bab iv syair kesenian tari kobro siswo sebagai...
TRANSCRIPT
60
BAB IV
SYAIR KESENIAN TARI KOBRO SISWO SEBAGAI
MEDIA DAKWAH
4.1. Pesan-pesan Dakwah yang Terkandung Dalam Syair Kesenian Tari
Kobro Siswo
Syair-syair yang dilantunkan dalam Kesenian Tari Kobro Siswo
mengandung ajaran Islam dan ajaran untuk kebaikan serta terkandung
didalamnya materi untuk berdakwah, seperti syair-syair dibawah ini (Lihat
bab III).
Syair-syair yang dilantunkan pada kesenian tersebut ada unsur-unsur
penggabungan antara lagu-lagu dengan bahasa Arab dan syair-syair dengan
bahasa Jawa, maka hasil perpaduan tersebut nampak jelas bahwa syair-syair
yang dilantunkan dalam kesenian tersebut syair yang islami.
Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam
syair Kesenian Tari Kobro Siswo, penulis mencoba menguraikan lebih detail
tentang pesan-pesan dakwah dari syair-syair yang dilantunkan dalam seni tari
Kobro Siswo, misalnya syair berikut ini:
4.1.1. Syair Yang Berkaitan Dengan Bidang Aqidah
Aqidah Islam sebagai suatu sistem kepercayaan yang
berpokok pangkal atas kepercayaan dan keyakinan yang sungguh-
sungguh akan ke-Esaan Allah. Aqidah adalah materi terpenting dalam
materi dakwah, sebagaimana diketahui rukun iman itu ada enam
61
macam, dimana iman secara keseluruhan menjadi asas dari ajaran
Islam. Syair yang berkaitan dengan masalah aqidah yaitu sebagai
berikut:
Sholallahu ‘alahadi Muhammad/safi’il habibi yaumil kiyamah wiwitane dino kiamat Allah paring rahmat/nuli mateni wong kang podo tobat/mung kari wong kafir kang podo laknat/wektune ganjaran wis ora ono/wis ditutup lawange tobat kanggo manungso/temurune dajjal laknat/srengenge wis ganti werno-werni (Dokumen syair)
Artinya: Semoga Allah memberi rahmat kepada pemberi petunjuk nabi Muhammad, pemberi syafaat bagi orang-orang yang dikasihi besok pada hari kiyamat. Mulainya hari kiamat Allah memberi rahmat kemudian membunuh orang yang taubat, hanya tinggal orang kafir yang laknat, waktunya pahala sudah tidak ada sudah ditutup pintu taubat bagi manusia, turunnya dajjal laknat matahari sudah berganti menjadi berbagai macam benda.
Dalam syair diatas menunjukkan bahwa orang Islam wajib
beriman kepada Allah dan mempercayai adanya hari kiamat,
karena Allah akan memberi rahmat kepada orang yang bertaubat
sebelum datangnya hari kiamat. Di hari itu hanya tinggal orang
kafir dan pintu taubat sudah ditutup, dajjal turun sebagai tanda
datangnya kiamat. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-
Baqarah ayat 177, yaitu:
البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولـكن يسلالبر من آمن بالله واليوم اآلخر والمآلئكة والكتاب
والنبيينArtinya: “Bukanlah menghadapkan wajah kamu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi……”(al-Baqarah: 177), (Depag RI, 1986 : 43)
62
Dalam syair lain dicontohkan agar manusia mau belajar tentang
Islam, syair tersebut yaitu:
Kito poro manungso ayo podo ngudi Islam/Ingkang kangge pepadange ati/Ayo konco-ayo konco ojo podo lali/Lali mundak ciloko bakal kecegur geni/Yo iku neroko sing dadi bendune gusti/Ayo konco-ayo konco ojo podo lali (Dokumen syair).
Artinya: Kita para manusia mari kita belajar Islam/yang untuk menerangi hati/mari teman-mari teman jangan sampai lupa/kalau lupa nanti celaka jatuh ke api/yaitu neraka yang jadi hukuman dari Allah/ayo teman-ayo teman jangan sampai lupa, (Dokumen syair).
Syair tersebut menunjukkan bahwa orang wajib mengetahui
ajaran Islam, menjalankan syari’at yang dibawa Nabi
Muhammad Saw. dan menjauhi perbuatan yang dilarang agama.
Selain itu manusia harus menjalankan rukun Islam yang lima.
Dari contoh syair diatas telah membuktikan bahwa syair
kesenian tari Kobro Siswo mengandung ajaran untuk taat kepada
Allah dan Rasul-Nya. Di samping juga kita harus senantiasa beriman
kepada malaikat-malaikat, kitab-kitab-Nya dan para nabi-nabi,
sebagaimana yang tertuang dalam surat al-Baqarah ayat 177 diatas.
Karena apabila kita sebagai umat nabi Muhammad tidak beriman
kepada hal-hal tersebut, maka Allah akan melaknatnya, bertaubatlah
sebelum datangnya hari kiamat karena Allah akan memberi rahmat
kepada orang-orang yang bertaubat. Dan pada hari itu hanya
menyisakan orang kafir yang tidak mau melaksankan syari’at Islam.
4.1.2. Syair Yang Berkaitan Dengan Bidang Syari’ah
63
Syari'ah adalah berhubungan dengan amal yang nyata, dalam
rangka mentaati semua aturan Allah guna mengatur pergaulan hidup
antara sesama manusia yang meliputi ibadah kepada Allah yang
dilakukan menurut pedoman Illahi yang mengatur hubungan seorang
hamba dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan manusia
lainnya. Seperti sholat, zakat, puasa, haji, jual beli dan sebagainya.
Disamping itu, ada masalah sosial dalam aktifitas dakwah melalui
seni Kobro Siswo nampak juga dijadikan materi dakwah melelui
syair-syair lagu, seperti tentang rasa persatuan, kerukunan
bermasyarakat dan pesan pembangunan. Diantara syair-syairnya
adalah:
a. Ajakan mendirikan shalat lima waktu
Berikut ini adalah syair kesenian tari Kobro Siswo tentang
ajakan kepada setiap orang untuk mendirikan shalat lima waktu
sesuai dengan ajaran Islam, yaitu:
Bahagia kita siswa Islam/putra yang tunduk pada Tuhan/bersembahyang pada siang malam/untuk ingat pada nikmat Tuhan/sholatlah-sholatlah wajib lima waktu/kerjakan dengan sungguh-sungguh/tak akan lupakan selalu/untuk ingat Allah Tuhanku (Dokumen syair)
Syair diatas berisikan ajakan kepada umat Islam untuk
selalu tunduk kepada sang pencipta dengan mendirikan shalat pada
siang dan malam untuk mengingat nikmat Tuhan, dan menghimbau
kepada umat Islam untuk sungguh-sungguh dalam mengerjakan
shalat. Seperti pada firman Allah SWT surat an-Nur ayat 56:
64
وأقيموا الصلاة وآتوا الزآاة وأطيعوا الرسول لعلكم ترحمون
Artinya : Dan dirikanlah sembahyang, tunaikannlah zakat, dan taatlah kepada Rasul supaya kamu diberiRahmat (an-Nur : 56). (Departema Agama RI, 1986: 554)
Dari ayat tersebut jelas bahwa shalat itu adalah perintah
Allah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang berarti,
tidak ada alasan untuk meninggalkannya. Karena shalat adalah
sarana beribadah kepada Allah supaya setiap muslim selalu
mengerjakan shalat untuk ingat selalu kepada sang khalik, yaitu
Allah SWT. (Yusuf al-Qardhawi, 1999: 96).
b. Ajakan kepada orang yang sudah tua, baik kakek maupun nenek
untuk tetap beribadah.
Syair yang menganjurkan agar orang yang sudah tuapun
atau lanjut usia supaya menuntut ilmu adalah sebagai berikut:
Ayo simbah-simbah nuli do ngibadah/Umure ra tambah ojo kakean polah/Lamun ra ngibadah bakal nompo susah/Sesuk neng akhirat bakale dipisah Ayo siwo-siwo ojo podo ngondo/Lamun siro ngondo bakale ciloko/ Sesuk neng akhirat mlaku-mlaku kecegur neroko Ayo kakang-kakang nuli do sembahyang/Jaman wis renggang mundak ra karuan/Lamun ra sembahyang bakale pisahan/Sesuk neng akhirat mlaku-mlaku kecegur jurang Ayo adi-adi podo lungo ngaji/Lamun ora ngaji bakale di uji/Lamun ora ngaji bakale di uji/Sesuk neng akhirat mlaku-mlaku kecegur geni (Dokumen syair)
Artinya: Mari simbah-simbah pergi beribadah/umurnya tidak tambah jangan kebanyakan tingkah/kalau tidak beribadah akan menerima kesusahan/besuk di akhirat akan terpisah
Mari Pak de-Bu de jangan menggunjing/kalau engakau menggunjing akan celaka/besuk di akhirat jalan-jalan jatuh ke neraka
65
Mari kakak-kakak pergi shalat/jaman sudah regang nanti tidak karuan/walau tidak sembahyang akan berpisah/besuk di akhirat jalan-jalan jatuh ke jurang
Mari adik-adik sama-sama pergi mengaji/kalau tidak mengaji akan di uji/besuk dikhirat jalan-jalan jatuh ke api
Syair di atas mengajak kepada orang-orang yang sudah
lanjut usia untuk mencari ilmu disamping yang muda-muda juga
diharuskan mencari ilmu dan untuk selalu belajar dalam ilmu-ilmu
agama, sebagaimana dalam surat at Taubah ayat 122 :
الدین يوال نفر من آل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا ففلوبة الت(ولينذروا قومهم إذا رجعوا إليهم لعلهم یحذرون
:122( Artinya : Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(at-Taubah : 122). (Departemen Agama RI, 1986: 457).
Ayat di atas menjelaskan belajar dalam ilmu agama
walaupun sudah udzur tetap harus rajin untuk mengaji, sebab
menuntuk ilmu bagi orang yang sudah tua diibaratkan bagai
mengukir diatas air, tidak ada bekasnya sehingga ia sulit menerima
pelajaran dan mengingatnya, sehingga disini jika malu untuk terus
menuntut ilmu diancam besok di akherat, badannya akan di cuci
oleh malaikat dengan api neraka karena dalam beribadah di dunia
dia tidak mengetahui ilmunya, namun hanya ikut-ikutan saja. Syair
tersebut juga mengajak memperbanyak ibadah kepada Allah, baik
66
meliputi amal perbuatannya harus didasarkan kepada Allah semata,
memperbanyak shalat sunah di samping shalat lima waktu karena
shalat merupakan kunci diterima atau tidaknya sebuah amal ibadah
seseorang. Besok pada hari kiamat yang pertama dihisap oleh
Allah dari amal seorang hamba adalah shalatnya. Sedangkan shalat
ada yang wajib ada pula yang sunah. Shalat sunah disamping dapat
mendekatkan diri kepada Allah, juga mengandung berbagai
manfaat sesuai tujuan dari masing-masing shalat itu sendiri. (
Abdul Manan bin Muhammad Shobari, 2002: 11). Selain shalat
perbanyaklah dzikir (mengingat Allah) karena dzikir adalah satu-
satunya jalan yang terdekat menuju kepada Allah, bahkan yang
sangat mudah dan ringan. Manusia tidak dapat hidup dengan
sempurna tanpa dzakirah dan tadzakur, baik dalam kehidupan
dunia maupun kehidupan akirat. Mengingat umurnya sudah tidak
akan tambah lagi.
c. Ajaran untuk menuntut ilmu
Syair berikut adalah syair tentang ajakan kepada setiap
orang untuk selalu mencari ilmu, baik laki-laki maupun
perempuan, muda atau tua, dalam Islam setiap muslim diwajibkan
untuk selalu mencari ilmu.
Ayo poro konco bintang siswo rupane ireng/Najan rupo ireng bintang siswo akeh seng seneng/Ayo simbah, bapak, kakang, mbakyu podo lungo/Lungo angibadah supoyo umure tambah/Ayo simbah, bapak, kakang, mbakyu podo lungo/Dong luru ilmu suci iku pancen dawuhing gusti (Dokumen syair)
67
Artinya: Mari para teman bintang siswa rupanya hitam/walau rupa hitam bintang siswa banyak yang suka/mari simbah, bapak, kakak, mbak, pada pergi/pergi beribadah supaya umurnya tambah/mari simbah, bapak, kakak, mbak, pada pergi/ pergi mencari ilmu suci itu memang perintah Allah.
Putrone wong santri kudu tansah lungo ngaji/Tansah lungo ngaji angudi ilmu agami/Putro santri, putro santri putro utomo/Monggo poro sepuh meniko jaman wis tuwo/Milo poro sepuh angudi ilmu agomo/Poro sepuh, poro sepuh pepunden kawulo (Dokumen syair)
Artinya: Putranya orang santri harus selalu pergi mengaji/selalu pergi mengaji mencari ilmu agama/putra santri-putra santri putra utama/mari para orang tua ini jaman sudah tua/maka orang tua mencari ilmu agama/para orang tua, para orang tua kepunyaan kita
Maju terus maju menuntut ilmu/Temanku-temanku tuntutlah selalu/Sekarang waktunya bebas tiga buta/Seluruh lapisan rakyat Indonesia/Tahun sembilan puluh satu/Bebas tiga buta/Itulah harapan dan tujuan kita (Dokumen syair)
Syair diatas jelas menggambarkan bahwa kita sebagai
orang muslim diwajibkan mencari ilmu, baik tua maupun muda
seperti halnya perintah Allah dalam surat al-Mujaadalah ayat 11,
yaitu:
یرفع الله الذین آمنوا منكم والذین أوتوا العلم درجاتArtinya : “…… Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pemgetahuan beberapa derajat……”(al-Mujadalah : 11), (Depag RI, 1986 : 911).
Jadi dalam menuntut ilmu dalam syar'i diatas yaitu ilmu
untuk mengetahui bagaimana caranya beribadah yang benar, untuk
mengetahui hukum-hukumnya suatu permasalahan. Untuk
menghilangkan kebodohan karena ilmu sebagai kehidupan dan
cahaya, sedangkan kebodohan merupakan kematian dan kegelapan.
68
(Yusuf Qardhawi, 1998: 10). Sehingga kita ketahui betapa
mulianya ilmu tersebut, karena tanpa ilmu pengetahuan seseorang
akan mengalami keterbelakangan dalam segala bidang. Maka dari
itu wajib bagi kita untuk selalu mencari ilmu sampai kemanapun.
d. Ajakan untuk berpegang teguh pada al-Qur'an, Hadits, dan dasar
hukum yang lain
Syair yang menganjurkan kepada kita untuk selalu
berpegang teguh pada al-Qur'an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas adalah
sebagai berikut:
Agomo kito agomo Islam/Mafaton iro awerni sekawan/Siji Qur’an, loro Hadits/Telu Ijma’, papat Qiyas/Temurune kitab Qur’an/Iku marang gusti/Kanjeng Nabi Muhammad/Gunane kanggo angganti kitab hukum/Kitab kang wis lami (Dokumen syair)
Artinya: Agama kita agama Islam/pedoman itu macamnya ada empat/satu Qur’an, dua Hadits/tiga Ijma’, empat Qiyas/itu kepada Allah/kanjeng nabi Muhammad/gunanya untuk mengganti kitab hukum/kitab yang sudah lama.
Syair diatas menggambarkan ajaran kepada kita untuk
selalu berpegang teguh pada al-Qur’an walaupun dalam keadaan
susah, senang atau keadaan yang tidak kita inginkan. Karena al-
Qur’an merupakan pedoman atau petunjuk bagi orang Islam, hal
itu tersebut dalam al-Qur’an surat al Jaatsiyah ayat 20 :
هذا بصائر للناس وهدى ورحمة لقوم یوقنون
Artinya : Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (al-Jaatsiyah: 20). (Departemen Agama RI, 1986: 817)
69
Al-Qur'an sebagai pedoman orang Islam, Hadits juga
merupakan penegas atau penjelas bagi isi kandungan al-Qur’an itu.
Sehingga dinamakan juga al-Bayan. Disamping al-Qur'an dan
Hadits sebagai pedoman orang Islam adalah Ijma dan Qiyas,
karena merupakan sumber hukum lain sebagai pelengkap al-Qur'an
dan Hadits. (H. Abuddin Nata, 2001: 66). Sehingga setiap orang
dalam memutuskan suatu permasalahan tidak hanya bergantung
pada salah satu pegangan atau pedoman tersebut.
e. Ajakan untuk mengetahui rukun Islam
Syair yang menyebutkan agar setiap muslim atau orang
yang baru masuk Islam agar mengetahui rukun Islam sebagai dasar
melaksanakan ajaran Islam adalah:
Dengarkanlah saudara-saudaraku/Aku akan bercerita padamu/Menerangkan rukun agamamu/Agar saudara tahu/Rukun pertama dimulailah sudah/Agama suci diseluruh alam/Asyhaduala ila ha illallah/Sebab Muhammad pesuruh Allah/Rukun pertama selesailah sudah/Ke dua kali mendirikan shalat lima kali sehari/Beribadah dengan pertama membaca kalimah/Mebayar zakat rukun yang ke tiga/Sesudah cukup sampai sewartanya/Puasa ramadhan yang ke empatnya/Dari awal hingga Hari Raya/Sekarang satu lagi penghabisan/Pergi ke Mekkah kesempurnaan/Sudah cukuplah agaknya/Sekian dan maaf kami ucapkan, (Kumpulan syair)
Syair diatas ditujukan kepada orang yang baru masuk Islam
(muallaf) untuk mengetahui dasar atau rukun Islam, yaitu tatanan
untuk orang-orang yang telah memeluk agama Islam, setelah
mengucapkan dua kalimat syahadat, agar menjadi insan kamil
maka harus melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam,
70
karena shalat lima waktu hukumnya wajib dan harus dilaksanakan
pada waktu yang telah ditentukan. Dalam al-Qur’an banyak
terdapat ayat yang memerintahkan kepada manusia untuk
senantiasa mendirikan shalat. (Zakiah Daradjat, 1996: 16).
Setelah membaca dua kalimah syahadat dan mendirikan
shalat kemudian adalah membayar zakat, tetapi zakat hanya
diwajibkan kepada orang muslim yang mampu membayarnya.
(Yusuf al-Qardhawi, 1999: 96). Puasa pada bulan Ramadhan
adalah rukun yang selanjutnya dan makna puasa itu sendiri adalah
menahan diri dari perbuatan yang berupa dua macam sahwat
(sahwat perut dan sahwat kemaluan) serta menahan diri dari segala
sesuatu agar tidak masuk perut seperti makan, minum dan puasa
harus dilaksanakan dengan niat. (Wahab al-Zuhaily, 1995: 85).
Kemudian kepada orang Islam yang telah mampu, dianjurkan
untuk menunaikan ibadah haji sedangkan haji sebagai
penyempurna rukun Islam dalam artian haji adalah menyengaja
mengunjungi Ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah.
Seperti firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Imran ayat 97 :
ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيال Artinya : Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.(al-Imran : 97). (Departemen Agama RI, 1986 : 92)
4.1.3. Syair Yang Berkaitan Dengan Bidang Akhlakul Karimah
71
Masalah akhlak masalah akhlak dalam aktifitas dakwah
(sebagian dari materi dakwah) merupakan pelengkap, yakni
melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlakul
karimah berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti aklakul karimah
kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan
keislaman, akan tetapi akhlak adalah pengungkapan dari ke-Tuhanan
dan keislaman.
a. Ajakan menjunjung tinggi agama Islam dan negara.
Syair berikut merupakan ajakan kepada para pemuda, baik
laki-laki maupun perempuan untuk senantiasa menjunjung tinggi
agama dan membela negara kita Indonesia:
Geraklah fatayat anshar kita/Geraklah barisan kita/Geraklah fatayat anshar kita/Geraklah barisan kita/Gerakkanlah fatayatmu/Gerakkanlah GP anshormu/Untuk menjunjung tinggi agamamu/Gerakkanlah fatayatmu/Gerakkanlah GP anshormu/ Untuk membela negara kita Indonesia (Dokumen syair)
Dalam syair lain juga disebutkan bahwa:
Sedulurku kabeh ayo ngibadah/Ben ojo keweleh ing gusti Allah/Elingono siro anggonmu ngaji/Kanggo sangu sesuk yen wis tekan janji/Hei pemuda junjunglah tanah airku/Republik Indonesia negara mulia/Pancasila hidup dengan bahagia/Hidup tenteram serta merdeka (Dokumen syair)
Artinya: Saudara semua mari beribadah/agar tidak malu pada Allah/ingatlah engkau melakukan mengaji/untuk bekal besuk kalau sudah sampai janji/ Hei pemuda junjunglah tanah airku/Republik Indonesia negara mulia/Pancasila hidup dengan bahagia/Hidup tenteram serta merdeka
Syair diatas mengandung ajakan kepada para pemuda
Islam karena para pemudalah masa depan Islam ada dipundaknya,
yaitu sebagai generasi penerus untuk terus memperjuangkan
72
kemajuan Islam serta mengingatkan akan kewajibannya untuk
bersama-sama bersatu menjunjung tinggi agama Islam, sebab di
hadapan Allah yang paling mulia adalah orang-orang yang taqwa.
Yaitu orang yang mau menjunjung tinggi agama Islam dengan
menjauhi segala yang dilarang dan menjalankan semua yang
diperintahkan oleh Allah melalui Rasul-Nya, diantaranya dengan
melaksanakan kewajiban sebagai orang muslim untuk menuntut
ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya,
untuk mengetahui kebesaran ciptaan Allah, baik yang ada di bumi
maupun di langit, sehingga dengan demikian kita bisa merasa lebih
bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah
kepada hamba-Nya, sehingga Allah menjanjikan dalam surat
Ibrahim ayat 7 :
وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم ألزیدنكم ولئن آفرتم إن عذابي لشدید
Artinya : “Barang siapa mau bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan, maka Allah akan menambahkan atas nikmat tersebut”,(Ibrahim: 7). (Departemen Agama RI, 1986: 380)
Sebab barang siapa yang mengingkari nikmat Allah maka
akan mendapat siksa yang amat berat, sehingga dengan rasa syukur
maka Allah akan mengangkat derajat atas orang itu karena ia telah
mengamalkan ilmunya, di dunia ia lebih disegani dan dihormati
karena ilmunya dan di akherat janji Allah telah menanti di pintu-
73
pintu syurga sebagai Ahlul jannah yang abadi didalamnya.
(Ebrahim MA., 1988: 39).
b. Ajakan untuk selalu ingat kepada Allah dan mensyukuri nikmat-
Nya, yaitu seperti syair berikut:
Ingatlah kepada Tuhan/yang telah memberi kenikmatan/Semuanya perhiasan dari Tuhan/tapi manusia dijadikan hiburan/Dunia-dunia yang indah ini/wajib kita atur yang rapi/Menurut tuntunan dari illahi/Yang tercantum didalam kitab suci/Rasululloh-Rasululloh ya Muhammad/Nabi pembawa amanat illahi/Jejaknya harus di ikuti/Larangan harus dihindari (Dokumen syair)
Artinya: Kita sebagai manusia ciptaan Tuhan yang hidup di dunia yang indah ini hanya sebagai hiburan saja, akan tetapi kita jangan sampai lupa untuk mengelola dunia dan senantiasa mengerjakan apa yang telah diperintah oleh-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
Kita sebagai khalifah di muka bumi senantiasa harus mensyukuri
nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, walau dunia yang
indah ini hanyalah sebagai hiburan belaka, kita tetap diwajibkan
mengelola dunia untuk kemaslahatan umat, sebagaimana firman
Allah dalam surat Qaaf ayat 7 – 8, yaitu :
)7 (والأرض مددناها وألقينا فيها رواسي وأنبتنا فيها من آل زوج بهيج
)8 ( تبصرة وذآرى لكل عبد منيب
Artinya: “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah di pandang mata. Untuk menjadi pengajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat) Allah”. (Qaaf : 7 – 8), (Depag RI, 1986 : 852).
74
Demikian telah diuraiakan dalam al-Qur'an surat Qaaf ayat 7 – 8
yang menjelaskan bahwa kita sebagai manusia agar selalu belajar
pada apa yang ada di dunia ini, dan agar senantiasa mengingat akan
kebesaran Allah, dengan mengelola ciptaan Allah yang maha besar
di dunia ini. Dan selalu mengikuti ajaran Rasulullah dan menjauhi
apa yang telah dilarang-Nya.
c. Ajakan untuk selalu menjunjung tinggi masalah sosial
Di timur matahari/Mulai bercahaya/Bangunlah berdiri/Kawan semua/Marilah mengatur barisan kita/Pemuda-pemudi Indonesia (Dokumen syair)
Koperasi adil makmur jalan yang utama/Itulah pedoman rakyat Indonesia/Impian melebar dari bumi kita/Sosialisme sebagai gantinya/Rakyat gotong-royong menjadi adil makmur/Itulah harapan dan tujuan kita (Dokumen syair)
Pedoman penghayatan/Pengamalan pancasila/Yang harus dihayati/Dan diamalkan bersama/Kepada umat manusia/Diseluruh Indonesia (Dokumen syair)
Dari beberapa syair tentang ajaran sosial, telah jelas bahwa
kita harus senantiasa menjunjung tinggi agama, negara dan bangsa
kita, dan kita juga harus senantiasa tolong menolong atau
bergotong royong dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa
syair-syair dilantunkan dalam kesenian tari Kobro Siswo
mangandung aspek atau pesan-pesan dakwah Islamiyah, berupa
materi dakwah yang ada dalam isi syair tersebut.
4.2. Ketepatan Syair Kesenian Tari Kobro Siswo Sebagai Materi Dakwah
Pada Masa Sekarang
75
Keberadaan kesenian tradisional pada saat sekarang, seperti halnya
seni tari Kobro Siswo merupakan aset kebudayaan jawa yang seharusnya
diapresiasikan secara proporsional. Salah satu kesenian tradisional yang
mengandung nilai-nilai budaya tinggi dan mempunyai tujuan dakwah melalui
syair-syairnya yang dilantunkan dalam setiap pementasannya adalah
kesenian tari Kobro Siswo.
Syair-syair dalam kesenian tersebut berisikan aspek-aspek dakwah
tentang moral, agama, dan sosial kemasyarakatan. Lebih menarik lagi isi
yang terkandung dalam syair secara khusus mengajak umat manusia untuk
berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran (amar ma’ruf nahi munkar).
Dimana amar ma’ruf mutlak ditugaskan kepada kaum muslimin untuk
melaksanakannya. Sudah jelas bahwa dalam pelaksanaan kewajiban ini
terdapat kemaslahatan besar bagi kaum muslimin, tidak boleh ada
seorangpun yang menghindari kewajiban ini. (A. Hasjmy, 1988: 263).
Seperti uraian pada bab III bahwa syair-syair kesenian tersebut
didalamnya mengandung nilai-nilai pendidikan yang sangat tinggi, yaitu
ajaran kepada seluruh umat manusia, baik anak-anak, generasi muda atau
yang tua sekalipun untuk tetap mendalami ilmu, baik itu ilmu agama maupun
ilmu pengetahuan umum yang lain. Selain syair itu juga bersifat religius
islami, hal ini dapat dilihat dalam syair yang berkaitan dengan Tuhan,
tentang ibadah kepada Tuhan dan ajaran untuk selalu menjunjung tinggi
agama Islam, hal ini seperti pada kutipan syair berikut ini:
76
Ayo simbah-simbah nuli do ngibadah/Umure ra tambah ojo kakean polah/Lamun ra ngibadah bakal nompo susah/Sesuk neng akhirat bakale dipisah
Dalam kutipan syair tersebut telah jelas mengandung ajakan untuk
selalu beribadah, mendekatkan diri kepada Tuhan. Kutipan syair yang lain
juga berisi ajakan kepada seluruh umat Islam untuk senantiasa mendirikan
shalat agar selalu ingat kepada Allah SWT. sebagaimana dalam bait syair
berikut ini:
Bahagia kita siswa Islam/putra yang tunduk pada Tuhan/bersembahyang pada siang malam/untuk ingat pada nikmat Tuhan
Pada dasarnya ajaran dalam syair kesenian tari Kobro Siswo adalah
ajaran kepada seluruh manusia agar melaksanakan amr ma’ruf nahi munkar,
dan materi yang terkandung didalamnya masih tepat untuk kegiatan dakwah
islamiyah pada masa sekarang dan mungkin sampai masa yang akan datang.
Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh kesenian tari Kobro Siswo
pada prinsipnya lebih menekankan pada dua pendekatan, yaitu bil hikmah
dan mauidhoh hasanah, karena dalam pelaksanaanya disampaikan dengan
tutur kata pada saat pementasannya melalui sajian syair yang dilantunkannya
serta diiringi dengan musik. Melalui pendekatan dua metode tersebut
dilakukan secara lebih kontekstual yaitu sesuai dengan masyarakat setempat,
sehingga bila mereka menuai kritik tidak akan menjadi sakit hati karena
penyampaiannya melalui metode yang bersifat persuasif yaitu mempengaruhi
obyek dakwah sedikit demi sedikit agar tumbuh kesadaran dalam dirinya
77
sendiri dan bukan adanya paksaan dari pihak luar. (Dzikron Abdullah, 1989:
27).
Seni tari Kobro Siswo mempunyai gaya yang khas dan
pementasannya bisa dibilang sebagai media dakwah yang sarat akan nilai-
nilai religius. Sehingga disamping sebagai sarana hiburan juga mempunyai
efektivitas dan efisiensi dalam hal berdakwah.
Efektivitas yang dimaksud adalah kondisi seni tari Kobro Siswo
yang mempunyai potensi untuk mentransformasikan atau menyampaikan
materi yang terkandung dalam syair-syairnya kepada obyek dakwah.
Sedangkan efisiensinya adalah daya guna yang dimiliki seni tari Kobro
Siswo dalam rangka mentransformasikan materi dakwah yang ada dalam
syair-syairnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam syair kesenian tari Kobro
Siswo ada yang menggunakan bahasa Jawa atau bahasa Arab, sehingga
keberadaannya bisa menimbulkan kesenjangan dengan generasi sekarang.
Oleh karena itu, syair-syair tersebut perlu diterjemahkan dan dikaji kembali
serta ditafsirkan dalam bentuk kreasi yang lebih komunikatif, agar nilai-nilai
dakwah yang dikandungnya dapat diaplikasikan dan dipahami dalam
kehidupan sehari-hari. (Burhan, 2005).
Salah satu upaya untuk mempertahankan ketepatan syair seni tari
Kobro Siswo dan untuk pengembangannya pada masa yang akan datang,
maka perlu dilakukan usaha sebagai berikut:
78
a. Menyunting kembali syair-syair tari tersebut, kemudian menerjemahkan
kedalam bahasa Indonesia, (apabila syairnya menggunakan bahasa Jawa
atau Arab).
b. Menerapkan terjemahan sebagai usaha untuk mencapai tujuan dakwah
islamiyah.
Melalui kedua cara diatas, maka syair-syair kesenian tari Kobro
Siswo dapat dijadikan sebagai materi dakwah pada masa kini. Sehingga
keberadaan syairnya diharapkan bisa menjadi salah satu sumber orientasi
yang tidak hanya akan memberi inspirasi bagi generasi sekarang untuk
berekspresi, tetapi juga menjadi bahan kajian sebagai upaya untuk
menginterpretasikan kembali ajaran-ajaran yang dikandungnya pada masa
sekarang dan yang akan datang dalam upaya berdakwah.
Terlepas dari usaha tersebut, syair kesenian tari Kobro Siswo akan
bisa terus hidup dan berkembang selama ajaran dan nilai-nilai yang
dikandungnya masih tepat diterapkan dalam kehidupan masyarakat dimasa
sekarang dan yang akan datang. Ketepatan syair sebagai materi dakwah ini
berkaitan dengan empat fungsi seni yang biasanya mengandung nilai-nilai
tertentu seperti:
a. Kepuasan dari nilai dan bentuk
b. Kepuasan pengalaman estetik
c. Kepuasan nilai pengetahuan
d. Kepuasan nilai kehidupan (Quraisy Shihab, 1999: 96)
79
Disamping fungsi tersebut ada pula fungsi yang berkaitan dengan
materi dakwah yang akan disampaikan kepada obyeknya, yaitu:
a. Spiritual – religius
b. Magis – politis
c. Didaktik
d. Hiburan (S. Supomo, http://www/petra.ac.id/english/science/sosial-
sciences/r-papers/konggres/seni 13.html)
Syair sebagai salah satu bentuk seni merupakan sebuah ajaran yang
di dalamnya telah jelas mengandung ajakan-ajakan kepada amar ma’ruf nahi
munkar untuk tujuan dakwah. Hal ini bisa dilihat dari syair-syair yang
dilantunkan pada setiap kali pentasnya, sebagian syairnya berisikan ajakan
untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi kemunkaran.
Dengan demikian, melalui syair kesenian tari Kobro Siswo yang
mengandung ajaran dan nilai-nilai religius sangatlah tepat sebagai materi
dakwah pada masa sekarang. Bisa dikatakan bahwa materi atau isi dari syair
kesenian tersebut sejalan dengan kegiatan dakwah islamiyah. Karena materi
yang terkandung didalamnya adalah seruan atau ajakan kepada seluruh umat
manusia untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar supaya tercapai
kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akherat kelak (Abdul Rosyad
Shaleh, 1987: 5). Dimana hal tersebut merupakan salah satu dari tujuan
dakwah, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana melaksanakan dan
menggunakan nilai yang dikandungnya agar tetap tepat sebagai materi
dakwah dan bisa dipahami oleh umat Islam samapai pada masa sekarang.
80
Syair seni tari Kobro Siswo agar bisa dikatakan tepat sebagai materi
dakwah harus bisa menyesuaikan dengan kondisi masyarakat global seperti
sekarang ini. Dimana masyarakat dan generasi muda sekarang sebagai
penerus bangsa telah mengalami degradasi moral. Dalam kondisi seperti
sekarang ini peranan kesenian tari Kobro Siswo sangatlah penting, karena
melalui syairnya yang dilantunkan pada setiap pentasnya bisa ikut dalam
melaksanakan dakwah melalui ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya,
sekaligus menghibur untuk bisa ikut memperbaiki kebobrokan moral
generasi muda penerus bangsa.
Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mengaplikasikan ajaran-
ajaran yang terkandung dalam syair kesenian tari Kobro Siswo bagi
masyarakat pada masa sekarang ini, untuk itu nilai-nilai yang terkandung
dalam syair tersebut harus bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada
masa sekarang atau mengikuti arus perkembangan zaman. Karena dari
pengkajian yang penulis lakukan, ternyata nilai atau materi yang ada didalam
syair kesenian tari Kobro Siswo dapat digunakan sebagai upaya untuk
melaksanakan ajaran Islam, seperti halnya mendirikan shalat lima waktu,
kewajiban menuntut ilmu, kewajiban beribadah, kewajiban melaksanakan
rukun Islam dan kewajiban untuk setia pada negara. Ini merupakan ajaran
yang terkandung dalam syair tersebut dan diharapkan kepada seluruh umat
Islam baik tua, muda ataupun anak-anak agar bisa melaksanakannya sesuai
dengan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan hadits.
81
Menurut Burhan (2005), bahwa kesenian tari Kobro Siswo, melalui
syair-syairnya yang bernafaskan Islam sangatlah tepat sebagai media dakwah
pada masa sekarang. Karena pada setiap kali pentasnya dilantunkan syair-
syair tersebut. Akan tetapi, karena kemunculan kesenian tersebut di desa
Cempoko tergolong kesenian yang masih baru, maka efektifitas penyampaian
dakwahnya masih kurang bisa terukur. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan waktu pementasan yang hanya dilakukan hanya untuk
memperingati hari-hari besar Islam dan undangan lainnya saja. walaupun
demikian, masyarakat tetap antusias untuk mengetahui dan mendalami
kandungan syair kesenian tersebut yang mengandung materi dakwah, tidak
hanya terbatas pada anggota dan pengurus kesenian itu saja. Masyarakatpun
sudah banyak yang mengetahui kalau syair-syairnya mengandung nilai
dakwah Islam, (Bajuri, 2005), itu terlihat pada setiap pentasnya yang selalu
dipadati oleh banyak penonton.
Maka dari itu, supaya dalam pementasan tersebut bisa kontinue,
maka menurut Sudarno (2005) diperlukan waktu yang tidak sebentar, karena
untuk meningktkan kontinuinitas pementasan tidak semudah yang
diperkirakan, sebab disamping memerlukan banyak biaya juga disebabkan
oleh kurangnya greget dari masyarakat akan pentingnya makna dari
pementasan kesenian tersebut. Masyarakat hanya memandang sedikit tentang
nilai dakwah dalam aspek pementasannya, dan lebih memandang hanya
sebagai sarana hiburan. Sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat
82
untuk sering mengadakan pementasan kesenian tersebut, sehingga missi
dakwahnya dapat disampaikan.
Dalam hal lain, menurut Suwanto (2005), dianjurkan agar bisa
sering-sering melakukan pementasan, baik di desa Cempoko sendiri maupun
di desa-desa lain. Hal ini dimaksudkan agar bisa menarik simpati masyarakat
dan mengetahui aspek-aspek atau nilai dakwahnya yang terkandung dalam
syair kesenian tari Kobro Siswo. Sehingga bila sering melakukan
pementasan, maka masyarakat akan cepat mengetahui ajaran-ajaran dalam
aspek pementasannya. Maka dari itu, pesan-pesan dakwah yang terkandung
dalam syairnya akan mudah diikuti dan dilaksanakan oleh masyarakat
sebagai obyeknya dan diharapkan bisa mengaplikasikan ajaran-ajaran yang
ada didalam syair tersebut sesuai dengan ajaran Islam.
Menurut beberapa warga desa Cempoko dan para anggota kesenian
tari Kobro Siswo, bahwa mereka sudah bisa mengaplikasikan ajaran-ajaran
yang terkandung didalam syair kesenian tersebut, karena mereka pada
umumnya sudah memahami akan isi yang disampaikan melalui lantunan
syair-syair tadi. Sehingga pada saat sekarang ini mereka lebih bisa
melaksanakan ajaran-ajaran Islam sesuai dengan Al-Qur'an dan hadits, yaitu
menegakkan amar ma’ruf dan menjauhi kemunkaran.
Dari uraian diatas, maka bisa diketahui dengan jelas bahwa syair
kesenian tari Kobro Siswo masih tepat sebagai materi dakwah pada masa
sekarang ini, karena didalamnya terkandung ajaran-ajaran atau nilai-nilai
Islam.
83