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang dapat disimpulkan, yaitu ;

1. Kesulitan dalam menemukan data verifikasi secara mendalam, karena

sedikitnya subjek sekunder yang mengetahui secara mendalam

informasi mengenai gambaran regulasi emosi pada subjek primer secara

detail.

2. Sedikitnya keadaan dan situasi secara langsung saat subjek benar-benar

menangani siswa ADHD dalam keadaan emosi.

3. Waktu dan rancangan jadwal observasi yang dilakukan peneliti tidak

direncanakan mendetail, sehingga perilaku yang diobservasi tidak

konsisten.

4. Pedoman pengkodean perilaku observasi yang kurang detail, sehingga

dalam mengkategorikan ekspresi dan perilaku subjek menjadi tidak

spesifik.

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjekrepository.ub.ac.id/7573/4/BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Identitas Subjek Primer 1 a. Identitas Subjek Nama

78