bab iv analisa iv.1. aspek manusia iv.1.1. analisa pelaku...
TRANSCRIPT
38
BAB IV
ANALISA
IV.1. Aspek Manusia
IV.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan
Dibawah ini adalah yang menjadi pelaku kegiatan didalam bangunan
Apartemen Dosen Bina Nusantara antara lain :
Pengelola apartemen :
Pengelola apartemen yang dimaksud adalah Universitas Bina
Nusantara itu sendiri, dimana Universitas Bina Nusantara sebagai owner
yang bertanggung jawad atas dibangunnya Apartemen Dosen ini yang
peruntukkannya hanya dikhususkan untuk para dosen yang mengajar di
Universitas Bina Nusantara.
Penghuni / Penyewa apartemen :
Penghuni apartemen yang dimaksud adalah para dosen yang telah
menyewa secara sah dan mempercayai apartemen dosen ini sebagai
alternatif untuk tempat tinggalnya serta memiliki hak secara penuh untuk
mempergunakan setiap fasilitas-fasilitas yang telah disediakan didalam
apartemen ini. Dosen-dosen didalam Universitas Bina Nusantara sendiri
dibagi menjadi tiga bagian yaitu dosen tetap, dosen home base dan dosen
non home base.
39
Pengunjung / Tamu :
Pengunjung apartemen yang dimaksud adalah setiap orang atau
kerabat dari si penghuni yang berkunjung kedalam apartemen tersebut.
pengunjung disini dapat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu pengunjung
khusus dan pengunjung umum.
DOSEN UNIVERSITAS
BINA NUSANTARA
DOSEN TETAP
DOSEN HOME BASE
DOSEN NON HOME
BASE
Dosen tetap di Universitas Bina Nusantara adalah dosen yang hanya mengajar di Universitas Bina Nusantara dan tidak diperbolehkan untuk mengajar di Universitas yang lain
Dosen home base Universitas BIna Nusantara adalah dosen yang diperbolehkan untuk mengajar di Universitas yang lain selain di Universitas Bina Nusantara
Dosen non home base Universitas Bina Nusantara adalah dosen yang mengajar untuk Universitas Bina Nusantara dan Universitas yang lain, tetapi tempat utamanya bukan di Universitas Bina Nusantara
40
Service :
Service yang dimaksud adalah orang-orang yang tidak terlibat secara
langsung terhadap setiap kegiatan yang terjadi didalam bangunan
PENGUNJUNG APARTEMEN
DOSEN
PENGUNJUNG KHUSUS
PENGUNJUNG UMUM
Pengunjung khusus adalah pengunjung yang memang mempunyai hubungan secara langsung dengan si penghuni apartemen, sehingga bisa secara langsung menuju kedalam setiap unit yang dibutuhkan.
Pengunjung umum adalah para kerabat kerja atau teman yang tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan si penghuni apartemen sehingga memerlukan suatu tempat yang berfungsi sebagai ruang tunggu dan tidak bisa secara langsung menuju kedalam setiap unit yang dibutuhkan
41
apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos, cleaning
servis dll.
Ada beberapa tuntutan dari penghuni apartemen dosen sebagai
pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal mereka dan juga
ini merupakan tuntutan paling dasar dari setiap manusia didalam huniannya
yaitu :
Kenyamanan
Suatu kondisi dimana terjadi suatu sistem baik didalam apartemen
seperti tata ruang, tata suara, tata udara, dll, sehingga penghuni akan
merasa betah tinggal didalam apartemen.
Keamanan
Suatu kondisi dimana keadaan dari setiap orang bisa terjaga dengan
baik, misalnya dengan adanya pos-pos jaga atau portal disetiap pintu
masuk dan pintu keluar.
Privasi
Yang dimaksud dengan privasi disini adalah suatu kondisi kehidupan
yang bisa memberikan kebebasan bagi setiap orang dalam melakukan
berbagai aktivitasnya tanpa adanya campur tangan dari orang lain.
Sosialisasi
Yang dimaksud dengan sosialisasi disini adalah suatu kondisi
lingkungan manusia yang terkadang ingin menciptakan suatu suasana
42
kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama agar bisa memperbanyak
teman dan terhindar dari masalah kecemburuan sosial.
Teritorial
Territorial atau wilayah yang dimaksud disini adalah adanya batasan-
batasan wilayah yang jelas mengenai setiap batasan-batasan umum
dimana bisa di lalui dan ditempati oleh semua orang dan mengenai
setiap batasan-batasan privasi yang hanya bisa dilaui dan ditempati oleh
orang-orang tertentu saja.
IV.1.3. Analisa Kegiatan Pelaku
Pengelola apartemen dosen
DATANG (PENGELOLA)
KENDARAAN PEJALAN KAKI
TEMPAT KERJA
ISTIRAHAT
PULANG
FEED BA
CK
43
Penghuni apartemen dosen :
Pengunjung apartemen dosen :
Pengunjung khusus :
DATANG (PENGHUNI)
KENDARAAN PEJALAN KAKI
PARKIRAN HALL UTAMA
LIFT FASILITAS
UNIT HUNIAN
DATANG (TAMU)
KENDARAAN BERJALAN KAKI
PARKIRAN HALL UTAMA
RECEPTIONIST FASILITAS
LIFT
PULANG UNIT HUNIAN
FEED BA
CK
44
Pengunjung umum :
Service
DATANG (TAMU)
KENDARAAN PEJALAN KAKI
HALL UTAMA
PARKIRAN
RECEPTIONIST
FASILITAS MELAKUKAN AKTIVITAS
PULANG
PETUGAS SERVICE
PARKIR SERVICE
PARKIR HUNIAN
FASILITAS
FEED BA
CK
45
IV.1.3. Analisa Penghuni
Yang dimaksudkan dengan penghuni apartemen dosen disini adalah
para dosen yang telah menyewa dan membayar sesuai dengan penghasilan mereka
serta mempercayai apartemen dosen ini sebagai hunian yang bisa memenuhi semua
kebutuhannya terutama kebutuhan papan. Dibawah ini adalah tabel mengenai
presentase harga sewa Apartemen Dosen yang pantas untuk ditawarkan bagi para
dosen di Universitas Bina Nusantara, dan tabel ini diperoleh melalui pembagian
kuisioner kepada semua dosen yang ada di Universitas Bina Nusantara.
Berdasarkan dengan data yang diatas, maka diambil kesimpulan
bahwa apartemen dosen ini merupakan apartemen yang khusus untuk kalangan
menengah dengan harga sewa yang diinginkan setiap bulannya ada Rp.500.000 –
Rp.1.000.000 / bulan.
Analisa Tipe Keluarga Penghuni
Tipe-tipe dari penghuni apartemen ini yaitu dosen bisa dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok seperti dibawah ini :
Dosen yang belum menikah.
Dosen yang belum mempunyai anak.
HARGA SEWA APARTEMEN PRESENTASE
• Rp.500.000 – Rp.1.000.000 / bulan 72 % ( 144 orang ) • Rp.1.000.000 – Rp.2.500.000 / bulan 18,5 % ( 37 orang ) • < Rp.2.500.000 / bulan 9.5 % ( 19 orang )
46
Dosen dengan 1 anak.
Dosen dengan 2 – 3 anak.
Dosen dengan < 3 anak
Dan dibawah ini merupakan tabel hasil presentase mengenai tipe-tipe
keluarga dosen yang ada di Universitas Bina Nusantara yang diperoleh berdasarkan
dengan hasil kuisioner yang telah dibagikan :
TIPE KELUARGA DOSEN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PRESENTASE
• Dosen yang belum menikah 36 % • Dosen yang telah menikah tetapi belum
mempunyai anak 0.5 %
• Dosen yang telah mempunyai 1 anak 17.5 % • Dosen yang telah mempunyai 2 – 3 anak 36.5 % • Dosen yang telah mempunyai < 3 anak 9.5 % • Total 100 %
Analisa Karakteristik Penghuni
Kebutuhan ruang pada suatu unit apartemen akan sangat bergantung kepada
penghuninya, sehingga perlu menganalisa karakteristik penghuninya yang antara
lain adalah sebagai berikut :
KARAKTERISTIK
ANALISA ARAHAN
1. Berpendidikan tinggi Menyediakan fasilitas yang dapat menambah pengertahuan dan memperluas wawasan diluar pekerjaannya
Fasilitas internet yang lengkap dan beberapa siaran TV luar negeri
2. Hubungan dengan keluarga yang relative dekat
Penyediaan ruang unutk berinteraksi yang nyaman dan menyenangkan dengan keluarga pada setiap unit hunian
R.keluarga dan R.makan yang memiliki hubungan yang akrab dan mendapat view yang bagus
3. Mempunyai jumlah Memenuhi kebutuhan ruang Ruang-ruang public dan semipublic
47
anggota keluarga yang relative kecil
setiap penghuni secara efisien tanpa membuat suatu ruangan merasa sesak dan memiliki fasilitas untuk para anggota keluarga
menggunakan sekat yang seminimal mungkin dan adanya fasilitas children playground, tempat penitipan anak serta mini market
4. Membutuhkan privasi dan tingkat keamanan yang tinggi
Ruang yang dapat menjamin privasi dari si penghuni dan penjagaan sistem keamanan yang baik serta terorganisir
Penggunaan sistem intercom dan CCTV selama 24 jam secara penuh
5. Membutuhkan waktu untuk bersantai setelah seharian bekerja
Menyediakan tempat untuk melepas lelah dan bersantai setelah bekerj a sehari an
Dilengkapi dengan fasilitas cafeteria, sarana olahraga, dll
6. Kenyamanan didalam hunian
Kenyamanan visual
View yang baik Tidak silau Tidak ada ruang gelap Penerangan alami
Kenyamanan audio Kenyamanan thermal
Massa hunian jauh dari jalan raya
Tumbuh-tumbuhan sebagai buffer
Adanya bukaan yang optimal Material bangunan yang bisa
menyerap panas Air Conditioner ( AC )
7. Memeperhatikan
penampilan Pada setiap bangunan harus menyediakan fasilitas yang dapat menunjang penampilan
Penyediaan fasilitas olahraga, laundry, salon dll
8. Menyewa pengasuh anak
Untuk mencegah apabila kedua-duanya mempunyai pekerjaan dan diharuskan untuk pulang pada sore / malam hari
Menyediakan kamar untuk baby sitter
Analisa Karakteristik Tipe Keluarga Penghuni
TIPE-TIPE KELUARGA
DOSEN KARAKTERISTIKNYA
A. Dosen yang belum menikah
Dinamis Suka berkelompok dengan teman sesame dosen yang sebaya Mempunyai semangat yang tinggi dalam melakukan sesuatu Mudah bersosialisasi Mementingkan keamanan dan kenyamanan untuk dirinya
sendiri Memiliki kesan privasi yang tinggi Hanya membutuhkan satu kamar tidur
B. Dosen yang belum mempunyai anak
Dosen yang belum mempunyai anak mempunyai karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan dosen yang belum menikah. Akan tetapi ada beberapa hal yang menjadi kebutuhan tambahan apabila salah satu individu saja yang bekerja sedangkan yang
48
satu tetap berada ditempat tinggal yaitu : Sangat pentingnya kegiatan bersosialisasi antar sesama
penghuni Kemauan untuk beraktivitas yang sangat tinggi Tetap memiliki kesan privasi yang tinggi Membutuhkan satu tempat tidur saja
C. Dosen dengan satu anak Sangat memperhatikan perkembangan anaknya Masih mempunyai waktu yang cukup untuk berkumpul
dengan teman sesame dosen Lebih bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga Memiliki kesan privasi yang tinggi Membutuhkan lebih dari satu kamar tidur
D. Dosen dengan 2 – 3 anak
Membuthkan kebutuhan ruang yang lebih banyak, terutama untuk anak-anaknya yang sudah mulai remaja
Hal tersebut diatas memungkinkan keleluasan pribadi lebih dapat terjamin
Persyarat an kebutuhan ruang meningkat baik kualitas dan kuantitas, karena kegiatan meningkat dan kompleks
Kegiatan ibu lebih banyak mengatur rumah tangga dan kegiatan pertemuan sesama ibu-ibu
Kegiatan ayah lebih banyak kosentrasi pada pekerjaan kantor
Bisa memiliki lebih dari satu kendaraan
E. Dosen dengan anak lebih dari < 3 anak
Keadaan anak yang lebih dominant belaj ar dan bermain, menuntut ketenangan dan kebutuhan yang makin komlepks
Aktivitas dari pasangan lanjut usia lebih banyak didalam tempat tinggal sehingga menuntut orientasi bangunan yang lebih baik
Kelompok ini bisa ditempatkan pada unit pent house dengan jumlah kamar 4-5 kamar.
Berdasarkan semua data yang didapat, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa
adanya perbedaan antara pengunjung khusus dan pengunjung umum. Dimana
pengunjung khusus adalah orang-orang yang mempunyai hubungan secara langsung
dengan si penghuni ( kerabat keluarga ) sedangkan pengunjung umum adalah
orang-orang yang tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan si penghuni
( teman, sahabat, dll ). Oleh karena itu dibutuhkannya ruang informasi atau
receptionist sebagai pusat orientasi tamu.
49
IV.2. Aspek Bangunan
IV.2.1. Analisa Bentuk dan Massa Bangunan
Setiap bangunan yang dibangun memiliki bentuk-bentuk dasar yang
mendasari pembangunannya, seperti segitiga, segi empat dan lingkaran. Penentuan
bentuk-bentuk tersebut juga didasari pada 3 hal yaitu :
Kegiatan yang ditampung.
Keadaan tapak dan lingkungan sekitar.
Efisiensi ruang.
Ada dua jenis sirkulasi didalam tapak yaitu sirkulasi kendaraan dan sirkulasi
untuk manusia atau pejalan kaki. Menurut buku Architecture Form, Space and
Order oleh Francis D,K Ching bentuk dasar bangunan secara umum terbagi
menjadi 3 bagian yaitu :
Segitiga
KEUNTUNGAN KERUGIAN • Bentuknya stabil dan berkarakter kuat • Apabila digabungkan bisa membentuk
bentuk-bentuk geometris yang lainnya seperti segi enam, dll
• Orientasi ruang pada setiap sudut-sudutnya
• Tidak terlalu efisien • Kurang fleksibel • Sulit didalam menata lay-out ruangan • Tidak sesuai dengan bentuk tapak yang
disediakan
50
Segi empat
Lingkaran
• Pengembangan ruang pada ketiga sisinya
KEUNTUNGAN KERUGIAN • Bentuknya statis dan mudah untuk
dikembangkan • Mudah didalam menata lay-out
ruangan • Ruang memiliki efisiensi yang tinggi • Mudah digabungkan dnegan bentuk
yang lain • Sesuai dengan bentuk tapak yang
disediakan
• Orientasi ruangnya cenderung statis
51
Ada beberapa tinjauan dan pertimbangan yang harus diperhatikan
didalam pemilihan bentuk massa bangunan yaitu :
Bentuk tapak dan lingkungan sekitar harus sesuai.
Adanya kesan fleksibilitas dan efisiensi ruang yang tinggi.
Keadaan tapak yang pada umumnya berbentuk segi empat.
Karakter bangunan bisa mencerminkan sifat dari kegiatan
bangunannya.
Kegiatan yang terjadi didalam Apartemen Dosen ini yang
sifatnya memerlukan ketenangan.
Sedangkan didalam penyusunan komposisi massa bangunan, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
Program ruang beserta syarat-syaratnya, letak fungsi, ketetapan
ukuran, klasifikasi hirarki ruang, cahaya dan view yang baik.
Keadaan disekitar tapak apakah akan membatasi bentuk dari
bangunan yang akan dibangun nantinya atau mungkin bisa
mengembangkan bentuk dari bangunan yang akan dibangun
KEUNTUNGAN KERUGIAN • Bentuknya halus tanpa ada sudut • Mempunyai orientasi ruang yang
memusat dan statis • Indah dilihat dari luar
• Sulit didalam menata lay-out ruangnya • Sulit digabungkan dengan bentuk yang
lain • Sulit dikembangkan • Tingkat fleksibilitas ruang rendah • Tidak sesuai dengan bentuk tapak yang
disediakan
52
nantinya, sehingga menjadi sebuah bentuk bangunan yang
berbeda dengan bentuk-bentuk bangunan yang ada disekitarnya.
Adanya pertimbangan dari segi estetika dan ekspresi bentuk yang
disesuaikan dengan topik, judul dan tema yang diambil.
Dibawah ini adalah tabel dengan sistem score mengenai analisa dari
ketiga bentuk dasar bangunan diatas :
KRITERIA SEGITIGA KOTAK LINGKARAN • Bentuk terhadap
tapak 2 3 1
• Fungsi ruang 2 3 2 • Pengenbangan
ruang 2 3 1
• Orientasi massa bangunan 2 3 1
• Estetik 2 2 3 • Total 10 14 8
Keterangan : 1 = cukup menentukan, 2 = menentukan, 3 = sangat menentukan
Dengan melihat hasil pertimbangan-pertimbangan diatas dan bentuk
dari lokasi tapak, maka kesimpulannya adalah bahwa Apartemen Dosen
Universitas Bina Nusantara ini nantinya didalam perencanaan dan
perancangannya akan menggunakan bentuk dasar segiempat.
53
IV.2.2. Analisa Karakteristik dan Penampilan Bangunan
Suatu karakter dan penampilan bangunan dapat menampilkan fungsi
dari bangunan tersebut sebagai hunian bagi para dosen Universitas Bina
Nusantara, dengan beberapa kriteria sebagai berikut :
Gambar 26 : contoh gambar-gambar bangunan yang berkonsep arsitektur modern
KRITERIA ARAHAN A. Mencerminkan hunian Bentuk jendela
Balkon B. Identitas bangunan dan prestige Penampilan bangunan dengan mengambil
beberapa ciri khas dari Universitas Bina Nusantara seperti corak warna, bentuk bangunan, dll sehingga bangunan apartemen dosen ini bisa berbeda dengan bangunan apartemen pada umumnya.
C. Modern Bentuk yang dinamis sesuai dengan gaya hidup dari dosen
Bentuk facade bangunan Bentuk struktur bangunan
D. Tropis Penataan ruang luar Vegetasi Bahan bangunan
54
IV.2.2. Analisa Interaksi Bangunan terhadap Iklim
Analisa Iklim di Indonesia
Indonesia adalah negara yang secara geografis terletak di sekitar
garis khatulistiwa dengan bentuk negara kepulauan serta lautan yang luas
sehingga memiliki tingkat kelembaban yang relatif tinggi. Indonesia
menurut letak geografis, memiliki iklim tropis lembab.
Ciri-ciri iklim di Indonesia adalah sebagai berikut:
Kelembaban tinggi pada hampir seluruh daerah di Indonesia, baik
pada musim hujan maupun musim panas. Kelembaban rata-rata
sepanjang tahun adalah 80%. Ciri ini dapat terlihat dari keadaan
langit yang selalu berawan sehingga terik matahari lebih terbatas dan
tidak langsung kontak dengan permukaan bumi.
Keadaan awan di Indonesia mempengaruhi kestabilan temperatur
udara secara umum di Indonesia. Perbedaan suhu antara siang dan
malam hari tidak terlampau besar, yaitu berkisar antara 2° - 5°
celcius.
Akibat radiasi sinar matahari yang tidak merata pada permukaan
bumi, maka terjadilah perbedaan temperatur dan tekanan udara.
Dengan perbedaan temperatur dan tekanan udara inilah terjadi
pergerakan udara / angin dari tempat yang bertekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah dan dari tempat yang suhunya lebih
panas ke tempat yang suhunya lebih rendah.
55
Setelah menganalisa ciri-ciri iklim yang terjadi di Indonesia maka
diambil kesimpulan bahwa nantinya bangunan Apartemen Dosen Bina
Nusantara ini harus dapat mengatasi iklim tropis lembab dan dapat
mengoptimalkan kondisi tersebut untuk mencapai tingkat kenyamanan yang
maksimal pada ruangan dengan tetap berkonsep arsitektur modern.
ASPEK ELEMEN ARAHAN A. Kenyamanan
Thermal B. Kenyamanan
Visual
Keterbukaan Bayangan ( untuk
memperkecil kapasitas pemanasan didalam ruangan )
Ventilasi ( untuk
mempertahankan kesejukan udara dan untuk menghindari penggunaan energi yang berlebih dengan pengudaraan buatan
Konduksi panas matahari Pendinginan ( untuk
menghindari panas yang mengenai atap, juga mendinginkan serta menyegarkan udara disekitarnya sehingga udara yang masuk menjadi segar
Pencahayaan alami
Massa transparan, mempunyai bidang-bidang bukaan
Orientasi terhadap gerakan matahari
Penggunaan sun shading pada unit hunian
Memerhatikan sudut jatuh matahari
Orientasi terhadap arah angin Massa yang relative tipis Susunan massa yang
memungkinkan terjadinya gerakan udara
Rongga pada bangunan Badan bangunan yang
menghadap ke barat diusahakan seminimal mungkin
Pelindung pada fasade barat antara lain berupa pohon, shading dll
Kolam air Tanaman merambat Roof garden
Orientasi bangunan Cahaya tidak langsung, tidak
menyilaukan Bukaan proposional
56
IV.2.3. Analisa Orientasi Massa Bangunan
Alternatif 1
Alternatif 2
SERVICE
FASILITAS OLAHRAGA
BANGUNAN PENGELOLA
HUNIAN
ANALISA MATAHARI ANALISA KEBISINGAN • Keseluruhan badan bangunan
menerima panas sinar matahari • Efisien terhadap lahan • Mengikuti bentuk lahan
• Kebisingan diredam secara langsung oleh bagian yang memanjang dari bangunan.
HUNIAN
SERVICE
BANGUNAN PENGELOLA
FASILITAS OLAHRAGA
U
U
Pusat kebisingan
Pusat kebisingan
57
Alternatif 3
Berdasarkan dari analisa orientasi matahari dan kebisingan, maka diambil
kesimpulan bahwa orientasi massa bangunan yang cocok dengan bangunan
Apartemen Dosen ini adalah alternatif yang ke dua.
ANALISA MATAHARI ANALISA KEBISINGAN • Sisi memanjang dari bangunan tidak
terkena sinar matahari secara langsung • Efisien terhadap lahan • Mengikuti bentuk tapak
• Dampak yang dihasilkan oleh kebisingan jalan, tidak diterima secara
langsung oleh badan bangunan.
BANGUNAN PENGELOLA FASILITAS
OLAHRAGA HUNIAN SERVICE
ANALISA MATAHARI ANALISA KEBISINGAN • Sinar matahari yang baik tidak
diperoleh dengan maksimal • Tidak efisien terhadap lahan • Tidak sesuai bentuk tapak
• Suara bising yang dihasilkan akan memantul diantara dinding bangunan, sehingga menimbulkan suara-suara yang mengganggu.
U
Pusat kebisingan
58
IV.2.4. Analisa hubungan ruang dalam bangunan
Hubungan ruang secara makro
PENGELOLA SERVICE
HALL UTAMA
MAIN ENTRANCE
UNIT HUNIAN
FASILITAS PENUNJANG
FASILITAS OLAHRAGA
FASILITAS UMUM
FASILITAS KOMERSIAL
OUTDOOR INDOOR
59
Hubungan Ruang Secara Mikro
Pengelola
Unit Hunian
RUANG RAPAT
RUANG PIMPINAN
RUANG ADMINISTRASI
RUANG SEKRETARIS
MAIN ENTRANCE
HALL UTAMA
WAITING ROOM
RUANG PEMASARAN
RUANG OPERASIONAL
RUANG PERSONALIA
R.SANTAI + R.DUDUK R.TIDUR WC BALKON
HALL UTAMA LIFT
MAIN ENTRANCE UNIT
MAIN ENTRANCE
PANTRY RUANG MAKAN
60
Fasilitas Umum
Service
WARTEL WARNET
MAIN ENTRANCE
KANTOR POS
MESIN ATM
AHU
RUANG MEKANIKAL
MAIN ENTRANCE
HALL SERVICE
RUANG ISTIRAHAT
RUANG SECURITY
61
IV.2.5. Analisa Program Ruang
Ruang Pengelola
KEBUTUHAN
RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Receptionist dan ruang tunggu 15 orang 1,05 m² / orang DA 15,75 m²
• Ruang manager 1 orang 18 m² / orang DA 18 m² • Ruang sekretaris 1 orang 5,5 m² / orang DA 5,5 m² / orang • Ruang pemasaran 3 orang 5,5 m² / orang DA 16,5 m² / orang • Ruang operasional 5 orang 5,5 m² / orang DA 27,5 m² / orang • Ruang administrasi 5 orang 8 m² / orang DA 40 m² / orang • Ruang rapat 10 orang 2,5 m² / orang DA 25 m² / orang • Toilet 4 unit 1,16 m² / orang DA 4,64 m² / orang • Sirkulasi 20 % A 30,578 m² /
orang • Total 183,46 m²
Unit Hunian Tipe Studio
KEBUTUHAN
RUANG STANDAR SUMBER LUAS
• Kamar tidur A 7 m² • Dapur dan ruang
makan A 5 m²
• Kamar mandi 3 m² DA 3 m² • Balkon A 2 m² • Sirkulasi 20 % 3.4 m² • Total 20.4 m²
Unit Hunian Tipe 1 Kamar
KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER LUAS
• Ruang duduk A 5m² • Dapur dan ruang
makan A 5 m²
62
• Kamar mandi 3 m² DA 3 m² • Kamar tidur 9 m² A 10 m² • Balkon 2 m² DA 2 m² • Sirkulasi 20 % 5 m² • Total 30 m²
Unit Hunian Tipe 2 Kamar
KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER LUAS
• Ruang duduk A 4 m² • Dapur dan ruang
makan A 4 m²
• Kamar mandi 3,5 m² DA 3,5 m² • Kamar tidur 1 A 12,5 m² • Kamar tidur 2 A 9 m² • Balkon 2 m² DA 2 m² • Sirkulasi 20 % 7 m² • Total 42 m²
Mini Market
KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Lobby dan kasir 6 orang 2,5 m² / orang TS 15 m²
• Ruang pamer dan ruang jual A 75 m²
• Loker penitipan barang 2 orang 3 m² / orang TS 6 m²
• Gudang A 30 m² • Ruang manager
dan sekretaris 2 orang 5,5 m² / orang DA 11 m²
• Ruang personalia 1 orang 5,5 m² / orang DA 5,5 m²
• Ruang administrasi 2 orang 5,5 m² / orang DA 11 m²
• Ruang staff 2 orang 5,5 m² / orang DA 11 m² • Ruang istirahat 10 orang 1,5 m² / orang TS 15 m² • Sirkulasi 20% 35,9 m² • Total 215,4 m²
63
Restoran
KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Lobby dan kasir 4 orang 2,5 m² / orang TS 10 m²
• Dapur 20 m² A 20 m² • Ruang
pelayanan 10 orang 1,5 m² DA 15 m²
• Ruang istirahat 5 orang 1,5 m² DA 7,5 m² • Ruang duduk 150 orang 2,5 m² / orang DA 375 m² • Ruang
pengelola 4 orang 1,5 m² / orang TS 6 m²
• Gudang 10 m² A 10 m² • Ruang cuci
tangan 8 unit 1 m² / unit DA 8 m²
• Sirkulasi 20% 90,3 m² • Total 541,8 m²
Cafetaria
KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Lobby dan kasir 2 orang 2,5 m² DA 5 m²
• Dapur dan gudang penyimpanan
A 12 m²
• Ruang pelayanan 5 orang 1,5 m² A 7,5 m²
• Ruang istirahat 5 orang 1,5 m² A 7,5 m² • Ruang duduk 40 orang 2,5 m² / orang A 100 m² • Ruang
pengelola 4 orang 1,5 m² / orang DA 6 m²
• Toilet 2 unit 1.16 m² / unit DA 2,32 m² • Sirkulasi 20 % 28,064 m² • Total 168,38 m²
64
Swimming pool
Fitness center
KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Ruang fitness 50 orang 3,5 m² / orang DA 250 m² • Loker A 6 m² • Ruang ganti
baju 8 orang 1,6 m² / orang DA 12,8 m²
• Ruang pengelola 4 orang 1,5 m² / orang TS 6 m²
• Toilet 2 unit 1,16 m² / orang DA 2,32 m² • Sirkulasi 20 % 55,424 m² Total 332,54 m²
Ruang serba guna
KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Kolam renang 500 – 1200 m² DA 500 m² • Ruang bilas 8 orang 0,76 m² / orang DA 6,08 m² • Ruang ganti
baju 4 orang 2,5 m² / orang DA 10 m²
• Ruang cucui tangan 4 unit 1,16 m² / unit DA 4,64 m²
• Toilet 4 unit 1,16 m² / unit DA 4,64 m² • Sirkulasi 20 % 105,07 m² • Total 630,43 m²
KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
Ruang komunal 250 orang 1,5 m² / orang A 375 m²
Toilet 6 unit 1.16 m² / unit DA 6,96 m² Sirkulasi 20 % 76, 392 m² Total 458, 352 m²
65
Basket court
KEBUTUHAN
RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Lapangan basket
364 m² DA 364 m²
• Sirkulasi 20 % 72,8 m² • Total 436,8 m²
Fasilitas Umum
KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Mushola 20 orang 0,75 m² / orang A 15 m² • Wartel 25 unit 0,81 m² / unit DA 20,25 m² • Warnet 60 orang 1,2 m² / orang A 72 m² • ATM 12 unit 3 m² / orang A 36 m² • Kantor pos 8 orang 2,5 m² / orang A 20 m² • Toilet 20 unit 1,16 m² / orang DA 23,2 m² • Sirkulasi 20 % 90,99 • Total 545,94 m²
Service
KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS
• Ruang generator
1 unit 25 m² / unit A 25 m²
• Ruang control panel
1 unit 25 m² / unit A 25 m²
• Gudang bahan baker
1 unit 15 m² / unit A 15 m²
• Gudang peralat an
1 unit 25 m² / orang A 25 m²
• AHU 16 unit 9 m² / unit A 144 m² • Ruang security 10 unit 2,5 m² / orang A 25 m² • Ruang ME 1 unit 25 m² / orang A 25 m² • Ruang
penunjang 1 unit 25 m² / unit A 25 m²
• Sirkulasi 20 % 61,8 m² • Total 370,8 m²
Ket : A = Asumsi, DA = Data Arsitek, TS = Time Server
66
IV.2.6. Analisa Perhitungan Besaran Massa Bangunan
Perhitungan besaran massa bangunan ditinjau dari tapak dan peraturan yang
berlaku :
Luas Tapak : 14.000 m2 ( 1.4 ha )
KDB : 60 %
Luas lantai dasar yang dapat dibangun 60 % x 14.000 m2 = 8.400 m2
Luas pengerasan untuk ruang terbuka 15% x 14.000 m2 = 2.100 m2
KLB : 3
Luas lantai total yang dapat dibangun 3 x 14.000 m2 = 42.000 m2
Lapis bangunan : 8 lantai
Analisa Kebutuhan Unit Hunian
Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada para dosen
yang mengajar di Universitas Bina Nusantara, maka dapat disimpulkan
mengenai jumlah masing-masing unit yang dibutuhkan dalam Apartemen
Universitas Bina Nusantara, yaitu :
TIPE-TIPE UNIT HUNIAN JUMLAH YANG DIBUTUHKAN • Hunian tipe studio (Presentase tipe keluarga dosen yang ada di
Universitas Bina Nusantara x total jumlah penghuni Apartemen dosen Universitas
Bina Nusantara) 36 % x 420 = 151.2 unit
• Hunian tipe 1 kamar 18 % x 420 = 75.6 unit • Hunian tipe 2 kamar 46 x 420 = 193.2 unit • Total 420
67
Analisa Kebutuhan Luas Unit Hunian
( Jumlah unit yang dibutuhkan / tipe hunian x luas total kebutuhan
ruang / tipe hunian )
Hunian tipe studio = 151.2 x 20 = 3024 m2
Hunian tipe 1 kamar = 75.6 x 30 = 2268 m2
Hunian tipe 2 kamar = 193.2 x 44 = 8500.8 m2
Luas total maksimal hunian adalah = 13792.8 m2
Analisa Kebutuhan Luas Unit Hunian / lantai
( Jumlah keseluruhan unit : Jumlah tower yang ingin dibangun )
420 unit : 3 tower = 140 unit / tower
( Jumlah unit per tower : Jumlah lantai per tower )
140 unit / tower : 7 lantai / tower = 20 unit / lantai.
Analisa Kebutuhan Luas Fasilitas
Luas keseluruhan fasilitas :
Mini market = 215,4 m2
Retoran = 541,8 m2
Cafetaria = 168,38 m2
Fitness center = 332,54 m2
Swimming pool = 630,43 m2
Ruang serba guna = 458,352 m2
68
Fasilitas umum = 545,94 m2
Service = 370,8 m2
Sirkulasi 20 % = 279,811
Luas total keseluruhan fasilitas adalah = 3916,3704 m2
Maka untuk mendapatkan luas total keseluruhan antara luas unit
hunian dan luas keseluruhan fasilitas ( lapangan basket tidak termasuk
karena tidak terletak didalam bangunan ) adalah :
( luas total maksimal hunian + luas total keseluruhan fasilitas )
13792.8 m2 + 3366,348 m2 = 17159.148 m2
Analisa Kebutuhan Luas Parkiran
Kebutuhan parkir :
1 mobil = 25 m2
1 motor = 2 m2
1 mobil = 39 m2
1 mobil = 30 m2
Ratio Parkir didalam Apartemen
Parkir mobil = 20 % x jumlah penghuni
= 20 % x 500 orang
= 100 parkir mobil
69
Parkir motor = 50 % x jumlah penghuni
= 50 % x 500 orang
= 250 parkir motor
Servive = 1 buah mobil service dan 1 buah mobil box
Luas Parkiran Penghuni
Parkir mobil penghuni : 100 x 25 m2 = 2500 m2
Parkir motor penghuni : 250 x 2 m2 = 500 m2
Luas total parkiran penghuni : = 3000 m2
Luas Parkiran Pengelola
Parkir mobil pengelola : ( 10 % x 100 ) x 25 m2 = 250 m2
Parkir motor pengelola : ( 10 % x 250 ) x 2 m2 = 50 m2
Luas total parkiran pengelola : = 300 m2
Luas Parkiran Pengelola
Parkir mobil tamu : ( 10 % x 100 ) x 25 m2 = 250 m2
Parkir motor tamu : ( 25 % x 250 ) x 2 m2 = 125 m2
Luas total parkiran tamu : = 375 m2
Parkiran mobil dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Parkir luar : P.servis + sirkulasi 20 %
70
: 99 m2 + 19,8 m2 = 118,8 m2
Parkir dalam : P.penghuni + P.tamu + P.pengelola + sirkulasi
20 %
: 3000 + 300 + 375 + sirkulasi 20 %
: 3675 + 735
: 4410 m2 < KDB = 8400 m2
Luas total Bangunan
Luas total kebutuhan unit hunian = 13792.8 m2
Luas total kebutuhan fasilitas = 3916,3704 m2
Luas total kebutuhan parkiran dalam = 4410 m2
Total = 23.236,3704 m2
IV.2.7. Analisa Sistem Struktur dan Modul
Ada beberapa faktor pertimbangan didalam pemilihan struktur yang
akan digunakan pada bangunan apartemen dosen ini :
FAKTOR PERTIMBANGAN PENJELASAN
A. Pertimbangan fungsi Harus sesuai dengan fungsi dari bangunan ini yaitu sebagai bangunan hunian untuk dosen
B. Pertimbangan lingkungan Lingkungan berada dikawasan pemukiman penduduk, oleh sebab itu pemilihan sub struktur harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan
71
C. Pertimbangan ekspresi bentuk struktur Teknologi struktur yang digunakan harus memenuhi persyaratan fleksibilitas, sehingga setiap ruangan yang ada didalamnya bisa dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin
D. Pertimbangan fisik bangunan Tuntutan fisik bangunan meliputi kekuatan, kestabilan serta daya tahan terhadap gempa dan angin
Secara garis besar struktur banguan bias dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Sub-Struktur dan Upper-Struktur.
Sub-Struktur
Sub-struktur adalah struktur yang berada pada bagian paling bawah
pada bangunan yang berfungsi sebagai penyalur beban dari struktur sampai
kedalam tanah. Didalam menentukan jenis sub-struktur yang akan
digunakan, nantinya akan ada beberapa pertimbangan yaitu :
Kondisi dan karakteristik tanah setempat serta kedalam tanah
keras.
Beban yang dipikul dan jumlah lantai yang digunakan.
Pertimbangan nilai ekonomi.
Dibawah ini adalah beberapa alternatif pondasi untuk bangunan
bertingkat, yaitu :
Pondasi Tiang Pancang
72
Pondasi Bored Pail
CARA PEMBUATAN KELEBIHAN KEKURANGAN Dibuat secara pracetak (
khusus untuk bahan beton )
Ditanam dengan cara dipancang dengan menggunakan alat pancang yang khusus
Pemancangan relative cepat
Kualitas lebih terjamin dan terjaga karena dibuat di pabrik
Ekonomis dalam penggunaan
Persediaan cukup banyak, kecuali didalam ukuran-ukuran khusus
Dapat digunakan sebagai pondasi air
Waktu pelaksaan cepat
Suara dan getaran yang ditimbulkan pada waktu pemasangan cukup mengganggu lingkungan sekitar
Memerlukan ruang kerja yang cukup luas
Memerlukan tempat penampungan dilokasi
Untuk tiang yang berdiameter besar, perlu alat pemancang yang besar
73
D
i
Dibawah ini adalah tabel dengan sistem score mengenai analisa dari
ketiga struktur bangunan diatas :
Keterangan : 1 = cukup menentukan, 2 = menentukan, 3 = sangat menentukan
Dengan melihat hasil pertimbangan-pertimbangan diatas, maka
diambil kesimpulan bahwa Apartemen Dosen Universitas Bina Nusantara
ini nantinya didalam pembangunan sub strukturnya akan menggunakan
pondasi bored pail.
CARA PEMBUATAN KELEBIHAN KEKURANGAN Langkah awal adalah
pengeboran pada lokasi di titik-titik pondasi
Setelah dibor pondasi langsung dicor di tempat dengan menggunakan bahan beton dan tulangan besi
Tidak menimbulkan kebisingan atau getaran yang keras pada saat pelaksanaan
Pelaksaan tidak menyebabkan kebisingan
Tidak perlu sambungan antar tiang
Daya dukung tiang sangat besar akibat gaya gesek tiang dengan tanah
Pelaksanaan relati f sulit dan memakan waktu lama
Karena diameter lebih besar, maka pekerj aan ini memerlukan biaya yang besar
KRITERIA TIANG PANCANG BORED PAIL • Efisiensi waktu 1 3 • Dampak terhadap
lingkungan 2 3
• Pengembangan bangunan 2 3
• Kekuatan struktur 2 3 • Waktu pelaksanaan 3 2 • Total 10 17
74
Upper-Struktur
Upper-struktur adalah struktur pada bagian atas bangunan ( setelah
pondasi ), berupa atap dan badan bangunan yang berfungsi sebagai penyalur
beban ke Sub-struktur. Didalam menentukan jenis struktur yang digunakan,
nantinya akan ada beberapa pertimbangan yaitu :
Struktur harus sesuai untuk bangunan dengan ketinggian rendah.
Kemampuan menahan dan menyalurkan beban sesuai dengan kebutuhan.
Mudah, cepat dan murah dalam pembangunan serta perawatan.
Fleksibel terhadap kemungkinan perluasan dan pengembangan.
Untuk bangunan apartemen dosen ini ada 2 jenis sistem struktur
yang bisa digunakan, antara lain :
SITEM STRUKTUR PENGERTIAN KARAKTERISTIK Struktur rangka Sistem struktur ini berupa
grid-grid yang terdiri dari balok dan kolom.
Cukup fl eksibel dalam pembagian ruang karena dindingnya hanya merupakan elemen non-struktural
Pelaksanaan bangunan tidak terlalu dipengaruhi oleh struktur
B. Struktur dinding geser Sistem struktur ini terdiri dari dinding-dinding structural yang menyangga beban bangunan
Tidak fleksibel dalam penempatan ruang karena adanya bidang massif
Biaya terl alu mahal untuk bangunan dibawah sepuluh lantai
Struktur rangka sendiri bahan-bahannya ada terdiri dari 3 macam, yaitu :
Beton bertulang
75
Baja
KEUNTUNGAN KERUGIAN • Tahan terhadap api • Bebas korosi • Bentuk dapat kaku ataupun fleksibel • Bahan struktur mudah didapat • Kesan penampilannya formil, keras,
kaku dan kokoh
• Dikerjakan secara bertahap • Hanya kuat menahan gaya tekan • Bila bentangan besar maka dimensinya
akan bertambah besar
KEUNTUNGAN KERUGIAN • Proses pemasangannya singkat • Bersifat lentur • Kesan penampilannya keras, kokoh
dan kasar
• Apabila terkena api secara terus menerus akan melengkung
• Hanya kuat menahan gaya tarik • Tidak fleksibel • Korosi
76
Komposit
Dibawah ini adalah tabel dengan sistem score mengenai analisa dari
ketiga struktur bangunan diatas :
KRITERIA RANGKA BETON RANGKA BAJA RANGKA KOMPOSIT
• Efisiensi waktu 2 3 3 • Fleksibel desain 2 3 3 • Pengembangan
bangunan 2 3 3
• Kekuatan struktur 3 3 3
• Kestabilan struktur
3 3 3
• Waktu pelaksanaan 1 3 2
• Total 13 18 17
Keterangan : 1 = cukup menentukan, 2 = menentukan, 3 = sangat menentukan
KEUNTUNGAN KERUGIAN • Proses pemasangannya singkat • Kuat terhadap gaya tarik dan tekan • Tahan terhadap api • Bebas korosi • Kesan penampilannya keras, kokoh
dan kaku
• Berat struktur relati f lebih besar • Baja dan pelaksanaannya mahal
77
Dengan melihat hasil pertimbangan-pertimbangan diatas, maka
diambil kesimpulan bahwa Apartemen Dosen Universitas Bina Nusantara
ini nantinya didalam pembangunan upper strukturnya akan menggunakan
struktur dengan struktur rangka baja.
IV.2.8. Analisa Bahan Bangunan
Pemilihan bahan material dibagi menjadi dua bagian yaitu :
Bahan material eksterior yaitu :
Bahan untuk dinding luar bangunan beserta penutupnya
Bahan material interior yaitu :
Bahan untuk lantai
Bahan untuk plafon atau langit-langit
Bahan untuk lantai
Analisa Bahan Bangunan Eksterior
Bahan bangunan eksterior dipilih berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan terhadap iklim dan peruntukan bangunan
JENIS BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN Alumunium Mudah dibersihkan
Tahan terhadap cuaca
Tidak terlalu menyimpan panas
Berisik jika terkena air hujan
Kaca Warna dan ukuran bervariasi
Tidak terlalu panas Mudah dibersihkan
Sedikit bergetar Gampang pecah
Bahan material alam Bertekstur Corak dan motif
78
Berdasarkan dengan berbagai pertimbangan diatas, maka diambil
kesimpulan bahwa bahan material cladding yang dipakai adalah bahan
material dari alumunium karena mudah dibersihkan dan awet.
Sedangkan untuk bahan penutupnya dipakai material kaca yang
berwarna cerah. Ini disebabkan karena warna yang cerah tidak terlalu
menyerap panas dari sinar matahari sehingga pada bagian dalam
bangunan bisa terasa lebih sejuk
Analisa Bahan Penutup Eksterior
JENIS BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN
Batu alam Bertekstur Tahan lama Berkesan alami Tahan terhadap cuaca
Material mahal berat
Cat Mempunyai banyak motif warna
Harga relati f murah
Tidak tahan lama Cepat pudar Sulit dibersihkan
Tahan terhadap cuaca
Berkesan alami
sangat terbatas
Granit Kuat Tahan cuaca Perawatan mudah
Harga cukup mahal Kesan mewah dan
warna terbatas baja kuat
tersedia dengan berbagai jenis
Menimbulkan refleksi panas ketika terkena sinar matahari
Mudah berkarat
79
Berdasarkan dengan berbagai pertimbangan diatas, maka diambil
kesimpulan bahwa bahan untuk penutup eksterior adalah kombinasi
antara pengecatan dengan pemakaian batu alam
Analisa Bahan Bangunan Interior
Lantai
B
e
Berdasarkan dengan berbagai pertimbangan diatas, maka diambil
kesimpulan bahwa untuk bahan penutup lantai adalah keramik, ini
disesuaikan dengan peruntukkan apartemen.
Plafon
JENIS BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN
Triplex Murah Pemasangan mudah
Tidak tahan lama Mudah diserang oleh
rayap Gypsum board Mudah dibentuk
Pemasangan mudah Biaya pemasangan
relati f mahal
BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN Marmer Tahan terhadap api
Tahan terhadap zat kimia
Mahal Berat
Granit Kuat Tahan terhadap cuaca Perawatan mudah Berkesan mewah
Harga relati f mahal Motif dan warna
terbatas
Keramik Murah Pemasangan mudah
Mudah pecah Rapuh
Parket Hangat Berkesan mewah Motif beraneka ragam
Biaya pemasangan mahal
Mudah tergores
80
Berdasarkan dengan berbagai pertimbangan diatas, maka diambil
kesimpulan bahwa untuk bahan penutup plafon adalah gypsum board.
Analisa Warna Bangunan
Untuk warna dari bangunan apartemen ini akan disesuaikan dengan
warna yang telah menjadi ciri khas dari Universitas Bina Nusantara yaitu
warna krem, merah maron dan warna jingga. Selain berdasarkan ciri
khas dari warna Universitas Bina Nusantara, ketiga warna tersebut juga
mempunyai beberapa sifat yang sangat cocok untuk bangunan hunian.
JENIS WARNA SIFATNYA Merah maron Hangat
Menarik Jingga Bersahabat
Bersemangat Sosial
Krem Manis Lembut
Gambar 27 : Contoh gambar mengenai warna yang telah menjadi
ciri khas dari Universitas Bina Nusantara
81
IV.2.9. Analisa Utilitas Bangunan
Analisa Sanitasi dan Plumbing
Sistem sanitasi meliputi :
Sistem distribusi air bersih :
Sumber air seluruhnya berasal dari PDAM
Sitem distribusi air kotor :
DISTRIBUSI AIR KOTOR KETERANGAN A. Air kotor Air kotor yang dihasilkan di apartemen
dosen ini, dapat ditampung didalam bak-bak penampungan. Setelah ai r kotor bersih dari zat-zat kimia yang ada didalamnya, ai r tersebut dapat digabungkan dengan penampungan air hujan dan dapat digunakan kembali
B. Kotoran padat Kotoran padat diolah melalui proses sewage treatment, dimana kotoran padat dari kloset dibuang melalui shaft, kemudian ditampung dalam tangki-tangki yang terdiri dari tangki klorinasi, tangki aerasi dan tangki setlink.
C. Air hujan Pemanfaat an air hujan sebagai satu nilai tambah didalam apart emen dosen ini. Air hujan dialirkan menuju bak penampungan. Bak penampungan ini dapat dibuka seperti kolam atau dapat tertutup. Unutk apartemen dosen ini bak penampungan akan terbuka seperti kolam dan diatas kolam diletakkan vegetasi air untuk membantu penguapan ai r yang dapat terjadi.
Analisa Sistem Penghawaan
Sistem penghawaan yang dapat digunakan pada bangunan dibagi
menjadi dua yaitu :
A. Sistem penghawaan alami
82
Sistem penghawaan alami merupakan suatu sistem yang
memasukkan udara dari luar ke dalam bangunan dengan cross
ventilation. Sistem penghawaan alami ini mempunyai beberapa sifat
yaitu :
Kelembapan angin sulit untuk dikontrol, semuanya tergantung
pada cuaca dan waktu.
Pendistribusian tidak merata.
Tidak bising.
Aliran angina membawa debu dan kotoran.
Tidak memerlukan perawatan khusus.
B. Sistem penghawaan buatan
Sistem penghawaan buatan ini merupakan suatu sistem yang
menggunakan AC ( air conditioner ) yang digerakkan oleh tenaga
listrik. Sistem penghawaan buatan ini mempunyai beberapa sifat
yaitu :
Suhu dan kelembapan dapat diatur
Distribusi udara lebih merata
Kebisingan relative kecil
Memerlukan perawatan khusus untuk mesin
Pengeroperasian mudah
Biaya pemasangan dan perawatan lumayan mahal
83
Analisa Sistem Pencegah Kebakaran dan Keamanan Bangunan
Apabila terjadi kebakaran pada bangunan apartemen dosen ini, maka
perlu diambil berbagai langkah-langkah pencegahan seperti :
Menggunakan alat pemadam kebakaran yang mudah dijangkau
dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Peralatan yang dapat
digunakan antara lain :
Fire Extinguisher :berupa tabung pemadam kimia yang
diletakkan pada setiap jarak 20 m dengan luas daerah
pelayanan 200 m. Tabung ini diletakkan menempel pada
dinding didalam ruangan.
Hydran : terdapat diluar dan didalam bangunan. Letaknya
harus mudah dijangkau oleh mobil kebakaran dan harus dapat
menjangkau ke setiap sudut didalam tapak.
Fire Hose : berupa selang yang disambungkan ke hydrant
dengan panjang 15-20 m. Alat ini terdapat diruang dalam dan
dapat juga diletakkan diluar bangunan.
Upaya penyelematan dengan menyediakan fasilitas bagi manusia
agar cepat dan mudah keluar dari bangunan, antara lain dengan
penyediaan tangga darurat untuk bangunan yang memiliki dua
lantai atau lebih, maupun pintu keluar yang cukup lebar dengan
arah bukaan keluar bangunan.
84
Selain itu, direncanakan jalan yang dapat dimasuki mobil
pemadam kebakaran dengan cepat hingga ke bangunan paling
ujung didalam kawasan.
Sedangkan untuk sistem pengamanan terhadap kriminal ada
beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu :
Pengontrolan secara manual melalui petugas security.
Melalui layar monitor CCTV.
Melalui alat-alat pendeteksi seperti infrared detector.
Analisa Sistem Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik utama berasal dari PLN yang didistribusikan
melalui panel utama dan sub panel pada masing-masing bangunan yang
kemudian akan disalurkan ke tiap unit-unit hunian. Letak dari sub panel
diusahakan letaknya tidak berjauhan dengan panel utama.
Untuk tenaga pengganti disediakan genset yang dapat mensuplay
minimal 30 % dari kebutuhan dari setiap unit-unit hunian dan kebutuhan
ruang-ruang yang lain.
Analisa Terhadap Petir
Apabila petir menyambar bisa mengakibatkan kerusakan pada setiap
peralatan elektronik, atau bahkan bisa mengakibatkan kebakaran apabila
85
tegangan yang dihasilkan oleh petir itu sangat besar. Ada beberapa cara
didalam menangani dan menghindari dari bahaya petir, yaitu :
Analisa Pembuangan Sampah
Didalam setiap bangunan bertingkat untuk sistem pembuangan
sampahnya ada beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu :
Box – box tempat pembuangan sampah pada setiap lantai
unitnya.
Box penampungan yang letaknya paling bawah yang berupa
ruangan khusus untuk sampah dan dilengkapi oleh kereta
pembuangan sampahnya.
ALTERNATIF KETERANGAN • Sistem Franklin-Rod Menangkal petir dengan pemasangan satu
tiang, dengan memberi perlindungan membentuk sudut 45 derajat pada daerah bangunan yang paling tinggi, karena kecenderungan petir adalah menyerang tempat tertinggi. Pada tiang terhubung kabel yang melewati sisi gedung dan berakhir pada tanah.
• Sistem Faraday Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem Franklin-Rod, dimana sistem kerja masih sama, yaitu memiliki tiang dan saluran melalui kabel. Perbedaannya adalah, pada sistem ini terdapat beberapa tiang dan satu tiang dengan tiang yang lain saling berhubungan melalui kabel.
• Sistem Thomas Sistem ini berbeda dengan kedua sistem diatas, sistem ini menggunakan sistem elektomagnetik yang menjangkau areal sejauh 4-6 m. walaupun petir yang menyambar tidak mengenai tiang penangkal, petir dapat t ernet ralisasi apabila masih dalam areal jagkauan
86
Pada dinding yang paling atas diberikan lubang untuk udara dan
dilengkapi oleh keran air untuk pembersihan atau pemadaman
sementara apabila terjadi kebakaran dilubang sampah tersebut.
Pada point ke dua diatas mengenai ruangan khusus untuk sampah,
ada beberapa fasilitas yang harus dilengkapi didalam ruangan tersebut antara
lain :
Keran air untuk pembersihan ruangan.
Sprinkler untuk mencegah apabila terjadi kebakaran secara tiba-
tiba.
Lampu sebagai penerangan.
Alat pendingin untuk bak sampah agar tidak terjadi pembusukan
didalamnya.
Ada dua sistem pembuangan sampah yaitu :
Melalui shaft sampah :
Pada tiap-tiap lantainya terdapat shaft pembuangan sampah
kemudian ditampung pada ruangan yang disediakan khusus sampah
pada lantai bagian bawah dan pada akhirnya dibawa oleh truck
sampah ke pembuangan terakhir.
Ditampung di tempat yang disediakan pada tiap unit :
Setiap sampah ditampung oleh masing-masing unit hunian
dan kemudian diangkut oleh petugas kebersihan secara manual.
87
Gambar 28 : gambar shaft pembuangan sampah
Berdasarkan berbagai pertimbangan diatas, maka sistem
pembuangan sampah dipilih dengan cara menggunakan shaft sampah pada
setiap lantainya ditinjau dari kemudahan penghuni dan bagian servis
bangunan.
IV.3. Aspek Lingkungan
IV.3.1. Analisa Lokasi dan Kedudukan Proyek
Kondisi Tapak
Tapak berada di JL. Kebon Jeruk Raya, Kemanggisan-Palmerah
Jakarta Barat.
Bentuk tapak
Luas tapak ± 14.000 m².
Kontur tapak datar.
88
Lokasi tapak terletak di dekat Wartel, Lippo bank, Kos-kosan, Rumah
Makan
dan
Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara.
Peta 4 : Lokasi tapak Apartemen Dosen Bina Nusantara
Ciri-ciri Tapak
Berada dikawasan yang padat penduduk, kebanyakan lahan digunakan
sebagai tempat tinggal khususnya kos-kosan.
Selalu terjadi kepadatan lalu lintas, terutama pada jam bubar kuliah. Hal
ini disebabkan karena pada jalan utama kebun jeruk ini terdapat
Universitas Bina Nusantara khususnya kampus Anggrek.
U
89
Juga tempat peribadatan seperti Mesjid, took-toko yang menjual alat-alat
tulis serta mini market Alfa Mart.
Batas tapak
Batas-batas tapak dari proyek ini adalah :
Sebelah Utara : Wartel dan rumah penduduk
Pada bagian utara dari lokasi tapak terdapat wartel, rumah makan dan
beberapa rumah penduduk.
Sebelah Selatan : Kos-kosan, lippo bank dan rumah penduduk
90
Pada bagian selatan dari lokasi tapak terdapat beberapa kos-kosan, lippo
bank, beberapa took yang menjual alat tulis menulis dan beberapa rumah
penduduk
Sebelah Timur : Kos-kosan, dan rumah penduduk
Pada bagian selatan dari lokasi tapak terdapat beberapa kos-kosan, lippo
bank, beberapa took yang menjual alat tulis menulis dan beberapa rumah
penduduk
Sebelah Barat : Jln.Rawa Belong, bengkel, toko hand phone
dan rumah penduduk
91
Pada bagian barat dari lokasi tapak terdapat beberapa toko yang menjual
berbagai macam kebutuhan hand phone, bengkel, rumah makan dan
beberapa rumah penduduk
Data Tapak
Ada beberapa kententuan-ketentuan yang dimiliki oleh tapak dengan luas ±
14.000 m² ini adalah :
Peruntukkan : bangunan hunian (tempat tinggal dosen)
Luas Lahan : ± 14.000 m²
KDB : 60 % x 14.000 = 8.400 m²
KLB : 3 x 14.000 = 42.800 m²
GSB :
- Utara : 3 m
- Selatan : 4 m
- Timur : 4 m dan 3 m
92
- Barat : 9 m
Lapis Bangunan : 5 lapis / lantai.
IV.1.2. Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak
Lokasi apartemen ini terletak di jalan utama Kebun Jeruk Raya
Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat. Pada jalan ini juga terdapat Kampus
Anggrek yang merupakan kampus utama dari Universitas Bina Nusantara.
Pada lokasi ini juga terdapat kos-kosan bagi mahasiswa dan bagi orang-
orang yang sudah bekerja, perkantoran, Lippo Bank serta banyak terdapat
rumah makan dan toko-toko yang menjual majalah dan alat tulis menulis
sehingga memudahkan bagi dosen dan mahasiswa untuk memenuhi
kebutuhan untuk mengajar maupun belajar.
Lokasi ini juga sering dilalui oleh kendaraan-kendaraan angkutan
umum dan sering kali mengakibatkan kemacetan yang cukup parah pada
daerah sekitar. Akan tetapi, lokasi dari apartemen sangat mudah untuk
diakses dan daerah sekitarnya sangat aman karena lokasi apartemen ini
terletak tepat berada pada jalan utama Kebun Jeruk Raya Kemanggisan-
Palmerah Jakarta Barat.
IV.1.3. Analisa Main Entrance
Menurut Neufert Achitect Data ada beberapa kriteria mengenai Main
Entrance antara lain :
93
Jalur sirkulasi disekitar tapak dikelilingi oleh 2 jalan yaitu :
Jalan 1 : Jln. Kebun Jeruk Raya
Jalan 2 : Sebuah gang kecil
Dari kondisi tapak yang dikelilingi oleh dua buah ruas jalan, hanya
terdapat satu alternatif terhadap pencapaian ke dalam tapak. Alternatif
tersebut adalah :
Dari Jln. Kebun Jeruk Raya. Dimana pada jalan ini terdapat arus lalu
lintas yang sangat padat khususnya pada jam-jam pergi dan pulang
kantor dan juga pada saat jam-jam bubaran kuliah. Lebar jalan
adalah 26 m, terdapat dua buah arus jalan tanpa pembatas jalan dan
pada umunya dilewati oleh kendaraan umum. Dengan kondisi tapak
yang seperti ini, maka Jln. Kebun Jeruk Raya ini menjadi satu-
satunya alternatif didalam menentukan pencapaian terhadap Main
Entrance kedalam tapak, walaupun terdapat dua buah jalan lainnya
KERITERIA KETERANGAN A. Lebar jalan Lebar jalan utama didalam sebuah
pemukiman dengan lalu lintas dua arah adalah 5.5 m
Untuk lebar jal an servis 2 arah yang digunakan untuk kendaraan berat adal ah 5 m
Untuk jalan 2 arah bagi pintu samping yang terletak didaerah pemukiman sert a terbatas bagi mobil, lebar jalan adalah 4 m
B. Jarak belok kendaraan dengan sudut belok 90 derajat
Untuk panjang mobil 3 – 5 m adalah 2.6 – 4.55 m
Untuk panjang mobil 10.7 m adalah 7.6 m Untuk panjang mobil 12.2 m adalah 8.5 m Untuk panjang mobil 13.7 m adalah 10.4 m
C. Letaknya Minimal 30 m dari persimpangan jalan Pada jalan yang kepadatan arusnya relative
rendah Mudah terlihat
94
yang terletak di sebelah kanan dan kiri dari lokasi tapak. Ini ditinjau
dari ukuran lebar dari masing-masing jalan yang hanya 6 – 8 m.
Kedua jalan ini sangat tidak memungkinkan untuk dilalui oleh dua
kendaraan yang searah maupun yang berlawanan arah. Akan tetapi
jalan yang kedua bisa dijadikan alternatif untuk side entrance.
Dipilihnya Jln. Kebun Jeruk Raya sebagai satu-satunya alternatif
untuk pencapaian ke Main entrance juga ditinjau dari beberapa
analisa dibawah ini yaitu :
Analisa 1 :
SERVICE
IN
OUT
U
95
Analisa 2 :
KEUNTUNGAN KERUGIAN • Arah pencapaian masuk kendaraan
lebih terarah • Arah pencapaian masuk searah dengan
arah jam pulang para dosen
• Untuk masuk kedalam side entrance agak membingungkan
SERVICE
OUT
IN
KEUNTUNGAN KERUGIAN
U
96
Analisa 3 :
• Adanya pemberitahuan mengenai bangunan yang dituju baru main entrancenya.
• Arah pencapaian entrance pintu masuk terlalu jauh
SERVICE
IN
OUT
U
97
Lebar jalan 26 m. jarak satu ruas jalan adalah 13 m. lebar 1 mobil
adalah 1.5 – 2.5 m.
Kendaraan dari arah selatan akan melewati Jln. Palmerah.
Kendaraan dari arah utara akan berbelok masuk ke tapak melewati
Jln. Kebun Jeruk Raya tanpa adanya rambu dan pembatas jalan.
Kendaraan akan beradu dengan kendaraan dari arah selatan Jln.
Kebun Jeruk raya.
Mudah terlihat karena terletak dijalan utama dan dilewati oleh
kendaraan-kendaraan umum.
KEUNTUNGAN KERUGIAN • Terlihat dari segala sisi • Mudah dalam pencapaian
• Apabila banyak kendaraan yang keluar dan masuk akan mengakibatkan kemacetan di daerah sekitar tapak.
• Jarak antara in dan aoutnya terlalu sempit sehingga terlihat tidak maksimal
U
98
Peta 5 : Jln. Kebun Jeruk Raya sebagai satu-satunya
Alternatif untuk pencapaian Main Entrance
IV.1.4. Analisa Sirkulasi dalam Tapak
Didalam buku Architecture Form, Space and Order oleh francis
D.K. Ching, sirkulasi dapat dibentuk menjadi 7 pola antara lain :
Linier Menerus Linier Bertekuk
Linier Berpotongan Linier Bercabang
Linier Berbelok Linier Melingkar
99
Radial
Berdasarkan berbagai pertimbangan diatas, maka sirkulasi didalam
tapak bangunan apartemen dosen ini dipilih sirkulasi dengan bentuk yang
linier khususnya bentuk linier yang bercabang.
IV.1.5. Analisa Tata Ruang Luar
Arsitektur didalam dunianya selalu dikaitkan dengan ruang. Jenis-
jenis ruang didalam arsitektur terbagi menjadi dua bagian, yaitu : ruang dalam dan
ruang luar. Ruang luar merupakan ruang binaan manusia didalam memberikan
suatu rasa nyaman dan kepuasan. Ada beberapa manfaat dari ruang luar ini yaitu :
KEUNTUNGAN KERUGIAN Sirkulasi jelas dan terarah Mudah disesuaikan dengan tapak yang
berkontur Mudah dalam pencapaian ke bangunan
Kurang efisien karena mebutuhkan banyak ruang
KEUNTUNGAN KERUGIAN Memusatkan kegiatan atau orientasi Efisiensi tinggi Langsung dan mudah untuk mencapai titik
tertentu Penyesuaian terhadap kontur cukup baik
Arah sirkulasi terpusat pada satu titik sehingga perhatian ke titik-titik lainnya berkurang
100
Sebagai ruang tangkap visual.
Sebagai ruang pengikat kegiatan yang ada didalam tapak.
Sebagai pendukung dari penampilan bangunan.
Sebagai penyegar suasana disekitar bangunan.
Sebagai ruang peralihan antara kegiatan yang berbeda.
Sebagai pengarah sirkulasi.
Sebagai pelindung, peneduh dan penyangga terhadap suara.
Sebagai ruang untuk berinteraksi sosial.
Sebagai sarana untuk menciptakan suatu skala ruang.
Ruang luar ini juga tidak bisa tercipta dengan sendirinya. Oleh
karena itu, ada beberapa elemen-elemen pembentuk ruang luar yang
berperan penting sebagai peneduh terhadap sinar matahari dan penyaring
terhadap kotornya udara yang disebabkan oleh polusi dari kendaraan-
kendaraan bermotor. Elemen-elemen tersebut dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu elemen lunak ( soft material ), elemen keras ( hard material ) dan
elemen pengisi buatan.
JENIS ELEMEN PENGERTIAN FUNGSI
101
A. Elemen lunak ( soft material )
Yang dimaksud dengan elemen lunak at au soft material adal ah penghijauan atau vegetasi
Pengontrol radiasi matahari dan angina. Dengan kemampuannya yang dapat meneyerap panas maka dapat menimbulkan pengaruh terhadap perbedaan suhu
Penyaring udara kotor, debu dan sebagai penahan terhadap polusi suara
Panahan silau dan panas dari sinar matahari
Pembatas fisik untuk membantu membatasi kegiatan at au ruang aktivitas dan juga dapat berfungsi sebagai pengarah gerakan manusia serta memberikan kesan estetis terhadap suatu lingkungan
Elemen keras ( hard material )
Yang dimaksud dengan elemen keras atau hard material adalah pengerasan. Pengerasan sendiri t erbagi menjadi dua yaitu : Pengerasan terhadap
kendaraan Pengerasan terhadap
pedestrian
Pengerasan terhadap
kendaraan biasanya menggunakan aspal atau conblok
Pengerasan terhadap
pedestrian biasanya dipilih bahan-bahan yang memperhatikan factor dari iklim tropis dan kenyaman bagi pejalan kaki
Elemen pengisi buatan Yang dimaksud dengan elem pengisi buatan adal ah seperti kolam, bangku taman, lampu taman, dll.
Sebagai pemanis penataan ruang luar
Sebagai penyegar suasana agar terasa nyaman dan enak untuk dipandang
102
Gambar 29 : contoh-contoh elemen lunak ( tumbuh-tumbuhan )
Gambar 30 : contoh-contoh elemen keras ( aspal )
Gambar 31 : contoh-contoh elemen pengisi buatan ( bangku taman dan lampu taman
IV.1.6. Analisa Zoning
Ada beberapa alternatif yang diterapkan untuk mendapatkan analisa zoning
yang baik dan menunjang semua kegiatan yang berlangsung didalam maupun luar
tapak agar tidak terganggu dengan keadaan disekitarnya.
Alternatif 1
103
Alternatif 2
AREA SERVICE
AREA PUBLIK
AREA SEMI
PUBLIK
AREA PRIVATE
KEUNTUNGAN KERUGIAN Luasan ruang untuk servis bisa
diminimalkan Pelayanan terhadap zona privat e lebih
maksimal
Kurang pelayanan terhadap zona public dan semi public
Pencapai an lebih jauh
104
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
V.1. Konsep Dasar Perancangan
Merencanakan sebuah hunian yaitu bangunan apartemen yang lebih
dikhususkan untuk para dosen yang berfungsi sebagai pemenuhan akan
kebutuhan tempat tinggal si penghuni bersama keluarganya.
Merencanakan sebuah hunian dengan fasilitas – fasilitas yang memadai dan
tentunya sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dari si penghuni.
Merencanakan sebuha hunian yang ama dan nyaman serta dapat memenuhi
kebutuhan dari si penghuni.
Merencanakan sebuah hunian yang dapat memberikan nilai tambah dan dampak
positif bagi lingkungan disekitarnya.
AREA PRIVATE AREA
PUBLIK
AREA SEMI
PUBLIK AREA
SERVICE
KEUNTUNGAN KERUGIAN Zona servis melayani secara langsung
semua area zona privat, semi public dan public
Pencapai an lebih mudah karena sesuai dengan letak side entrance
Memerlukan luasan yang lebih besar untuk daerah servis