bab iii.docx
TRANSCRIPT
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Bank BJB cabang Subang. Adapun
yang dijadikan objek penelitian yaitu generation gapdi Bank BJB cabang Subang.
Penelitian ini akan menganalisis mengenai generation gap di perusahaan tersebut,
dengan komponen sebagai berikut :
a. Place, penelitian ini bertempat di BJB cabang Subang.
b. Actor, Pelaku yang menjadi perhatian penulis ialah karyawan Bank BJB cabang
Subang. Penulis hanya meneliti karyawanberdasarkan generasinya.
c. Activity, aktivitas yang diamati yakni aktivitas sehari- hari dari para karyawan di
Bank BJB cabang Subang.
Penelitian ini berfokus pada karyawan yang terkait dengan generation gap.
Pemilihan Bank BJB cabang Subang sebagai perusahaan yang akan dianalisis
dilakukan secara sengaja (purposive ) dengan pertimbangan bahwa Bank BJB yang
sudah berdiri selama 51 tahun mempunyai rentang usia dan generasi yang cukup jauh
sehingga menimbulkan adanya gap yang terjadi di dalam perusahaan.
3.2 Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif.Secara eksplisit metode penelitian berarti dilakukan dengan prinsip-prinsip
30
31
keilmuan.Metode keilmuan ini menggunakan penggabungan Antara pendekatan
empiris dan rasional.Berdasarkan rumusan tujuan sebelumnya, penulis menggunakan
metode kualitatif untuk penelitian ini. Ulbert Silalahi mengutip pendapat Miles dan
Hubermen bahwa :
“Data Kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandaskan kukuh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat.Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akbat dalam lingkup orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.” Silalahi (2010:284).
Silalahi menekankan dalam metode penelitian kualitatif hal yang paling
difokuskan adalah perihal memahami.Sejauh mana peneliti sebagai alat penelitian itu
sendiri mampu menjelaskan dan merasakan kejadian-kejadian untuk memecahkan
masalah tersebut. Sejalan dengan Silalahi, Nawawi mencoba mengartikan metode
penelitian kualitatif sebagai :
“Metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.” Nawawi (1995:63).
Nawawi mencoba mengungkapkan bahwa metode penelitian kualitatif
merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah.Sehingga
dengan menyelesaikan masalah secara tidak langsung peneliti juga harus mampu
kembali mengartikan sebuah permasalahan tersebut.Untuk tujuan penelitian, penulis
menggunakan tujuan penelitian deskriptif. Sugiono kembali menjelaskan penelitian
deskriptif sebagai berikut :
32
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan Antara variabel satu dengan variabel yang lain.” Sugiono (2004:11).
Mengenai penelitian kualitatif, Sugiyono mengungkapkan bahwa :
“Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan bahwa dari pada generalisasi.” (Sugiyono, 2009:14).
Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis secara lengkap mengenai Generation Gap karyawan pada Bank BJB
Cabang Subang.Kasus yang dimaksud adalah fenomena awal yang ditemukan ketika
penulis melakukan wawancara dan pengamatan awal pada Bank BJB Cabang Subang.
Fenomena awal tersebut dijadikan identifikasi masalah yang akan diteliti oleh penulis
dan dianalisis untuk mengetahui penyebabnya, perkembangannya, dan perbaikan
untuk mengetahui permasalahan tersebut.
3.2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif analisis.Metode penelitian deskriptif analisis menurut Moh. Nazir
(2005:54) yang mengemukakan bahwa :
“metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
33
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.
Menurut Lexy J. Moleong (2007 : 11) dalam mendifinisikan metode deskriptif
sebagai berikut :
“Metode deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti”.
Penelitian bermaksud mendeskripsikan secara abstrak dan mencari makna dari
suatu peristiwa dengan melakukan observasi terhadap instansi terkait.Hal ini
dilakukan untuk memperoleh keadaan internal dan eksternal perusahaan.Selain itu
peneliti pun melakukan kajian pustaka dan pengolahan data.
Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif karena peneliti hanya
meneliti dari satu variabel yang merupakan suatu kondisi pada objek tersebut. Pada
penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada variabel tersebut tanpa adanya
perbandingan dengan variabel lain.
3.2.2 Unit Analisis
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley dalam Sugiyono (2009:389) dinamakan “social situation” atau situasi social
yang terdiri atas tiga elemen yaitu, tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis. Menurut Sugiyono, penelitian kualitatif
berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi social tertentu dan hasil kajiannya
34
tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransfer ketempat lain yang memiliki
kesamaan dengan situasi social pada kasus yang dipelajari.
Sampel dalam penelitian kualitatif dinamakan responden, tetapi sebagai nara
sumber atau partisipan informan. Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan
disebut sampel statistic, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif
adalah untuk menghasilkan teori (Sugiyono, 2009:390).
Pada prakteknya jenis nonprobability sampling yang digunakan oleh penulis
adalah purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono (2009:122):
“Purposive sampling yakni sampling pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti.” Dalam purposive sampling, didasarkan pada pertimbangan tertentu, artinya informan dianggap paling tahu tentang apa yang penulis harapkan, atau mungkin informasi sebagai penguasa seingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi social yang diteliti.”
Dalam penelitian ini, penulis mengambil karyawan yang sesuai dengan setiap
generasi yang ada pada Bank BJB Cabang Subang sebagai narasumber.
3.2.3 Operasionalisasi Konsep
Berdasarkan judul usulan penelitian yaitu analisis Generation Gap karyawan
pada Bank BJB Cabang Subang Maka berdasarkan judul tersebut, terdapat satu
variabel yang diteliti, yaitu Generation Gap karyawan yang terjadi di Bank BJB
cabang Subang. Maka penelitian ini memiliki konsep yaitu menganalisis Generation
GapKaryawan .Analisis disini mencakup perkembangan, penyebab munculnya
kesenjangan generasi di dalam perusahaan, karakteristik setiap generasi, dan
35
bagaimana perusahaan mengelola setiap generasi agar tidak terjadi kesenjangan
generasi.Untuk lebih rinci, operasionalisasi konsep dapat di lihat dari table 3.1 di
bawah ini.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep
Variabel Konsep Variable Dimensi Sumber Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen
Generation
Gap
Generation
Gapadalah :
“Perbedaan
pandangan antara
generasi satu
dengan generasi
lainnya. Budaya
generasi tua
sebelum perang
dunia II (mature)
hampir sama
dengan generasi
setelah perang
(Baby Boomer).
Namun budaya
generasi Baby
Boomer berbeda
dengan generasi
X yang lahir
setelah tahun
60an”
Cam Marston
(2010:5)
1. komunikasi
2. teknologi
3. loyalitas
4. Budaya
organisasi
1. Pimpinan Cabang Bank BJB Cabang Subang
2. Accountant Officer Bisnis Konsumer & KPR Bank BJB Cabang Subang
3. Manajer Kontrol Internal Cabang Bank BJB Cabang Subang
4. Junior Staf SDM & Umum Bank BJB Cabang Subang
1. Wawancara Mendalam
2. Observasi Pasif
1. Pedoman Wawancara
36
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah bagian penting dalam sebuah penelitian.Tanpa
adanya data yang memadai maka penulis tidak bisa melakukan penelitian.Dalam
penelitian kualitatif, dimana peneliti sebagai instrumennya dilakukan beberapa teknik
pengumpulan data untuk mendapatkan hasil penelitiannya.Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Sugiyono (2011:225), apabila dilihat
dari sumber datanya, maka pengumpulan dara dapat menggunakan sumber primer
dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen.
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview
(wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi, dan gabungan keempatnya.
Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu pimpinan cabang, manager,
junior manager dan junior staffBank BJB Cabang Subang.Sedangkan untuk data
sekunder dalam penelitian ini yaitu hasil studi kepustakaan dari berbagai sumber,
seperti buku dan internet.
Teknik pengumpulan data yang dipakai oleh penulis oleh penulis dilakukan dengan
beberapa cara antara lain wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi.
37
a. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam adalah teknik pengumpulan data melalui proses
tanya jawab secara lisan dengan sumber data yang bersangkutan secara
langsung di mana penulis dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang narasumber dalam menginterpreasikan situasi atau fenomena yang
terjadi.
Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah (2012:131), wawancara
mendalam (in-depth interview) adalah suatu proses mendapatkan informasi
untuk kepentingan penelitian dengan cara dialog antara peneliti sebagai
pewawancara dengan informan yang memberi informasi dalam konteks
observasi partisipasi.
Jenis wawancara yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
menggunakan jenis wawancara semi terstruktur., karena pada pelaksanaannya
penulis melakukan wawancara tanpa pedoman wawancara. Wawancara
dilakukan secara lebih bebas dan tidak kaku. Penjelasan Sugiyono (2011:223),
“Tujuan dari wawancara semiterstruktur adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat, dan ide-idenya.” Menurut Sugiyono (2011:109)
“Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara
lebih mendalam serta jumlah responden sedikit.”
b. Dokumen (Studi kepustakaan)
38
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara.Studi dokumentasi yaitu
mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan
penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan
menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. (Djam’an Satori dan
Aan Komariah, 2012:149)
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca,
mempelajari dan menganalisa sumber-sumber primer maupun sekunder yang berupa:
tulisan, artikel, jurnal, peraturan, kebijakan, grafik, table, bagan baik yang berasal
dari Bank BJB Cabang Subang maupun dari sumber lainnya.
c. Observasi
Observasi merupakan pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus
dikumpulkan dalam penelitian. Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011:227)
metode observasi adalah metode pengumpulan data di mana penyelidik mengadakan
penelitian secara langsung terhadap situasi yang kompleks dan merupakan suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis yang
mengutamakan pengamatan dan ingatan.
39
Pada penelitian ini, penulis menggunakan observasi partisipasi pasif.Jadi
dalam hal ini penulis datang di tempat kegiatan yang diamati tersebut, namun tidak
ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.Penulis hanya mempelajari dan mengamati
adanya Generation Gap di Bank BJB Cabang Subang.
Penulis membuat table 3.2 untuk mempermudah dalam memhami teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh penulis.
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data
No Jenis Data Sumber Data Instrumen
data
Teknik
Pengumpulan Data
Keterangan
1. Primer 1. Pimpinan Cabang Bank BJB Cabang Subang
2. Junior manager Bisnis Konsumer dan KPR Bank BJB Cabang Subang
3. Manager Kontrol Internal Bank BJB Cabang Subang
4. Junior StaffSDM & Umum Bank BJB Cabang Subang
Pedoman
wawancara
Wawancara
mendalam, Observasi
Pasif
Komunikasi
langsung
2. Sekunder 1. Profil Bank BJB.
2. website Bank BJB
3. Jurnal
Pedoman
studi
dokumentasi
Studi dokumentasi Komunikasi
tidak langsung
Sumber : penulis (2014)
40
Berikut adalah Informan yang akan penulis wawancara dalam penelitian ini,
seperti yang dijelaskan dalam tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.2 Informan PenelitianNo Informan1 Pimpinan Cabang Bank BJB Cabang Subang
2 Junior manager Bisnis Konsumer dan KPR Bank BJB Cabang Subang
3 Manager Kontrol Internal Bank BJB Cabang Subang
4 Junior StaffSDM & Umum Bank BJB Cabang Subang
Sumber : penulis (2014)
3.2.5 Teknik Analisis Data
Analisis data diperlukan untuk memahami lebih mendalam mengenai
Generation Gap, sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai
pengelolaan kesenjangan generasi. Analisis deskriptif dilakukan dengan
mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data observasi agar pihak lain dapat
dengan mudah memperoleh gambaran sifat objek dan data tersebut. Data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan di lapangan, dan dokumentasi di susun secara
sistematis. Menurut Miles dan Huberman seperti yang dikutip oleh Sugiyono
(2011:246) , aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Analisis meliputi tiga langkah yaitu, Data Reduction (Reduksi Data), Data Display
(Penyajian Data), dan Conclusion Drawing /Verification (Menarik Kesimpulan).
1. Data Reduction (Reduksi Data)
41
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting sehingga dapat menentukan tema dan pola selanjutnya.
Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas dan selanjutnya dapat mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya serta mencarinya bila diperlukan. Data yang tidak berkaitan dengan
penelitian ini akan di reduksi atau disisihkan oleh peneliti.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data tersebut dengan
tujuan mempermudah dalam memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Hasil dari reduksi data akan
menghasilkan tabel dan uraian singkat yang lebih mendalam mengenaiGeneration
Gap Karyawan di Bank BJB cabang Subang
3. Conclusion Drawing/Verification (Menarik Kesimpulan)
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang akan dikemukakan masih bersifat sementara,
karena dapat berubah jika nantinya ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal sudah didukung oleh bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan tersebut
Data Collection
Data Reduction
Data Display
Data Conclusions
42
sudah dapat dikatakan kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin
dapat menjawab rumusan maslah, tetapi mungkin jug atidak, karena rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan tidak akan selalu
berkembang ketika penelitian berada dilapangan.
Langkah-langkah teknik analisis data diatas dapat dilihat pada Gambar 3.1 di
bawah ini:
Gambar 3.1Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)
Sumber: Sugiyono (2011:247)
3.2.4.1 Pengujian Kredibilitas Data
Data-data atau temuan dalam penelitian kualitatif dinyatakan valid apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan aoa yang sesungguhnya
43
terjadi pada objek yang diteliti.Untuk itu diperlukan uji kebenaran (uji kredibilitas)
terhadap data yang didapatkan.
Pengujian kredibilitas data penelitian dilakukan dengan cara: (Sugiyono,
2011:370)
a. Perpanjangan Pengamatan
Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat
menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para
responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan
peristiwa akan direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk
meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku
maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan
yang diteliti.
c. Triangulasi
Pengujian kredibilitas data penelian ini menggunakan triangulasi teknik dan
triangulasi sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mencari hal yang sama
44
dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi
kepustakaan yang sama secara serempak. Dan triangulasi sumber merupakan
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
Penelitian yang dilakukan dengan cara menganalisis suatu data yang
menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden
secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari
sebagai sesuatu yang utuh.
Dalam hal ini, peneliti mendapatkan sumber data dan informasi dari Pimpinan
cabang Bank BJB cabang Subang selaku informan utama, kemudian mendapatkan
sumber data dan informasi dari Junior Staff SDM & Umum selaku informan ahli.
Dan yang terakhir Junior manager Bisnis Konsumer dan KPR dan Manager Kontrol
Internal Bank BJB Cabang Subang sebagai informan pendukung. Informasi yang
dicari ialah untuk mengetahui Generation Gap yang terjadi di Bank BJB Cabang
Subang.