bab iv analisis data sejarah perusahaan - institutional...

22
17 BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan Awalnya pada tahun 1997 ibu Aryani pemilik dari home industry aryani art hanya sebagai distributor enceng gondok untuk para pengerajin Jogjakarta. Enceng gondok yang diperdagangkan adalah yang memiliki ukuran 60cm-70cm dan berasal dari rawa pening. Enceng gondok yang telah dikeringka, dikumpulkan dan dihargai Rp. 1000/kg oleh para nelayan kemudian dikirim oleh beliau ke Jogjakarta. Beliau menjual enceng gondok tersebut dengan harga 5000/kg. Hal tersebut semakin berkembang, karena permintaan akan enceng gondok meningkat pesat di daerah Jogjakarta sehingga pada tahun 1999 beliau memutuskan untuk menjual enceng gondok basah. Hampir setiap hari beliau mengirimkan 2-4 truk enceng gondok basah ke Jogjakarta dan mengupah warga Desa Siliran, Kulonprogo untuk menjemurnya. Sembari mengawasi dan menunggu enceng gondok kering, beliau belajar membuat kerajian enceng gondok dari para perajin Jogjakarta. Dari sinilah kemudian ibu aryani menekuni industry kerajian tangan. Awalnya pada tahun 2000 beliau menekuni keranjang dan box tisu, tetapi kemudian beliau merambah mebel. Hal tersebut dilakukan karena adanya peluang dan keuntungan yang lebih besar dibanding memproduksi keranjang dan boks tisu ataupun sebagai distributor enceng gondok. Sehingga pada tahun 2000 didirikan

Upload: lamhuong

Post on 02-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

17

BAB IV

ANALISIS DATA

Sejarah Perusahaan

Awalnya pada tahun 1997 ibu Aryani pemilik dari home industry aryani art

hanya sebagai distributor enceng gondok untuk para pengerajin Jogjakarta. Enceng

gondok yang diperdagangkan adalah yang memiliki ukuran 60cm-70cm dan berasal

dari rawa pening. Enceng gondok yang telah dikeringka, dikumpulkan dan dihargai

Rp. 1000/kg oleh para nelayan kemudian dikirim oleh beliau ke Jogjakarta. Beliau

menjual enceng gondok tersebut dengan harga 5000/kg. Hal tersebut semakin

berkembang, karena permintaan akan enceng gondok meningkat pesat di daerah

Jogjakarta sehingga pada tahun 1999 beliau memutuskan untuk menjual enceng

gondok basah. Hampir setiap hari beliau mengirimkan 2-4 truk enceng gondok basah

ke Jogjakarta dan mengupah warga Desa Siliran, Kulonprogo untuk menjemurnya.

Sembari mengawasi dan menunggu enceng gondok kering, beliau belajar membuat

kerajian enceng gondok dari para perajin Jogjakarta. Dari sinilah kemudian ibu aryani

menekuni industry kerajian tangan.

Awalnya pada tahun 2000 beliau menekuni keranjang dan box tisu, tetapi

kemudian beliau merambah mebel. Hal tersebut dilakukan karena adanya peluang dan

keuntungan yang lebih besar dibanding memproduksi keranjang dan boks tisu

ataupun sebagai distributor enceng gondok. Sehingga pada tahun 2000 didirikan

Page 2: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

18

home industry Aryani Art yang terletak dijalan Fatmawati 181 Lopait, Tuntang –

Kab. Semarang dan dibuatlah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Dengan

mempekerjakan warga sekitar yang terus diberi pelatihan atas keterampilanya, home

industry aryani art mampu memproduksi kerajian tangan yang berkualitas. Hingga

sekarang home industry aryani art terus berkembang dengan menghasilkan kerajian

tangan yang berkualitas sehingga dapat menembus pasar internasional yaitu Malaysia

dan Perancis.

Dalam mengembangkan usahanya, Home Industry Aryani Art menambah

jenis kerajian tanganya yaitu :

1. Mebel yang memiliki bahan dasar enceng gondok dan pandan

2. Pintu yang memiliki bahan dasar rotan dan pandan

3. Sekat ruang yang berbahan dasar pandan

4. Gebyok (hiasan pengantin) yang berbahan dasar pandan dan rotan

Saat ini produksi utama dari Home industry Aryani Art adalah empat

macam produk kerajian tangan diatas. Sedangkan kerajian lain berupa keranjang, vas

bunga, box tisu dan macam kerajian yang lain hanya diproduksi dengan jumlah yang

relative kecil dan sebagian merupakan produk titipan.

Page 3: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

19

Struktur Organisasi dan Job Diskripsi

Bagan 1

Struktur Organisasi Home Industry Aryani art

Sumber : Home Industry Aryani Art

Tugas serta tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat diuraikan sebagai

berikut :

Page 4: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

20

1. Pemilik

Pemilik memiliki peran dalam penyediaan modal usaha. Seluruh

modal usaha hanya berasal dari pemilik, tidak ada pihak lain yang

menyalurkan modal dalam Home Industry Aryani Art .Selaian itu pemilik

juga berperan dalam memberi pengarahan desain bagi para pengerajin.

Pengembangan desain dilakukan pemilik dengan cara mengunjungi pengerajin

di Jogjakarta untuk melakukan studi banding serta membeli majalah

kerajinan. Selain itu pemilik melakukan kontrol kualitas akhir dalam proses

produksi kerajinan tangan.

2. Pelayanan

Bagian pelayanan berperan sebagai penjaga toko dan melayani para

konsumen yang datang mengunjungi toko Aryani Art. Hanya terdapat satu

pelayan toko. Pelayan memiliki tujuh hari jam kerja dari hari senin sampai

dengan hari minggu mulai pukul 08.00 wib sampai 16.00 wib. Sistem gaji

untuk pelayan dilakukan tiap bulan dengan besarnya gaji yang dibayarkan

sebesar enam ratus ribu rupiah.

3. Pembukuan

Semua pendapatan dari transaksi penjualan dan pengeluaran dari

proses produksi, akan dicatat oleh bagian pembukuan. Bagian pembukuan

setiap hari merekab semua transaksi yang terjadi dengan mencocokan bukti

Page 5: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

21

yang ada. Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home industry aryani

art. Laporan yang dibuat adalah laporan penjualan dan pengeluaran untuk

proses produksi. Bagian pembukuan memiliki tujuh hari jam kerja dari hari

senin sampai dengan hari minggu mulai pukul 08.00 wib sampai dengan pulul

16.00 wib. Sistem gaji untuk bagian pembukuan dilakukan setiap bulan

dengan besarnya gaji yang dibayarkan kurang lebih sebesar enam ratus ribu

rupiah.

4. Produksi

Bagian produksi adalah bagian dimana kerajian dibuat, mulai dari

kegiatan membuat desain kerangka, penganyaman hingga finishing.

a. Bagian Desain / Kerangka

Pada bagian ini terdapat dua karyawan., yaitu karyawan bagian

membuat kerangka dari besi dan karyawan yang membuat kerangka dari

kayu. Mereka membuat kerangka sesuai dengan desain yang telah

ditentukan sebelumnya. Mereka memiliki tujuh hari jam kerja dari hari

senin hingga hari minggu mulai pukul 08.00 wib sampai dengan pukul

16.00 wib. Serta jam lembur pulul 17.00 wib – 20.00 wib. Kebutuhan

lembur disesuaikan dengan kebutuhan produksi yang ada. Sistem

pengupahan dilakukan secara borongan yang dibayarkan setiap minggu

oleh pemilik. Besarnya upah yang dibayarkan berdasarkan jumlah produk

Page 6: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

22

yang dihasilkan karyawan dan tingkat kesulitan. Pada bagian desain atau

kerangka ini upah yang dibayarkan kepada tiap karyawan berkisar antara

Rp.200.000 – Rp. 250.000 tiap minggu.

b. Penganyaman

Home industry Aryani Art memiliki empat pengerajin anyaman.

Mereka semua memiliki tanggung jawab untuk melakukan semua kegiatan

anyaman sesuai produk yang ingin dihasilkan. Mereka memiliki tujuh hari

jam kerja mereka mulai dari pukul 08.00 wib – 16.00 wib. Serta jam

lembur pulul 17.00 wib – 20.00 wib. Sistem pengupahan dilakuan secara

borongan dan dibayarkan setiap minggu. Besarnya upah yang didapat oleh

setiap pengerajian anyaman ini berkisar antara Rp.175.000 sampai

Rp.200.000 tiap minggu.

c. Finishing

Terdapat dua keryawan dalam bagian ini. Mereka berperan dalam

proses akhir produksi kerajian tangan. Dari proses melapisi kerajian

dengan sending kemudian melakukan pengecatan serta melapisi seluruh

bagian anyaman dengan melamin agar semua kerajian yang telah

diproduksi menjadi awet dan terlihat menarik. Mereka memiliki tujuh hari

jam kerja mereka mulai dari pukul 08.00 wib – 16.00 wib. Serta jam

lembur pulul 17.00 wib – 20.00 wib. Sistem pengupahan dilakuan secara

Page 7: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

23

borongan dan dibayarkan setiap minggu. Besarnya upah yang didapat oleh

setiap pengerajian anyaman ini berkisar antara Rp.175.000 sampai

Rp.200.000 tiap minggu.

5. Transportasi

Bagian ini tidak hanya bertugas mengirimkan kerajian tangan yang

telah dipesan atau dibeli oleh para pelanggan tetapi juga mengambil bahan

baku dari para supplier. Serta bertugas dalam kegiatan transportasi lainnya.

Bagian ini memiliki tujuh hari jam kerja dari hari senin sampai dengan hari

minggu mulai pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 16.00 wib. Sistem gaji

untuk bagian transportasi dilakukan setiap bulan dengan besarnya gaji yang

dibayarkan sebesar Rp 600.000

Proses Produksi

Dalam memproduksi produk kerajian tangan, home industry aryani art

memiliki berbagai tahap produksi. Tahap-tahap tersebut dibagi menjadi tiga bagian

utama yang bisa dilihat dalam gambar proses produksi dibawah ini :

Page 8: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

24

Bagan 2 : Proses Produksi Kerajian Tangan pada Home Industry Aryani Art

Sumber : Home Industry Aryani Art

Page 9: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

25

1. Proses Desain dan Kerangka

Bagian pertama adalah membuat kerangka atupun desain produk. Desain

produk yang telah di pilih kemudian dibuat kerangka. Kerangka produk bisa

berupa besi dan kayu.

Bahan besi :

Besi batangan berukuran 6 inch ataupun 10 inch di ukur kemudian dipotong

menggunakan alat pemotong besi, kemudian besi tersebut digabungkan dengan

bagian lain mengunakan perekat berupa pakan las dengan menggunakan alat las

berdaya 900 watt. Bila ingin membentuk besi tersebut digunakan alat berupa

kunci besi, palu dan tang hingga membentuk kerangka yang diinginkan. Kerangka

yang telah jadi kemudian di cat dan dikeringkan.

Bahan kayu :

Kayu harus dihaluskan terlabih dahulu mengunakan pasah dan amplas .

Kemudian barulah diukur sesuai dengan kebutuhan atau desain yang telah

ditetapkan. Untuk mengabungkan tiap bagian digunakan paku dan lem. Bagian

yang tidak rata pada kayu akan ditutup dengan dempul. Dempul juga digunakan

untuk melapisi kayu sebelum kayu tersebut di cat. Kemudian kayu dicat dan

dikeringkan.

Page 10: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

26

2. Proses penganyaman

Setelah kerangka selesai dibuat, proses penganyaman dilakukan. Enceng

gondok, pandan, dan rotan dianyam sesuai pola yang telah ditetapkan.

Penganyaman dilakukan oleh para pengerajin secara manual menggunakan tangan

mereka dan bukan menggunkan mesin. Enceng gondok, pandan dan rotan

langsung dianyaman kedalam kerangka tanpa di ukur terlebih dahulu seberapa

panjang yang dibutuhkan atau sesuai dengan ukuran kerangka yang ada. Sehingga

saat terjadi kelebihan ukuran, para perajin langsung memotong bagian tersebut

menggunakan gunting dan membuang bagian tersebut. Tidak adanya proses

pengukuran antara bahan baku yang dibutuhkan pada tiap kerangka yang ada,

menyebabkan banyaknya sisa bahan yang terbuang. Selain itu pengerajin juga

mambuat hiasan untuk sekat, pintu dan gebyok. Hiasan dapat berupa pola bunga,

hewan atau berbentuk pola yang lainnya. Dalam tahap penganyamanan masih

sering terjadi kesalahan yang mengakibatkan adanya pengerjaan ulang. Kesalahan

tersebut berupa anyaman yang kurang rapi dan rapat.

3. Bagian Finishing

Pada bagian ini, produk kerajian tangan yang selesai dianyam akan melalui

tahap finishing. Tahap finishing dibagi menjadi 3 tahap yaitu :

Page 11: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

27

• Tahap melapisi dengan sending

Pertama pekerja membuat campuran tinner dan sending, campuran tersebut

kemudian dimasukan pada alat semprot (spet) yang dihubungan dengan

kompresor berdaya 1500 watt untuk melapisi seluruh bagian anyaman.

Sending sendiri digunakan untuk menutup pori-pori enceng gondok,pandan

dan rotan agar bahan tersebut awet. Sedangkan tinner digunakan sebagai

pelarut sending. Setelah melalui tahap ini kerajian di jemur dibawah terik

matahari sampai kering.

• Tahap pengecatan

Hal yang pertama dilakukan dalam proses ini adalah pemilihan warna cat. Cat

kemudian dicampur dengan tinner. Capuran tersebut dimasukan dalam alat

semprot (spet) yang dihubungan dengan kompresor berdaya 1500 watt

kemudian disemprotkan keseluruh bagian yang ingin diberi warna tersebut.

Setelah rata barulah kerajian tersebut dikeringkan.

• Tahap melapisi dengan melamin

Setelah kering masuklah dalam tahap pelapisan menggunkan melamin.

Seperti halnya sending, melaminpun dilarutkan menggunakan tinner,

kemudian campuran tersebut disemprotkan pada semua bagian anyaman.

Melamin berguna untuk membuat kerajian menjadi mengkilap dan tahan

lama.

Page 12: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

28

Dari semua tahap produksi yang ada, tahap finishing dan anyaman adalah

tahap yang paling sering terjadi kesalahan sehingga harus dilakukan pengerjaan

ulang. Kesalahan yang terjadi pada tahap finishing adalah warna cat yang kurang

cocok dengan yang tidak sesuai dengan standart, ketidaksempurnaan dalam tahap

finishing serta perlakuan saat pengiriman produk yang mengakibatkan warna menjadi

rusak. Sedangkan pada tahap anyaman yang sering terjadi adalah pemakaian bahan

baku yang kurang bagus kalitasnya, ketidakrapian dalam proses penganyaman serta

kesalahan penganyaman.

Identifikasi Biaya Kualitas pada Home Industry Aryani Art

Dalam hasil wawancara yang telah dilakuan serta analisis pada laporan keuangan

serta laporan harga pokok produksi Home Industry Aryani Art, dapat dilakukan

pengelompokan biaya kualitas sebagai berikut :

1. Biaya Pencegahan

Merupakan semua biaya yang dikeluarkan home industry aryani art dalam

upaya mencegah terjadinya kerusakan produk. Biaya ini meliputi :

a. Biaya pemeliharaan mesin

Biaya yang dikeluarakan oleh perusahaan berkaitan dengan pemeliharan

mesin-mesin produksi. Pemeliharaan mesin dalam Home Industry aryani

art dilakukan secara berkala tiap bulannya. Biaya pemeliharaan tersebut

meliputi pembelian oli untuk alat kompresor, pembelian mata pisau untuk

Page 13: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

29

alat pemotong besi dan biaya service pada alat kompresor bila mengalami

kerusakan kecil.

b. Biaya Desain dan Pelatihan

Biaya desain yang dikeluarkan oleh Home Industry Aryani Art untuk

membeli petunjuk desain berupa majalah – majalah desain, contoh barang

desain serta biaya studi banding desain dengan para pengerajin di

Jogjakarta. Untuk kegiatan studi banding ke Jogjakarta dilakukan setiap

tiga bulan sekali. Sedangkan biaya pelatihan yang dikeluarkan berupa

biaya lembur untuk pelatihan pembuatan desain baru untuk para

pengerajin dan bagian desain/kerangka.

2. Biaya Kegagalan Internal

Seluruh biaya yang dikeluarakan karena terjadi produk yang tidak sesuai

dengan

spesifikasi atau kebutuhan pelanggan dan terjadi dalam lingkup perusahaan

sebelum dikirimkan kepihak konsumen.

a. Sisa bahan

Biaya yang timbul untuk bahan baku yang dibuang dan tidak

dimanfaatkan kembali oleh Home Industry Aryani Art. Untuk bahan

penolong tidak ada biaya bahan sisa yang terjadi.

b. Biaya Pengerjaan Kembali atau Aktivitas Rework

Merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk

atau bagian dari produk yang cacat atau rusak, agar barang tersebut sesuai

Page 14: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

30

dengan standart yang diharapkan dan dapat memuaskan pelanggan. Yang

termasuk didalamnya adalah biaya bahan baku, biaya bahan penolong,

biaya lembur tenaga pengerajin dan biaya lembur tenaga finishing.

3. Biaya Kegagalan Eksternal

Jumlah biaya yang ditanggung oleh home industry Aryani Art karena adanya

kerusakan yang ditemukan setelah produk diserahkan kepada pelanggan.

a. Biaya Garansi

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kembali produk yang

masih berada dalam masa garansi. Home industry Aryani Art memberikan

garansi untuk mebel selama satu tahun, kemudian gebyok dan pintu

selama enam bulan dan sekat memiliki masa garansi selama tiga bulan.

Termasuk didalamnya adalah biaya transportasi untuk mengambil dan

mengantar kembali produk yang diperbaiki.

Pada Home Industry Aryani Art hanya perdapat kegiatan penilaian produk akhir yang

dilakuakan sendiri oleh pemilik. Sehingga dalam kegiatan penilaian ini tidak terdapat

alokasi biaya penilaian.

Laporan Biaya Kualitas

Setelah mengidentifikasi semua biaya kualitas yang ada dalam Home Industry

Aryani Art, dilakukan pengukuran pada tiap – tiap goloangan biaya kualitas dan

kemudian disusunlah laporan biaya kualitas secara terpisah untuk mempermudah

analisis. Dibawah ini adalah laporan biaya kualitas Home Industry Aryani Art :

Page 15: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

31

Tabel 1

Biaya Kualiatas Pada Home Industry Aryani Art

Bulan Januari 2010 – Desember 2010

Sumber : Data yang Telah Diolah.

Klasifikasi Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Okrtober November Desember

Biaya Pencegahan

Pemeliharaan Mesin

167,000

200,500

300,500

217,000

167,000

167,000 167,000

192,000 334,000

167,000

217,000

217,000

Biaya Desain dan Pelatihan

1,885,000

189,000

350,500

1,678,500

550,000

230,000 1,455,250

215,000 130,000

1,345,100

341,000

255,000

Total Biaya Pencegahan 2,052,000 389,500 651,000 1,895,500 717,000 397,000

1,622,250

407,000 464,000

1,512,100

558,000

472,000

Biaya Kegagalan Internal

Sisa Bahan

814,000

1,204,000

1,224,500

964,000

1,140,500

1,320,500 964,500

1,189,500 1,330,000

1,029,000

1,206,500

1,445,500

Kegiatan Rework

872,425

1,980,675

1,257,175

1,097,687

1,295,437 1,648,875

518,075

1,063,300 1,168,437

414,537

1,437,075

1,621,950

Total Biaya Kegagalan Internal 1,686,425

3,184,675

2,481,675

2,061,687

2,435,937

2,969,375

1,482,575

2,252,800 2,498,437

1,443,537

2,643,575

3,067,450

Biaya Kegagalan Eksternal

Biaya Garansi

822,500

1,551,375 686,250

652,500

1,992,000

1,945,187

140,550

1,486,250 819,375

247,350

1,536,700

1,817,100

Total Biaya Kegagalan Eksternal 822,500

1,551,375

686,250

652,500

1,992,000

1,945,187

140,550

1,486,250 819,375

247,350

1,536,700

1,817,100

Totab Biaya Kualitas 4,560,925 5,125,550

3,818,925

4,609,687

5,144,937

5,311,562

3,245,375

4,146,050 3,781,812

3,202,987

4,738,275

5,356,550

Page 16: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

32

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa biaya kualitas mengalami

fluktuasi setiap bulannya. Biaya kualitas yang paling besar terjadi pada bulan

desember yaitu sebesar Rp. 5.356.550 dikarenakan adanya peningkatan biaya

kegagalan yang begitu besar, sedangkan biaya kualitas yang paling kecil terjadi pada

bulan oktober yaitu sebesar Rp. 3.202.987.

Untuk mempermudah analisis dapat menggunakan tren untuk masing –

masing kategori biaya kualitas yang dinyatakan dalam persentase dari penjualan.

Dibawah ini adalah tabel presentase kategori – kategori biaya kualitas terhadap

penjualan :

Tabel 2

Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan Home Industry Aryani Art

Periode Biaya Pengendalian Biaya Kegagalan

Januari 2.39% 2.92%

Februari 0.40% 4.86%

Maret 0.54% 2.62%

April 1.81% 2.58%

Mei 0.78% 4.81%

Juni 0.39% 4.79%

Juli 1.57% 1.57%

Agustus 0.37% 3.37%

September 0.36% 2.56%

Okrtober 1.67% 1.87%

November 0.49% 3.68%

Desember 0.43% 4.46%

Page 17: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

33

Grafik 1

Grafik Tren Multiperiode Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan

Biaya pengendalian pada Home Industry Aryani Art terdiri dari biaya

pencegahan saja, sebab kegitan penilaian tidak menimbulkan biaya penilaian.

Sedangkan biaya kegagalan, terdiri dari biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan

eksternal. Dari Grafik di atas terlihat bahwa setiap terjadi kenaikan biaya

pengendalian maka biaya kegagalan akan mengalami penurunan begitu juga

sebaliknya, bila biaya pengendalian mengalami penurunan maka biaya kegagalan

akan meningkat. Kecuali untuk bulan juni, biaya pengendalian mengalami penurunan

tetapi biaya kegagalan tidak mengalami peningkatan tetapi mengalami penurunan

pula.

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Okrtober

November

Desember

Biaya Pengendalian

Biaya Kegagalan

Page 18: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

34

Besarnya Penurunan dan peningkatan biaya pengendalian dan biaya

kegagalan secara nominal dan persentase pada Home Industry Aryani Art dapat

diketahui melalui tabel perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan.

Dibawah ini adalah tabel perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan

Home Industry Aryani Art :

Page 19: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

35

Tabel 3

Perbandingan Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan

Bulan Januari 2010 – Desember 2010

Bulan Biaya

Pengendalian peningkatan/ penurunan persentase

Biaya Kegagalan

Peningkatan / Penurunan Persentase

Januari 2,052,000 _

- 2,508,925 - -

Februari 389,500

1,662,500 81% 4,736,050

2,227,125

89%

Maret 651,000

261,500 67% 3,167,925

1,568,125

33%

April 1,895,500

1,244,500 191% 2,714,187

453,738

14%

Mei 717,000

1,178,500 62% 4,427,937

1,713,750

63%

Juni 397,000

320,000 45% 4,914,562

486,625

11%

Juli 1,622,250

1,225,250 309% 1,623,125

3,561,437

67%

Agustus 407,000

1,215,250 75% 3,739,050

2,115,925

130%

September 464,000

57,000 14% 3,317,812

421,238 11%

Okrtober 1,512,100

1,048,100 226% 1,690,887

1,626,925

49%

November 558,000

954,100 63% 4,180,275

2,489,388

147%

Desember 472,000

86,000 15% 4,254,550

704,275

17%

Terlihat bahwa pada setiap kenaikan biaya pengendalian, maka biaya

kegagalan akan mengalami penurunan biaya begitu pula bila biaya pengendalian

turun maka biaya kegagalan akan mengalami peningkatan. Dengan kata lain antara

biaya pencegahan dan biaya kegagalan memiliki perbandiangan yang terbalik. Hal

Page 20: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

36

tersebut sesuai dengan pernyataan Hansen dan Mowen mengenai biaya kualitas yang

optimal yaitu tingkat mutu yang dapat diterima (acceptable quality level).

Adanya hubungan biaya – biaya tersebut dibuktikan dengan mengunakan uji korelasi

pearson, dengan hasil dibawah ini :

Tabel 4

Correlations

BiayaPengendalian BiayaKegagalan BiayaPengendalian Pearson Correlation 1 -.802(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 12 12

BiayaKegagalan Pearson Correlation -.802(**) 1

Sig. (2-tailed) .002

N 12 12

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari uji tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan negatif antara biaya pengendalian

dengan kegagalan ( -.802) dan hubungan antara keduanya signifikan (0.002)

Tebel perbandingan biaya pencegahan dan biaya kegagalan juga menunjukan

bahwa besarnya kenaikan ataupun penurunan biaya pengendalian masih lebih besar

dari pada kenaikan ataupun penurunan biaya kegagalan. Dengan kata lain biaya

pengendalian yang dikeluarkan Home Industry Aryani Art belum mampu menekan

biaya kegagalan yang terjadi.

Page 21: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

37

Perbandingan Biaya Kualitas Terhadap Penjualan

Tabel 5

Total Biaya Kualitas terhadap Penjualan Home Industry Aryani Art

Periode Penjualan Biaya Kualitas Persentase

dari Penjualan Januari 86,500,000 4,560,925 5.27% Februari 97,500,000 5,125,550 5.26% Maret 121,000,000 3,818,925 3.16% April 105,000,000 4,609,687 4.39% Mei 92,000,000 5,144,937 5.59% Juni 102,500,000 5,311,562 5.18% Juli 103,500,000 3,245,375 3.14% Agustus 111,000,000 4,146,050 3.74% September 129,500,000 3,781,812 2.92% Okrtober 90,500,000 3,202,987 3.54% November 113,500,000 4,738,275 4.17% Desember 109,500,000 5,356,550 4.89%

Page 22: BAB IV ANALISIS DATA Sejarah Perusahaan - Institutional ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2631/5/T1_232008030_BAB IV.pdf · Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home

38

Grafik 2

Grafik Trend Multiperiode Total Biaya Kualitas

Dari tabel dan grafik tersebut dapat diketaui bahwa besarnya biaya kualitas

pada Home Industry AryaniArt lebih dari 2,5% pada tiap bulannya.. Biaya kualitas

yang paling tinggi terjadi pada bulan mei yaitu sebesar 5,59% dan biaya kualitas yang

paling rendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar 2,92%. Mengacu pada

prinsip yang berlaku umum, bahwa biaya kualitas hendaknya kurang dari 2,5% maka

dapat dinyatakan bahwa biaya kualitas pada Home Industry Art masih terlalu besar

dan Home industry Aryani Art memiliki kesempatan untuk meningkatkan laba

dengan cara mengurangi biaya kualitas.

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

persentase dari penjualan

persentase dari

penjualan