bab iv gambaran umum perusahaan pt. x iv.1 sejarah · pdf filesebuah pabrik dan sesudah...

15
42 BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah Singkat PT X (Persero) Pada saat ini PT.X (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan memproduksi peralatan militer dan non militer (produk komersial). Oleh karena kekhususannya dalam memproduksi peralatan militer, maka PT.X (Persero) termasuk ke dalam Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang berada di bawah naungan Badan Usaha Pengelola Industri Strategis. Berdiri pada tahun 1808 sebagai bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923. Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT.X sekarang ini. Sejak saat itu PT.X berubah menjadi sebuah industri peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat. PT.X berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT.X (Persero) pada tanggal 29 April 1983. Kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT Bahana Prakarya Industri Strategis (Persero). PT. X (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT.X (Persero) mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan, dan fabrikan serta perawatan. Tahun 2002 PT Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) (Persero) dibubarkan oleh pemerintah, dan sejak itu PT.X beralih status menjadi PT.X (Persero) yang langsung berada di bawah pembinaan Kementrian BUMN.

Upload: buiphuc

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

42

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X

IV.1 Sejarah Singkat PT X (Persero)

Pada saat ini PT.X (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang memiliki kegiatan memproduksi peralatan militer dan non militer

(produk komersial). Oleh karena kekhususannya dalam memproduksi peralatan

militer, maka PT.X (Persero) termasuk ke dalam Badan Usaha Milik Negara

Industri Strategis (BUMNIS) yang berada di bawah naungan Badan Usaha

Pengelola Industri Strategis.

Berdiri pada tahun 1808 sebagai bengkel peralatan militer di Surabaya dengan

nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi

sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian

dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923. Pemerintah Belanda pada

tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada pemerintah Indonesia, kemudian

pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di

PT.X sekarang ini.

Sejak saat itu PT.X berubah menjadi sebuah industri peralatan militer yang

dikelola oleh Angkatan Darat. PT.X berubah status menjadi Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) dengan nama PT.X (Persero) pada tanggal 29 April 1983.

Kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada di bawah pembinaan Badan

Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah

menjadi PT Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya

menjadi PT Bahana Prakarya Industri Strategis (Persero).

PT. X (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak

dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT.X (Persero)

mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan, dan fabrikan serta

perawatan. Tahun 2002 PT Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) (Persero)

dibubarkan oleh pemerintah, dan sejak itu PT.X beralih status menjadi PT.X

(Persero) yang langsung berada di bawah pembinaan Kementrian BUMN.

Page 2: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

43

IV.2 Visi dan Misi

IV.2.1 Visi

Adapun visi perusahaan adalah menjadi perusahaan yang sehat yang mempunyai

inti usaha terpadu beroperasi secara fleksibel serta mandiri secara finansial.

IV.2.2 Misi

PT.X mengemban misi untuk melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang “alat

dan peralatan untuk mendukung kemandirian pertahanan dan keamanan negara”

serta “alat dan peralatan industri” dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan

perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi.

IV.3 Status, Tujuan, dan Fungsi

IV.3.1 Status

PT.X (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis

(BUMNIS) yang berbentuk perseroan, berkedudukan di bawah koordinasi PT

Bahana Prakarya Industri Strategis dan berkantor pusat di Bandung dengan

kantor-kantor, cabang-cabang, dan perwakilan-perwakilannya baik di dalam

maupun di luar wilayah Republik Indonesia.

IV.3.2 Tujuan

Tujuan dari PT.X adalah turut melaksanakan dan menunjang program pemerintah

di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta khususnya

dalam bidang industri peralatan militer, peralatan industri manufaktur, energi dan

transportasi, dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku pada Perseroan

Terbatas.

IV.3.3 Fungsi

PT.X dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam mencapai tujuan perusahaan,

menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Pemasaran dan penjualan

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemasaran dan penjualan, dalam

arti yang seluas-luasnya atas barang dan jasa

Page 3: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

44

b. Alih teknologi

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemilihan, penelitian, penemuan

teknologi, serta penelitian dan pengembangan produk, termasuk pembuatan

perangkat lunak (software)

c. Produksi

Segala usaha dan kegiatan menyangkut persiapan, perencanaan, pelaksanaan,

dan pengendalian produk

d. Manajemen material

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan,

pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian perusahaan dan

distribusi material

e. Manajemen Keuangan

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, perolehan,

pengamanan dan pemanfaatan dana secara optimal, akuntansi, serta

perhitungan dan pengendalian biaya

f. Manajemen Sumber Daya Manusia

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan,

penyediaan, pemisahan, pengembangan, dan pelayanan kesejahteraan pegawai

g. Manajemen Mutu

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan dan penyusunan

petunjuk spesifikasi mutu, pencapaian tingkat mutu, kegiatan pemeriksaan dan

pengujian guna menjamin tercapainya mutu yang diminta pelanggan serta

diakui baik secara nasional maupun internasional

h. Pengelolaan fasilitas

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengembangan,

dan pemeliharaan sarana dan prasarana perusahaan

i. Administrasi dan Umum

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pengaturan rumah tangga

perusahaan, administrasi umum, pemeliharaan lingkungan kerja, pengamanan

perusahaan, hubungan masyarakat, perizinan, asuransi, klaim, dan hukum

Page 4: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

45

j. Perencanaan dan Pengendalian Perusahaan

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan strategis,

pengorganisasian, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan termasuk

pengendalian program-program

k. Manajemen Informasi

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian,

pemanfaatan, serta pengembangan informasi

l. Pengawasan

Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemeriksaan untuk mencegah

pemborosan, peningkatan hasil guna dan daya guna berdasarkan perundang-

undangan, peraturan, kebijakan, dan norma yang berlaku

IV.4 Tata Letak Perusahaan

PT.X (Persero) bertempat di Jalan Jendral Gatot Subroto no 517, Kecamatan

Kiara Condong, kota Bandung, Jawa Barat. Lokasinya terletak lebih kurang 5 km

ke arah Timur dari pusat kota Bandung. PT.X memiliki luas tanah sekitar 66

hektar, yang terdiri atas :

1. Bagian perkantoran dan perindustrian ( 23,43 hektar )

2. Panjang badan jalan 8000 meter dan luas 6 meter, sehingga luas jalan 2,4

hektar

3. Sisa lahan 38,17 hektar adalah green belt dan lahan-lahan kosong

perkebunan

PT.X adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang terletak di Jawa

Barat serta bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial.

Kegiatan PT.X mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan,

fabrikan serta perawatan alat. Dalam memenuhi kebutuhan peralatan militer

HANKAM dan produk komersial serta pengembangan profesionalisme di bidang

industri, sejak 29 April 1983 pemerintah telah mengukuhkan PT.X sebagai

BUMN di bawah Badan Pengelolaan Industri Strategis (Chaerani, 2003).

Page 5: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

46

IV.5 Struktur Organisasi

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT.X No SKEP/15/P/BD/IV/2004 tanggal

30 April 2004 pasal 11, menyatakan bahwa PT.X dipimpin oleh :

1. Direksi

Direksi terdiri atas : Direktur Utama (Dirut), Direktur Perencanaan dan

Pengembangan (Dirrenbang), Direktur Produk Militer (Dirprodukmil),

Direktur Produk Komersial (Dirprodukkom), Direktur Administrasi dan

Keuangan (Dirminku).

2. Pimpinan Teras

Pimpinan Teras dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu staf yang berada di unit-

unit pusat, unit-unit usaha, dan pejabat lain yang setingkat dengan pimpinan

teras.

a. Staf yang berada di unit-unit pusat terdiri dari:

• Kepala Satuan Pengawasan Intern ( Ka SPI )

• Kepala Sekretariat Perusahaan ( Kasetper)

• Kepala Pusat Pengamanan (Kapuspam)

• Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan bidang

Pengembangan Usaha (Dedirrenbang bid Bangus)

• Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya (Dedir

bid Bang SD)

• Deputi Direktur Produk Militer bidang Penelitian dan Pengembangan

(Dedirprodukmil bid Litbang)

• Deputi Direktur Produk Militer bidang Pemasaran dan Penjualan

(Dedirprodukmil bid Pasar dan Jual)

• Deputi Direktur Produk Komerisal bidang Pemasaran

(Dedirprodukkom bid Pasar)

• Deputi Direktur Administrasu dan Keuangan bidang Keuangan

(Dedirminku bid Ku)

b. Unit-unit usaha terdiri dari:

• Kepala Divisi Munisi (Kodivmu)

• Kepala Divisi Senjata (Kodivjat)

• Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa (Kadiv MI)

Page 6: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

47

• Kepala Divisi Tempa dan Cor (Kadiv TC)

• Kepala Divisi Rekayasa Industri dan Jasa (Kadivrekin dan Jasa)

• Kepala Unit Pengembangan Kendaraan Fungsi Khusus (Ka Unit Bang

KFK)

c. Pejabat lain yang setingkat dengan pimpinan teras.

IV.6 Divisi Kerja PT. X

Untuk meningkatkan kesempurnaan produk dan terkontrolnya sistem produksi,

PT.X dibagi menjadi 2 bidang yaitu bidang militer (bidang non-komersial) dan

non-militer (bidang komersial). Secara umum proses kerja yang dilakukan antara

lain: welding, cutting, bubut, gergaji, pengecoran logam, grinding, painting, dan

lain-lain (Chaerani, 2003).

IV.6.1 Bidang Militer (Bidang Non-Komersial)

1. Divisi Senjata

Divisi senjata menghasilkan produk antara lain: sejata laras panjang, senjata

genggam, senapan mesin, surface and heat treatment. Adapun bahan baku yang

digunakan adalah baja, besi kuningan, ebonit, kayu, alumunium dan bronze.

2. Divisi Munisi

Kegiatan produksi divisi munisi dilakukan terpisah dari divisi yang lain, yaitu

terletak di Jawa Timur. Produk yang dihasilkan oleh divisi ini antara lain:

segala jenis munisi kecil, munisi kaliber besar/berat dan munisi khusus.

3. Unit Handakom (Bahan Peledak Komersial)

Produk yang dihasilkan oleh unit ini antara lain: bahan peledak dan aksesoris,

jasa peledakan, jasa pemusnahan dan jasa transportasi.

IV.6.2 Bidang Non-militer (Bidang Komersial)

1. Divisi Mesin Industri dan Jasa

Produk yang dihasilkan oleh divisi ini antara lain: jasa permesinan, peralatan

kapal laut, jasa uji kalibrasi, pemeliharaan mesin dan elektronik.

Page 7: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

48

2. Divisi Tempa dan Cor

Divisi tempa dan cor menghasilkan produk-produk dasar yang mendukung

produksi dari divisi-divisi lain. Pada divisi ini ada dua jenis produk yang

dihasilkan, yaitu:

• Furan Line, yang meliputi pembuatan pompa tambang, blok mesin diesel,

part machine tool, bearing cup, cover motor traksi, dll.

• Dise Line, yang meliputi pembuatan rel kereta api, isolator flange, air brake,

dll.

Kegiatan produksi yang dihasilkan rata-rata per tahun kurang lebih 900 ton.

Dalam kegiatan produksinya Divisi Tempa dan Cor sudah memiliki sertifikasi

Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 yang dikeluarkan oleh Bureau Veritas

Quality International (BVQI) dan Sucofindo Register Quality Assurance (

SRQA).

3. Divisi Rekayasa Industri

Divisi ini menawarkan produk berupa Engineering Procurement and

Construction (EPC) untuk industri minyak kelapa sawit berupa Pabrik

Pengolahan Minyak Goreng (PPMG) dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

(PPKS).

4. Unit Pengembangan Kendaraan Fungsi Khusus (KFK)

Produk yang dihasilkan oleh unit ini antara lain: kendaraan taktis, water canon,

kendaraan bank, panser untuk TNI dan POLRI, mobil konstruksi khusus dan

suku cadang.

IV.7 Proses Kerja

Penelitian ini dilaksanakan pada Divisi Tempa dan Cor yang terdiri dari 2

departemen, yaitu Departemen Ttempa dan Departemen Cor. Sampel pekerja di

PT. X didapatkan dari departemen tempa untuk kelompok pekerja yang tidak

terpapar panas, sedangkan kelompok kerja terpapar panas didapatkan dari

Departemen Cor. Secara umum proses kerja yang terjadi di departemen tempa

yaitu proses penempaan, pembubutan dan proses finishing yang berasal dari bahan

logam. Sedangkan proses yang terjadi di Departemen Cor yaitu proses pembuatan

logam dari hasil pengecoran logam.

Page 8: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

49

IV.7.1 Proses Peleburan Logam

Pada bagian unit COR I dan II terdapat kegiatan peleburan logam yang digunakan

sebagai bahan baku proses produksi yang dilakukan di dalam tungku pembakaran

yang menggunakan daya listrik. Pada Gambar IV.1 dapat dilihat diagram alir dari

kegiatan atau proses kerja di bagian dapur baik unit COR I maupun II.

IV.7.2 Proses Pencetakan logam

Pada di unit Cor I terdapat dua bagian pencetakan logam yaitu disamatic line dan

furan line. Proses disamatic line hampir seluruhnya dilakukan secara otomatis

dengan menggunakan mesin disamatic. Secara umum proses pencetakan logam di

bagian ini dapat dilihat pada Gambar IV.2.

Page 9: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

50

PENYEDIAAN BAHAN

PEMERIKSAAN

PENYIMPANAN

PEMERIKSAAN

PELEBURAN

PENGATURAN

PEMERIKSAAN 1

DESLAGING

PENGATURAN

PEMERIKSAAN 2

TAPPING &

NODULASILadle kapasitas

400 Kg

Furnace MF.2000

DESLAGING

Penghilangan kotoran

Ladle kapasitas200 Kg

PEMERIKSAAN 3

PENGECORANUji struktur dari contoh barang

Uji kuat tekan bahan

Keterangan:Pemeriksaan 1 = pemeriksaan komposis Pra Nodularisasi (C E Meter dan Spektrometer)Pemeriksaan 2 = pemeriksaan temperatur tappingPemeriksaan 3 = pemeriksaan komposisi akhir setelah inokulasi dan nodularisas

(Spektrometer dan temperatur pengecoran)

Gambar IV.1 Proses Kerja Peleburan dan Pengecoran Logam di Bagian Dapur

Unit COR I dan II

Page 10: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

51

Tempat Pasir Bekas(SILO)

Timbangan

Mixer

Conveyor

Disamatic

Pencetakan Logam(Conveyor)

Shake Out

Cooling

Logam Cair

Finishing

Barang

Pasir Silika Coal Bentonit

Pasir Bekas

Sleep Time(1-2 jam)

Melting

Gambar IV.2 Proses Kerja Pencetakan Logam di Bagian Disamatic line

Sedangkan furan line merupakan salah satu unit yang berada di unit Cor I dan

berfungsi dalam proses produksi barang-barang berukuran relatif besar. Secara

umum proses pencetakan logam yang terjadi di furan line seperti pada Gambar

IV.3 adalah sebagai berikut:

Page 11: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

52

Persiapan Pola

Pemasangan Rangka Cetak

Pengisian Pasir(Mixer)

Membuka Cetakan(Mesin Turn Over)

Persiapan Pola

Coating Cetakan Menggunakan Graphite + Metanol

(Conveyor)

Pembakaran Cetakan (Conveyor)

Setting Cetakan

Pencetakan Logam

Shake Out Finishing

MeltingLogam Cair

Barang

Sleep Time(10-15 menit)

Pasir Bekas

Sleep Time(1 hari)

Gambar IV.3 Proses Kerja Pencetakan Logam di Bagian Furan line

Page 12: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

53

Pasir Silika (Baru dan Bekas)

Pencam puran Bahan ke Dalam M ixer “Sinto” Secara M anual

(Bentonit + Coal + G ula Tetes + A ir)

Penurunan Campuran Bahan Cetakan ke Roda

Bahan Cetakan Ditem patkan di Jolt-Quis (M esin Cetak)

Penghalusan dan Setting Cetakan

Pencetakan Pasir (Bahan Dasar Cetakan)

Pengecoran Logam M elting

Finishing

Conveyor

Pembongkaran Switch Crane

Sleep Tim e(1 hari)

Pasir Bekas

Logam Cair

Barang

Pekerja O lah Pasir

Pekerja Cetak PasirGabungan Pekerja O lah Pasir & Cetak Pasir

Keterangan :

Pada dasarnya proses pencetakan logam di unit Cor II memiliki kesamaan dengan

proses kerja yang dilakukan di bagian disamatic. Perbedaannya adalah bahwa

sebagian besar proses pencetakan logam di Cor II masih dilakukan secara manual.

Dalam proses kerjanya, pencetakan logam dibagi menjadi 2 kelompok kerja yaitu

kelompok olah pasir dan cetak pasir. Proses kerja yang terjadi di Cor II dapat

dilihat pada Gambar IV.4.

Gambar IV.4 Proses Kerja Pencetakan Logam di Unit Cor 2

Page 13: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

54

IV.8 Perlindungan Lingkungan dan Keselamatan Kesehatan Kerja

Sesuai dengan visinya, yaitu perusahaan sehat yang memiliki inti usaha terpadu,

beroperasi secara fleksibel serta mandiri secara finansial, maka PT. X senantiasa

melakukan berbagai upaya untuk mengutamakan Keselamatan Kesehatan

Lingkungan Hidup. PT. X memiliki komitmen yang kuat dan berusaha menjadi

perusahaan yang maju dan patuh pada aturan, dan senantiasa menerapkan semua

peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini. Undang-undang dan

peraturan yang dimaksud adalah UU No. 1 tahun 1970 dan Permen

No.5/MEN/1996. Berdasarkan pengertian tersebut, maka PT.X dapat

mengintegrasikan Sistem manajemen K3 (SMK3) menurut Permen

No.5/MEN/1996 dengan sistem PT.X dalam mengelola lingkungan kerja yang

selama ini sudah menjadi sistem yang baku.

Sebagai perusahaan industri manufaktur PT. X mengutamakan proses kerja

berwawasan lingkungan, memastikan bahwa lingkungan kerja yang aman,

nyaman, dan bebas dari kerusakan lingkungan menjadi budaya perusahaan untuk

itu PT.X membentuk Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta

Lingkungan Hidup (K3LH). Departemen ini yang digunakan PT.X untuk

mengelola semua aktivitas perusahaan dalam bidang keselamatan, kesehatan kerja

dan pengendalian lingkungan hidup. Selain adanya Departemen K3LH yang

langsung di bawah Departemen Keuangan, terdapat organisasi non formal atau

non struktural yaitu Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

Hal ini adalah sebagai bukti keterlibatan tenaga kerja dalam K3.

IV.8.1 Keselamatan Kerja

Departemen K3LH dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan,

merencanakan dan mengatur persiapan keselamatan kerja yang menyangkut teknis

dan pencegahan kecelakaan diantaranya dengan menentukan standar Alat

Perlindungan Diri (APD), mengawasi penggunaan alat-alat keselamatan kerja

agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai. Beberapa contoh APD yang

disediakan oleh PT.X antara lain:

Page 14: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

55

• Pelindung kepala, meliputi: helm tahan benturan merek AD CABOT LR

40, helm tahan percikan api/logam cair panas, dan tutup kepala snood ex

local.

• Pelindung muka, meliputi: perisai muka tahan percikan logam panas

lengkap dengan topeng las otomatis.

• Pelindung mata, meliputi: kacamata penglihatan lebar anti kabut tahan

percikan, kacamata dengan goggles tahan percikan, kacamata gelap/terang,

kaca las listrik hitam dan kaca las listrik bening.

• Pelindung pernapasan, meliputi: masker full face busa dan masker kasa.

IV.8.2 Kesehatan Kerja

Departemen K3LH juga merencanakan dan merumuskan segala upaya teknis dan

operasional dalam meningkatkan kondisi kesehatan pekerja. Salah satu upaya

tersebut adalah dengan disediakannya makanan dan minuman sehat dengan gizi

optimal. Selain itu pekerja juga diberikan makanan tambahan setelah sebelumnya

dilakukan pemeriksaan terhadap pekerja dan jenis pekerjaan yang dilakukannya,

serta kondisi lingkungan kerjanya. Pemberian makanan tambahan sama jenisnya

bagi setiap pegawai di unit produksi. Adapun jenis makanan tambahan yang

diberikan berupa susu pasteurisasi dan bubur kacang hijau. Namun ada

pertimbangan lain yang membuat ada perbedaan dalam pemberian makanan

tambahan. Misalnya kepada karyawan yang bekerja di lingkungan kerja dengan

temperatur tinggi, disediakan air mineral untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Hal penting lainnya yang dilaksanakan dalam bidang kesehatan kerja adalah

dilaksanakannya Medical Check Up, yang terdiri dari pemeriksaan awal dan

pemeriksaan ulang. Pemeriksaan kesehatan awal dilakukan ketika pekerja mulai

masuk perusahaan, sedangkan pemeriksaan ulang dilaksanakan setiap satu tahun

sekali atau dilaksanakan jika terdapat keluhan kesehatan dari pekerja.

IV.8.3 Pengendalian Lingkungan

Departemen K3LH dalam mengendalikan lingkungan, menyelenggarakan dan

mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai

Page 15: BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X IV.1 Sejarah · PDF filesebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola ... pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ... IV.4

56

arahan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yaitu

dengan melakukan penelitian, pengukuran, dan pengelolaan terhadap limbah

industri serta Bahan Beracun Berbahaya (B3) agar lingkungan hidup terhindar

dari pencemaran. Salah satu upaya dalam mengelola lingkungan yaitu dengan

bekerjasama dengan PPLI Cileungsi Bogor dalam mengelola limbah B3.

IV.9 Sumber Daya Manusia

PT. X senantiasa melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan profesionalisme

sumber daya manusia dengan pengalaman luas di industri tinggi yang didukung

oleh 3.451 karyawan dari berbagai latar belakang pendidikan Diterapkannya

Manajemen Sumber Daya Manusia berbasis Kompetensi (MSDM-K) sebagai

acuan dalam mengembangkan nilai dan budaya organisasi, merupakan salah satu

bukti kepedulian PT. X terhadap pengembangan sumber daya manusia. Tiga nilai

dan kompetensi utama yang menjadi pilar adalah:

1. Mengutamakan kualitas prima

2. Membina kerjasama yang harmonis

3. Berorientasi pada pelanggan

PT. X berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan

mengadakan pelatihan bagi karyawan. Pelatihan yang dimaksud adalah pelatihan

untuk meningkatkan kinerja, seperti pelatihan pengenalan industri, pengoperasian

alat, dan sejenisnya ataupun pelatihan yang berkaitan dengan aspek keselamatan

seperti cara penanganan kebakaran atau pertolongan pertama pada kecelakaan.