bab iv analisis data sejarah perusahaan - institutional...
TRANSCRIPT
17
BAB IV
ANALISIS DATA
Sejarah Perusahaan
Awalnya pada tahun 1997 ibu Aryani pemilik dari home industry aryani art
hanya sebagai distributor enceng gondok untuk para pengerajin Jogjakarta. Enceng
gondok yang diperdagangkan adalah yang memiliki ukuran 60cm-70cm dan berasal
dari rawa pening. Enceng gondok yang telah dikeringka, dikumpulkan dan dihargai
Rp. 1000/kg oleh para nelayan kemudian dikirim oleh beliau ke Jogjakarta. Beliau
menjual enceng gondok tersebut dengan harga 5000/kg. Hal tersebut semakin
berkembang, karena permintaan akan enceng gondok meningkat pesat di daerah
Jogjakarta sehingga pada tahun 1999 beliau memutuskan untuk menjual enceng
gondok basah. Hampir setiap hari beliau mengirimkan 2-4 truk enceng gondok basah
ke Jogjakarta dan mengupah warga Desa Siliran, Kulonprogo untuk menjemurnya.
Sembari mengawasi dan menunggu enceng gondok kering, beliau belajar membuat
kerajian enceng gondok dari para perajin Jogjakarta. Dari sinilah kemudian ibu aryani
menekuni industry kerajian tangan.
Awalnya pada tahun 2000 beliau menekuni keranjang dan box tisu, tetapi
kemudian beliau merambah mebel. Hal tersebut dilakukan karena adanya peluang dan
keuntungan yang lebih besar dibanding memproduksi keranjang dan boks tisu
ataupun sebagai distributor enceng gondok. Sehingga pada tahun 2000 didirikan
18
home industry Aryani Art yang terletak dijalan Fatmawati 181 Lopait, Tuntang –
Kab. Semarang dan dibuatlah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Dengan
mempekerjakan warga sekitar yang terus diberi pelatihan atas keterampilanya, home
industry aryani art mampu memproduksi kerajian tangan yang berkualitas. Hingga
sekarang home industry aryani art terus berkembang dengan menghasilkan kerajian
tangan yang berkualitas sehingga dapat menembus pasar internasional yaitu Malaysia
dan Perancis.
Dalam mengembangkan usahanya, Home Industry Aryani Art menambah
jenis kerajian tanganya yaitu :
1. Mebel yang memiliki bahan dasar enceng gondok dan pandan
2. Pintu yang memiliki bahan dasar rotan dan pandan
3. Sekat ruang yang berbahan dasar pandan
4. Gebyok (hiasan pengantin) yang berbahan dasar pandan dan rotan
Saat ini produksi utama dari Home industry Aryani Art adalah empat
macam produk kerajian tangan diatas. Sedangkan kerajian lain berupa keranjang, vas
bunga, box tisu dan macam kerajian yang lain hanya diproduksi dengan jumlah yang
relative kecil dan sebagian merupakan produk titipan.
19
Struktur Organisasi dan Job Diskripsi
Bagan 1
Struktur Organisasi Home Industry Aryani art
Sumber : Home Industry Aryani Art
Tugas serta tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat diuraikan sebagai
berikut :
20
1. Pemilik
Pemilik memiliki peran dalam penyediaan modal usaha. Seluruh
modal usaha hanya berasal dari pemilik, tidak ada pihak lain yang
menyalurkan modal dalam Home Industry Aryani Art .Selaian itu pemilik
juga berperan dalam memberi pengarahan desain bagi para pengerajin.
Pengembangan desain dilakukan pemilik dengan cara mengunjungi pengerajin
di Jogjakarta untuk melakukan studi banding serta membeli majalah
kerajinan. Selain itu pemilik melakukan kontrol kualitas akhir dalam proses
produksi kerajinan tangan.
2. Pelayanan
Bagian pelayanan berperan sebagai penjaga toko dan melayani para
konsumen yang datang mengunjungi toko Aryani Art. Hanya terdapat satu
pelayan toko. Pelayan memiliki tujuh hari jam kerja dari hari senin sampai
dengan hari minggu mulai pukul 08.00 wib sampai 16.00 wib. Sistem gaji
untuk pelayan dilakukan tiap bulan dengan besarnya gaji yang dibayarkan
sebesar enam ratus ribu rupiah.
3. Pembukuan
Semua pendapatan dari transaksi penjualan dan pengeluaran dari
proses produksi, akan dicatat oleh bagian pembukuan. Bagian pembukuan
setiap hari merekab semua transaksi yang terjadi dengan mencocokan bukti
21
yang ada. Dan kemudian membuat laporan bulanan bagi home industry aryani
art. Laporan yang dibuat adalah laporan penjualan dan pengeluaran untuk
proses produksi. Bagian pembukuan memiliki tujuh hari jam kerja dari hari
senin sampai dengan hari minggu mulai pukul 08.00 wib sampai dengan pulul
16.00 wib. Sistem gaji untuk bagian pembukuan dilakukan setiap bulan
dengan besarnya gaji yang dibayarkan kurang lebih sebesar enam ratus ribu
rupiah.
4. Produksi
Bagian produksi adalah bagian dimana kerajian dibuat, mulai dari
kegiatan membuat desain kerangka, penganyaman hingga finishing.
a. Bagian Desain / Kerangka
Pada bagian ini terdapat dua karyawan., yaitu karyawan bagian
membuat kerangka dari besi dan karyawan yang membuat kerangka dari
kayu. Mereka membuat kerangka sesuai dengan desain yang telah
ditentukan sebelumnya. Mereka memiliki tujuh hari jam kerja dari hari
senin hingga hari minggu mulai pukul 08.00 wib sampai dengan pukul
16.00 wib. Serta jam lembur pulul 17.00 wib – 20.00 wib. Kebutuhan
lembur disesuaikan dengan kebutuhan produksi yang ada. Sistem
pengupahan dilakukan secara borongan yang dibayarkan setiap minggu
oleh pemilik. Besarnya upah yang dibayarkan berdasarkan jumlah produk
22
yang dihasilkan karyawan dan tingkat kesulitan. Pada bagian desain atau
kerangka ini upah yang dibayarkan kepada tiap karyawan berkisar antara
Rp.200.000 – Rp. 250.000 tiap minggu.
b. Penganyaman
Home industry Aryani Art memiliki empat pengerajin anyaman.
Mereka semua memiliki tanggung jawab untuk melakukan semua kegiatan
anyaman sesuai produk yang ingin dihasilkan. Mereka memiliki tujuh hari
jam kerja mereka mulai dari pukul 08.00 wib – 16.00 wib. Serta jam
lembur pulul 17.00 wib – 20.00 wib. Sistem pengupahan dilakuan secara
borongan dan dibayarkan setiap minggu. Besarnya upah yang didapat oleh
setiap pengerajian anyaman ini berkisar antara Rp.175.000 sampai
Rp.200.000 tiap minggu.
c. Finishing
Terdapat dua keryawan dalam bagian ini. Mereka berperan dalam
proses akhir produksi kerajian tangan. Dari proses melapisi kerajian
dengan sending kemudian melakukan pengecatan serta melapisi seluruh
bagian anyaman dengan melamin agar semua kerajian yang telah
diproduksi menjadi awet dan terlihat menarik. Mereka memiliki tujuh hari
jam kerja mereka mulai dari pukul 08.00 wib – 16.00 wib. Serta jam
lembur pulul 17.00 wib – 20.00 wib. Sistem pengupahan dilakuan secara
23
borongan dan dibayarkan setiap minggu. Besarnya upah yang didapat oleh
setiap pengerajian anyaman ini berkisar antara Rp.175.000 sampai
Rp.200.000 tiap minggu.
5. Transportasi
Bagian ini tidak hanya bertugas mengirimkan kerajian tangan yang
telah dipesan atau dibeli oleh para pelanggan tetapi juga mengambil bahan
baku dari para supplier. Serta bertugas dalam kegiatan transportasi lainnya.
Bagian ini memiliki tujuh hari jam kerja dari hari senin sampai dengan hari
minggu mulai pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 16.00 wib. Sistem gaji
untuk bagian transportasi dilakukan setiap bulan dengan besarnya gaji yang
dibayarkan sebesar Rp 600.000
Proses Produksi
Dalam memproduksi produk kerajian tangan, home industry aryani art
memiliki berbagai tahap produksi. Tahap-tahap tersebut dibagi menjadi tiga bagian
utama yang bisa dilihat dalam gambar proses produksi dibawah ini :
24
Bagan 2 : Proses Produksi Kerajian Tangan pada Home Industry Aryani Art
Sumber : Home Industry Aryani Art
25
1. Proses Desain dan Kerangka
Bagian pertama adalah membuat kerangka atupun desain produk. Desain
produk yang telah di pilih kemudian dibuat kerangka. Kerangka produk bisa
berupa besi dan kayu.
Bahan besi :
Besi batangan berukuran 6 inch ataupun 10 inch di ukur kemudian dipotong
menggunakan alat pemotong besi, kemudian besi tersebut digabungkan dengan
bagian lain mengunakan perekat berupa pakan las dengan menggunakan alat las
berdaya 900 watt. Bila ingin membentuk besi tersebut digunakan alat berupa
kunci besi, palu dan tang hingga membentuk kerangka yang diinginkan. Kerangka
yang telah jadi kemudian di cat dan dikeringkan.
Bahan kayu :
Kayu harus dihaluskan terlabih dahulu mengunakan pasah dan amplas .
Kemudian barulah diukur sesuai dengan kebutuhan atau desain yang telah
ditetapkan. Untuk mengabungkan tiap bagian digunakan paku dan lem. Bagian
yang tidak rata pada kayu akan ditutup dengan dempul. Dempul juga digunakan
untuk melapisi kayu sebelum kayu tersebut di cat. Kemudian kayu dicat dan
dikeringkan.
26
2. Proses penganyaman
Setelah kerangka selesai dibuat, proses penganyaman dilakukan. Enceng
gondok, pandan, dan rotan dianyam sesuai pola yang telah ditetapkan.
Penganyaman dilakukan oleh para pengerajin secara manual menggunakan tangan
mereka dan bukan menggunkan mesin. Enceng gondok, pandan dan rotan
langsung dianyaman kedalam kerangka tanpa di ukur terlebih dahulu seberapa
panjang yang dibutuhkan atau sesuai dengan ukuran kerangka yang ada. Sehingga
saat terjadi kelebihan ukuran, para perajin langsung memotong bagian tersebut
menggunakan gunting dan membuang bagian tersebut. Tidak adanya proses
pengukuran antara bahan baku yang dibutuhkan pada tiap kerangka yang ada,
menyebabkan banyaknya sisa bahan yang terbuang. Selain itu pengerajin juga
mambuat hiasan untuk sekat, pintu dan gebyok. Hiasan dapat berupa pola bunga,
hewan atau berbentuk pola yang lainnya. Dalam tahap penganyamanan masih
sering terjadi kesalahan yang mengakibatkan adanya pengerjaan ulang. Kesalahan
tersebut berupa anyaman yang kurang rapi dan rapat.
3. Bagian Finishing
Pada bagian ini, produk kerajian tangan yang selesai dianyam akan melalui
tahap finishing. Tahap finishing dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
27
• Tahap melapisi dengan sending
Pertama pekerja membuat campuran tinner dan sending, campuran tersebut
kemudian dimasukan pada alat semprot (spet) yang dihubungan dengan
kompresor berdaya 1500 watt untuk melapisi seluruh bagian anyaman.
Sending sendiri digunakan untuk menutup pori-pori enceng gondok,pandan
dan rotan agar bahan tersebut awet. Sedangkan tinner digunakan sebagai
pelarut sending. Setelah melalui tahap ini kerajian di jemur dibawah terik
matahari sampai kering.
• Tahap pengecatan
Hal yang pertama dilakukan dalam proses ini adalah pemilihan warna cat. Cat
kemudian dicampur dengan tinner. Capuran tersebut dimasukan dalam alat
semprot (spet) yang dihubungan dengan kompresor berdaya 1500 watt
kemudian disemprotkan keseluruh bagian yang ingin diberi warna tersebut.
Setelah rata barulah kerajian tersebut dikeringkan.
• Tahap melapisi dengan melamin
Setelah kering masuklah dalam tahap pelapisan menggunkan melamin.
Seperti halnya sending, melaminpun dilarutkan menggunakan tinner,
kemudian campuran tersebut disemprotkan pada semua bagian anyaman.
Melamin berguna untuk membuat kerajian menjadi mengkilap dan tahan
lama.
28
Dari semua tahap produksi yang ada, tahap finishing dan anyaman adalah
tahap yang paling sering terjadi kesalahan sehingga harus dilakukan pengerjaan
ulang. Kesalahan yang terjadi pada tahap finishing adalah warna cat yang kurang
cocok dengan yang tidak sesuai dengan standart, ketidaksempurnaan dalam tahap
finishing serta perlakuan saat pengiriman produk yang mengakibatkan warna menjadi
rusak. Sedangkan pada tahap anyaman yang sering terjadi adalah pemakaian bahan
baku yang kurang bagus kalitasnya, ketidakrapian dalam proses penganyaman serta
kesalahan penganyaman.
Identifikasi Biaya Kualitas pada Home Industry Aryani Art
Dalam hasil wawancara yang telah dilakuan serta analisis pada laporan keuangan
serta laporan harga pokok produksi Home Industry Aryani Art, dapat dilakukan
pengelompokan biaya kualitas sebagai berikut :
1. Biaya Pencegahan
Merupakan semua biaya yang dikeluarkan home industry aryani art dalam
upaya mencegah terjadinya kerusakan produk. Biaya ini meliputi :
a. Biaya pemeliharaan mesin
Biaya yang dikeluarakan oleh perusahaan berkaitan dengan pemeliharan
mesin-mesin produksi. Pemeliharaan mesin dalam Home Industry aryani
art dilakukan secara berkala tiap bulannya. Biaya pemeliharaan tersebut
meliputi pembelian oli untuk alat kompresor, pembelian mata pisau untuk
29
alat pemotong besi dan biaya service pada alat kompresor bila mengalami
kerusakan kecil.
b. Biaya Desain dan Pelatihan
Biaya desain yang dikeluarkan oleh Home Industry Aryani Art untuk
membeli petunjuk desain berupa majalah – majalah desain, contoh barang
desain serta biaya studi banding desain dengan para pengerajin di
Jogjakarta. Untuk kegiatan studi banding ke Jogjakarta dilakukan setiap
tiga bulan sekali. Sedangkan biaya pelatihan yang dikeluarkan berupa
biaya lembur untuk pelatihan pembuatan desain baru untuk para
pengerajin dan bagian desain/kerangka.
2. Biaya Kegagalan Internal
Seluruh biaya yang dikeluarakan karena terjadi produk yang tidak sesuai
dengan
spesifikasi atau kebutuhan pelanggan dan terjadi dalam lingkup perusahaan
sebelum dikirimkan kepihak konsumen.
a. Sisa bahan
Biaya yang timbul untuk bahan baku yang dibuang dan tidak
dimanfaatkan kembali oleh Home Industry Aryani Art. Untuk bahan
penolong tidak ada biaya bahan sisa yang terjadi.
b. Biaya Pengerjaan Kembali atau Aktivitas Rework
Merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki produk
atau bagian dari produk yang cacat atau rusak, agar barang tersebut sesuai
30
dengan standart yang diharapkan dan dapat memuaskan pelanggan. Yang
termasuk didalamnya adalah biaya bahan baku, biaya bahan penolong,
biaya lembur tenaga pengerajin dan biaya lembur tenaga finishing.
3. Biaya Kegagalan Eksternal
Jumlah biaya yang ditanggung oleh home industry Aryani Art karena adanya
kerusakan yang ditemukan setelah produk diserahkan kepada pelanggan.
a. Biaya Garansi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kembali produk yang
masih berada dalam masa garansi. Home industry Aryani Art memberikan
garansi untuk mebel selama satu tahun, kemudian gebyok dan pintu
selama enam bulan dan sekat memiliki masa garansi selama tiga bulan.
Termasuk didalamnya adalah biaya transportasi untuk mengambil dan
mengantar kembali produk yang diperbaiki.
Pada Home Industry Aryani Art hanya perdapat kegiatan penilaian produk akhir yang
dilakuakan sendiri oleh pemilik. Sehingga dalam kegiatan penilaian ini tidak terdapat
alokasi biaya penilaian.
Laporan Biaya Kualitas
Setelah mengidentifikasi semua biaya kualitas yang ada dalam Home Industry
Aryani Art, dilakukan pengukuran pada tiap – tiap goloangan biaya kualitas dan
kemudian disusunlah laporan biaya kualitas secara terpisah untuk mempermudah
analisis. Dibawah ini adalah laporan biaya kualitas Home Industry Aryani Art :
31
Tabel 1
Biaya Kualiatas Pada Home Industry Aryani Art
Bulan Januari 2010 – Desember 2010
Sumber : Data yang Telah Diolah.
Klasifikasi Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Okrtober November Desember
Biaya Pencegahan
Pemeliharaan Mesin
167,000
200,500
300,500
217,000
167,000
167,000 167,000
192,000 334,000
167,000
217,000
217,000
Biaya Desain dan Pelatihan
1,885,000
189,000
350,500
1,678,500
550,000
230,000 1,455,250
215,000 130,000
1,345,100
341,000
255,000
Total Biaya Pencegahan 2,052,000 389,500 651,000 1,895,500 717,000 397,000
1,622,250
407,000 464,000
1,512,100
558,000
472,000
Biaya Kegagalan Internal
Sisa Bahan
814,000
1,204,000
1,224,500
964,000
1,140,500
1,320,500 964,500
1,189,500 1,330,000
1,029,000
1,206,500
1,445,500
Kegiatan Rework
872,425
1,980,675
1,257,175
1,097,687
1,295,437 1,648,875
518,075
1,063,300 1,168,437
414,537
1,437,075
1,621,950
Total Biaya Kegagalan Internal 1,686,425
3,184,675
2,481,675
2,061,687
2,435,937
2,969,375
1,482,575
2,252,800 2,498,437
1,443,537
2,643,575
3,067,450
Biaya Kegagalan Eksternal
Biaya Garansi
822,500
1,551,375 686,250
652,500
1,992,000
1,945,187
140,550
1,486,250 819,375
247,350
1,536,700
1,817,100
Total Biaya Kegagalan Eksternal 822,500
1,551,375
686,250
652,500
1,992,000
1,945,187
140,550
1,486,250 819,375
247,350
1,536,700
1,817,100
Totab Biaya Kualitas 4,560,925 5,125,550
3,818,925
4,609,687
5,144,937
5,311,562
3,245,375
4,146,050 3,781,812
3,202,987
4,738,275
5,356,550
32
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa biaya kualitas mengalami
fluktuasi setiap bulannya. Biaya kualitas yang paling besar terjadi pada bulan
desember yaitu sebesar Rp. 5.356.550 dikarenakan adanya peningkatan biaya
kegagalan yang begitu besar, sedangkan biaya kualitas yang paling kecil terjadi pada
bulan oktober yaitu sebesar Rp. 3.202.987.
Untuk mempermudah analisis dapat menggunakan tren untuk masing –
masing kategori biaya kualitas yang dinyatakan dalam persentase dari penjualan.
Dibawah ini adalah tabel presentase kategori – kategori biaya kualitas terhadap
penjualan :
Tabel 2
Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan Home Industry Aryani Art
Periode Biaya Pengendalian Biaya Kegagalan
Januari 2.39% 2.92%
Februari 0.40% 4.86%
Maret 0.54% 2.62%
April 1.81% 2.58%
Mei 0.78% 4.81%
Juni 0.39% 4.79%
Juli 1.57% 1.57%
Agustus 0.37% 3.37%
September 0.36% 2.56%
Okrtober 1.67% 1.87%
November 0.49% 3.68%
Desember 0.43% 4.46%
33
Grafik 1
Grafik Tren Multiperiode Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan
Biaya pengendalian pada Home Industry Aryani Art terdiri dari biaya
pencegahan saja, sebab kegitan penilaian tidak menimbulkan biaya penilaian.
Sedangkan biaya kegagalan, terdiri dari biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan
eksternal. Dari Grafik di atas terlihat bahwa setiap terjadi kenaikan biaya
pengendalian maka biaya kegagalan akan mengalami penurunan begitu juga
sebaliknya, bila biaya pengendalian mengalami penurunan maka biaya kegagalan
akan meningkat. Kecuali untuk bulan juni, biaya pengendalian mengalami penurunan
tetapi biaya kegagalan tidak mengalami peningkatan tetapi mengalami penurunan
pula.
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Okrtober
November
Desember
Biaya Pengendalian
Biaya Kegagalan
34
Besarnya Penurunan dan peningkatan biaya pengendalian dan biaya
kegagalan secara nominal dan persentase pada Home Industry Aryani Art dapat
diketahui melalui tabel perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan.
Dibawah ini adalah tabel perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan
Home Industry Aryani Art :
35
Tabel 3
Perbandingan Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan
Bulan Januari 2010 – Desember 2010
Bulan Biaya
Pengendalian peningkatan/ penurunan persentase
Biaya Kegagalan
Peningkatan / Penurunan Persentase
Januari 2,052,000 _
- 2,508,925 - -
Februari 389,500
1,662,500 81% 4,736,050
2,227,125
89%
Maret 651,000
261,500 67% 3,167,925
1,568,125
33%
April 1,895,500
1,244,500 191% 2,714,187
453,738
14%
Mei 717,000
1,178,500 62% 4,427,937
1,713,750
63%
Juni 397,000
320,000 45% 4,914,562
486,625
11%
Juli 1,622,250
1,225,250 309% 1,623,125
3,561,437
67%
Agustus 407,000
1,215,250 75% 3,739,050
2,115,925
130%
September 464,000
57,000 14% 3,317,812
421,238 11%
Okrtober 1,512,100
1,048,100 226% 1,690,887
1,626,925
49%
November 558,000
954,100 63% 4,180,275
2,489,388
147%
Desember 472,000
86,000 15% 4,254,550
704,275
17%
Terlihat bahwa pada setiap kenaikan biaya pengendalian, maka biaya
kegagalan akan mengalami penurunan biaya begitu pula bila biaya pengendalian
turun maka biaya kegagalan akan mengalami peningkatan. Dengan kata lain antara
biaya pencegahan dan biaya kegagalan memiliki perbandiangan yang terbalik. Hal
36
tersebut sesuai dengan pernyataan Hansen dan Mowen mengenai biaya kualitas yang
optimal yaitu tingkat mutu yang dapat diterima (acceptable quality level).
Adanya hubungan biaya – biaya tersebut dibuktikan dengan mengunakan uji korelasi
pearson, dengan hasil dibawah ini :
Tabel 4
Correlations
BiayaPengendalian BiayaKegagalan BiayaPengendalian Pearson Correlation 1 -.802(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 12 12
BiayaKegagalan Pearson Correlation -.802(**) 1
Sig. (2-tailed) .002
N 12 12
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari uji tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan negatif antara biaya pengendalian
dengan kegagalan ( -.802) dan hubungan antara keduanya signifikan (0.002)
Tebel perbandingan biaya pencegahan dan biaya kegagalan juga menunjukan
bahwa besarnya kenaikan ataupun penurunan biaya pengendalian masih lebih besar
dari pada kenaikan ataupun penurunan biaya kegagalan. Dengan kata lain biaya
pengendalian yang dikeluarkan Home Industry Aryani Art belum mampu menekan
biaya kegagalan yang terjadi.
37
Perbandingan Biaya Kualitas Terhadap Penjualan
Tabel 5
Total Biaya Kualitas terhadap Penjualan Home Industry Aryani Art
Periode Penjualan Biaya Kualitas Persentase
dari Penjualan Januari 86,500,000 4,560,925 5.27% Februari 97,500,000 5,125,550 5.26% Maret 121,000,000 3,818,925 3.16% April 105,000,000 4,609,687 4.39% Mei 92,000,000 5,144,937 5.59% Juni 102,500,000 5,311,562 5.18% Juli 103,500,000 3,245,375 3.14% Agustus 111,000,000 4,146,050 3.74% September 129,500,000 3,781,812 2.92% Okrtober 90,500,000 3,202,987 3.54% November 113,500,000 4,738,275 4.17% Desember 109,500,000 5,356,550 4.89%
38
Grafik 2
Grafik Trend Multiperiode Total Biaya Kualitas
Dari tabel dan grafik tersebut dapat diketaui bahwa besarnya biaya kualitas
pada Home Industry AryaniArt lebih dari 2,5% pada tiap bulannya.. Biaya kualitas
yang paling tinggi terjadi pada bulan mei yaitu sebesar 5,59% dan biaya kualitas yang
paling rendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar 2,92%. Mengacu pada
prinsip yang berlaku umum, bahwa biaya kualitas hendaknya kurang dari 2,5% maka
dapat dinyatakan bahwa biaya kualitas pada Home Industry Art masih terlalu besar
dan Home industry Aryani Art memiliki kesempatan untuk meningkatkan laba
dengan cara mengurangi biaya kualitas.
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
persentase dari penjualan
persentase dari
penjualan