bab iv analisa dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/bab4_05-88.pdf ·...

52
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Merek-merek Sepeda Motor 4.1.1. HONDA PT Astra Honda Motor, sebagai produsen produk sepeda motor merek HONDA, merupakan suatu perusahaan manufakturing sepeda motor pertama dan terbesar di Indonesia. PT Astra Honda Motor juga merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia. Pada awal pendirian nama yang digunakan adalah PT Federal Motor, didirikan pada tanggal 11 Juni 1971. Pada saat itu kepemilikan saham mayoritas dimiliki oleh PT Astra International Tbk. Baru pada tahun 2000 setelah terjadi merger dengan beberapa anak perusahaan, serta adanya perubahan komposisi kepemilikan saham (50% PT Astra International Tbk dan 50% Honda Motor Co. Japan); nama 49

Upload: vothien

Post on 23-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Merek-merek Sepeda Motor

4.1.1. HONDA

PT Astra Honda Motor, sebagai produsen produk sepeda motor merek

HONDA, merupakan suatu perusahaan manufakturing sepeda motor pertama dan

terbesar di Indonesia. PT Astra Honda Motor juga merupakan sinergi keunggulan

teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama

antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk,

Indonesia.

Pada awal pendirian nama yang digunakan adalah PT Federal Motor,

didirikan pada tanggal 11 Juni 1971. Pada saat itu kepemilikan saham mayoritas

dimiliki oleh PT Astra International Tbk. Baru pada tahun 2000 setelah terjadi merger

dengan beberapa anak perusahaan, serta adanya perubahan komposisi kepemilikan

saham (50% PT Astra International Tbk dan 50% Honda Motor Co. Japan); nama

49

Page 2: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

50

perusahaan berubah menjadi PT Astra Honda Motor dan secara resmi digunakan

sejak tanggal 31 Oktober 2001. Berdasarkan data per Juli 2004, karyawan PT Astra

Honda Motor mencapai 9.000 orang.

Pada saat awal terbentuknya perusahaan, keseluruhan komponen masih

didatangkan dari Jepang dalam bentuk terurai atau CKD (Completely Knock Down).

Baru mulai tahun 1974 seiring dengan ketentuan pemerintah untuk melakukan

program lokalisasi komponen, secara bertahap komponen mulai dibuat di dalam

negeri. Jenis komponen yang diproduksi secara lokal, kandungannya selalu

meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini kandungan lokal untuk tipe bebek sudah

mencapai 92%. Ini berarti hanya tinggal 8 % komponen lagi yang perlu diimpor dari

luar, dimana jumlah inipun hanya yang berkaitan dengan bagian engine (mesin) saja.

Diluar itu seluruhnya sudah diproduksi di dalam negeri.

Jumlah produksi mengalami peningkatan secara bertahap, mulai dari total

produksi yang sekitar 1500 unit selama tahun 1971, meningkat menjadi 30 ribu unit

pada tahun berikutnya, sampai 30 tahun kemudian (tahun 2002) dimana produksi

mampu mencapai 150 ribu unit per-bulannya.

Jumlah akumulasi produksi PT Astra Honda Motor saat ini mencapai lebih

dari 10 juta unit (jumlah akumulasi produksi 10 juta unit dicapai pada tanggal 26 Mei

Page 3: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

51

2003) dan mampu memproduksi sekitar 1,5 juta unit per-tahunnya. Pada tahun 2004,

Honda memproduksi sepeda motornya lebih dari 2 juta unit (menguasai 53,46 persen

pangsa pasar).

Perkembangan produksi sepeda motor Honda dapat dilihat pada grafik di

bawah ini.

0500000

1000000150000020000002500000

Unit

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004

Year

Jumlah Produksi Sepeda Motor HONDA

Gambar 4.1. Grafik Jumlah Produksi Sepeda Motor Honda

*Sumber: PT Astra Honda Motor (www.astra-honda.com)

Dealer-dealer resmi Honda tesebar di kota-kota seluruh Indonesia. Menurut

data tahun 2003, jumlah dealer-dealer dan service resmi Honda sebanyak 1933 buah.

Adapun jenis sepeda motor yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor adalah:

Honda Tiger (200 cc), Honda Phantom (200 cc), Honda Mega Pro (160 cc), Honda

GL Max (125 cc), Honda Kharisma X (125 cc), Honda Kirana (125 cc), Honda Supra

X (100 cc), Honda Supra Fit (100 cc), Honda Legenda 2 (100 cc), dan Honda Win

(100 cc).

Page 4: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

52

4.1.2. SUZUKI

Sepeda motor merek Suzuki diproduksi oleh PT Indomobil Suzuki

Internasional yang merupakan anak perusahaan dari PT Indomobil Sukses

Internasional Tbk. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan

salah satu kelompok usaha otomotif yang terbesar dan terkemuka di Indonesia,

dengan fokus usaha di bidang ritel, pelayanan purna jual dan pembiyaan kendaraan

bermotor. PT Indomobil Sukses Internasional didirikan pada tanggal 20 Maret 1987.

PT Indomobil Suzuki Internasional didirikan pada bulan Januari 1991 dan

mempunyai saham sebesar 9 persen dari induk perseroannya. Pada tahun 2001, PT

Indomobil Suzuki Internasional memproduksi sepeda motornya sebanyak

300,103 unit dan berhasil menjualnya sebanyak 299,643 unit sepeda motor. PT

Indomobil Suzuki Intenasional, yang mempunyai karyawan sebanyak 3800 orang,

selama tahun fiskal 2003 mampu menjual 630.000 unit sepeda motor dan 844.235

unit sepeda motor pada tahun fiskal 2004, menguasai 20,78 persen dari pangsa pasar

sepeda motor di Indonesia.

Dealer-dealer resmi sepeda motor Suzuki yang tersebar di seluruh Indonesia

sebanyak 99 buah (sumber data: www.indomobil.com). Adapun produk-produk

sepeda motor Suzuki adalah: Suzuki Smash, Suzuki Smash Street Runner, Suzuki

Page 5: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

53

Satria 120 R, Suzuki TS 125, Suzuki Thunder 125, dan Suzuki Thunder Econos untuk

jenis motor bebek; sedangkan untuk jenis Completely Built Up (CBU) adalah Suzuki

Satria F150, Suzuki Raider, Suzuki Intruder, Suzuki Sky Wave, Suzuki FXR 150, dan

Suzuki GSX R750.

4.1.3. YAMAHA

Produk sepeda motor Yamaha mulai beroperasi di Indonesia pada tanggal 6

Juli 1974 dibawah lisensi PT Yamaha Motor Kencana Indonesia. PT Yamaha Motor

Kencana Indonesia - yang 100% kepemilikan Yamaha Motor Co Ltd Jepang –

memperkerjakan 5.388 orang karyawan (data per Desember 2003).

Pada tahun 2001, Yamaha memproduksi sepeda motornya sebanyak

332.512 unit, sedangkan penjualannya sendiri mencapai 335.725 unit sepeda motor.

Pada tahun 2004, Yamaha telah menargetkan penjualan sebanyak 870.000 unit yang

lebih tinggi dari pencapaian tahun 2003 sebesar 570.000 unit; dimana untuk tahun

2004 Yamaha berhasil menjual sebanyak 884.084 unit (22,44 persen).

PT Yamaha Motor Kencana Indonesia yang memproduksi sepeda motor

Yamaha memiliki lebih dari 800 dealer resmi dan menyediakan lebih dari 140.000

jenis suku cadang. Adapun produk-produk sepeda motor Yamaha adalah Nouvo Z,

Page 6: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

54

Mio Sporty, Mio, Scorpio Z, Jupiter Z Velg Racing, Jupiter-Z, Vega-R Disc Brake,

F1ZR Velg Racing, dan RX King.

Pasar sepeda motor di Indonesia yang semakin berkembang pesat

mengukuhkan niat Yamaha Motor Co Ltd Jepang untuk mendirikan pabrik baru di

Indonesia. Pabrik baru yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, itu akan

menggunakan nama PT Yamaha Motor Manufacturing West Java (YMMWJ) dan

menghabiskan investasi sebesar 14,7 juta dollar AS. Pabrik yang akan berdiri di atas

lahan seluas 300.000 meter persegi itu akan memproduksi sepeda motor Yamaha

sebanyak 300.000 unit pada tahun 2006 dan meningkat lagi menjadi 600.000 unit

pada tahun 2007. Dengan kemampuan produksi pabrik baru, maka pada tahun 2008

bersama dengan pabrik Yamaha di Pulo Gadung Yamaha akan memproduksi sepeda

motor sebanyak 1,8 juta unit setiap tahun.

4.1.4. KAWASAKI

Sepeda motor merek Kawasaki diproduksi oleh PT Kawasaki Motor

Indonesia, dimana perusahaan ini berdiri pada tahun 1994. Pada tahun 2001 produksi

sepeda motor Kawasaki mencapai 65.685 unit sedangkan penjualannya mencapai

66.709 unit. Pada tahun 2004, penjualan produk sepeda motor Kawasaki untuk semua

Page 7: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

55

tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

sepeda motor di Indonesia.

Main dealer sepeda motor Kawasaki di Indonesia berjumlah 47 buah. Untuk

wilayah Jakarta main dealer Kawasaki sebanyak 21 buah dan sub dealernya

berjumlah 81 buah. Adapun produk-produk yang diproduksi oleh PT Kawasaki

Motor Indonesia adalah Blitz R, Kaze R, Kaze ZX 130, Ninja R, Ninja RR, Blitz Joy,

dan Ninja 150.

4.2. Hasil Survei

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa apakah ada hubungan antara

Brand Favorable dengan Perceived Quality, Perceived Value dan Willingness to Buy

pada beberapa produk sepeda motor (Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki).

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari pengisian

kuesioner yang telah disebarkan kepada 100 (seratus) orang responden untuk setiap

mereknya. Jadi total responden dalam penelitian ini berjumlah 400 orang dan disebar

secara acak di showroom-showroom dan/atau service centre keempat merek sepeda

Page 8: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

56

motor tersebut di Jakarta. Target responden dalam penelitian ini adalah masyarkat

umum yang memakai merek-merek sepeda motor tersebut di atas.

Profil responden dalam survei ini terdiri dari kategori jenis kelamin, usia,

status, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan jumlah penghasilan.

4.2.1. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan hasil survei dari 4 (empat) merek sepeda motor tersebut jenis

kelamin pemakai sepeda motor Honda terdiri dari 85 pria (85%) dan 15 wanita

(15%).

Jenis Kelamin Responden

85%

15%

Pria Wanita

Gambar 4.2. Jenis Kelamin Responden Pemakai Sepeda Motor Honda

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Pemakai sepeda motor Suzuki terdiri dari 100 pria (100%) dan tidak ada

responden wanita (0%).

Page 9: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

57

Jenis Kelamin Responden

100%

0%

Pria Wanita

Gambar 4.3. Jenis Kelamin Responden Pemakai Sepeda Motor

Suzuki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Pemakai sepeda motor Yamaha terdiri dari 100 pria (100%) dan tidak ada

responden wanita (0%).

Jenis Kelamin Responden

100%

0%

Pria Wanita

Gambar 4.4. Jenis Kelamin Responden Pemakai Sepeda Motor Yamaha

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Sedangkan untuk responden pemakai sepeda motor Kawasaki berjumlah

100 pria (100%) dan tidak ada responden wanita (0%).

Page 10: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

58

Jenis Kelamin Responden

100%

0%

Pria Wanita

Gambar 4.5. Jenis Kelamin Responden Pemakai Sepeda Motor Kawasaki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

4.2.2. Usia Responden

Dari segi usia responden, pemakai sepeda motor Honda yang berusia di

bawah 20 tahun sebanyak 9 orang (9%), 38 orang (38%) berusia antara 21-30 tahun,

41 orang (41%) berusia antara 31-40 tahun, dan 12 orang (12%) berusia di atas 41

tahun.

Usia Responden9%

38%41%

12%

<20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun >41 tahun

Gambar 4.6. Usia Responden Pemakai Sepeda Motor Honda

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Page 11: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

59

Pemakai sepeda motor Suzuki yang berusia di bawah 20 tahun berjumlah 9

orang (9%), 58 orang (58%) yang berusia antara 21-30 tahun, 27 orang (27%) berusia

antara 31-40 tahun, dan 6 orang (6%) berusia di atas 41 tahun.

Usia Responden

9%

58%

27%

6%

<20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun >41 tahun

Gambar 4.7. Usia Responden Pemakai Sepeda Motor Suzuki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Untuk pemakai sepeda motor Yamaha, responden yang berusia di bawah 20

tahun sebanyak 15 orang (15%), 71 orang (71%) berusia 21-30 tahun, 10 orang (10%)

berusia 31-40 tahun, dan 4 orang (4%) berusia di atas 41 tahun.

Usia Responden15%

71%

10% 4%

<20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun >41 tahun

Gambar 4.8. Usia Responden Pemakai Sepeda Motor Yamaha

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Page 12: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

60

Sedangkan untuk responden pemakai sepeda motor Kawasaki yang berusia

di bawah 20 tahun sebanyak 20 orang (20%), 50 orang (50%) berusia antara 21-30

tahun, 21 orang (21%) berusia antara 31-40 tahun, dan 9 orang (9%) berusia di atas

41 tahun.

Usia Responden

20%

50%

21%

9%

<20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun >41 tahun

Gambar 4.9. Usia Responden Pemakai Sepeda Motor Kawasaki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

4.2.3. Status Responden

Dari kategori status responden, pemakai sepeda motor Honda 35 orang

(35%) belum menikah dan 65 orang (65%) berstatus menikah.

Status Responden

35%

65%

Belum Menikah Menikah

Gambar 4.10. Status Responden Pemakai Sepeda Motor Honda

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Page 13: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

61

Untuk pemakai sepeda motor Suzuki, responden yang belum menikah

sebanyak 60 orang (60%) dan yang menikah sebanyak 40 orang (40%).

Status Responden

60%

40%

Belum Menikah Menikah

Gambar 4.11. Status Responden Pemakai Sepeda Motor Suzuki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Total pemakai sepeda motor Yamaha yang belum menikah sebanyak 83

orang (83%) dan yang berstatus menikah sebanyak 17 orang (17%).

Status Responden

83%

17%

Belum Menikah Menikah

Gambar 4.12. Status Responden Pemakai Sepeda Motor Yamaha

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Page 14: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

62

Sedangkan responden pemakai sepeda motor Kawasaki yang belum

menikah sebanyak 75 orang (75%) dan yang berstatus menikah sebanyak 25 orang

(25%)

Status Responden

75%

25%

Belum Menikah Menikah

Gambar 4.13. Status Responden Pemakai Sepeda Motor Kawasaki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

.

4.2.4. Pendidikan Terakhir Responden

Dari segi kategori pendidikan terakhir responden, mayoritas pemakai sepeda

motor Honda adalah lulusan SLTA dengan jumlah 42 orang (42%), kemudian 30

orang (30%) lulusan Diploma, 13 orang (13%) lulusan SLTP, 12 orang (12%) lulusan

S1, 2 orang lulusan S2, dan 1 orang (1%) adalah lulusan SD.

Page 15: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

63

Pendidikan Terakhir Responden

1% 13%

42%30%

12% 2%

SD SLTP SLTA D1/D2/D3 S1 Lain-lain

Gambar 4.14. Pendidikan Terakhir Pemakai Sepeda Motor Honda

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Mayoritas pemakai sepeda motor Suzuki sebanyak 48 orang (48%)

berpendidikan S1, 30 orang (30%) lulusan SLTA, 12 orang (12%) lulusan Diploma,

10 orang (10%) lulusan SLTP, dan tidak ada responden yang lulusan SD atau lulusan

lainnya (0%).

Pendidikan Terakhir Responden0% 10%

30%

12%

48%

0%

SD SLTP SLTA D1/D2/D3 S1 Lain-lain

Gambar 4.15. Pendidikan Terakhir Responden Pemakai

Sepeda Motor Suzuki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Page 16: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

64

Untuk responden pemakai sepeda motor Yamaha, mayoritas adalah lulusan

S1 sebanyak 47 orang (47%), 32 orang (32%) lulusan Diploma, 21 orang (21%)

lulusan SLTA, dan tidak ada responden (0%) untuk lulusan SD, SLTP dan lain-lain.

Pendidikan Terakhir Responden0%0%

21%

32%

47%

0%

SD SLTP SLTA D1/D2/D3 S1 Lain-lain

Gambar 4.16. Pendidikan Terakhir Responden Pemakai Sepeda

Motor Yamaha

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Sedangkan untuk responden pemakai sepeda motor Kawasaki adalah 26

orang (26%) lulusan SLTA, 31 orang (31%) lulusan Diploma, 43 orang (43%)

lulusan S1, dan tidak ada responden (0%) lulusan SD, SLTP maupun lulusan lainnya.

Pendidikan Terakhir Responden0%0%

26%

31%

43%

0%

SD SLTP SLTA D1/D2/D3 S1 Lain-lain

Gambar 4.17. Pendidikan Terakhir Responden Pemakai Sepeda Motor Kawasaki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Page 17: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

65

4.2.5. Pekerjaan Responden

Berdasarkan hasil survei pada kategori pekerjaan, responden pemakai

sepeda motor Honda adalah 10 orang (10%) sebagai pegawai negeri, 59 orang (59%)

pegawai swasta, 19 orang (19%) wiraswasta, 6 orang (6%) pelajar/mahasiswa, dan 6

orang (6%) pekerjaan lain.

Pekerjaan Responden

10%

59%

19%

6% 6%

Pegaw ai Negeri Pegaw ai Sw asta Wirasw asta

Pelajar/Mahasisw a Lain-lain

Gambar 4.18. Pekerjaan Responden Pemakai Sepeda Motor Honda

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Pekerjaan responden pemakai sepeda motor Suzuki adalah 3 orang (3%)

pegawai negeri, 54 orang (54%) pegawai swasta, 18 orang (18%) wiraswasta, 23

orang (23%) pelajar/mahasiswa, dan 2 orang (12%) pekejaan lainnya.

Page 18: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

66

Pekerjaan Responden3%

54%18%

23%2%

Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta

Pelajar/Mahasiswa Lain-lain

Gambar 4.19. Pekerjaan Responden Pemakai Sepeda Motor Suzuki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Untuk responden pemakai sepeda motor Yamaha, 78 orang (78%) adalah

pegawai swasta, 8 orang (8%) wiraswasta, 14 orang (14%) pelajar/mahasiswa, dan

tidak ada responden (0%) yang pegawai negeri maupun pekerjaan lainya.

Pekerjaan Responden0%

78%

8%

14% 0%

Pegawai Negeri Pegawai SwastaWiraswasta Pelajar/MahasiswaLain-lain

Gambar 4.20. Pekerjaan Responden Pemakai Sepeda Motor Yamaha

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Page 19: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

67

Sedangkan untuk responden pemakai sepeda motor Kawasaki adalah 73

orang (73%) pegawai swasta, 7 orang (7%) wiraswasta, 20 orang (20%)

pelajar/mahasiswa, dan tidak ada responden (0%) yang pegawai negeri dan pekerjaan

lainnya.

Pekerjaan Responden0%

73%

7%

20%0%

Pegawai Negeri Pegawai SwastaWiraswasta Pelajar/MahasiswaLain-lain

Gambar 4.21. Pekerjaan Responden Pemakai Sepeda Motor Kawasaki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

4.2.6. Penghasilan Responden

Hasil survei ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden pemakai

sepeda motor Honda (59%) berpenghasilan antara Rp 1-3 juta, 29 orang (19%)

berpenghasilan di bawah Rp 1 juta, 12 orang (12%) berpenghasilan di asta Rp 5 juta,

dan 9 orang (9%) berpenghasilan antara Rp 3-5 juta.

Page 20: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

68

Penghasilan Responden

29%

50%

9%12%

< Rp 1.000.000 Rp 1.000.001-Rp 3.000.000

Rp 3.000.001-Rp 5.000.000 > Rp 5.000.001

Gambar 4.22. Penghasilan Responden Pemakai Sepeda Motor Honda

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Untuk pemakai sepeda motor Suzuki, responden yang berpenghasilan

kurang dari Rp 1 juta sebanyak 30 orang (30%), 63 orang (63%) berpenghasilan

antara Rp 1-3 juta, 4 orang (4%) berpenghasilan antara Rp 3-5 juta, dan 3 orang (3%)

berpenghasilan di atas Rp 5 juta.

Penghasilan Responden (per bulan)

30%

63%

4% 3%

< Rp 1.000.000 Rp 1.000.001-Rp 3.000.000

Rp 3.000.001-Rp 5.000.000 > Rp 5.000.001

Gambar 4.23. Penghasilan Responden Pemakai Sepeda Motor Suzuki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Page 21: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

69

Responden pemakai sepeda motor Yamaha berpenghasilan di bawah Rp 1

juta sebanyak 58 orang (58%), antara Rp 1-3 juta sebanyak 26 orang (26%), antara

Rp 3-5 juta sebanyak 14 orang (14%), dan lebih dari Rp 5 juta sebanyak 2 orang

(2%).

Penghasilan Responden

58%26%

14% 2%

< Rp 1.000.000 Rp 1.000.001-Rp 3.000.000

Rp 3.000.001-Rp 5.000.000 > Rp 5.000.001

Gambar 4.24. Penghasilan Responden Pemakai Sepeda MotorYamaha

(Sumber: Hasil Kuesioner)

Sedangkan untuk pemakai sepeda motor Kawasaki, responden yang

berpenghasilan kurang dari Rp 1 juta sebanyak 53 orang (53%), antara Rp 1-3 juta

sebanyak 20 orang (20%), antara Rp 3-5 juta sebanyak 20 orang (20%), dan 7 orang

(7%) berpenghasilan di atas Rp 5 juta.

Page 22: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

70

Penghasilan Responden

20%

7%

20%

53%

< Rp 1.000.000 Rp 1.000.001-Rp 3.000.000

Rp 3.000.001-Rp 5.000.000 > Rp 5.000.001

Gambar 4.25. Penghasilan Responden Pemakai Sepeda Motor

Kawasaki

(Sumber: Hasil Kuesioner)

4.3. Analisa Dan Pembahasan

Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus indikator evaluasi

konsumen terhadap suatu produk. Merek dapat menekankan perihal eksistensi dari

suatu produk, dapat menggambarkan fungsi dari suatu produk, mutu suatu produk

bahkan dapat menggambarkan citra dari suatu perusahaan secara keseluruhan. Namun

tidak semua merek dapat dikategorikan sebagai indikator kualitas suatu produk. Yang

dapat diindikatorkan sebagai produk yang berkualitas hanya nama merek yang

favorable (Brand favorable).

Page 23: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

71

Nama merek yang favorable dapat dikategorikan sebagai merek yang telah

memiliki ekuitas tinggi. Ekuitas merek yang semakin tinggi dapat dikatakan dapat

berpengaruh kepada semakin tingginya kesetiaan konsumen terhadap merek tersebut,

selain itu nama merek yang favorable dapat membuat suatu persepsi dari konsumen

yaitu produk tersebut bermutu bagus, dan yang terpenting adalah merek tersebut

memiliki kesadaran merek dibenak konsumen (brand awareness). Merek yang

favorable tentunya dapat memberikan nilai yang lebih dimata masyarakat dan

perusahaan.

4.3.1. Brand Favorable

Nama merek favorable (brand favorable) diukur dari:

• Brand awareness (kesadaran merek)

• Brand acceptability (penerimaan merek)

• Brand preference (preferensi merek)

• Brand loyalty (kesetiaan merek)

Page 24: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

72

4.3.1.1. Kesadaran/ingatan Konsumen terhadap Merek

Responden mempunyai kesadaran/merek yang baik terhadap keempat

produk sepeda motor yang kami teliti. Dimana nilai rata-rata untuk produk Honda

sebesar 2,98, berarti ingatan konsumen terhadap produk ini Baik; nilai rata-rata

produk Suzuki lebih baik yaitu sebesar 3,24 dan apabila berikutnya kita lihat produk

Yamaha dan kawasaki, konsumen memiliki ingatan yang paling tinggi yaitu sebesar

3,54 dan 3,59. ini berarti kesadaran/ingatan konsumen terhadap produk Kawasaki

sangat baik.

4.3.1.2. Penerimaan Konsumen terhadap Merek

Konsumen memiliki penerimaan yang baik terhadap keempat produk sepeda

motor yang kami yang kami teliti. Nilai rata-rata yang diterima oleh produk Honda,

Suzuki dan Kawasaki adalah 2,72, 3 dan 3,25. dan penerimaan produk yang sangat

baik adalah produk Yamaha dengan nilai rata-rata 3,40. Penerimaan produk yang

sangat baik bagi konsumen sepeda motor Yamaha, menyebabkan konsumen Yamaha

enggan untuk memakai sepeda motor selain merek Yamaha. Hal ini merupakan hal

yang sangat penting untuk diperhatikan oleh produsen sepeda motor, karena dapat

kita lihat tingkat kesetiaan untuk memakai produk sepeda motor tersebut.

Page 25: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

73

4.3.1.3. Preferensi Konsumen terhadap Merek

Preferensi responden terhadap keempat merek sepeda motor tersebut adalah

baik. Dimana nilai rata-rata terhadap produk Honda dan Suzuki sama baiknya dengan

nilai 3,06. Sedangkan nilai rata-rata untuk produk Kawasaki lebih baik yaitu sebesar

3,30. dan nilai rata-rata yang paling baik adala produk Yamaha dengan nilai sebesar

3,42. Konsumen Yamaha menilai produsen, menawarkan produk berkualitas sangat

baik dan mempunyai banyak pilihan.

4.3.1.4. Kesetiaan Konsumen terhadap Merek

Pada hasil penelitian dapat kita lihat tingkat kesetiaan konsumen terhadap

keempat merek sepeda motor tersebut adalah baik, dapat kita lihat nilai rata-rata

produk sepeda motor Suzuki sebesar 2,45, sedangkan untuk produk Honda dan

Kawasaki lebih baik yaitu sebesar 2,68 dan 3,16. Sedangkan untuk produk yang

paling tinggi memiliki nilai rata-rata adalah produk Yamaha dengan nilai sebesar

3,30. Dari hasil diatas dapat kita lihat tingkat kesetiaan konsumen Yamaha paling

tinggi, tetapi tidak mencapai nilai rata-rata tertinggi. Sehingga dapat kita simpulkan

bahwa pada industri sepeda motor, terdapat hal yang rentan terhadap perpindahan

merek yang satu kemerek yang lain.

Page 26: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

74

Dari pertanyaan nomor 1 sampai nomor 4 yang mengukur brand favorable

masing-masing merek yaitu sepeda motor Honda, Suzuki, Kawasaki dan Yamaha

dapat kita simpulkan sebagai berikut:

2,684

2,683,062,722,981XbHONDA =

+++=⇒

2,93754

2,45 3,06 3 3,242Xb SUZUKI =

+++=⇒

3,4154

3,30 3,42 3,40 3,543XbYAMAHA =

+++=⇒

3,3254

3,16 3,30 3,25 3,594Xb KAWASAKI =

+++=⇒

4.3.2. Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

Tanda atau indikator kualitas dapat dilihat dari kehandalan (reliable) produk

yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari proses

pembuatannya; konsumen dapat menilai apakah produk tersebut berkualitas tinggi

dan sesuai dengan spesifikasi, apakah konsumen sangat bergantung pada produk

tersebut (dependable), serta apakah produk tersebut memiliki daya tahan yang lama

(durability)

1. Kinerja yang ditampilkan pada produk.

2. Kesesuaian pada spesifikasi.

Page 27: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

75

3. Kehandalan produk.

4. Daya tahan produk.

4.3.2.1. Kehandalan Produk (Reliability)

Untuk kehandalan suatu produk, dari hasil penelitian yang dilakukan

responden memiliki persepsi yang baik terhadap keempat merek produk sepeda motor

tersebut. Nilai yang didapat oleh merek sepeda motor Yamaha mendapatkan nilai

rata-rata tertinggi yaitu sebesar 3,40, sedangkan untuk merek Kawasaki mendapatkan

nilai rata-rata sebesar 3,31. Merek Honda dan Suzuki, masing-masing mendapatkan

nilai rata-rata sebesar 2,79 dan 2,89. Konsumen Yamaha memiliki persepsi yang

tinggi perihal kehandalan produk yang ditawarkan oleh merek Yamaha.

4.3.2.2. Pembuatan (Workmanship) Produk

Responden memberikan penilaian yang baik dalam menilai pembuatan

(workmanship) keempat merek produk sepeda motor tersebut. Konsumen

memberikan nilai rata-rata untuk produk sepeda motor Honda dan Suzuki masing-

masing sebesar 2,68 dan 2,96, responen memberikan penilaian lebih baik pada

produk Kawasaki yaitu sebesar 3,22. Produk Yamaha mendapatkan nilai yang paling

Page 28: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

76

tinggi Yaitu sebesar 3,40. Konsumen sepeda motor Yamaha percaya bahwa proses

pembuatan produk Yamaha didukung oleh teknologi yang tinggi dan sumber daya

manusia yang sangat berkompeten.

4.3.2.3. Kualitas Produk

Hal kualitas merupakan sesuatu yang sangat penting didalam persepsi

konsumen terhadap suatu produk. Responden memberikan persepsi yang baik

terhadap keempat merek sepeda motor tersebut. Nilai rata-rata yang berhasil

didapatkan merek sepeda motor Honda dan Suzuki seimbang yaitu sebesar 2,92.

Sedangkan untuk produk sepeda motor Yamaha mendapatkan nilai yang lebih baik

yaitu sebesar 3,40. Nilai rata-rata yang paling tinggi berhasil didapatkan oleh sepeda

motor Kawasaki yaitu sebesar 3,50. Konsumen Kawasaki mempunyai persepsi yang

tinggi perihal kualitas produk Kawasaki, walaupun dari segi penjualan produk

Kawasaki masih kurang apabila dibandingkan merek sepeda motor yang lain.

4.3.2.4. Ketergantungan terhadap Produk (Dependable)

Dari hasil penelitian yang dilakukan, konsumen cukup tergantung terhadap

keempat merek sepeda motor tersebut. Produk Yamaha mendapatkan nilai tertinggi

Page 29: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

77

yaitu sebesar 3,26 kemudian diikuti oleh produk sepeda motor Kawasaki sebesar

2,89, sedangkan untuk produk sepeda motor Suzuki dan Honda masing- masing

mendapatkan nilai sebesar 2,32 dan 2,52. Konsumen Yamaha memiliki

ketergantungan yang cukup tinggi terhadap produk Yamaha.

4.3.2.5. Daya Tahan Produk (Durability)

Responden memberikan penilaian yang baik terhadap keempat merek

sepeda motor tersebut, Sepeda motor dengan merek Honda dan Suzuki masing-

masing mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2,87 dan 2,94. sedangkan sepeda motor

dengan nama merek Kawasaki masing-masing mendapatkan nilai rata-rata sebesar

3,27 dan 3,43. Daya tahan sebuah produk merupakan salah satu hal yang sangat

penting bagi sebuah produk dikarenakan persepsi konsumen akan terbentuk kearah

positif untuk menilai suatu produk.

Dari pertanyaan nomor 5 sampai nomor 9 yang mengukur perceived quality

masing-masing merek yaitu sepeda motor Honda, Suzuki, Kawasaki dan Yamaha

dapat kita simpulkan sebagai berikut:

2,7925

2,87 2,52 2,922,68 2,791Xb HONDA =

++++=⇒

Page 30: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

78

2,8065

2,94 2,32 2,922,96 2,892Xb SUZUKI =

++++=⇒

3,3785

3,43 3,26 3,40 3,40 3,403Xb YAMAHA =

++++=⇒

3,2385

3,27 2,89 3,50 3,22 3,314Xb KAWASAKI =

++++=⇒

4.3.3. Persepsi Nilai (Perceived Value)

Sedangkan indikator untuk nilai (value) dapat dilihat dari tampilan harga

yang ditawarkan seperti apakah harga yang ditawarkan oleh produk tersebut

ekonomis dan dapat diterima oleh konsumen kemudian bagaimana pertimbangan

konsumen untuk membeli produk tersebut., persepsi nilai dapat diukur dengan:

1. Nilai produk tersebut

2. Harga produk tersebut

3. Harga produk yang dapat diterima

4. Pertimbangan untuk membeli produk

5. Produk yang dapat ditawar

Page 31: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

79

4.3.3.1. Nilai (value) yang terkandung pada produk

Hal nilai yang diterima dalam persepsi konsumen merupakan sesuatu yang

sangat penting didalam persepsi konsumen terhadap suatu produk. Responden

memberikan persepsi nilai yang baik terhadap keempat merek sepeda motor tersebut.

Nilai rata-rata yang berhasil didapatkan merek sepeda motor Suzuki dan Honda

masing-masing sebesar 2,44 dan 2,85. Sedangkan untuk produk sepeda motor

Kawasaki mendapatkan nilai yang lebih baik yaitu sebesar 3,08 . Nilai rata-rata yang

paling tinggi berhasil didapatkan oleh Sepeda motor Yamaha yaitu sebesar 3,34.

Konsumen Yamaha mempunyai persepsi yang tinggi perihal nilai produk Yamaha.

4.3.3.2. Harga Produk yang Ekonomis

Dari hasil penelitian yang dilakukan responden memiliki persepsi yang baik

perihal harga yangekonomis terhadap keempat merek produk sepeda motor tersebut.

Nilai yang didapat oleh merek sepeda motor Yamaha mendapatkan nilai rata-rata

tertinggi yaitu sebesar 3,52, sedangkan untuk merek Kawasaki mendapatkan nilai

rata-rata sebesar 3,22. Merek Honda dan Suzuki, masing-masing mendapatkan nilai

rata-rata sebesar 2,58 dan 2,78. Konsumen Yamaha memiliki persepsi yang tinggi

perihal nilai ekonomis produk yang ditawarkan oleh merek Yamaha.

Page 32: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

80

4.3.3.3. Harga produk yang dapat diterima (Acceptable)

Harga keempat merek produk sepeda motor tersebut dapat diterima oleh

konsumen masing-masing merek tersebut. Konsumen memberikan nilai rata-rata

untuk produk sepeda motor Honda dan Suzuki masing-masing sebesar 2,77 dan 2,99,

responden memberikan penilaian lebih baik pada produk Kawasaki yaitu sebesar

3,10. Produk Yamaha mendapatkan nilai yang paling tinggi Yaitu sebesar 3,52.

Penerimaan terhadap harga sangat mempengaruhi factor konsumen dikarenakan

konsumen membayar untuk suatu produk sesuai dengan keinginannya.

4.3.3.4. Pertimbangan untuk membeli Produk

Responden memberikan penilaian yang baik dalam merpertimbangkan

pembelian keempat merek produk sepeda motor tersebut. Konsumen memberikan

nilai rata-rata untuk produk sepeda motor Honda dan Suzuki masing-masing sebesar

2,71 dan 2,88, responden memberikan penilaian lebih baik pada produk Kawasaki

yaitu sebesar 3,22. Produk Yamaha mendapatkan nilai yang paling tinggi Yaitu

sebesar 3,42. Dalam memperoleh keputusan untuk membeli suatu produk konsumen

melakukan pertimbangan-pertimbanan dengan membandingkan produk yang satu

dengan yang lainnya.

Page 33: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

81

4.3.3.5. Produk yang dapat ditawar

Responden memberikan penilaian yang baik dalam menilai keempat merek

produk sepeda motor tersebut dapat ditawar (Bargainable). Konsumen memberikan

nilai rata-rata untuk produk sepeda motor Suzuki dan Yamaha masing-masing sebesar

2,62 dan 2,77, responden memberikan penilaian lebih baik pada produk Kawasaki

yaitu sebesar 3,37. Produk Yamaha mendapatkan nilai yang paling tinggi Yaitu

sebesar 3,46. Hal yang dimaksud dapat ditawar dalam wacana ini dimaksud dengan

konsumen diberikan penwaran-penwaran yang menarik oleh produsen, dimana

konsumen merasa diuntungkan didalam transaksi untuk membeli suatu produk.

Dari pertanyaan nomor 10 sampai nomor 14 yang mengukur perceived

value masing-masing merek yaitu sepeda motor Honda, Suzuki, Kawasaki dan

Yamaha dapat kita simpulkan sebagai berikut:

2,7365

2,77 2,71 2,77 2,58 2,851Xb HONDA =

++++=⇒

2,7425

2,62 2,88 2,99 2,78 2,442Xb SUZUKI =

++++=⇒

3,4465

3,46 3,42 3,50 3,52 3,343Xb YAMAHA =

++++=⇒

3,1985

3,37 3,22 3,10 3,22 3,084Xb KAWASAKI =

++++=⇒

Page 34: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

82

4.3.4. Keinginan Untuk Membeli (Willingness to Buy)

Sedangkan indikator untuk keinginan untuk membeli(willingness to buy)

adalah kemungkinan konsumen untuk membeli produk tersebut dengan

mempertimbangkan harga yang ditawarkan, harga merupakan sesuatu yang penting

serta keinginan untuk membeli suatu produk sangat besar. Keinginan untuk membeli

dapat diukur dengan:

1. Harga Purna Jual

2. Pertimbangan terhadap harga

3. Kemudahan Pembiayaan

4. Harga sebagai sesuatu yang penting

5. Keinginan untuk membeli produk.

4.3.4.1. Harga Purna Jual

Dari hasil penelitian yang dilakukan, konsumen memberi penilaian yang

baik perihal harga purna jual keempat merek sepeda motor tersebut. Produk Yamaha

mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar 3,52 kemudian diikuti oleh produk sepeda

motor Kawasaki sebesar 3,38, sedangkan untuk produk sepeda motor Suzuki dan

Honda masing-masing mendapatkan nilai sebesar 2,30 dan 2,85. Tingginya harga

Page 35: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

83

purna jual berdampak positif pada keinginan konsumen untuk membeli suatu produk,

dikarenakan konsumen merasa produk yang memiliki harga purna jual tinggi

mendapatkan persepsi berkualitas baik dimata konsumen.

4.3.4.2. Pertimbangan Terhadap Harga

Dari hasil penelitian yang dilakukan, Konsumen memberi penilaian yang

baik perihal pertimbangan harga dalam memilih produk dari keempat merek sepeda

motor tersebut. Produk Yamaha mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar 3,40

kemudian diikuti oleh produk sepeda motor Kawasaki sebesar 3,36, sedangkan untuk

produk sepeda motor Suzuki dan Honda masing- masing mendapatkan nilai sebesar

2,96 dan 2,91. Dalam membeli suatu produk sepeda motor pertimbangan harga

menjadi suatu hal yang sangat penting mengingat hal tersebut berkaitan langsung

terhadap daya beli konsumen.

4.3.4.3. Kemudahan Pembiayaan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, konsumen memberi penilaian yang

baik perihal pembiayaan (leasing) dalam membeli produk dari keempat merek sepeda

motor tersebut. Produk Yamaha mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar 3,40

Page 36: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

84

kemudian diikuti oleh produk sepeda motor Kawasaki sebesar 3,25, sedangkan untuk

produk sepeda motor Suzuki dan Honda masing- masing mendapatkan nilai sebesar

2,94 dan 2,78. Dalam membeli suatu produk sepeda motor pertimbangan pembiayaan

menjadi suatu hal yang sangat penting mengingat hal tersebut berkaitan langsung

terhadap kemampuan konsumen secara kredit atau tunai.

4.3.4.4. Harga sebagai Sesuatu Yang Penting

Dari hasil penelitian yang dilakukan, Konsumen memberi penilaian yang

baik mengenai pentingnya harga dalam membeli produk dari keempat merek sepeda

motor tersebut. Produk Yamaha mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar 3,40

kemudian diikuti oleh produk sepeda motor Suzuki sebesar 3,30, sedangkan untuk

produk sepeda motor Honda dan Kawasaki masing- masing mendapatkan nilai

sebesar 3,04 dan 3,22.

4.3.4.5. Keinginan untuk membeli produk

Dari hasil penelitian yang dilakukan, konsumen memberi penilaian yang

baik perihal keinginan membeli produk dari keempat merek sepeda motor tersebut.

Produk Yamaha mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar 3,48 kemudian diikuti oleh

produk sepeda motor Kawasaki sebesar 3,22, sedangkan untuk produk sepeda motor

Page 37: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

85

Suzuki dan Honda masing- masing mendapatkan nilai sebesar 2,84 dan 2,7.

Keinginan untuk membeli dapat berdampak positif bagi penjualan produk sepeda

motor, dikarenakan dapat kita lihat antusiasme konsumen untuk membeli suatu

produk.

Dari pertanyaan nomor 15 sampai nomor 19 yang mengukur willingness to

buy masing-masing merek yaitu sepeda motor Honda, Suzuki, Kawasaki dan Yamaha

dapat kita simpulkan sebagai berikut:

2,8565

2,7 3,04 2,78 2,91 2,851Xb HONDA =

++++=⇒

2,8685

2,84 3,30 2,94 2,96 2,302Xb SUZUKI =

++++=⇒

3,4485

3,48 3,44 3,40 3,40 3,523Xb YAMAHA =

++++=⇒

3,2945

3,22 3,26 3,25 3,36 3,384Xb KAWASAKI =

++++=⇒

4.4. Uji Hipotesa

Pengujian hipotesis dalam tesis ini menggunakan metode Pearson

Correlation dengan alat bantu SPSS versi 11.5. Untuk mendukung hasil analisa

Page 38: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

86

regresi, dilakukan pengujian dengan metode Analisis Varians (anova). Analisis

Anova pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan diantara ke

empat merek (Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki) terhadap perceived quality,

perceived value dan willingness to buy; dengan variabel bebasnya (Independent

Variable) adalah Brand Name Favorable, sedangkan variabel tidak

bebasnya(Dependent Variables) ialah Perceived Quality, Perceived Value, dan

Willingness to Buy. Dasar pengambilan keputusan untuk uji hipotesa ini adalah

membandingkan p-value dengan tingkat signifikansi 0,05. (Hanke dan Reitsch,

1994).

• Jika p-value < alpha 0,05 maka Ho ditolak

• Jika p-value > alpha 0,05 maka Ho diterima

Dalam penelitian ini juga menggunakan uji validitas dan uji reabilitas untuk

mendukung kevalidan dalam data dan konsistensi dalam pengukurannya.

4.5. Pengujian Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pertanyaan

(instrumen) penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah

Page 39: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

87

valid. Jika valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995).

Pengujian validitas dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap indikator

terhadap skor totalnya dengan menggunakan rumus teknik korelasi “Product

Moment”.

Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah sebagai berikut:

Jika p-value < 0.05 item pernyataan valid

Jika p-value > 0.05 item pernyataan tidak valid

Hasil pengujian validitas yang dilakukan dengan teknik korelasi Product

Moment, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Pengujian Validitas untuk Konstrak Brand Favorable

KONSTRUK KOEFISIEN

KORELASI

P-

VALUE KEPUTUSAN

BRAND FAVORABLE :

Saya ingat akan merek sepeda

motor “X”

Harga sepeda motot “X” terjangkau

Saya suka sepeda motor “X” karena

kualitasnya baik dan banyak pilihan

Saya selalu memakai sepeda motor

merek “X”

0.662**

0.737**

0.642**

0.687**

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

**correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)

Sumber: data kuesioner diolah (lihat Lampiran)

Page 40: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

88

Berdasarkan tabel pengujian validitas diatas, diketahui bahwa masing-

masing butir pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian memiliki p-

value kurang dari 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa masing-masing butir pernyataan

tersebut adalah valid. Dengan kata lain butir-butir pernyataan tersebut dapat mewakili

atau membentuk konstrak dari Brand Favorable.

Tabel 4.2. Pengujian Validitas untuk Konstrak Perceived Quality

KONSTRUK KOEFISIEN

KORELASI

P-

VALUE KEPUTUSAN

PERCEIVED QUALITY:

Kehandalan (reliable) produk

sepeda motor “X” sangat tinggi

Pembuatan (workmanship) produk

merek “X” sangat tinggi

Produk sepeda motor “X” sangat

berkualitas tinggi

Ketergantungan (dependable)

terhadap produk sepeda motor “X”

sangat tinggi

Produk sepeda motor “X” tahan

lama (durable)

0.666**

0.557**

0.745**

0.657**

0.653**

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

** correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : data kuesioner diolah (lihat lampiran)

Page 41: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

89

Berdasarkan tabel pengujian validitas diatas, diketahui bahwa masing-

masing butir pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian memiliki p-

value kurang dari 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa masing-masing butir pernyataan

tersebut adalah valid. Dengan kata lain butir-butir pernyataan tersebut dapat mewakili

atau membentuk konstrak dari Perceived Quality.

Tabel 4.3. Pengujian Validitas untuk Konstrak Perceived Value

KONSTRUK KOEFISIEN

KORELASI

P-

VALUE KEPUTUSAN

PERCEIVED VALUE:

Produk speda motor “X” sangat

tinggi nilainya (value)

Harga pruoduk sepeda motor “X”

sangat ekonomis (economical)

Harga produk sepeda motor “X”

dapat diterima (acceptable)

Pertimbangan untuk membeli

produk sepeda motor “X” sangat

tinggi

Harga produk sepeda motor “X”

dapat ditawar (bargaining)

0.649**

0.735**

0.646**

0.645**

0.635**

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

** correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : data kuesioner diolah (lihat lampiran)

Page 42: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

90

Berdasarkan tabel pengujian validitas diatas, diketahui bahwa masing-

masing butir pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian memiliki p-

value kurang dari 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa masing-masing butir pernyataan

tersebut adalah valid. Dengan kata lain butir-butir pernyataan tersebut dapat mewakili

atau membentuk konstrak dari Perceived Value.

Tabel 4.4. Pengujian Validitas untuk Konstrak Willingness to Buy

KONSTRUK KOEFISIEN

KORELASI

P-

VALUE KEPUTUSAN

Willingness to Buy:

Harga purna jual sepeda motor

merek “X” tinggi

Pertinbangan harga yang

ditampilkan

Kemudahan pembiayaan untuk

memilki sepeda motor merek “X”

Harga sebagai sesuatu yang

penting

Keinginan untuk membeli produk

merek “X” ini sangat tinggi

0.667**

0.663**

0.609**

0.563**

0.628**

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

** correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : data kuesioner diolah (lihat lampiran)

Berdasarkan tabel pengujian validitas diatas, diketahui bahwa masing-

masing butir pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian memiliki p-

Page 43: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

91

value kurang dari 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa masing-masing butir pernyataan

tersebut adalah valid. Dengan kata lain butir-butir pernyataan tersebut dapat mewakili

atau membentuk konstrak dari Willingness to Buy.

4.6. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dari setiap konstrak yang digunakan dengan melihat

Cronbach’s coefficient alpha sebagai koefisien dari reliabilitas. Menurut Sekaran,

(2000:312) the closer the reliability coefficient gets to 1.0, the better . In general,

reliabilities less than .60 are considered to be poor, those in the .70 range,

acceptable, and those over .80 good.

Berdasarkan pernyataan diatas, dasar pengambilan keputusan uji reliabilitas

dapat disimpulkan sebagai berikut :

Jika Cronbach’s Alpha > 0,60 Cronbach’s Alpha acceptable (construct reliable)

Jika Cronbach’s Alpha < 0,60 Cronbach’s Alpha poor acceptable (construct

unreliable).

Page 44: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

92

Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing konstrak ditampilkan pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Reliabilitas

KONSTRAK ITEMS CRONBACH’S

COEFFICIENT ALPHA KEPUTUSAN

Brand Favorable 4 0.6164 Reliable

Perceived Quality 5 0.6673 Reliable

Perceived Value 5 0.6802 Reliable

Willingness to Buy 5 0.6158 Reliable

Sumber : data diolah (lihat lampiran)

Berdasarkan tabel diatas, koefisien Cronbach’s Alpha untuk masing-masing

konstrak yaitu Brand Favorable, Perceived Quality, Perceived Value dan Willingness

to Buy memenuhi kriteria reliabilitas yang ditetapkan Sekaran (2000). Jika semua

konstrak dalam penelitian mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha minimal 0,60

atau lebih besar dari 0,60, maka jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan

yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstrak tersebut adalah konsisten

dan konstrak dapat dipercaya (reliable).

Page 45: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

93

4.7. Pengujian Hipotesa

Dasar pengambilan keputusan untuk uji hipotesa adalah membandingkan p-

value dengan tingkat signifikansi 0,05.

HIPOTESA 1

Hipotesa pertama menguji pengaruh brand favorable dengan perceived

quality. Bunyi hipotesa nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:

Ho1 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara brand favorable dengan

perceived quality.

Ha1 : terdapat hubungan yang signifikan antara brand favorable dengan perceived

quality.

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Hubungan Brand Favorable dengan Perceived Quality

Correlations

1 .540**. .000

400 400.540** 1.000 .400 400

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Brand Favorable

Perceived Quality

BrandFavorable

PerceivedQuality

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Sumber: Data Kuesioner diolah (Lihat Lampiran)

Page 46: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

94

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan software

SPSS, menunjukkan bahwa p-value 0,000 < alpha 0,05, maka hipotesa observasi

(H01) ditolak. Artinya, terdapat hubungan yang siginifikan antara brand favorable

dengan perceived quality. Adapun besarnya koefisien korelasi adalah positif 0,540

sehingga dapat disimpulkan hubungan tersebut cukup kuat. Arah hubungan yang

positif tersebut dapat diartikan jika semakin favorit merek sepeda motor yang

digunakan konsumen maka semakin tinggi pula kualitas merek motor tersebut.

HIPOTESA 2

Ho2 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara brand favorable dengan

perceived value.

Ha2 : terdapat hubungan yang signifikan antara brand favorable dengan perceived

value.

Page 47: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

95

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Hubungan Brand Favorable dengan Perceived Value

Correlations

1 .558**. .000

400 400.558** 1.000 .400 400

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Brand Favorable

Perceived Value

BrandFavorable

PerceivedValue

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**. Sumber: Data Kuesioner diolah (Lihat Lampiran)

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa p-value 0,000 < 0,05, maka

hipotesa observasi (H02) ditolak. Artinya, brand favorable berhubungan siginifikan

dengan perceived value. Adapun besarnya koefisien korelasi adalah positif 0,558.

Sehingga dapat disimpulkan hubungan tersebut cukup kuat. Arah hubungan yang

positif tersebut dapat diartikan jika semakin favorit merek sepeda motor yang

digunakan konsumen maka semakin tinggi pula nilai merek motor tersebut.

HIPOTESA 3

Ho3 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara brand favorable dengan

willingness to buy.

Ha3 : terdapat hubungan yang signifikan antara brand favorable dengan willingness

to buy.

Page 48: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

96

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Hubungan Brand Favorable dengan Willingness to Buy

Correlations

1 .555**. .000

400 400.555** 1.000 .400 400

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Brand Favorable

Willingness to Buy

BrandFavorable

Willingnessto Buy

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**. Sumber: Data Kuesioner diolah (Lihat Lampiran)

Tabel diatas menunjukkan bahwa p-value 0,000 < alpha 0,05, maka hipotesa

observasi (H03) ditolak. Artinya, terdapat hubungan yang siginifikan antara brand

favorable dengan willingness to buy. Adapun besarnya koefisien korelasi adalah

positif 0,555 sehingga dapat disimpulkan hubungan tersebut cukup kuat. Arah

hubungan yang positif tersebut dapat diartikan jika semakin favorit merek sepeda

motor yang digunakan konsumen maka keinginan untuk membeli produk tersebut

semakin tinggi.

4.8. Pengujian Anova

Dari hasil kuesioner yang dibagikan pada responden yang menggunakan

salah satu dari keempat merek sepeda motor tersebut, maka hasil pengujian beda rata-

Page 49: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

97

rata Brand Favorable, Perceived Quality, Perceived Value, dan Willingness to Buy

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Anova Brand Favorable, Perceived Quality,

Perceived Value dan Willingness to Buy

Variabel Merek Sepeda

Motor Mean F-statistik p-value

Brand

Favorable

Suzuki

Yamaha

Honda

Kawasaki

2.9375

3.4150

2.8600

3.3250

39.966 0.000

Perceived

Quality

Suzuki

Yamaha

Honda

Kawasaki

2.8060

3.3780

2.7920

3.2380

60.386 0.000

Perceived Value Suzuki

Yamaha

Honda

Kawasaki

2.7420

3.4460

2.7360

3.1980

79.373 0.000

Willingness to

Buy

Suzuki

Yamaha

Honda

Kawasaki

2.8680

3.4480

2.8560

3.2940

63.260 0.000

Sumber : data kuesioner diolah SPSS (lihat lampiran)

Berdasarkan tabel diatas, p-value untuk brand favorable 0.000 < alpha 0.05,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata brand favorable yang

Page 50: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

98

signifikan diantara keempat merek sepeda motor yang digunakan dalam penelitian.

Jika ditinjau dari nilai rata-rata tesebut, maka merek sepeda motor Yamaha

mempunyai nilai rata-rata brand favorable tertinggi (3,4150) dibandingkan dengan

ketiga merek sepeda motor lainnya Suzuki (2,9375), Honda (2,8600) dan Kawasaki

(3,3250). Berdasarkan nilai rata-rata tersebut juga menjelaskan bahwa merek sepeda

motor Yamaha lebih favorable dibandingkan ketiga merek sepeda motor lainnya. Hal

ini berarti konsumen sepeda motor Yamaha menilai bahwa sepeda motor merek

Yamaha mudah diingat, harganya terjangkau, kualitasnya baik dan loyal terhadap

merek Yamaha.

Berdasarkan tabel diatas, p-value untuk perceived quality 0.000 < alpha

0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata perceived quality

yang signifikan diantara keempat merek sepeda motor yang digunakan dalam

penelitian. Jika ditinjau dari nilai rata-rata tesebut, maka merek sepeda motor Yamaha

mempunyai nilai rata-rata perceived quality tertinggi (3,3730) dibandingkan dengan

ketiga merek sepeda motor lainnya Suzuki (2,8060), Honda (2,7920) dan Kawasaki

(3,2380). Berdasarkan nilai rata-rata tersebut juga menjelaskan bahwa merek sepeda

motor Yamaha lebih memberikan kualitas dibandingkan ketiga merek sepeda motor

lainnya. Hal ini berarti konsumen sepeda motor Yamaha menilai bahwa sepeda motor

Page 51: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

99

merek Yamaha mempunyai kehandalan, pembuatan produknya (workmanship) tinggi

dan kualitas yang baik.

Berdasarkan tabel diatas, p-value untuk perceived value 0.000 < alpha 0.05,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata perceived value yang

signifikan diantara keempat merek sepeda motor yang digunakan dalam penelitian.

Jika ditinjau dari nilai rata-rata tesebut, maka merek sepeda motor Yamaha

mempunyai nilai rata-rata perceived value tertinggi (3,4460) dibandingkan dengan

ketiga merek sepeda motor lainnya Suzuki (2,7420), Honda (2,7360) dan Kawasaki

(3,1980). Berdasarkan nilai rata-rata tersebut juga menjelaskan bahwa merek sepeda

motor Yamaha lebih memberikan nilai terbaik dibandingkan ketiga merek sepeda

motor lainnya. Hal ini berarti konsumen sepeda motor Yamaha menilai bahwa sepeda

motor merek Yamaha harganya ekonomis dan dapat diterima.

Berdasarkan tabel diatas, p-value untuk willingness to buy 0.000 < alpha

0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata willingness to buy

yang signifikan diantara keempat merek sepeda motor yang digunakan dalam

penelitian. Jika ditinjau dari nilai rata-rata tesebut, maka merek sepeda motor Yamaha

mempunyai nilai rata-rata willingness to buy tertinggi (3,4480) dibandingkan dengan

ketiga merek sepeda motor lainnya Suzuki (2,8680), Honda (2,8560) dan Kawasaki

Page 52: BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab4_05-88.pdf · tipe terjual sebanyak 107.106 unit dan menguasai hanya 2,57 persen pangsa pasar

100

(3,2940). Berdasarkan nilai rata-rata tersebut juga menjelaskan bahwa responden

merek sepeda motor Yamaha lebih mempunyai keinginan untuk membeli

dibandingkan ketiga merek sepeda motor lainnya. Hal ini berarti konsumen sepeda

motor Yamaha melihat harga yang ditampilkan, purna jual produk Yamaha dan

kemudahan dalam pembiayaan, dengan hal itu keinginan konsumen produk Yamaha

untuk membeli tinggi.