bab iii.docx

18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Bulu Sukoharjo Jalan raya bulu-tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah . 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan Mei 2015. Adapun tahap-tahap pelaksanaanya sebagai berikut: a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul skripsi, permohonan pembimbing, pembuatan proposal penelitian, survey ke sekolah yang digunakan untuk penelitian, seminar proposal b. Tahap pelaksanaan, meliputi: ijin penelitian, melaksanakan semua kegiatan yang berlangsung di lapangan meliputi uji coba instrumen, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data, pengolahan data. c. Tahap penyelesaian, meliputi: menganalisis data dan menyusun laporan penelitian. B. Rancangan Penelitian 25

Upload: bariqul-amalia-nisa

Post on 09-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB III

35

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat PenelitianPenelitian ini dilakukan di kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Bulu Sukoharjo Jalan raya bulu-tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah. 2. Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan Mei 2015. Adapun tahap-tahap pelaksanaanya sebagai berikut:a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul skripsi, permohonan pembimbing, pembuatan proposal penelitian, survey ke sekolah yang digunakan untuk penelitian, seminar proposalb. Tahap pelaksanaan, meliputi: ijin penelitian, melaksanakan semua kegiatan yang berlangsung di lapangan meliputi uji coba instrumen, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data, pengolahan data.c. Tahap penyelesaian, meliputi: menganalisis data dan menyusun laporan penelitian.

B. Rancangan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) terhadap miskonsepsi siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 BULU Sukoharjo pada materi Elastisitas Benda. Berdasarkan tujuan tersebut maka penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimental) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok perlakuan yaitu eksperimen dan kontrol. Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah bentuk desain penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Design dengan rancangan penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Rancangan penelitian ini menurut Gall, Gall dan Borg (dalam Setyosari, 2010: 174), meliputi tiga langkah, yaitu: (1) pelaksanaan pre-test untuk mengukur variabel terikat; (2) pelaksanaan perlakuan atau eksperimen; (3) pelaksanaan post-test untuk mengukur hasil atau dampak terhadap variabel terikat. Dengan demikian, dampak perlakuan ditentukan dengan cara membandingkan skor hasil pre-test dan post-test. Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Tabel 1 : Rancangan penelitian One-Group Pretest-Posttest DesignTes Awal Perlakuan Tes Akhir

O1XO2

(Sugiyono, 2011:111)Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Bulu Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran sedangkan alat pengumpul data yang digunakan berupa tes tertulis. Jenis tes yang diberikan untuk melihat miskonsepsi siswa adalah tes diagnostik berbentuk pilihan ganda. Tes ini dianalisis dengan menggunakn teknik Certanty of Response Index (CRI) yang termodifikasi. Tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Soal yang diberikan pada kedua tes adalah sama sebanyak 30 soal yang merepresentasikan konsep Elastisitas Benda. Soal yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan validasi tes dan reliabilitas tesnya. Validasi tes dilakukan oleh dua orang dosen Pendidikan Fisika FKIP UNS dan seorang guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Bulu Sukoharjo sebagai validator. Analisis data dilakukan dengan tiga cara. Pertama, untuk mengetahui miskonsepsi siswa dilakukan dengan menghitung persentase miskonsepsi siswa pada tiap konsep dan tiap siswa setelah melakukan penskoran menggunakan metode CRI termodifikasi. Kedua, untuk mengetahui efektifitas remediasi miskonsepsi menggunakan metode eksperimen berbantuan pendekatan tutor sebaya dihitung dengan harga proporsi penurunan jumlah kesalahan untuk tiap siswa dan tiap konsep. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan januari sampai bulan april 2015, kegiatan ini merupakan pembelajaran ulang menggunakan metode TGT (Team Games Tournament) untuk mereduksi miskonsepsi siswa pada materi Elastisitas Benda, dengan kata lain metode TGT (Team Games Tournament) siswa dapat melakukan sendiri percobaan tersebut dan menarik kesimpulan permasalahannya. Penelitian ini bersifat pre-experimental dilaksanakan dengan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara intact group (kelompok utuh) merupakan pengambilan sampel secara utuh dari populasi yang bersifat homogen dengan menetapkan satu atau beberapa kelas sebagai kelompok yang diteliti (Sutrisno,1990: 42). Kelas yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah kelas X MIA 1 yang terdiri dari 34 siswa. Data peningkatan hasil belajar diperoleh dari pretest dan posttest , sedangkan data mengenai miskonsepsi siswa diperoleh dari anlisis soal yang diujikan.

C. Populasi dan Sampel1. Populasi penelitianPopulasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA semester 2 SMA Negeri 1 BULU Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 5 kelas. Kelas X MIA 1, kelas X MIA 2, kelas X MIA 3, kelas X MIA 4, dan kelas X MIA 5. Karakter siswa bersifat pasif dalam kegiatan pembelajaran, karena model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih bersifat konvensional. 2. Sampel PenelitianPengambilan sampel dilakukan karena keterbatasan peneliti dalam penelitian yang tidak mampu memberi perlakuan terhadap seluruh populasi, sehingga hanya mengambil sebagian dari populasi sebagai sampel yang dapat mewakili seluruh populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2011). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas yaitu di kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 BULU Sukoharjo sebanyak 34 siswa.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini sampel yaitu kelas diambil secara acak /random. Pengambilan anggota populasi (kelas) untuk dijadikan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dari populasi tersebut diambil sampel satu kelas sebagai kelas subyek penelitian. Satu kelas sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah cluster sampling. Cluster sampling adalah pengambilan sampel yang bukan individual, tetapi kelompok-kelompok. Teknik ini digunakan karena satuan sampel tidak terdiri dari individu tetapi dalam cluster (kelompok). Teknik ini menganggap populasi sebagai kelompok-kelompok sampel yakni kelompok tersebut terdapat di kelas X MIA. Kelompok-kelompok yang dipilih memiliki karakteritik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas X MIA, dan terpilih satu kelas sebagai sampel yaitu X MIA 1 dengan jumlah sampel 34 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data1. Variabel PenelitianPada penelitian ini variabel-variabel yang terlibat didefinisikan sebagai berikut :a. Variabel BebasVariabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang dipilih oleh peneliti untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat (dependent variable) (Sugiyono, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) .b. Variabel TerikatVariabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah miskonsepsi siswa pada konsep Elastisitas Benda.

2. Metode Pengumpulan DataMetode yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah:a. Metode TesTes sebagai instrumen pengumpul data adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Metode tes merupakan suatu metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan otak. Tes dapat berupa tes tertulis maupun tes lisan. Tes tertulis dapat diberikan dalam dua bentuk yaitu yaitu objektif dan esai. Tes tertulis dapat digunakan untuk menganalisis dan mensintesiskan informasi tentang siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pengukuran miskonsepsi peserta didik setelah melalui proses belajar mengajar. Tes pengukuran miskonsepsi menggunakan soal pilihan ganda beralasan dan disertai dengan CRI.b. Metode Non Tes1. Metode dokumentasiMetode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data, mengambil catatan dan menelaah dokumen yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian yaitu berupa nilai ulangan semester gasal siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 BULU Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/ 2015 pada mata pelajaran Fisika. Nilai hasil ulangan semester gasal pada mata pelajaran fisika sebagai data awal yang digunakan untuk uji keseimbangan kemampuan awal siswa pada populasi penelitian.2. Metode observasiMetode observasi digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Metode observasi akan efektif digunakan jika dilengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument (Arikunto, 2006). Observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks model TGT (Team Games Tournamaent) dalam proses pembelajaran.

F. Validasi Instrumen PenelitianPenilaian miskonsepsi menggunakan bentuk tes pilihan ganda disertai dengan alasan dan indeks CRI. Instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk tes. Instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data diujicobakan terlebih dahulu pada sampel dari populasi yang diambil (Sugiyono, 2013). Instrumen tes diujicobakan pada kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 BULU Sukoharjo digunakan untuk post-test. Instrumen tes diuji validitas dan reliabilitasnya untuk mengetahui tingkat kualitas soal. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuji sebagai berikut:a. Uji ValiditasValiditas suatu instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sukardi, 2012). Validitas mencerminkan kevalidan instrumen. Instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sukardi,2012). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validitas isi dan validitas konstruk.1. Validitas Konstruk (consctruct validity)Validitas konstruk merupakan validitas yang menunjukkan konstruk sementara. Validitas konstruk sebuah instrumen menunjuk pada suatu kondisi bahwa instrumen disusun berdasarkan konstruk yaitu komponen sikap atau sifat yang seharusnya dievaluasi (Arikunto, 2010). Pengujian validitas konstruk instrumen tes pada penelitian ini menggunakan pendapat dari ahli (judgment experts) pada bidang pendidikan. Para ahli diminta pendapatnya mengenai instrumen yang telah disusun berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur (Sugiyono, 2013). 2. Validitas Isi (content validity)Validasi bagi sebuah instrumen menunjuk pada suatu keadaan bahwa instrumen disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi (Arikunto, 2010). Instrumen yang telah disusun sesuai kurikulum (materi dan tujuannya) agar memenuhi validitas isi, dapat dimintakan bantuan ahli bidang fisika untuk menelaah apakah konsep materi yang diajukan telah memenuhi atau tidak sebagai sampel tes.Untuk memperoleh butir test yang baik dan data yang akurat, sebelum digunakan butir test tersebut dilakukan uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukarannya terlebih dahulu, kemudian digunakan untuk pengambilan data. instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menemukan kesulitan pembelajar dalam mencapai tujuan pembelajaran, seorang pengajar dapat merancang sebuah tes yang benar-benar valid. Validitas benar-benar berorientasi kepada hasil tes. Validator terdiri dari dua orang dosen program studi pendidikan fisika FKIP UNS dan satu orang guru fisika SMA agar menilai dan menimbang tingkat kevalidan tes tersebut. Validitas berdasarkan diagram spesifikasi tingkat validitas isi instrumen dengan menyatakan tingkat validitas tiap butir soal dengan interval 1-5. Selain itu, validator juga diminta untuk mencocokkan indikator dengan butir soal dan menelaah tiap butir soal berdasarkan materi, konstruksi, dan bahasa.

b. Uji ReliabilitasReliabilitas artinya dapat dipercaya. Suatu instrumen dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi, 2012). Reliabilitas pengukuran instrumen evaluasi diperlukan untuk mencapai hasil pengukuran yang valid. Reliabilitas instrument diukur menggunakan uji Alpha Cronbach. Acuan penelitian reliabilitas dari item soal dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Skala Penentuan Reliabilitas Butir Soal Skala Penentuan Reliabilitas Butir Soal atau Item

No.SkalaKeterangan

1.Antara 0,8 sampai dengan 1,00Sangat Tinggi (ST)

2.Antara 0,6 sampai 0,799Tinggi (T)

3.Antara 0,4 sampai 0,599Cukup (C )

4.Antara 0,2 sampai 0,399Rendah (R )

5.Antara 0,00 sampai 1,99Sangat Rendah (SR)

(Sugiyono, 2010)

Pengujian reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach pada penelitian ini dibantu dengan menggunakan program SPSS 16. Hasil uji reliabilitas dari uji coba soal tes miskonsepsi menunjukkan bahwa reliabilitas hasil uji coba soal tes kemampuan berpikir kreatif yang menggunakan rumus Alpha diperoleh r11 = 0,478 yang berarti bahwa koefisien reliabilitas tes miskonsepsi memiliki kriteria reliabilitas cukup.

G. Analisis Data1. Uji PrasyaratPengujian hipotesis dilaksanakan setelah uji prasyarat untuk menentukan statistik uji hipotesis yang akan digunakan. Uji komparasi dua sampel umumnya menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.a. Uji NormalitasUji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak (Budiyono, 2009). Uji normalitas posttest miskonsepsi dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dengan = 0,05 dan dibantu dengan program SPSS 16. H0 dirumuskan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan H1 dirumuskan bahwa data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Keputusan uji dari uji Kolmogorov-Smirnov ini adalah apabila nilai Sig. > tingkat yang ditetapkan (0,05), maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan data terdistribusi normal (Budiyono, 2009). Langkah-langkah dalam uji Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut:1) Menetapkan hipotesisH0:data berdistribusi normalH1:data tidak berdistribusi normal2) Menghitung statistik ujiTentukan F(X) dari tabel distribusi Normal dan S(X) diperoleh dari frekuensi kumulatif masing-masing Xi dibagi dengan jumlah data.

Kemudian menentukan nilai Thitung = terbesar.3) Menetapkan taraf signifikansi (), pada uji normalitas penelitian ini digunakan = 0,054) Menentukan daerah penolakan didapatkan dari tabel Kolmogorov-Smirnov sesuai dengan jumlah data n5) Membuat kesimpulan

Membandingkan antara hasil perhitungan Thitung dengan . Jika Thitung < maka H0 diterima, dalam hal lain H0 ditolak.6) Membuat interpretasi dari kesimpulanJika H0 diterima, maka data berdistribusi normalJika H0 ditolak, maka data tidak berdistribusi normalb. Uji HomogenitasUji homogenitas digunakan untuk menguji apakah variansi antar kelompok yang diuji terdapat beda atau tidak (Budiyono, 2009). Homogenitas data miskonsepsi siswa menggunakan uji Levenes dengan = 0,05 dan dibantu dengan program SPSS 16. H0 dirumuskan bahwa data sampel bervariansi homogen, sedangkan H1 dirumuskan bahwa data sampel tidak bervariansi homogen. Keputusan untuk uji homogenitas ini adalah apabila nilai Sig. > tingkat yang ditetapkan (0,05) maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data homogen (Budiyono, 2009). 2. Uji HipotesisUji hipotesis merupakan uji generalisasi perbandingan nilai. Hipotesis nihil (H0) dalam penelitian ini menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran TGT (Team Games Tournamaent) terhadap miskonsepsi siswa, sedangkan H1 menyebutkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran TGT (Team Games Tournamaent) terhadap miskonsepsi siswa.Uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis komparatif dua sampel yang independen dengan uji-t yang dibantu dengan program SPSS 16. Uji hipotesis ini adalah uji generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak berkorelasi berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel yang independen atau perbandingan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara acak (Sugiyono, 2010).Kriteria yang digunakan dalam pengambilan hipotesis adalah H0 ditolak jika signifikansi probabilitas (Sig) < (0,050) dan t hitung > t (,df). Hal ini berlaku sebaliknya yaitu jika signifikansi probabilitas (Sig) > (0,050) dan t hitung < t (,df), maka H0 diterima.

H. Prosedur PenelitianRencana penelitian One-Group Pretest-Posttest Design dapat disusun prosedur penelitian yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Ketiga tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut:1. Tahap perencanaanTahap ini merupakan tahap penyusunan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam tahap perlakuan. Tahap perencanaan meliputi: penyusunan proposal penelitian, mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan silabus yang mengimplementasikan model pembelajaran TGT (Team Games Tournamaent) serta mempersiapkan instrumen berupa perangkat pengambilan data.2. Tahap pelaksanaanTahap ini merupakan tahap pemberian perlakuan terhadap subjek penelitian sekaligus tahap pengambilan data sebanyak yang dibutuhkan dari subjek penelitian. Tahap ini meliputi tahap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT (Team Games Tournamaent) pada kelas penelitian.Selama proses pembelajaran berlangsung terdapat tiga observer yang mengobservasi jalannya sintaks pembelajaran, menilai hasil belajar afektif dan psikomotor siswa.3. Tahap analisis dataTahap terakhir dari penelitian ini adalah tahap analisis data yang dilakukan setelah mendapatkan data dari hasil penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 sampai pada penyusunan laporan.

25