bab iii.docx

Upload: annette-craig

Post on 15-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IIIPENGKAJIAN DAN ANALISA DATA MANAJEMEN IRNA NON BEDAH I PENYAKIT DALAM PRIA RSUP dr. M. DJAMIL PADANG

A. GAMBARAN UMUM RUANGANRuangan Irna Non Bedah Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang terdiri dari 33 ruangan yaitu ruangan kerja, ruangan perpustakaan, ruang gizi, ruangan makan, ruang 2, ruang 10, ruangan 8 , ruangan pertemuan, konter perawat, kamar perawat, ruang 2, ruang 4, ruang 3, ruang 6, ruang dokter, depofarmasi, ruang perasat, ruang penyuluhan, ruang gardu, ruang 25, ruang 24, ruang 23, ruang 22, ruang 21, ruang 20, ruang 19, ruang 18, ruang 17, ruang 16, ruang konter, ruang pirasat, ruang karu, ruang officeboy.Ruang Irna Penyakit Dalam konternya di wing A, ada washtafel yang berada pada nurse satation pencahayaan pada ruangan cukup baik diman nampak sinar ultra violet pagi ventilasi diruangan IP cukup baik tampak pada seluruh ruangan terdapat ventilasi.Dengan ketenagaan perawat yang terdiri dari 1 orang karu, 1 wing A satu wing B dan perawat pelaksana dan mahasiswa praktek yang praktek diruangan IP.

B. LOKASI DENAH RUANGANLokasi penetapan proses majerial dalam kegiatan pembelajaran manajemen mahasiswa praktek profesi keperawata S1 keperawatan praktek profesi keperawatan Stike indonesia padang diruang IP penyakit dalam Mdjamil Padang dengan uraian sebagai berikut.Lantai 1: HCU penyakit dalamLantai 2: IPLantai 3: IWC. FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN1. PERENCANAAN (Planning)Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya, melalui perencanaan yang akan daoat ditetapkan tugas- tugas staf. Dengan tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas- tugasnya (Keliat, 2009).a. Rencana Harian1) Rencana harian Kepala Ruangan meliputi :a) Overran dengan dinas pagiSetelah dilakukan wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada melakukan overan dari dinas malam ke pagi. Masalah: Tidak terdapat masalah dalam overan di rencana tugas harian Kepala Ruangan Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr.M. Djamil Padang.

b) Pre conferentBerdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada mengikuti pre conferent di ruangan Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria.Masalah: Tidak terdapat masalah dalam pelaksanaan pre conference di rencana harian kepala ruangan Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang

c) Mengawasi perawat melakukan tindakan asuhan keperawatan Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada mengawasi perawat melakukan tindakan asukhan keperawatan.Masalah: Tidak terdapat masalah dalam mengawasi tindakan asuhan keperawatan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. D jamil Padang

d) Ronde keperawatan Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap kepala ruangan didapatkan belum terlaksanaya ronde keperawatan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. D jamil PadangMasalah: belum optimalnya ronde keperawatan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. D jamil Padang

e) Mengawasi pengisian asuhan keperawatanBerdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap kepala ruangan didapatkanya kepala ruangan ada mengawasi pengisian asuhan keperawatan.Masalah : Tidak terdapat masalah dalam mengawasi pengisian asuhan keperawatan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. D jamil Padang

f) Post conferenceBerdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap kepala ruangan didapatkanya bahwa kepala ruangan belum terlaksanya post conference setiap hari diruangan.Masalah : Belum terlaksanya post conference di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. D jamil Padangg) Overan pada dinas soreBerdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap kepala ruangan didapatkanya kepala ruangan tidak optimalnya mengikuti overan dari dinas pagi ke sore. Masalah : Belum optimalnya keapala ruangan dalam mengikuti overan dinas sore di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. D jamil Padang 2) Rencana harian Ketua Tim meliputi :a) Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien oleh tim yang menjadi tanggung jawabnyaSetelah dilakukan wawancara dan observasi terhadap 6 orang Ketua Tim di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria didapatkan bahwa Ketua tim ada melakukan penyelenggaraan asuhan keperawatan kepada pasien langsung.Masalah: Tidak terdapat masalah dalam penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien (rencana harian Ketua Tim) di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang

b) Kolaborasi dengan dokter atau dengan tim kesehatan lainBerdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap 6 orang Kepala Tim di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria didapatkan bahwa Ketua Tim ada melakukan kolaborasi dengan dokter seperti order pasien dan tindakan lain yang harus ada persetujuan dokter serta bekerja sama dengan tim gizi dan labor.Masalah: Tidak terdapat masalah dalam kolaborasi Ketua Tim dengan dokter dan tim kesehatan lain di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr.M. Djamil Padangc) Alokasi pasien sesuai perawat yang dinasSetelah dilakukan wawancara dan observasi terhadap 6 orang Ketua Tim di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria didapatkan bahwa Ketua Tim ada melakukan penyelenggaraan asuhan keperawatan dengan pembagian pasien kepada perawat pelaksana.Masalah: Tidak terdapat masalah dalam rencana Kepala Tim tentang alokasi pasien sesuai perawat yang dinas di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang

3) Rencana Harian Perawat PelaksanaDari hasil wawancara dan observasi terhadap 11 orang Perawat Pelaksana didapatkan bahwa perawat pelaksana ada rencana harian seperti overran, pre conference, pelaksanaan asuhan keperawatan dan pendokumentasiannya.Masalah: Tidak terdapat masalah dalam rencana harian Perawat Pelaksana di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang

b. Rencana BulananRencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut yang di buat oleh Kepala Ruangan dan Ketua Tim. 1) Rencana Bulanan Kepala Ruangana) Membuat jadwal dan memimpin case confrenBerdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada membuat jadwal dan memmimpin case conference berdasarkan kasus yang ditemukan di ruangan.Masalah: Tidak terdapat masalah Kepala Ruangan dalam membuat jadwal dan memimpin case conference di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padangb) Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga Dari hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada membuat jadwal dan dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil PadangMasalah: Tidak terdapat masalah Kepala Ruangan dalam membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang c) Membuat jadwal dinasDari hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada membuat jadwal dinas Kepala Tim dan Perawat Pelakasananya.Masalah: Tidak terdapat masalah Kepala Ruangan dalam membuat jadwal dinas di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang

d) Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawatDari hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat.Masalah: Tidak terdapat masalah Kepala Ruangan dalam membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padange) Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatanDari hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada membuat jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan.Masalah: Tidak terdapat masalah Kepala Ruangan dalam membuat jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padangf) Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksanaDari hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja Ketua Tim dan Perawat Pelaksana.Masalah: Tidak terdapat masalah Kepala Ruangan dalam membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja Ketua Tim dan Perawat Pelaksana di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padangg) Melakukan audit dokumentasiDari hasil wawancara dan observasi terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada melakukan audit dokumentasi yang berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien.Masalah: Tidak terdapat masalah Kepala Ruangan dalam mengaudit dokumentasi

c. Rencana Tahunana) Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja baik proses kegiatan (kegiatan 4 pilar praktik profesional yang sudah dilakukan) maupun evaluasi mutu pelayanan.b) Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing timDari hasil wawancara terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada melakukan rotasi tim 1x dalam setahun di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang. Masalah: Tidak terdapat masalah Kepala Ruangan dalam membuat rencana tahunan perotasian tim.

c) Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karier perawat (pelaksana menjadi ketua tim, ketua tim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal ,membuang jadwal untuk mengikuti pelatihan.Dari hasil wawancara terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada membuat rencana pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karier perawat seperti membuat rencana siapa yang harus mengikuti seminar-seminar kesehatan yang berhubungan dengan pengembangan SDM.Masalah: Tidak terdapat masalah dalam rencana tahunan untuk pengembangan SDM di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padangd. Rincian Tugas Ketua TimSetiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang dilakukan oleh timnya. Kegiatan yang mencakup rencana bulanan ketua tim adalah sebagai berikut.a) Membagi tugas atau tanggung jawab anggota tim tergantung tingkat kebutuhan pasien.Dari hasil wawancara dan observasi terhadap 6 orang Kepala Tim didapatkan bahwa Ketua Tim ada Membagi tugas atau tanggung jawab anggota tim tergantung tingkat kebutuhan pasien.Masalah: Tidak terdapat masalah Ketua Tim dalam pembagian tugas dan atau tanggung jawab anggota tim tergantung tingkat kebutuhan pasien.

b) Mencatat hasil laporan kegiatan anggota timDari hasil wawancara dan observasi terhadap 6 orang Kepala Tim ditemukan bahwa ketua tim selalu membuat hasil laporan setiap shift dinas.Masalah: ketua tim sudah membuat hasil laporan setiap shift dinas.

e. Visi Dan MisiVisi: Rumah sakit terunggul dalam pelayanan dan pendidikan di Sumatera.Misi: Melayani, mendidik dan meneliti Memyelenggarakan pelayanan kesehatan yang konferensif berdaya saing dan terjangkau oleh umum lapisan masyarakat. Mendidik dan meneliti SDM professional dalam meningkatan derajat kesehatan dalam meningkatkan masyarakat Melaksanakan penelitian berbasis iptek kesehatan untuk meningkatan derajat kesehatan masyarakat Mengelola keuangan secara tersisitem efektif transparan dan berbasis kinerja Masalah : sudah adanya visi dan misi ruang Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria

2. PENGORGANISASIAN (Organizing)Ruangan IRNA IP penyakit dalam RS,Dr M. Djamil Padang dibawah pengawasan kepala ruangan. Kepala ruangan menbawahi ketua tim dan tim membawahi pelaksana.a. Merumuskan metode penugasan yang digunakanMetode penugasan yang digunakan adalah metode tim dimana katim diruang IRNA Non Bedah I Penyakit dalam pria memimpin sekelompok perawat pelaksana saat memberikan asuhan keperawatan sekelompok pasien seperti memimpin overan, memimpin suatu tindan yang perlu tenaga perawat profesional seperti katimnya langsung, katim juga membagi tugas perawat pelaksana sesuai dengan tugasnya masing-masing.

b. Rentang Kendali

Kepala ruangan

Katim A PP PP PP

Katim B

PP

PP

PP

Skema 3.1Struktur ruangan Diruangan IRNA IP Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang

Dari jumlah ketenagaan yang ada diruangan IRNA IP Penyakit Dalam maka struktur organisasi ruangan IRNA IP Penyakit Dalam RS. M.Djamil Padang.Terdiri dari: 1 orang kepala ruangan beserta 20 orang perawat pelaksana di IRNA IP Penyakit dalam, dimana diantara 20 orang tersebut secara bergantian dalam peranya sebagai ketua tim dan perawat pelaksana.c. Ruang rawat IRNA IP penyakit dalam Dengan kondisi susunan bed teratur, dan cukup nyaman, disetiap ruangan rawat terdapat papan identitas klien d. Peralatan dan alat kesehatan merupakan hal yang penting dalam melakukan tindakan keperawatan. Berikut adalah peralatan dan alat kesehatan yang ada diruangan IRNA IP penyakit dalam RS. Dr.Djamil Padang Untuk jenis tenaga keperawatan yang ada dapat dilihat klasifikasi berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2014.Klasifikasi Tenaga Keperawatan Dan KesehatanBerdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014

NoTingkat PendidikanJumlah(Orang)Persentase(%)

1.S2 keperawatan-

2.S1 keperawatan + ners314,3 %

3.DIII Keperawatan1885,7 %

Jumlah21100,0%

Sumber: Dokumentasi kepala ruangan Irna Non Bedah I Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil Padang tahun 2014Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tenaga keperawatan di IRNA IP Penyakit dalam ini dengan lulusan SI Keperawatan Ners 14,3 % dan lulusan D III keperawatan sebesar 85,7 %.Tabel Alat Kesehatan Di Ruangan IRNA IP Penyakit Dalam RSUP Dr.M.Djamil PadangNoNama BarangBanyakKeterangan

1Tensimeter biasa1Baik

2Tensimeter IO1Baik

3Termometer biasa2Baik

4Termometer IO1Baik

5Stetoskopp1Baik

6Glukocek1Baik

7EKG-

8Lumpang obat 1Baik

9Nier beken1Baik

10Bak instrumen kecil1Baik

11Bak instrumen sedang1Baik

12Bak intrumen besar 1Baik

13Tempat kapas cebok 2Baik

14Kom mandi10Baik

15Tabung 02 besar

4Baik

16Tabung 02 kecil2Baik

17Korentang

2Baik

18Tromol kecil

1Baik

19Tiang infuse

40Baik

20Tong spatel

1Baik

21Nebulizer

1Baik

22Keranda

1Baik

23Kasur dekubitus

3Baik

24Sirimpam2Baik

25Ambu bag1Baik

26Suction1Baik

27Timbanganbrangkar 2Baik

28Brangkar 2Baik

29Kursi roda3Baik

30Gunting perban 1Baik

31Humidifire19Baik

32Screm1Baik

33Bed tempat tidur68Baik

Masalah : Tidak terdapat masalah dalam pengorganisasian di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang.

3. PENGARAHAN (Actuating)Berdasarkan hasil wawancara Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada melakukan pengarahan seperti komunikasi yang terbuka untuk menyelesaikan konflik yang ada dan melakukan supervisi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Kepala Tim dan Perawat Pelaksana, memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim, kemudian kepala ruangan juga ada memberi pujian kepada anggota tim yang melakukan tugas dengan baik, memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap, menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan askep pasien, melibatkan bawahan sejak awal sampai akhir kegiatan, membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya, dan meningkatkankolaborasi dengan tim lain.Masalah : pengarahan telah dilakukan dengan baik oleh kepala ruangan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria

4. PENGENDALIAN (Controlling)Dari hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa manajemen di ruang IRNA Non Bedah penyakit dalam pria pada tanggal 7-13 Jauari 2014 terhadap Kepala Ruangan, Kepala Tim dan Perawat Pelaksana tentang Loi, didapatkan bahwa :

Karu Mengontrol Pasien/Keluarga Pasien Bahwa Keluarga Pasien Keluar Dari Ruangan Bila Ada Visite Dokter Atau Pembersihan RuanganKaru mengontrol keluarga ketika visite doktert%

Sering17,1

Kadang-kadang535,7

Tidak pernah857,1

Total14100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 57,1% Kepala Ruangan tidak pernah mengontrol kembali keluarga pasien bahwa keluarga pasien keluar dari ruangan ketika visite dokter atau pembersihan ruangan. Berdasarkan hasil kuesioner 100 % Karu selalu mengontrol pasien/keluarga pasien bahwa keluarga pasien keluar dari ruangan bila ada Visite Dokter atau pembersihan ruangan.

Katim Mengingatkan Kapada Pasien/Keluarga Pasien Bahwa Keluaraga Pasien Keluar Dari Ruangan Bila Ada Visite Dokter Atau Pembersihan RuanganKatim mengingatkan keluarga ketika visite dokter.t%

Selalu17,1

Kadang-kadang535,7

Tidak pernah857,1

Total14100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 57,1 % ketua tim tidak pernah mengingatkan kembali keluarga pasien bahwa keluarga pasien keluar dari ruangan ketika visite dokter atau pembersihan ruangan. Berdasarkan hasil kuesioner 66,7 % katim selalu mengingatkan kepada pasien/keluarga pasien bahwa keluarga pasien keluar dari ruangan bila ada visite dokter atau pembersiha ruangan.Katim Mengingatkan Kapada Pasien/Keluarga Pasien Bahwa Keluaraga Pasien Keluar Dari Ruangan Bila Ada Visite Dokter Atau Pembersihan RuanganKatim mengingatkan keluarga ketika visite dokter.t%

Selalu17,1

Kadang-kadang535,7

Tidak pernah857,1

Total14100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 57,1 % ketua tim tidak pernah mengingatkan kembali keluarga pasien bahwa keluarga pasien keluar dari ruangan ketika visite dokter atau pembersihan ruangan. Berdasarkan hasil kuesioner 66,7 % katim selalu mengingatkan kepada pasien/keluarga pasien bahwa keluarga pasien keluar dari ruangan bila ada visite dokter atau pembersiha ruangan.PP Menginformasikan Dan Mengingatkan Kepada Pasien/Keluarga Pasien Bahwa Keluarga Pasien Keluar Dari Ruangan Bila Ada Visite Dokter Atau Pembersihan Ruangan

PP mengingatkan keluarga ketika visite doktert%

Kadang-kadang750,0

Tidak pernah750,0

Total14100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 50% Perawat Pelaksana tidak pernah mengingatkan kembali keluarga pasien bahwa keluarga pasien keluar dari ruangan ketika visite dokter atau pembersihan ruangan. Berdasarkan hasil kuesioner 100 % PP selalu mengingatkan kepada pasien/keluarga pasien bahwa keluarga pasien keluar dari ruangan bila ada visite dokter atau pembersihan ruangan.Pengontrolan Kepala Ruangan terhadap Pasien/Keluarga Diwaktu Jam BezukKaru mengontrol keluarga di jam bezukt%

Kadang-kadang642,9

Tidak pernah857,1

Total14100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 57,1% Kepala Ruangan tidak pernah mengontrol kembali pasien/keluarga bahwa penggantian penunggu di waktu jam bezuk. Berdasarkan hasil kuesioner 42,9 % kadang-kadang Karu ada mengontrol pasien/keluarga bahwa pergantian penunggu diwaktu jam bezuk.Pengontrolan Ketua Tim terhadap Pasien/Keluarga Diwaktu Jam BezukKatim mengingatkan pergantian penunggu di jam bezukt%

Sering17,1

Kadang-kadang321,4

Tidak pernah1071,4

Total14100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 71,4% Kepala Tim tidak pernah mengingatkan kembali kepada pasien/keluarga bahwa penggantian penunggu di waktu jam bezuk. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan 66,7 % kadang-kadang katim ada mengingatkan kepada pasien/keluarga bahwa pergantian penunggu diwaktu jma bezuk.PP Menginformasikan Dan Mengingatkan Kepada Pasien/Keluarga Bahwa Penggantian Penunggu Diwaktu Jam BezukPP mengingatkan keluarga pergantian penunggu di jam bezukt%

Kadang-kadang642,9

Tidak pernah857,1

Total14100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 57,1% Perawat Pelaksana tidak pernah mengingatkan kembali kepada pasien/keluarga bahwa penggantian penunggu di waktu jam bezuk. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan 83,3 % PP selalu menginformasikan dan mengingatkan kepada pasien/ keluarga bahwa pergantian penunggu diwaktu jam bezuk.

Pengendalian mutu merupakan salah satu fungsi manajemen (controlling) dalam memelihara kualitas dari pelayanan sebagai dasar kebijakan rumah sakit (Nursalam, 2007).

Masalah: Belum optimalnya pengontrolan peraturan (Loi) kepada pasien/keluarga pasien baru di Irna Non Bedah Penyakit Dalam Pria.

5. PENILAIAN (Evaluating)Dari hasil wawancara terhadap Kepala Ruangan didapatkan bahwa Kepala Ruangan ada melakukan penilaian (evaluasi) terhadap kinerja Kepala Tim maupun Perawat Pelaksana untuk peningkatan kinerja staf.

Masalah: Tidak terdapat masalah dalam fungsi manajemen (Penilaian/ evaluating) di Irna Non Bedah Penyakit Dalam Pria

D. SP2KP (SISTEM PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL)1. Jenis Model Asuhan Keperawatan ProfesionalBerdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Ruangan, didapatkan bahwa metode penugasan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria adalah modifikasi tim. Dimana katim diruang IRNA Non Bedah I Penyakit dalam pria memimpin sekelompok perawat pelaksana sat memberikan asuhan keperawatan seperti memimpin overan, memimpin suatu tindan yang perlu tenaga perawat profesional seperti katimnya langsung, katim juga membagi tugas perawat pelaksana sesuai dengan tugasnya masing-masing. Keterbatasan tenaga dan banyaknya pasien membuat tidak dapat diberlakukannya metode tim secara utuh. Perawat bekerja sesuai tugas rutin (per-TJ, misalnya TJ Injeksi, TJ redressing, dll) dan Kepala Ruangan ada melakukan evaluasi terhadap metode tersebut. Sedangkan Kepala Tim mengatakan bahwa perawat melaksanakan tugas per-TJ sesuai rutinitas, bila ada keraguan lansung bertanya pada Kepala Tim atau Kepala Ruangan. Uraian tugas secara tertulis tidak ada. Berdasarkan observasi tampak perawat dibagi per-TJ, mengerjakan 1 ajenis kegiatan secara rutin. Penentuan metode penugasan pada ruang rawat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan prasarana dan kebijakan rumah sakit. Pemberian asuhan keperawatan disesuaikan dengan tingkat ketergantugan pasien.

Masalah : Tidak terdapat masalah dalam jenis dan model asuhan keperawatan profesional di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria2. Komunikasi TerapeutikSetelah dilakukan observasi tanggal 7- 13 januari terhadap Kepala Ruangan, Kepala Tim dan Perawat Pelaksana didapatkan bahwa:

PP memberikan kontrak waktu dengan klien saat melakukan AskepKomunikasitPercent

Kadang-kadang428,6

Tidak1071,4

Total14100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 71,4 % PP tidak menyebutkan kontrak waktu kepada pasien sebelum melakukan asuhan keperawatan, berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada 10 perawat pelaksana tentang kontrak waktu dengan klien kadang-kadang ada memberikan kontrak waktu dengan klien saat melakukan asuhan keperawatan sebanyak 50 % . Komunikasi yang dilakukan oleh perawatan pelaksana saat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien belum optimal dimana 4 orang perawat pelaksana kadang-kadang ada berkomunikasi saat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien dan 10 yang tidak melakukan komunikasi terapeutik.Komunikasi yang dilakukan oleh perawat pelaksana saat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien belum optimal dimana 4 orang perawat pelaksana ada kadang-kadang berkomunikasi saat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien dan 10 orang yang tidak melakukan komunikasi terapeutikMasalah : Belum optimalnya komunikasi terpeutik di Irna Non Bedah I Ruang Penyakit Dalam Pria

PP Memperkenalkan Diri Kepada Klien Saat Melakukan AskepMemperkenalkan DiritPercent

Selalu17,1

Kadang-kadang535,7

Tidak pernah857,1

Total14100,0

Dari tabel diatas hasil observasi dapat dilihat bahwa 57,1 % perawat pelaksana tidak memperkenalkan diri kepada pasien sebelum melakukan asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil quesioner yang diberikan kepada perawat pelaksana didapatkan data 50,0 % perawat yang memperkenalkan diri saat melakukan askep.Masalah: Belum optimalnya komunikasi terapeutik di Irna Non Bedah I Ruang Penyakit Dalam Pria

PP mengucapkan salam saat melakukan asuhan keperawatanMengucapkan salamtPercent

Kadang-kadang1285.7

Tidak pernah214.3

Total14100.0

Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa 85.7% PP kadang-kadang mengucapkan salam kepada pasien sebelum melakukan asuhan keperawatan, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kepada perawat pelaksana di dapatkan data 71.4% PP kadang-kadang mengucapkan salam kepada pasien sebelum melakukan asuhan keperawatan.

Masalah : Belum optimalnya komunikasi terpeutik di Irna Non Bedah I Ruang Penyakit Dalam Pria

PP menanyakan perasaan klien setelah melakukan asuhan keperawatanMenanyakan perasaantPercent

selalu233,3

sering116.7

Kadang-kadang350,0

total6100.0

Berdasarkan hasil kuesioner di atas dapat dilihat bahwa 50,0% PP kadang-kadang menanyakan perasaan klien sesudah melakukan asuhan keperawatan , berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kepada perawat pelaksana di dapatkan data 57,1% PP kadang-kadang ,menanyakan perasaan klien sesudah melakukan asuhan keperawatan.

Masalah : Belum optimalnya komunikasi terpeutik di Irna Non Bedah I Ruang Penyakit Dalam Pria

PP mengunakan fase komunikasi terapeutik saat melakukan asuhan keperawatanMenggunakan fase komunikasitPercent

sering17,1

Kadang-kadang964,3

Tidak pernah428,6

total14100.0

Berdasarkan hasil observasi di atas dapat dilihat bahwa 64,3% PP kadang-kadang mengunakan fase komunikasi terapeutik saat melakukan asuhan keperawatan, berdasarkan hasil quesioner yang dilakukan kepada perawat pelaksana di dapatkan data 50,0% PP kadang-kadang ,mengunakan fase komunikasi terapeutik saat melakukan asuhan keperawatan. Masalah : Belum optimalnya komunikasi terpeutik di Irna Non Bedah I Ruang Penyakit Dalam Pria3. Dokumentasi Proses KeperawatanBerdasarkan hasil observasi tanggal 7-13 januari diketahui dari 10 status klien didapatkan 5 status renpranya yang tidak lengkap diisi, serta dari 10 status klien didapatkan 4 status yang kurfa leans yang tak lengkap. Kemudian dilihat dari hasil wawancara didapatkan bahwa pendokumentasian proses keperawatan tidak lengkap dikarenakan status sering dibawa oleh Dokter Muda dan Dokter Residen.

Masalah: Belum optimalnya pendokumentasian ASKEP berdasarkan renpra yang ada dalam status pasien di ruangan IRNA Non Bedah Penyakit Dalam Pria.

4. Overan KeperawatanDari hasil wawancara dan observasi pada tanggal 7-13 january terhadap overran keperawatan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang didapatkan bahwa overran dilakukan setiap pergantian shift dinas.

Masalah: Tidak terdapat masalah dalam overan keperawatan di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang.5. Pre ConfrenceDari hasil observasi pada tanggal 7 -13 january terhadap pre conference di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria didapatkan bahwa:

Diadakannya Pre ConfrencePre ConfrencetPercent

Selalu14100,0

Kadang-kadang00

Tidak pernah00

Total100,0

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pre onference 100% diadakan setiap hari di Irna Non Bedah Penyakit Dalam Pria.

Masalah: Tidak terdapat masalah dalam pre conference di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang.

6. Post conferentBerdasarkan hasil observasi pada tanggal 7-13 january dari 14 observer di IRNA Non Bedah penyakit dalam pria ditemukan Kepala Ruangan, ketua tim maupun perawat pelaksana tidak ada melakukan post conferent. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh 4 orang mahasiswa kepada Kepala Ruangan, 1 orang Ketua Tim dan 10 orang perawat pelaksana bahwa post conference tidak dilaksanakan di IRNA Non Bedah penyakit dalam pria karena kesibukan dan kurangnya jumlah tenaga diruang IRNA Non Bedah penyakit dalam pria.

7. Ronde KeperawatanDari hasil wawancara terhadap Kepala Ruangan, Kepala Tim, dan Perawat Pelaksana didapatkan bahwa ronde keperawatan belum optimal diadakan. Sedangkan dari hasil observasi terhadap Kepala Ruangan, Kepala Tim dan Perawat Pelaksana di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria didapatkan bahwa 78,6 % katim tidak pernah melakukan ronde keperawatan, kemudian 78,6 % katim mengerti tentang ronde keperawatan. Berdasarkan kuesioner 66, 7 % katim kadang-kadang melakukan ronde, kemudian 33,3 % katim mengerti tentang ronde. Berdasarkan hasil kuesioner 92,9 % perawat pelaksana tidak pernah melakukan ronde keperawatan, kemudian 83,3 % perawat pelaksana kurang mengerti tentang ronde keperawatan.

Katim Mengadakan Ronde Keperawatan

tPercent

Sering17,1

Kadang-kadang214,3

Tidak pernah1178,6

Total14100,0

Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat bahwa 78,6% Kepala Tim tidak mengadakan ronde keperawatan. Berdasarkan hasil quesioner didapatkan data 66,7% kadang-kadang katim ada mengadakan ronde keperawatan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh 2 orang mahasiswa kepada 1 orang katim bahwa ronde keperawatan tidak pernah dilakukan.

PP Melakukan Ronde KeperawatantPercent

Kadang-kadang17,1

Tidak pernah1392,9

Total14100,0

Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat bahwa 92,9% Perawat Pelaksana tidak pernah mengadakan ronde keperawatan. Berdasarkan hasil quesioner didapatkan data 83,3% perawat pelaksana ada melakukan ronde. Berdasarkan hasil wawawncara yang dilakukan oleh 2 orang mahasiswa kepada 5 orang perawat pelaksana bahwa ronde keperawatan tidak ada dilakukan. Masalah: Belum optimal terlaksananya ronde ke pasien di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria

Katim mengerti ronde keperawatantPercent

Mengerti133,3

Kurang mengerti133,3

Tidak mengerti133,3

Total3100,0

Dari hasil kuesioner dapat dilihat bahwa 33, 3 % katim mengerti tentang ronde keperawatan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan 3 orang ketua tim didapatkan hasil bahwa ketiga ketua tim tersebut mengerti tentang ronde.

PP mengerti ronde keperawatanFrequencyPercent

Kurang mengerti583,3

Tidak mengerti116,7

Total6100,0

Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa 83,3 % kurang mengerti tentang ronde keperawatan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh 2 orang mahasiswa kepada 5 orang perawat didapatkan hasil bahwa perawat pelaksan kurang mengerti dengan ronde keperawatan.

8. SupervisiSetelah dilakukan wawancara terhadap Kepala Ruangan, Kepala Tim dan Perawat Pelaksana didapatkan hasil bahwa supervisi ada dilakukan baik oleh Kepala Ruangan terhadap Kepala Tim dan Perawat Pelaksana, Kepala Tim terhadap Perawat Pelaksana di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang.

Masalah: Tidak terdapat masalah dalam supervisi di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang

E. KETENAGAAN DI RUANG PERAWATANPasien Minimal carePartial careTotal care

Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam

10,170,140,070,270,150,100,360,300,20

20,340,380,140,540,300,200,720,600,40

1. Kepala TimMenurut Ratna Sitorus (2011), satu tim keperawatan terdiri atas 7-8 perawat dengan satu orang sebagai ketua tim dan juga berperan sebagai perawat pelaksana. Satu tim diberi tanggung jawab merawat 9-10 pasien selama dirawat diruang rawat yang terdiri atas dua sampai tiga pasien dengan tingkat ketergantungan total care, dan 3-4 pasien dengan tingkat ketergantungan minimal care. Di IRNA Non Bedah Pria terdapat 7 orang ketua tim. Untuk dinas pagi terdapat 2 orang ketua tim dan 6-7 orang perawat pelaksana dengan jumlah pasien rata-rata 50 pasien dimana total care 4-7 orang, parcial care 12-17 orang dan minimal care 3-4 orang pasien, sedangkan pada dinas sor terdiri dari 1 orang katim dan 2 orang perawat pelaksana pasien dimana total care 4-10 orang, parcial care 12-17 orang dan minimal care 3-4 orang pasien, dan dinas malam terdapat 1 ketua tim dan 2 orang perawat pelaksana pasien dimana total care 4-10 orang, parcial care 12-17 orang dan minimal care 3-4 orang pasien.Masalah: Terdapat masalah dalam ketenagaan kepala tim di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang

2. Perawat PelaksanaJumlah perawat yang ada : 20 orangPasien rata-rata : 50 orang1. PagiTotal care 10 x 0,36 = 3,6Partial care30 x 0,27 = 8,1Miniml care10 x 0,17 = 1,7Jadi total perawat pagi yang seharusnya adalah 3,6 + 8,1 + 1,7 = 13,4 = 13 orang perwat.Berdasarkan keterangan diatas yang telah dihitung menurut Douglas, jumlah tenaga perawat pelaksana yang dibutuhkan adalah :Pagi : membutuhkan perawat pelaksana sebanyak 13 orang ditambah 1 orang karu dan 2 orang katim, sedangkan jumlah perawat yang dinas pagi di interne pria adalah sebanyak 9 orang yang terdiri dari 1 orang karu, 2 orang katim dan 6 orang perawat pelaksana. 1. SoreTotal care10 x 0,14 = 1,4Partial care 30 x 0,15 = 4,5Miniml care10 x 0,30 = 3Jadi total perawat untuk sore 1,4 + 4,5 + 3 = 9 orang perawatBerdasarkan keterangan diatas yang telah dihitung menurut Douglas, jumlah tenaga perawat pelaksana yang dibutuhkan adalah :Sore : membutuhkan perawat pelaksana sebanyak 9 orang ditambah 1 orang katim. sedangkan jumlah perawat yang dinas sore di interne pria adalah sebanyak 3 orang, yang terdiri dari 1 orang katim dan 2 orang perawat pelaksana.

1. MalamTotal care 10 x 0,7 = 730 x 0,10 = 310 x 0,20 = 2Jadi total perawat untuk dinas malam adalah 7 + 3 + 2 = 12 orangBerdasarkan keterangan diatas yang telah dihitung menurut Douglas, jumlah tenaga perawat pelaksana yang dibutuhkan adalah :Malam : membutuhkan perawat pelaksana sebanyak 12 orang ditambah 1 orang katim. sedangkan jumlah perawat yang dinas sore di interne pria adalah sebanyak 3 orang, yang terdiri dari 1 orang katim dan 2 orang perawat pelaksana.Jadi total perawat yang dibutuhkan oleh IRNA IP adalah 13 + 9 + 12 = 34 orang perawat.

Jadi kekurangan tenaga perawat di IRNA IP adalah 14 orang perawat.

Masalah: Kurangnya tenaga perawat di Irna Non Bedah I Penyakit Dalam Pria RSUP dr. M. Djamil Padang.