bab iv analisis dan pembahasan - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/3806/5/file bab...

32
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ANALISIS KELAYAKAN AGREGAT KELAS A DAN B DARI QUARRY NIAN DAN NOEMUTI SEBAGAI BAHAN LAPIS PONDASI BERDASARKAN SPESIFIKASI BINA MARGA 2010 REVISI 3 DISUSUN OLEH : ANDRIANUS FUNAN 21 111 053 PDF Compressor Free Version

Upload: buicong

Post on 14-Jun-2019

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB IV

ANALISIS DAN

PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN AGREGAT KELAS A DAN B

DARI QUARRY NIAN DAN NOEMUTI SEBAGAI

BAHAN LAPIS PONDASI BERDASARKAN

SPESIFIKASI BINA MARGA 2010 REVISI 3

DISUSUN OLEH :

ANDRIANUS FUNAN

21 111 053

PDF Compressor Free Version

IV-1

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pekerjaan Umum Propinsi Nusa Tenggara

Timur dengan menggunakan sampel agregat yang diambil dari Quarry Nian dan Noemuti

Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU). Sampel agregat yang diambil berupa batu pecah dan

sirtu kali. Kedua sampel ini diuji sifat-sifat fisiknya yang meliputi pengujian analisa saringan,

berat jenis, dan abrasi. Selanjutnya dilakukan pengujian sifat-sifat mekanis yaitu pengujian

pemadatan (kompaksi) serta pengujian CBR (California Bearing Ratio). Dalam pengujian

pemadatan dilakukan variasi pemadatan dengan pilihan 10 range bawah (46) tumbukan

pemadatan dan 10 range atas (66) tumbukan pemadatan yang bertujuan untuk mencari tahu

nilai kepadatan dengan kadar air optimum pada setiap variasi tersebut.

4.2. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan pada timbunan hasil mesin pemecah (Stone Crusher)

yang ada pada Quarry Nian dan Noemuti. Sampel agregat diambil menggunakan sekop

dengan menggunakan metode AASTHO untuk material yang tidak terlalu tersegregasi

kemudian diisi dalam karung yang telah disiapkan. Pengambilan sampel agregat tidak pada

satu tempat tetapi berpindah-pindah disekitar tumpukan material agar sampel agregat yang

diambil terwakili oleh contoh agregat tersebut. Setelah itu, sampel dibawah ke Laboratorium

Pengujian untuk selanjutnya dilakukan pengujian tentang sifat-sifat dari sampel agregat.

4.3. Pengujian Sifat Material

Pengujian sifat-sifat material mencakup agregat kasar kelas A (lolos saringan No.1½”

dan tertahan saringan No 4) bahan materialnya yaitu batu pecah tertahan saringan 1”,3/8”

dan No 4. Sedangkan untuk agregat kelas B (lolos saringan No.2” dan tertahan saringan No

4) bahan materialnya yaitu batu pecah tertahan saringan No.1½” 1”,3/8” dan agregat halus

halus (lolos saringan No 4 ) yaitu pasir tertahan saringan No.10, No.40 dan No.200.

PDF Compressor Free Version

IV-2

4.3.1. Pengujian Abrasi / Keausan Agregat.

Yang dimaksudkan dengan abrasi yaitu untuk menentukan ketahanan agregat kasar

terhadap keausan dengan menggunakan mesin Abrasi Los Angeles. Tujuan pengujian ini

adalah untuk mengetahui angka keausan yang dinyatakan dengan perbandingan antara

berat bahan aus lolos saringan No. 12 (1,7 mm) terhadap berat semula dalam persentasi.

Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran atau pada tabel 4.1, 4.2, 4.3,dan 4.4 berikut :

Tabel 4.1. Hasil Pengujiaan Abrasi / Keausan Agregat Agregat Kasar Quarry Nian

SARINGAN GRADASI PEMERIKSAAN

Lolos Tertahan A B C D

1 1/2'' 1'' 1250

1'' 3/4'' 1250

3/4'' 1/2'' 1250 2500

1/2'' 3/8 '' 1250 2500

3/8'' 1/4'' 2500

1/4'' No. 4 2500

N0.4 No. 8 5000

SARINGAN GRADASI PEMERIKSAAN

Lolos Tertahan A B C D

Berat benda uji semula (g) 5000 5000 5000 5000 Tertahan saringan No. 12 (g) 3634

Lolos saringan No. 12 (g) 1741

Keausan (%) 29.42 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.2. Hasil Pengujiaan Abrasi / Keausan Agregat Sirtu Kasar Quarry Nian

SARINGAN GRADASI PEMERIKSAAN

Lolos Tertahan A B C D

1 1/2'' 1'' 1250

1'' 3/4'' 1250

3/4'' 1/2'' 1250 2500

1/2'' 3/8 '' 1250 2500

3/8'' 1/4'' 2500

1/4'' No. 4 2500

N0.4 No. 8 5000

SARINGAN GRADASI PEMERIKSAAN

Lolos Tertahan A B C D

Berat benda uji semula (g) 5000 5000 5000 5000 Tertahan saringan No. 12 (g) 3634

Lolos saringan No. 12 (g) 1101

Keausan (%) 22.02 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-3

Tabel 4.3. Hasil Pengujiaan Abrasi / Keausan Agregat

Agregat Kasar Quarry Noemuti SARINGAN GRADASI PEMERIKSAAN

Lolos Tertahan A B C D

1 1/2'' 1'' 1250

1'' 3/4'' 1250

3/4'' 1/2'' 1250 2500

1/2'' 3/8 '' 1250 2500

3/8'' 1/4'' 2500

1/4'' No. 4 2500

N0.4 No. 8 5000

SARINGAN GRADASI PEMERIKSAAN

Lolos Tertahan A B C D

Berat benda uji semula (g) 5000 5000 5000 5000 Tertahan saringan No. 12 (g) 3868

Lolos saringan No. 12 (g) 1366

Keausan (%) 27.32 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.4. Hasil Pengujiaan Abrasi / Keausan Agregat

Sirtu Kasar Quarry Noemuti SARINGAN GRADASI PEMERIKSAAN

Lolos Tertahan A B C D

1 1/2'' 1'' 1250

1'' 3/4'' 1250

3/4'' 1/2'' 1250 2500

1/2'' 3/8 '' 1250 2500

3/8'' 1/4'' 2500

1/4'' No. 4 2500

N0.4 No. 8 5000

SARINGAN GRADASI PEMERIKSAAN

Lolos Tertahan A B C D

Berat benda uji semula (g) 5000 5000 5000 5000 Tertahan saringan No. 12 (g) 3978

Lolos saringan No. 12 (g) 1022

Keausan (%) 20.44 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Dari tabel 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4, menjelaskan bahwa, dalam pengujian abras di

laboratorium menggunakan mesin abrasi Los Angeles, Agregat dan Sirtu yang digunakan

adalah agregat kasar (batu pecah) dan sirtu kasar (batu bulat) yang lolos saringan 1” dan

tertahan saringan 3/4” dan 1/2” dan masing-masing saringan yang tertahan membutuhkan

PDF Compressor Free Version

IV-4

material sebanyak 2500 gram, selanjutnya dimasukan kedalam mesin abrasi Los Angeles

beserta 12 buah bola baja dan dilakukan putaran sebanyak 500 putaran untuk metode D.

selanjutnya material dikeluarkan dan disaring menggunakan saringan No.12 lalu timbang dan

dicatat hasil prosentase lolos dan tertahan.

Quarry Nian Dan Noemuti berdasarkan hasil pengujian mempunyai nilai abrasi yang

berbeda yaitu: Agregat Kasar Quarry Nian sebesar 29.42%, Sirtu Kasar Quarry Nian sebesar

22.02%, sedangkan Agregat Kasar Quarry Noemuti 27.32% dan Sirtu Kasar Quarry Noemuti

sebesar 20.44%.

Dalam ketentuan Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3 batas ketentuan nilai

abrasi untuk agregat yaitu 0-40%. Dengan demikian nilai keausan yang diperoleh memenuhi

spesifikasi.

4.3.2. Pengujian Berat Jenis

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui berat jenis dan

penyerapan agregat. Berat jenis yang ada dihitung terhadap Berat Jenis Kering Oven (Bulk),

Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD), Berat Jenis Semu (APP) dan Penyerapan Air

Agregat. Pengujian dilakukan sebanyak dua sampel, sehingga berat jenis yang dipakai

adalah rata-rata dari hasil kedua benda uji. Hasil pengujian yang diperoleh dapat dilihat pada

tabel 4.5. sampai 4.10.

Tabel 4.5. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Sirtu Halus

Quarry Nian

Uraian A (gram) B (gram) Rata-rata

Berat Jenis (Bulk) = Bk

2.652 2.655 2.653

(Ba + Bj -Bt)

Berat Jenis (SSD) = Bj

2.695 2.698 2.697

(Ba + Bj -Bt)

Berat Jenis (Apparent) = Bk

2.773 2.776 2.774

(Ba + Bk - Bt)

Penyerapan Air = Bj - Bk

X 100 % 1.647 1.647 1.647 Bk

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-5

Tabel 4.6. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Sirtu Halus

Quarry Noemuti

Uraian A (gram) B (gram) Rata-rata

Berat Jenis (Bulk) = Bk

2.601 2.609 2.605

(Ba + Bj -Bt)

Berat Jenis (SSD) = Bj

2.653 2.657 2.655

(Ba + Bj -Bt)

Berat Jenis (Apparent) = Bk

2.744 2.739 2.742

(Ba + Bk - Bt)

Penyerapan Air = Bj - Bk

X 100 % 2.014 1.816 1.915 Bk

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.5 dan 4.6 menjelaskan bahwa untuk melakukan pengujian berat jenis dan

penyerapan air agregat halus (pasir) mula-mula material diambil dan dibersihkan lalu

dimasukan ke kantong plastik dan direndam selama 24 jam, setelah itu dikeluarkan dan

dibagi menjadi 2 sampel dengan berat masing-masing sampel 500 gram dan di catat berat

benda uji permukaan jenuh (Bj1 dan Bj2), setelah itu ditimbang 2 buah piknometer berisi air

lalu dicatat berat piknometer + air (Ba1 dan Ba2), lalu material agregat halus yang telah di

timbang dengan berat 500 gram di isi kedalam piknometer yang berisi air lalu di timbang

beratnya dan di catat berat piknometer + air + berat benda uji (Bt1 dan Bt2), selanjutnya

material dikeluarkan dan di keringkan menggunakan oven selama 24 jam dengan suhu

110°C lalu dikeluarkan dan ditimbang berat benda uji kering oven (Bk1 dan Bk2). Selanjutnya

dilakukan perhitungan sesuai spesifikasi atau seperti pada tabel 4.5 sampai 4.6.

Tabel 4.7. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Sirtu Kasar

Quarry Nian

Uraian A (gram) B (gram) Rata-rata

Berat Jenis (Bulk) = Bk

2.645 2.650 2.647 Bj –Ba

Berat Jenis (SSD) = Bj

2.695 2.700 2.698 Bj –Ba

Berat Jenis (Apparent) = Bk

2.785 2.790 2.787 Bk – Ba

Penyerapan Air = Bj – Bk x 100 % 1.899 1.896 1.897 Bk

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-6

Tabel 4.8. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Sirtu Kasar

Quarry Noemuti

Uraian A (gram) B (gram) Rata-rata

Berat Jenis (Bulk) = Bk

2.627 2.628 2.628 Bj –Ba

Berat Jenis (SSD) = Bj

2.653 2.654 2.653 Bj –Ba

Berat Jenis (Apparent) = Bk

2.697 2.698 2.697 Bk – Ba

Penyerapan Air = Bj – Bk x 100 % 0.978 0.988 0.983 Bk

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.9. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar

Quarry Nian

Uraian A (gram) B (gram) Rata-rata

Berat Jenis (Bulk) = Bk

2.753 2.745 2.749 Bj –Ba

Berat Jenis (SSD) = Bj

2.770 2.759 2.764 Bj –Ba

Berat Jenis (Apparent) = Bk

2.800 2.784 2.792 Bk – Ba

Penyerapan Air = Bj – Bk x 100 % 0.617 0.518 0.568 Bk

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.10. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar

Quarry Noemuti

Uraian A (gram) B (gram) Rata-rata

Berat Jenis (Bulk) = Bk

2.645 2.623 2.634 Bj –Ba

Berat Jenis (SSD) = Bj

2.670 2.650 2.660 Bj –Ba

Berat Jenis (Apparent) = Bk

2.713 2.695 2.704 Bk – Ba

Penyerapan Air = Bj – Bk x 100 % 0.954 1.012 0.983 Bk

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.7 sampai 4.10 menjelaskan bahwa untuk melakukan pengujian berat jenis

dan penyerapan air agregat kasar (batu pecah) dan sirtu kasar (batu bulat) mula-mula

material diambil dan dibersihkan lalu dimasukan ke kantong plastik lalu direndam selama 24

PDF Compressor Free Version

IV-7

jam, setelah itu dikeluarkan dan dibagi menjadi 2 sampel sama banyak dan ditimbang

material didalam air menggunakan keranjang kawat dan di catat berat benda uji di dalam air

(Ba1 dan Ba2). Setelah itu material di keluarkan dan dikeringkan menggunakan handuk lalu

ditimbang dan dicatat berat benda uji kering permukaan jenuh (Bj1 dan Bj2). Setelah itu

materil di ambil dan dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 110°C selama 24 jam lalu

dikeluarkan dan ditimbang beratnya dan dicatat berat benda uji kering oven (Bk1 dan Bk2).

Setelah itu lalu dilakukan perhitungan sesuai spesifikasi atau seperti pada tabel 4.7 sampai

4.10.

4.3.3. Berat Jenis Rata-Rata

Dari hasil pemeriksaan Berat Jenis Sirtu Kasar (batu bulat), Sirtu Halus (pasir) dan

Agregat Kasar (batu pecah) maka dapat diperoleh Berat Jenis Bulk rata-rata, Berat Jenis

SSD (Saturated Surface Dry) rata-rata, Berat Jenis Apparent rata-rata serta Berat Jenis

Efektif. Berikut ini merupakan rangkuman hasil perhitungan berat jenis rata-rata dan berat

jenis efektif.

Tabel 4.11. Hasil Analisa Berat Jenis Rata-Rata Quarry Nian

Agregat Kelas A

Jenis Proporsi Berat Berat Jenis Berat Jenis Semu.

Material (%) Jenis Bulk Permukaan Jenuh (APP)

Sirtu Halus 43 (a) 2,653 (c) 2,820 (e) 2,774 (g)

< No. 4

Agregat Kasar 57 (b) 2,749 (d) 2,764 (f) 2,792 (h)

> No. 4 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik a . Berat Jenis Bulk = ac + bd = , x

b . Berat Jenis Permukaan Jenuh = ae + bf = , y

c . Berat Jenis Semu = ag + bh = , z

d . Berat Jenis Efektif = x + z = ,

PDF Compressor Free Version

IV-8

Tabel 4.12. Hasil Analisa Berat Jenis Rata-Rata Quarry Noemuti

Agregat Kelas A

Jenis Proporsi Berat Berat Jenis Berat Jenis Semu.

Material (%) Jenis Bulk Permukaan Jenuh (APP)

Sirtu Halus 40 (a) 2,605 (c) 2,820 (e) 2,742 (g)

< No. 4

Agregat Kasar 60 (b) 2,634 (d) 2,660 (f) 2,704 (h)

> No. 4 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik a . Berat Jenis Bulk = ac + bd = , x

b . Berat Jenis Permukaan Jenuh = ae + bf = , y

c . Berat Jenis Semu = ag + bh = , z

d . Berat Jenis Efektif = x+z2 = , Z

pada pengujian analisa berat jenis rata-rata agregat kelas A yaitu tabel 4.11 dan 4.12,

dibuat proporsi untuk mencari nilai Berat Jenis Bulk rata-rata, Berat Jenis SSD (Saturated

Surface Dry) rata-rata, Berat Jenis Apparent rata-rata serta Berat Jenis Efektif. Proporsi yang

digunakan dalam pengujian ini khususnya agregat kelas A quarry Nian 43% sirtu halus

(pasir) dan 57% agregat kasar (batu pecah) terhadap berat kering agregat yaitu 5000 gram

yang terdiri dari 2150 gram agregat halus (pasir) dan 2850 gram agregat kasar (batu pecah).

Sedangkan quarry Noemuti 40% sirtu halus (pasir) dan 60% agregat kasar (batu pecah)

terhadap berat kering agregat yaitu 5000 gram yang terdiri dari 2000 gram agregat halus

(pasir) dan 3000 gram agregat kasar (batu pecah).

PDF Compressor Free Version

IV-9

Tabel 4.13. Hasil Analisa Berat Jenis Rata-Rata Quarry Nian

Agregat Kelas B

Jenis Proporsi Berat Berat Jenis Berat Jenis Semu.

Material (%) Jenis Bulk Permukaan Jenuh (APP)

Sirtu Halus 40 (a) 2.653 (d) 2.697 (g) 2.774 (j)

< No. 4

Sirtu Kasar 20 (b) 2.647 (e) 2.698 (h) 2.787 (k)

> No. 4

Agregat Kasar >. No. 4

40 (c) 2.749 (f) 2.764 (i) 2.792 (l)

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik a . Berat Jenis Bulk = ad + be + cf = , x

b . Berat Jenis Permukaan Jenuh = � + ℎ + = , y

c . Berat Jenis Semu = / + + = , z

d . Berat Jenis Efektif = x + z = ,

Tabel 4.14. Hasil Analisa Berat Jenis Rata-Rata Quarry Noemuti

Agregat Kelas B Jenis Proporsi Berat Berat Jenis Berat Jenis Semu.

Material (%) Jenis Bulk Permukaan Jenuh (APP)

Sirtu Halus 45 (a) 2.605 (d) 2.655 (g) 2.742 (j)

< No. 4

Sirtu Kasar 20 (b) 2.628 (e) 2.653 (h) 2.697 (k)

Agregat Kasar >. No. 4

35 (c) 2.634 (f) 2.660 (i) 2.704 (l)

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-10

a . Berat Jenis Bulk = ad + be + cf = , x

b . Berat Jenis Permukaan Jenuh = � + ℎ + = , y

c . Berat Jenis Semu = / + + = , z

d . Berat Jenis Efektif = x + z = , pada pengujian analisa berat jenis rata-rata agregat kelas B yaitu tabel 4.13 dan 4.14,

dibuat proporsi untuk mencari nilai Berat Jenis Bulk rata-rata, Berat Jenis SSD (Saturated

Surface Dry) rata-rata, Berat Jenis Apparent rata-rata serta Berat Jenis Efektif. Proporsi yang

digunakan dalam pengujian ini khususnya quarry Nian adalah 40 % sirtu halus (pasir), 20 %

sirtu kasar (batu bulat) dan 40% agregat kasar (batu pecah) terhadap berat kering agregat

yaitu 5000 gram yang terdiri dari 2000 gram sirtu halus (pasir), 1000 gram sirtu kasar (batu

bulat) dan 3000 gram agregat kasar (batu pecah), sedangkan quarry Noemuti adalah 45 %

sirtu halus (pasir), 20 % sirtu kasar (batu bulat) dan 35% agregat kasar (batu pecah)

terhadap berat kering agregat yaitu 5000 gram yang terdiri dari 2250 gram sirtu halus (pasir),

1000 gram sirtu kasar (batu bulat) dan 1750 gram agregat kasar (batu pecah). Nilai yang

digunakan dalam perhitungan tabel yaitu rata – rata nilai hasil perhitungan berat jenis dan

penyerapan air agregat.

4.4. Pengujian Gradasi Agregat Kasar Dan Sirtu Kali.

4.4.1. Pengujian Gradasi Agregat Kelas A dan Kelas B

Dalam Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3 pengujian gradasi untuk agregat

kasar (batu pecah) dan sirtu kasar (batu bulat), material yang digunakan harus tertahan

saringan No 4, sedangkan untuk sirtu halus (pasir) material yang digunakan harus lolos

saringan No 4. Berat awal benda uji yang dipakai hanya sebagian untuk mewakili berat awal

benda uji tersebut. Setelah data gradasi didapat, hasil gradasi dihitung berdasarkan

prosentase berat seluruh contoh, atau terhadap berat awal benda uji. Ukuran butiran dan

gradasi agregat diperoleh dengan cara menyaring agregat dengan nomor saringan sesuai

PDF Compressor Free Version

IV-11

dengan persyaratan spesifikasi Bina Marga November 2010 Revisi 3 untuk gradasi agregat

kelas A dan B.

Analisa saringan dihitung untuk mendapatkan jumlah tertahan dari hasil penyaringan

yang tertahan dengan membagi jumlah tertahan terhadap berat awal benda uji. Sedangkan

prosentase lolos didapat dari persen lolos seratus dikurangi persen tertahan dan persen lolos

rata-rata seluruh contoh diperoleh dari persen lolos. Hasil pengujian gradasi agregat dapat

dilihat pada Lampiran atau pada tabel 4.15 sampaib 4.26 berikut :

Tabel 4.15. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Agregat Kasar

Quarry Nian Kelas A

Berat Contoh A = 5210 gr Berat Contoh B = 5254 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 1985 39.67 60.33 2012 39.99 60.01 60.17

3/8 '' 9,50 4556 91.05 8.95 4483 89.11 10.89 9.92

No. 4 4,75 4987 99.66 0.34 5028 99.94 0.06 0.20

No.10 2,00 0 0 0 0 0 0 0

No. 40 0,425 0 0 0 0 0 0 0

No.200 0,075 0 0 0 0 0 0 0 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.16. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Agregat Kasar

Quarry Noemuti Kelas A

Berat Contoh A = 16510 gr Berat Contoh B = 15645 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 4383 26.55 73.45 4075 26.05 73.95 73.70

3/8 '' 9,50 15409 93.33 6.67 14568 93.12 6.88 6.78

No. 4 4,75 16502 99.95 0.05 15631 99.91 0.09 0.07

No.10 2,00 0 0 0 0 0 0 0

No. 40 0,425 0 0 0 0 0 0 0

No.200 0,075 0 0 0 0 0 0 0 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-12

Tabel 4.17. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Agregat Kasar

Quarry Nian Kelas B

Berat Contoh A = 5210 gr Berat Contoh B = 5254 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 1327 26.49 73.51 1335 26.14 73.86 73.69

1'' 25,50 3422 68.32 31.68 3409 66.74 33.26 32.47

3/8 '' 9,50 4961 99.04 0.96 4807 94.11 5.89 3.43

No. 4 4,75 5006 99.94 0.06 5042 98.71 1.29 0.68

No.10 2,00 0 0 0 0 0 0 0

No. 40 0,425 0 0 0 0 0 0 0

No.200 0,075 0 0 0 0 0 0 0 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.18. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Agregat Kasar

Quarry Noemuti Kelas B

Berat Contoh A = 16510 gr Berat Contoh B = 15645 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 4383 26.55 73.45 4075 26.05 73.95 73.70

3/8 '' 9,50 15409 93.33 6.67 14568 93.12 6.67 6.78

No. 4 4,75 16502 99.95 0.05 15631 99.91 0.05 0.07

No.10 2,00 0 0 0 0 0 0 0

No. 40 0,425 0 0 0 0 0 0 0

No.200 0,075 0 0 0 0 0 0 0 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-13

Tabel 4.19. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Sirtu Kasar

Quarry Nian Kelas A

Berat Contoh A = 5051 gr Berat Contoh B = 5043 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 118.5 2.35 97.65 124.5 2.47 97.53 97.59

3/8 '' 9,50 543.5 10.76 89.24 150.6 2.99 97.01 93.13

No. 4 4,75 1720.0 34.05 65.95 1721.0 34.13 65.87 65.91

No.10 2,00 0 0 0 0 0 0 0

No. 40 0,425 0 0 0 0 0 0 0

No.200 0,075 0 0 0 0 0 0 0 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.20. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Sirtu Kasar

Quarry Noemuti Kelas A

Berat Contoh A = 5051 gr Berat Contoh B = 5043 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 118.5 2.35 97.65 124.5 2.47 97.53 97.59

3/8 '' 9,50 543.5 10.76 89.24 150.6 2.99 97.01 93.13

No. 4 4,75 1720.0 34.05 65.95 1721.0 34.13 65.87 65.91

No.10 2,00 0 0 0 0 0 0 0

No. 40 0,425 0 0 0 0 0 0 0

No.200 0,075 0 0 0 0 0 0 0 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-14

Tabel 4.21. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Sirtu Kasar

Quarry Nian Kelas B

Berat Contoh A = 5028 gr Berat Contoh B = 5103 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 120 2.39 97.61 198 3.88 96.12 96.87

3/8 '' 9,50 553 11.00 89.00 621 12.17 87.83 88.42

No. 4 4,75 1738 34.57 65.43 1642 32.18 67.82 66.63

No.10 2,00 0 0 0 0 0 0 0

No. 40 0,425 0 0 0 0 0 0 0

No.200 0,075 0 0 0 0 0 0 0 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.22. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Sirtu Kasar

Quarry Noemuti Kelas B

Berat Contoh A = 15065 gr Berat Contoh B = 15014 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 3996 26.53 73.47 3892 25.92 74.08 73.78

1'' 25,50 5607 37.22 62.78 5642 37.58 62.42 62.60

3/8 '' 9,50 6948 46.12 53.88 7015 46.72 53.28 53.58

No. 4 4,75 14985 99.47 0.53 14900 99.24 0.76 0.65

No.10 2,00 0 0 0 0 0 0 0

No. 40 0,425 0 0 0 0 0 0 0

No.200 0,075 0 0 0 0 0 0 0 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-15

Tabel 4.23. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Sirtu Halus

Quarry Nian Kelas A

Berat Contoh A = 5025 gr Berat Contoh B = 5013 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 0 0 100 0 0 100 100

3/8 '' 9,50 0 0 100 0 0 100 100

No. 4 4,75 0 0 100 0 0 100 100

No.10 2,00 1707 33.97 66.03 2313 46.14 53.86 59.94

No. 40 0,425 3970 79.00 21.00 3988 79.55 20.45 20.72

No.200 0,075 4769 94.91 5.09 4784 95.43 4.57 4.83 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.24. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Sirtu Halus

Quarry Noemuti Kelas A

Berat Contoh A = 2579 gr Berat Contoh B = 2595 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 0 0 100 0 0 100 100

3/8 '' 9,50 0 0 100 0 0 100 100

No. 4 4,75 0 0 100 0 0 100 100

No.10 2,00 934 36.22 63.78 937 36.11 63.89 63.84

No. 40 0,425 2066 80.11 19.89 2060 79.38 20.62 20.25

No.200 0,075 2411 93.49 6.51 2425 93.45 6.55 6.53 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-16

Tabel 4.25. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Sirtu Halus

Quarry Nian Kelas B

Berat Contoh A = 5027 gr Berat Contoh B = 5019 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 0 0 100 0 0 100 100

3/8 '' 9,50 0 0 100 0 0 100 100

No. 4 4,75 0 0 100 0 0 100 100

No.10 2,00 1960 38.99 61.01 2163 43.10 56.90 58.96

No. 40 0,425 4091 81.38 18.62 4344 86.55 13.45 16.03

No.200 0,075 4791 95.31 4.69 4783 95.30 4.70 4.70 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.26. Hasil Pengujian Gradasi / Analisa Saringan Sirtu Halus

Quarry Noemuti Kelas B

Berat Contoh A = 2579 gr Berat Contoh B = 2595 gr

Saringan Jumlah (%) (%) Jumlah (%) (%) (%)

Tertahan Tertahan Lolos Tertahan Tertahan Lolos Rata-rata

INCH (mm) A B

2'' 50,00 0 0 100 0 0 100 100

1 1/2'' 37,50 0 0 100 0 0 100 100

1'' 25,50 0 0 100 0 0 100 100

3/8 '' 9,50 0 0 100 0 0 100 100

No. 4 4,75 0 0 100 0 0 100 100

No.10 2,00 934 36.22 63.78 937 36.11 63.89 63.84

No. 40 0,425 2066 80.11 19.89 2060 79.38 20.62 20.25

No.200 0,075 2411 93.49 6.51 2425 93.45 6.55 6.53 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Pada tabel 4.15 sampai 4.26 menjelaskan bahwa dalam pengujian gradasi / analisis

saringan agregat kasar (batu pecah), sirtu kasar (batu bulat) dan sirtu halus (pasir)

menggunakan alat satu set saringan yang terdiri dari saringan 2”,1 ½”, 1”, 3/8”, N0.4, No.10,

No.40, dan No.200, dan 2 bahan sampel material yang di bagi sama banyak untuk berat

contoh A dan B. agregat dengan berat contoh A dan B disaring menggunakan satu set

saringan dan di timbang lalu di catat masing masing berat contoh tertahan untuk tiap-tiap

saringan. Untuk perhitungan % tertahan yaitu ((jumlah tertahan A/B / berat contoh A/B)

X100), setelah itu dilakukan perhitungan untuk mencari % lolos yaitu (100 - % tertahan).

PDF Compressor Free Version

IV-17

Agregat kasar (batu pecah) dan sirtu kasar (batu bulat) yang tergolong dalam agregat

kelas A adalah agregat yang lolos saringan 2”,1 ½”, dan tertahan saringan 1”, 3/8”, N0.4,

sedangkan agregat kelas B adalah agregat yang lolos saringan 2”, dan tertahan saringan 1

½”, 1”, 3/8”, N0.4.

Nilai persen lolos rata-rata di atas merupakan data gradasi individu material yang

akan dipakai untuk menentukan komposisi campuran yang sesuai dengan spesifikasi Bina

Marga Tahun 2010 Revisi 3. Setelah data di atas diperoleh maka dapat diketahui

perbandingan sirtu halus (pasir), sirtu kasar (batu bulat) dan agregat kasar (batu pecah)

menjadi agregat gabungan yang mempunyai gradasi yang sesuai dengan spesifikasi. Hasil

pengujian gradasi yang diperoleh dapat dilihat pada Lampiran.

4.4.2. Gradasi Gabungan Agregat Kelas A dan B Quarry Nian Dan Noemuti

Gradasi gabungan agregat dihitung berdasarkan hasil gradasi individu material (Sirtu,

dan batu pecah). Data yang diambil yaitu persen (%) lolos rata-rata dari tiap-tiap gradasi

material yaitu sirtu dan batu pecah sehingga mendapatkan prosentase gradasi individu sirtu

dan batu pecah pada tabel gradasi gabungan.

Tabel 4.27. Gradasi Gabungan Agregat Kelas A Quarry Nian

100% 43% 100% 57%

100 43.00 100 57.00 100 100

100 43.00 60.17 34.30 77.30 70 - 85

100 43.00 9.92 5.66 48.66 44 - 60

100 43.00 0.20 0.11 43.11 29 - 44

59.94 25.78 0.00 0.00 25.78 17 - 30

20.72 8.91 8.91 7 - 17

4.83 2.08 2.08 2 - 8

9.50

2.00

1 1/2 37.5

BATU PECAHHASIL SPESIFIKASI

SIRTU HALUSSARINGAN

(ASTM) (mm)

1

3/8

No.200

No.40

No.4

No.10

0.425

0.075

25.0

4.75

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-18

Tabel 4.28. Gradasi Gabungan Agregat Kelas B Quarry Nian

88 -

70 -

30 -

25 -

15 -

8 -

2 -

95

58.93 29.46

4.70 2.35

16.03 8.02

100.00

40

No. 40 0.425

SARINGAN Sirtu HalusSirtu Kasar Batu Pecah

HASIL SPESIFIKASI

20% 100% 50% 100% 30%(ASTM) (mm) 100%

No. 200 0.075

50.00 0.35 0.10 50.24 55

No. 10 2.00

20

29.46

8.02

No. 4 4.75 0.68 0.14

3 / 8 '' 9.50 3.43 0.69 100.00 50.00 0.96 0.29 50.97

1'' 25.50 32.47 6.49 100.00 50.00 55.18 16.56 73.05

1 1/2'' 37.50 73.69 14.74 100.00

2'' 50.00 100.00 20.00 100.00

2.35

50.00 100.00 30.00 100.00 100.00

50.00 100.00 30.00 94.74

85

65

8

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.29. Gradasi Gabungan Agregat Kelas A Quarry Noemuti

100% 40% 100% 60%

100 40.00 100 60.00 100 100

100 40.00 60.17 36.10 76.10 70 - 85

100 40.00 9.92 5.95 45.95 44 - 60

100 40.00 0.20 0.12 40.12 29 - 44

63.84 25.54 0.00 0.00 25.54 17 - 30

20.25 8.10 8.10 7 - 17

6.53 2.61 2.61 2 - 8

(mm)

1

3/8

No.200

No.40

No.4

No.10

0.425

0.075

25.0

4.75

1 1/2 37.5

BATU PECAHHASIL SPESIFIKASI

SIRTU HALUSSARINGAN

(ASTM)

9.50

2.00

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.30. Gradasi Gabungan Agregat Kelas B Quarry Noemuti

88 -

70 -

30 -

25 -

15 -

8 -

2 -2.94

45.00 100.00 35.00 100.00 100.00

45.00 100.00 35.00 94.76

85

65

8

1 1/2'' 37.50 73.78 14.76 100.00

2'' 50.00 100.00 20.00 100.00

1'' 25.50 62.60 12.52 100.00 45.00 73.70 25.80 83.32

3 / 8 '' 9.50 53.58 10.72 100.00 45.00 6.78 2.37 58.09

45.00 0.07 0.02 45.15 55

No. 10 2.00

20

28.73

9.11

No. 4 4.75 0.65 0.13

SARINGAN Sirtu HalusSirtu Kasar Batu Pecah

HASIL SPESIFIKASI

20% 100% 45% 100% 35%(ASTM) (mm) 100%

No. 200 0.075

95

63.84 28.73

6.53 2.94

20.25 9.11

100.00

40

No. 40 0.425

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-19

Tabel gradasi gabungan agregat menunjukan bahwa hasil gradasi dari komposisi

agregat gabungan yang memenuhi spesifikasi adalah agregat Quarry Nian kelas A 43% Sirtu

Halus dan 57% Agregat Kasar, agregat kelas B 20% Sirtu Kasar 50% Sirtu Halus dan 30%

Agregat Kasar. Sedangkan Quarry Noemuti kelas A 40% Sirtu Halus dan 60% Agregat

Kasar, agregat kelas B 20% Sirtu Kasar 45% Sirtu Halus dan 35% Agregat Kasar.Data

komposisi agregat gabungan ini didapat dengan menggunakan metode coba-coba (Trial and

error) untuk mendapatkan hasil yang berada dalam rentang sesuai Spesifikasi Bina Marga

Tahun 2010 Revisi 3. Komposisi dari campuran masing-masing agregat dicoba-coba dengan

cara menaikan atau menurunkan persentase komposisi dari tiap-tiap agregat sampai

mendapatkan proporsi yang pas tanpa melewati atau kurang dari batas atas dan batas

bawah dalam spesifikasi. Berikut ini adalah Grafik Gradasi Gabungan Agregat Kelas A dan B.

11/213/8#4#10#40#200No.Saringan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.0 0.1 1.0 10.0

Gambar 4.1. Grafik Gradasi Gabungan Quarry Nian Agregat Kelas A

Grafik gradasi gabungan quarry Nian agregat kelas A memenuhi spesifikasi karena

garis hasil berada diantara batas atas dan batas bawah spesifikasi dengan komposisi 43%

Sirtu Halus dan 57% Agregat Kasar.

Batas atas

Batas bawah

hasil

PDF Compressor Free Version

IV-20

11/213/8#4#10#40#200No.Saringan 2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.01 0.1 1 10

Gambar 4.2. Grafik Gradasi Gabungan Nian Agregat Kelas B

Grafik gradasi gabungan quarry Noemuti agregat kelas B memenuhi spesifikasi

karena garis hasil berada diantara batas atas dan batas bawah spesifikasi dengan komposisi

20% Sirtu Kasar, 50% Sirtu Halus dan 30% Agregat Kasar.

11/213/8#4#10#40#200No.Saringan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.0 0.1 1.0 10.0

Gambar 4.3. Grafik Gradasi Gabungan Noemuti Agregat Kelas A

Grafik gradasi gabungan quarry Noemuti agregat kelas A memenuhi spesifikasi

karena garis hasil berada diantara batas atas dan batas bawah spesifikasi dengan komposisi

40% Sirtu Halus dan 60% Agregat Kasar.

Batas atas

Batas bawah

Hasil

Batas atas Batas bawah

Hasil

PDF Compressor Free Version

IV-21

11/213/8#4#10#40#200No.Saringan 2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.01 0.1 1 10

Gambar 4.4. Grafik Gradasi Gabungan Noemuti Agregat Kelas B

Grafik gradasi gabungan quarry Noemuti agregat kelas B memenuhi spesifikasi

karena garis hasil berada diantara batas atas dan batas bawah spesifikasi dengan komposisi

20% Sirtu Kasar, 45% Sirtu Halus dan 35% Agregat Kasar.

4.5. Pemadatan Standar.

Pengujian Pemadatan dilakukan untuk menentukan kadar air optimum oleh material

dalam mencapai kepadatan paling optimum yang ditunjukan lewat grafik kurva hubungan

kepadatan dan kadar air. Hasil pengujian pemadatan tersebut dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

Batas atas

Batas bawah

Hasil

PDF Compressor Free Version

IV-22

100 150 200 250 300

A B C D E

Volume cetakan (cm3) 2221.62 2221.62 2221.62 2221.62 2221.62

Berat cetakan (g) 2722 2722 2722.00 2722 2722

Berat cetakan + contoh (g) 7345 7534 7672.00 7651 7543

Berat contoh (g) 4623 4812 4950.00 4929 4821

Berat isi basah (g/cm3) 2.081 2.166 2.228 2.219 2.170

Berat isi kering (g/cm3) 2.029 2.089 2.122 2.086 2.016

A B C D E

Berat contoh basah (g) 4574 4560 4549 4884 4709

Berat contoh kering (g) 4460 4398 4332 4593 4374

Berat air (g) 114 162 217 291 335

Kadar air (%) 2.56 3.68 5.01 6.34 7.66

KADAR AIR

BERAT ISI

PERCOBAAN PEMADATAN

(SNI 03-1742-1989)

Kadar Air ( ML )

Gambar 4.5. Grafik Hubungan Kepadatan dan Kadar Air agregat kelas A.

Volume cetakan : 0.25 x ᴫ x d² x t (a)

Berat cetakan : Berat kosong cetakan (b)

Berat cetakan + Contoh (g) : Total berat cetakan dan benda uji yang telah di padatkan (c)

Berat contoh (g) : c – b (d)

Berat isi basah (g) : d / a (e)

Berat isi kering (g) : 100 x e /(100 + i )

Berat contoh basa (g) : Berat sampel basah yang telah dikeluarkan dari cetakan (f)

Berat contoh kering (g) : Berat sampel kering yang telah dikeluarkan dari oven (g)

Berat air (g) : f – g (h)

Kadar air (%) : (100 x h) / g (i)

Be

rat

isi

ke

rin

g (

g/c

m3

)

5.010

2.122

y = -0.01462x2 + 0.14648x + 1.74993

2.000

2.050

2.100

2.150

2.200

2.250

2.300

2.350

2.400

2.450

2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00Kadar air (%)

ZAV = BJ. eff/(1 + BJ. Eff x (% Kadar Air/100))

PDF Compressor Free Version

IV-23

Pada gambar 4.5 grafik pemadatan nilai berat isi kering material akan semakin

meningkat dengan adanya penambahan kadar air, namun pada suatu titik tertentu nilai berat

isi kering material akan kembali menurun dengan meningkatnya kadar air. Hal ini disebabkan

karena air menempati ruang-ruang pori dalam agregat yang seharusnya dapat ditempati oleh

partikel-partikel padat dari agregat. Hasil pengujian pada grafik di atas juga menunjukan

bahwa kadar air optimum yang dibutuhkan oleh material yaitu sebesar 5,177% untuk

menghasilkan nilai kepadatan maksimum sebesar 2,101 gr/cmᶟ terhadap berat total material

yaitu 5000 gram yang terdiri dari komposisi 43% sirtu halus (pasir) yaitu 2150 gram dan

57% agregat kasar (batu pecah) yaitu 2850 gram. Besarnya kadar air optimum akan

digunakan untuk melakukan percobaan variasi pemadatan dan uji CBR (California Bearing

Ratio).

4.6. Variasi Pemadatan Agregat Kelas A dan B Quarry Nian Dan Noemuti

Pada tahap ini dilakukan variasi jumlah tumbukan pemadatan untuk agregat kelas A

dan B dengan komposisi material agregat yang sama namun pada jumlah tumbukan

pemadatannya dilakukan variasi dengan jumlah tumbukan 10 range ke atas (66) tumbukan

dan 10 range ke bawah (46) tumbukan. Tujuan dilakukan variasi jumlah tumbukan adalah

untuk mencari tahu pengaruh kualitas kepadatan dan nilai kadar air optimum yang di dapat.

Hasil pengujian dapat dilihat pada grafik 4.6.,4.7.,4.8., 4.9.,4.10.,4.11.,4.12.,dan 4.13.

yang ada di bawah.

Gambar 4.6. Grafik Pemadatan Agregat Kelas A (Quarry Nian) Dengan Jumlah 46 tumbukan Pemadatan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-24

Gambar 4.7. Grafik Pemadatan Agregat Kelas A (Quarry Nian) Dengan Jumlah 66 tumbukan Pemadatan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Grafik 4.6 menunjukan bahwa jumlah 46 tumbukan pemadatan untuk agregat kelas A

menghasilkan nilai berat isi kering sebesar 2.080 gr/cm3 dengan nilai kadar air sebesar

5.028% sedangkan pada grafik 4.7 menunjukan bahwa jumlah 66 tumbukan pemadatan

menghasilkan nilai berat isi kering sebesar 2.126 gr/cm3 dengan nilai kadar air sebesar

4.848% terhadap berat total material 5000 gram yang terdiri dari 43% sirtu halus (pasir)

dengan berat yaitu 2150 gram dan 57% agregat kasar (batu pecah) dengan berat yaitu 2850

gram.

Gambar 4.8. Grafik Pemadatan Agregat Kelas B (Quarry Nian) Dengan Jumlah 46 tumbukan Pemadatan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-25

Gambar 4.9. Graffik Pemadatan Agregat Kelas B (Quarry Nian) Dengan Jumlah 66 tumbukan Pemadatan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Grafik 4.8 menunjukan bahwa jumlah 46 tumbukan pemadatan untuk agregat kelas B

menghasilkan nilai berat isi kering sebesar 2.068 gr/cm3 dengan nilai kadar air sebesar

5.195% sedangkan pada grafik 4.9 menunjukan bahwa jumlah 66 tumbukan pemadatan

menghasilkan nilai berat isi kering sebesar 2.130 gr/cm3 dengan nilai kadar air sebesar

5.179% terhadap berat total material 5000 gram yang terdiri dari 50% sirtu halus (pasir)

dengan berat yaitu 2500 gram, 30% agregat kasar (batu pecah) dengan berat yaitu 1500

gram dan 20% sirtu kasar (batu bulat) dengan berat yaitu 1000 gram.

Gambar 4.10. Grafik Pemadatan Agregat Kelas A (Quarry Noemuti) Dengan Jumlah 46 tumbukan Pemadatan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-26

Gambar 4.11. Grafik Pemadatan Agregat Kelas A (Quarry Noemuti) Dengan Jumlah 66 tumbukan Pemadatan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Grafik 4.10 menunjukan bahwa jumlah 46 tumbukan pemadatan untuk agregat kelas

A menghasilkan nilai berat isi kering sebesar 2.082 gr/cm3 dengan nilai kadar air sebesar

4.885% sedangkan pada grafik 4.11 menunjukan bahwa jumlah 66 tumbukan pemadatan

menghasilkan nilai berat isi kering sebesar 2.129 gr/cm3 dengan nilai kadar air sebesar

4.753% terhadap berat total material 5000 gram yang terdiri dari 40% sirtu halus (pasir)

dengan berat yaitu 2500 gram, 60% agregat kasar (batu pecah) dengan berat yaitu 1500

gram.

Gambar 4.12. Grafik Pemadatan Agregat Kelas B (Quarry Noemuti) Dengan Jumlah 46 tumbukan Pemadatan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-27

Gambar 4.13. Grafik Pemadatan Agregat Kelas B (Quarry Noemuti) Dengan Jumlah 66 tumbukan Pemadatan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Grafik 4.12 menunjukan bahwa jumlah 46 tumbukan pemadatan untuk agregat kelas

B menghasilkan nilai berat isi kering sebesar 1.977 gr/cm3 dengan nilai kadar air sebesar

5.144% sedangkan pada grafik 4.13 menunjukan bahwa jumlah 66 tumbukan pemadatan

menghasilkan nilai berat isi kering sebesar 2.043 gr/cm3 dengan nilai kadar air sebesar

4.104% terhadap berat total material 5000 gram yang terdiri dari 45% sirtu halus (pasir)

dengan berat yaitu 2250 gram, 35% agregat kasar (batu pecah) dengan berat yaitu 1750

gram dan 20% sirtu kasar (batu bulat) dengan berat yaitu 1000 gram.

Gambar grafik di atas menunjukan bahwa semakin besar dicampurkan batu bulat

dalam komposisi agregat kelas B Quarry Nian Dan Noemuti maka kepadatan atau berat isi

keringnya makin menurun. Keberadaan batu bulat membuat kepadatan struktur perkerasan

jalan raya makin menurun. Hal ini disebabkan karena batu bulat memiliki luas bidang kontak

yang kecil sehingga memiliki daya saling mengikat yang buruk, dan dengan makin

bertambahnya batu bulat maka rongga udara makin besar karena tidak saling mengunci

rapat antar agregat. Disamping itu nilai kadar air antar tiap-tiap variasi pemadatan untuk

agregat kelas A dan B itu memiliki nilai kadar air yang bervariasi dikarnakan semakin

berkurang jumlah tumbukan pemadatan maka semakin kecil nilai kepadatan kering

maksimum dan semakin besar nilai kadar air yang diperoleh. Sebaliknya apabila jumlah

tumbukan pemadatan ditambah maka nilai kepadatan kering maksimum akan meningkat dan

nilai kadar air yang diperoleh semakin berkurang.

PDF Compressor Free Version

IV-28

4.7. CBR (California Bearing Ratio) Agregat Kelas A dan B Quarry Nian Dan

Noemuti.

CBR (California Bearing Ratio) merupakan nilai kekuatan formulasi (campuran)

agregat pada tingkat kepadatan maksimum, yang mana angka tersebut menunjukan daya

dukung suatu lapisan material terhadap beban di atasnya. Hasil pengujian CBR yang

dihasilkan dari 3 tumbukan yakni 10, 35, dan 65 kali dengan komposisi dan kadar air yang

sama untuk agregat kelas A dan B.

Tabel 4.31. CBR Rata-Rata untuk Quarry Nian Agregat Kelas A

Jumlah Tumbukan CBR Berat Isi Kering Spesifikasi

(%) (gr/cmᶟ) CBR

10 Kali 63.379 1.990

35 Kali 82.029 2.064 Min 90%

65 Kali 96.063 2.155

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.32. CBR Rata-Rata untuk Quarry Nian Agregat Kelas B

Jumlah Tumbukan CBR Berat Isi Kering Spesifikasi

(%) (gr/cmᶟ) CBR

10 Kali 47.610 2.005

35 Kali 61.980 2.081 Min 60%

65 Kali 70.370 2.173

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.33. CBR Rata-Rata untuk Quarry Noemuti Agregat Kelas A

Jumlah Tumbukan CBR Berat Isi Kering Spesifikasi

(%) (gr/cmᶟ) CBR

10 Kali 64.741 1.981

35 Kali 82.625 2.073 Min 90%

65 Kali 71.820 2.070

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

Tabel 4.34. CBR Rata-Rata untuk Quarry Noemuti Agregat Kelas B

Jumlah Tumbukan CBR Berat Isi Kering Spesifikasi

(%) (gr/cmᶟ) CBR

10 Kali 48.18 1.888

35 Kali 60.48 1.967 Min 60%

65 Kali 71.82 2.070

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Laboratorium Pengujian dan Bina Teknik

PDF Compressor Free Version

IV-29

Hasil di atas menunjukan bahwa semakin ditambah batu bulat berat isi kering dan

nilai CBR makin menurun. Beban yang bekerja di atasnya membuat batu bulat mudah

tergelincir. Hal ini disebabkan karena batu bulat memiliki bidang kontak yang kecil. Daya

saling mengikat antar agregat kecil sehingga batu bulat mudah bergerak dan berubah posisi

apabila dikenakan beban.

4.8. Hubungan Antara Kepadatan dan Nilai CBR Agregat Kelas A dan B

Quarry Nian Dan Noemuti

Dari nilai CBR dan Pemadatan dari tiap masing-masing variasi dibuat grafik hubungan

kepadatan maksimum dengan nilai CBR untuk dapat menentukan nilai CBR dari material

yang diuji. Hasilnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar 4.14. Hubungan Kepadatam dan Nilai CBR (Standar) Agregat Kelas A Quarry Nian

Grafik 4.14 menunjukan bahwa nilai kepadatan maksimum 2.117 g/cm3

menghasilkan nilai CBR 91.39%. hasil ini memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2010 Refisi 3

yang mengisyaratkan nilai CBR minimum agregat kelas A adalah minimum 90%.

Kepadatan (g/cm3)

Kepadatan: 2.117 g/cm3

CBR : 91.39 %

PDF Compressor Free Version

IV-30

Gambar 4.15. Hubungan Kepadatam dan Nilai CBR (Standar) Agregat Kelas B Quarry Nian

Grafik 4.15 menunjukan bahwa nilai kepadatan maksimum 2.117 g/cm3

menghasilkan nilai CBR 64.72%. hasil ini memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2010 Refisi 3

yang mengisyaratkan nilai CBR minimum agregat kelas B adalah minimum 60%.

Gambar 4.16. Hubungan Kepadatam dan Nilai CBR (Standar) Agregat Kelas A Quarry Noemuti

Grafik 4.14 menunjukan bahwa nilai kepadatan maksimum 2.128 g/cm3

menghasilkan nilai CBR 90.86%. hasil ini memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2010 Refisi 3

yang mengisyaratkan nilai CBR minimum agregat kelas A adalah minimum 90%.

Kepadatan : 2.10 g/cm3

CBR : 64.72 %

Kepadatan : 2.128 g/cm3

CBR : 90.86 %

Kepadatan (g/cm3)

PDF Compressor Free Version

IV-31

Gambar 4.17. Hubungan Kepadatam dan Nilai CBR (Standar)

Agregat Kelas B Quarry Noemuti

Grafik 4.17 menunjukan bahwa nilai kepadatan maksimum 1.990 g/cm3

menghasilkan nilai CBR 63.13%. hasil ini memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2010 Refisi 3

yang mengisyaratkan nilai CBR minimum agregat kelas B adalah minimum 60%.

Hubungan kepadatan dan nilai CBR yaitu pada saat kadar air optimum yang dipakai

pada pengujian CBR maka akan menghasilkan kepadatan maksimum. Dengan kepadatan

maksimum tersebut maka nilai CBR yang dihasilkan akan semakin tinggi. Tetapi apabila

kadar air yang ditambahkan melebihi kadar air optimum maka akan menyebabkan kepadatan

semakin menurun, hal ini berpengaruh terhadap nilai CBR yang dihasilkan akan mengalami

penurunan.

Grafik 4.14 sampai 4.17 menunjukan bahwa nilai CBR yang diperoleh berdasarkan

nilai berat kering maksimum untuk pengujian standar. Hal ini disebabkan nilai CBR pada

Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3 mengisyaratkan minimum nilai CBR adalah

untuk agregat kelas A adalah 90%. Dan agregat kelas B adalah 60%.

Kepadatan : 1.99 g/cm3

CBR : 63.13 %

Kepadatan (g/cm3)

PDF Compressor Free Version