bab iv gambaran umum bni syariah cabang...

26
61 BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANG 4.1. Sejarah BNI Syari’ah Semarang Bank syari’ah adalah bank yang sistem operasionalnya mengikuti ketentuan syari’ah Islam. Dalam beroperasi atau bermu’ammalat bank syariah jauh dari praktek-praktek yang dikawatirkan mengandung unsur-unsur riba dan diisi dengan kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan Bank syari’ah sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan pendapat mengenai bunga bank. Ada pendapat yang menyatakan bahwa bunga bank haram, dengan demikian kerinduan umat islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapatkan jawaban dengan lahirnya bank syari’ah. Bank syari’ah lahir di Indonesia sekitar tahun 90-an atau tepatnya setelah ada Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992 mengenai sistem bagi hasil, Peraturan Pemerintah ini di revisi dengan UU. No. 10 tahun 1998 yang mengatur tentang bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. BNI syari’ah sendiri didirikan pada tanggal 29 Mei 2000 yang diresmikan oleh menteri keuangan Republik Indonesia DR. Bambang Sudibyo. Sebagai langkah awal Unit Usaha Syari’ah (USY) pada BNI Syari'ah

Upload: dinhbao

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

61

BAB IV

GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANG

4.1. Sejarah BNI Syari’ah Semarang

Bank syari’ah adalah bank yang sistem operasionalnya mengikuti

ketentuan syari’ah Islam. Dalam beroperasi atau bermu’ammalat bank syariah

jauh dari praktek-praktek yang dikawatirkan mengandung unsur-unsur riba

dan diisi dengan kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan

perdagangan

Bank syari’ah sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan

pertentangan pendapat mengenai bunga bank. Ada pendapat yang menyatakan

bahwa bunga bank haram, dengan demikian kerinduan umat islam Indonesia

yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapatkan jawaban

dengan lahirnya bank syari’ah.

Bank syari’ah lahir di Indonesia sekitar tahun 90-an atau tepatnya

setelah ada Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992 mengenai sistem bagi

hasil, Peraturan Pemerintah ini di revisi dengan UU. No. 10 tahun 1998 yang

mengatur tentang bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil.

BNI syari’ah sendiri didirikan pada tanggal 29 Mei 2000 yang

diresmikan oleh menteri keuangan Republik Indonesia DR. Bambang

Sudibyo. Sebagai langkah awal Unit Usaha Syari’ah (USY) pada BNI Syari'ah

Page 2: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

62

guna menyediakan layanan perbankan syari’ah bagi umat islam yang

mayoritas sebagai agama terbesar di Indonesia dan juga sebagai tuntutan

sebagai lembaga keuangan yang terbebas dari riba dengan sistem

pengoprasiannya dengan sistem bagi hasil. BNI dengan bersungguh-sungguh

menjalankan kegiatan usahanya dengan menghindar dari unsur riba.

Sementara itu BNI sebagaimana fungsi bank sebagai alat intermediasi

antara fihak yang kelebihan dana (funding) kepada masyarakat yang

membutuhkan dana (lending) membuka layanan yaitu dengan membuka lima

kantor cabang Syari'ah yaitu di Jogyakarta, Pekalongan, Jepara, Malang dan

Banjarmasin. Bebeda dengan BNI yang menggunakan layanan umum atau

dengan sistem konvensional, yang mana masih mencampurkan produk antara

yang halal dengan yang haram. Dari hal inilah yang membedakan antara BNI

Syari'ah yang berdasar bagi hasil dengan BNI konvensional yang

menggunakan sistem bunga.

Menurut UU No. 10 tahun 1998 lembaga keuangan dapat dibagi

menjadi 2 (dua) jenis yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan

non bank. lembaga keuangan yang berupa bank dikelompokan dalam suatu

jenis tersendiri karena mempunyai keunggulan atau kekhasan yang tidak

dimiliki oleh lembaga keuangan bukan bank yaitu bahwa bank dapat atau

boleh menghimpun dana dengan menerima simpanan secara langsung dari

masyarakat yakni berupa Giro, Tabungan, dan Deposito.Sedangkan lembaga

keuangan bukan bank tidak boleh melakukan pembiayaan dengan sistem

tersebut. Yang membedakan diantara keduanya yakni jasa yang ada pada bank

Page 3: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

63

khususnya syari’ah merupakan alat intermeniasi antara fihak yang kelebihan

dana (funding) kepada fihak yang memerlukan dana, dan posisi bank adalah

sebagai mudhorib yang mengelola dari segala perputaran dana tersebut. Bank

harus menyetorkan laporan kepada BI setiap bulannya. Berbeda dengan

lembaga keuangan bukan bank yang harus memutar dana dari masyarakat.,

maka BNI yang merupakan lembaga keuangan yang menawarkan produk

dengan menjalankan dual banking system. Dual banking system adalah sistem

yang menyediakan produk dan jasa perbankan umum konvensional dan juga

sekaligus Syari'ah, dengan sistem ini diharapkan dapat terlengkapi produk atau

jasa yang disediakan bank BNI. Karena seperti diketahui selama ini bank BNI

sudah dikenal sebagai salah satu bank besar di Indonesia dengan layanan

produk atau jasa dan jaringan cabang yang luas, dengan reputasi yang sudah

dimiliki tersebut, diharapkan dapat menunjang kegiatan operasional dan

perkembangan bank syari’ah ke arah yang lebih baik.

Pembentukan BNI syari’ah bertujuan untuk memberikan layanan

khusus perbankan syari’ah dimana merupakan salah satu sasaran

pengembangan bisnis dengan sistem syariah yang terdapat di dalam SBU

(saham bisnis usaha) scara ritel. Penetapan sasaran ini didasarkan pada UU

No. 10/1998 tentang perbankan, yang memperbolehkan bank umum untuk

memberikan layanan berdasarkan prinsip syari’ah. Setelah rencana

pembukaan unit usaha syari’ah ini dimasukkan ke dalam businnes plan BNI,

dilakukan persiapan-persiapan dengan membentuk tim bank syari’ah yang

merupakan bagian dari proyek pengembangan perbankan ritel. Di bawah

Page 4: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

64

koordinasi tim inilah pada akhirnya rencana tersebut dapat direalisasikan

termasuk diantaranya diperolehnya ijin prinsip dan usaha dari bank Indonesia.

Dengan dasar pernyataan di atas BNI syariah memilih dasar legal

dalam operasinya, dengan demikian ada pertimbangan lain yang membuat

BNI mengembankan bank syariah. Pertama, mayoritas penduduk Indonesia

merupakan pemeluk agama Islam yang tentunya memiliki keinginan untuk

menjalankan syari’ah Islam sebaik-baiknya, Kedua dengan prinsip bagi hasil

yang merupakan landasan utama perbankan syari’ah diharapkan bank BNI

dapat meminimumkan dampak negatif dari yang mungkin saja dapat dialami

oleh ekonomi Indonesia pada masa yang akan datang.

BNI Syari’ah diharapkan dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan

bersama dilihat dari produknya yang menggunakan sistem syariah dan BNI

Syari'ah sendiri sebagai mediasi yang bernafaskan islam. Sehingga dari uraian

diatas bahwa BNI Syari'ah masuk dalam kategori sebagai lembaga dakwah

yang profit karena dalam prakteknya menjalankan perintah syariat agama

Islam.

4.2.Visi, Misi dan Tujuan BNI Syari’ah

4.2.1. Visi BNI Syari’ah

Sebagai sebuah lembaga perbankan syariah, BNI syariah memiliki

visi untuk mengarahkan aktifitasnya1. Visi BNI syariah adalah

Menjadi bank syari’ah yang menguntungkan dimana keuntungan

terbagi rata sesuai dengan akad perjanjian yang telah disepakati. Sistem

1 Buletin,” BNI Syari'ah syariah cabang Semarang”, 2000.

Page 5: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

65

yang digunakan dalam pembagian ini adalah sistem bagi hasil. BNI dan

terpercaya bagi umat muslim dengan bersungguh-sungguh menjalankan

kegiatan usahanya dengan menghindar dari unsur riba.

Dalam kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip Syari’ah

dengan berlandaskan Al Qur’an dan Al Hadist. Kegiatan operasional

bank harus benar-benar memperhatikan Al Qur’an dan sunah rosululloh

SAW yaitu terbebas dari segala larangan terutama berkaitan dengan

kegiatan bank yang dapat di klasifikasikan sebagai hasil riba.

4.2.2. Misi BNI Syari’ah

BNI Syari'ah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik

penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya

memberikan dan megenakan imbalan atas dasar prinsip syari’ah yaitu

jual beli dan bagi hasil, maka dari itu BNI syariah sebagai wadah dalam

menjalankan perintah agama (Islam) dibidang Syari'ah muamalah yang

mempunyai misi :

a. Melaksanakan operasional perbankan berdasarkan prinsip Syari’ah

Islam, yakni dengan sistem bagi hasil yang terbebas dari sistem riba.

b. Memberikan mutu pelayanan yang unggul kepada nasabah dengan

system frond end dan otomasi on line yakni nasabah dapat menarik

dananya kapan saja dan dimana saja sebagai bentuk jasa pelayanan

perbankan yang lebih efisien dalam kemajuan tehnologi pada masa

sekarang ini.

Page 6: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

66

c. Meningkatkan kualitas bisnis di segmen pasar usaha ritel yakni yang

berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

yang berlebel haram yang dilarang oleh agama.

d. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap laba Bank BNI

secara keseluruhan yaitu sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati di

awal akad, dan dapat memberikan kontribusi berupa hadiah kepada

nasabah yang berprestasi yang memberikan kemajuan kepada fihak

bank.

4.2.3. Tujuan BNI Syari’ah

Dengan mengacu pada UU No. 7 tahun 1992 dan UU No. 10

tahun 1998 bahwa bank umum diperbolehkan membuka unit usaha

syari’ah. Maka pada tanggal 20 mei 2000 BNI membuka unit usaha

syari’ah dengan operasionalnya secara dual banking system. BNI

syariah dengan Unit Usaha Syariah (USS) memiliki perbedaan dengan

bank yang menjalankan syariah secara penuh seperti bank muamalat dan

bank syariah mandiri, yaitu berupa pelaporan kepada masing-masing

bank kepada pusat atau induk bank tersebut, tidak lain pada BNI Syari'ah

karena masih berada pada Unit Usaha Syariah (USS) masih menginduk

pada perusahaan atau PT. Bank BNI sehingga memiliki tujuan :

a. menyediakan produk dan jasa yang dikelola secara Syari’ah

b. Membebaskan Umat atau pengusaha kecil maupun besar dari bunga

bank dan memberikan bagi hasil yang sesuai dengan prinsip-prinsip

Syari’ah.

Page 7: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

67

c. Meningkatkan dan mengembangkan taraf hidup ekonomi ummat

Islam yang sesuai dengan sistem Syari'ah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, produk-produk yang ditawarkan

pada BNI syari’ah diharapkan dapat diperoleh dengan mudah dengan

kata lain membutuhkan faktor kepercayaan kepada semua fihak dengan

sistem kemitraan dalam keuntungan usaha.

4.3. Prinsip Kegiatan Usaha

Berdasarkan surat keputusan Direksi bank Indonesia No. 32/ 34/ KEP/

DIR 12 Mei 1999 tentang bank berdasarkan prinsip syariah2, prinsip kegiatan

usaha bank syariah adalah:

1. Hiwalah

Hiwalah adalah akad pemindahan piutang nasabah (Muhil) kepada bank

(Muhal ‘alaih) dari nasabah lain (Muhal). Muhil meminta muhal ‘alaih

untuk membayarkan terlebih dahulu piutang yang timbul dari jual beli.

Pada saat piutang tersebut jatuh tempo, muhal akan membayar kepada

muhal ‘alaih. Muhal ‘alaih memperoleh imbalan sebagai jasa pemindahan

piutang.

2. Ijarah

Ijrah adalah akad sewa menyewa barang antara bank (Muaajir) dengan

penyewa (Mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang sewaan

dikembalikan kepada muaajir.

2 Sri Susilo dkk, Bank dan lembaga keuangan lain, (Salemba empat, Jakarta, 2000), hlm.114.

Page 8: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

68

3. Ijarah Wa Iqtina

Ijarah Wa Iqtina adalah akad sewa menyewa barang antara bank (Muaajir)

dengan penyewa (Mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang

ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir.

4. Istishna

Istisna adalah akad jual beli barang (Mashnu) antara pemesan (Mustashni)

dengan penerima pesanan (Shani). Spesifikasi dan harga barang disepakati

di awal akad dengan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai

kesepakatan. Apabila bank bertindak sebagai Shani dan penunjukan

dilakukan kepada pihak lain untuk membuat barang (Mashnu) maka hal ini

disebut Istishna Paralel.

5. Kafalah

Kafalah adalah akad pemberian jaminan (Makful alaih) yang diberikan

satu pihak kepada pihak lain sebagai pemberi jaminan (Kafiil)

bertanggungjawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi

hak penerima jaminan (Makful).

6. Mudharabah

Mudharabah adalah akad antara pihak pemilik modal (Shaibul Maal)

dengan pengelola (Mudharib) untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan

tersebut sibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati diawal akad.

Page 9: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

69

7. Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah. Bank

memberi barang yang diperlukan nasabah sebesar harga pokok ditambah

keuntungan yang disepakati.

8. Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama usaha patungan antara dua pihak atau

lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis usaha yang halal dan

produktif. Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati.

9. Qardh

Qardh adalah akad pinjaman dari bank (Muqridh) kepada pihak tertentu

(Muqtaridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah sesuai pinjaman.

Muqridh dapat meminta jaminan kepada muqtaridh. Pengambilan

pinjaman dapat dilakukan secara angsuran ataupun sekaligus.

10. Al Qard ul Hasan

Al Qard ul Hasan adalah akad pinjaman dari bank (Muqridh) kepada pihak

tertentu (Muqtqridh) untuk tujuan sosial yang yang wajib dikembalikan

dengan jumlah yang sama dengan pinjaman.

11. Al Rahn

Al Rahn adalah akad penyerahan barang harta (Marhun) dan nasabah

(Rahin) kepada bank (Murtahin) sebagai jaminan hutang.

Page 10: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

70

12. Salam

Salam adalah akad jual beli barang pesanan (Muslam fiih) antara pembeli

(Muslam) dengan penjual (Muslamilaih). Harga barang pesanan disepakati

di awal akad dan pembayaran dilakukan di muka secara penuh.

13. Sharf

Sharf adalah akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.

14. Ujr

Ujr adalah imbalan yang diberikan atau diminta atas pekerjaan yang

dilakukan.

15. Wadiah

Wadiah adalah akad penitipan barang/ uang antara pihak yang mempunyai

barang/ uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk

menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang/ uang.

16. Wakalah

Wakiah adalah akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa (Muakkil)

kepada penerima kuasa (Wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (Taukil)

atas nama pemberi kuasa.

4.4. Jenis dan Produk BNI Syari’ah

Pembentukan BNI syariah yang akan memberikan layanan khusus

perbankan syariah, hal ini merupakan salah satu sasaran pengembangan

bisnis secara islami. Adapun jenis produk BNI yang ditawarkan pada

BNI syariah adalah :

Page 11: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

71

4.3.1. Produk Dana :

Untuk mengantisipasi peredaran dana dalam perbankan syariah

agar terjadi kelancaran maka produk dana dalam perbankan syariah

adalah sebagai berikut:

1) Giro Wadiah

Giro Wadiah adalah simpanan dana dalam bentuk giro dengan

prinsip Wadiah Yad Dhamanah yaitu akad penitipan barang atau

jasa dengan fihak penerima tidak diperkenankan menggunakan

barang atau jasa yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas

kehilangan serta kerusakan barang titipan yang bukan diakibatkan

atau kelalaian penerima titipan yang dapat untuk mendukung

aktivitas usaha nasabah.

2) Tabungan Mudharabah,

Tabungan Mudharabah adalah simpanan dalam bentuk

tabungan dengan prinsip Mudharabah Mutlaqah yaitu mudhorib

diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal, dengan tidak

ada pembatasan baik mengenai tempat, tujuan, maupun jenis usaha.

Kegiatan ini yang mana yang dapat disetor dan diambil kapan saja,

secara on line di seluruh cabang bank BNI serta dapat

memanfaatkan seluruh ATM bank BNI di seluruh Indonesia.

Penabung akan mendapatkan hasil yang menarik dari usaha bank

BNI syari’ah yang terbebas dari riba seprti yang tertuang dalam Al

Qur’an surat Al baqoroh (2) :278

Page 12: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

72

وا الله يا أيها الذين آمنوا اتقوذروا ما بقي من الربا إن آنتم

)278: البقرة (مؤمنني

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada

alloh dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika

kamuorang-orang yang beriman” .

Sedangkan hadits Rasulullah Muhammad Saw kepada Abu

Said al-Khudri ra, yakni

Artinya : ”janganlah melebihlebihkan satu denagn yang lainnya;

jangan menjual perak untuk perak kecuali keduanya

setara; dan jangan melebih-lebihkan satu dengan yang

lainnya; jangan menjual sesuatu yang tidak tampak”(HR

imam Bukhori, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ahmad).

3) Deposito Mudhorobah

Deposito Mudhorobah adalah simpanan atau investasi dalam

bentuk deposito dengan prinsip Mudharabah Muthalaqah yang

memberikan bagi hasil yang menarik dan menguntungkan.

4) THI Mudharabah

THI Mudharabah adalah tabungan haji yang akan membantu

mewujudkan niat untuk menunaikan ibadah haji. THI Mudhorobah

merupakan produk bank syariah yaitu BNI Syari'ah dengan sistem

Page 13: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

73

pembiayaan mudhorobah muqoyadoh yaitu pembiayaan investasi

khusus dibidang tertentu dengan shahibul mal memberikan syarat

tertentu yang harus di patuhi mudhorib baik dalam tempat, tujuan,

dan jenis usaha. Dengan pembiayaan ini dana yang dimiliki nasabah

tidak boleh memncampuradukan senagn modal atau dana yang lain.

Hal inilah yang membedakan antara bank konvensiona dengan bang

yang bebas dari riba.

4.3.2. Produk Pembiayaan :

Adapun produk pembiayaan yang di jalankan oleh BNI syariah

dalam pengembangan usaha perbankan yang dimiliki, yaitu dana dari

nasabah dalam memutar kegiatan pengoprasionalnya yang disalurkan

kepada fihak yang memerlukan dana (lending) denagn sistem bagi hasil

adapun diantaranya yaitu:

1) Murabahah

Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang

pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati,

dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli.

Pembayaran dapat dilakukan secara angsuran sesuai dengan

kesepakatan bersama. Pembiayaan ini cocok bagi yang ingin

tambahan asset namun kekurangan dana untuk melunasi secara

sekaligus.

2) Mudharabah

Page 14: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

74

Mudharabah adalah pembiayaan antara fihak pemilik modal

(shohibul mal) denagn pengelola modal (mudhorib) untuk

memperoleh pendapatan dan keuntungan atas dasar prinsip bagi hasil

sesuai dengan akad yang disepakati dalam nisbah pada awal akad.

Pembiayaan ini dapat disalurkan untuk berbagai jenis usaha dan

yakni perdagangan, perindustrian, dan pertanian serta jasa.

3) Musyarokah

Musyarokah adalah pembiayaan berupa kerjasama usaha

pantungan antara kedua belah fihak atau lebih untuk membiayai

suatu jenis usaha yang halal dan produktif. dengan prinsip bagi hasil

yang porsinya disesuaikan dengan nisbah yang telah disepakati.

4) Ijarrah Bai Ut Takjiri

Ijarrah Bai Ut Takjiri adalah pembiayaan berdasarkan prinsip

sewa beli antara bank (Muajir) dengan penyewa (mustajir), sesuai

yang menginginkan tambahan asset yang diperoleh melalui sewa

yang pada akhirnya bertujuan untuk pengalihan pemilikan barang

atau asset tersebut.

4.3.3. Produk Jasa :

Beberapa produk jasa yang di berikan BNI syariah dalam

mengembankan jaringan syariah adalah dengan sistem jasa alat

intermediasi adalah

1) Kiriman uang,

Page 15: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

75

Kiriman uang dari cabang syari’ah ke bank konvensional atau

sebaliknya dapat dilakukan secara interbranch. Pelaksanaanya akan

dilakukan pada saat sistem boss dalam keadaan “on- line” hal ini

untuk menghindari terjadinya DPT atau miss comunication oleh

kedua belah fihak yang bersangkutan. Mengingat hubungan antar

cabang syari’ah dengan bank BNI Konvensional diselesaikan melalui

rekening UUS (Unit Usaha Syari’ah) yang ada di cabang Jakarta

Pusat maka dilakukan pengiriman uang/ transfer antar cabang bank

BNI syariah secara cepat..

2) Inkaso

Inkaso adalah penagihan warkat-warkat yang berasal dari kota

lain melalui jasa perbankan secara efektif dan efisien. Inkaso dari

cabang Syari’ah ke cabang konvensional atau sebaliknya dapat

dilaksanakan dengan penyelesaian seperti butir satu diatas. Untuk

mempercepat penyelesaian DPT penagihan hutang atau warkat dari

cabang syari’ah wajib menyampaikan copy bukti-bukti Inkaso dan

penyelesaiannya kepada UUS.

3) Garansi bank

Garansi bank adalah produk penjaminan pada rekanan bisnis

untuk keperluan tender proyek, pelaksanaan proyek dan sebagainya.

Garansi bank dapat diterbitkan oleh cabang syari’ah dengan

ketentuan bahwa nasabah harus menyetorkan jaminan sebesar 100%

dari nominal garansi bank (full cover) seperti penyaluran pembiayaan

Page 16: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

76

jembatan, masjid-masjid, gedung sekolah, dan yang lain sebagai

produk pembiayaan dari jasa garansi bank pada BNI Syari'ah.

Page 17: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

77

4.4. Struktur Organisasi

Sejak berdirinya BNI Syari’ah mengalami beberapa kali perubahan

struktur organisasi, Bentuk struktur organisasi pada tahun 2003 adalah sebagai

berikut :

Susunan Personalia bank BNI Syari’ah cabang semarang berdasarkan

struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut:

1) Pemimpin Cabang

Pemimpin kantor cabang memiliki tugas sebagai berikut:

a) Memimpin segala kegiatan cabang Syari’ah.

b) Menyusun arahan kerja bagi aparat cabang bank Syari’ah.

c) Menentukan kebijakan umum BNI syari’ah sesuai dengan tujuan bank.

d) Mengendalikan dan mengawasi proses harian dan manajemen bank.

Kontrol Intern

Pimpinan Cabang

Wakil bidang operasional

Penyelia Unit Pemasaran Bisnis

Penyelia Unit Pelayanan

Penyelia Unit Operasional

Penyelia Unit Keuangan Umum

Pengelolaan Pembiayaan Asisten pemasaran

Asisten pelayanan jasa Asisten pelayanannasabah Asisten transaksiDN dan LN

Analisis Pembiayaan Asisten Administrasi Pembiayaan Asisten Kliring

Asisten Akuntansi Asisten Khusus Asisten Administrasi Petugas non administrasi

Page 18: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

78

2) Unit kontrol intern, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Membantu pimpinan cabang mengendalikan dan mengawasi proses

kegiatan harian dan manajemen bank

b) Mendistribusikan surat masuk yang berkaitan dengan ketentuan

tentang pelaksanaan suatu transaksi (aktivitas perbankan).

3) Bidang operasional bagian unit pelayanan nasabah:

a) Unit Pelayanan, mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) Melayani informasi mengenai produk jasa dalam negeri dan luar

negeri.

(2) Melayani semua jenis transaksi kas/tunai dan pemindahan.

(3) Mengelola kas besar.

(4) Melayani kegiatan eksternal payment point, kontrol kas, kas mobil

dan CAPEM (cabang pembantu ).

(5) Mengelola transaksi giro, tabungan, deposito dan lain-lain.

(6) Melayani nasabah inti dan custodian (nasabah yang menggunakan

jasa-jasa bank yang hanya pada waktu transaksi saja atau pada

waktu jatuh tempo sesuai kesepakatan) dengan artian hanya satu

kali transaksi saja selebihnya habis sesuai dengan kontrak atau

kesepakatan yang ada.

Unit Pelayanan terbagi menjadi dua yaitu:

(a) Pelayanan jasa, mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) Menyediakan informasi dan servis kepada nasabah.

(2) Mengelola transaksi dalam dan luar negeri.

Page 19: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

79

(3) Melayani nasabah custodian atau nasabah sementara.

(4) Membuat laporan ke Bank Indonesia.

(5) Melayani penerbitan card plus ATM seperti KTM mahasiswa,

ATM pabrik atau perusahaan, atau dalam bentuk yang lain.

(b) Pelayanan Uang Tunai, mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) Melayani transaksi-transaksi kas atau tunai dan pemindahan

(2) Melayani transaksi tabungan

b) Unit pemasaran, mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah atau calon

nasabah

(2) Memperbanyak penjualan silang (cross selling) kepada

nasabah/calon nasabah

(3) Mengelola permohonan pembiayaan /kredit

(4) Melakukan pemantauan nasabah kolektibilitas pinjaman

c) Unit operasional, mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) Mengelola administrasi kredit pembiayaan

(2) Mengelola administrasi keuangan

(3) Mengelola administrasi dalam negeri dan luar negeri

(4) Mengelola daftar hitam nasabah

(5) Mengelola komunikasi cabang.

(6) Mengelola masalah kepegawaian.

(7) Menyelenggarakan administrasi umum

Di bawah unit operasional terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu:

Page 20: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

80

(a) Unit Kliring

(1) Menangani penyelesaian transaksi dalam negeri

(2) Menangani penyelesaian transfer dalam negeri

(b) Unit administrasi pembiayaan, bertugas

(1) Mengelola dan memantau administrasi pembayaran

(2) Menganalisa laporan keuangan nasabah/debitur

(3) Memantau proses pemberian pembiayaan

(c) Unit akuntansi bertugas mengelola masalah logistik

Di bawah unit operasional terdapat satpam, sopir dan office

boy/pelayan yang bertanggung jawab langsung kepada unit operasional.

Semua staff personalia mendapat pembekalan Syari’ah sebelum menjalankan

tugasnya. Dengan adanya pembekalan Syari’ah tersebut diharapkan benar-

benar menjadi karyawan yang trampil, cekatan dan fungsional dalam segala

hal yang berkaitan dengan BNI Syari’ah dari sehingga penampilan maupun

perbuatan sesuai dengan cara islami sebagai media dakwah di bidang syari’ah

muamalah.

4.5. Perkembangan SDM

Jumlah karyawan berdasarkan jenis kelamin, bagian dan status pada

bank Syari’ah Cab. Semarang periode 2005 sebagai berikut :

Page 21: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

81

Tabel 1

Jumlah karyawan BNI Syari’ah tahun 2005

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

17

4

Bagian Marketing

Operasi Umum

3

18

Status Karyawan Tetap

Kontrak

Magang

16

5

-

Sumber: BNI Syari’ah Semarang

Untuk menjaga kualitas sumber daya yang ada, bank BNI syari’ah

cabang semarang melakukan pembekalan karyawan sejak awal yaitu pada saat

perekrutan karyawan baru. Proses perekrutan dilaksanakan dengan selektif,

setelah calon karyawan dinyatakan lulus seleksi maka terlebih dahulu harus

menjalani masa magang. Dalam masa ini biasanya karyawan tersebut akan

mendapatkan latihan singkat mengenai mekanisme operasional pada bank

Syari’ah. Masa kerja karyawan tersebut akan dinilai dan hasilnya yang akan

menentukan status karyawan tersebut selanjutnya.

Sedang bagi karyawan yang telah ada pembinaanpun terus

dilaksanakan baik secara rutin maupun berkala, selain pengembangan SDM

melalui pembinaan karyawan bank BNI juga menyediakan fasilitas yang

berguna untuk pengembangan kualitas karyawan-karyawannya yang dapat

berupa ikut serta dalam acara-acara pelatihan-pelatihan atau kegiatan yang

berhubungan dengan perbankan syari’ah.

Page 22: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

82

Sesuai dengan program kerja yang ada saat ini Bank BNI Syari’ah

menekankan kegiatan pengembangan kemampuan karyawan pada bidang-

bidang tertentu terutama yang berkaitan dengan pelayanan nasabah:

1) Proses pelayanan nasabah dan operasional perusahaan.

2) Standarisasi kualitas pelayanan nasabah.

3) Pengetahuan terhadap teknologi dan aplikasinya.

4) Penyegaran pemahaman akan figur-figur produk yang ada.

5) Kemampuan pelayanan (service excellent) dan kemampuan negosiasi

(negotiating skills)

Semua hal diatas dilaksanakan karena pihak manajemen bank BNI

Syari’ah menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan pengembangan SDM

merupakan kunci dari keberhasilan usaha.

Adapun keunggulan dari produk pembiayaan ini adalah

1. Rasa tentram, karena dengan pembiayaan syari’ah terhindar dari transaksi

yang riba. Seperti yang tertuang dalam Al Qur’an surat Al Baqoroh (2) :

277

إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات

وأقاموا الصالة وآتوا الزآاة لهم

أجرهم عند ربهم وال خوف عليهم وال هم

)277: البقرة(يحزنون

Page 23: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

83

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal

shaleh, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, mereka

mendapatkan pahala disisi tuhannya. tidak ada kekawtiran

terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.

2. Rasa aman, karena prinsip syari’ah akan memberikan pembiayaan yang

lebih adil.

هم الربا وقد نهوا عنه وأآلهم وأخذ

أموال الناس بالباطل وأعتدنا

للكافرين منهم عذابا

)161: النساء(أليما

Artinya : ”Dan disebabkan memakan riba, padahal ssungguhnya mereka

telah dilarang dari padanya , dan karena mereka memakan

harta dengan cara batil. Kami telah menyediakan untuk orang-

orang yang kafir diantara mereka ssiksa yang sangat

pedih”.(QS an-Nisaa (4) : 161)

3. Rasa tenang, karena tidak ada beban bunga yang ditetapkan didepan.

يربي الصدقات يمحق الله الربا و

والله ال يحب آل آفار أثيم

)276: البقرة(

Artinya : “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, dan allah

tidak menyukai setiap yang tetap dalam kekafiran dan selalu

berbuat dosa”. (QS Al baqoroh (2) : 276

Page 24: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

84

Pembiayaan ini merupakan perkembangan yang banyak diminati oleh

banyak nasabah sekarang ini, begitu juga dengan pembiayaan produktif

syari’ah juga masih banyak diminati nasabah akan tetapi banyak digunakan

oleh para pengusaha-pengusaha. Karena pembiayaan ini sangat mendukung

kemajuan usaha anda dengan cara yang mudah, fleksibilitas, adil, dan lebih

menenteramkan.

4.6. Bentuk- bentuk promosi BNI Syariah cabang Semarang.

Dalam hal ini kami mengambil penelitian tentang manajemen

promosi yang kami teliti dari BNI Syariah cabang Semarang. BNI Syariah

cabang Semarang menggunakan dua manajemen promosi yaitu :

4.6.1. Pull System

Psull System adalah aktivitas promosi produsen kepada

konsumen dengan menggunakan iklan (advertising), papan bank,

bus panel, dan consumer promotion dengan tujuan agar mereka

mengenal lewat perantara tetapi dalam hal ini infoormasi didapat

secara langsung di perusahan pemasang iklan.

Adapun promosi yang digunakan oleh BNI Syariah meliputi

1. Advertesing / Iklan

BNI Syariah melakukan periklanan dengan membuka

iklan di media elektronik seperti radio dan televisi, dengan

tujuan pada saat iklan tersebut disiarkan masyarakat dapat

menerima kesan yang baik tentang perbankan syariah.

Page 25: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

85

2. Papan Nama Perusahaan

Pada metode ini BNI Syariah cabang Semarang

mempromosikan produknya melalui papan nama perusahan

yang dipasang didepan bank syaiah cabang Semarang.

3. Bus Panel

Metode ini adalah promosi melalui media bus, yaitu

pemasangan panel pada kiri atau kanan badan bus.

4.6.2 Push System

Push System merupakan aktivitas promosi produsen kepada

konsumen melalui perantara. BNI Syariah dengan system ini

berhasil dilakukan melalui fatwa Ulama. Tujuan metode ini adalah

agar staf perbankan melihat secara langsung komentar dari kaum

muslim tentang kehalalan produk ini.

Pemasaran modern membutuhkan lebih daripada hanya

mengembangkan produk yang baik, memberi fasilitas yang

menarik dan mencapai sasaran pelanggan. Perusahaan juga harus

berkomunikasi dengan pelanggan yang ada sekarang dan

pelanggan potensial. Tiap perusahaan tidak dapat menghindari

peranan sebagai komunikator dan promotor. Adapun tahapan

manajemen yang dilakukan BNI syariah cabang Semarang:

a. Perencanaan Promosi

Perencanaan adalah suatu gejala yang umum dan

mutlak dilakukan karena perencanaan merupakan fungsi

Page 26: BAB IV GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG SEMARANGlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · berdasar pada produk produk islami dengan menjauhi produk-produk

86

pertama yang harus dilakukan oleh BNI syariah dalam

mencapai tujuan promosi, BNI syariah cabang Semarang

menggunakan perencanaan dengan sangat hati- hati.

b. Pengorganisasian Promosi

Pengorganisasian adalah seluruh proses

pengelompokan orang, tugas, tanggung jawab serta wewenang

sehingga tercipta suatu kelompok yang dapat digerakkan

sebagai satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan promosi

yang diinginkan.

c. Penggerakan Promosi

Penggerakan adalah tindakan untuk mengusahakan

agar semua anggota kelompok organisasi dapat berjalan

sehingga tujuan promosi dapat berjalan dengan baik.

d. Pengawasan Promosi

Pengawasan adalah kegiatan manajer yang

mengusahakan agar pekerjaan- pekerjaan terlaksana sesuai

rencana sehingga tujuan promosi memenuhi sasaran.

Pengawasan yang dilakukan BNI syariah dengan kendali

karyawan yang didasarkan pada sumber daya manusia (SDM ).