bab iv analisa iv.1. aspek manusia iv.1.1. analisa pelaku...

67
38 BAB IV ANALIS A IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan Dibawah ini adalah yang menjadi pelaku kegiatan didalam bangunan Apartemen Dosen Bina Nusantara antara lain : Pengelola apartemen : Pengelola apartemen yang dimaksud adalah Universitas Bina Nusantara itu sendiri, dimana Universitas Bina Nusantara sebagai owner yang bertanggung jawad atas dibangunnya Apartemen Dosen ini yang peruntukkannya hanya dikhususkan untuk para dosen yang mengajar di Universitas Bina Nusantara. Penghuni / Penyewa apartemen : Penghuni apartemen yang dimaksud adalah para dosen yang telah menyewa secara sah dan mempercayai apartemen dosen ini sebagai alternatif untuk tempat tinggalnya serta memiliki hak secara penuh untuk mempergunakan setiap fasilitas-fasilitas yang telah disediakan didalam apartemen ini. Dosen-dosen didalam Universitas Bina Nusantara sendiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu dosen tetap, dosen home base dan dosen non home base.

Upload: vothien

Post on 09-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

38

BAB IV

ANALISA

IV.1. Aspek Manusia

IV.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan

Dibawah ini adalah yang menjadi pelaku kegiatan didalam bangunan

Apartemen Dosen Bina Nusantara antara lain :

Pengelola apartemen :

Pengelola apartemen yang dimaksud adalah Universitas Bina

Nusantara itu sendiri, dimana Universitas Bina Nusantara sebagai owner

yang bertanggung jawad atas dibangunnya Apartemen Dosen ini yang

peruntukkannya hanya dikhususkan untuk para dosen yang mengajar di

Universitas Bina Nusantara.

Penghuni / Penyewa apartemen :

Penghuni apartemen yang dimaksud adalah para dosen yang telah

menyewa secara sah dan mempercayai apartemen dosen ini sebagai

alternatif untuk tempat tinggalnya serta memiliki hak secara penuh untuk

mempergunakan setiap fasilitas-fasilitas yang telah disediakan didalam

apartemen ini. Dosen-dosen didalam Universitas Bina Nusantara sendiri

dibagi menjadi tiga bagian yaitu dosen tetap, dosen home base dan dosen

non home base.

Page 2: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

39

Pengunjung / Tamu :

Pengunjung apartemen yang dimaksud adalah setiap orang atau

kerabat dari si penghuni yang berkunjung kedalam apartemen tersebut.

pengunjung disini dapat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu pengunjung

khusus dan pengunjung umum.

DOSEN UNIVERSITAS

BINA NUSANTARA

DOSEN TETAP

DOSEN HOME BASE

DOSEN NON HOME

BASE

Dosen tetap di Universitas Bina Nusantara adalah dosen yang hanya mengajar di Universitas Bina Nusantara dan tidak diperbolehkan untuk mengajar di Universitas yang lain

Dosen home base Universitas BIna Nusantara adalah dosen yang diperbolehkan untuk mengajar di Universitas yang lain selain di Universitas Bina Nusantara

Dosen non home base Universitas Bina Nusantara adalah dosen yang mengajar untuk Universitas Bina Nusantara dan Universitas yang lain, tetapi tempat utamanya bukan di Universitas Bina Nusantara

Page 3: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

40

Service :

Service yang dimaksud adalah orang-orang yang tidak terlibat secara

langsung terhadap setiap kegiatan yang terjadi didalam bangunan

PENGUNJUNG APARTEMEN

DOSEN

PENGUNJUNG KHUSUS

PENGUNJUNG UMUM

Pengunjung khusus adalah pengunjung yang memang mempunyai hubungan secara langsung dengan si penghuni apartemen, sehingga bisa secara langsung menuju kedalam setiap unit yang dibutuhkan.

Pengunjung umum adalah para kerabat kerja atau teman yang tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan si penghuni apartemen sehingga memerlukan suatu tempat yang berfungsi sebagai ruang tunggu dan tidak bisa secara langsung menuju kedalam setiap unit yang dibutuhkan

Page 4: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

41

apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos, cleaning

servis dll.

Ada beberapa tuntutan dari penghuni apartemen dosen sebagai

pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal mereka dan juga

ini merupakan tuntutan paling dasar dari setiap manusia didalam huniannya

yaitu :

Kenyamanan

Suatu kondisi dimana terjadi suatu sistem baik didalam apartemen

seperti tata ruang, tata suara, tata udara, dll, sehingga penghuni akan

merasa betah tinggal didalam apartemen.

Keamanan

Suatu kondisi dimana keadaan dari setiap orang bisa terjaga dengan

baik, misalnya dengan adanya pos-pos jaga atau portal disetiap pintu

masuk dan pintu keluar.

Privasi

Yang dimaksud dengan privasi disini adalah suatu kondisi kehidupan

yang bisa memberikan kebebasan bagi setiap orang dalam melakukan

berbagai aktivitasnya tanpa adanya campur tangan dari orang lain.

Sosialisasi

Yang dimaksud dengan sosialisasi disini adalah suatu kondisi

lingkungan manusia yang terkadang ingin menciptakan suatu suasana

Page 5: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

42

kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama agar bisa memperbanyak

teman dan terhindar dari masalah kecemburuan sosial.

Teritorial

Territorial atau wilayah yang dimaksud disini adalah adanya batasan-

batasan wilayah yang jelas mengenai setiap batasan-batasan umum

dimana bisa di lalui dan ditempati oleh semua orang dan mengenai

setiap batasan-batasan privasi yang hanya bisa dilaui dan ditempati oleh

orang-orang tertentu saja.

IV.1.3. Analisa Kegiatan Pelaku

Pengelola apartemen dosen

DATANG (PENGELOLA)

KENDARAAN PEJALAN KAKI

TEMPAT KERJA

ISTIRAHAT

PULANG

FEED BA

CK

Page 6: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

43

Penghuni apartemen dosen :

Pengunjung apartemen dosen :

Pengunjung khusus :

DATANG (PENGHUNI)

KENDARAAN PEJALAN KAKI

PARKIRAN HALL UTAMA

LIFT FASILITAS

UNIT HUNIAN

DATANG (TAMU)

KENDARAAN BERJALAN KAKI

PARKIRAN HALL UTAMA

RECEPTIONIST FASILITAS

LIFT

PULANG UNIT HUNIAN

FEED BA

CK

Page 7: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

44

Pengunjung umum :

Service

DATANG (TAMU)

KENDARAAN PEJALAN KAKI

HALL UTAMA

PARKIRAN

RECEPTIONIST

FASILITAS MELAKUKAN AKTIVITAS

PULANG

PETUGAS SERVICE

PARKIR SERVICE

PARKIR HUNIAN

FASILITAS

FEED BA

CK

Page 8: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

45

IV.1.3. Analisa Penghuni

Yang dimaksudkan dengan penghuni apartemen dosen disini adalah

para dosen yang telah menyewa dan membayar sesuai dengan penghasilan mereka

serta mempercayai apartemen dosen ini sebagai hunian yang bisa memenuhi semua

kebutuhannya terutama kebutuhan papan. Dibawah ini adalah tabel mengenai

presentase harga sewa Apartemen Dosen yang pantas untuk ditawarkan bagi para

dosen di Universitas Bina Nusantara, dan tabel ini diperoleh melalui pembagian

kuisioner kepada semua dosen yang ada di Universitas Bina Nusantara.

Berdasarkan dengan data yang diatas, maka diambil kesimpulan

bahwa apartemen dosen ini merupakan apartemen yang khusus untuk kalangan

menengah dengan harga sewa yang diinginkan setiap bulannya ada Rp.500.000 –

Rp.1.000.000 / bulan.

Analisa Tipe Keluarga Penghuni

Tipe-tipe dari penghuni apartemen ini yaitu dosen bisa dikelompokkan

menjadi beberapa kelompok seperti dibawah ini :

Dosen yang belum menikah.

Dosen yang belum mempunyai anak.

HARGA SEWA APARTEMEN PRESENTASE

• Rp.500.000 – Rp.1.000.000 / bulan 72 % ( 144 orang ) • Rp.1.000.000 – Rp.2.500.000 / bulan 18,5 % ( 37 orang ) • < Rp.2.500.000 / bulan 9.5 % ( 19 orang )

Page 9: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

46

Dosen dengan 1 anak.

Dosen dengan 2 – 3 anak.

Dosen dengan < 3 anak

Dan dibawah ini merupakan tabel hasil presentase mengenai tipe-tipe

keluarga dosen yang ada di Universitas Bina Nusantara yang diperoleh berdasarkan

dengan hasil kuisioner yang telah dibagikan :

TIPE KELUARGA DOSEN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PRESENTASE

• Dosen yang belum menikah 36 % • Dosen yang telah menikah tetapi belum

mempunyai anak 0.5 %

• Dosen yang telah mempunyai 1 anak 17.5 % • Dosen yang telah mempunyai 2 – 3 anak 36.5 % • Dosen yang telah mempunyai < 3 anak 9.5 % • Total 100 %

Analisa Karakteristik Penghuni

Kebutuhan ruang pada suatu unit apartemen akan sangat bergantung kepada

penghuninya, sehingga perlu menganalisa karakteristik penghuninya yang antara

lain adalah sebagai berikut :

KARAKTERISTIK

ANALISA ARAHAN

1. Berpendidikan tinggi Menyediakan fasilitas yang dapat menambah pengertahuan dan memperluas wawasan diluar pekerjaannya

Fasilitas internet yang lengkap dan beberapa siaran TV luar negeri

2. Hubungan dengan keluarga yang relative dekat

Penyediaan ruang unutk berinteraksi yang nyaman dan menyenangkan dengan keluarga pada setiap unit hunian

R.keluarga dan R.makan yang memiliki hubungan yang akrab dan mendapat view yang bagus

3. Mempunyai jumlah Memenuhi kebutuhan ruang Ruang-ruang public dan semipublic

Page 10: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

47

anggota keluarga yang relative kecil

setiap penghuni secara efisien tanpa membuat suatu ruangan merasa sesak dan memiliki fasilitas untuk para anggota keluarga

menggunakan sekat yang seminimal mungkin dan adanya fasilitas children playground, tempat penitipan anak serta mini market

4. Membutuhkan privasi dan tingkat keamanan yang tinggi

Ruang yang dapat menjamin privasi dari si penghuni dan penjagaan sistem keamanan yang baik serta terorganisir

Penggunaan sistem intercom dan CCTV selama 24 jam secara penuh

5. Membutuhkan waktu untuk bersantai setelah seharian bekerja

Menyediakan tempat untuk melepas lelah dan bersantai setelah bekerj a sehari an

Dilengkapi dengan fasilitas cafeteria, sarana olahraga, dll

6. Kenyamanan didalam hunian

Kenyamanan visual

View yang baik Tidak silau Tidak ada ruang gelap Penerangan alami

Kenyamanan audio Kenyamanan thermal

Massa hunian jauh dari jalan raya

Tumbuh-tumbuhan sebagai buffer

Adanya bukaan yang optimal Material bangunan yang bisa

menyerap panas Air Conditioner ( AC )

7. Memeperhatikan

penampilan Pada setiap bangunan harus menyediakan fasilitas yang dapat menunjang penampilan

Penyediaan fasilitas olahraga, laundry, salon dll

8. Menyewa pengasuh anak

Untuk mencegah apabila kedua-duanya mempunyai pekerjaan dan diharuskan untuk pulang pada sore / malam hari

Menyediakan kamar untuk baby sitter

Analisa Karakteristik Tipe Keluarga Penghuni

TIPE-TIPE KELUARGA

DOSEN KARAKTERISTIKNYA

A. Dosen yang belum menikah

Dinamis Suka berkelompok dengan teman sesame dosen yang sebaya Mempunyai semangat yang tinggi dalam melakukan sesuatu Mudah bersosialisasi Mementingkan keamanan dan kenyamanan untuk dirinya

sendiri Memiliki kesan privasi yang tinggi Hanya membutuhkan satu kamar tidur

B. Dosen yang belum mempunyai anak

Dosen yang belum mempunyai anak mempunyai karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan dosen yang belum menikah. Akan tetapi ada beberapa hal yang menjadi kebutuhan tambahan apabila salah satu individu saja yang bekerja sedangkan yang

Page 11: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

48

satu tetap berada ditempat tinggal yaitu : Sangat pentingnya kegiatan bersosialisasi antar sesama

penghuni Kemauan untuk beraktivitas yang sangat tinggi Tetap memiliki kesan privasi yang tinggi Membutuhkan satu tempat tidur saja

C. Dosen dengan satu anak Sangat memperhatikan perkembangan anaknya Masih mempunyai waktu yang cukup untuk berkumpul

dengan teman sesame dosen Lebih bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga Memiliki kesan privasi yang tinggi Membutuhkan lebih dari satu kamar tidur

D. Dosen dengan 2 – 3 anak

Membuthkan kebutuhan ruang yang lebih banyak, terutama untuk anak-anaknya yang sudah mulai remaja

Hal tersebut diatas memungkinkan keleluasan pribadi lebih dapat terjamin

Persyarat an kebutuhan ruang meningkat baik kualitas dan kuantitas, karena kegiatan meningkat dan kompleks

Kegiatan ibu lebih banyak mengatur rumah tangga dan kegiatan pertemuan sesama ibu-ibu

Kegiatan ayah lebih banyak kosentrasi pada pekerjaan kantor

Bisa memiliki lebih dari satu kendaraan

E. Dosen dengan anak lebih dari < 3 anak

Keadaan anak yang lebih dominant belaj ar dan bermain, menuntut ketenangan dan kebutuhan yang makin komlepks

Aktivitas dari pasangan lanjut usia lebih banyak didalam tempat tinggal sehingga menuntut orientasi bangunan yang lebih baik

Kelompok ini bisa ditempatkan pada unit pent house dengan jumlah kamar 4-5 kamar.

Berdasarkan semua data yang didapat, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa

adanya perbedaan antara pengunjung khusus dan pengunjung umum. Dimana

pengunjung khusus adalah orang-orang yang mempunyai hubungan secara langsung

dengan si penghuni ( kerabat keluarga ) sedangkan pengunjung umum adalah

orang-orang yang tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan si penghuni

( teman, sahabat, dll ). Oleh karena itu dibutuhkannya ruang informasi atau

receptionist sebagai pusat orientasi tamu.

Page 12: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

49

IV.2. Aspek Bangunan

IV.2.1. Analisa Bentuk dan Massa Bangunan

Setiap bangunan yang dibangun memiliki bentuk-bentuk dasar yang

mendasari pembangunannya, seperti segitiga, segi empat dan lingkaran. Penentuan

bentuk-bentuk tersebut juga didasari pada 3 hal yaitu :

Kegiatan yang ditampung.

Keadaan tapak dan lingkungan sekitar.

Efisiensi ruang.

Ada dua jenis sirkulasi didalam tapak yaitu sirkulasi kendaraan dan sirkulasi

untuk manusia atau pejalan kaki. Menurut buku Architecture Form, Space and

Order oleh Francis D,K Ching bentuk dasar bangunan secara umum terbagi

menjadi 3 bagian yaitu :

Segitiga

KEUNTUNGAN KERUGIAN • Bentuknya stabil dan berkarakter kuat • Apabila digabungkan bisa membentuk

bentuk-bentuk geometris yang lainnya seperti segi enam, dll

• Orientasi ruang pada setiap sudut-sudutnya

• Tidak terlalu efisien • Kurang fleksibel • Sulit didalam menata lay-out ruangan • Tidak sesuai dengan bentuk tapak yang

disediakan

Page 13: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

50

Segi empat

Lingkaran

• Pengembangan ruang pada ketiga sisinya

KEUNTUNGAN KERUGIAN • Bentuknya statis dan mudah untuk

dikembangkan • Mudah didalam menata lay-out

ruangan • Ruang memiliki efisiensi yang tinggi • Mudah digabungkan dnegan bentuk

yang lain • Sesuai dengan bentuk tapak yang

disediakan

• Orientasi ruangnya cenderung statis

Page 14: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

51

Ada beberapa tinjauan dan pertimbangan yang harus diperhatikan

didalam pemilihan bentuk massa bangunan yaitu :

Bentuk tapak dan lingkungan sekitar harus sesuai.

Adanya kesan fleksibilitas dan efisiensi ruang yang tinggi.

Keadaan tapak yang pada umumnya berbentuk segi empat.

Karakter bangunan bisa mencerminkan sifat dari kegiatan

bangunannya.

Kegiatan yang terjadi didalam Apartemen Dosen ini yang

sifatnya memerlukan ketenangan.

Sedangkan didalam penyusunan komposisi massa bangunan, ada

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Program ruang beserta syarat-syaratnya, letak fungsi, ketetapan

ukuran, klasifikasi hirarki ruang, cahaya dan view yang baik.

Keadaan disekitar tapak apakah akan membatasi bentuk dari

bangunan yang akan dibangun nantinya atau mungkin bisa

mengembangkan bentuk dari bangunan yang akan dibangun

KEUNTUNGAN KERUGIAN • Bentuknya halus tanpa ada sudut • Mempunyai orientasi ruang yang

memusat dan statis • Indah dilihat dari luar

• Sulit didalam menata lay-out ruangnya • Sulit digabungkan dengan bentuk yang

lain • Sulit dikembangkan • Tingkat fleksibilitas ruang rendah • Tidak sesuai dengan bentuk tapak yang

disediakan

Page 15: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

52

nantinya, sehingga menjadi sebuah bentuk bangunan yang

berbeda dengan bentuk-bentuk bangunan yang ada disekitarnya.

Adanya pertimbangan dari segi estetika dan ekspresi bentuk yang

disesuaikan dengan topik, judul dan tema yang diambil.

Dibawah ini adalah tabel dengan sistem score mengenai analisa dari

ketiga bentuk dasar bangunan diatas :

KRITERIA SEGITIGA KOTAK LINGKARAN • Bentuk terhadap

tapak 2 3 1

• Fungsi ruang 2 3 2 • Pengenbangan

ruang 2 3 1

• Orientasi massa bangunan 2 3 1

• Estetik 2 2 3 • Total 10 14 8

Keterangan : 1 = cukup menentukan, 2 = menentukan, 3 = sangat menentukan

Dengan melihat hasil pertimbangan-pertimbangan diatas dan bentuk

dari lokasi tapak, maka kesimpulannya adalah bahwa Apartemen Dosen

Universitas Bina Nusantara ini nantinya didalam perencanaan dan

perancangannya akan menggunakan bentuk dasar segiempat.

Page 16: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

53

IV.2.2. Analisa Karakteristik dan Penampilan Bangunan

Suatu karakter dan penampilan bangunan dapat menampilkan fungsi

dari bangunan tersebut sebagai hunian bagi para dosen Universitas Bina

Nusantara, dengan beberapa kriteria sebagai berikut :

Gambar 26 : contoh gambar-gambar bangunan yang berkonsep arsitektur modern

KRITERIA ARAHAN A. Mencerminkan hunian Bentuk jendela

Balkon B. Identitas bangunan dan prestige Penampilan bangunan dengan mengambil

beberapa ciri khas dari Universitas Bina Nusantara seperti corak warna, bentuk bangunan, dll sehingga bangunan apartemen dosen ini bisa berbeda dengan bangunan apartemen pada umumnya.

C. Modern Bentuk yang dinamis sesuai dengan gaya hidup dari dosen

Bentuk facade bangunan Bentuk struktur bangunan

D. Tropis Penataan ruang luar Vegetasi Bahan bangunan

Page 17: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

54

IV.2.2. Analisa Interaksi Bangunan terhadap Iklim

Analisa Iklim di Indonesia

Indonesia adalah negara yang secara geografis terletak di sekitar

garis khatulistiwa dengan bentuk negara kepulauan serta lautan yang luas

sehingga memiliki tingkat kelembaban yang relatif tinggi. Indonesia

menurut letak geografis, memiliki iklim tropis lembab.

Ciri-ciri iklim di Indonesia adalah sebagai berikut:

Kelembaban tinggi pada hampir seluruh daerah di Indonesia, baik

pada musim hujan maupun musim panas. Kelembaban rata-rata

sepanjang tahun adalah 80%. Ciri ini dapat terlihat dari keadaan

langit yang selalu berawan sehingga terik matahari lebih terbatas dan

tidak langsung kontak dengan permukaan bumi.

Keadaan awan di Indonesia mempengaruhi kestabilan temperatur

udara secara umum di Indonesia. Perbedaan suhu antara siang dan

malam hari tidak terlampau besar, yaitu berkisar antara 2° - 5°

celcius.

Akibat radiasi sinar matahari yang tidak merata pada permukaan

bumi, maka terjadilah perbedaan temperatur dan tekanan udara.

Dengan perbedaan temperatur dan tekanan udara inilah terjadi

pergerakan udara / angin dari tempat yang bertekanan tinggi ke

tempat yang bertekanan rendah dan dari tempat yang suhunya lebih

panas ke tempat yang suhunya lebih rendah.

Page 18: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

55

Setelah menganalisa ciri-ciri iklim yang terjadi di Indonesia maka

diambil kesimpulan bahwa nantinya bangunan Apartemen Dosen Bina

Nusantara ini harus dapat mengatasi iklim tropis lembab dan dapat

mengoptimalkan kondisi tersebut untuk mencapai tingkat kenyamanan yang

maksimal pada ruangan dengan tetap berkonsep arsitektur modern.

ASPEK ELEMEN ARAHAN A. Kenyamanan

Thermal B. Kenyamanan

Visual

Keterbukaan Bayangan ( untuk

memperkecil kapasitas pemanasan didalam ruangan )

Ventilasi ( untuk

mempertahankan kesejukan udara dan untuk menghindari penggunaan energi yang berlebih dengan pengudaraan buatan

Konduksi panas matahari Pendinginan ( untuk

menghindari panas yang mengenai atap, juga mendinginkan serta menyegarkan udara disekitarnya sehingga udara yang masuk menjadi segar

Pencahayaan alami

Massa transparan, mempunyai bidang-bidang bukaan

Orientasi terhadap gerakan matahari

Penggunaan sun shading pada unit hunian

Memerhatikan sudut jatuh matahari

Orientasi terhadap arah angin Massa yang relative tipis Susunan massa yang

memungkinkan terjadinya gerakan udara

Rongga pada bangunan Badan bangunan yang

menghadap ke barat diusahakan seminimal mungkin

Pelindung pada fasade barat antara lain berupa pohon, shading dll

Kolam air Tanaman merambat Roof garden

Orientasi bangunan Cahaya tidak langsung, tidak

menyilaukan Bukaan proposional

Page 19: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

56

IV.2.3. Analisa Orientasi Massa Bangunan

Alternatif 1

Alternatif 2

SERVICE

FASILITAS OLAHRAGA

BANGUNAN PENGELOLA

HUNIAN

ANALISA MATAHARI ANALISA KEBISINGAN • Keseluruhan badan bangunan

menerima panas sinar matahari • Efisien terhadap lahan • Mengikuti bentuk lahan

• Kebisingan diredam secara langsung oleh bagian yang memanjang dari bangunan.

HUNIAN

SERVICE

BANGUNAN PENGELOLA

FASILITAS OLAHRAGA

U

U

Pusat kebisingan

Pusat kebisingan

Page 20: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

57

Alternatif 3

Berdasarkan dari analisa orientasi matahari dan kebisingan, maka diambil

kesimpulan bahwa orientasi massa bangunan yang cocok dengan bangunan

Apartemen Dosen ini adalah alternatif yang ke dua.

ANALISA MATAHARI ANALISA KEBISINGAN • Sisi memanjang dari bangunan tidak

terkena sinar matahari secara langsung • Efisien terhadap lahan • Mengikuti bentuk tapak

• Dampak yang dihasilkan oleh kebisingan jalan, tidak diterima secara

langsung oleh badan bangunan.

BANGUNAN PENGELOLA FASILITAS

OLAHRAGA HUNIAN SERVICE

ANALISA MATAHARI ANALISA KEBISINGAN • Sinar matahari yang baik tidak

diperoleh dengan maksimal • Tidak efisien terhadap lahan • Tidak sesuai bentuk tapak

• Suara bising yang dihasilkan akan memantul diantara dinding bangunan, sehingga menimbulkan suara-suara yang mengganggu.

U

Pusat kebisingan

Page 21: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

58

IV.2.4. Analisa hubungan ruang dalam bangunan

Hubungan ruang secara makro

PENGELOLA SERVICE

HALL UTAMA

MAIN ENTRANCE

UNIT HUNIAN

FASILITAS PENUNJANG

FASILITAS OLAHRAGA

FASILITAS UMUM

FASILITAS KOMERSIAL

OUTDOOR INDOOR

Page 22: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

59

Hubungan Ruang Secara Mikro

Pengelola

Unit Hunian

RUANG RAPAT

RUANG PIMPINAN

RUANG ADMINISTRASI

RUANG SEKRETARIS

MAIN ENTRANCE

HALL UTAMA

WAITING ROOM

RUANG PEMASARAN

RUANG OPERASIONAL

RUANG PERSONALIA

R.SANTAI + R.DUDUK R.TIDUR WC BALKON

HALL UTAMA LIFT

MAIN ENTRANCE UNIT

MAIN ENTRANCE

PANTRY RUANG MAKAN

Page 23: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

60

Fasilitas Umum

Service

WARTEL WARNET

MAIN ENTRANCE

KANTOR POS

MESIN ATM

AHU

RUANG MEKANIKAL

MAIN ENTRANCE

HALL SERVICE

RUANG ISTIRAHAT

RUANG SECURITY

Page 24: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

61

IV.2.5. Analisa Program Ruang

Ruang Pengelola

KEBUTUHAN

RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Receptionist dan ruang tunggu 15 orang 1,05 m² / orang DA 15,75 m²

• Ruang manager 1 orang 18 m² / orang DA 18 m² • Ruang sekretaris 1 orang 5,5 m² / orang DA 5,5 m² / orang • Ruang pemasaran 3 orang 5,5 m² / orang DA 16,5 m² / orang • Ruang operasional 5 orang 5,5 m² / orang DA 27,5 m² / orang • Ruang administrasi 5 orang 8 m² / orang DA 40 m² / orang • Ruang rapat 10 orang 2,5 m² / orang DA 25 m² / orang • Toilet 4 unit 1,16 m² / orang DA 4,64 m² / orang • Sirkulasi 20 % A 30,578 m² /

orang • Total 183,46 m²

Unit Hunian Tipe Studio

KEBUTUHAN

RUANG STANDAR SUMBER LUAS

• Kamar tidur A 7 m² • Dapur dan ruang

makan A 5 m²

• Kamar mandi 3 m² DA 3 m² • Balkon A 2 m² • Sirkulasi 20 % 3.4 m² • Total 20.4 m²

Unit Hunian Tipe 1 Kamar

KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER LUAS

• Ruang duduk A 5m² • Dapur dan ruang

makan A 5 m²

Page 25: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

62

• Kamar mandi 3 m² DA 3 m² • Kamar tidur 9 m² A 10 m² • Balkon 2 m² DA 2 m² • Sirkulasi 20 % 5 m² • Total 30 m²

Unit Hunian Tipe 2 Kamar

KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER LUAS

• Ruang duduk A 4 m² • Dapur dan ruang

makan A 4 m²

• Kamar mandi 3,5 m² DA 3,5 m² • Kamar tidur 1 A 12,5 m² • Kamar tidur 2 A 9 m² • Balkon 2 m² DA 2 m² • Sirkulasi 20 % 7 m² • Total 42 m²

Mini Market

KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Lobby dan kasir 6 orang 2,5 m² / orang TS 15 m²

• Ruang pamer dan ruang jual A 75 m²

• Loker penitipan barang 2 orang 3 m² / orang TS 6 m²

• Gudang A 30 m² • Ruang manager

dan sekretaris 2 orang 5,5 m² / orang DA 11 m²

• Ruang personalia 1 orang 5,5 m² / orang DA 5,5 m²

• Ruang administrasi 2 orang 5,5 m² / orang DA 11 m²

• Ruang staff 2 orang 5,5 m² / orang DA 11 m² • Ruang istirahat 10 orang 1,5 m² / orang TS 15 m² • Sirkulasi 20% 35,9 m² • Total 215,4 m²

Page 26: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

63

Restoran

KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Lobby dan kasir 4 orang 2,5 m² / orang TS 10 m²

• Dapur 20 m² A 20 m² • Ruang

pelayanan 10 orang 1,5 m² DA 15 m²

• Ruang istirahat 5 orang 1,5 m² DA 7,5 m² • Ruang duduk 150 orang 2,5 m² / orang DA 375 m² • Ruang

pengelola 4 orang 1,5 m² / orang TS 6 m²

• Gudang 10 m² A 10 m² • Ruang cuci

tangan 8 unit 1 m² / unit DA 8 m²

• Sirkulasi 20% 90,3 m² • Total 541,8 m²

Cafetaria

KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Lobby dan kasir 2 orang 2,5 m² DA 5 m²

• Dapur dan gudang penyimpanan

A 12 m²

• Ruang pelayanan 5 orang 1,5 m² A 7,5 m²

• Ruang istirahat 5 orang 1,5 m² A 7,5 m² • Ruang duduk 40 orang 2,5 m² / orang A 100 m² • Ruang

pengelola 4 orang 1,5 m² / orang DA 6 m²

• Toilet 2 unit 1.16 m² / unit DA 2,32 m² • Sirkulasi 20 % 28,064 m² • Total 168,38 m²

Page 27: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

64

Swimming pool

Fitness center

KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Ruang fitness 50 orang 3,5 m² / orang DA 250 m² • Loker A 6 m² • Ruang ganti

baju 8 orang 1,6 m² / orang DA 12,8 m²

• Ruang pengelola 4 orang 1,5 m² / orang TS 6 m²

• Toilet 2 unit 1,16 m² / orang DA 2,32 m² • Sirkulasi 20 % 55,424 m² Total 332,54 m²

Ruang serba guna

KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Kolam renang 500 – 1200 m² DA 500 m² • Ruang bilas 8 orang 0,76 m² / orang DA 6,08 m² • Ruang ganti

baju 4 orang 2,5 m² / orang DA 10 m²

• Ruang cucui tangan 4 unit 1,16 m² / unit DA 4,64 m²

• Toilet 4 unit 1,16 m² / unit DA 4,64 m² • Sirkulasi 20 % 105,07 m² • Total 630,43 m²

KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

Ruang komunal 250 orang 1,5 m² / orang A 375 m²

Toilet 6 unit 1.16 m² / unit DA 6,96 m² Sirkulasi 20 % 76, 392 m² Total 458, 352 m²

Page 28: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

65

Basket court

KEBUTUHAN

RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Lapangan basket

364 m² DA 364 m²

• Sirkulasi 20 % 72,8 m² • Total 436,8 m²

Fasilitas Umum

KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Mushola 20 orang 0,75 m² / orang A 15 m² • Wartel 25 unit 0,81 m² / unit DA 20,25 m² • Warnet 60 orang 1,2 m² / orang A 72 m² • ATM 12 unit 3 m² / orang A 36 m² • Kantor pos 8 orang 2,5 m² / orang A 20 m² • Toilet 20 unit 1,16 m² / orang DA 23,2 m² • Sirkulasi 20 % 90,99 • Total 545,94 m²

Service

KEBUTUHAN RUANG KAPASITAS STANDAR SUMBER LUAS

• Ruang generator

1 unit 25 m² / unit A 25 m²

• Ruang control panel

1 unit 25 m² / unit A 25 m²

• Gudang bahan baker

1 unit 15 m² / unit A 15 m²

• Gudang peralat an

1 unit 25 m² / orang A 25 m²

• AHU 16 unit 9 m² / unit A 144 m² • Ruang security 10 unit 2,5 m² / orang A 25 m² • Ruang ME 1 unit 25 m² / orang A 25 m² • Ruang

penunjang 1 unit 25 m² / unit A 25 m²

• Sirkulasi 20 % 61,8 m² • Total 370,8 m²

Ket : A = Asumsi, DA = Data Arsitek, TS = Time Server

Page 29: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

66

IV.2.6. Analisa Perhitungan Besaran Massa Bangunan

Perhitungan besaran massa bangunan ditinjau dari tapak dan peraturan yang

berlaku :

Luas Tapak : 14.000 m2 ( 1.4 ha )

KDB : 60 %

Luas lantai dasar yang dapat dibangun 60 % x 14.000 m2 = 8.400 m2

Luas pengerasan untuk ruang terbuka 15% x 14.000 m2 = 2.100 m2

KLB : 3

Luas lantai total yang dapat dibangun 3 x 14.000 m2 = 42.000 m2

Lapis bangunan : 8 lantai

Analisa Kebutuhan Unit Hunian

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada para dosen

yang mengajar di Universitas Bina Nusantara, maka dapat disimpulkan

mengenai jumlah masing-masing unit yang dibutuhkan dalam Apartemen

Universitas Bina Nusantara, yaitu :

TIPE-TIPE UNIT HUNIAN JUMLAH YANG DIBUTUHKAN • Hunian tipe studio (Presentase tipe keluarga dosen yang ada di

Universitas Bina Nusantara x total jumlah penghuni Apartemen dosen Universitas

Bina Nusantara) 36 % x 420 = 151.2 unit

• Hunian tipe 1 kamar 18 % x 420 = 75.6 unit • Hunian tipe 2 kamar 46 x 420 = 193.2 unit • Total 420

Page 30: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

67

Analisa Kebutuhan Luas Unit Hunian

( Jumlah unit yang dibutuhkan / tipe hunian x luas total kebutuhan

ruang / tipe hunian )

Hunian tipe studio = 151.2 x 20 = 3024 m2

Hunian tipe 1 kamar = 75.6 x 30 = 2268 m2

Hunian tipe 2 kamar = 193.2 x 44 = 8500.8 m2

Luas total maksimal hunian adalah = 13792.8 m2

Analisa Kebutuhan Luas Unit Hunian / lantai

( Jumlah keseluruhan unit : Jumlah tower yang ingin dibangun )

420 unit : 3 tower = 140 unit / tower

( Jumlah unit per tower : Jumlah lantai per tower )

140 unit / tower : 7 lantai / tower = 20 unit / lantai.

Analisa Kebutuhan Luas Fasilitas

Luas keseluruhan fasilitas :

Mini market = 215,4 m2

Retoran = 541,8 m2

Cafetaria = 168,38 m2

Fitness center = 332,54 m2

Swimming pool = 630,43 m2

Ruang serba guna = 458,352 m2

Page 31: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

68

Fasilitas umum = 545,94 m2

Service = 370,8 m2

Sirkulasi 20 % = 279,811

Luas total keseluruhan fasilitas adalah = 3916,3704 m2

Maka untuk mendapatkan luas total keseluruhan antara luas unit

hunian dan luas keseluruhan fasilitas ( lapangan basket tidak termasuk

karena tidak terletak didalam bangunan ) adalah :

( luas total maksimal hunian + luas total keseluruhan fasilitas )

13792.8 m2 + 3366,348 m2 = 17159.148 m2

Analisa Kebutuhan Luas Parkiran

Kebutuhan parkir :

1 mobil = 25 m2

1 motor = 2 m2

1 mobil = 39 m2

1 mobil = 30 m2

Ratio Parkir didalam Apartemen

Parkir mobil = 20 % x jumlah penghuni

= 20 % x 500 orang

= 100 parkir mobil

Page 32: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

69

Parkir motor = 50 % x jumlah penghuni

= 50 % x 500 orang

= 250 parkir motor

Servive = 1 buah mobil service dan 1 buah mobil box

Luas Parkiran Penghuni

Parkir mobil penghuni : 100 x 25 m2 = 2500 m2

Parkir motor penghuni : 250 x 2 m2 = 500 m2

Luas total parkiran penghuni : = 3000 m2

Luas Parkiran Pengelola

Parkir mobil pengelola : ( 10 % x 100 ) x 25 m2 = 250 m2

Parkir motor pengelola : ( 10 % x 250 ) x 2 m2 = 50 m2

Luas total parkiran pengelola : = 300 m2

Luas Parkiran Pengelola

Parkir mobil tamu : ( 10 % x 100 ) x 25 m2 = 250 m2

Parkir motor tamu : ( 25 % x 250 ) x 2 m2 = 125 m2

Luas total parkiran tamu : = 375 m2

Parkiran mobil dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

Parkir luar : P.servis + sirkulasi 20 %

Page 33: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

70

: 99 m2 + 19,8 m2 = 118,8 m2

Parkir dalam : P.penghuni + P.tamu + P.pengelola + sirkulasi

20 %

: 3000 + 300 + 375 + sirkulasi 20 %

: 3675 + 735

: 4410 m2 < KDB = 8400 m2

Luas total Bangunan

Luas total kebutuhan unit hunian = 13792.8 m2

Luas total kebutuhan fasilitas = 3916,3704 m2

Luas total kebutuhan parkiran dalam = 4410 m2

Total = 23.236,3704 m2

IV.2.7. Analisa Sistem Struktur dan Modul

Ada beberapa faktor pertimbangan didalam pemilihan struktur yang

akan digunakan pada bangunan apartemen dosen ini :

FAKTOR PERTIMBANGAN PENJELASAN

A. Pertimbangan fungsi Harus sesuai dengan fungsi dari bangunan ini yaitu sebagai bangunan hunian untuk dosen

B. Pertimbangan lingkungan Lingkungan berada dikawasan pemukiman penduduk, oleh sebab itu pemilihan sub struktur harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan

Page 34: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

71

C. Pertimbangan ekspresi bentuk struktur Teknologi struktur yang digunakan harus memenuhi persyaratan fleksibilitas, sehingga setiap ruangan yang ada didalamnya bisa dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin

D. Pertimbangan fisik bangunan Tuntutan fisik bangunan meliputi kekuatan, kestabilan serta daya tahan terhadap gempa dan angin

Secara garis besar struktur banguan bias dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Sub-Struktur dan Upper-Struktur.

Sub-Struktur

Sub-struktur adalah struktur yang berada pada bagian paling bawah

pada bangunan yang berfungsi sebagai penyalur beban dari struktur sampai

kedalam tanah. Didalam menentukan jenis sub-struktur yang akan

digunakan, nantinya akan ada beberapa pertimbangan yaitu :

Kondisi dan karakteristik tanah setempat serta kedalam tanah

keras.

Beban yang dipikul dan jumlah lantai yang digunakan.

Pertimbangan nilai ekonomi.

Dibawah ini adalah beberapa alternatif pondasi untuk bangunan

bertingkat, yaitu :

Pondasi Tiang Pancang

Page 35: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

72

Pondasi Bored Pail

CARA PEMBUATAN KELEBIHAN KEKURANGAN Dibuat secara pracetak (

khusus untuk bahan beton )

Ditanam dengan cara dipancang dengan menggunakan alat pancang yang khusus

Pemancangan relative cepat

Kualitas lebih terjamin dan terjaga karena dibuat di pabrik

Ekonomis dalam penggunaan

Persediaan cukup banyak, kecuali didalam ukuran-ukuran khusus

Dapat digunakan sebagai pondasi air

Waktu pelaksaan cepat

Suara dan getaran yang ditimbulkan pada waktu pemasangan cukup mengganggu lingkungan sekitar

Memerlukan ruang kerja yang cukup luas

Memerlukan tempat penampungan dilokasi

Untuk tiang yang berdiameter besar, perlu alat pemancang yang besar

Page 36: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

73

D

i

Dibawah ini adalah tabel dengan sistem score mengenai analisa dari

ketiga struktur bangunan diatas :

Keterangan : 1 = cukup menentukan, 2 = menentukan, 3 = sangat menentukan

Dengan melihat hasil pertimbangan-pertimbangan diatas, maka

diambil kesimpulan bahwa Apartemen Dosen Universitas Bina Nusantara

ini nantinya didalam pembangunan sub strukturnya akan menggunakan

pondasi bored pail.

CARA PEMBUATAN KELEBIHAN KEKURANGAN Langkah awal adalah

pengeboran pada lokasi di titik-titik pondasi

Setelah dibor pondasi langsung dicor di tempat dengan menggunakan bahan beton dan tulangan besi

Tidak menimbulkan kebisingan atau getaran yang keras pada saat pelaksanaan

Pelaksaan tidak menyebabkan kebisingan

Tidak perlu sambungan antar tiang

Daya dukung tiang sangat besar akibat gaya gesek tiang dengan tanah

Pelaksanaan relati f sulit dan memakan waktu lama

Karena diameter lebih besar, maka pekerj aan ini memerlukan biaya yang besar

KRITERIA TIANG PANCANG BORED PAIL • Efisiensi waktu 1 3 • Dampak terhadap

lingkungan 2 3

• Pengembangan bangunan 2 3

• Kekuatan struktur 2 3 • Waktu pelaksanaan 3 2 • Total 10 17

Page 37: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

74

Upper-Struktur

Upper-struktur adalah struktur pada bagian atas bangunan ( setelah

pondasi ), berupa atap dan badan bangunan yang berfungsi sebagai penyalur

beban ke Sub-struktur. Didalam menentukan jenis struktur yang digunakan,

nantinya akan ada beberapa pertimbangan yaitu :

Struktur harus sesuai untuk bangunan dengan ketinggian rendah.

Kemampuan menahan dan menyalurkan beban sesuai dengan kebutuhan.

Mudah, cepat dan murah dalam pembangunan serta perawatan.

Fleksibel terhadap kemungkinan perluasan dan pengembangan.

Untuk bangunan apartemen dosen ini ada 2 jenis sistem struktur

yang bisa digunakan, antara lain :

SITEM STRUKTUR PENGERTIAN KARAKTERISTIK Struktur rangka Sistem struktur ini berupa

grid-grid yang terdiri dari balok dan kolom.

Cukup fl eksibel dalam pembagian ruang karena dindingnya hanya merupakan elemen non-struktural

Pelaksanaan bangunan tidak terlalu dipengaruhi oleh struktur

B. Struktur dinding geser Sistem struktur ini terdiri dari dinding-dinding structural yang menyangga beban bangunan

Tidak fleksibel dalam penempatan ruang karena adanya bidang massif

Biaya terl alu mahal untuk bangunan dibawah sepuluh lantai

Struktur rangka sendiri bahan-bahannya ada terdiri dari 3 macam, yaitu :

Beton bertulang

Page 38: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

75

Baja

KEUNTUNGAN KERUGIAN • Tahan terhadap api • Bebas korosi • Bentuk dapat kaku ataupun fleksibel • Bahan struktur mudah didapat • Kesan penampilannya formil, keras,

kaku dan kokoh

• Dikerjakan secara bertahap • Hanya kuat menahan gaya tekan • Bila bentangan besar maka dimensinya

akan bertambah besar

KEUNTUNGAN KERUGIAN • Proses pemasangannya singkat • Bersifat lentur • Kesan penampilannya keras, kokoh

dan kasar

• Apabila terkena api secara terus menerus akan melengkung

• Hanya kuat menahan gaya tarik • Tidak fleksibel • Korosi

Page 39: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

76

Komposit

Dibawah ini adalah tabel dengan sistem score mengenai analisa dari

ketiga struktur bangunan diatas :

KRITERIA RANGKA BETON RANGKA BAJA RANGKA KOMPOSIT

• Efisiensi waktu 2 3 3 • Fleksibel desain 2 3 3 • Pengembangan

bangunan 2 3 3

• Kekuatan struktur 3 3 3

• Kestabilan struktur

3 3 3

• Waktu pelaksanaan 1 3 2

• Total 13 18 17

Keterangan : 1 = cukup menentukan, 2 = menentukan, 3 = sangat menentukan

KEUNTUNGAN KERUGIAN • Proses pemasangannya singkat • Kuat terhadap gaya tarik dan tekan • Tahan terhadap api • Bebas korosi • Kesan penampilannya keras, kokoh

dan kaku

• Berat struktur relati f lebih besar • Baja dan pelaksanaannya mahal

Page 40: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

77

Dengan melihat hasil pertimbangan-pertimbangan diatas, maka

diambil kesimpulan bahwa Apartemen Dosen Universitas Bina Nusantara

ini nantinya didalam pembangunan upper strukturnya akan menggunakan

struktur dengan struktur rangka baja.

IV.2.8. Analisa Bahan Bangunan

Pemilihan bahan material dibagi menjadi dua bagian yaitu :

Bahan material eksterior yaitu :

Bahan untuk dinding luar bangunan beserta penutupnya

Bahan material interior yaitu :

Bahan untuk lantai

Bahan untuk plafon atau langit-langit

Bahan untuk lantai

Analisa Bahan Bangunan Eksterior

Bahan bangunan eksterior dipilih berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan terhadap iklim dan peruntukan bangunan

JENIS BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN Alumunium Mudah dibersihkan

Tahan terhadap cuaca

Tidak terlalu menyimpan panas

Berisik jika terkena air hujan

Kaca Warna dan ukuran bervariasi

Tidak terlalu panas Mudah dibersihkan

Sedikit bergetar Gampang pecah

Bahan material alam Bertekstur Corak dan motif

Page 41: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

78

Berdasarkan dengan berbagai pertimbangan diatas, maka diambil

kesimpulan bahwa bahan material cladding yang dipakai adalah bahan

material dari alumunium karena mudah dibersihkan dan awet.

Sedangkan untuk bahan penutupnya dipakai material kaca yang

berwarna cerah. Ini disebabkan karena warna yang cerah tidak terlalu

menyerap panas dari sinar matahari sehingga pada bagian dalam

bangunan bisa terasa lebih sejuk

Analisa Bahan Penutup Eksterior

JENIS BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN

Batu alam Bertekstur Tahan lama Berkesan alami Tahan terhadap cuaca

Material mahal berat

Cat Mempunyai banyak motif warna

Harga relati f murah

Tidak tahan lama Cepat pudar Sulit dibersihkan

Tahan terhadap cuaca

Berkesan alami

sangat terbatas

Granit Kuat Tahan cuaca Perawatan mudah

Harga cukup mahal Kesan mewah dan

warna terbatas baja kuat

tersedia dengan berbagai jenis

Menimbulkan refleksi panas ketika terkena sinar matahari

Mudah berkarat

Page 42: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

79

Berdasarkan dengan berbagai pertimbangan diatas, maka diambil

kesimpulan bahwa bahan untuk penutup eksterior adalah kombinasi

antara pengecatan dengan pemakaian batu alam

Analisa Bahan Bangunan Interior

Lantai

B

e

Berdasarkan dengan berbagai pertimbangan diatas, maka diambil

kesimpulan bahwa untuk bahan penutup lantai adalah keramik, ini

disesuaikan dengan peruntukkan apartemen.

Plafon

JENIS BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN

Triplex Murah Pemasangan mudah

Tidak tahan lama Mudah diserang oleh

rayap Gypsum board Mudah dibentuk

Pemasangan mudah Biaya pemasangan

relati f mahal

BAHAN KELEBIHAN KEKURANGAN Marmer Tahan terhadap api

Tahan terhadap zat kimia

Mahal Berat

Granit Kuat Tahan terhadap cuaca Perawatan mudah Berkesan mewah

Harga relati f mahal Motif dan warna

terbatas

Keramik Murah Pemasangan mudah

Mudah pecah Rapuh

Parket Hangat Berkesan mewah Motif beraneka ragam

Biaya pemasangan mahal

Mudah tergores

Page 43: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

80

Berdasarkan dengan berbagai pertimbangan diatas, maka diambil

kesimpulan bahwa untuk bahan penutup plafon adalah gypsum board.

Analisa Warna Bangunan

Untuk warna dari bangunan apartemen ini akan disesuaikan dengan

warna yang telah menjadi ciri khas dari Universitas Bina Nusantara yaitu

warna krem, merah maron dan warna jingga. Selain berdasarkan ciri

khas dari warna Universitas Bina Nusantara, ketiga warna tersebut juga

mempunyai beberapa sifat yang sangat cocok untuk bangunan hunian.

JENIS WARNA SIFATNYA Merah maron Hangat

Menarik Jingga Bersahabat

Bersemangat Sosial

Krem Manis Lembut

Gambar 27 : Contoh gambar mengenai warna yang telah menjadi

ciri khas dari Universitas Bina Nusantara

Page 44: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

81

IV.2.9. Analisa Utilitas Bangunan

Analisa Sanitasi dan Plumbing

Sistem sanitasi meliputi :

Sistem distribusi air bersih :

Sumber air seluruhnya berasal dari PDAM

Sitem distribusi air kotor :

DISTRIBUSI AIR KOTOR KETERANGAN A. Air kotor Air kotor yang dihasilkan di apartemen

dosen ini, dapat ditampung didalam bak-bak penampungan. Setelah ai r kotor bersih dari zat-zat kimia yang ada didalamnya, ai r tersebut dapat digabungkan dengan penampungan air hujan dan dapat digunakan kembali

B. Kotoran padat Kotoran padat diolah melalui proses sewage treatment, dimana kotoran padat dari kloset dibuang melalui shaft, kemudian ditampung dalam tangki-tangki yang terdiri dari tangki klorinasi, tangki aerasi dan tangki setlink.

C. Air hujan Pemanfaat an air hujan sebagai satu nilai tambah didalam apart emen dosen ini. Air hujan dialirkan menuju bak penampungan. Bak penampungan ini dapat dibuka seperti kolam atau dapat tertutup. Unutk apartemen dosen ini bak penampungan akan terbuka seperti kolam dan diatas kolam diletakkan vegetasi air untuk membantu penguapan ai r yang dapat terjadi.

Analisa Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan yang dapat digunakan pada bangunan dibagi

menjadi dua yaitu :

A. Sistem penghawaan alami

Page 45: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

82

Sistem penghawaan alami merupakan suatu sistem yang

memasukkan udara dari luar ke dalam bangunan dengan cross

ventilation. Sistem penghawaan alami ini mempunyai beberapa sifat

yaitu :

Kelembapan angin sulit untuk dikontrol, semuanya tergantung

pada cuaca dan waktu.

Pendistribusian tidak merata.

Tidak bising.

Aliran angina membawa debu dan kotoran.

Tidak memerlukan perawatan khusus.

B. Sistem penghawaan buatan

Sistem penghawaan buatan ini merupakan suatu sistem yang

menggunakan AC ( air conditioner ) yang digerakkan oleh tenaga

listrik. Sistem penghawaan buatan ini mempunyai beberapa sifat

yaitu :

Suhu dan kelembapan dapat diatur

Distribusi udara lebih merata

Kebisingan relative kecil

Memerlukan perawatan khusus untuk mesin

Pengeroperasian mudah

Biaya pemasangan dan perawatan lumayan mahal

Page 46: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

83

Analisa Sistem Pencegah Kebakaran dan Keamanan Bangunan

Apabila terjadi kebakaran pada bangunan apartemen dosen ini, maka

perlu diambil berbagai langkah-langkah pencegahan seperti :

Menggunakan alat pemadam kebakaran yang mudah dijangkau

dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Peralatan yang dapat

digunakan antara lain :

Fire Extinguisher :berupa tabung pemadam kimia yang

diletakkan pada setiap jarak 20 m dengan luas daerah

pelayanan 200 m. Tabung ini diletakkan menempel pada

dinding didalam ruangan.

Hydran : terdapat diluar dan didalam bangunan. Letaknya

harus mudah dijangkau oleh mobil kebakaran dan harus dapat

menjangkau ke setiap sudut didalam tapak.

Fire Hose : berupa selang yang disambungkan ke hydrant

dengan panjang 15-20 m. Alat ini terdapat diruang dalam dan

dapat juga diletakkan diluar bangunan.

Upaya penyelematan dengan menyediakan fasilitas bagi manusia

agar cepat dan mudah keluar dari bangunan, antara lain dengan

penyediaan tangga darurat untuk bangunan yang memiliki dua

lantai atau lebih, maupun pintu keluar yang cukup lebar dengan

arah bukaan keluar bangunan.

Page 47: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

84

Selain itu, direncanakan jalan yang dapat dimasuki mobil

pemadam kebakaran dengan cepat hingga ke bangunan paling

ujung didalam kawasan.

Sedangkan untuk sistem pengamanan terhadap kriminal ada

beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu :

Pengontrolan secara manual melalui petugas security.

Melalui layar monitor CCTV.

Melalui alat-alat pendeteksi seperti infrared detector.

Analisa Sistem Sumber Daya Listrik

Sumber daya listrik utama berasal dari PLN yang didistribusikan

melalui panel utama dan sub panel pada masing-masing bangunan yang

kemudian akan disalurkan ke tiap unit-unit hunian. Letak dari sub panel

diusahakan letaknya tidak berjauhan dengan panel utama.

Untuk tenaga pengganti disediakan genset yang dapat mensuplay

minimal 30 % dari kebutuhan dari setiap unit-unit hunian dan kebutuhan

ruang-ruang yang lain.

Analisa Terhadap Petir

Apabila petir menyambar bisa mengakibatkan kerusakan pada setiap

peralatan elektronik, atau bahkan bisa mengakibatkan kebakaran apabila

Page 48: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

85

tegangan yang dihasilkan oleh petir itu sangat besar. Ada beberapa cara

didalam menangani dan menghindari dari bahaya petir, yaitu :

Analisa Pembuangan Sampah

Didalam setiap bangunan bertingkat untuk sistem pembuangan

sampahnya ada beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu :

Box – box tempat pembuangan sampah pada setiap lantai

unitnya.

Box penampungan yang letaknya paling bawah yang berupa

ruangan khusus untuk sampah dan dilengkapi oleh kereta

pembuangan sampahnya.

ALTERNATIF KETERANGAN • Sistem Franklin-Rod Menangkal petir dengan pemasangan satu

tiang, dengan memberi perlindungan membentuk sudut 45 derajat pada daerah bangunan yang paling tinggi, karena kecenderungan petir adalah menyerang tempat tertinggi. Pada tiang terhubung kabel yang melewati sisi gedung dan berakhir pada tanah.

• Sistem Faraday Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem Franklin-Rod, dimana sistem kerja masih sama, yaitu memiliki tiang dan saluran melalui kabel. Perbedaannya adalah, pada sistem ini terdapat beberapa tiang dan satu tiang dengan tiang yang lain saling berhubungan melalui kabel.

• Sistem Thomas Sistem ini berbeda dengan kedua sistem diatas, sistem ini menggunakan sistem elektomagnetik yang menjangkau areal sejauh 4-6 m. walaupun petir yang menyambar tidak mengenai tiang penangkal, petir dapat t ernet ralisasi apabila masih dalam areal jagkauan

Page 49: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

86

Pada dinding yang paling atas diberikan lubang untuk udara dan

dilengkapi oleh keran air untuk pembersihan atau pemadaman

sementara apabila terjadi kebakaran dilubang sampah tersebut.

Pada point ke dua diatas mengenai ruangan khusus untuk sampah,

ada beberapa fasilitas yang harus dilengkapi didalam ruangan tersebut antara

lain :

Keran air untuk pembersihan ruangan.

Sprinkler untuk mencegah apabila terjadi kebakaran secara tiba-

tiba.

Lampu sebagai penerangan.

Alat pendingin untuk bak sampah agar tidak terjadi pembusukan

didalamnya.

Ada dua sistem pembuangan sampah yaitu :

Melalui shaft sampah :

Pada tiap-tiap lantainya terdapat shaft pembuangan sampah

kemudian ditampung pada ruangan yang disediakan khusus sampah

pada lantai bagian bawah dan pada akhirnya dibawa oleh truck

sampah ke pembuangan terakhir.

Ditampung di tempat yang disediakan pada tiap unit :

Setiap sampah ditampung oleh masing-masing unit hunian

dan kemudian diangkut oleh petugas kebersihan secara manual.

Page 50: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

87

Gambar 28 : gambar shaft pembuangan sampah

Berdasarkan berbagai pertimbangan diatas, maka sistem

pembuangan sampah dipilih dengan cara menggunakan shaft sampah pada

setiap lantainya ditinjau dari kemudahan penghuni dan bagian servis

bangunan.

IV.3. Aspek Lingkungan

IV.3.1. Analisa Lokasi dan Kedudukan Proyek

Kondisi Tapak

Tapak berada di JL. Kebon Jeruk Raya, Kemanggisan-Palmerah

Jakarta Barat.

Bentuk tapak

Luas tapak ± 14.000 m².

Kontur tapak datar.

Page 51: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

88

Lokasi tapak terletak di dekat Wartel, Lippo bank, Kos-kosan, Rumah

Makan

dan

Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara.

Peta 4 : Lokasi tapak Apartemen Dosen Bina Nusantara

Ciri-ciri Tapak

Berada dikawasan yang padat penduduk, kebanyakan lahan digunakan

sebagai tempat tinggal khususnya kos-kosan.

Selalu terjadi kepadatan lalu lintas, terutama pada jam bubar kuliah. Hal

ini disebabkan karena pada jalan utama kebun jeruk ini terdapat

Universitas Bina Nusantara khususnya kampus Anggrek.

U

Page 52: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

89

Juga tempat peribadatan seperti Mesjid, took-toko yang menjual alat-alat

tulis serta mini market Alfa Mart.

Batas tapak

Batas-batas tapak dari proyek ini adalah :

Sebelah Utara : Wartel dan rumah penduduk

Pada bagian utara dari lokasi tapak terdapat wartel, rumah makan dan

beberapa rumah penduduk.

Sebelah Selatan : Kos-kosan, lippo bank dan rumah penduduk

Page 53: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

90

Pada bagian selatan dari lokasi tapak terdapat beberapa kos-kosan, lippo

bank, beberapa took yang menjual alat tulis menulis dan beberapa rumah

penduduk

Sebelah Timur : Kos-kosan, dan rumah penduduk

Pada bagian selatan dari lokasi tapak terdapat beberapa kos-kosan, lippo

bank, beberapa took yang menjual alat tulis menulis dan beberapa rumah

penduduk

Sebelah Barat : Jln.Rawa Belong, bengkel, toko hand phone

dan rumah penduduk

Page 54: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

91

Pada bagian barat dari lokasi tapak terdapat beberapa toko yang menjual

berbagai macam kebutuhan hand phone, bengkel, rumah makan dan

beberapa rumah penduduk

Data Tapak

Ada beberapa kententuan-ketentuan yang dimiliki oleh tapak dengan luas ±

14.000 m² ini adalah :

Peruntukkan : bangunan hunian (tempat tinggal dosen)

Luas Lahan : ± 14.000 m²

KDB : 60 % x 14.000 = 8.400 m²

KLB : 3 x 14.000 = 42.800 m²

GSB :

- Utara : 3 m

- Selatan : 4 m

- Timur : 4 m dan 3 m

Page 55: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

92

- Barat : 9 m

Lapis Bangunan : 5 lapis / lantai.

IV.1.2. Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak

Lokasi apartemen ini terletak di jalan utama Kebun Jeruk Raya

Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat. Pada jalan ini juga terdapat Kampus

Anggrek yang merupakan kampus utama dari Universitas Bina Nusantara.

Pada lokasi ini juga terdapat kos-kosan bagi mahasiswa dan bagi orang-

orang yang sudah bekerja, perkantoran, Lippo Bank serta banyak terdapat

rumah makan dan toko-toko yang menjual majalah dan alat tulis menulis

sehingga memudahkan bagi dosen dan mahasiswa untuk memenuhi

kebutuhan untuk mengajar maupun belajar.

Lokasi ini juga sering dilalui oleh kendaraan-kendaraan angkutan

umum dan sering kali mengakibatkan kemacetan yang cukup parah pada

daerah sekitar. Akan tetapi, lokasi dari apartemen sangat mudah untuk

diakses dan daerah sekitarnya sangat aman karena lokasi apartemen ini

terletak tepat berada pada jalan utama Kebun Jeruk Raya Kemanggisan-

Palmerah Jakarta Barat.

IV.1.3. Analisa Main Entrance

Menurut Neufert Achitect Data ada beberapa kriteria mengenai Main

Entrance antara lain :

Page 56: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

93

Jalur sirkulasi disekitar tapak dikelilingi oleh 2 jalan yaitu :

Jalan 1 : Jln. Kebun Jeruk Raya

Jalan 2 : Sebuah gang kecil

Dari kondisi tapak yang dikelilingi oleh dua buah ruas jalan, hanya

terdapat satu alternatif terhadap pencapaian ke dalam tapak. Alternatif

tersebut adalah :

Dari Jln. Kebun Jeruk Raya. Dimana pada jalan ini terdapat arus lalu

lintas yang sangat padat khususnya pada jam-jam pergi dan pulang

kantor dan juga pada saat jam-jam bubaran kuliah. Lebar jalan

adalah 26 m, terdapat dua buah arus jalan tanpa pembatas jalan dan

pada umunya dilewati oleh kendaraan umum. Dengan kondisi tapak

yang seperti ini, maka Jln. Kebun Jeruk Raya ini menjadi satu-

satunya alternatif didalam menentukan pencapaian terhadap Main

Entrance kedalam tapak, walaupun terdapat dua buah jalan lainnya

KERITERIA KETERANGAN A. Lebar jalan Lebar jalan utama didalam sebuah

pemukiman dengan lalu lintas dua arah adalah 5.5 m

Untuk lebar jal an servis 2 arah yang digunakan untuk kendaraan berat adal ah 5 m

Untuk jalan 2 arah bagi pintu samping yang terletak didaerah pemukiman sert a terbatas bagi mobil, lebar jalan adalah 4 m

B. Jarak belok kendaraan dengan sudut belok 90 derajat

Untuk panjang mobil 3 – 5 m adalah 2.6 – 4.55 m

Untuk panjang mobil 10.7 m adalah 7.6 m Untuk panjang mobil 12.2 m adalah 8.5 m Untuk panjang mobil 13.7 m adalah 10.4 m

C. Letaknya Minimal 30 m dari persimpangan jalan Pada jalan yang kepadatan arusnya relative

rendah Mudah terlihat

Page 57: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

94

yang terletak di sebelah kanan dan kiri dari lokasi tapak. Ini ditinjau

dari ukuran lebar dari masing-masing jalan yang hanya 6 – 8 m.

Kedua jalan ini sangat tidak memungkinkan untuk dilalui oleh dua

kendaraan yang searah maupun yang berlawanan arah. Akan tetapi

jalan yang kedua bisa dijadikan alternatif untuk side entrance.

Dipilihnya Jln. Kebun Jeruk Raya sebagai satu-satunya alternatif

untuk pencapaian ke Main entrance juga ditinjau dari beberapa

analisa dibawah ini yaitu :

Analisa 1 :

SERVICE

IN

OUT

U

Page 58: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

95

Analisa 2 :

KEUNTUNGAN KERUGIAN • Arah pencapaian masuk kendaraan

lebih terarah • Arah pencapaian masuk searah dengan

arah jam pulang para dosen

• Untuk masuk kedalam side entrance agak membingungkan

SERVICE

OUT

IN

KEUNTUNGAN KERUGIAN

U

Page 59: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

96

Analisa 3 :

• Adanya pemberitahuan mengenai bangunan yang dituju baru main entrancenya.

• Arah pencapaian entrance pintu masuk terlalu jauh

SERVICE

IN

OUT

U

Page 60: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

97

Lebar jalan 26 m. jarak satu ruas jalan adalah 13 m. lebar 1 mobil

adalah 1.5 – 2.5 m.

Kendaraan dari arah selatan akan melewati Jln. Palmerah.

Kendaraan dari arah utara akan berbelok masuk ke tapak melewati

Jln. Kebun Jeruk Raya tanpa adanya rambu dan pembatas jalan.

Kendaraan akan beradu dengan kendaraan dari arah selatan Jln.

Kebun Jeruk raya.

Mudah terlihat karena terletak dijalan utama dan dilewati oleh

kendaraan-kendaraan umum.

KEUNTUNGAN KERUGIAN • Terlihat dari segala sisi • Mudah dalam pencapaian

• Apabila banyak kendaraan yang keluar dan masuk akan mengakibatkan kemacetan di daerah sekitar tapak.

• Jarak antara in dan aoutnya terlalu sempit sehingga terlihat tidak maksimal

U

Page 61: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

98

Peta 5 : Jln. Kebun Jeruk Raya sebagai satu-satunya

Alternatif untuk pencapaian Main Entrance

IV.1.4. Analisa Sirkulasi dalam Tapak

Didalam buku Architecture Form, Space and Order oleh francis

D.K. Ching, sirkulasi dapat dibentuk menjadi 7 pola antara lain :

Linier Menerus Linier Bertekuk

Linier Berpotongan Linier Bercabang

Linier Berbelok Linier Melingkar

Page 62: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

99

Radial

Berdasarkan berbagai pertimbangan diatas, maka sirkulasi didalam

tapak bangunan apartemen dosen ini dipilih sirkulasi dengan bentuk yang

linier khususnya bentuk linier yang bercabang.

IV.1.5. Analisa Tata Ruang Luar

Arsitektur didalam dunianya selalu dikaitkan dengan ruang. Jenis-

jenis ruang didalam arsitektur terbagi menjadi dua bagian, yaitu : ruang dalam dan

ruang luar. Ruang luar merupakan ruang binaan manusia didalam memberikan

suatu rasa nyaman dan kepuasan. Ada beberapa manfaat dari ruang luar ini yaitu :

KEUNTUNGAN KERUGIAN Sirkulasi jelas dan terarah Mudah disesuaikan dengan tapak yang

berkontur Mudah dalam pencapaian ke bangunan

Kurang efisien karena mebutuhkan banyak ruang

KEUNTUNGAN KERUGIAN Memusatkan kegiatan atau orientasi Efisiensi tinggi Langsung dan mudah untuk mencapai titik

tertentu Penyesuaian terhadap kontur cukup baik

Arah sirkulasi terpusat pada satu titik sehingga perhatian ke titik-titik lainnya berkurang

Page 63: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

100

Sebagai ruang tangkap visual.

Sebagai ruang pengikat kegiatan yang ada didalam tapak.

Sebagai pendukung dari penampilan bangunan.

Sebagai penyegar suasana disekitar bangunan.

Sebagai ruang peralihan antara kegiatan yang berbeda.

Sebagai pengarah sirkulasi.

Sebagai pelindung, peneduh dan penyangga terhadap suara.

Sebagai ruang untuk berinteraksi sosial.

Sebagai sarana untuk menciptakan suatu skala ruang.

Ruang luar ini juga tidak bisa tercipta dengan sendirinya. Oleh

karena itu, ada beberapa elemen-elemen pembentuk ruang luar yang

berperan penting sebagai peneduh terhadap sinar matahari dan penyaring

terhadap kotornya udara yang disebabkan oleh polusi dari kendaraan-

kendaraan bermotor. Elemen-elemen tersebut dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu elemen lunak ( soft material ), elemen keras ( hard material ) dan

elemen pengisi buatan.

JENIS ELEMEN PENGERTIAN FUNGSI

Page 64: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

101

A. Elemen lunak ( soft material )

Yang dimaksud dengan elemen lunak at au soft material adal ah penghijauan atau vegetasi

Pengontrol radiasi matahari dan angina. Dengan kemampuannya yang dapat meneyerap panas maka dapat menimbulkan pengaruh terhadap perbedaan suhu

Penyaring udara kotor, debu dan sebagai penahan terhadap polusi suara

Panahan silau dan panas dari sinar matahari

Pembatas fisik untuk membantu membatasi kegiatan at au ruang aktivitas dan juga dapat berfungsi sebagai pengarah gerakan manusia serta memberikan kesan estetis terhadap suatu lingkungan

Elemen keras ( hard material )

Yang dimaksud dengan elemen keras atau hard material adalah pengerasan. Pengerasan sendiri t erbagi menjadi dua yaitu : Pengerasan terhadap

kendaraan Pengerasan terhadap

pedestrian

Pengerasan terhadap

kendaraan biasanya menggunakan aspal atau conblok

Pengerasan terhadap

pedestrian biasanya dipilih bahan-bahan yang memperhatikan factor dari iklim tropis dan kenyaman bagi pejalan kaki

Elemen pengisi buatan Yang dimaksud dengan elem pengisi buatan adal ah seperti kolam, bangku taman, lampu taman, dll.

Sebagai pemanis penataan ruang luar

Sebagai penyegar suasana agar terasa nyaman dan enak untuk dipandang

Page 65: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

102

Gambar 29 : contoh-contoh elemen lunak ( tumbuh-tumbuhan )

Gambar 30 : contoh-contoh elemen keras ( aspal )

Gambar 31 : contoh-contoh elemen pengisi buatan ( bangku taman dan lampu taman

IV.1.6. Analisa Zoning

Ada beberapa alternatif yang diterapkan untuk mendapatkan analisa zoning

yang baik dan menunjang semua kegiatan yang berlangsung didalam maupun luar

tapak agar tidak terganggu dengan keadaan disekitarnya.

Alternatif 1

Page 66: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

103

Alternatif 2

AREA SERVICE

AREA PUBLIK

AREA SEMI

PUBLIK

AREA PRIVATE

KEUNTUNGAN KERUGIAN Luasan ruang untuk servis bisa

diminimalkan Pelayanan terhadap zona privat e lebih

maksimal

Kurang pelayanan terhadap zona public dan semi public

Pencapai an lebih jauh

Page 67: BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00040-AR BAB 4.pdf · apartemen ini seperti tukang sampah, mekanikal, tukang pos,

104

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

V.1. Konsep Dasar Perancangan

Merencanakan sebuah hunian yaitu bangunan apartemen yang lebih

dikhususkan untuk para dosen yang berfungsi sebagai pemenuhan akan

kebutuhan tempat tinggal si penghuni bersama keluarganya.

Merencanakan sebuah hunian dengan fasilitas – fasilitas yang memadai dan

tentunya sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dari si penghuni.

Merencanakan sebuha hunian yang ama dan nyaman serta dapat memenuhi

kebutuhan dari si penghuni.

Merencanakan sebuah hunian yang dapat memberikan nilai tambah dan dampak

positif bagi lingkungan disekitarnya.

AREA PRIVATE AREA

PUBLIK

AREA SEMI

PUBLIK AREA

SERVICE

KEUNTUNGAN KERUGIAN Zona servis melayani secara langsung

semua area zona privat, semi public dan public

Pencapai an lebih mudah karena sesuai dengan letak side entrance

Memerlukan luasan yang lebih besar untuk daerah servis