bab iv analisis dan pembahasan · analisis dan pembahasan pada bab ini akan dibahas mengenai hasil...
TRANSCRIPT
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil observasi dan kuesioner yang
telah dibagikan oleh penulis. Hal-ha1 yang akan dianalis dan dideskripsikan pada
bab ini adalah Kinerja Dosen, Minat Belajar Mahasiswa, Motivasi Belajar
Mahasiswa dan Dampak Kinerja Dosen terhadap Minat Belajar Mahasiswa.
Tidak Ya Total
A. Analisis Mengenai Kinerja Dosen
Total
Tabel 4.1 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penampilan Fisik Suara Dosen
Terdengar Jelas Hingga di Belakang
Berdasarkan pengamatan mengenai Kinerja Dosen (Penampilan Fisik Dosen,
Penguasaan Materi Dosen dan Perilaku Dosen) yang dilakukan penulis, terlihat
bahwa dosen tetap golongan 3 sebanyak 12 (42.9%), dosen tetap golongan 4
49
50
Total
Total
sebanyak 3 (10.7%), dosen luar biasa golongan 3 sebanyak 2 (7. I %), dosen luar
biasa golongan 4 sebanyak 8 (28.6%) dan dosen praktisi golongan 3 sebanyak 3
Ya Tidak Total
(10.7%). Total pengamatan adalah sebanyak 28 pengamatan (100%).
Pada tabel 4.1, dapat dilihat bahwa Penampilan Fisik suara dosen
terdengar jelas hingga di belakang sebagian besar (82.1%) telah dilakukan oleh
dosen tetap golongan 3, dosen tetap golongan 4, dosen luar biasa golongan 3,
dosen luar biasa golongan 4 dan dosen praktisi golongan 3. Tetapi masih ada
dosen yang suaranya tidak terdengar jelas hingga ke belakang (17.9%) yaitu
sebagian kecil dosen tetap golongan 3, dosen tetap golongan 4 dan dosen luar
biasa golongan 4. Suara dosen yang terdengar jelas akan dapat menarik dan
memelihara perhatian mahasiswa serta melibatkan mereka dalam proses belajar.
Hal ini mendukung konsep Rooijakkers tentang penyampaian bahan dilakukan
secara menarik (Rooijakkers, 1979:24)
Tabel 4.2 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penampilan Fisik Dosen Duduk
di Atas MejdMenyandar di Meja
51
Pada tabel 4.2, dapat dilihat bahwa sebagian besar dosen tetap golongan 3,
dosen tetap golongan 4, dosen luar biasa golongan 3, dosen luar biasa golongan 4
dan dosen praktisi golongan 3 tidak duduk di atas meja/menyandar di meja, tetapi
masih ada sebagian kecil dosen tetap golongan 3 dan dosen tetap golongan 4 yang
duduk di atas mejdmenyandar di meja. Hasil ini didukung oleh konsep Medley
(1 982) tentang karakteristik dari mengajar yang efisien, yaitu salah satunya adalah
penampilan pengajar.
Pada tabel 4.3 berikut, dapat dilihat bahwa sangat banyak dosen tetap
golongan 3 dan golongan 4, dosen luar biasa golongan 3 dan golongan 4 dan
dosen praktisi golongan 3 yang tidak menaikkan sebelah (kedua kaki) ke atas
kursilmeja pada saat berdiri (duduk). Sedangkan yang masih menaikkan sebelah
(kedua kaki) ke atas kursi/meja pada saat berdiri (duduk) adalah sebagian kecil
dosen tetap golongan 4 dan dosen luar biasa golongan 4, padahal dengan
melakukan hal tersebut (menaikkan sebelah/kedua kaki) dosen dapat mengganggu
konsentrasi belajar mahasiswa sehingga perhatian mahasiswa tidak ditujukan pada
hal yang dipelajari tetapi pada fisik dosen tersebut. Konsep yang mendukung hal
tersebut adalah Faktor-faktor sosial yang ada di luar diri pelajar, yaitu faktor
manusia yang mengganggu pada saat seseorang sedang belajar. (Suryabrata, 1998
: 233).
Dapat dilihat pula bahwa ban yak dosen (67.9%) yang berpindah-pindah tempat
pada saat berdiri/duduk baik itu dosen tetap, dosen luar biasa dan dosen praktisi
baik golongan 3 maupun golongan 4. Sedangkan masih ada dosen tetap golongan
3, dosen luar biasa golongan 3, dosen luar biasa golongan 4 dan dosen praktisi
golongan 3 yang hanya diam di tempat pada saat mengajar (32.1%). Dengan
52
nenaikkan sebelah
berdiri (duduk)
berpindah-pindah tempat, berarti dosen melakukan variasi dalam mengajar agar
penyampaian bahan dapat dilakukan secara menarik dan hal tersebut dapat
memelihara perhatian mahasiswa agar mahasiswa tidak jenuh atau bosan. Konsep
yang mendukung hal ini adalah variasi yang dilakukan dosen. (Rooijakkers, 1979
: 3)
Tabel 4.3 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penampilan Fisik Dosen
Menaikkan Sebelah (Kedua Kaki) ke Atas Kursi/Meja saat Berdiri/Duduk
berpindah-pindah tempat
Ian Penampilan F
Sumber:HasilObservas
ik Dosen berpindah-pindah tempat Penampilan Fisik Dosen
I I I
Pada tabel 4.4 berikut, dapat dilihat bahwa sangat banyak dosen tetap,
dosen luar biasa dan dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4 yang
pada waktu mengajar arah pandangannya berfokus pada mahasiswa (89.3%),
sedangkan dosen yang arah pandangannya tidak berfokus pada mahasiswa adalah
dosen tetap golongan 4 dan dosen luar biasa golongan 3. Dengan memfokuskan
pandangan pada mahasiswa, dosen dapat mengetahui apakah penjelasannya dapat
53
Penampilan Fisik Arah
mahasiswa
Tidak Ya
Total
dimengerti dan apakah mahasiswa memperhatikan penjelasannya. Sedangkan
mahasiswa juga akan merasa diperhatikan dan dihargai sehingga dapat belajar
Total
dengan baik. Hal ini didukung oleh konsep Sudarwan Danim mengenai interaksi
tatap muka dosen-murid lebih diutamakan.
Pada tabel 4.5 berikut, dapat dilihat bahwa ada sedikit dosen luar biasa
golongan 4 yang merokok di dalam kelas (3.6%), padahal merokok di dalam kelas
sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar dan juga merugikan kesehatan
semua orang di kelas tersebut. Sedangkan dosen yang tidak merokok di dalam
kelas sangat banyak (96.4%) di mana jumlah ini berarti sangat banyak dosen yang
ingin menciptakan kegiatan belajar mengajar yang nyaman dan memperhatikan
kesehatan orang lain.
Pada tabel 4.6 berikut, dapat dilihat masih ada dosen tetap golongan 3,
dosen tetap golongan 4 dan dosen praktisi golongan 3 yang lupa mematikan HP
54
Total Jumlah
sehingga HP di dalam (17.9%), sedangkan yang mematikan
Penampilan Fisik Dosen merokok di dalam kelas
Ya Tidak Total
kelas %). Tanpa bunyi HP, kegiatan belajar mengajar dapat sangat banyak (82.1
berjalan lebih lancar dan nyaman, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan lebih
baik.
Kedua hal di atas (tabel 4.5 dan tabel 4.6) ada pada konsep Suryabrata
mengenai faktor yang mempengaruhi belajar yaitu dari luar diri pelajar tentang
faktor-faktor non sosial di mana salah, di mana contohnya adalah keadaan udara,
suhu udara, cuaca, tempat dan sebagainya. (Suryabrata, 1998 : 233).
Tabel 4.5 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penampilan Fisik Dosen
Merokok di dalam kelas
Sl
Pada tabel 4.7 berikut, secara keseluruhan, skor total dapat dibagi menjadi
3 bagian, yaitu Rendah (skor 0 - 2), Sedang (skor 3 - 5 ) dan Tinggi (skor 6 - 7),
terlihat bahwa total skor Penampilan Fisik sebagian besar dosen tetap, dosen luar
biasa dan dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4 di Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra dapat dikatakan Tinggi
55
I Ya I Tidak
(78.6%), sedangkan dosen yang Penampilan
terdiri dari sebagian kecil dosen tetap golongan
Total
Fisiknya mendapat skor Sedang
3, dosen luar biasa golongan 4 dan
Total Jumlah
dosen praktisi golongan 3 dan dosen yang Penampilan Fisiknya mendapat skor
Rendah adalah sebagian kecil (3.6%) dosen tetap golongan 4.
Pada tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa banyak dosen tetap, dosen luar
biasa dan dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4 yang memberikan
materi sebelum penjelasan lebih detail (75%), sedangkan dosen
yang tidak memberikan outline adalah sebagian kecil dosen tetap golongan 3,
dosen tetap golongan 4, dosen luar biasa golongan 4 dan dosen praktisi golongan
3. Dengan memberikan kerangka materi terlebih dahulu, mahasiswa akan
mengetahui tujuan pelajaran, sehingga mahasiswa akan lebih memusatkan
perhatiannya sebab mahasiswa telah dapat mengetahui hal yang akan dibicarakan
serta apa yang dapat diharapkan untuk diperoleh. Konsep ini dapat diperoleh pada
Rooijakkers (1979 : 3) yang menyatakan bahwa hal ini termasuk dalam pelajaran
yang terstruktur atau teratur.
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penampilan Fisik Dosen
Lupa mematikan HP sehingga bunyi di dalam kelas
Penampilan Fisik Dosen lupa mematikan HP sehingga bunyi di
56
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Skor Total Penampilan Fisik Dosen
Sumber: Hasil Observasi
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penguasaan Materi Dosen
memberi outline materi sebelum penjelasan lebih detail
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.9 berikut, dapat dilihat bahwa sebagian besar dosen tetap
golongan 3 dan dosen praktisi golongan 3, sebagian kecil dosen tetap golongan 4
dan setengah jumlah dosen luar biasa golongan 3 maupun 4 memberi sumber
57
Penguasaan Materi Dosen
Tidak Ya Total
informasi lain dari materi yang sedang dibahas (64.3%). Di mana hal tersebut
dapat membantu mahasiswa untuk berkembang dan lebih aktif dalam belajar serta
dapat lebih memahami bahan kuliah. Sedangkan sisanya tidak memberi sumber
informasi lain. Hal ini telah dinyatakan oleh Rusyan (1989 : 5 ) mengenai sistem
mengajar Enquiry-discovery learning.
Pada tabel 4.10 berikut, dapat dilihat bahwa hampir semua dosen tetap,
dosen luar biasa dan dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4
% Total Jumlah
memberikan contoh dan konsep yang seimbang (92.9%), sedangkan sisanya
(7.1 %) yaitu sebagian kecil dosen tetap golongan 3 dan dosen luar biasa golongan
I
3 tidak memberikan contoh dan konsep secara seimbang.
Terlihat pula, bahwa hampir semua dosen tetap, dosen luar biasa dan
dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4 mengucapkan bahasa
Indonesia secara baik dan benar (92.9%), sedangkan sisanya (7.1 %) yaitu
sebagian kecil dosen tetap golongan 3 dan dosen praktisi golongan 3 belum
mengucapkan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penguasaan Materi Dosen
Memberi sumber informasi lain dari materi yang dibahas
58
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penguasaan Materi Dosen
Memberi contoh dan konsep seimbang dan Penguasaan Materi Dosen mengucapkan kata yang menyalahi Bahasa Indonesia yang baik dan benar
memberi contoh memberi contoh
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.1 1 berikut, terlihat bahwa ada dosen tetap golongan 3 maupun
golongan 4, dosen Iuar biasa baik golongan 3 maupun golongan 4 yang belum
mengucapkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara seimbang dalam setiap
perkuliahan (35.7%), sedangkan sisanya (64.3%) dosen tersebut telah
mengucapkan bahasa Indonesia dan Inggris secara seimbang.
Pada tabel 4.12 berikut, terlihat bahwa banyak dosen yang memberikan
latihan soal dan pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada mahasiswa
(64.3%). Sedangkan yang tidak memberikan latihan soal dan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi kepada mahasiswa adalah sebanyak 35.7% yang
terdiri dari dosen tetap golongan 3, dosen tetap golongan 4 dan dosen luar biasa
golongan 4. Dengan memberi latihan soal dan pertanyaan, dosen memberi umpan
59
Penguasaan Materi Dosen
Indonesia dan Inggris) secara seimbang
Tidak Ya
balik kepada mahasiswa guna mengetahui kemajuan yang telah mereka capai dan
mahasiswa makin dirangsang untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini
senada dengan Rooijakkers mengenai dosen hendaknya tidak lupa memberikan
Total
umpan-balik kepada
capai.(Rooijakkers,
Total Jumlah
mahasiswa guna mengetahui kemajuan yang telah mereka
979:24)
Masih pada tabel 4.12, terlihat bahwa cukup banyak dosen yang
membahas latihan soal dan pertanyaan dengan jelas (53.6%), sedangkan sisanya
(46.4%) yang terdiri dari dosen tetap golongan 3 maupun golongan 4 dan dosen
luar biasa golongan 4 belum membahas latihan soal dan pertanyaan dengan jelas.
Dengan membahas latihan soal dan pertanyaan dengan jelas, dosen memberi
umpan balik kepada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengetahui sejauh
60
mana mereka memahami bahan kuliah, sehingga mahasiswa makin dirangsang
untuk makin terlibat dalam kegiatan pembelajaran. (Rooijakkers, 1979 : 24)
Tabel 4.12 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Penguasaan Materi Dosen memberi latihan soal dan pertanyaan yang berhubungan dengan
materi kepada mahasiswa; dan Penguasaan Materi Dosen
memberi latihan soal membahas latihan
berhubungan dengan
L Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.13, terlihat bahwa cukup banyak dosen yang tidak
memberikan review perkuliahan sebelumnya dan review perkuliahan pada hari itu
di akhir kuliah (57.1%) yang terdiri dari sebagian besar dosen tetap golongan 3
maupun golongan 4, semua dosen luar biasa golongan 3 dan setengah jumlah
dosen luar biasa golongan 4, sedangkan sisanya memberikan review perkuliahan
sebelumnya dan review perkuliahan pada hari itu di akhir kuliah. Keadaan ini
kurang baik mengingat lebih sedikit dosen yang memberikan review perkuliahan,
61
Penguasaan Materi Dosen memberi review kuliah sebelum kuliah dan review kuliah hari itu
pada akhir kuliah
Tidak Ya
Total Jumlah
padahal review tersebut dapat memperkuat proses mengingat materi bagi
mahasiswa. Keadaan ini berbeda dengan pernyataan Rooijakkers (1979 : 3)
Total
mengenai proses mengingat.
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.14 berikut, terlihat bahwa cukup banyak dosen yang
mengungkapkan kaitan materi yang dibahas dengan materi mata kuliah lain
(53.6%) yaitu sebagian besar dosen tetap golongan 3 dan dosen luar biasa
golongan 4, sebagian kecil dosen tetap golongan 4 dan dosen praktisi golongan 3,
dan setengah jumlah dosen luar biasa golongan 3. Sedangkan sisanya tidak
mengungkapkan materi yang dibahas dengan materi mata kuliah lain. Dengan
mengungkapkan kaitan antara materi yang dibahas dengan materi mata kuliah lain
berarti dosen menunjukkan hubungan suatu informasi dengan hal yang telah
62
Penguasaan Materi Dosen
lain
Tidak Ya
Total Jumlah
diketahui oleh mahasiswa, sehingga informasi itu akan dapat tersimpan lebih baik
Total
dalam benak mahasiswa. Hal ini didukung oleh satu konsep bahwa semakin erat
hubungan suatu informasi dengan hal yang diketahui mahasiswa, maka informasi
itu dapat tersimpan lebih baik dalam benak mahasiswa. (Rooijakkers, 1979 : 3)
Pada tabel 4.15, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa Penguasaan
Materi Dosen di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra
pada tingkatan sedang (skor 4 - 6 sebanyak 53.5%) yang skornya didominasi oleh
dosen tetap golongan 3 dan dosen luar biasa golongan 4. Masih ada pula
penguasaan materi dosen yang terlihat masih rendah (skor 0 - 3, sebanyak 14.2%)
yang terdiri dari sebagian kecil dosen tetap golongan 4 dan dosen luar bias,
golongan 4 dan ada pula yang tinggi (skor 7 - 9, sebanyak 39.3%)
63
KODE 1 Jumlah
Total Jumlah %Total
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Skor Total Penguasaan Materi Dosen
Skor Total Penguasaan Materi Dosen
Tabel 4.16 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen datang tepat waktu
waktu Tidak 'fa Total
Total Jumlah
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.16, terlihat bahwa cukup banyak dosen yang datang tepat
waktu pada waktu kuliah (60.7%) yaitu setengah jumlah dosen tetap golongan 3
dan dosen luar biasa golongan 3, semua dosen luar biasa golongan 4, dan sebagian
besar dosen praktisi golongan 3, sedangkan sisanya tidak datang tepat waktu
64
Tabel 4.17 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen waktu keterlambatan
Perilaku Dosen waktu
Total Jumlah Total
Sumber: Hasil Observasi
Dari 1 1 orang dosen yang datang tidak tepat waktu, terlihat pada tabel 4.17
di atas bahwa 45.5% dosen waktu keterlambatannya adalah kurang dari 15 menit
yaitu sebagian besar dosen tetap golongan 3 dan semua dosen luar biasa golongan
3, sedangkan sisanya waktu keterlambatannya adalah 15 - 30 menit.
Dari tabel 4.18 berikut, terlihat bahwa 67.9% (19 orang) dosen mengakhiri
kuliah tidak tepat waktu (baik itu lebih cepat atau lebih lambat), sedangkan 32.1%
dosen mengakhiri kuliah tepat pada waktunya.
Dari 19 dosen yang mengakhiri kuliah tidak tepat waktu, terlihat pula pada
tabel 4.18 bahwa sebagian besar dosen mengakhiri kuliah lebih cepat.
Dosen yang mengakhiri kuliah lebih cepat, baik kurang dari 15 menit, 15 - 30
menit dan lebih dari 30 menit adalah sebagian besar dari dosen tetap golongan 3
dan 4, dosen luar biasa golongan 3 dan 4 maupun dosen praktisi golongan 3.
65
Perilaku Dosen mengakhiri Perilaku Dosen waktu
Total Jumlah
Tabel 4.18 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen
mengakhiri lebih cepat/lebih lambat dengan waktu cepat/lambat
Total
Sumber: Hasil Observasi
Dari terlihat bahwa sebagian besar dosen, baik dosen tetap 4.19, tabel
golongan dan dosen luar biasa golongan dan 4 maupun praktisi golongan 3 3 4, 3
bersedia menjelaskan kembali materi jika ada mahasiswa yang tidak mengerti
akan materi tersebut, sehingga akan memperkuat proses mengingat mahasiswa
dan dapat lebih memahami bahan kuliah.
66
Perilaku Dosen bersedia menjelaskan kembali materi jika
ada mahasiswa yang tidak
Tabel 4.19 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen
bersedia menjelaskan kembali materi jika ada mahasiswa yang tidak mengerti materi tersebut
I Tidak Ya Total
Total Jumlah
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.20 berikut, terlihat bahwa sebagian besar dosen, baik dosen
tetap golongan 3 dan 4, dosen luar biasa golongan 3 dan 4 maupun praktisi
golongan 3 melakukan tanya jawab atau diskusi mengenai materi yang diajarkan
kepada mahasiswa. Dengan melakukan tanya jawab atau diskusi berarti dosen
memberi umpan balik kepada mahasiswa guna mengetahui kemajuan yang telah
mereka capai, selain juga juga adanya variasi dalam mengajar agar penyampaian
bahan lebih menarik, sehingga mahasiswa tidak jenuh atau bosan dan lebih giat
belajar .
Terlihat pula pada tabel 4.20 bahwa hampir semua dosen, baik dosen tetap
golongan 3 dan 4, dosen luar biasa golongan 3 dan 4 maupun praktisi golongan 3
tidak menunda jawaban atas pertanyaan mahasiswa hingga pertemuan mendatang.
67
Tabel 4.20 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen melakukan
tanya jawab atau diskusi kepada mahasiswa; dan Perilaku Dosen menunda pertemuan mendatang atas pertanyaan mahasiswa
Perilaku I Dosen I
Total
Total Jumlah
Sumber: Hasil Observasi
Melakukan tanya jawab atau diskusi kepada mahasiswa
menunda jawaban
mendatang pertanyaan mahasiswa
Pada tabel 4.2 1 berikut, terlihat bahwa sebagian besar dosen tetap
golongan 1 , dosen luar biasa golongan 4 dan dosen praktisi golongan 3, sebagian
kecil dosen tetap golongan 4, setengah jumlah dosen luar biasa golongan 3 yang
mengajar diselingi dengan humor sehingga mahasiswa tidak bosan dan dapat
memelihara perhatian mahasiswa (64.3%). Di mana perilaku ini berarti adanya
variasi dalam mengajar. Sedangkan sisanya (35.7%) mengajar tidak diselingi
dengan humor. Hal ini didukung oleh konsep Rooijakkers mengenai variasi dalam
mengajar (Rooijakkers, 1979 : 3)
Terlihat pula pada tabel 4.21 bahwa semua dosen tetap, luar biasa dan praktisi
baik dosen golongan 3 maupun golongan 4 memberikan kesempatan kepada
68
mahasiswa untuk mencatat materi yang diajarkan, sehingga mahasiswa dapat
mengikuti jalannya perkuliahan dan dapat memahami bahan kuliah dengan baik.
Tabel 4.21 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen
mengajar diselingi dengan humor; dan Perilaku Dosen
mengajar diselingi mahasiswa untuk
KODE
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.22, terlihat bahwa sebagian besar dosen tetap golongan 3 dan
dosen praktisi golongan 3, sebagian kecil dosen tetap golongan 4, setengah jumlah
dosen luar biasa golongan 3 dan 4 yang menggunakan uraian verbal pada saat
memberikan materi (57.1 %), sedangkan ada pula yang tidak menggunakan uraian
verbal pada saat memberikan materi, sebanyak 42.9%.
Terlihat pula pada tabel 4.22 bahwa hampir semua dosen tetap, dosen luar
biasa, dan dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4 yang menggunakan
69
Perilaku Dosen Perilaku Dosen
Uraian Verbal Slide
Tidak ' fa Total Tidak Ya Total
slide pada saat dosen memberikan materi kepada mahasiswa (78.6%). Ada pula
dosen yang tidak menggunakan slide pada saat penyampaian materi.
Tabe l4.22 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen pengunaan media:
Uraian Verbal dan Slide
I I I
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.23 berikut, terlihat bahwa hampir semua dosen tetap, dosen
luar biasa dan dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4 yang
memanfaatkan papan tulis sebagai media penyampaian materi kepada mahasiswa
(75%). Sisanya tidak menggunakan papan tulis pada saat penyampaian materi.
Terlihat pula pada tabel 4.23 bahwa hampir semua dosen tetap, dosen luar biasa
dan dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4 yang tidak menggunakan
alat peraga pada saat penyampaian materi (96.4%), dan ada pula dosen yang
menggunakan alat peraga yaitu sebagian kecil dosen luar biasa golongan 4.
70
Tabel 4.23 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen pengunaan media:
Papan tulis dan Alat Peraga
I I I I I
Perilaku Dosen Perilaku Dosen
Alat Peraga
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.24 berikut, terlihat bahwa banyak dosen (82.1 %) yang tidak
menggunakan LCD pada saat penyampaian materi, dan ada pula dosen yang
menggunakan LCD pada saat penyampaian materi ( 1 7.9%).
Terlihat pula pada tabel 4.24 bahwa banyak dosen tetap, dosen luar biasa dan
dosen praktisi baik golongan 3 maupun golongan 4 yang tidak menggunakan Film
Strip pada saat penyampaian materi (89.3%), dan ada pula dosen yang
menggunakan Film Strip pada saat penyampaian materi yaitu sebagian kecil dosen
tetap golongan 3, dosen luar biasa golongan 3 dan dosen praktisi golongan 3.
Jarangnya penggunaan LCD dan Film Strip oleh para dosen disebabkan karena
langkanya sarana untuk pemakaian LCD dan Film Strip serta besarnya biaya yang
harus dikeluarkan untuk pemakaian LCD dan Film Strip.
71
Perilaku Dosen
Tabel 4.24 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Perilaku Dosen pengunaan media:
LCD dan Film Strip
Perilaku Dosen
Film Strip
I I I
Tidak Ya Total Tidak ' fa Total
Total Jumlah
Perilaku Dosen pengunaan
Tidak Ya Total
Sumber: Hasil Observasi
72
Pada tabel 4.25, terlihat bahwa banyak dosen (78.6% yang tidak mendikte
kata demi kata pada saat penyampaian materi, dan ada pula losen yang mendikte
kata demi kata pada saat penyampaian materi (21.4%) yaitu sebagian kecil dosen
tetap golongan 3, dosen tetap golongan 4 dan dosen luar biasa golongan 4.
Pada tabel 4.26 berikut, terlihat bahwa banyak dosen (71.4%) yang
menggunakan Text book sebagai bahan ajar pada saat penyampaian materi, dan
ada pula dosen yang tidak menggunakan text book sebagai bahan ajar pada saat
penyampaian materi yaitu sebagian kecil dosen tetap golongan 3 dan dosen luar
biasa golongan 4 dan semua dosen luar biasa golongan 3.
Terlihat pula pada tabel 4.26 bahwa banyak dosen (75%) yang menggunakan slide
sebagai bahan ajar pada saat penyampaian materi, dan ada pula dosen yang tidak
menggunakan slide sebagai bahan ajar pada saat penyampaian materi yaitu
sebagian kecil dosen tetap golongan 3 dan 4, dosen luar biasa golongan 4 dan
dosen praktisi golongan 3.
Pada tabel 4.27, terlihat bahwa hampir semua dosen (92.9%) yang tidak
menggunakan jurnal sebagai bahan ajar pada saat penyampaian materi, tetapi ada
pula dosen yang menggunakan jurnal sebagai bahan ajar pada saat penyampaian
materi yaitu sebagian kecil dosen luar biasa golongan 4 dan dosen praktisi
golongan 3.
73
I
Perilaku Dosen bahan Perilaku Dosen bahan ajar: Slide ajar: Text Book
Sumber: Hasil Observasi
Sumber: Hasil Observasi
74
Perilaku Dosen bahan ajar:
Tidak ' fa
Jumlah
Total Jumlah
Terlihat pula pada tabel 4.27 bahwa banyak dosen (67.9%) yang tidak
menggunakan koran/majalah/buletin sebagai bahan ajar pada saat penyampaian
materi, tetapi ada sebagian kecil dosen tetap golongan 3 dan dosen praktisi
golongan 3, sebagian besar dosen luar biasa golongan 4 yang menggunakan
koran/majalah/buletin sebagai bahan ajar pada saat penyampaian materi.
Total
Pada tabel 4.28 berikut, terlihat bahwa cukup banyak dosen (57.1 %) yang
tidak menggunakan cerita kasus sebagai bahan ajar pada saat penyampaian materi,
tetapi ada sebagian dosen tetap golongan 3 dan 4, dosen luar biasa golongan 4 dan
dosen praktisi golongan 3 yang menggunakan cerita kasus sebagai bahan ajar pada
saat penyampaian materi (42.9%).
75
%Total
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.29. secara keseluruhan terlihat bahwa Perilaku Dosen di
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra dapat dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu Rendah (skor 0 - 7), Sedang (skor 8 - 15) dan Tinggi
(skor 16 - 22). Terlihat bahwa tidak ada Perilaku Dosen dengan skor Tinggi, dan
kebanyakan dosen di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra memiliki skor Sedang yaitu sebanyak 82.1 % yang terdiri dari sebagian besar
dosen tetap golongan 3 dan dosen luar biasa golongan 4, sebagian kecil dosen
tetap golongan 4 dan dosen luar biasa golongan 3 dan semua dosen praktisi
golongan 3 dan sisanya dengan skor Rendah sebanyak 17.9%
Tabel 4.30 Tabulasi Silang Kode Dosen dengan Skor Total Kinerja Dosen
Sumber: Hasil Observasi
16
Pada tabel 4.30 di atas, merupakan suatu kesimpulan akhir mengenai
Kinerja Dosen di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra. Skor maksimal untuk Kinerja Dosen ini adalah 38 dan skor minimal untuk
Kinerja Dosen adalah 0. Hal ini dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Kinerja
Dosen rendah (dengan skor 0 - 12), Kinerja Dosen sedang (dengan skor 13 - 25)
dan Kinerja Dosen tinggi (dengan skor 26 - 38).
Pada tabel di atas, terlihat bahwa dosen dengan Kinerja Rendah di Fakultas
Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Petra seban yak 3.6% yang
terdiri dari sebagian kecil dosen luar biasa golongan 4, sedangkan dosen dengan
Kinerja Sedang sebanyak 78.5% yang terdiri dari sebagian besar dosen tetap
golongan 3, dosen luar biasa golongan 4 dan dosen praktisi golongan 3, semua
dosen tetap golongan 4 dan dosen luar biasa golongan 3 dan dosen dengan Kinerja
Tinggi sebanyak 17.9% yang terdiri dari sebagian kecil dosen tetap golongan 3,
dosen luar biasa golongan 4 dan dosen praktisi golongan 3.
Hasil penelitian mengenai Kinerja Dosen ini menunjukkan bahwa dosen di
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra telah melakukan
hal-hal yang sesuai dengan teori yang telah ada, yaitu:
1. Dosen bertindak sebagai fasilitator (Gagne dan Briggs, 1979 : 3)
2. Interaksi tatap muka dosen-murid lebih diutamakan (Danim, 1995)
3. Dosen memberitahukan kepada mahasiswa tujuan pelajaran kuliah atau bagian
kuliah (Rooijakkers, 1979 : 24)
4. Dosen membedakan masalah pokok dan masalah tambahan (Rooijakkers,
1979 : 24)
77
5 . Dosen mengakhiri suatu bagian dari bahan secara jelas, sebelum mulai
membicarakan bagian baru (Rooijakkers, 1979 : 24)
6. Dosen memberikan umpan-balik kepada mahasiswa (Rooijakkers, 1979 : 24)
7. Dosen jelas dalam memberikan uraian (Rooijakkers, 1979 : 24)
8. Penyampaian bahan dilakukan secara menarik (Rooijakkers, I979 : 24)
9. Penampilan pengajar, penguasaan bahan ajar dan persiapan mengajar
(Medley, 1982)
10. Cara mengajar (Medley, 1982)
1 1 . Adanya variasi dalam mengajar (Rooijakkers, 1979 : 3)
B. Analisis Mengenai Minat Belajar Mahasiswa
Pada tabel 4.3 1, dapat dilihat bahwa 49.4% bertanya pada dosen bila tidak
mengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan dosen, sedangkan sisanya
50.6% tidak melakukan hal tersebut di kelas mata kuliah wajib. Hal lain bisa
dilihat di kelas mata kuliah konsentrasi, sebanyak 56.8% bertanya pada dosen bila
tidak mengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan dosen, sedangkan sisanya
43.2% tidak melakukan ha1 tersebut. Dari kelas mata kuliah pilihan, sebanyak
58.3% bertanya pada dosen bila tidak mengerti dan menjawab pertanyaan yang
diajukan dosen, sedangkan sisanya 41.7% tidak melakukan ha1 tersebut.
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa dari 292 responden, sebanyak 149
menjawab bahwa mereka bertanya pada dosen bila tidak mengerti dan menjawab
pertanyaan yang diajukan dosen dan sisanya sebanyak 143 tidak melakukan hal
tersebut. Hal ini didukung oleh konsep yang mengatakan bahwa belajar adalah
78
untuk mengamati, membaca, mencoba sesuatu, mendengarkan dan mengikuti
petunjuk. (Spears, 1955 : 94)
Pada tabel 4.32 berikut dapat dilihat mengenai frekuensi bertanya pada
dosen bila tidak mengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan dosen.
Tercantum bahwa 87.7% responden di kelas mata kuliah wajib bertanya dan
menjawab sebanyak 1 - 2 kali, 10.5% responden di kelas mata kuliah wajib
bertanya dan menjawab sebanyak 2 - 4 kali dan 1.8% responden di kelas mata
kuliah wajib bertanya dan menjawab sebanyak lebih dari 4 kali. Sedangkan di
kelas mata kuliah konsentrasi, 66.7% responden bertanya dan menjawab sebanyak
1 - 2 kali dan 33.3% responden bertanya dan menjawab sebanyak 2 - 4 kali.
Terlihat pula di kelas mata kuliah pilihan, 64.3% responden menjawab sebanyak 1
- 2 kali dan 35.7% responden bertanya dan menjawab sebanyak 2 - 4 kali.
Pada tabel 4.33, dapat dilihat bahwa 18.6% responden memberikan
komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan, sedangkan sisanya 8 1.4%
tidak melakukan hal tersebut di kelas mata kuliah wajib. Hal lain bisa dilihat di
kelas mata kuliah konsentrasi, sebanyak 29.7% responden memberikan
komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan, sedangkan sisanya 70.3%
responden tidak melakukan hal tersebut. Dari kelas mata kuliah pilihan, sebanyak
33.3% responden memberikan komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan,
sedangkan sisanya 66.7% responden tidak melakukan hal tersebut. Berdasarkan
tabel tersebut, terlihat bahwa dari 292 responden, sebanyak 62 menjawab bahwa
mereka memberikan komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan dan
sisanya sebanyak 230 tidak melakukan hal tersebut. Konsep yang mendukung hal
ini adalah belajar untuk mengamati, membaca, mencoba sesuatu, mendengarkan
dan mengikuti petunjuk. (Spears, 1955 : 94)
Pada tabel 4.34 berikut dapat dilihat mengenai frekuensi memberikan
komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan. Tercantum bahwa 90.9%
responden di kelas mata kuliah memberikan komentar/masukan sebanyak 1 - 2
kali, 4.5% responden di kelas mata kuliah wajib memberikan komentar/masukan
sebanyak 2 - 4 kali dan 4.5% responden di kelas mata kuliah wajib memberikan
komentar/masukan sebanyak lebih dari 4 kali. Sedangkan di kelas mata kuliah
konsentrasi, 90.9% responden memberikan komentar/masukan sebanyak 1 - 2 kali
dan 9.1 % responden memberikan komentar/masukan sebanyak 2 - 4 kali. Terlihat
pula di kelas mata kuliah pilihan, 87.5% responden memberikan
komentar/masukan sebanyak I - 2 kali dan 12.5% responden memberikan
komentar/masukan sebanyak 2 - 4 kali.
Pada tabel 4.35 berikut, dapat dilihat bahwa 86.6% responden mencatat
penjelasan dan materi yang disampaikan dosen, sedangkan sisanya 13.4% tidak
melakukan hal tersebut di kelas mata kuliah wajib. Hal lain bisa dilihat di kelas
mata kuliah konsentrasi, sebanyak 89.2% responden mencatat penjelasan dan
materi yang disampaikan dosen, sedangkan sisanya 10.8% responden tidak
melakukan hal tersebut. Dari kelas mata kuliah pilihan, sebanyak 75% responden
mencatat penjelasan dan materi yang disampaikan dosen, sedangkan sisanya 25%
responden tidak melakukan hal tersebut. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat
80
Total Jumlah
bahwa dari 292 responden, sebanyak 25 1 menjawab bahwa mereka mencatat
penjelasan dan materi yang disampaikan dosen dan sisanya sebanyak 41 tidak
melakukan hal tersebut. Hal ini didukung oleh konsep Delor Report mengenai
Learning to Know yang mana merupakan kesempatan untuk mengembangkan
sikap dan cara belajar untuk belajar (learning to learning). (Pongtuluran,
1999: 157)
81
Total Jumlah
konsentrasi
Mata kuliah Total
Total Jumlah YO Total
pilihan
Pada dapat dilihat mengenai besar bagian penjelasan dan materi 4.36 tabel
yang oleh mahasiswa. Tercantum di kelas mata kuliah wajib, bahwa 21.5% dicatat
responden mencatat sebagian kecil penjelasan dan materi yang disampaikan
dosen, responden mencatat sebagian besar penjelasan dan materi yang % 1 5
disampaikan dosen dan 27.5% responden mencatat semua penjelasan dan materi
yang disampaikan dosen. Sedangkan di kelas mata kuliah konsentrasi, 33.3%
82
responden mencatat sebagian kecil penjelasan dan materi yang disampaikan
dosen, 5 1.5% responden mencatat sebagian besar penjelasan dan materi yang
disampaikan dosen dan 15.2% responden mencatat semua penjelasan dan materi
yang disampaikan dosen. Terlihat pula di kelas mata kuliah pilihan, 50%
responden mencatat sebagian kecil penjelasan dan materi yang disampaikan dosen
dan 50% responden mencatat sebagian besar penjelasan dan materi yang
disampaikan dosen.
Pada tabel 4.37 berikut, dapat dilihat bahwa 32.5% responden menyiapkan
terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum mengikuti kuliah,
sedangkan sisanya 67.5% responden tidak melakukan hal tersebut di kelas mata
kuliah wajib. Hal lain bisa dilihat di kelas mata kuliah konsentrasi, sebanyak 27%
responden menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi
sebelum mengikuti kuliah, sedangkan sisanya 73% responden tidak melakukan
hal tersebut. Dari kelas mata kuliah pilihan, sebanyak 16.7% responden
menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan mempelajarinya sebelum mengikuti
kuliah, sedangkan sisanya 83.3% responden tidak melakukan hal tersebut.
Berdasarkan tabel 4.37 pula, terlihat bahwa dari 292 responden, sebanyak 89
menjawab bahwa mereka menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan
mempelajari materi sebelum mengikuti kuliah dan sisanya sebanyak 203 tidak
melakukan hal tersebut.
83
memberikan komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan Minat memberi
Ya Tidak
Mata kuliah wajib
Count of Total
Count of Total
Count of Total
Total Count of Total
of Total Count
of Total Count
of Total Total Count
of Total Mata kuliah pilihan Count
of Total Count
of Total Count
of Total Count
of Total Total Count
of Total
Mata konsentrasi Count
Total
Pada berikut dapat dilihat mengenai lama waktu untuk belajar 4.38 tabel
persiapan sebelum kuliah. Tercantum kelas mata kuliah wajib, bahwa 78.7% di
responden menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi
sebelum mengikuti kuliah selama kurang dari 1 jam, 18.7% responden
menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum
mengikuti kuliah selama 1 - 3 jam dan 2.7% responden menyiapkan terlebih
dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum mengikuti kuliah selama lebih
dari 3 jam. Sedangkan di kelas mata kuliah konsentrasi, 90% responden
84
menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum
mengikuti kuliah selama kurang dari 1 jam dan 10% responden menyiapkan
terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum mengikuti kuliah
selama 1 - 3 jam. Terlihat pula di kelas mata kuliah pilihan bahwa semua
responden (100%) menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari
materi sebelum mengikuti kuliah kurang dari 1 jam.
Pada tabel 4.39 berikut, dapat dilihat bahwa 32.5% responden mempelajari
ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu test atau ujian,
sedangkan sisanya 67.5% responden tidak melakukan hal tersebut di kelas mata
kuliah wajib. Hal lain bisa dilihat di kelas mata kuliah konsentrasi, sebanyak
32.4% mempelajari ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada
waktu test atau ujian, sedangkan sisanya 67.6% responden tidak melakukan hal
tersebut. Dari kelas mata kuliah pilihan, sebanyak 25% responden mempelajari
ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu test atau ujian,
sedangkan sisan ya 75% responden tidak melakukan hal tersebut. Berdasarkan
tabel tersebut, terlihat bahwa dari 292 responden, sebanyak 93 menjawab bahwa
mempelajari ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu
test atau ujian dan sisanya sebanyak 199 tidak melakukan hal tersebut.
85
Jenis mata kuliah
Tabel 4.34 Tabulasi silang antara jenis mata kuliah dengan angkatan dengan frekuensi
memberikan komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan
dalam setiap kuliah
kuliah
dalam setiap kuliah Total
Pada tabel 4.40 berikut, dapat dilihat mengenai lama responden
mempelajari ulang materi. Tercantum di kelas mata kuliah wajib, bahwa 73.3%
responden mempelajari ulang materi selama kurang dari 1 jam, 20% responden
mempelajari ulang materi selama 1 - 3 jam dan 6.7% responden mempelajari
ulang materi selama lebih dari 3 jam. Sedangkan di kelas mata kuliah konsentrasi,
83.3% responden mempelajari ulang materi selama kurang dari 1 jam dan 16.7%
responden mempelajari ulang materi selama 1 - 3 jam. Terlihat pula di kelas mata
kuliah pilihan bahwa responden mempelajari ulang materi selama kurang 50%
I I
Total Jumlah
Mata kuliah
Total Jumlah
Mata kuliah
Total Jumlah
86
dari 1 jam dan 50% responden lainnya mempelajari ulang materi selama 1 - 3
jam.
Pada tabel 4.41 berikut, dapat dilihat bahwa 19% responden membaca dan
mempelajari buku-buku selain yang ditentukan atau dipakai dosen, sedangkan
sisanya 8 1 % responden tidak melakukan ha1 tersebut di kelas mata kuliah wajib.
Hal lain bisa dilihat di kelas mata kuliah konsentrasi, sebanyak 18.9% responden
membaca dan mempelajari buku-buku selain yang ditentukan atau dipakai dosen,
sedangkan sisanya 8 1.1% responden tidak melakukan ha1 tersebut. Dari kelas
mata kuliah pilihan, sebanyak 16.7% responden membaca dan mempelajari buku-
buku selain yang ditentukan atau dipakai dosen, sedangkan sisanya 83.3%
responden tidak melakukan hal tersebut. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat pula
bahwa dari 292 responden, sebanyak 55 responden menjawab bahwa mereka
membaca dan mempelajari buku-buku selain yang ditentukan atau dipakai dosen
dan sisanya sebanyak 237 responden tidak melakukan hal tersebut.
87
mencatat penjelasan dan materi yang disampaikan oleh dosen Minat mencatat
penjelasan dan materi Ya Tidak Jenis mata kuliah
Mata kuliah wajib
Total Jumlah
Mata kuliah konsentrasi Angkatan
Total Jumlah
Total Jumlah Total
Mata kuliah pilihan Angkatan Jumlah Total
Jumlah
Total Jumlah
Sumber: Hasil Survei, diolah
Total
Pada 4.42 dapat dilihat mengenai lama waktu membaca dan tabel
mempelajari buku-buku selain yang ditentukan atau dipakai dosen. Tercantum di
kelas mata kuliah wajib, bahwa 59.1 % responden membaca dan mempelajari
buku-buku tersebut selama kurang dari 1 jam, 34.1 % responden membaca dan
mempelajari buku-buku tersebut selama 1 - 3 jam dan 6.8% responden membaca
88
Jenis mata kuliah n kecil n besar ya
dan mempelajari buku-buku tersebut selama lebih dari 3 jam. Sedangkan di kelas
Total
mata kuliah konsentrasi, responden membaca dan mempelajari buku-buku 85.7%
tersebut selama kurang dari 1 jam dan 14.3% responden membaca dan
mempelajari buku-buku tersebut selama 1-3 jam. Terlihat pula di kelas mata
Total Jumlah
kuliah pilihan bahwa 75% responden membaca dan mempelajari buku-buku
tersebut selama kurang dari 1 jam dan 25% responden lainnya membaca dan
mempelajari buku-buku tersebut selama 1 - 3jam.
konsentrasi
Sumber: Hasil Survei, diolah
89
sebelum mengikuti kuliah Minat menyiapkan
kuliah
Jenis mata kuliah Ya Tidak
Total Jumlah
Mata Total
Jumlah Total
Jumlah
Total Jumlah Total
Mata kuliah pilihan Angkatan Jumlah
Jumlah
Jumlah
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total Total Jumlah
Total
Sumber: Hasil Survei, diolah
Total
Pada berikut, dapat dilihat bahwa responden datang ke 74.9% 4.43 tabel
kuliah tepat waktu, sedangkan sisanya responden tidak melakukan hal % 25.1
tersebut di kelas mata kuliah wajib. Hal lain bisa dilihat di kelas mata kuliah
konsentrasi, sebanyak responden datang ke kuliah tepat waktu, sedangkan 64.9%
sisanya responden tidak melakukan hal tersebut. Dari kelas mata kuliah % 35.1
90
Lama belajar untuk persiapan sebelum kuliah
Jenis mata
Total
Total
Total
Total
Total Mata kuliah Angkatan Jumlah
Total konsentrasi
Jumlah
Total Jumlah Total
Mata kuliah Angkatan Jumlah
Total
Total Total Jumlah
Total
Total
pilihan
pilihan, sebanyak 62.5% responden datang ke kuliah tepat waktu, sedangkan
sisanya 37.5% responden tidak melakukan hal tersebut. Secara keseluruhan,
responden yang menjawab hadir tepat pada waktunya sebanyak responden 212
dan yang tidak pada waktunya sebanyak responden. hadir 80
Total
91
hanya pada waktu test atau ujian
Minat belajar ulang materi dan belajar tidak hanya pada
Jenis mata kuliah Ya Tidak
Total Jumlah Total
Total
Total Jumlah
Total Jumlah
Total
Total
Sumber: Hasil Survei, diolah
92
Total Jumlah
Total Jumlah
Total Jumlah
Pada tabel 4.44 berikut, terlihat bahwa di kelas mata kuliah wajib 73.3%
responden terlambat hadir selama kurang dari 15 menit, 20% responden terlambat
hadir selama 15 - 30 menit dan 6.7% responden terlambat hadir selama lebih dari
30 menit. Sedangkan di kelas mata kuliah konsentrasi, 58.3% responden terlambat
hadir selama kurang dari 15 menit, 41.7% responden terlambat hadir selama 15 -
30 menit. Hal lain dapat terlihat di kelas mata kuliah pilihan, 88.9% responden
93
Ya Tidak
terlambat hadir selama kurang dari menit dan 1 1.1 % responden terlambat hadir
selama 15 - 30 menit.
Total
Tabel 4.41 Tabulasi silang antara jenis mata kuliah dengan angkatan dengan minat
membaca dan mempelajari buku-buku selain yang ditentukan atau dipakai dosen
Jenis mata kuliah
Total Jumlah
Mata
Total Jumlah
Mata kuliah pilihan Angkatan
Jumlah
Total Jumlah
I
Sumber: Hasil Survei, diolah
94
Jenis mata
Jumlah
Total
Total Total Jumlah
Total Mata kuliah Angkatan Jumlah konsentrasi Total
Jumlah Total
Total Jumlah Total
Mata kuliah Angkatan Jumlah pilihan Total
Jumlah
%Total
Sumber: Hasil Survei, diolah
Pada dapat dilihat bahwa responden hadir pada selalu 63.2% 4.45, tabel
Total Jumlah
kuliah, sedangkan sisanya responden tidak melakukan tersebut di kelas ha1 36.8%
mata kuliah wajib. Hal lain bisa dilihat di kelas mata kuliah konsentrasi, sebanyak
70.3% responden selalu hadir pada kuliah, sedangkan sisanya 29.7% responden
tidak melakukan hal tersebut. Dari kelas mata kuliah pilihan, sebanyak 58.3%
selalu hadir pada kuliah, sedangkan sisanya 41.7% responden tidak melakukan hal
tersebut. Secara keseluruhan, responden yang menjawab selalu hadir pada kuliah
95
Minat datang tepat waktu
Jenis mata kuliah Ya Tidak kuliah wajib Angkatan Jumlah
Total
Total Jumlah
Total Jumlah
Jumlah Total
Total Total Jumlah
Total
Total Mata kuliah konsentrasi Angkatan Jumlah
Total Jumlah
Total Jumlah
Total
Mata kuliah pilihan Angkatan Total
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Total Jumlah
Total
Total
Total
Total
Total
Total
sebanyak responden dan yang tidak selalu hadir pada kuliah sebanyak
responden.
Total
Tabel 4.43 Tabulasi silang antara jenis mata kuliah dengan angkatan dengan minat
datang kuliah tepat waktu
Sumber: Hasil Survei, diolah
96
Tabel 4.44 Tabulasi silang antara jenis mata kuliah dengan angkatan dengan
waktu keterlambatan datang ke kuliah
Jenis mata
konsentrasi
Sumber: Hasil Survei. diolah
Pada tabel 4.46 berikut, terlihat bahwa di kelas mata kuliah wajib 53.7%
responden tidak hadir pada kuliah sebanyak 1 kali, 45.1 % responden tidak hadir
pada kuliah sebanyak 2 - 4 kali dan 1.2% responden tidak hadir pada kuliah
sebanyak lebih dari 4 kali. Sedangkan di kelas mata kuliah konsentrasi, 63.6%
responden tidak hadir pada kuliah sebanyak 1 kali, 36.4% responden tidak hadir
97
Jenis mata kuliah
pada kuliah sebanyak 2 - 4 kali. Hal lain dapat terlihat di kelas mata kuliah
pilihan, 40% responden tidak hadir pada kuliah sebanyak 1 kali dan 60%
responden tidak hadir pada kuliah sebanyak 2 - 4 kali.
kuliah Ya Tidak Total
Tabel 4.45 Tabulasi silang antara jenis mata kuliah dengan angkatan dengan minat
selalu hadir dalam kuliah
I
Total
Jumlah YO Total
Total Jumlah
Mata kuliah konsentrasi Angkatan
Total Jumlah
Mata kuliah YO Total
Total Jumlah
Sumber: Hasil Survei, diolah
98
Pada tabel 4.47 berikut, dapat dilihat bahwa 86.6% responden selalu
mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan dosen, sedangkan sisanya
13.4% responden tidak melakukan hal tersebut di kelas mata kuliah wajib. Hal
lain bisa dilihat di kelas mata kuliah konsentrasi, sebanyak 89.2% responden
selalu responden mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan dosen,
sedangkan sisanya 10.8% responden tidak melakukan hal tersebut. Dari kelas
mata kuliah pilihan, sebanyak 87.5% responden selalu mengerjakan dan
mengumpulkan tugas yang diberikan dosen, sedangkan sisanya 12.5% responden
tidak melakukan ha1 tersebut. Secara keseluruhan, responden yang menjawab
selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan dosen sebanyak 254
responden dan yang tidak selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang
diberikan dosen sebanyak 38 responden.
Pada tabel 4.48 berikut, terlihat bahwa di kelas mata kuliah wajib 8 1.3%
responden tidak selalu mengerjakan tugas sebanyak 1 - 2 tugas dan 18.8
responden tidak selalu mengerjakan tugas sebanyak 2 - 3. Sedangkan di kelas
mata kuliah konsentrasi, semua responden (100%) tidak selalu mengerjakan tugas
sebanyak 1 - 2 tugas. Hal lain dapat terlihat di kelas mata kuliah pilihan, 66.7%
responden tidak selalu mengerjakan tugas sebanyak 1 - 2 tugas dan 33.3%
responden tidak selalu mengerjakan tugas sebanyak 2-3 tugas.
Pada tabel 4.49 berikut, dapat dilihat bahwa 55.2% responden selalu
mendengarkan penjelasan dosen dengan penuh konsentrasi, sedangkan sisanya
44.8% responden tidak melakukan hal tersebut di kelas mata kuliah wajib. Hal
lain bisa dilihat di kelas mata kuliah konsentrasi, sebanyak 37.8% responden
99
selalu mendengarkan penjelasan dosen dengan penuh konsentrasi, sedangkan
sisanya 62.2% responden tidak melakukan hal tersebut. Dari kelas mata kuliah
pilihan, sebanyak 58.3% responden selalu mendengarkan penjelasan dosen
dengan penuh konsentrasi, sedangkan sisanya 4 1.7% responden tidak melakukan
hal tersebut. Secara keseluruhan, responden yang menjawab selalu mendengarkan
penjelasan dosen dengan penuh konsentrasi sebanyak 155 responden dan yang
tidak selalu mendengarkan penjelasan dosen dengan penuh konsentrasi sebanyak
137 responden.
Tabel 4.46 Tabulasi silang antara jenis mata kuliah dengan angkatan dengan
frekuensi ketidakhadiran dalam kuliah
Total
Total Total Jumlah
Total
Total Total Jumlah
Total
Total Jumlah
Sumber: Hasil Survei, diolah
100
Tabel 4.47 Tabulasi silang antara jenis mata kuliah dengan angkatan dengan minat
selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan dosen
Sumber: Hasil Survei, diolah
10 I
Total Jumlah
Total Jumlah
Total Jumlah
pilihan
102
Jenis mata kuliah Ya Tidak Total
Jumlah Total
Jumlah
Total Jumlah
Total Jumlah
Total Jumlah
I03
Tabel 4.50 Tabulasi silang antara jenis mata kuliah dengan angkatan dengan
frekuensi tidak konsentasi (tertidur/ngantuk/ngobrol dengan teman/ membaca bacaan lain/dsb)
pilihan
Sumber: Hasil Observasi
Pada tabel 4.50, terlihat bahwa di kelas mata kuliah wajib 38.5%
responden tidak selalu konsentrasi pada penjelasan dosen (tertidur/ngantuk/bicara
dengan teman/membaca bacaan lain dan sebagainya) sebanyak 1 - 2 kali, 41.3%
responden tidak selalu konsentrasi pada penjelasan dosen (tertidur/ngantuk/bicara
dengan temanhembaca bacaan lain dan sebagainya) sebanyak 2 - 3 kali dan
104
20.2% responden tidak selalu konsentrasi pada penjelasan dosen
(tertidur/ngantuk/bicara dengan teman/membaca bacaan lain dan sebagainya)
sebanyak lebih dari 3 kali. Sedangkan di kelas mata kuliah konsentrasi, 65.2%
responden tidak selalu konsentrasi pada penjelasan dosen (tertidur/ngantuk/bicara
dengan teman/membaca bacaan lain dan sebagainya) sebanyak 1 - 2 kali, 2 1.7%
responden tidak selalu konsentrasi pada penjelasan dosen (tertidur/ngantuk/bicara
dengan teman/membaca bacaan lain dan sebagainya) sebanyak 2 - 3 kali dan 13%
responden tidak selalu konsentrasi pada penjelasan dosen (tertidur/ngantuk/bicara
dengan teman/membaca bacaan lain dan sebagainya) sebanyak lebih dari 3 kali.
Hal lain dapat terlihat di kelas mata kuliah pilihan, 40% responden tidak selalu
konsentrasi pada penjelasan dosen (tertidur/ngantuk/bicara dengan
teman/membaca bacaan lain dan sebagainya) sebanyak 1 - 2 kali, 20% responden
tidak selalu konsentrasi pada penjelasan dosen (tertidur/ngantuk/bicara dengan
teman/membaca bacaan lain dan sebagainya) sebanyak 2 - 3 kali dan 40
responden tidak selalu konsentrasi pada penjelasan dosen (tertidur/ngantuk/bicara
dengan teman/membaca bacaan lain dan sebagainya) sebanyak lebih dari 3 kali.
belajar rendah sebanyak 16.2%, minat belajar sedang sebanyak 62.1% dan minat
belajar tinggi sebanyak 21.7%. Pada mata kuliah pilihan, minat belajar rendah
sebanyak 16.7%, minat belajar sedang sebanyak 66.7% dan minat belajar tinggi
sebanyak 16.7%.
Dari hasil di atas, maka dapat dikatakan bahwa minat belajar mahasiswa di
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra termasuk dalam
minat belajar dengan tingkat sedang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa di
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra telah melakukan
proses belajar dengan teori yang telah ada, yaitu:
Belajar adalah mengamati, membaca, mencoba sesuatu, mendengarkan dan
mengikuti petunjuk (Spears, 1955 : 94)
Belajar menjadi seseorang (Learning to be), yang berarti mengembangkan
kepribadian dan kemampuan untuk bertindak secara mandiri, kritis, penuh
pertimbangan serta bertanggung jawab; dan belajar mengetahui (Learning to
yang berarti kesempatan untuk mengembangkan sikap dan cara belajar
untuk belajar (Learning to learning). (Pongtuluran, 1999 : 157)
Minat untuk menyediakan waktu, tenaga dan usaha untuk men yerap informasi,
pengetahuan dan kecakapan yang telah diterima lewat berbagai cara
(Hardjana, 1994 : 88)
107
Total
C. Analisis Mengenai Motivasi Mahasiswa
Tabel 4.52 Alasan utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat bertanya
pada dosen bila tidak mengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen
Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
tabel minat untuk pertama utama motivasi bahwa tercantum 4.52, Pada
dosen pertanyaan yang diajukan menjawab dan mengerti tidak bila pada bertanya
oleh dosen adalah motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi
ekstrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik
berjumlah 88 responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 6 1 responden dengan
jumlah total 149 responden yang menjawab bahwa mereka bertanya pada dosen
bila tidak mengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen.
108
Tabel 4.53 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat bertanya
pada dosen bila tidak mengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen
Missing Total System
Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
Tabel 4.53 di atas, mempunyai makna bahwa motivasi utama kedua untuk
minat bertanya pada dosen bila tidak mengerti dan menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh dosen adalah motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada
motivasi ekstrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi
intrinsik berjumlah 92 responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 57 responden
dengan jumlah total 149 responden yang menjawab bahwa mereka bertanya pada
dosen bila tidak mengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen.
Pada tabel 4.54 berikut, tercantum bahwa motivasi utama pertama untuk
memberikan komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan adalah motivasi
109
intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi ekstrinsik. Berdasarkan tabel
tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik berjumlah 45 responden dan
motivasi ekstrinsik berjumlah 17 responden dengan jumlah total 62 responden
yang menjawab bahwa mereka memberikan komentar/masukan terhadap materi
yang diajarkan.
Tabel 4.54 Alasan utama pertama motivasi mahasjswa mengenai memberikan
komentadmasukan terhadap materi yang diajarkan
(I)
Total Missing System Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
a.
Sumber: Hasil Survei, diolah
Tabel 4.55 berikut, mempunyai makna bahwa motivasi utama kedua untuk
memberikan komentarlmasukan terhadap materi yang diajarkan adalah motivasi
intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi ekstrinsik. Berdasarkan tabel
tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik berjumlah 36 responden dan
motivasi ekstrinsik berjumlah 26 responden dengan jumlah total 62 responden
1 10
yang menjawab bahwa mereka memberikan komentar/masukan terhadap materi
yang diajarkan.
Tabel 4.55 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai memberikan
komentar/masukan terhadap materi yang diajarkan
Total
Percent Valid Percent Cumulative
Percent
100.0
diolah Survei, Hasil Sumber:
tabel 4.56 berikut, tercantum bahwa motivasi utama pertama untuk Pada
minat mencatat penjelasan dan materi yang disampaikan oleh dosen adalah
motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi ekstrinsik.
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik berjumlah 145
responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah I06 responden dengan jumlah total
25 1 responden yang menjawab bahwa mereka mencatat penjelasan dan materi
yang disampaikan oleh dosen.
Tabel 4.56
penjelasan dan materi yang disampaikan oleh dosen Alasan utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat mencatat
(E)
(E)
(E) (E)
limit (E)
( I )
( I )
(I)
( I ) orang
(I) Total
Missing System Total
-re Percent Valid Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
Tabel motivasi utama kedua untuk bahwa makna mempunyai berikut, 4.57
minat mencatat penjelasan dan materi yang disampaikan oleh dosen adalah
motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi ekstrinsik.
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik berjumlah 136
responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 1 15 responden dengan jumlah total
25 I responden yang menjawab bahwa mereka mencatat penjelasan dan materi
yang disampaikan oleh dosen.
112
Tabel 4.57
penjelasan dan materi yang disampaikan oleh dosen Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat mencatat
Total Missing System Total
Percent Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
Pada tabel 4.58 berikut, tercantum bahwa motivasi utama pertama untuk
minat menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum
mengikuti kuliah adalah motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada
motivasi ekstrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi
intrinsik berjumlah 6 1 responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 28 responden
dengan jumlah total 89 responden yang menjawab bahwa mereka menyiapkan
terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum mengikuti kuliah,
Tabel 4.58 Alasan utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat menyiapkan
terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelurn mengikuti kuliah
Total Missing System Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
Tabel bahwa motivasi utama kedua untuk makna mempunyai berikut, 4.59
minat menyiapkan terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum
mengikuti kuliah adalah motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada
rnotivasi ekstrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi
intrinsik berjumlah 57 responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 32 responden
dengan jumlah total 89 responden yang menjawab bahwa mereka menyiapkan
terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum mengikuti kuliah.
114
Tabel 4.59 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat menyiapkan
terlebih dahulu buku-buku dan mempelajari materi sebelum mengikuti kuliah
Total Missing System Total
Percent Percent Cumulative
Percent
100.0
Sumber: Hasil Survei. diolah
Tabel 4.60 Alasan utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat mempelajari ulang
materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu test atau ujian
Total Missing System Total
Frequency Percent Valid Percent
I
Cumulative Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
1 15
Pada tabel 4.60, tercantum bahwa motivasi utama pertama untuk minat
mempelajari ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu
test atau ujian adalah motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi
ekstrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik
berjumlah 58 responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 35 responden dengan
jumlah total 93 responden yang menjawab bahwa mereka mempelajari ulang
materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu test atau ujian.
Tabel 4.6 1 berikut, mempunyai makna bahwa motivasi utama kedua untuk
minat mempelajari ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada
waktu test atau ujian adalah motivasi ekstrinsik, motivasi ini lebih besar daripada
motivasi intrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi
ekstrinsik berjumlah 48 responden dan motivasi intrinsik berjumlah 45 responden
dengan jumlah total 93 responden yang menjawab bahwa mereka mempelajari
ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu test atau ujian.
Pada tabel 4.62, tercantum bahwa motivasi utama pertama untuk minat
membaca dan mempelajari buku-buku selain yang ditentukan dan dipakai dosen
adalah motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi ekstrinsik.
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik berjumlah 36
responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 19 responden dengan jumlah total 55
responden yang menjawab bahwa mereka membaca dan mempelajari buku-buku
selain yang ditentukan dan dipakai dosen.
116
Tabel 4.61 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat mempelajari ulang materi yang disampaikan dan belajar tidak hanya pada waktu test atau ujian
Total Missing System Total
Sumber: Hasil Survei, diolah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat membaca dan Alasan mempelajari buku-buku selain yang ditentukan dan dipakai dosen
Total Missing System Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
117
Tabel 4.63 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat membaca dan
mempelajari buku-buku selain yang ditentukan dan dipakai dosen
(I)
(I)
Total Missing System Total
Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Hasil Survei, diolah
Tabel 4.63 di atas, mempunyai makna bahwa motivasi utama kedua untuk
minat membaca dan mempelajari buku-buku selain yang ditentukan dan dipakai
dosen adalah motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi
ekstrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik
berjumlah 35 responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 20 responden dengan
jumlah total 5.5 responden yang menjawab bahwa rnereka membaca dan
mempelajari buku-buku selain yang ditentukan dan dipakai dosen.
Pada tabel 4.64 berikut, tercantum bahwa motivasi utama pertama untuk
minat datang ke kuliah tepat waktu adalah motivasi ekstrinsik, motivasi ini lebih
besar daripada motivasi intrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa
1 18
motivasi ekstrinsik berjumlah 121 responden dan motivasi intrinsik berjumlah 91
responden dengan jumlah total 212 responden yang menjawab bahwa mereka
datang ke kuliah tepat waktu.
Tabel 4.64 Alasan utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat datang
ke kuliah tepat waktu
Total Missing System Total
Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Hasil Survei, diolah
Tabel 4.65 berikut, mempunyai makna bahwa motivasi utama kedua untuk
minat datang ke kuliah tepat waktu adalah motivasi intrinsik, motivasi ini lebih
besar daripada motivasi ekstrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa
motivasi intrinsik berjumlah 108 responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah I04
responden dengan jumlah total 21 2 responden yang menjawab bahwa mereka
datang ke kuliah tepat waktu.
119
Tabel 4.65 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat
datang ke kuliah tepat waktu
Valid (E) (E)
(E)
(E) (E)
limit (E)
(I)
(I) (I)
(I)
(I) orang
(I) Total
Missing System
Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
tabel 4.66 berikut, tercantum bahwa motivasi utama pertama untuk Pada
minat selalu hadir dalam kuliah adalah motivasi ekstrinsik, motivasi ini lebih
besar daripada motivasi intrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa
motivasi ekstrinsik berjumlah 101 responden dan motivasi intrinsik berjumlah 85
responden dengan jumlah total 186 responden yang menjawab bahwa mereka
selalu hadir dalam kuliah.
Tabel 4.66 Alasan utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat
selalu hadir dalam kuliah
(E) (E)
(E)
(E) (E)
limit (E)
(I)
(I) Memahami (I)
( I )
(I) orang
( I ) Total System
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Hasil Survei. diolah
Tabel 4.67 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat
selalu hadir dalam kuliah
Total Missing System Total
Frequency Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
121
Tabel 4.67, mempunyai makna bahwa motivasi utama kedua untuk minat
selalu hadir dalam kuliah adalah motivasi ekstrinsik, motivasi ini lebih besar
daripada motivasi intrinsik. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa
motivasi ekstrinsik berjumlah 103 responden dan motivasi intrinsik berjumlah 83
responden dengan jumlah total 186 responden yang menjawab bahwa mereka
selalu hadir dalam kuliah.
Tabel 4.68 Alasan utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat
selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan dosen
(E)
Total
Sumber:Hasil Survei, diolah
Frequency 3
Percent Valid Percent Cumulative
Percent
tabel atas, tercantum bahwa motivasi utama pertama untuk di 4.68 Pada
minat selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan dosen adalah
motivasi ekstrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi intrinsik.
122
(E) (E)
limit (E)
(I)
(I) (I)
(I)
(I) orang
( I ) Total
Missing System Total
tabel tersebut, 193 berjumlah ekstrinsik motivasi bahwa dilihat dapat Berdasarkan
responden responden total 254 jumlah dengan 1 6 berjumlah intrinsik motivasi dan
responden menjawab bahwa mereka selalu mengerjakan dan mengumpulkan yang
tugas yang diberikan dosen.
Tabel 4.69 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat
selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan dosen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
Tabel utama kedua untuk minat motivasi bahwa makna mempunyai 4.69,
selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan dosen adalah
motivasi ekstrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi intrinsik.
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi ekstrinsik berjumlah 160
responden dan motivasi intrinsik berjumlah 94 responden dengan jumlah total 254
123
responden yang menjawab bahwa mereka selalu mengerjakan dan mengumpulkan
tugas yang diberikan dosen.
Tabel 4.70 Alasan utama pertama motivasi mahasiswa mengenai minat
selalu mendengarkan penjelasan dosen dengan penuh konsentrasi
Valid (E) (E)
(E)
(E) (E)
limit (E)
(I)
(I) (I)
(I)
(I) orang
(I) Total System
Percent Valid Percent Cumulative
Percent
diolah Survei, Hasil Sumber:
tabel utama pertama untuk motivasi bahwa tercantum atas, di 4.70 Pada
minat selalu mendengarkan penjelasan dosen dengan penuh konsentrasi adalah
motivasi intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi ekstrinsik.
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik berjumlah 96
responden dan motivasi ekstrinsik berjumlah 59 responden dengan jumlah total
155 responden yang menjawab bahwa mereka selalu mendengarkan penjelasan
dosen dengan penuh konsentrasi.
124
Tabel 4.7 1 Alasan utama kedua motivasi mahasiswa mengenai minat
selalu mendengarkan penjelasan dosen dengan penuh konsentrasi
Missing
(I) (I)
(I)
(I) orang
(I) Total System
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
diolah Survei. Hasil Sumber:
Tabel minat untuk kedua utama motivasi bahwa makna mempunyai 1 , 4.7
selalu mendengarkan penjelasan dosen dengan penuh konsentrasi adalah motivasi
intrinsik, motivasi ini lebih besar daripada motivasi ekstrinsik. Berdasarkan tabel
tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi intrinsik berjumlah 90 responden dan
motivasi ekstrinsik berjumlah 65 responden dengan jumlah total 155 responden
yang menjawab bahwa mereka selalu mendengarkan penjelasan dosen dengan
penuh konsentrasi.
Secara keseluruhan, maka motivasi belajar mahasiswa di Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen Universitas Kristen Petra dapat dikatakan lebih ban yak
I25
mengarah kepada motivasi belajar intrinsik, sedangkan motivasi ekstrinsik hanya
sebagian kecil sebagai pendorong minat belajar mereka. Dengan memiliki
motivasi intrinsik berarti mahasiswa menyadari kegiatan pendidikan yang sedang
diikutinya bermanfaat bagi dirinya dan kesadaran ini timbul dari dalam diri
mahasiswa sendiri dan tidak dipengaruhi dari luar.
D. Analisis Mengenai Dampak Kinerja Dosen Terhadap Minat Belajar
Mahasiswa
Pada bagian ini akan dibahas secara lengkap mengenai dampak kinerja
dosen terhadap minat belajar mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah metode
Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression Method).
Sedangkan variabel-variabel yang digunakan dalam penganalisaan ini terdiri dari
1 variabel terikat dan 3 variabel bebas, yaitu:
1 .
2 .
Minat belajar mahasiswa, sebagai variabel terikat (Dependent
Kinerja Dosen, Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik sebagai variabel
bebas (Independent Variable)
Adapun proses penganalisaan yang dilakukan atas metode tersebut adalah
bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan dimasukkan ke dalam model
regresi linear berganda dengan metode Stepwise.
Dalam metode ini, variabel yang telah dimasukkan dalam model regresi bisa
dikeluarkan lagi dari model. Metode ini dimulai dengan memasukkan variabel
bebas yang mempunyai korelasi paling kuat dengan variabel dependent.
126
Model
Kemudian setiap kali pemasukan variabel bebas yang lain, dilakukan pengujian
variabel bebas atau mengeluarkannya. (Singgih, 1999: memasukkan tetap untuk
294).
Pada model regresi ini terlihat bahwa variabel bebas yang dikeluarkan adalah
variabel Kinerja Dosen, sehingga variabel yang masuk dalam model regresi ini
adalah variabel Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik.
a. Predictors: (Constant), Motivasi lntrinsik
b. Predictors: (Constant), Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik
C. Dependent Variable: Minat Belajar Mahasiswa
Pada regresi 2 variabel bebas digunakan R Square sebagai koefisien
determinasi. R Square tersebut dapat digunakan untuk menyatakan seberapa besar
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat pada model regresi
tersebut. Semakin tinggi R Square akan semakin baik pengaruhnya terhadap
model regresi sebab kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel
terikat menjadi lebih besar pula. Selain itu, selisih antara R Square dengan
Adjusted R Square yang paling kecil adalah yang terbaik bagi model regresi.
Sebab ha1 ini menunjukkan kecilnya penyesuaian dan koreksi yang dibutuhkan
oleh Square terhadap Adjusted R Square (Dergibson, 2000:259).
Pada tabel 4.72 di atas dinyatakan bahwa koefisien determinasi model
regresi adalah 0.907. Hal ini berarti bahwa pada model regresi tersebut 90.7%
127
minat belajar mahasiswa dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang signifikan,
yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Sedangkan sisanya sebesar 9.3%
(100% - 90.7%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti.
Penyimpangan data yang terjadi pada model regresi dapat diketahui
meIaIui Standard Error of Estimate. Semakin k e d
semakin baik pengaruhnya terhadap model regresi yang dihasilkan. Hal itu berarti
semakin kecil pula penyimpangan data yang terjadi pada model tersebut
(Dergibson, 2000:231). Pada tabel di atas (Tabel 4.72) nilai
Estimate adalah 0.2736.
Analisis ini digunakan untuk mengukur autokorelasi pada
masing-masing variabel model regresi tersebut. Suatu persamaan regresi
dinyatakan tidak ada autokorelasi pada masing-masing variabelnya jika nilai
yang dihasilkan adalah 2 (Kohler, 1997534). Pada tabel 4.72 di
atas, angka yang dihasilkan adalah 1.649 sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa autokorelasi pada masing-masing variabel model regresi
tersebut rendah, sebab angka yang dihasilkan berada pada kisaran 2.
Tabel 4.73
Dependent Variable: Minat Beiajar Mahasiswa
Dari tabel 4.73 dapat diketahui bahwa persamaan regresi sebagai berikut:
MNTB = 0.57 1 + 0.942 MOTI + 0.861 MOTE
Di man a:
MNTB = Minat Belajar Mahasiswa
MOTI = Motivasi Intrinsik
MOTE = Motivasi Ekstrinsik
Persamaan tersebut mempunyai arti:
a. Konstanta sebesar 0.571 menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrinsik, maka minat belajar mahasiswa sebesar 0.57 1 .
Koefisien regresi MOTI sebesar 0.942 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1
skor motivasi intrinsik, akan meningkatkan minat belajar mahasiswa sebesar
0.942.
Koefisien regresi MOTE sebesar 0.861 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1
skor motivasi ekstrinsik, akan meningkatkan minat belajar mahasiswa
sebesar 0.86 I .
b.
b.
Berdasarkan tabel 4.73, maka dapat dilakukan pembahasan secara lebih
terperinci mengenai uji multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat pada kolom
Pada kolom tersebut dinyatakan tidak adanya
problem multikolinearitas pada variabel-variabel bebas model regresi sebab
semua nilai VIF dari variabel-variabel bebas lebih kecil dari 5. Suatu variabel
memiliki multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya jika lebih besar dari
5 (Singgih, 1999 : 282). Sehingga dalam pembahasan hasil analisis regresi dapat
129
diinterpretasikan bahwa variabel terikat dapat dipengaruhi oleh masing-masing
variabel bebas.
Persamaan dinyatakan sebagai berikut: = (Singgih,
1999:283). Sebagai contoh pada model regresi tersebut untuk variabel Motivasi
Intrinsik besarnya Tolerance sebesar 0.9 19 sehingga besarnya adalah 1/0.9 19
= 1.088.
Model regresi semula yang diinginkan adalah :
Berdasarkan hasil Survei, maka didapat model regresi:
MNTB = 0.571 + 0.942 MOTI + 0.861 MOTE.
Terlihat bahwa variabel kinerja dosen dikeluarkan dari model, hal ini
menunjukkan bahwa kinerja dosen di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Kristen Petra tidak berpengaruh terhadap minat belajar mahasiswa.
Maka didapat suatu kesimpulan bahwa mahasiswa di Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajernen Universitas Kristen Petra minat belajarnya hanya terpengaruh oleh
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik mereka saja.
E. Analisis Mengenai Hubungan Kode Dosen Dengan Minat Belajar
Mahasiswa
Pada bagian ini akan dibahas mengenai ada tidaknya hubungan antara
kode dosen dengan minat belajar mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah Chi-
Square Test.
130
Expected Count
Expected Count
Expected Count
Expected Count
Count Expected Count
of Total Total Count
Expected Count of Total
4.74 Tabel dengan Dosen Kode antara Silang Tabulasi
Minat Belajar Mahasiswa
Total
Sumber: Hasil Survei, diolah
Berdasarkan tabel 4.74 di atas, maka dapat dilihat bahwa untuk dosen tetap
golongan 3, terdapat 7 kelas yang pesertanya berminat rendah dan 5 kelas yang
mana pesertanya memiliki minat tinggi. Pada dosen tetap golongan 4, terdapat 1
kelas yang pesertanya memiliki minat rendah dan 2 kelas yang berminat tinggi.
Sedangkan pada dosen luar biasa golongan 3, terlihat bahwa terdapat 2 kelas yang
pesertanya berminat rendah dan pada dosen luar biasa golongan 4 terdapat 8 kelas
yang pesertanya berminat rendah. Dan pada dosen praktisi golongan 3 terdapat 3
kelas yang pesertanya berminat rendah.
131
Value
Association
Sumber: Hasil Survei, diolah
Untuk menilai ada tidaknya hubungan antara kode dosen dengan minat belajar
mahasiswa, perlu adanya hipotesis dan Hipotesis untuk kasus ini adalah:
Tidak ada hubungan antara baris dan kolom atau kode dosen tidak
berpengaruh pada minat mahasiswa
Ada hubungan antara baris dan kolom atau kode dosen
berpengaruh pada minat mahasiswa.
Berdasarkan tabel 4.75, maka dapat diambil suatu keputusan bahwa:
a. Berdasarkan perbandingan Chi-square (Pearson) Uji dan tabel.
Jika Hitung < Chi-square Tabel, maka Ho diterima
Jika Chi-square Hitung > Chi-square Tabel, maka ditolak
Dari tabel terlihat bahwa Chi-square hitung adalah 8.889.
Sedangkan tabel, dengan tingkat signifikansi (a) adalah 5 %
dan Derajat Kebebasan (df) adalah 4 (berasal dari tabel 4.73, maka
didapat Chi-square tabel adalah 9.49.
I32
Karena hitung e Chi-square tabel (8.889 < 9.49), maka
diterima.
b. Berdasarkan probabilitas
Jika probabilitas > 0.05 maka diterima
Jika probabilitas < 0.05 maka ditolak
Dari tabel 4.75 terlihat bahwa pada kolom adalah 0.064, maka
diterima.
Dari kedua analisis di atas, maka diambil kesimpulan yang sama yaitu
diterima atau kode dosen tidak berpengaruh pada minat mahasiswa.